Y UMUR
20 TAHUN DENGAN KEKURANGAN ENERGI KRONIK
(KEK) DAN CPD DI BPM NY.S WILAYAH KERJA
PUSKESMAS KALIWADAS
KABUPATEN BREBES
TAHUN 2023
SINDI KHUMAEIDA
2001203
SINDI KHUMAEIDA
2001203
i
LEMBAR PENGESAHAN
Studi Kasus Komprehensif
ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY.Y UMUR 20
TAHUN DENGAN KEKURANGAN ENERGI KRONIK (KEK)
DAN CPD BPM NY.S WILAYAH KERJA
PUSKESMAS KALIWADAS
KABUPATEN BREBES
TAHUN 2023
Oleh :
SINDI KHUMAEIDA
2001203
Penguji I
Mengetahui
Direktur
Akademik Kebidanan KH Putra Brebes
iv
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN
STUDI KASUS KOMPREHENSIF
Dengan ini peneliti menyatakan bahwa dalam laporan studi kasus komprehensif
ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk studi kasus komprehensif lain
atau untuk memperoleh gelar ahli madya kebidanan pada perguruan tinggi, dan
sepanjang pengetahuan peneliti juga tidak terdapat karya orang lain atau pendapat
yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis
Materai 10000
Sindi khumaeida
v
ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY. Y UNUR 20
TAHUN G1P0A0 DENGAN KEKURANGAN ENERGI KRONIK (KEK)
DAN CPD DI BPM NY.S WILAYAH KERJA PUKESMAS KALIWADAS
KABUPATEN BREBES TAHUN 2023
ABSTRAK
Latar Belakang : Angka Kematian Ibu di Dunia sekitar 303.000 jiwa dari
91,45/100.000 KH (WHO, 2022). Di ASEAN Angka Kematian Ibu di negara
berkembang adalah 250 per 100.000 (ASEAN Secretariat, 2022). Di Indonesia
Angka Kematian Ibu pada tahun 2022 berkisar 183/100.000 KH (Kemenkes RI,
2022). Di Provinsi Jawa Tengah jumlah Angka Kematian Ibu pada tahun 2022
sebesar 76,93/100.000 KH (Dinkes Jateng, 2022). Di Kabupaten Brebes
menunjukkan Angka Kematian Ibu tahun 2022 sekitar 105 kasus (Dinkes Brebes,
2022). Puskesmas Kaliwadas pada tahun 2022 mencatat 1 kasus Angka
Kematian Ibu (Profil Kesehatan Puskesmas Kaliwadas Tahun 2022).
Tujuan : Memberikan asuhan kebidanan komprehensif pada ibu hamil, bersalin,
bayi baru lahir, nifas dan keluarga berencana (KB) dengan menggunakan
pendekatan manajemen varney dan SOAP.
Metode Penelitian : Metode yang di gunakan dalam penelitian ini adalah metode
deskriptif kualitatif dengan pendekatan studi kasus komprehensif.
Hasil : Asuhan kebidanan kehamilan yang telah diberikan kepada Ny. Y umur 20
tahun dengan Kekurangan Energi Kronik dan CPD sudah diberikan
penatalaksanaan sesuai dengan kebutuhan ibu. Pada persalinan, Bayi Baru Lahir,
Nifas sampai dengan KB Ny. Y tidak terjadi komplikasi serta tidak ditemukan
kesenjangan antara teori dan praktik.
Kesimpulan : Asuhan kebidanan komprehensif yang diberikan pada Ny. Y
dengan Kekurangan Energi Kronik (KEK) dan CPD sudah dilakukan sesuai
dengan Standar Operasional Prosedur (SOP) dengan keadaan ibu dan bayi baik.
Kata Kunci : Asuhan Kebidanan Komprehensif dengan Kekurangan Energi
Kronik (KEK) dan CPD
Daftar Pustaka: 2017-2022
Keterangan
1. Sindi Khumaeida
2. Hafsah
3. Sri Nurhayati
vi
COMPREHENSIVE MIDWIFERY CARE IN NY. Y AGE 20
YEARS WITH CHRONIC ENERGY DEFICIENCY (KEK)
AND CPD IN BPM NY.S WORKING AREA OF
PUKESMAS KALIWADAS
BREBES DISTRICT, 2023
ABSTRACK
Background : The maternal mortality rate in the world is about 303,000 out of
91.45/100,000 KH (WHO, 2022). In ASEAN, the maternal mortality rate in
developing countries is 250 per 100,000 (ASEAN Secretariat, 2022). In Indonesia,
the maternal mortality rate in 2022 is 183/100,000 KH (Indonesian Ministry of
Health, 2022). In Central Java Province, the maternal mortality rate in 2022 was
76,93/100,000 KH (Central Java Health Office, 2022). In Brebes Regency, the
maternal mortality rate in 2022 was around 105 cases (Brebes Health Office,
2022). Kaliwadas Health Center in 2022 recorded 1 case of maternal mortality
(Health Profile of Kaliwadas Health Center in 2022).
Objective : Provide comprehensive midwifery care for pregnant women,
maternity, newborns, postpartum and family planning (KB) using the Varney and
SOAP management approaches.
Research Methods: The method used in this research is a qualitative descriptive
method with a comprehensive case study approach.
Results : Pregnancy midwifery care that has been given to Mrs. Y aged 20 years
with Chronic Energy Deficiency and CPD has been given management according
to the needs of the mother, In labor, newborn, postpartum until family planning
Mrs. Y did not have complications and there were no gaps between theory and
practice.
Conclusion: Comprehensive midwifery care given to Mrs. F with Chronic Energy
Deficiency (SEZ) and CPD has been carried out in accordance with Standard
Operating Procedures (SOP) with the condition of the mother and baby is good.
Keywords : Comprehensive Midwifery Care with Chronic Energy
Deficiency (SEZ) and CPD
Bibliography : 2017-2022
Number Description
1. Sindi Khumaeida
2. Hafsah
3. Sri Nurhayati
vii
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
MOTTO HIDUP
“Ketika hidup memiliki ribuan alasan untuk menangis, kamu harus memiliki
setidaknya satu alasan untuk terseyum”.
- Huang Renjun-
“jangan takut gagal,takutlah untuk tidak mencoba”
– Haechan-
PENDIDIKAN FORMAL
1. TK RA Masyitoh Kutamendala
2. MI Muhammadiyah Kutamendala
3. SMP Muhammadiyah Linggapura
4. SMA Muhammadiyah Tonjong
viii
PERSEMBAHAN
ix
kesedihan, menghibur, dan memberi semangat untuk terus maju dan jangan
menyerah dalam segala hal, untuk meraih apa yang menjadi impian saya.
4. Untuk diri sendiri yang selalu mampu menguatkan dan meyakinkan tanpa
jeda bahwa semuanya bakalan selesai pada waktunya.
5. Untuk sahabat saya yang setia menemani kegunduhan maupun keceriaan hari-
hariku.
6. Ibu Hafsah, S.ST., M.Keb selaku dosen pembimbing Akademik, terimakasih
atas bimbingan, kritik dan saran, dan selalu meluangkan waktunya disela
kesibukan. Menjadi salah satu dari anak bimbingan ibu merupakan nikmat
yang sampai saat ini selalu saya syukurkan. Terimakasih ibu, semoga jerih
payahmu terbayarkan dan selalu dilimpahkan kesehatan.
7. Ibu Sri Nurhayati, S.Tr.Keb selaku Pembimbing Lahan Praktik Puskesmas
Bumiayu. Terimakasih atas bimbingan, kritik dan saran, dan selalu
meluangkan waktunya disela kesibukan. Terimakasih atas ilmu baru telah ibu
berikan, semoga ibu selalu dilimpahkan kesehatan.
x
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah -
nya, penulis dapat menyelesaikan tugas Studi Kasus Komprehensif yang berjudul
diselesaikan atas bimbingan, arahan dan bantuan berbagai pihak yang tidak bisa
penulis sebutkan satu persatu dan pada kesempatan ini penulis mengucapkan
1. KH. Labib Sodiq Suhaemi selaku Ketua Yayasan Pondok Pesantren Al-
Hikmah 1 Benda.
Putra Brebes.
6. Azizah Amd. Keb terima kasih yang telah memberi waktu dan kesempatan
xi
7. Ny. Y yang telah bersedia untuk menjadi subjek studi kasus dalam
9. Orang tua dan keluarga penulis yang telah memberikan bantuan dukungan
10. Teruntuk orang tua saya Bapak Sutrisno dan Ibu Latifah terima kasih telah
Brebes yang juga memberi dukungan dan saran dalam penyusunan Karya
Tulis Ilmiah.
12. Semua pihak yang turut membantu dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah
Dengan tersusunnya Karya Tulis Ilmiah ini, semoga Karya Tulis Ilmiah ini
dapat bermanfaat dan dapat dipahami bagi pembacanya. Penulis menyadari ada
kekurangan pada Karya Tulis Ilmiah. Oleh sebab itu, saran dan kritik senantiasa
Sindi khumaeida
xii
DAFTAR SINGKATAN
HB ( Hemoglobin)
KB ( Keluarga Berencana)
xiii
KF ( Kunjungan Nifas )
KN ( Kunjungan Neonatal )
SC ( Sectin Caesarea)
TB ( Tinggi Badan )
TD ( Tekanan Darah )
TN ( Tuan )
TT ( Tetanus Tokoid )
UK ( Usia Kehamilan)
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Riwayat Kehamilan, Persalinan dan Nifas Yang Lalu ...................... 151
xv
DAFTAR BAGAN
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 5. SAP
Lampiran 7. Dokumentasi
xvii
DAFTAR ISI
ABSTRAK ..................................................................................................... vi
PERSEMBAHAN........................................................................................... ix
C. Tujuan ........................................................................................... 5
D. Manfaat ....................................................................................... 6
xviii
1. Kehamilan ............................................................................. 9
c. Proses Kehamilan............................................................. 16
l. Pemeriksaan Kehamilan................................................... 40
n. Pelayanan Antenatal......................................................... 42
b. Etiologi ................................................................................... 45
xix
i. Antenatal Care ........................................................................ 53
c. Etiologi ............................................................................. 64
e. Patofisiologi ............................................................................ 68
e. Patofisiologi .................................................................... 75
xx
h. Perawatan Bayi Baru Lahir .............................................. 96
6. Nifas ...................................................................................... 98
xxi
d. Macam-Macam Keluarga Berencana (KB) ..................... 130
DAFTAR PUSTAKA
xxii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
(AKI) adalah jumlah kematian ibu selama kehamilan atau dalam periode 42
(AKI) terendah terdapat di Negara Singapura yaitu tidak ada kematian ibu
183/100.000 ribu kelahiran hidup (Kemenkes RI, 2022). Angka Kematian Ibu
Brebes menjadi salah satu penyumbang kasus kematian ibu tertinggi di Jawa
peningkatan pada tahun 2022 sebanyak 105 kasus (Dinkes Kabupaten Brebes,
1
2
2022). Angka Kematian Ibu di Puskesmas Kaliwadas tercatat pada tahun 2022
yang tidak aman, serta ada penyebab tidak langsung, salah satunya disebabkan
terjadi akibat kurangnya gizi selama hamil sehingga berpotensi Anemia, serta
terjadinya Kekurangan Energi Kronik (KEK). Resiko dari ibu Anemia dan
KEK dapat menyebabkan bayi lahir dengan Berat Badan Lahir Rendah
naiknya angka kematian ibu yakni keterbatasan layanan kesehatan dan gizi
salah satu faktor Kematian Ibu di Provinsi Jawa Tengah yaitu Kabupaten
terjadinya penyakit kronis yaitu KEK. Ibu hamil beresiko mengalami KEK
apabila hasil pengukuran Lingkar Lengan Atas (LILA) < 23,5 cm (Teguh,
pada ibu hamil, selama proses kehamilan dibutuhkan pelayanan yang tepat
3
untuk mengurangi angka kesakitan dan kematian pada ibu hamil yaitu dengan
turun ke dalam jalan lahir dan kemudian berakhir dengan pengeluaran plasenta
dan selaput janin dari tubuh ibu melalui jalan lahir atau bukaan jalan lahir,
dengan bantuan atau dengan kekuatan ibu sendiri (Annisa dkk, 2017).
ketidaksesuaian antara ukuran kepala janin dan kapasitas panggul (pelvis) ibu
Sectio Caesarea, Sectio Caesarea adalah suatu cara melahirkan janin dengan
(Martowirjo, 2018).
4
Bayi baru lahir (BBL) normal adalah bayi yang lahir dari kehamilan 37
minggu sampai 42 minggu dan berat badan lahir 2500 gram sampai dengan
4000 gram dan tanpa tanda–tanda asfiksia dan penyakit penyerta lainnya
(Noordiati, 2018). Menurut WHO Angka kematian bayi di dunia pada tahun
8,30/1000 Kelahiran Hidup dengan penyebab kematian antara lain Berat Bayi
Kabupaten Brebes Kematian Bayi sebanyak 283 kasus dengan kasus tertinggi
tahun 2021 terdapat 5 kasus, dan tahun 2022 terdapat 5 kasus dengan kasus
kematian tertinggi adalah Berat Bayi Lahir Rendah dan asfiksia (Puskesmas
Kaliwadas, 2022).
hamil (Asih & Risneni, 2019). Keluarga Berencana (KB) adalah gerakan
5
anak dalam sebuah keluarga yang dianggap ideal adalah dua (Pragita &
Rembang, 2019).
B. Perumusan Masalah
C. Tujuan
a) Tujuan Umum
b) Tujuan Khusus
Tahun 2023.
Tahun 2023.
Tahun 2023.
2023.
D. Manfaat
diberikan pada ibu hamil, ibu bersalin, bayi baru lahir, ibu nifas, dan
2. Bagi Akademik
dan pembangunan ilmu pengetahuan yang terkait pada masa yang akan
datang.
3. Bagi Klien
mulai dari kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru lahir, dan KB yang
4. Bagi Penulis
E. Ruang Lingkup
1. Sasaran
Sasaran pada kasus ini adalah ibu hamil Ny. Y usia 20 tahun
secara berkesinambungan, persalinan yang dipantau dari kala I, II, III, VI,
selama proses persalinan, bayi baru lahir dilakukan pada (KN 1) 6 jam- 2
hari, (KN 2) 3 hari-7 hari jam, (KN 3) 8 hari - 28 hari dan nifas dipantau
8
dari (KF 1) 6 jam - 2 hari Pospartum, (KF 2) 3-7 hari Postpartum, (KF 3) 8-
2. Tempat
Kaliwadas.
3. Waktu
TINJAUAN TEORI
1. Kehamilan
a. Pengertian Kehamilan
Nuryaningsih, 2017).
9
10
280 hari (40 minggu) dan tidak lebih dari 300 hari (43 minggu).
konsepsi sampai tiga bulan (0-12 minggu), trimester II, dimulai dari
bulan keempat sampai enm bulan (13-28 minggu), trimester III dari
Nuryaningsih, 2017).
terjadinya pembuahan sel telur oleh sel sperma di masa ovulasi yang
b. Fisiologi Kehamilan
yaitu :
1) Uterus
2) Serviks
3) Ovarium
2017).
12
5) Payudara
(Prawirohardjo, 2017).
6) Kulit
7) Sistem Kardiovaskular
8) Sistem Pernafasan
9) Sistem Pencernaan
pelvis dan gejala buang air kecil tidak dijumpai lagi. Trimester III,
apabila janin mulai turun ke PAP, keluhan ibu sering buang air
2018).
tungkai.
kehamilan akan bertambah 12,5 kg. Pada trimester ke-2 dan ke-3
IMT = BB/(TB)2
Dimana :
Tinggi 26 - 29 7 – 11,5
Obsesi >29 7
Gemelli 16-20,5
Janin 3-4
Plasenta 0,6
Lemak 3,5
Total 12,5 Kg
c. Proses Kehamilan
1) Ovum
2) Sperma
fertilisasi.
3) Fertilisasi
4) Implantasi
tertutup.
d. Diagnosis Kehamilan
menjadi ungu
c) Perut membesar
bagian-bagian janin
Nuryaningsih, 2017)
menjadi:
1) Uterus
2) Payudara
4) Integumen
5) Pernapasan
6) Pencernaan
7) Perkemihan
8) Volume darah
9) Sel darah
fisiologis.
10) Metabolisme
akibat adanya infeksi atau gangguan yang terjadi selama hamil (Armini
atau eklampsia.
2) Perdarahan pervaginam
3) Demam tinggi
prematur.
muntah pada umur kehamilan 1-3 bulan. Kondisi ini normal dan
akan hilang pada usia kehamilan >3 bulan. Namun, jika ibu tetap
keselamatan janin.
perasaan yang mudah berubah dalam waktu singkat dan tak dapat
meliputi
1) Dukungan suami
dukungan suami tidak cukup dari sisi finansial semata, tetapi juga
26
2) Dukungan keluarga
melahirkan. Rasa aman tidak hanya berasal dari suami, tetapi juga
menambah percaya diri dan kesiapan mental ibu pada masa hamil
beban fisik dan mental bisa dilaluinya dengan suka cita, tanpa
mental, dan kualitas diri ibu tersebut. Bagi ibu-ibu yang suka
(Darmasanti, 2019).
Saat hamil terjadi perubahan pada ibu baik dari segi fisik,
berdampak pada ibu hamil dan janinnya jika keluhan tersebut tidak
hamil merasa cepat lelah, sukar tidur, nafas pendek, kaki dan
28
Handayani, 2018).
1) Oksigen
volume paru dan jumlah pertukaran gas pada setiap kali bernafas.
2) Nutrisi
(seimbang).
29
a) Kalori
perlu tambahan 80.000 kalori selama 280 hari. Hal ini berarti
b) Asam folat
c) Zat Besi
d) Kalsium
3) Personal Hygiene
5) Seksual
d) Ketuban pecah
7) Imunisasi
dkk. 2017).
8) Mobilisasi
psikologis
(1) Leopold I
(2) Leopld II
(4) Leopold IV
panggul.
kehamilan (T6)
(T7)
(T8)
Protein Urine(T9)
a) Faktor Predisposisi
sebagai berikut:
Usia
Status pekerjaan
Tingkat Pendidikan
kehamilannya.
38
Jarak kehamilan
b) Faktor Penguat
Nasution, 2018).
c) Faktor Pemungkin
melakukan kunjungan.
l. Pemeriksaan Kehamilan
kehamilan
mungkin dibutuhkan
dan janin
komplikasi
n. Pelayanan Antenatal
1) Program Gizi
(Kemenkes, 2021).
institusi lainnya.
mempunyai buku KIA terbaru yang sudah ada kartu skor, yang
a. Pengertian KEK
KEK pada ibu hamil adalah kekurangan gizi pada ibu hamil
2018). Ibu hamil KEK adalah ibu hamil dengan hasil pemeriksaan
b. Etiologi
gizi yang tidak cukup dan penyakit. Faktor penyebab tidak langsung
2020).
periode 9 bulan janin dalam kandungan (270 hari) hingga anak usia
protein dan zat gizi mikro untuk pembentukan sel dan menentukan
jumlah sel otak dan potensi tinggi badan (TB). Selanjutnya pada 20
zat gizi mikro dan makro yang hanya cukup diperoleh dari Air Susu
KEK jika LILA <23,5 cm, dan dengan salah satu atau
ibu hamil yang beresiko. Disebut ibu hamil risiko tinggi bila: berat
badan pada seluruh usia kehamilan <45 kg. anemia bila Hb <11 g/dl
1) Faktor usia
Sedangkan untuk umur tua perlu energy yang besar juga karena
yang paling baik adalah lebih dari 20 tahun dan kurang dari 35
(Heryanti, 2020).
2) Faktor Paritas
3) Faktor Pengetahuan
untuk setiap individu dan juga dipengaruhi oleh riwayat kesehatan dan
status gizi sebelumnya, kekurangan asupan pada salah satu zat akan
gizi ibu hamil seperti kebutuhan energi, protein dan asam amino,
1) Energi
oncom.
3) Karbohidrat
4) Lemak
5) Vitamin
penyembuhan luka.
6) Mineral
1) Risiko keguguran
akan berdampak juga bagi janin dan anak yang akan berlanjut sampai
pada usia dewasa. Adapun komplikasi yang dapat dialami oleh janin
antara lain :
antenatal care terpadu yang meliputi timbang berat badan dan ukur
tinggi badan, nilai status gizi (ukur LILA), beri tablet tambah darah
Gizi 2017).
1) Penapisan
(a) Tinggi badan < 145 cm dan atau berat badan < 45 Kg
terutama KEK.
KEK.
4) Pengkajian Gizi
(2) IMT pra hamil/Trimester I (KEK jika IMT < 18,5 kg/m2)
53
i. Antenatal Care
2020).
dan deteksi dini risiko tinggi sehingga apabila ada temuan bisa segera
54
kepada ibu hamil oleh bidan atau tenaga kesehatan dikenal dengan
10T. Menurut Buku KIA Tahun (2020), penerapan 10T adalah sebagai
berikut :
dilakukan setiap kali kunjungan ANC. Berat badan ideal untuk ibu
sebelum hamil.
sistolik 120 dan diastolic 80. Hal ini dilakukan untuk mendeteksi
apakah tekanan darah normal atau tidak tekanan darah pada ibu
bayi yang berwarna hijau keluar dan membuat air ketuban keruh
status gizi ibu hamil (skrinning KEK) dengan normal > 23,5 cm,
tentang asupan gizi selama kehamilan. Bila ibu hamil kurang gizi
maka daya tahan tubuh untuk melawan kuman akan melemah dan
Afriani 2018).
kesehatan bayi dan angka kematian bayi. Angka kematian ibu dan
bayi, serta kejadian bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR)
yang tinggi pada hakekatnya juga ditentukan oleh status gizi ibu
hamil. Ibu hamil dengan status gizi buruk atau mengalami KEK
dengan bayi yang dilahirkan oleh ibu dengan berat badan yang
beberapa hal pemeriksaan dan denyut jantung bayi yang baru bisa
hamil jumlah vaksin yang telah diperoleh dan sejauh mana ibu
diberikan pada ibu hamil sebanyak satu tablet (60mg) setiap hari
kolom test lab haemoglobin (HB), test golongan darah, test lab
pemeriksaannya :
(Afriani, 2018).
ketiga.
f) Pemeriksaan HIV
(Soebyakto, 2016).
2018).
rujukan, dan calon donor darah. Hal ini penting apabila terjadi
berusia 6 bulan.
a. Pengertian
antara ukuran kepala janin dan kapasitas panggul (pelvis) ibu yang
Diagnosis CPD yang paling akurat adalah dengan melihat tanda klinis
2019)
kepala janin belum masuk ke dalam pintu atas panggul pada saat
b. Kalsifikasi CPD
c. Etiologi
berikut:
melintang biasa
ukuranmuka belakang
sempit
corong
sempit miring.
miring.
panggul
Eksostosis pelvis
Spondilolistesis
Presentasi occiput-posterior
Presentasi face-brow
d. Faktor Risiko
ibu yang muda, tinggi badan yang rendah, tipe pelvis tertentu,
Sheiner, 2018).
1) Usia
Risiko CPD meningkat pada ibu hamil usia muda dan usia
2) Tinggi Badan
3) Tipe Pelvis
e. Patofisiologi
ukuran janin dan ukuran pelvis, yakni ukuran pelvis tertentu tidak
Adaptasi psikologi itu ada taking in, taking hold dan letting
tentang perawatan bayi dan cara menyusui bayi yang benar (Pahlavi
et al., 2017).
f. Pemeriksaan Diagnostik
1) Pemeriksaan umum
2) Metode Pinard
dengan ukuran janin yang besar), dan BMI ibu >30 (Nicholson,
2019).
71
4) Pelvimetri Eksternal
a) Radiologi
<9.5 cm
<90 cm
b) USG
c) Klinis
3) Conjugata eksterna : N 18 cm
72
5) Pelvimetri Internal
dimana janin dilahirkan melalui suatu insisi pada dinding depan perut
73
dan dinding rahim dengan syarat rahim dalam keadaan utuh serta
rahim. Sayatan jenis ini dilakukan jika bagian bawah rahim tidak
secara ekstraperitoneum.
ketuban pecah dini. Sedangkan indikasi dari janin adalah fetal distres
d. Manifestasi Klinis
pucat, abdomen lunak dan tidak ada distensi, bising usus tidak ada,
(broad ligamen), infeksi pada saluran genitalia, pada daerah insisi dan
e. Patofisiologi
ketuban pecah dan bayi belum keluar dalam 24 jam, kontraksi lemah
dengan berat di atas 500 gram dengan sayatan pada dinding uterus
1) Pemberian Cairan
2) Diet
3) Mobilisasi
dan kemudian berjalan sendiri pada hari ke-3 sampai hari ke-5
pasca operasi.
4) Katerisasi
5) Pemberian Obat-Obatan
diberikan ketopropen sup 2x/24 jam, melalui orang obat yang dapat
7) Obat-obatan lain
8) Perawatan luka
9) Pemeriksaan rutin
Bayi baru lahir (BBL) normal adalah bayi yang lahir dari
gram sampai dengan 4000 gram dan tanpa tanda – tanda asfiksia dan
suatu keadaan dimana bayi baru lahir dengan umur kehamilan 37-42
ekstrauterin.
Tahapan bayi baru lahir yaitu umur 0 sampai 7 hari disebut neonatal
baru lahir normal adalah bayi yang lahir dengan usia kehamilan aterm
caseosa.
12) Refleks morrrow atau gerak memeluk bila dikagetkan sudah baik.
14) Eliminasi baik, urine dan mekonium akan keluar dalam 24 jam.
1) Adaptasi Fisik
(stimulasi mekanik)
kimiawi).
kali di buang saat lahir dan dalam 24 jam dan akan semakin
air sehingga bahaya diare menjadi serius pada bayi baru lahir
(Noordiati, 2018).
85
servikal. Pada bayi baru lahir lutut saling berjauhan saat kaki
menghisap
abduksi.
pipinya.
sisi rangsangan.
2) Adaptasi Psikologis
setelah bayi lahir. Selama periode ini detak jantung cepat dan
pulsasi tali pusat jelas. Selama periode ini setiap usaha harus
Marhaeni, 2019).
1) Nutrisi
mungkin sesuai keinginan ibu (jika payudara penuh) dan tentu saja
dalam 24 jam.
kebutuhan air pada bayi relatif tinggi 75-80 % dari berat badan
3) Personal Higiene
baru lahir merupakan tantangan tersendiri bagi ibu baru. Ajari ibu,
jika ibu masih ragu untuk memandikan bayi di bak mandi karena
1) Pakaian
pakaian. Jika suhu ruangan kurang dari 25ºC beri bayi pakaian
dobel agar tidak kedinginan. Tubuh bayi baru lahir biasanya sering
terasa dingin, oleh karena itu usahakan suhu ruangan tempat bayi
2) Sanitasi Lingkungan
3) Perumahan
2018).
kehamilan dan pada saat persalinan ikatan itu akan semakin kuat.
satu sama lain setiap waktu dan bersifat unik dan memerlukan
2) Rasa Aman
3) Harga Diri
sayang dapat membentuk harga diri anak. Hal ini bergantung pada
94
4) Rasa Memiliki
(Noordiati, 2018).
2019).
36,50C-370C.
7) Telinga. Posisi telinga berada garis lurus dengan mata, kulit tidak
kendur.
melalui hidung.
utuh, lidah dan uvula digaris tengah, reflek menghisap dan reflek
rooting ada.
11) Abdomen. Abdomen bundar dan simetris pada tali pusat terdapat
dua arteri dan satu vena berwarna putih kebiruan, abdomen lunak
tidak nyeri tekan dan tanpa massa hati teraba 2-3 cm dibawah
yaitu labia mayora ada, mengikuti labia minora, kliktoris ada dan
13) Anus. Diperiksa dengan cara inspeksi yaitu posisi di tengah dan
96
ada, Sedikit Gerak aktif Respiration, Tidak ada Lemah atau tidak
Akhun, 2020).
Diabete Mellitus.
upayakan untuk kontak dengan kulit ibu (Skin to skin contact) atau
antara 36,50C-37,50C.
5) Laboratorium
6) Emotional Support
Yang tidak kalah untuk dilakukan saat bayi baru lahir adalah
6. Nifas
normal seperti sebelum hamil (Asih & Risneni, 2019). Masa Nifas
reproduksi pulih seperti sebelum hamil dan secara normal masa nifas
3) Mengatasi anemia.
sterilisasi.
masa nifas selesai dan memelihara bayi dengan baik, sehingga bayi
tanggung jawab seorang bidan terhenti, karena asuhan kepada ibu harus
asuhan ibu selama masa nifas, bidan mempunyai peran dan tanggung
2019).
Risneni, 2019).
sebagai berikut :
Selama ibu berada dalam masa nifas, paling sedikit 4 kali bidan
(puerperium) yaitu paling sedikit ada 4 kali kunjungan pada masa nifas
masa nifas
2019).
Tujuannya adalah :
103
BBL.
Tujuannya adalah :
perdarahan abnormal.
Purwoastuti, 2019).
Purwoastuti, 2019).
Tujuannya adalah :
nifas.
Purwoastuti, 2019).
a) Uterus
Purwoastuti, 2019).
(1) Bayi lahir fundus uteri setinggi pusat dengan berat uterus
1000 gr.
(2) Akhir kala III persalinan tinggi fundus uteri teraba dua jari
b) Lochea
uteri dan vagina dalam masa nifas. Lochea tidak lain dari pada
sekret luka, yang berasal dari luka dalam rahim terutama luka
Purwoastuti, 2019).
Purwoastuti, 2019).
e) Perineum
Purwoastuti, 2019).
buang air besar kembali teratur dapat diberikan diit atau makanan
usaha ini tidak berhasil dalam waktu 2 atau 3 hari dapat ditolong
dimulia 4-8 jam post partum. Ambulasi dini sangat membantu untuk
Purwoastuti, 2019).
a) Suhu badan
normal suhu badan akan naik lagi karena ada pembentukan ASI,
Kita anggap nifas terganggu kalau ada demam lebih dari 300C
b) Nadi
lebih cepat. Setiap denyut nadi yang akan melebihi 100 adalah
2019).
c) Tekanan darah
2019).
110
d) Pernafasan
suhu dan denyut nadi. Apabila suhu dan denyut nadi tidak
Purwoastuti, 2019).
2019).
kala. Umumnya hal ini terjadi pada hari ke 3 sampai hari ke 5 post
8) Perubahan Hematologi
beberapa hari pertama dari masa post partum. Jumlah sel darah
putih tersebut masih bisa naik lagi sampai 25.000 atau 30.000 tanpa
pada hari ke 3 – 7 post partum dan akan kembali normal dalam 4-5
pada ibu dalam masa nifas. Ibu nifas menjadi sangat sensitif, sehingga
dilakukan bidan pada ibu nifas agar tidak terjadi perubahan psikologis
1) Fase Taking In
melahirkan. Pada saat itu, fokus perhatian ibu terutama pada dirinya
3) Fase Letting Go
Keinginan untuk merawat diri dan bayinya meningkat pada fase ini.
sedikitnya 3 liter air setiap hari, pil zat besi harus diminum untuk
(GAVI, 2019).
bayi lebih kebal dan jarang kena penyakit infeksi, kesehatan ibu
2019).
3) Ambulasi
(GAVI, 2019).
115
4) Eliminasi
hari ke2 postpartum. Jika hari ke-3 belum juga BAB, maka perlu
diberi obat pencahar per oral atau per rektal (GAVI, 2019).
5) Personal Hygiene
7) Seksual
siap dan secara fsik aman serta tidak ada rasa nyeri (GAVI, 2019).
1) Bounding Attachmet
3) Sibling Rivalry
2019).
117
a) Anatomi
payudara
b) Fisiologi Payudara
sama.
ovarium
biaya berobat.
a) Jumlah buang air kecilnya dalam satu hari paling sedikit 6 kali
g) Ibu dapat merasakan rasa geli karena aliran ASI setiap kali bayi
mulai menyusui
menelan ASI
k. ASI Eksklusif
makanan atau minuman lain selama umur 0-6 bulan, bayi harus diberi
Risneni, 2019).
ASI yaitu :
dengan dua atau tiga jari tangan kanan, mulai dari pangkal
susu.
dengan kedua tangan, ibu jari di atas dan empat jari lainnya di
tangan ke depan kea rah putting susu. Lakukan hal yang sama pada
payudara kanan.
kedua tangan secara bersamaan kea rah putting susu dengan cara
sandaran kursi.
c) Satu tangan bayi diletakkan pada badan ibu dan satu di depan
125
payudara
3) Payudara dipegang dengan ibu jari di atas dan jari yang lain
menopang di bawah
mulut bayi
atau disanggah.
dioleskan pada putting susu dan aerola sekitar dan biarkan kering
Purwoastuti, 2019).
7. Keluarga Berencana
Jumlah anak dalam sebuah keluarga yang dianggap ideal adalah dua
dan anak
tidak aman.
2) Mengurangi AKB
berjarak dekat dan tidak tepat waktu. Hal ini berkontribusi pada
sedikit bayi yang terinfeksi dan anak yatim. Selain itu, kondom
HIV.
kandung.
atau bayi berat lahir rendah (BBLR). Bayi yang dilahirkan oleh
kerjanya yaitu :
1) Kondom
2) Pil KB
dengan minipil. Pil yang diminum setiap hari ini berguna untuk
rahim.
4) Suntik KB
5) Implant
6) Tubektomi
mengikat saluran tuba falopi kemudian sel telur pun tidak akan
bisa menuju rahim dan sel sperma juga tidak akan bisa mencapai
tuba falopi.
7) Vasektomi
sel sperma dari testis ke penis, dengan metode ini sperma tidak
bisa keluar bersama air mani saat pria ejakulasi. Cara kerjanya
kelebihan KB yaitu:
1) Implant
a) Keuntungan
implant adalah setiap saat selama siklus haid hari ke-2 sampai
hari ke-7.
b) Kekurangan
jantung.
134
a) Keuntungan
b) Kekurangan
a) Keuntungan
b) Kekurangan
hari, resiko komplikasi kecil, tetapi disisi lain hal yang utama
a) Kentungan
b) Kekurangan
5) Kondom
a) Keuntungan
b) Kekurangan
6) Pil KB
a) Keuntungan
b) Kerugian
7) KB Suntik
a) Keuntungan
b) Kekurangan
kontraindikasi KB yaitu:
1) Implant
a) Indikasi
b) Kontraindikasi
toleransi glukosa.
a) Indikasi
b) Kontraindikasi
payudara.
138
a) Indikasi
permanennya kontrasepsi.
b) Kontraindikasi
a) Indikasi
cukup.
b) Kontraindikasi
5) Kondom
a) Indikasi
b) Kontraindikasi
6) Pil KB
a) Indikasi
b) Kontraindikasi
7) KB Suntik
a) Indikasi
b) Kontraidikasi
dengan anggota tim kesehatan yang lain sesuai dengan kondisi ibu.
yaitu bidan dan pasien agar dapat dilaksanakan dengan efektif karena
kepada ibu.
metode SOAP salah satu kemajuan informasi secara sistematis yang dapat
a. Subjektif
keluhannya.
b. Objektif
c. Analisa
klien.
143
d. Penatalaksanaan
data.
C. Kerangka Teori
Asuhan Kebidanan Komprehensif Ibu Dengan KEK
Asuhan Kebidanan Asuhan Kebidanan Asuhan Kebidanan Asuhan Kebidanan Asuhan Kebidanan
Kehamilan dengan KEK Persalinan Bayi Baru Lahir Nifas KB
Kek pada ibu hamil Sectio Caesarea adalah suatu Nifas adalah dimulai setelah Keluarga berencana
adalah kekurangan cara melahirkan janin dengan Fisiologis Patologis plasenta lahir sampai alat- adalah gerakan
gizi pada ibu hamil, membuat sayatan pada dinding alat kandungan kembali untuk membentuk
dengan hasil uterus melalui dinding depan normal keluarga yang sehat
pemeriksaan LILA perut Rujuk dan sejahtera
<23,5 cm dengan membatasi
Patologis Fisiologis kelahiran
Membina ksejahteraan ibu dan bayi dengan kehamilan dan persalinan yang nyaman dan aman
144
Bagan 2.1 Kerangka Teori
Sumber : Kemenkes RI, (2020), Sagita, (2018) Noordiyati, (2018), Asih144
dan Resneni, (2019), Prigita dan Rembang, (2019), Buku KIA, (2020)
145
D. Kerangka Konsep
Variabel Bebas
145
BAB III
METODEOLOGI PENELITIAN
A. Desain Penelitian
meneliti pada kondisi objek secara ilmiah serta menjelaskan suatu fenomena
mengenai suatu data yang diteliti (Sugiyono, 2019). Adapun jenis penelitian
persalinan, nifas dan bayi baru lahir. Penelitian studi kasus komprehensif
persalinan, bayi baru lahir, nifas dan keluarga berencana sehingga diperoleh
146
147
B. Informan Penelitian
Dalam penelitian ini peneliti memilih subyek penelitian untuk studi kasus
komprehensif ini yang meliputi bidan, Tn. R selaku suami, Kelurga serta Ny.
Ny. Y dari masa kehamilan 36 minggu hingga masa nifas selesai dan
1. Lokasi
2. Waktu
D. Instrumen Penelitian
data yang digunakan dalam penelitian. Dalam penelitian ini alat atau media
Metlin.
5. Alat yang diperlukan untuk melakukan pemeriksaan fisik ibu nifas berupa
yang dibuat oleh peneliti untuk mendapatkan informasi dan data terkait
bayi baru lahir sampai dengan keluarga berencana (KB). Dan metode studi
dengan cara mempelajari, meneliti dan membaca buku, jurnal, Karya Tulis
Ilmiah dan artikel-artikel yang berkaitan dengan masalah yang terjadi pada
TINJAUAN KASUS
TAHUN 2023
I. Pengkajian
1. Data Subyektif
a. Biodata
No. RM :-
150
151
b. Alasan Datang
c. Keluhan Utama
1 Hamil ini - - - - - - - - - -
G1P0A0
ANC TM I : 2 kali
TM II : 4 kali
TM III : 3 kali
TT II : Mei 2022
tablet
hamil
3) Riwayat kontrasepsi
kontrasepsi
Lama kontrasepsi :-
Keluhan :-
Alasan lepas :-
kontrasepsi IUD
e. Riwayat Haid
6) HPL : 10-04-2023
f. Riwayat Kesehatan
Tuberkulosis
Tuberkulosis
Hipertensi
seperti Jantung
Tuberkulosis.
seperti Jantung.
155
minuman keras.
h. Kebutuhan Sehari-Hari
Kebutuhan sehari-hari
a) Pola nutrisi
Macam: Bervariasi
156
Kebutuhan sehari-hari
Tidak ada
b) Pola istirahat
c) Pola aktivitas
e) Pola seksual
Kebutuhan sehari-hari
f) Pola eliminasi
i. Data Psikologis
seorang ibu.
158
tetap.
k. Data Perkawinan
tahun.
tahun.
l. Data Spiritual
bulanan.
2. Data Obyektif
1) Pemeriksaan Fisik
b) Kesadaran : Composmentis
c) Tanda-tanda vital
Selama hamil TM I : 49 kg
TM 11 : 57 kg
TM III : 58 kg
g) LILA : 23 cm
h) Status present
- Kepala – Muka
Kepala : Mesochepal
Mata : Simetris
- Ekstremitas
Bawah : Oedema
2) Pemeriksaan Obstetri
a) Inspeksi
- Mammae : Simetris
Putingsusu : Menonjol
Kebersihan : Terjaga
b) Palpasi
janin
janin
- Leopold IV : Konvergen
c) Auskultasi
d) Perkusi
3) Pemeriksaan Penunjang
Reduksi : Negatif.
Sifilis : Negatif.
B20 : Negatif.
HBsAg : Negatif.
1. Diagnosa Nomenklatur
kronik.
2. Masalah
3. Kebutuhan
Tidak ada
a. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan, yaitu keadaan ibu dan janin baik,
x/menit
b. Menganjurkan ibu untuk istirahat yang cukup, yaitu tidur siang 1-2 jam
waktunya.
1x1/hari
VII. Evaluasi
1. Data Subjektif
2. Data Objektif
a. Pemeriksaan Fisik
2) Kesadaran : Composmentis
3) Tanda-tanda vital :
4) Ekstremitas
b. Pemeriksaan Obstetric
1) Inspeksi
- Mammae : Simetis
Kebersihan : Terjaga
166
2) Palpasi
- Leopold IV : Konvergen
3) Auskultasi
4) Perkusi
c. PemeriksaanPenunjang
Negatif.
3. Assessment
Ny. Y, umur 20 tahun, G1P0A0 hamil 36+5 minggu, janin tunggal, hidup, intra
4. Penatalaksanaan
a. Beritahu ibu hasil pemeriksaannya, yaitu TD: 110/80mmHg, Suhu: 36,2 0C,
c. Beritahu ibu tanda bahaya kehamilan Trimester III, yaitu pandangan mata
kabur, sakit kepala yang berat dan menetap, bengkak pada muka dan tangan,
d. Beritahu ibu tentang Body Mekanik pada ibu hamil yaitu posisi tubuh yang
baik untuk menyesuaikan perubahan tubuh pada ibu hamil terutama tulang
punggung yang lordosis. Body mekanik yang harus ibu hamil perhatikan
meliputi cara berdiri yang benar, posisi tidur, posisi mengangkat beban, dan
posisi jongkok. Sedangkan body mekanik yang harus ibu hamil hindari yaitu
naik turun tangga, mengangkat beban terlalu berat, melakukan posisi yang
e. Beritahu ibu KIE KB jangka panjang yaitu IUD, Implant, dan Kontrasepsi
mantap
I. Data Subjektif
keluhan.
1. Pemeriksaan Fisik
b. Kesadaran : Composmentis
c. Tanda-tanda vital :
d. Ekstremitas
2. Pemeriksaan Obstetric
1) Inspeksi
- Mammae : Simetis
Kebersihan : Terjaga
2) Palpasi
janin
- Leopold IV : Divergen
3) Auskultasi
4) Perkusi
3. Pemeriksaan Penunjang
Negatif
III.Assessment
Ny. Y, umur 20 tahun, G1P0A0 hamil 38+1 minggu, janin tunggal, hidup, intra
IV. Penatalaksanaan
a. Beritahu ibu hasil pemeriksaannya, yaitu TD: 110/80 mmHg, Suhu: 36,00C,
I. Data Subjektif
1. Pemeriksaan Fisik
b. Kesadaran : Composmentis
c. Tanda-tanda vital :
SPO2 : 98%
d. Ekstremitas
2. Pemeriksaan Obstetric
1) Inspeksi
- Mammae : Simetis
Kebersihan : Terjaga
2) Palpasi
janin
- Leopold IV : Divergen
3) Auskultasi
4) Perkusi
6) Pemeriksaan dalam
Oleh : Bidan
Indikasi : CPD
Hasil
4. Pemeriksaan Penunjang
gram.
III. Assessment
Ny. Y, umur 20 tahun, G1P0A0 hamil 40+3 minggu, janin tunggal, hidup,
IV. Penatalaksanaan
b. Beritahu kepada ibu tentang advice dr.SPOG yaitu ibu akan segera
lahiran
Caesarea
SC
I. Data Subjektif
Ibu mengatakan siap dan bersedia untuk dilakukan tindakan operasi Sectio
Caesarea.
a. Pemeriksaan Fisik
2) Kesadaran : Composmentis
3) Tanda-tanda vital :
SPO2 : 98%
4) Ekstremitas
b. Pemeriksaan Obstetric
1) Inspeksi
- Mammae : Simetis
Kebersihan : Terjaga
terpasang kateter
2) Palpasi
janin
- Leopold IV : Divergen
3) Auskultasi
4) Perkusi
c. Pemeriksaan Penunjang
III. Assessment
Ny. Y, umur 20 tahun, G1P0A0 hamil 40+3 minggu, janin tunggal, hidup,
IV. Penatalaksanaan
c. Anjurkan ibu untuk puasa. Ibu terakhir makan pukul 16.00 WIB
tahun.
- Pasang DC (Kateter)
Perkembangan III)
I. Data Subjektif
Ibu melahirkan anak pertamanya secara operasi SC. Bayi lahir tanggal 13
April 2023 pukul 20.10 WIB jenis kelamin perempuan menangis kuat,
gerakan aktif, warna kulit kemerahan. Ibu merasakan nyeri pada bekas
a. Pemeriksaan Fisik
2) Kesadaran : Composmentis
3) Tanda-tanda vital :
4) Ekstremitas
b. Pemeriksaan Obstetric
- Mammae : Simetis
182
Kebersihan : Terjaga
terpasang kateter
III. Assessment
IV. Penatalaksanaan
b. Anjurkan ibu untuk mobilisasi dini yaitu miring kiri dan miring kanan
c. Beritahu kepada ibu tidak boleh makan dan minum sebelum kentut.
pada pasien
183
petugas kesehatan
1. Data Subjektif
2. Data Objektif
6) Nilai APGAR
b. Data Umum
b. Kesadaran : Composmetis
SPO2 : 98%
c. Pemeriksaan Fisik
Kepala : Messochepal
menonjol
ada kelainan
labiopalatoskizis
d. Refleks
Sucking : Baik
Grap : Baik
Moro : Baik
Babyskin : Baik
3. Assessment
Bayi Ny. Y, Umur 6 jam, Jenis kelamin perempuan, dengan bayi baru
lahir normal.
4. Penatalaksanaan
cm
c. Beritahu ibu cara perawatan tali pusat yang baik yaitu menjaga tali
pusat tetap kering, jangan tutupi tali pusat dengan popok bayi, selalu
dan pegang kepala bayi dengan satu tangan dan pertahankan posisi
payudara ibu dengan tangan ibu yang lain. Lalu dekatkan muka bayi
penting bagi bayi karena ASI mengandung gizi yang cukup yang
juga sebagai sumber kekebalan dan mengandung zat anti alergi untuk
EKSKLUSIF
f. KIE tentang tanda bahaya pada bayi baru lahir yaitu bayi rewel atau
tidur lama dan tidak mau menyusui, panas tinggi, warna kulit bayi
kuning, sesak napas, merintih, tali pusat dan sekitar perut bayi
berwarna kemerahan dan berbau atau tali pusat lepas sebelum kering
Ibu dan keluarga sudah memahami tentang tanda bahaya bayi baru
lahir
1. Data Subjektif
2. Data Objektif
a. Pemeriksaan Fisik
2) Kesadaran : Composmetis
BB : 3.100 gram
b. Pemeriksaan Fisik
Kepala : Messochepal
Genetalia : Bersih
3. Assessment
Bayi Ny. Y Umur 6 hari, Jenis kelamin perempuan, dengan bayi baru lahir
normal.
4. Penatalaksanaan
BB : 3.200 gram.
tanpa tambahan makanan apapun. ASI adalah makan yang penting bagi
bayi karena ASI mengandung gizi yang cukup yang dibutuhkan oleh
191
kekebalan dan mengandung zat anti alergi untuk mencegah alergi pada
bayi.
EKSKLUSIF
c. KIE tentang tanda bahaya pada bayi baru lahir yaitu bayi rewel atau
tidur lama dan tidak mau menyusui, panas tinggi, warna kulit bayi
kuning, sesak napas, tali pusat dan sekitar perut bayi berwarna
kemerahan dan berbau atau tali pusat lepas sebelum kering dan keluar
Ibu dan keluarga sudah memahami tentang tanda bahaya bayi baru
lahir
dan pegang kepala bayi dengan satu tangan dan pertahankan posisi
payudara ibu dengan tangan ibu yang lain. Lalu dekatkan muka bayi ke
payudara ibu. Pastikan tubuh bayi menempel betul dengan tubuh bayi.
A. Data Subjektif
B. Data Objektif
1. Periksaan Umum
b. Kesadaran : Composmetis
RR : 49x/menit S:-
2. Pemeriksaan Fisik
Kepala : Messochepal
Genetalia : Bersih
C. Assessment
Bayi Ny. N, Umur 28 hari, Jenis kelamin perempuan, dengan bayi baru
lahir normal.
D. Penatalaksanaan
1. Beritahu ibu hasil pemeriksaan bahwa bayinya dalam keadaan baik atau
2. Memberi KIE untuk menjaga agar bayi tetap kering dan hangat, selalu
tanpa tambahan makanan apapun. ASI adalah makan yang penting bagi
bayi karena ASI mengandung gizi yang cukup yang dibutuhkan oleh
kekebalan dan mengandung zat anti alergi untuk mencegah alergi pada
bayi.
EKSKLUSIF
0), usia 1 bulan diberikan (BCG dan Polio 1), usia 2 bulan diberikan
dan Polio 3), usia 4 bulan diberikan (DPT-HB-Hib 3, Polio 4 IPV atau
keluarga
1. Data Subjektif
2. Data Objektif
a. Pemeriksaan Fisik
2) Kesadaran : Composmetis
b. Pemeriksaan Obstetrik
2) Mammae : Simetris
- Kebersihan : Terjaga
3) Abdomen
- Kontraksi : Keras
196
4) Genitalia
- Ppv : 60 cc
- Kateterisasi : Terpasang
c. Pemeriksaan Penunjang
3. Assessment
Ny. Y, Umur 20 tahun, P1A0, post partum 6 jam post SC, belum bisa
kentut, dengan nifas normal, involusi uterus baik dengan mulas fisiologis,
keadaan ibu.
4. Penatalaksanaan
b. Beritahu ibu bahwa nyeri pada luka yang dirasakan tergolong normal
A. Data Subjektif
B. Data Objektif
1. Pemeriksaan Fisik
b. Kesadaran : Composmetis
2. Pemeriksaan Obstetrik
b. Mammae : Simetris
- Kebersihan : Terjaga
c. Abdomen
infeksi
- Kontraksi : Keras
d. Genitalia
- Ppv : 20 cc
C. Assessment
Ny. Y, Umur 20 tahun, P1A0, post partum 6 hari dengan nifas normal,
involusi uterus baik, keadaan ibu , luka bekas operasi dalam proses
penyembuhan.
D. Penatalaksanaan
buah-buahan.
operasinya
5. Beritahu ibu tanda bahaya masa nifas yaitu demam lebih dari 2 hari,
keluar cairan berbau dari jalan lahir, pendarahan lewat jalan lahir,
bengkak pada wajah kaki, payudara bengkak disertai merah. Jika ada
Ibu faham dan akan melakukan kunjungan bila ada tanda bahaya
nifas.
201
1. Data Subjektif
2. Data Objektif
a. Periksaan Fisik
2) Kesadaran : Composmetis
b. Pemeriksaan Obstetrik
2) Mammae : Simetris
- Kebersihan : Terjaga
3) Abdomen
- Kontraksi : Keras
202
4) Genitalia
- Ppv : 10 cc
5) Ekstremitas
3. Assessment
Ny. Y, Umur 20 tahun, P1A0, post partum 26 hari dengan nifas normal,
4. Penatalaksanaan
sesering mungkin.
1. Data Subjektif
2. Data Objektif
a. Periksaan Fisik
2) Kesadaran : Composmetis
b. Pemeriksaan Obstetrik
2) Mammae : Simetris
- Kebersihan : Terjaga
3) Abdomen
tanda infeksi
- Kontraksi : Keras
4) Genitalia
- Vulva/Vagina : Bersih
5) Ekstremitas
3. Assessment
Ny. Y, Umur 20 tahun, P1A0, post partum 34 hari dengan nifas normal,
4. Penatalaksanaan
1. Data Subjektif
2. Data Objektif
a. Pemeriksaan Fisik
2) Kesadaran : Composmetis
BB : 98 kg
b. Pemeriksaan Obstetrik
- Kepala-Leher
Kepala : Messochepal
3. Assessment
4. Penatalaksanaan
masih terpasang.
IUD terpasang
PEMBAHASAN
dinas Kesehatan kabupaten brebes melalui surat izin permohonan penelitian dari
kabupaten Brebes. Surat balasan dari Dinas Kesehatan kabupaten Brebes dengan
berkenan untuk menjadi obyek dalam penelitian ini. Peneliti melanjutkan dengan
didapatkan hasil pengkajian yaitu nama Ny. Y, umur 20 tahun, hamil 36 minggu,
pekerjaan ibu rumah tangga. Nama suami Tn. R, umur 21 tahun, pekerjaan
dilakukan minimal 6 kali selama masa kehamilan yaitu 1 kali pada trimester I, 1
kali pada trimester ke II dan 2 kali di trimester III. Ny. K sudah memeriksakan
210
211
kali, trimester III sebanyak 5 kali. Hal ini sudah sesuai dengan teori.
Ny. Y telah mendapatkan tablet tambah darah dengan dosis 1 tablet sehari,
selama kehamilan ibu telah mengonsumsi sebanyak 280 tablet. Hal ini sesuai
dengan teori (Hani, 2019) yang menyatakan bahwa setiap ibu hamil minimal
mendapat tablet Fe sebanyak 280 tablet selama kehamilan. Pemberian obat ini
Hasil pemeriksaan fisik pada Ny. Y dengan hasil keadaan umum Ny. Y
baik, kesadaran composmentis, TTV TD: 110/70 mmHg, Nadi: 82 x/menit, Suhu :
muka tidak pucat dan konjungtiva tidak anemis Menurut teori (Hidayat, 2017)
bahwa nilai batas normal tekanan sistole yaitu 100-110 mmHg, dan tekanan
diastole yaitu 60-80 mmHg. Hal ini sesuai dengan teori (Walyani, 2017) bahwa
ibu hamil sehat memiliki suhu tubuh antara 36-37,5 0C, bila suhu tubuh lebih dari
Menurut teori (Larastining, 2021) denyut nadi normal pada ibu hamil dapat
mencapai 80-90 x/menit. Hal ini dikarenakan jantung bekerja lebih keras untuk
Hasil nilai IMT Ny. Y dari awal kehamilan yaitu 19,5 cm. Menurut
penulis, nilai IMT pada Ny. Y dalam batas normal, Ny. Y yang sebelumnya
memiliki berat badan normal dengan indeks massa tubuh < 23,3 maka Ny. Y
selama kehamilan mengalami kenaikan berat badan sebanyak 10 kg, hal ini sesuai
dengan pendapat (Haidar, 2016 dalam Darah Ifalahma, 2019), yang mengatakan
bahwa total pertambahan berat badan pada kehamilan normal antara 12-15 kg atau
212
minimal berat badan ibu naik sebanyak 9 kg atau 1 kg setiap bulannya (Buku
KIA, 2021), dengan demikian maka tidak terdapat kesenjangan antara teori
dengan praktik. Ny. Y memiliki tinggi badan 157 cm menurut Buku KIA (2017),
bila tinggi badan < 145 cm, maka faktor risiko panggul sempit dan kemungkinan
indikator status nutrisi orang dewasa terutama pada perempuan yang sedang
merencanakan keturunan. Normal LILA ibu hamil harus lebih dari 23,5 cm,
pengukuran ini dilakukan pada wanita usia subur terutama dalam tenang usia 15-
45 tahun. Hasil pengukuran LILA pada Ny. Y dengan hasil 23 cm. Maka LILA
Menurut Hanafi 2017 tinggi fundus uteri pada usia kehamilan 36 minggu
31 cm atau pertengahan pusat dan processus xipoideus dan berat janin 1500-2500
gr dan janin dapat hidup tanpa kesulitan. Hasil pemeriksaan pada Ny. Y
didapatkan TFU 26 cm, hal ini merupakan resiko yang terjadi akibat ibu hamil
Berdasarkan hasil DJJ Ny. Y yaitu 138 x/menit hal ini sesuai dengan teori
jantung janin dalam rahim dan normalnya yaitu 120-160 x/menit, maka DJJ
II trimester III Hemoglobin 12,8 gr/dL, hal ini sesuai dengan teori (Mochtar,
dikatakan normal pada angka > 11 gr/dl, hal ini tergolong fisiologis sesuai
didapatkan hasil ibu mengeluh nyeri punggung. Hal ini sesuai dengan teori (Yani
Firda Triyana, 2018) bahwa rahim yang membesar membuat punggung dan
pinggang terasa sakit dan pegal, apalagi bila ibu hamil melakukan aktivitas berat,
maka keluhan ibu diumur kehamilannya 36 minggu sesuai teori adalah normal.
Hasil pemeriksaan fisik Ny. Y dengan hasil keadaan umum Ny. Y baik,
kesadaran composmentis, TTV TD: 110/80 mmHg, Nadi: 84 x/menit, Suhu 36,0
0
C, Respirasi: 22 x/menit. Menurut teori dari (Hidayat, 2017) bahwa nilai batas
normal tekanan systole yaitu 100-110 mmHg, dan tekanan diastoleyaitu 60-80
mmHg. Menurut teori (Walyani, 2017) tekanan darah rendah pada ibu hamil
biasanya disebabkan oleh adanya perubahan hormon dan peningkatan aliran darah
ke janin.
sehingga pernapasan pada ibu hamil lebih dalam dan panjang. Hal ini
Menurut teori (Walyani, 2017) bahwa ibu hamil sehat memiliki suhu tubuh
antara 36,0 0C-37,5 0C, bila suhu tubuh lebih dari 37,5 0C dikatakan demam yang
214
merupakan manifestasi dari infeksi kehamilan, suhu ibu Ny. Y didapat 36,3 0C
Menurut teori (Arini et al, 2017) denyut nadi normal pada ibu hamil dapat
mencapai 80-90 x/menit. Hal ini dikarenakan jantung bekerja lebih keras untuk
menyediakan lebih banyak darah bagi ibu dan janin. Peneliti melakukan
buahan seperti buah naga 3x 1 hari setiap pagi, sore dan malam hari dengan porsi
2 buah naga, ibu mengkonsumsi sari kurma 1- 2 sendok makan 2x1 hari , ibu
mengkonsumsi protein seperti telur, tempe,dan tahu dalam sehari 1 kali, dan
sayur-sayuran hijau dalam sehari 3 kali mengkonsumsi sayuran hijau, hal ini
Hasil pemeriksaan DJJ Ny. Y yaitu 146 x/menit hal ini sesuai dengan teori
tanggal 07 April 2023, di Rumah Ny. Y dengan umur kehamilan 38+1 minggu, Ibu
dalam batas normal meliputi Berdasarkan hasil pemeriksaan fisik Ny. Y dengan
yang sangat penting bagi seorang ibu dimana terjadi pengeluaran hasil konsepsi
215
(janin dan plasenta) yang telah cukup bulan (37-42 minggu). Terdapat dua metode
persalinan, yaitu persalinan lewat vagina yang dikenal dengan persalinan alami
dan persalinan Caesar atau Sectio Caesarea (SC). Persalinan dengan metode SC
dilakukan atas dasar indikasi medis baik dari sisi ibu dan janin, seperti
Cephalopelvik disproportion (CPD) atau letak abnormal pada janin, serta indikasi
lainnya yang dapat membahayakan nyawa ibu maupun janin (Cunningham et al.,
2020). pada Ny. Y dengan kehamilan kekurangan energi kronik, dan indikasi
Sectio Caesarea adalah 40-60 menit. Operasi Sectio Caesarea Ny. Y berlangsung
pembukaan yang terdiri dari fase aktif dan fase laten, kala II yaitu kala
pengeluaran janin, kala III melahirkan plasenta dan kala IV pemantauan ibu dan
bayi. Bayi lahir pada pukul 20.10 WIB beserta dengan plasenta dengan APGAR
Score normal yaitu 8/9/10 bayi menangis kuat, gerakan aktif dan, kulit
lanjut pada pukul 23.00 WIB dan dilakukannya pemeriksaan tanda-tanda vital,
dilakukan yaitu potong tali pusat, mempertahankan suhu tubuh bayi, perawatan
216
tali pusat, memberikan salep mata eritromisin 1% pada kedua mata, pemberian
IMD. Hal ini sesuai dengan teori (Novieastari et al., 2020) penatalaksanaan bayi
baru lahir yaitu, jaga bayi tetap hangat, isap lendir dari mulut dan hidung (bila
perlu), keringkan, pemantauan tanda bahaya klem dan potong ikat tali pusat,
lakukan IMD, beri suntikan vit. K, beri salep mata, pemberian imunisasi, Hb 0
Pada kunjungan ke I bayi Ny. K usia 6 jam dengan bayi baru lahir normal,
pada usia kehamilan 40+3 minggu , jenis kelamin perempuan, anus terdapat
lubang, tidak ada cacat bawaan. Pada pemeriksaan terdapat data keadaan umum
bayi baik, keadaan fisik tidak ada kelainan, tanda-tanda vital dalam batas normal,
berat badan 3100 gram, panjang badan 45 cm, lingkar kepala 33,5 cm dan lingkar
dada 35 cm, Reflek rooting, sucking baik, sudah menyusu sebanyak 3x lamanya
coklat ke kuningan konsistensi lunak. Sudah tidur selama 3 jam. Hal ini ada
kesenjangan antara teori dan praktik (Novieastari et al., 2020) tanda- tanda bayi
Pada Kunjungan ke II Asuhan pada Bayi Ny. Y usia 6 hari bayi menyusu
217
kuat dan tidak rewel. Hasil pemeriksaan fisik dalam batas normal, dan sudah
diberikan Imunisasi HB 0 , asuhan bayi baru lahir sudah dilakukan sesuai dengan
(Buku KIA, 2020) meliputi jaga kehangatan bayi untuk mencegah terjadinya
hipotermi, bayi sudah dilakukan perawatan tali pusat, bayi hanya diberikan asi
saja selama 6 bulan (ASI Eksklusif), mengajarkan tanda-tanda bahaya pada bayi
seperti nafas tidak teratur, bayi tidak mau menyusu, demam, bayi berwarna
kuning.
Berdasarkan hasil pemeriksaan fisik tali pusat sudah lepas, hal tersebut
sesuai dengan teori (Novieastari et al, 2020) pada umumnya tali pusat bayi baru
lahir lepas dalam waktu 1-3 minggu setelah lahir, tali pusat bayi baru lahir Ny.K
lepas pada usia 7 hari maka hal ini sesuai dengan teori.
Pada Kunjungan ke III Asuhan pada bayi Ny. Y usia 28 hari, bayi
menyusu kuat dan sudah dilakukan imunisasi BCG. Hal ini sesuai dengan (Buku
KIA, 2020).
Asuhan yang diberikan pada bayi baru lahir meliputi menjaga kehangatan
bayi, pemantauan tumbuh kembang dan nutrisi bayi dengan rutin melakukan
imunisasi tepat pada waktunya. Menurut (Buku KIA, 2020) asuhan yang
dilakukan pada KN III meliputi pemeriksaan pertumbuhan dan nutrisi. Hal ini
yaitu kunjungan 6 jam, 6 hari, 26 hari dan 34 minggu, hal ini sesuai dengan teori
(Saleha, 2018) yaitu kunjungan masa nifas paling sedikit 3 kali kunjungan
dilakukan untuk menilai status ibu dan bayi baru lahir dan untuk mencegah,
218
atas kelahiran bayinya. Hasil pemeriksaan tanda-tanda vital dalam batas normal
yaitu tekanan darah 110/70 mmHg, nadi 81 x/menit, respirasi 22 x/menit, suhu
36,7 0C. Pada pemeriksaan mata tidak ada kelainan, pemeriksaan abdomen TFU 2
jari dibawah pusat, hal ini sesuai dengan teori (Saleha, 2017) tinggi fundus uteri
setelah bayi lahir adalah dua jari dibawah pusat. Kontraksi teraba keras, kandung
30 ml. Hal ini sesuai dengan teori (Saleha, 2017) bahwa lochea rubra berisi darah
segar dan sisa-sisa selaput ketuban, sel-sel desidua, verniks kaseosa, lanugo,
mencegah perdarahan masa nifas karena atonia uteri, mendeteksi dan merawat
penyebab lain dari perdarahan, rujuk jika perdarahan berlanjut, pemberian ASI
awal dan menjaga hubungan antara ibu dan bayi baru lahir. Pada Ny. Y, sudah
dilakukan ambulasi dini yaitu menganjurkan ibu untuk mobilisasi ringan mulai
dengan turun dari tempat tidur dan membantu ibu turun untuk BAK dan
mengganti pembalut setelah 2 jam persalinan. Menurut teori, ambulasi dini atau
postpartum bangun dari tempat tidurnya dan berjalan secara bertahap. Keuntungan
ambulasi dini ibu menjadi lebih sehat dan kuat, dan tidak memiliki pengaruh yang
buruk bagi ibu. Ny. Y, istirahat saat bayinya tidur. Menurut teori (Ribek et al,
2018) ibu menyusui dianjurkan untuk istirahat cukup untuk mencegah kelelahan
219
merawat bayi, mengurangi jumlah ASI yang diproduksi, maka hal ini sudah
mengatakan tidak ada keluhan, bayi menyusu kuat. Dan ibu sudah memenuhi
dengan (Buku KIA, 2020) meliputi TTV, pemeriksaan fisik yang berfokus pada
tinggi fundus uteri, kontraksi, kandung kemih, lokhea dan jumlah perdarahan.
Dengan hasil TTV dalam batas normal, pemeriksaan fisik tidak ada kelainan.
Tinggi fundus uteri 2 jari dibawah pusat, kontraksi baik, kandung kemih kosong,
mengatakan tidak ada keluhan, ASI keluar lancar ibu. Berdasarkan hasil
pemeriksaan pada Ny. Y sudah sesuai dengan teori (Buku KIA, 2020) meliputi
pemeriksaan fisik yang berfokus pada kontraksi dan tinggi fundus uteri,
payudara, anjuran ASI Eksklusif dan konseling KB. Dengan hasil TTV dalam
batas normal, pemeriksaan fisik tidak ada kelainan, TFU 3 pertengahan pusat dan
Pada kunjungan nifas ke IV pada Ny. Ydengan 34 hari post partum ibu
mengatakan ASI keluar lancar, Berdasarkan hasil pemeriksaan pada Ny. Y sudah
220
sesuai dengan teori (Buku KIA, 2020) meliputi pemeriksaan fisik yang berfokus
pada kontraksi dan tinggi fundus uteri, pemeriksaan lokhea dan perdarahan,
periksa adanya tanda-tanda infeksi, periksa payudara, anjuran ASI Eksklusif dan
konseling KB, pelayanan KB. Dengan hasil TTV dalam batas normal,
pemeriksaan fisik tidak ada kelainan, TFU tidak teraba, lokhea alba, ibu hanya
upaya menurunkan Angka Kematian Ibu dan Angka Kematian Bayi dengan
mengukur jumlah dan menjaga jarak kehamilan yang diinginkan. Ny. Y memilih
menggunakan alat kontrasepsi yaitu IUD dengan alasan lebih ekonomis dan
jangka panjang.
BAB VI
A. Kesimpulan
umur 20 tahun di Puskesmas Kaliwadas, BPM Ny.S dan di rumah Ny. Y dari
masa hamil, bersalin, bayi baru lahir, nifas dan keluarga berencana dengan
1. Asuhan Kehamilan
2. Asuhan Persalinan
indikasi CPD.
221
222
4. Asuhan Nifas
Nifas pada Ny. Y didapati hasil bahwa masa nifas Ny. Y berjalan
dilakukan tindakan.
B. Saran
komplikasi.
2. Bagi Klien
dan KTI, sehingga penyusunan Proposal dan KTI di tahun depan lebih
4. Bagi Penulis
ibu hamil, bersalin, pada Bayi Baru Lahir, nifas dan Keluarga Berencana
Amini, W., Sriasih. G.K. dan Marhaeni, G.A. 2017, Asuhan Kebidanan Nermatus,
Bayi,& Anak Prasekolah. Jogjakarta: ANDI
Asih & Risneni, (2016. Asuhan Kebidanan Nifas dan Menyusu. Aceh: CV Trans
Infomeda
Asih Yusari & Risneni, (2016). Buku Ajar Dokumentas Kebidanan. Aceh: CV
Trans Infomeda
Bidan dan Dosen Kebidanan Indonesia, (2017). Teori dan Asuhan Kebidanan.
Sumatera Utara: Universitas Haji Sumatera Utara
Cunningham, F. G., Leveno, K. J., Bloom, S. L., Spong, C. Y., Dashe, J. S.,
Hoffman, B. L… …Sheffield, J. S. (2019), Williams Obstetrics (24th ed.).
United States of America: McGraw-Hill Education
Dinkes Jateng. 2017. Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2017. Dinkes
Jateng.
Martowirjo, A. L., Atoy, L., & Prio, A. (2018). Asuhan Keperawatan Pada Pasten
Post Op Sectio Caesarea Dalam Pemenuhan Kebutuhan Rasa Nyaman
(Nyeri). Kendari, Sulawesi Tenggara: Kemenkes Kendari Sulawesi
Tenggara
Munabi, I. G., Luboga, S. A., Luboobi, L., & Mirembe, F. (2018). Association
between Maternal Pelvis Height and Intrapartum Foetal Head Moulding in
Ugandan Mothers with Spontaneous Vertex Deliveries. Obstetrics and
Gynecology International, 2018, 7-9.
https://doi.org/10.1155/2016/3815295
Mendri, N. K., & Sarwo prayogi, A. (2017). Asuhan Keperawatan pada Anak
Sakit dan Bayı Resiko Tinggi. Jogjakarta: ANDI
Noordhati. 2018. Asuhan Kebidanan, Neonatus, Bay, Balita, Dan Anak Pra
Sekolah. Palangkaraya: Politeknik Kemenkes.
Pahlavi, L. R., Sari, R. D. P., & Ramkita, N. (2017). Multigravida dengan Riwayat
Sectio Caesarea Atas Indikasi Disproporsi Kepala Panggul dengan
Penyerta Tumor Paru, Kekurangan Energi Kronik dan Anemia Berat.
Jurnal Medula, 7(4), 30-36.
Rukiyah, & Yulianti. (2019), Asuhan Kebidanan Neonatus, Bayi Dan Anak Pra
Sekolah. Jakarta : TIM
Rusli, Awang Irawan, dkk. (2016). Hubungan Peningkatan Berat Badan Ibu
Hamil dengan Lama Persalinan. Jakarta : Universitas Indonesia
Sagita, F. (2019). Asuhan Keperawatan The Post Partum Dengan Post Operasi
Sectin Caesarea. Padang : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
Sihombing, N., Saptarini, I., & Putri, D. S. K. (2017). The Determinants of Sectio
Caesarea Labor in Indonesia (Further Analysis of Riskesdas 2013), Jurnal
Kesehatan Reproduksi, 8(1), 63-75.
https://doi.org/10.22435/kespro.v8i1.6641.63-75
Socolov, D. G., Iorga, M., Carauleanu, A.. Ilea, C., Blidaru, L., Boiculese. L., &
Socolov, R. V. (2017). Pregnancy during Adolescence and Associated
Risks: An 8-Year Hospital- Based Cohort Study (2007-2014) in Romania,
the Country with the Highest Rate of Teenage Pregnancy in Europe.
BioMed Research International, 2017.
https://doi.org/10.1155/2017/9205016
Suryani, P. & Handayani, (2018). Seman Hand Dan Keddy h Hal Trimester
Ketiga, Midwife Journal, 3(01), 33-39. Jawa Barat: Poltekes Bandung
Taliah Lasmono Widapk, P. N. 2017. Faktor For Yang Bang Dengan Kingan
Antenatal Care (ANC) Pada ibu Hamil. Malang: Universitas
Muhammadiyah
________, & Purwoastuti, E. (2015), Asahan Kebidanan Persal & Bayi Baru
Lahir. Makasar: Pustaka Baru Press
WHO, (2018). Angka Kematian Ibu dan Angka Kematian Bayi, World Bank, 2018
WHO, (2019). the detail/maternal-mortality mortality key fact http when intnews-
room.
1. Karakteristik Ibu
a. Jumlah Ibu : 1 orang
b. Pendidikan : SMA
2. Tujuan Penyuluhan
a. Tujuan Umum
Setelah mendapat penyuluhan diharapkan ibu-ibu dapat mengetahui
tentang Nutrisi Ibu Hamil
b. Tujuan Khusus
Setelah selesai mengikuti penyuluhan, diharapkan :
1) Ibu dapat menjelaskan pengertian Nutrisi Ibu Hamil
2) Ibu dapat Menyebutkan macam Nutrisi Ibu Hamil
3) Ibu dapat menyebutkan makanan dan minuman yang aman
dikonsumsi
3. Materi Penyuluhan
Terlampir
4. Metode
a. Ceramah
b. Tanya jawab
5. Media
a. Leaflet
6. Kegiatan penyuluhan
No Tahap Kegiatan Waktu
1. Pembukaan Mengucap salamPerkenalan 7 menit
Pendekatan dengan pesarta
Menggali pengetahuan ibu tentang
Nutrisi Ibu Hamil
2. Pengembangan Menjelaskan tentang pengertian 8 menit
tanda bahaya pada kehamilan,
manfaat ibu hamil, komponen
nutrisi ibu hamil, makanan dan
minuman yang aman dikonsumsi
untuk ibu hamil
3. Penutup Mengadakan Tanya jawab untuk 5 menit
mengetahui seberapa jauh Ibu
paham tentang materi yang
disampaikan
Membagikan lieflet Menyimpulkan
hasil penyuluhan
Ucapan terima kasih dan salam
penutup
7. Evaluasi Lisan
Apakah ibu dapat menjelaskan pengertian nutrisi ibu hamil?
Apakah ibu dapat menyebutkan macam nutrisi ibu hamil
Apakah ibu dapat menyebutkan makanan dan minuman yang aman di
konsumsi
MATERI NUTRISI IBU HAMIL
B. Tujuan pemberian nutrisi pada ibu hamil untuk kesehatan janin dalam
kandungan antara lain adalah sebagai berikut yaitu :
1. Memenuhi kebutuhan bagi ibu dan bayi dalam kandungannya selama
masa kehamilan.
2. Membantu proses pertumbuhan dan perkembangan janin dalam
kandungan.
3. Sebagai sumber tenaga bagi ibu dan janinnya.
4. Mengurangi komplikasi dan resiko pada ibu hamil seperti halnya
perdarahan post partum.
5. Mencegah terjadinya berat badan lahir rendah (BBLR) dan berat badan
lahir sangat rendah pada janin.
6. Menghindari dan mencegah terjadinya infeksi pada waktu persalinan
C. Jenis Macam Gizi Nutrisi Ibu Hamil Dan Manfaatnya Berikut ini beberapa
jenis gizi yang dibutuhkan oleh para ibu hamil dan juga makanan sumber
nutrisi ibu hamil antara lain adalah sebagai berikut yaitu :
1. Asam Folat
Kebutuhan akan asam folat pada kehamilan sangat penting dalam
hal pembentukan sel syaraf dan juga sel-sel pada janin yang ada dalam
kandungannya pula. Untuk itu kita harus bisa mencukupi akan hal ini.
Sumber asam folat dapat kita temui pada sumber makanan seperti halnya
beras merah, sayuran hijau dan buah-buahan. Kalori Kebutuhan kalori ini
pada ibu hamil akan juga semakin meningkat dalam trimester
kehamilannya. Pada trimester kedua dan ketiga kehamilan akan banyak
membutuhkan kalori lebih banyak dibandingkan pada awal-awal
kehamilannya.
2. Zat Besi
Kebutuhan akan zat besi harus bisa dicukupi dengan baik. Karena
hal ini berkaitan erat dengan proses pembentukan darah. Karena bila
seorang ibu hamil yang kekurangan akan zat besi ini akan bisa berdampak
anemia yang tentunya anemia pada ibu hamil ini akan bisa berpengaruh
banyak pada kesehatan ibu sendiri dan juga janin yang ada dalam
kandungannya.
3. Protein
Kebutuhan ibu hamil akan protein ini karena protein membantu
dalam hal proses pembentukan sel-sel darah selain dari zat besi yang di
atas tadi. Selain itu protein sendiri fungsinya dalam tubuh manusia adalah
sebagai sumber kalori pula dan juga sebagai zat pembangun dalam
berbagai hal dalam tubuh.
Protein juga merupakan salah satu nutrisi yang paling dibutuhkan
oleh ibu hamil. Protein memiliki peran yang sangat besar dalam
memproduksi sel-sel darah. Selain protein, karbohidrat adalah salah satu
nutrisi yang sangat dibutuhkan oleh ibu hamil untuk kebutuhan energi
sehari-hari.
Sumber makanan untuk protein antara lain bisa diperoleh dari susu,
keju, daging, biji-bijian, kacang-kacangan.
4. Kalsium
Keluhan ibu hamil yang umum adalah rasa pegal-pegal dan
kebutuhan akan kalsium ini harus terpenuhi dengan baik selain untuk hal
tersebut adalah fungsi dan peranan penting lainnya kalsium ini adalah
untuk pembentukan serta menjaga pertumbuhan tulang dan gigi, kontraksi
otot dan sistem syaraf pada janin yang berada dalam kandungannya.
Kebutuhan kalsium ibu hamil adalah berkisar 1000 mg/hari. Ibu hamil juga
sangat membutuhkan kalsium karena kalsium sangat penting untuk
mendukung pertumbuhan bayi.
5. Vitamin Ibu Hamil
Selain itu kebutuhan vitamin ibu hamil juga perlu mendapatkan
perhatian yang serius. Berikut ini beberapa jenis macam vitamin yang
dibutuhkan ibu hamil dan manfaatnya antara lain adalah sebagai berikut :
a. Vitamin A memberikan manfaat untuk pemeliharaan kulit dan juga
pertumbuhan tulang, meskipun demikian penggunaanya tidak berlebihan
karena akan berakibat pada gangguan pada embrio.
b. Vitamin B. Manfaat vitamin B pada ibu hamil dan janin antara lain
adalah meminimalisir morning sickness bagi ibu hamil selain itu
melancarkan pencernaan. dalam perkembagan janin di minggu pertama
dan membantu dalam mengurai makanan menjadi sari makanan yang
dibutuhkan oleh janin selama masa kandungan
c. Vitamin C. Dalam hal ini manfaat vitamin C bagi ibu hamil diantaranya
adalah membantu memudahkan penyerapan zat besi itu sendiri.
d. Vitamin D bermanfaat untuk pembentukan tulang karena membantu
proses penyerapan kalsium. Selain itu Vitamin D memiliki manfaat
dalam mengurangi resiko hipertensi dan diabetes. Selain itu dapat
meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan kesulitan bernafas pada bayi.
Bantuan sinar matahari memiliki peran dalam memberikan vitamin D
pada tubuh
e. Vitamin E sangat bagus untuk kesuburan, kelembaban kulit dan penguat
rahim.
f. Vitamin K berperan penting dalam proses pembekuan darah dan
kesehatan tulang.
Kandungan vitamin sangat dibutuhkan mengingat tubuh tidak dapat
menghasilkan vitamin. Sedangkan vitamin memiliki fungsi yang besar
dalam membantu anda dalam proses metabolisme.
Begitu pula pemenuhan kebutuhan vitamin mineral zat gizi pada ibu
hamil yang tentunya lebih membutuhkan vitamin yang tidak sekedar dalam
metabolisme tubuh akan tetapi yang bermanfaat dalam membantu
perkembangan janin dalam kandungan pula.
Oleh
Sindi Khumaeida
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
(P4K)
A. TUJUAN
1. Tujuan umum
2. Tujuan khusus
B. MATERI
1. Pengertian P4K
2. Tujuan P4K
C. METODE
1. Ceramah
2. Tanya jawab
Leaflet
E. KEGIATAN PENYULUHAN
Kegiatan
No. Kegiatan Waktu Media
Penyuluhan Peserta
1. Pembukaan Mengucapkan salam Menjawab salam 3
Memperkenalkan Memperhatikan menit
diri
memperhatikan
Menjelaskan maksud
dan tujuan
2. Isi menjelaskan tentang memperhatikan dan 10 Leaflet
program mendengarkan menit
perencanaan
persalinan dan
pencegahan
mengajukan
komplikasi
pertanyaan yang
meminta ibu hamil
belum dimengerti
untuk mengulangi
kembali apa yang mengulangi
informasi yang telah
telah disampaikan
didapat
membuat
kesimpulan
3. Penutup menyampaikan menjawab salam 2
salam penutup menit
F. EVALUASI
1. Ibu hamil dapat menjelaskan kembali hal – hal yang telah diterangkan oleh
penyuluh, berupa :
b. tujuan P4K
komplikasi
4. Jenis pertanyaan
A. Pengertian P4K
suatu kegiatan yang difasilitasi oleh bidan di desa dalam rangka peningkatan peran
aktif suami, keluarga dan masyarakat dalam merencanakan persalinan yang aman dan
sasaran dalam rangka meningkatkan cakupan dan mutu pelayanan kesehatan bagi ibu
B. Tujuan P4K
1. Umum
2. khusus
1. Tempat persalinan yaitu tempat yang dipilih oleh ibu dan keluarga untuk
membantu proses persalinan, seperti di rumah sakit, klinik bersalin dan praktik
mandiri bidan.
2. Pendamping yaitu orang yang dipercaya mendampingi ibu saat persalinan yaitu
suami atau keluarga maupun kerabat dekat yang bersedia mendampingi dan
3. Tabungan Ibu Bersalin (Tabulin) yaitu dana atau barang yang disimpan oleh
ibu.
4. Persalinan oleh tenaga kesehatan yaitu persalinan ibu ditolong oleh tenaga
kesehatan trampil sesuai standar seperti dokter spesialis kandungan atau bidan
5. Transportasi yaitu alat transportasi yang dapat digunakan untuk mengantar calon
ibu bersalin ke tempat persalinan termasuk rujukan dan siap setiap saat agar tidak
ambulan desa, mobil pribadi maupun kendaraan roda dua atau sepeda motor.
6. Calon pendonor darah yaitu orang-orang yang disiapkan oleh ibu, suami,
darahnya untuk keselamatan ibu melahirkan sehingga bila terjadi sesuatu yang
memerlukan darah segera bisa teratasi. Calon donor yang disiapkan harus
memenuhi syarat sebagai pendonor darah untuk ibu seperti salah satunya calon
HIV/AIDS.
kehamilan sehingga pada saat 42 hari ibu telah memiliki pilihan kontrasepsi yang
tepat. Metode yang akan digunakan sebagai pedoman keluarga dalam memilih
kontrasepsi dapat mengacu pada kriteria penggunaan kontrasepsi yang rasional.
Kontrasepsi yang dapat dipilih oleh ibu dan suami seperti kontrasepsi IUD
atau bidan).
1. Faktor internal yaitu pengetahuan, sikap, dukungan keluarga dan nilai atau norma
yang berlaku pada ibu hamil. Ibu hamil yang memiliki pengetahuan dan
informasi yang cukup tentang tujuan dan manfaat P4K akan mempengaruhi
kesadaran dan sikap ibu hamil akan pentingnya program P4K, kemudian
P4K karena keluarga terdekat dapat memantau secara aktif kesehatan ibu hamil
dan nilai atau norma juga memiliki pengaruh besar terhadap keberhasilan
cakupan P4K, dalam hal ini tokoh masyarakat sangat berpengaruh terhadap nilai
2. Faktor eksternal yaitu sikap dan prilaku petugas kesehatan dan ketersediaan
fasilitas kesehatan, faktor eksternal juga sangat berpengaruh baik dari keaktifan
petugas kesehatan untuk pemantauan kesehatan ibu hamil dengan stiker P4K,
1. Persiapan Fisik
persalinan. Kesiapan fisik yang dapat dilakukan oleh ibu hamil dalam
pola istirahat yang cukup, menjaga kebersihan diri, menjaga kebersihan payudara
2. Persiapan Psikis
dimana ibu menerima kondisi kehamilannya serta ibu siap menerima peran dan
tanggung jawab yang lebih besar sebagai seorang ibu dalam merawat anak dan
dilakukan agar pencapaian peran ibu dapat terwujud secara maksimal dalam
tanda persalinan yakni sakit perut hilang timbul, keluar lendir bercampur darah,
dan keluar air ketuban. Ibu juga mengetahui bahwa persalinan merupakan proses
pada proses persalinan tersebut sehingga dengan ibu mengetahui hal tersebut ibu
menjadi lebih siap dan tidak merasa cemas saat persalinan berlangsung
(Manuaba, 2012).
kepada ibu berupa dukungan fisik, dukungan psikis, dukungan instrumen, serta
persalinannya nanti.
5. Persiapan dana
persalinan serta dana cadangan untuk kejadian komplikasi (Depkes RI, 2009).
Sehingga ibu beserta keluarganya dalam keadaan siap dana untuk bersalin serta
6. Persiapan transportasi
Persiapan donor darah perlu dilakukan oleh setiap ibu hamil karena setiap
saat proses persalinan yang fisiologis dapat menjadi patologis. Bila sewaktu-
waktu terjadi komplikasi maka sudah tersedia calon donor dengan golongan
darah yang sesuai untuk mendonorkan darahnya kepada ibu dan tidak terjadi
kenyamanan ibu dan bayi setelah proses persalinan. Ibu bersalin beserta
perlengkapan ibu dan bayi yang harus segera dibawa ke tempat bersalin (Subakti
dan Anggarani, 2007). persiapan perlengkapan ibu dan bayi seperti baju ibu yang
longgar berisi kancing di depan, handuk, waslap, sabun, celana dalam, kain
panjang, peralatan mandi, perlengkapan rambut, serta bra khusus untuk menyusui
dan perlengkapan bayi seperti handuk, selimut tebal, penghalas kain, baju bayi,
popok, kaos kaki, sarung tangan, topi serta perawatan sehari-harinya, serta
seluruh perlengkapan sudah siap dipakai, dicuci dan disetrika untuk menjaga
kebersihannya.
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
TANDA-TANDA PERSALINAN
Waktu : 30 menit
C. Materi
2. Tanda-tanda persalinan
3. Proses melahirkan
D. Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab
E. Media
Liflet
F. Kegiatan penyuluhan
- Menjelaskan tujuan
- Kontak waktu
b. Tanda-tanda persalinan
c. Proses melahirkan
penyuluhan menyimpulkan
TANDA-TANDA PERSALINAN
B. Tanda-Tanda Persalinan
lama
3. Jika muncul salah satu tanda diatas segera bawa ibu hamil ke fasilitas
kesehatan
C. Proses Melahirkan
semakin kuat
2. Kehamilan pertama, biasanya bayi baru lahir setelah 12 jam sejak mules-
3. Ibu berhak memilih didampingi atau tidak, dan berhak memilih siapa
pendampingnya
4. Ibu berhak memilih posisi persalinan yang diinginkan, diskusikan dengan
6. Untuk mengurangi rasa sakit ketika bersalin, tarik nafas melalui hidung
7. Segera setelah bayi baru lahir, dilakukan inisiasi menyusui dini (IMD)
dengan cara kontak kulit antara bayi dan ibunya segera dalam waktu 1 jam
Asi Eksklusif
Sasaran : Ny. Y
A. TUJUAN
1. Tujuan umum
B. MATERI
2. Macam-macam ASI
3. Komposisi ASI
4. Keunggulan ASI
5. Keuntungan ASI
1. Ceramah
2. Tanya jawab
Leaflet
E. KEGIATAN PENYULUHAN
Kegiatan
No. Kegiatan Waktu Media
Penyuluhan Peserta
1. Pembukaan Mengucapkan salam Menjawab salam 3
Memperkenalkan Memperhatikan menit
diri
memperhatikan
Menjelaskan maksud
dan tujuan
2. Isi menjelaskan tentang memperhatikan dan 10 Leaflet
Asi Eksklusif mendengarkan menit
meminta ibu untuk
mengulangi kembali
apa yang telah
mengajukan
disampaikan
pertanyaan yang
membuat
belum dimengerti
kesimpulan
mengulangi
informasi yang telah
didapat
3. Penutup menyampaikan menjawab salam 2
salam penutup menit
F. EVALUASI
1. Ibu dapat penjelaskan kembali hal-hal yang telah diterapkan oleh penyuluh,
berupa :
a. Pengertian ASI Eksklusif
b. Macam-macam ASI
c. Komposisi ASI
d. Keunggulan ASI
e. Keuntungan ASI
ASI adalah emulsi lemak dalam larutan protein, lactose dan garam-garam
organis yang disekresi oleh kedua buah kelenjar payudara ibu, sebagai makanan
utamaASI. ASI Eksklusif adalah bayi yang hanya di beri ASI saja selama 6 bulan
tanpa tambahan apapun seperti air gula, madu, air putih atau makanan tambahan
B. Macam-macam ASI
1. ASI kolostrum
pada hari pertama hingga hari ke 3 setelah persalinan, ASI kolostrum berwarna
2. ASI transisi
ASI transisi diproduksi pada hari ke 4 sampai hari ke 10 dengan komposisi yang
3. ASI matang
ASI matang yaitu ASI yang keluar pada hari ke 10 hingga seterusnya. ASI
C. Komposisi ASI
1. Protein
Mengandung asam amino esensial, taurin yang tinggi untuk kesehatan mata
2. Karbohidrat
3. Lemak
a. Sumber kalori
4. Air
88 % dari ASI terdiri dari air yang berfungsi untuk meredakan rasa haus untuk
5. Vitamin
6. Kalori
D. Keunggulan ASI
keunggulan:
1. Memenuhi syarat yaitu mengandung semua zat gizi untuk membangun dan
5. Mempunyai suhu yang tepat dan dapat diberikan kapan saja dan dimana saja
1. Bagi bayi
c. ASI mengandung campuran yang tepat berbagai bahan makanan untuk bayi
2. Bagi ibu
c. Ibu menyusui yang haidnya belum muncul kecik kemungkinan untuk hamil
kembali
3. Perlu minum dalam jumlah lebih banyak kurang lebih 6 gelas dalam 1 hari akan
lebih bermanfaat bila ibu menyusui meminum cairan yang bergizi seperti susu,
4. Hindarilah makanan yang merangsang terlalu pedas, terlalu dingin, terlalu panas,
A. Tujuan Utama
Setelah diberikan penyuluhan selama 15 menit diharapkan sasaran
mengetahui Pengetian body mekanik, manfaat body mekanik, macam-macam
gerakan body mekanik, langkah-langkah gerakan body mekanik.
B. Tujuan Khusus
Setelah diberikan penyuluhan selama 15 menit diharapkan sasaran
mengerti tentang:
1. Pengetian body mekanik
2. Manfaat body mekanik
3. Macam-macam gerakan body mekanik
4. Langkah-langkah gerakan body mekanik
C. Metode
Metode yang digunakan adalah konseling (penjelasan & tanya jawab)
D. Media penyuluhan
1. Leflet
E. Kegiatan
No Fase Kegiatan Kegiatan hadirin
1 Pembukaan 1. Mengucapkan salam 2. Menjawab salam
(2 menit) 2. Menyampaikan tujuan 3. Mendengarkan
Penyuluhan
2 Penjelasan 2. Pengetian body mekanik Mendengarkan
(6 menit) 3. Manfaat body mekanik dengan seksama
4. Macam-macam gerakan
body mekanik
5. Langkah-langkah
gerakan body mekanik
3 Diskusi dan Memberi kesempatan a. Mengajukan
tanya jawab kepada klien untuk bertanya pertanyaan
(5 menit) jika terdapat hal-hal yang b. Mengemukakan
belum jelas pendapat
4 Penutup 1. Menanyakan hal yang G. Aktif bersama
(2 menit) belum jelas menyimpulkan
2. Menyimpulkan hasil H. Menjawab salam
penyuluhan
3. Memberikan salam
penutup
MATERI PENYULUHAN
BODY MEKANIK
A. Tujuan umum
Memberikan pengetahuan dan pemahaman pada ibu hamil mengenai tablet
tambah darah
B. Tujuan khusus
1. Pengertian tambah tambah darah
2. Manfaat tablet tambah darah
3. Kebutuhan tablet tambah darah pada ibu hamil
C. Metode
konseling
D. Media
Leaflet dan buku KIA
E. Strategi penatalaksanaan
1. Pembukaan : 1 menit
2. Penyampaian materi : 6 menit
3. Evaluasi : 2 menit
4. Penutup : 1 menit
MATERI
Waktu : 30 menit
sasaran mengerti dan memahami tentang tanda bahaya bayi baru lahir.
C. Materi
1. Ceramah
2. Tanya jawab
E. Media
Liflet
F. Kegiatan penyuluhan
- Menjelaskan tujuan
- Kontak waktu
tali pusat
4. Kejang
5. Sesak nafsa
7. Dingin
8. Lemah
10. Muntah-muntah
11. Diare
2. Mandikan bayi dengan air hangat 6 jam setelah lahir dengan syarat kondisi
stabil
4. pakaikan topi, kaos kaki, kaos tangan jika dirasakan cuaca dingin
6. Lakukan perawatan metode kanguru jika berat kurang dari 2.500 gram
1. Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir sebelum dan sesudah
memegang bayi
4. jika kotor, basah cuci dengan air bersih dan sabunlalu keringkan
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
Waktu : 30 menit
sasaran mengerti dan memahami tentang tanda bahaya pada ibu nifas.
C. Materi
1. Ceramah
2. Tanya jawab
E. Media
Liflet
F. Kegiatan penyuluhan
- Menjelaskan tujuan
- Kontak waktu
penyuluhan menyimpulkan
Masa nifas adalah masa yang dilalui oleh setiap orang wanita setelah
setelah kelahiran. Cakupan pelayanan nifas adalah pelayanan kepada ibu dan
neonatal pada masa 6 jam sampai dengan 42 hari paska persalinan sesuai
j. Bengkak diwajah tangan dan kaki atau sakit kepala dan kejang-kejang
1. Perawatan ibu nifas mulai 6 jam sampai 42 hari pasca bersalin oleh tenaga
h. Konseling
i. Tatalaksanan pada ibu nifas sakit atau ibu nifas dengan komplikasi
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
Waktu : 30 menit
C. Materi
1. pengertian kontrasepsi
2. Tujuan kontrasepsi
3. Jenis-jenis kontrasepsi
D. Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab
E. Media
Liflet
F. Kegiatan penyuluhan
- Menjelaskan tujuan
- Kontak waktu
6. Menjelaskan pengertian
kontrasepsi
7. Menjelaskan tujuan
kontrasepsi
8. Menjelaskan jenis-jenis
kontrasepsi
A. Pengeertian Kontrasepsi
Kontrasepsi adalah alat atau obat yang salah satunya upaya untuk
membuat rongga inding rahim yang tidak siap menerima pembuahan dan
C. Jenis-Jenis Kontrasepsi
Kontrasepsi Sederhanna
sperma
masa subur dan tidak masa subur, dasar utamanya yaitu saat terjadinya
3) KB Suatu cara kontrasepsi untuk wanita yang berbentuk pil atau tablet
Kombinasi) atau hanya terdiri dari hormon progesteron saja (Mini Pil).
Cara kerja pil KB menekan ovulasi untuk mencegah lepasnya sel telur
endometrium.
efektivitas
b. IUD (Intra Uterin Device) atau nama lain adalah AKDR (Alat
Kontrasepsi Dalam Rahim) adalah suatu benda kecil yang terbuat dari
plastic yang lentur, mempunyai lilitan tembaga atau juga mengandung
mempunyai benang .
saluran telur sehingga sel telur tidak dapat melewati saluran telur
operasi kecil yang lebih ringan dari pada sunat/khitanan pada pria.
Bekas operasi hanya berupa satu luka di tengah atau luka kecil di