Anda di halaman 1dari 53

PROPOSAL

PERBANDINGAN AKURASI RUMUS RISANTO, DAN JHONSON


TOSHAC DALAM MENENTUKAN TAKSIRAN BERAT JANIN DI
PUSKESMAS WILAYAH KECAMATAN MUARA BULIAN
TAHUN 2023

OLEH:
SRI ASTUTIK
PO.71.24.12.20.296

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES JAMBI


JURUSAN KEBIDANAN PROGRAM STUDI
SARJANA TERAPAN 2023

i
PROPOSAL

PERBANDINGAN AKURASI RUMUS RISANTO, DAN JHONSON


TOSHAC DALAM MENENTUKAN TAKSIRAN BERAT JANIN DI
PUSKESMAS WILAYAH KECAMATAN MUARA BULIAN
TAHUN 2023

Proposal Ini di ajukan Sebagai


Salah Syarat Untuk menyelesaikan
PENDIDIKAN DIPLOMA SARJANA TERAPAN KEBIDANAN

OLEH:
SRI ASTUTIK
PO.71.24.12.20.296

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES JAMBI


JURUSAN KEBIDANAN PROGRAM STUDI
SARJANA TERAPAN 2023
HALAMAN PERSETUJUAN

ii
PERBANDINGAN AKURASI RUMUS RISANTO, DAN JHONSON
TOSHAC DALAM MENENTUKAN TAKSIRAN BERAT JANIN DI
PUSKESMAS WILAYAH KECAMATAN MUARA BULIAN
TAHUN 2023

OLEH:
SRI ASTUTIK
PO.71.24.12.20.296

Proposal Ini Telah Disetujui dan Diperiksa untuk dipertahankan dihadapan


tim Penguji Skripsi Sarjana Terapan Kebidanan
Jambi, 2023

TANDA TANGAN

Pembimbing 1 : Dra Neni Heryani, S.Pd, M.Kes ( )

Pembimbing II : Atika Fadhilah Danaz NST, M.Keb ( )

Mengetahui
Ketua Program Studi DIV Kebidanan

Enny Susilawati, M.Keb


NIP. 198006032002122001

iii
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulisan ucapkan kehadiran Allah SWT atas rahmat dan hidayah-

Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi yang berjudul “Perbandingan

Akurasi Rumus Risanto, Dan Jhonson Toshac Dalam Menentukan Taksiran Berat Janin

Di Puskesmas Wilayah Kecamatan Muara Bulian Tahun 2023

Penulis banyak sekali mendapatkan bantuan, baik berupa bimbingan ataupun

dorongan secara moril maupun materil dalam penyusunan Skripsi ini. Untuk itu izinkan

penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada yang terhormat:

1. Bapak Rusmimpong S.Pd, M.Kes. selaku Direktur Politeknik Kesehatan Kemenkes

Jambi.

2. Ibu Yuli Suryanti, M.Keb Selaku Ketua Jurusan Kebidanan Politeknik Kesehatan

Kemenkes Jambi.

3. Ibu Eny Susilawati, M.Keb Selaku Ketua Prodi Sarjana Terapan Kebidanan

Politeknik Kesehatan Kemenekes Jambi.

4. Ibu Dra Neni Heryani, S.Pd, M.Kes Selaku Pembimbing I yang telah bersedia

meluangkan waktunya untuk membimbing, memberi masukan dan saran dalam

menyelesaikan Skripsi ini.

5. Ibu Atika Fadhilah Danaz NST, M.Keb Selaku Pembimbing II yang telah bersedia

meluangkan waktunya untuk membimbing, memberi masukan dan saran dalam

menyelesaikan Skripsi ini.

6. Seluruh dosen dan staff Politeknik Kesehatan Kemenkes Jambi Jurusan Kebidanan

yang telah memberikan ilmu selama penulis berada di bangku kuliah.

iv
7. Suami yang telah membantu dalam bentuk moril maupun materil sehingga penulis

dapat menyelesaikan pembuatan skripsi ini

8. Teman teman yang telah bekerja sama dan saling membantu dalam pembuatan

skripsi ini.

Semoga segala amal mulianya dapat imbalan yang setimpal dari Allah SWT. Dalam

penyusunan skripsi ini, penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari

kesempurnaan, untuk itu kritik dan saran sangat diharapkan demi penyempurnaan ini.

Akhir kata penulis berharap semoga ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Jambi, 2023

Penulis

v
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ii
HALAMAN PERSETUJUAN iii
KATA PENGANTAR iv
DAFTAR ISI v
DAFTAR TABEL vi
DAFTAR BAGAN vii
DAFTAR LAMPIRAN viii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 6
C. Tujuan Penelitian 6
D. Manfaat Penelitian 7
E. Ruang Lingkup Penelitian 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


A. Taksiran Berat Janin 9
B. Berat Badan Lahir Bayi 14
C. Rumus Jhonson 16
D. Rumus Risanto 17
E. Pemeriksaan Raba Abdoment 18
F. Manuver Leopold 19
G. Alur Penelitian Joob Shite (SOAP) 21

BAB III KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPRASIONAL


A. Kerangka Konsep 26
B. Definisi Oprasional 27
C. Hipotesis 28

BAB IV METODE PENELITIAN


A. Desain Penelitian 30
B. Tempat dan Waktu Penelitian 31
C. Populasi dan Sample 31
D. Pengumpulan Dan Pengolahan Data 33
E. Analisis Data 36

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

vi
DAFTAR

NOMOR HALAMAN

A. Bagan2.1 Kersngka Teori 25


B. Bagan3.1 Kerangka Konsep 26

vii
1

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Pengukuran TBJ umumnya menggunakan USG, namun kenyataannya

keterbatasan alat USG di lapangan yang tidak memadai di desa sehingga

digunakan Rumus Jhonson Toshac dan Risanto sebagai alternative yang cocok

untuk Pengukuran Tafsiran Berat Janin. Pengukuran tinggi fundus uteri (TFU)

untuk menentukan taksiran berat janin (TBJ) merupakan salah satu komponen

asuhan antenatal yang penting dalam manajemen persalinan dengan mengetahui

TBJ, seorang tenaga kesehatan khususnya bidan dapat memprediksi komplikasi

yang mungkin terjadi dan dapat melakukan tindakan pencegahan untuk

mengatasinya (Cunningham et al., 2018).

Upaya kesehatan anak dilakukan melalui pelayanan kesehatan janin dalan

kandungan, kesehatan bayi baru lahir, kesehatan bayi, anak balita, dan

prasekolah, kesehatan anak usia sekolah dan remaja, dan perlindungan kesehatan

anak. Salah satu intervensi dalam upaya kesehatan anak adalah dengan

perencanaan persalinan yang tepat. Perencanaan persalinan yang tepat dapat

mengurangi tingkat morbiditas dan mortalitas terkait kemungkinan penyulit yang

dapat terjadi pada saat persalinan, dan berpengaruh terhadap penentuan jenis

persalinan oleh tenaga kesehatan (Kementerian Kesehatan RI, 2017).

1
2

Berat lahir bayi yang besar atau kurang akan berpotensi menimbulkan

masalah kesehatan pada bayi, selanjutnya dapat mempengaruhi kehidupan dan

masa depan bayi. Abnormalitas persalinan dan komplikasi neonatus

berkaitandengan berat lahir yang ekstrim (Cunningham et al., 2018).

Berdasarkan data yang dilaporkan Kemenekes RI Tahun 2022 Kesehatan

Keluarga melalui komdat.kesga.kemkes.go.id, pada tahun 2022, penyebab

kematian neonatal terbanyak paada tahun 2022 yaitu adannya kondisi berat

badan rendah BBLR sebesar 34,5% dan asfiksia sebesar 27,8%.penyebab lain di

antarannya adalah kongnital , infeksi, Covid-19, dan tetanus neanotorum dan

jumlah angka kematian neonates jauh paling tinggi di banding dengan usia bayi

29 hari sampai 11 bulan dan bayi 12-59 bulan dengan angka 20,154% 0-28 hari,

.5.102% data bayi 29-11 Bulan, dan 2.310% data bayi usia 12-59 Bulan.

Penyebab kematian lainnya diantaranya asfiksia, infeksi, kelainan

kongenital, tetanus neonatorium, dan lainnya. (Profil Kesehatan Provinsi Jambi,

2022) Angka kematian neonatus, bayi dan balita di Provinsi Jambi pada tahun

2021 berjumlah 1.030 kematian, dari seluruh kematian balita yang dilaporkan,

313 kematian terjadi pada usia 0-28 hari. Sementara 353 kematian terjadi pada

usia 29 hari – 11 bulan dan 360 kematian terjadi pada usia 12 – 59 bulan. Jumlah

kematian neonatal (0-28 hari) harus menjadi perhatian, karena pada masa ini

memberikan kontribusi kematian yang sangat tinggi terhadap kematian bayi

Angka kematian bayi per 1.000 kelahiran hidup relasi 5.39 per 100

kelahiran hidup. Jumlah bayi yang meninggal pada tahun 2020 adalah 27 orang

dari 5.008 kelahiran hidup atau 5.39 per 1.000 kelahira hidup yang terjadi
3

penurunan di banding tahun 2019 yaitu 29 orang (Profil Kesehatan Kabupaten

Batang Hari 2020)

Berdasarkan Riset dari (Profil kesehatan Kabupaten Batang Hari 2022)

memperlihatkan bahwa angka kematian neonatus di wilayah kecamatan

Puskesmas kurang dari 7 hari berjumlah 27 bayi dengan laki laki berjumlah 18

bayi sedangkan 9 orang berjenis kelamin perempuan, diurutkan data kematian

bayi kurang dari 7 hari berdasrkan daari data teringgi meliputi 6 kasus bayi

kelainan kongnital, 5 kasus bayi BBLR, 4 kasus bayi Asfiksia, 3 kasus bayi

BBLSR. 3 kasus bayi premature, 2 kasus bayi Distosia, 1 kasus bayi Prematur, 1

kasus bayi Malpersentasi, 1 kasus bayi Gagal Nafaas dan 1 kasus bayi sepsis .

Adapun salah satunya dari puskesmas muara bulian berjumlah 2 kasus, dengan

cakupan 8 desa meluputi Desa kilanagn, Muara bulian, Pasar Baru, Rantau Puri,

Rengas Condong, Singkawang, Sungai Buluh, dan Teratai. puskesmas tenam

berjumlah 1kasus Dengan cakupan 4 desa meliputi desa Napal Sisik, Rambahan,

Sridadi, pelayangan dan Tenam, Puskesmas Pasar Terusan berjumlah 0 kasus

dengan cakupan 3 desa meliputi desa Malapari, Pasar Terusan. Simpang Terusan.

dan Puskesmas Aro berjumlah 0 kasus dengan cakupan 5 desa meliputi desa

Aro, sungai Baung, Bajubang Laut, Muara singoan dan Desa Olak.

Berdasarkan daftar tafsiran persalinan pada tahun 2023 di wilayah

puskesmas kecamatan Muara Bulian pada bulan April- Mai meliputi PKM

Tenam berjumlah 24 Ibu, Puskesmas Pasar Terusan Berjumalh pada bulan

April- Mai berjumlah 11, dan Puskesmas Aro pada bulamApril- Mai berjumlah

20 ibu bersalin.
4

Mengenali tanda- tanda bahaya sedini mungkin oleh tenaga kesehatan

sangat perlu. Berat badan janin sangat menentukan tindakan persalinan

selanjutnya dan kapan saat melakukan rujukan. Karena dengan mengenali

tandatanda bahaya sedini mungkin dapat diantisipasi hal- hal yang

membahayakan ibu dan bayinya. Salah satu trauma obstetri yang perlu

diperhatikan adalah terjadinya distosia bahu, bayi makrosomia yang akan

menyulitkan proses persalinan karena dapat terjadi perlukaan jalan lahir, trauma

pada otot- otot dasar panggul dan perdarahan pasca persalinan yang pada

akhirnya dapat berdampak pada morbiditas dan mortalitas bayi maupun ibu

(Ujiningtyas, 2018)

Taksiran berat badan janin sangat penting, bayi lahir dengan berat badan

kurang ataupun lahir dengan berat badan yang sangat besar berhubungan dengan

meningkatnya komplikasi selama persalinan dan masa nifas. Penafsiran berat

badan janin merupakan salah satu faktor yang penting dalam manajemen

persalinan. Metode penafsiran berat janin yang akurat dapat diketahui beratbadan

bayi lahir besar atau kecil sehingga dapat dilakukan upaya pencegahan untuk

mengatasi berbagai komplikasi yang mungkin akan terjadi. Menggunakan

metode penafsiran berat janin yang akurat maka hal tersebut diatas dapat

diminimalkan (Cunningham et al., 2018)

Berdasarkan kenyataan diatas maka perlu dipikirkan cara- cara untuk

mendeteksi kesejahteraan janin termasuk perkiraan berat badan janin selama

masa kehamilan dan saat persalinan. Menurut Wheeler (2014), apabila tinggi

fundus 3 sampai 4 cm lebih kecil dari normal, kemungkinan retardasi


5

pertumbuhan intrauterin terhambat, presentasi sungsang, infeksi janin,

abnormalitas kromosom atau genetik, penurunan bagian presentasi ke pelvis,

kematian janin, atau oligohidramnion (jumlah cairan amnion sedikit). Sedangkan

apabila tinggi fundus melebihi sekitar 3 sampai 4 cm dari normal, kemungkinan

bayi makrosomia karena ibu menderita diabetes, gestasi multipel, bayi yang

secara konstitusional besar, dan polihidramnion (cairan amnion berlebih).

Sehingga salah satu cara sederhana memantau pertumbuhan dan perkembangan

janin dapat dilakukan dengan menghitung TBJ melalui pengukuran TFU terlebih

dahulu (Hermawati et al., 2018).

Rumus TBJ yang umum digunakan hingga saat ini adalah Rumus

Johnson Toshack yaitu BB (Berat Badan Bayi) = (TFU- N) x 155. BB dalam

satuan gram dan nilai N sebesar 11,12 atau 13 disesuaikan dengan penurunan

kepala bayi (Puspita et al., 2019) Pada tahun 1995 seorang dokter kebidanan asal

Indonesia bernama Risanto Siswosudarmo menciptakan sebuah rumus TBJ yang

dinamakan Rumus Risanto. Rumus Risanto dijelaskan sebagai BBL = (125 x

TFU)- 880, BBL (Berat Bayi Lahir) dalam gram dan 880 sebagai konstanta

(Siswosudarmo & Titisari, 2014).

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Puspita et al., (2019) mengenai

perbandingan Rumus Johnson Toshack dan Rumus Risanto dalam menentukan

dalam menentukan taksiran berat janin tahun 2019, diperoleh hasil TBJ

menggunakan rumus Johnson Toshack dan Rumus Risanto tidak memiliki

perbedaan yang signifikan. Kedua rumus juga menunjukkan adanya kesesuaian

dengan berat lahir bayi. Selisih antara hasil TBJ rumus Risanto dengan berat
6

lahir bayi lebih kecil bila dibandingkan dengan hasil TBJ Johnson Toshack, (103

gram vs 121 gram) sehingga dapat disimpulkan bahwa kedua rumus memiliki

kesesuaian dalam menaksirkan berat janin namun rumus Risanto memberikan

hasil yang lebih mendekati berat lahir bayi (Puspita et al., 2019).

Perbandingan Ketepatan Formula Risanto dan Johnson Toshack dalam

Menentukan Taksiran Berat Janin Tujuan penelitian ini untuk mengetahui

perbandingan akurasi antara Rumus Risanto dan Rumus Johnson Toshack

berdasarkan TFU dalam menentukan taksiran berat janin pada ibu bersalin kala I

di Puskesmas Wilayah Kecamatan Muara Bulian Tahun 2023.

B. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang tersebut, rumusan masalah dalam penelitian

ini yaitu manakah yang paling akurat dalam menentukan rumus Risanto dan

Jhonson Toshac Dalam Menentukan Taksiran Berat Janin Di Puskesmas

Wilayah Kecamatan Muara Bulian Tahun 2023.

C. TUJUAN PENELITIAN

1. Tujuan Umum

Diketahuinya “Perbandingan Akurasi Rumus Risanto, Dan Jhonson

Toshac Dalam Menentukan Taksiran Berat Janin Di Puskesmas Wilayah

Kecamatan Muara Bulian Tahun 2023.


7

2. Tujuan Khusus

a. Tafsiran berat Janin sebelum lahir menggunakan rumus Risanto Dalam

Menentukan Taksiran Berat Janin Di Puskesmas Wilayah Kecamatan

Muara Bulian Tahun 2023

b. Tafsiran berat Janin sebelum lahir menggunakan rumus Jhonson Toshac

Dalam Menentukan Taksiran Berat Janin Di Puskesmas Wilayah

Kecamatan Muara Bulian Tahun 2023.

c. Diketahui berat badan bayi setelah lahir Di Puskesmas Wilayah

Kecamatan Muara Bulian Tahun 2023.

d. Diketahuinnya Perbandingan Akurasi rumus Risanto, dan Jhonson

Toshac Dalam Menentukan Taksiran Berat Janin Di Puskesmas Wilayah

Kecamatan Muara Bulian Tahun 2023.

D. MANFAAT PENELITIAN

1. Bagi Puskesmas Di Wilayah Kecamatan

Hasil penelitian ini dapat menjadi alternative metode yang

digunakan untuk menentukan pengukuran TBJ dengan harapan dapat

diterapkan dalam kehidupan sehari hari.

2. Bagi institusi Pendidikan Poltekkes Kemenkes Jamnbi

Sebagai referensi dan literature yang dapat digunakan dalam

perkuliahan mengenai penerapan metode pengukuran TBJ


8

3. Bagi Peneliti selanjutnya

Penelitian ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan serta dapat

dipergunakan sebagai literature apabila akan melakukan penelitian yang

lebih mendalam.

E. RUANG LINGKUP PENELITIAN

Penelitian ini merupakan penelitian Pree Experiment yang

membandingkan tingkat akurasi taksiran berat janin dengan mengunakan rumus

Risanto, dan Johnson Toshac. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu

hamil yang akan melahirkan di Puskesmas Wilayah Kecamatan Muara Bulian.

Sampel pada penelitian ini di ambil Accidental sampling yang dilakukan dengan

mengambil kasus atau responden yang berdasrakan jumlah ibu hamil yang akan

datang melahirkan pada waktu penelitian tersebut. Penelitian ini dimulai dari

bulan November 2022 - Juli 2023, Pengambilan Sampel dimulai dari bulan

Maret – Mai 2023. Tujuan penelitian ini untuk membandingkan tingkat akurasi

antara rumus Risanto, Jhonson di Wilayah Kecamatan Muara Bulian Tahun

2023. Prosedur pengumpulan data peneliti di bantu menggunakan 3 enumerator

dan peneliti sendiri, sebelumnnya enumerator akan dijelaskan cara dan prosedur

penelitian mulai dari pengukuran TFU untuk menentukan tafsiran berat janin

menggunakan raba abdomen (Leopold) setelah itu enumerator di beritahu cara

menghitung rumus Risanto Dan cara menghitung Rumus Jhonson Toshac,serta

enumerator akan diberikan buku panduan atau SOAP prosedur penelitian

enumerator yang mana berisi tatacara melakukan penelitian untuk memperoleh

penelitian yang akurat. Setelah itu data diperoleh dengan melakukan pengukuran
9

TFU di ambil dengan cara pengukuran simfisis pubis hingga puncak Rahim ibu

menggunakan sentimeter secara langsung kemudian hitung tafsiran berat janin

menggunakan rumus Risanto dan begitu pula sebaliknnya menggunakan rumus

Jhonson Toshac dan akan dibuktikan berdasarkan penghitungan berat badan bayi

segera setelah kelahiran berat bayi. Instrumen yang digunakan berupa berat

badan sebelum lahir di ukur menggunakan pita ukur dan di buktikan

menggunakan Timbangan berat badan bayi setelah lahir kemudian peneliti

mencatat dalam table catatan hasil pengukuran. Analisis data yang digunakan

adalah univariable dan bivariable, Analisis Univariable diperoleh dengan

menggunakan frekuensi dan presentase. Analisi Bivariable adalah analisis yang

dilakukan terhadap dua variabel yang diduga berhubungan atau memiliki

pengaruh dengan menggunakan uji T berpasangan (wilcoxson) Jika hasil uji

diketahui dari hasil PValue >0,05 maka data dikatakan normal sedangkan data

yang diperoleh PValue <0,05 maka dapat dikatakan tidak beraturan atau tidak

norma
1

BAB II
LANDASAN TEORI

A. TAKSIRAN BERAT JANIN (TBJ)

1. Definisi

Dalam pelayanan kesehatan ibu hamil, ada beberapa pemeriksaan yang

dilakukan salah satunya adalah perhitungan TBJ pada trimester tiga.

Perhitungan TBJ adalah cara untuk memperkirakan berat bayi saat aterm

(Barros, Reis, Pereira, Clode, & Graca, 2016).

TBJ adalah salah satu cara menafsir berat janin ketika masih di dalam

uterus. Berat janin mempunyai arti yang sangat penting dalam pemberian

asuhan kebidanan, khususnya asuhan persalinan (Dewi, 2015).

Selain itu Varney dalam Dewi (2015) menyatakan bahwa TBJ adalah

perkiraan berat badan bayi ketika masih dalam kandungan. Dari ketiga

penjelasan mengenai definisi TBJ di atas, dapat disimpulkan bahwa TBJ

adalah suatu cara untuk memperkirakan berat badan bayi ketika masih di

dalam kandungan. Normal-tidaknya berat badan janin berdasarkan usia

kehamilannya dapat diketahui melalui kurva Lubchenco. Berat janin

dianggap normal berdasarkan usia kehamilannya apabila berada dalam

persentil 10 hingga 90 Lubchenco, Hansman, Dressler, & Body (1963).

10
1

2. Tujuan

Perhitungan TBJ bertujuan untuk memantau normal tidaknya

pertumbuhan janin dalam rahim (Ambarwati, 2015). Selain itu dengan

mengetahui TBJ diharapkan tenaga kesehatan dapat mendeteksi dini

kemungkinan pertumbuhan janin yang abnormal serta memutuskan rencana

persalinan pervaginam secara spontan atau tidak (Kusmiyati, 2014).

Kesimpulannya, perhitungan TBJ bertujuan untuk memantau

pertumbuhan janin. Selain itu TBJ dapat dijadikan sebagai alat deteksi dini

sehingga tenaga kesehatan dapat memutuskan tindakan selanjutnya.

3. Cara Pengukuran

TBJ Terdapat berbagai cara untuk menentukan TBJ, namun yang

umum digunakan adalah menggunakan pemeriksaan USG dan perhitungan

TFU. Dalam menaksirkan berat janin, terdapat faktor-faktor yang

mempengaruhi dan sulit untuk dikoreksi seperti tumor rahim, hidramnion,

plasenta previa, obesitas, 8 paritas, kondisi selaput ketuuban, dan penurunan

bagian terbawah janin (Bloemenkamp, 2015).

a) Ultrasonografi (USG)

Ultarasonografi (USG) adalah metode pemeriksaan yang

memanfaatkan gelombang suara frekuensi tinggi untuk menghasilkan

gambaran organ atau jaringan. Refleksi gelombang suara ditransmisikan

pada layar monitor sebagai lapisan jaringan denan densitas yang

berbeda. Pemeriksaan USG sangat aman bagi ibu hamil dan janinnya

serta dapat dilakukan kapan saja Pemeriksaan kehamilan menggunakan


1

USG memiliki beberapa keuntungan antara lain tampak gerak jantung

janin yang dapat dideteksi bila ada kelainan, serta menentukan

kecepatan volume aliran darah menuju plasenta. Sedangkan kerugian

USG adalah harga yang mahal dan diperlukan pelatihan khusus bagi

tenaga kesehatan untuk dapat mahir mempergunakan alat ini (Manuaba,

2018).

USG memungkinkan tenaga kesehatan untuk melakukan

pengukuran janin yang dilihat dari pengukuran biometrik (Rodeck &

Whittle, 2019).

Terdapat lebih dari 30 formula berbeda untuk menghitung TBJ

menggunakan USG. Metode yang sering digunakan adalah dengan

memanfaatkan ukuran diameter biparietal, lingkar kepala, lingkar perut,

atau panjang femur janin (Goodwin, Montoro, Muderspach, Paulson, &

Roy, 2010).

b) Tinggi Fundus Uterus (TFU)

Selama proses kehamilan uterus akan beradaptasi untuk menerima

dan melindungi hasil konsepsi hingga persalinan. Uterus memiliki 9

kemampuan luar biasa untuk bertambah besar dengan cepat selama

kehamilan. Pembesaran uterus meliputi pergangan dan penebalan sel-sel

otot serta akumulasi jaringan ikat dan elastik terutama pada lapisan otot

luar (Prawirohardjo, 2018).

Pada minggu awal kehamilan, uterus masih berbentuk seperti

buah avokad. Seiring dengan perkembangan kehamilan, daerah fundus


1

dan korpus akan membulat dan menjadi bundar pada kehamilan 12

minggu. Pada akhir 12 minggu kehamilan, uterus yang semakin besar

akan menyentuh dingin abdominal, mendorong usus ke samping dan

keatas, terus tumbuh hingga hampir menyentuh hati (Prawirohardjo,

2018).

Tinggi fundus uterus yang terus berubah seiring bertambahnya

usia kehamilan dapat digunakan untuk mengetahui usia kehamilan serta

memperkirakan berat janin dalam uterus. Namun menentukan usia

kehamilan menggunakan TFU sebagai dasar agak sulit ditetapkan

karena kecepatan tumbuh-kembang janin bukan pertumbuhan yang

linear, ketebalan lapisan lemak yang berbeda-beda, serta faktor herediter

seperti pada kehamilan ganda menyebabkan perkiraan umur kehamilan

menggunak TFU menjadi kurang tepat (Manuaba, 2018).

c) TFU Berdasarkan Usia Kehamilan

Usia Kehamilan (dalam minggu) Tinggi Fundus Dalam cm

Menggunakan Penunjuk Badan 12 - Teraba di atas simfisis pubis 16 - Di

tengah, antara simfisis pubis dan umbilicus 20 20 cm (± 2 cm) Pada

umbilicus 22-27 Usia kehamilan dalam minggu = cm (± 2 cm) - 28 28

cm (± 2 cm) Di tengah, antara umbilicus dan prosesus sifoideus 29-35

Usia kehamilan dalam minggu = cm (± 2 cm) - 36 36 cm (± 2 cm) Pada

prosesus sifoideus (Saifudin. 2013).


1

B. BERAT BADAN LAHIR BAYI

1. Definisi

Berat bayi lahir adalah berat badan bayi yang ditimbang dalam waktu 1

jam pertama setelah lahir Pengukuran berat badan bayi merupakan salah satu

tahap dalam asuhan bayi baru lahir normal. Proses tersebut sebaiknya 13

dilakukan setelah proses kontak kulit ibu-bayi dan IMD (Inisiasi Menyusu

Dini) selesai yaitu sekitar 1-2 jam setelah kelahiran (Moegni, 2013).

Berat badan lahir merupakan hasil interaksi dari berbagai faktor melalui

suatu proses yang berlangsung selama di dalam kandungan. Berat badan bayi

baru lahir dikatakan normal apabila memiliki rentangan berat antara 2500

gram 4000 gram (Wahyuni, 2012).

Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa berat badan lahir bayi

adalah berat badan bayi yang ditimbang setelah bayi menyelesaikan kontak

kulit dan proses IMD atau pada 1-2 jam pertama setelah kelahiran.

2. Klasifikasi

Klasifikasi bayi baru lahir berdasarkan berat lahirnya dapat dibedakan

menjadi (Darmstadt, et al., 2007):

a. Berat badan lahir normal: ≥2500 gram

b. Berat badan lahir rendah: 2000-2499 gram

c. Berat badan lahir sangat rendah: 2500

Surasmi (2003) menyatakan bahwa semua bayi yang lahir dengan berat

badan sama atau kurang dari 2500 gram disebut bayi berat lahir rendah

(BBLR). BBLR sendiri dapat dikelompokkan menjadi:


1

a. Bayi berat badan lahir amat sangat rendah, yaitu bayi yang lahir

dengan berat badan kurang dari 1000 gram.

b. Bayi berat badan lahir sangat rendah adalah bayi yang lahir dengan

berat badan kurang dari 1500 gram.

c. Bayi berat badan lahir cukup rendah adalah bayi yang lahir dengan

berat badan 1501-2500 gram.

Selain itu bayi baru lahir juga dapat dibedakan berdasarkan usia

kehamilan dan berat saat lahir, antara lain (Surasmi, Handayani, & Kusuma,

2003):

a. Bayi kecil untuk masa kehamilan (KMK) yaitu bayi yang lahir dengan

keterlambatan pertumbuhan intra uteri dengan berat badan terletak di

bawah persentil ke-10 dalam grafik pertumbuhan intra uterin.

b. Bayi sesuai untuk masa kehamilan (SMK) yaitu bayi yang lahir dengan

berat badan sesuai dengan berat badan untuk masa kehamilan, yaitu berat

badan terletak antara persentil ke-10 dan ke-90 dalam grafik pertumbuhan

intra-uterin.

c. Bayi besar untuk masa kehamilan yaitu bayi yang lahir dengan berat

badan lebih besar untuk usia kehamilan dengan berat badan terletak di

atas persentil ke-90 dalam grafik pertumbuhan intra-uterin.

Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa bayi baru lahir bisa

dibedakan berdasarkan berat badan saja atau perbandingan antara usia

kehamilan dengan berat badan. Bayi dianggap normal dan sesuai dengan
1

masa kehamilan apabila berat badan lahir >2500 gram serta berat bayi berada

di antara persentil ke-10 dan ke-90 dalam grafik pertumbuhan intra-uterin

C. RUMUS JOHNSON

Toshack Tinggi fundus telah diakui berhubungan dengan usia kehamilan

dan berat janin. TFU diukur menggunakan pita pengukur dari tepi atas simfisis

pubis hingga puncak fundus uteri dengan mengikuti lengkungan uterus.

Berdasarkan rumus Johnson-Toshack, TBJ dapat dihitung menggunakan

persamaan: BB = (TFU – N) x 155 (Numprasert, 2004).

Nilai N adalah 11, 12, atau 13 tergantung dari posisi penurunan kepala

bayi. Bila kepala telah melewati tulang spina ischiadika maka dikurangi 12, dan

jika belum melewati maka dikurangi 11 (Varney, 2004).

BB= (TFU − N) × 155


Keterangan:

BB : Berat badan bayi (gram)

TFU : Tinggi fundus uteri (cm)

N : 11 bila kepala berada di bawah spina ischiadika (Hodge

III), 12 bila kepala berada di atas spina ischiadika (Hodge

II),

13 bila kepala belum melewati PAP (Hodge I).

Manuaba (2018) dalam bukunya mengungkapkan bahwa perhitungan

berat janin menggunakan rumus tersebut kurang tepat karena adanya beberapa

faktor yaitu pertumbuhan janin yang bukan merupakan pertumbuhan linier,

adanya perbedaan ketebalan dinding abdomen, serta pola makan masyarakat


1

Indonesia yang berbeda menyebabkan tumbuh kembang janin juga sangat

berbeda

D. RUMUS RISANTO

Rumus Risanto adalah sebuah rumus yang diciptakan oleh Risanto

Siswosudarmo berdasarkan penelitian yang dilakukan pada 560 ibu hamil di 12

Yogyakarta. Pada tahun 1995, Risanto berhasil menciptakan sebuah rumus

berupa persamaan garis regresi linear dari penelitiannya (Titisari &

Siswosudarmo, 2013).

Y = (X x 125) x 880

Keterangan:

Y: TBJ (gram)

X: TFU (cm)

125 dan 880 Ketetapan Rumus

Dalam prakteknya, Rumus Risanto 1995 jarang digunakan oleh tenaga

kesehatan serta dianggap kurang populer. Sehingga pada tahun 2014, dilakukan

penyerdehanaan rumus Risanto 1995 melalui penelitian analisis regresi linear

pada 655 data ibu hamil di RS Sardjito untuk mendapatkan persamaan baru

(Siswosudarmo & Titisari, 2014). Rumus ini dianggap lebih akurat oleh sang

penemu karena telah disesuaikan dengan kondisi ibu di Indonesia.

BBL = (125 × TFU) − 880


1

Keterangan:

BBL: Berat badan lahir (gram)

TFU: Tinggi Fundus Uteri (cm)

E. PEMERIKSAAN RABA ABDOMEN (PALPASI ABDOMEN)

1. Definisi

Palpasi adalah tindakan meraba dengan tangan. Palpasi menegaskan

apa yang kita lihat dan mengungkapkan hal-hal yang tidak terlihat. Dengan

palpasi, tenaga kesehatan dapat membedakan tekstur, dimensi, konsistensi,

suhu, dan keadaan-keadaan lainnya (Burnside & McGlynn, 1995).

Palpasi abdominal adalah suatu tindakan pemeriksaan yang dilakukan

dengan perabaan dan penekanan pada bagian perut menggunakan jari atau

tangan (Ambarwati, 2015).

Dapat disimpulkan bahwa palpasi abdomen adalah suatu tindakan

pemeriksaan meraba dengan tangan untuk mengungkapkan hal yang tidak

terlihat di daerah perut.

2. Tujuan

Palpasi abdomen memberikan petunjuk yang sangat berguna mengenai

karakter dinding abdomen, ukuran, kondisi dan konsistensi organ abdominal,

adanya massa, serta lokasi nyeri abdomen (Morton, 2003). Palpasi juga

dapat digunakan untuk mendeteksi suhu tubuh, adanya getaran, pergerakan,

bentuk, konsistensi dan ukuran (Ambarwati, 2015).

Palpasi abdomen pada ibu hamil dilakukan menggunakan standar

maneuver Leopold. Pemeriksaan ini berguna untuk mengetahui bagian-


1

bagian 16 janin. Selain itu informasi mengenai derajat pendataran, letak,

sikap, aktivitas, dan bagian presentasi dapat diketahui melalui cara tersebut

(Hamilton, 1995).

Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa palpasi abdomen

bertujuan untuk mengetahui beberapa hal seperti ukuran, konsistensi, suhu,

pergerakan, dan bentuk. Pada ibu hamil, palpasi abdomen dilakukan

menggunakan standar maneuver Leopold untuk mengetahui bagian-bagian

janin

F. MANUVER LEOPOLD

1. Definisi

Teknik leopold adalah suatu teknik yang paling lengkap dan sempurna

dalam pemeriksaan kehamilan (Manuaba, 2018). Teknik ini bertujuan untuk

menentukan posisi janin melalui palpasi abdomen secara sistematis.

Pemeriksaan leopold terdiri dari: leopold I, leopold 2, leopold 3, dan leopold

4 (Pairman, 2010).

2. Teknik Pemeriksaan

Pemeriksaan Leopold terdiri dari 4 teknik yaitu Leopold 1-4. Cara

melakukan pemeriksaan Leopold menurut Manuaba (2018) adalah sebagai

berikut:

a. Leopold 1

Bertujuan untuk menentukan TFU, umur kehamilan, serta TBJ.

Selain itu dapat leopold 1 yang dilakukan dengan meletakkan kedua

tangan di fundus uteri juga dapat menentukan bagian apa yang ada di
2

fundus uteri dalam posisi janin membujur atau akan teraba kosong bila

janin melintang. Ciri-ciri bila teraba kepala adalah: bulat, padat,

mempunyai gerakan pasif (ballotement). Bila teraba bokong, akan terasa

tidak padat, lunak, tidak mempunyai gerakan pasif

b. Leopold 2

Bertujuan untuk menentukan letak punggung janin, serta

mendenganrkan denyut jantung janin (DJJ) pada pungtum maksimumnya.

Dengan meletakkan telapak tangan di sisi kanan dan kiri abdomen, dapat

dirasakan punggung janin yang teraba rata, sedikit melengkung, serta

tidak terasa gerakan ekstrimitas. Sedangkan di daerah janin yang tidak

rata, ada kemungkinan terasa gerak ekstrimitas

c. Leopold 3

Bertujuan untuk menentukan bagian terendah janin. Bagian

kepala akan teraba bulat, padat, terjadi gerak ballottement. Sedangkan

bagian 18 bokong akan teraba bagian yang tidak bulat, tidak keras,

bentuk kurang bulat, dan ballottement negative

d. Leopold 4

Bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh bagian terrendah janin

telah memasuki pintu atas panggul (PAP). Pada leopold 4, pemeriksa

menghadap ke kaki ibu yang diperiksa. Teknik pemeriksaan yang

dilakukan adalah sebagai berikut:

a. Jari tangan kanan-kiri dimasukkan di samping kepala/bokong janin.


2

b. Pada kepala yang belum masuk PAP, artinya lingkaran terbesar belum

melewati PAP, jari akan konvergen (bertemu).

c. Kepala yang sudah masuk PAP, artinya lingkaran terbesar sudah

melewati PAP, jari akan divergen (tidak bertemu).

d. Konvergen bertemu, divergen tidak bertemu.

G. ALUR PENELITIAN JOOB SHITEE (SOAP)

1. Lakukan Anamnesa meliputi:

a. Nama Responden :

b. Umur :

c. Pekerjaan :

d. Alamat :

e. Hari Ke :

f. Riwayat Persalinan :

g. Keguguran :

h. Umur anak Terakhir :

2. Menyiapkan Alat

a. Alat ukur yang di gunakan pita ukur yang tidak elastis

b. Kalender Kehamilan

c. Alat di tata pada tempat yang di sediakan saat mempersiapkan alat untuk

pemeriksaan inspeksi

3. Menyiapkan Ibu

a. Menjelaskan tujuan pemeriksaan


2

b. Mengatur posisi ibu berbaring setengah duduk dengan mengganjal bantal

dibagian punggung bawah untuk kenyamanan ibu dan kedua kaki

diluruskan

4. Melaksanakan Pemeriksaan

a. Pemeriksa berdiri disebelah kanan ibu

b. Meteran didekatkan sehingga mudah mengambil waktu pemeriksaan

c. Tangan kiri dan tangan kanan menentukan bagian fundus uteri dan

memposisikan supaya fundus uteri berada tepat ditengah abdomen

d. Setelah fundus uteri diposisikan tepat ditengah abdomen, tangan kiri

menahan fundus uteri, tangan kanan menempelkan meteran yang dibalik

tepat ditengah, mulai dari fundus uteri sampai tepi atas tulang simfisis

pubis atau mulai dari tepi atas tulang simfisis pubis sampai fundus uteri

e. Mengangkat meteran dan membalik, kemudian membaca hasil

pengukuran

f. Menggulung pita meteran dengan rapi dan menempatkan pada tempatnya

g. Mencatat hasil pemeriksaan pada status ibu

5. Rumus Pengukuran Jhonson Toshac

Rumus Jhonson Toshac:

BB = (TFU – N) x 155

Keterangan:

BB : Berat badan bayi (gram)

TFU : Tinggi fundus uteri (cm)

N : 11 bila kepala berada di bawah spina ischiadika (Hodge III),


2

12 bila kepala berada di atas spina ischiadika (Hodge

II), 13 bila kepala belum melewati PAP (Hodge I).

Contoh:

BB = (36-11) x 155

BB = ( 25 ) x 155

BB = 25 x 155

BB = 3. 875 Gram

6. Rumus Pengukuran Risanto

Rumus Risanto Meliputi: Y = (X x 125) x 880

Keterangan:

Y: TBJ (gram)

X: TFU (cm)

125 dan 880 Ketetapan Rumus

Contoh:

Y=?

X=36

Ketetapan Rumus: 125 x 880

Jadi:

Y =(36 x125) x 880

Y = (4.500) x 880

Y = 3.960 Gram
2

7. Ukur berat Badan Bayi Lahir

Cara mengukur berat badan bayi setelah lahir mliputi:

a. perhatikan jarum timbangan atau angka timbangan berada di angka 0

sebelum menimbang

b. bayi tidak menggunakan baju saat ditimbang

c. berat badan bayi ditimbang sebelum bayi BAB dan BAK

d. Timbang bayi langsung pada saat setelah lahir

e. timbangan berat badan yang berbeda bisa memberikan hasil yang berbeda

pula sehingga sebaiknya gunakan 1 timbangan yang sama yang sering

digunakan
2

Bagan 2.1

Kerangka Teori

Pemeriksaan Abdomen Pada Ibu Bersalin

Tinggi Fundus Uteri Posisi Persentasi Penurunan

Mengetahui Usia Menghitung


Kehamilan Taksiran Berat Janin

Rumus Johnson
Rumus Risanto
Toshack

Berat Badan
Bayi Lahir

Sumber: (Cuningham, 2018. Siswo Sudarmo,2016. Satyaka Handayani 2011)


2

BAB III
KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL

A. KERANGKA KONSEP

Tujuan dari kerangka penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauh mana

akurasi rumus Risanto dan Jhonson Toshac dalam menentukan taksiran berat janin

di Puskesmas Wilayah Kecamatan Muara Bulian terhadap ibu bersalin pada tahun

2023 yang berjumlah 46 orang. Sehingga dapat digambarkan pada kerangka konsep

dibawah ini:

Bagan 3.1

Kerangka Konsep

Input
Output
Pengukuran
Tafsiran Berat Pengkuran Berat
Pros Badan Bayi
Janin sebelum es
lahir setelah lahi
Menggunakan
rumus Risanto
dan Jhonson
Toshac pada ibu
26
2

B. DEFINISI OPERASIONAL

Berdasarkan kerangka konsep diatas, maka definisi operasional terhadap

variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

Variabel Definisi Operasional Cara/Alat/Skala/Hasil Ukur

Taksiran Berat Perkiraan berat badan Cara ukur: Menghitung dengan


Badan Janin bayi ketika masih di rumus Rumus Jhonson Toshac
(TBJ) sebelum dalam kandungan BB = (TFU - N) x 155
lahir diukur Raba abdoment Alat ukur : Pita Centimeter
menggunakan (Leopold) Skala ukur : Rasio
Menggunakan Hasil ukur : Berat Badan
Rumus Jhonson Prediksi
Toshac
Taksiran Berat Perkiraan berat badan Cara ukur : Menghitung dengan
Badan Janin bayi ketika masih di rumus Rumus Risanto
(TBJ) sebelum dalam kandungan BB = (125 x TFU) – 880
Lahir diukur menggunkan Alat ukur : Pita Centimeter
Menggunakan Raba Abdoment Skala ukur : Rasio
Rumus Risanto (Leopold) Hasil ukur : Berat Badan
Prediksi
Berat badan Berat badan bayi di Alat ukur : Timbangan Bayi
Bayi Setelah timbang langsung Skala ukur : Rasio
Lahir setelah lahir Hasil ukur : Berat Badan setelah
lahir
2

C. HIPOTESIS

Hipotesis merupakan pernyataan dalam penelitian kuantitatif yang

penelitiannya membuat prediksi atau dugaan tentang hasil hubungan di antara

atribut atau ciri khusus (Cresswell, 2019:231).

Hipotesis dalam penelitian ini adalah:

1. Ada Penilaian Terhadap Perhitungan Tafsiran Badan Janin sebelum Lahir

Menggunakan Rumus Jhonson Toshac di puskesmas wilayah kecamatan

Muara Bulian Kabupaten Batang Hari Tahun 2023

2. Ada Penilaian Terhadap Tafsiran Badan Janin sebelum Lahir menggunakan

rumus Risanto di puskesmas wilayah kecamatan Muara Bulian Kabupaten

Batang Hari Tahun 2023

3. Perbandingan Akurasi Rumus Risanto dan Jhonson Toshac Terhadap

Perhitungan berat badan bayi setelah lahir di uskesmas wilayah kecamatan

Muara Bulian Kabupaten Batang Hari Tahun 2023


2

BAB IV
METODE PENELITIAN

A. DESAIN PENELITIAN

Penelitian ini merupakan penelitian Pree eksperiment dengan rancangan

one group pre Test dan post test design untuk mengetahui "Akurasi rumus

Risanto dan Jhonson Toshac dalam menentukan taksiran berat janin di

Puskesmas Wilayah Kecamatan Muara Bulian tahun 2023. Dalam penelitian ini

Ibu bersalin adakn dibagi menjadi 1 kelompok control, kelompok control akan

dilakukan pengukuran abdomen leopold kemudian hasil TFU akan di lakukan

penghitungan menggunakan rumus Jhonson Toshac kemudian dihitung kembali

menggunakan rumus Risanto, terakhir masing masing rumus akan dibandingkan

dengan berat badan bayi setelah lahir dari masing masing rumus tersebut.

Gambar 3.1 Desain Penelitian

Rumus Persalinan BB Baru


Risanto dan Lahir
Jhonson
Toshac
(input) (proses) (output)
Kelompok kontrol:
O1 X O2

30
3

Keterangan:

O1 : Input pengukuran tafsiran berat janin menggunakan rumus

Risanto dan jhonson Toshac

X : Proses Persalinan

O2 : Output pengukuran berat badan bayi setelah lahir

B. TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN

a. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Puskesmas Wilayah Kecamatan Muara

Bulian Tahun 2023.

b. Waktu Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan November 2022- Juli 2023

C. POPULASI DAN SAMPLE

1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan objek penelitian atau objek yang diteliti

Arikunto, 2012:174).

Jumlah populasi pada penelitian ini adalah seluruh ibu bersalin di

Puskesmas Wilayah Kecamatan Muara Bulian pada tahun 2023 yang

berjumlah 46 orang berdasarkan sasaran kantong persalinana.

2. Sample

Sample adalah salah satu sebagian atau yang mewakil populasi yang

diteliti (Notoatmodjo, 2010:2015).

Dalam penelitian ini sample yang di butuhkan yaitu jumlah ibu

beraslin yang dating pada masa penelitian tersebut menggunakan teknik


3

penggambilan sample dengan Accidental sampling dengan memenuhi

kriteria inklusi dan exklusi.

Kriteria sample yaitu:

a. Kriteria Inklusi

Kriteria Inklusi adalah kriteria atau ciri ciri yang perlu dipenuhui

oleh setiap anggota populasi yang bias digunakan sebagai sample

(Notoatmodjo, 2012:130). Kriteria inklusi dalam penelitian ini adalah:

1) Bersedia menjadi responden penelitian

2) Bersalin normal

3) Kehamilan Tunggal, Persentase Kepala dan Janin Tunggal Hidup

4) Tidak ada Riwayat penyakitn kelainan Ginekologi seperti mioma

5) Puskesmas Yang tidak memiliki USG atau Jauh dari Rumah sakit

b. Kriteria Eksklusi:

Kriteria exklusi merupakan ciri ciri yang tidak dapat di ambil

dalam sample penelitian (Notoatmodjo,2012:130).

1) Bayi yang dilahirkan meninggal atau IUFD

2) Bayi mengalami kelainan Kongnital misalnnya CPD atau

Anencepalus

3) Ibu bersalin yang melahirkan SC

4) Ibu bersain dengan kelainan Letak

5) Ibu hamil yang tidak bersedia menjadi responden


3

D. Pengumpulan dan Pengolahan Data

1. Jenis Data

Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data primer yang

didapat dari sampel langsung dengan cara pengisian kuesioner.

2. Instrumen Penelitian

Pada awalnya bidan akan melakukan leopold untuk mengetahui

keadaan dan bagian terendah janin. Kemudian peneliti mengambil data

Tinggi Fundus Uteri (TFU) dengan cara mengukur simfisis pubis hingga

puncak rahim menggunakan pita sentimeter di bawah pengawasan Peneliti

dibantu oleh 3 enumerator Pengukuran dilakukan menggunakan pita

centimeter yang diletakkan terbalik di atas perut ibu. Dan di hitung Tafsiran

Berat Janin menggunakan Rumus Risanto dan Jhonson Toshac. Kemudian

Peneliti akan melakukan pemeriksaan dalam untuk mengetahui pembukaan.

Selanjutnya berat lahir bayi ditimbang segera setelah persalinan. Semua data

ditulis dalam lembar pencatatan untuk selanjutnya dihitung dan

dibandingkan dengan masing masing rumus anatara rumus Jhonson Toshac

dan Risanto. Selain itu peneliti akan di bantu oleh 3 enumerator yang

sebelumnnya enumerator akan di berikan buku Panduan SOAP cara

penelitian yang membahas cara pengukuran tafsiran berat janin berdasarkan

Leopold setalh itu akan di ajarkan cara menghirung rumus Jhpnson Toshac

dan Risanto
3

3. Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data dalam penelitian ini adalah menggunakan data

primer yaitu data yang langsung diperoleh dari subjek yang diteliti.

Penelitian Pree Experiment menggunakan Lembar Observasi Setelah

melakukan pengukuran menggunakan rumus Jhonson Toshac dan Risanto

dengan cara melibatkan subjek. Proses pengumpulan data dilakukan dalam 1

kali pertemuan. Tahap pengumpulan data secara sistematis adalah sebagai

berikut:

a. Mengurus surat izin penelitian

b. Melakukan persetujuan dengan pihak Puskesmas untuk melakukan

penelitian

c. Sampel: Menggunakan teknik Accidental Sampling. Penelitian dilakukan

selama dua bulan.

d. Cara Pengumpulan data: Mengukur TFU pada ibu bersalin dan

menimbang berat lahir bayi setelah lahir

e. Mencatat data-data yang diperlukan untuk penelitian, mengukur TFU, dan

menimbang bayi setelah dilahirkan.

f. Mengecek kesesuaian data ibu dengan kriteria inklusi dan eksklusi.

g. Menghitung TBJ menggunakan rumus Johnson Toshack dan Risanto.

h. Analisis data: Uji statistik menggunakan Independent Sample T-Test.


3

4. Pengolahan data

Data yang telah terkumpul akan diolah melalui tahapan :

1) Editing (pemeriksaan data). Pada tahapan ini untuk mengecek apakah

data yang dikumpulkan sudah dianggap lengkap (valid) atau belum.

Semua data yang terkumpul akan dilakukan pemeriksaan secara rinci

pada tiap lembar kuesioner, ini bertujuan untuk melihat kembali apakah

semua kuesioner diisi sesuai dengan petunjuk yang telah ditetapkan pada

halaman awal lembaran Observasi

2) Coding (memberikan kode). Memberikan kode pada setiap data yaitu

Akurasi Rumus Risanto dan Jhonson Toshac di Puskesmas Wilayah

Kecamatan Muara Bulian Tahun 2023 dengan membandingkan antara

rumus tersebut

3) Scoring (memberikan score). Menetapkan skor pada variabel yang diambil

dalam penelitian ini, adapun cara untuk menghitung nilai Data yang telah

diperiksa dan diberi kode kemudian dimasukkan kedalam alat bantu

komputer dan diolah dengan menggunakan program pengolahan data

SPSS.

4) Cleaning Data. Pada tahapan ini dimana data-data yang sudah dimasukan

dalam entry data akan dibersihkan untuk mencegah terjadinya kesalahan

dan kekeliruan sehingga siap untuk dianalisis.


3

E. Analisis Data

Pada tahapan akhir pengolahan data akan dilakukan analisa data, analisa

data akan dilakukan dengan 2 (dua) tahapan analisa, yakni analisa univariabel

dan analisa bivariabel.

1. Analisis Univariable. Analisa Univariable untuk mendeskripsikan akurasi

rumus Risanto dan Jhonson Toshac masing-masing kelompok responden

yang diteliti dan melihat TBJ saat di dalam kandungan ibu dan sesudah Berat

Badan Bayi setelah Lahir. Penyajian data ditampilkan dalam bentuk tabel

dan diinterpretasikan sesuai dengan hasil yang diperoleh.

2. Analisis Bivariable Analisa bivariat untuk menguji akurasi rumus Risanto

dan jhonsan tossasc dalam menentukan taksiran berat badan bayi pada

sebelum lahir dan sesudah lahir di Wilayah Kecamatan Muara Bulian tahun

2023. Analisis Univariable diperoleh dengan menggunakan frekuensi dan

presentase. Analisi Bivariable adalah analisis yang dilakukan terhadap dua

variabel yang diduga berhubungan atau memiliki pengaruh dengan

menggunakan uji T berpasangan (wilcoxson) Jika hasil uji diketahui dari

hasil PValue >0,05 maka data dikatakan normal sedangkan data yang

diperoleh PValue <0,05 maka dapat dikatakan tidak beraturan atau tidak

norma (Dahlan, 2010:16).


3

DAFTAR PUSTAKA

Ambarwati, D. (2015).
Studi Taksiran Berat Janin Rumus Risanto Dengan Kebenaran Pengukuran
Berat Lahir Bayi di Puskesmas Patikraja Kabupaten Banyumas. Purwokerto.

Arikunto. (2013).
Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik (Revisi). Jakarta: Pt. Rineka
Cipta.

Barros, et all (2016).


Estimation of Fetal Weight during Labor: Still a Challenge. RBGO Gynecology
and Obstetrics, 4-8. 2016

Bloemenkamp, K. (2015).
Fetal Growth. Congress of Gynaecology, Obstetrics and Reproductive Medicine
(pp. 295-301). Rotterdam: Elsevier.

Burnside, J., & McGlynn, T. 2019


Diagnosis Fisik. Jakarta: EGC.

Cunningham, et al. 2018.


Obstetri WilliamsEdisi 23. Jakarta: EGC.2018

Darmstadt, et all. (2007).


Validation of Accuracy and Community Acceptance of the BIRTHweigh III Scale
for Categorizing Newborn Weight in Rural India. Journal of Perinatalogy, 602-
608

Dewi, A. (2015).
Kesesuaian Taksiran Berat Janin Menggunakan Johnson- Toshack dengan Berat
Badan Lahir di BPS Bidan Ayu Sawojajar. Malang 2015.

Goodwin, et all. (2010).


Management of Common Problems in Obstetrics and Gynecology (5th ed.).
Singapore: Willey-Blackwell.

Hamilton, P. 2017
Dasar-Dasar Keperawatan Maternitas. Jakarta: EGC.

Kemenekes RI, 2017


Dikjen Upaaya Data Kesehatan Neonatus 2017
3

Kemenekes RI, 2022


Data Kesehatan Indonesia 2022

Kusmiyati, Y. (2008).
Perawatan Ibu Hamil (Asuhan Ibu Hamil). Yogyakarta:Fitramaya.

Lubchenco, et all (1963).


Intrauterine Growth as Estimated from Liveborn Birth-weigh Data at 24 to 42
Weeks of Gestation. Pediatrics, 793-800.

Manuaba, I. (2018).
Pengantar Kuliah Obstetri. Jakarta: EGC.

Moegni. (2013).
Buku Saku: Pelayanan Kesehatan Ibu di Fasilitas Kesehatan Dasar dan
Rujukan. Jakarta.

Morton, P. (2013).
Panduan Pemeriksaan Kesehatan Dengan Dokumentasi SOAPIE. Jakarta: EGC

Notoatmodjo, S. 2012
Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.

Numprasert, W. (2004).
A Study in Johnson's Formula: Fundal Height Measurement for Estimation of
Birth Weight. AUJ Reprod Health, 15-20.

Prawirohardjo, S, 2018
Ilmu Kebidanan. Jakarta: PT Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.

Profil Kesehatan Kabupaten Batang Hari 2022


Profile Data Kesehatan Provinsi Jambi Tahun 2022

Profil Kesehatan Provinsi Jambi, 2022


Profil Data Kesehatan Provinsi Jambi Tahun 2022

Puspita, et all (2019).


Perbandingan Rumus Johnson-Toshack Dan Rumus Risanto Dalam Menentukan
Taksiran Berat Janin (Tbj) Di Praktek Bidan Delima Yeni Malang. Journal Of
Issues In Midwifery. Https://Doi.Org/10.21776/Ub.Joim.2019.003.02.5

Rodeck, C., & Whittle, M. (2019).


Fetal Medicine Basic Science and Clinical Practice. London: Elsevier.2019
3

Saifuddin, A. (2013).
Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta: PT.
BPSP.

Siswosudarmo, R., & Titisari, I. (2014).


Developing A New Formula For Estimating Birth Weight At Term Pregnancy.
Jurnal Kesehatan Reproduksi. Https://Doi.Org/10.22146/Jkr.5350

Surasmi, et all (2003).


Perawatan Bayi Risiko Tinggi. Jakarta: EGC.Suryani, & Hendryadi

Ujiningtyas, (2018).
Faktor Yang Berhubungan Dengan Akurasi Metode Dare Dalam Penafsiran
Berat Badan Janin Pada Ibu In Partu. Jurnal Keperawatan Respati
Yogyakarta.2018

Wheeler.D.W. 2014
.Scale development and construc clarification of servant leadership. Faculty
Publication: Agricultural Leadership, Education & Communication Department
(51), 300-326 2014

Varney. (2004).
Ilmu Kebidanan. Bandung: Penerbit Sakeloa, 2004

Wahyuni, A. (2012).
Perbedaan Akurasi Taksiran Berat Janin Rumus Johnson Pada Ibu Hamil Gizi
Baik dan Ibu Hamil dengan Gizi Buruk Berdasarkan Lingkar Lengan Atas Ibu.
2012
PENGANTAR

PERBANDINGAN AKURASI RUMUS RISAANTO DAN JOHAN TOSHAC


DALAM MENENTUKAN TAFSIRAN BERAT JANIN DI PUSKESMAS
WILAYAH KECAMATAN MUARA BULIAN
TAHUN 2023

Kepada Yth.
Calon Responden
Di- Tempat
Dengan Hormat

Saya bertanda tangan dibawah ini


Nama :SRI ASTUTIK
Nim :PO71241220296
Alamat :
No Hp 082260610678
Institusi :Politeknik Kesehatan Jambi jurusan D IV Alihjenjang Kebidanan

Saya berencana melakukan penelitian dengan judul “Perbandingan Akurasi Rumus


Risaanto Dan Johan Toshac Dalam Menentukan Tafsiran Berat Janin Di Puskesmas
Wilayah Kecamatan Muara Bulian Tahun 2023”. Bersama ini saya memohon kesedian
ibu bersalin untuk berpartisipasi sebagai responden penelitian yang saya kerjakan sebagai
salah satu syarat untuk menyelesaikan Pendidikan Sarjana Terapan Kebidanan. Tujuan dari
penelitian ini untuk mengetahui bagaimana akurasi Rumus Risaanto Dan Jhonson Toshac
Dalam Menentukan Tafsiran Berat Janin Di Puskesmas Wilayah Kecamatan Muara Bulian
Tahun 2023
PERNYATAAN
BERSEDIA MENJADI RESPONDEN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama :

Umur :

Menyatakan Bahwa:

1. Saya telah mengerti tentang apa yang telah tercantum dalam lembar penjelasan
dan telah dijelaskan oleh peneliti
2. Saya menyatkan menyetujui secara suka rela dan tanpa paksaan menjadi
responden untuk ikut berpartisipasi dalam penelitian yang berjudul
“Perbandingan akurasi Rumus Risaanto Dan Jhonson Toshac Dalam
Menentukan Tafsiran Berat Janin Di Puskesmas Wilayah Kecamatan Muara
Bulian Tahun 2023

Jambi 2023

( )
ALUR PENELITIAN JOOB SHITEE

SOAP

1. Lakukan Anamnesa meliputi:


a. Nama Responden :
b. Umur :
c. Pekerjaan :
d. Alamat :
e. Hari Ke :
f. Riwayat Persalinan :
g. Keguguran :
h. Umur anak Terakhir :
2. Menyiapkan Alat
a. Alat ukur yang di gunakan pita ukur yang tidak elastis
b. Kalender Kehamilan
c. Alat di tata pada tempat yang di sediakan saat mempersiapkan alat
untuk pemeriksaan inspeksi
3. Menyiapkan Ibu
a. Menjelaskan tujuan pemeriksaan
b. Mengatur posisi ibu berbaring setengah duduk dengan mengganjal
bantal dibagian punggung bawah untuk kenyamanan ibu dan kedua
kaki diluruskan
4. Melaksanakan Pemeriksaan
a. Pemeriksa berdiri disebelah kanan ibu
b. Meteran didekatkan sehingga mudah mengambil waktu pemeriksaan
c. Tangan kiri dan tangan kanan menentukan bagian fundus uteri dan
memposisikan supaya fundus uteri berada tepat ditengah abdomen
d. Setelah fundus uteri diposisikan tepat ditengah abdomen, tangan kiri
menahan fundus uteri, tangan kanan menempelkan meteran yang
dibalik tepat ditengah, mulai dari fundus uteri sampai tepi atas tulang
simfisis pubis atau mulai dari tepi atas tulang simfisis pubis sampai
fundus uteri
e. Mengangkat meteran dan membalik, kemudian membaca hasil
pengukuran
f. Menggulung pita meteran dengan rapi dan menempatkan pada
tempatnya
g. Mencatat hasil pemeriksaan pada status ibu
5. Rumus Pengukuran Jhonson Toshac
Rumus Jhonson Toshac:

BB = (TFU – N) x 155

Keterangan:

BB : Berat badan bayi (gram)

TFU : Tinggi fundus uteri (cm)

N : 11 bila kepala berada di bawah spina ischiadika (Hodge

III), 12 bila kepala berada di atas spina ischiadika (Hodge

II),

13 bila kepala belum melewati PAP (Hodge I).

Contoh:

BB = (36-11) x 155

BB = ( 25 ) x 155

BB = 25 x 155

BB = 3. 875 Gram

6. Rumus Pengukuran Risanto

Rumus Risanto Meliputi: Y = (X x 125) x 880

Keterangan:

Y: TBJ (gram)

X: TFU (cm)

125 dan 880 Ketetapan Rumus


Contoh:

Y=?

X=36

Ketetapan Rumus: 125 x 880

Jadi:

Y =(36 x125) x 880

Y = (4.500) x 880

Y = 3.960 Gram

7. Ukur berat Badan Bayi Lahir


Cara mengukur berat badan bayi setelah lahir mliputi:
a. perhatikan jarum timbangan atau angka timbangan berada di angka 0
sebelum menimbang
b. bayi tidak menggunakan baju saat ditimbang
c. Timbang bayi segera setelah lahir sampai 1 jam
d. timbangan berat badan yang berbeda bisa memberikan hasil yang
berbeda pula sehingga sebaiknya gunakan 1 timbangan yang sama
yang sering digunakan
LEMBAR OBSERVASI PENELITIAN

PERBANDINGAN AKURASI RUMUS RISAANTO DAN JOHAN TOSHAC DALAM MENENTUKAN


TAFSIRAN BERAT JANIN DI PUSKESMAS WILAYAH KECAMATAN MUARA BULIAN
TAHUN 2023

PENGUMPULAN DATA SKUNDER

N Nama Ibu Umur BB Parietas UK TFU Penurunan TBJ Rumus TBJ Berat PB JK
O (Th) Ibu (Minggu) Kepala Risanto Rumus Badan BBL Bayi
Kg Gram Jhonson BBL
Toshac
Gram

Anda mungkin juga menyukai