Oleh:
Telah dilakukan pembimbingan dan dinyatakan layak untuk dipresentasikan di hadapan tim penguji.
Tanggal, …………..2021
Mengetahui,
Dosen Penanggung Jawab Stase
Oleh:
NAMA : Ai Dede Susilawati
NPM : 19200200085
Telah dipresentasikan pada tanggal 8 bulan Juli tahun 2021 di hadapan tim penguji Program
Studi Pendidikan Profesi Bidan Program Profesi Departemen Kebidanan Sekolah Tinggi Ilmu
Kesehatan Indonesia Maju.
Menyetujui,
KBK Dosen Komunitas dan Ilmu Teknologi KBK Dosen Pencegahan dan Deteksi Dini
Agus Santi Br. G., S.ST, M.Kes. Fanni Hanifa, S.ST, M.Keb
NIDN NIDN
Mengesahkan,
Dosen Penanggung Jawab Stase
NIDN
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan
karunianya penyusun dapat menyelesaikan Laporan Seminar Kasus dengan judul Asuhan
Kebidanan Pada Ny. T. 18 Tahun G1 P0 A0 Hamil 35 Minggu Dengan KEK Di PMB
Bidan A Kecamatan Cikadu Kabupaten Cianjur
Penyusunan laporan ini, guna untuk memenuhi tugas dari Statse 1 Praktik Asuhan
Kebidanan pada masa kehamilan, persalinan, nifas, dan BBL. Laporan ini disusun dengan
tujuan memberitahukan kepada pembaca tentang masalah yang penyusun bahas dan kaji
di dalam laporan ini.
I.2. Tujuan
I.2.1 Tujuan Umum
Mampu memberikan asuhan secara menyeluruh terhadap asuhan kebidanan
Pada Ibu Hamil Ny, T dengan Kekurangan Energi Kronik di PMB Bidan A
Kecamatan Cikadu Kabupaten Cianjur Tahun 2021.
I.2.2 Tujuan Khusus
a. Mampu melakukan pengkajian data Subjektif dalam memberikan asuhan kebidanan
pada Ibu hamil Ny “T” dengan kekurangan energi kronik di PMB Bidan A
Kecamaatan Cikadu Kabupaten Cianjur Tahun 2021.
b. Mampu melakukan pengkajian data Objektif dalam memberikan asuhan kebidanan
pada Ibu hamil Ny”T” dengan kekurangan energi kronik di PMB Bidan A Kecamatan
Cikadu Kabupaten Cianjur Tahun 2021.
c. Mampu melakukan Analisa dalam memberikan asuhan kebidanan pada Ibu hamil Ny
“T’ dengan kekurangan energi kronik di PMB Bidan A Kecamatan Cikadu Kabupaten
Cianjur Tahun 2021.
d. Mampu melakukan Tindakan yang akan dilakukan dalam memberikan asuhan
kebidanan pada Ibu hamil Ny”T” dengan kekurangan energi kronik di PMB Bidan A
Kecamatan Cikadu Kabupaten Cianjur Tahun 2021.
I.1.3 Manfaat
Hasil penelitian ini diharapkan berguna untuk :
a. Manfaat Bagi Institusi Pendidikan
Dapat menambah referensi di perpustakaan dan menambah masukan untuk
mengevaluasi kemamapuan mahasiswa dalam menerapkan asuhan pelayanan
kebidanan pada ibu hamil.
b. Manfaat Bagi Lahan Praktek
Dapat menambah bahan acuan dan wawasan serta meningkatkan mutu pelayanan
kesehatan terutama dalam memberikan asuhan pelayanan kebidanan pada ibu hamil.
c. Manfaat Bagi Mahasiswa
Dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam melaksanakan asuhan
kebidanan pada ibu hamil.
d. Manfaat Bagi Klien
Klien mendapatkan asuhan kebidanan pada hamil sesuai dengan kebutuhan pada
masa kehamilannya.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
II.1. Kehamilan
II.1.2. Definisi Kehamilan
Kehamilan dimulai dengan proses bertemunya sel telur dan sel sperma,
sehingga terjadi fertilisasi, kemudian dilanjutkan dengan impantasi sampai lahirnya
janin.7
II.1.3. Perubahan Pada Kehamilan
Perubahan pada kehamilan, terjadi perubahan pada seluruh tubuh wanita,
khususnya pada alat genitalia eksterna dan interna, serta payudara. Selain perubahan
fisik, wanita hamil juga akan mengalami perubahan psikologis, yang dipengaruhi oleh
perubahan-perubahan hormon. Perubahan tersebut berinteraksi dengan faktor internal
yang memengaruhi masa transisi wanita hamil menjadi seorang ibu.8
1. Perubahan Fisik
a. Trimester I (1-3 bulan)
Tanda fisik pertama yang dapat dilihat pada beberapa ibu adalah perdarahan
atau spoting sekitar 11 hari setelah konsepsi pada saat embrio melekat pada
lapisan uterus. Setelah terlambat satu periode menstruasi, perubahan fisik
berikutnya biasanya adalah nyeri dan pembesaran payudara diikuti oleh rasa
kelelahan yang kronis/menetap dan sering BAK. Mual dan muntah biasanya
terjadi pada usia 8-12 minggu. Pada usia kehamilan 12 minggu, pertumbuhan
uterus di atas simfisis pubis dapat teraba. Ibu akan mengalami kenaikan berat
bedan sekitar 1-2 minggu selama trisemester pertama.
b. Trimester II (4-6 bulan)
Uterus akan tumbuh. Pada usia kehamilan 16 minggu, uterus biasanya berada
pada pertengahan antara simfisis pubis dan pusat. Penambahan berat badan
sekitar 0,4-0,5 kg/mg.. Pada usia kehamilan 20 minggu, fundus berada dekat
dengan pusat.Tinggi fundus uteri yang normal adalah 2 cm lebih besar dari
usia kehamilan pada usia kehamilan di bawah 20 minggu sedangkan pada usia
kehamilan diatas 20 mingg useringkali angkanya sama dengan usia kehamilan.
Payudara mulai mengeluarkan kolostrum. Ibu dapat merasakan gerakan
bayinya dan juga mengalami perubahan yang normal pada kulit, meliputi
adanya cloasma, linea nigra, dan striae gravidarum
c.Trimester III (7-9 bulan) Pada usia kehamilan 28 minggu, fundus berada pada
pertengahan antara pusat dan sifoideus. Pada usia kehamilan 32-36 minggu
fundus mencapai prosesus sifoideus. Payudara penuh dan nyeri tekan. Sering
BAK kembali terjadi. Sekita usia khamilan 38 minggu bayi masuk atau turun ke
dalam panggul. Sakit punggung dan sering BAK meningkat. Ibu kemungkinan
akan sulit tidur, dan kontraksi braxton hicks meningkat.
2. Perubahan Psikologis pada Ibu Hamil
Selama kehamilan tidak hanya terjadi perubahan fisik, akan tetapi kehamilan akan
menimbulkan perubahan psikologi dan emosional.Sering kali kebanyakan seorang
wanita akan merasa bahagia karena menjadi seorang ibu. Namun, tidak jarang
juga banyak wanita yang merasa khawatir kalau terjadi masalah dalam
kehamilannya
a. Trimester I (1-3 bulan)
Setelah terjadinya konsepsi, kadar hormon progesteron dan estrogen akan
meningkat. Hal ini akan menyebabkan timbulnya mual dan muntah pada pagi
hari, lemas, lemah dan membesarnya payudara. Ibu merasa tidak sehat dan
sering kali membenci kehamilannya. Banyak ibu yang merasakan
kekecewaan, penolakan, kecemasan, dan kesedihan. Sering kali ibu pada awal
kehamilannya berharap untuk tidak hamil. Pada saat inilah tugas psikologis
pertama sebagai calon ibu untuk dapat menerima kehamilannya. Keadaan ini
menciptakan kebutuhan untuk berkomunikasi secara terbuk dengan suami.9
b. Trimester II (4-6 bulan)
Trimester kedua adalah keadaan saat ibu merasa sehat. Tubuh ibu sudah biasa
terbiasa dengan kadar hormon yang lebih tinggi dan rasa tidak nyaman karena
hamil sudah berkurang. Ibu sudah menerima kehamilannya dan mulai dapat
menggunakan energi dan pikirannya secara lebih konstruktif.
c. Trimester III
Trimester tiga adalah waktu untuk mempersiapkan kelahiran dan kedudukan
sebagai orang tua, seperti terpuasnya perhatian pada kehadiran bayi. Sejumlah
ketakutan terlihat selama trimester ketiga. Wanita mungkin khawatir terhadap
hidup dan bayinya karena dia tidak akan tahu kapan dia akan melahirkan .
I.1.4. Tanda dan Bahaya Kehamilan
Tanda bahaya kehamilan merupakan tanda yang mengindikasikan adanya
bahaya yang terjadi selama kehamilan atau selama periode antenatal. Tanda dan
bahaya kehamilan meliputi9:
1. Perdarahan pervaginam
Ibu hamil harus waspada jika mengalami perdarahan pada saat
kehamilan,hal ini bisa mengancam baik pada ibu maupun bayi yang
dikandungnya.Jika mengalami perdarahan hebat pada hamil muda bisa
menjadi tanda keguguran,hamil di luar kandungan atau kehamilan
anggur,sedangkan jika perdarahan pada usia kehamilan tua bisa menjadi
pertanda ada masalah dengan plasenta.
2. Nyeri abdomen yang hebat
Nyeri abdomen yang dapat mengancam jiwa adalah nyeri yang hebat,
menetap, dan tidak hilang setelah istirahat. Hal ini bisa berarti
appendiksitis, kehamilan ektopik, aborsi, penyakit radang pelviks,
persalinan preterm, gastritis, penyakit kantong empedu, iritasi uterus,
abrupsi placenta, infeksi kemih atau infeksi lainnya
3. Berkurangnya gerakan janin
Gerakan janin mulai dapat dirasakan pada usia kehamilan 14-16 minggu.
Gerakan yang awalnya terasa seperti getaran, kemudian lama kelamaan
semakin terasa seperti tendangan atau sikutan. Bayi bergerak minimal 3
kali dalam 1 jam, jika ibu berbaring atau sedang beristirahat.
4. Bengkak
Bengkak bisa menunjukan adanya masalah serius jika muncul pada muka
dan tangan, tidak hilang setelah beristirahat dan diikuti dengan keluhan
fisik lain,
5. Pre Eklamsia dan Eklamsia
Pre eklamsia dalam kehamilan terjadi apabila dijumpai tekanan darah
140/90 mmHg pada kehamilan usia 20 minggu. Sementara Eklampsia
terjadi apabila ditemukan gejala seperti kejang pada penderita pre
eklampsia yang disertai dengan koma.
6. Sakit kepala hebat
Sakit kepala yang terjadi selama kehamilan merupakan suatu ketidak
nyamanan yang wajar dalam kehamilanNamun apabila sakit kepala dirasa
semakin berat seperti ditusuk-tusuk dan berat dibagian belakang kepala
serta diikuti dengan penglihatan yang kabur, bengkak pada tangan dan
wajah, nyeri ulu hati, serta tekanandarah tinggi maka sang ibu dapat
waspada karena kumpulan gejalatersebut menandakan preeklamsia.
Sehingga sang ibu dapat segerauntuk menghubungi dokter atau menuju
pusat pelayanan kesehatan.
7. Selaput Kelopak Mata Pucat
Ibu hamil yang mengalami kelopak mata puacat, mata menonjol, jemari
gemetaran, sering berdebar-debar, panas, banyak mengeluarkan keringat
serta tampak pembengkakan di batang leher bagian depan merupakan
gejala ibu hamil yang mengalami anemia. Anemia dalam kehamilan sering
terjadi akibat volume darah meningkat menjadi 50% selama kehamilan.
8. Hyperemesis Gravidarum
Mual dan muntah pada pagi merupakan gejala yang sering ditemukan pada
kehamilan trimester I. Mual dan muntah ini dapat terjadi akibat
meningkatnya kadar hormon estrogen dan HCG dalam serum. Ibu hamil
yang mengalami mual dan muntah berlebihan (> 7 kali dalam sehari),
maka disebut hiperemesis gravidarum. Apabila keadaan tersebut disertai
lemah, tidak selera makan, penurunan berat badan, dan nyeri ulu ati, ada
kemungkinan ibu mengalami penyakit berat.
9. Keluar cairan pervaginam secara tiba-tiba
Ketuban pecah dini merupakan pecahnya ketuban sebelum terdapat tanda-
tanda persalinan. Ketuban pecah dini dapat disebabkan karena kurangnya
kekuatan membaran atau meningkatnya tekanan intra uteri, bisa juga
berasal dari infeksi pada vagina serviks sehingga mengakibatkan
persalinan pre term dan inteksi pada bayi. Cairan ketuban yang keluar
umumnya tidak berwarna dan tidak berbau.
KEK14. Sejalan dengan hasil penelitian Siti Khadijah (2018) dengan judul
penelitian hubungan pendapatankeluarga dan tingkat pendidikan ibu
dengankejadian kekurangan energi kronis (KEK) pada ibu hamil di wilayah
kerja Puskesmas Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara tahun
2018. Hasil penelitian didapatkan sebagian besar responden dengan tingkat
pendidikan tinggi yaitu sebesar 51%. Sejalan dengan teori Notoadmodjo (2010)
sebagaimana umumnya semakin tinggi pendidikan seseorang maka semakin
mudah mendapatkan informasi dan akhirnya mempengaruhi perilaku seseorang.
Pendidikan dapat mempengaruhi wawasan ibu menjaga pola makan untuk
memenuhi kebutuhan gizi saat hamil. Semakin tinggi pendidikan
informasi tentang kekurangan energi kronik akan lebih banyak.Hasil
penelitian sebagian besar responden dengan tingkat pendidikan tinggi yaitu
sebesar 30 (51,7%), menurut pendapart peneliti tingakat pendidikan akan
mempengaruhi pengetahuan seseorang, namun untuk memenuhi kebutuhan
gizi ibu saat hamil tingkat pengetahuan saja tidak cukup, ibu hamil perlu
mendapat dukungan secara social ekonomi untuk memenuhi kebutuhan gizi
tersebut. http://journal.aisyahuniversity.ac.id/index.php/Jaman
c. Paritas
Paritas yang tinggi akan berdampak pada timbulnya berbagai masalah
kesehatan baik bagi ibu maupun bayi yang dilahirkan. Ibu tidak
memperoleh kesempatan untuk memperbaiki tubuhnya sendiri karena ibu
memerlukan energi yang cukup untuk memulihkan keadaan setelah
melahirkan anaknya. Kehamilan yang berulang dalam waktu singkat akan
menguras cadangan zat gizi ibu, sehingga ibu dengan paritas tinggi
berisiko akan lebih rentan mengalami KEK14. Hasil penelitian menunjukan
ibu hamil dengan paritas berisiko memiliki peluang 6 kali lebih besar
mengalmi KEK dibandingkan dengan ibu hamil dengan paritas tidak
berisiko13. Menurut penelitian sri handayani (2011) bahwa dari 42
responden, terdapat 19 responden (45,2%) yang memiliki paritas yang
berisiko di Puskesmas Belimbing Padang tahun 2016 didapatkan 14 orang
(37,8%) yang memiliki paritas berisiko. Hal ini dapat dilihat dengan hasil
paling banyak yaitu ibu primigravida atau pertama kali hamil, sehingga
tidak beresiko mengalami KEK. Sedangkan hasil penelitian ini didapatkan
19 responden (45,2%) dengan paritas berisiko.
http://jurnal.syedzasaintika.ac.id
d. Jarak kehamilan
Jarak kehamilan sangat berpengaruh terhadap kejadian KEK pada saat
kehamilan yang berulang dalam waktu singkat akan menguras cadangan
zat gizi ibu. Selain itu, ibu yang hamil dalam jarak kurang dari 2 tahun
setelah melahirkan sebelumnya memiliki risiko kehamilan premature dan
bayi akan mengalami berat lahir yang rendah16.Hasil penelitian
menunjukan bahwa ibu hamil dengan jarak kehamilan berisiko memiliki
peluang 9,3 kali lebih besar mengalami KEK dibandingkan dengan jarak
kehamilan tidak berisiko13. Sejalan dengan penelitian Anisa ( 2014) Jarak
kehamilan pada penelitian ini menunjukan hasil tidak adanya hubungan
dengan kejadian KEK. Hasil penelitian ini yang menyatakan bahwa secara
statistik terdapat hubungan yang bermakna antara jarak kehamilan dengan
KEK dengan nilai p=0,009. Jarak antara kehamilan yang baik untuk
menjaga kesehatan ibu dan anak sebaiknya ≥ 2 tahun.
http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/medico
e. Penyakit infeksi
Penyakit infeksi dapat bertindak sebagai pemula terjadinya kurang gizi
sebagai akibat menurunnya nafsu makan, adanya gangguan penyerapan
dalam saluran pencernaan atau peningkatan kebutuhan zat gizi oleh adanya
penyakit. Kaitan penyakit infeksi dengan keadaan gizi kurang merupakan
timbal balik, yaitu hubungan sebab akibat. Penyakit infeksi dapat
memperburuk keadaan gizi dan keadaan gizi yang buruk dapat
mempermudah infeksi, penyakit infeksi terkait status gizi yaitu TB, diare
dan malaria17. Dari hasil penelitian Renjani dan Misra (2017) ibu hamil
yang mengalami penyakit infeksi memiliki peluang 9,3 kali lebih besar
mengalami KEK dibandingkan dengan ibu hamil yang tidak mengalami
penyakit infeksi13.
II.2.4. Tanda dan Gejala KEK
Tanda dan gejala KEK yaitulelah, letih, lesu, lunglai, susahbuang air besar,
nafsumakanberkurang, LILA kurangdari 23,5 cm17
II.2.5. Cara Pencegahan & Penanganan KEK
Makan makanan yang bervariasi dan cukup mengandung kaloridan protein
termasuk makanan pokok seperti nasi, ubi dan kentang setiaphari dan makanan yang
mengandung protein seperti daging, ikan, telur,kacang-kacangan atau susu sekurang-
kurangnya sehari sekali. Minyakdari kelapa atau mentega dapat ditambahkan pada
makanan untukmeningkatkan pasokan kalori. Kurang gizi juga dapat dicegah
secarabertahap dengan mencegah cacingan, infeksi, dan muntaber melaluisanitasi
yang baik dan perawatan kesehatan, terutama mencegahcacingan.Pemberian makanan
tambahan dan zat besi pada ibu hamil yangmenderita KEK dan berasal dari Gakin
dapat meningkatkan konsentrasiHb walaupun besar peningkatannya tidak sebanyak
ibu hamil denganstatus gizi baik. Pada ibu hamil yang menderita KEK dan dari
Gakinkemungkinan masih membutuhkan intervensi tambahan agar dapatmenurunkan
prevalensi anemia sampai ke tingkat yang paling rendah.
Penatalaksanaan ibu hamil dengan dengan KEK menurut DepkesRI (2012)
yaitudengan cara penyelenggaraan Pemberian MakananTambahan (PMT) dimana
PMT yang dimaksudkan adalah berupamakanan tambahan bukan sebagai pengganti
makanan utama sehari hari.Makanan tambahan pemulihan ibu hamil dengan KEK
adalahmakanan bergizi yang diperuntukan bagi ibu hamil sebagai makanantambahan
untuk pemulihan gizi, mkanantambahan ibu hamil diutamakanberupa sumber protein
hewani maupun nabati misalnya seperti ikan,telur, daging, ayam, kacang-kacangan
dan hasil olahan seperti tempedantahu. Makanan tambahan diberikan sekali sehari
selama 90 hari berturut-turut,berbasis makanan lokal dapat diberikan makanan
keluarga ataumakanan kudapan lainnya19.
KASUS
FORMAT DOKUMENTASI
ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL
A. DATA SUBYEKTIF
IDENTITAS
1. Alasan Kunjungansaatini
Kunjungan Pertama
Kunjungan Ulang
Rutin
Keluhan
1 Hamil ini
4. Riwayat Kesehatan
4.1 Riwayat penyakit yang pernah atau sedang diderita ( ada / tidakada )
Jantung :
Tekanan darah tinggi :
Hepar :
Diabetes melitus :
Anemia berat :
Penyakit hubungan seksual dan HIV/ AIDS :
Campak :
Malaria :
Tuberkulosis :
Gangguan mental :
Operasi :
Lain-lain :
Prilaku kesehatan
Penggunaan alkohol/obat-obatan sejenisnya :Tidak pernah
Obat-obatan /jamu yang sering digunakan :Tidak pernah
Merokok, makan sirih : Tidak pernah
Irigasi vagina/ganti pakaian dalam : 2-3 kali sehari
5. Data Psikososial
5
5.1 Status perkawinan :
Jumlah : 1kali
Lama perkawinan : 1tahun
5.2 Susunankeluarga yang tinggalserumah :
No JenisKelamin Umurtahun HubunganKeluarga Pendidikan Pekerjaan Keterangan
1 Laki-laki 47 Bapakmertua SD Petani
Pelajar
5.8 Kepercayaan yang berhubungan dengan kehamilan, persalinan, nifas :Tidak ada
6. Riwayat Kesehatan Keluarga :
Tidak ada penyakit kronis,menular dan keturunan di keluarga
A. OBJEKTIF :
1. Keadaan umum : Baik kesadaran : Komposmentis
2. Keadaan emosional : Tenang
3. Tanda-tanda vital
Tekanandarah : 100/70mmHg Denyutnadi : 84 x / menit
Suhu tubuh : 36 5 ◦C Pernafasan : 20 x / menit
4. Tinggi badan : 146 cm Berat badan : 42kg
5. Kenaikan berat badan selama hamil : 8 kg
6. Pemeriksaan fisik
6.1. Muka :Tidak ada oedema,tidak ada cloasma gravidarum
kelopak mata :Tidak ada oedema
Konjungtiva :Pucat
Sklera :Tidak ikterik,tidak ada pengeluaran sekret
Mulut dan gigi :Bersih, tidak ada sariawan dan karies
6.2. Kelenjar thyroid :Tidak ada pembesaran
6.3. Kelenjar getah benning : Tidak ada pembesaran
6.4. Dada :
Jantung : Lup dup
Paru : Tidak ada wheezing
Payudara : Pembesaran : Ada
Putingsusu : Menonjol
Simetris : Ya / Tidak
Benjolan/tumor : Tidak ada
Pengeluaran : Ada colostrum
Rasa nyeri : Tidak ada
Lain-lain :Tidak ada
6.5. Punggung dan pinggang :
Posisi tulang belakang :Lordosis
Pinggang nyeri :Ya
6.6. Ekstremitas atas dan bawah odema : Tidak ada oedema
Kekakuan sandi : Tidak ada
Kemerahan : Tidak ada
Varises : Tidak ada
Bentuk : ……………………………………………………
Posisi : ……………………………………………………
Konsistensi : ……………………………………………………
Pemeriksaan Laboratorium
Tanggal :26 – 4 – 2021
Darah : Hb : 11gr% Golongan darah :-
Urine Protein :Negatif Reduksi :-
Pemeriksaan penunjang lain:
Tanggal : 16 – 12 - 2020
Hbsag : Negatif H : 11,6 gr%
HIV : Non reaktif Golongan darah : A
Sifilis : Non reaktif Gds : 89
B. ANALISIS DATA :
Ny.T. Usia 18 tahun G1 P0 A0 hamil 35 mg dengan KEK janin tunggal hidup
intra uterin presentasi kepala.
C. PENATALAKSANAAN :
1. Melakukan informad consent atas pemeriksaan yang akan dilakukan, informed
consent telah di tanda tangani
2. Menjelasakan pada ibu hasil pemerikasaan bahwa secara umum keadaan,ibu dan
bayinya baik, TD : 100/70 mmhg, N : 84 X/ menit, R : 20 X/ menit, S: 36 5 0
c,Djj : 135 x/ menit usia kehamilan 35 mg, presentasi kepala, taksiran persalinan
ibu tanggal 01-06 2021,ibu mengerti
3. Menjelasakan pada ibu bahwa hasil pemeriksaan lain LILA Ibu 22,5 cm,,Tfu 27
cm,adalah keadaan yang kurang normal,dimana LILA yang normal adalah ≥
23,5 cm, dan Tfu minimal 35 cm (sesuai dengan usia kehamilan) hal ini
beresiko untuk melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah ( BBLR ),ibu
mengerti
4. Menganjurkan pada ibu untuk istirahat siang minimal 1 jam dan 8 jam pada
malam hari untuk mengurangi kelelahan pada ibu, ibu mengerti
5. Memberikan konseling gizi seimbang dan cara mengolah makanan yang benar
untuk memenuhi kebutuhan gizi ibu dan bayi dan mengingatkan ibu untuk
selalu makan sayuran dan buah–buahan selain untuk pemenuhan nutrisi,ibu
mengerti
6. Memberikan KIE tanda-tanda bahaya pada kehamilan trimester 3 seperti
bengkak pada muka,kaki dan tangan,tekanan darah tinggi,perdarahan dari
jalanlahir, ibu mengerti
7. Memberikan tablet Fe 1x1untuk memenuhi kebutuhan zat besi ibu dan B com
1x1 untuk menambah nafsu makan ibu, ibu berjanji akan meminumnya
8. Melakukan rujukan internal kebagian pelayanan gizi untuk mendapatkan PMT,
ibu sudah mendapatkan PMT dan berjanji akan meminumnya
9. Menganjurkan ibu untuk kunjungan ulang pada tanggal 27 April 2021,ibu
berjanji akan datang
10. Melakukan pendokumentasian. Dokumentasi sudah dilakukan di register
bumil,kartu ibu dan buku KIA
V.2.Saran
Berdasarkan hasil penelitian ini, peneliti membagi saran penelitian ke dalam
empat jenis, yaitu saran untuk institusi pendidikan, lahan praktek, mahasiswa dan
klien. Pada penelitian ini, peneliti memberikan beberapa saran yang dapat
diaplikasikan pada penelitian selanjutnya mengenai Ibu Hamil dengan KEK. Adapun
saran yang dapat diberikan, yaitu:
1. Saran Bagi Institusi Pendidikan
Diharapkan dapat lebih meningkatkan mutu pendidikan agar mahasiswa
lulusannya dapat lebih terampil dan terlatih dalam membrikan asuahan kebidanan
2. Saran Bagi Lahan Praktek
Diharapkan dapat menurunkan angka kematian ibu karena resiko yang
disebabkan oleh ibu hamil dengan KEK,dengan melaksanakan pencegahan melalui
penyuluhan dan pemeriksaan kesehatan reproduksi calon pengantin,dan
melaksanakan penatalaksanaan ibu hamil dengan adekuat.
3. Saran Bagi Mahasiswa
Agar dapat lebih meningkatkan pengetahuan mengenai asuhan kebidanan
sesuai dengan standar yang dipersyaratkan
4. Bagi Klien
Agar klien dapat melaksanakan anjuran untuk penatalaksanaan KEK,
sehingga tidak terjadi masalah atau komplikasi pada saat melahikan baik pada ibu
maupun bayinya.
DAFTAR PUSTAKA
1. WHO. 2017. World Health statistics,Monitoring Health For The SDGs. Launches New
Report : World Health Organization, 2017.
2. Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI).2015.Angka Kematian
Ibu(internet).Tersediapadahttp:/www.depkes.go.id/resources/download/pusdatin/profil-
kesehatan-indonesia-2015.pdf(diakses 20 Mei 2021)
3. Waryana. 2016. Gizi Reproduksi. Yogyakarta : Pustaka Rihama.
4. Kemenkes RI. Profil Kesehatan Indonesia 2019. Jakarta: Kementrian Kesehatan
Republik Indonesia: 2020.
5. Bappenas.2015.https://www.bappenas.go.id/index.php/downloadfile/view/7450/ 5666/
6. Depkes,RI.Profil Kesehatan Indonesia,Departemen Kesehatan RI.Jakarta:2013.
7. Syaiful, Y., Ns,S. K., Kep, M., Fatmawati, L., & ST, S. (2019). Asuhan Keperawatan
Kehamilan. Jakad Media Publishing
8. Sunarsih, V. N. (2011) Asuhan Kehamilan Untuk Kebidanan. Jakarta: Salemba Medika
9. Kumalasari, I. (2015). Panduan Praktik Laboratorium Dan Klinik Perawatan
Antenatal. Intranatal, Postnatal, Bayi Baru Lahir, Dan Kontrasepsi.
10. Lalage, Z. (2013). Menghadapi Kehamilan Beresiko Tinggi Ed. 4. Jakarta: EGC
11. Sipahutar, H., Aritonang, E. Y., & Siregar, M. A. (2015). Gambaran Pengetahuan Gizi
Ibu Hamil Trimester Pertama dan Pola Makan Dalam Pemenuhan Gizi Di Wilayah
Kerja Puskesmas Parsoburan Kecamatan Habinsaran Kabupaten Toba Samosir Tahun
2013. Gizi, Kesehatan Reproduksi dan Epidemiologi, 1(1).
12. Hasanah, D. N., Febrianti., Minsarnawati. (2013). Kebiasaan Makan Menjadi Salah
Satu Penyebab Kekurangan Energi Kronik (KEK) Pada Ibu Hamil di Poli Kebinan
RSI&A Lestari Cirendeu Tangerang Selatan. Jurnal Kesehatan Reproduksi, 4(2), 91-
104
13. Renjani, R. S., & Misra, M. (2017). Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian
Kekurangan Energi Kronis (KEK) pada Ibu Hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Krueng
Barona Jaya Kabupaten Aceh Besar. Journal of Healthcare Technology and
Medicine, 3(2), 254-270.
14. Helena. 2013. Buku Saku Gizi Dan Kesehatan Reproduksi. EGC : Jakarta
15. Ernawati, A. (2018). Hubungan Usia dan Status Pekerjaan Ibu dengan Kejadian Kurang
Energi Kronis pada Ibu Hamil. Jurnal Litbang: Media Informasi Penelitian,
Pengembangan dan IPTEK, 14(1), 27-37.
16. Sutriani, 2015.Pertumbuhan Bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah. PT. Gramedia
Pustaka Umum : Jakarta
17. Supariasa, DKK. (2014). Penilaian Status Gizi. Jakarta: EGC
18. Depkes, R.I. 2012. Upaya Percepatan Penurunan Angka Kematian Ibu dan Bayi Baru
Lahir. http://www.gizikia.depkes.go.id/artikel/upaya-percepatanpenurunan-angka-
kematian-ibu-dan-bayi-baru-lahir-di-indonesia/. Diakses tanggal 11 Mei 2020.
19. Depkes RI. (2012). Profil Kesehatan Indonesia 2011. Jakarta: Depkes RI
20. Wiryo, H. (2012). Peningkatan Gizi Bayi, Anak, Ibu Hamil dan Menyusui dengan
Bahan Makanan Lokal. Jakarta: Sagung Seto.
21. Nurpudji. (2011). Kontroversi Seputar Gizi Buruk. Yogyakarta: Nuha Medika
22. Sandjaja, dkk. (2014). Kamus Gizi. Jakarta: PT Kompas Media Nusantara
23. Proverawati, A dan Wati, E.K. 2011. Ilmu Gizi untuk Perawat dan Gizi Kesehatan.
Yogyakarta: Yulia Medika
24. Saifuddin, AB. 2013. Buku Panduan Praktik Pelayanan Kesehatan Maternal dan
Neonatal. Jakarta: YBP-SP
25. Almatsier, Sunita, dkk. (2011). Gizi Seimbang Dalam Daur Kehidupan. Jakarta:
kompas Gramedia.
26. Hidayati, F. (2011). Hubungan antara pola konsumsi, penyakit infeksi dan pantang
makanan terhadap risiko kurang energi kronis (KEK) pada ibu hamil di puskesmas
ciputat kota tangerang selatan tahun 2011.
27. Nugraha, R. N., Lalandos, J. L., & Nurina, R. L. (2019). HUBUNGAN JARAK
KEHAMILAN DAN JUMLAH PARITAS DENGAN KEJADIAN KURANG
ENERGI KRONIK (KEK) PADA IBU HAMIL DI KOTA KUPANG. Cendana
Medical Journal (CMJ), 7(2), 273-280.
28. Asrinah, P. S., Sulistyorini, D., Muflihah, I., & Sari, N. D. (2017). Asuhan Kebidanan
Masa Persalinan. Yogyakarta, Graha Ilmu.
29. Waryana. 2016. Gizi Reproduksi. Yogyakarta : Pustaka Rihama.
30. Muslihatun, Wafi Nur. 2010. Asuhan Neonatus Bayi dan Balita. Yogyakarta :
Fitramaya.