Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN PRAKTIKUM

KEPERAWATAN MATERNITAS III

“Pemantauan dengan Kartu P4K dan Pengisian Buku KIA”

Diajukan untuk memenuhi tugas 4 pertemuan 5 Keperawatan Komunitas II

Dosen : Dr. Ns. Lili Fajria, S. Kep., M. Biomed.

Disusun oleh:

Kelompok B

Kelas A3 2020

Salsabila Rahmadani 2011312004

Najma Kemala 2011312010

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS KEPERAWATAN

UNIVERSITAS ANDALAS
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat,
taufiq, hidayah, serta inayah-Nya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah untuk memenuhi tugas Keperawatan Maternitas III.

Dalam penyusunan makalah ini tidak lepas dari bantuan dan sumbangan pemikiran
dari beberapa pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis sampaikan ucapan
terima kasih khususnya kepada semua pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu per satu
yang telah membantu penyusunan makalah ini.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Hal ini disebabkan
terbatasnya pengetahuan yang kami miliki. Untuk itu, saran dan kritik yang bersifat
membangun dari para pembaca selalu kami harapkan demi sempurnanya makalah ini.

Akhirnya, harapan kami mudah-mudahan makalah yang sederhana ini ada


manfaatnya khususnya bagi kami dan umumnya bagi para pembaca Aamiin.

Padang, 12 September 2022

Penulis

I
II
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................................I
DAFTAR ISI.................................................................................................................1
BAB I.............................................................................................................................2
PENDAHULUAN.........................................................................................................2
1.1. Latar Belakang........................................................................................................2
1.2 Rumusan Masalah....................................................................................................3
1.3 Tujuan.......................................................................................................................3
BAB II............................................................................................................................4
PEMBAHASAN...........................................................................................................4
2.1 Definisi.....................................................................................................................4
2.2 Tujuan Program KIA................................................................................................4
2.4 Pelayanan dan Jenis Indikator KIA..........................................................................6
2.5 Manajemen Kegiatan KIA......................................................................................10
2.6 Persyaratan Dan Mekanisme Kartu Insentif Anak (KIA)......................................11
2.7 Target Program Kesehatan Ibu dan Anak (KIA)....................................................13
2.8 Strategi Program Kesehatan Ibu dan Anak (KIA)..................................................14
BAB III........................................................................................................................16
PENUTUP...................................................................................................................16
3.1 Kesimpulan.............................................................................................................16
3.2 Saran.......................................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................17

II
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Upaya kesehatan Ibu dan Anak adalah upaya di bidang kesehatan yang

menyangkut pelayanan dan pemeliharaan ibu hamil, ibu bersalin, ibu menyusui, bayi

dan anak balita serta anak prasekolah. Pemberdayaan Masyarakat bidang KIA

masyarakat dalam upaya mengatasi situasi gawat darurat dari aspek non klinik terkait

kehamilan dan persalinan. Sistem kesiagaan merupakan sistem tolong-menolong,

yang dibentuk dari, oleh dan untuk masyarakat, dalam hal penggunaan alat tranportasi

atau komunikasi (telepon genggam, telepon rumah), pendanaan, pendonor darah,

pencacatan pemantauan dan informasi KB. Dalam pengertian ini tercakup pula

pendidikan kesehatan kepada masyarakat, pemuka masyarakat serta menambah

keterampilan para dukun bayi serta pembinaan kesehatan di taman kanak-kanak.

Tujuan Program Kesehatan Ibu dan anak (KIA) adalah tercapainya

kemampuan hidup sehat melalui peningkatan derajat kesehatan yang optimal, bagi ibu

dan keluarganya untuk menuju Norma Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera (NKKBS)

serta meningkatnya derajat kesehatan anak untuk menjamin proses tumbuh kembang

optimal yang merupakan landasan bagi peningkatan kualitas manusia seutuhnya.

Salah satu sasaran yang ditetapkan untuk tahun 2010 adalah menurunkan

angka kematian ibu menjadi 125 per 100.000 kelahiran hidup, dan angka kematian

neonatal 16 per 1000 kelahiran hidup. Namun sampai saat ini sasaran tersebut belum

tercapai.

1
1.2 Rumusan Masalah

1. Apa itu program KIA (Kesehatan Ibu dan Anak)?

2. Apa saja ruang lingkup yang terdapat dalam KIA?

3. Apa tujuan menggunakan KIA?

1.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui definisi KIA

2. Untuk mengetahui ruang lingkup KIA

3. Untuk mengetahui tujuan KIA

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Definisi

Upaya Kesehatan ibu dan anak adalah upaya dibidang kesehatan yang

menyangkut pelayanan dan pemeliharaan ibu hamil, ibu bersalin, ibu

meneteki, bayi dan anak balita serta anak prasekolah.

Dalam KIA keluarga mempunyai peran yang besar dalam

mempengaruhi kehidupan seorang anak, terutama pada tahap awal maupun

tahap-tahap kritisnya, dan yang paling berperan sebagai pendidik anak-

anaknya adalah ibu. Peran seorang ibu dalam keluarga terutama anak adalah

mendidik dan menjaga anak-anaknya dari usia bayi sehingga dewasa, karena

anak tidak jauh dari pengamatan orang tua terutaa ibunya. (Asfryati, 2003)

2.2 Tujuan Program KIA

Tujuan Program Kesehatan Ibu dan anak (KIA) adalah tercapainya

kemampuan hidup sehat melalui peningkatan derajat kesehatan yang optimal,

bagi ibu dan keluarganya untuk menuju Norma Keluarga Kecil Bahagia

Sejahtera (NKKBS) serta meningkatnya derajat kesehatan anak untuk

menjamin proses tumbuh kembang optimal yang merupakan landasan

bagi peningkatan kualitas manusia seutuhnya. Sedangkan tujuan khusus

program KIA adalah :

1. Meningkatnya kemampuan ibu (pengetahuan , sikap dan perilaku), dalam

mengatasi kesehatan diri dan keluarganya dengan menggunakan teknologi

3
tepat guna dalam upaya pembinaan kesehatan keluarga,paguyuban 10

keluarga, Posyandu dan sebagainya.

2. Meningkatnya upaya pembinaan kesehatan balita dan anak prasekolah

secara mandiri di dalam lingkungan keluarga, paguyuban 10 keluarga,

Posyandu, dan Karang Balita serta di sekolah Taman Kanak-Kanak atau

TK.

3. Meningkatnya jangkauan pelayanan kesehatan bayi, anak balita, ibu hamil,

ibu bersalin, ibu nifas, dan ibu meneteki.

4. Meningkatnya mutu pelayanan kesehatan ibu hamil, ibu bersalin, nifas, ibu

meneteki, bayi dan anak balita.

5. Meningkatnya kemampuan dan peran serta masyarakat , keluarga dan

seluruh anggotanya untuk mengatasi masalah kesehatan ibu, balita, anak

prasekolah, terutama melalui peningkatan peran ibu dan keluarganya.

Prinsip pengelolaan Program KIA adalah memantapkan dan

peningkatan jangkauan serta mutu pelayanan KIA secara efektif dan efisien.

Pelayanan KIA diutamakan pada kegiatan pokok :

1. Peningkatan pelayanan antenatal di semua fasilitas pelayanan dengan mutu

yang baik serta jangkauan yang setinggi-tingginya.

2. Peningkatan pertolongan persalinan yang lebih ditujukan kepada

peningkatan pertolongan oleh tenaga professional secara berangsur.

3. Peningkatan deteksi dini resiko tinggi ibu hamil, baik oleh tenaga

kesehatan maupun di masyarakat oleh kader dan dukun bayi serta

penanganan dan pengamatannya secara terus menerus.

4. Peningkatan pelayanan neonatal (bayi berumur kurang dari 1bulan) dengan

mutu yang baik dan jangkauan yang setinggi tingginya.

4
2.4 Pelayanan dan Jenis Indikator KIA

1. Pelayanan antenatal :

Adalah pelayanan kesehatan yang diberikan kepada ibu selama masa

kehamilannya sesuai dengan standar pelayanan antenatal. Standar minimal

“5 T “ untuk pelayanan antenatal terdiri dari :

a. Timbang berat badan dan ukur tinggi badan

b. Ukur Tekanan darah

c. Pemberian Imunisasi TT lengkap

d. Ukur Tinggi fundus uteri

e. Pemberian Tablet zat besi minimal 90 tablet selama kehamilan.

Frekuensi pelayanan antenatal adalah minimal 4 kali selama kehamilan

dengan ketentuan waktu minimal 1 kali pada triwulan pertama, minimal 1

kali pada triwulan kedua, dan minimal 2 kali pada triwulan ketiga.

2. Pertolongan Persalinan

Jenis tenaga yang memberikan pertolongan persalinan kepada masyarakat :

a. Tenaga profesional : dokter spesialis kebidanan, dokter umum, bidan,

pembantu bidan dan perawat.

b. Dukun bayi :

Terlatih ialah dukun bayi yang telah mendapatkan latihan

tenaga kesehatan yang dinyatakan lulus.

Tidak terlatih ialah dukun bayi yang belum pernah dilatih oleh

tenaga kesehatan atau dukun bayi yang sedang dilatih dan belum

dinyatakan lulus.

c. Deteksi dini ibu hamil berisiko :

Faktor risiko pada ibu hamil diantaranya adalah :

5
1) Primigravida kurang dari 20 tahun atau lebih dari 35 tahun .

2) Anak lebih dari 4

3) Jarak persalinan terakhir dan kehamilan sekarang kurang 2 tahun

atau lebih dari 10 tahun

4) Tinggi badan kurang dari 145 cm

5) Berat badan kurang dari 38 kg atau lingkar lengan atas kurang dari

23,5 cm

6) Riwayat keluarga mendeita kencing manis, hipertensi dan riwayat

cacat kengenital.

7) Kelainan bentuk tubuh, misalnya kelainan tulang belakang atau

panggul.

Risiko tinggi kehamilan merupakan keadaan penyimpangan

dan normal yang secara langsung menyebabkan kesakitan dan

kematian ibu maupun bayi .

Risiko tinggi pada kehamilan meliputi :

1) Hb kurang dari 8 gram %

2) Tekanan darah tinggi yaitu sistole lebih dari 140 mmHg dan

diastole lebih dari 90 mmHg

3) Oedema yang nyata

4) Eklampsia

5) Perdarahan pervaginam

6) Ketuban pecah dini

7) Letak lintang pada usia kehamilan lebih dari 32 minggu.

8) Letak sungsang pada primigravida

9) Infeksi berat atau sepsis

6
10) Persalinan premature

11) Kehamilan ganda

12) Janin yang besar

13) Penyakit kronis pada ibu antara lain Jantung, paru, ginjal.

14) Riwayat obstetri buruk, riwayat bedah sesar dan komplikasi

kehamilan.

Risiko tinggi pada neonatal meliputi :

1) BBLR atau berat lahir kurang dari 2500 gram

2) Bayi dengan tetanus neonatorum

3) Bayi baru lahir dengan asfiksia

4) Bayi dengan ikterus neonatorum yaitu ikterus lebih dari 10 hari

setelah lahir

5) Bayi baru lahir dengan sepsis

6) Bayi lahir dengan berat lebih dari 4000 gram

7) Bayi preterm dan post term

8) Bayi lahir dengan cacat bawaan sedang

9) Bayi lahir dengan persalinan dengan tindakan.

d. Indikator pelayanan kesehatan ibu dan bayi

Terdapat 6 indikator kinerja penilaian standar pelayanan

minimal atau SPM untuk pelayanan kesehatan ibu dan bayi yang wajib

dilaksanakan yaitu  :

Cakupan Kunjungan ibu hamil K4

1) Pengertian

Kunjungan ibu hamil K4 adalah ibu hamil yang kontak dengan

petugas kesehatan untuk mendapatkan pelayanan ANC sesuai

7
dengan standar 5T dengan frekuenasi kunjungan minimal 4 kali

selama hamil, dengan syarat trimester 1 minimal 1 kali,  trimester

II minimal 1 kali dan trimester III minimal 2 kali . Standar 5 T

yang dimaksud   adalah :

a) Pemeriksaaan atau pengukuran tinggi dan berat badan

b) Pemeriksaaan atau pengukuran tekanan darah

c) Pemeriksaan atau pengukuran tinggi fundus

d) Pemberian imunisasi TT

e) Pemberian tablet besi

2) Definisi operasional

Perbandingan antara jumlah ibu hamil yang telah memperoleh

ANC sesuai standar K4  disatu wilayah kerja pada kurun waktu

tertentu dengan penduduk sasaran ibu hamil

3) Cara perhitungan

Pembilang : Jumlah ibu hamil yang telah memperoleh pelayanan

ANC sesuai standar K 4 disatu wilayah kerja pada kurun waktu

tertentu.

4) Sumber data :

a) Jumlah ibu hamil yang telah memperoleh pelayanan ANC

sesuai standar K4 diperoleh dari catatan register kohort ibu dan

laporan PWS KIA.

b) Perkiraan penduduk sasaran ibu hamil diperoleh dari Badan

Pusat Statistik atau BPS kabupaten atau propinsi jawa timur.

5) Kegunaan

a) Mengukur mutu pelayanan ibu hamil

8
b) Mengukur tingkat keberhasilan perlindungan ibu hamil melalui

pelayanan standar dan paripurna. Jumlah ibu hamil yang telah

memperoleh pelayanan ANC sesuai standar K4

Perkiraan penduduk

c) Mengukur kinerja petugas kesehatan dalam penyelenggaraan

pelayanan ibu hamil

2.5 Manajemen Kegiatan KIA

Pemantauan kegiatan KIA dilaksanakan melalui Pemamtauan Wilayah

setempat-KIA (PWS-KIA) dengan batasan :

Pemamtauan Wilayah Setempat KIA adalah alat untuk pengelolaaan kegiatan

KIA serta alat untuk motivasi dan komunikasi kepada sector lain yang terikat

dan dipergunakan untuk pemamtauan program KIA secara teknis maupun non

teknis. Melalui PWS-KIA dikembangkan indikator-indikator pemantauan

teknis dan non teknis, yaitu :

1. Indikator Pemantauan Teknis : Indikator ini digunakan oleh para

pengelola program dalam lingkungan kesehatan yang terdiri dari :

a. Indikator Akses

b. Indikator Cakupan Ibu Hamil

c. Indikator Cakupan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan

d. Indicator penjaringan Dini Faktor Resiko oleh Masyarakat

e. Indikator Penjaringan Faktor resiko oleh Tenaga Kesehatan

f. Indikator Neonatal

2. Indikator Pemamtauan Non teknis :

9
Indikator ini dimasksudnya untuk motivasi dan komunikasi

kemajuan maupun masalah operasional kegiatan KIA kepada para

penguasa di wilayah, sehingga di mengerti dan mendapatkan bantuan

sesuai keperluan. Indikator-indikator ini dipergunakan dalam berbagai

tingkat administradi, yaitu :

a. Indikator pemerataan pelayanan KIA

Untuk ini dipilih AKSES (jangkauan) dalam pemamtauan

secara teknis memodifikasinya menjadi indicator pemerataan

pelayanan yang lebih dimengerti oleh para penguasa wilayah.

b. Indikator efektivitas pelayanan KIA :

Untuk ini dipilih cakupan (coverage) dalam pemamtauan secara

teknnis dengan memodifikasinya menjadi indicator efektivitas

program yang lebih dimengerti oleh para penguasa wilayah.

Kedua indicator tersebut harus secara rutin dijabarkan per bulan,

perdesa serta dipergunakan dalam pertemuan-pertemuan lintas sektoral

untuk menunjukkan desa-desamana yang masih ketinggalan.

Pemantauan secara lintas sektoral ini harus diikuti dengan suatu

tindak lanjut yang jelas dari para penguasa wilayah perihal :

peningkatan penggerakan masyarakat serta penggalian sumber daya

setempat yang diperlukan.

2.6 Persyaratan Dan Mekanisme Kartu Insentif Anak (KIA)

1. Ketentuan Kartu Insentif Anak (KIA).

a. Sebagai Kartu Insentif Anak yang berdomisili di Kota Surakarta.

10
b. Memberikan fasilitas tertentu pada berbagai bidang sesuai kebutuhan

anak.

c. KIA bisa digunakan pula sebagai Kartu Identitas Anak sebelum anak

memiliki Identitas Resmi (KTP)

d. Waktu penyelesaian KIA untuk perseorangan 7 (tujuh) hari kerja dan

untuk kolektif 14 (empatbelas) hari kerja.

e. Pembuatan KIA tidak dipungut biaya (gratis).

f. KIA dapat diperoleh dengan menunjukan Akta Kelahiran, hal ini

dimaksudkan agar:

1) Orang tua memiliki kesadaran yang tinggi terhadap anaknya untuk

mencarikan akta kelahiran.

2) Mendukung RENSTRANAS tahun 2011, bahwa semua anak

Indonesia tercatat kelahirannya.

3) Mendukung RENSTRA Kota Surakarta Tahun 2011,

bahwa semua anak Surakarta tercatat kelahirannya.

4) Mendukung Program Kota Surakarta sebagai Kota Layak Anak.

5) Meningkatkan kesejahteraan dan perlindungan anak untuk

menjamin kehidupan, pertumbuhan dan perkembangannya secara

wajar baik jasmani , rohani maupun sosial.

2. Persyaratan

a. Mengisiformulirpermohonan KIA.

b. Foto copy Akta Kelahiran Anak.

c. Foto copy Kartu Tanda Penduduk dan Kartu Keluarga Orang Tua.

d. Pas foto anakberwarnaukuran 2 X 3 (2 lembar).

3. Mekanisme.

11
a. Penduduk atau yang mewakili (membawa kuasa) melapor ke Dinas.

b. Penduduk atau yang mewakili (membawa kuasa)mengisi dan

menandatangani formulir permohonan KIA

c. Petugas Dinas melakukan verifikasi dan validasi berkas permohonan.

d. Petugas melakukan perekaman data ke dalam data base KIA.

e. Dinas menerbitkan KIA dengan diberikan kepada pemohon.

2.7 Target Program Kesehatan Ibu dan Anak (KIA)

1. Target program adalah meningkatnya ketersediaan dan keterjangkauan

pelayanan kesehatan yang bermutu bagi seluruh masyarakat pada tahun

2014 dalam program gizi serta kesehatan ibu dan anak yaitu :

2. Ibu hamil mendapat pelayanan Ante Natal Care (K1) sebesar 100%.

3. Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan terlatih sebesar 90%.

4. Cakupan peserta KB aktif sebesar 65%.

5. Pelayanan kesehatan bayi sehingga kunjungan neonatal pertama (KN1)

sebesar 90% dan KN Lengkap (KN1, KN2, dan KN3) sebesar 88%.

6. Pelayanan kesehatan anak Balita sebesar 85%.

7. Balita ditimbang berat badannya (jumlah balita ditimbang/balita

seluruhnya (D/S) sebesar 85%).

8. ASI Eksklusif pada bayi usia 0-6 bulan sebesar 80%.

9. Rumah Tangga yang mengonsumsi Garam Beryodium sebesar 90%.

10. Ibu hamil mendapat 90 Tablet Tambah Darah sebesar 85% dan Balita usia

6-59 bulan mendapatkan Kapsul Vitamin A sebanyak 85%.

11. Cakupan Imunisasi Dasar Lengkap kepada bayi 0-11 bulan sebesar 90 %.

12
12. Penguatan Imunisasi Rutin melalui Gerakan Akselerasi Imunisasi Nasional

(GAIN) UCI, sehingga desa dan kelurahan dapat mencapai Universal

Child Immunization (UCI) sebanyak 100%.

13. Pelaksanaan promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat dalam

mendukung terwujudnya Desa dan Kelurahan Siaga aktif sebesar 80%

2.8 Strategi Program Kesehatan Ibu dan Anak (KIA)

Strategi Promosi Peningkatan KIA serta percepatan penurunan AKI

dan AKB adalah melalui Advokasi, Bina Suasana dan Pemberdayaan

Masyarakat yang didukung oleh Kemitraan.

1. Advokasi

Advokasi merupakan upaya strategis dan terencana untuk

mendapatkan komitmen dan dukungan dari para pengambil keputusan dan

pihak terkait (stakeholders) dalam pelayanan KIA.

2. Bina Suasana

Bina Suasana merupakan upaya menciptakan opini publik atau

lingkungan sosial, baik fisik maupun non fisik, yang mendorong individu,

keluarga dan kelompok untuk mau melakukan Perilaku Hidup Bersih dan

Sehat (PHBS) terkait dengan upaya peningkatan KIA serta mempercepat

penurunan AKI dan AKB. Bina suasana salah satunya dapat dilakukan

melalui sosialisasi kepada kelompok-kelompok potensial, seperti

organisasi kemasyarakatan, kelompok opini dan media massa. Bina

suasana perlu dilakukan untuk mendukung pencapaian target program

KIA.

3. Pemberdayaan Masyarakat

13
Pemberdayaan masyarakat merupakan upaya menumbuhkan

kesadaran, kemauan, kemampuan masyarakat dalam mencegah dan

mengatasi masalah KIA. Melalui kegiatan ini, masyarakat diharapkan

mampu berperilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) dan berperan serta

dalam pemberdayaan masyarakat di bidang KIA.

4. Kemitraan

Kemitraan dalam penanganan masalah KIA adalah kerjasama formal

antara individu-individu, kelompok-kelompok peduli KIA atau organisasi-

organisasi kemasyarakatan, media massa dan swasta/dunia usaha untuk

berperan aktif dalam upaya peningkatan KIA di masyarakat.

14
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dengan adanya program KIA maka akan tercapai kemampuan hidup


sehat melalui peningkatan derajat kesehatan yang optimal, bagi ibu dan keluarganya
untuk menuju Norma Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera (NKKBS) serta
meningkatnya derajat kesehatan. anak untuk menjamin proses tumbuh kembang
optimal.

3.2 Saran

Dalam pembuatan makalah ini penulis sadar bahwa makalah ini masih
banyak kekurangan dan masih jauh dari kata kesempurnaan. Oleh karena itu, kritik
dan saran dari pembaca sangatlah kami perlukan agar dalam pembuatan makalah
selanjutnya akan lebih baik dari sekarang.

15
DAFTAR PUSTAKA

Notoadmodjo, S. 2008. Kesehatan Ibu dan Anak. Jakarta: Rineka Cipta.

Mubarak, dkk. 2007. Kesehatan Ibu dan Anak KIA. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Kementerian Kesehatan RI. Rencana Operasional Promosi Kesehatan Ibu dan Anak. 

16

Anda mungkin juga menyukai