Anda di halaman 1dari 20

2

HUBUNGAN KEPATUHAN KONSUMSI TABLET FE


DENGAN KEJADIAN ANEMIA DI PUSKESMAS MULYOJATI
KOTA METRO TAHUN 2022

PROPOSAL

OLEH
Rizki Rozha Sativa
20420049

PROGRAM STUDI MAGISTER KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MALAHAYATI BANDAR LAMPUNG
TAHUN 2022​

HUBUNGAN KEPATUHAN KONSUMSI TABLET FE


DENGAN KEJADIAN ANEMIA DI PUSKESMAS MULYOJATI
KOTA METRO TAHUN 2022
(Proposal Tesis)

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar


Magister Kesehatan Masyarakat

OLEH
Rizki Rozha Sativa
20420049

PROGRAM STUDI MAGISTER KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MALAHAYATI BANDAR LAMPUNG
TAHUN 2022

HALAMAN PERSETUJUAN
i

Judul penelitian dengan judul:


HUBUNGAN KEPATUHAN KONSUMSI TABLET FE DENGAN
KEJADIAN ANEMIA DI PUSKESMAS MULYOJATI KOTA METRO
TAHUN 2022
Nama ​ ​: Rizki Rozha Sativa
NPM ​: 20420049

Telah diperiksa dan disetujui oleh pembimbing untuk ujian proposal penelitian.
Ditetapkan di :​ Bandar Lampung
Tanggal ​: April 2022

Pembimbing Utama ​ Pembimbing Pendamping

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah Subhanahuwata’ala atas segala limpahan Rahmat,


Hidayah dan Karunia-Nya, sehingga penyusunan penelitian tesis yang berjudul
Hubungan Kepatuhan Konsumsi Tablet Fe dengan Kejadian Anemia Di
Puskesmas Mulyojati Kota Metro Tahun 2022 dapat saya selesaikan. Penyelesaian
penelitian ini juga berkat dorongan dan bantuan dari berbagai pihak. Pada
kesempatan ini saya perkenankan penulis menghaturkan rasa terima kasih kepada
yang terhormat:
1. Dr. Achmad Farich, dr., MM selaku Rektor Universitas Malahayati Lampung
2. Riyanti, SP., M.Kes selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas
Malahayati
3. Dr. Samino, S.H., M.Kes selaku Ketua Program Studi Magister Kesehatan
Masyarakat Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati
4. Khoidar Amirus, SKM., M.Kes selaku Sekretaris Program Studi Magister
ii Kesehatan Universitas Malahayati
Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu
5. Dr. Mala Kurniati, S.Si., M.Biomed selaku pembimbing utama
6. Christin Angelina, S.Kep, M.Kes dan Vera Yulyani, MPH selaku tim penguji
7. Seluruh Tim Tesis, Staf dan Dosen Universitas Malahayati Bandar Lampung
yang telah memberikan ilmu dan bantuan administrasi selama menempuh
pendidikan dan penulisan proposal penelitian tesis
8. Semua pihak yang membantu menyelesaikan tesis ini

Semoga Allah Subhanahuwata’ala berkenan membalas kebaikan serta


bantuan yang telah di berikan dan semoga proposal ini dapat dijadikan pedoman
untuk melakukan penelitian. Semoga Allah Subhanahuwata’ala senantiasa
melindungi kita semua, Amin.

​ ​Bandar Lampung, Juni 2022


Penulis

Rizki Rozha Sativa

DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL i​
HALAMAN PERSETUJUAN ​ii
KATA PENGANTAR i​ ii
DAFTAR ISI ​iv
DAFTAR TABEL ​vi
DAFTAR GAMBAR v​ ii

DAFTAR LAMPIRAN ​viii


BAB I PENDAHULUAN ​1
A. Latar Belakang ​1
B. Rumusan Masalah ​4
C. Tujuan Umum dan Tujuan Khusus ​5
D. Manfaat Penelitian 6​

E. Ruang Lingkup ​6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ​8
A. Kehamilan ​8
B. Anemia ​10
C. Kepatuhan ​17
D. Kerangka Teori ​22
E. Kerangka Konsep ​23
F. Hipotesis ​23
BAB III METODE PENELITIAN ​25

A. Jenis Penelitian ​25


B. Waktu dan Tempat Penelitian ​25
C. Rancangan Penelitian ​26
D. Subjek Penelitian 2​ 6
E. Variabel Penelitian ​28
F. Definisi operasional ​29
G. Pengumpulan Data ​31
H. Pengolahan Data ​32
I. Analisa Data ​33
DAFTAR PUSTAKA

​DAFTAR TABEL

iii

Tabel 3.1 Definisi Operasional ​ ​

​DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kerangka Teori ​
Gambar 2.2 Kerangka Konsep ​

iv

DAFTAR LAMPIRAN

1. Lembar bimbingan tesis


2. Uji plagiarisme
3. Surat izin presurvey
4. Kuesioner

v
2

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kehamilan merupakan perubahan emosional dan fisik dari seorang ibu
sekaligus perubahan sosial dalam sebuah keluarga dengan efek hormonal
menyebabkan semua perubahan fisik yang dialami oleh wanita hamil
diasosiasikan dengan beberapa sistem. Dalam kehamilan akan adanya sebuah
periode hamil yang merupakan keadaan yang sangat rentan terhadap adanya
masalah dari segi kesehatan baik berupa penyakit yang menyertai kesehatan
kehamilan ataupun kesehatan lainnya. Hal ini digambarkan tingginya Angka
Kematian Ibu (AKI) di Indonesia tinggi karena status gizi dan kesehatan ibu,
kondisi kesehatan lingkungan dan tingkat pelayanan kesehatan bagi ibu
hamil, ibu melahirkan dan ibu nifas (Kemenkes RI, 2018).
Komplikasi kehamilan seperti halnya perdarahan,
preeklampsia/eklampsia dan aborsi merupakan penyebab utama dari 80%
angka kematian ibu. Berdasarkan data menurut Kemenkes RI pada tahun
2018, Angka Kematian Ibu di Indonesia secara umum sebesar 305 per
100.000 kelahiran hidup, walau sudah cenderung menurun dibandingkan
tahun 2013 namun belum berhasil mencapai target MDGs. Kematian ibu
dapat terjadi karena beberapa sebab, salah satunya yaitu anemia (Kemenkes
RI, 2018).
Anemia sebagai salah satu masalah gizi di Indonesia yang harus
ditangani secara serius, terutama pada anemia gizi. Anemia gizi merupakan
masalah kesehatan yang berperan dalam penyebab tingginya angka kematian
ibu dan angka kematian bayi. Anemia gizi yang terjadi pada ibu hamil
dikarenakan kurangnya asupan zat besi selama kehamilan (Handayani, 2013).
Zat besi merupakan penyebab utama anemia pada ibu hamil dibandingkan
dengan defisiensi zat gizi lain. Selain dalam pencegahan terjadinya anemia
gizi, pada ibu hamil trimester III sangat penting dalam persiapan persalinan
dengan kadar Hb tidak boleh kurang dari 11-14 gr/d (Sulastri, 2019).
Tablet besi (Fe) selama kehamilan sangat penting karena dapat
membantu proses pembentukan sel darah merah sehingga dapat mencegah
terjadinya anemia/penyakit kekurangan darah. Untuk menanggulangi
terjadinya anemia pemerintah kesehatan memberikan himbauan agar selama
kehamilan meminum sebanyak 90 tablet Fe (Handayani, 2013). Pemberian
tablet Fe pada ibu hamil dapat dibedakan menjadi Fe 1 yaitu mendapat 30
tablet, Fe 2 mendapat 30 tablet dan Fe 3 mendapat 30 tablet selama kehamilan
(Kemenkes RI, 2020).
Namun dalam hasil Riset Kesehatan Dasar pada tahun 2018
menunjukkan 91,6% perempuan usia 10-59 tahun telah mendapatkan.Tablet
Tambah Darah (TTD), namun hanya 23% di antaranya yang mengonsumsi
sebanyak 90 tablet. Alasan yang paling umum dikemukakan oleh ibu hamil
untuk tidak mengonsumsi penuh dosis tablet Fe yang dianjurkan adalah
adanya efek samping. Untuk meningkatkan konsumsi penuh tablet Fe
diperlukan peningkatan penyadaran, pengetahuan, dan kemauan melalui
penyuluhan kesehatan dengan pendekatan Komunikasi Informasi dan Edukasi
(KIE) yang tepat untuk tenaga kesehatan (Sulastri, 2019).
Selain kepatuhan ibu hamil dalam mengonsumsi tablet Fe, faktor faktor
lain yang mempengaruhi kejadian anemia pada ibu hamil antara lain, usia ibu
saat hamil, pekerjaan ibu, tingkat pendidikan ibu, paritas dan gravida ibu,
dukungan keluarga, dukungan tenaga kesehatan serta jumlah kunjungan ANC
dan kualitas pelayan ANC yang diberikan (Andita, 2018). Menurut WHO
tahun 2016, jumlah kunjungan minimal yang disarankan untuk pemeriksaan
kehamilan ibu hamil yaitu sebanyak 6 kali, dimana 2 kali dilakukan pada
trimester ke-I, 1 kali pada trimester ke-2 dan 3 kali pada trimester ke-3.
Pertemuan pertama pemeriksaan ANC harus dilakukan oleh dokter guna
melakukan skrinning kesehatan ibu seutuhnya, termasuk USG dasar, begitu
juga dengan minimal 1 kali pemeriksaan ANC pada trimester III harus
dilakukan oleh dokter (Kemenkes RI, 2020; World Health Organization,
2016).
Sebagian besar ibu hamil di Indonesia mengalami anemia. Menurut
Riskesdas tahun 2018 jumlah presentase ibu hamil di Indonesia sebesar
48,9%, jumlah ini meningkat dibandingkan dengan presentase tahun 2013
yaitu sebesar 37,1%. Untuk Provinsi Lampung sendiri jumlah ibu hamil yang
mengalami anemia sebesar 67% dimana presentase ini lebih tinggi
dibandingkan dengan presentase nasional. Kemudian, di kota Metro jumlah
ibu hamil yang mengalami anemia pada tahun 2021 sebesar 21,2%, dimana
salah satu puskesmas dengan presentase kejadian anemia pada ibu hamil
terbesar di kota Metro yaitu puskesmas Mulyojati, sebesar 16,96%.
Berdasarkan data bulan Januari tahun 2022, jumlah ibu hamil yang
mengalami anemia yaitu sebanyak 20 orang dari total keseluruhan 171 ibu
hamil, sehingga didapatkan presentase anemia pada ibu hamil di puskesmas
Mulyojati sebesar 11,7%. (Fitarina, 2014; Riset Kesehatan Dasar, 2018, Data
Internal Puskesmas Mulyojati, 2022).
Kepatuhan ibu hamil dalam mengkonsumsi tablet Fe merupakan
perilaku ibu hamil yang menaati petunjuk atau aturan yang diberikan oleh
petugas kesehatan. Kepatuhan ibu hamil pada trimester II dan III sangat
penting untuk persiapan persalinan, karena ketidakpatuhan ibu hamil pada
trimester II dan III akan menyebabkan anemia dan terjadi pendarahan yang
merupakan penyebab kematian ibu hamil (Andita, 2018).
Oleh karena itu, berdasarkan pemaparan di atas maka diketahui bahwa
puskesmas mulyojati merupakan salah satu puskesmas dengan angka kejadian
ibu hamil dengan anemia teringgi di kota Metro, sehingga peneliti tertarik
untuk meneliti lebih lanjut tentang hubungan kepatuhan konsumsi tablet fe
pada ibu hamil dengan kejadian anemia di puskesmas Mulyojati kota Metro
tahun 2022.

B. Rumusan Masalah
Oleh karena itu, penelitian ini ingin menjawab pertanyaan terkait
“Bagaimana hubungan kepatuhan ibu hamil dalam mengonsumsi tablet fe
terhadap kejadian anemia pada ibu hamil di Puskesmas Mulyojati, Kota
Metro tahun 2022?”

C. Tujuan Umum dan Tujuan Khusus


1.3.1 Tujuan Umum Penelitian
Untuk mengetahui hubungan Kepatuhan Ibu Hamil dalam
Mengkonsumsi Tablet Fe dan Kaitannya dengan Kejadian Anemia pada
Ibu Hamil Di Puskesmas Mulyojati, Kota Metro.
1.3.2 Tujuan Khusus
a. Mengetahui data kepatuhan mengonsumsi tablet Fe pada ibu hamil di
Puskesmas Mulyojati, Kota Metro.
b. Mengetahui kejadian anemia pada ibu hamil di Puskesmas Mulyojati,
Kota Metro.
c. Mengetahui hubungan kepatuhan mengonsumsi tablet Fe dengan
kejadian anemia pada ibu hamil di Puskesmas Mulyojati, Kota Metro.
d. Mengetahui hubungan faktor-faktor determinan lain seperti usia,
pekerjaan ibu, paritas, dukungan tenaga kesehatan, dukungan keluarga,
pelayanan dan kunjungan antenatal care terhadap kejadian anemia
pada ibu hamil di Puskesmas Mulyojati, Kota Metro.
e. Mengetahui faktor yang paling mempengaruhi kepatuhan mengonsumsi
tablet Fe pada ibu hamil di Puskesmas Mulyojati, Kota Metro.

D. Manfaat Penelitian
1.4.1 Manfaat Teoritik
1.4.1.1 Untuk menambah informasi dalam bidang ilmu pengetahuan
khususnya dalam ilmu kesehatan masyarakat terkait kepatuhan
konsumsi tablet besi (Fe) dalam kejadian anemia.
1.4.1.2 Untuk menjadi salah satu bahan rujukan bagi peneliti selanjutnya
dalam melakukan penelitian terkait kepatuhan konsumsi tablet
besi (Fe) pada ibu hamil dalam kejadian anemia.
1.4.2 Manfaat Praktis
1.4.2.1 Untuk menemukan strategi promosi kesehatan dalam
meningkatkan kepatuhan konsumsi tablet besi (Fe) pada ibu
hamil.
1.4.2.2 Untuk memberikan sumbangan pemikiran bagi Puskesmas dan
tenaga kesehatan untuk pelaksanaan skrinning anemia pada
ibu hamil dan suplementasi tablet besi (Fe).
E. Ruang Lingkup
Penelitian ini dibatasi pada jenis penelitian kuantitatif dengan desain case
control, untuk mengetahui hubungan kepatuhan ibu hamil dalam konsumsi
tablet Fe terhadap kejadian anemia di Puskesmas Mulyojati, kota Metro tahun
2022. Subjek penelitian yaitu kepatuhan ibu hamil dalam mengonsumsi tablet
Fe dan kejadian anemia pada ibu hamil. Objek penelitian ini adalah seluruh ibu
hamil, di wilayah kerja Puskesmas Mulyojati, kota Metro tahun 2022.
Pengumpulan data menggunakan kuesioner, dan rekam medis. Analisis data
dilakukan secara univariat, bivariat dan multivariat

​BAB II
TINJAUAN PUSKTAKA

A. Kehamilan
a. Pengertian Dasar Kehamilan
Kehamilan adalah suatu kejadian yang istimewa bagi seorang wanita
sebagai seorang ibu, karena pada masa kehamilan akan terjadi perubahan
fisik yang mempengaruhi kehidupannya (Prawirohardjo, 2014). Menurut
Federasi Obstetri Ginekologi Internasional (2019), kehamilan
didefinisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan ovum
dan dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. Bila dihitung dari saat
fertilisasi hingga lahirnya bayi, kehamilan normal akan berlangsung dalam
waktu 40 minggu atau 10 bulan atau 9 bulan menurut kalender
internasional. Kehamilan terbagi dalam 3 trimester, dimana trimester
kesatu berlangsung dalam 12 minggu, trimester kedua 15 minggu (minggu
vii
ke-13 hingga ke-27), dan trimester ketiga 13 minggu (minggu ke-28
hingga ke-40) (Sheiner et al., 2019).
b. Kebutuhan Zat Besi Ibu Hamil
Selama masa kehamilan (280 hari) terjadi kehilangan besi basal 250
mg, kebutuhan janin dan plasenta 315 mg dan kebutuhan untuk
meningkatkan massa hemoglobin (termasuk simpanan) 500 mg atau total
sekitar 1.1 gr. Oleh karena kebutuhan besi selama kehamilan sangat
tinggi, FAO/WHO (2018) menganjurkan agar wanita hamil, khususnya
trimester II dan III mendapatkan tambahan (pil) besi dengan dosis 100
mg/ hari (World Health Organization, 2018).
Pada trimester pertama belum ada kebutuhan yang meningkat drastis
sehingga kecukupan besi pada trimester pertama sama dengan kecukupan
pada wanita dewasa yang masih menstruasi, yaitu 26 mg/ hari. Berbagai
penelitian menunjukkan bahwa ibu hamil, terutama di pedesaan Indonesia
mengkonsumsi pangan pokok, pangan hewani, dan buah dalam jumlah
yang tidak memadai (Nursari, 2018).
Hal tersebut berimplikasi pada tidak terpenuhinya kebutuhan energi,
protein dan berbagai mineral yang penting bagi kehamilan seperti Fe, I,
dan Zn serta vitamin, terutama vitamin C dan asam folat. Konsumsi zat
besi ibu hamil dibedakan antara konsumsi tinggi (15 mg/kapita/hari) dan
konsumsi rendah (< 15 mg/kapita/hari) (Nursari, 2018).
c. Anemia pada Ibu Hamil
Peningkatan volume plasma darah terjadi lebih dahulu dibandingkan
produksi sel darah merah. Kondisi ini menyebabkan penurunan kadar Hb
dan hematokrit pada trimester I dan II sedangkan pembentukan sel darah
merah terjadi pada pertengahan akhir kehamilan sehingga konsentrasi
mulai meningkat pada trimester III kehamilan. Anemia pada ibu hamil
disebabkan oleh banyak faktor, yaitu faktor langsung, tidak langsung dan
mendasar. Secara langsung anemia disebabkan oleh seringnya
mengkonsumsi zat penghambat absorbsi zat besi, kurangnya
mengkonsumsi promotor absorbsi zat besi non heme serta adanya infeksi
parasit. Adapun kurang diperhatikannya keadaan ibu pada waktu hamil
merupakan faktor tidak langsung. Namun secara mendasar anemia pada
ibu hamil disebabkan oleh randahnya pendidikan dan pengetahuan serta
faktor ekonomi yang masih rendah (Fitarina, 2014).
Penggolongan jenis anemia ibu hamil dapat dibedakan menjadi anemia
ringan dan anemia berat. Batasan anemia ringan adalah bila kadar Hb 8-
10.9g/dl sedangkan anemia berat adalah apabila kadar Hb < 8 g/dl
(Fitarina, 2014).
B. Anemia
a. Defenisi Anemia
Anemia defisiensi besi pada wanita hamil merupakan problema
kesehatan yang dialami oleh wanita di seluruh dunia terutama di negara
berkembang. WHO (2010) melaporkan bahwa ibu hamil yang mengalami
defisiensi besi sekitar 35% - 75% serta semakin meningkat seiring dengan
pertambahanusia kehamilan (Riadi, 2017). Anemia pada kehamilan adalah
suatu kondisi dimana tubuh tidak memiliki cukup sehat sel darah merah.
Sel darah merah menyediakan viii oksigen kejaringan tubuh. Anemia
defisiensi besi adalah penurunan jumlah sel darah merah dalam darah yang
disebabkan oleh zat besi yang terlalu sedikit. Zat besi merupakan
komponen utama dari hemoglobin dan penting untuk fungsi yang tepat
(Riadi, 2017).
Anemia defisiensi zat besi merupakan masalah gizi yang paling lazim
di dunia dan menjangkiti lebih dari 600 juta manusia. Perkiraan prevalensi
anemia secara global sekitar 51%, dengan persebaran sebagai berikut,
43%, merupakan anak usia sekolah, 37%, laki-laki dewasa hanya 18% dan
wanita tidak hamil 35% (Riadi, 2017).
b. Jenis-jenis Anemia
Secara umum, ada tiga jenis utama anemia, diklasifikasikan menurut
ukuran sel darah merah:
1. Jika sel darah merah lebih kecil dari biasanya, ini disebut anemia
mikrositik. Penyebab utama dari jenis ini defisiensi besi (besi
tingkat rendah) anemia dan thalasemia (kelainan bawaan
hemoglobin).
2. Jika ukuran sel darah merah normal dalam ukuran (tetapi rendah
dalamjumlah), ini disebut anemia normositik, seperti anemia yang
menyertai penyakit kronis atau anemia yang berhubungan dengan
penyakit ginjal.
3. Jika sel darah merah lebih besar dari normal, maka disebut
anemiamakrositik. Penyebab utama dari jenis ini adalah anemia
pernisiosa dananemia yang berhubungan dengan alkoholisme
(Riadi, 2017).
c. Penyebab Anemia
Seseorang dapat menjadi anemia karena perdarahan dan kehilangan
sel-seldarah merah dari tubuh terlalu banyak. Pada ibu hamil lebih banyak
terjadi perdarahan kronis, yaitu perdarahan sedikit-sedikit tetapi terus
menerus dalam waktu yang lama. Anemia juga bisa terjadi karena
kerusakan sel darah merah akibat kurang gizi, adanya zat beracun atau
patogen, faktor keturunan (genesis), penyakit Hodgkin atau kanker pada
organ penyimpanan serta pembentukan darah seperti hati, limpa, dan
sumsum tulang (Varamita, 2017).
Etiologi Anemia dalam Kehamilan Beberapa penyebab anemia yaitu
(World Health Organization, 2016):
1) Zat besi yang masuk melalui makanan tidak mencukupi kebutuhan.
2) Meningkatnya kebutuhan tubuh akan zat besi pada ibu hamil.
3) Gangguan pembentukan eritrosit yang terjadi apabila terdapat
defisiensi substansi tertentu seperti mineral (besi, tembaga),
vitamin (B12, asam folat), asam amino, serta gangguan pada
sumsum tulang.
4) Hemolisis, proses penghancuran eritrosit
d. Tanda dan Gejala Anemia
Tanda dan gejala anemia biasanya tidak khas dan sering tidak jelas
seperti: pucat, mudah lelah, berdebar, takikardia, dan sesak nafas.
Kepucatan bisa diperiksa pada telapak tangan, kuku, dan konjungtiva
palpebra. Gejala anemia ringan mungkin termasuk yang berikut:
kelelahan, penurunan energi, kelemahan, sesak nafas ringan, palpitasi,
tampak pucat (Anlaakuu & Anto, 2017).
Beberapa tanda yang mungkin menunjukkan anemia berat pada
seseorang dapat mencakup: perubahan warna feses, denyut jantung cepat,
tekanan darah rendah dan frekuensi pernafasan cepat, pucat atau kulit
dingin, kulit kuning disebut jaundice, jika anemia karena kerusakansel
darah merah, Murmur jantung, Pembesaran limpa,Pusing atau kepala
terasa ringan (terutama ketika berdiri atau dengan tenaga), kelelahan atau
kekurangan energi, sakit kepala, tidak bisa berkonsentrasi sesak nafas,
nyeri dada, angina, serangan jantung (Abriha et al., 2014).
e. Klasifikasi anemia
Klasifikasi menurut (World Health Organization, 2016):
1) Tidak anemia: 11 gr %-14 gr %
2) Anemia ringan: 9-10 gr % 1
3) Anemia sedang: 7-8 gr %
4) Anemia berat: < 7 gr %
Klasifikasi anemia menurut (Riadi, 2017) yaitu sebagai berikut:
1) Ringan sekali: Hb 11 g/dL sd Batas Normal
2) Ringan: Hb 8 g/dL sd < 11 g/dL
3) Sedang: Hb 5 g/dL sd < 8 g/dL
4) Berat: Hb < 5 g/dL
Klasifikasi anemia menurut (Mandariska, 2014):
1) Tidak anemia: Hb 11 gr %
2) Anemia ringan: Hb 9-10 gr %
3) Anemia sedang: Hb 7-8 gr %
4) Anemia berat: Hb < 7 gr %
f. Pencegahan
Sekitar 1g besi diperlukan selama kehamilan normal. Hingga 600mg
besi diperlukan untuk peningkatan massa sel darah merah ibu, dan 300mg
lebih lanjut untuk janin. Persyaratan ini melebihi cadangan besi dari
kebanyakan wanita muda dan sering tidak dapat dipenuhi oleh diet. Oleh
karena itu, beberapa wanita menghindari menipisnya cadangan zat besi
pada akhir kehamilan. Kebutuhan folat meningkat sekitar dua kali lipat
pada kehamilan (800ug/ hari vs 400ug/hari karena transfer folat untuk
pertumbuhan janin dan jika diet tidak cukup, dapat melebihi penyetoran
folat di tubuh (5-10mg) (Kramer et al., 2015).
Untuk mencegah anemia pada kehamilan adalah skrining rutin untuk
anemia pada remaja. Pendidikan tentang gizi makanan yang kaya dengan
zat besi seperti daging, hati, sayuran daun hijau, kacang-kacangan dan
folat seperti hati, telur kuning dan sayur- sayuran. Di daerah yang
endemisitas malaria tinggi, terapi profilaksis intermiten dengan
pyrimethaminesulphodoxine untuk malari juga harus diberikan pada 16-17
minggu dan 4 minggu kemudian dosis ketiga diberikan untuk infeksi HIV
(Kramer et al., 2015).
g. Faktor-faktor yang menyebabkan anemia menurut beberapa penelitian:
1) Umur kehamilan ibu
Menurut penelitian (Anlaakuu & Anto, 2017), terdapat 3 faktor
utama yang mempengaruhi kejadian, infeksi malaria, frekuensi
konsumsi ikan /siput dan usia kehamilan pada ANC pertama umur
kehamilan.
2) Paritas
Menurut penelitian (Abriha et al., 2014), terdapat beberapa
faktor yang mempengaruhi anemia pada wanita hamil, diantaranya
yaitu jumlah kehamilan/paritas, frekuensi makan, keragaman
pangan dan frekuensi konsumsi daging.
3) Pengetahuan dan pendidikan
Menurut penelitian (Natalia, 2016), terdapat beberapa faktor
yang berhubungan dengan kejaidan anemia pada ibu hamil yang
diantaranya yaitu pengetahuan, status gizi dan kepatuhan
mengkonsumsi tablet Fe. Selain itu, pada penelitian Desi Ari Madi
Yanti juga menunjukkan bahwa pendidikan, status ekonomi, dan
kepatuhan konsumsi tablet Fe juga merupakan faktor yang
berhubungan dengan kejadian anemia.
4) Kepatuhan konsumsi tablet Fe
Terdapat beberapa penelitian yang menunjukkan bahwa
kepatuhan mengkonsumsi tablet Fe merupakan salah satu faktor
yang berhubungan dalam kejadian anemia pada ibu hamil. Seperti
pada penelitian (Astuti, 2017) yang menyebutkan beberapa faktor
yang berhubungan dengan kejadian anemia pada ibu hamil yaitu
pendidikan, status ekonomi, dan kepatuhan konsumsi tablet Fe
dengan kejadian anemia pada ibu hamil (Astuti, 2017).
Selain itu pada penelitian Laelasari dan Natalia (2016) yang
menyebutkan beberapa faktor yang berhubungan dengan kejadian
anemia pada ibu hamil yang diantaranya yaitu pengetahuan, status
gizi dan kepatuhan mengkonsumsi tablet Rendahnya kepatuhan
mengkonsumsi tablet Fe dapat menyebabkan kejadian anemia. Hal
tersebut disebabkan karena penyerapan zat besi akan terganggu
apabila ibu hamil tidak patuh dalam mengkonsumsi tablet Fe
akibatnya kebutuhan zat besi dalam tubuh tidak terpenuhi.
Kepatuhan mengkonsumsi tablet Fe didefinisikan sebagai perilaku
ibu hamil yang mentaati semua petunjuk yang dianjurkan oleh
petugas kesehatan dalam mengkonsumsi tablet Fe (Natalia, 2016).
Menurut Meidila (2016) kepatuhan ibu hamil dalam
mengkonsumsi tablet zat besi dapat diukur dari ketepatan jumlah
tablet yang dikonsumsi, ketepatan cara mengkonsumsi, dan
frekuensi konsumsi perhari yang pemberiannya merupakan salah
satu upaya penting dalam mencegah dan menanggulangi anemia
khususnya anemia kekurangan zat besi (Putri, 2016).
Berdasarkan hasil penelitian dari Lisma (2017), menyatakan
bahwa kepatuhan mengkonsumsi tablet besi diukur dari ketepatan
jumlah tablet yang dikonsumsi, ketepatan cara mengkonsumsi,
waktu mengkonsumsi. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan
oleh oleh Elfira dengan judul Hubungan Sosial Ekonomi dan
Asupan Tablet Fe dengan Kejadian Anemia pada Ibu hamil di
Wilayah Kerja Puskesmas Tamangapa tahun 2012 menyebutkan
bahwa ibu hamil yang mengkonsumsi tablet Fe dalam jumlah yang
cukup cenderung tidak mengalami anemia dibandingkan dengan
ibu hamil yang mengkonsumsi tablet Fe dalam jumlah kurang
(Septadara, 2017).
Berdasarkan dari hasil penelitian yang dilakukan Nomia (2017)
menyebutkan bahwa penyerapan zat besi dapat maksimal apabila
saat minum tablet atau sirup zat besi dengan memakai air minum
yang sudah masak. Tablet zat besi baik 18 Poltekkes Kemenkes
Yogyakarta diminum jika bersamaan dengan vitamin C untuk
membantu penyerapan dari zat besi tablet zat besi sebaiknya tidak
diminum dengan teh atau kopi karena dapat menghambat
penyerapan. Kepatuhan konsumsi tablet besi diperoleh melalui
perhitungan tablet yang tersisa. Ibu hamil dikategorikan patuh
apabila angka kepatuhannya mencapai 90%. Sebaliknya ibu hamil
dikatakan tidak patuh apabila angka kepatuhannya <90% (Astuti,
2017).

C. Kepatuhan
a. Pengertian Kepatuhan
Kepatuhan berasal dari kata patuh yang bearti suka menurut taat pada
perintah, aturan dan berdisiplin. Kepatuhan itu merupakan ketaatan dalam
suatu aturan pengobatan atau upaya pencegahan yang ditentukan.
Demikian pula dengan kepatuhan ibu dalam mengkonsumsi tablet besi,
apabila ibu menyadari pentingnya tablet besi untuk kesehatan dirinya dan
janin yang dikandungnya ia akan patuh mengkonsumsi tablet besi sesuai
anjuran (Erwin et al., 2018).
b. Pengertian Kepatuhan Ibu Hamil dalam Mengkonsumsi Tablet Besi
Pengertian kepatuhan mengkonsumsi tablet zat besi adalah ketaatan
ibu hamil melaksanakan anjuran petugas kesehatan untuk mengkonsumsi
tablet zat besi. Kepatuhan menurut Sachet pada pasien sebagai Sejauh
mana perilaku individu sesuai dengan ketentuan yang diberikan oleh
profesional kesehatan (Erwin, 2017).
Kepatuhan mengkonsumsi tablet zat besi diukur dari ketepatan jumlah
tablet yang dikonsumsi, ketepatan cara mengkonsumsi tablet zat besi,
frekuensi konsumen perhari. Suplementasi besi atau pemberian zat besi,
merupakan salah satu upaya penting dalam mencegah dan menanggulangi
anemia, khusunya anemia kekurangan zat besi (Erwin et al., 2018).
c. Manfaat Dari Kepatuhan Ibu Hamil dalam Mengkonsumsi Tablet Zat Besi
Menurut (World Health Organization, 2018) manfaat dari keputusan
ibu hamil mengkonsumsi tablet zat besi yaitu:
1. Dapat mencegah anemia defisiensi besi Karena pada wanita hamil
cenderung mengalami defisienasi baik zat besi maupun asam folat.
Oleh karena itu sangat penting bagi ibu hamil untuk mengkonsumsi
tablet zat besi setiap hari selama masa kehamilan.
2. Dapat meminimalkan bahaya selama kehamilan, persalinan dan
nifas.
d. Faktor faktor yang mempengaruhi kepatuhan konsumsi tablet FE yang dapat
menyebabkan anemia
1. Pengetahuan
Pengetahuan gizi dan kesehatan merupakan salah satu jenis
pengetahuan yang dapat diperoleh melalui pendidikan.
Pengetahuan gizi dan kesehatan akan berpengaruh terhadap pola
konsumsi pangan. Semakin banyak pengetahuan tentang gizi dan
kesehatan, maka semakin beragam pula jenis makanan yang
dikonsumsi sehingga dapat memenuhi kecukupan gizi dan
mempertahankan kesehatan individu. Kategori pengetahuan gizi
dapat dibagi dalam tiga kelompok, yaitu baik, sedang, dan kurang.
Cara pengkategorian dilakukan dengan menetapkan cut-off point
dari skor yang telah dijadikan persen (Anwar et al., 2010).
2. Pelayanan Kesehatan dan Antenatal Care pada Ibu Hamil
Derajat Kesehatan Masyarakat dipengaruhi oleh faktor pelayanan
kesehatan. Pelayanan kesehatan adalah kemampuan keluarga
dalam menjangkau pelayanan kesehatan yang diberikan petugas
kesehatan yang terdiri dari aspek geografis, aspek ekonomi, aspek
budaya, aspek kenyaman dan aspek bahasa. Pelayanan kesehatan
(health care service) merupakan hak setiap orang yang dijamin
dalam Undang Undang Dasar 1945 untuk melakukan upaya
peningkatkan derajat kesehatan baik perseorangan, maupun
kelompok atau masyarakat secara keseluruhan (Marnah et al.,
2017).
Defenisi Pelayanan kesehatan menurut Departemen Kesehatan
Republik Indonesia Tahun 2020 ialah setiap upaya yang
diselenggarakan sendiri atau secara bersama-sama dalam suatu
organisasi untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan,
mencegah dan menyembuhkan penyakit serta memulihkan
kesehatan, perorangan, keluarga, kelompok ataupun masyarakat
(Kemenkes RI, 2020).
ANC adalah pelayanan kesehatan yang diberikan kepada ibu
hamil secara berkala untuk menjaga keselamatan ibu dan janin.
Pemeriksaan ANC adalah suatu program terencana berupa
observasi, edukasi dan penanganan medik pada ibu hamil, guna
memperoleh suatu proses kehamilan dan persalinan yang aman dan
memuaskan (Kemenkes RI, 2020).
Menurut WHO tahun 2016 jumlah kunjungan minimal ANC
yang disarankan untuk ibu hami adalah sebanyak 6 kali selama
kehamilan, dimana, 2 kali kunjungan pada trimester I, 1 kali
kunjungan pada trimester II dan 3 kali kunjungan pada trimester
III. Kunjungan pertama pada trimester I harus dilakukan oleh
dokter untuk skrinning Kesehatan ibu seutuhnya termasuk USG,
begitu juga dengan minimal 1 kali kunjungan pada trimester III
harus dilakukan oleh dokter (World Health Organization, 2016).
3. Sikap
Sikap adalah suatu reaksi atau respon seseorang yang masih
tertutup terhadap suatu stimulus atau objek. Dengan perkataan lain
dapat dikatakan bahwa sikap adalah tanggapan atau persepsi
seseorang terhadap apa yang diketahuinya. Jadi sikap dapat
langsung dilihat secara nyata, tetapi hanya dapat ditafsirkan
sebagai perilaku yang tertutup. Sikap yang belum merupakan suatu
tindakan atau aktifitas, tetapi merupakan predisposisi
(Notoatmodjo, 2012).
4. Dukungan Keluarga
Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari
kepala keluarga dan beberapa orang yang tinggal di bawah satu
atap dengan saling ketergantungan dan dapat dikatakan bahwa
kesehatan anggota keluarga dan kualitas kehidupan keluarga
menjadi sangat berhubungang, sehinnga keluarga berperan dalam
menentukan cara asuhan yang di perlukan apa bila ada anggota
keluarga yang sakit (Notoatmodjo, 2012).

D. Kerangka Teori

8
Diagram 1. Kerangka Teori (World Health Organization, 2016; Green, 1988)

E. Kerangka Konsep

Diagram 2. Kerangka Konsep (World Health Organization, 2016; Green,


1988)

F. Hipotesis
Hipotesis dari penelitian ini adalah:
1. Terdapat hubungan antara kepatuhan ibu hamil dalam
konsumsi tablet Fe dengan kejadian anemia di Puskesmas
Mulyojati, Kota Metro tahun 2022.
2. Terdapat hubungan antara usia terhadap kejadian anemia
pada ibu hamil di Puskesmas Mulyojati, Kota Metro.
3. Terdapat hubungan antara pekerjaan ibu terhadap kejadian
anemia pada ibu hamil di Puskesmas Mulyojati, Kota
Metro.
4. Terdapat hubungan antara paritas terhadap kejadian anemia
pada ibu hamil di Puskesmas Mulyojati, Kota Metro.
5. Terdapat hubungan antara dukungan tenaga kesehatan
terhadap kejadian anemia pada ibu hamil di Puskesmas
Mulyojati, Kota Metro.
6. Terdapat hubungan antara dukungan keluarga terhadap
kejadian anemia pada ibu hamil di Puskesmas Mulyojati,
Kota Metro.
7. Terdapat hubungan antara pelayanan dan kunjungan
antenatal care terhadap kejadian anemia pada ibu hamil di
Puskesmas Mulyojati, Kota Metro.

​BAB III
METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan desain kuantitatif yang merupakan suatu
proses menemukan pengetahuan dengan menggunakan data dalam bentuk
angka sebagai alat untuk menganalisis keterangan mengenai apa yang ingin
diketahui. Metode kuantitatif disebut juga sebagai metode tradisional,
positivistik, ilmiah dan metode penemuan (discovery). Metode kuantitatif
disebut sebagai metode tradisional, karena metode ini sudah cukup lama
digunakan dan sudah menjadi tradisi sebagai metode untuk penelitian.
Metode ini juga disebut sebagai metode positivistik karena berlandaskan pada
filsafat positivism, sedangkan metode ini disebut sebagai metode ilmiah
(scientific) karena metode ini telah memenuhi kaidah-kaidah ilmiah yaitu
konkrit, empiris, objektif, terukur, rasional dan sistematis (Kasiram, 2010).

B. Waktu dan Tempat Penelitian


Penelitian ini dilakukan dalam rentang bulan Januari-Mei 2022 dan
kurang lebih berlangsung selama lima bulan terhitung sejak pengembangan
proposal penelitian hingga penelitian. Penelitian ini dilakukan di wilayah
kerja Puskesmas Mulyojati Kota Metro. Dasar pertimbangan lokasi penelitian
ini adalah tingginya jumlah ibu hamil yang mengalami anemia akibat
defisiensi besi dan belum pernah ada penelitian dengan topik yang sama pada
lokasi penelitian ini.

C. Rancangan Penelitian
Rancangan penelitian ini menggunakan case control. Case control
adalah jenis studi observasi di mana terdapat dua kelompok yang berbeda
dalam hasil diidentifikasi dan dibandingkan berdasarkan beberapa atribut
kausal yang seharusnya. Oleh karena itulah studi kasus kontrol sering
digunakan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mungkin
berkontribusi pada suatu kondisi medis dengan membandingkan subjek
yang memiliki kondisi / penyakit tersebut (“kasus”) dengan pasien yang
tidak memiliki kondisi/penyakit tetapi serupa (“kontrol “) (Ghazali, 2011).

D. Subjek Penelitian
1. Populasi
Populasi pada penelitian ini mencakup seluruh ibu hamil di
wilayah kerja Puskesmas Mulyojati kota Metro selama periode
penelitian yaitu dari bulan Januari hingga Mei 2022.
2. Sampel
Besarnya sampel dihitung menggunakan rumus Lameshow (Nursalam,
2011):
Keterangan:
n: Perkiraan jumlah sampel
N: Perkiraan jumlah populasi
z: Nilai standar normal untuk
α = 0,05 (1,96)
p: Perkiraan proporsi, jika tidak diketahui dianggap 50%
q: 1-p (100% - p)
d: Tingkat kesalahan yang dipilih (d = 0,05)
Dari perhitungan diatas diperoleh sampel sebesar 83,9 dibulatkan
menjadi 84 subjek. Dalam penelitian case control, jumlah sampel yang
ada dibagi menjadi dua yaitu kasus dan kontrol. Ukuran sampel yang
layak dalam penelitian adalah antara 30 sampai dengan 500 (Sugiyono,
2013). Pada penelitian ini, didapatkan besar sampel 42 untuk kelompok
kasus, sedangkan untuk kelompok kontrol dengan menggunakan sistem
matching maka besar sampel yang diambil juga 42 sehingga jumlah total
sampel yaitu 84 subjek.
Kriteria inklusi:
1) Ibu hamil di wilayah kerja puskesmas Mulyojati, kota Metro
2) Ibu yang bersedia menjadi subjek penelitian
Kriteria eksklusi:
Ibu hamil dengan kelainan hematologi seperti thalassemia, leukemia, dll
3. Teknik Pengambilan Sampel
Cara pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini
adalah accidental sampling. Pemilihan teknik pengambilan sampel
menggunakan accidental random sampling pada penelitian ini karena
anggota populasi penelitian ini dianggap homogen yaitu seluruh pasien
yang datang ke puskesmas selama bulan Januari hingga Mei 2022

E. Variabel Penelitian
Variabel penelitian merupakan suatu sifat atau nilai dari individu, objek
atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2013).
Variabel dalam penelitian ini antara lain:
a. Variabel independen disebut sebagai variabel bebas. Dalam penelitian
ini yang merupakan variabel bebas adalah kepatuhan ibu hamil dalam
mengonsumsi tablet Fe.
b. Variabel dependen disebut sebagai variabel terikat. Dalam penelitian ini
yang merupakan variabel dependen adalah kejadian anemia pada ibu
hamil trimester III.
c. Variabel perancu dalam penelitian ini antara lain usia, paritas, gravida,
kunjungan pemeriksaan ANC, pekerjaan ibu, dukungan keluarga dan
dukungan tenaga kesehatan

F. Definisi operasional

Tabel 1. Definisi Operasional


Nomor Variabel Definisi Alat Ukur Hasil Ukur Skala
1. Anemia Kondisi dimana Rekam 1. Anemia (Hb< 11 Ordinal
kadar hemoglobin Medis dan g/dL)
atau sel darah kuesioner 2. Tidak Anemia
merah dalam (Hb>11 g/dL)
darah rendah, (World Health
yaitu <10 g/dL. Organization, 2016)

2. Kepatuhan Perilaku ibu Kuesioner 1. Patuh, jika Nominal


hamil trimester II mengonsumsi tablet
dan III dalam ≥90 tablet
konsumsi tablet 2. Tidak Patuh, jika
besi (Fe) mengonsumsi tablet
≤90 tablet
(Notoatmodjo, 2012;
World Health
Organization, 2016)
3. Usia Lama hidup Metode 1. Berisiko (<20 dan Ordinal
responden dari kuisioner >35 tahun)
lahir sampai saat 2. Tidak berisiko (25-35
penelitian. tahun) (World
Health
Organization,
2016).

4. Status Pekerjaan pasien Metode 1. Bekerja Nominal


Pekerjaan diluar rumah kuisioner 2. IRT
dalam upaya
mendapatkan
penghasilan
untuk memenuhi
kebutuhan
5. Paritas Jumlah anak yang Metode 1. Berisiko (<1) Ordinal
hidup atau jumlah kuisioner 2. Tidak berisiko
kehamilan yang (>5)
menghasilkan (World Health
janin yang Organization, 2016)
mampu hidup
diluar rahim.
6. Dukungan Dukungan yang Metode Mendukung (skor Ordinal
Tenaga diberikan oleh kuisioner ≥ mean/median)
Keluarga keluarga kepada Kurang
pasien mengenai mendukung (skor
pengobatan dan < mean/median)
konsumsi tablet (kategori
Fe serta kontrol didasarkan dari
kehamilan rutin. hasil uji
normalitas data,
bila data
dinyatakan
normal maka
menggunakan
mean, bila data
dinyatakan tidak
normal maka
menggunakan
median)
(Notoatmodjo, 2012)
7. Dukungan Dukungan yang Metode Mendukung (skor Ordinal
Tenaga diberikan oleh kuisioner ≥ mean/median)
Kesehatan tenaga Kesehatan Kurang
kepada pasien mendukung (skor
mengenai < mean/median)
pengobatan dan (kategori
konsumsi tablet didasarkan dari
Fe serta kontrol hasil uji
kehamilan rutin. normalitas data,
bila data
dinyatakan
normal maka
menggunakan
mean, bila data
dinyatakan tidak
normal maka
menggunakan
median)
(Notoatmodjo, 2012)
8. Kunjungan Jumlah Metode 1. Sesuai standar (6 kali Ordinal
Antenatal kunjungan kuisioner selama kehamilan)
Terpadu antenatal care ibu 2. Tidak sesuai standar
(ANC) hamil (ANC) di (<6 kali selama
wilayah kerja kehamilan)
puskesmas (World Health
Mulyojati, kota Organization, 2016)
Metro

G. Pengumpulan Data
1. Langkah Kerja
Pengumpulan data dilakukan secara langsung dengan memberikan
kuesioner yang diberikan kepada pasien di Puskesmas Mulyojati dengan
prosedur sebagai berikut:
1. Tahap awal yang dilakukan peneliti yaitu mengajukan surat
permohonan izin penelitian kepada institusi pendidikan sebagai
landasan permohonan mengadakan penelitian di wilayah kerja
Puskesmas Mulyojati, Kota Metro.
2. Surat tersebut kemudian diajukan ke Kepala Kesatuan Bangsa dan
Politik (Kesbangpol) dan Dinas Kesehatan Kota Metro agar dapat
disetujui untuk dilakukan penelitian di wilayah kerja Puskesmas
Mulyojati, Kota Metro.
3. Setelah peneliti mendapat izin dari Kepala Puskesmas Mulyojati untuk
melakukan penelitian, maka selanjutnya peneliti melakukan
pendekatan kepada pasien yang datang ke Puskesmas Mulyojati,
Kota Metro dari bulan Mei 2022.
4. Setiap pasien yang datang ke Puskesmas Mulyojati, Kota Metro dari
bulan Mei 2022 diminta untuk mengisi kuesioner penelitian.
2. Metode Pengumpulan Data
Instrumen Penelitian
Instrumen pada penelitian ini menggunakan kuesioner tentang ibu
hamil, anemia dan konsumsi tablet Fe yang akan diisi oleh responden
saat datang ke puskesmas. Kuesioner itu sendiri menurut Arikunto
(2012) merupakan sebuah alat penelitian yang terdiri dari beberapa
pertanyaan tertulis guna memperoleh informasi dari responden mengenai
laporan tentang pribadinya (Arikunto, 2012).

H. Pengolahan Data
Data yang telah didapatkan dari proses pengumpulan data
kemudian diubah ke dalam bentuk tabel, dan diolah menggunakan
software komputer, proses pengolahan data menggunakan program
computer yang meliputi:
a. Editing
Saat tahap editing, penulis melakukan pengkajian dan penelitian
kembali data yang sudah didapatkan kemudian memastikan apakah
terdapat kekeliruan atau tidak dalam proses pengisian. Proses editing
terdiri dari beberapa tahap yaitu melakukan pengecekan nama dan
identitas responden. Kemudian melakukan pengecekan kelengkapan
data, jika ternyata terdapat kekurangan isi dengan cara memeriksa isi
kuesioner, memeriksa apakah terdapat kuesioner yang sobek atau
rusak.
b. Coding
Proses Coding adalah suatu proses pemberian kode berupa angka
terhadap data yang masuk berdasarkan variabelnya masing-masing.
Coding juga dilakukan untuk menerjemahkan data yang telah
dikumpulkan selama penelitian ke dalam simbol yang sesuai untuk
keperluan analisis data.
c. Tabulating
Tabulating merupakan proses pengelompokan data ke dalam sebuah
tabel tertentu berdasarkan karakteristik-karakteristik yang sesuai.
Tujuan pembuatan tabel-tabel tersebut adalah menyederhanakan data
agar mudah untuk saat dilakukan analisis data sehingga dapat ditarik
kesimpulan yang tepat (Notoadmodjo, 2012)
d. Entry Data
Proses Entry Data merupakan proses memasukkan data ke dalam
program komputer untuk dapat dilakukan analisis data.

I. Analisis Data
Analisis statistic dilakukan untuk mengolah data yang diperoleh
menggunakan sebuah program komputer, dalam penelitian ini akan
dilakukan dua jenis analisis data, yaitu analisis univariat dan analisis
bivariat.
a. Analisis Univariat
Analisis univariat merupakan suatu analisis yang digunakan untuk
Kepatuhan ibu dalam karakteristik dari variabel independen
mendeskripsikan dan dependen.
Kejadian Anemia:
Seluruh data
konsumsi tablet FE: yang telah didapatkan melalui
1. Anemia (Hb akan
kuesioner <10 diolah
kemudian
1. Patuh disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi.
g/dL)
2. Analisis
b. Bivariat
Tidak Patuh 2. Tidak anemia
Analisis bivariat merupakan suatu analisis(Hb>10
yang digunakan
g/dL) untuk
menilai hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat dengan
menggunakan uji statististik. Uji statistik yang digunakan dalam
penelitian ini adalah uji chi-square yang merupakan uji statistic untuk
menilai hubungan atau1. Usiapengaruh dua buah variabel nominal dan
2. Pekerjaan
mengukur kuatnya hubungan antara variabel yang satu dengan variabel
nominal lainnya (C = 3. Paritas of contingency), namun bila distribusi
Coefisien
4. Dukungan
data tidak normal dapat Tenaga Kesehatan
digunakan uji Fisher (Dahlan, 2014). Adapun
5. Dukungan Keluarga
syarat untuk Uji Chi-Square adalah:
6. Pemeriksaan ANC
1. Data harus berdistribusi normal
2. Data terdiri dari dua kelompok dengan skala pengukuran kategorik.
Untuk melihat hasil kemaknaan perhitungan statistik digunakan
batas kemaknaan 95 % yang berarti jika p value kurang dari 0,05 maka
hasilnya bermakna atau H0 ditolak atau terdapat hubungan antara
kepatuhan ibu hamil dalam konsumsi tablet dengan kejadian anemia.
Tetapi bila p value lebih dari 0,05 maka hasilnya tidak bermakna yang
berarti H0 diterima atau tidak terdapat hubungan antara kepatuhan ibu
hamil dalam konsumsi tablet dengan kejadian anemia di Puskesmas
Mulyojati tahun 2022 (Dahlan, 2014).
3. Analisis Multivariat
Analisis multivariat (multivariate analysis) merupakan salah satu jenis
analisis statistik yang digunakan untuk menganalisis data yang terdiri dari
banyak variabel baik variabel bebas (independent variables) maupun
banyak variabel tak bebas (dependent variables). Data multivariat adalah
data yang dikumpulkan dari dua atau lebih observasi dengan mengukur
observasi tersebut dengan beberapa karakteristik (Wijaya, 2016).
Pada penelitian ini dilakukan analisis multivariat untuk mengetahui
faktor yang paling berpengaruh terhadap kepatuhan ibu hamil dalam
konsumsi tablet FE sehingga mengakibatkan kejadian anemia pada ibu
hamil di Puskesmas Mulyojati, Kota Metro dengan dilakukan seleksi
terhadap variabel yang akan dimasukkan kedalam analisa multivariat yaitu
variabel yang memiliki nilai p < 0,25 pada analisis bivariat. Selanjutnya di
lakukan analisis multivariat regresi logistik berganda dengan metode
faktor risiko.

DAFTAR PUSTAKA
Abriha, A., Yesuf, M. E., & Wassie, M. M. (2014). Prevalence and associated
factors of anemia among pregnant women of Mekelle town: A cross sectional
study. BMC Research Notes, 7(1), 1–6. https://doi.org/10.1186/1756-0500-7-888

Andita, F. (2018). Analisa Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Anemia Kehamilan


di Puskesmas Padang Bulan. Skripsi, 1–126.
http://repositori.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/7409/141101083.pdf?
sequence=1&isAllowed=y

Anlaakuu, P., & Anto, F. (2017). Anaemia in pregnancy and associated factors: a
cross sectional study of antenatal attendants at the Sunyani Municipal
Hospital, Ghana. BMC Research Notes, 10(1), 402.
https://doi.org/10.1186/s13104-017-2742-2

Anwar, F., Khomsan, A., Sukandar, D., Riyadi, H., & Mudjajanto, E. S. (2010).
High participation in the Posyandu nutrition program improved children
nutritional status . Nutrition Research and Practice, 4(3), 208.
https://doi.org/10.4162/nrp.2010.4.3.208

Arikunto, S. (2012). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.


Astuti, N. Y. (2017). Hubungan Kepatuhan Dan Tata Cara Minum Tablet Fe
Dengan Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil Trimester III Di Puskesmas
Kasihan I Bantul Yogyakarta. 8–9.

Dahlan, M. (2014). Statistik untuk Kedokteran dan Kesehatan. Salemba Medika.

Erwin, R. R., Machmud, R., & Utama, B. I. (2018). Hubungan Pengetahuan dan
Sikap Ibu Hamil dengan Kepatuhan dalam Mengkonsumsi Tablet Besi di
Wilayah Kerja Puskesmas Seberang Padang Tahun 2013. Jurnal Kesehatan
Andalas, 6(3), 596. https://doi.org/10.25077/jka.v6i3.744

Fitarina. (2014). FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN


KEJADIAN ANEMIA Fitarina Program Studi Keperawatan Kotabumi
Poltekkes Kemenkes Tajungkarang Pendahuluan Upaya mengatasi anemia
pada ibu hamil kehamilan sampai masa nifas . Tablet ini berisi 60 antara lain
umur ibu , p. Jurnal Keperawatan, VII(1), 19–25.

Ghazali, I. (2011). Aplikasi analisis multivariate dengan program SPSS.


Universitas Diponegoro.

Handayani, L. (2013). Peran Petugas Kesehatan Dan Kepatuhan Ibu Hamil


Mengkonsumsi Tablet Besi. Jurnal Kesehatan Masyarakat (Journal of
Public Health), 7(2). https://doi.org/10.12928/kesmas.v7i2.1042

Kasiram. (2010). Metodologi Penelitian. UIN-Malang Pers.

Kemenkes RI. (2018). Profil Kesehatan Indonesia 2018. In Kemenkes RI.


https://doi.org/10.1080/09505438809526230

Kemenkes RI. (2020). Pedoman pelayanan antenatal, persalinan, nifas, dan bayi
baru lahir di Era Adaptasi Baru.

Kramer, J. A., Grindley, J., Crowell, A. M., Makaron, L., Kohli, R., Kirby, M.,
Mansfield, K. G., & Wachtman, L. M. (2015). The Common Marmoset as a
Model for the Study of Nonalcoholic Fatty Liver Disease and Nonalcoholic
Steatohepatitis. Veterinary Pathology, 52(2), 404–413.
https://doi.org/10.1177/0300985814537839

Mandariska, C. P. (2014). Hubungan Kepatuhan Meminum Tablet Fe terhadap


Kejadian Anemia pada Ibu hamil trimester III di Puskesmas Kalikajar I
Wonosobo. http://digilib.unisayogya.ac.id/276/1/NASKAH PUBLIKASI.pdf

Marnah, M., Husaini, H., & Ilmi, B. (2017). Analisis Perilaku Masyarakat Dalam
Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan Peserta Program Keluarga Harapan (Pkh)
Di Kecamatan Paminggir. Jurnal Berkala Kesehatan, 1(2), 130.
https://doi.org/10.20527/jbk.v1i2.3152

Natalia, L. (2016). HUbungan Senam Hamil dan Status Gizi dengan Partus Lama.
Jurnal Ilmiah Indonesia – ISSN : 2541-0849 Vol. 1, No 4 Desember 2016.
STIKES YPIB Majalengka, 1(4), 50–68.

Notoadmodjo. (2012). Metedologi Penelitian Kesehatan. Rineka Cipta.

Notoatmodjo, S. (2012). Promosi kesehatan dan perilaku kesehatan. Rineka


Cipta.

Nursalam. (2011). The Real Need of Nurses Based on Workload Indicator Staff
Need (WISN). Jurnal Ners, 6(1), 85–92. https://e-
journal.unair.ac.id/JNERS/article/view/3970

Nursari, S. (2018). Hubungan Tingkat Kepatuhan


25
Mengkonsumsi Tablet Fe
Dengan Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil Di Desa Purwasari Wilayah Kerja
Puskesmas Kuamang Kuning I Tahun 2018. Scientia Journal, 7(2), 80–84.

Prawirohardjo, S. (2014). ILMU KANDUNGAN Edisi Ketiga PT BINA PUSTAKA


SAR\TONO PRA\TIROHARDJO JAKARTA, 2o’,t’t.

Putri, M. (2016). HUBUNGAN PERAN TENAGA KESEHATAN TERHADAP


KEPATUHAN IBU HAMIL DALAM MENGKONSUMSI TABLET Fe
Naskah Publikasi. Repository UMY, 1–23.

Riadi, A. (2017). Pengertian, Kriteria, Tanda dan Pencegahan Anemia.


Riset Kesehatan Dasar. (2018). Hasil Utama Riset Kesehatan Dasar.
http://www.depkes.go.id/resources/download/info-terkini/hasil-riskesdas-
2018.pdf

Septadara, U. L. (2017). Hubungan Kepatuhan Mengkonsumsi Tablet Fe Dengan


Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil Trimester III Di Puskesmas Mlati 1
Sleman Yogyakarta. Naskah Publikasi.

Sheiner, E., Kapur, A., Retnakaran, R., Hadar, E., Poon, L. C., McIntyre, H. D.,
Divakar, H., Staff, A. C., Narula, J., Kihara, A. B., & Hod, M. (2019). FIGO
(International Federation of Gynecology and Obstetrics) Postpregnancy
Initiative: Long-term Maternal Implications of Pregnancy Complications
—Follow-up Considerations. International Journal of Gynecology and
Obstetrics, 147, 1–31. https://doi.org/10.1002/ijgo.12926

Sulastri. (2019). Perilaku Ibu Hamil Trimester II dalam Mengonsumsi Tablet FE


di Puskesmas Srandakan, Bantul, Yogyakarta. 30, 1–2.

Varamita, A. (2017). ANALISIS REGRESI LOGISTIK DAN APLIKASINYA


PADA PENYAKIT ANEMIA UNTUK IBU HAMIL DI RSKD IBU DAN
ANAK SITI FATIMAH MAKASSAR APRILYANI. In Universitas Negeri
Makasar (Vol. 549).

Wijaya, T. (2016). Analisis Multivariat untuk Penelitian Manajemen.

World Health Organization. (2016). WHO recommendations on antenatal cara for


a positive pregnancy experience (Vol. 59).

World Health Organization. (2018). Developing and Validating an Iron and Folic
Acid Supplementation Indicator (Issue June).

Anda mungkin juga menyukai