Anda di halaman 1dari 24

LAPORAN LABORATORIUM

FISIOLOGI KEHAMILAN, PERSALINAN, NIFAS, DAN BAYI


BARU LAHIR
“MEKANISME PERSALINAN BOKONG”

Disusun Oleh:

ANNA MARINI
NPM. 2226040066.P

Kelas : B.3 Kebidanan

PROGRAM STUDI S1 KEBIDANAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES)
TRI MANDIRI SAKTI
BENGKULU
2023

i
TINJAUAN TEORI

A. Definisi Persalinan Bokong


Persalinan sungsang dengan presentasi bokong adalah dimana letak bayi
sesuai dengan sumbu badan ibu,kepala berada pada fundus uteri sedangkan
bokong merupakan bagian terbawah atau didaerah pintu atas panggul atau
symfisis.(Sarwono,2006;h.520)
Persalinan sungsang dengan presentasi bokong adalah posisi dimana
bayi didalam Rahim berada dengan kepala diatas sehingga pada saat
persalinan normal pantat atau kaki bayi yang akan keluar terlebih
dahuludibandingkan dengan kepala pada posisi normal.(Sujiyatini dkk
2011;h119)

B. Etiologi
1. Prematuritas karena bentuk rahim relatif kurang lonjong, air tuban masih
banyak dan kepala anak relatif besar.(Myles 2009;h.551-552)
2. Hydramnion karena anak mudah bergerak.(Myles 2009;h551-552)
3. Placenta praevia karena menghalangi turunnya kepala ke dalam pintu atas
panggul.(Myles 2009;h551-552)
4. Bentuk rahim yang abnormal seperti uterus bicornis.(Myles 2009;h 551-
552)
5. Panggul sempit; walaupun panggul sempit sebagai sebab letak sungsang
masih disangsikan oleh berbagai penulis.(Sarwono 2007;h611)
6. Kelainan bentuk kepala: hydrocephalus, anencephalus, karena kepala
kurang sesuai dengan bentuk pintu atas panggul.(Myles 2009;h 551-552)
7. Sudut Ibu
a. Keadaan Rahim
- Rahim arkuatus
- Septum pada rahim
- Uterus dupleks
- Mioma bersama kehamilan

1
b. Keadaan Plasenta
- Plasenta letak rendah
- Plasenta previa
c. Keadaan Jalan Lahir
- Kesempitan rahim
- Deformitas tulang panggul
- Terdapat tumor menghalangi jalan lahir dan perputaran ke posisi
kepala
d. Sudut Janin
- Tali pusat pendek/lilitan tali pusat
- Hidrosefalus / anesefalus
- Kehamilan gemelli (kembar)
- Hidramnion atau oligohidramnion

C. Patofisiologi
Letak janin dalam uterus bergantung pada proses adaptasi janin
terhadap ruangan dalam uterus. Pada kehamilan sampai kurang lebih 32
minggu, jumlah air ketuban relatif lebih banyak, sehingga memungkinkan
janin bergerak dengan leluasa. Dengan demikian janin dapat menempatkan
diri dalam presentasi kepala, letak sungsang atau letak lintang.
Pada kehamilan triwulan terakhir janin tumbuh dengan cepat dan
jumlah air ketuban relatif berkurang. Karena bokong dengan kedua tungkai
terlipat lebih besar daripada kepala, maka bokong dipaksa untuk menempati
ruang yang lebih luas di fundus uteri, sedangkan kepala berada ruangan yang
lebih kecil di segmen bawah uterus. Dengan demikian dapat dimengerti
mengapa pada kehamilan belum cukup bulan, frekuensi letak sungsang lebih
tinggi, sedangkan pada kehamilan cukup bulan, janin sebagian besar
ditemukan dalam presentasi kepala Sayangnya, beberapa fetus tidak seperti
itu. Sebagian dari mereka berada dalam posisi sungsang.

2
D. Manifestasi Klinis

Kehamilan dengan letak sungsang seringkali oleh ibu hamil dinyatakan


bahwa kehamilannya terasa lain dari kehamilan sebelumnya, karena perut
terasa penuh dibagian atas dan gerakan lebih hanyak dibagian bawah. Pada
kehamilan pertama kalinya mungkin belum bisa dirasakan perbedaannya.
Dapat ditelusuri dari riwayat kehamilan sebelumnya apakah ada yang
sungsang.(Sarwono,2007;h..609)
Pada pemeriksaan luar berdasarkan pemeriksaan Leopold ditemukan
bahwa Leopold I difundus akan teraba bagian yang keras dan bulat yakni
kepala. Leopold II teraba punggung disatu sisi dan bagian kecil disisi lain.
Leopold III-IV teraba bokong dibagian bawah uterus. Kadang-kadang bokong
janin teraba bulat dan dapat memberi kesan seolah-olah kepala, tetapi bokong
tidak dapat digerakkan semudah kepala. Denyut jantung janin pada umumnya
ditemukan setinggi pusat atau sedikit lebih tinggi daripada umbilicus.
(Cunningham,2006;h.561-562)
Pada pemeriksaan dalam pada kehamilan letak sungsang apabila
didiagnosis dengan pemeriksaan luar tidak dapat dibuat oleh karena dinding
perut tebal, uterus berkontraksi atau air ketuban banyak. Setelah ketuban
pecah dapat lebih jelas adanya bokong vang ditandai dengan adanya sakrum,
kedua tuberositas iskii dan anus. Bila dapat diraba kaki, maka harus dibedakan
dengan tangan. Pada kaki terdapat tumit, sedangkan pada tangan ditemukan
ibu jari vang letaknya tidak sejajar dengan jari-jari lain dan panjang jari
kurang lebih sama dengan panjang telapak tangan. Pada persalinan lama,
bokong mengalami edema sehingga kadang-kadang sulit untuk membedakan
bokong dengan muka. Pemeriksaan yang teliti dapat membedakan bokong
dengan muka karena jari yang akan dimasukkan ke dalam anus mengalami
rintangan otot, sedangkan jari yang dimasukkan kedalam mulut akan meraba
tulang rahang dan alveola tanpa ada hambatan, mulut dan tulang pipi akan
membentuk segitiga, sedangkan anus dan tuberosis iskii membentuk garis

3
lurus. Pada presentasi bokong kaki sempurna, kedua kaki dapat diraba
disamping bokong, sedangkan pada presentasi bokong kaki tidak sempuma
hanya teraba satu kaki disamping bokong. Informasi yang paling akurat
berdasarkan lokasi sakrum dan prosesus untuk diagnosis posisi.
(sumara,yani,dan nining 2009;h.124)

E. Pemeriksaan Penunjang
Dilakukan jika masih ada keragu-raguan dari pemeriksaan luar dan
dalam, sehingga harus di pertimbangkan untuk melakukan pemeriksaan
ultrasonografik atau MRI (Magnetic Resonance Imaging).(Oxom 2010;h.198)
Pemeriksaan ultrasonografik diperlukan untuk konfirmasi letak janin, bila
pemeriksaan fisik belum jelas, menentukan letak placenta, menemukan
kemungkinan cacat bawaan. Pada foto rontgen (bila perlu) untuk menentukan
posisi tungkai bawah, konfirmasi letak janin serta fleksi kepala, menentukan
adanya kelainan bawaan anak.(chunningham 2006;h.562)

F. Penatalaksanaan
Menolong persalinan letak sungsang diperlukan lebih banyak
ketekunan dan kesabaran dibandingkan dengan persalinan letak kepala.
Pertama-tama hendaknya ditentukan apakah tidak ada kelainan lain yang
menjadi indikasi seksio, seperti kesempitan panggul, plasenta previa atau
adanya tumor dalam rongga panggul.
Pada kasus dimana versi luar gagal/janin tetap letak sungsang,
maka penatalaksanaan persalinan lebih waspada. Persalinan pada letak
sungsang dapat dilakukan pervaginam atau perabdominal (seksio sesaria).
Pervaginam dilakukan jika tidak ada hambatan pada pembukaan dan
penurunan bokong. Syarat persalinan pervaginam pada letak sungsang:
bokong sempurna (complete) atau bokong murni (frank breech),
pelvimetri, klinis yang adekuat, janin tidak terlalu besar, tidak ada riwayat
seksio sesaria dengan indikasi CPD, kepala fleksi.

4
Mekanisme persalinan letak sungsang berlangsung melalui tiga
tahap yaitu:(Wicjosastro 2005;h.104-105)

1. Persalinan bokong
a. Bokong masuk ke pintu atas panggul dalam posisi melintang atau
miring.
b. Setelah trokanter belakang mencapai dasar panggul, terjadi putaran
paksi dalam sehingga trokanter depan berada di bawah simfisis.
c. Penurunan bokong dengan trokanter belakangnya berlanjut, sehingga
distansia bitrokanterika janin berada di pintu bawah panggul.
d. Terjadi persalinan bokong, dengan trokanter depan sebagai
hipomoklion.
e. Setelah trokanter belakang lahir, terjadi fleksi lateral janin untuk
persalinan trokanter depan, sehingga seluruh bokong janin lahir.
f. Terjadi putar paksi luar, yang menempatkan punggung bayi ke arah
perut ibu.
g. Penurunan bokong berkelanjutan sampai kedua tungkai bawah lahir.
2. Persalinan bahu
a. Bahu janin memasuki pintu atas panggul dalam posisi melintang atau
miring.
b. Bahu belakang masuk dan turun sampai mencapai dasar panggul.
c. Terjadi putar paksi dalam yang menempatkan bahu depan dibawah
simpisis dan bertindak sebagai hipomoklion.
d. Bahu belakang lahir diikuti lengan dan tangan belakang.
e. Penurunan dan persalinan bahu depan diikuti lengan dan tangan depan
sehingga seluruh bahu janin lahir.
f. Kepala janin masuk pintu atas panggul dengan posisi melintang atau
miring.
g. Bahu melakukan putaran paksi dalam.
3. Persalinan kepala janin

5
a. Kepala janin masuk pintu atas panggul dalam keadaan fleksi dengan
posisi dagu berada dibagian posterior.
b. Setelah dagu mencapai dasar panggul, dan kepala bagian belakang
tertahan oleh simfisis kemudian terjadi putar paksi dalam dan
menempatkan suboksiput sebagai hipomiklion.
c. Persalinan kepala berturut-turut lahir: dagu, mulut, hidung, mata, dahi
dan muka seluruhnya.9
d. Setelah muka, lahir badan bayi akan tergantung sehingga seluruh
kepala bayi dapat lahir.
e. Setelah bayi lahir dilakukan resusitasi sehingga jalan nafas bebas dari
lendir dan mekoneum untuk memperlancar pernafasan. Perawatan tali
pusat seperti biasa. Persalinan ini berlangsung tidak boleh lebih dari
delapan menit.
4. Sectio Cesarea
Pada saat ini SC menduduki tempat yang sangat penting dalam
menghadapi persalinan sungsang. Alasan-alasan SC dilakukan :
1. Jika taksiran berat badan janin lebih dari 3500 gram.
2. Jika diketahui panggul sempit baik panggul sempit absolute dan
panggul sempit relative.
3. Kelainan pada rahim sehingga tidak memungkinkan lahir secara
pervaginam.
Jika anak tersebut merupakan anak yang ditunggu-tunggu
kelahirannya atau pemah ada riwayat bayi yang mengalami trauma lahir
bisa dipertimbangkan untuk SC.

G. Jenis Persalinan Sungsang


Menurut Oxom dan William (2021;h.211) penanganan presentasi bokong
yaitu dengan persalinan pervaginam dan persalinan perabdominal:
1. Persalinan Pervaginam
Berdasarkan tenaga yang dipakai dalam melahirkan janin
pervaginam, persalinan pervaginam dibagi menjadi 4, yaitu:

6
a. Persalinan spontan (spontaneous breech), janin dilahirkan dengan
kekuatan dan tenaga ibu sendiri. Cara ini lazim disebut cara, Bracht.
b. Manual aid (partial breech extraction; assisted breech delivery), janin
dilahirkan sebagian menggunakan tenaga dan kekuatan ibu dan
sebagian lagi dengan tenaga penolong.
c. Ekstraksi sungsang (total breech extraction), janin dilahirkan
seluruhnya dengan memakai tenaga, penolong.
e. Persalinan perabdominam (seksio sesaria).

H. Komplikasi
1. Dari faktor ibu.(Ai yeyeh dan lia,2010;h.243)
b. Perdarahan oleh karena trauma jalan lahir atonia uteri, sisa placenta.
c. Infeksi karena terjadi secara ascendens melalui trauma (endometritits)
d. Trauma persalinan seperti trauma jalan lahir, simfidiolisis.
2. Dari faktor bayi:(sumara,yani,nining 2009;h.126)trauma persalinan dan
infeksi(manuaba 2007;h.609)
a. Perdarahan seperti perdarahan intracranial, edema intracranial,
perdarahan alat-alat vital intra-abdominal.
b. Infeksi karena manipulasi
c. Trauma persalinan seperti dislokasi/fraktur ektremitas, persendian
leher,rupture alat-alat vital intraabdominal, kerusakan pleksus
brachialis dan fasialis, kerusakan pusat vital di medulla oblongata,
trauma langsung alat-alat vital (mata, telinga, mulut), asfiksisa sampai
lahir mati.

7
DAFTAR PUSTAKA
Cunningham 2006.Obstetri Willian.Jakarta:EGC
Doenges, M E. 2019. Rencana Askep Pedoman Untuk Perencanaan Dan
Pendokmentasian Perawatan Pasien. Jakarta: EGC.
Manuaba, Ida, Bagus Gde. 2018. Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan dan
Keluarga Berencana Untuk Pendidikan Bidan. Jakarta: EGC
Mochtar, Rustam. 2019. Sinopsis Obstetri. Jakarta: EGC.
Oxorn,harry dan William.R forte 2021:Patologi Dan Fisiologi
Persalinan.Yogyakarta:essential medika (YEM)
Prawiroharjo, Sarwono. 2019. Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal.
Jakarta: YBS-SP.
Winkjosastro, Hanifa. 2018. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka
Sarwono Prawirohardjo

8
DAFTAR TILIK

Nilailah setiap kinerja langkah yang di amati dengan memberi tanda cek (√) pada
skala dengan kriteria berikut :
Nilai 0 Perlu Perbaikan : Langkah atau tugas tidak dikerjakan dengan benar atau
dihilangkan
Nilai 1 Mampu : Langkah benar dan berurutan, tetapi kurang tepat atau
pelatih perlu membantu / mengingatkan hal-hal kecil
yang tidak terlalu berarti
Nilai 2 Mahir : Langkah dikerjakan dengan benar, tepat ranpa ragu –
ragu atau tanpa perlu bantuan dan sesuai dengan urutan.

NILAI
NO LANGKAH KERJA
0 1 2
1. Lakukan informed consent √
2. Siapkan alat, bahan, dan perlengkapan √
3. Gunakan alat pelindung diri √
4. Cuci tangan dan keringkan √
5. Baringkan ibu di atas bed ginekologi dalam posisi litotomi √
6. Gunakan sarung tangan steril / DTT √
7. Pimpin ibu mengedan sampai bokong lahir √
8. Longgarkan tali pusat dan tunggu kaki bayi lahir seluruhnya √
Arahkan tubuh bayi ke arah bokong ibu lahirkan lengan bayi √
9.
bagian depan
Arahkan tubuh bayi ke arah perut ibu lahirkan lengan bayi √
10.
bagian belakang

11. Lahirkan kepala bayi kemudian letakkan di atas perut ibu √

TOTAL NILAI 22

Keterangan:
22
Nilai Akhir = x 100=100
22

Nilai 0 = Perlu Perbaikan


Nilai 1 = Mampu
Nilai 2 = Mahir
ASUHAN KEBIDANAN PADA
MEKANISME PERSALINAN BOKONG / SUNSANG

Hari/tanggal pengkajian : Minggu/05 februari 2023


Tempat : puskesmas
Pngkaji : Anna Marini
RM : 025/PKM KA/VK/II/2023

A. Data Subjektif

1.Identitas pasein Identitas Suami


Nama : Ny.”A” Tn.”A”
Agama : Islam Islam
Umur : 36 tahun 37 tahun
Suku : Jawa sumatera
Pendidikan : D3 SMA
Pekerjaan : PNS Swasta
Alamat : pandan arang ulu pandan arang ulu
2.Keluhan Utama
Ibu datang ke puskesmas kota agung pada tanggal 05-02-2023 pukul, 01.00
wib,mengaku hamil 9 bulan dengan letak sungsang mengatakan sakit
pinggang menjalar keperut bagian bawah pada tanggal,04-02-2023 pukul
19.00 wib dan pengeluaran lendir campur darah(+).

3. Riwayat Menstruasi
a. Menarche : Ibu mengatakan haid pertama pada umur 12
tahun
b. Siklus : ibu mengatakan siklus haidnya 28 hari
c. Banyaknya : ibu mengatkan ganti pembalut 2-3x/hari
d. Teratur/tidak teratut : Ibu mengatakan haidnya teratur setiap bulan
e. Lama : Ibu mengtakan lamanya haid 6-7 hari
f. Sifat darah : Ibu mengatakan sifat darahnya encer dan
berwarna merah
g. Disminorhoe : ibu mengatakan tidak merasa nyeri pada masa
haid

4. Riwayat Kehamilan Sekarang


a. HPHT : 28 Mei 2022
b. HPL : 5 feruari 2023
c. Umur kehamilan ; 39 minggu
d. Gerakan janin : Ada,aktif dan teratur.Pertama kali dirasakan
pada
umur kehamilan 16 minngu
e. Obat-obatan : Ibu mengatakan tidak mengkunsumsi obat lain
kecuali obat dari bidan
f. Imunisasi : Ibu mengatjan sudah mendapatkan imunusasi
TT
sebanyak 5kali yaitu pada saat mau menikah TT
1,dua kali pada saat hamil anak pertma dan satu
kali pada saat hamil anak ke dua dan satu
kali pada hamil anak ke tiga
5. Riwayat penyakit
a. Jantung : Tidak ada
b. Ginjal : Tidak ada
c. Asma ; TIdak ada
d. Hepatitus : Tidak ada
e. DM ; Tidak ada
f. Hipertensi : Tidak Ada
g. Epelipsi : Tidak ada

6. Riwayat perkawinan
Ibu mengatakan status pekawianannya sah,kawin satu kali pada umur 25
tahun dengan suami 26 tahun lamanya perkawianan 13 tahun.
7. Riwayat keluarga berencana
Ibu mengatakan menggunakan alat kontrasepsi jenis suntikan
8. Riwayat penyakit keluarga
Ibu mengatak baik dari pihak dirinya maupun suaminya tidak ada yang
mempunyai Riwayat penyakit menurun seperti DM dan jantung serta
riwayar penyakit menular seperti TBC dan Hepatitis

9. Riwayat kerunan kembar


Ibu mengatkan baik dari pihak dirinya maupun dari suaminya tidak ada
keturunan kembar.

10. Riwayat kehamilan yang lalu

Hamil Uk Penolong Jenis Jenis Umur BB Ket


ke persalinan persalinan kelamin
1 9 Bidan Spontan Laki- 19 3000Hidup
bulan laki tahun
2 9 Bidan Spontan Laki- 8 tahun 2900Hidup
bulan laki
3 9 Bidan Spontan Laki- 4 tahun 3200Hidup
bulan laki
Ini - - - - - - -

11.Pola kebiasaan sehari-hari


a. Nutrisi
ibu mengatakan makan 3x sehari porsi sedang,jenis
nasi,lauk,sayur,buah.minum 8gelas sehari ditambah 1gelas susu.
b. Personal hygiene
ibu mengatakan mandi 2x sehari,gosok gigi 2x sehari,ganti baju 2x
sehari.
c. pola eliminasi
ibu mengatakan BAB 1x sehari konsistensi lunak,warna
kuning,bau khas feses dan BAK 6-8x sehari warna kuning
jernih,bauk has urine
d. istirahat
ibu mengatakan tidur malam 8jam dan tidur siang 2 jam

B. OBJEKTIF

1. Pemeriksaan Fisik
a. KU : Baik

b. Kesadaran : Compos mentis

c.TTV

TD : 120/80
Nadi : 80x/mnt
RR : 22x/mnt
Suhu : 36,2◦c

d. TB : 150cm

e. BB sebelum hamil : 56kg


f. BB sekarang : 66kg
g. Lila : 26cm
2.Pemeriksaan sistematis

a. kepala dan muka

(1) Rambut : Bersih , tidak rontok , tidak berketombe

(2) Muka : Bersih , tidak ada cloasma

(3) Mata :
Oedema : Tidak ada

Conjungtiva : Merah agak muda

Sklera : putih

(4) Hidung : bersih tidak ada benjolan

(5) Telinga : simetris , bersih , tidak ada serumen

(6) Mulut /gigi/gusi : Bersih , tidak ada stomatitis , tidak ada caries , dan

Gusi tidak berdarah

b) Leher

(1) Kelenjar tiroid : tidak ada pembesaran

(2) Tumor : tidak ada benjolan

(3) kelenjar limfe : tidak ada pembesaran kelenjar limfe

c) Dada dan axilla

(1) Dada : Normal

(2) Mammae

Membesar : Normal

Tumor : Tidak teraba benjolan

Simetris : simetris kanan dan kiri

Areola :Bersih , hiperpigmentasi

Putting susu : Menonjol

Kolostrum : Sudah keluar sedikit

(3) Axilla
Benjolan : Tidak ada benjolan

Nyeri : Tidak ada nyeri

d) Abdomen

(1) Pembesaran perut : Membesar normal sesuai umur kehamilan

(2) bentuk perut : Memanjang

(3) linea alba/nigra : Linea nigra

(4) strie albican/livide : strie livide

(5) Kelainan : Tidak ada kelainan

(6) Pergerakan anak : Ada ± 3x tiap 15 menit

e) Palpasi

(1) Leopold I : TFU 3 jari di bawah px , fundus teraba bulat dan


keras serta melenting ; kepala .

(2) Leopold II : Bagian kanan teraba panjang keras seperti papan


(punggung ) janin dan bagian kiri teraba bagian
kecil janin ( jari-jari , tangan ) janin .

(3) Leopold III : bagian terbawah teraba lunak dan tidak


melenting; bokong .

(4) Leopold IV : bagian bawah masuk panggul 0/5 bagian

(5) Kontraksi : 4x / 10 menit , intensitas kuat , durasi 50 detik

(6) DJJ : 144x/menit , teratur

(7) TFU Mac Donald : 31 cm

(8) TBJ : 31 – 11 x 155 = 3100 gram


f) ekstremitas

(1) Tangan : tidak ada gangguan dalam bergerak

(2) Varices : Tidak ada Varices

(3) Oedema : Tidak ada

(4) Reflek patella : Tidak di lakukan pemeriksaan

(5) Betis merah/lembek/keras : betis agak lembek

g) Genetalia eksterna

(1) vulva vagina

Oedema : Tidak ada

Varises : Tidak ada

Luka : Tidak ada

Kemerahan : Tidak ada

Nyeri : Tidak ada

Perineum : Tidak ada bekas jahitan

(2) Panggul luar : Tidak di lakukan pengukuran

h) Pemeriksaan dalam

(1) Vulva

Varises : Tidak ada kelainan

Luka : Tidak ada luka

Kemerahan : Tidak ada kemerahan

Nyeri : Tidak ada nyeri tekan


Pengeluaran pervagina : Lendir dara

Ketuban : Pecah warna jernih

Pembukaan : 10 cm

Penurunan : Hodge IV

Posisi : Teraba sakrum

(2) perineum

Bekas luka : tidak ada bekas luka

Lain-lain : tidak ada

A. ASSESMENT
Ny.A G4P3A0 umur 36 tahun hamil 39 minggu , janin tunggal hidup ,
intrauteri, letak memanjang, puka, presbo, bagian terendah janin sudah masuk
panggul 0/5 bagian , inpartu kala I fase aktif .

B. PLANNING
1. Melakukan informed consent

2. Menyiapkan alat partus set , siapkan pakaian ibu , pakaian bayi

3. Menganjurkan ibu posisi litotomi

4. Menolong persalinan dengan metode bracht

a. Ajarkan posisi dan cara meneran yang baik

b. Menolong persalinan

1) Tanda-tanda persalinan kala II , dorongan kuat untuk meneran,


terlihat tekanan pada ructum dan vagina , perineum menonjol , vulva
dan anus membuka
2) Memastikan kelengkapan peralatan , bahan , obat-obatan serta
penolong

3) Menganjurkan ibu memilih posisi meneran yang nyaman

4) Menganjurkan ibu meneran saat ada kontraksi

5) Membantu melahirkan bokong, badan dan kepala bayi

(a) Meletakan handuk bersih di perut ibu

(b) Meletakan kain bersih yang di lipat 1/3 bagian di bawah bokong
ibu

(c) Memakai sarung tangan DTT

(d) Segera setelah bokong lahir , bokong di cekam secara gracht


(kedua ibujari penolong sejajar dengan paha , jari-jari yang lain
memegang daerah panggul )

(e) jangan melakukan ini interperni ikut saja poros jalan lahir

(f) Longgarkan tali pusat setelah lahirnya perut dan sebagian dada

(g) Lakukan hiperlodosis janin pada saat angulus skapula interior


tanpak di bawah sympisis (dengan mengikuti gerak rotasi anterior
yaitu punggung janin di dekatkan kea rah perut ibu tanpa tarikan
di sesuaikan dengan lahirnya badan bayi )

(h) Gerakan ke atas hingga lahir dagu , mulut , hidung, dahi dan
kepala

(i) setelah bayi lahir letakan di perut ibu , bungkus bayi dengan
handuk hangat bersihkan jalan nafas , potong tali pusat , bungkus
dengan kassa steril
Disusun Oleh:
ANNA MARINI
NPM. 2226040066.P
DOKUMENTASI
BERITA ACARA BIMBINGAN
LAPORAN LABORATORIUM

Nama : Anna Marini


NPM : 2226040066.P
Kelas : B.3 Kebidanan
Jurusan : S1 Kebidanan

Paraf
No Tanggal Materi Keterangan
Pembimbing

Bengkulu, Februari 2023


Pembimbing Praktik

(………………………….)

Anda mungkin juga menyukai