Anda di halaman 1dari 87

SKRIPSI

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA PUTRI DENGAN


PENCEGAHAN KEHAMILAN REMAJA DI SMAN 02
KOTA BENGKULU

OLEH :

INDRI YANTI
NPM:2226040033.P

PROGRAM STUDI KEBIDANAN PROGRAM SARJANA


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
TRI MANDIRI SAKTI
BENGKULU
2023
HALAMAN PERSETUJUAN

Proposal Skripsi ini telah disetujui untuk dipresentasikan di hadapan tim


Penguji Proposal Skripsi Program Studi Kebidanan Program Sarjana
Sekolah Tinggi Ilmu KesehatanTri Mandiri Sakti Bengkulu

OLEH :

INDRI YANTI
NPM: 2226040033.P

Bengkulu, 2023

Pembimbing I Pembimbing II

Mika Oktarina, SST, M.Kes Heni Angraini, S.Tr.Keb., M.Keb

Mengetahui
Ketua Program Studi Kebidanan Program Sarjana
STIKES Tri Mandiri Sakti Bengkulu

Mika Oktarina, SST, M.Kes


PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini:


Nama : Indri Yanti
NPM : 2126040033.P
Jurusan : Sarjana Kebidanan
Lembaga : STIKES Tri Mandiri Sakti Bengkulu

Dengan ini menyatakan bahwa skripsi ini merupakan hasil karya saya sendiri
menggunakan data sesuai keadaan dilapangan, dan sepanjang pengetahuan saya
dalam skripsi ini tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau
diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan
disebutkan dalam daftar pustaka.

Bengkulu, Desember 2023


Yang membuat pernyataan

Indri Yanti
Motto Dan Persembahan

Motto

o Tidak ada ujian yang tidak bisa diselesaikan.


o Tidak ada kesulitan yang melebihi batas kesanggupan, karena Allah SWT
tidak akan membebani seseorang sesuai dengan batas kesanggupannya
(Q.S. Al-Baqarah : 286).
o Tidak ada yang sia-sia dalam belajar,karena ilmu akan bermanfaat pada
waktunya
o Do the best if u can (Lakukan yang terbaik selagi kamu bisa)

Persembahan

Ku persembahkan sebuah hasil usaha ku ini kepada ;

o Allah SWT dan junjunganku Nabi Muhammad SAW, atas segala petunjuk
dan rezekinya …,
o Kedua orang tuaku, mamakku”ARNI’ dan ayahku”A.BHAKRI” yang
selalu mendo’akanku dan menyayangiku selama ini tanpa pernah
mengeluh,terimakasih buat semua yang telah kalian lakukan,aku bangga
menjadi anak kalian
o Keua orang tuaku “AGUSMAN & TUGIYANTI” dan Pacarku”FERI”
yang telah mendukung dan membantuku,kalianlah yang membuatku kuat
buat maju dan berjuang untuk masa depan yang lebih baik
o Keluarga besarku, saudara-saudaraku (FEBI DAN SUSADI) yang selalu
memberikan semangat hingga sampai ke tahap ini …,
o Sahabat (SASKIA & NURFA) yang selalu mensupport dan memberikan
bantuan,kerjasama untuk jangan lanjut dan jangan patah semangat …,
o Pembimbing skripsiku Bunda MIKA OKTARINA, SST, M. Kes, dan
Bunda HENI ANGRAINI, S.Tr.Keb, M. Keb, yang banyak memberikan
masukan, koreksi, arahan yang membangun serta
support yang tak terhingga hingga penelitian ini dapat berhasil dengan
baik.Sekali lagi terimaksih bundaku tersayang …,

o Dosen – dosen lain yang tidak bias saya sebutkan satu persatu yang telah
membantu saya juga dalam memberikan saran dan masukkan dalam
penelitina skripsi ini,terimaksih bun …,
o Teruntuk diriku sendiri, terimakasih untuk bias selalu kuat hingga
melangkah sejauh ini walaupun banyak cobaan baik fisik maupun mental,
tetaplah kuat dan tersenyum dan selalu menjadi lebih orang baik dan
bahagia.
o Almamaterku Tercinta STIKES Tri Mandiri Sakti Bengkulu, Khususnya
Prodi Kebidanan, Saya bangga menjadi bagian dari “Kampus Biru” ini…
ABSTRAK

Indri Yanti. 2023. Hubungan Pengetahuan dan Sikap Remaja Putri dengan
Pencegahan Kehamilan Remaja di SMN 02 Kota Bengkulu Tahun 2023.
Skripsi. Bengkulu: Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Tri Mandiri Sakti
Bengkulu. Pembimbing I Mika Oktarina, SST, M.Kes dan Pembimbing II
Heni Angraini,S.Tr.Keb,M.Keb

Remaja adalah masa di mana individu berkembang dari saat pertama kali
menunjukkan tanda–tanda seksual sekundernya, sampai saat ia mencapai
kematangan seksual. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari hubungan
pengetahuan dan sikap remaja putri dengan pencegahan kehamilan remaja di
SMN 02 Kota Bengkulu Tahun 2023.
Penelitian dilaksanakan dengan metode Survey Analitik dengan pendekatan
rancangan studi cross sectional. Populasi yang diambil dalam penelitian ini adalah
seluruh remaja putri kelas X dan XI di SMAN 02 Kota Bengkulu pada bulan
September yaitu kelas X berjumlah 232 dan siswi XI berjumlah 247 sehingga
populasi yang di dapat ialah 479. Teknik pengambilan sampel dengan
Proportionate Stratified Random Sampling berjumlah 83 responden.
Pengumpulan data yaitu menggunakan data skunder dan primer. Analisis data
dilakukan dengan analisa univariat dan analisa bivariat dengan statistik Chi-
Square (χ2). Untuk mengetahui keeratan hubungan digunakan uji statistik
Contingency Coeficient (C).
Hasil penelitian didapatkan: Dari sampel terdapat 6 responden pencegahan
kehamilan remaja kurang baik dan 77 responden baik; Dari 52 sampel terdapat 33
responden pengetahuan kurang, 23 responden pengetahuan cukup dan 8
responden pengetahuan baik; Dari 83 sampel terdapat 44 responden sikap negatif
dan 39 responden sikap positif; Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara
pengetahuan dengan pencegahan kehamilan remaja di SMAN 02 Kota Bengkulu,
dengan kategori hubungan sangat rendah; Tidak terdapat hubungan yang
signifikan antara sikap dengan pencegahan kehamilan remaja di Posyandu
Remaja di SMAN 02 Kota Bengkulu, dengan kategori hubungan sangat rendah.

Kata Kunci : Pengetahuan, Sikap, Pencegahan Kehamilan Remaja


ABSTRACT

Indri Yanti. 2023. The relationship between knowledge and attitudes of young
women and preventing teenage pregnancy at SMN 02 Bengkulu City in 2023.
Thesis. Bengkulu: Tri Mandiri Sakti Bengkulu College of Health Sciences.
Supervisor I Mika Oktarina, SST, M.Kes and Supervisor II Heni Angraini,
S.Tr.Keb, M.Keb

Adolescence is a period in which an individual develops from the moment


he first shows his secondary sexual signs, until he reaches sexual maturity. This
research aims to study the relationship between knowledge and attitudes of young
women and the prevention of teenage pregnancy at SMN 02 Bengkulu City in
2023.
The research was carried out using the Analytical Survey method with a
cross-sectional study design approach. The population taken in this research were
all young women from class X and XI at SMAN 02 Bengkulu City in September,
namely class respondents. Data collection uses secondary and primary data. Data
analysis was carried out using univariate analysis and bivariate analysis with
Chi-Square statistics (χ2). To determine the closeness of the relationship, the
Contingency Coefficient (C) statistical test is used.
The research results obtained: From the sample there were 6 respondents in
preventing teenage pregnancy who were poor and 77 respondents who were
good; Of the 52 samples, there were 33 respondents with poor knowledge, 23
respondents with sufficient knowledge and 8 respondents with good knowledge;
Of the 83 samples, there were 44 respondents with negative attitudes and 39
respondents with positive attitudes; There is no significant relationship between
knowledge and prevention of teenage pregnancy at SMAN 02 Bengkulu City, with
a very low relationship category; There is no significant relationship between
attitudes and prevention of teenage pregnancy at the Youth Posyandu at SMAN 02
Bengkulu City, with the relationship category being very low.

Keywords: Knowledge, Attitude, Prevention of Teenage Pregnancy


KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

skripsi yang berjudul “Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Dengan

Pencegahan Kehamilan Remaja Di SMAN 2 Kota Bengkulu”. Penulis

menyadari dalam penulisan skripsi ini masih banyak kekurangan dan banyak

bantuan yang telah diberikan kepada penulis, untuk itu dengan rasa tulus dan

segala kerendahan hati, penulis menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-

besarnya kepada :

1. Drs. H. S. Effendi, MS selaku Ketua STIKES Tri Mandiri Sakti Bengkulu.

2. Mika Oktarina, SST, M.Kes sebagai Ketua Program Studi Kebidanan Program

Sarjana STIKES Tri Mandiri Sakti Bengkulu dan selaku Pembimbing I, yang

penuh kesabaran di sela-sela kesibukan beliau yang padat telah memberikan

bimbingan dan petunjuk sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

3. Heni Angraini, S.Tr.Keb., M.Keb selaku pembimbing II, yang telah penuh

dengan kesabaran di sela-sela kesibukan beliau yang padat telah memberikan

bimbingan dan petunjuk sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

4. Kepala Sekolah dan Staff guru SMAN 02 Kota Bengkulu telah memberikan

izin penelitian sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini tepat waktu.

5. Responden penelitian yang telah bersedia memberikan informasi selama

penelitian sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini tepat waktu

6. Seluruh staf pengajar dan staf tata usaha STIKES Tri Mandiri Sakti Bengkulu

yang telah memberikan dorongan semangat sehingga terselesainya skripsi ini.


Penulis menyadari dalam penulisan skripsi ini masih banyak kekurangan

dan kesalahan, kritik dan saran yang membangun sangat penulis butuhkan untuk

perbaikan skripsi ini dikemudian hari.

Bengkulu, Desember 2023

Indri Yanti
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN....................................................................... ii
HALAMAN PERNYATAAN........................................................................ iii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN................................................................. iv
ABSTRAK....................................................................................................... v
ABSTRACT...................................................................................................... vi
KATA PENGANTAR.................................................................................... vii
DAFTAR ISI................................................................................................... x
DAFTAR TABEL........................................................................................... xi
DAFTAR BAGAN.......................................................................................... xii
DAFTAR LAMPIRAN................................................................................... xiii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang........................................................................ 1
B. Rumusan Masalah................................................................... 4
C. Tujuan Penelitian.................................................................... 4
D. Manfaat Penelitian.................................................................. 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Kajian Teori........................................................................... 6
1. Ramaja............................................................................. 6
2. Kehamilan Remaja........................................................... 11
3. Pengetahuan..................................................................... 19
4. Sikap................................................................................ 22
5. Hubungan Pengetahuan dengan Pencegahan Kehamilan
Remaja............................................................................. 25
6. Hubungan Sikap dengan Pencegahan Kehamilan
Remaja............................................................................. 26
B. Kerangka Konseptual............................................................. 27
C. Definisi Operasional.............................................................. 28
D. Hipotesis................................................................................ 28
BAB III METODE PENELITIAN
A. Tempat Dan Waktu Penelitian............................................... 30
B. Disain Penelitian ................................................................... 30
C. Populasi dan Sampel.............................................................. 30
D. Teknik Pengumpulan Data.................................................... 31
E. Teknik Pengolahan Data........................................................ 31
F. Analisis Data.......................................................................... 32
BAB IV HASIL PENELITIAN
A. Hasil Penelitian......................................................................... 33
1. Gambaran Tempat Penelitian............................................. 33
2. Jalannya Penelitian............................................................. 34
3. Analisis Univariat............................................................... 35
4. Analisis Bivariat................................................................. 37
B. Pembahasan.............................................................................. 39
1. Gambaran Pencegahan Kehamilan Remaja di SMAN 02
Kota Bengkulu.................................................................... 39
2. Gambaran Pengetahuan Remaja di SMAN 02 Kota
Bengkulu............................................................................. 40
3. Gambaran Sikap Remaja di SMAN 02 Kota Bengkulu..... 41
4. Hubungan Pengetahuan dengan Pencegahan kehamilan
remaja di SMAN 02 Kota Bengkulu.................................. 43
5. Hubungan Sikap dengan Pencegahan Kehamilan Remaja
di SMAN 02 Kota Bengkulu.............................................. 45
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ........................................................................... 48
B. Saran...................................................................................... 49

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 50
LAMPIRAN

12
13

DAFTAR TABEL
Halaman

Tabel 1. Definisi Operasional.................................................................. 31


Tabel 2 Distribusi Frekuensi Pencegahan Kehamilan Remaja di SMAN
02 Kota Bengkulu.......................................................................... 35
Tabel 3 Distribusi Frekuensi Pengetahuan Remaja di SMAN 02 Kota
Bengkulu........................................................................................ 36
Tabel 4 Distribusi Frekuensi Sikap Remaja di SMAN 02 Kota Bengkulu. 36
Tabel 5 Hubungan Pengetahuan dengan Pencegahan kehamilan remaja
di SMAN 02 Kota Bengkulu......................................................... 37
Tabel 6 Hubungan Sikap dengan Pencegahan Kehamilan Remaja di
SMAN 02 Kota Bengkulu.............................................................. 38
14

DAFTAR BAGAN

Halaman

Bagan 1. Kerangka Konsep................................................................. 32


15

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Permohonan Menjadi Responden Penelitian

Lampiran 2. Persetujuan Menjadi Responden Penelitian

Lampiran 3. Kuesioner Penelitian

Lampiran 3. Surat Permohonan Izin dan Rekomendasi Penelitian Skripsi dari


STIKES Tri Mandiri Sakti Bengkulu
Lampiran 4. Surat Rekomendasi Penelitian Skripsi dari Kantor DPMPTSP Kota
Bengkulu
Lampiran 5. Surat Rekomendasi Penelitian Skripsi dari Kantor Dinas
Pendidikan Dan Budaya
Lampiran 6. Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian
Lampiran 7. Hasil Tabulasi Data (Master tabel)
Lampiran 8. Hasil Analisis Data
Lampiran 9. Dokumentasi Penelitian
Lampiran 10. Berita Bimbingan Acara Skripsi
16

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

World Health Organization (WHO), menyatakan bahwa pada tahun

2021 menyatakan bahwa sekitar 12 juta anak perempuan berusia 15-19 tahun

dan setidaknya 777.000 anak perempuan di bawah 15 tahun melahirkan setiap

tahun di daerah berkembang. Setidaknya 10 juta kehamilan yang tidak

diinginkan terjadi setiap tahun di antara gadis remaja berusia 15-19 tahun di

negara maju. Komplikasi selama kehamilan dan persalinan adalah penyebab

utama kematian anak perempuan berusia 15-19 tahun di seluruh dunia.

Data profil kesehatan Indonesia mencatat penduduk Indonesia yang

tergolong usia 10-19 tahun adalah sekitar 44 juta jiwa atau 21 % yang terdiri

dari 50,8 % remaja laki-laki dan 49,2 % remaja perempuan (Kemenkes RI,

2018). Berdasarkan data Lembaga Demografi FEB UI Tahun 2019 kehamilan

remaja di Indonesia sebanyak 1,97% remaja mengalami kehamilan yang

terdiri dari remaja di pedesaan sebanyak 2,71% dan remaja di perkotaan

sebanyak 1,28%. Sedangkan berdasarkan Data Riset Kesehatan Dasar

(Riskesdas) 2019 menyebut 33.5 persen remaja perempuan usia 15-19 tahun

sudah hamil dan mengalami risiko kurang energi kronis (Rikesdas, 2022).

Beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya kehamilan tidak

diinginkan pada remaja antara lain kurangnya pengetahuan tentang kesehatan

reproduksi kemudian faktor yang berasal dari dalam diri remaja sendiri yang
17

kurang memahami kewajibannya sebagai pelajar. Faktor luar seperti yaitu

pergaulan bebas tanpa kendali orangtua menyebabkan remaja merasa bebas

untuk melakukan apa saja yang diinginkan serta perkembangan teknologi

media komunikasi yang semakin canggih yang memperbesar kemungkinan

remaja mengakses apa saja yang termasuk hal-hal negatif (Kusmiran, 2016).

Upaya preventif yang harus dilakukan untuk mengurangi angka

kehamilan adalah meningkatkan aktivitas remaja ke dalam program yang

produktif, meningkatkan pengetahuan remaja tentang seksual, pergaulan yang

sehat antar remaja, bisa menahan diri secara fiik maupun psikis dan mental

dalam menghadapi godaan, orang tua bersikap terbuka dan informasi

mengenai seksual, remaja harus memiliki akses ke layanan kontrasepsi dan

kesehatan seksual (Manuaba, 2016).

Kurangnya pengetahuan tentang kehamilan remaja dengan demikian

wanita kurang mengerti tentang resiko yang akan terjadi akibat dari kehamilan

di usia dini dan apabila berpengetahuan baik maka sedikit tidaknya wanita

mengerti tentang resiko yang akan timbul apabila hamil di usia dini. Oleh

karena itu pengetahuan sangat berpengaruh terhadap kehamilan di usia dini

(Haryani, 2016).

Hasil penelitian (Mursit, 2018), tentang hubungan pengetahuan tentang

kesehatan reproduksi dengan sikap pencegahan terhadap kehamilan remaja

di SMK N 1 Saptosari, Gunungkidul, menunjukkan ada hubungan antara

pengetahuan dengan sikap pencegahan kehamilan remaja di SMK N 1

Saptosari, Gunungkidul.
18

Semakin baik seorang remaja dalam merespon suatu objek tertentu,

maka semakin baik pula remaja tersebut bersikap. Sikap positif ditunjukkan

dengan mampu melakukan penanganan dini dan pencegahan dini terhadap

kehamilan di usia remaja (Haryani, 2016).

Hasil penelitian (Berlina, 2021), tentang sumber informasi, pengetahuan

dan sikap pencegahan remaja terhadap pencegahan kehamilan bagi remaja di

Kota Jambi, menunjukkan bahwa responden yang memiliki sikap pencegahan

yang negatif lebih banyak pencegahan kurang baik. Hasil analisis ada

hubungan antara sikap pencegahan remaja terhadap pencegahan kehamilan

bagi remaja di Kota Jambi.

Berdasarkan data dari Diknas Kota Bengkulu bahwa dari keseluruhan

SMA yang ada di Kota Bengkulu, SMA Negeri 2 Kota Bengkulu merupakan

sekolah SMA yang jumlah siswinya paling banyak diantara sekolah lainnya.

Adapun jumlah siswi yang ada di SMA Negeri 2 Kota Bengkulu yaitu 1260

siswi.

Berdasarkan hasil survey awal yang dilakukan pada tanggal 20 Juli 2023

data yang diperoleh peneliti dari hasil wawancara langsung pada guru

bimbingan dan konseling (BK) di beberapa sekolah di Kecamatan Ratu

Samban kota bengkulu kasus kehamilan remaja terbanyak berada di SMAN 02

Kota bengkulu yaitu berjumlah 5 orang siswi yang mengalami kehamilan usia

dini di tahun 2023 dan membuat siswi tersebut berhenti bersekolah.

Berdasarkan latar belakang di atas maka peneliti tertarik untuk

melakukan penelitian lebih lanjut tentang “Hubungan pengetahuan dan sikap


19

dengan pencegahan kehamilan remaja di SMAN 02 Kota Bengkulu”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas rumusan masalah pada penelitian ini

adalah “Apakah Ada Hubungan pengetahuan dan sikap dengan pencegahan

kehamilan remaja di SMAN 02 Kota Bengkulu?”.

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Mempelajari hubungan pengetahuan dan sikap dengan pencegahan

kehamilan remaja di SMAN 02 Kota Bengkulu.

2. Tujuan Khusus

a. Mengetahui gambaran pencegahan kehamilan remaja putri di SMAN

02 Kota Bengkulu.

b. Mengetahui gambaran pengetahuan remaja putri di SMAN 02 Kota

Bengkulu.

c. Mengetahui gambaran sikap putri di SMAN 02 Kota Bengkulu.

d. Mengetahui hubungan pengetahuan dengan pencegahan kehamilan

remaja putri di SMAN 02 Kota Bengkulu.

e. Mengetahui sikap dengan pencegahan kehamilan remaja putri di

SMAN 02 Kota Bengkulu

C. Manfaat Penelitian

1. Bagi SMAN 02 Kota Bengkulu

Diharapkan dapat memberikan gambaran sejauh mana pemahaman

remaja tentang kehamilan usia remaja, sehingga dapat dijadikan acuan


20

dalam meningkatkan dan merumuskan program tentang pendidikan

kesehatan reproduksi remaja.

2. Bagi STIKES Tri Mandiri Sakti Bengkulu

Skripsi ini diharapkan dapat menjadi bahan pembelajaran bagi

akademik khususnya mahasiswa Kebidanan untuk meningkatkan

pengetahuan dan wawasan mahasiswa mengenai berhubungan

pengetahuan dan sikap dengan pencegahan kehamilan remaja.

3. Bagi Peneliti Lain

Hasil penelitian ini berguna sebagai referensi untuk melaksanakan

penelitian sejenis dengan faktor dan variabel yang berbeda.


21

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Kajian Teori

1. Remaja

a. Pengertian

Menurut WHO (World Health Organization), remaja adalah

masa di mana individu berkembang dari saat pertama kali

menunjukkan tanda–tanda seksual sekundernya, sampai saat ia

mencapai kematangan seksual. Individu mengalami perkembangan,

biologi, psikologi, dan sosiologi yang saling terkait antara satu dengan

lainnya. Secara biologi ditandai dengan percepatan pertumbuhan

tulang, secara psikologi ditandai dengan akhir perkembangan kognitif

dan pemantapan kepribadian, dan secara sosiologi ditandai dengan

intensifnya persiapan dalam menyongsong peranannya kelak sebagai

seorang dewasa muda (Sarlito, 2017).

WHO memberikan definisi tentang remaja yang lebih bersifat

konseptual.Dalam definisi tersebut dikemukakan 3 kriteria, yaitu

biologis, psikologis, dan sosial ekonomi. Sehingga secara lengkap

Remaja adalah suatu masa di mana :pertama, individu berkembang

dari saat pertama kali ia menunjukkan tanda-tanda seksual

sekundernya sampai saat ia mencapai kematangan seksual. Kedua,

individu mengalami perkembangan psikologis dan pola identifikasi


22

dari kanak-kanak menjadi dewasa.Ketiga, terjadi peralihan dari

ketergantungan sosial ekonomi yang penuh kepada keadaan yang

relatif mandiri (Desmita, 2016).

b. Klasifikasi Masa Remaja

Menurut (Ahmadi, 2017), masa remaja diklasifikasikan

menjadi tiga yaitu sebagai berikut:

1) Masa pra pubertas

Masa ini dimulai dari usia 12 sampai 14 tahun, masa ini

adalah masa peralihan dari masa sekolah menuju masa pubertas. Pra

pubertas adalah saat-saat terjadinya kematangan seksual yang

sesungguhnya, bersamaan dengan terjadinya perkembangan

fisiologis yang berhubungan dengan kematangan kelenjar endokrin.

2) Masa pubertas

Masa ini dimulai dari usia 14 sampai 18 tahun. Pada masa ini

seorang anak mulai aktif mencapai kegiatan dalam rangka

menemukan dirinya, serta mencari pedoman hidup, untuk bekal

kehidupannya mendatang.

3) Masa adoleson

Masa ini dimulai dari usia 18 sampai 21 tahun. Pada masa ini

seseorang sudah membuat rencana kehidupan serta sudah mulai

memilih dan menentukan jalan hidup yang hendak ditemuinya.


23

c. Masalah pada Remaja

Menurut (Mansur, 2016), perubahan fisik pada masa puber

mempengaruhi semua bagian tubuh, baik eksternal maupun internal,

sehingga turut mempengaruhi keadaan fisik dan psikologis remaja.

Meskipun akibatnya bersifat sementara, namun cukup menimbulkan

perubahan dalam pola perilaku. Adapun masalah kesehatan reproduksi

yang dialami oleh remaja yaitu :

1) Kehamilan tidak diinginkan pada remaja

Kehamilan pada remaja mempunyai resiko medis yang cukup

tinggi, karena pada masa remaja ini alat reproduksi belum cukup

matang untuk melakukan fungsinya.

2) Seks pranikah pada remaja

Seks pranikah pada remaja dapat menimbulkan berbagai resiko,

seperti resiko fisik misalnya hamil diluar nikah, aborsi, dan infeksi

menular seksual, resiko sosial misalnya dikeluarkan dari sekolah,

dikucilkan di masyarakat dan menjadi orang tua tunggal.

3) Aborsi pada remaja

Kehamilan yang tidak diinginkan pada remaja dapat memicu

terjadinya pengguguran kandungan atau aborsi. Secara psikologis,

pada saat remaja mengalami hamil diluar nikah, mereka akan

cenderung mengambil jalan keluar seperti aborsi.


24

4) Narkoba dan Napza

Narkoba merupakan zat-zat kimiawi yang jika masuk ke dalam

tubuh baik secara oral, dihisap, dihirup maupun disuntikan dapat

mengubah suasana hati, perasaan dan perilaku seseorang . Hal ini

akan mengakibatkan gangguan keadaan sosial yang ditandai

dengan indikasi negatif.

5) Masalah psikologis

Menurut (Mansur, 2016) masalah psikologi yang cenderung

dialami oleh remaja diantaranya rasa malu, emosionalitas, kurang

percaya diri, antagonisme sosial, say dreaming, antagonisme seks,

cepat merasa bosan, keinginan untuk menyendiri, keengganan

untuk bekerja dan sikap tidak tenang

d. Faktor penyebab masalah remaja

Menurut (Sarlito, 2017), timbulnya masalah pada remaja dan

berbagai faktor yang sangat kompleks, yang terjadi pada masa remaja,

secara garis besar faktor-faktor tersebut dapat di kelompokkan menjadi

berikut :

1) Adanya perubahan biologis dan psikologis yang sangat pesat pada

masa remaja yang akan memberikan dorongan tertentu yang

sifatnya sangat kompleks.

2) Orang tua dan pendidikan yang kurang siap untuk memberikan

informasi yang benar dan tepat waktu karena ketidaktahuannya.


25

3) Perbaikan gizi yang menyebabkan menarche menjadi lebih dini.

Kejadian kawin muda masih banyak terutama dipedesaan.

Sebaliknya diperkotaan kesempatan bersekolah dan bekerja

menjadi lebih terbuka bagi wanita dan usia perkawinan makin

bertambah. Kesenjangan antara menarche dan umur kawin yang

panjang , apalagi dalam suasana pergaulan yang makin bebas tidak

jarang menimbulkan masalah bagi remaja.

4) Membaiknya sarana komunikasi dan transportasi akibat kemajuan

teknologi menyebabkan membanjirnya arus informasi dari luar

sulit sekali diseleksi.

5) Pembangunan ke arah industrialisasi disertai dengan pertumbuhan

penduduk menyebabkan meningkatnya urbanisasi, berkurangnya

sumber daya alam dan terjadi perubahan tata nilai. Lapangan kerja

yang kurang memadai dapat memberikan dampak yang kurang

baik bagi remaja bisa menderita frustasi dan depresi yang akan

menyebabkan mereka mengambil jalan pintas dengan tindakan

yang negatif.

6) Kurangnya pemanfaatan penggunaan sarana yang menyalurkan

gejolak remaja. Perlu adanya penyaluran sebagai subtitusi yang

bersifat piositif ke arah pengembangan keterampilan yang

mengandung unsur kecepatan dan kekuatan misalnya olah raga.


26

2. Kehamilan Remaja

a. Pengertian Kehamilan

Kehamilan adalah suatu proses berkesinambungan yang terdiri

dari ovullasi, pelepasan telur migrasi spermatozoa, dan ovum,

konsepsi dan pertumbuhan zigot, nidasi (implantasi pada uterus),

pembentukan plasenta, tumbuh kemang hasil konsepsi sampai aterm

(Manuaba, 2016).

Menurut Federasi Obstetri Ginekologi Internasional, kehamilan

didefinisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan

ovum dan dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi (Sarlito, 2017).

Kehamilan remaja menurut WHO adalah kehamilan yang terjadi pada

usia remaja usia 10-19 tahun (Manuaba, 2016).

b. Usia Hamil

Menurut (BKKBN, 2017), usia untuk hamil dan melahirkan

adalah 20 sampai 30 tahun, lebih atau kurang dari usia tersebut adalah

berisiko. Kesiapan seorang perempuan untuk hamil dan melahirkan

atau mempunyai anak ditentukan oleh kesiapan dalam tiga hal, yaitu

kesiapan fisik, kesiapan mental/emosi/psikologis dan kesiapan

sosial/ekonomi. Secara umum, seorang perempuan dikatakan siap

secara fisik jika telah menyelesaikan pertumbuhan tubuhnya (ketika

tubuhnya berhenti tumbuh), yaitu sekitar usia 20 tahun. Sehingga usia

20 tahun bisa dijadikan pedoman kesiapan fisik.

Menurut aturan kesehatan kehamilan yang ideal adalah pada

usia 20-30 tahun , oleh karena itu mengingat resiko yang akan terjadi
27

pada kehamilan remaja adalah keguguran, anemia kehamilan serta

angka kehamilan ibu yang tinggi resiko pada janin adalah berat badan

lahir rendah serta bisa terjadi cacat bawaan (Manuaba, 2016).

c. Faktor-faktor Penyebab Kehamilan Remaja

Kehamilan tidak diinginkan pada remaja disebabkan oleh

berbagai faktor diantaranya:

1) Kurangnya pengetahuan tentang kesehatan reproduksi.

2) Faktor dari dalam diri remaja sendiri yang kurang memahami

swadarmanya sebagai pelajar.

3) Faktor luar, yaitu pekerjaan orang tua yang tiak sering dirumah,

sehingga pergaulan bebas tanpa kendali orangtua menyebabkan

remaja merasa bebas untuk melakukan apa saja yang diinginkan.

4) Sumber informasi yaitu perkembangan teknologi media

komunikasi yang semakin canggih yang memperbesar

kemungkinan remaja mengakses apa saja yang termasuk hal-hal

negatif (Kusmiran, 2016).

d. Resiko Kehamilan Remaja

1) Risiko fisik

Kehamilan pada usia dini bisa menimbulkan kesulitan dalam

persalinan seperti perdarahan, bahkan bisa sampai pada kematian.

2) Risiko psikis atau psikologis

Ada kemungkinan pihak perempuan menjadi ibu tunggal

karenapasangan tidak mau menikahinya atau mempertanggung

jawabkan perbuatannya. Kalau mau menikah, hal ini bisa juga


28

mengakibatkan perkawinan penuh konflik karena sama-sama

belum dewasa dan siap memikul tanggung jawab sebagai orang

tua. Selain itu pasangan muda terutama pihak perempuan akan

dibebani oleh berbagai perasaan tidak nyaman seperti dihantui

rasa malu terus menerus, rendah diri, bersalah, atau berdosa,

depresi atau tertekan, pesimis, dan lain-lain. Bila tidak ditangani

dengan baik, maka perasaan tersebut bisa menjadi gangguan

kejiwaan yang lebih parah (Manuaba, 2016).

3) Risiko sosial

Salah satu risiko sosial adalah berhenti / putus sekolah atau

kemauan sendiri dikarenakan rasa malu atau cuti melahirkan.

Kemungkinan lain dikeluarkan dari sekolah. Hingga saat ini masih

banyak sekolah yang tidak mentolerir siswi yang hamil. Risiko

sosial lain adalah menjadi obyek pembicaraan, kehilangan masa

remaja yang seharusnya dinikmati dan dianggap buruk karena

melahirkan anak di luar nikah.

4) Risiko ekonomi

Merawat kehamilan, melahirkan, dan membesarkan bayi / anak

membutuhkan biaya besar.

5) Resiko Kesehatan

Penyulit pada kehamilan remaja, lebih tinggi dibandingkan

“kurun waktu reproduksi sehat” antara umur 20 sampai 30 tahun.

Keadaan ini disebabkan belum matangnya alat reproduksi untuk

hamil, sehingga dapat merugikan kesehatan ibu maupun


29

perkembangan dan pertumbuhan janin. Keadaan tersebut akan

makin menyulitkan bila ditambah dengan tekanan (stres)

psikologis, sosial, ekonomi, sehingga memudahkan terjadi

keguguran, persalinan prematur, mudah terjadi infeks, anemia

kehamilan, keracunan kehamilan (gestosis), kematian ibu yang

tinggi (Manuaba, 2016).

e. Upaya Pencegahan

Menurut (Manuaba, 2016), upaya preventif yang dapat dilakukan

untuk mencegah kehamilan remaja adalah sebagai berikut:

1) Meningkatkan aktivitas remaja ke dalam program yang produktif

sehingga tidak banyak waktu terbuang di luar rumah.

2) Meningkatkan pengetahuan remaja tentang seksual.

3) Pergaulan yang sehat antara remaja laki-laki dan perempuan, serta

kewaspadaan terhadap masalah remaja yang banyak ditemukan.

4) Mempertahankan diri secara fisik maupun psikis dan mental

dalam mengahadapi godaan, seperti ajakan untuk melakukan

hubungan seksual.

5) Orang tua bersikap terbuka dan informatif mengenai seksualitas

sehingga remaja lebih besar kemungkinannya menunda

melakukan hubungan intim dan lebih kecil kemungkinannya

mengalami kehamilan remaja.

6) Kaum muda harus memiliki akses ke layanan kontrasepsi dan

kesehatan seksual.
30

7) Klinik-klinik yang ditujukan bagi kaum muda harus memiliki area

kegiatan yang luas, menawarkan tidak saja layanan kontrasepsi,

tetapi juga informasi, dukungan, dan anjuran mengenai kesehatan

seksual dan seksualitas secara umum (Anna, 2016).

f. Pengukuran Pencegahan Kehamilan Remaja

Pengukuran pencegahan diukur secara kuantitatip dengan

menerapkan skala likert, pertanyaan dibuatkan skor 1-5. Apabila

responden menjawab sangat setuju (SS) diberi skor 5, setuju (S) diberi

skor 4, (R) ragu diberi skor 3, tidak setuju (TS) diberi skor 2, sangat

tidak setuju (STS) diberi skor 1. Pertanyaan positif diberi skor 5, 4, 3,

2, dan 1; sedangkan bentuk pertanyaan negatif diberi skor 1, 2, 3, 4,

dan 5 (Azwar, 2017).

Kategori pencegahan kehamilan remaja dibedakan menjadi dua yaitu

(Melfira, 2018):

a. Kurang baik jika skor jawaban kuesiner < nilai median.

b. Baik jika skor jawaban kuesioener ≥ nilai median.

3. Pengetahuan

a. Defenisi Pengetahuan

Pengetahuan adalah merupakan hasil “tahu” dan ini terjadi

setelah orang melakukan pengindraan terhadap suatu obyek tertentu.

Pengindraan terjadi melalui pancaindra manusia yaitu: indra

penglihatan, indra pendengaran, indra penciuman, rasa dan raba.

Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan

telinga (Notoatmodjo, 2016).


31

b. Tingkat Pengetahuan Manusia

Menurut Benyamin S.Bloom yang dikutip oleh Soekidjo

(Notoatmodjo, 2016), mengatakan bahwa pengetahuan dibagi dalam

enam tingkatam yaitu:

1) Tahu (Know)

Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah

dipelajari sebelumnya.Yang termasuk ke dalam pengetahuan tingkat

ini adalah mengingat kembali (recall) terhadap sesuatu yang spesifik

dari seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang diterima.

Oleh sebab itu “tahu” merupakan tingkat pengetahuan yang paling

rendah. Kata kerja yang mengukur bahwa orang tahu apa yang

dipelajari antara lain: mampu menyebutkan, menguraikan,

mendefinisikan, menyatakan dan memilih.

2) Memahami (Comprehension)

Diartikan sebagai suatu kemampuan menjelaskan secara benar

tentang obyek yang diketahui, dan dapat menginterpretasi materi

tersebut secara benar.Orang yang telah paham terhadap obyek atau

materi harus mampu menjelaskan, menyebutkan contoh,

menyimpulkan, meramalkan dan membedakan.

3) Aplikasi (Aplication)

Diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi

yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi riil atau pengalaman

hukum, rumus metode, prinsip dan sebagainya dalam konteks yang


32

lain. Kata kerja yang menyatakan orang sudah mampu

mendemonstrasikan, menghitung, menyelesaikan, mengoperasikan,

menghubungkan dan menyusun suatu metode atau rumus yang

diaplikasiakan dalam kondisi yang sebenarnya.

4) Analisis (Analysis)

Adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau

suatu obyek ke dalam komponen-komponene, tetapi masih di dalam

suatu striktur oraganisasi tersebut, dan masih ada kaitanya satu sama

lain. Kemampuan analisis ini dapat dilihat dari kemampuan orang

untuk menentukan perbedaan, memisahkan, membuat diagram,

membuat estimasi, mengambil kesimpulan dan menyusun sesuai

dengan urutannya.

5) Sintensis (Synthesis)

Menunjukan suatu kemampuan untuk meletakkan atau

menghubungkan bagian-bagian di dalam suatu bentuk keseluruhan

yang baru atau kemampuan untuk menyusun formulasi bari dari

formulasi-formulasi yang ada. Kemampuan orang untuk menyusun,

merencanakan atau merancang, membuat komposisi, membuat

kembali dan merevisi.

6) Evaluasi (Evaluation)

Menunjukkan pada kemampuan untuk melakukan penilaian

terhadap suatu materi atau obyek yang berdasarkan kriteria yang

ditentukan sendiri atau menggunakan kriteria yang ada.Dalam


33

keadaan ini orang sudah mampu untuk menimbang, mengkritik,

membandingkan, memberi alasan, menyimpulkan dan memberi

dukungan.

c. Cara Memperoleh Pengetahuan

Menurut (Notoatmodjo, 2016), untuk memperoleh pengetahuan

dapat dikelompokkan menjadi dua, yakni:

1) Cara tradisional atau non ilmiah

Yaitu cara memperoleh pengetahuan tanpa melalui penelitian ilmiah,

cara penemuan pengetahuan pada priode ini antara lain:

1) Cara coba salah

Cara coba ini dilakukan dengan menggunakan beberapa

kemungkinan dalam memecahkan masalah, dan apabila

kemungkinan itu tidak berhasil, dicoba kemungkinan yang lain.

Apabila kemungkinan kedua ini gagal pula, maka dicoba lagi

dengan kemungkinan ketiga, dan apabila kemungkinan ketiga

gagal dicoba dengan kemungkinan keempat dan seterusnya,

sampai masalah tersebut dapat dipecahkan.Cara ini dapat

digunakan dalam meletakkan dasar-dasar menemukan teori-teori

dalam berbagai cabang ilmu pengetahuan.

2) Secara kebetulan

Yaitu sesuatu terjadi karena tidak sengaja oleh orang

bersangkutan.
34

3) Cara kekuasaan

Cara memperoleh pengetahuan ini dapat secara formal, informal,

dengan kata lain pengetahuan diperoleh dari orang yang

berwibawa baik tradisi, maupun ahli ilmu pengetahuan.

4) Berdasarkan pengalaman pribadi

Pengalaman merupakan sumber pengetahuan, hal ini

dilakukan dengan cara mengulang kembali pengalaman yang

diperoleh dalam memecahkan permasalahan yang dihadapi.

Untuk dapat menarik kesimpulan dari pengalaman dengan benar

diperlukan berpikir kritis dan logis.

5) Cara akal sehat

Akal sehat dapat menemukan kebenaran dalam menyelesaikan

suatu masalah dan merupakan metode dalam mendapatkan

pengetahuan.

6) Secara suara hati

Diperoleh cepat sekali melalui proses diluar kesadaran dan tanpa

melalui proses penalaran atau berpikir yang hanya berdasarkan

suara hati saja.

7) Melalui jalan pikiran

Cara ini menggunakan penalaran dalam memperoleh

pengetahuan. Dengan kata lain dalam memperoleh kebenaran

pengetahuan manusia menggunakan jalan pikirannya baik melalui

induksi dan deduksi. Induksi dan deduksi pada dasarnya


35

merupakan cara melahirkan pemikiran secara tidak langsung

melalui pernyataan-pernyataan yang dikemukakan dicari

hubungannya sehingga dapat dibuat suatu kesimpulan.

8) Induksi

Adalah proses penarikan kesimpulan yang dimulai dari

pernyataan-pernyataan khusus kepernyataan yang bersifat umum.

9) Deduksi

Adalah pembuatan kesimpulan dari pernyataan-pernyataan umum

ke khusus.

2) Cara ilmiah

Cara terbaru dalam memperoleh pengetahuan ini lebih bersifat

sistematis, logis, dan ilmiah. Cara ini dapat dilakukan dengan

metode penelitian ilmiah

d. Pengukuran Pengetahuan

Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan wawancara

atau angket yang berisi pertanyaan tentang isi materi yang ingin diukur

dari subyek penelitian atau disesuaikan dengan tingkat pengetahuan

yang diukur. Jika pengetahuan seseorang baik maka akan baik pula

jawaban yang diberikan pada saat wawancara berlangsung

(Notoatmodjo, 2016).

e. Kriteria Tingkat Pengetahuan

Menurut (Arikunto, 2015), pengetahuan seseorang dapat

diketahui dan diinterprestasikan dengan skala yang bersifat kualitatif,


36

yaitu Baik : jika presentase jawaban benar > 75%-100%, Cukup : jika

jawaban benar presentase 56%-75% dan Kurang : jika presentase

jawaban benar < 56%.

4. Sikap

a. Definisi sikap

Sikap merupakan reaksi atau respon yang masih tertutup dari

seseorang terhadap suatu stimulasi atau objek. Sikap juga merupakan

kecenderungan atau kesediaan seseorang untuk bertingkah laku jika

menghadapi suatu rangsangan tertentu. Sikap juga didefinisikan

sebagai kesiapan menanggapi suatu yang sifatnya positif atau negative

terhadap objek atau situasi secara konsisten (Notoatmodjo, 2016).

Sikap mempunyai daya pendorong, sikap bukan sekedar

rekaman masa lalu tetapi juga menentukan apa yang disukai,

diharapkan dan diinginkan mengesampingkan apa yang tidak

diinginkan dan apa yang harus dihindari (Ahmadi, 2017).

b. Komponen pokok sikap

(Notoatmodjo, 2016), menjelaskan bahwa sikap itu mempunyai

3 komponen pokok, yaitu :

1) Kepercayaan (keyakinan) ide dan konsep terhadap suatu objek

2) Kehidupan emosional atau evaluasi terhadap objek.

3) Kecenderungan untuk bertindak (tend to behave)


37

Ketiga komponen ini secara bersama-sama membentuk sikap yang

utuh. Penentuan sikap yang utuh ini pengetahuan, berpikir, keyakinan

dan emosi memegang peran penting.

c. Unsur-unsur yang dapat membentuk sikap

Menurut (Notoatmodjo, 2016), unsur-unsur yang dapat membentuk

sikap dapat dibedakan menjadi 4 di antaranya:

1) Pengalaman Pribadi

Bahwa tidak adanya pengalaman sama sekali dengan suatu objek

psikologis cenderung akan membentuk sikap negative terhadap

objek.

2) Pengaruh orang lain yang dianggap penting

Pada umumnya individu cenderung untuk memiliki sikap yang

konformis atau searah dengan sikap yang dianggap penting.

Kecenderungan ini antara lain di motivasi oleh keinginan untuk

menghindari konflik dengan orang tersebut.

3) Pengaruh kebudayaan

Pengaruh lingkungan (termasuk di dalamnya kebudayaan) dapat

membentuk kepribadian seseorang.

4) Media massa

Berbagai bentuk media massa mempunyai pengaruh besar dalam

membentuk opini dan kepercayaan seseorang. Adanya informasi

baru mengenai suatu hal memberikan landasan kognitif baru bagi

terbentuknya sikap.
38

d. Tingkatan dalam sikap

Menurut (Notoatmodjo, 2016), tingkatan sikap dapat dibedakan

menjadi 4 yaitu sebagai berikut:

1) Menerima (receiving) diartikan bahwa seseorang mau menerima

dan memperhatikan stimulasi yang berlaku (objek)

2) Merespon (responding), seseorang memberikan jawaban apabila

ditanya, mengerjakan dan menyelesaikan tugas yang diberikan

3) Menghargai (valuing), mengajak orang lain mengerjakan atau

mendiskusikan suatu masalah.

4) Bertanggung Jawab (responsible), bertanggung jawab atas segala

sesuatu yang telah dipilihnya dengan segala resiko.

e. Pembentukan sikap

Sikap sosial terbentuk dari adanya interaksi sosial yang dialami

oleh individu. Dalam interaksi sosial, terjadi hubungan saling

mempengaruhi diantara individu satu dengan yang lain, terjadi

hubungan yang timbal balik yang turut mempengaruhi pola perilaku

masing-masing individu sebagai suatu anggota masyarakat. Diantara

berbagai faktor yang mempengaruhi pembentukan sikap adalah

pengalaman pribadi kebudayaan, orang lain yang dianggap penting,

media massa, institusi atau lembaga agama, serta faktor emosi dalam

diri individu. Dalam psikologi pendidikan mengatakan bahwa sikap

terhadap sesuatu dipengaruhi oleh bakat, minat, pengalaman, intensitas

perasaan dan situasi lingkungan (Ahmadi, 2017).


39

f. Pengukuran Sikap

Pengukuran sikap diukur secara kuantitatip dengan menerapkan

skala likert, pertanyaan dibuatkan skor 1-5. Apabila responden

menjawab sangat setuju (SS) diberi skor 5, setuju (S) diberi skor 4, (R)

ragu diberi skor 3, tidak setuju (TS) diberi skor 2, sangat tidak setuju

(STS) diberi skor 1. Pertanyaan positif diberi skor 5, 4, 3, 2, dan 1;

sedangkan bentuk pertanyaan negatif diberi skor 1, 2, 3, 4, dan 5

(Azwar, 2017).

Menurut (Budiman & Riyanto, 2017), hasil pengukuran sikap

berupa sikap mendukung (positif) dan kurang mendukung (negatif).

Jika skor yang didapat ≥ nilai median maka mempunyai sikap

cenderung lebih mendukung atau positif. Sebaliknya jika skor yang

didapat < nilai median maka mempunyai sikap cenderung kurang

mendukung atau negatif.

5. Hubungan Pengetahuan dengan Pencegahan Kehamilan Remaja

Pengetahuan seks pranikah remaja dapat mempengaruhi sikap

individu terhadap seksual pranikah. Karena pengetahuan merupakan salah

satu faktor penting dalam pembentukan sikap seorang remaja yang

memasuki masa meralihan. Pengetahuan juga dapat merubah persepsi

seseorang tentang seksualitas tersebut (Adikusumo, 2016). Menurut

(Notoatmodjo, 2020), bahwa semakin banyak informasi dapat

mempengaruhi atau menambah pengetahuan seseorang dan dengan


40

pengetahuan menimbulkan kesadaran yang akhirnya seseorang akan

bersikap dan berperilaku sesuai dengan pengetahuan yang dimilikinya.

Hasil penelitina (Sabrata, 2018), tentang hubungan pengetahuan

dengan sikap remaja putri kehamilan remaja di SMKN 2 Tabanan,

menunjukkan bahwa responden yang memiliki pengetahuan kurang lebi

banyak yang memiliki sikap negatif dibandingakan dengan remaja yang

memiliki pengetahuan baik. Hasil analisis ada hubungan antara

pengetahuan dengan sikap remaja putri tentang kehamilan remaja.

Hasil peneltian (Fitrianis, 2017), tentang Hubungan Tingkat

Pengetahuan Remaja dan Lingkungan Pergaulan Terhadap Pernikahan

Dini di Desa Samili, menunjukkan bahwa responden yang memiliki

pengetahuan kurang lebih banyak melakukan pernikahan dini

dibandingkan dengan responden yang memiliki pengetahuan baik. Hasil

analisis ada hubungan antara tingkat pengetahuan remaja pergaulan

terhadap pernikahan dini di DesaSamili.

6. Hubungan Sikap dengan Pencegahan Kehamilan Remaja

Remaja yang sudah memiliki pacar mempunyai

kecenderungan untuk mencari perhatian dari pacarnya dan apabila

hubungan mereka sudah terlalu dekat maka tidak menutup kemungkinan

akan terjerumus kedalam perilaku berisiko terjadinya kehamilan yang

tidak diinginkan (Purwaningsih, 2017).

Sikap dipengaruhi oleh berbagai faktor, antara lain: lingkungan

pergaulan, tingkat pengetahuan, pengalaman pribadi, media massa,


41

institusi/lembaga pendidikan, lembaga agama, jenis kelamin dan faktor

emosi dalam individu. Lingkungan tempat tinggal yang baik, maka remaja

lebih cenderung memposisikan diri untuk bersikap baik. Tetapi apabila

lingkungan kurang baik, maka persepsi remja cenderung menurun pada

norma sehingga mengakibatkan terbentuknya sikap yang negatif (Azwar,

2017).

Hasil penelitian (Berlina, 2021), tentang sumber informasi,

pengetahuan dan sikap pencegahan remaja terhadap pencegahan

kehamilan bagi remaja di Kota Jambi, menunjukkan bahwa responden

yang memiliki sikap pencegahan yang negatif lebih banyak pencegahan

kurang baik. Hasil analisis ada hubungan antara sikap pencegahan remaja

terhadap pencegahan kehamilan bagi remaja di Kota Jambi.

B. Kerangka Konseptual

Variabel Independen Variabel Dependen

Pengetahuan
Pencegahan Kehamilan
Remaja
Sikap
Gambar 1
Kerangka Konseptual
42

C. Definisi Operasional

Tabel 1
Definisi Operasional

No Variabel Definisi Cara Alat Hasil Ukur Skala


Operasional Ukur Ukur
1 Dependen Upaya yang Mengisi 0: Kurang Nominal
. Pencegahan dilakukan untuk Kuesioner Kuesioner baik jika
Kehamilan mencegah skor < nilai
Remaja kehamilan yang median
dilakukan oleh (30)
remaja. 1: Baik jika
skor ≥ nilai
median
(29)
2 Independen Hasil tahu remaja Mengisi Kuesioner 0 : Kurang Ordinal
Pengetahuan tentang kehamilan kuesioner jika skor
remaja pada remaja dan jawaban
dampaknya benar <
terhadap 56%
kehamilan remaja. 1 : Cukup
jika skor
jawaban
benar 56-
75%
2 : Baik jika
skor
jawaban
benar >75-
100%
3 Sikap Kesiapan remaja Mengisi Kuesioner Nominal
Remaja dalam melakukan Kuesioner 0: Negatif
pencegahan jika skor <
kehamilan remaja nilai median
1: Positif jika
skor ≥ nilai
median
43

D. Hipotesis

H01 : Tidak ada hubungan pengetahuan dengan pencegahan kehamilan

remaja putri di SMAN 02 Kota Bengkulu.

Ha1 : Ada hubungan pengetahuan dengan pencegahan kehamilan remaja

putri di 02 Kota Bengkulu

H02 : Tidak ada hubungan sikap dengan pencegahan kehamilan remaja

putri di SMAN 02 Kota Bengkulu

Ha2 : Ada hubungan sikap dengan pencegahan kehamilan remaja putri di

SMAN 02 Kota Bengkulu


BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini telah dilaksanakan di SMAN 02 Kota Bengkulu Pada 19

15 September Tahun 2023.

B. Desain Penelitian

Penelitian dilaksanakan dengan metode Survey Analitik dengan

pendekatan rancangan studi cross sectional dimana pengumpulan data pada

variabel dependen (pencegahan kehamilan remaja) dan variabel independen

(pengetahuan dan sikap) dilakukan secara bersamaan (Notoadmojo, 2018).

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi yang diambil dalam penelitian ini adalah seluruh remaja

putri kelas X dan XI di SMAN 02 Kota Bengkulu pada bulan September

yaitu kelas X berjumlah 232 dan siswi XI berjumlah 247 sehingga

populasi yang di dapat ialah 479.

2. Sampel

Sampel adalah sebagian yang diambil dari keseluruhan objek yang

diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi (Notoatmodjo, 2012) .

Cara pengambilan sampel ini adalah dengan mengambil sebagian dari

populasi yaitu semua remaja putri atau sampel random yaitu cara peneliti

mencampur subjek-subjek di dalam populasi sehingga semua subjek

dianggap sama (Arikunto,2010)

44
45

Bedasarkan pernyataan diatas maka besar sampel dalam penelitian

ini dapat ditentukan rumus (Notoatmodjo, 2007)

n=

1+ N(d)2

Keterangan :

n= Besar sampel

N= Besar populasi

d2= Tingkat kepercayaan

n = 479

1+ 479 (0,1) 2

n= 479

1+ 479 (0,01)

n= 479

1+ 479

n= 479

5,79

n = 82,72 dibulatkan menjadi 83 orang siswi.

Berdasarkan data seluruh jumlah remaja putri kelas X dan XI di

SMAN 02 Kota Bengkulu sampel masing- masing berjumlah 83 orang,


46

maka dari itu peneliti mengambil remaja putri menggunakan tekhnik

sampling (penarikan sample) dengan teknik Proportionate Stratified

Random Sampling yaitu teknik pengambilan sample anggota populasi

yang dilakukan dengan memperhatikan strata yang ada dalam populasi

tersebut. Rumus Proportionate Stratified Random Sampling (Sugiono,

2007).

¿
Ni ¿ N xn

Ni ¿ Ukuran tiap strata sampel

ni ¿ Ukuran tiap strata populasi

n ¿ Ukuran total sampel

N ¿ Ukuran total populasi

Seluruh sampel remaja putri di SMAN 2 Kota Bengkulu

Kelas Jumlah Remaja Populasi Sampel

Putri
X 232 232 40
479
x 83

XI 247 247 43
479
x 83

Jumlah 83
47

Seluruh sampel remaja putri di SMAN 2 Kota Bengkulu

Kelas Jumlah Perhitungan Sampel per


Remaja Putri sampel per kelas
kelas

X1 23 23 4
x 83
479

X2 20 20 3
x 83
479

X3 25 25 4
x 83
479

X4 18 18 3
x 83
479

X5 18 18 3
x 83
479

X6 19 19 3
x 83
479

X7 18 18 3
x 83
479

X8 18 18 3
x 83
479

X9 17 17 3
x 83
479

X 10 21 21 4
x 83
479

X 11 18 18 3
x 83
479

X 12 21 21 4
x 83
479

XI.ipa U 23 23 4
x 83
479
48

X.ipa A 23 23 4
x 83
479

XI.ipa B 21 21 4
x 83
479

XI.ipa C 21 21 4
x 83
479

XI.ipa D 17 17 3
x 83
479

X.ipa E 21 21 4
x 83
479

X.ipa F 20 20 3
x 83
479

X.ipa G 25 25 4
x 83
479

X.ips A 21 21 4
x 83
479

X.ips B 20 20 3
x 83
479

X.ips C 15 15 3
x 83
479

X.ips D 18 18 3
x 83
479

TOTAL 83

D. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data sekunder yaitu data remaja yang diperoleh dari

data Dinas Kesehatan Kota dan Dinas Pendidikan Kota, data yang

diperoleh dari SMAN 02 Kota Bengkulu berupa absen atau daftar nama

siswa.
49

Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan data primer

yaitu data yang di ambil dengan memberikan pertanyaan langsung kepada

responden (sampel) dengan menyebarkan kuesioner pada remaja putri

SMAN 02 Kota Bengkulu.

E. Pengolahan Data

Data yang terkumpul untuk mengetahui beberapa tahapan sebagai

berikut :

1. Editing yaitu proses edit data dan dikelompokkan yang dikelompokkan

berdasarkan pertimbangan peneliti sendiri dengan maksud untuk

memudahkan pengolahan data.

2. Coding yaitu setelah semua kuisioner di edit dan disunting, selanjutnya

dilakukan pengkodean atau coding, yakni mengubah dan berbentuk

kalimat atau huruf menjadi data angka. Untuk variabel pencegahan

kehamilan diberi kode 0 atau pencegahan kurang baik jika skor yang

didapat <30 ,kode 1 atau pencegahan kehamilan baik jika skor yang di

dapat >30 , Untuk variabel pengetahuan diberi kode 0 atau kurang jika

menjawab benar ≤ 5 soal, diberi kode 1 atau cukup jika menjawab benar

6-7 soal dan diberi kode 2 atau baik jika jawaban benar ≥ 8 soal. Untuk

variabel sikap diberi kode 0 atau sikap negatif jika skor yang didapat <30

,kode 1 atau sikap positif jika skor yang di dapat >30

3. Tabulating jawaban setiap responden kemudian dimasukan kedalam table

sesuai dengan masing-masing variabel, yaitu variabel pengetahuan,

pekerjaan orang tua, dan sumber informasi.


50

4. Entry yaitu data yang telah di tabulating kemudian di olah secara

komputerisasi.

5. Cleaning yaitu kegiatan mengecek kembali data yang sudah diproses

apakah ada kesalahan atau tidak ada masing-masing variabel yang sudah

diproses sehingga dapat diperbaiki atau dinilai.

F. Analisis Data

1. Analisis Univariat

Dilakukan untuk melihat distribusi frekuensi dan variabel bebas dan

variabel terikat, sehingga dapat diketahui variasi dari masing-masing

variabel.

2. Analisis Bivariat

Dilakukan untuk melihat hubungan antara variabel independen

(pengetahuan dan sikap) dengan variabel dependen (pencegahan

kehamilan remaja) menggunakan uji statistik Chi-Square (χ2). Untuk

mengetahui keeratan hubungan digunakan uji statistik Contingency

Coeficient (C)..
51

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Gambaran Tempat Penelitian

SMAN 2 Kota Bengkulu didirikan pada tanggal 11 Oktober 1977,

berlokasi di Jl. Mahoni No.14 Kelurahan Padang Jati, Kecamatan Ratu

Samban, Kota Bengkulu. SMAN 2 Kota Bengkulu merupakan salah satu

sekolah unggulan di Kota Bengkulu yang memiliki akreditasi dengan

predikat A. Saat ini SMAN 2 Kota Bengkulu dipimpin oleh seorang

Kepala Sekolah bernama Apandi, S.Pd, M.Pd (2022 s.d sekarang).

Pada tahun ajaran 2021/2022, tercatat jumlah seluruh siswa di

SMAN 2 Kota Bengkulu adalag sebanyak 1194 orang, yang terdiri dari

siswa kelas X berjumlah 430 orang, kelas XI berjumlah 405 orang, dan

kelas XII berjumlah 359 orang. Sedangkan tenaga pendidik dan

kependidikan di SMAN 2 Kota Bengkulu berjumlah 109 orang yang

terdiri dari Guru Tetap (PNS) sebanyak 66 orang dimana 43 orang

berpendidikan S1 dan 23 orang berpendidikan S2, Guru Tidak Tetap

(honor) sebanyak 15 orang dimana 11 orang berpendidikan S1 dan 4 orang

berpendidikan S2, Staf Tata Usaha (PNS) sebanyak 5 orang, serta Pegawai

Tidak Tetap (honor) sebanyak 23 orang.


52

2. Jalannya Penelitian

Berdasarkan data seluruh jumlah remaja putri kelas X dan XI di

SMAN 02 Kota Bengkulu sampel masing- masing berjumlah 83 orang,

maka dari itu peneliti mengambil remaja putri menggunakan tekhnik

sampling (penarikan sample) dengan teknik Proportionate Stratified

Random Sampling yaitu teknik pengambilan sample anggota populasi

yang dilakukan dengan memperhatikan strata yang ada dalam populasi

tersebut. Rumus Proportionate Stratified Random Sampling (Sugiono,

2007).

Pengumpulan data primer melalui pembagian kuesioner yang

dilaksanakan pada bulan September Tahun 2023 sampai dengan Oktober

2023. sebanyak 479 responden dan menggunakan Proportionate Stratified

Random Sampling yaitu teknik pengambilan sample anggota populasi

yang dilakukan dengan memperhatikan strata yang ada dalam populasi

tersebut sehingga didapatlah total sampel per tiap tiap kelas yaitu sebanyak

83 responden.

Setelah data dikumpulkan peneliti melakukan pengolahan data

yang dimulai dari proses editing, coding, entry, cleaning hingga analisis

data dengan analisis Univariat dan Bivariat. Hasil penelitian tersebut

disusun dalam bentuk tabel dan kemudian di intepretasikan kedalam

bentuk narasi. Kendala yang ditemui selama proses pengumpulan data

yaitu selama jam pelajaran kelas berlangsung siswi tidak dapat dilakukan

penelitian.
53

3. Analisis Univariat

Analisis ini dilakukan untuk mendapatkan distribusi frekuensi

pengetahuan, sikap dan pencegahan kehamilan remaja dengan hasil

analisis data sebagai berikut :

a. Gambaran Pencegahan Kehamilan Remaja Putri di SMAN 02

Kota Bengkulu.

Tabel 1
Distribusi Frekuensi Pencegahan Kehamilan Remaja Putri di SMAN
02 Kota Bengkulu

Pencegahan Frekuensi Presentase %

Kurang Baik 6 7.2


Baik 77 92.8
Total 83 100

Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa sebanyak 6 orang (7,2%)

memiliki pencegahan kurang baik, 77 orang (92.8%) memiliki

pencegahan yang baik.

b. Gambaran Pengetahuan Remaja Putri di SMAN 02 Kota

Bengkulu

Tabel 2
Distribusi Frekuensi Pengetahuan Remaja Putri di SMAN 02 Kota
Bengkulu
Pengetahua Frekuens
Presentase %
n i
Kurang 52 62.7
Cukup 23 27.7
Baik 8 9.6
Total 83 100
54

Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa sebagian besar responden

sebanyak 52 orang (62.7%) memiliki pengetahuan yang kurang,

sebanyak 23 orang (27,7%) memiliki pengetahuan yang cukup,

sedangkan 8 orang (9.6%) memiliki pengetahuan yang baik.

c. Gambaran Sikap Remaja Putri di SMAN 02 Kota Bengkulu

Tabel 3
Distribusi Frekuensi Sikap Remaja Putri di SMAN 02 Kota Bengkulu

Sikap Frekuensi Presentase %

Negatif 44 53.0
Positif 39 47.0
Total 83 100

Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa sebanyak 44

orang (53%) memiliki sikap yang negatif sedangkan 39 orang (47%)

memiliki sikap positif.

4. Analisis Bivariat

Analisis bivariat dilakukan untuk mengetahui hubungan

pengetahuan dan sikap dengan pencegahan kehamilan remaja Remaja

Putri di SMAN 02 Kota Bengkulu. Berdasarkan hasil penelitian yang

dilakukan, maka tabulasi silang antara variabel independen dan dependen

dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

a. Hubungan Pengetahuan dengan Pencegahan Kehamilan Remaja

Remaja Putri di SMAN 02 Kota Bengkulu


55

Tabel 4
Hubungan Pengetahuan dengan Pencegahan kehamilan remaja
Remaja Putri di SMAN 02 Kota Bengkulu
Pencegahan
Total
Kurang Baik Baik
Kurang 5 47 52
Pengetahuan Cukup 1 22 23
Baik 0 8 8
Total 6 77 83

Berdasarkan tabel tabulasi silang antara pengetahuan dengan


pencegahan didapatkan informasi bahwa dari 52 orang yang memiliki
pengetahuan kurang, sebanyak 5 orang diantaranya memiliki pencegahan
kurang, dan 47 memiliki pencegahan baik. Dari 23 orang yang memiliki
pengetahuan cukup, sebanyak 1 orang pencegahan kurang baik,dan 22
orang pencegahan baik. Dan dari 8 orang yang memiliki pengetahuan baik
semuanya termasuk dalam kategori pencegahan baik.

Berdasarkan hasil uji chi square diperoleh statistik chi-square = 1.350


dan p-value = 0,509. Karena p-value = 0,509 > 0,05 maka dapat
disimpulkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara
pengetahuan dengan pencegahan

Berdasarkan table hasil perhitungan statistik koefisien kontingen C


diatas diatas diperoleh C = 0,126. Nilai C= 0,126 masuk pada rentang
0,000-0,199 yang berarti kategori hubungan antara pengetahuan dengan
pencegahan adalah kategori sangat rendah.

b. Hubungan Sikap dengan Pencegahan Kehamilan Remaja Remaja

Putri di SMAN 02 Kota Bengkulu

Tabel 7
Hubungan Sikap dengan Pencegahan Kehamilan Remaja Remaja Putri di
SMAN 02 Kota Bengkulu

Pencegahan Total
Kurang Baik Baik
Negatif 5 39 44
Sikap
Positif 1 38 39
Total 6 77 83
56

Pencegahan

Kurang Baik Baik Total

Sikap Negatif Count 5 39 44

% within Sikap 11.4% 88.6% 100.0%

Positif Count 1 38 39

% within Sikap 2.6% 97.4% 100.0%

Total Count 6 77 83

% within Sikap 7.2% 92.8% 100.0%

Berdasarkan tabel tabulasi silang antara Sikap dengan Pencegahan

didapatkan informasi bahwa dari 44 orang yang memiliki sikap negative,

sebanyak 5 orang diantaranya memiliki pencegahan kurang baik dan 39

orang memiliki pencegahan baik.. Dan dari 39 orang yang memiliki sikap

positif, sebanyak 1 orang pencegahan kurang baik dan 38 orang lainnya

Baik.

Berdasarkan tabel hasil uji chi square diperoleh statistik chi-square =

2.387 dan p-value = 0,122. Karena p-value = 0,122 > 0,05 maka dapat

disimpulkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara sikap

dengan pencegahan.

Berdasarkan tabel hasil perhitungan statistik koefisien kontingen

C diatas diperoleh C = 0,167. Nilai C= 0,167 masuk pada rentang 0,00-

0,199 yang berarti kategori hubungan antara sikap dengan kesiapsiagaan

adalah kategori sangat rendah.


57

B. Pembahasan

1. Gambaran Pencegahan Kehamilan Remaja Putri di SMAN 02 Kota

Bengkulu

Hasil penelitian terdapat 6 responden yang pencegahan kehamilan

remaja kurang baik diketahui dari hasil rekap kuesioner diperoleh skor

terendah pada pernyataan tentang, remaja yang sedang mabuk cinta akan

mudah terjerumus pada praktik seksual yang berbahaya, menurut anda

bahwa kasus seksual yang sering terjadi merupakan hal yang wajar wajar

saja , seorang wanita yang mengalami kehamilan di usia remaja sering

dijauhi teman dan masyarakat.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian (Krisylva, 2019),

tentang faktor pola asuh, status pernikahan orang tua dan religiusitas

merupakan faktor risiko yang memengaruhi kehamilan sebelum menikah

pada remaja di Empat Puskesmas Kabupaten Sikka, menunjukkan bahwa

faktor yang berhubungan dengan kehamilan usia remaja Empat

Puskesmas Kabupaten Sikka diantaranya usia, urutan anak, pendidikan,

pekerjaan orangtua, pendapatan keluarga, status perkawinan orangtua, pola

asuh, budaya, relegiusitas, pengetahuan, sikap dan pergaulan yang

diakukan remaja.

Hasil penelitian terdapat 77 responden pencegahan kehamilan

remaja baik diketahui dari hasil rekap kuesioner diperoleh skor tertinggi

pada pernyataan tentang pernikahan usia remaja bisa merampas kehidupan

dan kebahagiaan usia remaja, seorang wanita yang mengalami kehamilan


58

di usia remaja akan menjadi beban orang tua, akibat yang ditimbulkan

karena kehamilan remaja yaitu dapat mengakibatkan perkawinan

bermasalah dan penuh konflik.

2. Gambaran Pengetahuan Remaja Putri di SMAN 02 Kota Bengkulu

Hasil penelitian terdapat 52 responden pengetahuan kurang

diketahui dari hasil rekap kuesioner diperoleh pertanyaan dengan skor

terendah yaitu tentang pengertian aborsi yang tepat, dampak kehamilan

pada usia remaja saat persalinan dan manakah di bawah ini yang

merupakan pengertian dari kehamilan.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian (Girsang, 2020),

bahwa pengetahuan responden mengenai kesehatan reproduksi dan

seksualitas mencakup pengetahuan tentang seks pranikah dan risiko yang

ditimbulkan dari seks pranikah, pengetahuan tentang pacaran dan pacaran

berisiko, dan pengetahuan tentang hubungan seksual. responden masih

banyak yang memiliki pengetahuan kurang tentang kespro.

Hasil penelitian terdapat 23 responden pengetahuan cukup

diketahui dari hasil rekap kuesioner diperoleh pertanyaan dengan skor

menengah yaitu tentang dampak kehamilan remaja terhadap bayinya,

perkawinan dan kehamilan yang terjadi pada usia muda (remaja)

umumnya akan menimbulkan masalah di berbagai bidang dan kehamilan

yang terjadi pada usia 10-19 tahun merupakan kehamilan.

Hasil penelitian terdapat 8 responden pengetahuan baik diketahui

dari hasil rekap kuesioner diperoleh pertanyaan dengan skor tertinggi yaitu
59

tentang dibawah ini yang merupakan cara mencegah agar tidak terjadinya

kehamilan pada usia remaja, dampak kehamilan pada usia remaja saat

persalinan adalah, dibawah ini yang bukan faktor-faktor yang dapat

menyebabkan kehamilan remaja adalah dan perkawinan dan kehamilan

yang terjadi pada usia muda (remaja) umumnya akan menimbulkan

masalah di berbagai bidang kecuali.

3. Gambaran Sikap Remaja Putri di SMAN 02 Kota Bengkulu

Berdasarkan hasil penelitian terdapat 44 responden sikap negatif

yaitu diketahui dari hasil rekap kuesioner diperoleh pertanyaan dengan

skor terendah yaitu tentang pernikahan pada usia remaja bisa merampas

kehidupan dan kebahagiaan remaja, pendidikan kesehatan resproduksi

tidak perlu dilakukan untuk mencegah kehamilan remaja, pacaran boleh

dilakukan dengan intim dan merencanakan kehamilan serta hubungan seks

bukanlah satu-satunya cara untuk menyatakan cinta yang tulus terhadap

pacar.

Hasil penelitian sejalan dengan pendapat (Azwar, 2017), bahwa

sikap dipengaruhi oleh berbagai faktor, antara lain: lingkungan pergaulan,

tingkat pengetahuan, pengalaman pribadi, media massa, institusi/lembaga

pendidikan, lembaga agama, jenis kelamin dan faktor emosi dalam

individu. Lingkungan tempat tinggal yang baik, maka remaja lebih

cenderung memposisikan diri untuk bersikap baik. Tetapi apabila

lingkungan kurang baik, maka persepsi remja cenderung menurun pada

norma sehingga mengakibatkan terbentuknya sikap yang negatif.


60

Hasil penelitian terdapat 39 responden dengan sikap positif yaitu

diketahui dari hasil rekap kuesioner diperoleh pernyataan dengan skor

tertinggi yaitu tentang setiap orang selalu mempunyai hak untuk berkata

“tidak” terhadap segala bentuk sentuhan yang merangsang seks,

merupakan hal yang tidak masuk akal bila seorang perempuan atau pria

harus menunggu untuk melakukan hubungan seksual sampai dia cukup

dewasa dan mampu membuat keputusan sehat tentang seks, remaja yang

sedang mabuk cinta akan mudah terjerumus pada praktik seksual yang

berbahaya dan hubungan seks dapat dilakukan oleh pasangan yang sedang

pacaran asalkan di tempat yang rahasia dan suka sama suka.

4. Hubungan Pengetahuan dengan Pencegahan kehamilan remaja Putri

di SMAN 02 Kota Bengkulu

Berdasarkan hasil penelitian dari 52 responden pengetahuan

kurang terdapat 5 responden pencegahan kehamilan remaja kurang baik

karena pengetahuan kurang yang dimiliki responden akan berdampak pada

perilaku responden yang kurang terutama dalam melakukan pencegahan

kehamilan remaja sehingga pencegahan kehamilan remaja yang dilakukan

responden menjadi kurang baik.

Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian (Fitrianis,

2017), tentang Hubungan Tingkat Pengetahuan Remaja dan Lingkungan

Pergaulan Terhadap Pernikahan Dini di Desa Samili, menunjukkan bahwa

responden yang memiliki pengetahuan kurang lebih banyak melakukan


61

pernikahan dini dibandingkan dengan responden yang memiliki

pengetahuan baik. Hasil analisis ada hubungan antara tingkat pengetahuan

remaja pergaulan terhadap pernikahan dini di DesaSamili

Sedangkan 47 responden pencegahan baik karena mengatakan

malu dengan lingkungan, punya penghasilan, ingin melanjutkan

pendidikan, belum siap melahirkan, ingin menggapai cita-cita, menjaga

nama baik keluarga, mengatakan belum bisa merawat bayi dan belum

cukup umur sehingga remaja melakukan pencegahan kehamilan remaja

dengan baik.

Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian (Vebrianti,

2022), Tentang Hubungan pengetahuan ,sikap,media sosial dan peran guru

tentang kesehatan reproduksi remaja dengan pencegahan kehamilan

pranikah di SMAN 02 Parigi Kabupaten Muna Tahun 2022, menunjukkan

bahwa jika responden memiliki tingkat pengetahuan kurang tentang

dampak kehamilan pranikah maka prilaku pencegahan kehamilan pra

nikah belum tentu akan terpengaruh. Hasil analisis tidak ada hubungan

yang signifikan antara tingkat pengetahuan remaja terhadap kehamilan

pranikah di SMAN 02 Parigi Kabupaten Muna Tahun 2022.

Hasil uji Contingency Coefficient didapat kategori hubungan

rendah. Kategori hubungan rendah menunjukkan bahwa ada faktor lain

yang berhubungan dengan pencegahan kehamilan remaja selain dari

pengetahuan remaja diantaranya adalah motivasi, paparan media sosial dan

pengaruh teman sebaya.


62

Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian (Ernawati &

Kurniawati, 2018), gambaran faktor-faktor yang berhubungan dengan

kejadian kehamilan tidak diinginkan pada remaja. Hasil penelitian faktor-

faktor yang berhubungan dengan kejadian kehamilan tidak diinginkan

pada remaja diantaranya adalah pola asuh orang tua, dan pergaulan remaja.

Lingkungan akan membentuk remaja dari segi sikap dan persepsi terhadap

suatu hal dengan lingkungan yang baik remaja mempunyai perkembangan

yang baik juga. Pembentuk karakter anak adalah keluarga selanjutnya anak

akan tumbuh dan berkembang baik fisik maupun psikologis.

5. Hubungan Sikap dengan Pencegahan Kehamilan Remaja Putri di

SMAN 02 Kota Bengkulu

Berdasarkan hasil penelitian dari 44 responden sikap negatif

terdapat 5 responden pencegahan kehamilan remaja kurang baik karena

sikap negatif yang dimiliki oleh remaja berdampak pada perilaku remaja

yang kurang baik dalam melakukan pencegahan kehamilan remaja

sehingga pencegahan kehamilan remaja yang dilakukan menjadi kurang

baik.

Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian (Berlina, 2021),

tentang sumber informasi, pengetahuan dan sikap pencegahan remaja

terhadap pencegahan kehamilan bagi remaja di Kota Jambi, menunjukkan

bahwa responden yang memiliki sikap pencegahan yang negatif lebih

banyak pencegahan kurang baik. Hasil analisis ada hubungan antara sikap
63

pencegahan remaja terhadap pencegahan kehamilan bagi remaja di Kota

Jambi.

Sedangkan dari 44 responden sikap negatif terdapat 39 responden

pencegahan kehamilan remaja baik karena responden mengatakan malu

dengan lingkungan ,belum punya penghasilan, ingin melanjutkan

pendidikan, malu dengan gunjingan teman-teman, ingin menggapai cita-

cita dan belum cukup umur sehingga seluruh remaja melakukan

pencegahan kehamilan remaja dengan baik

Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian (Kadek P.J,

2015), Bahwa sikap negatif remaja dapat dipengaruhi oleh banyak hal,

selain dari faktor pengetahuan juga dipengaruhi oleh faktor budaya, media

masa dan emosi dari dalam diri individu.

Hasil penelitian dari 39 responden sikap positif terdapat 1

responden pencegahan kehamilan remaja kurang baik yaitu responden

mengatakan terpengaruh lingkungan sekitar sehingga remaja melakukan

pencegahan kehamilan remaja dengan kurang baik. Sedangkan 38

responden pencegahan kehamilan remaja baik karena sikap positif yang

dimiliki oleh remaja berdampak pada perilaku remaja yang baik dalam

melakukan pencegahan kehamilan remaja sehingga pencegahan kehamilan

remaja yang dilakukan menjadi baik.

Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian (Dewa , 2012),

Bahwa sikap responden dengan tingkat pengetahuan dan sikap yang baik
64

tidak secara konsisten menunjukan sikap yang baik terhadap kehamilan

remaja.

Hasil uji Chi-square (Continuity Correction) tidak diperoleh

hubungan yang signifikan antara sikap dengan pencegahan kehamilan

remaja di SMAN 02 kota Bengkulu.. Artinya sikap yang dimiliki oleh

remaja tidak berdampak pada pencegahan kehamilan remaja di SMAN 02

kota Bengkulu.

Hasil uji Contingency Coefficient didapat kategori sangat rendah.

Kategori sangat rendah menunjukkan bahwa sikap tidak dominan

berhubungan dengan pencegahan kehamilan remaja di SMAN 02 kota

Bengkulu.

Hasil penelitian ini sejalan dengan (Putu, 2014), bahwa sebagian

remaja bersikap negatif terhadap penerimaan kehamilan usia dini dan

bersifat positif terhadap intensi kehamilan usia dini,prilaku seksual

remaja,pemakaian kondom,dan tindakan aborsi.


65

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan pada Remaja di

SMAN 02 Kota Bengkulu, tentang hubungan pengetahuan dan sikap dengan

pencegahan kehamilan remaja dengan menggunakan analisis univariat dan

bivariat disimpulkan sebagai berikut :

1. Dari sampel terdapat 6 responden pencegahan kehamilan remaja kurang

baik dan 77 responden baik.

2. Dari 52 sampel terdapat 33 responden pengetahuan kurang, 23 responden

pengetahuan cukup dan 8 responden pengetahuan baik.

3. Dari 83 sampel terdapat 44 responden sikap negatif dan 39 responden

sikap positif.

4. Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan dengan

pencegahan kehamilan remaja di SMAN 02 Kota Bengkulu, dengan

kategori hubungan sangat rendah.

5. Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara sikap dengan pencegahan

kehamilan remaja di Posyandu Remaja di SMAN 02 Kota Bengkulu,

dengan kategori hubungan sangat rendah.

B. Saran

1. Bagi SMA Negeri 2 Kota Bengkulu

Diharapkan agar dapat mengadakan upaya meningkatkan

pengetahuan dan sikap remaja tentang pentingnya melakukan pencegahan


66

kehamilan remaja dengan baik dan dampak kehamilan remaja baik

melalui penyuluhan tentang dampak kehamilan remaja ataupun

pembagian selembaran leaflet tentang kehamilan remaja pada remaja

putri.

2. STIKES Tri Mandiri Sakti Bengkulu.

Bagi mahasiswa STIKES Tri Mandiri Sakti Bengkulu khususnya

Jurusan Kebidanan agar dapat menjadikan hasil penelitian ini sebagai

referensi dan bahan untuk mempelajari dan memahami tentang pentingnya

pencegahan kehamilan remaja dan dapat mengaplikasikan hasil penelitian

ini dalam praktek kebidanan serta dapat memberikan informasi pada

masyarakat yang membutuhkan.

3. Bagi Penelitian Lain.

Agar dapat mengembangkan penelitian ini untuk masa yang akan

datang dengan faktor lain yang lebih dominan yang dapat mempengaruhi

pencegahan kehamilan remaja diantaranya pengaruh sosial media, peran

orangtua dan pengaruh teman sebaya.


DAFTAR PUSTAKA

Adikusumo, I. (2016). Sikap remaja terhadap seks bebas di Kota Negara:


Perspektif kajian Budaya. Ejournal.Unud.Ac.Idabstrake_journal_rasmen.pdf.

Ahmadi, A. (2017). Psikologi Umum. Rineka Cipta.

Anna, G. (2016). Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi. EGC.

Arikunto, S. (2015). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Renika


Cipta.

Azwar, S. (2017). Sikap Manusia. Rineka Cipta.

Berlina, N. (2021). Sumber informasi, pengetahuan dan sikap pencegahan remaja


terhadap pencegahan kehamilan bagi remaja di Kota Jambi. Jurnal Inovasi
Penelitian, 2(7). https://stp-mataram.e-journal.id/JIP/article/view/1077/817.

BKKBN. (2017). Buku Pedoman Konseling Kesehatan Reproduksi Remaja


(KRR). Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional.

Budiman, & Riyanto, A. (2017). Kapita Selekta Kuesioner Pengetahuan dan


Sikap dalam Penelitian Kesehatan. Salemba Medika.

Desmita. (2016). Psikologi Perkembangan. PT Remaja Rosdakarya.

Dinas Kesehatan Kabupaten Musi Rawas. (2023). Profil Kesehatan Kabupaten


Musi Rawas. Dinas Kesehatan Kabupaten Musi Rawas.

Ernawati, D., & Kurniawati, H. F. (2018). Gambaran faktor-faktor yang


berhubungan dengan kejadian kehamilan tidak diinginkan pada remaja
Description of factors related to the event of undoired pregnancy in youth.
14(2), 135–143.
https://www.researchgate.net/publication/331126399_Gambaran_faktor-
faktor_yang_berhubungan_dengan_kejadian_kehamilan_tidak_diinginkan_p
ada_remaja/fulltext/5c66c769299bf1e3a5abce68/Gambaran-faktor-faktor-
yang-berhubungan-dengan-kejadian-kehamilan-tidak-diinginkan-pada-
remaja.pdf?origin=publication_detail.

Fitrianis, N. (2017). Hubungan Tingkat Pengetahuan Remaja dan Lingkungan


Pergaulan Terhadap Pernikahan Dini di Desa Samili. Jurnal Pendidikan
Dasar, 2(1), e-ISSN 2579-6194; 109-122.

Girsang, L. (2020). STUDI KUALITATIF KEHAMILAN TIDAK DIINGINKAN


PADA REMAJA DI KELURAHAN SARIBUDOLOK KECAMATAN
SILIMAKUTA KABUPATEN SIMALUNGUN. 2(2), 34–46. https://uit.e-
journal.id/JKKM/article/download/828/699.

Haryani, R. (2016). Hubungan Pengetahuan, Sikap, dan Dukungan Keluarga


Terhadap Perilaku Terjadinya Resiko Kehamilan Usia Dini. Artikel
Penelitian. https://journals.stikim.ac.id/index.php/jikm/article/view/313/238.

Krisylva, A. (2019). FAKTOR POLA ASUH, STATUS PERNIKAHAN ORANG


TUA DAN RELIGIUSITAS MERUPAKAN FAKTOR RISIKO YANG
MEMENGARUHI KEHAMILAN SEBELUM MENIKAH PADA REMAJA DI
EMPAT PUSKESMAS KABUPATEN SIKKA TAHUN 2017.
https://repository.unair.ac.id/99276/1/6. 3. Faktor Pola Asuh%2C Status
Pernikahan Orang Tua dan Religiusitas Merupakan Faktor Risiko Yang
Memengaruhi Kehamilan Sebelum Menikah Pada Remaja Di Empat
Puskesmas Kabupaten Sikka Tahun 2017.pdf.

Kusmiran, E. (2016). Kesehatan Reproduksi Remaja dan Wanita. Salemba


Medika.

Mansur, H. (2016). Psikologi ibu dan anak untuk kebidanan. Salemba Medika.
Manuaba, I. A. C. (2016). Memahami Kesehatan Reproduksi perempuan. EGC.
Melfira, E. J. (2018). Fungsi keluarga dalam pencegahan kehamilan remaja family
function in adolescent pregnancy prevention. JIM FKep, 3(3). diakses
melalui http//:jim.unsyiah.ac.id.

Mursit, H. (2018). HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG KESEHATAN


REPRODUKSI DENGAN SIKAP PENCEGAHAN TERHADAP
KEHAMILAN REMAJA DI SMK N 1 SAPTOSARI, GUNUNGKIDUL
TAHUN 2018. Naskah Publikasi. http://eprints.poltekkesjogja.ac.id/1437/

Notoadmojo. (2018). Metodologi Penelitian.Rineka Cipta.

Notoatmodjo, S. (2016). Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Rineka Cipta.

Notoatmodjo, S. (2020). Kesehatan Masyarakat dan Ilmu perilaku. Renika Cipta.

Purwaningsih, S. (2017). Gambaran sikap terhadap pencegahan kehamilan tidak


diinginkan pada siswi kelas x di SMA Negeri 1 Pundong Bantul Yogyakarta.
Naskah Publikasi. http://digilib.unisayogya.ac.id/2614/1/NASKAH
PUBLIKASI PDF SRI PURWANINGSIH K.pdf.

Putri, A. W. (2019). Minimnya Pendidikan Seksual Tingkatkan Angka Pernikahan


Usia Anak Baca selengkapnya di artikel “Minimnya Pendidikan Seksual
Tingkatkan Angka Pernikahan Usia Anak”, https://tirto.id/ejL8.
https://tirto.id/minimnya-pendidikan-seksual-tingkatkan-angka-pernikahan-
usia-anak-ejL8.
Rikesdas. (2018). Hasil Utara Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018. Badan
Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementrian Kesehatan Republik
Indonesia.

Sabrata, H. F. H. (2018). Hubungan pengetahuan dengan sikap remaja putri


kehamilan remaja di SMKN 2 Tabanan. Jurnal Pendidikan Dasar, 2(1), e-
ISSN 2579-6194; 109-122.

Sarlito, S. W. (2017). Teori Psikologi Sosial. Salemba Humanika.

WHO. (2020). Adolescent pregnancy. World Health Organization.


https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/adolescent-pregnancy
L
A
M
P
I
R
A
N
PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN

Dengan Hormat,
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya:
Nama : Indri Yanti
Pendidikan : Mahasiswa semester II Program Studi Kebidanan Program
Sarjana Terapan STIKES Tri Mandiri Sakti Bengkulu
NPM : 2226040033.P
Akan mengadakan penelitian dengan judul “Hubungan Pengetahuan
Dan Sikap Dengan Pencegahan Kehamilan Remaja Di SMAN 02 Kota
Bengkulu Tahun 2023”. Sebagai persyaratan menyelesaikan pendidikan Prodi
Kebidanan Program Sarjana Terapan STIKES Tri Mandiri Sakti Bengkulu.Untuk
itu peneliti berharap dengan hormat kepada remaja yang berkunjung bersekolah di
SMAN 02 Kota Bengkulu untuk meluangkan waktunya guna mengisi jawaban
atas pertanyaan-pertanyaan pada kuesioner dibawah ini dengan ikhlas dan jujur.
Jawaban semata hanyalah untuk kepentingan Ilmu pengetahuan tanpa ada maksud
lain dan data yang kami dapat akan kami jaga tidak di publikasikan. Oleh karena
itu sangat besar artinya jawaban yang saudara berikan terhadap hasil
penelitian.Atas kesediaannya saya mengucapkan terima kasih.

Bengkulu, 2023

Hormat Saya,

(Indri Yanti)
PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini:


Nama :
Umur :
Alamat :

Menyatakan bersedia untuk menjadi responden dalam penelitian


(pembuatan Skripsi) yang akan dilakukan oleh Indri Yanti, mahasiswi Program
Studi Kebidanan Program Sarjana Terapan STIKES Tri Mandiri Sakti Bengkulu
dengan judul “Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Dengan Pencegahan
Kehamilan Remaja Di SMAN 2 Kota Bengkulu”.Saya memahami bahwa
penelitian ini tidak akan berakibat negatif, oleh karena itu saya bersedia untuk
menjadi responden.

Bengkulu , 2023
Responden

(...................................)
LEMBAR KUESIONER
HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN PENCEGAHAN
KEHAMILAN REMAJA DI SMAN 02 KOTA BENGKULU

Petunjuk :
1. Isilah kuesioner dibawah ini sesuai dengan keadaan saudara yang sebenarnya.
2. Beri tanda (X) pada salah satu pilihan jawaban.

A. Identitas Responden
1. Nomor Kuesioner :
2. Nama :
3. Umur :
4. Pendidikan :
5. Alamat :
6. Tanggal Pengisian :
B. Pencegahan Kehamilan Remaja
No Pernyataan Jawaban
SS S R TS STS
1 Mrnurut anda bahwa kasus pelecehan seksual
yang sering terjadi merupakan hal yang
wajar-wajar saja
2 Remaja yang sedang mabuk cinta akan
mudah terjerumus pada praktik seksual yang
berbahaya
3 Infirmasi tentang seksual yang diterima tidak
lengkap dan dapat mengakibatkan dampak
negatif bagi remaja
4 Informasi yang diperoleh dari internet perlu
di filer karena tidak semua konten bersifat
positif
5 Pendidikan kesehan reproduksi perlu
diberikan di sekolah maupun di rumah sedini
mungkin
6 Pernikahan usia remaja bisa merampas
kehidupan dan kebahagiaan remaja
7 Pacaran boleh dilakukan asalkan tidak
menjerumus ke hal yang negatif
8 Seorang wanita yang mengalami kehamilan
di usia remaja sering dijauhi teman dan
masyarakat
9 Seorang wanita yang mengalami kehamilan
di usia remaja akan menjadi beban orang tua
10 Akibat yang ditimbulkan karena kehamilan
remaja yaitu dapat mengakibatkan
perkawinan bermasalah dan penuh konflik
Sumber Modifikasi (Putri, 2019)
C. Pengetahuan
1. Manakah di bawah ini yang merupakan pengertian dari kehamilan....?
a. Fertilisasi atau penyatuan dari air mani dan sel telur
b. Penyatuan dari spermatozoa tanpa ovum
c. Berkurangnya jumlah trombositdalam darah
d. Nidasi bukan implantasi
2. Kehamilan yang terjadi pada usia 10-19 tahun merupakan kehamilan......?
a. Pada usia Dewasa
b. Pada usia yang ideal
c. Pada usia remaja
d. Kehamilan yang di rencanakan
3. Usia berapakah seorang perempuan berisiko jika mengalami kehamilan?
a. Kurang dari 16 tahun atau lebih dari 35 tahun
b. Kurang dari 20 tahun atau lebih dari 35 tahun
c. Lebih dari 20 tahun atau kurang dari 35 tahun
d. Kurang dari 15 tahun atau lebih dari 25 tahun
4. Dibawah ini yang bukan faktor-faktor yang dapat menyebabkan kehamilan
remaja adalah?
a. Pengetahuan tentang resiko kehamilan remaja yang kurang
b. Bermain dengan lawan jenis hingga larut malam
c. Orang tua terbuka tentang seksualitas
d. Rasa ingin tahu yang tinggi
5. Dampak kehamilan remaja terhadap bayinya.....?
a. Tidak ada resiko cacat bawaan
b. Berat bayi lahir normal
c. Bayi lahir cukup bulan
d. Berat bayi lahir rendah
6. Dampak kehamilan pada usia remaja saat persalinan adalah....?
a. Perdarahan
b. Tidak bisa lahir normal
c. Menimbulkan kurang darah
d. Sakit kepala yang hebat
7. Yang merupakan dampak kehamilan pada usia remaja yang belum
menikah adalah..... ?
a. Melakukan aborsi yang tidak aman
b. Pernikahan terpaksa yang berujung perceraian
c. Dikucilkan dari lingkungan sekitar
d. Depresi
8. Pengertian aborsi yang tepat dibawah ini?
a. Pengguguran kandungan secara tidak sehat
b. Berakhirnya suatu kehamilan oleh sebab-sebab tertentu, sebelum umur
kehamilan tersebut berusia 36 minggu atau 9 bulan
c. Suatu penghentian kehamilan yang disengaja atau tidak disengaja, baik
secara medis ataupun non medis sebelum janin berusia < 20 minggu
d. Pengeluaran janin berusia > 6 bulan dalam rahim atas persetujuan
medis
9. Perkawinan dan kehamilan yang terjadi pada usia muda (remaja)
umumnya akan menimbulkan masalah di berbagai bidang, kecuali?
a. Masalah kesehatan reproduksi
b. Masalah psikologis
c. Masalah sosial ekonomi
d. Masalah lingkungan
10. Dibawah ini yang merupakan cara mencegah agar tidak terjadinya
kehamilan pada usia remaja....... ?
a. Tidak membatasi pergaulan
b. Mengikuti ajakan teman dekat bermain dan nonton bioskop
c. Tidak pacaran
d. Memperbanyak informasi dan membaca buku mengenai kehamilan
remaja
Sumber : Modifikasi Annisa (2018)
D. Sikap Pencegahan Kehamilan Remaja
Berila tanda (x) pada jawaban yang menurut anda paling benar Sangat Setuju
(SS), Setuju (S), Ragu (R), Tidak Setuju (TS) dan Sangat Tidak Setuju (STS).
No Pernyataan Jawaban
SS S R TS STS
1 Pernikahan pada usia remaja bisa merampas
kehidupan dan kebahagiaan remaja
2 Pacaran boleh dilakukan asalkan tidak
menjerumus ke hal yang negatif
3 Setiap orang selalu mempunyai hak untuk
berkata “tidak” terhadap segala bentuk
sentuhan yang merangsang seks
4 Hubungan seks bukanlah satu-satunya cara
untuk menyatakan cinta yang tulus terhadap
pacar
5 Remaja yang sedang mabuk cinta akan
mudah terjerumus pada praktik seksual yang
berbahaya
6 Merupakan hal yang tidak masuk akal bila
seorang perempuan atau pria harus
menunggu untuk melakukan hubungan
seksual sampai dia cukup dewasa dan
mampu membuat keputusan sehat tentang
seks
7 Hubungan seks dapat dilakukan oleh
pasangan yang sedang pacaran asalkan di
tempat yang rahasia dan suka sama suka
8 Remaja perempuan yang sudah
mendapatkan menstruasi yang pertama kali
tidak harus menghindari kehamilan remaja
9 Pendidikan kesehatan resproduksi tidak perlu
dilakukan untuk mencegah kehamilan remaja
10 Pacaran boleh dilakukan dengan mesrah dan
merencanakan kehamilan
Sumber Modifikasi (Mursit, 2018)
HASIL ANALISIS DATA

A. Analisis Data (Univariat)


Frequencies

Statistics

Pencegahan Pengetahuan Sikap

N Valid 83 83 83

Missing 0 0 0

Mean .93 .47 .47

Median 1.00 .00 .00

Minimum 0 0 0

Maximum 1 2 1

Frequency Table
Pencegahan

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Kurang Baik 6 7.2 7.2 7.2

Baik 77 92.8 92.8 100.0

Total 83 100.0 100.0

Pengetahuan

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Kurang 52 62.7 62.7 62.7

Cukup 23 27.7 27.7 90.4

Baik 8 9.6 9.6 100.0

Total 83 100.0 100.0


Sikap

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Negatif 44 53.0 53.0 53.0

Positif 39 47.0 47.0 100.0

Total 83 100.0 100.0

B. Analisis Data (Bivariat)


Pengetahuan * Pencegahan
Crosstabs

Pengetahuan * Pencegahan Crosstabulation

Pencegahan

Kurang Baik Baik Total

Pengetahuan Kurang Count 5 47 52

% within Pengetahuan 9.6% 90.4% 100.0%

Cukup Count 1 22 23

% within Pengetahuan 4.3% 95.7% 100.0%

Baik Count 0 8 8

% within Pengetahuan .0% 100.0% 100.0%

Total Count 6 77 83

% within Pengetahuan 7.2% 92.8% 100.0%

Chi-Square Tests

Asymp. Sig. (2-


Value df sided)

Pearson Chi-Square 1.350a 2 .509

Likelihood Ratio 1.932 2 .381

Linear-by-Linear Association 1.329 1 .249

N of Valid Cases 83

a. 3 cells (50,0%) have expected count less than 5. The minimum


expected count is ,58.
Symmetric Measures

Value Approx. Sig.

Nominal by Nominal Contingency Coefficient .126 .509

N of Valid Cases 83

Sikap * Pencegahan
Crosstabs
Sikap * Pencegahan Crosstabulation

Pencegahan

Kurang Baik Baik Total

Sikap Negatif Count 5 39 44

% within Sikap 11.4% 88.6% 100.0%

Positif Count 1 38 39

% within Sikap 2.6% 97.4% 100.0%

Total Count 6 77 83

% within Sikap 7.2% 92.8% 100.0%


Chi-Square Tests

Asymp. Sig. (2- Exact Sig. (2- Exact Sig. (1-


Value df sided) sided) sided)

Pearson Chi-Square 2.387a 1 .122

Continuity Correctionb 1.255 1 .263

Likelihood Ratio 2.623 1 .105

Fisher's Exact Test .207 .131

Linear-by-Linear
2.358 1 .125
Association

N of Valid Casesb 83

a. 2 cells (50,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 2,82.

b. Computed only for a 2x2 table

Symmetric Measures

Value Approx. Sig.

Nominal by Nominal Contingency Coefficient .167 .122

N of Valid Cases 83
BERITA ACARA BIMBINGAN SKRIPSI

Nama : Indri Yanti


NPM : 2226040033. P
Prodi : Sarjana Kebidanan
Judul Skripsi : Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Dengan Pencegahan
Kehamilan Remaja Di SMAN 02 Kota Bengkulu
Pembimbing I : Mika Oktarina, SST, M.Kes

No Materi
Tanggal Keterangan Paraf Pembimbing I
. (BAB)
- Perbaikan data penelitian
1 30 Mei BAB - Mengguntip Data Asli
2023 I-3 Dan Sumber Asli
- Survei awal
-Alasan Permasalahan
pemilihan tempat Lokasi

2 10 juni BAB Bawa cetakan skripsi ke


2023 1-3 kampus

a.

Bengkulu, 2023
Pembimbing I
Mika Oktarina, SST, M.Kes
BERITA ACARA BIMBINGAN SKRIPSI

Nama :
Indri yanti
NPM :
2226040033. P
Prodi :
Sarjana Kebidanan
Judul Skripsi :
Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Dengan Pencegahan
Kehamilan Remaja Di Posyandu Remaja Wilayah Kerja
Puskesmas Basuki Rahmat Kota Bengkulu
Pembimbing II : Heni Angraini, S.Tr.Keb., M.Keb

No Materi
Tanggal Keterangan Paraf Pembimbing II
. (BAB)

1. 30-05- BAB I - Cover


23
- Latar belakang

- Tujuan penelitian

2. 13-6-23 1-2

- Tata tulis

- Latar belakang

- Survey awal

- Pembahasan jurnal

3. 06-07- 1-3
- Latar belakang
23
- Lengkapi Kata Pengantar
Daftar Isi, Daftar Tabel,
Daftar Gambar, Daftar
Lampiran

- Perbaiki penulisan

- Lengkapi lampiran nya,


seperti Lembar quisioner,
lembar pengumpulan data
dst
- Daftar pustaka

4 24-07- - Hipotesis
2023
- Menambahkan jumlah
populasi

- Menambahkan jumlah
sampel

- Menambahkan bulan
penelitian

- Definisi pencegahan
kehamilan remaja

5 2 - Tata tulis
Agustus
- Definisi Operasional
2023
- Perhitungan sampel

- Tata tulis
6 06 - Rumusan masalah
Agustus
2023

- Kriteria inklusi dan


7 07 eklusi sampel
Agustus
2023

- ACC

8 07
Agustus
2023

Bengkulu, 2023
Pembimbing II

Heni Angraini, S.Tr.Keb., M.Keb

Anda mungkin juga menyukai