Anda di halaman 1dari 17

Journal Reading By: Gina Puspita

IDENTITAS JURNAL

1. Judul : Patterned Genital Injury in Cases of Rape – A Case – Control Study


2. Penulis : Astrup B.S., Ravn P., Thomsen J.L., dan Lauritsen J.
3. Penerbit : Journal of forensic and legal medicine
4. Tahun terbit : 2013
5. Halaman : 525 – 529
ABSTRAK
Click icon to add picture

• Pola cedera genital yang membedakan trauma yang terlihat pada


kasus-kasus kekerasan seksual dan trauma yang terlihat setelah
hubungan seksual konsensual masih menjadi perdebatan.
• Secara keseluruhan, kedua subjek memiliki paling tidak satu lesi
yang sangat mirip. Akan tetapi, pada subjek kasus, lesi lecet lebih
terlihat nyata, lebih cenderung hematom, dan frekuensi lesi
multiple yang lebih tinggi.
PENDAHULUAN

Pola cedera genital antara kasus perkosaan vs. trauma paska hubungan seksual
konsensual masih diperdebatkan

Slaughter dkk.  pola cedera pada perkosaan  lesi multipel pada beberapa
lokasi, sedangkan pada pola hubungan konsensual  lesi tunggal di forchette
posterior

Penelitian lain tidak menemukan adanya perbedaan pola antara kedua kasus

Tujuan  menggambarkan pola cedera pada kasus perkosaan vs. hubungan


seks konsensual
METODE

Desain Penelitian

• Case-control prospektif

Lokasi Penelitian

• Southern Denmark Sexual Assault Referral Centre (SDSARC)

Periode Penelitian

• Agustus 2009-Juli 2011


Investigasi Klinis Sifat Lesi

Pemeriksaan Mata Telanjang Laserasi  diskontinuitas epidermis dan dermis

Kolposkopi Genitalia Eksterna Abrasi  paparan traumatik epidermis bawah


atau dermis atas

Pemberian Toluidine Biru Kontusio/Hematoma/Memar  ekstravasasi


darah ke jaringan di bawah epidermis utuh

Kolposkopi Ulang
Jumlah dan posisi lesi

Pemeriksaan Vagina dan Leher Rahim


Lokasi Lesi

Posisi jam Labia


Vestibulum Klitoris
6 minora

Selaput
Vagina Serviks
dara
Analisis
Statistik
Menggunakan EpiData
 Uji Fisher Exact
 Uji Mann Whitney U
 Uji regresi logistik
Studi Populasi
• Didapatkan 71 kelompok kasus,
32 dieksklusi dari penelitian.

• Didapatkan 110 kelompok


kontrol, 12 dieksklusi dari
penelitian.
HASIL & DISKUSI

Tidak terdapat pengaruh signifikan antara


lesi dengan variabel berikut:
• Kasus atau kontrol
• Waktu hubungan seksual
• Penggunaan kondom
• Penggunaan pelumas
• Pola aktivitas seksual
• Kekasaran hubungan seksual
• Persalinan pervaginam sebelumnya
• Usia
HASIL & DISKUSI

• Sebagian besar subyek memiliki lebih dari satu lesi


• Variabel kasus atau kontrol  berkorelasi signifikan (p = 0.001) dengan memiliki
Lebih dari Satu Lesi lebih dari satu lesi (mata telanjang dan kolposkop)
HASIL & DISKUSI

Lokasi Lesi
• Posisi jam 6  paling umum.
• Kelompok kontrol memiliki frekuensi
lesi pada posisi jam 6 yang lebih tinggi
menggunakan mata telanjang dan
toluidine biru.
• Kelompok kasus memiliki frekuensi lesi
pada labia yang lebih tinggi
menggunakan kolposkop dna toluidine
biru.
• Kelompok kasus signifikan memiliki lesi
di lokasi lain selain jam 6 menggunakan
kolposkopi dan toluidine biru
KESIMPULAN
 Terdapat perbedaan pola lesi genital
antara hubungan seksual konsensual
vs. non konsensual.
 Laserasi tunggal pada arah jam 6 
temuan paling sering.
 Kelompok kasus  lesi yang lebih
kompleks.
 Pada kasus kekerasan seksual, lesi
genital dapat dilihat dengan mata
telanjang dan terletak pada selain ara
jarum jam 6
Analisis Critical Appraisal

No Poin Hasil Penelitian Jurnal


1 Pertanyaan penelitian Apakah pola cidera genital yang membedakan
trauma yang terlihat pada kasus-kasus kekerasan
seksual dan trauma yang terlihat setelah
hubungan seksual konsensual?
2 Metode penelitian Case control prospektif
3 Kesesuaian metode Penelitian ini bertujuan untuk membedakan pola
dengan tujuan cidera genital pada kekerasan seksual dan
penelitian hubungan seksual konsensual, maka sesuai
dengan metode penelian ini.
4 Populasi target dan Populasi target ;
populasi terjangkau Case: korban kekerasan seksual yang datang ke Southern Denmark
Sexual Assault Referal Centre (SDSARC)
Control: mahasiswa Universitas Lillebaelt

Populasi terjangkau:
Case: korban kekerasan seksual yang datang ke Southern Denmark
Sexual Assault Referal Centre (SDSARC) pada bulan agustus 2009
sampai juli 2011
Control: mahasiswa Universitas Lillebaelt yang menanggapi
informasi yang dikirim peneliti melalui email.

5 Sampel, penentuan Sampel:


sampel dari penelitian? Case: 39 wanita korban kekerasan seksual di SDSARC
Control: 98 mahasiswa Universitas Lillebaelt
6 Teknik dan besar Teknik pengambilan sampel : Tidak dipaparkan dalam jurnal
sampel sesuai dengan Besar sampel
metode penelitian Sementara sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah 39 untuk
case dan 98 untuk control.
8 Analisis statik yang Penelitian ini menggunakan uji statistik fisher exact test, uji
digunakan, sesuai Mann Whitney U dan uji regresi logistic sehingga mampu
atau tidak dengan menjawab perbedaan pola trauma genital pada kekerasan
metode penelitian? seksual dan hubungan seksual konsensual.

9 Kelebihan hasil 1. Topik yang menarik


penelitian 2. Memakai sampel yang besar
10 Kekurangan hasil 1. Terdapat beberapa data yang tidak ditampilkan dalam
penelitian jurnal
2. Jurnal tidak disertai dokumentasi lesi yang disebutkan
dalam jurnal
11 Apakah dapat Ya, bisa diaplikasikan mengingat Indonesia merupakan
digunakan atau negara dengan kasus perkosaan yang cukup tinggi, maka
tidak hasil penelitian ini dapat diterapkan di Indonesia.
Click icon to add picture

Terimakasih

TEACH A COURSE

Anda mungkin juga menyukai