Laporan studi kasus ini diajukan untuk memenuhi salah satu tugas pada stase
persalinan
Dosen Pembimbing
Dian Siti Awali,S.ST.,M.Kes.,Bdn
Disusun Oleh:
SYIFA FITRIANI DEWI
522023075
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat dan karunianya, sehingga penulis dapat membuat dan
menyelesaikan Laporan Studi Kasus Stase III Asuhan Kebidanan Persalinan.
Penyusunan laporan ini bertujuan untuk memenuhi tugas praktik stase III dalam
Program Pendidikan Profesi Bidan. Laporan studi kasus ini dapat diselesaikan tidak
terlepas dari bantuan berbagai pihak yang telah memberikan masukan-masukan
kepada penulis. Ucapan terimakasih penulis sampaikan pada:
1. Annisa Ridlayanti,S.Keb.,Bd.,M.Keb selaku Ketua Program Studi Sarjana
Kebidanan dan Pendidikan Profesi Bidan.
2. Imas Mardinarsyah,S.ST.,M.Tr.,Bdn selaku Koordinator Mata Kuliah Asuhan
Kebidanan Fisiologis.
3. Nurhayati,S.ST.,M.Kes.,Bdn selaku Koordinator Mata Kuliah Stase I Asuhan
Kebidanan Remaja, Pranikah, dan Prakonsepsi.
4. Yuniarti,S.Keb.,Bdn selaku dosen pembimbing pembimbing lahan (CI).
5. Dian Siti Awali, S.ST.,M.Kes.,Bdn selaku dosen pembimbing institusi
6. Praktik Mandiri Bidan Nuraini Haryanto, S.Keb.,Bdn sebagai lahan praktik.
Penulis menyadari bahwa laporan studi kasus ini belum sempurna. Oleh karena
itu, masukan, saran, dan kritik yang membangun dari seluruh pihak sangat
dibutuhkan untuk menyempurnakan laporan studi kasus ini.
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
BAB III PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN
A. Subjektif
B. Objektif
C. Assesment
D. Planning
BAB IV PEMBAHASAN
A. Data Subjektif
B. Data Objektif
C. Assesment
D. Planning
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Secara nasional Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia telah menurun dari
305 kematian per 100.000 Kelahiran Hidup (Survei Penduduk Antar Sensus, 2015)
Hasil tersebut menunjukkan sebuah penurunan yang signifikan, bahkan jauh lebih
rendah dari terget di tahun 2022 yaitu 205 kematian per 100.000 Kelahiran Hidup.
baik lagi untuk mencapai target di Tahun 2024 yaitu 183 Kematian per 100.000
Kelahiran Hidup dan > 70 kematian per 100.000 Kelahiran Hidup di Tahun 2030.
teratas kematian ibu adalah Eklamsi (37,1%), Perdarahan (27,3%), Infeksi (10,4%)
Indikator Angka Kematian Ibu (AKI) atau Maternal Mortality Rate (MMR)
menggambarkan besarnya risiko kematian ibu pada fase kehamilan, persalinan dan
masa nifas di antara 100.000 kelahiran hidup dalam satu wilayah pada kurun
waktu tertentu. Jumlah kematian Ibu tahun 2021 di Kota Bogor sebanyak 17 kasus
atau 96,68 per 100.000 KH, meningkat dibanding tahun 2020 sebanyak 14 orang
atau 74,70 per 100.000 KH. Penyebab Kematian ibu di Kota Bogor disebabkan
darah 1 kasus 5,88% dan penyebab lainnya sebesar 88%. (Dinkes Kota Bogor,
2021)
Komplikasi persalinan adalah kondisi dimana ibu dan janinnya terancam yang
disebabkan oleh gangguan langsung saat persalinan serta menjadi salah satu
komplikasi yang terjadi pada saat persalinan di antaranya yaitu Ketuban Pecah
distosia bahu. Hal ini yang dapat menyebabkan tinggi Angka Kematian Ibu (AKI)
dan Angka Kematian Bayi (AKB) pada saat persalinan. (Indah, Firdayanti and
Nadyah, 2019)
Angka Kematian Ibu (AKI) saat ini masih jauh dari target tujuan
70 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2030. Meskipun telah banyak upaya
yang dilakukan oleh pemerintah, AKI belum turun secara signifikan. (Susiana,
2019) Maka dari itu, diperlukan peran bidan sebagai tenaga kesehatan yang
melakukan asuhan kebidanan serta dapat mendeteksi dini adanya komplikasi pada
memberikan derajat kesehatan yang tinggi bagi ibu dan bayinya melalui upaya
dibutuhkan karena persalinan merupakan proses yang normal serta suatu kejadian
yang sehat. Akan tetapi potensi komplikasi yang mengancam nyawa juga akan
selalu ada, sehingga bidan harus mengobservasi dengan ketat ibu dan bayinya
aman dan bersih, serta memperhatikan lingkungan sekitar. Dalam hal ini,
tersebut dapat menekan angka kematian ibu 40-45 per 100.000 kelahiran hidup.
laporan mengenai asuhan kebidanan persalinan sebagi Laporan Studi Kasus yang
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Melakukan asuhan kebidanan persalinan laporan studi kasus ini adalah untuk
2. Tujuan Khusus
bersalin.
C. Manfaat
Ibu dan keluarga mendapatkan pengetahuan dan asuhan persalinan yang tepat.
A. Data Subjektif
1. Identitas Klien
Istri Suami:
2. Keluhan Utama
Ibu datang ke klinik pukul 06.00 WIB dengan keluhan mulas semakin sering
terasa sejak pukul 00.00 WIB, mulas tidak hilang saat istirahat. Ibu mengatakan
sudah ada pengeluaran lendir darah dan belum ada pengeluaran air-air.
3. Riwayat Kehamilan, Nifas, dan Persalinan Yang Lalu
Ibu mengatakan ini merupakan kehamilan yang pertama, dan tidak pernah
keuguran sebelumnya.
keguguran. Hari Pertama Haid Terakhir tanggal 12 Februari 2023, dengam IMT
21,3 kg/m2(TB=153 cm, BB sebelum hamil = 50 kg, BB saat ini = 63 kg), LILA
dirasakan aktif. Periksa kehamilan ke bidan saat trimester I sebanyak 1x, saat
trimester II sebanyak 2x, dan saat trimester III sebanyak 4x. Ibu melakukan
USG satu kali pada saat trimester III. Pemeriksaan lab yang pernah ibu lakukan
pada bulan September 2023 yaitu pemeriksaan Hb dengan hasil 13 gr% dan
melakukan hal yang dianjurkan oleh bidan, dan masih mengonsumsi vitamin
HIV/AIDS, ginjal, astma, dan penyakit menular lainnya. Ibu tidak memiliki
turunan kembar.
a. Biologi : Makan terakhir satu potong roti pada pukul 19.00 WIB,
dukungan emosional.
B. Data Objektif
b. Nadi : 80x/menit
c. Pernafasan : 20x/menit
d. Suhu : 36,5C
positif.
C. Analisa
Ny. U usia 23 tahun G1P0A0 usia kehamilan 40 minggu, inpartu kala I fase laten.
Keadaan ibu baik. Janin tunggal hidup intra uterine, presentasi kepala, keadaan
janin baik.
D. Penatalaksanaan
A. Subjektif
Ibu mengatakan perutnya semakin sakit karena mulas, ibu meminta punggungnya
dipijat. Ibu merasa lendir yang keluar dari vaginanya semakin banyak.
B. Objektif
2. Kesadaran : Composmentis.
3. Tanda-tanda vital:
b. Nadi : 90x/menit
c. Pernapasan : 22x/menit
d. Suhu : 36,5º C
4. Abdomen: Denyut jantung janin (DJJ): 140x/menit teratur, his 4x/10 menit
5. Genitalia: Tampak pengeluaran lendir darah semakin banyak. Portio tipis lunak,
Molage 0.
C. Analisa
D. Penatalaksanaan
2. Membantu ibu mencari posisi yang nyaman baginya dan mobilisasi ringan.
- Suami mendampingi.
- Terlampir di partograf.
Catatan Perkembangan
A. Subjektif
Ibu mengeluh kesakitan karena perutnya semakin mulas dan mengeluh lemas, ibu
merasa lendir yang keluar semakin banyak. Ibu mengatakan ingin mengedan dan
terasa ingin BAB. Ibu merasa keluar rembesan air-air pada pukul 13.40.
B. Objektif
2. Kesadaran : Composmentis.
3. Tanda-tanda vital:
b. Nadi : 83x/menit
c. Pernapasan : 22x/menit
d. Suhu : 36,6º C
4. Abdomen : denyut jantung janin (DJJ): 150x/menit teratur, his 4x/10 menit
cm. Selaput ketuban (-), tidak ada prolaps tali pusat ataupun presentasi ganda.
C. Analisa
Inpartu Kala II
D. Penatalaksanaan
- Ibu mengerti
2. Memberi support emosional pada ibu, menganjurkan ibu agar tidak gelisah dan
- Ibu memahami.
6. Memimpin persalinan
Pukul 14.15 WIB bayi lahir spontan, menangis kuat, tonus otot aktif, kulit
kemerahan, jenis kelamin laki-laki, jenis kelamin: laki-laki, Berat janin: 3500
A. Data Subjektif
Ibu mengatakan merasa lega dan senang karena bayinya sudah lahir, ibu merasa
B. Data Objektif
2. Kesadaran : Composmentis
3. Abdomen: Tidak ditemukan janin kedua, TFU satu jari di atas pusat, teraba
C. Analisa
D. Penatalaksanaan
- Ibu bersedia.
2. Menyuntikkan oksitosin 10 iu, di sepertiga luar paha atas ibu pada pukul 14.16
WIB.
- Fundus berkontraksi.
A. Data subjektif
Ibu merasa lega karena ari-arinya sudah lahir. Ibu mengatakan merasa mulas pada
perutnya.
B. Data objektif
2. Kesadaran : Composmentis
3. Abdomen : TFU 2 jari di bawah pusat. Kandung kemih kosong, kontraksi baik,
C. Analisa
D. Penatalaksanaan
perineum.
kemih kosong, perdarahan setiap 15 menit pada 1 jam pertama dan tiap 30
9. Melengkapi partograf.
10. Memberikan terapi oral kepada ibu yaitu Amoksilin sebanyak 1 x 500mg, Fe 1
tabet.
BAB IV
PEMBAHASAN
Penulis akan membahas asuhan kebidanan persalinan yang diberikan kepada Ny.
A. Data Subjektif
Berdasarkan jrunal penelitian, usia produktif yang optimal untuk reproduksi sehat
antara 20-35 tahun. Resiko persalinan akan meningkat pada usia dibawah 20 tahun
dan di atas 35 tahun. (Sukma and Sari, 2020) HPHT 12 Februari 2023, HPL 17
November 2023 (usia kehamilan 40 minggu). Hal ini sesuai dengan teori , bahwa
persalinan dan kelahiran normal proses pengeluaran janin yang terjadi pada
kehamilan cukup bulan (37-42 minggu). (Yulizawati Dkk, 2019) Ini merupakan
Pemeriksaan lab yang pernah ibu lakukan yaitu pemeriksaan Hb dengan hasil
yaitu jika Hb ibu <12 gr. Kriteria anemia pada ibu hamil ditetapkan 3 kategori
yaitu normal >11gr/dl, ringan 8-11 gr/dl, dan berat <8 gr/dl. Sedangkan untuk
wanita yang tidak hamil kadar Hb normal yaitu 12 gr. (Sikoway, Mewo and Assa,
2020)
Pada tanggal 17 November 2023 ibu datang pukul 06.00 WIB dengan keluhan
mulas-mulas terasa sampai pinggang sejak pukul 00.00 WIB, terdapat pengeluaran
lendir daran namun belum ada pengeluaran air-air. Rasa mulas yang dirasakan oleh
untuk menimbulkan kontraksi atau his. Keluhan yang dirasakan ibu yaitu rasa
persalinan. Dengan adanya his persalinan, terjadi perubahan pada serviks yang
lendir yang terdapat pada kanalis servikalis terlepas dan terjadi perdarahan karena
Pada kala II, ibu mengeluh kesakitan karena mulas dan ibu merasa lendir yang
keluar semakin banyak serta ibu mengatakan rasa ingin mengedan dan terasa ingin
BAB. Ibu merasa keluar rembesan air pada pukul 13.40 WIB yang merupakan
faktor yang mempengaruhi proses persalinan yaitu his yang semakin sering dan
semakin kuat. (Yulizawati Dkk, 2019) Kontraksi uterus menjadi lebih kuat dan
lebih cepat yaitu setiap 2 menit sekali dengan durasi >40 detik, intensitas semakin
lama semakin kuat. Karena biasanya pada tahap ini kepala janin sudah masuk
dalam ruang panggul, maka pada his dirasakan adanya tekanan pada otot-otot
dasar panggul yang secara reflex menimbulkan rasa ingin meneran. Pasien
merasakan adanya tekanan pada rectum dan merasa seperti ingin BAB. Pukul
14.15 WIB bayi lahir spontan, menangis kuat, tonus otot aktif, kulit kemerahan,
jenis kelamin laki-laki, jenis kelamin: laki-laki, Berat janin: 3500 gr, panjang bayi:
49 cm.
Pada kala III ibu mengatakan senang dan lega karena bayinya sudah lahir, Ibu
merasa lelah dan merasa mules pada perutnya. Kala III persalinan dimulai setelah
lahirnya bayi dan berakhir dengan lahirnya plasenta dan selaput ketuban.
Berlangsung tidak lebih dari 30 menit. Kala III disebut juga dengan kala uri atau
kala pengeluaran plasenta Rasa mulas di perut ibu merupakan hal normal, karena
sedang terjadi involusi uterus. Involusi uterus adalah proses perubahan uterus
kembali ke kondisi semula atau sebelum hamil. Involusi uterus terjadi dari mulai
plasenta lahir dimana hormon yang berperan disini adalah oksitosin yang dapat
Pada kala IV ibu merasa lega karena ari-arinya sudah lahir. Ibu mengatakan
merasa masih mulas pada perutnya. Kala IV dimulai setelah lahirnya plasenta dan
berakhir dua jam setelah itu. Otot-otot uterus berkontraksi, pembuluh darah yang
ada diantara anyaman-anyaman otot uterus akan terjepit. Proses ini akan
B. Data Objektif
Hasil pemeriksaan didapat conjungtiva merah muda, bibir tidak pucat dan
kuku tidak pucat. Menurut teori, gejala anemia dapat berupa kepala pusing,
Pada pemeriksaan Kala I fase aktif dapat dijumpai keadaan umum baik,
tekanan darah 110/80 mmHg, nadi (N): 90x/menit, pernafasan (P): 22x/menit,
suhu (s): 36OC. Pada pemeriksaan abdomen didapatkan TFU ibu 32 cm sehingga
TBBJ mencapai 3300 gram. Pada bagian fundus teraba bokong, punggung kiri,
DJJ 140x/menit teratur, bagian terendah kepala divergen 1/5. His 4x10 menit
lamanya 25 detik. Kandung kemih penuh. Pemeriksaan dalam didapatkan hasil
vulva vagina tidak ada kelainan, belum terdapat pengeluaran air-air, tampak lendir
darah, tidak berbau. portio lunak, pembukaan 7 cm, selaput ketuban (+),
penurunan kepala di hodge III-IV. Sesuai dengan teori, pada pemeriksaan dalam
Pada kala II pemeriksaan umum dalam batas normal, denyut jantung janin
(DJJ) 150x/menit teratur, his 4x/10 menit lamanya 50 detik. Kandung kemih
kosong. Pada pemeriksaan genitalia ketuban pecah spontan, jernih tidak berbau,
tampak lendir darah semakin banyak, portio tidak teraba, pembukaan 10 cm, tidak
ada prolaps tali pusat ataupun presentasi ganda. Kepala berada di hodge IV, UUK
depan, Molase 0. Menurut teori pada kala II, kontraksi uterus menjadi lebih kuat
dan lebih cepat yaitu setiap 2 menit sekali dengan durasi >40 detik, intensitas
semakin lama semakin kuat. Karena biasanya pada tahap ini kepala janin sudah
masuk dalam ruang panggul, maka pada his dirasakan adanya tekanan pada otot-
otot dasar panggul yang secara reflex menimbulkan rasa ingin meneran.
Pada kala III abdomen didapatkan tidak ada janin kedua, TFU satu jari di atas
pusat, teraba keras dan bundar (globuler), tidak ditemukan adanya janin kedua.
Genitalia tampak keluar semburan darah tiba-tiba, tali pusat menjulur di depan
vulva. Kandung kemih kosong. Hal tersebut sesuai dengan teori tanda-tanda
pelepasan plasenta yaitu perubahan ukuran dan bentuk uterus, uterus menjadi
bundar dan uterus terdorong ke atas karena plasenta sudah terlepas dari Segmen
Bawah Rahim, tali pusat memanjang, semburan darah tiba tiba. Setelah bayi lahir,
uterus teraba keras dengan fundus uteri agak diatas pusat. Beberapa menit
genetalia tampak pengeluaran darah sekitar 50 cc. Terdapat laserasi derajat 2 yaitu
dari mukosa vagina, kulit perineum sampai otot perineum. Menurut teori kontraksi
uterus yang normal adalah pada perabaan fundus uteri akan teraba keras. Kandung
kemih harus kosong, kandung kemih yang penuh mendorong uterus keatas dan
bila jumlahnya tidak melebihi 400- 500cc. Uterus akan berangsur-angsur menjadi
kecil (involusi), saat plasenta lahir TFU menjadi 2 jari dibawah pusat. (Maulani,
C. Analisa
dari hari pertama haid terakhir, data objektif dan pemeriksaan fisik serta proses
persalinan yang berjalan secara normal, menunjukan bahwa ibu menjalani proses
persalinan yang fisiologis. Sehingga analisa yang dibuat adalah Ny. U usia 20
tahun G1P0A0 dengan kala I,II,III,IV fisiologis. (Maulani, Nurul, M. Tr. Keb Erli
Zainal, 2020)
D. Penatalaksanaan
mobilisasi ringan. Menganjurkan ibu makan dan minum diantara his. Meminta
keluarga untuk selalu mendampingi dan memberikan dukungan pada ibu. Menurut
teori, mobilisasi membantu ibu untuk tetap merasa terkendali dan mengurangi rasa
aman, semangat dan dukungan emosional saat persalinan. (Yulizawati Dkk, 2019)
Setelah memasuki kala II memberitahukan pada ibu dan keluarga tentang hasil
pemeriksaan bahwa pembukaan sudah lengkap dan ibu akan dipimpin persalinan.
Menurut teori ibu bersalin selalu ingin mengetahui hal apa saja yang sedang terjadi
spontan pada pukul 14.15 WIB. Hal ini sudah sesuai dengan teori yang
menyatakan bahwa rata-rata lama persalinan kala I fase laten pada primigravida
terjadi dalam waktu 3 jam dengan pembukaan 1 cm per satu jam dan pada kala II
primigravida terjadi dalam waktu 21 menit. (Maulani, Nurul, M. Tr. Keb Erli
Zainal, 2020)
Pada kala III melakukan penjepitan dan pemotongan tali pusat. plasenta lepas
dalam 16 menit setelah bayi lahir dan keluar spontan. Hal ini sudah sesuai teori
bahwa kala III berlangsung tidak lebih dari 30 menit. Terdapat laserasi pada
kulit perineum dan otot perineum. Pada derajat II ini perlu dilakukan penjahitan,
karena terjadi perdarahan. (Maulani, Nurul, M. Tr. Keb Erli Zainal, 2020)
kemih kosong, perdarahan setiap 15 menit pada 1 jam pertama dan tiap 30 menit
pada 1 jam kedua. Setelah persalinan diberikan tablet Fe kepada ibu. (Maulani,
Nurul, M. Tr. Keb Erli Zainal, 2020)Setelah itu klien diberitahu untuk melakukan
kunjungan ulang. Sebelum pulang, klien dibimbing terlebih dahulu mengenai do’a
الَّلُهَّم َعاِفِني ِفي َبَص ِر ي، الَّلُهَّم َعاِفِني ِفي َسْمِع ي،الَّلُهَّم َعاِفِني ِفي َبَد ِني
اَل ِاَلَہ ِااَّل َاْنَت، َالّٰل ُھَّم ِاِّنی َاُع ْو ُذ ِبَک ِم َن َع َذ اِب اْلَقْبِر، َالّٰل ُھَّم ِاِّنْی َاُع ْو ُذ ِبَک ِم َن اْلُک ْفِر َو اْلَفْقِر
Setelah seluruh asuhan diberikan, kemudian alat dan bahan dibereskan dan seluruh
alhamdulillahirabbil’alamiin.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
analisa baik secara langsung maupun pemantauan lanjutan secara daring untuk
mengetahui masalah yang terjadi pada pasien serta penatalaksaan yang telah
1. Data Subjektif
Berdasarkan hasil anamnesa yang didapatkan secara lengkap pada Ny.U baik
data subjektif saat persalinan, semua data yang diperoleh tersebut telah
persalinan.
2. Data Objektif
patologis.
3. Analisa
berdasarkan data subjektif serta data objektif yang akurat dan lengkap sesuai
4. Penatalaksanaan
Asuhan kebidanan persalinan pada Ny. U sudah diberikan sesuai dengan
Ny.U.
B. Saran
1. PMB Bd.N
2. Profesi Bidan
Diharapkan klien dan keluarga dapat selalu melakukan kontak dengan petugas
diri bila merasakan ada keluhan atau bila merasa ada tanda bahaya masa nifas