Laporan ini dibuat untuk memenuhi tugas Praktek Mata Kuliah Asuhan Kebidanan
Komunitas
Oleh:
TAHUN 2023
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat
dan hidayah–Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan penulisan
Laporan Hasil Pemantauan Wilayah Setempat Kesehatan Ibu dan Anak (PWS KIA)
di Puskesmas Pringsurat
Penyusun
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL........................................................................................i
KATA PENGANTAR......................................................................................ii
LEMBAR PENGESAHAN..............................................................................iii
DAFTAR ISI....................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang......................................................................................5
B. Tujuan...................................................................................................6
C. Manfaat.................................................................................................7
BAB II TINJAUAN TEORI
A. Profil Kabupaten Temanggung
a. Kondisi Geografi Kabupaten Temanggung....................................8
b. Keadaan Penduduk Kabupaten Temanggung ................................9
c. Keadaan Ekonomi...........................................................................12
d. Keadaan Pendidikan ......................................................................12
e. Status Derajat Kesehatan ...............................................................12
B. Profil Puskesmas Pringsurat
1. Gambar umum Organisasi ...............................................................15
2. Tugas dan Fungsi Organisasi............................................................17
3. Struktur Organisasi...........................................................................17
4. Sumber Daya Manusia dan Sarana Prasarana .................................18
5. Visi dan Misi ....................................................................................19
C. PWS KIA
a. Definisi..........................................................................................19
b. Tujuan Umum................................................................................19
c. Tujuan Khusus...............................................................................20
d. Cakupan PWS KIA........................................................................20
e. Pengumpulan Data PWS KIA.......................................................25
f. Sumber Data..................................................................................27
g. Pencatatan Data.............................................................................27
h. Pelaksanaan PWS KIA..................................................................28
i. Grafik PWS KIA...........................................................................31
j. Analis PWS KIA...........................................................................34
BAB III TINJAUAN KASUS PWS KIA.........................................................37
PERUMUSAN MASALAH.............................................................................65
RENCANA TINDAK LANJUT.......................................................................64
PWS KB ...........................................................................................................73
PERUMUSAN MASALAH.............................................................................88
RENCANA TINDAK LANJUT.......................................................................90
BAB VI PENUTUP
A. Kesimpulan...........................................................................................91
B. Saran.....................................................................................................92
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................93
iv
BAB I
PNDAHULUAN
A. Latar Belakang
Salah satu indikator derajat kesehatan masyarakat adalah Angka Kematian Ibu
(AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB). Makin tinggi angka kematian ibu dan bayi
di suatu negara maka dapat dipastikan bahwa derajat kesehatan negara tersebut buruk
(Kemenkes RI, 2018). Hal ini disebabkan karena ibu hamil dan bayi merupakan
kelompok rentan yang memerlukan pelayanan maksimal dari petugas kesehatan,
salah satu bentuk pelayanan yang harus diberikan kepada ibu melahirkan adalah
penolong oleh tenaga kesehatan (nakes) (Menteri Kesehatan Republik Indonesia,
2019).
Di seluruh dunia, Angka kematian ibu (AKI) di Indonesia tercatat sebesar 177
kematian per 100.0000 kelahiran hidup pada 2017. Rasio itu sudah lebih baik dari
belasan tahun sebelumnya yang lebih dari 200 kematian per 100 ribu kelahiran hidup.
Kendati, AKI Indonesia masih ketiga tertinggi di Asia Tenggara. (World Bank,
(Lidwina, 2021)). Oleh karena itu dikembangkan alat manajemen untuk menedeteksi
dini pennyebab kematian tersebut berupa pemantauan wilayah setempat kesehatan
ibu dan anak (PWS KIA).
Pemantauan Wilayah Setempat Kesehatan Ibu dan Anak (PWS KIA)
merupakan alat untuk memanajemen dan memantau program pelayanan kesehatan
ibu dan anak di suatu wilayah kerja yang dilaksanakan secara berkelanjutan, sehingga
dapat memberikan respons yang tepat dan cepat. Pemantauan yang dilakukan secara
sistematis dan terus-menerus dapat menggambarkan keberhasilan program serta
mampu memetakan kondisi wilayah yang rawan dan menjadi prioritas pemberian
tindakan penanganan yang cepat. Selain itu, hasil pemantauan dapat pula digunakan
sebagai bahan perencanaan program pada tahun selanjutnya. Pemahaman arti dari
kegiatan PWS sama dengan surveilans, sehingga implementasi PWS KIA merupakan
5
proses pelaksanaan surveilans dalam program kesehatan ibu dan anak itu sendiri
(Departemen Kesehatan RI, 2009 ).
PWS KIA adalah alat manajemen yang sudah dikembangkan oleh Kemenkes
RI, untuk mendeteksi dini penyebab kematian bayi dan ibu. Dengan deteksi sedini
mungkin, maka penyebab kematian dapat dihindarkan dan berakibat pada
menurunnya angka kematian ibu dan bayi.
PWS KIA agar dapat dilakukan tindak lanjut yang cepat dan tepat terhadap
permasalahan KIA yang dihadapi. Dengan PWS KIA diharapkan cakupan pelayanan
dapat ditingkatkan dengan menjangkau seluruh sasaran di suatu wilayah kerja,
sehingga seluruh kasus dengan faktor risiko atau komplikasi dapat ditemukan sedini
mungkin agar dapat memperoleh penanganan yang memadai.
Sistem Pemantauan Wilayah Setempat Kesehatan Ibu dan Anak (PWS-KIA)
sebagai alat managemen program KIA untuk memantau cakupan pelayanan KIA di
suatu wilayah kerja secara terus-menerus, agar dapat dilakukan tindak lanjut yang
cepat dan tepat terhadap wilayah kerja yang cakupan pelayanan KIA nya masih
rendah. Oleh karena itu, PWS KIA harus dilakukan secara terus menerus, besarnya
cakupan pelayanan KIA di suatu wilayah kerja perlu dipantau agar diperoleh
gambaran yang jelas mengenai kelompok mana dalam wilayah kerja tersebut yang
paling rawan.
B. Tujuan
a. Tujuan Umum
Terpantaunya cakupan dan mutu pelayanan KIA secara terus-menerus di setiap
wilayah kerja khususnya Puskesmas Pringsurat.
b. Tujuan Khusus :
1) Memantau pelayanan KIA secara Individu
2) Memantau kemajuan pelayanan KIA dan cakupan indikator KIA secara
teratur (bulanan) dan terus menerus.
3) Menilai kesenjangan pelayanan KIA terhadap standar pelayanan KIA.
6
4) Menilai kesenjangan pencapaian cakupan indikator KIA terhadap target
yang ditetapkan.
5) Menentukan sasaran individu dan wilayah prioritas yang akan ditangani
secara intensif berdasarkan besarnya kesenjangan.
6) Merencanakan tindak lanjut dengan menggunakan sumber daya yang
tersedia dan yang potensial untuk digunakan.
7) Meningkatkan peran aparat setempat dalam penggerakan sasaran dan
mobilisasi sumber daya.
8) Meningkatkan peran serta dan kesadaran masyarakat untuk memanfaatkan
pelayanan KIA.
C. Manfaat
b. Bagi Akademik
7
BAB II
TINJAUAN TEORI
8
3. Tanah Latosol Merah Kekuningan seluas 29.209, 08 Ha (35,33%)
9
jiwa setiap rumah tangganya
10
NO KECAMATAN LAKI-LAKI PEREMPUAN JUMLAH
11
NO KECAMATAN LAKI-LAKI PEREMPUAN JUMLAH
c) Keadaan Ekonomi
Angka Beban Tanggungan (Depedency Ratio) merupakan salah satu indikator
penting yang terkait dengan distribusi penduduk menurut umur yang sering
digunakan untuk mengetahui produktivitas penduduk. Angka Beban Tanggungan
(Depedency Ratio) adalah angka yang menyatakan perbandingan antara banyaknya
penduduk yang tidak produktif (umur < 15 tahun dan umur 65 tahun keatas) dengan
banyaknya penduduk yang termasuk produktif (umur 15 – 64 tahun). Secara kasar
perbandingan angka beban tanggungan menunjukan dinamika beban tanggungan
umur produktif terhadap umur non produktif. Angka ini dapat digunakan sebagai
indikator yang dapat menunjukan keadaan ekonomi suatu negara secara kasar.
Semakin tinggi Depedency Ratio menunjukan semakin tinggi beban yang harus di
tanggung penduduk yang produktif untuk membiayai hidup penduduk non produktif
(belum produktif dan tidak produktif lagi).
Angka Beban Tanggungan penduduk Kabupaten Temanggung. Angka beban
tanggungan adalah angka yang menyatakan perbandingan antara penduduk usia tidak
produktif (di bawah 15 tahun dan 65 tahun ke atas) dengan usia produktif (antara 15
sampai 64 tahun) dikalikan 100.
d) Keadaan Pendidikan
12
Untuk menilai derajat kesehatan masyarakat, digunakan beberapa indikator
yang mencerminkan kondisi mortalitas (kematian), morbiditas (kesakitan) dan status
gizi masyarakat. Pada bagian in, derajat kesehatan masyarakat di Kabupaten
Temanggung digambarkan melalui Angka Mortalitas, terdiri dari : Angka Kematian
Bayi (AKB), Angka Kematian Balita (AKABA), Angka Kematian Ibu (AKI), Angka
Morbiditas ; angka kesakitan beberapa penyakit dan Status Gizi pada Balita. Selain
dipengaruhi oleh faktor kesehatan seperti pelayanan kesehatan dan ketersediaan
sumber daya kesehatan, derajat kesehatan masyarakat juga dipengaruhi oleh faktor
lain seperti faktor ekonomi, pendidikan, lingkungan sosial, serta faktor lain yang
kondisinya telah dijelaskan pada bab sebelumnya.
Mortalitas adalah angka kematian yang terjadi pada kurun waktu dan tempat
tertentu yang diakibatkan oleh keadaan tertentu, dapat berupa penyakit, maupun
sebab lainnya. Angka Kematian Neonatal per 1.000 Kelahiran Hidup Angka
Kematian Neonatal (AKN) merupakan jumlah kematian bayi umur kurang dari 28
hari (0-28 hari) per 1.000 Kelahiran Hidup dalam kurun waktu satu tahun. AKN
menggambarkan tingkat pelayanan kesehatan ibu dan anak termasuk antenatal
care, pertolongan persalinan, dan postnatal ibu hamil. Semakin tinggi angka
kematian neonatal berarti semakin rendah tingkat pelayanan kesehatan ibu dan
anak.
Angka Kematian Bayi (AKB) adalah kematian yang terjadi pada bayi usia 0 -
13
11 bulan (termasuk neonatal) di suatu wilayah dalam kurun waktu tertentu. Angka
Kemaan Bayi pada tahun 2018-2021 juga mengalami angka fluktuatif, tahun 2018
AKB Kabupaten Temanggung mencapai 12,85 per 1.000 kelahiran hidup,
kemudian tahun 2019 turun menjadi 12,51 per 1.000 kelahiran hidup, naik
Kembali menjadi 12,65 per 1.000 kelahiran hidup pada tahun 2020 serta tahun
2021 mencapai 12,72per 1.000 kelahiran hidup.
Angka Kematian Ibu (AKI) juga menjadi salah satu indikator penting dan
derajat kesehatan masyarakat. AKI Menggambarkan jumlah ibu yang meninggal
dari suatu penyebab kematian terkait dengan gangguan kehamilan atau
penanganannya (tidak termasuk kecelakaan atau kasus insidentil) selama
kehamilan, melahirkan dan dalam masa nifas (42 hari setelah melahirkan) tanpa
memperhitungkan lama kehamilan per 100.000 kelahiran hidup. Tingginya angka
kematian ibu menunjukan keadaan sosial ekonomi yang rendah dan fasilitas
pelayanan kesehatan termasuk pelayanan prenatal dan obstetri yang rendah pula.
AKI juga dapat digunakan dalam pemantauan kematian terkait dengan kehamilan.
Kematian ibu biasanya terjadi karena tidak mempunyai akses ke pelayanan
kesehatan ibu yang berkualitas, terutama pelayanan kegawatdaruratan tepat waktu
yang dilatarbelakangi oleh terlambat mengenal tanda bahaya dan mengambil
keputusan, terlambat mencapai fasilitas kesehatan, serta terlambat mendapatkan
pelayanan di fasilitas kesehatan. Selain itu penyebab kematian maternal juga
tidak terlepas dari kondisi ibu itu sendiri.
14
turun menjadi 85,27 per 100.000 kelahiran hidup di tahun 2019, naik Kembali
pada tahun 2020 mencapai 95,83 per 100.000 kelahiran hidup serta mencapai
angka tertinggi pada tahun 2021 yaitu mencapai 174,38 per 100.000 kelahiran
dengan 17 kematian ibu. AKI Kabupaten Temanggung masih diatas Provinsi Jawa
Tengah.
B. Profil Puskesmas Pringsurat
1. Gambaran Umum Organisasi
a) Dasar Hukum Organisasi
Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) telah diatur dalam Peraturan
Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2019. Fasilitas
Pelayanan Kesehatan adalah suatu tempat yang digunakan untuk
menyelenggarakan upaya pelayanan kesehatan, baik promotif, preventif, kuratif
maupun rehabilitatif yang dilakukan oleh pemerintah, pemerintah daerah dan/atau
masyarakat, sedangkan Pusat Kesehatan Masyarakat yang selanjutnya disebut
Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya
kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan
lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif di wilayah kerjanya.
Pembangunan kesehatan yang diselenggarakan di puskesmas bertujuan untuk
mewujudkan wilayah kerja puskesmas yang sehat, dengan masyarakat yang
memiliki perilaku sehat yang meliputi kesadaran, kemauan, dan kemampuan
hidup sehat; mampu menjangkau pelayanan kesehatan bermutu; hidup dalam
lingkungan sehat; dan memiliki derajat kesehatan yang optimal, baik individu,
keluarga, kelompok dan masyarakat.
Puskesmas Pringsurat merupakan puskesmas rawat inap di Kabupaten
Temanggung, puskesmas rawat inap merupakan puskesmas yang diberi tambahan
sumber daya sesuai pertimbangan kebutuhan pelayanan kesehatan untuk
menyelenggarakan rawat inap pada pelayanan persalinan normal dan pelayanan
rawat inap pelayanan kesehatan lainnya.
15
Puskesmas Pringsurat terletak di Jl. Raya Pingit – Pringsurat Desa Pingit
Kecamatan Pringsurat dan mempunyai luas wilayah kerja 2.941 km² yang terbagi
dalam tujuh desa, yaitu Desa Ngipik, Pingit, Klepu, Soborejo, Nglorog,
Pagergunung dan Wonokerso. Adapun batas-batas wilayah kerja Puskesmas
Pringsurat adalah sebagai berikut:
a) Sebelah Utara: Kecamatan Sumowono dan Kecamatan Jambu
b) Sebelah Timur: Kecamatan Grabag
c) Sebelah Selatan: Wilayah kerja Puskesmas Rejosari, Kecamatan Pringsurat
d) Sebelah Barat: Kecamatan Kaloran dan Kecamatan Kranggan
16
2. Tugas dan Fungsi Organisasi
Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 43 Tahun
2019 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat dapat kita ketahui bahwa:
1) Tugas Puskesmas
Melaksanakan kebijakan kesehatan untuk mencapai tujuan pembangunan
kesehatan di wilayah kerjanya dan untuk mencapai tujuan pembangunan
kesehatan, puskesmas mengintegrasikan program yang dilaksanakannya dengan
pendekatan keluarga, dimana pendekatan keluarga merupakan salah satu cara
Puskesmas mengintegrasikan program untuk meningkatkan jangkau sasaran dan
mendekatkan akses pelayanan kesehatan di wilayah kerjanya dengan mendatangi
keluarga.
2) Fungsi Puskesmas
Penyelenggaraan Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) tingkat pertama di
wilayah kerjanya, yang mana upaya kesehatan masyarakat (UKM) adalah setiap
kegiatan untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan serta mencegah
3) Penyelenggaraan Upaya Kesehatan Perseorangan (UKP) tingkat pertama di
wilayah kerjanya.
Upaya kesehatan perseorangan (UKP) adalah suatu kegiatan dan/atau
serangkaian kegiatan pelayanan kesehatan yang ditujukan untuk peningkatan,
pencegahan Gambar 1.1 Papan Nama Puskesmas Pringsurat, penyembuhan
17
penyakit, pengurangan penderitaan akibat penyakit dan memulihkan kesehatan
perseorangan.
3. Struktur Organisasi
a. Struktur Organisasi Puskesmas Pringsurat sebagai berikut:
18
5. Visi - Misi Puskesmas Pringsurat
a. Visi Puskesmas Pringsurat
Visi Puskesmas Pringsurat yaitu “TERWUJUDNYA MASYARAKAT
PRINGSURAT SEHAT DAN MANDIRI”.
b. Misi Puskesmas Pringsurat
Misi Puskesmas Pringsurat untuk mencapai harapan yang tertuang dalam visi
yaitu:
1. Mewujudkan pelayanan kesehatan yang berfokus pada kepuasan pelanggan
baik yang bersifat promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif.
2. Mendorong masyarakat untuk hidup bersih dan sehat secara mandiri.
3. Meningkatkan kerja sama lintas sektoral dalam pembangunan kesehatan
masyarakat.
C. PWS-KIA
1) Definisi PWS-KIA
PWS-KIA adalah alat manajemen program KIA untuk memantau cakupan
pelayanan KIA di suatu wilayah kerja secara terus menerus. Hal tersebut
dimaksudkan agar dapat dilakukan tindak lanjut yang cepat dan tepat terhadap
wilayah kerja yang cakupan pelayanan KIA nya masih rendah ataupun wilayah yang
membutuhkan.
2) Tujuan Umum Pembuatan PWS KIA
PWS KIA adalah meningkatkan pemantauan cakupan pelayanan untuk setiap
wilayah kerja yang dipantau secara terus menerus dalam rangka meningkatkan
19
jangkauan dan mutu pelayanan kesehatan umumnya dan pelayanan kebidanan
khususnya.
20
buku Data Penduduk Sasaran Program Pembangunan Kesehatan 2007 - 2011
(Pusat Data Kesehatan Depkes RI, tahun 2007).
PWS-KIA adalah alat manajemen program KIA untuk memantau cakupan
pelayanan KIA di suatu wilayah kerja secara terus menerus. Hal tersebut
dimaksudkan agar dapat dilakukan tindak lanjut yang cepat dan tepat terhadap
wilayah kerja yang cakupan pelayanan KIA nya masih rendah ataupun wilayah
yang membutuhkan penanganan atau tindak lanjut secara khusus. Penduduk
wilayah tersebut. Angka kelahiran kasar (CBR) digunakan angka terakhir
kabupaten/kota yang diperoleh dari kantor statistik kabupaten/kota.
2. Cakupan Pelayanan Ibu Hamil (Cakupan K4)
Dengan indikator ini dapat diketahui cakupan pelayanan antenatal secara
lengkap (memenuhi standar pelayanan dan menepati waktu yang ditetapkan) yang
menggambarkan tingkat perlindungan ibu hamil di suatu wilayah, disamping
menggambarkan kemampuan manajemen ataupun kelangsungsan program KIA.
21
Angka kelahiran kasar (Crude Birth Rate/CBR) X 1,05 X Jumlah pendudukan wilayah
tersebut.
Angka kelahiran kasar (CBR) digunakan angka terakhir kabupaten/ kota yang
diperoleh dari kantor statistik kabupaten / kota.
22
Adalah cakupan neonatus yang mendapatkan pelayanan sesuai standar paling
sedikit tiga kali dengan distribusi waktu 1 kali pada 6-48 jam, 1 kali pada hari ke
3 - hari ke 7 dan 1 kali pada hari ke 8 hari - ke 28 setelah lahir disuatu wilayah
kerja pada kurun waktu tertentu. Dengan indikator ini dapat diketahui efektifitas
dan kualitas pelayanan kesehatan neonatal.
Rumus yang dipergunakan adalah sebagai berikut :
Jumlahneonatus yang telah memperoleh 3 kali pelayanan kunjungan
neonatal sesuai standar di suatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu x 100%
Jumlah seluruh sasaranbayi disuatu wilayah kerja dalam1 tahun
7. Penjaringan (Deteksi) Ibu Hamil Berisiko Oleh Tenaga Kesehatan
Dengan indikator ini dapat diperkirakan besarnya masalah yang dihadapi oleh
program KIA dan harus ditindaklanjuti dengan intervensi secara intensif.
Rumus:
Jumlah ibu hamil yang beresiko yang ditemukan kader
atau dukun bayi/masyarakat
x 100%
di suatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
20 % x jumlah sasaran ibu hamil di suatu wilayah kerja dalam 1tahun
CBR digunakan angka terakhir kabupaten / kota yang diperoleh dari kantor
statistik kabupaten / kota.
23
9. Cakupan Pelayanan Kesehatan Bayi 29 hari-12 bulan (Kunjungan Bayi)
Adalah cakupan bayi yang mendapatkan pelayanan paripurna minimal 4 kali
yaitu 1 kali pada umur 29 hari-2 bulan, 1 kali pada umur 3 - 5 bulan, dan satu kali
pada umur 6 - 8 bulan dan 1 kali pada umur 9 - 11 bulan sesuai standar di suatu
wilayah kerja pada kurun waktu tertentu.
Dengan indikator ini dapat diketahui efektifitas, continuum of care dan kualitas
pelayanan kesehatan bayi.
Jumlah bayiyang telahmemperoleh 4 kali pelayaa kesehatan sesuai
standar disuatu wilayahkerja pada kuru waktu tertetu x 100%
jumlah seluruh sasaranbayidi suatuwilayah kerjadalam1 tahun
24
Indikator ini menunjukan kemampuan sarana pelayanan kesehatan dalam
menangani kasus-kasus kegawatdaruratan neonatal, yang kemudian
ditindaklanjuti sesuai kewenangannya atau dapat dirujuk ke tingkat pelayanan
yang lebih tinggi.
Rumus :
Jumlah kasus kegawatdaruratan obstetri yang ditangani 15−20 %
x 100%
Jumlah sasaranibu hamil dalam satutahun
Keterangn :
PUS : Pasangan yang istrinya berusia 15-49 tahun atau lebih dari 49 tahun masih
menstruasi.
5) Pengumpulan Data
Pengumpulan data merupakan kegiatan pokok dari PWS-KIA. Data yang
dicatat per desa/kelurahan dan kemudian dikumpulkan di tingkat Puskesmas akan
dilaporkan sesuai jenjang administrasi. Pengumpulan data adalah proses yang
dilakukan untuk mengumpulkan data. Data yang diperlukan untuk menghitung
tiap indikator, diperoleh dari catatatn ibu hamil perdesa, register kegiatan harian,
25
register kohort ibu dan bayi, kegiatan pemantauan ibu hamil perdesa, Catatan
posyandu, laporan dari bidan/praktek swasta, rumah sakit bersalin dan
sebagainya.
Pengumpulan dan pengelolaan data merupakan kegiatan pokok dari PWS
KIA. Data yang di catat per desa/kelurahan dan kemudian dikumpulkan di tingkat
puskesmas akan dilaporkan sesuai jenjang administrasi. Data yang di perlukan
dalam PWS KIA adalah Data Sasaran dan Data Pelayanan. Proses pengumpulan
data sasaran sebagai berikut :
Jenis data, data yang diperlukan untuk mendukung pelaksanaan PWS KIA
adalah Data sasaran :
a) Jumlah seluruh ibu hamil
b) Jumlah seluruh ibu bersalin
c) Jumlah ibu nifas
d) Jumlah seluruh bayi
e) Jumlah seluruh anak balita
f) Jumlah seluruh PUS
Data pelayanan :
o Jumlah K1
o Jumlah K4
o Jumlah persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan
o Jumlah ibu nifas yang dilayani 3 kali (KF 3) oleh tenaga kesehatan
o Jumlah neonatus yang mendapatkan pelayanan kesehatan pada umur 6 – 48
jam
o Jumlah neonatus yang mendapatkan pelayanan kesehatan lengkap pada
umur 0-28 hari (KN 1, KN 2, KN 3)
o Jumlah ibu hamil, bersalin dan nifas dengan factor ri siko/ komplikasi yang
dideteksi ol eh masyarakat
o Jumlah kasus komplikasi obstetri yang ditangani
o Jumlah neonatus dengan komplikasi yang ditangani
26
o Jumlah bayi yang mendapatkan pelayanan kesehatan pada umur 29 hari –
11 bulan sedikitnya 4 kali
o Jumlah anak balita (12 – 59 bulan) yang mendapatkan pelayanan kesehatan
sedikitnya 8 kali
o Jumlah anak balita sakit yang mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai
standar
o Jumlah peserta KB aktif
6) Sumber Data
Sumber data Data sasaran berasal dari perkiraan jumlah sasaran (proyeksi)
yang dihitung berdasarkan rumus yang diuraikan dalam BAB III. Berdasarkan data
tersebut, Bidan di Desa bersama dukun bersalin/bayi dan kader melakukan
pendataan dan pencatatan sasaran di wilayah kerjanya. Data pelayanan pada
umumnya berasal dari :
a) Register kohort ibu
b) Register kohort bayi
c) Register kohort anak balita
d) Register kohort KB
7) Pencatatan Data
1. Data Sasaran
Data sasaran diperoleh sejak saat Bidan memulai pekerjaan di desa/kelurahan.
Seorang Bidan di desa/kelurahan dibantu para kader dan dukun bersalin/bayi,
membuat peta wilayah kerjanya yang mencakup denah jalan, rumah serta setiap
waktu memperbaiki peta tersebut dengan data baru tentang adanya ibu yang
hamil, neonatus dan anak balita.
Data sasaran diperoleh bidan di desa/kelurahan dari para kader dan dukun
bayi yang melakukan pendataan ibu hamil, bersalin, nifas, bayi baru lahir, bayi
dan anak balita dimana sasaran tersebut diberikan buku KIA dan bagi ibu hamil
dipasang stiker P4K di depan rumahnya. Selain itu data sasaran juga dapat
27
diperoleh dengan mengumpulkan data sasaran yang berasal dari lintas program
dan fasilitas pelayanan lain yang ada di wilayah kerjanya.
2. Data Pelayanan
Data Pelayanan Bidan di desa/kelurahan mencatat semua detail pelayanan
KIA di dalam kartu ibu, kohort ibu, kohort anak balita, kohort KB, dan buku KIA.
Pencatatan harus dilakukan segera setelah bidan melakukan pelayanan.
Pencatatan tersebut dilakukan untuk memantau secara intensif dan terus menerus
kondisi dan permasalahan yang ditemukan pada para ibu, bayi dana anak di
desa/kelurahan tersebut, antara lain nama dan alamat ibu yang tidak datang
memeriksakan dirinya pada jadwal yang seharusnya, imunisasi yang belum
diterima para ibu, penimbangan anak dan lain lain. Selain hal tersebut bidan di
desa juga mengumpulkan data pelayanan yang berasal dari lintas program dan
fasilitas pelayanan lain yang ada diwilayah kerjanya
8) Pelaksanaan PWS KIA
1. Pelaksanaan di Tingkat Provinsi
Langkah-langkah atau urutan yang dilaksanakan meliputi:
1) Pertemuan orientasi
Pertemuan ini merupakan pertemuan dengan tujuan:
a. Menyamakan persepsi mengenai PWS-KIA
b. Menentukan kebijaksanaan dalam pelaksanaan PWS KIA
c. Merencanakan fasilitas tingkat kabupaten/kota dan puskesmas
d. Menyusun mekanisme pemantauan kegiatan Pihak yang terlibat meliputi:
1) Subdinas/bidang yang menangani KIA dari dinas kesehatan propinsi
dan kabupaten kota
2) Subdinas/bidang yang menangani puskesmas dan RS dari dinas
kesehatan propinsi dan kabupaten kota
3) Subdinas/bidang yang menangani pengadilan penyakit dari dinas
kesehatan propinsi dan kabupaten kota
1.) Pertemuan sosialisasi
28
Fokus pertemuan ini adalah untuk lintas sektor di tingkat propinsi,
dengan tujuan untuk sosialisasi tentang PWS KIA, menyepakati peran
lintas sektor dalam PWS KIA dan menyusun mekanisme pemantauan
kegiatan. Pihak yang terlibat meliputi:
a) Dinas Kesehatan
b) BAPPEDA
c) Biro Pembangunan Masyarakat Desa
d) Biro PP dan KB
2.) Fasilitas Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan bantuan teknis
berupa kunjungan ke lapangan atau pertemuan di kabupaten/kota dan
puskesmas. Petugas propinsi dibekali untuk dapat memfasilitasi
petugas kesehatan kabupaten/kota dan puskesmas. Peserta terdiri dari
unsur- unsur lain dari dinas kesehatan kabupaten/kota seperti: Gizi,
Imunisasi, Yankes, Yanfar, P2PL dan lain-lain. Setiap kali fasilitas
sebaiknya peserta 30 orang, Materi fasilitasi:
2) Pedoman PWS-KIA
3) Kebijaksanaan program KIA 18
4) Pedoman pelayanan kebidanan dasar
5) Perencanaan, pelaksanaan dan pemanatauan kegiatan
1.) Evaluasi/Tindak lanjut Kegiatan ini bertujuan untuk menilai
kemajuan cakupan program KIA dan merencanakan kegiatan tindak
lanjut
2. Pelaksanaan PWS-KIA di Tingkat Kabupaten Pertemuan yang diperlukan
di tingkat kabupaten/kota adalah pertemuan intern kesehatan, yang
dihadiri oleh para kepala seksi terkait di lingkungan dinas kesehatan/kota
serta puskesmas dan pertemuan lintas sektor, yang dihadiri oleh sektor
terkait di tingkat kabupaten dan kecamatan pertemuan ini bertujuan
memberikan informasi mengenai PWS-KIA, rencana yang akan
dilakukan dan peran masingmasing yang diharapkan. Langkah-langkah
atau urutan yang dilaksanakan meliputi:
29
a) Pertemuan reorientasi Pertemuan ini merupakan pertemuan dengan
tujuan:
1.) Menyamakan persepsi mengenai PWS-KIA
2.) Sosialisasi kebijaksanaan kabupaten/kota dalam pelaksanaan
PWS-KIA
3.) Merencanakan fasilitas ke desa
4.) Menyusun mekanisme pemantauan kegiatan, dll Pihak yang
terlibat meliput:
- Bidan di desa
- Bidan koordinator
- Pengelola program KIA
- Kepala puskesmas
- Petugas gizi
- P2PL
- Data Operator
- Farmasi
b) Pertemuan sosialisasi Fokus pertemuan ini adalah untuk lintas
sektor tingkat kecamatan dan desa, dengan tujuan untuk sosialisasi
tentang PWS-KIA, menyepakati peran lintas sektor dalam PWS
KIA dan menyusun mekanisme pemantauan kegiatan. Pihak yang
terlibat meliputi:
1) Puskesmas
2) Camat 19
3) Kepala desa
4) Dewan kelurahan
5) LKMD
6) PKK
7) Koramil
8) Polsek
30
c) Memfasilitasi bidan di desa Kegiatan ini bertujuan untuk
memberikan bantuan teknis berupa kunjungan ke lapangan atau
pertemuan di Desa.
Petugas puskesmas memfasilitasi bidan di desa dan lintas sektor
terkait. Materi fasilitasi:
1) Pedoman PWS KIA
2) Pedoman pelayanan kebidanan dasar
3) Kebijaksanaan program KIA
4) Perencanaan pelaksanaan dan pemantauan kegiatan
d) Implementasi PWS KIA Puskesmas Puskesmas melaksanakan
kegiatan PWS KIA melalui pengumpulan, pengolahan, analisis,
penelusuran dan pemanfaat data PWS KIA termasuk dalam
implementasi PWS KIA di puskesmas adalah pemanfaatan PWS
KIA dalam lokakarya mini, pertemuan bulanan kecamatan, dan
musrenbangcam.
e) Tindak lanjut Kegiatan ini bertujuan untuk menindaklanjuti hasil-
hasil pembahasan implementasi PWS KIA di tingkat puskesmas.
3. Pelaksanaan PWS-KIA di Tingkat Desa Langkah-langkah urutan
pelaksanaan meliputi:
a. Implementasi PWS KIA oleh bidan di desa Bidan di desa
melaksanakan kegiatan PWS KIA melalui pengumpulan, pengolahan,
analisis, penelusuran dan pemanfaatan data PWS KIA sesuai dengan
yang diterangkan pada pembahasan sebelumnya. Termasuk dalam
implementasi PWS KIA di tingkat desa adalah pemanfaatan PWS
KIA untuk dibahas dalam lokakarya mini puskesmas, pertemuan
bulanan desa dan musrenbangdes.
b. Tindak lanjut Kegiatan ini bertujuan untuk menindaklanjuti hasil-
hasil pembahasan implementasi PWS KIA
31
c. Pemantauan dan pelaporan 20 Pemantauan kegiatan PWS KIA dapat
dilakukan melalui laporan kegiatan PWS KIA bulanan dengan
melihat kelengkapan data PWS KIA berikut dengan:
1. Hasil analisis indikator PWS KIA, antara lain: grafik hasil
cakupan hasil penelusuran dan lain-lain
2. Rencana tindak lanjut berupa jadwal rencana kegiatan
g) Membuat Grafik PWS-KIA
PWS KIA disajikan dalam bentuk grafik dari tiap indikator yang
dipakai, yang juga menggambarkan pencapaian tiap desa/kelurahan dalam
tiap bulan.
Dengan demikian tiap bulannya dibuat 13 grafik, yaitu :
1) Grafik cakupan kunjungan antenatal ke-1 (K1).
2) Grafik cakupan kunjungan antenatal ke-4 (K4).
3) Grafik cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan (Pn).
4) Grafik cakupan kunjungan nifas (KF).
5) Grafik deteksi faktor risiko/komplikasi oleh masyarakat.
6) Grafik penanganan komplikasi obsetrik (PK).
7) Grafik cakupan kunjungan neonatal pertama (KN1).
8) Grafik cakupan kunjungan neonatal lengkap (KNL).
9) Grafik penanganan komplikasi neonatal (NK).
10) Grafik cakupan kunjungan bayi (KBy).
11) Grafik cakupan pelayanan anak balita (KBal).
12) Grafik cakupan pelayanan anak balita sakit (BS).
13) Grafik cakupan pelayanan KB (CPR).
Semuanya itu dipakai untuk alat pemantauan program KIA, sedangkan grafik
cakupan K4, PN, KF/KN, PK, NK, KBy, KBal dan grafik cakupan pelayanan
KB (CPR) seperti telah diuraikan dalam di atas, dapat dimanfaatkan juga
untuk alat advokasi dan komunikasi lintas sektor.
Di bawah ini dijabarkan cara membuat grafik PWS KIA untuk tingkat
puskesmas, yang dilakukan tiap bulan, untuk semua desa/kelurahan. Bagi
32
bidan di desa akan sangat penting apabila dapat membuat grafik cakupan dari
PWS KIA diatas di tingkat Poskesdes/Polindes yang diupdate setiap
bulannya. Sedangkan untuk puskesmas, penyajian ke 13 cakupan dalam
bentuk grafik maupun angka akan sangat berguna untuk keperluan analisa
PWS lebih lanjut.
Langkah-langkah pokok dalam pembuatan grafik PWS KIA :
33
Misalnya : target cakupan ibu hamil baru (cakupan K1) dalam 1
tahun ditentukan 90 % (garis a), maka sasaran rata rata setiap bulan
90 %
adalah x 100%
12bulan
Dengan demikian, maka sasaran pencapaian kumulatif sampai dengan
bulan Juni adalah (6 x 7,5 %) = 45,0% (garis b).
2) Hasil perhitungan pencapaian kumulatif cakupan K1 per
desa/kelurahan sampai dengan bulan Juni dimasukkan ke dalam jalur
% kumulatif secara berurutan sesuai peringkat. Pencapaian tertinggi di
sebelah kiri dan terendah di sebelah kanan, sedangkan pencapaian
untuk puskesmas dimasukkan ke dalam kolom terakhir (lihat contoh
grafik).
3) Nama desa/kelurahan bersangkutan dituliskan pada lajur
desa/kelurahan (sumbu X), sesuai dengan cakupan kumulatif
masingmasing desa/kelurahan yang dituliskan pada butir b diatas.
4) Hasil perhitungan pencapaian pada bulan ini (Juni) dan bulan lalu
(Mei) untuk tiap desa/kelurahan dimasukkan ke dalam lajur masing-
masing.
5) Gambar anak panah dipergunakan untuk mengisi lajur tren. Bila
pencapaian cakupan bulan ini lebih besar dari bulan lalu, maka
digambar anak panah yang menunjuk ke atas. Sebaliknya, untuk
cakupan bulan ini yang lebih rendah dari cakupan bulan lalu,
digambarkan anak panah yang menunjukkan kebawah, sedangkan
untuk cakupan yang tetap / sama gambarkan dengan tanda (-).
Berikut ini adalah contoh grafik PWS KIA hasil perhitungan tersebut
di atas.
h) Analisa
Analisis adalah suatu pemeriksaan dan evaluasi dari suatu informasi yang
sesuai dan relevant dalam menyeleksi suatu tindakan yang terbaik dari
berbagai macam alternatif variasi. Analisis yang dapat dilakukan mulai dari
yang sederhana hingga analisis lanjut sesuai dengan tingkatan
34
penggunaannya. Data yang di analisis adalah data register kohort ibu, bayi
dan anak balita serta cakupan.
a) Analisis Sederhana
Analisis ini membandingkan cakupan hasil kegiatan antar
wilayah terhadap target dan kecenderungan dari waktu ke waktu.
Analisis sederhana ini bermanfaat untuk mengetahui desa/kelurahan
mana yang paling memerlukan perhatian dan tindak lanjut yang harus
dilakukan.
Selain di Puskesmas, analisis ini dapat juga dilakukan oleh Bidan
di Desa dimana Bidan di Desa dapat menilai cakupan indikator PWS
KIA di desanya untuk menilai kemajuan desanya. Di Poskesdes
seorang Bidan di Desa dapat membuat grafik cakupan indikator PWS
KIA sehingga dia bisa mengikuti perkembangan dan
menindaklanjutinya.
Contoh analisis sederhana
Analisis dari grafik cakupan ibu hamil baru (akses) pada
pemantauan bulan Juni 2008 dapat digambarkan dalam matriks
seperti dibawah ini.
1) Status baik
35
Adalah desa/kelurahan dengan cakupan diatas target yang
ditetapkan untuk bulan Juni 2008, dan mempunyai kecenderungan
cakupan bulanan yang meningkat atau tetap jika dibandingkan
dengan cakupan bulan lalu. Desa/kelurahan-desa/kelurahan ini adalah
desa/kelurahan A dan desa/kelurahan B. Jika keadaan tersebut
berlanjut, maka desa/kelurahan-desa/kelurahan tersebut akan
mencapai atau melebihi target tahunan yang ditentukan.
2) Status kurang
Adalah desa/kelurahan dengan cakupan diatas target bulan
Juni 2008, namun mempunyai kecenderungan cakupan bulanan yang
menurun jika dibandingkan dengan cakupan bulan lalu.
Desa/kelurahan dalam kategori ini adalah desa/kelurahan C, yang
perlu mendapatkan perhatian karena cakupan bulan lalu ini hanya 5%
(lebih kecil dari cakupan bulan minimal 7,5%). Jika cakupan terus
menurun, maka desa/kelurahan tersebut tidak akan mencapai target
tahunan yang ditentukan.
3) Status cukup
Adalah desa/kelurahan dengan cakupan dibawah target bulan
Juni 2008, namun mempunyai kecenderungan cakupan bulanan yang
meningkat jika dibandingkan dengan cakupan bulan lalu.
Desa/kelurahan dalam kategori ini adalah desa/kelurahan D, yang
perlu didorong agar cakupan bulanan selanjutnya tidak lebih daripada
cakupan bulanan minimal 7,5%. Jika keadaan tersebut dapat
terlaksana , maka desa/kelurahan ini kemungkinan besar akan
mencapai target tahunan yang ditentukan.
4) Status jelek
Adalah desa/kelurahan dengan cakupan dibawah target bulan
Juni 2008, dan mempunyai kecenderungan cakupan bulanan yang
menurun dibandingkan dengan bulan lalu. Desa/kelurahan dalam
kategori ini adalah desa/kelurahan E, yang perlu diprioritaskan untuk
36
pembinaan agar cakupan bulanan selanjutnya dapat ditingkatkan
diatas cakupan bulanan minimal agar dapat mengejar kekurangan
target sampai bulan Juni, sehingga dapat pula mencapai target
tahunan yang ditentukan.
b) Analisis Lanjut (Tabulasi Silang/Cross Tabulation)
Analisis ini dilakukan dengan cara membandingkan variabel
tertentu dengan variabel terkait lainnya untuk mengetahui hubungan
sebab akibat antar variabel yang dimaksud.
BAB III
37
4. Soborejo 3548 4 4 6 1 6 6
5. Nglorog 3985 6 6 2 3 2 2
6. Pagergunung 2594 2 1 2 1 2 2
7. Wonokerso 2662 1 2 1 2 1
Jumlah 37 30 27 7 27 27
Data diperoleh dari Puskesmas Pringsurat, Temanggung. Data yang akan
dianalisis yaitu bulan Januari hingga April 2023. Kasus yang akan diambil adalah
pada cakupan Kunjungan Antenatal Ke-1 di Wilayah Puskesmas Pringsurat.
Perhitungan data kumulatif dengan rumus:
Rumus sasaran: 1,10 x CBR x Jumlah Penduduk
Rumus Cakupan:
38
4. Soborejo 1,10 x 0,007x 3548 27,3
5. Nglorog 1,10 x 0,007 x 3985 30,68
6. Pagergunung 1,10 x 0,007 x 2594 19,97
7. Wonokerso 1,10 x 0,007 x 2662 20,49
Target
100 %
x 100%
12bulan
100 %
= 8,33%
12bulan
CAKUPAN
BLN LALU
BUMIL
BLN INI
NO DESA KOMULATIF
ABS %
39
5 Nglorog 30,68 0 6 6 20%
6 Pagergunung 19,97 0 2 2 10%
7 Wonokerso 20,49 0 1 1 5%
JUMLAH 197,34 0 32 32
Cakupan
No Desa Target Cakupan
Komulatif
1. Ngipik 8,3% 21% 21%
2. Pingit 8,3% 24% 24%
3. Klepu 8,3% 28% 28%
4. Soborejo 8,3% 12% 12%
5. Nglorog 8,3% 20% 20%
6. Pagergunung 8,3% 10% 10%
7. Wonokerso 8,3% 5% 5%
15.00% 12%
10%
10.00% 8.30% 8.30% 8.30% 8.30% 8.30% 8.30% 8.30%
5%
5.00%
0.00%
Ngipik Pingit Klepu Soborejo Nglorog Pagergunung Wonokerso
Axis Title
Target Cakupan
40
Desa CakupanTerhadap Trend Terhadap Cakupan Status
Target Bulan Lalu Desa
Diatas Dibawah Naik Turun Tetap
NGIPIK + + Baik
PINGIT + + Baik
KLEPU + + Baik
SOBOREJO + + Baik
NGLOROG + + Baik
PAGERGUNUNG + + Baik
WONOKERSO + + Cukup
Pada 7 desa di bulan Januari cakupan K1 terdapat 6 desa yang memiliki cakupan
diatas target dan 1 desa di baawah target. Sedangkan untuk data trend cakupan k1
pada bulan lalu dengan bulan ini adalah tetap untuk 7 desa. Pada status desa terhadap
target dan tren cakupan bulan Januari terdapat 6 desa ber status Baik dan 1 desa
berstatus cukup.
41
Wonokerso
7. 20,49
Cakupan
Cakupan Cakupan
Komulatif
No Desa Target Bulan bulan
Januari-
Januari Februari
Februari
1. Ngipik 16,6% 21% 28% 49%
2. Pingit 16,6% 24% 4% 28%
3. Klepu 16,6% 28% 8% 36%
4. Soborejo 16,6% 12% 11% 23%
5. Nglorog 16,6% 20% 16% 36%
6. Pagergunung 16,6% 10% 25% 35%
7. Wonokerso 16,6% 5% 0% 5%
K1
SASARAN
CAKUPAN
BUMIL
BLN INI
LALU
NO DESA KOMULATIF
BLN
ABS %
1 Ngipik 28,86 8 6 14 49%
2 Pingit 45,2 2 11 13 28%
3 Klepu 24,84 2 7 9 36%
4 Soborejo 27,3 3 4 7 23%
5 Nglorog 30,68 5 6 11 36%
6 Pagergunung 19,97 5 2 7 35%
7 Wonokerso 20,49 - 1 2 5%
JUMLAH 197,34 25 8 63
42
Chart Title
60.00%
50.00%
40.00%
30.00%
20.00%
10.00%
0.00%
Ngipik Pingit Klepu Soborejo Nglorog Pagergunung Wonokerso
Analisa Data Cakupan K1 bulan Februari terhadap Target dan bulan lalu
43
Pada 7 desa di bulan Februari cakupan K1 terdapat 5 desa yang masih dibawah target
dan 2 desa diatas target. Sedangkan untuk data trend cakupan k1 pada bulan lalu
dengan bulan ini adalah terdapat 2 kriteria yaitu naik dan 5 kriteria turun. Status desa
terdapat 2 kriteria yaitu baik, dan 5 kriteria jelek.
Jumlah
Sasaran Cakupan Cakupan%
No Desa K1
Cakupan Cakupan
Cakupan bulan Komulatif
No Desa Target Bulan
Maret Januari-Maret
Februari
1. Ngipik 24,9% 28% 28% 77%
2. Pingit 24,9% 4% 9% 37%
3. Klepu 24,9% 8% 28% 64%
4. Soborejo 24,9% 11% 15% 38%
5. Nglorog 24,9% 16% 13% 49%
6. Pagergunung 24,9% 25% 20% 45%
7. Wonokerso 24,9% 0% 20% 25%
NO DESA K1
BUMIL
SASAR
AN
CAKUPAN
LAL
BLN
BLN
INI
KOMULATIF
44
ABS %
U
1 Ngipik 28,86 8 8 16 77%
2 Pingit 45,2 2 4 6 37%
3 Klepu 24,84 2 7 9 64%
4 Soborejo 27,3 3 4 7 38%
5 Nglorog 30,68 5 4 9 49%
6 Pagergunung 19,97 5 4 9 45%
7 Wonokerso 20,49 - 4 4 25%
JUMLAH 197,34 25 43 60
45
Chart Title
90.00%
80.00% 77%
70.00% 64%
60.00%
49%
50.00% 45%
40.00% 37% 38%
30.00% 28%
28% 28%
24.90% 24.90% 24.90% 24.90% 24.90% 25% 24.90% 25%
24.90%
20% 20%
20.00% 15% 16%
11% 13%
9% 8%
10.00% 4%
0%
0.00%
k i t pu o og g so
pi ng e ej or un er
i Pi Kl or l n
Ng ob g gu ok
S N
g er on
W
Pa
46
Pada 7 desa di bulan Maret cakupan K1 terdapat 5 desa yang masih dibawah target
dan 2 desa diatas target. Sedangkan untuk data trend cakupan k1 pada bulan lalu
dengan bulan ini adalah terdapat 5 kriteria yaitu naik dan 2 kriteria turun. Status desa
terdapat 2 kriteria yaitu baik, 2 kriteria kurang, 1 kriteria cukup dan 2 kriteria jelek.
47
Deteksi
Persalinan
Jumlah Resti Kunjungan Kunjungan
No Desa K1 K4 Oleh
Penduduk oleh Neonatus Nifas
Nakes
Nakes
1. Ngipik 3749 6 5 5 5 5
2. Pingit 5912 11 7 6 6 6
3. Klepu 3226 7 5 5 2 5 5
4. Soborejo 3548 4 4 6 1 6 6
5. Nglorog 3985 6 6 2 3 2 2
6. Pagergunung 2594 2 1 2 1 2 2
7. Wonokerso 2662 1 2 1 2 1
Jumlah 37 30 27 7 27 27
Jumlah Cakupan
No Desa K1 Sasaran Cakupan %
1. Ngipik 5 28,86 0,17325 17%
2. Pingit 7 45,52 0,153779 15%
3. Klepu 5 24,84 0,201288 20%
4. Soborejo 4 27,3 0,14652 15%
5. Nglorog 6 30,68 0,195567 20%
6. Pagergunung 1 19,97 0,050075 5%
48
7. Wonokerso 2 20,49 0,097609 10%
Cakupan Komulatif
No Desa Cakupan bulan Januari
bulan Januari
1. Ngipik 17% 17%
2. Pingit 15% 15%
3. Klepu 20% 20%
4. Soborejo 15% 15%
5. Nglorog 20% 20%
6. Pagergunung 5% 5%
7. Wonokerso 10% 10%
K1
SASARAN
CAKUPAN
NO
BUMIL
BLN LALU
BLN INI
DESA KOMULATIF
ABS %
49
K4 bulan Januari 2023
25%
10% 10%
10%
5% 5%
5%
0%
Ngipik Pingit Klepu Soborejo Nglorog Pagergunung Wonokerso
Analisa Data Cakupan K4 bulan Januari terhadap Target dan bulan lalu
Pada 7 desa di bulan Januari cakupan K4 terdapat 1 desa yang masih dibawah target
dan 6 desa diatas target. Sedangkan untuk data trend cakupan k4 pada bulan lalu
dengan bulan ini adalah terdapat 7 desa dengan kriteria tetap
50
Data K4 bulan Februari
Deteks
Jumlah Persalina Kunjunga
N K K i Resti Kunjunga
Desa Pendudu n Oleh n
o 1 4 oleh n Nifas
k Nakes Neonatus
Nakes
1. Ngipik 3749 8 3 2 2 2
2. Pingit 5912 2 4 3 3 3
3. Klepu 3226 2 2 3 1 3 3
4. Soborejo 2548 3 7 4 4 4
5. Nglorog 3985 5 6 5 5 5 5
Pagergunun
6. 2594 5 2 2 3 2 2
g
7. Wonokerso 2662 - 4 4 4 4
Jumlah
25 28 23 9 23 23
Jumlah
No Desa K4 Sasaran Cakupan Cakupan%
1. Ngipik 3 28,86 0,10395 10%
2. Pingit 4 45,52 0,087873 9%
3. Klepu 2 24,84 0,080515 8%
4. Soborejo 7 27,3 0,25641 26%
5. Nglorog 6 30,68 0,195567 20%
6. Pagergunung 2 19,97 0,10015 10%
7. Wonokerso 4 20,49 0,195217 20%
51
Cakupan
Cakupan Cakupan
Komulatif
Desa Target Bulan bulan
No Januari-
Januari Februari
Februari
1. Ngipik 16,6% 17% 10% 27%
2. Pingit 16,6% 15% 9% 24%
3. Klepu 16,6% 20% 8% 28%
4. Soborejo 16,6% 15% 26% 41%
5. Nglorog 16,6% 20% 20% 40%
6. Pagergunung 16,6% 5% 10% 15%
7. Wonokerso 16,6% 10% 20% 30%
K1
SASARAN
CAKUPAN
BLN LALU
BUMIL
BLN INI
NO KOMULATIF
DESA
ABS %
1 Ngipik 28,86 5 3 8 27%
2 Pingit 45,2 7 4 11 24%
3 Klepu 24,84 5 2 7 28%
4 Soborejo 27,3 4 7 11 41%
5 Nglorog 30,68 6 6 11 40%
6 Pagergunung 19,97 1 2 3 15%
7 Wonokerso 20,49 2 4 7 30%
JUMLAH 197,34 30 28 58
52
Chart Title
45.00% 41% 40%
40.00%
35.00% 30%
30.00% 27% 28% 26%
24%
25.00% 20% 20%
20% 20%
20.00% 17%
16.60% 16.60%
15% 16.60% 16.60%
15% 16.60% 16.60% 15%16.60%
15.00% 10% 10% 10%
9% 8%
10.00% 5%
5.00%
0.00%
k i t pu jo og ng so
i pi ng e re or nu er
Ng Pi Kl o g l u k
ob N g on
o
S
g er
W
Pa
Analisa Data Cakupan K4 bulan Februari terhadap Target dan bulan lalu
Pada 7 desa di bulan Februari cakupan K1 terdapat 4 desa yang masih dibawah target dan 3
desa diatas target. Sedangkan untuk data trend cakupan k1 pada bulan lalu dengan bulan ini
adalah terdapat 3 kriteria yaitu naik, 3 kriteria turun dan kriteria tetap 1. Status desa terdapat
3 kriteria yaitu baik, 3 kriteria jelek dan 1 kriteria kurang.
53
Target bulan Maret 3 x 8,3 = 24,9%
Deteksi
Persalinan
Jumlah Resti Kunjungan Kunjungan
No Desa K1 K4 Oleh
Penduduk oleh Neonatus Nifas
Nakes
Nakes
1. Ngipik 3749 8 2 5 5 5
2. Pingit 5912 4 9 7 1 7 7
3. Klepu 3226 7 5 5 1 5 5
4. Soborejo 3548 4 4 3 3 3
5. Nglorog 3985 4 7 4 1 4 4
6. Pagergunung 2594 4 2 2 1 2 2
7. Wonokerso 2662 4 4 2 1 2 2
Jumlah 35 33 28 5 28 28
Cakupan K4 bulan Maret 2023
54
Cakupan Komulatif K4 bulan Maret 2023
Cakupan
Cakupan
Target Cakupan bulan Komulatif
Desa Bulan
No Maret Januari-
Februari
Maret
1. Ngipik 24,9% 10% 7% 34%
2. Pingit 24,9% 9% 20% 44%
3. Klepu 24,9% 8% 20% 48%
4. Soborejo 24,9% 26% 15% 56%
5. Nglorog 24,9% 20% 23% 63%
6. Pagergunung 24,9% 10% 10% 25%
7. Wonokerso 24,9% 20% 20% 50%
K1
SASARAN
CAKUPAN
NO
BUMIL
BLN LALU
BLN INI
DESA KOMULATIF
ABS %
55
Grafik Cakupan K4 bulan Maret terhadap target dan cakupan bulan Maret terhadap
bulan lalu
0.00%
Ngipik Pingit Klepu Soborejo Nglorog Pagergunung Wonokerso
Desa Target Cakupan Bulan Februari Cakupan bulan Maret Cakupan Komulatif
Analisa Data Cakupan K4 bulan Maret terhadap Target dan bulan lalu
56
Pada 7 desa di bulan Februari cakupan K4 terdapat 7 desa yang dibawah target. Sedangkan
untuk data trend cakupan k4 pada bulan lalu dengan bulan ini adalah terdapat 3 kriteria yaitu
naik, 2 kriteria turun dan kriteria tetap 2. Status desa terdapat 5 kriteria yaitu Kurang dan 2
kriteria jelek. .
57
No Desa Jumlah PN Sasaran Cakupan Cakupan%
1. Ngipik 5 27,55 0,181488 18%
2. Pingit 6 43,45 0,13809 14%
3. Klepu 5 23,71 0,210881 21%
4. Soborejo 6 26,07 0,23015 23%
5. Nglorog 2 29,28 0,068306 7%
6. Pagergunung 2 19,06 0,104932 10%
7. Wonokerso 1 19,56 0,051125 5%
N
BERSALIN
CAKUPAN
BLN LALU
BLN INI
O DESA KOMULATIF
ABS %
58
6 Pagergunung 19,06 0 2 2 10%
7 Wonokerso 19,56 0 1 1 5%
JUMLAH 197,34 0 28 27 27
15% 14%14%
10%10%
10%
7% 7%
5% 5%
5%
0%
Ngipik Pingit Klepu Soborejo Nglorog Pagergunung Wonokerso
Analisa Data Cakupan Persalinan Oleh Nakes bulan Januari terhadap Target dan
bulan lalu
59
WONOKERSO + + Kurang
Pada 7 desa di bulan Februari cakupan persalinan oleh nakes terdapat 2 desa yang dibawah
target dan 5 desa yang diatas target. Sedangkan untuk data trend cakupan persalinan oleh
nakes pada bulan lalu dengan bulan ini adalah terdapat 7 desa yang cakupannya tetap. Pada
status desa terdapat 5 desa berstatus baik dan 2 desa berstatus kurang.
Jumlah
No Desa PN Sasaran Cakupan Cakupan%
Cakupan
Cakupan Cakupan
Komulatif
Desa Target Bulan bulan
No Januari-
Januari Februari
Februari
1. Ngipik 16,6% 18% 7% 25%
2. Pingit 16,6% 14% 7% 21%
3. Klepu 16,6% 21% 13% 34%
4. Soborejo 16,6% 23% 15% 38%
60
5. Nglorog 16,6% 7% 17% 24%
6. Pagergunung 16,6% 10% 10% 20%
7. Wonokerso 16,6% 5% 20% 25%
SASARAN IBU
BERSALIN
CAKUPAN
NO
BLN LALU
BLN INI
DESA KOMULATIF
ABS %
61
Grafik Cakupan Persalinan oleh Nakes bulan Februari terhadap targetdan terhadap
bulan lalu 2023
35.00% 34%
30.00%
25% 24% 25%
25.00% 23%
21% 21% 20% 20%
20.00% 18%
16.60% 16.60% 16.60% 16.60% 16.60%17% 16.60% 16.60%
14% 15%
15.00% 13%
10%
10%
10.00%
7% 7% 7%
5%
5.00%
0.00%
Ngipik Pingit Klepu Soborejo Nglorog Pagergunung Wonokerso
Analisa Data Cakupan Persalinan Oleh Nakes bulan Februari terhadap Target dan
bulan lalu
62
Pada 7 desa di bulan Februari cakupan persalinan oleh nakes terdapat 5 desa yang dibawah
target dan 2 desa yang diatas target. Sedangkan untuk data trend cakupan persalinan oleh
nakes pada bulan lalu dengan bulan ini adalah terdapat 2 desa yang cakupannya naik, 4 desa
cakupannya turun dan 1 desa cakupannya tetap. Pada status desterdapat 4 desa berstatus
jelek, 2 desa berstatus baik dan 1 des berstatus kurang.
Jumlah
No Desa PN Sasaran Cakupan Cakupan%
Cakupan
Cakupan
Cakupan Komulatif
Desa Target Bulan
No bulan Maret Januari-
Februari
Maret
1. Ngipik 24,9% 7% 18% 43%
2. Pingit 24,9% 7% 16% 37%
3. Klepu 24,9% 13% 21% 55%
4. Soborejo 24,9% 15% 12% 50%
5. Nglorog 24,9% 17% 14% 38%
6. Pagergunung 24,9% 10% 10% 30%
7. Wonokerso 24,9% 20% 10% 35%
63
Cakupan Komulatif Persalinan oleh Nakes bulan Maret 2023
SASARAN IBU
BERSALIN
CAKUPAN
NO
BLN LALU
BLN INI
DESA KOMULATIF
ABS %
64
Grafik Cakupan Persalinan oleh Nakes bulan Maret 2023
Target bulan Maret 100% : 12 = 8,33% x 3 = 24.9%
Chart Title
60.00% 55%
50%
50.00%
43%
40.00% 37% 38%
35%
Axis Title
30%
30.00% 24.90% 24.90% 24.90% 24.90% 24.90% 24.90% 24.90%
21% 20%
20.00% 18% 16% 17%
13% 15% 14%
12% 10%
10% 10%
10.00% 7% 7%
0.00%
Ngipik Pingit Klepu Soborejo Nglorog Pagergunung Wonokerso
Axis Title
Analisa Data Cakupan Persalinan Oleh Nakes bulan Maret terhadap Target dan bulan
lalu
65
Pada 7 desa di bulan Februari cakupan persalinan oleh nakes terdapat seluruh desa yang
dibawah target. Sedangkan untuk data trend cakupan persalinan oleh nakes pada bulan lalu
dengan bulan ini adalah terdapat 3 desa yang cakupannya naik, 2 desa cakupannya turun dan
2 desa cakupannya tetap. Pada status desterdapat 2 desa berstatus jelek dan 5 desa berstatus
kurang.
IDENTIFIKASI MASALAH
66
DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PRINGSURAT
FAKTOR RENCANA
PER ANALISA
NO PENYEBAB PEMECAHAN TUJUAN
MASALAHAN MASALAH
MASALAH MASALAH
67
dimana masih sekitar 9KM. sudah dan menerima
berada di bawah Selian itu pada memasuki informasi, serta
16,6% dari persalinan oleh persalinan dapat ikut berperan
target. nakes juga untuk tinggal serta aktif dalam
dapat di rumah mengatasi masalah
Pada bulan dikarenkan singgah jika kesehatan dirinya
Maret cakupan akses jalan yang sewaktu- dan keluarganya.
K1 yang masih kurang baik dan waktu akan
berada di bawah pemantauan melahirkan.
-Tujuan pemeriksaan
target yaitu yang kurang
ke bidan desa atau
pada desa pada ibu yang -Meningkatkan
PKD jika jarak
Pingit, akan bersalin sosial
puskesmas jauh
Soborejo, menyebabkan ekonomi
yaitu untuk menjaga
Nglorog, masayrakat masyarakat
agar ibu hamil dapat
Pagergunung tidak melalui
melalui masa
dan wonokerso. berkunjung ke peningkatan
kehamilan,
Puskesmas/ tingkat
persalinan dan nifas
- Pada cakupan fasilitas Pendidikan
dengan baik dan
K4, masih Kesehatan. sehingga
selamat, serta
terdapat masyarakat
menghasilkan bayi
cakupan K4 - Angka Kemtian bisa
yang sehat.
yang berada di Ibu di mendapatkan
Kunjungan
bawah target Kabupaten pekerjaan
pemeriksaan
pada bulan Temanggung yang baik dan
kehamilan yang
Januari yaitu selama 3 tahun penghasilan
teratur dan
desa terakhir yang cukup
pengawasan yang
Pagergunun cenderung untuk
rutin dari bidan
sebesar 5% fluktuatif, AKI memenuhi
selama masa
dmana di bawah Kabupaten kebutuhan
kehamilan tersebut
8,3% Temanggun selama masa
diharapkan dapat
masih diatas kehamilan
mencegah dan
Pada bulan Provinsi Jawa termasuk
menangani
Februari Tengah. melakukan
komplikasi yang
terdapat Tingginya kunjungan
mungkin terjadi
cakupan K4 angka kematian pemeriksaan
selama hamil
yang masih di ibu menunjukan kehamilan
bawah target keadaan sosial setiap
-Tujuan rumah
yaitu di desa ekonomi yang bulannya. singgah bagi ibu
Ngipik, Pingit, rendah dan hamil mendekati
68
Klepu dan fasilitas - Peningkatan persalinan agar ibu
Pagergunung pelayanan peran keluarga hamil lebih terpantau
dimana di kesehatan terhadap dan lebih mudah
permasalahan untuk mengakses ke
bawah 16,6% termasuk
Kesehatan fasilitas Kesehatan
pelayanan yang terjadi. seperti puskesmas
Pada bulan prenatal dan Seperti peran sehingga
Maret cakupan obstetri yang suami atau meningkatkan
K4 seluruh desa rendah pula. anggota cakupan persalinan
masih berada di keluarga oleh nakes.
bawah target - Kurangnya kepada
support dari istri/ibu hamil -Tujuan support
keluarga untuk untuk sistem keluarga yaitu
- Pada cakupan mengantarkan untuk meningkatkan
melakukan
Persalinan oleh kunjungan dan dan menemani semangat ibu hamil
nakes bulan pemeriksaan ke istri setiap kali dalam
Januari terdapat Puskesmas jadwal memperhatikan
cakupan yang kunjungan kehamilannya dan
ANC. agar rutin melakukan
masih berada di
ANC ke fasilitas
bawah target Kesehatan.
- Peran suami
yaitu di desa siaga untuk
Nglorog 7% dan istri yang
Wonokerso hamil dan
sebesar 5%. akan
melahirkan.
- Pada bulan
Februari terdapat
cakupan
persalinan oleh
nakes yang masih
berada di bawah
target yaitu desa
Ngipik, Pingit,
Klepu, Soborejo
dan Pagergunung
yaitu masih
berada di bawah
16,6%
69
berada dibawah
target yaitu
seluruh desa di
wilayah kerja
Puskesmas
Pringsurat.
70
DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PRINGSURAT
71
Peningkatan para warga pengantin atau setiap dan bidan
pengetahuan masyarakat pengetahuann calon puskesmas
pasangan ya lebih pengantin
calon banyak lagi yang
memeriksakan
penganten mengenai
kesehatannya
mengenai kehamilan
di puskesmas
rencana sehingga di sebelum
kehamilan harapkan menikah.
dan calon
kunjungan pngantin Pada hari
selama hamil. lebih siap sabtu Pukul
untuk 09.00 WIB
Meningkatkan menghadapi
sosial ekonomi kehamilan
masyarakat yang akan
melalui
datang dan
peningkatan
mengerti
tingkat
Pendidikan bahwa
sehingga kunjungan
masyarakat pada
bisa kehamilan
mendapatkan sangat
pekerjaan yang penting.
baik dan
penghasilan Agar sumber
yang cukup daya
untuk masyarakat
memenuhi lebih
kebutuhan meningkat
selama masa sehingga
kehamilan kebutuhan
termasuk selama
melakukan kehamilan
kunjungan bisa
pemeriksaan terpenuhi
kehamilan misalnya
setiap kebutuhan
bulannya. gizi, sara
transportasi,
72
dll
2. Terdapat target Tekhnis : Para ibu Tujuan Setiap hari Sumber Bidan desa,
cakupan Untuk hamil, Tujuan dana dari dan Kepala
persalinan meingkatkan keluarga, rumah desa dan desa
nakes di cakupan suami singgah bagi puskesmas
wilayah yang persalinan oleh ibu hamil
nakes dapat
masih rendah mendekati
diadakan
oleh nakes, persalinan
rumah singgah
bagi ibu hamil agar ibu
yang usia hamil lebih
kehamilannya terpantau dan
sudah lebih mudah
memasuki untuk
persalinan mengakses ke
untuk tinggal fasilitas
di rumah Kesehatan
singgah jika seperti
sewaktu- puskesmas
waktu akan sehingga
melahirkan.s meningkatkan
udah cakupan
persalinan oleh
memasuki
nakes.
persalinan
untuk tinggal
di rumah
singgah jika
sewaktu-
waktu akan
melahirkan
sehingga
lebih mudah
untuk di
lakukan
pengerujukan
ke fasilitas
kesehatan
seperti
puskesmas.
Non tekhnis : Suami Tujuan Pada hari Bidan desa
73
Peran suami support sistem sabtu atau
siaga untuk keluarga yaitu hari jumat
istri yang untuk Pukul 09.00
hamil dan meningkatkan WIB
akan semangat ibu
melahirkan hamil dalam
memperhatikan
kehamilannya
dan agar rutin
melakukan
ANC ke
fasilitas
Kesehatan.
PWS KB
74
Jumlah Akseptor Akseptor Akseptor
No Desa
Penduduk Implant Suntik IUD
Jumlah Akseptor Akseptor Akseptor
No Desa
Penduduk Implant Suntik IUD
1. Ngipik 3749 0 3 0
1.
2. Ngipik
Pingit 3749
5912 0 02 0
2.
3. Pingit
Klepu 5912
3226 03 03 0
3
3.
4. Klepu
Soborejo 3226
2548 2 10 0
4.
5. Soborejo
Nglorog 2548
3985 05 18 0
5.
6. Nglorog
Pagergunung 3985
2594 10 21 0
6.
7. Pagergunung
Wonokerso 2594
2662 01 02 0
7. Wonokerso
Jumlah 2662 30 61 0
Jumlah 12 18 0
75
Jumlah Akseptor Akseptor Akseptor
No Desa
Penduduk Implant Suntik IUD
1. Ngipik 3749 1 1 1
2. Pingit 5912 8 8 0
3. Klepu 3226 2 3 0
4. Soborejo 2548 6 1 4
5. Nglorog 3985 3 1 1
6. Pagergunung 2594 2 2 0
7. Wonokerso 2662 7 2 0
Jumlah 29 18 6
76
CAKUPAN PELAYANAN KB IMPLANT DI WILAYAH KERJA
PUSKESMAS PRINGSURAT BULAN JANUARI-MARET 2023
77
Jumlah peserta KB aktif di suatu wilayah pada kurun waktu tertentu
Jumlah PUS di suatu wilayahkerja dalam 1tahun
No Desa PUS
1. Ngipik 668
2. Pingit 983
3. Klepu 615
4. Soborejo 599
5. Nglorog 666
6. Pagergunung 463
7. Wonokerso 472
78
A. Cakupan Pelayanan KB Implant
1. Bulan Januari 2023
Cakupan Pelayanan KB Implant di Wilayah Kerja PKM Pringsurat Bulan Maret 2023
PU
No Desa Akseptor Implant Cakupan Cakupan %
S
1 Ngipik 1 688 0.001453488 0.1%
2 Pingit 8 983 0.008138352 0.8%
3 Klepu 2 615 0.003252033 0.3%
4 Soborejo 6 599 0.010016694 1.0%
5 Nglorog 3 666 0.004504505 0.5%
6 Pagergunung 2 463 0.004319654 0.4%
7 Wonokerso 0 472 0 0.0%
3. Bulan Maret 2023
79
Cakupan Pelayanan KB Suntik di Wilayah Kerja PKM Pringsurat Bulan Januari 2023
PU
No
Desa Akseptor Suntik S Cakupan Cakupan %
1 Ngipik 2 688 0.002906977 0.3%
2 Pingit 3 983 0.003051882 0.3%
3 Klepu 0 615 0 0.0%
4 Soborejo 8 599 0.013355593 1.3%
5 Nglorog 2 666 0.003003003 0.3%
6 Pagergunung 2 463 0.004319654 0.4%
7 Wonokerso 1 472 0.002118644 0.2%
Cakupan Pelayanan KB Suntik di Wilayah Kerja PKM Pringsurat Bulan Februari 2023
PU
No
Desa Akseptor Suntik S Cakupan Cakupan %
1 Ngipik 3 688 0.004360465 0.4%
2 Pingit 0 983 0 0.0%
3 Klepu 0 615 0 0.0%
4 Soborejo 1 599 0.001669449 0.2%
5 Nglorog 1 666 0.001501502 0.2%
6 Pagergunung 1 463 0.002159827 0.2%
7 Wonokerso 0 472 0 0.0%
Cakupan Pelayanan KB Suntik di Wilayah Kerja PKM Pringsurat Bulan Maret 2023
PU
No
Desa Akseptor Suntik S Cakupan Cakupan %
1 Ngipik 1 688 0.001453488 0.1%
2 Pingit 8 983 0.008138352 0.8%
3 Klepu 3 615 0.004878049 0.5%
4 Soborejo 1 599 0.001669449 0.2%
5 Nglorog 1 666 0.001501502 0.2%
6 Pagergunung 2 463 0.004319654 0.4%
7 Wonokerso 2 472 0.004237288 0.4%
80
1. Bulan Januari 2023
Cakupan Pelayanan KB IUD di Wilayah Kerja PKM Pringsurat Bulan Januari 2023
No Desa Akseptor IUD PUS Cakupan Cakupan %
1 Ngipik 0 688 0 0.0%
2 Pingit 0 983 0 0.0%
3 Klepu 0 615 0 0.0%
4 Soborejo 0 599 0 0.0%
5 Nglorog 0 666 0 0.0%
6 Pagergunung 0 463 0 0.0%
7 Wonokerso 0 472 0 0.0%
Cakupan Pelayanan KB IUD di Wilayah Kerja PKM Pringsurat Bulan Februari 2023
No Desa Akseptor IUD PUS Cakupan Cakupan %
1 Ngipik 0 688 0 0.0%
2 Pingit 0 983 0 0.0%
3 Klepu 0 615 0 0.0%
4 Soborejo 0 599 0 0.0%
5 Nglorog 0 666 0 0.0%
6 Pagergunung 0 463 0 0.0%
7 Wonokerso 0 472 0 0.0%
Cakupan Pelayanan KB IUD di Wilayah Kerja PKM Pringsurat Bulan Maret 2023
PU
No
Desa Akseptor IUD S Cakupan Cakupan %
1 Ngipik 1 688 0.001453488 0.1%
2 Pingit 0 983 0 0.0%
3 Klepu 0 615 0 0.0%
4 Soborejo 4 599 0.006677796 0.7%
5 Nglorog 1 666 0.001501502 0.2%
6 Pagergunung 0 463 0 0.0%
7 Wonokerso 0 472 0 0.0%
81
A. Grafik Pelayanan KB Implant
0.6%
0.5%
0.5% 0.4%
0.4% 0.3% 0.3%
0.3%
0.2%
0.2% 0.1% 0.2%
0.0%
0.0% 0.0% 0.0% 0.0% 0.0% 0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
Ngipik Pingit Klepu Soborejo Nglorog Pagergunung Wonokerso
1.4% 1.3%
1.2%
1.0%
0.8%
0.8%
0.6% 0.5%
0.4% 0.4% 0.4% 0.4%
0.4% 0.3% 0.3% 0.3%
0.2% 0.2%
0.2% 0.1% 0.2%
0.2% 0.2%
0.2%
0.0% 0.0%
0.0% 0.0%
0.0%
Ngipik Pingit Klepu Soborejo Nglorog Pagergunung Wonokerso
82
Cakupan Pelayanan KB IUD di Wilayah Kerja PKM
Pringsurat Bulan Januari - Maret 2023
0.8%
0.7%
0.6%
0.5%
0.4%
0.3%
0.2%
0.1%
0.0%
Ngipik Pingit Klepu Soborejo Nglorog Pagergunung Wonokerso
83
B. Cakupan Kumulatif KB Suntik
84
Cakupan Pelayanan KB di Wilayah Kerja PKM Pringsurat Bulan
Januari - Maret 2023
7.0%
6.5%
6.0%
5.4%
5.0%
4.0%
3.0%
2.3%
2.0% 1.7%
Analisis
Berdasarkan data cakupan pada KB aktif di Wilayah Kerja Puskesmas Pringsurat selama 3 bulan
(Januari-Maret) untuk KB Implant, Suntik, IUD dengan cakupan terbanyak yaitu dari Desa Soborejo
dengan angka KB Implant sebesar 2,3%, KB suntik sebesar 1,7%, dan KB IUD sebesar 0,7%.
Berdasarkan data cakupan pada KB aktif di Wilayah Kerja Puskesmas Pringsurat selama 3 bulan
(Januari-Maret) untuk KB Implant cakupan paling sedikit yaitu dari Desa Wonokerso dengan jumlah
cakupan 0%, untuk KB suntik cakupan paling sedikit yaitu dari Desa Klepu sebesar 0,5%, dan
cakupan KB IUD paling sedikit dari Desa Pingit, Kelpu, Pagergunung, dan Wonokerso sebesar 0%.
Berdasarkan data cakupan pada KB aktif di Wilayah Kerja Puskesmas Pringsurat selama 3 bulan
(Januari-Maret) cakupan KB paling banyak adalah KB suntik sebesar 6,5%, KB Implant sebesar
5,4%, dan paling sedikit yaitu KB IUD sebesar 1,0%
85
A. Analisa cakupan pelayanan KB bulan Februari terhadap target dan bulan lalu
65 %
Target Januari = = 5,41%
12bulan
Target Februari = 5,41% x 2 = 10,82%
Desa CakupanTerhadap Trend Terhadap Cakupan Status
Target Bulan Lalu Desa
Diatas Dibawah Naik Turun Tetap
NGIPIK + + Jelek
PINGIT + + Jelek
KLEPU + + Jelek
SOBOREJO + + Jelek
NGLOROG + + Jelek
PAGERGUNUNG + + Jelek
WONOKERSO + + Jelek
1.1 Tabel analisia KB Implant
Pada 7 desa di bulan Februari cakupan KB Implant semua desa memiliki dibawah
target. Sedangkan untuk data trend cakupan KB Implant pada bulan lalu dengan
bulan ini adalah turun untuk 7 desa. Pada status desa terhadap target dan tren cakupan
bulan Januari seluruh desa masih berstatus jelek.
86
Pada 7 desa di bulan Februari cakupan KB suntik semua desa memiliki dibawah
target. Sedangkan untuk data trend cakupan KB suntik pada bulan lalu dengan bulan
ini adalah naik untuk 1 desa, tetap untuk 1 desa, dan turun untuk 5 desa. Pada status
desa terhadap target dan tren cakupan bulan Januari 1 berstatus cukup, 1 berstatus
kurang, dan 5 masih berstatus jelek.
Pada 7 desa di bulan Februari cakupan KB IUD semua desa memiliki dibawah target.
Sedangkan untuk data trend cakupan KB IUD pada bulan lalu dengan bulan ini
adalah turun untuk 7 desa. Pada status desa terhadap target dan tren cakupan bulan
Januari seluruh desa masih berstatus jelek.
B. Analisa cakupan pelayanan KB bulan Maret terhadap target dan bulan lalu
Target Maret = 5,41% x 3 = 16,23%
87
NGLOROG + + Cukup
PAGERGUNUNG + + Cukup
WONOKERSO + + Jelek
1.1 Tabel analisia KB Implant
Pada 7 desa di bulan Maret cakupan KB Implant semua desa memiliki dibawah target.
Sedangkan untuk data trend cakupan KB Implant pada bulan lalu dengan bulan ini adalah
naik untuk 6 desa dan turun untuk 1 desa. Pada status desa terhadap target dan tren
cakupan bulan Maret 6 desa berstatus cukup dan 1 desa masih berstatus jelek.
Pada 7 desa di bulan Maret cakupan KB suntik semua desa memiliki dibawah target.
Sedangkan untuk data trend cakupan KB suntik pada bulan lalu dengan bulan ini adalah
naik untuk 4 desa, tetap untuk 2 desa, dan turun untuk 1 desa. Pada status desa terhadap
target dan tren cakupan bulan Maret 4 desa berstatus cukup, 2 berstatus kurang dan 1
desa masih berstatus jelek.
88
SOBOREJO + + Cukup
NGLOROG + + Cukup
PAGERGUNUNG + + Kurang
WONOKERSO + + Kurang
Table 1.3 Analisa KB IUD
Pada 7 desa di bulan Maret cakupan KB IUD semua desa memiliki dibawah target.
Sedangkan untuk data trend cakupan KB IUD pada bulan lalu dengan bulan ini adalah
naik untuk 3 desa, dan tetap untuk 4 desa. Pada status desa terhadap target dan tren
cakupan bulan Maret 3 desa berstatus cukup, dan 4 berstatus kurang.
89
IDENTIFIKASI MASALAH
JANUARI-MARET 2023
Faktor Rencana
Analisis
No Permasalahan Penyebab Pemecahan Tujuan
Masalah
Masalah Masalah
1 Target Semua 1. Tingkat 1. Rencana Tujuan
cakupan yang indikator dari pendidikan pemecahan pemecahan
masih rendah KB Implant, masyarakat masalah mengenai masalah
suntik, dan wilayah kerja tingkat pendidikan tersebut di
IUD masih Puskesmas masyarakat yang mana jika
dibawah Pringsurat rendah yaitu tingkat
target. Target rata-rata SD dengan pendidikan
1 tahun 65% dan SMP meningkatkan masyarakat
untuk 3 bulan sehingga minat masyarakat yang tinggi
berarti harus kesadaran untuk melanjutkan maka
mencapai untuk ber-KB pendidikan ke pengetahuan
16,23% kurang jenjang yang lebih masyarakat
sedangkan tinggi dan bekerja akan
yang 2. Rata-rata sama dengan lintas Kesehatan
didapatkan pekarjaan sektor untuk lebih juga
semua berada masyarakat menggiatkan meningkat
dibawah sebagai buruh, program wajib dan
angka petani, dan belajar 12 tahun. meningkatkan
tersebut. karyawan kesadaran
pabrik kayu 2. Rencana masyarakat
sehingga pemecahan untuk
mereka terlalu masalah dimana melakukkan
sibuk dan pekerjaan kunjungan
tidak sempat masyarakat buruh, kesehtaan ke
untuk datang tani, dan karyawan fasilitas
kef askes. pabrik yaitu dapat Kesehatan.
dengan Selain itu jika
3. Jarak meningkatkan jarak dari
kecamatan teknologi fasilitas
jauh dan pertanian atau Kesehatan
kondisi jalan dengan lebih dekat
yang naik mendatangkan ahli atau
turun dan pertanian difasilitasi
beberapa juga dengan
sudah 3. Jarak adanya
mengalami kecamatan yang kendaraan
kerusakan jauh bisa di maka
90
sehingga lakukan rencana meningkatkan
membuat dengan minat
malas untuk meningkatkan masyarakat
berkendara. fasilitas kendaraan untuk
umum menuju melakukkan
4. Kurangnya puskesmas selain kunjungan.
SDM dari itu bisa juga Sehingga
tenaga terlatih dengan kunjungan
untuk membangun untuk ber-
melakukan puskesmas ke dua akan
pencatatan di setiap meningkat
jumlah PUS kecamatan dan lebih
dan anggota sehingga wilayah terpantau.
KB aktif setiap puskesmas
dapat lebih.
4. Meningkatkan
kerja sama dengan
kader KB untuk
pencatatan dan
penelusuran antar
PUS yang ber-KB
dan yang tidak
ber-KB.
91
PWS KB DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PRINGSURAT
JANUARI-MARET 2023
Rencana
Kegiatan Waktu Sumber Penanggung
No Masalah Sasaran Tujuan
(Pemecahan Pelaksanaan Dana jawab
Masalah)
1 Target Melakukan Ibu yang Agar Setiap 1 Desa dan Bidan Desa
cakupan pemantauan sudah dapat di bulan sekali Puskesmas
KB data mempunyai deteksi sweeping ibu
Implant, mengenai 2 atau lebih dini ber-KB
suntik cakupan KB lebih, ibu jika ada
dan IUD implant, dengan ibu yang
yang suntik dan anak umur belum
masih IUD agar anak masih ber-KB
rendah dapat kurang dari sehingga
terdeteksi 2 tahun dapat
sehingga untuk ditindakl
melakukan menunda anjuti
pendekatan kehamilan
dilakukan dan
KB implant, memberi
suntik, dan jarak
IUD
BAB IV
92
PENUTUP
A. Kesimpulan
93
a. Jarak fasilitas Kesehatan yang jauh dengan topografi daerah yang berupa
dataran tinggi berbukit-bukit dan dataran landai mirip cekungan raksasa
menimbulkan kesulitan mobilitas penduduk.
b. Tingkat Pendidikan mayoritas penduduk yang masih rendah
A. Saran
1. Bagi program KIA : Menilai keberhasilan program dan menentkan tindak lanjut
untuk cakupan yang tidak memenuhi target.
3. Rencana operasional tersebut perlu dibicarakan dengan semua pihak yang terkait :
1. Bagi desa/kelurahan yang berstatus baik atau cukup, pola penyelenggaraan
pelayanan KIA perlu dilanjutkan, dengan beberapa penyesuaian tertentu sesuai
kebutuhan antara lain perbaikan mutu pelayanan.
2. Bagi desa/kelurahan berstatus kurang dan terutama yang berstatus jelek, perlu
prioritas intervensi sesuai dengan permasalahan.
3. Intervensi yang bersifat teknis (termasuk segi penyediaan logistik) harus
dibicarakan dalam pertemuan minilokakarya puskesmas dan/atau rapat dinas
kesehatan kabupaten/kota (untuk mendapat bantuan dari kabupaten/kota).
4. Intervensi yang bersifat non-teknis (untuk motivasi, penggerakan sasaran, dan
mobilisasi sumber daya di masyarakat) harus dibicarakan pada rapat koordinasi
kecamatan dan/atau rapat dinas kesehatan kabupaten/kota (untuk mendapat
bantuan dari kabupaten/kota
94
DAFTAR PUSTAKA
Ibu, D. K. (2009). Pemantauan Wilayah Setempat Kesehatan Ibu dan Anak. Jakarta:
Direktorat Jendral Bina Kesehatan Masyarakat Direktorat Bina Kesehatan Ibu.
Ibu, P. P. (2015). Buku Ajar Kesehatan Ibu dan Anak. Jakarta Selatan: ISBN 978-602-235-
808-4.
Lusiana El Sinta Bustami, A. A. (2017). BUKU AJAR. Padang: CV. Rumahkayu Pustaka
Utama.
95