Anda di halaman 1dari 32

Masalah Program KIA KB di Puskesmas Tanjung Karang

Oleh:
Dila Ardani 014.06.0026

Pembimbing:
dr. Nurviana Indah Permatasari

KEPANITERAAN KLINIK BAGIAN ILMU KESEHATAN


MASYARAKAT PUSKESMAS TANJUNG KARANG
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ISLAM AL-AZHAR
MATARAM 2020
KATA PENGANTAR
Puja dan Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
dengan segala limpahan nikmat-Nya saya dapat menyelesaikan laporan yang
berjudul “Masalah Program KIA KB di Puskesmas Tanjung Karang”

Dalam penyusunan laporan ini, saya banyak mendapatkan bantuan,


bimbingan, masukan dan motivasi dari berbagai pihak baik secara langsung
maupun tidak langsung. Untuk itu dalam kesempatan ini, saya menyampaikan
ucapan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah memberi arahan dan
penjelasan tentang tata cara penulisan laporan ini.

Saya menyadari, penulisan ini masih banyak kekurangannya, untuk itu


saya sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi
kesempurnaan laporan ini. Semoga laporan ini bisa bermanfaat bagi
mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Islam Al-Azhar Mataram yang
sedang menjalani preklinik di Puskesmas Tanjung Karang.

Mataram, 9 Agustus 2020

Penyusun

ii
DAFTAR ISI
Halaman Judul..............................................................................................i
Kata Pengantar..........................................................................................2
Daftar Isi.....................................................................................................3
BAB I : PENDAHULUAN......................................................................1
1.1. Latar Belakang...............................................................................1
1.2. Tujuan............................................................................................2
1.3. Manfaat..........................................................................................3
BAB II : GAMBARAN UMUM...............................................................4
2.1 Kondisi Geografi Dan Topografi...................................................4
2.2 Keadaan Geografi...........................................................................4
BAB III : METODE ANALISIS DAN PEMECAHAN MASALAH....4
3.1. Teknik Pengumpulan Data............................................................19
3.2. Tolak Ukur....................................................................................19
3.3. Cara Analisis dan Pemecahan Masalah.........................................19
BAB IV : HASIL ANALISIS DAN PEMECAHAN MASALAH......22
4.1. Identifikasi Masalah......................................................................22
4.2. Analisa Masalah............................................................................22
4.3. Prioritas Masalah.......................................................................2322
4.4. Penyebab Masalah.........................................................................22
4.5. Alternatif Pemecahan Masalah.....................................................25
BAB V : PENUTUP.................................................................................27
5.1. Kesimpulan...................................................................................27
5.2. Saran..............................................................................................27
DAFTAR PUSTAKA...................................Error! Bookmark not defined.

iii
BAB I
PENDAHULUA
N

1.1. Latar Belakang


Salah satu indikator yang menggambarkan kesejahteraan masyarakat di
suatu negara adalah Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi dan
Balita (AKB dan AKABA). Oleh karena itu, upaya peningkatan kesehatan ibu dan
anak mendapat perhatian khusus. Angka kematian bayi di Indonesia telah
mengalami kemajuan yang signifikan dalam upaya penurunan kematia bayi dalam
beberap dekade terakhir. Pada tahun 1960, Angka Kematian Bayi (AKB)
Indonesia adalah 12 per 1.000 kelahira hidup. Angka ini turun menjadi 68 per
1.000 kelahiran hidup pada 1989, 57 pada 1992 dan 46 pada 1995. Pada dekade
1990-an, ratarata penurunan lima persen per tahun, sedikit lebih tinggi dari
pada dekade 1980-an sebesar empat persen per tahun.
Walaupun pencapaian telah begitu menggembirakan,
tingkat kematian bayi di Indonesia masih tergolong tinggi jika dibandingkan
dengan negara-negar anggota ASEAN, yaitu 4,6 kali lebih tinggi dari Malaysia,
1,3 kali lebih tinggi dari Filipina, dan 1,8 kali lebih tinggi dari Thailand.
Angka kematian Ibu (AKI) dan Angka kematian bayi (AKB) Indonesia
masih tertinggi di Asia. Tahun 2002 kematian ibu melahirkan mencapai 307 per
100.000 kelahiran Angka ini 65 kali kematian ibu Singapura, 9,5 kali dari
Malaysia. Bahkan 2,5 kali lipat dari indeks Filipina. Angka kematian ibu
merupakan indikator utama yang membedakan suatu negara digolongkan negara
maju atau negara berkembang. Rata-rata AKI di dunia dari 100.000 kelahiran
tingkat kematian ibu mencapai 400. Di negara maju indeks AKI mencapai 20
kematian per 100.000 kalahiran. Sedangkan rata-rata negara berkembang 440
kematian ibu per 100.000 kelahiran, Target pemerintah adalah untuk menurunkan
AKI dari 390 per 100.000 kelahiran hidup (SKDI 1994) menjadi 225 per 100.000
pada tahun 1999 menurunkannya lagi menjadi 125 per 100.000 pada tahun 2010.
Pemerintah bersama masyarakat bertanggung jawab untuk menjamin
1
bahwa setiap ibu memiliki akses terhadap pelayanan kesehatan ibu yang
berkualitas, mulai dari saat hamil, pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan di
fasilitas pelayanan

2
kesehatan, dan perawatan pasca persalinan bagi ibu dan bayi, termasuk perawatan
khusus dan rujukan jika terjadi komplikasi, serta akses terhadap Keluarga
Berencana (KB). Oleh karena itu juga, puskesmas sebagai fasilitas keseshatan
primer harus menyediakan program pelayanan dasar yang menunjang ibu dan
anak. Disamping itu, dalam upaya percepatan penurunan AKI diperlukan
intervensi lebih ke hulu yakni kepada kelompok remaja dan dewasa muda
(Kemenkes RI, 2018) .
Pada masa pandemi COVID-19 ini, dalam rangka mendukung program
pemerintah untuk menurunkan angka penyebaran COVID-19 diharapkan
pelayanan kesehatan yang sifatnya tidak darurat bisa dilakukan dari rumah saja
seperti program-program pelayanan dalam KIA dan KB yang tidak darurat.
Namun tentu saja cakupan program KIA KB pada kondisi ini memiliki
kesenjangan dengan target, bahkan saat tidak ada pandemipun dapat ditemukan
kesenjangan tersebut.
Oleh karena itu, makalah ini disusun untuk dapat menganalisis masalah
dan memberikan alternatif pemecahan masalah program KIA KB yang ditemukan
di Puskesmas Tanjung Karang selama masa pandemi COVID 19, mulai dari
identifikasi masalah sampai dengan bentuk intervensi kegiatan untuk mengatasi
masalah tersebut

1.2. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mengetahui program KIA KB dengan melihat profil Puskesmas Tanjung
Karang tahun 2019
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui program-program KIA KB yang dilaksanakan di
Puskesmas Tanjung Karang tahun 2019
b. Mengetahui masalah dalam program KIA KB yang dilaksanakan di
Puskesmas Tanjung Karang tahun 2019
c. Mengetahui kemungkinan penyebab masalah dalam program KIA KB
yang dilaksanakan di Puskesmas Tanjung Karang tahun 2019
d. Merusmuskan alternatif pemecahan masalah dalam program KIA KB
yang dilaksanakan di Puskesmas Tanjung Karang tahun selama masa
pandemi COVID-19.

1.3. Manfaat
1. Bagi Dokter Muda
a. Menambah pengetahuan mengenai program pelayanan kesehatan
khususnya program KIA KB yang ada di puskesmas.
b. Sebagai sarana untuk pengaplikasian ilmu pengetahuan selama
pendidikan preklinik dalam bidang ilmu kesehatan masyarakat.
2. Bagi Puskesmas Tanjung Karang
Menciptakan kerjasama yang menguntungkan dan bermanfaat
antara Puskesmas Tanjung Karang dengan Program Studi Pendidikan
Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Islam Al-Azhar Mataram.
BAB II
GAMBARAN UMUM

2.3 KONDISI GEOGRAFI DAN TOPOGRAFI


Puskesmas Tanjung Karangadalah salah satu Puskesmas di Kota Mataram,
letaknya diapit antara Puskesmas Karang pule dan puskesmas Ampenan.
Gambar 1. Peta Wilayah Puskesmas Tanjung Karang Tahun 2019

Sumber: Bappeda Kota Mataram


Adapun batas-batas administrasi adalah sebagai berikut :
 Sebelah Utara : Kelurahan Ampenan
 Sebelah Selatan : Kelurahan Jempong Baru
 Sebelah Timur : Kelurahan Karang Pule
 Sebelah Barat : Selat Lombok
2.4 Keadaan Geografi
Puskesmas Tanjung Karang terletak di Kelurahan Tanjung Karang Kecamatan
Sekarbela, Kota Mataram batas wilayah kerja Puskesmas Rensing yaitu:
 Sebelah Utara : Kelurahan Ampenan Tengah
 Sebelah Selatan : Kecamatan Labuapi
 Sebelah Barat : Selat Lombok
 Sebelah Timur : Kecamatan Mataram

A. LUAS WILAYAH
Puskesmas Tanjung Karang adalah salah satu Puskesmas dari 11 Puskesmas
yang ada di wilayah Kota Mataram, yang terletak paling timur dari Kota Mataram,
terletak di Kecamatan Sekarbela Kelurahan Tanjung Karang lokasi di Jalan Sultan
Salahudin No. Tanjung Karang.
1. Batas Wilayah
- Sebelah timur : Kelurahan Karang Pule
- Sebelah barat : Selat Lombok
- Sebelah utara : Kelurahan Ampenan Tengah
- Sebelah selatan : Kelurahan Jempong Barat
2. Luas Wilayah Kelurahan dan Jumlah
Lingkungan Tebel 2.1 Luas Wilayah
Jumlah Luas
No Kelurahan RT Topografi
Lingkungan wil/km
1 Tanjung Karang 6 29 2,57 Dataran
2 Tanjung Karang 5 31 0,678 Dataran
Permai
3 Kekalik Jaya 6 21 1,352 Dataran
4 Taman Sari 6 21 1,61 Dataran
5 Ampenan Selatan 4 0,84 Dataran
6 Banjar 3 0,41 Dataran
Jumlah 30 7,46 Dataran
Sumber : Kelurahan
B. JUMLAH PENDUDUK DAN KEPALA KELUARGA
Tabel 2.2 Jumlah Penduduk dan Kepala Keluarga Tahun
2019
Jumlah penduduk
No Kelurahan Ket
Penduduk
Jumlah KK
Laki-laki Perempuan
1. Tanjung Karang 5275 5012 10287 1660
2. Tanjung Karang 1715
4730 4631 9361
Permai
3. Kekalik Jaya 10278 11238 21516 5274
4. Taman Sari 5100 4880 9980 1696
5. Ampenan Selatan 4816 4704 9520 2314
6. Banjar 3947 3995 7942 1497
Jumlah 34.146 34.460 68.606 14.146

C. EKONOMI DAN SOSIAL


Tabel 2.3 Mata Pencaharian Penduduk Kelurahan Puskesmas Tanjung Karang

TNI/P Lain-
No Kelurahan PNS Swasta Wirausaha Dokter Nelayan Buruh
olri lain
1 Tanjung Karang 125 25 300 203 - 207 35 223
2 Tanjung Karang 984 106 2091 0 0 0 147 4242
Permai
3 Kekalik Jaya 627 66 644 1252 2 - - 48
4 Taman Sari 850 396 570 1224 12 2 80 319
5 Ampenan Selatan 350 392 1232 817 6 - 1665 -
6 Banjar 182 24 1041 2326 7 379 399 4814
JUMLAH 3118 1009 5878 5822 27 588 2326 9646
Sumber : Kelurahan
Tabel 2.4 Organisasi Sosial Masyarakat
Kelompok
Kelompok
No Kelurahan Organisasi Sosial Olah
Nelayan
Raga/PSM
1 Tanjung 3 3
Karang
2 Tanjung 4 1 4
Karang Permai
3 Kekalik Jaya 1 3
4 Taman Sari 4 - 2
5 Ampenan - - -
Selatan
6 Banjar 3 0 1
JUMLAH
Sumber : Kelurahan

Tabel 2.5 Sarana Pendidikan


Sarana Pendidikan
No Kelurahan TK/
SD/MI SLTP SLTA/MA Sarjana
PAUD
1 Tanjung 1 2 1 1 -
Karang
2 Tanjung 2 3 - - -
Karang Permai
3 Kekalik Jaya 5 3 1 1 1
4 Taman Sari 6 5 2 2
5 Ampenan 4 1 1 -
Selatan
6 Banjar 4 3 2 2
TOTAL 24 17 7 6 1
Sumber : Kelurahan

Tabel 2.6 Tingkat Pendidikan Penduduk Wilayah Puskesmas Tanjung Karang

Tingkat Pendidikan
Tdk/
No Kelurahan SLTA/M
Belum SD/MI SLTP Diploma Sarjana
A
Sekolah
1 Tanjung Karang 622 530 235 373 122 133
2 Tanjung Karang 1331 1153 657 2286 314 1772
Permai
3 Kekalik Jaya 2871 680 2310 3321 - 904
4 Taman Sari 1637 1238 796 2923 367 1820
5 Ampenan Selatan 2484 1105 1371 3505 1569 409
6 Banjar 1376 523 518 888 38 229
TOTAL 10321 5229 5887 13296 2410 5267
Sumber : Kelurahan

Tabel 2.7 Data Jumlah Posyandu, Kader Aktif dan Strata Posyandu
Jumlah Kader Strata Posyandu
Kelurahan
Posyandu Aktif Pratama Madya Purnama Mandiri
Tanjung 6 30 - - 4 2
Karang
Tanjung 7 35 - 2 5 -
Karang
Permai
Kekalik Jaya 7 35 4 3 -
Taman Sari 4 20 - - 4 -
Ampenan 6 30 - 1 1 4
Selatan
Banjar 4 20 - - - 4
Jumlah 34 170 - 7 17 10
Sumber : Kelurahan
Tabel 2.8 Sarana Kesehatan Yang ada di Wilayah Puskesmas Tanjung Karang
Sarana Kesehatan
No Kelurahan Rumah
Pustu Poskesdes Puskesmas Apotek Klink
Sakit
1 Tanjung Karang 0 1 2
2 Tanjung Karang - - - 2 1
Permai
3 Kekalik Jaya - 1 - 4 1
4 Taman Sari
5 Ampenan Selatan 1 1 2 1
6 Banjar 1
TOTAL 1 2 1 10 1 3
Sumber : Kelurahan
D. KEADAAN PUSKESMAS
1. Fasilitas Kesehatan yang ada di Wilayah Puskesmas Tanjung Karang
 Rumah Sakit : 2 buah
 Dokter Umum Praktek Swasta : 4 buah
 Dokter Gigi Praktek swasta : 1 buah
 Dokter Spesialis Praktek Swasta : 1 buah
 Bidan Praktek Swasta : 7 buah
 Puskesmas : 1 buah
 Puskesmas Pembantu : 2 buah
 Puskesmas Keliling : 1 buah
 Posyandu : 34 buah
 Pokesdes : 2 buah
 Ambulance : 2 buah
 Klinik : 2 buah
 Apotik : 7 buah
 Batra : 6 buah
 Posyandu Remaja : 1 Buah
 Posyandu Lansia : 12 buah
 Pos Bindu : 6 buah
2. Fasilitas Lain – lain
 Rumah Rehabilitas Sosial : 1 buah
3. Tenaga Kesehatan yang ada di Puskesmas Tanjung Karang
 Kepala Puskesmas : 1 orang
 Ka.Sub.Bag.TU : 1 orang
 Dokter Umum : 3 orang
 Dokter Gigi : 1 orang
 Bidan : 8 orang
 Bidan Poskesdes : 4 orang
 Perawat : 22 orang
 Perawat Gigi : 3 orang
 Tenaga Gizi : 4 orang
 Asisten Apoteker : 2 orang
 Apoteker : 1 orang
 Tenaga Laboratorium : 4 orang
 Tenaga Kesehatan Lingkungan : 5 orang
 Tenaga Promkes : 2 orang
 Rekam Medik : 2 orang
 Pekarya Kesehatan : 2 orang
 Administrasi Umum : 4 orang
 Supir : 2 orang
 CS : 4 orang
 Satpam : 2 orang
 Jaga malam : 1 orang
Jumlah seluruhnya : 83 orang

E. SARANA DAN PRASARANA


1. Gedung
 Ruang Rawat Jalan
1. Poli KIA/KB
2. Poli Pemeriksaan Anak (MTBS)
3. Poli Lansia/PTM
4. Poli Gigi
5. Laboratorium
6. Apotek
7. Gudang Obat
8. Loket
9. Ruang Program
10. Ruang UKM (Gizi,Keslim,Promkes,P2)
11. Ruang Konseling
12. Ruang Pelayanan Tindakan
13. Ruang BP
14. Ruang Imunisasi
 Ruang Rawat Inap
1. Ruang Perawatan Laki-laki
2. Ruang Perawatan Perempuan
3. Ruang Perawatan Anak
4. Ruang Persalinan
 Ruang
Administrasi
1. Ruang Tata Usaha
 Ruang Lain – lain
1. Ruang Kepala Puskesmas
2. Ruang Program
3. Dapur Gizi
4. Aula Pertemuan

PEMBIAYAAN PUSKESMAS :
2.9 Alokasi Dan Realisasi Anggaran Puskesmas Tanjung Karang Menurut Jenis
Belanja Tahun Anggaran 2019
NO JENIS BELANJA JUMLAH APBN APBD BPJS KES
( Rp ) ( Rp ) ( Rp ) (Rp)
1 2 3 4 5 6
1 Belanja Pegawai
Anggaran
Realisasi
Persentase ( % )
2 Belanja Barang
Anggaran
Realisasi
Persentase ( % )
3 Belanja Modal
Anggaran
Realisasi
Persentase ( % )
4 Belanja Bantuan
Anggaran
Realisasi
Persentase ( % )
5 Belanja Obat-obat-
an
Anggaran
Realisasi
Persentase ( % )
6 Belanja Alkes
Anggaran
Realisasi
Persentase ( % )
7 Belanja Perjalanan
Dinas
Anggaran
Realisasi
Persentase ( % )
8 JUMLAH
Anggaran
Realisasi
Persentase ( % )

2.5 Sarana dan Tenaga Kesehatan


Tabel 2.10 Data Ketenagaan Puskesmas Tj. Karang (PNS, Tenaga Kontrak
Perjanjian Kerja ) Tahun 2019.
Jenis Yang ada Status
No Kekurangan Ket.
Ketenagaan Sekarang Kepegawaian

Puskesmas
I.
Induk
1. S2 Manajemen 1 - PNS Kapus
2. Dokter 3 - PNS 2, Kontrak 1
3. Dokter Gigi 1 - Kontrak

4. Sarjana/D3 -
a. Ners 5 - PNS 1, Kontrak 4
b. S.Kep 3 PNS 3
PNS 6
c. SKM 2 0 Perawat
Kontrak 7
d. D III
13 PNS 7, Kontrak 1
Keperawatan
e. DIV
2 - PNS
Kebidanan
f. AKBID 13 0 PNS 5, Kontrak 8,
g. Akademi
4 - PNS ,
Gizi

h. DIII Analis
4 - PNS
Kes.
i. SMAK 0 - PNS
j. S1 Adm. KTU dan
2 - PNS
Negara Bend.JKN
5. Perawat Gigi 3 - PNS
6. Sanitarian 5 - PNS 3, Kontrak 2
7. S. 1 Farmasi 1 1 PNS Gudang Obat
8. D III Farmasi 2 0 PNS R. Apotik
9. Rekam Medik 1 2 PNS 1, kontrak 1 Loket
10. SMA 3 - PNS 3, Bend. 2, 1 Loket
Paket C/setara
11. 2 2 Kontrak 2 Tugas masak, CS
SMA
Pemegang gd.
12. SMK 1 - PNS 1
obat
Paket B/Setara
13. 1 4 PNS. 1, Kontrak 3 CS, Loket, Lenen
SMP
Puskesmas
II.
Pembantu
1. S1 Keperawatan 0 PNS
1 di Pustu
Ampenan Selatan
2. DIII Perawat 2 - PNS 2,
1 di Pustu
Perumnas
III Poskesdes
2 di Poskesdes
1 Bidan 4 - 2 PNS, 2 Kontrak Kekalik Jaya dan
1 di Amp.Selatan
Jumlah 73 10
Tabel 2.11 Keadaan Sarana Prasarana Kesehatan Di Puskesmas Tanjung Karang
Tahun 2019.
Kondisi
No Jenis Sarana/Prasarana Jumlah Rusak Rusak Rusak Ket
Ringan Sedang Berat
I Sarana Kesehatan
1. Puskesmas Pembantu 1 bh - - -
2. Poskesdes 2 bh - - -
3. Rumah sewa 7 bh - - -
4. Rumah Dinas Dokter 1 - - -
5. Puskesmas Keliling Roda 4 1 - - -
6. Ambulance 2 - - -
7. Sepeda Motor 12 - - -
08. Ambulance Desa 6 - - -
II Sarana Penunjang
1. Komputer 10 Unit - - -
2. Laptop 4 unit - - -
3. Mesin Tik 0 - 0
4. Telepon 1 - - 1
5. Jenset 3 bh - - 1
6. Kulkas Vaksin 3 bh - - 1
7. Lemari es 3 bh - - -
8. Cool Pack 60 bh - - -
9. Vaksin Carier 6 bh - - -
10. Sumur BOR 0

2.12 Daftar Nama Nama Pemegang Sepeda Motor Puskesmas Tanjung Karang
NO NAMA PLAT KEADAAN

1 HJ ST NURHAYATI DR 3327 AK BAIK

AHMAD FATHURAHMAN
2 DR 2104 AK BAIK
A

3 L YUSRANULLAH DR 2940 AK BAIK

4 L SURYADI DR 3343 AK BAIK

5 L SUPARI B 3704 SQC BAIK

6 ST SUMARIYANI DR 3093 AK BAIK

7 BUDI HASTUTI DR 3109 AK BAIK

8 NI LUH KT SRI DR 4384 AK BAIK

9 JULI FITRIANI DR 4482 AK BAIK

10 NI LUH AYU M DR 4597 AK BAIK

11 ABDUL KASAB DR 2951 AK BAIK

12 NANANG SUKIRMAN DR 3339 AK BAIK

2.3 Profil Kesehatan


1. Visi
` Terwujudnya Puskesmas Tanjung Karang dengan wilayah kerja yang sehat
dan mandiri tahun 2020.
2. Misi
1. Mewujudkan petugas yang sehat dan mandiri melalui upaya peningkatan
kompetensi dan pemberdayaan tenaga berdasarkan pertanggungjawaban wilayah
kerja
2. Mewujudkan pelayanan yang sehat dan mandiri pada pelaksanaan upaya
kesehatan wajib dan pilihan melalui upaya bimbingan program, pengawasan, dan
pengendalian
3. Mewujudkan masyarakat di wilayah kerja menjadi sehat dan mandiri melalui
upaya pemberdayaan optimal UKBM
4. Mewujudkan manajemen yang sehat dan mandiri melalui mekanisme
perencanaan, pencatatan dan pelaporan serta evaluasi
3. Tata Nilai
S : Sopan dalam memberikan pelayanan dengan senantiasa
memperhatikan norma kesopanan serta mengembangkan sikap
saling menghargai.
E : Empati dalam melayani masyarakat.
H : Handal dalam memberikan pelayanan.
A : Akuntabel dalam memberikan pelayanan kesehatan sesuai
pedoman, prosedur, standart pelayanan yang di tetapkan, dapat
di ukur dan dipertanggungjawabkan.

T : Tanggap dalan pelayanan dan terhadap masalah kesehatan


masyarakat.
I : Inovatif menyikapi masalah kesehatan.

4. Motto
Melayani Dengan HATI + (Hemat, Aktif, Tulus, Ikhlas, dan Profesional)
5. Selogan
Masyarakat Sehat, Dambaan kami
BAB III
METODE ANALISIS DAN PEMECAHAN MASALAH
2.1. Teknik Pengumpulan Data
Sumber data yang digunakan dalam kegiatan ini berasal dari data
sekunder. Sumber data sekunder adalah sumber data yang tidak langsung
memberikan data pada pengumpul data (Sugiono, 2008) . Sumber data
sekunder laporan analisa ini adalah buku laporan Profil Kesehatan
Puskesmas Tanjung Karang Tahun 2019. Laporan yang diambil dalam
buku tersebut adalah laporan cakupan pelayanan program KIA dan KB.

2.2.Tolak Ukur
a. Indikator Penilaian Kinerja Puskesmas (PKP)

2.3.Cara Analisis dan Pemecahan Masalah


Sistematika/alur dari proses analisa masalah sampai dengan pemecahan
masalah adalah sebagai berikut:
1. Identifikasi Masalah
Masalah adalah kesenjangan antara tolak ukur dengan hasil
pencapaian. Adanya masalah diidentifikasi dengan memandingkan
keberhasilan pada program dengan tolak ukur.
2. Analisa Masalah
Setelah identifikasi masalah, dilakukan analisa terhadap hasil dari
kesensangan capain dan tolak ukur.
3. Prioritas Masalah
Setelah masalah kesehatan teridentifikasi, langkah selanjutnya
adalah penentuan prioritas masalah kesehatanuntuk menentukan masalah
kesehatan mana yang perlu mendapat perhatian lebih dari masalah
kesehatan lainnya.Untuk penentuan prioritas masalah kesehatan yang
ada, dilakukan menggunakan analisis USG dengan kriteria sebagai
berikut (Menkes RI, 2016):
U : Urgency (tingkat kepentingan yang mendesak).
S : Seriousness (tingkat kesungguhan, bukan dengan waktu untuk
penanganan masalah).
G : Growth (tingkat perkiraan dan bertambah buruknya keadaan pada saat
masalah mulai terlihat dan sesudahnya).

Sedangkan penilaian kriteria USG adalah sebagai berikut :


Tabel 3.2. Penilaian Kriteria USG
Nilai Kriteria
Urgency Seriousness Growth
5 Sangat urgen Sangat serius Sangat tumbuh
4 Cukup urgen Cukup serius Cukup
3 Urgen Serius Tumbuh
2 Kurang urgen Kurang serius Kurang tumbuh
1 Sangat kurang Sangat kurang Sangat kurang
urgen serius tumbuh

4. Penyebab Masalah
Setelah ditentukan masalah yang menjadi prioritas, selanjutnya
dicari akar penyebab dari masalah tersebut. Penyebab masalah agar
dikonfirmasi dengan data di Puskesmas Tanjung Karang. Metode yang
dipergunakan dalam mencari akar penyebab masalah pada laporan ini
adalah diagram sebab akibat dari Ishikawa (diagram tulang ikan/ fish
bone). Langkah-langkah penyusunannya meliputi:
a. Penuliskan “masalah” pada bagian kepala ikan.
b. Pembuatan garis horizontal dengan anak panah menunjuk kearah
kepala ikan.
c. Menetapkan kategori utama dari penyebab.
d. Membuat garis dengan anak panah menunjuk ke garis horizontal.
e. Melakukan brainstorming (curah pendapat) dan fokuskan pada
masing-masing kategori.
f. Setelah dianggap cukup, dengan cara yang sama lakukan untuk
kategori utama yang lain.
g. Untuk masing-masing kemungkinan penyebab, coba membuat
daftar sub penyebab dan letakkan pada cabang yang lebih kecil.
h. Setelah semua ide/pendapat dicatat, lakukan klarifikasi data
untuk menghilangkan duplikasi ketidaksesuaian dengan masalah,
dll.

5. Alternatif Pemecahan Masalah


Prioritas pemecahan masalah digunakan metode dengan CARL
dengan uraian variabel sebagai berikut (Menkes RI, 2016):
C (Capability) :Ketersediaan sumber daya (dana dan
sarana/peralatan)
A(Accesibility) :Kemudahan masalah yang diatasi, (ketersediaan
metode/cara/peraturan)
R (Readyness) :Kesiapan tenaga pelaksana maupun sasaran.
L (Leverage) :Seberapa besar pengaruh kriteria yang satu dengan
yang lain dalam pemecahan masalah yang dibahas

Dengan menggunakan skor masing-masing variabel :


1 = Tidak mampu; 2 = Kurang mampu; 3 = Mampu; 4 = Sangat mampu.
BAB IV
HASIL ANALISIS DAN PEMECAHAN MASALAH

Pada bab ini akan dilakukan analisa masalah dan pemecahan masalah
program KIA KB yang ditemukan di Puskesmas Tanjung Karang, mulai dari
identifikasi masalah sampai dengan bentuk intervensi kegiatan untuk mengatasi
masalah tersebut. Adapun sistematika/alur dari proses analisa masalah sampai
dengan pemecahan masalah adalah sebagai berikut:
1. Identifikasi Masalah
2. Analisa Masalah
3. Prioritas Masalah
4. Penyebab Masalah
5. Alternatif Pemecahan Masalah
Dengan menganalisa serta membuat suatu pemecahan masalah kesehatan
di wilayah kerja Puskesmas Tanjung Karang dengan cermat, diharapkan
Puskesmas Tanjung Karang dapat menemukan alternatif pemecahan masalah
kesehatan melalui kegiatan-kegiatan intervensi secara efektif dan efisien.
Sehingga dapat membantu dan meningkatkan pembangunan khususnya bidang
kesehatan di wilayah kerja Puskesmas Tanjung Karang.

3.1. Identifikasi Masalah


Tabel 3.1. Identifikasi Masalah Upaya Kesehatan Dalam Program KIA KB di
Puskesmas Tanjung Karang Tahun 2019
No Identifikasi Masalah Target Pencapaian Kesenjangan Indikator
1 Pelayanan kesehatan 80% 93,3% + 13,03% PKP
untuk ibu hamil (K1)
2 Pelayanan kesehatan 80% 85,59% +5,59% PKP
untuk ibu hamil (K2)
3 Pelayanan persalinan 80% 81,04% +1,04% PKP
oleh tenaga kesehatan
4 Pelayanan kesehatan 80% 85,12% +5,12% PKP
untuk neonatus
(Kunjungan neonatus
3)
5 Pelayanan kesehatan 80% 96,04% +16,04% PKP
untuk bayi
(Kunjungan bayi 4)
6 Pelayanan PUS KB 80% 74,49% -5,51% PKP
aktif

3.2. Analisa Masalah


Cakupan pelayanan PUS KB aktif belum mencapai target

3.3. Prioritas Masalah


Setelah dilakukannya identifikasi masalah, ditemukan hanya pelayanan PUS
KB aktif yang belum mencapai target dalam program KIA KB di Puskesmas
Tanjung Karang tahun 2019. Oleh karena itu, penentuan prioritas masalah
tidak dilakukan.

3.4. Penyebab Masalah


Penyebab masalah diatas diidentifikasi akar penyebab masalah sehingga
alternatif pemecahan masalah dapat ditentukan, seperti diuraikan diagram
fishbone berikut :
Gambar 3. 1. Diagram fishbone untuk masalah cakupan pelayanan PUS KB aktif
yang belum mencapai target pada masa pandemi COVID-19

3.5. Alternatif Pemecahan Masalah


Prioritas pemecahan masalah digunakan metode dengan CARL dengan
uraian variabel sebagai berikut (Menkes RI, 2016):
C (Capability) :Ketersediaan sumber daya (dana dan
sarana/peralatan) A(Accesibility) :Kemudahan masalah
yang diatasi,
(ketersediaan metode/cara/peraturan)
R (Readyness) :Kesiapan tenaga pelaksana maupun sasaran.
L (Leverage) :Seberapa besar pengaruh kriteria yang satu dengan yang lain
dalam pemecahan masalah yang dibahas
Dengan menggunakan skor masing-masing variabel :
1 = Tidak mampu; 2 = Kurang mampu; 3 = Mampu; 4 = Sangat mampu.
Tabel. 3.4. Alternatif Pemecahan Masalah Program KIA KB
Alternatif Skoring
Proritas
No Penyebab Masalah Pemecahan
Masalah C A R L CxAxRxL Ranking
Masalah
1 Cakupan a. Pembatasan a. Melakukan 3 3 3 4 108 4
pelayanan kunjungan faskes konseling
PUS KB aktif terkait
yang belum kesehatan
mencapai reprosuksi dan
target pada KB melalui
masa pandemi media online
COVID-19
b. Kurangnya b. Pemberian 2 2 4 4 64 5
kesiapan PMB APD untuk
untuk PMB
melindungi
dirinya dalam
memberikan
pelayanan
c. Pemutusan c. Penggunaan 4 3 4 4 192 2
pemakaian alat alat kontrasepsi
kontrasepsi jangka pendek
terutama
kontrasepsi
MKJP
d. Tidak adanya d. Menyediakan 4 4 4 4 256 1
sosialisasi materi KIE
langsung ke terkait
lapangan oleh kesehatan
tenaga reprosuksi dan
kesehatan KB melalui
media online

e. Penundaan e. Pendataan oleh 3 4 3 4 144 3


pendataan PLKB sesuai
keluarga karena wilayah
WFH binaan dengan
menerapkan
physical
distancing
f. Anggaran kegiatan
berkurang karena
realokasi dana
untuk
penanganan
COVID-19

Alternatif pemecahan masalah yang diprioritaskan adalah menyediakan


materi KIE terkait kesehatan reprosuksi dan KB melalui media online dilihat dari
segi ketersediaan sumber daya, kemudahan, kesiapan tenaga pelaksna maupun
sasaran serta pengaruhnya untuk pennyelesaian masalah cakupan pelayanan PUS
KB aktif yang belum mencapai target pada masa pandemi COVID-19.
BAB V
PENUTUP
4.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil kegiatan program KIA KB di Puskesmas Tanjung


Karang Tahun 2019, yang menjadi masalah pada program KIA KB adalah
belum tercapainya cakupan pelayanan PUS KB aktif. Setalah dilakukan
analisis terhadap cakupan pelayanan PUS KB aktif, ditetapkan alternatif
pemecahan masalah yang diprioritaskan adalah penyediaan materi KIE terkait
kesehatan reprosuksi dan KB melalui media online selama masa pandemi
Covid 19

4.2. Saran
Pada masa pandemi COVID-19 ini, dalam rangka mendukung program
pemerintah untuk menurunkan angka penyebaran COVID-19 diharapkan
pelayanan kesehatan yang sifatnya tidak darurat bisa dilakukan dari rumah
saja. Oleh karena itu, ketersediaan materi KIE terkait kesehatan reproduksi
dan KB diharapkan dapat membantu pemecahan masalah kurangnya cakupan
pelayanan PUS KB aktif di Puskesmas Tanjung Karang pada masa pandemi
seperti saat ini.
DAFTAR PUSTAKA

Badan Pusat Statistik Kota Mataram ; Mataram Dalam Angka 2019.


Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah Kota Mataram; Indeks Pembangunan
Manusia (IPM) Kota Mataram Tahun 2014.
Dinas Kesehatan Kota Mataram ; Dokumen Pelaksanaan Anggaran Satuan Kerja
Pemerintah Daerah (DPA SKPD) Dinas Kesehatan Tahun 2019.
Dinas Kesehatan Kota Mataram ; Informasi Tenaga Kesehatan Lingkup Dinas kesehatan
Kota Mataram Tahun 2019.
Kementerian Kesehatan RI; Petunjuk Teknis Penyusunan Profil Kesehatan Kab/Kota Edisi
Data terpilah menurut Jenis Kelamin Tahun 2019.

Kementrian Kesehatan RI. Kemenkes RI, 2018. Menjaga Kesehatan Ibu dan Anak. Warta

Kesmas, 3(1), pp. 1-18.

Kemenkes RI. Dirjen Pelayanan Kesehatan, 2020. Petunjuk Teknis Pelayanan Puskesmas
Pada Masa Pandemi COVID-19. Jakarta:

Muninjaya, A, Gde., 2004. Manajemen Kesehatan. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Muninjaya, A, Gde., 2011. Manajemen Mutu Pelayanan Kesehatan. Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran EGC.
MASYARAKAT Ilmu & Seni.
Puskesmas Tanjung Karang. 2019. Profil Puskesmas Tanjung Karang Tahun 2019.

Mataram: Sekretariat Puskesmas Tanjung Karang

Anda mungkin juga menyukai