OLEH :
MIRDA DEPITA
NIM. 2020205201034
OLEH :
MIRDA DEPITA
NIM. 2020205201034
Mirda Depita
55 Halaman + 18 Tabel + 2 Bagan + 15 Lampiran + 0 Gambar
ABSTRAK
Gagal ginjal kronik merupakan gangguan fungsi renal yang progresif dan
ireversibel dimana kemampuan tubuh gagal untuk mempertahankan metabolisme
dan keseimbangan cairan dan elektrolit. Prevalensi hasil data dari Rekam Medik
Rumah Sakit Umum Daerah Pringsewu kasus pasien dengan gagal ginjal kronik
dari tahun 2022 terdapat 68 pasien. Tujuan penelitian untuk melaksanakan asuhan
keperawatan dan melakukan pengkajian, diagnosis, menyusun perencanaan,
melaksanakan tindakan dan melakukanevaluasi. Desain penelitian yang digunakan
adalah studi kasus, yaitu untuk mengeksplorasi masalah pada klien yang
mengalami gagal ginjal kronik dengan kelebihan volume cairan. Subjek penelitian
yang digunakan adalah 1 partisipan. Hasil yang didapatkan dalam Asuhan
Keperawatan Klien yang mengalami Gagal Ginjal Kronik dengan kelebihan
volume masalah kelebihan volume cairan yang dialami pasien belum teratasi, hal
ini ditunjukan dengan haluaran urin yang belum sesuai, berat badan dan tanda
vital stabil belum dalam rentang normal klien, masih terdapat edema derajat 2 dan
masih sesak. Di harapkan dengan adanya penelitian ini dapat membantu penelitian
selanjutnya dan dapat dijadikan acuan dalam melakukan asuhan keperawatan
padaklien yang mengalami Gagal Ginjal Kronik dengan kelebihan volume cairan.
iii
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
NURSING CARE OF CLIENTS WHO EXPERIENCE CHRONIC RENTAL
FAILURE WITH EXCESS OF NURSING PROBLEMS
FLUID VOLUME IN LOCAL GENERAL HOSPITAL
PRINGSEWU YEAR 2023
Mirda Depita
55 Pages + 18 Tables + 2 Charts + 15 Appendices + 0 Figures
ABSTRACT
iv
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
LEMBAR PERSETUJUAN
MENYETUJUI
Pembimbing I Pembimbing II
v
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
HALAMAN PENGESAHAN PENELITIAN
Karya Tulis Ilmiah oleh Mirda Depita ini telah diperiksa dan dipertahankan
dihadapan TIM penguji Karya Tulis Ilmiah dan dinyatakan lulus
Pada tanggal 30 Juni 2023
Tim Penguji
Penguji Utama : Ns. Heru Supriyatno, M.Kes. (................................)
NIDN. 0208067804
Mengetahui,
Dekan Fakultas Kesehatan
vi
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI TUGAS
AKHIR UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIK
Penulis
vii
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
RIWAYAT HIDUP PENULIS
Mirda Depita lahir di Sukadana Ilir 17 Mei 2002 anak ke 4 dari pasangan bapak
Riwayat pendidikan
viii
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
MOTTO
( MIRDA DEPITA )
ix
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
PERSEMBAHAN
x
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr.Wb
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan rahmat hidayah Nya,
klien yang mengalami gagal ginjal kronik dengan masalah keperawatan Kelebihan
Penulisan ini di ajukan untuk memenuhi nilai mata kuliah metodologi penelitian
penyusunan proposal ini penulis banyak mendapat bantuan baik moril maupun
materil serta bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karna itu dengan kerendahan
Pringsewu
Muhammadiyah Pringsewu.
Pringsewu.
xi
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
8. Teman-teman seperjuangan D3 keperawatan konversi yang telah membantu
Penulis menyadari bahwa ini masih banyak kekurangan baik dari segi isi maupun
bahasa. Untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat
Semoga ini dapat bermanfaat bagi penulis dan pembaca pada umumnya serta
Wassallamu’alaikum Wr.Wb.
Penulis
xii
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN SAMPUL DEPAN ....................................................................... i
LEMBAR PERSETUJUAN ............................................................................iii
HALAMAN PENGESAHAN PENELITIAN ................................................ iv
HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI .................................................. v
MOTTO ............................................................................................................ vi
PERSEMBAHAN ............................................................................................ vii
RIWAYAT HIDUP PENULIS ......................................................................viii
KATA PENGANTAR ...................................................................................... ix
DAFTAR ISI ..................................................................................................... xi
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN – LAMPIRAN
xiii
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
DAFTAR TABEL
Table 2.1………………………………………………………………29
Table 3.1……………………………………………………………… 32
xiv
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
cairan dalam tubuh, menjaga level elektrolit seperti sodium, potasium dan
fosfat tetap stabil, serta memproduksi hormon dan enzim yang membantu
menjagatulang tetap kuat. Gagal Ginjal Kronik (GGK) atau Chronic Kidney
Disease (CKD) adalah suatu penurunan fungsi ginjal yang cukup berat dan
terjadi secara perlahan dalam waktu yang lama (menahun) yang di sebabkan
oleh berbagai penyakit ginjal, bersifat progesif dan umumnya tidak dapat
Penyakit ginjal merupakan salah satu penyakit kronik yang paling banyak
pada tahun 2015, 1,2 juta orang meninggal karena gagal ginjal, dimana jumlah
ini meningkat sebanyak 32% sejak tahun 2005. Pada tahun 2010, diperkirakan
2,3 – 7,7 juta orang dengan penyakit ginjal tahap akhir meninggal tanpa akses
ke pelayanan dialisis kronis. Oleh karena itu, diperkirakan 5-10 juta orang
1
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
2
35-44 tahun dibandingkan kelompok umur 25-34 tahun. Prevalensi pada laki-
laki (0,3%) lebih tinggi dari perempuan (0,2%), prevalensi lebih tinggi terjadi
mual dan muntah, diare, konstipasi, sariawan. Sistem skeletal adanya nyeri
sendi dan bengkak. Sistem integumen seperti kulit gatal dan kering (pruritus),
pucat karena anemia, dan sistem reproduksi adanya penurunan libido, pada
laki-laki terjadi impotensi dan penurunan jumlah sperma dan pada perempuan
terjadi penurunan gairah seksual. Pada gagal ginjal kronik terjadi penurunan
Dampak masalah keperawatan yang sangat sering timbul pada pasien dengan
gagak ginjal kronik adalah kelebihan volume cairan atau hipervolemia. Fungsi
dari Ginjal menyaring limbah dan kelebihan cairan dari darah sebelum
dibuang melalui cairan urine. Setiap hari, kedua ginjal menyaring sekitar 120-
150 liter darah, dan menghasilkan sekitar 1-2 liter urine. Produksi akhir
secara normal pada penyakit gagal ginjal kronik. Pasien biasanya menahan
natrium dan cairan yang dapat meningkatkan resiko edema, gagal jantung
yang dapat diberikan. Penumpukan cairan yang tidak dapat dikeluarkan oleh
tubuh harus segera ditangani, karena dapat memperberat kerja jantung dan
paru-paru yang sering kali mengakibatkan respon sesak pada pasien (Smetzer
faktor. Beberapa kondisi bersifat akut dan reversibel (infeksi saluran kemih),
sedangkan lainnya bersifat kronis dan tidak reversibel (gangguan fungsi ginjal
(Tarwoto, 2013).
dengan Intervensi yang akan di lakukan pada klien Gagal Ginjal Kronik
dengan Kelebihan Volume Cairan, sesuai dengan klien Tn. T dan Tn. D, yaitu
dengan : manajemen cairan : Jaga intake / asupan dan catat output klien,
monitor hasil laboratorium yang relevan dengan retensi cairan, monitor tanda
– tanda vital, monitor indikasi kelebihan cairan (edema, asites), berikan terapi
intra vena seperti yang telah ditentukan, berikan diuretik yang di resepkan,
berikan cairan dengan tepat, pasang urine kateter. Evaluasi dari implementasi
yang di lakukan pada klien Gagal Ginjal Kronik dengan Kelebihan Volume
Cairan, sesuai dengan klien Tn. T dan Tn. D, yaitu : masalah yang muncul
pada klien dapat teratasi sebagian, seperti tingkat edema klien sudah
berkurang dan kepatuhan klien dengan intervensi yang akan di lakukan, klien
didapatkan Hasil pengkajian yaitu sesak napas, bengkak pada tangan dan kaki,
urin yang keluar sedikit. Diagnosa yang diangkat pada kedua partisipan yaitu
Keperawatan Gagal Ginjal Kronis Pada Pasien Tn. S dan Tn. N Dengan
RSUD dr. Haryoto Lumajang pada proses keperawatan yaitu tahap pengkajian
pada kedua pasien menunjukkan adanya edema pada ekstremitas bawah kanan
dan kiri. Intervensi yang dilakukan pada pasien gagal ginjal kronis dengan
dilakukan pada hari pertama saat pengkajian sampai hari ketiga. Hal tersebut
menunjukan bahwa edema pada ektremitas bawah yang terjadi pada pasien
dapat berkurang.
Hasil prasurvey yang telah dilakukan oleh peneliti terdahulu di rumah sakit
umum daerah Pringsewu pada Semester I 2022 didapatkan data pasien gagal
ginjal kronik di rekam medik Rumah Sakit Umum Daerah Pringsewu terdapat
actual yang terjadi pada pasien gagal ginjal kronik berupa kelebihan volume
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan dari uraian latar belakang diatas maka dapat dirumuskan sebagai
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
D. Manfaat penelitian
1. Manfaat Teoritis
a. Bagi Perawat
cairan.
Dari hasil penelitian ini dapat menjadi dasar yang dapat di gunakan
2. Manfaat Praktis
b. Bagi Klien
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2014)
Gagal ginjal kronik adalah penyakit yang terjadi ketikaginjal tidak mampu
fungsi endokrin dan metabolik, cairan elektrolit lemah serta asam basa
(Haryono, 2013).
8
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
9
Selama stadium ini kretinine serum dan kadar BUN normal dan pasien
Lebih dari 75% jaringan yang berfungsi telah rusak ( GFR besarnya
melebihi kadar normal. Dan gejala yang timbul nokturia dan poliuria
Akhir)
Kerusakan massa nefron sekitar 90% ( Nilai GFR 10% dari normal).
beraktifitas.
d. Stadium IV
a. Begitu banyak kondisi klinis yang bisa menyebabkan terjadi nya gagal
arteri.
renalis ).
sklerosis sistemik)
( Haryono, 2013)
4. Patofisiologi
glomerulus dan tubulus) di duga utuh sedangkan yang lain rusak (hipotesa
ginjal untuk berfungsi sampain 3/4 dari nefron-nefron rusak. Beban bahan
yang harus menjadi lebih besar dari pada yang bia diabsorpsi berakibat
oliguri timbul di sertai retensi produk sisa. Titik dimana timbulnya gejala-
gejala pada pasien menjadi lebih jelas dan muncul gejala-gejala khas
kegagalan ginjal bila kira-kira fungsi ginjal telah hilang 80%-90%. Pada
tingkat ini, fungsi renal yang demikian, nila kreatinin clearence turun
sampai 15 Ml/menit atau lebih rendah itu. Fungsi renal menurun, produk
2014).
4. Pathway
Bagan. 2.1.
Pathway Gagal Ginjal Konik
Arterio Sklerosis
Reaksi Antigen Tertimbun dalam ginjal
GFR Turun
CKD
Penurunan
Penurunan Fungsi
Fungsi Ekskresi
Ginjal Peningkatan Retensi Na & Tidak Mampu Mengereksi
Ginjal H2O Asam
Edema Jaringan
Jaringan Edema CES Meningkat Kelebihan volume Cairan
SindromUremia
Sindrom Urenia
Anoreksia Mual Tekanan Kapiler Naik Asidosis
Intake Turun
Anoreksia Mual Volume Interstial Naik Hiperventilasi
( Kusuma, 2015)
5. Manifestasi klinis
lain:
b. Sistem pulmoner, antara lain nafas dangkal, sputum kental dan liat
fraktur tulang
kulit kering bersisik, kuku tipis dan rapuh, rambut tipis dan kasar.
6. Pemeriksaan Penunjang
a. Urin
ginjal berat)
mereabsorbsi natrium.
SDM.
b. Darah
ginjal.
c. Pielografi intravena
Pielografi retrograde
Arteriogram ginjal
d. Sistouretrogram berkemih
e. Ultrasonografi ginjal
f. Biopsi ginjal
h. EKG
(Mutaqqin, 2014).
a. Obat-obatan
Obat yang diberikan pada pasien gagal ginjal kronik antara lain:
1) Obat hipertensi
besi.
3) Obat diuretik
5) Obat kortikosteroid
dalam ginjal.
lain adalah apel, kol, wortel, buncis, anggur, dan stroberi. Selain
seminggu.
pneumonia.
b. Dialisis
CAPD.
c. Tranplantasi ginjal
ginjal sehat yang didapat dari donor.Penderita gagal ginjal bisa lepas
8. Komplikasi
c. Hipertensi , akibat retensi cairan dan natrium serta mal fungsi system
(Haryono,2013).
1. Pengkajian
sebelumnya.
amenore
gusi, fetor uremik, nyeri abdomen saat dipalpasi, dan turgor kulit
buruk.
1) Aktivitas/istirahat
sendi.
2) Sirkulasi
(angina).
mengalami pendarahan.
1) Integritas Ego
perubahan kepribadian.
2) Eliminasi
3) Makan/cairan
tampak lemah.
4) Neurosensori
(neuropati perifer).
5) Nyeri/kenyamanan
6) Pernafasan
7) Keamanan
perdarahan.
8) Seksualitas
9) Interaksi sosial
10) Hygiene
11) Penyuluhan/pembelajaran
2. Diagnosa Keperawatan
asidosis laktat
mulut
produk sampah
h. (PPNI, 2017).
3. Intervensi Keperawatan
kesejahteraan dan kualitas hidup dapat tercapai, demkian juga hal nya
Tabel 2.1
Intervensi Keperawatan
4. Implementasi Keperawatan
oleh perawat untuk membantu pasien dari masalah status kesehatan yang
5. Evaluasi Keperawatan
1. Definisi
volume cairan ekstra selular 11 (ECF) dapat terjadi jika natrium dan air
b. Gangguan elektrolit
c. Anasarka
d. Ansietas
e. Azotemia
g. Dipsnea
h. Edema
k. Orthopnea
l. Efusi pleura
3. Perhitungan Cairan
Muntah/pendarahan/NGT :....cc
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah studi kasus, yaitu studi yang
B. Batasan Istilah
Tabel 3.1
Batasan Istilah
Variabel BatasanIstilah Cara Ukur
Gagal ginjal Gagal ginjal kronik merupakan kegagalan fungsi ginjal Observasi wawancara,
kronik untuk mempertahankan metabolisme serta keseimbangan pemeriksaan fisik, dan
cairan dan elektrolit akibat destruksi struktur ginjal yang pemeriksaan laboratorium
progresif dengan manifestasi penumpukan sisa metabolit untuk mengetahui kadar
(toksik uremik) di dalam darah (Mutaqqin, 2014) protein, ureum dan kreatinine
Kelebihan peningkatan volume cairan intravaskular, interstisial, dan Observasi dan wawancara,
Volume intraseluler (PPNI, 2016) SOP balance cairan, lembar Obs
Cairan Balance cairan
29
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
30
C. Partisipan
Partisipan yang digunakan pada karya tulis ilmiah ini adalah 1 pasien dengan
kriteria :
1. Kriteria inklusi
2. Kriteria eksklusi
E. Pengumpulan Data
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Menurut
Tarwoto (2012) data primer adalah data teknik pengumpulan data yang
adalah :
demi mengkaji keluhan keluhan yang muncul pada pasien gagal ginjal
yang sering kali berupa ketidak seimbangan antara input dan output cairan
F. Analisa data
a. Pengumpulan data
b. Mereduksi data
c. Pengkajian data
d. Kesimpulan
Dari data yang disajikan, kemudian telah dibahas dan dibandingkan pada
G. Etika penelitian
terdiri dari :
asal responden dalam kuesioner maupun alat ukur apapun untuk menjaga
3. Confidentiality (kerahasiaan)
Manusia sebagai subyek penelitian memiliki prifasi dan hak asasi untuk
subyek yang tidak ingin identitas dan segala informasi tentang dirinya
diketahui oleh orang lain. Prinsip ini dapat diterapkan dengan cara
5. Justice (keaslian)
jujur, cepat, cermat, hati-hati dan dilakukan secara profesional. Dalam hal
lainnya.
6. Accountability (akuntabilitas)
profesional dapat nilai dalam situasi yang tidak jelas atau tanda terkecuali,
dosis obat pada partisipan yang menerima obat, dokter yang memberi
Prinsip ini menuntut perawat untuk melakukan hal yang baik dengan
8. Veracity (kejujuran)
Nilai ini bukan cuman dimiliki oleh perawat namun untuk dimiliki oleh
tahu.
A. Tinjauan Kasus
1. Pengkajian
Ruang : Hemodialisa
Tanggal : 20 Mei 2023
Pukul : 09.00 WIB
a) Identitas pasien
Table 4.1 Identitas Pasien
1) Identitas Pasien
Nama : Tn. I
Nomor Rekam Medik : 403519
Usia : 50
Status Perkawinan : Menikah
Pekerjaan : Wiraswasta
Agama : Islam
Pendidikan : S1 sarjana
Suku : Jawa
BahasaYang Digunakan : Indonesia
Alamat Rumah : Jl. KH. Gholib No 65 Pringsewu Utara
Sumber Biaya : BPJS
Diagnosa Medis Saat : Gagal Ginjal Kronik
Pengkajian
2) Sumber Informasi
(Penanggung Jawab) : Ny. A
Nama : 37
Umur : Istri
Hubungan Dengan Pasien : SMU
Pendidikan : IRT
Pekerjaan : Jl. KH Gholib No. 65 Pringsewu Utara
Alamat
b) Riwayat Kesehatan
Tabel 4.2 Riwayat Kesehatan
Riwayat kesehatan Pasien datang ke rumah sakit dengan diantar keluarga melalui
masuk UGD pada Mei 2019 dengan keluhan sesak napas, mual
(UGD/poliklinik) muntah kesadaran composmentis, anemis TD: 160/120
mmHg, Nadi: 80 x/menit, Nafas: 32 x/menit, Suhu: 37
◦c, Hb:6.7 tindakannya pemasangan infus 8 tetes/menit
(IV), dan terpasang oksigen 4 liter/menit.
Keluhan utama Sesak Napas
35
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
36
Keterangan :
: Pasien
2 anak.
Psikososial spiritual
1. Psikososial
a. Gambarandiri Pasien mengatakan senang dengan semua bagian
b. Perandiri anggotatubuh nya.
c. Hargadiri Pasien mengatakan diri nya sebagai kepala rumah tangga.
d. Idealdiri Pasien mengatakan tidak malu dengan kondisi yang
sedangpasien alami saat ini.
e. Identitas diri Pasien mengatakan ingin cepat sembuh seperti biasalagi.
f. Kecemasan Pasien mengatakan masih mengetahui identitas dirinya.
Pasien mengatakan cemas jika penyakit nya semakin parah.
2. Sosial
a. Sportsistem Keluarga selalu memberikan dukungan dan selalu
membantupasien dalam melakukanaktivitas.
b. Komunikasi Saat sehat pasien mengatakan komunikasi pasien terjalin
baikdengan keluaga maupun dengan orang lain.
Saat sakit pasien mengatakan komunikasi pasien lebih
sedikitkarena lebih banyak beristirahat.
3. Spiritual
a. System nilai Saat sehat pasien mampu melakukan kegiatan beribadah
kepercayaan secarabaik.
Saat sakit pasien terganggu saat melakukan ibadah
sesuaikepercayaannya.
g) Pemeriksaan Fisik
Tabel 4.7 Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Umum
1. Tekanan Darah 160/80mmHg
2. Pernapasan 28 Kali/Menit
3. Nadi 80 Kali/Menit
4. Suhu 36o Celcius
5. GCS E4 M5 V6 (Composmentis)
6. Tinggi Badan 165 Cm
7. Berat Badan 64 Kg
Pemeriksaan Fisik
Persistem
1. Sistem Penglihatan Posisi mata pasien simetris antara kanan dan kiri,
kelopak mata baik, pergerakan bola mata baik,
konjungtiva anemis, sclera an ikterik, reaksi pupil
mengecil saat didekatkan cahaya, dan membesar saat
dijauhkan cahaya, ketajaman penglihatan masih baik dan
pasien tidak menggunakan alatbantupenglihatan.
2. Sistem Pendengeran Bentuk telinga pasien simetris, tidak terdapat serumen,
kondisi telinga bersih tidak ada lesi, fungsi
pendengaranbaik dan tidak menggunakan alat bantu.
3. Sistem Wicara Pasien tidak mengalami kesulitan atau gangguan
dalamberbicara.
4. Sistem Pernafasan Jalan napas baik, pasien mengatakan sesak saat setelah
melakukan aktivitas, sesak seperti tertimpa benda, Rr 28
x/menit, irama teratur, mengalami batuk kering , suara
nafas ronki.
5. Sistem Kardiovaskuler
a. Sirkulasi Nadi Nadi teraba 80 kali/menit irama teratur, denyut teraba
lemah,tidak terdapat distensi vena jugularis, temperatur
kulit teraba hangat, warna kulit normal (sawo matang),
pengisiankapiler baik, edema ekstremitas bawah derajat
2+.
Kecepatan denyut apical 98kali/menit irama teratur,
b. Sirkulasi Jantung
bunyi jantung lup dup, pasien mengeluh lemah danlelah.
GC : E4 M5 V6 (composmentis), tidak terdapat tanda -
6. Sistem Neorologi
tanda intracranial, tidak mengalami ganguan saraf
neurologis, refleks patologis dan biologis ada, tidak
terdapat tanda-tanda infeksi meningen.
7. Sistem Pencernaan Keadaan mulut pasien cukup bersih, tidak ada lesi dan
stomatitis, pasien tidak mengalami kesulitan dalam
menelan, tidak ada keluhan nyeri dalam perut, bising
usus 10 kali/menit, tidak terdapat distensi abdomen,
pasien tidak terpasang colostomy.
8. Sistem Imunologi Tidak terdapat pembesaran kelenjar getah bening.
Napas pasien tidak berbau keton, tidak terdapat
9. Sistem Endokrin
gangreng, tidak tremor, tidak terdapat pembesaran kelenjar
tiroid, tidak terdapat tanda-tanda peningkatan guladarah.
10. Sistem Urogenital Pasien tidak mengalami distensi kandung kemih, tidak
adanyeri tekan dan pasien tidak terpasang kateter.
11. Sistem Integumen Keadaan rambut pasien baik, berawarna kelabu,
kebersihannya cukup terjaga, keadaan kuku sedikit
kotor, kulit pasien berwarna sawo matang keadaan kulit
cukup bersih, kulit kering dan tidak ada tanda- tanda
radang pada kulit pasien. Pasien mengatakan
terkadang merasa gatal
pada kulit.
12. Sistem Muskulus Pasien tidak mengalami kesulitan dalam pergerakan,
keletal namun pasien mengalami kelelahan dan sesak nafas
saat setelah beraktivitas, tidak ada keluhan sakit
ataupun nyeri pada tulang maupun sendi, tonus otot
pasien kuat, tidak ada kelainan pada tulang otot, tidak
menggunakan alatbantu dan rentang gerak sendi aktif.
h) Pemeriksaan laboratorium
NILAI
PARAMETER HASIL SATUAN
NORMAL
Leukosit 7 Ribu 5 – 10
Eritrosit 3,33 Juta 4–6
Hemoglobin 8,6 Ggl 12 – 15
Hematokrit 24 [%] 37 – 48
MCV - [fL] 76,0 – 96
MCH - [P9] 27,0 – 31,0
MCHC - [g/dl] 27 – 32,0
Trombosit 176.000 [ 10^3/UL] 150.000-450.000
Limfosit 20 [%] 25 – 40
Monosit 15 [%] 2–8
Eosinofil 0 [%] 2–4
Basofil 0 [%] 0–1
16mg Oral
Folic acid 1mg Oral �
Amplodipin 10mg �
j) Penatalasaan keperawatan
Table 4.10 Penatalaksanaan Keperawatan
Penatalaksanaan
1. Mengkaji keadaan umum pasien
2. Mengkaji tanda-tanda vital
3. Mengukur intake-output dan balance cairan
4. Mengdukasi tentang pembatasan cairan
5. Menganjurkan pasien untuk mengurangi stress
k) Data Fokus
2. Analisa Data
3. Diagnosa Keperawatan
4. Rencana Keperawatan
5. Implementasi
6. Evaluasi
Tabel 4.15 Evaluasi
Hari ke-1 20 Mei 2023 Hari ke-2 21 Mei 2023 Hari ke-3 22 Mei 2023
S: S: S:
1. Pasien mengatakan 1. Pasien masih mengatakan 1. Pasien mengatakan sesak
sesak. sesak. berkurang.
2. Pasien mengatakan 2. Pasien mengatakan lemas. 2. Pasien mengatakan lemas.
mual. 3. Pasien mengatakan kedua 3. Pasien mengatakan
3. Pasien mengatakan kaki masih bengkak. bengkak pada kaki
lemas. 4. Pasien mengatakan akan berkurang.
4. Pasien mengatakan mencatatan asupan dan 4. Pasien mengatakan akan
kedua kaki bengkak. haluaran urine. mencatatan asupan dan
5. Pasien mengatakan susah O: haluaran urine.
untuk bergerak. 1. Pasien terlihat masih sesak O:
6. Pasien mengatakan 2. RR 28x/menit 1. Pasien terlihat sesak
akan mencatatan 3. BB 63 Kg berkurang
asupan dan haluaran 4. BBpre HD 63Kg 2. RR 26x/menit
urine. 5. BB post HD 61 Kg 3. BB 60 Kg
O: 6. Input 1690cc/24 jam 4. Input 1675cc/24 jam
1. Pasien terlihat sesak 7. Urine 450cc/24 jam 5. Urine 500cc/24 jam
2. Pasien terlihat gelisah 8. Output 1395 6. Output 1400
3. RR 28x/menit 9. Balance cairan +295 cc/24 7. Balance cairan +275 cc/24
4. BB 64 kg jam jam
5. Input 1820cc/24 jam 10. Tekanan darah 8. Tekanan darah
6. Output 1360 160/80mmhg 150/80mmhg
7. Urine 400cc/24 jam 11. Nadi 80x/menit 9. Nadi 80x/menit
8. Balance Cairan +460 12. Suhu 36,5˚C 10. Suhu 36˚C
cc/24 jam 13. Edema di ekstremitas 11. Edema di ekstremitas
9. Tekanan darah bawah berkurang derajat bawah berkurang derajat
170/80mmhg 1+ 1+
10. Nadi 80x/menit
11. Suhu 36˚C A : Masalah kelebihan volume A : Masalah kelebihan volume
12. Terdapat edema di cairan belum teratasi. cairan belum teratasi.
ekstremitas bawah derajat
2+ P :Lanjutkan intervensi : P : Lanjutkan intervensi
13. Ureum 133,77 mm/dl 1. Monitor status hidrasi: 1. Monitor status hidrasi:
14. Creatinin 8,35 mm/dl Frekuensi nadi, kekuatan Frekuensi nadi, kekuatan
15. Hb 8,6g/dl nadi, akral, kelembamam nadi, akral, kelembamam
mukusa, turgor kulit, mukusa, turgor kulit,
A : Masalah kelebihan volume pitting edema dan tekanan pitting edema dan tekanan
cairan belum teratasi. darah. darah.
2. Mengkaji suara napas, 2. Mengkaji suara napas,
P :Lanjutkan intervensi : frekuensi napas dan tanda frekuensi napas dan tanda
1. Monitor status hidrasi: tanda sesak tanda sesak
Frekuensi nadi, 3. Memonitor berat badan 3. Memonitor berat badan
kekuatan nadi, akral, harian. harian.
kelembamam mukusa, 4. Mencatat intake output dan 4. Mencatat intake output dan
turgor kulit, pitting edema hitung balance cairan 24 hitung balance cairan 24
dan tekanan darah. jam. jam.
2. Mengkaji suara napas, 5. Mengajarkan cara 5. Mengajarkan cara
frekuensi napas dan tanda membatasi cairan. membatasi cairan.
tanda sesak
B. Pembahasaan
Pada sub bab ini Peneliti akan melakukan pembahahasaan mengenai asuhan
Pringsewu, dalam sub bab ini penulis akan membahas tentang kesenjangan
evaluasi pada klien untuk di bandingkan dengan teori dan ditunjang dengan
1. Pengkajian
4kali/hari. Hasil pengkajian pola cairan pasien sering merasa haus dan
berkemih dalam satu hari, frekuensi urine 400 cc/ 24 jam, input 1820 cc/24
jam, output 1460 cc/ 24 jam, balance cairan pasien + 360 cc/24 jam,
36oC.
ditandai dengan balance cairan positif, oliguri, odema dan kenaikan berat
Gagal ginjal kronis adalah gangguan fungsi renal yang progresif dan
Berdasarkan fakta dan teori, tidak terjadi kesenjangan antara fakta dan
pasien adalah kunci dari kualitas data yang dihasilkan. Oleh karena itu
2. Diagnosa
status kesehatan mulai dari potensial, resiko tinggi sampai masalah aktual.
Kelebihan Volume Cairan. Diagnosa ini munncul didukung oleh data hasil
pengkajian pola cairan pasien sering merasa haus dan tidak mampu
dalam satu hari, frekuensi urine 400 cc/ 24 jam, input 1820 cc/24 jam,
output 1460 cc/ 24 jam, balance cairan pasien + 360 cc/24 jam, pitting
Sejalan dengan penelitian Erica (2020) menjelaskan bahwa salah satu data
dengan kelebihan (retensi) cairan dan natrium . Masalah ini terjadi pada
pasien gagal ginjal kronik karena rusaknya fungsi ginjal. Kegagalan ginjal
cairan.
Diagnosa yang ditegakan oleh peneliti telah sesuai dengan teori pada
3. Intervensi
penelitian ini telah sesuai dengan teori yang ada, yaitu Monitor status
hidrasi: Frekuensi nadi, kekuatan nadi, akral, turgor kulit, pitting edema
dan tekanan darah, Monitor berat badan harian, Monitor berat badan
Catat intake output dan hitung balance cairan 24 jam, Berikan asupan
cairan, sesuai kebutuhan, Berikan cairan intravena jika perlu, Ajarkan cara
intruksi dokter.
memanejeman cairan dapat mengurangi tanda dan gelala pada pasien gagal
Peneliti menilai bahwa intervensi yang dibuat pada penelitian ini sudah
sesuai dengan tujuan dan kriteria hasil yang akan dicapai, yaitu pasien
menunjukkan haluaran urin yang sesuai, berat badan dan tanda vital stabil
dalam rentang normal klien, skala pitting edema berkurang dan sesak
berkurang.
4. Implementasi
dengan rencana yang telah dibuat yaitu memonitor berat badan harian,
cara mengukur dan mencatat asupan dan haluaran urin, mengajarkan cara
menjadi 64 kg . Hal ini sesuai dengan pernyataan dari Nurarif dan Kusuma
(2013) bahwa klien gagal ginjal kronik dengan kelebihan volume cairan
pengetahuan .
5. Evaluasi
masalah kelebihan volume cairan yang dialami pasien belum teratasi, hal
ini ditunjukan dengan haluaran urin yang belum sesuai, berat badan dan
tanda vital stabil belum dalam rentang normal klien, masih terdapat edema
berhasil apabila tujuan yang dicapai sudah sesuai dengan kriteria hasil.
Pada kasus ini, peneliti peneliti telah melakukan evaluasi sesuai dengan
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pada BAB ini penulisan mengambil suatu kesimpulan dari karya tulis
1. Pengkajian
sesak seperti tertimpa beban, pasien mengatakan sesak makin terasa berat
Hasil pengkajian pola cairan pasien sering merasa haus dan tidak mampu
dalam satu hari, frekuensi urine 400 cc/ 24 jam, input 1820 cc/24 jam,
output 1460 cc/ 24 jam, balance cairan pasien + 360 cc/24 jam, pitting
54
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
55
2. Diagnosa
3. Intervensi
keperawatan yang sesuai pada klien Gagal Ginjal Kronik dengan kelebihan
nadi, akral, turgor kulit, pitting edema dan tekanan darah, monitor berat
badan harian, monitor berat badan sebelum dan setelah dialisis, Monitor
intravena jika perlu, ajarkan cara mengukur dan mencatat asupan dan
4. Implementasi
dengan rencana yang telah dibuat yaitu status hidrasi: Frekuensi nadi,
kekuatan nadi, akral, turgor kulit, pitting edema dan tekanan darah,
memonitor berat badan harian, memonitor berat badan sebelum dan setelah
5. Evaluasi
tujuan dan kriteria hasil. Pada kasus ini bahwa evaluasi telah dilakukan
bahwa masalah kelebihan volume cairan yang dialami pasien teratasi, hal
ini ditunjukan dengan haluaran urin yang sesuai, berat badan dan tanda
vital stabil dalam rentang normal klien, tidak ada edema dan tidak ada
sesak.
B. Saran
saran bagi :
1. Bagi Perawat
Pringsewu.
4. Bagi Klien
Mutaqqin arif. 2011. Buku ajar asuhan keperawatan klien dengan gangguan
sistem imunologi. Jakarta : Salemba Medik
Nurarif, Amin Huda & Kusuma, Hardhi. 2015. Aplikasi Asuhan Keperawatan
Berdasarkan Diagnosa Medis dan Nanda NIC – NOC jilid 2.Yogjakarta.
Media Action
PPNI. 2017. Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia :Definisi dan Indikator
Diagnostik ed.1. Jakarta. TIM POKJA DPP PPNI
Rekam Medik. (2021). Ruang Penyakit Dalam RSUD Pringsewu
Sari,L,R. 2016. Upaya mencegah kelebihan volume cairan pada pasien chronic
kidney disease di RSUD dr.Soehadi Prijonegoro.
Tarwoto & Wartonah. 2011. Kebutuhan Dasar Manusia Dan Proses
Keperawatan. Jakarta. Salemba Medika