Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PEMANTAUAN WILAYAH SETEMPAT

KESEHATAN IBU DAN ANAK (PWS-KIA)


DI DESA CELUKANBAWANG BULAN APRIL 2023

Laporan Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu


Syarat Menyelesaikan Praktik Manajemen KIA Di Komunitas

Disusun Oleh :

1. Ni Luh Nia Kristina Putri (2006091015)


2. Siska Ayu Nadi (2006091061)

UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA


FAKULTAS KEDOKTERAN
PRODI DIII KEBIDANAN
JURUSAN KEBIDANAN
SINGARAJA
TAHUN 2023
LEMBAR PERSETUJUAN
LAPORAN PEMANTAUAN WILAYAH SETEMPAT

KESEHATAN IBU DAN ANAK (PWS-KIA)


DI DESA CELUKANBAWANG BULAN APRIL 2023

Pembimbing Institusi, Pembimbing Praktek,

A. Mustika Fadillah Rizki, S.Tr.Keb.,M. Keb Bdn. Indayani Rahman, S.ST


NIP. NIP.

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun panjatkan Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
atas berkat dan rahmat-Nya penyusun dapat menyelesaikan Laporan Pemantauan
Wilayah Setempat Kesehatan Ibu dan Anak (PWS-KIA) di Desa Celukanbawang
Bulan April 2023.
Laporan ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat menyelesaikan
Praktik Manajemen KIA Di Komunitas. Dalam menyelesaikan laporan ini
penyusun banyak mendapat bantuan dari beberapa pembimbing dan berbagai
sumber. Oleh karena itu pada kesempatan ini penyusun tidak lupa mengucapkan
terima kasih kepada:
1) Bapak dr. Nobella selaku Kepala Puskesmas Gerokgak I yang telah
memberikan kami kesempatan untuk melakukan kegiatan Praktik
Kebidanan Komunitas di wilayah kerja Puskesmas Gerokgak I.
2) Ibu Ni Nyoman Ayu Desy Sekarini, S.ST.,M.Keb selaku ketua Program
Studi DIII Kebidanan Universitas Pendidikan Ganesha yang telah
memberikan ijin praktek kepada kami guna untuk pencapaian target.
3) Ibu A. Mustika Fadillah Rizki, S.Tr.Keb.,M. Keb selaku Dosen Pembimbing
Institusi yang yang telah memberikan bimbingan dalam penyusunan laporan
ini.
4) Ibu Bdn. Indayani Rahman, S.ST selaku pembimbing praktek yang telah
memberikan bimbingan dalam penyusunan laporan ini.
5) Seluruh masyarakat Desa Celukanbawang yang telah bersedia dijadikan
subjek dalam kegiatan praktik kebidanan komunitas II.
Akhir kata penulis mengharapkan saran dari pembaca karena penulis
menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna. Penulis berharap agar
laporan ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

Singaraja, 1 Juni 2023

Penyusun

iii
DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN................................................................................ii
KATA PENGANTAR....................................................................................... iii
DAFTAR ISI......................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang........................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah......................................................................................4
1.3 Tujuan........................................................................................................ 4
1.4 Manfaat...................................................................................................... 4
BAB II KAJIAN PUSTAKA.............................................................................. 6
2.1 Prinsip Pengelolaan Program KIA.............................................................6
2.2 Indikator Pemantauan.............................................................................. 11
2.3 Pengumpulan, Pencatatan dan Pengolahan Data KIA............................. 17
2.4 Analisis, Penelusuran Data Kohort dan Rencana Tindak Lanjut.............21
2.5 Pelembagaan PWS-KIA...........................................................................22
2.6 Pelaksanaan dan Pelaporan PWS KIA.....................................................24
BAB III LAPORAN HASIL............................................................................. 27
3.1 Gambaran Tempat Praktek/Desa............................................................. 27
3.2 Hasil......................................................................................................... 27
BAB IV PEMBAHASAN................................................................................. 69
BAB V...............................................................................................................72
PENUTUP......................................................................................................... 72
5.1 Kesimpulan.............................................................................................. 72
5.2 Saran.........................................................................................................72
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................74

iv
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Masalah kesehatan ibu dan anak merupakan salah satu masalah utama
dalam bidang kesehatan yang saat ini terjadi di Negara Indonesia. Setiap tiga
menit, anak di bawah usia lima tahun meninggal. Selain itu, setiap jam seorang
perempuan meninggal karena melahirkan atau sebab, sebab yang berkaitan
dengan kehamilan (UNICEF,2012).
Dalam menentukan derajat kesehatan, terdapat beberapa indikator yang
dapat digunakan antara lain angka kematian bayi, angka kesakitan bayi, status gizi
dan angka harapan hidup saat lahir (WHO, 2016). Angka Kematian Bayi (AKB)
menjadi indikator pertama dalam menentukan derajat kesehatan anak, karena
merupakan cerminan dari status kesehatan anak saat ini. Sedangkan Angka
Kesakitan Bayi menjadi indikator kedua dalam menentukan derajat kesehatan
anak, karena nilai kesakitan mencerminkan lemahnya daya tahan tubuh bayi dan
anak balita (WHO, 2012). Walaupun sudah banyak program pembangunan di
Indonesia, namun angka kematian ibu dan angka kematian bayi di Indonesia
masih tinggi yang disebabkan oleh karena komplikasi- komplikasi selama masa
kehamilan dan yang dapat berlanjut pada saat bersalin, nifas dan juga akan
berdampak pada bayi yang akan dilahirkan.
Kehamilan, persalinan, nifas dan bayi baru lahir merupakan suatu keadaan
yang fisiologis namun dalam prosesnya terdapat kemungkinan suatu keadaan
yang dapat mengancam jiwa ibu dan bayi bahkan dapat menyebabkan masalah
atau komplikasi dan dapat menyebabkan kematian. Setiap tahun diperkirakan
sekitar 200 ibu mengalami komplikasi yang berakibat akan menghadapi kematian
pada ibu dan bayinya (Suririnah, 2007). Kehamilan memerlukan perawatan yang
berkelanjutan untuk dapat mendeteksi komplikasi.
Berdasarkan data Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2020, jumlah kematian
ibu yang dihimpun dari pencatatan program kesehatan keluarga di Kementerian
Kesehatan pada tahun 2020 menunjukkan 4.627 kematian di Indonesia. Jumlah ini
menunjukkan peningkatan dibandingkan tahun 2019 sebesar 4.221 kematian.

v
Berdasarkan penyebab, sebagian besar kematian ibu pada tahun 2020
disebabkan oleh perdarahan sebanyak 1.330 kasus, hipertensi dalam kehamilan
sebanyak 1.110 kasus, dan gangguan sistem peredaran darah sebanyak 230 kasus.
Secara umum Angka Kematian Ibu di Provinsi Bali dalam 5 tahun terakhir berada
di bawah angka nasional dan dibawah target yang ditetapkan 100 per 100.000
kelahiran hidup, namun setiap tahunnya belum bisa diturunkan secara signifikan.
Berdasarkan profil kesehatan Kabupaten Buleleng Tahun 2020, Angka Kematian
ibu di Kabupaten Buleleng pada tahun 2020 adalah 64/100.000 KH, telah
memenuhi target RPJMN 2020-2024 sebesar 183/100.000 KH. Adapun penyebab
kematian ibu yakni hipertensi dalam kehamilan sebanyak 1 kasus, gangguan
metabolik sebanyak 3 kasus, dan penyebab lainnya sebanyak 3 kasus.
Selain Angka Kematian Ibu, capaian pelayanan kesehatan dapat dinilai
dengan menggunakan indicator cakupan K1 dan K4. Target untuk K1 yaitu 100%
dan K4 98%. Data dari Profil Kesehatan Kabupaten Buleleng (2020), jumlah
sasaran ibu hamil di Kabupaten buleleng sebanyak 10.927 sedangkan yang telah
menerima pelayanan sebanyak 12.259 ibu hamil, sehingga persentase cakupan
kunjungan ibu hamil K-1 di Kabupaten Buleleng sebesar 112,2%, angka ini
menunjukkan peningkatan dibandingkan tahun 2019. Jumlah kunjungan ibu hamil
K4 selama tahun 2020 adalah sebanyak 10.865, sehingga cakupan pelayanan K4
sebesar 99,4%. Pada tahun 2020 jumlah ibu yang persalinannya ditolong oleh
tenaga kesehatan di Kabupaten Buleleng sebanyak 10.948. Sementara itu, capaian
cakupan persalinan di fasilitas kesehatan pada tahun 2020 mencapai 105% dimana
terdapat 10,943 ibu yang persalinannya dilakukan di fasilitas kesehatan. Angka
tersebut meningkat dibandingkan tahun 2019 yang hanya 99,4%. Hasil capaian
pelayanan ibu nifas di Kabupaten Buleleng pada tahun 2020 sebesar 103,9%
yakni sebanyak 10.837 ibu mendapat pelayanan KF3.
Di wilayah kerja Puskesmas Gerokgak I, yaitu pada Desa Celukanbawang,
dengan jumlah penduduk sebanyak 4.656. Terdapat ibu hamil sebanyak 36 orang
dari bulan Januari-April, terdapat 15 ibu hamil yang memiliki faktor risiko tinggi
yaitu terdiri dari, 5 ibu hamil dengan usia ≥ 35 tahun, 3 ibu hamil dengan
multipara, 3 ibu hamil dengan KEK dan 4 ibu hamil dengan jarak anak yang
melebihi batas minimal dan maksimal.

vi
Prawirohardjo menyatakan penyebab utama kematian ibu (mortalitas) yaitu
disebabkan karena perdarahan, infeksi, hipertensi dalam kehamilan, partus macet
dan aborsi, sedangkan penyebab kesakitan ibu (morbiditas) dari ringan sampai
berat berupa komplikasi permanen atau menahun antara lain fistula, inkontensia
urin dan alvi, parut uterus, penyakit radang panggul, palsi dan sindrom Sheehan.
Penyebab utama kematian bayi (mortalitas) yaitu disebabkan karena asfiksia,
trauma kelahiran, infeksi, dan prematuritas, sedangkan penyebab kesakitan bayi
(morbiditas) yaitu antara lain kelainan bawaan hingga cacat (Prawirohadjo,
2014).Menurut Kementerian Kesehatan, penyebab utama kematian ibu adalah
hipertensi dalam kehamilan dan perdarahan post partum. Penyebab ini dapat
diminimalkan apabila kualitas antenatal care dilaksanakan dengan baik
(Kemenkes RI, 2016).Beberapa keadaan yang dapat menyebabkan kondisi ibu
hamil tidak sehat antara lain adalah penanganan komplikasi, anemia, ibu hamil
yang menderita diabetes, hipertensi, malaria, dan empat terlalu (terlalu muda <20
tahun, terlalu tua > 35 tahun, terlalu dekat jaraknya > 2 tahun, dan terlalu banyak
anaknya > 3 orang). Masalah ini diperberat dengan fakta masih adanya umur
perkawinan pertama pada usia yang amat muda (<20 tahun).
Salah satu upaya pemerintah yang saat ini sedang digalakkan untuk
menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI) mengacu pada empat pilar Safe
Motherhood. Empat pilar tesebut yaitu: 1) Keluarga berencana, 2) Pelayanan
antenatal care, 3) Persalinan yang aman, 4) Pelayanan obstetric essensial. Selain
itu, kebijakan pemerintah dalam menanggulangi kemungkinan faktor resiko agar
terdeteksi secara dini antara lain penggunaan buku KIA, P4K, dan Gerakan
Sayang Ibu. Usaha yang dapat dilakukan sebagai calon tenaga kesehatan adalah
menerapkan asuhan kebidanan secara komprehensif pada ibu hamil, bersalin,
nifas, bayi baru lahir dan keluarga berencana yang sesuai dengan kewenangan
bidan. Sehingga diharapkan dengan berjalannya program tersebut dapat
mencegah kemungkinan terjadinya resiko dan upaya penurunan Angka Kematian
Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) dapat tercapai serta dapat membantu
seorang ibu dalam proses kehamilan, persalinan dan nifas dalam batas noral dan
aman. Upaya lain yang dilakukan untuk menurunkan kematian ibu dan bayi yaitu
dengan mendorong agar setiap persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan terlatih

vii
yaitu dokter spesialis kebidanan dan kandungan (SpOG), dokter umum, dan
bidan, serta diupayakan dilakukan di fasilitas pelayanan kesehatan. Pertolongan
persalinan adalah proses persalinan yang dimulai pada kala I sampai kala IV
persalinan (Kemenkes RI, 2016). Puskesmas Gerokgak I juga melakukan upaya
untuk menekan angka kesakitan dan kematian akibat kehamilan dengan cara
melakukan skrining atau deteksi dini yang merupakan langkah awal dari
perawatan ibu hamil.
1.1 Rumusan Masalah
Bagaimanakah Cakupan dan Mutu Pelayanan KIA di Desa Celukanbawang
Bulan April 2023?
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Memantau cakupan dan mutu pelayanan KIA di Desa Celukanbawang
1.2.2 Tujuan Khusus
1) Memantau pelayanan KIA secara individu melalui kohort
2) Memantau kemajuan pelayanan KIA dan cakupan indikator KIA Bulan
April
3) Menilai kesenjangan pelayanan KIA terhadap standar pelayanan KIA
4) Menilai kesenjangan pencapaian cakupan indikator KIA terhadap
target yang ditetapkan
5) Menentukan sasaran individu dan wilayah prioritas yang akan ditangani
secara intensif berdasarkan besarnya kesenjangan
6) Merencanakan tindak lanjut
7) Meningkatkan peran serta dan kesadaran masyarakat untuk
memanfaatkan KIA
1.3 Manfaat
1.3.1 Manfaat Teoritis
Mampu sebagai pijakan dan referensi pada penelitian-penelitian
selanjutnya yang berhubungan dengan Pemantauan Wilayah Setempat
(PWS-KIA).

vii
i
1.3.2 Manfaat Praktis
1) Bagi Mahasiswa
Mahasiswa dapat menerapkan teori dan menambah keterampilan asuhan
kebidanan, serta menambah wawasan mahasiswa dalam melakukan
pendataan pemantauan wilayah setempat kesehatan ibu dan anak (PWS-
KIA).
1) Bagi Institusi Pendidikan
Asuhan kebidanan ini diharapkan dapat digunakan sebagai salah satu
informasi awal bagi mahasiswa selanjutnya dan menambah kepustakaan
pada institusi pendidikan.
2) Bagi Tempat Penelitian
Dapat digunakan sebagai masukan bagi petugas kesehatan/bidan di
Puskesmas Gerokgak I khususnya Pos Kesehatan Desa sebagai tempat
penelitian di dalam meningkatkan mutu pelayanan kebidanan terutama
dalam perawatan kesehatan pada perempuan.
3) Bagi Masyarakat
Asuhan kebidanan ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai sumber
informasi bagi masyarakat khususnya perempuan, sehingga dapat mencegah
komplikasi yang kemungkinan bisa terjadi pada perempuan

ix

Anda mungkin juga menyukai