Anda di halaman 1dari 33

LAPORAN

IMPLEMENTASI DETEKSI DINI KASUS


KEBIDANAN MENGGUNAKAN INSTRUMEN
MODIFIED EARLY OBSTETRIC WARNING SYSTEM
(MEOWS) UNTUK MENDUKUNG KABUPATEN
LAYAK ANAK DAN MEMBANTU PROGRAM
PENURUNAN AKI-AKB

NAMA :Nur Dani Sulistyawati, S.ST


NIP :198304162017042001
INSTANSI : UPTD Puskesmas Dlingo II

DIKLAT JABATAN FUNGSIONAL


BIDAN KABUPATEN BANTUL
DESEMBER 2022

i
Christina Pernatun Kismoyo, S.SiT., MPH

ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan
rahmat dan hidayah Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan aktualisasi dengan
judul “Implementasi Deteksi Dini Kasus Kebidanan Menggunakan Instrumen Modified
Early Obststeric Warning System (Meows) untuk Mendukung Kabupaten Layak Anak dan
Membantu Program Penurunan AKI-AKB”
Laporan aktualisasi ini disusun dalam rangka memenuhi tugas pendidikan dan latihan
jabatan fungsional bidan yang di selenggarakan oleh Badan Kepegawaian dan
Pengembangan Sumber Daya Manusia.
Dalam pembuatan laporan aktualisasi ini, penulis menyadari banyak dukungan,
bimbingan, dan arahan yang diberikan dari berbagai pihak untuk meyajikan karya ini
menjadi lebih baik. Dengan ini penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada
1. Bapak H. Halim Muslih, selaku Bupati Bantul yang telah memberikan
kebijakan Diklat bagi jabatan fungsional Bidan di Kabupaten Bantul.
2. Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM)
yang telah menyelenggarakan Diklat bagi jabatan fungsional bidan.
3. Ikatan Bidan Indonesia Cabang Bantul yang telah mendukung terselenggaranya
diklat bagi jabatan fungsional bidan.
4. Bapak ibu fasilitator diklat jabatan fungsional bidan yang telah memberikan
bimbingan dan arahan selama menjalani diklat.
5. Bapak Siswanto, S.ST., Ns. selaku kepala Puskesma Dlingo II yang telah
memberikan dukungan, motivasi, bimbingan serta arahan.
6. Seluruh karyawan Puskesmas Dlingo II yang telah memberikan dukungan serta
memberi semangat penulis dalam menyelesaikan laporan aktualisasi ini.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan laporan
aktualisasi ini. Oleh karena itu, penulis berharap kepada semua pihak untuk
memberikan saran dan masukan yang membangun guna penyempurnaan isi laporan
aktualisasi ini. Penulis berharap laporan aktualisasi ini memberikan manfaat bagi semua
pihak.

Yogyakarta, 12 Desember 2022

iii
Nur Dani Sulistyawati, S.ST

DAFTAR ISI

COVER KEGIATAN………………………………………………………………………..……i
LEMBAR PENGESAHAN………………………………………………………………….…...ii
KATA PENGANTAR……………………………………………………………………….…...iii
DAFTAR ISI………………………………………………………………………………….…..iv
DAFTAR TABEL……………………………………………………………………….………..v
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………………….…..1
A. LatarBelakang……………………………………………………………………….….1
B. Tujuan…………………………………………………………………………………...2
C. Manfaat………………………………………………………………………………….3
BAB II RENCANA TINDAK LANJUT AKTUALISASI/ HABITUASI……………………..…4
BAB III EVALUASI KETERCAPAIAN INDIKATOR KEBERHASILAN………………….…9
A. Matriks Pelaksanaan Aktualisasi……………………………………………………..…9
B. Capaian dan Manfaat……………………………………………………………….…15
C. Hambatan dan Tantangan Pelaksanaan Aktualisasi…………………………………16
BAB V PENUTUP…………………………………………………………………………….…...17
A. KESIMPULAN…………………………………………………………………………..17
B. SARAN…………………………………………………………………………………..17
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………………………19
LAMPIRAN………………………………………………………………………………….…….20

iv
DAFTAR TABEL

Tabel 1. Rencana Tindak Lanjut Aktualisas dan Habitualisasi ............................................. 4


Tabel 2. Evaluasi Ketercapaian Indikator Keberhasilan ....................................................... 9

v
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Bidan merupakan salah satu profesi yang mempunyai kewenangan memberikan
pelayanan di masyarakat berfokus pada kesehatan reproduksi perempuan, keluarga berencana,
bayi, balita dan pemberdayaan kesehatan masyarakat. Bidan memiliki posisi strategis dalam
penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB), untuk itu
Pelayanan kebidanan yang di berikan harus berkesinambungan dan paripurna berfokus pada
aspek pencegahan, promosi dengan berlandaskan kemitraan dan pemberdayaan masyarakat
bersama sama dengan tenaga kesehatan lainnya maupun sector terkait.
Salah satu target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) tahun
2020-2024 adalah percepatan penurunan angka kematian ibu yaitu menurunnya angka
kematian ibu hingga 183 per 100.000 kelahiran hidup dan menurunnya prevalensi stunting
hingga 14% (Perpres no.8 tahun 2020, RPJM Nasional 2020-2024). Namun, jumlah kematian
ibu di Indonesia meningkat setiap tahun. Pada tahun 2021 menunjukkan 7.389 kematian di
Indonesia. Berdasarkan penyebab, sebagian besar kematian ibu tahun 2021 terkait COVID-19
sebanyak 2.982 kasus, perdarahan sebanyak 1.330 kasus, dan hipertensi dalam kehamilans
ebanyak 1.077 kasus (Profil Kesehatan Indonesia, 2021). Tren kematian anak dari tahun
ketahun menunjukkan penurunan. Jumlah kematian balita pada tahun 2021 sebanyak 27.566
kematian balita,73,1% diantaranya terjadi pada masa neonatal. Penyebab kematian neonatal
terbanyak adalah kondisi Berat Badan LahirRendah (BBLR) sebesar 34,5% dan asfiksia
sebesar 27,8%. Penyebab kematian lain di antaranya kelainan kongenital, infeksi, COVID-19,
tetanus neonatorium, dan lain-lain (Profil Kesehatan Indonesia, 2021). Meskipun Angka
Kematian Ibu (AKI) belum mengalami penurunan, Indonesia di harapkan dapat mencapai
target yang ditentukan Sustainable Development Goals (SDGs) 2030 yaitu AKI 70 per
100.000 kelahiran hidup dan AKB 12 per 1000 kelahiran hidup.
Berdasarkan profil kesehatan Kabupaten Bantul tahun 2021Angka Kematian Ibu (AKI) di
Kabupaten Bantul meningkat drastis yaitu 374,1 per 100.000 kelahiran hidup. Penyebab
kematian ibu yang paling banyak di temukan adalah covid 19 25 kasus, perdarahan 5 kasus,
PER/PEB/Eklampsia 2 kasus, jantung 3 kasus, penyakit lainnya 4 kasus. Angka kematian
bayi menunjukkantren penurunan di tahun 2021 yaitu 5,4/1000 kelahiran hidup (63 kasus
kematian, yang di sebabkan oleh kelainan bawaan 19 kasus, BBLR 16 kasus, asfiksia 12
kasus dan lain lain 14 kasus.
Upaya dalam meningkatkan derajat kesehatan di perlukan kerjasama yang
berkesinambungan antara lintas program dan lintas sektor. Salah satu upaya penurunan AKB
di Kabupaten Bantul yaitu ada nya aksi pengembangan kabupaten layak anak (KLA). Klaster

1
ke tiga KLA yaitu kesehatan dasar dan kesejahteraan anak, program yang di kembangkan oleh
Kabupaten Bantul dalam mewujudkan KLA antara lain persalinan oleh nakes di fasyankes,
prevalensi gizi, pemberian makanan pada bayi dan anak, faskes dengan pelayanan ramah
anak, sanitasi dan air bersih, kawasan tanpa rokok.
Salah satu upaya percepatan penurunan AKI dilakukan dengan menjamin agar setiap ibu
mampu mengakses pelayanan kesehatan ibu yang berkualitas, seperti pelayanan kesehatan ibu
hamil, pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan terlatih seperti bidan,dokter dan perawat
di fasilitas pelayanan kesehatan, perawatan pasca persalinan bagi ibu dan bayi, perawatan
khusus dan rujukan jika terjadi komplikasi, dan pelayanan keluarga berencana termasuk KB
pasca persalinan. Dalam memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas di masa
kehamilan, persalinan dan nifas diperlukan skreening deteksi dini faktor risiko. Salah satu
skreening yang diupayakan adalah dengan program Modified Early Obstetric Warning Score
(MEOWS) untuk mendeteksi kondisi perburukan pasien dan menjadi dasar mengaktifkan
sistem kegawatan yang terjadi pada pasien sehingga mampu mengoptimalkan manajemen
perawatan. Selain itu, diperlukan juga pelayanan kesehatan masa sebelum hamil yang
ditujukan bagi remaja yang bertujuan untuk menyiapkan kesehatan remaja, calon pengantin
dan atau pasangan usia subur (PUS) pada masa sebelum hamil untuk mempersiapkan
kehamilan yang sehat.
Bidan sebagai garda terdepan pelayanan di masyarakat di harapkan mampu mendukung
program dan kebijakan pemerintah dalam bidang kesehatan sehingga mampu menjadi daya
ungkit bagi penurunan AKI dan AKB.Untuk itu sebagai bidan perlu mengembangkan
kompetensinya melalui pendidikan dan pelatihan (diklat) jabatan fungsional bidan sehingga
dapat memberikan pelayanan kebidanan secara profesional kepada masyarakat.

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Kegiatan pendidikan dan pelatihan bagi jabatan fungsional bidan bertujuan untuk
mengembangkan kompetensi, meningkatkan ketrampilan dan pengetahuan bidan
sehingga dapat memberikan pelayanan kepada masyarakat sesuai tupoksinya secara
profesional.
2. Tujuan Khusus
a. Bidan dapat memberikan pelayanan KIE sesuai kebutuhan pasien secara
profesional dengan mengedepankan etika moral.
b. Bidan mampu mengimplementasikan evidence based midwife dalam praktik
kebidanan.
c. Bidan mampu mendeteksi dini risiko pada ibu hamil, persalinan dan nifas dengan
program MEOWS secara profesional.

2
d. Bidan mampu memberikan pelayanan kesehatan pada ibu hamil melalui ANC
secara profesional.
e. Bidan mampu memberikan pelayanan ibu bersalin normal dengan menerapkan
APN secara profesional.
f. Bidan mampu melakukan penatalaksanaan kegawatdaruratan pada ibu hamil,
bersalin dan nifas serta bayi baru lahir secara profesional.
g. Bidan mampu memberikan pelayanan kesehatan sesuai standar pada bayi baru
lahir normal, neonatus, bayi dan balita secara profesional.
h. Bidan mampu memberikan pelayanan kesehatan pada remaja secara profesional.
C. Manfaat Pelatihan dan Pendidikan Jabatan Fungsional Bidan
1. Manfaat Teoritis
Hasil pendidikan dan latihan jabatan fungsional bidan dapat digunakan untuk
menambah wawasan, ilmu pengetahuan dan referensi dalam memberikan pelayanan
kebidanan secara profesional.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi peserta diklat
Menambah meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan dalam memberikan
pelayanan kebidanan, sehingga bisa memberikan pelayanan kebidanan secara
profesional dan meningkatkan inovasi dalam pelayanan kebidanan.
b. Bagi Instansi
Laporan hasil kegiatan diklat jabatan fungsional bidan di harapkan dapat
memberikan sumbangsih dalam dalam meningkatkan pelayanan KIA dan
meningkatkan inovasi di puskesmas.
c. Bagi Ikatan Bidan Indonesia (IBI)
Laporan hasil kegiatan diklat jabatan fungsional bidan di harapkan dapat
memberikan informasi kepada profesi untuk terus memberikan pembinaan terhadap
anggota terkait kompetensi dan profesionalisme.
d. Bagi Stakeholder
Laporan hasil kegiatan diklat jabatan fungsional bidan di harapkan dapat
memberikan informasi bagi stakeholder tentang pentingnya bekerjasama bersinergi
secara kesinambungan dalam meningkatkan pelaksanaan pelayanan kebidanan
untuk menurunkan AKI dan AKB.

3
BAB II
RENCANA TINDAK LANJUT AKTUALISASI/HABITUASI

No Kegiatan Tahapan Output/Hasil Kegiatan Substansi Konstribusi Terhadap


Mata Pelatihan tugas dan pokok materi

1 Pelayanan KIE ibu 1.Inform consent. Meningkatkan pemahaman Materi pendidikan Sesuai peran atau tupoksi
hamil G1P0A0 UK 2.Menganalisis kebutuhan pasien. pasien mengenai Tanda awal karakter bidan. sebagi pendidik.
38minggu. 3. Melakukan KIE. persalinan.
4. Merencanakan tindak lanjut.

2 Penelusuran ilmiah 1. ketik google scholar di mesin Peserta mampu melakukan Materi Evidence Sesuai peran atau tupoksi
pada google cendekia pencarian google. penelusuran jurnal ilmiah dan based dalam praktik sebagai peneliti.
tentang pencegahan 2. Masukkan kata kunci sesuai PICO : mampu memilih jurnal terkini kebidanan.
preeklampsia pada P: High risk pregnant preeclampsia dengan level of evidence terbaik
wanita dengan risiko I: does the use antiplatelet, calcium sehingga dapat dijadikan acuan
tinggi. C: the use placebo or no treatment dalam mendukungpemberian
O:preventing preeclampsia perawatan atau pelayanan
3. Pelacakan bukti ilmiah yang terkini kebidanan kepada pasien.
dan terbaik dengan membaca jurnal
jurnal yang di temukan
4. Menemukan jurnal yang terkini dan
terbaik:Medications for preventing
hypertensive disorders in high-risk
pregnant women: a systematic review
and network meta-analysis.

Baca artikel secara menyeluruh,


didapatkan kesimpulan
4
:Antiplateletagent, kalsium, dan
kombinasi yang lain efektif untuk
digunakan dalam mencegah risiko
risiko tinggi hipertensi dibandingkan
placebo.

Design penelitian menggunakan meta


analysis.
5. Klik download PDF untuk
mengunduh file.
3 Membuat promosi 1. Menentukan tema, judul, tujuan. Dengan publikasi video di chanel Materi Pelayanan Sesuai peran atau tupoksi
kesehatan dengan 2. Menentuksn audiens. youtube, masyarakat bisa dengan kesehatan masa hamil bidan sebagai pendidik.
untuk ibu hamil 3. Menuliskan narasi promosi di word. mudah mengakses informasi melalui ANC
dengan materi tanda 4. Membuat media promosi dengan tentang tanda bahaya dan terpadu.
bahaya dan masalah aplikasi canva dan visualisasi narasi di masalah pada kehamilan
pada kehamilan. word pada layout di canva. sehingga masyarakat memahami
5. Membuat video promosi dengan akan gejala tanda bahaya pada
menggunakan aplikasi VN demikian ibu hamil.
juga untuk memasukkan suara dan
musik.
6. Review keseluruhan.
7. Publikasikan di channel youtube.
4 Melakukan deteksi 1. Melakukan identifikasi pasien. Hasil score MEOWS nya 0, ibu Materi deteksi dini Sesuai peran atau tupoksi
dini ibu hamil dengan 2. Menanyakan keluhan pasien. dalam keadaan normal. Dapat menggunakan sebagai pelaksana.
instrumen MEOWS 3. Melakukan skrining dini risiko tinggi dilakukan tindakan selanjutnya MEOWS.
pada ibu hamil dengan MEOWS dengan mengukur yaitu ANC rutin.
G2P0A1 UK kesadaran, Tekanan darah,
28minggu. nadi,respirasi, saturasi O2, ambang
nyeri, temperature.
4. Mendokumentasikan hasil pada

5
lembar MEOWS.
5. Memberitahu pasein hasil
pemeriksaan skrining.
5 Menyusun POA 1. Advokasi pemerintah Kalurahan Terdapat rencana kegiatan Materi kabupaten Sesuai peran atau tupoksi
terkait kampanye Jatimulyo. pengembangan kawasan tanpa layak anak, salah satu sebagai pengelola.
bebas asap rokok di 2. Melakukan penyuluhan dan rokok di posyandu balita. program yang
posyandu balita di penggalangan komitmen di dusun dikembangkan yaitu
kalurahan binaaan. percontohan kawasan bebas asap kawasan tanpa rokok.
rokok.
3. Persiapan kampanye KTR di
posyandu balita wilayah percontohan.
4. Melakukan kampanye Bebas Asap
Rokok di posyandu balita.
5. Evaluasi Kampanye.
6 Melakukan deteksi 1. Inform consent. Tumbuh kembang anak normal, Materi SDIDTK bayi Sesuai dengan peran atau
dini tumbuh kembang 2. Melakukan DDTK dengan tidak ada keterlambatan. balita. tupoksi sebagai
pada bayi usia 11 menanyakan keluhan dan pelaksana.
bulan 26 hari, jenis permasalahan perkembangan kepada
kelamin perempuan, di ibu.
posyandu balita 3. Menganalisi status gizi balita dengan
arimbi. PB/BB, (PB dan BB diukur oleh
kader terlatih).
4. Menganalisis status tinggi bayi
PB/U.
5. Mengukur lingkar kepala.
6. Deteksi perkembangan anak sesuai
usia dengan KPSP usia 12 bulan.
7. Deteksi tes daya dengan dengan
kuesioner tes daya dengar untuk
balita usia 6 sd 12 bulan.
8. Menyimpulkan hasil DDTK.
9. Menjelaskan hasil DDTK dan
6
konseling untuk stimulasi di rumah
menggunakan buku KIA.
7. Membuat infografis 1. Memilih topik, judul dengan membuat Masyarakat memahami definisi Materi tentang Sesuai peran atau tupoksi
untuk mengajak gambaran relevansi infografis dengan kekerasan pada anak, bentuk kekerasan pada anak. sebagai pendidik.
masyarakat peduli tujuan pembuatan. bentuk kekerasan pada anak dan
untuk tidak melakukan 2. Menentukan audiens. dampak serta cara pelaporan jika
kekerasan pada anak. 3. Mengumpulkan data. terjadi kekerasan pada anak.
4. Menuliskan narasi ke word. Sehingg masyarakat peduli untuk
5. Membuat layout dengan aplikasi tidak melakukan kekerasan pada
canva. anak.
6. Visualisasi data dan narasi ke layout
infografis.
7. Review keseluruhan design.

8. Membuat POA inovasi 1. Mendiskusikan inovasi layanan PKPR Adanya inovasi dalam pelayanan Materi kebijakan Sesuai peran atau tupoksi
implementasi PKPR di Tangguh Hebat kepada pemegang PKPR di Puskesmas Dlingo 2. pelayanan kesehatan sebagai pengelola.
Puskesmas Dlingo 2. program dan lintas sektor. remaja.
2. Penguatan tim dan pengalanggan
komitmen.
3. Menyusun kegiatan inovasi PKPR
baik dalam gedung dan luar gedung.
4. Melakukan Kegiatan PKPR di dalam
gedung dan luar gedung.
5. Membentuk posyandu Remaja.
9. Membuat poster untuk 1. Menentukan tema, judul dan tujuan. Melalui media promosi poster Materi permasalahan Sesuai peran atau tupoksi
remaja tentang stop 2. Menentukan audiens. remaja dapat memahami seputar kesehatan sebagai pendidik.
seks pra nikah. 3. Mementukan pesan yang akan permasalahan seks diluar nikah, reproduksi remaja.
disampaikan. penyebab, dampak, dan cara
4. Menuliskan pesan yang di sampaikan mencegahnya.
pada word.
5. Membuat layout dengan aplikasi

7
canva.
6. Visualisasi pesan yang di word
kedalam layout.
7. Review keseluruhan design.
8. Publikasikan ke instagram.
10. Membuat Infografis 1. Memilih topik, judul dengan Masyarakatmengetahui Materi pelayanan Sesuai peran atau tupoksi
pentingnya membuat gambaran relevansi permasalahan pada remaja dan kesehatan peduli sebagai pendidik.
pembentikan infografis dengan tujuan pembuatan. memahami manfaat posyandu remaja di faskes I.
posyandu remaja. 2. Menentukan audiens. remaja sebagai salah satu upaya
3. Mengumpulkan data. pencegahan masalah padaremaja.
4. Menuliskan narasi ke word.
5. Visualisasi data dan narasi ke
infografis.
6. Membuat layout dengan aplikasi
canva.
7. Review keseluruhan design.

8
BAB III
EVALUASI KETERCAPAIAN INDIKATOR KEBERHASILAN
A. Matrik Pelaksanaan dan Aktualisasi

NO Kegiatan Tahapan Waktu Output atau hasil Keterangan Bukti


Pelaksanaan

1 Pelayanan KIE ibu 1. Inform consent. 2.12.2022 Meningkatkan pemahaman Terlaksana


hamil G1P0A0 UK 2. Menganalisis kebutuhan pasien. pasien mengenai Tanda
38minggu. 3. Melakukan KIE. awal persalinan.
4. Merencanakan tindak lanjut.

2 Penelusuran ilmiah 1. ketik google scholar di mesin 28 sd 30 Peserta mampu melakukan Terlaksana
pada google cendekia pencarian google. november penelusuran jurnal ilmiah
tentang pencegahan 2. Masukkan kata kunci sesuai 2022 dan mampu memilih jurnal
preeklampsia pada PICO : terkini dengan level of
wanita dengan risiko P:High risk pregnant evidence terbaik sehingga
tinggi. preeclampsia dapat dijadikan acuan
I:does the use antiplatelet, dalam mendukung
calcium pemberian perawatan atau
C:the use placebo or no pelayanan kebidanan
treatment kepada masyarakat.
O:preventing preeclampsia
3. Pelacakan bukti ilmiah yang
terkini dan terbaik dengan

9
membaca jurnal jurnal yang di
temukan
4. Menemukan jurnal yang terkini
dan terbaik:Medications for
preventing hypertensive disorders
in high-risk pregnant women: a
systematic review and network
meta-analysis.

5. Baca artikel secara menyeluruh,


didapatkan kesimpulan
:Antiplatelet agent, kalsium, dan
kombinasi yang lain efektif untuk
digunakan dalam mencegah risiko
risiko tinggi hipertensi
dibandingkan placebo.

Design penelitian menggunakan


meta analysis.
6. Klik download PDF untuk
mengunduh file.

10
3 Membuat promosi 1. Menentukan tema, judul, tujuan 1.12.2023 masyarakat memahami Terlaksana
kesehatan dengan 2. Menentuksn audiens. dan mewaspadai akan
untuk ibu hamil 3. Menuliskan narasi promosi di gejala tanda bahaya pada
dengan materi tanda word. ibu hamil.
bahaya dan masalah 4. Membuat media promosi dengan
pada kehamilan. aplikasi canva dan visualisasi
narasi di word pada layout di
canva.
5. Membuat video promosi dengan
menggunakan aplikasi VN
demikian juga untuk
memasukkan suara dan musik.
6. Review keseluruhan.
7. Publikasikan di channel youtube.
4 Melakukan deteksi 1. Melakukan identifikasi pasien. 3.12.2022 Hasil score MEOWS nya Terlaksana
dini ibu hamil 2. Menanyakan keluhan pasien. 0, artinya ibu dalam
dengan instrumen 3. Melakukan skrining dini risiko keadaan normal ibu.
MEOWS pada ibu tinggi dengan MEOWS dengan
hamil G2P0A1 UK mengukur kesadaran, Tekanan
28minggu. darah, nadi,respirasi, saturasi O2,
ambang nyeri, temperature.
4. Mendokumentasikan hasil pada
lembar MEOWS.
5. Memberitahu pasein hasil
pemeriksaan skrining.
5 Menyusun POA 1. Advokasi pemerintah 7.12.2022 Terdapat rencana kegiatan Terlaksana
terkait kampanye KalurahanJatimulyo. pengembangan kawasan
bebas asap rokok di 2. Melakukan penyuluhan dan tanpa rokok di posyandu
posyandu balita di penggalangan komitmen di dusun balita.
kalurahan binaaan. percontohan kawasan bebas asap
rokok.
3. Persiapan kampanye KTR di
11
posyandu balita wilayah
percontohan.
4. Melakukan kampanye Bebas Asap
Rokok di posyandu balita.
5. Evaluasi Kampanye.
6 Melakukan deteksi 1. Inform consent. 3 .12. 2022 Tumbuh kembang anak Terlaksana
dini tumbuh 2. Melakukan DDTK dengan normal, tidak ada
kembang pada bayi menanyakan keluhan dan keterlambatan.
usia 11 bulan 26 hari, permasalahan perkembangan
jenis kelamin kepada ibu.
perempuan, di 3. Menganalisi status gizi balita
posyandu balita dengan PB/BB, (PB dan BB diukur
arimbi. oleh kader terlatih).
4. Menganalisis status tinggi bayi
PB/U.
5. Mengukur lingkar kepala.
6. Deteksi perkembangan anak sesuai
usia dengan KPSP usia 12 bulan.
7. Deteksi tes daya dengan dengan
kuesioner tes daya dengar untuk
balita usia 6 sd 12 bulan.
8. Menyimpulkan hasil DDTK.
9. Menjelaskan hasil DDTK dan
konseling untuk stimulasi di rumah
menggunakan buku KIA.

12
7 Membuat infografis 1. Memilih topik, judul dengan 6.12.2022 Masyarakat memahami Terlaksana
untuk mengajak membuat gambaran relevansi definisi kekerasan pada
masyarakat peduli infografis dengan tujuan anak, bentuk bentuk
untuk tidak pembuatan. kekerasan pada anak dan
melakukan kekerasan 2. Menentukan audiens. dampak nya Sehingga
pada anak. 3. Mengumpulkan data. masyarakat peduli untuk
4. Menuliskan narasi ke word. tidak melakukan kekerasan
5. Membuat layout dengan aplikasi pada anak.
canva.
6. Visualisasi data dan narasi ke
layout
7. infografis.
8. Review keseluruhan design.
8 Membuat POA 1. Mendiskusikan inovasi layanan 7.12.2022 Adanya inovasi dalam Terlaksana
inovasi implementasi PKPR Tangguh Hebat kepada pelayanan PKPR di
PKPR di Puskesmas pemegang program dan lintas Puskesmas Dlingo 2.
Dlingo 2. sektor
2. Penguatan tim dan pengalanggan
komitmen
3. Menyusun kegiatan inovasi PKPR
baik dalam gedung dan luar
gedung
4. Melakukan Kegiatan PKPR di
dalam gedung dan luar gedung
5. Membentuk posyandu Remaja

13
9 Membuat poster 1. Menentukan tujuan dan tema. 6.12.2022 Melalui media promosi Terlaksana
untuk remaja tentang 2. Menentukan audiens. poster remaja dapat
stop seks pra nikah. 3. Mementukan pesan yang akan di memahami permasalahan
sampaikan. seks diluar nikah,
4. Menuliskan pesan yang di penyebab, dampak, dan
sampaikan pada word. cara mencegahnya.
5. Membuat layout dengan aplikasi
canva.
6. Visualisasi pesan yang di word
kedalam layout.
7. Review keseluruhan design.
8. Publikasikan ke instagram.

10 Membuat Infografis 1. Memilih topik dengan membuat 6.12.2022 Masyarakat mengetahui Terlaksana
pentingnya gambaran relevansi infografis permasalahan pada remaja
pembentikan dengan tujuan pembuatan. dan memahami manfaat
posyandu remaja. 2. Menentukan audiens. posyandu remaja sebagai
3. Mengumpulkan data. salah satu upaya
4. Visualisasi data ke infografis. pencegahan masalah pada
5. Menuliskan narasi ke word. remaja.
6. Visualisasi data dan narasi ke
infografis.
7. Membuat layout dengan aplikasi
canva.
8. Review keseluruhan design.

14
B. Capaian dan Manfaat
1. Capaian
Berdasarakan hasil dari aktualisasi kegiatan pendidikan dan pelatihan bagi
bidan jabatan fungsional, peserta mampu menyelesaikan 10 rencana tindak
lanjut berdasarkan jadwal yang telah di tentukan yaitu tanggal 28 November
sampai dengan 8 Desember 2022. Melalui aktualisasi dari 10 rencana tindak
lanjut di dapatkan capaian antara lain:
a. Melaksanakan dan mempraktikkan nilai-nilai moral dalam
memberikan pelayanan KIE kepada ibu hamil sehingga dapat
memberikan pelayanan secara holistik sesuai kebutuhan pasien.
b. Melakukan penelusuran evidence based untuk menunjang praktik
kebidanan.
c. Melakukan deteksi dini penyulit, penyakit dan komplikasi di masa
kehamilan dengan menggunakan instrumen MEOWS sehingga dapat
memanajemen perawatan dengan baik sesuai kebutuhan pasein.
d. MenyusunPlaning of Action (POA)dalam mewujudkan kawasan tanpa
rokok di kawasan yang ada balita dan ibu hamil guna mendukung salah
satu program kabupaten layak anak (KLA)
e. Melakukan pelayanan DDTK dengan benar sesuai kelompok umur
stimulasi, hal ini merupakan salah satu standar pelayanan minimal
pada anak.
f. Menyusun Planing of Action (POA)dalam mewujudkan fasilitas
kesehatan ramah anak dengan membuat POA inovasi PKPR.
g. Melaksanakan peran bidan sebagai pendidik yaitu dengan memberikan
edukasi melalui video tentang gejala tanda bahaya kehamilan dan
masalah lain.
h. Melaksanakan peran bidan sebagai pendidik yaitu dengan memberikan
edukasi melalui poster tentang masalah dimasa remaja.
i. Melaksanakan peran bidan sebagai pendidik yaitu dengan memberikan
edukasi melalui infografis untuk mengajak masyarakat agar peduli
untuk tidak melakukan kekerasan pada anak.
j. Melaksanakan peran bidan sebagai pendidik yaitu dengan memberikan
edukasi melalui infografis tentang pentingnya pembentukan posyandu
remaja guna mencegah permasalahan pada remaja.

15
2. Manfaat
Manfaat yang di dapat dari kegiatan aktualisasi pendidikan dan pelatihan
jabatan fungsional bidan adalah meningkatnya ilmu pengetahuan dan
ketrampilan dalam memberikan pelayanan kebidanan dengan benar dan sesuai
standar.

C. Hambatan dan Tantangan


1. Pelaksanaan kegiatan aktualisasi dan habitualiasi belum sesuai dengan tanggal
yang telah di tentukan karena bersamaan dengan jam bekerja, meskipun
pengumpulan laporan kegiatan tidak terlambat.
2. Penggunaan tehnologi terkini dan berbagai aplikasi dalam menyelesaikan
kegiatan aktualisasi merupakan tantangan tersendiri yang harus dilaksanakan.
3. Pelaksanaan penelusuran ilmiah dalam bahasa indonesia sangat terbatas
referensinya, sehingga penelusuran meluas pada jurnal luar negeri. Dan ini
menjadi tantangan tersendiri dalam segi bahasa.

16
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Aktualisasi pendidikan dan latihan jabatan fungsional bidan angkatan 2 telah di
laksanakan pada tanggal 28 November sampai dengan 8 Desember 2022.
Kesimpulan yang di dapatkan selama menjalani aktualisasi dan habituasi adalah
sebagai berikut:
1. Kegiatan yang disusun dalam laporan aktualisasi pendidikan dan latihan
jabatan fungsional bidan angkatan 2 telah terlaksana dengan baik.
2. Kegiatan-kegiatan aktualisasi yang telah dilaksanakan antra lain
(1)memberikan pelayana KIE pada pasien di dokumentasikan dengan
video, (2)penelusuran ilmiah pada google cendekia terkait bukti terkini
penatalaksanaan kasus hipertensi, (3) melakukan promosi kesehatan
melalui chanel youtube tentang video tanda bahaya dan masalah pada ibu,
(4) melakukan deteksi dini pada ibu hamil dengan instrumen MEOWS di
dokumentasikan dengan video, (5) menyusun POA area bebas asap rokok
di kawasan yang terdapat balita dan ibu hamil, (6) melakukan DDTK pada
balita di posyandu di dokumentasikan dengan video, (7) membuat
infografis untuk mengajak masyarakat agar peduli untuk tidak melakukan
kekerasan pada anak, (8) menyusun POA perencaaan kegiatan inovasi
PKPR, (9) melakukan promosi kesehatan dengan poster tentang
permasalahan kesehatan reproduksi remaja, (10) membuat infografis berisi
informasi pentingnya pembentukan posyandu remaja untuk mencegah
permasalahan kesehatanpada remaja
3. Dalam melaksanakan kegiatan aktualisasi dan habituasi mengedepankan
nilai nilai dan keilmuan yang telah di pelajari pada saat belajar mandiri
melalui LMS dan tatap muka secara luring.
4. Laporan aktualisasi dan habituasi kegiatan pendidikan dan pelatihan
jabatan fungsional bidan ini di susun sebagai bukti pelaksanaan 10 tugas
rencana tindak lanjut (RTL) serta bukti kebermanfaatan kegiatan ini untuk
meningkatkan ilmu dan ketrampilan dalam memberikan pelayanan
kebidanan di masyarakat.

B. Saran
Selama mengikuti kegiatan aktualisasi dan habitualisasi saran yang dapat di
berikan adalah sebagai berikut

17
1. Badan Kepagawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusi (BKPSDM)
Peserta diklat memberikan saran kepada BKPSDM untuk berkenan secara
berkesinambungan memberikan diklat jabatan fungsional bidan guna menjaga
dan meningkatkan kualitas bidan jabatan fungsi dalam memberikan
pelayanan.
2. UPTD Puskesmas Dlingo 2
Peserta diklat memberikan saran kepada Bapak Siswanto, S.ST, N.S selaku
kepala puskesmas Dlingo 2 untuk berkenan mendukung pegawa ilainnya
dalam melakukan aktualisasi setiap tugas yang telah diberikan sesuai dengan
tupoksi, sasaran kinerja pegawai maupun perintah dari atasan langsung agar
terwujud ASN yang profesional dan berkualita s serta dapat meningkatkan
koordinasi kepada seluruh pegawai agar tercipta kolaborasi antar profesi.
3. Ikatan Bidan Indonesia Cabang Bantul
Peserta diklat memberikan saran kepada Ibu Bidan Nur Allailiyah, S.SiT,
MPH, Bdn, selaku ketua IBI Cabang Bantul untuk berkenan terus memberikan
pembinaan terkait kompetensi dan profesionalisma guna menjaga kualitas dan
profesionalitas bidan dalam memberikan pelayanan.
4. Bidan
Peserta diklat memberikan saran kepada bidan untuk berkenan melanjutkan
kegiatan pascahabituasi sehingga dapat meningkatkan mutu pelayanan di
Puskesmas Dlingo II, hasil kegiatan aktualisasi ini dapat digunakan sebagai
gambaran tindaklanjut berikutnya terhadap berbagai isu yang terkait maupun
isu-isu lain yang belum terselesaikan di lingkungan kerja,

18
DAFTAR PUSTAKA

Kementrian Kesehatan RI Tahun 2019 tentang Pedoman Pelaksanaan Stimulasi, Deteksi dan
Intervensi Dini Tumbuh Kembang Anak Di Tingkat Pelayanan Kesehatan Dasar.
Jakarta :Kementrian Kesehatan RI

Kementrian Kesehatan RI Tahun 2021 tentang Buku KIA KesehatanIbu dan Anak
Jakarta : Kementrian Kesehatan RI

Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) dan Pengurus
Cabang Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Kabupaten Bantul Tahun 2022 tentang Pelatihan
Jabatan Fungsional Bidan Pemerintah Kabupaten Bantul Modul Anak. Yogyakarta :
Pemerintah Daerah Kabupaten Bantul
Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) dan Pengurus
Cabang Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Kabupaten Bantul Tahun 2022 tentang Pelatihan
Jabatan Fungsional Bidan Pemerintah Kabupaten Bantul Modul Maternal. Yogyakarta :
Pemerintah Daerah Kabupaten Bantul
Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) dan Pengurus
Cabang Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Kabupaten Bantul Tahun 2022 tentang Pelatihan
Jabatan Fungsional Bidan Pemerintah Kabupaten Bantul Modul Remaja. Yogyakarta :
Pemerintah Daerah Kabupaten Bantul
https://www.kemkes.go.id/profil kesehatan Indonesia 2021, diakses pada 10Desember 2022
https://dinkes-arsip.bantulkab.go.id/profil kesehatan kabupaten bantul 2021, di akses pada 10
Desember 2022
https://systematicreviewsjournal.biomedcentral.com/articles, di akses pada 30 November
2022
https://uptdppa.bantulkab.go.id/ data kekerasanperempuan dan anakKabupaten Bantul,
diaksespada 6Desember 2022

19
LAMPIRAN HASIL KEGIATAN

1. Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE)

2. Telusur Jurnal Ilmiah


3. Video Promosi Kesehatan Tanda Bahaya dan Masalah Lain pada Ibu Hamil di channel
Youtube
4. Infografis mengajak untuk peduli tidak melakukan kekerasan pada anak

5. Infografis Pentingnya pembentukan Posyandu Remaja


6. Poster sex pranikah pada remaja dan pencegahannya

7. Deteksi dini dengan instrumen MEOWS


8. Hasil DDTK
POA KAMPANYE AREA BEBAS ROKOK
PUSKESMAS DLINGO II

No Program Tujuan Sasaran Target Waktu Hasil Yang Di harapkan

1 Advokasi pemerintah Mendapatkan Lurah Jatimulyo Adanya dukungan Desember Ada SK Kawasan Tanpa
Kalurahan Jatimulyo dukungan dari pemerintah 2022 Rokok
kalurahan

2 Melakukan penyuluhan Dukuh, tokoh Dukuh, tokoh Sasaran paham 15 Desember Masyarakat menyadari
dan penggalangan masyarakat, agama, masyarakat, agama, bahaya merokok 2022 bahaya merokok
komitmen di dusun kader memahami kader
percontohan kawasan bahaya merokok
bebas asap rokok
Adanya komitmen Terdapat komitmen Terwujudnya KTR
mewujudkan KTR

3 Persiapan kampanye Membuat TIM Dokter, Bidan, Adanya Januari 2023 TIM kampanye bekerja
KTR di posyandu balita kampanye gasbinsun, promkes, perencanaan, dengan baik
wilayah percontohan sanitarian strategi dan evaluasi
kegiatan

4 Melakukan kampanye Masyarakat Pengunjung posyandu Masyarakat paham Maret 2023 Masyarakat menyadari
Bebas Asap Rokok di mengerti bahaya balita bahaya rokok bahaya rokok
posyandu balita rokok,
Mempengaruhi
masyarakat melalui
media kampanye

5 Evaluasi Kampanye Mendapatkan Pengunjung posyandu Keberhasilan Juli 2023 Tercipta area bebas rokok
gambaran balita Kampanye area pada lingkungan ibu hamil
keberhasilan bebas rokok dan balita
kampanye
POA INOVASI PELAYANAN PKPR “ TANGGUH HEBAT”
PUSKESMAS DLINGO II

No Program Tujuan Sasaran Target Waktu Hasil Yang Di harapkan

1 Mendiskusikan inovasi Untuk mendapatkan Karyawan Puskesmas Karyawan Januari 2023 Adanya dukungan dan
layanan PKPR Tangguh masukan dan Puskesmas masukan dari pemegang
Hebat kepada pemegang dukungan mengetahui dan program dan lintas sektor
program dan lintas sektor mendukung kegiatan

2 Penguatan tim dan Memperbaharui TIM Dokter umum, psikolog, Adanya TIM PKPR Januari 2023 Adanya pembaharuan SK
pengalanggan komitmen PKPR bidan, perawat, PKPR
nutrisionist, sanitarian,
promkes

Petugas Adanya komitmen Tim


berkomitmen dalam menjalankan tugas
melaksanakan
Program

3 Menyusun kegiatan Kegiatan PKPR TIM PKPR Adanya kegiatan Januari 2023 Keberlangsungan kegiatan
inovasi PKPR baik dalam Berjalan dengan yang mendukung PKPR di Puskesmas
gedung dan luar gedung baik inovasi
4 Melakukan Kegiatan Terlaksananya Remaja di wilayah Meningkatkan Sesuai Jadwal Meningkatnya capaian
PKPR di dalam gedung kegiatan PKPR Puskesmas Dlingo II capaian kunjujngan kunjungan remaja ke
dan luar gedung remaja ke puskesmas
puskesmas
5 Membentuk posyandu ada nya posyandu Remaja di wilayah Terdapat posyandu Februari 2023 Terselenggara minimal 1
Remaja remaja di wilayah Puskesmas Dlingo II remaja untuk posyandu remaja di setiap
Puskesmas Dlingo II mendukung inovasi wilayah binaan Puskesmas
dlingo 2
PKPR TANGGUH HEBAT

Layanan PKPR yang bertujuan untuk

1. Tingkatkan Kegiatan skreening kesehatan ruti


2. Gotong royong meningkatkan capaian kunjungan remaja ke Puskesmas
3. Upayakan Posyandu Remaja
4. Hindari pergaulan bebas
5. Hindari narkoba dan enyahkan asap rokok

Anda mungkin juga menyukai