DISUSUN OLEH:
NAMA: Nur Dani Sulistyawati
NIP : 198304162017042001
INSTANSI: UPTD Puskesmas Dlingo II
Bantul, …………………………………2022
Mengetahui,
Kepala Puskesmas/ Supervisor Puskesmas Peserta Pelatihan
Penguji
Nama
DAFTAR ISI
COVER KEGIATAN
LEMBAR PENGESAHAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan
C. Manfaat
BAB II RENCANA TINDAK LANJUT AKTUALISASI/ HABITUASI
BAB III EVALUASI KETERCAPAIAN INDIKATOR KEBERHASILAN
A. Matriks Pelaksanaan Aktualisasi
B. Capaian dan Manfaat
C. Hambatan dan Tantangan Pelaksanaan Aktualisasi
BAB V PENUTUP
A. KESIMPULAN
B. SARAN
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Rencana Tindak Lanjut Aktualisas dan HabitualisasiError! Bookmark not defined.
Tabel 2. Evaluasi Ketercapaian Indikator Keberhasilan .....Error! Bookmark not defined.
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan
rahmat dan hidayah Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan aktualisasi dengan
judul “implementasi deteksi dini kasus kebidanan menggunakan instrumen modified early
obststeric warning system (meows) untuk mendukung kabupaten layak anak dan membantu
program penurunan aki-akb”
Laporan aktualisasi ini disusun dalam rangka memenuhi tugas pendidikan dan latihan
jabatan fungsional bidan yang di selenggarakan oleh Badan Kepegawaian dan
Pengembangan Sumber Daya Manusia.
Dalam pembuatan laporan aktualisasi ini, penulis menyadari banyak dukungan,
bimbingan, dan arahan yang diberikan dari berbagai pihak untuk meyajikan karya ini
menjadi lebih baik. Dengan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada
1. Bapak ibu fasilitator diklat jabatan fungsional bidan yang telah memberikan
bimbingan dan arahan selama menjalani diklat.
2. Bapak Siswanto, S.ST., Ns. selaku kepala Puskesma Dlingo II yang telah
memberikan dukungan, motivasi, bimbingan serta arahan.
3. Seluruh karyawan Puskesmas Dlingo II yang telah memberikan dukungan serta
memberi semangat penulis dalam menyelesaikan laporan aktualisasi ini.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan laporan
aktualisasi ini. Oleh karena itu, penulis berharap kepada semua pihak untuk memberikan
saran dan masukan yang membangun guna penyempurnaan isi laporan aktualisasi ini.
Penulis berharap laporan aktualisasi ini memberikan manfaat bagi semua pihak.
A. Latar Belakang
Angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB) merupakan salah satu
indikator derajat kesehatan di negara berkembang. Salah satu target pembangunan jangka
menengah nasional tahun 2020-2024 adalah percepatan penurunan angka kematian ibu yaitu
menurunnya angka kematian lbu hingga 183 per 100.000 kelahiran hidup dan menurunnya
prevalensi stunting hiungga 14% (Perpres no.8 tahun 2020, RPJM Nasional 2020-2024).
Namun, jumlah kematian ibu di Indonesia meningkat setiap tahun. Pada tahun 2021
menunjukkan 7.389 kematian di Indonesia. Berdasarkan penyebab, sebagian besar kematian
ibu tahun 2021 terkait COVID-19 sebanyak 2.982 kasus, perdarahan sebanyak 1.330 kasus,
dan hipertensi dalam kehamilan sebanyak 1.077 kasus (Profil Kesehatan Indonesia, 2021).
Tren kematian anak dari tahun ke tahun menunjukkan penurunan. Jumlah kematian balita pada
tahun 2021 sebanyak 27.566 kematian balita,73,1% diantaranya terjadi pada masa neonatal.
Penyebab kematian neonatal terbanyak adalah kondisi Berat Badan Lahir Rendah (BBLR)
sebesar 34,5% dan asfiksia sebesar 27,8%. Penyebab kematian lain di antaranya kelainan
kongenital, infeksi, COVID-19, tetanus neonatorium, dan lain-lain (Profil Kesehatan
Indonesia, 2021). Meskipun angka kematian ibu (AKI) belum mengalami penurunan,
Indonesia di harapkan dapat mencapai target yang ditentukan Sustainable Development Goals
(SDGs) 2030 yaitu AKI 70 per 100.000 kelahiran hidup dan AKB 12 per 1000 kelahiran
hidup.
Berdasarkan profil kesehatan Kabupaten Bantul tahun 2022 angka kematian ibu (AKI) di
Kabupaten Bantul meningkat drastis yaitu 374,1 per 100.000 kelahiran hidup. Penyebab
kematian ibu yang paling banyak di temukan adalah covid 19 25 kasus, perdarahan 5 kasus,
PER/PEB/Eklampsia 2 kasus, jantung 3 kasus, penyakit lainnya 4 kasus. Angka kematian bayi
menunjukkantren penurunan di tahun 2021 yaitu 5,4/1000 kelahiran hidup (63 kasus kematian,
yang di sebabkan oleh kelainan bawaan 19 kasus, BBLR 16 kasus, asfiksia 12 kasus dan lain
lain 14 kasus.
Upaya dalam meningkatkan derajat kesehatan di perlukan kerjasama yang
berkesinambungan antara lintas program dan lintas sektor. Salah satu upaya penurunan AKB
di Kabupaten Bantul yaitu ada nya aksi pengembangan kabupaten layak anak (KLA). Klaster
ke tiga KLA yaitu kesehatan dasar dan kesejahteraan anak, program yang di kembangkan oleh
Kabupaten Bantul dalam mewujudkan KLA antara lain persalinan oleh nakes di fasyankes,
prevalensi gizi, pemberian makanan pada bayi dan anak, faskes dengan pelayanan ramah anak,
sanitasi dan air bersih, kawasan tanpa rokok.
Salah satu upaya percepatan penurunan AKI dilakukan dengan menjamin agar setiap ibu
mampu mengakses pelayanan kesehatan ibu yang berkualitas, seperti pelayanan kesehatan ibu
hamil, pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan terlatih seperti bidan,dokter dan perawat
di fasilitas pelayanan kesehatan, perawatan pasca persalinan bagi ibu dan bayi, perawatan
khusus dan rujukan jika terjadi komplikasi, dan pelayanan keluarga berencana termasuk KB
pasca persalinan. Untuk meminimalkan terjadinya AKI, dalam memberikan pelayanan
kesehatan yang berkualitas di masa kehamilan, persalinan dan nifas diperlukan skreening
deteksi dini faktor risiko. Salah satu skreening yang diupayakan adalah dengan program
Modified Early Obstetric Warning Score (MEOWS) untuk mendeteksi kondisi perburukan
pasien dan menjadi dasar mengaktifkan sistem kegawatan yang terjadi pada pasien sehingga
mampu mengoptimalkan manajemen perawatan. Selain itu, diperlukan juga pelayanan
kesehatan masa sebelum hamil yang ditujukan bagi remaja yang bertujuan untuk menyiapkan
kesehatan remaja, calon pengantin dan atau pasangan usia subur (PUS) pada masa sebelum
hamil untuk mempersiapkan kehamilan yang sehat.
Bidan sebagai garda terdepan dituntut untuk mampu mengungkit penurunan AKI dan
AKB, untuk itu sebagai bidan perlu mengembangkan kompetensinya melalui pendidikan dan
pelatihan (diklat) jabatan fungsional bidan sehingga dapat memberikan pelayanan kebidanan
secara profesional kepada masyarakat.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Kegiatan pendidikan dan pelatihan bagi jabatan fungsional bidan bertujuan untuk
mengembangkan kompetensi, meningkatkan ketrampilan dan pengetahuan bidan sehingga
dapat memberikan pelayanan kepada masyarakat sesuai tupoksinya secara profesional.
2. Tujuan Khusus
a. Bidan dapat memberikan pelayanan KIE sesuai kebutuhan pasien secara
profesional dengan mengedepankan etika moral.
b. Bidan mampu mengimplementasikan evidence based midwife dalam praktik
kebidanan.
c. Bidan mampu mendeteksi dini risiko pada ibu hamil, persalinan dan nifas dengan
program MEOWS secara profesional.
d. Bidan mampu memberikan pelayanan kesehatan pada ibu hamil melalui ANC
secara profesional.
e. Bidan mampu memberikan pelayanan ibu bersalin normal dengan menerapkan
APN secara profesional.
f. Bidan mampu melakukan penatalaksanaan kegawatdaruratan pada ibu hamil,
bersalin dan nifas serta bayi baru lahir secara profesional.
g. Bidan mampu memberikan pelayanan kesehatan sesuai standar pada bayi baru
lahir normal, neonatus, bayi dan balita secara profesional.
h. Bidan mampu memberikan pelayanan kesehatan pada remaja secara profesional.
C. Manfaat Pelatihan dan Pendidikan Jabatan Fungsional Bidan
1. Manfaat Teoritis
Hasil pendidikan dan latihan jabatan fungsional bidan dapat digunakan untuk
menambah wawasan, ilmu pengetahuan dan referensi dalam memberikan pelayanan
kebidanan secara profesional.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi peserta diklat
Menambah meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan dalam memberikan
pelayanan kebidanan, sehingga bisa memberikan pelayanan kebidanan secara
profesional dan meningkatkan inovasi dalam pelayanan kebidanan.
b. Bagi Instansi
Laporan hasil kegiatan diklat jabatan fungsional bidan di harapkan dapat
memberikan sumbangsih dalam dalam meningkatkan pelayanan KIA dan
meningkatkan inovasi di puskesmas.
c. Bagi Ikatan Bidan Indonesia (IBI)
Laporan hasil kegiatan diklat jabatan fungsional bidan di harapkan dapat
memberikan informasi kepada profesi untuk terus memberikan pembinaan terhadap
anggota terkait kompetensi dan profesionalisme.
d. Bagi Stakeholder
Laporan hasil kegiatan diklat jabatan fungsional bidan di harapkan dapat
memberikan informasi bagi stakeholder tentang pentingnya bekerjasama bersinergi
secara kesinambungan dalam meningkatkan pelaksanaan pelayanan kebidanan
untuk menurunkan AKI dan AKB.
BAB II
RENCANA TINDAK LANJUT AKTUALISASI/HABITUASI
2 Penelusuran ilmiah 1. ketik google scholar di mesin Peserta mampu melakukan Materi Evidence Sesuai peran atau tupoksi
pada google cendekia pencarian google. penelusuran jurnal ilmiah dan based dalam praktik sebagai peneliti.
tentang pencegahan 2. Masukkan kata kunci sesuai PICO : mampu memilih jurnal terkini kebidanan.
preeklampsia pada P: High risk pregnant preeclampsia dengan level of evidence terbaik
wanita dengan risiko I: does the use antiplatelet, calcium sehingga dapat dijadikan acuan
tinggi. C: the use placebo or no treatment dalam mendukung pemberian
O: preventing preeclampsia perawatan atau pelayanan
3. Pelacakan bukti ilmiah yang terkini kebidanan kepada pasien.
dan terbaik dengan membaca jurnal
jurnal yang di temukan
4. Menemukan jurnal yang terkini dan
terbaik: Medications for preventing
hypertensive disorders in high-risk
pregnant women: a systematic
review and network meta-analysis.
Baca artikel secara menyeluruh,
didapatkan kesimpulan :Antiplatelet
agent, kalsium, dan kombinasi yang
lain efektif untuk digunakan dalam
mencegah risiko risiko tinggi
hipertensi dibandingkan placebo.
8. Membuat POA 1. Mendiskusikan inovasi layanan Adanya inovasi dalam pelayanan Materi kebijakan Sesuai peran atau tupoksi
inovasi implementasi PKPR Tangguh Hebat kepada PKPR di Puskesmas Dlingo 2. pelayanan kesehatan sebagai pengelola.
PKPR di Puskesmas pemegang program dan lintas sektor remaja.
Dlingo 2. 2. Penguatan tim dan pengalanggan
komitmen
3. Menyusun kegiatan inovasi PKPR
baik dalam gedung dan luar gedung
4. Melakukan Kegiatan PKPR di dalam
gedung dan luar gedung
5. Membentuk posyandu Remaja
9. Membuat poster 1. Menentukan tujuan dan tema. Melalui media promosi poster Materi permasalahan Sesuai peran atau tupoksi
untuk remaja tentang 2. Menentukan audiens. remaja dapat memahami seputar kesehatan sebagai pendidik.
stop seks pra nikah. 3. Mementukan pesan yang akan di permasalahan seks diluar nikah, reproduksi remaja.
sampaikan. penyebab, dampak, dan cara
4. Menuliskan pesan yang di mencegahnya.
sampaikan pada word.
5. Membuat layout dengan aplikasi
canva.
6. Visualisasi pesan yang di word
kedalam layout.
7. Review keseluruhan design.
8. Publikasikan ke instagram.
10. Membuat Infografis 1. Memilih topik dengan membuat Masyarakat mengetahui Materi pelayanan Sesuai peran atau tupoksi
pentingnya gambaran relevansi infografis permasalahan pada remaja kesehatan peduli sebagai pendidik.
pembentikan dengan tujuan pembuatan. dan memahami manfaat remaja di faskes I.
posyandu remaja. 2. Menentukan audiens. posyandu remaja sebagai
3. Mengumpulkan data. salah satu upaya pencegahan
4. Visualisasi data ke infografis. masalah pada remaja.
5. Menuliskan narasi ke word.
6. Visualisasi data dan narasi ke
infografis.
7. Membuat layout dengan aplikasi
canva.
8. Review keseluruhan design.
BAB III
EVALUASI KETERCAPAIAN INDIKATOR KEBERHASILAN
A. Matrik Pelaksanaan dan Aktualisasi
2 Penelusuran ilmiah 1. ketik google scholar di mesin 28 sd 30 Peserta mampu melakukan Terlaksana
pada google cendekia pencarian google. november penelusuran jurnal ilmiah
tentang pencegahan 2. Masukkan kata kunci sesuai 2022 dan mampu memilih jurnal
preeklampsia pada PICO : terkini dengan level of
wanita dengan risiko P:High risk pregnant evidence terbaik sehingga
tinggi. preeclampsia dapat dijadikan acuan
I:does the use antiplatelet, dalam mendukung
calcium pemberian perawatan atau
C:the use placebo or no pelayanan kebidanan
treatment kepada masyarakat.
O: preventing preeclampsia
3. Pelacakan bukti ilmiah yang
terkini dan terbaik dengan
membaca jurnal jurnal yang di
temukan
4. Menemukan jurnal yang terkini
dan terbaik: Medications for
preventing hypertensive disorders
in high-risk pregnant women: a
systematic review and network
meta-analysis.
5. Baca artikel secara menyeluruh,
didapatkan
kesimpulan :Antiplatelet agent,
kalsium, dan kombinasi yang lain
efektif untuk digunakan dalam
mencegah risiko risiko tinggi
hipertensi dibandingkan placebo.
8 Membuat POA 6. Mendiskusikan inovasi layanan 7.12.2022 Adanya inovasi dalam Terlaksana
inovasi implementasi PKPR Tangguh Hebat kepada pelayanan PKPR di
PKPR di Puskesmas pemegang program dan lintas Puskesmas Dlingo 2.
Dlingo 2. sektor
7. Penguatan tim dan pengalanggan
komitmen
8. Menyusun kegiatan inovasi PKPR
baik dalam gedung dan luar
gedung
9. Melakukan Kegiatan PKPR di
dalam gedung dan luar gedung
10. Membentuk posyandu Remaja
9 Membuat poster 1. Menentukan tujuan dan tema. 6.12.2022 Melalui media promosi Terlaksana
untuk remaja tentang 2. Menentukan audiens. poster remaja dapat
stop seks pra nikah. 3. Mementukan pesan yang akan di memahami permasalahan
sampaikan. seks diluar nikah,
4. Menuliskan pesan yang di penyebab, dampak, dan
sampaikan pada word. cara mencegahnya.
5. Membuat layout dengan aplikasi
canva.
6. Visualisasi pesan yang di word
kedalam layout.
7. Review keseluruhan design.
8. Publikasikan ke instagram.
10 Membuat Infografis 1. Memilih topik dengan membuat 6.12.2022 Masyarakat mengetahui Terlaksana
pentingnya gambaran relevansi infografis permasalahan pada remaja
pembentikan dengan tujuan pembuatan. dan memahami manfaat
posyandu remaja. 2. Menentukan audiens. posyandu remaja sebagai
3. Mengumpulkan data. salah satu upaya
4. Visualisasi data ke infografis. pencegahan masalah pada
5. Menuliskan narasi ke word. remaja.
6. Visualisasi data dan narasi ke
infografis.
7. Membuat layout dengan aplikasi
canva.
8. Review keseluruhan design.
B. Capaian dan Manfaat
1. Capaian
Berdasarakan hasil dari aktualisasi kegiatan pendidikan dan pelatihan bagi
bidan jabatan fungsional, peserta mampu menyelesaikan 10 rencana tindak
lanjut berdasarkan jadwal yang telah di tentukan yaitu tanggal 28
November sampai dengan 8 Desember 2022. Melalui aktualisasi dari 10
rencana tindak lanjut di dapatkan capaian antara lain:
a. Melaksanakan dan mempraktikkan nilai-nilai moral dalam
memberikan pelayanan KIE kepada ibu hamil sehingga dapat
memberikan pelayanan secara holistik sesuai kebutuhan pasien.
b. Melakukan penelusuran evidence based untuk menunjang praktik
kebidanan.
c. Melakukan deteksi dini penyulit, penyakit dan komplikasi di masa
kehamilan dengan menggunakan instrumen MEOWS sehingga
dapat memanajemen perawatan dengan baik sesuai kebutuhan
pasein.
d. Menyusun Planing of Action (POA)dalam mewujudkan kawasan
tanpa rokok di kawasan yang ada balita dan ibu hamil guna
mendukung salah satu program kabupaten layak anak (KLA)
e. Melakukan pelayanan DDTK dengan benar sesuai kelompok umur
stimulasi, hal ini merupakan salah satu standar pelayanan minimal
pada anak.
f. Menyusun Planing of Action (POA)dalam mewujudkan fasilitas
kesehatan ramah anak dengan membuat POA inovasi PKPR.
g. Melaksanakan peran bidan sebagai pendidik yaitu dengan
memberikan edukasi melalui video tentang gejala tanda bahaya
kehamilan dan masalah lain.
h. Melaksanakan peran bidan sebagai pendidik yaitu dengan
memberikan edukasi melalui poster tentang masalah dimasa remaja.
i. Melaksanakan peran bidan sebagai pendidik yaitu dengan
memberikan edukasi melalui infografis untuk mengajak masyarakat
agar peduli untuk tidak melakukan kekerasan pada anak.
j. Melaksanakan peran bidan sebagai pendidik yaitu dengan
memberikan edukasi melalui infografis tentang pentingnya
pembentukan posyandu remaja guna mencegah permasalahan pada
remaja.
2. Manfaat
Manfaat yang di dapat dari kegiatan aktualisasi pendidikan dan pelatihan
jabatan fungsional bidan adalah meningkatnya ilmu pengetahuan dan
ketrampilan dalam memberikan pelayanan kebidanan dengan benar dan
sesuai standar.
A. Kesimpulan
Aktualisasi pendidikan dan latihan jabatan fungsional bidan angkatan 2 telah di
laksanakan pada tanggal 28 november sampai dengan 8 Desember 2022.
Kesimpulan yang di dapatkan selama menjalani aktualisasi dan habituasi adalah
sebagai berikut:
1. Kegiatan yang disusun dalam laporan aktualisasi pendidikan dan latihan
jabatan fungsional bidan angkatan 2 telah terlaksana dengan baik.
2. Kegiatan-kegiatan aktualisasi yang telah dilaksanakan antra lain
(1)memberikan pelayana KIE pada pasien di dokumentasikan dengan
video, (2)penelusuran ilmiah pada google cendekia terkait bukti terkini
penatalaksanaan kasus hipertensi, (3) melakukan promosi kesehatan
melalui chanel youtube tentang video tanda bahaya dan masalah pada
ibu, (4) melakukan deteksi dini pada ibu hamil dengan instrumen
MEOWS di dokumentasikan dengan video, (5) menyusun POA area
bebas asap rokok di kawasan yang terdapat balita dan ibu hamil, (6)
melakukan DDTK pada balita di posyandu di dokumentasikan dengan
video, (7) membuat infografis untuk mengajak masyarakat agar peduli
untuk tidak melakukan kekerasan pada anak, (8) menyusun POA
perencaaan kegiatan inovasi PKPR, (9) melakukan promosi kesehatan
dengan poster tentang permasalahan kesehatan reproduksi remaja, (10)
membuat infografis berisi informasi pentingnya pembentukan posyandu
remaja untuk mencegah permasalahan kesehatanpada remaja
3. Dalam melaksanakan kegiatan aktualisasi dan habituasi mengedepankan
nilai nilai dan keilmuan yang telah di pelajari pada saat belajar mandiri
melalui LMS dan tatap muka secara luring.
4. Laporan aktualisasi dan habituasi kegiatan pendidikan dan pelatihan
jabatan fungsional bidan ini di susun sebagai bukti pelaksanaan 10 tugas
rencana tindak lanjut (RTL) serta bukti kebermanfaatan kegiatan ini
untuk meningkatkan ilmu dan ketrampilan dalam memberikan
pelayanan kebidanan di masyarakat.
B. Saran
Selama mengikuti kegiatan aktualisasi dan habitualisasi saran yang dapat di
berikan adalah sebagai berikut
1. Badan Kepagawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusi
(BKPSDM)
Peserta diklat memberikan saran kepada BKPSDM untuk berkenan
secara berkesinambungan memberikan diklat jabatan fungsional bidan
guna menjaga dan meningkatkan kualitas bidan jabatan fungsi dalam
memberikan pelayanan.
2. UPTD Puskesmas Dlingo 2
Peserta diklat memberikan saran kepada Bapak Siswanto, S.ST, N.S
selaku kepala puskesmas Dlingo 2 untuk berkenan mendukung pegawai
lainnya dalam melakukan aktualisasi setiap tugas yang telah diberikan
sesuai dengan tupoksi, sasaran kinerja pegawai maupun perintah dari
atasan langsung agar terwujud ASN yang profesional dan berkualitas
serta dapat meningkatkan koordinasi kepada seluruh pegawai agar
tercipta kolaborasi antar profesi.
3. Ikatan Bidan Indonesia Cabang Bantul
Peserta diklat memberikan saran kepada Ibu Bidan Nur Allailiyah,
S.SiT, MPH, Bdn, selaku ketua IBI Cabang Bantul untuk berkenan
terus memberikan pembinaan terkait kompetensi dan profesionalisma
guna menjaga kualitas dan profesionalitas bidan dalam memberikan
pelayanan.
4. Bidan
Peserta diklat memberikan saran kepada bidan untuk berkenan
melanjutkan kegiatan pasca habituasi sehingga dapat meningkatkan
mutu pelayanan di Puskesmas Dlingo II, hasil kegiatan aktualisasi ini
dapat digunakan sebagai gambaran tindak lanjut berikutnya terhadap
berbagai isu yang terkait maupun isu-isu lain yang belum terselesaikan
di lingkungan kerja,
DAFTAR PUSTAKA