SKRIPSI
2019727067
SKRIPSI
i
HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS
Laporan hasil penelitian ini adalah hasil karya sendiri, dan semua sumber
baik yang dikutip maupun dirujuk telah saya nyatakan dengan benar
NPM : 2019727067
Tanda Tangan :
ii
PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME
NPM : 2019727067
Menyatakan dengan sebenarnya bahwa laporan penelitian ini saya susun tanpa
iii
HALAMAN PERSETUJUAN
Menyetujui,
Pembimbing
Mengetahui,
Ketua Progam Studi Keperawatan
Fakultas Ilmu Keperawatam
Universitas Muhammadiyah Jakarta
iv
HALAMAN PENGESAHAN
Dewan Penguji :
Ditetapkan : Jakarta
v
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI SKRIPSI UNTUK
KEPENTINGAN AKADEMIS
Dibuat di : Jakarta
Pada tanggal : 03 Februari 2021
Yang Menyatakan
vi
KATA PENGANTAR
Bismillahirrohmanirrohim
Alhamdulillah, segala puji atas kebesaran Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan hidayah-Nya kepada kira, baik itu nikmat iman maupun nikmat
jasmani dan rohani sehingga sampai saat ini saya dapat mengerjakan penelitian
berkat bantuan, bimbingan, serta dorongan semangat dari berbagai pihak yang
sangat berarti bagi peneliti sehingga saya dapat menyelesaikan tugas ini dengan
tepat waktu. Oleh karena itu, peneliti ingin mengucapkan terima kasih yang
viii
7. Kedua orang tuaku tercinta bapak Baheram, S.pd dan Ibu Samsidar yang
selalu berdoa dan memberi support moril atau materil kepada saya dalam
penyusunan skripsi penelitian ini.
8. Kedua adikku tercinta Nova Lianti dan Nanda Azalia yang selalu memberi
motivasi dan support kepada saya dalam penyusunan skripsi penelitian ini.
9. Semua sahabatku Himajo, Calon Isti Idaman yang memberi support dan
banyak membantu.
10. Seluruh anggota kelompok penelitian maternitas yang selalu kompak dan
bekerjasama dengan baik. .
2019727067
ix
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN
ABSTRAK
Menopause merupakan tahap akhir proses biologi yang dialami wanita berupa penurunan
produksi wanita yang umumnya dimulai pada usia 45-55 tahun, banyak terjadi perubahan
fisik, seksual, maupun psikis pada diri seorang perempuan yang dapat mengakibatkan
banyak keluhan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi hubungan
pengetahuan dan kesiapan perempuan dalam menghadapi menopause. Jenis penelitian ini
adalah analitik korelasional dan menggunakan pendekatan cross-sectional. Sampel
didapatkan dengan teknik Random Sampling dan didapatkan 80 responden. Analisa
penelitian dilakukan secara bertahap, yaitu analisa univariat untuk mengetahui gambaran
karakteristik responden dan analisa bivariat dengan menggunakan uji chi-square. Hasil
yang didapatkan adalah pengetahuan kurang baik dengan kesiapan menghadapi menopause
kurang kesiapan sebanyak 17 responden (94.4%), dan pengetahuan responden kategori
baik dengan tingkat kesiapan kurang dalam menghadapi menopause yaitu 9 responden
(14.5%). Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan pengetahuan dengan kesiapan
perempuan dalam menghadapi menopause di Desa Kenali Kecamatan Balalau Kabupaten
Lampung Barat, dengan p-value (0,000) yang berarti < 5% (0,05) dan nilai OR 100.111
dan CI 95% 11.814 - 848.333 yang artinya pengetahuan kurang baik berisiko 100.111 kali
perempuan tidak memiliki kesiapan dalam menghadapi menopause dan penelitian ini
menunjukan bahwa Ho berhasil ditolak. Kesimpulan dari penelitian ini adalah ada
hubungan pengetahuan dengan kesiapan perempuan dalam menghadapi menopause.
x
MUHAMMADIYAH UNIVERSITY JAKARTA
ABSTRACT
Menopause is the final stage of the biological process experienced by women in the form
of a decrease in female production, which generally starts at the age of 45-55 years, there
are many physical, sexual, and psychological changes in a woman which can cause many
complaints. The purpose of this study was to identify the relationship between knowledge
and readiness of women in facing menopause. This type of research is correlational
analytic and uses a cross-sectional approach. Samples were obtained by random sampling
technique and obtained 80 respondents. The research analysis was carried out in stages,
namely univariate analysis to describe the characteristics of the respondents and bivariate
analysis using the chi-square test. The results obtained were that 17 respondents (94.4%)
had poor knowledge with poor readiness to face menopause (94.4%), and 9 respondents
(14.5%) had knowledge of good categories with less readiness to face menopause. The
results showed that there was a relationship between knowledge and women's readiness to
face menopause in Kenali Village, Balalau District, West Lampung Regency, with a p-
value (0,000) which means <5% (0.05) and an OR value of 100,111 and 95% CI 11,814 -
848,333 which This means that poor knowledge is at risk of 100,111 times women who are
not prepared to face menopause and this study shows that Ho is successfully rejected. The
conclusion of this study is that there is a relationship between knowledge and women's
readiness to face menopause.
xi
DAFTAR ISI
Halaman Persetujuan..............................................................................................iv
Lembar Pengesahan.................................................................................................v
KataPengantar..........................................................................................................viii
Daftar Isi...................................................................................................................x
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...........................................................................................................1
B. Rumusan Masalah......................................................................................................7
C. Tujuan Penelitian........................................................................................................8
D. Manfaat Penelitian.....................................................................................................8
xii
BAB V METODE PENELITIAN
5.1 Analisis Univariat.....................................................................................................49
5.2 Analisis Bivariat.......................................................................................................51
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................64
LAMPIRAN
xii
BAB I
PENDAHULUAN
Pada bab ini membahas mengenai latar belakang masalah penelitian, perumusan
A. Latar Belakang
Menopause merupakan tahap akhir proses biologi yang dialami wanita berupa
penurunan produksi hormon seks wanita yaitu esterogen dan progesterone dari
dengan perempuan lain, tetapi kebanyakan perempuan mengalami hot flashes atau
flushing, nyeri persendian, sulit tidur (insomnia). Rasa tertekan tanpa sebab,
fluktuasi suasana hati, rasa sakit berhubungan intim, vagina kering, sakit kepala,
rasa lelah, dan banyak lagi.Wanita disebut mengalami menopause jika orang tidak
Saat memasuki menopause, ada wanita yang menyambutnya dengan biasa karena
menganggap kondisi ini sebagai bagian dari siklus kehidupan alamiah. Sebaliknya
ada beberapa wanita menganggap masa tua itu sebagai momok yang menakutkan,
kekhawatiran ini berawal dari pemikiran bahwa dirinya akan menjadi tidak sehat,
tidak bugar dan tidak cantik lagi ketika menopause itu datang. Keadaan ini
sosialnya. Kurang minat bekerja dan menekuni hobi. Wanita menopause memilliki
ketergantungan tinggi pada orang lain. Perilaku gelisah terlihat dari gerakan yang
1
Kondisi emosi tidak stabil ini bisa karena pengaruh perubahan hormon dalam
tubuh, atau bisa karena faktor yang sifatnya sangat individual. Selain itu, fase
wanita seperti merawat orang tua lanjut usia, memasuki masa pensiun, melihat
Pengetahuan akan mempengaruhi sikap terhadap prilaku hidup sehat dan dalam
menopause. Sikap dalam prilaku tersebut tidak akan terjadi apabila wanita
harapan hidup orang Indonesia adalah 75 tahun pada tahun 2025. Hal ini berarti
wanita memiliki kesempatan untuk hidup rata-rata 25 tahun lagi sejak awal
milyar orang. Jumlah wanita menopause di Indonesia tahun 2013 sebanyak 15,5
juta orang bahkan pada tahun 2025 diperkirakan akan ada 60 juta wanita
Kota Lampung mempunyai jumlah penduduk 1,595,187 jiwa pada tahun 2015.
Data penduduk wanita usia 40 tahun mencapai 61.953 jiwa dan usia 50 tahun
mencapai 45.403 jiwa. Data proyeksi penduduk wanita pada kelurahan kenali
kecamatan belalau sendiri yaitu mencapai 65.350 jiwa. Data penduduk wanita usia
40-55 tahun 2016 mencapai 1.744 jiwa. Wanita memiliki angka harapan hidup ini
2
lebih besar, bisa limatahun lebih tinggi. Peningkatan angka harapan hidup ini
Klimakterik merupakan periode peralihan dari fase reproduksi menuju fase usia
tua. Fase klimakterium pertama yang dialami wanita sebelum menopause yaitu
perubahan fisik dan psikologis. Keluhan fisik yang sering dirasakan dan paling
sering dijumpai yaitu ketidakteraturan siklus haid, adanya semburan panas (hot
flushes) dari dada keatas yang sering disusul dengan keringat banyak dan
berlangsung selama bebrapa detik sampai 1 jam, dada berdebar- debar, vertigo,
nafsu seks (libido) menurun, susah tidur (insomnia), hipertensi, cepat lelah, nyeri
yang dirasakan yaitu merasa cemas, adanya ketakutan, lebih cepat marah, emosi
kekurangan, rasa kesunyian, tidak sabar, rasa lelah, merasa tidak berguna, stres,
Dampak perubahan pada fase klimakterium pada wanita yaitu wanita merasakan
banyak keluhan, tetapi antara wanita yang satu dengan yang lainya berbeda karena
kurang percaya diri karena mengalami atau adanya penerimaan yang kurang atas
3
perubahan fisik dan psikis yang dialami. Kecemasan dan ketakutan yang
pengetahuan dan kesiapan yang baik terkait perubahan fisik maupun psikologi
yang akandihadapi.
kesehatan, dan usia. Faktor pengetahuan dapat menurunkan angka depresi dan
dengan perubahan dalam siklus kehidupan yang akan dialami setiap wanita dan
wanita tidak siap mental menghadapi fase menopause dan lingkungan psikososial
tidak memberikan dukungan positif akan berakibat tidak baik dan berdampak pada
kualitas hidup. Kualitas hidup ini meliputi aspek fisik, aspek fisik, aspek hubungan
4
sosial dan aspek lingkungan.
Kualitas hidup dalam aspek fisik meliputi perubahan kesehatan fisik seperti cepat
lelah, pusing, insomnia dan berkeringat, yang mempengaruhi aktivitas sehari – hari,
aspek psikis meliputi suasana hati yang sensitif, susah berkonsentrasi, kecemasan
kurangnya penerimaan dan dukungan sosial dari keluarga maupun orang terdekat
sehingga dapat menimbulkan masalah rumah tangga, dan aspek lingkungan yang
meliputi interaksi dengan lingkungan yang kurang baik seperti komunikasi dengan
teman dan tetangga. Semua aspek kualitas hidup tersebut dapat menimbulkan
keluhan dari ringan hingga berat dan memperburuk masalah kesehatan jika tidak
faktor penting dalam membentuk tindakan seseorang yang berasal dari hasil tidak
tahu dan terjadi setelah orang melakukan penginderaan untuk mempertahankan dan
dalam pengembangan nalar dan analisa, karena dengan daya nalar yang baik akan
memudahkan untuk meningkatkan pengetahuan, salah satu cara yang baik dalam
rangka memberikan informasi dan pesan kesehatan.Wanita lebih siap dan mandiri
secara fisik, psikis, dan spiritual dengan berbekal pengetahuan yang baik sebelum
atau yang sedang memasuki fase premenopause dengan segala perubahan yang
5
terjadi.
ini sejalan dengan penelitian Hastutik tahun 2017 tentang tingkat pengetahuan ibu
cukup.
Kesiapan seorang wanita dalam memasuki usia menopause meliputi kesiapan baik
secara fisik seperti menerima proses menopause dengan memperhatikan gaya hidup
menghindari rokok dan alkohol dan berkonsultasi dengan dokter, kesiapan psikis
meliputi berpikiran positif melalui penerimaan yang baik dan menghindari stress,
berkeringat, mudah lelah, susah tidur, mudah marah, perasaan berupa rasa takut,
tegang, depresi. Hal ini di pengaruhi oleh faktor usia, aktifitas, serta latar belakang
6
dalam menghadapi datangnya menopause.
Berdasarkan data desa Kenali kecamatan Belalau, pendidikan akhir yang paling
banyak dimiliki wanita wilayah Kelurahan Kenali yaitu Tamat SD sebanyak 1.224
jiwa, Tamat SLTA sebanyak 2.753 jiwa, dan Tamat SLTP sebanyak 2.053.
menopause yang ada di RW 01 membuat pengetahuan ibu kurang bahkan ada yang
tidak tahu sama sekali. Hasil wawancara 10 ibu mengatakan merasakan gejala fisik
seperti menstruasi sudah tidak teratur 4 bulan sekali, mudah lelah, emosi tidak
B. RUMUSAN MASALAH
Perubahan fisik dan psikis pada wanita menopause akan berdampak pada kehidupan
mempengaruhi adanya keluhan pada perubahan fisik dan psikis yang secara tidak
pengetahuan yang dimiliki rendah maka tingkat kesiapan yang dimiliki juga
pengembangan nalar dan analisa. Daya nalar yang baik akan memudahkan untuk
kesehatan. Wanita lebih siap dan mandiri secara fisik, psikis, dan spiritual dengan
7
segala perubahan – perubahan yang terjadi. Pengetahuan ini merupakan salah satu
kualitas hidup dengan berperilaku sehat dan dapat meningkatkan kesiapan baik
secara fisik, psikis danspiritual. Melihat fenomena yang ada peneliti tertarik
C. TUJUAN
1. TujuanUmum
Diketahui hubungan pengetahuan dan Kesiapan Perempuan dalam
menghadapi menopause di Desa Kenali Kecamatan Belalau Kabupaten
Lampung Barat tahun 2020.
2. TujuanKhusus
a. Teridentifikasi gambaran karakteristik responden meliputi: usia,
pendidikan, pekerjaan, suku dan agama.
b. Teridentifikasi faktor pengetahuan perempuan dalam menghadapi
menopause Di Desa Kenali Kecamatan Belalau Kabupaten Lampung
Barat tahun 2021.
c. Teridentifikasi faktor kesiapan diri perempuan dalam menghadapi
menopause Di Desa Kenali Kecamatan Belalau Kabupaten Lampung
Barat tahun 2021.
d. Teridentifikasi hubungan pengetahuan dan kesiapan perempuan dalam
menghadapi menopause di Desa Kenali Kecamatan Balalau Kabupaten
Lampung Barat Tahun 2021
D. MANFAAT PENELITIAN
Berdasarkan tujuan penelitian yang hendak dicapai, maka penelitian ini
8
1. Teoritis
2. Aplikatif
2020
b. Bagi Kader
c. Bagi Perempuan
3. Manfaat Metodologi
9
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
penelitian
A. Pengetahuan TentangMenopause
1. Definisi pengetahuan
konsep dan pemahaman yang dimiliki manusia tentang dunia dan segala isinya
termasuk kehidupan.
menopause dapat diperoleh dari 2 sumber yaitu formal dan nonformal. Formal
yang wajar yang akan dialami setiap wanita dan tidak perlu melakukan
10
2. Faktor yang mempengaruhi pengetahuan
a. Pendidikan
Pendidikan adalah proses pengubahan dan tata laku seseorang serta usaha
individu terhadap seauatu yang datang dari luar, respon tersebut dapat
11
karena akan lebih mampu dan mudah memahami arti kesehatan serta
berkesinambungan.
b. Ekonomi
tersebut. Seseorang dengan tingkat ekonomi lebih tinggi akan lebih mudah
informasi.
12
c. Pekerjaan
Lingkungan pekerjaan dapat mempengaruhi pengetahuan seseorang dan
mengenai menopause.
menopause. Hal ini sesuai dengan pendapat ahli gizi Melani tahun 2017,
yaitu dengan tetap berusaha hidup aktif akan menekan gangguan- gangguan
d. Usia
psikologis. Pertumbuhan pada fisik secara garis besar ada 4 kategori yaitu
semakin matang dan dewasa. Seseorang yang masih muda akan lebih mudah
13
dibandingkan orang yang sudah lanjut usia.Semakin tua umur seseorang,
bahwa ada hubungan antara usia wanita dengan tingkat pengetahuan tentang
klimakterium.
e. Minat
suatu hal dan pada akhirnya memperoleh pengetahuan yang lebih mendalam.
perilaku yaitu semakin baik pengetahuan ibu maka akan semakin baik
f. Pengalaman
Pengalaman adalah suatu kejadian yang pernah dialami seseorang dalam
akan timbul kesan yang sangat mendalam dan membekas dalam emosi
14
kejiwaannya dan akhirnya dapat pula membentuk sikap positif dalam
menopause.
15
wanita lebih siap menghadapi menopause.
h. Informasi
Kemudahan untuk memperoleh suatu informasi dapat membantu
informasi bisa didapatkan melalui media masa seperti televisi, radio, surat
kabar, majalah, dan internet. Sumber informasi juga bisa didapatkan melalui
pendidikan kesehatan.
dengan tingkat pengetahuan sehingga wanita lebih siap secara fisik, psikis,
maupun spiritual.
i. HubunganSosial
Manusia adalah makhluk sosial yang dalam kehidupan saling berinteraksi
satu sama lain. Individu yang dapat berinteraksi secara kontinyu akan lebih
3. Pengukuran tingkatpengetahuan
angket yang menanyakan tentang suatu materi yang ingin di ukur dari subjek
16
penelitian atau responden.Tingkatan pengetahuan dapat dibagi menjadi tiga
yaitu :
a. Baik, apabila subjek mampu menjawab dengan benar 76-100% dari seluruh
pernyataan.
seluruhpernyataan.
a. Definisi Klimakterik
umur kurang dari 40 tahun disebut dengan klimakterium prekok yang dapat
17
sesudah menopause disebut dengan fase pascamenopause.
5. Fase Klimakterik
a. Premenopause
rentang usia 40 tahun dan memasuki fase klimakterik. Fase ini ditandai
dengan siklus haid yang tidak teratur, dengan perdarahan haid yang
kadar esterogen dan dan sekitar 3-4 tahun sebelum premenopause kadar
medis sertaperawatan.
dan masalah psikologi yang perlu mendapat perhatian. Selain itu fertilitas
juga menurun secara drastis pada wanita saat memasuki usia 35 tahun dan
lebih cepat lagi setelah usia 40 tahun. Steroid seks sangat berperan terhadap
18
hati fungsi kognitif dan sensorik seseorang dengan demikian timbul
b. Perimenopause
pascamenopause.Fase ini ditandai dengan siklus haid pada wanita > 38 hari
dan < 18 hari. Sebanyak 40% wanita mengalami siklus haid anovulatorik
yaitu siklus haid yang terjadi tanpa adanya proses ovulasi (pelepasan sel
telur dari kandung telur). Masa subur mulai dihitung sejak terjadinya
ovulasi (pelepasan sel telur dari kandung telur) yang umumnya terjadi pada
hari ke-14 setelah haid hari pertama. Pada siklus haid anovulatorik, ovulasi
tidak terjadi, sehingga masa subur akan sangat sulit atau bahkan tidak dapat
c. Menopause
Jumlah folikel yang mengalami atresia semakin meningkat, sehingga tidak
itu menopause dapat disebut haid terakhir yang alami, dan hal ini tidak
apabila wanita tidak mengalami haid selama 12 bulan, dan dijumpai kadar
FSH dalam darah > 40 mIU/ml dan kadar estradiol < 30 pg/ml, telah dapat
ini perlu dilakukan penghentian pil kontrasepsi dan satu bulan kemudian
19
d. Pasca menopause
Pada fase ini ovarium tidak berfungsi sama sekali, kadar estradiol berada
muncul haid lagi. Namun pada wanita gemuk masih ditemui kadar estron
b. Faktor psikis
menikah dan tidak bekerja/bekerja atau tidak menikah dan tidak bekerja.
c. Jumlah anak
20
usiamenopause.
d. Usia melahirkan
akan mengalami usia menopause yang lebih tua. Hal ini terjadi karena
e. Pemakaian kontrasepsi
menopause. Hal ini bisa terjadi karena cara kerja kontrasepsi yang
Wanita yang menggunakan kontrasepsi ini akan lebih lama atau tua
f. Merokok
disebabkan efek toksik asap rokok. Efek nikotin terhadap regulasi dan
g. Sosial ekonomi
21
Beberapa penelitian menunjukkan beberapa hal yang mempengaruhi
h. Beban Kerja
22
b) Rasa panas (hotflushes)
panas ini bisa berlangsung selama beberapa detik sampai 1 jam dan
merasakan sensasi tekanan pada kepala yang diikuti rasa panas atau
c) SakitKepala
d) Berat badanbertambah
pada masa menopause, hal ini disebabkan oleh faktor makanan dan
kurang olahraga.
e) Gangguantidur
23
gejala pasti wanita premenopause.Insomnia (sulit tidur terjadi pada
Hilangnya masa tulang pada wanita dimulai pada usia 30 tahun dan
tulang paling cepat terjadi dalam 3-4 tahun menopause dan terjadi
g) Jantung berdebar-debar
h) Gangguan Libido
menurunnya gairah seks ini adalah hal yang umum dan sering
i) Kekeringan vagina
24
liang vagina menjadi lebih tipis, lebih kering, dan kurang elastis. Alat
kelamin mulai mengerut, keputihan, dan rasa sakit pada saat kencing.
b) Sikap mudahtersinggung
c) Kecemasan yangberlebihan
artinya ada orang yang kembali cemas dan dapat kembali tenang,
kehidupannya.
d) Suasana hati
e) Perilakugelisah
25
tidak terkendali.
f) Stres
g) Depresi
8. Upaya menghadapimenopause
a. Menjaga pola makan yang teratur dengan gizi yang seimbang. Asupan
vitamin dan mineral yang cukup, sangat baik untuk mencegah osteoporosis
alkohol.
26
d. Berpikirpositif
1. Definisi
spiritual.
menopause.Gejala ini timbul akibat terjadinya perubahan fisik dan psikis yang
dialami wanita. Namun gejala yang timbul bersifat individual yang berarti
tidak semua wanita mengalami gejala yang sama dan mengalami perubahan
daya tahan terhadap stres, asupan makanan dan aktivitas fisik.(12) Menopause
sebelumnya, apabila keluhan tetap ada dengan persiapan diri yang lebih baik
lagi, artinya segala perubahan yang akan dialami dapat lebih diterima dengan
baik.
27
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi kesiapan
a. Pengetahuan
upaya yang dapat dilakukan, maka akan semakin siap pula wanita tersebut
maka akan semakin tidak siap pula wanita tersebut dalam menghadapi
masamenopause.
28
menghadapi menopause, responden yang memiliki pengetahuan baik, lebih
merupakan hal yang harus dihindari. Menurut penelitian Fitriani tahun 2012
menjelang.
b. Pendidikan
c. Sosialekonomi
29
pendidikan.Wanita yang berasal dari golongan ekonomi rendah cenderung
sarana dan fasilitas penunjang, seperti majalah, koran, buku kesehatan, dan
tentang menopause.
pendapat yang dikutip dari sebuah buku, dimana keadaan sosial ekonomi
d. Budaya danlingkungan
30
e. Riwayat kesehatan
misalnya pada penderita penyakit kronis. Hal itu dapat terjadi pada wanita
f. Umur
3. Kategori Kesiapan
siap dan tidak siap.Kesiapan ini meliputi kesiapan fisik, kesiapan psikis dan
kesiapan spiritual.
a. Kesiapan Fisik
Kesiapan fisik meliputi gaya hidup, olahraga teratur, pola konsumsi alcohol
pola makan dan minum serta pekerjaan sehari-hari yang dapat berdampak
b. Kesiapan psikologi
kecemasan, dan ketakutan, dalam hal ini dapat dilakukan upaya relaksasi,
31
menjaga pola makan sehat dan dukungan keluarga maupun orang terdekat.
c. Kesiapan Spiritual
rutin mengikuti bimbingan agama, dan mengikuti acara agama yang dapat
C. PENELITIAN TERKAIT
Timur Kab. Barito Kuala”. Hasil penelitian dari penelitian terebut dapat
sebagian besar Tidak siap sebanyak 60 orang (60%), dengan hasil akhir terdapat
ibu dalam menghadapi menopause Di Desa Berangas Timur dengan nilai 𝜌= 0,003
Penelitian (Rahayu Asih Indah, 2018) yang berjudu “Hubungan pengetahuan dan
artinya memiliki keeratan hubungan rendah. Dengan hasil akhir terdapat hubungan
32
Krandon Malangan Sumberagung Moyudan SlemanYogyakartadengan harga
33
D. Kerangka Teori
1.Umur
2.Pendidikan
3.Pekerjaan
1. Definisi
4.Sosial
2. Tanda ekonomi
Geajala 5.Riwayat Kesehatan
a.fisik 6.Budaya
b.Psikis
3. Faktor yang
mempengaruhi
Faktor –faktor yang
usiamenopause
mempengaruhiKesia
pan
Kesiapan 1.Pengetahuan
1.Fisik 2.Pendidikan
Sumber : (Intan 2018), (Estianti 2015), (Sintania 2014), (Ismiyati 2010), (Nurvita 2009),
dan (Khasanah 2013).
BAB III
Pada bab ini dijelaskan tentang kerangka konsep penelitian, hipotesis penelitian
kerangka konsep adalah abstraksi dari suatu realitas agar dapat dikomunikasikan
ingin di amati atau diukur melalui penelitian yang akan dilakukan atau kerangka
konsep merupakan formulasi atau simplikasi dari kerangka teori atau teori-teori
yang mendukung penelitian tersebut. Oleh sebab itu kerangka konsep ini terdiri
(Notoatmodjo, 2012).
Dalam kerangka konsep ini mengetahui apakah variabel yang ditentukan dan
diukur memiliki hubungan atau tidak. Variabel yang akan diukur dalam penelitian
Kesiapan perempuan
Pengetahuan Menghadapi
menopause
Karakteristik
perempuan menopause
Usia
Pendidikan
Pekerjaan
Suku
Agama
Keterangan:
B. Hipotesis
Hipotesis merupakan suatu jawaban sementara dari rumusan masalah atau
suatu hubungan dan perbedaan antara dua atau lebih variabel (Nursalam, 2015).
Hipotesis Nol (Ho) merupakan hipotesis penelitian yang menyatakan tidak adanya
suatu hubungan dan perbedaan antara dua atau lebih variabel (Nursalam, 2015).
Hipotesis dalam penelitian ini adalah, ada hubungan pengetahuan dan kesiapan
dari skala pengukuran dari masing-masing variable tersebut. Adapun rumusan dari
variabel ini adalah (Donsu 2017). Berkut rumusan dari penelitian ini adalah :
BAB IV
METODE PENELITIAN
Pada bab ini membahas tentang desain penelitian, populasi dan sampel, tempat
A. Desain Penelitian
analitik merupakan survey atau penelitian yang mencoba menggali bagaimana dan
sebab dan resiko (independent variable) atau variable akibat (dependent variable)
yang terjadi pada objek penelitian diukur atau dikumpulkan secara simultan atau
Dalam penelitian ini peneliti ingin mengetahui hubungan pengetahuan dan kesiapan
1. Populasi
2. Sampel
Sugiyono (2018) mengemukakan bahwa sampel adalah bagian dari jumlah
(2018), sampel penelitian adalah merupakan objek yang diteliti dan dianggap
penelitian ini adalah dengan probability sampling yaitu dengan cara sampel
perlu ditentukan kriteria inklusi maupun eksklusi. Kriteria inklusi adalah kriteria
atau ciri-ciri yang perlu dipenuhi oleh setiap anggota populasi yang dapat
Keterangan:
N = Total populasi
n = Jumlah sampel minimal
d2 = derajat kesalahan yang dapat ditolerir (1%)
Jumlah sample yang dibutuhkan berdasarkan rumus diatas adalah :
n= 126
1 + 126(0,01)
n = 126
1,126
n = 80 responden
Dalam penentuan sempel peneliti perlu ditetapkan kriteria inklusi dan eksklusi
agar karakteristik sampel tidak menyimpang dari populasi. Dalam penelitian ini
sampel yang akan dipilih oleh peneliti dengan kriteria sebagai berikut :
Kriteria Inklusi
Pada penelitian ini kriteria inklusi yaitu:
Kriteria Eksklusi
Tempat penelitian ini adalah di Desa Kenali Kecamatan Belalau tahun dan waktu
D. Etika Penelitian
Menurut Notoatmodjo (2018) etika penelitian adalah ilmu atau pengetahuan yang
membahas manusia, terkait dengan perilakunya terhadap manusia lain atau sesama
penelititian dengan manusia yang lain sebagai obyek penelitian juga tidak terlepas
Menurut Hidayat dalam Sarjono (2015) maka etika yang harus ditaati adalah:
1. Informed Consent
2. Anomity
dan hanya menuliskan kode yang diisi sendiri oleh peneliti pada lembar
3. Confidentiality
hasil penelitian. Semua informasi yang didapat peneliti dari responden yaitu
E. Instrumen Penelitian
Instrumental adalah semua jenis alat atau instrumental yang akan digunakan untuk
pengumpulan data selama proses penelitian (Fathnur, 2017). Jenis instrumen yang
digunakan pada penelitian ini adalah kuesioner. Kuesioner merupakan alat yang
tervalidasi dan reliable yang mampu menjawab tujuan dari penelitian (Fathnur,
1. Kuesioner A
Kuesioner ini merupakan data karakteristik atau demografi responden, yang
terdiri atas, umur, pendidikan, pekerjaan, suku, agama, dan status pernikahan.
2. Kuesioner B
pengisian ceklis. Responden memilih satu jawaban dari pernyataan benar atau
salah
3. Kuesioner C
memilih : sangat setuju skor 4, setuju skor 3, tidak setuju skor 2, dan STS skor 1
1. Uji Validitas
Validitas adalah suatu indeks yang menunjukkan alat ukur itu benar-benar
dikatakan valid jika skor variable tersebut mempunyai korelasi yang signifikan
Keterangan :
R = Koefesien Korelasi
∑X = Jumlah skor item
∑Y = Jumlah skor total
n = Jumlah responden
Keputusan uji :
Bila r hitung lebih besar dari r tabel maka artinya variabel dinyatakan valid, tetapi
bila r hitung lebih kecil atau sama dengan r tabel maka nilai variabel tersebut tidak
valid (Sutanto Priyo, 2020). Nilai r tabel dapat dilihat menggunakan lampiran
2. Uji Reliabilitas
sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan.
adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Pengukuran reliabilitas dapat
berikut :
a. Tahap persiapan
penelitian dari FIK UMJ yang nantinya akan diajukan keketua RT di wilayah
Desa Kenali kecamatan Balalau Kabupaten Lampung Barat tahun 2020. Setelah
surat sudah diberikan oleh FIK UMJ maka peneliti mendatangi pihak RT di
Desa Kenali kecamatan Balalau Kabupaten Lampung Barat untuk meminta izin
b. Tahap pelaksanaan
menolak ke ikut sertaan bila tidak bersedia. Apabila responden bersedia dan
c. Tahap terminasi
Mengecek kembali lembar kuesioner apakah berjumlah seperti semula atau tidak
1. Editing
2. Coding
a. Pengetahuan
Pengetahuan kurang = 0
Pengetahuan baik =1
b. Kesiapan
Kesiapan kurang = 0
Kesiapan baik =1
c. Menopause
d. Processing
Memproses data yang dilakukan dengan cara meng-entry data dari format
Kegiatan pengecekan kembali data yang sudah dientry apakah ada kesalahan
atau tidak.
1. Analisa Univariat
merupakan analisa data yang menganalisis satu variabel, disebut sebagai analisa
univariat karena pengumpulan data awal masih secara acak dan abstrak,
kemudian data diolah menjadi informasi yang informatif. Analisis ini berfungsi
Univariat pada penelitian ini dengan distribusi frekuensi, mean, median, modus
2. Analisa Bivariat
Bertujuan untuk mengetahui hubungan dua variable, dalam penelitian ini adalah
X2 = ∑
Keterangan:
X2 = Chi Square
O = Data yang didapat
Pada bab ini peneliti akan menyajikan hasil penelitian yang berjudul “Hubungan
pengetahuan dan kesiapan perempuan dalam menghadapi menopause di Desa Kenali
Kecamatan Balalau Kabupaten Lampung Barat Tahun 2021” Adapun hasil penelitian
tersebut disajikan dalam bentuk analisa univariat dan bivariat yang dijelaskan dalam
bentuk distribusi frekuensi.
pengetahuan dan kesiapan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut
ini.
Tabel 5.1
Berdasarkan dari tabel 5.1 didapatkan distribusi responden berdasarkan usia, dimana
responden dengan responden dengan usia sebagain besar berusia 50-55 tahun
pendidikan responden didapatkan lebih dari sebagian besar pendidikan tinggi yaitu
yaitu 62 (77.5%) dan tidak bekerja yaitu 18 (22.5%), untuk suku didapatkan data
keseluruhan responden bersuku non jawa (100%) dan agama responden keseluruhan
Tabel 5.2
responden (22.5%) sedagkan didapatkan data lebih dari sebagian besar responden
(32.5%).
Tabel 5.3
Hubungan Pengetahuan dengan Kesiapan Perempuan Dalam
Menghadapi Menopause di Desa Kenali Kecamatan Balalau
Kabupaten Lampung Barat Tahun 2021
Kesiapan Total P Value OR CI 95%
N % N %
(11.814-
Baik 9 14.5 53 85.5 62 100
848.333)
di Desa Kenali Kecamatan Balalau Kabupaten Lampung Barat Tahun 2020, dengan
p-value (0,000) yang berarti < 5% (0,05) dan nilai OR 100.111 dan CI 95% 11.814
- 848.333 yang artinya pengetahuan kurang baik berisiko 100.111 kali perempuan
BAB VI
PEMBAHASAN PENELITIAN
Bab ini menjelaskan tentang hasil penelitian yang dibandingkan dengan teori atau
konsep yang telah diuraikan pada Bab II untuk melihat kesenjangan antara teori dan
hasil penelitian.
dilakukan dalam satu waktu dan tidak dilakukan wawancara mendalam untuk
menopause hal ini dikarenakan keterbatasan peneliti dalam hal waktu dan lokasi
rumah responden yang jauh satu dengan lainya dan berada di daerah pelosok.
Kemungkinan bias dalam penelitian ini masih ada seperti dimungkinkan karena
dengan sikap positif menyatakan bahwa sebagian besar wanita usia 40-
menopause .
dibandingkan dengan wanita yang tidak bekerja atau hanya sebagai ibu
karena menurut mereka ibadah shalat dan puasa lebih lancar dibanding
lebih luas .
menopause.
merupakan sesuatu yang sifatnya alami. Masa perubahan ini akan dapat
dilalui dengan baik, tanpa gangguan yang berarti, jika wanita tersebut
spiritual
menopouse.
progesterone.
Menurut Utami (2017) menyatakan bahwa kesiapan adalah suatu
sebanyak 40% dari 100 responden, sedangkan 60% lainya tidak siap
pengetahuan.
0.011.
Penelitian lain dari Rahayu Asih Indah dan Yuni Purwati (2018)
pengetahuan lebih dari Sebagian besar kategori sedang yaitu 89,9% dan
merubah pola berfikir kea rah yang benar. Selain itu pengetahuan
menopause.
BAB VII
KESIMPULAN DAN SARAN
7.1. KESIMPULAN
Dari hasil penelitian, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
responden didapatkan data lebih dari sebagian besar responden bekerja yaitu
lebih dari sebagian besar responden berpengetahuan baik yaitu 62 (77.5%), dan
didapatkan data lebih dari sebagian besar responden mempunyai kesiapan baik
yaitu 55 (67.5%).
(0,000) yang berarti < 5% (0,05) dan nilai OR 100.111 dan CI 95% 11.814 -
7.2. SARAN
Dari kesimpulan hasil penelitan diatas, dapat dikemukakan beberapa saran untuk
fisik dan seksual serta psikologis yang dapat terjadi pada perempuan
keperawatan maternitas.
dapat memahami perubahan fisik, seksual maupun psikologis yang terjadi pada
yang dapat dilakukan. Masih banyak variabel yang berhubungan yang tidak
untuk dapat melihat hubungan dari berbagai variabel yang bisa diteliti.
DAFTAR PUSTAKA
Agustin, M., Nursanti, I., & Nugroho, N. (2018). Efek “paket harmonis” terhadap
pengelolaan diri perempuan menopause dalam mengatasi perubahan masa
menopouse di kota bogor.
Donsu, Jenita Doli Tine. 2019. Metodologi Penelitian Keperawatan. Yogyakarta: Pustaka
Baru.
Notoatmodjo, S. (2018). Metodologi Penelitian Kesehatan (R. ed.) Ed.). Jakarta: Rineka
Cipta.
Rosyada, A., Pradigno, F., & Aruben, R. (2015). Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan
Usia Menopause (Studi di Puskesmas Bangetayu tahun 2015). Jurnal Kesehatan
Masyarakat, Vol 4, No 1.
Priyo, S. (2020). Statistik Kesehatan (Ed 1, Cet 9 ed.). Depok: Rajawali Press.
Purnomo, A. (2016). Analisis Statistik Ekonomi dan Bisnis dengan SPSS (1 ed.). Ponorogo
CV Wade Group.
Sugiyono. (2018). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung Alfabeta.
LAMPIRAN
HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN KESIAPAN PEREMPUAN DALAM
MENGHADAPI MENOPAUSE DI DESA KENALI KECAMATAN BALALAU
KABUPATEN LAMPUNG BARAT TAHUN 2020
KepadaYth,
Ibu...............................
Di
Tempat
Kenali Kecamatan Balalau Kabupaten Lampung Barat Tahun 2020”, maka saya mohon
dengan hormat kepada Ibu untuk menjawab beberapa pertanyaan angket yang telah
Angket ini bukan tes psikologi dan tidak ada unsur politiknya maka dari itu ibu tidak
perlu takut atau ragu-ragu dalam memberikan jawaban yang sejujurnya. Artinya semua
jawaban yang ibu berikan adalah benar dan jawaban yang diminta adalah sesuai dengan
kondisi yang ibu rasakan. Oleh karena itu, data dan identitas ibu akan dijamin
kerahasiaannya.
Demikian atas perhatian, bantuan, dan kerja samanya saya ucapkan terimakasih.
Jakarta, 2021
KUESIONER PENELITIAN
I. Karakteristik Responden
Nama (inisial) :
Usia :
Pendidikan :
Pekerjaan :
Suku :
Agama :
II. Pertanyaan Tentang Variabel Penelitian
A. Pengetahuan perempuan dalam menghadapi menopause
Petunjuk Pengisian :
1. Dibawah ini terdapat 15 pernyataan mengenai perubahan perempuan
menopause.
2. Pilihlah jawaban yang menurut anda paling benar, dengan memberi tanda
ceklist (√) pada kolom benar atau salah
3. Setelah selesai mengerjakan diharapkan memastikan kembali semua jawaban telah
terisi.
Benar Salah
No Pernyataan
2 1
Pernyataan SS S TS STS
No
4 3 2 1