OLEH
NIM : 2292310
Proposal skripsi
Disusun oleh
NIM : 2292310
Proposal ini telah disetujui untuk diseminarkan dihadapan tim penguji proposal program studi S1
Kebidanan Non Reguler Fakultas Kebidanan institute kesehatan MEDISTRA Lubuk Pakam
Pembimbing
RAISAH OCTAVARINY, SKM,M.Kes
02.11.26.10.1988
LEMBAR PENGESAHAN
Disusun oleh :
NIM : 2292310
Proposal penelitian ilmiah ini telah diseminarkan dan diterima sebagai salah satu syarat untuk
melanjutkan ke tahap penelitian
Disahkan oleh
NPP : 02.01.12.1975
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
I. Identitas pribadi
Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena kasih dan
karunia yang telah dilimpahkan-Nya, sehingga penulis dapat penyusun dan menyelesaikan
proposal ini, yang bertujuan sebagai salah satu syarat dalam menyelesaikan pendidikan sarjana
kebidanan di instut kesehatan medistra lubuk pakam. Proposal ini berjudul “ hubungan tingkat
pengetahuan remaja tentang pernikahan dini dengan kejadian pernikahan dini di kelurahan naga
timbul dusun v kali tawang tahun 2023”.
Dalam penyusunan proposal ini penulis banyak memperoleh bimbingan, bantuan, saran,
dan masukan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini saya ingin
menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan yang sebesar – besarnya kepada :
1. Drs. Johannes sembiring M.pd,M.Kes, Selaku ketua yayasan medistra lubuk pakam.
2. Ns. Rahmad Gurusinga, S.Kep,M.Kes,Selaku Rektor instut kesehatan medistra lubuk
pakam.
3. Bd.Desideria Yosepha Ginting, S,SIT,M.Kes, Selaku dekan fakultas kebidanan medistra
lubuk pakam.
4. Bd. Ika Nur Saputri, SST, M.Keb, Selaku ketua program studi ilmu kebidanan medistra
lubuk pakam.
5. Raisha Octavariny, SKM, M.Kes, selaku dosen pembimbing saya yang telah banyak
memberi masukkan kepada saya sehingga peneliti bisa menyelesaikan proposal ini
dengan baik
6. Bd. Desika Wali Pardede, M.Kes, Selaku wali tingkat program studi S1 kebidanan Non
Reguler institut kesehatan medistra lubuk pakam.
7. Seluruh staff dosen instut kebidanan medistra lubuk pakam yang telah banyak mendidik
peneliti selama proses perkuliahan dan staf non akademik yang sudah membantu
memfasilitasi secara administrasi.
8. Kepada kedua orang tua tercinta saya ibunda dan ayahanda yang telah memberikan
motivasi dukungan baik dari segi do’a, saya selama masa pendidikan
9. Untuk orang yang saya cintai, suami saya terima kasih atas dukungan, kebaikan,
perhatiannya dalam keuangan selama bersama saya.
10. Seluruh mahasiswi S1 Fakultas Kebidanan Medistra Lubuk Pakam, yang telah
memberikan semangat dan masukan dalam penyusunan proposal ini.
NIM : 2292310
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
LEMBAR PERSETUJUANi
LEMBAR PENGESAHANii
DAFTAR RIWAYAT HIDUPiii
KATA PENGANTARiv
DAFTAR ISIv
DAFTAR TABELvi
DAFTAR GAM BARvii
DAFTAR LAMPIRANviii
BAB I PENDAHULUANix
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teori
B. Tinjauan Tentang Faktor – Faktor Perilaku Tentang Pernikahan Dini
C. Kerangka Konsep
D. Hipotesis
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian dan Disain Penelitian
B. Lokasi Dan Waktu Penelitian
C. Populasi Dan Sampel Penelitian
D. Teknik Pengumpulan Data
E. Variabel Penelitian Dan Defenisi Operasional
F. Metode Pengumpulan Data
G. Metode Pengolahan Data
H. Metode Analisa Data
I. Etika Penelitian
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR TABEL
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Dalam 30 tahun terakhir, perkawinan usia anak di seluruh dunia sudah mengalami
penurunan secara bertahap dari 33% pada tahun 1985 menjadi 26% pada tahun 2010.
Akan tetapi berbeda dengan kemajuan ini, secara keseluruhan prevalensi perkawinan usia
anak tetap relatife konstan dari tahun 2000 sampai 2010 . lebih dari 700 juta perempuan
yang hidup saat ini menikah sebelum mencapai usia dewasa yaitu usia 18 tahun, dan
sepertiga atau sekitar 250 juta anak menikah sebelum usia 15 tahun. Jika kecenderungan
ini berlanjut di perkirakan 142 juta anak perempuan ( 14,2 juta pertahun ) akan menikah
sebelum usia 18 tahun dari tahun 2011 sampai 2020, dan 151 juta anak perempuan atau
15,1 juta pertahun akan menikah sebelum usia 18 tahun dari tahun2021 sampai 2030
Data riskesdas 2010 menunjukkan bahwa prevalensi umur pernikahan pertama antara 15-
Kelurahan naga timbul dusun v kali tawang termasuk dalam kelurahan dengan
jumlah kasus pernikahan dini yang tinggi yaitu 72 %. Adapun didalam kelurahan naga
timbul ini terdapat beberapa lorong yaitu 5 diantara lorong ,lorong pansiunan yang
merupakan dengan kasus Pernikahan dini tertinggi dengan prevalensi 58% pada tahun
2011, 61,5% pada tahun 2012, meningkat pada tahun 2013 menjadi 61,9 %, 41,1 % pada
tahun 2014, dan 36,3 % pada tahun 2015. Walaupun terjadi penurunan kasus pernikahan
dini pada dua tahun terakhir. Akan tetapi di kelurahan naga timbul dusun v kali tawang
berhubungan dengan angka kematian yang tinggi dan keadaan yang tidak normal bagi ibu
karena tubuh anak perempuan belum sepenuhnya matang untuk persalinan. Anak
perempuan usia 10 -14 tahun memiliki resiko lima kali lebih besar untuk meninggal
dalam kasus kehamilan dan persalinan dari pada perempuan usia 20 -24 tahun, dan secara
global kematian yang di sebabkan oleh kehamilan merupakan penyebab utama kematian
Pernikahan usia dini berdampak buruk pada kesehatan, baik pada ibu sejak hamil
sampai melahirkan maupun bayi karena organ reproduksi yang belum sempurna. Belum
matangnya organ reproduksi menyebabkan perempuan yang menikah usia dini beresiko
terhadap berbagai penyakit seperti kanker serviks, perdarahan, keguguran, mudah terjadi
infeksi saat hamil, resiko terkena pre-eklamsia, dan persalinan yang lama dan sulit.
Sedangkan dampak pernikahan dini pada bayi berupa premature, berat badan bayi lahir
Kasus kehamilan remaja tertinggi di kelurahan naga timbul dusun v kali tawang
sebesar 37,65%. Kasus kehamilan remaja tertinggi yakni di lorong pansiunan dengan
prevalensi 8,34% pada tahun 2020, meningkat menjadi 9,47% pada tahun 2021, dan pada
tahun 2022 sebesar 11,1% ( kelurahan naga timbul dusun v kali tawang 2022 ).
Berdasarkan data pernikahan dini di lorong pansiunan kelurahan naga timbul dusun v kali
tawang terus mengalami peningkatan yaitu sebesar 30 % pada tahun 2021, meningkat
dengan penikahan dini adalah pengetahuan, tingkat pendidikan dan ekonomi keluarga. 7
Dengan pendidikan terakhir SMP yaitu sebesar 44,7 %. Sedangkan untuk remaja dengan
pendidikan terakhir SD yang melakukan pernikahan dini adalah sebesar 35,4%, untuk
pendidikan terakhir SMA adalah sebesar 12,3% dan untuk remaja yang tidak sekolah /
Indeks pendidikan tahun 2023 terendah adalah kelurahan naga timbul dusun v kali
tawang yang terletak di lorong pansiunan yaitu 57,42%. Sedangkan untuk lorong bulok
sebesar 65,66%, untuk lorong inpres 78,14% dan untuk lorong inpres adalah 83,35%.
Tingakat pendidikan penduduk khususnya dilorong pansiunan yaitu 38% penduduk tidak
sekolah, 14,7% belum tamat SD/MI, 25,6%, 15,1% tamat SMP/MTS, 5,4% tamat
SMA/SMK, 0,3% tamat Diploma I/II, 0,2% tamat Diploma III, dan di 0,7% tamat
Dilpoma III/strata I.9 Berdasarkan data tersebut sebagian besar penduduk kelurahan naga
timbul dusun v kali tawang tidak sekolah dan tidak lulus sekolah. Tingkat pengetahuan
faktor pendidikan, semakin tinggi pendidikan seseorang maka semakin tinggi pula tingkat
Maka dari itu peneliti bermaksud untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan
remaja tentang pernikahan dini dengan kejadian pernikahan dini di kelurahan naga timbul
Berdasarkan data di kelurahan naga timbul dusun v kali tawang pernikahan dini terus
mengalami peningkatan dari tahun 2021 sampai dengan tahun 2023. Tingkat pengetahuan
maka semakin tinggi pula tingkat pengetahuannya. (salamah .2016). Hai itu memberikan
C. Tujuan penelitian
1. Tujuan umum
2. Tujuan khusus
kali tawang.
D. Manfaat penelitian
Bagi tempat peneliti sebagai bahan masukan bagi perkembangan ilmu pengetahuan
khusunya mengenai pernikahan dini pada remaja, selain itu diharapkan dapat
3. Bagi peneliti
Penelitian ini merupakan sarana untuk melatih diri dan berfikir secara ilmiah
pernikahan dini.
Sebagai masukan agar tenaga kesehatan khususya bidan dapat lebih meningkatkan
Hasil penelitian ini diharapkan bisa menjadi bahan infofrmasi dan tambahan referensi
untuk perpustakaan yang berkaitan dengan kesehatan reproduksi pada remaja dalam
pernikahan dini.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengertian
terhadap objek melalui indera yang dimilikinya (mata, hidung, telinga, dan
a. Tahu ( know )
Tahu di artikan sebagai recall atau ( memanggil ) memori yang telah ada
b. Memahami ( comprehension )
Memahai suatu objek bukan sekedar tahu objek tersebut, tidak sekedar dapat
c. Aplikasi ( application )
Aplikasi di perkirakan apabila orang yang telah memahami objek yang di
d. Analisis ( analysis )
masalah atau objek yang diketahui. Indikasi bahwa pengetahuan sesorang itu
sudah sampai pada tingkat analisis adalah apabila orang tersebut telah dapat
e. Sintesis ( synthesis )
f. Evaluasi ( evaluation )
atau penilaian terhadap suatu objek tertentu. Penilaian ini dengan sendirinya
didasarkan pada suatu kriteria yang ditentukan sendiri atau norma – norma
lingkungan fisik, tersedia atau tidak tersedianya fasilitas – fasilitas atau sarana
dan perilaku petugas kesehatan, atau petugas yang lain, Yang merupakan
2. Pernikahan dini
1. Pengertian pernikahan
perkawinan adalah ikatan lahir batin antara seorang pria dan seorang wanita
sebagai suami istri dengan tujuan membentuk keluarga atau rumah tangga yang
bahagia dan kekal berdasarkan ketuhanan Yang Maha Esa. Menurut sukanto
( 2006 ), perkawinan ( marriage ) adalah ikatan yang sah dan resmi antara
seorang pria dengan seorang wanita, yang menimbulkan hak – hak dan kewajiban
b. Dalam hal penyimpangan dalam ayat ( 1 ) pasal ini dapat meminta dispensasi
kepada pengadilan agama atau pejabat lain yang diminta oleh kedua orang tua
bahwa : perkawinan hanya diizinkan jika pihak pria dapat mencapai usia 19 tahun
dan pihak perempuan sudah mencapai umur 16 tahun. Jadi, jika masih di bawah
umur tersebut, maka dinamakan pernikahan dini. Menurut BKKBN ( 2010 ), usia
minimal menikah adalah 20 tahun untuk perempuan dan 25 tahun unntuk laki –
laki.
nikah yang diucapkan atas nama Tuhan Yang Maha Esa yang merupakan awal
dari kesepakatan bagi calon pengantin untuk saling memberi ketenangan ( sakinah
) dengan mengembangkan hubungan atas dasar saling cinta dan kasih ( mawaddah
( 2009) adalah.
1. Pengetahuan
dan usia. Semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang semakin tinggi pula tingkat
pengetahuannya.
2. Social ekonomi
needs ) dan keinginan ( wants ) dalam kehidupannya. Disisi lain juga terlihat
bahwa apapun profesi dan pekerjaan yang dilakukan seseorang tujuannya tidak
terlepas dari pemenuhan keperluan hidup baik sekarang maupun masa depan, baik
untuk keperluan sendiri atau generasi berikutnya. Orang tua menikahkan anaknya
bahkan dengan laki – laki yang usianya jauh di atasnya yang memiliki status
Budaya berasal dari bahasa sanskerta ( buddhayah ) yaitu bentuk jamak dari
buddhi yang berarti “budi” atau “akal”, semua hal –hal yang berkaitan dengan
terjadi karena orang tuanya takut anaknya dikatakan perawan tua sehingga segera
mempunyai suatu faktor pematangan. Di balik motivasi orang tua yang ingin
sekali untuk segera mengawinkan anak – anaknya ialah demi melepaskan mereka
dari tanggung jawab atas perilaku kejahatan dan kenakalan anaknya. Faktor
budaya yang sudah melekat di masyarakat bahwa jika punya anak perempuan
harus segera dinikahkan agar tidak menjadi perawan tua ( syafrudin 2009 ).
Remaja merupakan tahapan seorang dimana ia berada di antara fase anak dan
dewasa di tandai dengan perubahan fisik, perilaku, kognitif, biologis, dan emosi.
Sehingga bagi mereka yang telah mempunyai pasangan atau kekasih terpengaruh
untuk melakukan pernikahan di usia muda dengan alasan sudah cocok dan saling
mencintai.
c. Pergaulan bebas
orang tua yang mana mengakibatkan kedua anak tersebut melakukan tindakan
seks tanpa sepengetahuan orang tua. Masa – masa remaja adalah masa ketika
Jadi, bisa saja dalam hubungan mereka memiliki daya nafsu seksual yang tinggi
dan tak tertahan atau terkendali lagi sehingga mereka berani melakukan hubungan
1. Dampak biologis
hubungan seksual, apalagi sampai terjadi hamil dan melahirkan, jika dipaksakan
justru akan terjadi trauma, robekan jalan lahir yang luas dan infeksi yang akan
Pernikahan ideal dapat terjadi ketika perempuan dan laki – laki saling
menghormati dan menghargai satu sama lain. Akan tetapi, apabila hal diatas tidak
terjadi, maka hal – hal yang harus di hindari dalam pernikahan adalah
melakukan :
a. Kekerasan secara fisik ( missal : memukul, menendang, menampar,
– temannya mengancam).
Apabila hal tersebut terjadi, maka langkah – langkah yang dilakukan adalah:
mengobati luka –luka yang di alami dan mendapatkan visum dari dokter
2. Dampak psikologis
Secara psikis anak juga belum siap dan mengerti hubungan seksual, sehungga
akan menimbulkan trauma yang berkepanjangan dalam jiwa anak dan sulit di
sembuhkan, anak akan murung dan menyesali hidupnya yang berakhir dengan
perkawinan yang dia sendiri tidak mengerti atas putusan hidupnya, sehingga
merasa kehilangan sebagian asset remaja yang seharusnya ikut bersama –sama
4. Dampak ekonomi
melahirkan usia di bawah 20 tahun ternyata 2 – 5 kali lebih tinggi dari pada
b. Bengkak di kaki, tangan, atau wajah disertai sakit kepala dan atau kejang
h. Anemia, yaitu kurangnya kadar hemoglobin pada darah, kekurangan zat besi
perkembangan sel otak janin dalam kandungan. Remaja putrid yang hamil
ketika kondisi gizinya buruk beresiko melahirkan bayi dengan berat lahir
Secara fisik, remaja masih terus tumbuh. Jika kondisi mereka hamil, kalori
serta zat gizi yang di perlukan untuk pertumbuhan harus di hitung dan di
tambahkan kedalam kebutuhan kalori selama hamil. Bila ibu hamil mengalami
kurang gizi maka akibat yang ditimbulkan antara lain : keguguran, bayi lahir
mati, dan bayi lahir dengan berat badan rendah ( syarudin, 2009 ).
j. Kanker serviks, yaitu tumor ganas yang terbentuk di organ leher rahim
muda meningkatkan angka kematian ibu dan bayi. Selain itu perempuan
pada saat anatomi sel – sel serviks belum matur (Widyastuti, 2009 ).
perempuan melahirkan di bawah usia 20 tahun, memiliki resiko yang lebih tinggi.
b. BBLR ( berat badan lahir rendah ), yaitu berat badan bayi lahir kurang dari
2500 gram, remaja putri yang mulai hamil ketika kondisi gizinya buruk
beresiko melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah sebesar 2 – 3 kali
lebih besar di bandingkan dengan mereka yang berstatus gizi baik (Arisman,
M.b, 2009).
7. Pencegahan
pendidikan dalam arti meningkatkan pengetahuan remaja tentang arti dan peran
perkawinan serta akibat negative yang di timbulkan perkawinan pada usia yang
b) Remaja yang telah berkeluarga yaitu mencegah remaja berkeluarga agar tidak
mengawinkan anak dalam usia muda dan meningkatkan status ekonomi sehingga
keluarga berencana.
Faktor predisposisi
Pengaturan
Sikap
Kepercayaan
Keyakinan
Nilai -nilai
Faktor pendukung
Faktor pendorong
D. Kerangka konsep
variabel independen variabel dependen
Baik Ya
Cukup tidak
kurang
Gambar 2. Kerangaka konsep penelitian
E. Hipotesis penelitian
Ada hubungan antara tingkat pengetahuan remaja tentang pernikahan dini dengan
METODE PENELITIAN
objek yang biasanya cukup banyak dalam jangka waktu tertentu (Notoatmodjo, S,
2010).
antara faktor – faktor resiko dengan efek, dengan cara pendekatan, observasi atau
pengumpulan data sekaligus pada suatu saat. Artinya, subjek penelitian hanya
diobservasi sekali saja dan pengukuran dilakukan terhadap variabel subyek pada
Waktu penelitian di laksanakan pada bulan Maret – april tahun 2023 di kelurahan
1. Populasi penelitian
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek
penelitian ini adalah remaja yang berdomisili di kelurahan naga timbul dusun
v kali tawang. Kategori remaja yang dimaksud adalah penduduk laki – laki
responden.
2. Sampel penelitian
N
n= 2
1+ Nd
Keterangan :
n : jumlah sample
N : jumlah populasi
kesalahan 10 %.
2.876
n=
1+ ( 2.876 ) ¿ ¿
¿ 96 , 64 100
Berdasarkan perhitungan di atas, di dapatkan sample penelitian yaitu
minimal 100 responden. Kelurahan naga timbul dusun v kali tawang terdiri
atau kelompok, peneliti tidak mendaftar semua anggota atau unit yang ada di
dalam populasi, tetapi cukup mendaftar banyaknya kelompok atau gugus yang
cara home care. Kelurahan naga timbul dusun v kali tawang terdiri dari 5
Dari 5 lorong tersebut pada saat penelitian terdapat 110 responden yang
Variabel adalah ukuran atau ciri yang di miliki oleh anggota – anggota suatu
kelompok yang berbeda dengan yang dimiliki oleh kelompok yang lain
2010). Variabel bebas dalam penelitian ini adalah tingkat pengetahuan remaja
yang berisi item pernyataan tentang pernikahan dini. Kuesioner adalah daftar
pernyataan yang sudah di susun, dengan baik sudah matang, dimana responden
yaitu kuesioner yang berisi pernyataan dan responden hanya memilih benar atau
salah. Adapun kisi – kisi kuesioner sebelum di ajukan uji validitas dalam
1. Uji validitas
memenuhi 2 syarat valid dan reliable. Uji validitas adalah suatu ukuran yang
2010). Teknik yang digunakan untuk uji korelasi pada penelitian ini adalah
penelitian ini kuesioner telah di uji cobakan pada 30 orang remaja usia 16 – 19
tahun di kelurahan naga timbul dusun v kali tawang pada tanggal…. Januari
2023.
Uji validitas ini dikerjakan dengan bantuan software R 2.9.0 hasil dikatan
valid apabila r hitung > r table pada taraf kepercayaan tertentu. Tarar
responden 30. Item – item yang dimiliki nilai r hitung > r table dimana nilai r
table adalah 0,361 % merupakan item yang digunakan dalam penelitian, bila r
didapatkan 3 soal gugur. Soal yang gugur tersebut tidak digunakan sehingga
jumlah soal yang digunakan untuk penelitian adalah 32 soal dari jumlah soal
sebelumnya sebanyak 35 soal. Soal yang gugur antara lain 1 soal tentang
pengertian pernikahan dini, 1 soal tentang dampak pernikahan dini dan 1 soal
pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Hal ini berarti dapat
menunjukkan sejauh mana hasil pengukuran itu tetap konsisten bila dilakukan
pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama, dengan
reliable apabila koefisien alfa > 0,75. Dari hasil realibitas yang telah
sebagai berikut :
1. Collecting, mengumpulkan data yang berasal dari kuesioner dan rekam medic.
4. Entering, data entry yakni jawaban dari masing – masing responden yang
5. Data processing, semua data yang telah di input kedalam aplikasi computer
Jenis data dalam penelitian ini adalah data primer. Pengumpulan data
secara langsung.
a. Pengolahan data
analisis data.
b. Analisis data
1. Karakteristik responden
dengan rumus :
f
p= × 100 %
N
p = persentase
timbul dusun v kali tawang tahun 2023. Data yang telah di olah
hubungan yang signifikan jika p – value kurang dari 0,1 ( p < 0,1 )
i=1
Keterangan :
2
x =¿ chi kuadrat
teguh pada etika penelitian. Dalam menjalankan sebuah penelitian ada prinsip
responden penelitian.
A. Hasil penelitian
1. Karakteristik responden
Penelitian ini telah dilakukan pada bulan januari 2023 di lorong
pansiunan,inpres kelurahan naga timbul dusun v kali tawang diperoleh
responden remaja 16 – 19 tahun yang berjumlah 110 orang. Remaja
tersebut di jadikan subyek penelitian untuk mengetahui hubungan tingkat
pengetahuan remaja tentang pernikahan dini dengan kejadian pernikahan
dini.
Karakteristik responden dalam penelitian ini diklasifikasikan
berdasarkan umur dan jenis kelamin. Berdasarkan hasil penelitian,
karakteristik remaja di kelurahan naga timbul dusun v kali tawang :
Kategori N %
Jenis kelamin
L 50 45,5
P 60 54,5
Jumlah 30 100
Umur
16 33 30
17 34 30,9
18 28 25,5
19 15 13,6
Jumlah 110 100
Sumber, data primer; 2023
Tingkat pengetahuan N %
Baik 28 25,5
Cukup 61 55,5
Kurang 21 19,1
Jumlah 110 100
Sumber data primer 2023
Berdasarkan table 4, tingkat pengetahuan tentang pernikahan dini pada
remaja di kelurahan naga timbul dusun v kali tawang sebagian besar dalam
kategori cukup.
B. Pembahasan
1. Karakteristik remaja di kelurahan naga timbul dusun v kali tawang
Dalam penelitian ini, karakteristik responden yang diteliti adalah umur
dan jenis kelamin. Remaja yang menjadi responden penelitian remaja
adalah remaja usia 16 – 19 tahun yang berdomisili di kelurahan naga timbul
dusun v kali tawang. Berdasarkan table 3, sebagian besar responden
penelitian berjenis kelamin perempuan. Untuk umur responden penelitian
sebagian besar antara 16 – 17 tahun, sedangkan paling sedikit adalah
responden dengan usia 19 tahun.
2. Tingakat pengetahuan remaja tentang pernikahan dini
Berdasarkan table 4, dapat dilihat bahwa tingkat pengetahuan remaja
tentang pernikahan dini di kelurahan naga timbul dusun v kali tawang
cukup. Penegetahuan merupakan hasil peninderaan manusia, atau hasil
tahu seseorang terhadap objek melalui indera yang dimilikinya. Dengan
sendirinya, pada waktu penginderaan sampai menghasilkan pengetahuan
tersebut sangat di pengaruhi oleh intensitas perhatian dan persepsi
terhadap objek. Sebagian besar pengetahuan seseorang diperoleh melalui
indera pendengaran ( telinga ), dan indera penglihatan ( mata ).
Pengetahuan seseorang terhadap objek mempunyai intensitas yang
berbeda –beda. Pengetahuan di bagi menjadi 6 tingkatan, yaitu tahu ( know
) , memahami ( comprehension ), aplikasi ( application ), analisis ( analiysis ),
sintesis ( syinthesis), dan evaluasi ( evaluation ). Tingkat pengetahuan yang
digunakan dalam penelitian ini yaitu pada tingkatan tahu ( know ) artinya
responden hanya mengingat sesuatu yang pernah ia ketahui.
3. Kejadian pernikahan dini di kelurahan naga timbul dusun v kali tawang
Menurut UU Negara / UU perkawinan bab II, pasal 7 ayat 1 menyatakan
bahwa perkawinan hanya diizinkan jika pihak pria telah mencapai umur 19
tahun dan pihak perempuan sudah mencapai umur 16 tahun. Jika usia
menikah masih dibawah umur tersebut maka dinamakan pernikahan dini.
Kejadian pernikahan dini dalam penelitian ini adalah jumlah kejadian
pernikahan dini antara laki – laki dengan perempuan dimana usia menikah
pertama kali untuk laki – laki yaitu kurang dari 19 tahun dan perempuan
berusia kurang dari 16 tahun. Berdasarkan table 5, dapat dilihat bahwa
lebih dari sebagian responden penelitian tidak melakukan pernikahan dini.
Dari 110 responden yang diteliti, sejumlah 70 responden ( 63,3 % ) tidak
melakukan pernikahan dini dan sejumlah 40 responden ( 36,4% ) telah
melakukan pernikahan dini.
4. Hubungan tingkat penegtahuan remaja tentang pernikahan dini dengan
kejadian pernikahan dini.
Berdasarkan hasil penelitian, responden yang banyak melakukan
pernikahan dini adalah responden yang memiliki pengetahuan kurang
tentang pernikahan dini. Dari variabel penelitian tingkat penegetahuan dan
kejadian pernikahan dini didapatkan hasil ada hubungan yang bermakna
antara tingkat pengetahuan responden tentang pernikahan dini dengan
kejadian pernikahan dini dengan nilai p value = 0,000.
Menurut subakti ( 2009 ), salah satu faktor yang mempengaruhi perilaku
pernikahan dini adalah faktor pengetahuan. Tingkat pengetahuan seseorang
berpengaruh terhadap perilaku. Hal ini sesuai dengan penelitaian yang di
lakukan oleh Aditya Riski Dwinanda ( 2015 ) yang menyatakan bahwa ada
hubungan antara pengetahuan responden dengan pernikahan usia dini yaitu
responden yang memiliki pengetahuan rendah memiliki resiko untuk
melakukan pernikahan usia dini sebesar 4 kali di bandingkan responden
yang memiliki pengetahuan tinggi.
Penelitian ini juga diperkuat dengan hasil penelitian yang dilakukan
sumardi raharjo (2013) yang menyatakan bahwa terdapat hubungan
signifikan antara pengetahuan dengan pernikahan usia dini ( p value = 0,001
) dan nilai OR 3,71. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa responden
yang berpengetahuan kurang memiliki resiko melakukan pernikahan usia
dini 3,71 kali lebih besar dibandingkan dengan responden yang
berpengetahuan baik.
Pengetahuan merupakan dominan yang sangat penting dalam
membentuk tindakan seseorang. Dalam teori perilaku seseorang melakukan
tindakan yang berkaitan dengan kesehatan dipengaruhi oleh tiga faktor
yaitu faktor predisposisi ( predisposing factor ), faktor pendukung ( enabling
factor ), dan faktor pendorong ( rainforcing factor ).
Hasil penelitian ini membuktikan bahwa pengetahuan seseorang sangat
berpengaruh terhadap terjadinya pernikahan usia dini. Menurut
Notoatmodjo ( 2010 ) menyatakan bahwa pengetahuan merupakan hasil
dari tahu dan terjadi setelah seseorang melakukan penginderaan terhadap
suatu objek. Pengetahuan juga dapat diperoleh dari pengalaman belajar
dari pendidikan formal maupun non formal. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa tindakan seseorang pada dasarnya akan dipengaruhi
oleh pengetahuan. Dalam hal ini pengetahuan responden akan
mempengaruhi responden untuk melakukan pernikahan usia dini. Semakin
tinggi tingkat pengetahuan responden, maka akan semakin baik responden
dalam memutuskan untuk menikah.
5. Frekuensi jenis kelamin dengan kejadian pernikahan dini
Berdasarkan table 7, dapat dilihat bahwa responden perempuan lebih
banyak yang melakukan pernikahan usia dini dari pada responden laki –laki.
Sedangkan untuk yang tidak melakukan pernikahan dini hampir sama
jumlahnya antara responden laki – laki dengan responden perempuan.
C. Keterbatasan penelitian
Keterbatasan penelitian ini adalah pengumpulan data dari responden tidak
dapat melakukan dalam waktu yang bersamaan karena dalam pengambilan data
peneliti harus menyesuikan dengan keadaan.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dari hasil penelitian dapat hasil diperoleh kesimpulan sebagai berikut :
1. Usia responden penelitian adalah berkisar antara 16 – 19 tahun
berjumlah 110 orang. Responden yang melakukan pernikahan dini baik
laki – laki maupun perempuan berjumlah 40 orang dengan ketentuan
laki – laki yang menikah dini adalah laki – laki yang usia menikah
pertama kali belum mencapai 19 tahun dan perempuan yang menikah
dini adalah perempuan yang usia menikah pertama kali belum mencapai
16 tahun.
2. Tingkat pengetahuan remaja tentang pernikahan dini di kelurahan naga
timbul dusun v kali tawang adalah dalam kategori cukup.
3. Ada hubungan tingkat pengetahuan remaja tentang pernikahan dini di
kelurahan naga timbul dusun v kali tawang.
B. Saran
1. Bagi peneliti selanjutnya, hasil penelitian ini dapat dijadikan bukti
penelitian sehingga peneliti selanjutnya mungkin dapat melakukan
penelitian dengan menambah variabel dan melakukan analisis yang
lebih dalam atau dapat melakukan penelitian eksperimen, misalnya
memberikan penyuluhan tetapi dengan memberikan kuesioner sebelum
dan sesudah dilakukan penyuluhan serta dapat membandingkan hasil
sebelum dan setelah dilakukan penyuluhan atau dengan memberikan
perlakuan yang lain.
2. Bagi dosen, tenaga medis, atau mahasiswa dapat melakukan
pengabdian masyarakat. Pengabdian masyarakat dapat dilakukan
dengan mengadakan penyuluhan tentang pernikahan dini. Pengabdian
masyarakat dapat dilakukan langsung kepada semua masyarakat
khusunya remaja.
DAFTAR PUSTAKA
1. Badan pusat statistik, analisis data perkawinan anak indinesia,
badan pusat statistik, Jakarta 2003.
2. BKKBN,pendewasaan usia perkawinan dan hak – hak reproduksi
bagi remaja Indonesia, BKKBN, Jakarta, 2015.
3. kharisma, Wilujeng, 2007. Jumlah pernikahan dini kelurahan naga
timbul dusun v kali tawang tertinggi. Diunduh tanggal …januari 2023
dari . www.pikiran-rakyat.com/nasional/2023/01/.../jumlah-
pernikahan-dini-kelurahan-naga timbul dusun v kali tawang.
4. Manuaba 1. Chandaranita M, dan Fajar M, pengantar kuliah
obstetric. EGC, Jakarta 2009.
5. Badan pusat statistik, kelurahan naga timbul dusun v kali tawang,
kabupaten deli serdang 2023.
6. Salamah siti 2016, faktor-faktor yang berhubungan dengan
pernikahan usia dini di kelurahan naga timbul dusun v kali tawang.
Diakses tanggal 01 Januari 2023.
7. BPS kelurahan naga tumbul dusun v kali tawang dalam angka 2015
8. BPS kelurahan naga timbul dusun v kali tawang angka 2016
9. Agtikasari nurhayati, hubungan pengetahuan tentang pernikahan
Lampiran 3