DISUSUN OLEH :
dr. Aroma Harum
dr. Dwi Yuliannisa Amri
dr. M. Isyhaduul Islam
dr. Melinda Eka Susilarini
dr. Nana Sulistiani
dr. Ulfah Noviyatna
PENDAMPING :
dr. Husni Mubarak
1
MINI PROJECT
13 Oktober 2017
Mengetahui,
PENDAMPING
2
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Allah SWT berkat Rahmat, Hidayah, dan Karunia-Nya
kepada kita semua sehingga kami dapat menyelesaikan mini project intership dengan
dalam penyusunan laporan mini project intership ini tidak akan selesai tanpa bantuan
dari berbagai pihak. Karena itu pada kesempatan ini kami ingin mengucapkan terima
kasih. Kami menyadari laporan mini project intership ini tidak luput dari berbagai
perbaikannya sehingga akhirnya laporan mini project intership ini dapat memberikan
manfaat bagi bidang pendidikan dan penerapan dilapangan serta bisa dikembangkan
Dr. Intership
3
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR 3
DAFTAR ISI 4
DAFTAR TABEL 6
DAFTAR BAGAN 7
BAB I 8
PENDAHULUAN 8
A. Latar Belakang Masalah 8
B. Rumusan Masalah 10
C. Tujuan Penulisan 11
D. Manfaat Penelitian 11
E. Ruang Lingkup Penelitian 12
BAB II 13
TINJAUAN TEORI 13
A. Pengetahuan 13
B. Kehamilan 16
C. Manfaat Fe Dalam Upaya Mencegah Anemia 17
D. Anemia Pada Kehamilan 21
E. Kepatuhan Ibu Hamil Meminum Tablet Zat Besi 29
F. Kerangka Konsep Penelitian 35
BAB III 37
METODOLOGI PENELITIAN 37
A. Jenis Penelitian 37
B. Populasi dan Sampel 37
C. Lokasi dan Waktu Penelitian 39
D. Definisi Operasional 41
E. Metode Pengumpulan Data 43
F. Metode Pengolahan Data dan Analisa Data 46
4
G. Etika Penelitian 48
BAB IV 50
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAAN 50
A. Hasil Penelitian 50
B. Pembahasan 56
C. Keterbatasan Penelitian 59
BAB V 60
SIMPULAN DAN SARAN 60
A. SIMPULAN 60
B. SARAN 60
DAFTAR PUSTAKA 62
LAMPIRAN 1 65
LAMPIRAN 2 66
LAMPIRAN 3 68
LAMPIRAN 4 69
5
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Distribusi Frekuensi Usia Ibu Hamil Pada bulan agustus di Wilayah
Tabel 2. Distribusi Frekuensi Tingkat Pendidikan Ibu Hamil Pada bulan agustus di
Tabel 3 Pekerjaan Ibu Hamil Pada bulan agustus di Wilayah Kerja Puskesmas
Tabel 4. Pendapatan Ibu Hamil Pada bulan agustus di Wilayah Kerja Puskesmas
Tabel 5. Tingkat Pengetahuan tentang Zat Besi Ibu Hamil Pada bulan Agustus di
Tabel 6. Tingkat Kepatuhan Ibu Hamil dalam Mengkosnumsi Zat Besi di di Wilayah
6
DAFTAR BAGAN
7
BAB I
PENDAHULUAN
terhadap kualitas sumber daya manusia. Anemia hamil disebut ”Potensial danger of
mother and child” (potensial membahayakan ibu dan anak), karena itulah anemia
memerlukan perhatian serius dari semua pihak yang terkait dalam pelayanan
defisiensi besi dan perdarahan akut, bahkan tidak jarang keduanya saling berinteraksi
(Sarwono, 2000).
Dari hasil pemeriksaan 640 ibu hamil terdapat 500 ibu hamil yang mengatakan
tidak rutin meminum tablet Fe, anemia dalam kehamilan memberikan pengaruh yang
kurang baik bagi ibu, baik dalam kehamilan, persalinan, maupun dalam nifas.
Berbagai penyakit dapat timbul akibat anemia seperti abortus, partus prematur, partus
lama, akibat inertia uteri, perdarahan post partum karena atonia uteri, syok, infeksi
antara 10% dan 20% karena defisiensi makanan memegang peranan yang sangat
8
penting dalam timbulnya anemia maka dapat dipahami bahwa frekuensi itu lebih
tinggi lagi di negara-negara yang sedang maju. Tingginya angka anemia pada ibu
hamil ini mempunyai kontribusi terhadap tingginya angka BBLR di Indonesia yang
diperkirakan mencapai 350.000 bayi dan angka resiko kematian bayi mencapai 32,5%
Dalam mengatasi masalah anemia pada ibu hamil dinas kesehatan propinsi
Jawa Barat mempunyai program suplementasi tablet tambah darah (Fe) yang bisa
didapatkan di Puskesmas daerah. Tablet tambah darah dapat menghindari anemia besi
dan anemia asam folat. Pada ibu hamil dianjurkan untuk mengkonsumsi tablet zat
besi minimal 90 tablet selama hamil. Pada beberapa ibu hamil, zat besi yang
cakupan pemberian Fe3 tahun 2015 sebesar 101.9% menurun menjadi 91.1% tahun
2016. Meskipun hanya sekitar 10,8% penurunan cakupan ini, namun perlu adanya
perhatian terkait pemberian asupan vitamin dan mineral terhadap ibu hamil,
mengingat sejak tahun 2010 hingga tahun 2014 cakupan pemberian tablet Fe3 terus
meningkat, sebaliknya yang terjadi selama tahun 2015 hingga 2016 mengalami
penurunan cakupan.
Di Puskesmas Soriutu, ibu hamil selalu diberikan tablet Fe secara rutin setiap
tablet Fe. Kebutuhan zat besi ibu selama kehamilan adalah 800 mg besi diantaranya
9
300 mg untuk janin plasenta dan 500 mg untuk pertambahan eritrosit ibu, untuk itulah
ibu hamil membutuhkan 2-3 mg zat besi tiap hari. (Manuaba, 2001).
kesakitan yang sedang diderita. Perkiraan yang ada menyatakan bahwa 20% opname
pengobatan. Ketidakpatuhan ibu hamil meminum tablet zat besi dapat mencerminkan
seberapa besar peluang untuk terkena anemia. Pemberian informasi tentang anemia
memegang peranan yang sangat penting sehingga ibu hamil dapat patuh meminum
tablet Fe. Akhir akhir ini menunjukan dengan jelas bahwa bayi yang lahir dari ibu ibu
yang mengalami anemia mengalami kenaikan yaitu mencapai 24,9%, sampai dengan
saat ini prevalensi Ibu hamil anemia masih cukup tinggi yaitu 16,7% (Depkes,2014).
Berdasarkan hasil studi pendahuluan tersebut diatas penulis tertarik untuk melakukan
penelitian ini.
B. Rumusan Masalah
tentang zat besi (fe) dengan keppatuhan dalam mengkonsumsi tablet zat besi (fe) di
10
C. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Mengetahui hubungan tingkat pengetahuan ibu hamil tentang zat besi (fe)
2. Tujuan Khusus
puskesmas soriutu.
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi peneliti
11
Untuk menambah khasanah bacaan atau kepustakaan bagi petugas
3. Bagi puskesmas
anemia.
hamil tentang zat besi (fe) dengan kepatuhan dalam mengkonsumsi tablet zat besi
(fe) di wilayah kerja puskesmas soriutu sebanyak 30 orang dari ibu hamil di
12
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Pengetahuan
1. Pengertian Pengetahuan
Pengetahuan adalah merupakan hasil dari ”tahu” dan ini terjadi setelah
tinggi, maka orang tersebut akan semakin luas pula pengetahuannya. Akan
seseorang tentang suatu obyek mengandung dua aspek yaitu positif dan
negatif, kedua aspek ilmiah yang pada akhirnya akan menentukan sikap
13
seseorang tentang suatu obyek tertentu. Semakin banyak aspek positif dan
obyek yang diketahui, maka akan menimbulkan sikap makin positif terhadap
obyek tertentu.
2. Tingkat Pengetahuan
a. Tahu (know)
kembali (Recall) sesuatu yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari
b. Memahami (Comprehension)
materi tersebut secara benar. Orang yang telah paham terhadap obyek atau
c. Aplikasi (Application)
telah dipelajari pada suatu situasi atau kondisi sebenarnya (real). Aplikasi
14
rumus, metode, prinsip, dan sebagainya dalam konteks atau situasi yang
d. Analisis (Analysis)
organisasi tersebut, dan masih ada kaitannya satu sama lain. Kemampuan
analisis ini dapat dilihat dari penggunaan kata kerja, seperti dapat
e. Sintesis (syntesis)
baru. Dengan kata lain sintesis adalah suatu kemampuan untuk menyusun
f. Evaluasi (Evaluation)
15
3. Cara Mengukur Pengetahuan
bukti atau jawaban baik lisan maupun tulisan. Bukti atau jawaban tersebut
merupakan reaksi dari suatu rangsangan yang berupa pertanyaan baik lisan
B. Kehamilan
Masa kehamilan di mulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lama kehamilan
normal yaitu 280 hari ( 40 minggu atau 9 bulan 7 hari ), di hitung dari hari pertama
konsepsi sampai 3 bulan, triwulan kedua dimulai dari bulan ke empat sampai 6 bulan,
16
Setiap bulan wanita melepas satu atau dua sel telur (ovum) dari indung telur
(ovulasi). Kemudian pada tempat yang paling mudah masuklah sel mani dan
kemudian bersatu dengan sel telur (konsepsi). Ovum yang telah dibuahi segera
membelah diri sambil bergerak menuju ruang rahim kemudian melekat pada mokosan
nidasi diperlukan waktu kira-kira 6-7 hari. Untuk menyuplai darah dan zat-zat
makanan bagi mudigah dan janin, dipersiapkan uri (plasenta). Jadi untuk setiap
kehamilan harus ada ovum (sel telur), spermatozoa (sel mani), pembuahan (konsepsi
1. Definisi Tablet Fe
kehamilan,bukan hanya untuk bayi tapi juga untuk ibu hamil.bayi akan
masukan fe selama hamil,bayi akan mengmbil kebutuhan nya dari tubuh ibu
jika asupan Fe kedalam tubuh berkurang dengan sendirinya sel darah merah
17
juga akan berkurang, tubuhpun akan kekurangan oksigen akibatnya timbullah
cadangan yang ada dalam tubuh, namun jika cadangan ini terus menurun
maka tubuh akan mengalami kekurangan zat besi yang berlarut-larut dan perlu
lemah badan, terdebar, sakit dada, kesukaran bernafas dan anemia. Sehingga
kekurangan zat besi sejak sebelum hamil bila tidak diatasi dapat
kematian pada saat melahirkan, melahirkan bayi dengan berat badan lahir
rendah, janin dan ibu mudah terkena infeksi. Selain itu juga zat besi sangat
wanita tidak hamil, oleh karena itu pemenuhan kebutuhan tablet Fe selama
d. Untuk menambah berat badan ibu secara normal selama masa kehamilan
18
g. Untuk mencegah anemia pada masa kehamilan
Ekstra zat besi diperlukan pada kehamilan, kebutuhan zat besi pada
peningkatan masa sel darah merah, 200 – 370 mg untuk janin yang
antara 580 – 1340 mg, dan 440 – 1050 mg diantaranya akan hilang dalam
19
pada kehamilan berikutnya (Zulhaida, 2007).
trimester ke III
diperlukan janin.
4) Air, ibu hamil memerlukan cukup banyak dan dapat terjadi retensi air.
20
f. Berat badan ibu hamil bertambah antara 6,5 sampai 16,5 kg rata-rata 12,5
(Wiknjosastro, 2005).
Anemia atau sering disebut kurang darah adalah keadaan dimana darah merah
kurang dari normal, dan biasanya yang digunakan sebagai dasar adalah kadar
membahayakan ibu dan anak). Kerena itulah anemia memerlukan perhatian serius
dan semua pihak yang terkait dalam pelayanan kesehatan pada masa yang akan
kehamialan
21
d. Pemecahan eritrosit terlalu cepat (hemolisis) (Gultom, 2005).
anemia :
c. Sakit kepala
d. Konsentrasi menurun
a. Kulit pucat
1) Abortus
2) Partus prematurus
5) Syok
22
7) Anemia yang sangat berat dengan Hb kurang dari 4 gr/100ml dapat
1) Kematian mudigah
2) Kematian perinatal
3) Prematuritas
mudah diserap.
b. Minum 1 tablet tambah darah setiap hari bagi ibu hamil minimal 90
(KB)
3. Derajat Anemia
Nilai ambang batas yang digunakan untuk menentukan status anemia ibu
hamil, didasarkan pada criteria WHO tahun 1972 yang ditetapkan dalam 3
kategori, yaitu normal (≥11 gr%), anemia ringan (9-10 gr%), anemia sedang
23
sebesar 11.28 mg/dl, kadar hemoglobin terendah 7.63 mg/dl dan tertinggi
14.00 mg/dl.
4. Macam-macam Anemia
defisiensi besi dan kehilangan darah akut. Tidak jarang keduanya saling
kehamilan berikutnya.
besi (Scholl, 2010). Pada gestasi biasa dengan satu janin, kebutuhan ibu
akan besi yang dipicu oleh kehamilannya rata-rata mendekati 800 mg;
sekitar 500 mg, bila tersedia, untuk ekspansi massa hemoglobin ibu
sekitar 200 mg atau lebih keluar melalui usus, urin dan kulit. Jumlah total
ini 1000 mg jelas melebihi cadangan besi pada sebagian besar wanita.
24
dikompensasi oleh penyerapan besi dari saluran cerna, akan terjadi
disalurkan kepada janin. Karena jumlah besi tidak jauh berbeda dari
jumlah yang secara normal dialihkan, neonatus dari ibu dengan anemia
Sering terjadi pada masa nifas. Solusio plasenta dan plasenta previa
dapat menjadi sumber perdarahan serius dan anemia sebelum atau setelah
25
menghadapi kemungkinan perdarahan serius, dapat berobat jalan tanpa
Sarwono, 2005 ).
sejak jaman dulu dikenal sebagai ciri penyakit kronik. Berbagai penyakit
penyakit tersebut. Saat ini, gagal ginjal kronik, kanker dan kemoterapi,
volume plasma melebihi ekspansi massa sel darah merah. Wanita dengan
pielonfritis akut berat sering mengalami anemia nyata. Hal ini tampaknya
26
terjadi akibat meningkatnya destruksi eritosit dengan produksi
menyerap vitamin B12 karena tidak adanya faktor intrinsik. Ini adalah
suatu penyakit autoimun yang sangat jarang pada wanita dengan kelainan
ini. Defisiensi vitamin B12 pada wanita hamil lebih mungkin dijumapai
pada mereka yang menjalani reseksi lambung parsial atau total. Kausa
kehamilan kadar vitamin B12 perlu dipantau. Tidak ada alasan untuk
27
e. Anemia hemolitik
merah yang lebih cepat dari pembuatannya. Ini dapat disebabkan oleh :
dan lain-lain.
obat-obatan, hal ini tidak memberikan hasil. Maka transfusi darah yang
tulang yang sangat hiposeluler (Marsh dll, 2001). Pada sekitar sepertiga
28
kasus, anemua dipicu oleh obat atau zat kimia lain, infeksi, radiasim,
mencolok sel induk yang terikat di sumsum tulang. Banyak bukti yang
(Suhemi, 2007).
Kepatuhan berasal dari kata dasar patuh yang berarti taat. Kepatuhan adalah
tingkat pasien melaksanakan cara pengobatan dan prilaku yang disarankan dokter
atau oleh orang lain. (Arisman, 2004). Menurut Sudarwati (2001) tingkat kepatuhan
Kepatuhan pasien yang berdasarkan rasa terpaksa atau ketidak pahaman tentang
pentingnya perilaku tersebut dapat disusul dengan kepatuhan yang berbeda jenisnya,
yaitu kepatuhan demi menjaga hubungan baik dengan petugas kesehatan atau dengan
tokoh yang menganjurkannya. Motivasi ini belum dapat dijadikan jaminan bahwa
29
pasien akan mematuhi seterusnya karena jika pasien sudah merasa jenuh atau bosan
Ibu hamil minimal mendapatkan 90 tablet, dan bermanfaat bila diminum secara
teratur, tablet setiap hari selama kehamilan, Tablet tambah darah diminum dengan air
putih jamgam diminum dengan air teh, susu atau kopi karena dapat menurunkan
penyerapan zat besi dalam tubuh sehingga manfaatnya menjadi berkurang (Dep kes,
2002). Kadang-kadang tablet tambah darah menimbulkan perasaan tidak enak seperti
sakit perut, mual, susah buang air besar, tinja berwarna hitam, ini karena kandungan
zat besinya tinggi yaitu 200 mg atau 60 mg besi elemental dan 0,25 mg asam folat
untuk mengurangi sebaiknya tablet tambah darah di minum setelah makan malam
atau menjelang tidur, Akan tetapi lebih baik bila setelah minum tablet tambah darah
dikelompokkan menjadi :
sehat.
menjadi 2 yaitu :
30
Pengetahuan yang didasarkan pada jenjang pendidikan rendah ke jenjang
pendidikan yang lebih tinggi dan didapat dari ilmu pengetahuan melalui
tingkat pembelajaran tersebut terdiri dari TK, SD, SMP, SMU dan Perguruan
Tinggi.
radio atau alat elektronik lainnya) dan media masa (koran, majalah atau buku-
buku pelajaran) maupun dari orang lain yang memberikan informasi tentang
pengetahuan.
pengetahuan :
1. Tingkat Pendidikan
2. Informasi
3. Pengalaman
31
4. Budaya
5. Sosial Ekonomi
kenyataannya tidak semua ibu hamil yang mendapat tablet zat besi
yang diakibatkan minum tablet zat besi dan penyerapan atau respon tubuh
terhadap tablet zat besi kurang baik sehingga tidak terjadi peningkatan
parasit usus seperti cacing tambang malaria. Faktor sosial ekonomi yang
rendah juga memegang peran penting kaitannya dengan asupan gizi ibu
1. Pengetahuan
Pengetahuan ibu hamil tentang anemia dan kegunaan dari zat besi
didapat dari penyuluhan yang diberikan bidan pada waktu ibu hamil
32
Tingkat pengetahuan ibu juga mempengaruhi ibu hamil dalam
2. Tingkat Pendidikan
3. Pemeriksaan ANC
yaitu satu kali untuk trimester I, 1 kali untuk trimester II, dan dua kali
zat besi maupun folat. Oleh karena itu penting sekali bagi ibu
33
Menurut Smet (2001), beberapa sebab rendahnya kepatuhan ibu
hamil meminum tablet zat besi antara lain karena faktor program
ditimbulkan.
tablet zat besi setiap hari sampai waktu yang cukup lama.
lambung.
seorang ibu hamil akan dengan senang hati meminum tablet zat
34
besi setiap hari apabila dia tahu manfaat dan tujuan dari tablet zat
besi.
besi.
d. Motivasi dari keluarga ibu hamil agar patuh meminum tablet zat
hamil yang telah mampu meminum tablet zat besi setiap hari.
1. Kerangka Konsep
35
Variabel Hasil
SIKAP
PERILAKU
Keterangan :
= Tidak Diteliti
36
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
penelitian yang mencoba menggali bagaimana dan fenomena kesehatan itu terjadi.
Kemudian melakukan analisis dinamika kolerasi antara fenomena atau antara faktor
digunakan adalah cross sectional yaitu suatu penelitian dimana variabel-variabel yang
termasuk efek diobservasi sekaligus pada waktu yang sama (Notoatmodjo, 2010).
ini adalah seluruh ibu hamil trimester I, II, dan III pada bulan agustus di
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari populasi yang dipilih dengan metode sampling
37
2001). Sampel dalam penelitian ini dihitung dengan rumus besar sampel
minimal
Dengan :
n : besar sampel
kepercayaan)
N : jumlah populasi
Dari data awal yang diperoleh di Puskesmas Soriutu dalam satu bulan ibu
1,962 𝑥 0,4(1−0,4)43
n=
0,12 (43−1)+1,962 𝑥0,4(1−0,4)
n= 29.5423135 = 30 orang
38
a) Kriteria Inklusi
b) Kriteria Eksklusi
3) Hiperemesis gravidarium.
39
memperjelas objek yang menjadi sasaran penelitian. Penelitian ini
2. Waktu
40
D. Definisi Operasional
Variabel/sub Definisi Operasional Parameter Hasil Ukur Skala
variabel
1 2 3 4 5
1. Umur (th) Lamanya kehidupan ibu Diukur dengan alat Dengan kategori umur
hamil yang dihitung ukur metode a. < 20 tahun
sejak tahun lahir sampai kuesioner A b. 20-25 tahun
tahun saat dilakukan c. 26-30 tahun
penelitian dengan angka d. > 30 Tahun
tahun
41
6. Kepatuhan ibu hamil Pengukuran dengan Skor tertinggi = 10 Ordinal
Kepat dalam mengkonsumsi metode observasi Skor terendah = 0
uhan tablet besi (Fe) selama pada kuesioner C Untuk menjelaskan
dalam masa keamilan san yang terdiri dari 10 secara deskriptif
mengk dapat dinilai dengan pernyataan yang dengan kategorikan:
onsum score penelitian terdiri pertanyaan Patuh : 6-10 (> 50%)
si Favourable dengan Tidak patuh : 0-5
tablet nilai item maksimal (<50% )
zat 1 yaitu:
besi 1 : Ibu hamil
(Fe) menjawab Ya
pertanyaan.
0 : Ibu hamil Tidak
dalam menjawab
pertanyaan.
Unfavourable :
0. Ibu hamil Tidak
dalam menjawab
pertanyaan.
1. Ibu hamil
menjawab Ya
pertanyaan
42
E. Metode Pengumpulan Data
1. Alat Penelitian
mengetahui tingkat pengetahuan tentang zat besi (Fe) ibu hamil dan
a) Kuesioner A: data pribadi yang terdiri atas: nomer kode ibu, umur
zat besi (Fe) yang terdiri dari atas 10 item pertanyaan yang
tablet zat besi (Fe) pada ibu hamil dalam bentuk lembar
43
mempersilahkan untuk membaca lembar persetujuan kemudian tanda
(Notoatmodjo, 2002).
a) Uji Validitas
dengan uji korelasi antara skor (nilai) tiap-tiap item pertanyaan terhadap
apabila hasil uji dari tiap item pertanyaan dieproleh p value < 0,05,
b) Uji reliabilitas
44
Uji reliabilitas adalah uji yang akan dilakukan untuk mengetahui
1) Jika r Alpha positif dan r Alpha > r tabel, maka butir atau
2) Jika r Alpha positif dan r Alpha < r tabel, maka butir atau
mendekati angka
45
sedangkan untuk angket kepatuhan mengkonsumsi zat besi sebesar
reliabel.
a. Editing
petunjuknya.
b. Coding
46
Coding adalah melakukan pemberian kode berupa angka untuk
tablet zat besi (Fe) pada ibu hamil dengan ketentuan pernyataan
c. Entri
d. Cleaning
kebenarannya.
2. Analisis Data
a. Analisa Univariat
47
ukuran-ukuran tendensi sentral berkatagorik dengan distribusi
frekuansi.
b. Analisa Bivariat
G. Etika Penelitian
48
Jika subyek menolak untuk diteliti maka peneliti tidak memaksa dan
menghormati responden.
2. Anonimiti.
3. Confidenciality.
49
BAB IV
A. Hasil Penelitian
karakteristik dan tingkat pengetahuan ibu hamil tentang zat besi dengan
variabel yang diteliti yaitu: karakteristik ibu hamil, pengetahuan ibu hamil
tentang zat besi dan tingkat kepatuhannya dalam mengkonsumsi zat besi,
varibel tersebut.
1. Analisis Univariate
Kabupaten Dompu
Usia ibu hamil secara terperinci dapat dilihat pada tabel 4.1 berikut:
51
Berdasarkan tabel 4.2 diketahui bahwa sebagian besar responden
berpendidikan dasar.
besar (56,7%) ibu hamil sebagai ibu rumah tangga dan sebagian kecil
52
b. Gambaran Pendapatan Ibu Hamil di Wilayah Kerja Puskesmas
menjawab semua pertanyaan dengan benar maka total skornya adalah 10.
(0-3), sedang (4-7) dan tinggi (8-10). Tingkat pengetahuan ibu tentang
zat besi secara terperinci dapat dilihat pada tabel 4.5 berikut.
53
Tabel 5. Tingkat Pengetahuan tentang Zat Besi Ibu Hamil
Pada bulan Agustus di Wilayah Kerja Puskesmas Soriutu
Kabupaten Dompu
dan patuh (6-10). Tingkat kepatuhan ibu hamil dalam mengkonsumsi zat
Berdasarkan tabel 4.6 diketahui bahwa 50% ibu hamil sudah patuh
54
2. Analisis Bivariate
hamil dalam mengkonsumsi zat besi. Apabila nilai p value < 0,05 dapat
0,008 < 0,05, yang berarti Ho ditolak. Dengan demikian hipotesis yang
menyatakan ada hubungan positif antara pengetahuan ibu tentang zat besi
berikut.
Bagan 2. Rata-
rata Tingkat
Kepatuhan Ibu
Hamil dalam
Mengkonsumsi
Zat Besi Ditinjau
dari Pengetahuan
tentagn Zat Besi
55
Tampak dari grafik tersebut, rata-rata kepatuhan ibu
B. Pembahasan
yang tinggi tentang zat besi tersebut. Hal ini ditunjukkan dari hasil uji hipotesis
diperoleh koefisien korelasi sebesar 0,475 dengan p value = 0,008 < 0,05, yang
berarti bahwa ada hubungan positif antara pengetahuan tentang zat besi dengan
zat besi, sebaliknya semakin rendah pengetahuannya akan diikuti dengan rendahnya
perasaan merupakan bagian dari sikap yang akan menghasilkan tingkah laku tertentu.
Komponen afeksi yang memiliki penilaian emosional yang dapat bersifat positif atau
negatif. Maka akan terjadi kecenderungan untuk bertingkah laku hati-hati. Dengan
semakin mengatahui manfaat zat besi maka cenderung diikuti kesadaran untuk patuh
56
Hasil penelitian ini sesuai dengan teori Yayuk Farida Baliwati,dkk (2004:117)
pengetahuan masyarakat yang dipengaruhi faktor sosial budaya. Kecukupan zat gizi
selama hamil baru dapat dipantau melalui parameter keadaan kesehatan ibu dan berat
lahir janin. Keadaan kesehatan dan gizi ibu akan baik, apabila pengetahuan ibu
tentang gizi dan kesehatan cukup luas. Dengan adanya pengetahuan tentang gizi dan
kesehatan yang cukup luas seorang ibu dapat melakukan penataan gizi selama
hamil, perawatan selama kehamilan dan pemeliharaan gizi semasa hamil. Dengan
kebiasaan makan yang baik sehingga kebutuhan zat gizi selama hamil dapat
terpenuhi dan memantau kesehatannya selama kehamilan. Sehingga kondisi ini dapat
mencegah ibu hamil terkena anemia (Arisman, 2004:13). Serupa dengan Selain
mempunyai cukup pengetahuan gizi akan memilih makanan yang paling menarik
tersebut (Achmad Djaeni, 2000:12). Sebab lain yang penting dari gangguan gizi dan
57
menerapkan informasi tentang kesehatan dalam kehidupan sehari-hari (Suhardjo,
1996:31).
Sesuai dengan teori Arisman (2004:16) yang menyatakan bahwa anemia gizi
karena kekurangan zat besi masih lazim terjadi di negara berkembang tidak
sebesar 200-300%. Perkiraan besaran zat besi yang perlu ditimbun selama hamil
adalah 1040 mg. Dari jumlah ini 200 mg Fe tertahan oleh tubuh ketika melahirkan
dan 840 mg sisanya hilang. Sebanyak 300 mg besi ditransfer ke janin dengan rincian
50-75 mg untuk pembentukan plasenta, 450 mg untuk menambah jumlah sel darah
merah dan 300 mg lenyap ketika melahirkan. Jumlah sebanyak itu tidak mungkin
tercukupi hanya melalui makanan. Karena itu suplementasi zat besi perlu sekali
diberlakukan. Bahkan pada wanita yang bergizi baik.penambahan asupan besi baik
Hb akibat hemodilusi. Tanpa suplementasi cadangan besi pada tubuh wanita hamil
akan habis pada akhir kehamilan (Taylor dkk, 1992). Untuk menjaga agar
dianjurkan untuk mengkonsumsi tablet besi sebanyak 300 mg setiap hari. Takaran
ini tidak akan terpenuhi hanya melalui makanan oleh sebab itu suplemen sebesar
pasca partum, perlu diberikan setiap hari. Menurut penelitian menunjukkan bahwa
wanita hamil yang tidak minum pil besi mengalami penurunan ferritin (cadangan
besi cukup tajam sejak minggu ke 12 usia kehamilan) (Ali Khomsan, 2003:30).
58
Tampak jelas bahwa pengetahuan yang tinggi tentang fungsi zat besi bagi ibu hamil
C. Keterbatasan Penelitian
nama-nama ibu hamil trimester II di Desa Sowan Lor yang di dapat dari
data.
4. Faktor penghambat selama penelitian adalah ada sebagian ibu hamil yang
59
BAB V
A. SIMPULAN
B. SARAN
Penelitian ini dapat memberikan gambaran tentang karakteristik ibu hamil bagi
mengkonsumsi tablet zat besi (Fe) dalam keperawatan komunitas dengan cara
60
Hasil penelitian ini dimungkinkan dapat menjadi salah satu acuan bagi
(Fe) dan tidak hanya dengan menggunakan angket tetapi dengan teknik
wawancara.
61
DAFTAR PUSTAKA
62
Moehji, Bsc. (2003). Pemeliharaan Gizi Pada Balita. Jakarta: Bhratara Karya
Aksara
Maret. 3. (2006). Hasil Survei Kesehatan Ibu, oleh Flourisa.
http://www.Bkkbn.com, diperoleh tanggal 3 Maret 2006
Nadesul. (1997). Makanan Sehat Untuk Ibu Hamil. Jakarta : Puspa Swara: Anggota
Ikapi
Nasoetion & Darwin. (1998). Gizi untuk kebutuhan fisiologi khusus. Jakarta:
Gramedia.
Nasution. (1998). Metode research; Penelitian ilmiah. Jakarta: PT. Bumi Aksara
Notoatmojo. S. (2002). Metode Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta
Nursalam. (2001). Konsep dan Perawatan Metodologi Penelitiam Ilmu
Keperawatan Pedoman Skripsi Tesis, dan Instrumen Keperawatan,
Jakarta: Penerbit Salemba Medika
Nasution. (2003). Metode research; Penelitian ilmiah. Jakarta: PT. Bumi Aksara
Mar’at. (1995).Sikap Manusia Perubahan Serta Pengukurannya, Bandung:
Fakultas Psikologi Unifersitas Padjajaran.
Purwanto. H. (1999). Pengantar perilaku Manusia Untuk Keperawatan, Jakarta:
Buku Kedokteran EGC.
Zulhaida lubis. (2003). Status Gizi Ibu Hamil Serta Pengaruhnya Terhadap
BayiYang Dilahirkan, http:www.ipb.com/zulhaida.telkom.net.
Soeprono. (1988). Anemia Pada Wanita Hamil. Berkala Ilmu Kedokteran
FakultasKedokteran Universitas Gadjah Mada Jilid XX Nomor 4 Desember
1988.
Suhardjo. R. (1990). Berbagai cara Pendidikan Gizi. Jakarta: Bumi Aksara.PAU
Pangan dan Gizi
Soekirman. (1990). Gizi Indonesia Volume XXI, Jakarta
Sediaoetama. (1999). Gizi Indonesia, Persagi, Jakarta
63
September, 15. (2006). Informasi Tentang Anemia dan Tablet Zat Besi (Materi
Rujukan Bagi Guru Atau Pendidik Dan Tokoh Masyarakat.
Http//Bankdata.depkes.go.id).
Sugiono. (1999), Statistik Untuk Penelitian, Alfabeta: Bandung.
Winarno, F.G. (1990). Gizi Pada Makanan Bayi dan Anak Sapihan. Pustaka Sinar
Harapan Jakarta.
Wiknjosastro. (1999). Ilmu Kebidanan. Edisi III. Cetakan V.Yayasan Bina Pustaka,
Jakarta.
64
LAMPIRAN 1
KUESIONER
A. Identitas Responden
1. Umur :
2. Alamat :
3. Pendidikan :
a Tidak sekolah :
b Tamat SD :
c Tamat SMP :
d Tamat SMA :
e Tamat PT :
4. Pekerjaan :
a. Rp > 1.000.000,-
b. Rp < 1.000.000,-
65
LAMPIRAN 2
66
6. Pada ibu yang anemia cara mengkonsumsi tablet besi (Fe) dianjurkan yaitu ......
a. Pengobatan secara teratur
b. Pemberian transfusi darah
c. Pemberian 3 tablet sehari selama 90 hari kehamilannya sampai
42 hari setelah melahirkan
7. Pada ibu hamil mempunyai waktu yang baik untuk mengkonsumsi tablet
besi (Fe) yaitu.............
a. Secara teratur pada Trimester I sampai Trimester III kehamilan
yaitu ± 1 mg/hari sampai ± 5 mg/ hari
b. Hanya pada saat kehamilan trimester I saja
c. Sesuai keinginan ibu hamil
8. Kurang darah pada ibu hamil dengan pemberian............
a. Suplemen vitamin dan mineral yang tinggi
b. Makan teratur dan mengkonsumsi tablet Fe (besi)
c. Minum minuman tradisional
9. Tablet besi diminum apabila…………
a. Badan terasa sakit
b. Bila tak enak badan
c. Bila kurang darah
10. Untuk mengkonsumsi tablet besi sebaiknya menggunakan ………
a. Air putih
b. Air the
c. Air kopi
67
LAMPIRAN 3
68
LAMPIRAN 4
69