SKRIPSI
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan
Pendidikan Program Sarjana Ilmu Keperawatan
Oleh :
Iin Martini
NIM. 21142012015
SKRIPSI
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan
Pendidikan Program Sarjana Ilmu Keperawatan
Oleh :
Iin Martini
NIM. 21142012015
i
ii
iii
iv
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
UNIVERSITAS YPIB MAJALENGKA
IIN MARTINI
ABSTRAK
Pendahuluan : Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah kondisi medis serius
yang secara signifikan meningkatkan risiko penyakit jantung, otak, ginjal, dan
penyakit lainnya. Data pasien hipertensi di poli geriatri yang RSUD Kabupaten
Subang tahun 2022 sebanyak 427 kunjungan penderita dan sebanyak 84 lansia
(19,67%) dengan hipertensi (Rekam Medik Poli Geriatri RSUD Kab. Subang,
2022). Tujuan : Mengetahui hubungan kebiasaan merokok dan aktifitas fisik
dengan kejadian hipertensi pada lansia di Poli Geriatri RSUD Kabupaten Subang
Tahun 2023. Metode : Metode yang digunakan dalam penelitian merupakan
penelitian kuantitatif, dengan desain crossectional. Sampel dalam penelitian ini
sebanyak 46 responden. Pengumpulan data berupa data primer. Hasil : Sebagian
kecil responden (13%) Lansia dengan kategori perokok berat, (13%) Lansia dengan
kategori aktifitas berat, Sebagian kecil responden (15,2%) Lansia dengan kategori
hipertensi derajat III di Poli Geriatri RSUD Kabupaten Subang Tahun 2023.
Terdapat hubungan antara kebiasaan merokok dan aktifitas fisik dengan kejadian
hipertensi di Poli Geriatri RSUD Kabupaten Subang Tahun 2023. P.Value = 0,000.
Kesimpulan : Dilakukannya penyuluhan kesehatan tentang bahaya merokok dan
pentingnya melakukan aktifitas fisik pada Lansia.
v
BACHELOR OF SCIENCE IN NURSING
FACULTY OF HEALTH SCIENCES
YPIB UNIVERSITY MAJALENGKA
IIN MARTINI
ABSTRACT
Introduction : Hypertension or high blood pressure is a serious medical condition
that significantly increases the risk of heart, brain, kidney and other diseases. Data
on hypertensive patients in the geriatric polyclinic at Subang District Hospital in
2022 were 427 patient visits and 84 elderly (19.67%) with hypertension (Geriatric
Polyclinic Medical Records at Subang District Hospital, 2022). Objective:
Knowing the relationship between smoking habits and physical activity with the
incidence of hypertension in the elderly at the Geriatric Polyclinic at Subang
District Hospital in 2023. Methods: The method used in this study was a
quantitative study, with a cross-sectional design. The sample in this study were 46
respondents. Data collection is in the form of primary data. Results: A small
proportion of respondents (13%) are elderly with the category of heavy smokers,
(13%) are elderly with heavy activity categories. smoking habits and physical
activity with the incidence of hypertension in the Geriatric Polyclinic at Subang
District Hospital in 2023. P.Value = 0.000. Conclusion: Conducted health
education about the dangers of smoking and the importance of physical activity in
the elderly
.
Keywords : Smoking Habits, Physical Activity, Hypertension Incidence
vi
Persembahan
vii
RIWAYAT HIDUP
viii
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan
Ilmiah Akhir ini dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk
mencapai gelar Sarjana dalam bidang Keperawatan. Saya menyadari bahwa, tanpa
bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, sangatlah sulit bagi saya untuk
menyelesaikan Karya Ilmiah Akhir ini. Oleh karena itu saya mengucapkan terima
kasih kepada :
Majalengka;
2. Dr. Wawan Kurniawan, S.Kep., Ners., SKM., M.Kes., M.Kep, selaku Rektor
4. Rahayu Setyowati, S.Kp., M.Kep, selaku Ka. Prodi Sarjana Ilmu Keperawatan
5. Idris Handriana, S.Kep., Ners., M.Kep, selaku dosen pembimbing utama yang
telah menyediakan waktu, tenaga, dan pikiran untuk mengarahkan saya dalam
ix
7. Cicih Yuliawati, S.Kep,. Ners, selaku Kepala Poli Geriatri RSUD Kabupaten
Subang yang telah banyak membantu dalam usaha memperoleh data yang saya
8. Orang tua dan keluarga saya yang telah memberikan bantuan dukungan
9. Sahabat yang telah banyak membantu saya dalam menyelesaikan Karya Ilmiah
Akhir ini.
Akhir kata, saya berharap Tuhan Yang Maha Kuasa berkenan membalas segala
kebaikan dan bantuan semua pihak yang telah membantu. Semoga Karya Ilmiah
Penulis
x
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN SAMPUL
PERNYATAAN .............................................................................................. iv
ABSTRAK ...................................................................................................... v
ABSTRACT ...................................................................................................... vi
BAB I PENDAHULUAN
xi
1. Manfaat Teoritis .................................................................... 5
A. Hipertensi .................................................................................... 7
1. Pengertian............................................................................... 7
Lansia .................................................................................... 29
C. Rokok ........................................................................................... 38
1. Pengertian............................................................................... 39
xii
D. Kebiasaan Merokok ...................................................................... 42
1. Pengertian............................................................................... 42
3. Instrumen Penelitian............................................................... 64
xiii
7. Analisis Data ......................................................................... 67
B. Pembahasan .................................................................................. 76
A. Kesimpulan ................................................................................... 86
B. Saran ............................................................................................. 86
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xiv
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Klasifikasi tekanan darah pada orang dewasa menurut JNC VIII .. 8
Table 2.2 Tabel 2.2 Klasifikasi tekanan darah pada orang dewasa menurut
ESC/ESH ........................................................................................ 8
Table 2.3 Tabel 2.3 Klasifikasi tekanan darah pada orang dewasa menurut
xv
DAFTAR DIAGRAM
Halaman
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
xvii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah kondisi medis serius yang
penyakit lainnya. Diperkirakan 1,28 miliar orang dewasa berusia 30-79 tahun di
Kurang dari separuh orang dewasa (42%) dengan hipertensi didiagnosis dan
seluruh dunia. Salah satu target global penyakit tidak menular adalah
menurunkan prevalensi hipertensi sebesar 33% antara tahun 2010 dan 2030.
(WHO, 2021).
penurunan dan mengakibatkan para lansia jatuh dalam kondisi sakit. Penurunan
fungsi-fungsi tubuh ini disebut dengan proses degeneratif. Salah satu proses
1
2
kardiovaskuler yang paling banyak dijumpai pada lansia adalah penyakit jantung
9,67%. Data pasien hipertensi di poli geriatri yang RSUD Kabupaten Subang
tahun 2022 sebanyak 427 kunjungan penderita dan sebanyak 84 lansia (19,67%)
dengan hipertensi (Rekam Medik Poli Geriatri RSUD Kab. Subang, 2022).
Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah suatu keadaan seseorang mengalami
Penyakit ini dikategorikan sebagai the silent disease karena penderita tidak
darahnya.
darahnya sama dengan atau lebih dari 140/90 mmHg (Girsang, 2013).
diperkirakan 23% wanita dan 14% pria berusia lebih dari 65 tahun menderita
hipertensi. Sementara menurut para ahli, angka kematian akibat penyakit jantung
3
pada lansia dengan hipertensi adalah tiga kali lebih sering dibandingkan lansia
Sistolik Terisolasi Pada Lansia di Poli Geriatri Rumah Sakit Haji Medan. Hasil
fisik, serta konsumsi garam dan lemak terhadap kejadian hipertensi sistolik
terisolasi pada lansia dan tidak terdapat pengaruh obesitas dengan kejadian
keluarga.
merokok, dan stres. Seseorang yang kurang aktif melakukan aktivitas fisik pada
darah. Selain itu faktor lain yang menunjang terjadi hipertensi adalah stres dan
pada tahun 2022 tercatat 427 kunjungan lansia, sebanyak 84 (19,67%) dengan
merokok, dan 8 (40%) lansia mengalami hipertensi dengan aktifitas fisik yang
kurang. Oleh karena itu, penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai
4
B. Perumusan Masalah
penelitian yaitu “Apakah ada hubungan kebiasaan merokok dan aktifitas fisik
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Tahun 2023.
2. Tujuan Khusus
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Praktis
lansia.
secara aktif pada lansia dalam mencegah kejadian penyakit hipertensi pada
fisik.
6
geriatri. Selain itu, data yang ditemukan juga dapat menjadi informasi
TINJAUAN PUSTAKA
A. Hipertensi
1. Pengertian
mmHg atau lebih. Adapun menurut Joint National Committe VIII (JNC VIII)
darah di dalam arteri. Dimana Hiper yang artinya berebihan, dan Tensi yang
darah sistolik ≥ 140 mmHg dan ≥ 90 untuk tekanan darah diastolik ketika
Indonesia, 2015).
7
8
2. Klasifikasi Hipertensi
Tabel 2.1 Klasifikasi tekanan darah pada orang dewasa menurut JNC VIII
(Muhadi, 2016).
Tabel 2.2 Klasifikasi tekanan darah pada orang dewasa menurut ESC/ESH
(Widyantoro, 2019)
Kategori Sistolik (mmHg) Diastolik (mmHg)
Optimal <120 <80
Normal 120-129 80-84
Normal tinggi 130-139 85-89
Hipertensi derajat I 140-149 90-99
Hipertensi derajat II 160-179 100-109
Hipertensi derajat III ≥180 ≥110
Hipertensi sistolik terisolasi ≥140 ≤90
Optimal <120 <80
normal tinggi, hipertensi derjat I, hipertensi derajat II, hipertensi derajat III,
dengan faktor genetik dan lingkungan. Selain itu, hipertensi sekunder adalah
gawat darurat yang terbagi atas dua, yaitu: hipertensi emergensi dimana
tekanan darah >180/120 mmHg yang tidak disertai kerusakan target organ
dimana tidak terjadi peningkatan tekanan darah saat sedang berada di klinik,
3. Etiologi Hipertensi
a. Penyakit
b. Obat-obatan
c. Makanan
sebagai berikut :
1) Hipertensi Esensial
kurang bergerak (inaktivitas) dan pola makan dan hipertensi jenis ini
2) Hipertensi sekunder
pemakainan KB.
12
Faktor risiko hipertensi ada yang dapat dirubah dan yang tidak dapat
dirubah. Faktor risiko yang dapat dirubah adalah yaitu faktor usia, genetik
(keturunan) dan jenis kelamin, dan faktor yang dapat dirubah adalah pola
Faktor risiko hipertensi ada yang tidak dapat dirubah dan yang dapat
1) Keturunan
satu orang tua dengan menderita hipertensi maka orang tersebut akan
memilki risiko lebih besar terkena hipertensi daripada pada orang yang
2) Jenis Kelamin
jenis kelamin laki-laki berisiko terkena hipertensi 0,928 kali lebih besar
3) Umur
usia lanjut berdasarkan data pada survey kesehatan dasar tahun 2013
54 sebesar 35,6 % dan semakin besar pada usia 55-64 sebesar 45,9 %.
1) Obesitas
2) Pola makan
yang mendapatkan hasil bahwa ada hubungan antara pola makan dan
nilai gizi yang tidak seimbang namu sangat digemari oleh masyrakat
Suiraoka, 2012).
3) Merokok
dibakar dan diisap dan atau dihirup asapnya, termasuk rokok kretek,
rokok putih, cerutu atau bentuk lainnya yang dihasilkan dari tanaman
ada banyak zat yang berbahaya bagi tubuh diantaranya adalah nikotin,
tar dan karbon monoksida. Nikotin yang terdapat dalam rokok dapat
darah koroner yang membawa oksigen pada jantung dan juga dapat
knalpot mobil dan merupakan gas yang beracun yang menurukan kadar
oksigen dalam darah (Kemenkes RI, 2015). Tar adalah kondensat asap
(Mukono, 2012).
tersebut dapat dilihat secara jelas dari lama merokok, jenis rokok dan
a) Lama merokok
0, 017 dengan kelompok lama merokok <10 tahun, 10- 20 tahun dan
>20 tahun.
17
b) Jenis rokok
kejadian hipertensi.
perokok dibagi atas tiga kategori, yaitu ringan (1- 10 batang perhari),
perhari).
4) Konsumsi alkohol
angka prevalensi lebih tinggi dari angka nasional yaitu 6,5 % untuk
5) Aktivitas Fisik
menit dalam satukegiatan tanpa henti dan secara kumulatif 150 menit
a) Ketahanan (endurance)
jantung, paru-paru, otot dan sytem sirkulasi darah tetap sehat. Untuk
kaki, lari ringan, berenang, senam, bermain tenis, berkebun dan kerja
di taman.
b) Kelenturan (flexibility)
c) Kekuatan (strenght)
oto tubuh dalam menahan suatu beban yang diterima, tulang tetap
2012).
5. Pengobatan Hipertensi
Jenis obat anti hipertensi yang sering digunakan adalah sebagai berikut
a. Diuretika
dilakukan.
b. Beta Blockers
pembuluh darah.
yang biasa dipakai dalam pengontrolan darah tinggi atau hipertensi melalui
21
(Muhamadun, 2010).
dari 2,3 gram natrium atau 6 gram natrium klorida setiap harinya
c. Olah raga aerobik yang tidak terlalu berat. Penderita hipertensi esensial
terkendali.
d. Berhenti merokok.
e. Pemberian obat-obatan.
1) Lanjut usia.
2) Kegemukan.
6. Pencegahan Hipertensi
membakar lemak sehingga tidak kelebihan berat badan. Latihan olah raga
b. Tidak merokok
seseorang untuk berhenti merokok tergantung pada niat dari dalam diri
23
yang dibuat oleh pabrik maupun yang dibuat secara tradisional. Semuanya
terkandung dalam makanan seperti tape dan brem. Hindarilah minum air
rutinitas.
e. Cara medis
medis melalui dokter dan tenaga para medis lainnya, serta cara tradisional
dengan memanfaatkan ramuan dan terapi yang ada secara turun temurun
f. Cara tradisional
yang berkhasiat menurunkan tekanan darah : cincau hijau, daun dan buah
air, bawang putih, daun dan buah belimbing bintang, buah belimbing
wuluh, daun tapak dara, akar pepaya, rambut jagung, adas pulowaras. Jika
Perbanyak minum air putih. Cara makan yang baik adalah sedikit-
sedikit tetapi sering, bukan makan banyak tetapi jarang. Kandungan zat
botol.
3) Hindari makan makanan ikan asin, telur asin, otak, jeroan, vetsin,soda
(Muhammadun, 2010).
b. Menghindari kegemukan
tidak berlebihan. Batasan kegemukan adalah jika berat badan lebih 10%
hipertensi.
(latihan isotonik atau dinamik), seperti gerak jalan, berenang, naik sepeda.
gulat, angkat besi, karena latihan yang berat bahkan dapat menimbulkan
hipertensi.
itu sendiri merupakan tindakan yang kita lakukan secara normal tanpa
dalam. Hal ini merupakan tanda menghelan nafas yang dalam. Kita sering
tuntutan atau tantangan yang menumpuk menjadi tekanan atau beban stres
bagi setiap orang. Jika individu, akan menimbulkan sakit kepala, suka
marah, tidak bisa tidur ataupun timbul hipertensi. Agar terhindari dari efek
berikut :
kegiatan santai.
c. Menyelesaikan satu tugas pada satu saat saja, biarkan orang lain
menyelesaikan bagiannya.
B. Aktifitas Fisik
1. Pengertian
Aktivitas fisik sebagai setiap gerakan tubuh yang dihasilkan oleh otot
semua gerakan termasuk selama waktu luang, transportasi untuk pergi ke dan
dari suatu tempat, atau sebagai bagian dari pekerjaan seseorang. Aktivitas
hidup agar tetap sehat dan bugar sepanjang hari.Jadi, aktivitas fisik adalah
gerakan tubuh yang dihasilkan oleh otot rangka yang sangat penting bagi
Apabila dilihat lebih jauh, manfaat aktivitas fisik dapat kita rasakan pada tubuh
sebagai berikut :
1) Umur
hari pada lanjut usia dipengaruhi dengan umur lanjut usia itu sendiri.
2) Kesehatan fisiologis
lingkungan.
3) Fungsi kognitif
1) Lingkungan keluarga
2) Lingkungan kerja
3) Ritme biologi
menit setiap hari. Kalori yang terbakar sedikitnya 150 kalori perhari. Salah
satu aktivitas yang dapat dilihat adalah senam aerobic. Suatu aktivitas, baik
2) Olahraga
a) Berjalan kaki
b) Jogging
c) Bersepeda
bersepeda ini tidak cukup dalam meningkatkan kerja jantung dan paru-
d) Berenang
150.
aktivitas fisik ringan, sedang, dan berat. Aktivitas fisik berat adalah kegiatan
yang terus menerus dilakukan minimal selama 10 menit sampai denyut nadi
dan napas meningkat lebih dari biasanya, contohnya adalah menimba air,
sepertin menyapu, mengepel, dan lainnya minimal lima hari atau lebih dengan
durasi beraktivitas minimal 150 menit dalam satu minggu. Selain kritetia
IPAQ adalah salah satu jenis istrumen yang dirancang terutama untuk
seseorang melakukan aktivitas fisik dalam jangka waktu 7 hari terakhir dan
untuk digunakan pada orang dewasa (rentang usia 16-69 tahun) dan sampai
dengan kelompok usia yang lebih tua dan lebih muda tidak dianjurkan (IPAQ,
2005).
Dalam IPAQ menanyakan tiga tipe spesifik aktivitas yang dilakukan di empat
domain tersebut. Tipe aktivitas spesifik yang dinilai adalah berjalan, aktivitas
intensitas sedang, dan aktivitas intensitas berat. Dalam setiap domain dibagi
a. Berjalan kaki baik dirumah ataupun tempat kerja atau aktivitas fisik
pekerjaan rumah.
fisik yang sedang dan membuat seseorang bernapas sedikit lebih cepat dari
30-60 menit 1-2 kali dalam 7 hari/minggu (Norton, Norton and Sadgrove,
2010).
fisik yang berat dan membuat seseorang bernapas lebih cepat dari
seiring intensitas aktivitas fisik. Maka dari itu, kuantifikasi sederhana dari
berat.
3.
ATAU
30 menit, ATAU
METmenit/minggu, ATAU
36
ringan : < 600 MET, intensitas sedang : 600 – 1499 MET, dan intensitas
Kuisioner ini menanyakan mengenai tiga jenis aktivitas fisik yang dilakukan
tingkatan yaitu rendah (berjalan), sedang dan tinggi. Perhitungan skor total
untuk bentuk pendek memerlukan penjumlahan dari durasi (dalam menit) dan
a. Rendah
b. Sedang
1) Tiga hari atau lebih beraktivitas secara penuh setidaknya 20 menit per
hari
37
2) Lima hari atau lebih aktivitas intensitas sedang atau berjalan setidaknya
30
c. Berat
C. Rokok
1. Pengertian
atau dibungkus dengan kertas, daun, atau kulit jagung, sebesar kelingking
membakar dan menghisap sebatang rokok saja, dapat memproduksi lebih dari
4000 jenis bahan kimia. 400 diantaranya beracun dan 40 diantaranya bisa
masuk ke dalam zat adiktif karena dapat menyebabkan adiksi (ketagihan) dan
Menurut Aula (2010 dalam Sodik, 2018), rokok merupakan silinder dari
dengan diameter sekitar 10 mm. rokok berisi daun-daun tembakau yang telah
dicacah. Rokok dibakar pada salah satu ujungnya dan dibiarkan membara
2. Jenis Rokok
bahan pembungkus rokok, bahan baku atau isi rokok, proses pembuatan
1) Rokok putih, rokok yang bahan bakunya atau isiannya daun tembakau
2) Rokok kretek, rokok yang bahan baku atau isiannya berupa daun
tembakau dan cengkeh dan diberi saus untuk mendapatkan efek rasa
3) Rokok klembak, rokok yang bahan baku dan isiannya berupa tembakau,
cengkeh dan kemenyan yang diberi saus untuk mendapatkan efek rasa
berupa rokok batang. Mesin pembuat rokok saat ini telah mampu
rokok permenit.
1) Rokok Filter (RF), yaitu rokok yang pada bagian pangkalnya terdapat
gabus.
2) Rokok Non Filter (RNF), yaitu rokok yang pada bagian pangkalnya
Menurut Aula (2010 dalam Sodik, 2018) setiap rokok atau cerutu
mengandung lebih dari 4.000 jenis bahan kimia dan 400 dari bahan tersebut
kanker. Bahan kimia yang paling berbahaya dan merupakan racun utama pada
rokok adalah :
a. Tar
komponen padat asap rokok dan bersifat karsinogen yang dapat merusak
dalam rongga mulut sebagai uap padat. Setelah dingin akan menjadi padat
batang rokok, sementara kadar tar dalam rokok berkisar 24-45 mg.
b. Nikotin
Nikotin paling sering dibicarakan dan diteliti orang. Zat ini dapat
perokok yaitu kurang dari 1%. Sementara dalam darah perokok mencapai
4-15%.
meliputi:
roket.
industry.
6) Arsenic, yaitu bahan kimia yang digunakan sebagai racun tikus putih.
7) Butane, yaitu bahan kimia yang digunakan sebagai bahan bakar korek
api.
D. Kebiasaan Merokok
1. Pengertian
bertemperatur 900C untuk ujung rokok yang dibakar, dan 300C untuk ujung
rokok yang terselip diantara bibir perokok, dan menimbulkan asap yang dapat
terhisap oleh orang lain di sekitar perokok, serta dapat menimbulkan dampak
menghirup asap rokok dengan menggunakan pipa atau rokok yang dilakukan
secara menetap dan terbentuk melalui empat tahap yakni: tahap preparation,
dengan tembakau.
Umumnya mereka yang sudah adiktif akan keluar rumah membeli rokok
walaupun saat tengah malam. Mereka cenderung khawatir jika rokok tidak
dipikirkan dan disadari orang akan menghidupkan api rokoknya bila rokok
Menurut Aula (2010 dalam Sodik, 2018), tipe perokok juga dibedakan
sehingga seseorang yang merokok jika sehari saja tidak merokok rasanya
perokok pasif tidak merokok, tetapi perokok pasif memiliki risiko penyakit
yang sama halnya dengan perokok aktif karena perokok pasif juga
di asap rokok) dan 4.000 partikel lain yang berada di asap rokok.
Menurut Sitepoe (dalam Sodik, 2018), selain perokok aktif dan pasif,
hidupnya.
setiap hari.
d. Perokok berat, yakni seseorang yang merokok lebih dari satu bungkus
setiap harinya.
merokok.
meliputi :
b. Intensitas merokok
c. Tempat merokok
lain yang tidak merokok, anak kecil, orang jompo, orang sakit, dll.
berfantasi.
48
d. Waktu merokok
yang dialaminya saat itu. Keadaan remaja yang dimaksudkan seperti, saat
tuanya dll.
a. Orang tua
individu yang berasal dari rumah tangga yang tidak bahagia, dimana orang
yang keras dalam keluarga, akan lebih mudah untuk menjadi perokok di
yang bahagia. Salah satu hal yang paling kuat pengaruhnya adalah apabila
orang tua sendiri menjadi figure contoh sebagai perokok berat, maka anak-
(single parent). Remaja akan lebih cepat berperilaku sebagai perokok bila
ibu mereka yang merokok daripada ayah yang merokok, hal ini biasanya
b. Teman sebaya
c. Kepribadian
kebutuhan untuk mengatasi diri sendiri dengan mudah dan efektif dan
d. Iklan rokok
mengikuti perilaku iklan tersebut. Remaja adalah salah satu individu dari
sasaran iklan rokok. Iklan yang ditampilkan oleh industri rokok sangat
dari rokok juga dapat mempengaruhi kesehatan orang disekitarnya yang tidak
merokok, karena terpapar asap rokok yang disebut perokok pasif. Adapun
jantung.
pada mereka yang mengalami tekanan darah tinggi atau kadar kolesterol
tinggi.
7. Dampak Merokok
penyakit. Berikut dampak dari segi kesehatan yang akan timbul akibat
saluran napas dan jaringan paru-paru. Saluran napas besar, sel mukosanya
klinis. Hal inilah yang menjadi dasar utama terjadinya Penyakit Paru
benzopiren (3 kali lipat), dan amoniak (50 kali lipat) dimana bahan racun
52
ini lebih banyak didapatkan pada asap samping (asap tembakau yang
disebar keudara bebas, yang akan dihirup oleh orang lain) dari asap utama
bertahan hingga beberapa jam lamanya pada ruangan setelah rokok mati.
kadar kolesterol total, kolesterol LDL dan trigliserida darah perokok lebih
bukan perokok. Seiring dengan bertambahnya usia dan jumlah rokok yang
sinergis dengan faktor lainya, seperti hipertensi dan kadar lemak atau gula
darah arteri dan vena ekstremitas bawah atau tangan sering ditemukan
amputasi.
c. Stroke
semakin banyak zat berbahaya dalam rokok yang masuk kedalam tubuh
abortus. Angka yang sama berlaku untuk kelahiran atau kematian akibat
karena karbon monoksida dan nikotin dalam asap rokok yang telah
keriput terutama disekitar bibir dan mata. Merokok juga memiliki risiko
sejenis kanker yang meninggalkan bercak merah pada kulit 2 kali lebih
E. Kerangka Teori
Keterangan :
: Diteliti
: Tidak Diteliti
Diagram 2.1 Kerangka Teori Hubungan Kebiasaan Merokok dan Aktifitas Fisik
dengan Kejadian Hipertensi pada Lansia di Poli Geriatri RSUD Kabupaten
Subang Tahun 2023.
56
METODOLOGI PENELITIAN
A. Kerangka Konsep
iklan rokok. Serta Perry Potter (2015) mengatakan bahwa faktor-faktor yang
mempengaruhi aktifitas fisik lansia terdiri dari satu faktor-faktor dari dalam
diri sendiri (umur, kesehatan fisiologis, dan ) fungsi kognitif, dua faktor dari
2. Variabel Penelitian
Kebiasaan Merokok
Kejadian Hipertensi
Pada Lansia
Aktifitas Fisik
60
61
B. Definisi Operasional
2. Hipertensi
Derajat III, jika
TD
180/110mmHg
Variabel Independen
Kebiasaan Semua informasi Kuesioner Kuesioner 0. Perokok Ringan, Ordinsal
Merokok yang diperoleh hasil jika
dari wawancara menghabiskan 1-
mengenai konsumsi 4 batang rokok/hr
harian rokok pada
Lansia dengan 1. Perokok Sedang,
Hipertensi jika
menghabiskan 5-
14 batang
rokok/hr
2. Perokok Berat,
jika
menghabiskan >
15 batang/hr
Aktifitas Fisik Pengukuran Kuesioner Kuesioner 0. Aktifitas Rendah, Ordinal
aktivitas sehari-hari International jika skor MET <
Lansia dengan Physical 600/mg
Hipertensi terhitung Activity
dalam 7 hari Questionnaire 1. Aktifitas Sedang,
sebelum kunjungan (IPAQ) jika skor MET
ke Rumah Sakit 600-1499/mg
2. Aktifitas Berat,
jika skor MET >
1500/mg
62
C. Hipotesis
D. Desain Penelitian
1. Rancangan Penelitian
variabel atau lebih melalui pendekatan cross sectional, yaitu mengkaji apakah
a. Populasi
kunjungan pasien Lansia pada tahun 2022 dengan Hipertensi Poli Geriatri
b. Sampel
n= N
1+ N (d)2
Keterangan:
n = Besar sampel
N= Besar populasi
d = Tingkat kesalahan yang dipilih (d = 0,10)
n = 84
1+84 (0,10)2
n= 84
1,84
n = 45,65
64
nomor sebagai daftar atau basis data. Baru kemudian dari data itu dipilih
3. Instrumen Penelitian
yaitu dari data rekam medik dan hasil pengukuran tekanan darah Lansia
r hitung > 0,444. Sedang kan hasil uji reliabilitas dengan nilai alpha =
0,945.
dari Tanggal 01 Mei sd 30 Juni tahun 2023. Waktu pelaksanaan setiap hari
kamis dan Jum’at. Jumlah pasien Lansia dengan Hipertensi dalam satu
5. Pengumpulan Data
terlebih bila ada responden yang tidak bisa baca tulis atau penglihatan kurang
baik, karena dalam pengisian kuesioner harus dibaca satu persatu sehingga
menghasilkan data yang valid. Bila ada pertanyaan responden bisa bertanya
66
6. Pengolahan Data
a. Editing
b. Coding
c. Processing
d. Cleaning
7. Analisis Data
a. Analisis Univariat
No Kejadian
Jumlah Persentase
Tekanan Darah
1 HT Kat I
2 HT Kat II
3 HT Kat III
Total xx 100
b. Analisis Bivariat
hubungan yang signifikan, tetapi bila ρ value > α (0,05) maka tida ada
variabel independen dan variabel dependen. Dalam analisa ini uji statistik
X2 = ∑ (fo – fe)2
fe
Keterangan :
X2 = Nilai chi-kuadrat
frekuensi harapan sama atau lebih besar maka dikatakan tidak ada
dan nilai frekuensi harapan lebih kecil maka dikatakan tidak ada perbedaan
8. Jadwal Penelitian
9. Etika Penelitian
A. Hasil Penelitian
kebiasaan merokok dan aktifitas fisik dengan kejadian hipertensi pada lansia di
Berikut dibawah ini hasil penelitian yang telah dilakukan, disajikan dalam
bentuk tabulasi :
sebanyak 6 orang (13%) dengan perokok berat. Hal ini menunjukkan bahwa
72
73
aktifitas fisik ringan, sebanyak 13 orang (37%) dengan aktifitas fisik sedang,
sebanyak 6 orang (13%) dengan aktifitas fisik berat. Hal ini menunjukkan
hipertensi derajat II, sebanyak 7 orang (15,2%) dengan hipertensi derajat III.
III.
kebiasaan merokok berat dengan hipertensi derajat I. Hasil uji statistik Chi
tahun 2023.
75
Kejadian Hipertensi
Aktifitas Fisik Derajat I Derajat II Derajat III Total % P Value
n % n % n %
Aktifitas Ringan 15 88,2 2 11,8 0 0 17 100
Aktifitas Sedang 10 43,5 11 47,8 2 8,7 23 100
0,000
Aktifitas Berat 0 0 1 16,7 5 83,3 6 100
Total 25 54,3 14 30,4 7 15,2 46 100
derajat I, dan tidak ada satupun Lansia kategori aktifitas berat dengan
hipertensi derajat I. Hasil uji statistik Chi Square diketahui p.Value = 0,000
(p.Value< 0,05) sehingga dapat dikatakan bahwa ada hubungan yang bermakna
antara aktifitas fisik dengan kejadian hipertensi pada Lansia di Poli Geriatri
B. Pembahasan
6 orang (13%) dengan perokok berat. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian
sangat kurang aktifitas fisik, oleh karena itu merokok adalah aktifitas yang
yang telah dicacah. Rokok dibakar pada salah satu ujungnya dan dibiarkan
membara agar asapnya dapat dihirup melalui mulut pada ujung lainnya.
menghisap gulungan tembakau yang tergulung kertas yang telah dibakar dan
rokok yang dibakar, dan 300C untuk ujung rokok yang terselip diantara bibir
perokok, dan menimbulkan asap yang dapat terhisap oleh orang lain di sekitar
Menurut Aula (2010 dalam Sodik, 2018), tipe perokok juga dibedakan
menjadi dua yakni perokok aktif (active smoker) dan perokok pasif (passive
menjadi 3 tipe yaitu perokok berat, menghisap lebih dari 15 batang rokok
dalam sehari, perokok sedang, menghisap 5-14 batang rokok dalam sehari,
fisik ringan, sebanyak 13 orang (37%) dengan aktifitas fisik sedang, sebanyak
78
6 orang (13%) dengan aktifitas fisik berat. Hal ini menunjukkan bahwa
Subang dengan kategori aktifitas berat. Hal ini disebabkan sebagi Lansia
Aktivitas fisik sebagai setiap gerakan tubuh yang dihasilkan oleh otot
semua gerakan termasuk selama waktu luang, transportasi untuk pergi ke dan
dari suatu tempat, atau sebagai bagian dari pekerjaan seseorang. Aktivitas
Apabila dilihat lebih jauh, manfaat aktivitas fisik dapat kita rasakan pada tubuh
yang lebih komprehensif dengan tujuan responden lebih aktif dan termotivasi
Geriatri.
sebanyak 7 orang (15,2%) dengan hipertensi derajat III. Hal ini menunjukkan
Kabupaten Subang dengan kategori hipertensi derajat III. Hal ini disebabkan
mmHg atau lebih. Adapun menurut Joint National Committe VIII (JNC VIII)
darah di dalam arteri. Dimana Hiper yang artinya berebihan, dan Tensi yang
sodium yang tinggi, makanan yang diawetkan, makanan cepat saji dan
lainnya.
hipertensi berat.
hipertensi.
hipertensi derajat I. Hasil uji statistik Chi Square diketahui p.Value = 0,000
(p.Value< 0,05) sehingga dapat dikatakan bahwa ada hubungan yang bermakna
yang telah dicacah. Rokok dibakar pada salah satu ujungnya dan dibiarkan
membara agar asapnya dapat dihirup melalui mulut pada ujung lainnya.
menghisap gulungan tembakau yang tergulung kertas yang telah dibakar dan
rokok yang dibakar, dan 300C untuk ujung rokok yang terselip diantara bibir
perokok, dan menimbulkan asap yang dapat terhisap oleh orang lain di sekitar
Menurut Aula (2010 dalam Sodik, 2018), tipe perokok juga dibedakan
menjadi dua yakni perokok aktif (active smoker) dan perokok pasif (passive
menjadi 3 tipe yaitu perokok berat, menghisap lebih dari 15 batang rokok
dalam sehari, perokok sedang, menghisap 5-14 batang rokok dalam sehari,
Hipertensi Pada Kelompok Usia 45-54 Tahun. Hasil uji statistik chi square
pada variabel kebiasaan merokok diperoleh nilai (p-value = 0,287, > 0,05)
maka tidak ada hubungan yang signifikan antara kebiasaan merokok dengan
kejadian hipertensi.
kategori aktifitas fisik sedang dengan hipertensi derajat I, dan tidak ada
satupun Lansia kategori aktifitas berat dengan hipertensi derajat I. Hasil uji
statistik Chi Square diketahui p.Value = 0,000 (p.Value< 0,05) sehingga dapat
dikatakan bahwa ada hubungan yang bermakna antara aktifitas fisik dengan
tahun 2023.
Aktivitas fisik sebagai setiap gerakan tubuh yang dihasilkan oleh otot
semua gerakan termasuk selama waktu luang, transportasi untuk pergi ke dan
dari suatu tempat, atau sebagai bagian dari pekerjaan seseorang. Aktivitas
Apabila dilihat lebih jauh, manfaat aktivitas fisik dapat kita rasakan pada tubuh
sehingga H0 ditolak.
Hidup dengan Hipertensi Pada Lansia. Hasil uji statistik dari penelitian
yang lebih komprehensif dengan tujuan responden lebih aktif dan termotivasi
A. Kesimpulan
1. Sebagian kecil responden (13%) Lansia dengan kategori perokok berat di Poli
2. Sebagian kecil responden (13%) Lansia dengan kategori aktifitas berat di Poli
B. Saran
Hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan referensi dan dapat digunakan
86
87
2. Bagi Responden
4. Bagi Peneliti
dicanangkan oleh Rumah Sakit terhadap hal-hal apa saja yang berhubungan
antara kebiasaan merokok dan aktifitas fisik dengan kejadian hipertensi pada
Lansia.
merokok dan aktifitas fisik dengan kejadian hipertensi pada Lansia dengan
Dias, Lourenca Fatima (2021). Gambaran Aktivitas Fisik Pada Lansia Hipertensi
Di Era New Normal Di Dusun Janglot Wonogiri - Jawa Tengah Tahun
2021. Skripsi STIKES Bethesda Yakkum Yogyakarta.
Damanik, S., & Sitompul, L. N. (2020). Hubungan Gaya Hidup dengan Hipertensi
Pada Lansia di Klinik Tutun Sehati Tahun 2019. Nursing Arts, 14(1),
30-36.
Fredy Akbar K1, Hamdan Nur2, Umi Indar Humaerah (2020). Karakteristik
Hipertensi Pada Lanjut Usia Di Desa Buku (Characteristics Of
Hypertension In The Elderly). JWK: Vol 5, No 2, Thn 2020 (ISSN:
2548-4702)
Girsang, W. F. C., Rambert, G. I., & Wowor, M. (2016). Gambaran glukosa urin
pada pasien tuberkulosis paru dewasa di RSUP Prof. Dr. RD Kandou
Manado. EBiomedik, 4(2)..
--------- (2018). Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Rineka Cipta. Jakarta.
Nuari, N. A., & Widayati, D. (2017). Gangguan pada sistem perkemihan &
penatalaksanaan keperawatan. Deepublish.
Purnama, H., & Suhada, T. (2019). Tingkat aktivitas fisik pada lansia di Provinsi
Jawa Barat, Indonesia. Jurnal Keperawatan Komprehensif
(Comprehensive Nursing Journal), 5(2), 102-106.
Prawiro, M.D., (2012). Usia Harapan Hidup Bertambah Panjang. Gemari. 56-57.
Umbas, I. M., Tuda, J., & Numansyah, M. (2019). Hubungan antara merokok
dengan hipertensi di Puskesmas Kawangkoan. Jurnal
Keperawatan, 7(1).
(PENJELASAN PENELITIAN)
NIM : 21142012015
Alamat : Subang
Aktivitas Fisik dengan Kejadian Hipertensi pada Lansia di Poli Geriatri RSUD
Kabupaten Subang Tahun 2023”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Hubungan
Kebiasaan Merokok dan Aktivitas Fisik dengan Kejadian Hipertensi pada Lansia di Poli
penelitian.
B. Prosedur Penelitian
data diri, membaca penjelasan tentang cara mengisi kuesioner, setelah itu
bapa/ibu/sdra/sdri dapat mengisi kuesioner yang tersedia.
Tidak ada risiko atau efek samping yang ditimbulkan. Tidak perlu khawatir
E. Manfaat
perilaku merokok.
F. Kompensasi
G. Pembiayaan
Bila ada hal yang membutuhkan penjelasan lebih lanjut, bapa/ibu/sdra/sdri dapat
menghubungi :
NIM : 21142012015
Alamat : Subang
Terima Kasih
Iin Martini
NIM 21142012015
INFORMED CONSENT
Nama :
Umur :
Jenis Kelamin :
Pekerjaan :
Alamat :
Nama :
Umur :
Jenis Kelamin :
Pekerjaan :
Alamat :
dengan Kejadian Hipertensi pada Lansia di Poli Geriatri RSUD Kabupaten Subang Tahun
4. Prosedur penelitian
mengenai segala sesuatu yang berhubungan dengan penelitian tersebut. Oleh karena
itu saya bersedia/tidak bersedia*) secara sukarela untuk menjadi subjek penelitian
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya tanpa tekanan dari
pihak manapun.
Subang, .....................2023
Peneliti, Responden,
A. Kebiasaan Merokok
1. Apakah anda merokok
2. Jika ya, berapa banyak (batang) yang Anda habiskan per hari
KUISIONER IPAQ
Peneliti tertarik untuk mencari tahu tentang jenis kegiatan fisik yang
dilakukan orang sebagai bagian dari kehidupan sehari-hari mereka.
Pertanyaan-pertanyaan akan bertanya kepada Anda tentang waktu yang Anda
habiskan untuk aktif secara fisik dalam 7 hari terakhir. Jawab setiap
pertanyaan bahkan jika Anda tidak menganggap diri Anda sebagai orang yang
aktif. Tolong pikirkan kegiatan yang Anda lakukan di tempat kerja,
sebagai bagian dari pekerjaan rumah dan halaman Anda, untuk pergi dari satu
tempat ke tempat lain, dan di waktu luang Anda untuk rekreasi, olahraga atau
olahraga.
Pikirkan tentang semua aktivitas berat yang Anda lakukan dalam 7 hari
terakhir. Aktivitas fisik yang berat mengacu pada aktivitas yang
membutuhkan upaya fisik yang keras dan membuat Anda bernapas lebih
keras dari biasanya. Pikirkan hanya tentang aktivitas fisik yang Anda lakukan
setidaknya 10 menit setiap kalinya.
1. Selama 7 hari terakhir, berapa hari Anda melakukan aktivitas fisik yang
kuat seperti mengangkat berat, menggali, aerobik, atau bersepeda cepat?
…….. hari per minggu
3. Selama 7 hari terakhir, berapa hari Anda melakukan aktivitas fisik sedang
seperti membawa beban ringan, bersepeda secara teratur, atau bermain
tenis ganda? Jangan termasuk berjalan.
…….. hari per minggu
Pikirkan tentang waktu yang Anda habiskan untuk berjalan dalam 7 hari
terakhir. Ini termasuk di tempat kerja dan di rumah, berjalan kaki untuk
bepergian dari satu tempat ke tempat lain, dan setiap jalan kaki lain yang telah
Anda lakukan semata-mata untuk rekreasi atau berolahraga.
6. Berapa banyak waktu yang biasanya Anda habiskan untuk berjalan selama
satu hari?
…….. jam per hari …….. menit per hari
Pramesti (2019)
Frequency Table
Kebiasaan Merokok
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Aktififitas Fisik
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Kejadian Hipertensi
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Chi-Square Tests
Asymp. Sig.
Value df (2-sided)
Pearson Chi-Square 47.891a 4 .000
Likelihood Ratio 43.831 4 .000
Linear-by-Linear Association 26.720 1 .000
N of Valid Cases 46
a. 5 cells (55,6%) have expected count less than 5. The minimum expected
count is ,91.
Aktififitas Fisik * Kejadian Hipertensi
Crosstab
Kejadian Hipertensi
Hipertensi Hipertensi Hipertensi
Derajat I Derajat II Derajat III Total
Aktififitas Aktifitas Rendah Count 15 2 0 17
Fisik Expected Count 9.2 5.2 2.6 17.0
% within Aktififitas Fisik 88.2% 11.8% .0% 100.0%
% within Kejadian 60.0% 14.3% .0% 37.0%
Hipertensi
% of Total 32.6% 4.3% .0% 37.0%
Aktifitas Sedang Count 10 11 2 23
Expected Count 12.5 7.0 3.5 23.0
% within Aktififitas Fisik 43.5% 47.8% 8.7% 100.0%
% within Kejadian 40.0% 78.6% 28.6% 50.0%
Hipertensi
% of Total 21.7% 23.9% 4.3% 50.0%
Aktifitas Berat Count 0 1 5 6
Expected Count 3.3 1.8 .9 6.0
% within Aktififitas Fisik .0% 16.7% 83.3% 100.0%
% within Kejadian .0% 7.1% 71.4% 13.0%
Hipertensi
% of Total .0% 2.2% 10.9% 13.0%
Total Count 25 14 7 46
Expected Count 25.0 14.0 7.0 46.0
% within Aktififitas Fisik 54.3% 30.4% 15.2% 100.0%
% within Kejadian 100.0% 100.0% 100.0% 100.0%
Hipertensi
% of Total 54.3% 30.4% 15.2% 100.0%
Chi-Square Tests
Asymp. Sig. (2-
Value df sided)
Pearson Chi-Square 33.483a 4 .000
Likelihood Ratio 29.778 4 .000
Linear-by-Linear Association 21.807 1 .000
N of Valid Cases 46
a. 5 cells (55,6%) have expected count less than 5. The minimum expected count
is ,91.
Master Tabel Penelitian
Batang
No S D Kategori Kategori
Rokok