DISUSUN OLEH:
Hari :
Tangal :
i
KATA PENGANTAR
ii
Dengan terselesainya laporan ini penulis menyadari bahwa banyak
kekurangan, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang
membangun demi kesempurnaan laporan ini. Akhirnya penyusun berharap
semoga laporan asuhan kebidanan ini dapat bermanfaat bagi penyusun maupun
pembaca.
Penulis
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
LEMBAR PENGESAHAN ....................................................................................i
KATA PENGANTAR .............................................................................................ii
DAFTAR ISI............................................................................................................. iv
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
1.1. Latar Belakang....................................................................................................1
1.2. Tujuan.................................................................................................................2
1.3.Manfaat............................................................................................................... 3
BAB II TINJAUAN TEORI...................................................................................4
2.1.Konsep dasar teori kehamilan..............................................................................4
2.2.Konsep dasar managemen varney........................................................................24
BAB III TINJAUAN KASUS..................................................................................28
BAB IV PEMBAHASAN........................................................................................ 40
4.1 Pembahasan.......................................................................................................... 40
BAB V PENUTUP ...................................................................................................45
5.1 Kesimpulan .........................................................................................................45
5.2 Saran ..................................................................................................................46
DAFTAR PUSTAKA
iv
BAB I
PENDAHULUAN
2
1.2.2. Tujuan Khusus
a. Mahasiswa mampu melakukan pengkajian data dasar pada Ny. “S”
dengan kehamilan Trimester III.
b. Mahasiswa mampu melakukan interpretasi data dasar pada Ny “S”
dengan kehamilan Trimester III.
c. Mahasiswa dapat menentukan diagnose dan masalah potensial pada
Ny. “S” dengan kehamilan Trimester III.
d. Mahasiswa mampu menentukan kebutuhan segera pada Ny. “S”
dengan kehamilan Trimester III.
e. Mahasiswa mampu menentukan rencana asuhan menyeluruh pada
Ny. “S” dengan kehamilan Trimester III,.
f. Mahasiswa mampu melaksanakan asuhan sesuai dengan rencana
yang telah dibuat pada Ny. “S” dengan kehamilan Trimester III.
g. Mahasiswa mampu mengevaluasi tindakan yang telah dilakukan
pada Ny. “S” dengan kehamilan Trimester III
3
1.3.2. Manfaat Praktik
Sebagai proses pembelajaran dalam penerapan ilmu pengetahuan yang
diperoleh selama perkuliahan dalam bentuk Laporan Praktik
Kebidanan 1 yang dapat memperluas wawasan dan pengetahuan
tentang asuhan kebidanan pada ibu hamil.
4
BAB II
TINJAUAN TEORI
5
2.1.2. Proses Terjadinya Kehamilan
Proses kehamilan diawali dengan proses konsepsi (pembuahan).
Konsepsi ini sering juga disebut dengan fertilisasi. Fertilisasi adalah
penyatuan sperma laki-laki dengan ovum perempuan dituba falopi.
(Hutahaean, 2013).
Proses kehamilan dimulai dengan terjadinya konsepsi. Konsepsi
adalah bersatunya sel telur (ovum) dan sperma. Proses kehamilan
(gestasi) berlangsung selama 40 minggu atau 280 hari di hitung dari
hari pertama menstruasi terakhir. Usia kehamilan sendiri adalah 38
minggu, karena dihitung mulai dari tanggal konsepsi (tanggal
bersatunya sel sperma dengan telur) yang terjadi dua minggu
setelahnya (Sulistyawati, 2010:4).
2.1.3. Fisiologi Kehamilan Proses fertilisasi, implantasi, plasentasi.
a. Fertilisasi
6
oosit sekunder. Nucleus sperma dan ovum menyatu membentuk
zigot lalu menjadi morula dan masuk uterus setelah uterus sudah
bisa dimasuki oleh morula, lalu manjadi blastokista dan terjadi
implantasi di dinding endometrium. Fertilisasi berlangsung di
oviduktus ketika telur yang dilepaskan dan sperma yang diletakkan
di vagina bertemu di tempat ini. Ovum yang telah dibuahi mulai
membelah diri secara mitosis.
7
Ovum yang sudah dibuahi membelah dengan cepat selama
perjalannya dalam tuba falopii. Bila kelompok sel yang dsebut
sebagai morula mencapai cavum uteri maka terbentuklah ” inner
cell mass”. Pada stadium Blastosis , mass tersebut di bungkus
dengan sel trofoblas primitif. Didalam sel tersebut terjadi produksi
hormon secara aktif sejak awal kehamilan dan juga membentuk
EPF (early pregnancy factor) yang mencegah reaeksi hasil
konsepsi .Pada stadium ini, zygote harus mengadakan implantasi
untuk memperoleh nutrisi dan oksigen yang memadai. Terjadi
perkembangan “inner cell mass” kedalam lapisan ektodermal dan
endodermal. Diantara kedua lapisan tersebut terbentuk lapisan
mesodermal yang akan tumbuh keluar untuk membentuk
mesoderm ekstra embrionik.Pada stadium ini terbentuk 2 rongga
yaitu “yolc sac” dan cavum amnion. Kantung amnion berasal dari
ektoderm dan yolc sac dari endoderm. Pada stadium ini, cavum
amnion masih amat kecil.2 rongga yang terbungkus oleh
mesoderm bergerak kearah blastosis. Batang mesodermal akan
membentuk talipusat. Area embrionik yang terdiri dari ektoderm –
endoderm dan mesoderm akan membentuk janin.Cavum anion
semakin berkembang sehingga mencapai sampai mencapai dinding
blastosis. Bagian dari Yolc sac tertutup dalam embrio dan sisanya
8
membentuk tabung yang akan menyatu dengan tangkai
mesodermal. (Fatimah,2017)
c. Plasentasi
9
1. Perubahan Uterus
10
4. Kontraksi Braxton-Hikcs
Merupakan kontraksi tak teratur rahim dan terjadi tanpa
rasa nyeri di sepanjang kehamilan. Kontraksi ini barang kali
membantu sirkulasi darah dalam plasenta.
5. Vagina dan vulva
Vagina dan serviks akibat hormon estrogen mengalami
perubahan pula. Adanya hipervaskularisasi mengakibatkan
vagina dan vulva tampak lebih merah, agak kebiruan (livide)
disebut tanda Chadwick. Vagina membiru karena pelebaran
pembuluh darah.
6. Mammae
Mammae akan membesar dan tegang akibat hormon
somatemammotropin, esterogen dan progesteron, akan tetapi
belum mengeluarkan air susu. Pada kehamilan akan terbentuk
lemak sehingga mammae menjadi lebih besar, mammae akan
membesar, lebih tegang dan aerola mammae tampak lebih hitam
karena hiperpigmentasi. Pada kehamilan 12 minggu keatas dari
puting susu dapat keluar cairan berwarna putih agak jernih
disebut colostrums.
7. Sistem Endokrin
Perubahan endokrin, sekresi kelenjar hipofisis umumnya
menurun dan penurunan ini selanjutnya akan meningkatkan
sekresi kelenjar endokrin (khususnya kelenjar tiroid, paratiroid,
dan adrenal). Kadar hormon hipofise, prolaktin meningkat secara
berangsur-angsur menjelang akhir kehamilan, namun fungsi
prolaktin dalam memicu laktasi disurpresi sampai plasenta
dilahirkan dan kadar esterogen menurun.
8. Sistem Kekebalan
Kehamilan dianggap berkaitan dengan penekanan berbagai
macam fungsi imunologi secara hormonal dan seluler untuk
menyesuaikan diri dengan graft janin. Titer antibodi humoral
11
melawan beberapa virus misalnya herves simpleks, campak, dan
influenza A menurun selama kehamilan.
9. Sistem Respirasi
Pernafasan masih diafragmatik selama kehamilan, tetapi
karena pergerakan diafragma terbatas setelah mingu ke-30, wanita
hamil bernafas lebih dalam, dengan meningkatnya volume tidal
dan kecepatan ventilasi sehingga memungkinkan pencampuran
gas dan konsumsi oksigen meningkat.
10. Tractus Urinarus
Pada akhir kehamilan, kepala janin mulai turun ke PAP
(Pintu Atas Panggul), keluhan sering kencing timbul karena
kandung kencing mulai tertekan. Pada ginjal seorang wanita
hamil bertambah besar, misalnya menemukan bahwa ginjal 1,5
cm lebih panjang selama masa nifas awal dari pada yang diukur 6
bulan kemudian. Kecepatan fitrasi glomerulus dan aliran plasma
ginjal bertambah pada awal kehamilan, pada awal trimester kedua
sebanyak 50 persen, mekanisme tepat untuk meningkatnya hal-hal
ini pada kehamilan belum diketahui.
11. Traktus Digestivus
Di mulut, gusi menjadi lunak, akibat retensi cairan
intraseluler yang disebabkan oleh progesteron. Sfingter esopagus
bawah relaksasi, sehingga dapat terjadi regorgitasi isi lambung
yang menyebabkan rasa terbakar di dada. Sekresi isi lambung
berkurang dan makanan lebih lama berada di lambung. Otot-otot
usus relaksi disertai dengan penurunan motilitas.
Hal ini memungkinkan absorbsi zat nutrisi lebih banyak, sehingga
menyebabkan konstipasi yang merupakan salah satu keluhan
utama wanita hamil. 12. Sistem Muskuleskeletal Perubahan tubuh
secara bertahap dari peningkatan berat wanita hamil
menyebabkan postur dan cara berjalan wanita berubah secara
menyolok, peningkatan distensi abdomen yang membuat panggul
miring ke depan, penurunan tonus otot perut, dan peningkatan
12
berat badan pada akhir kehamilan membutuhkan penyesuaian
ulang (realignment) kurvatura spinalis. Pusat gravitasi wanita
bergeser ke depan.
13
2) Trimester kedua
Trimester kedua biasanya adalah saat ibu merasa sehat ,tubuh
ibu sudah terbiasa dengan kadar hormon yang lebih tinggi
dan rasa tidak nyaman karena hamil sudah berkurang. Perut
ibu belum terlalu besar sehingga belum dirasakan sebagai
beban, ibu menerima kehamilannya dan mulai dapat
menggunakan energi dan pikiran nya secara lebih
konstruktif .Pada trimester ini pula ibu dapat merasakan
gerakan bayinya.Banyak ibu yang merasa terlepas dari rasa
kecemasan dan rasa tidak nyaman seperti yang dirasakannya
pada trimester pertama dan merasakan meningkatnya libido.
3) Trimester ketiga
Trimester ketiga seringkali disebut periode menunggu dan
waspada sebab pada saat itu ibu merasa tidak sabar
menunggu kelahiran bayinya. Gerakan bayi dan
membesarnya perut merupakan 2 hal yang mengingatkan ibu
akan bayinya.Kadang kadang ibu merasa khawatir bahwa
bayinya akan lahir sewaktu waktu .Ini menyebabkan ibu
meningkatkan kewaspadaannya akan timbulnya tanda dan
gejala akan terjadinya persalinnan .Ibu seringkali merasa
khawatir atau takut kalau-kalau bayi yang akan dilahirkannya
tidak normal.Kebanyakan ibu juga akan bersikap melindungi
bayinya dan akan menghindari orang atau benda apa saja
yang dianggapnya membahayakan bayinya. Seorang ibu
mungkin mulai merasa takut akan rasa sakit dan bahaya fisik
yang akan timbul pada waktu melahirkan. Rasa tidak nyaman
akibat kehamilan pada trimester ketiga dan banyak ibu yang
merasa dirinya aneh dan jelek. Disamping itu ibu mulai
merasa sedih karena akan berpisah dari bayinya dan
kehilangan perhatian khusus yang diterima selama
hamil.Pada trimester inilah ibu memerlukan keterangan dan
dukungan dari suami keluarga dan bidan.
14
2.1.6. Kebutuhan Nutrisi Ibu Hamil
15
Sebagai kompensasi terjadinya desakan rahim dan kebutuhan
O2 yang meningkat, ibu hamil akan bernafas lebih dalam.
Hal ini akan berhubungan dengan meningkatnya aktifitas
paru-paru oleh karena selain untuk mencukupi kebutuhan O2
ibu, juga harus mencukupi kebutuhan O2 janin. Ibu hamil
kadang–kadang merasakan sakit kepala, pusing ketika berada
di keramaian misalnya di pasar, hal ini disebabkan karena
kekurangan O2. Untuk menghindari kejadian tersebut
hendaknya ibu hamil menghindari tempat kerumunan banyak
orang. Untuk memenuhi kecukupan O2 yang meningkat,
supaya melakukan jalan–jalan dipagi hari, duduk– duduk di
bawah pohon yang rindang, berada di ruang yang
ventilasinya cukup.
2. Kebutuhan Nutrisi
Untuk mengakomodasi perubahan yang terjadi selama masa
hamil, banyak diperlukan zat gizi dalam jumlah yang lebih
besar dari pada sebelum hamil. Pada ibu hamil akan
mengalami BB bertambah, penambahan BB bisa diukur dari
IMT (Indeks Masa Tubuh) / BMI (Body Mass Index) sebelum
hamil. IMT dihitung dengan cara BB sebelum hamil dalam
kg dibagi (TB dlm m)2misalnya : seorang perempuan hamil
BB sebelum hamil 50 kg,TB 150 cm maka IMT 50/(1,5)2=
22.22 (termasuk normal).
16
Untuk memenuhi penambahan BB tadi maka kebutuhan zat
gizi harus dipenuhi melalui makanan sehari-hari dengan
menu seimbang seperti contoh dibawah ini.
Kebutuhan makanan sehari-hari ibu tidak hamil, ibu hamil dan ibu menyusui.
3. Personal Hygiene
Kebersihan badan mengurangi kemungkinan infeksi, karena
badan yang kotor banyak mengandung kuman. Pada ibu
hamil karena bertambahnya aktifitas metabolisme tubuh
maka ibu hamil cenderung menghasilkan keringat yang
berlebih, sehingga perlu menjaga kebersihan badan secara
ekstra disamping itu menjaga kebersihan badan juga dapat
untuk mendapatkan rasa nyaman bagi tubuh.
17
a. Mandi
Pada ibu hamil baik mandi siram pakai gayung, mandi
pancuran dengan shower atau mandi berendam tidak
dilarang. Pada umur kehamilan trimester III sebaiknya
tidak mandi rendam karena ibu hamil dengan perut besar
akan kesulitan untuk keluar dari bak mandi rendam.
Menjaga kebersihan diri terutama lipatan kulit (ketiak,
bawah buah dada, daerah genitalia) dengan cara
dibersihkan dan dikeringkan. Pada saat mandi supaya
berhati–hati jangan sampai terpeleset, kalau perlu pintu
tidak usah dikunci, dapat digantungkan tulisan”ISI” pada
pintu. Air yang digunakan mandi sebaiknya tidak terlalu
panas dan tidak terlalu dingin.
b. Perawatan vulva dan vagina
Ibu hamil supaya selalu membersihkan vulva dan vagina
setiap mandi, setelah BAB / BAK, cara membersihkan
dari depan ke belakang kemudian dikeringkan dengan
handuk kering. Pakaian dalam dari katun yang menyerap
keringat, jaga vulva dan vagina selalu dalam keadaan
kering, hindari keadaan lembab pada vulva dan vagina
Penyemprotan vagina (douching) harus dihindari selama
kehamilan karena akan mengganggu mekanisme
pertahanan vagina yang normal, dan penyemprotan vagina
yang kuat (dengan memakai alat semprot) ke dalam vagina
dapat menyebabkan emboli udara atau emboli air.
Penyemprotan pada saat membersihkan alat kelamin
ketika sehabis BAK/BAB diperbolehkan tetapi hanya
membersihkan vulva tidak boleh menyemprot sampai ke
dalam vagina.Deodorant vagina tidak dianjurkan karena
dapat menimbulkan dermatitis alergika.Apabila
mengalami infeksi pada kulit supaya diobati dengan
segera periksa ke dokter.
18
c. Perawatan gigi
Saat hamil sering terjadi karies yang disebabkan karena
konsumsi kalsium yang kurang, dapat juga karena emesis-
hiperemesis gravidarum, hipersaliva dapat menimbulkan
timbunan kalsium di sekitar gigi. Memeriksakan gigi saat
hamil diperlukan untuk mencari kerusakan gigi yang dapat
menjadi sumber infeksi, perawatan gigi juga perlu dalam
kehamilan karena hanya gigi yang baik menjamin
pencernaan yang sempurna. Untuk menjaga supaya gigi
tetap dalam keadaan sehat perlu dilakukan perawatan
sebagai berikut:
Periksa ke dokter gigi minimal satu kali selama
hamil
Makan makanan yang mengandung cukup kalsium
(susu, ikan) kalau perlu minum suplemen tablet
kalsium.
Sikat gigi setiap selesai makan dengan sikat gigi
yang lembut.
d. Perawatan kuku.
Kuku supaya dijaga tetap pendek sehingga kuku perlu
dipotong secara teratur, untuk memotong kuku jari kaki
mungkin perlu bantuan orang lain. Setelah memotong
kuku supaya dihaluskan sehingga tidak melukai kulit yang
mungkin dapat menyebabkan luka dan infeksi.
e. Perawatan rambut.
Wanita hamil menghasilkan banyak keringat sehingga
perlu sering mencuci rambut untuk mmengurangi
ketombe. Cuci rambut hendaknya dilakukan 2– 3 kali
dalam satu minggu dengan cairan pencuci rambut yang
lembut, dan menggunakan air hangat supaya ibu hamil
tidak kedinginan.
19
4. Pakaian
Pakaian yang dianjurkan untuk ibu hamil adalah pakaian
yang longgar, nyaman dipakai, tanpa sabuk atau pita yang
menekan bagian perut atau pergelangan tangan karena akan
mengganggu sirkulasi darah.Stocking tungkai yang sering
dikenakan sebagian wanita tidak dianjurkan karena dapat
menghambat sirkulasi darah. Pakaian dalam atas (BH)
dianjurkan yang longgar dan mempunyai kemampuan untuk
menyangga payudara yang makin berkembang. Dalam
memilih BH supaya yang mempunyai tali bahu yang lebar
sehingga tidak menimbulkan rasa sakit pada bahu.Sebaiknya
memilih BH yang bahannya dari katun karena selain mudah
dicuci juga jarang menimbulkan iritasi.
Celana dalam sebaiknya terbuat dari katun yang mudah
menyerap airsehingga untuk mencegah kelembaban yang
dapat menyebabkan gatal dan iritasi apalagiibu hamil
biasanya sering BAK karena ada penekanan kandung kemih
oleh pembesaran uterus.Korset dapat membantu menahan
perut bawah yang melorot dan mengurangi nyeri punggung.
Pemakaian korset tidak boleh menimbulkan tekanan pada
perut yang membesar dan dianjurkan korset yang dapat
menahan perut secara lembut. Korset yang tidak didesain
untuk kehamilan dapat menimbulkan ketidaknyamanan dan
tekanan pada uterus, korset seperti ini tidak dianjurkan untuk
ibu hamil.
5. Eliminasi (BAB dan BAK)
a) Buang Air Besar(BAB) Pada ibu hamil sering terjadi
obstipasi. Obstipasi ini kemungkinan terjadi disebabkan
oleh :
Kurang gerak badan
Hamil muda sering terjadi muntah dan kurang
makan
20
Peristaltik usus kurang karena pengaruh hormon
Tekanan pada rektum oleh kepala
Dengan terjadinya obstipasi pada ibu hamil
maka panggul terisi dengan rectum yang penuh feses
selain membesarnya rahim, maka dapat menimbulkan
bendungan di dalam panggul yang memudahkan
timbulnya haemorrhoid. Hal tersebut dapat dikurangi
dengan minum banyak air putih, gerak badan cukup,
makan-makanan yang berserat seperti sayuran dan
buah-buahan.
b) Buang Air Kecil (BAK)
Masalah buang air kecil tidak mengalami kesulitan,
bahkan cukup lancar dan malahan justru lebih sering
BAK karena ada penekanan kandung kemih oleh
pembesaran uterus. Dengan kehamilan terjadi perubahan
hormonal, sehingga daerah kelamin menjadi lebih basah.
Situasi ini menyebabkan jamur (trikomonas) tumbuh
subur sehingga ibu hamil mengeluh gatal dan keputihan.
Rasa gatal sangat mengganggu, sehingga sering digaruk
dan menyebabkan saat berkemih sering sisa (residu) yang
memudahkan terjadinya infeksi.kandung kemih. Untuk
melancarkan dan mengurangi infeksi kandung kemih
yaitu dengan banyak minum dan menjaga kebersihan
sekitar kelamin.
6. Seksual
Hamil bukan merupakan halangan untuk melakukan
hubungan seksual.Hubungan seksual yang disarankan pada
ibu hamil adalah :
a) Posisi diatur untuk menyesuaikan dengan pembesaran
perut. Posisi perempuan diatas dianjurkan karena
perempuan dapat mengatur kedalaman penetrasi penis
dan juga dapat melindungi perut dan payudara. Posisi
21
miring dapat mengurangi energi dan tekanan perut yang
membesar terutama pada kehamilan trimester III.
b) Pada trimester III hubungan seksual supaya dilakukan
dengan hati – hati karena dapat menimbulkan kontraksi
uterus sehingga kemungkinan dapat terjadi partus
prematur, fetal bradicardia pada janin sehingga dapat
menyebabkan fetal distress tetapi tidak berarti dilarang.
c) Hindari hubungan seksual yang menyebabkan kerusakan
janin
d) Hindari kunikulus (stimulasi oral genetalia wanita) karena
apabila meniupkan udara ke vagina dapat menyebabkan
emboli udara yang dapat menyebabkan kematian.
e) Pada pasangan beresiko, hubungan seksual dengan
memakai kondom supaya dilanjutkan untuk mencegah
penularan penyakit menular seksual.
Hubungan seksual disarankan tidak dilakukan pada
ibu hamil bila:
Terdapat tanda infeksi dengan pengeluaran cairan
disertai rasa nyeri atau panas.
Terjadi perdarahan saat hubungan seksual.
Terdapat pengeluaran cairan (air) yang mendadak.
Terdapat perlukaan di sekitar alat kelamin bagian luar.
Serviks telah membuka
Plasenta letak rendah
Wanita yang sering mengalami keguguran, persalinan
preterm, mengalami kematian dalam kandungan atau
sekitar 2 minggu menjelang persalinan.
Gerak tubuh yang harus diperhatikan oleh ibu
hamil adalah:
Postur tubuh.
Posisi tubuh supaya dengan tulang belakang tetap
tegak
22
Mengangkat beban dan mengambil barang.
Mengangkat beban dan mengambil barang tidak boleh
sambil membungkuk, tulang belakang harus selalu
tegak, kaki sebelah kanan maju satu langkah, ambil
barang kemudian berdiri dengan punggung tetap
tegak. Ketika mengangkat beban hendaknya dibawa
dengan kedua tangan, jangan membawa beban dengan
satu tangan sehingga posisi berdiri tidak seimbang,
menyebabkan posisi tulang belakang bengkok dan
tidak tegak.
Bangun dari posisi berbaring.
Ibu hamil sebaiknya tidak bangun tidur dengan
langsung dan cepat, tapi dengan pelan – pelan karena
ibu hamil tidak boleh ada gerakan yang menghentak
sehingga mengagetkan janin. Kalau akan bangun dari
posisi baring, geser terlebih dahulu ketepi tempat
tidur, tekuk lutut kemudian miring (kalau
memungkinkan miring ke kiri), kemudian dengan
perlahan bangun dengan menahan tubuh dengan
kedua tangan sambil menurunkan kedua kaki secara
perlahan. Jaga posisi duduk beberapa saat sebelum
berdiri.
Berjalan.
Pada saat berjalan ibu hamil sebaiknya memakai
sepatu / sandal harus terasa pas, enak dan nyaman.
Sepatu yang bertumit tinggi dan berujung lancip tidak
baik bagi kaki, khususnya pada saat hamil ketika
stabilitas tubuh terganggu dan edema kaki sering
terjadi. Sepatu yang alasnya licin atau berpaku bukan
sepatu yang aman untuk ibu hamil.
23
Berbaring.
Dengan semakin membesarnya perut maka posisi
berbaring terlentang semakin tidak nyaman. Posisi
berbaring terlentang tidak dianjurkan pada ibu hamil
karena dapat menekan pembuluh darah yang sangat
penting yaitu vena cava inferior sehingga
mengganggu oksigenasi dari ibu ke janin. Sebaiknya
ibu hamil membiasakan berbaring dengan posisi
miring ke kiri sehingga sampai hamil besar sudah
terbiasa. Untuk memberikan kenyamanan maka
letakkan guling diantara kedua kaki sambil kaki atas
ditekuk dan kaki bawah lurus.
Exercise/senam hamil
24
2) Persalinan belum cukup bulan
3) Mempunyai sejarah persalinan sulit
4) Pada kasus infertilitas
5) Umur saat hamil relatif tua
6) Hamil dengan perdarahan dan mengeluarkan
cairan
7. Langkah 7: Evaluasi
Pada langkah ini dilakukan evaluasi keefektifan dari asuhan
yang sudah diberikan sebagaimana telah diidentifikasi dalam
masalah dan diagnosis, rencana tersebut dapat dianggap efektif
bila benar – benar efektif dalam pelaksanaannya (Hidayat:
Dokumentasi kebidanan,2000).
27
BAB III
TINJAUAN KASUS
LANGKAH 1: PENGKAJIAN
DATA SUBYEKTIF
A. Identitas
Nama Pasien : Ny “S” Nama Suami : Tn “I”
Umur : 18 tahun Umur : 24 tahun
Suku/bangsa : Sasak/Indonesia Suku/bangsa : Sasak/Indonesia
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Buruh
Alamat : Merembu Alamat : Merembu
D. Riwayat menstruasi
Menarce : 13 Tahun Disminorhea : Iya, pada saat haid
Siklus : 28 hari Flour albus : Tidak
Lama : 7 hari HPHT : 23-09-2022
28
E. Status Perkawinan
Berapa kali menikah :1 kali dengan status perkawinan sah
Umur pertama kali menikah:
Suami : 17 Tahun Istri : 23 Tahun
Lama : ± 1 Tahun
ini
f. Komunikasi:
Nonverbal : Lancar
Verbal : Bahasa Indonesia,daerah
g. Keadaan emosional : Kooperatif
h. Hubungan dengan keluarga : Akrab
i. Hubungan dengan orang lain : Biasa
j. Proses berfikir : Terarah
k. Ibadah/spiritual : Patuh
l. Respon keluarga terhadap kehamilan : Senang
m. Dukungan keluarga : Mendukung
n. Pengambilan keputusan dalam keluarga : Suami
o. Beban kerja dan kegiatan sehari-hari : Tidak ada
p. Tempat dan petugas yang diinginkan untuk bersalin : Puskesmas,Bidan
DATA OBJEKTIF
32
A. pemeriksaan fisik :
1. Keadaan umum :Baik
2. Kesadaran : Composmentis.
3. TTV
Tekanan darah :100/60 mmHg
Nadi :81 kali/menit
Suhu :36,4 °C
RR :20 x/m
Berat badan saat ini :50 Kg
Berat badan sebelum hamil :40 Kg. Mengalami kenaikan
sebanyak 10 kg
Tinggi Badan :150 cm
LILA :24 cm
HTP :30-06-2022
4. Kepala
Rambut : Tidak ada ketombe,rambut hitam,bersih
Wajah : Simetris,muka tidak pucat
Mata : Skelera berwarna putih, konjungtiva tidak pucat
Telinga : Simetris,pendengaran normal,tidak ada sekret
Hidung : Tidak ada penumpukan sekret
Mulut dan gigi : Bibir tidak kering, tidak ada lubang pada gigi.
5. Leher
Pembesaran kelenjar tyroid : Tidak ada
Pembesaran kelenjar limfe : Tidak ada
Pembesaran vena jugularis : Tidak ada
6. Payudara
Inspeksi : Simetris, puting menonjol,tidak ada luka atau lecet
Palpasi : Tidak ada benjolan, belum ada colostrum
7. Abdomen
Inspeksi : Tidak ada bekas luka operasi, terdapat linea gravida
Palpasi
Leopold I : Teraba bokong, TFU 28 cm
33
Leopold II : Teraba punggung kiri
Leopold III : Teraba kepala, sudah masuk PAP
Leopold IV : 4/5 bagian
TBJ : 2.635 gr
Auskultasi : 140 kali/menit
8. Panggul (jika ada indikasi)
Distansia spinarum :-
Distansia cristarum :-
Distansia tuberum :-
Konjungtiva eksternal :-
Lingkar panggul :-
9. Vulva/vagina (jika ada indikasi)
Kebersihan vulva :-
Portio :-
Uteri :-
Adnexa :-
Ukuran panggul dalam :-
Cavum douglas :-
Lain-lain, jelaskan :-
10. Ekstremitas atas dan bawah
Ekstremitas atas : Kuku jari-jari tidak pucat
Ekstremitas bawah : Tidak ada odema, tidak ada varises
11. Pemeriksaan penunjang
Laboratorium : hari/tgl : 20-06-2022 (sumber: buku KIA)
o Hemoglobin : 11,1 gr%
o HIV : Negatif
o HBSAg : Negatif
o Syphilis : Negatif
Radiologi : tidak dilakukan
34
LANGKAH II:INTERPRETASI DATA DASAR DAN IDENTIFIKASI
DIAGNOSA/MASALAH
Diagnosa/masalah: G1P0A0H0 UK.42-43 minggu T/H/IU presentasi kepala
kondisi ibu dan janin baik.
DS:
1. Ibu mengatakan ingin memeriksa kehamilannya
2. Ibu mengatakan haid pertama haid terakhirnya pada tanggal 23
September 2022
3. Ibu mengatakan hamil yang pertama
4. Ibu mengatakan tidak pernah keguguran
DO:
1. K/u ibu dan janin baik
2. Kesadaran composmentis.
TD : 100/60 mmHg
N : 81 kali/menit
S : 36,4 °C
RR : 20 kali/menit
LILA : 24 cm
HTP : 30-06-2022
3. Leopold I : Teraba bokong, TFU 28 cm
4. Leopold II : Teraba punggung kiri
5. Leopold III : Teraba kepala, sudah masuk PAP
6. Leopold IV : 4/5 bagian
7. TBJ : 2.635 gr
8. Auskultasi : 140 kali/menit
35
Kolaborasi : Tidak ada
Rujukan : Tidak ada
36
demam tinggi, penglihatan kabur serta sirotinus yaitu menjelangnya waktu
tafsiran persalinan tetapi tidak ada tanda-tanda persalinan yang ibu
rasakan. Menganjurkan kepada ibu untuk segera menghubungi bidan dan
memeriksakan diri jika mengalami hal diatas.
3. Memberitahu ibu persiapan yang perlu disiapkan pada saat menjelang
persalinan seperti kartu identitas, perlengkapan ibu, perlengkapan bayi,
pakaian ibu dan pakaian bayi.
4. Memberikan KIE tentang KB pasca salin yang mungkin ibu bisa gunakan
seperti Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR) Pasca Plasenta, yang
dimana AKDR ini merupakan alat kontrasepsi yang dipasang dalam 10
menit setelah plasenta lahir (pada persalinan normal) sedangkan pada
persalinan caesar, dipasang pada waktu operasai Caesar.
5. Memberikan KIE tentang ASI eksklusif yaitu ibu tidak boleh memberikan
apapun pada bayinya selain ASI pada 1000 hari pertama kehidupan atau
hingga bayi berusia 6 bulan. Adapun manfaat ASI bagi bayi salah satunya
yaitu mencegah terserang penyakit karena ASI mengandung sistem
kekebalan tubuh yang baik bagi bayi, sehingga bayi tidak akan mudah
terserang penyakit.
37
5. Ibu sudah mengerti tentang ASI eksklusif dan bersedia untuk memberikan
bayinya ASI eksklusif.
38
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1. Pembahasan.
Pada pembahasan studi kasus ini penulis akan menyajikan pembahasan yang
membandingkan antara teori dengan asuhan kebidanan komprehensif yang
diterapkan pada klien Ny “S” G1P0A0H0 pada tanggal 18-07-2022 yaitu
usia kehamilan 42-43 minggu.
1. Langkah I: Pengkajian Data Dasar
Dari pengumpulan data subyektif pada Ny. “S” dengan kehamilan
normal, didapatkan data bahwa ibu datang ke puskesmas mengatakan
ingin kontrol kehamilannya dan cek Hb.
Sedangkan dari pengkajian data obyektif pada Ny. “Y” di dapatkan
hasil bahwa TD: 100/60 mmHg, N: 81 kali/menit, S: 36,4 °C, RR: 20
kali/menit, LILA: 24 cm, Leopold I : Teraba bokong, TFU 28 cm, Leopold
II: Teraba punggung kiri, Leopold III : Teraba kepala, sudah masuk PAP,
Leopold IV: 4/5 bagian, TBJ: 2.635 gr, Auskultasi: 140 kali/menit.
Berdasarkan teori, ibu hamil uterusnya tumbuh membesar akibat
pertumbuhan isi konsepsi intrauterin. Hormon Estrogen menyebabkan
hiperplasi jaringan, hormon progesteron berperan untuk
elastisitas/kelenturan uterus.Taksiran kasar pembesaran uterus pada
perabaan tinggi fundus: a. Tidak hamil/normal : sebesar telur ayam (+ 30
g) b. Kehamilan 8 minggu : telur bebek c. Kehamilan 12 minggu : telur
angsa d. Kehamilan 16 minggu : pertengahan simfisis-pusat e. Kehamilan
20 minggu : pinggir bawah pusat f. Kehamilan 24 minggu : pinggir atas
pusat g. Kehamilan 28 minggu : sepertiga pusat-xyphoid h. Kehamilan 32
minggu : pertengahan pusat-xyphoid i. minggu : 3 sampai 1 jari bawah
xyphoid. (sumber: Buku Ajar Asuhan Kebidanan Kehamilan
Komprehensif). Ny “S” telah melakukan pemeriksaan kehamilan. Hal ini
berdasarkan kebijakan yaitu Pelayanan kesehatan ibu hamil harus
memenuhi frekuensi minimal di tiap trimester, yaitu minimal satu kali
pada trimester pertama (usia kehamilan 0-12 minggu), minimal satu kali
pada trimester kedua (usia kehamilan 12-24 minggu), dan minimal dua
39
kali pada trimester ketiga (usia kehamilan 24 minggu sampai menjelang
persalinan). Standar waktu pelayanan tersebut dianjurkan untuk menjamin
perlindungan terhadap ibu hamil dan janin berupa deteksi dini faktor
risiko, pencegahan, dan penanganan dini komplikasi kehamilan. (Sumber:
Ditjen Kesehatan Masyarakat, Kemenkes RI, 2019)
Berdasarkan hasil pemeriksaan didapatkan semua dalam batas
normal dan tidak ada kesenjangan antara teori dan kasus.
42
teori dan tinjauan kasus tidak terdapat kesenjangan, karena sesuai dengan
teori.
43
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
a. Mahasiswa telah mampu melakukan pengkajian data berupa data
subjektif dan objektif pada Ny. “S” dengan kehamilan trimester III di
UPT BLUD Puskesmas Kediri, dan penulis mendapatkan hasil bahwa
dalam kasus ini Ny. “S” mengalami hamil dengan HPHT 23-09-2022 dan
HTP 30-06-2022
b. Mahasiswa telah mampu melakukan analisa data berupa data Subjektif
dan Objektif pada Ny. “S” dengan kehamilan trimester III di UPT BLUD
Puskesmas Kediri, dan penulis mendapatkan hasil bahwa dalam kasus ini
Ny. “S” mengalami hamil normal.
c. Mahasiswa telah mampu melakukan identifikasi masalah dengan
diagnosa potensial pada Ny. “S” dengan kehamilan trimester III di UPT
BLUD Puskesmas Kediri, dan penulis mendapatkan hasil bahwa dalam
kasus ini Ny. “S” mengalami hamil normal tanpa penyulit apapun.
d. Mahasiswa telah mampu melakukan tindakan segera kepada Ny. “S”
dengan kehamilan trimester III di UPT BLUD Puskesmas Kediri.
e. Mahasiswa telah mampu merencanakan tindakan yang akan dilakukan
salah satunya seperti memberikan KIE tentang tanda bahaya pada
kehamilan trimester III pada Ny. “S” di UPT BLUD Puskesmas Kediri.
f. Mahasiswa telah mampu melaksanakan rencana tindakan yang
sudahditentukan salah satunya seperti memberikan KIE tentang tanda
bahaya pada kehamilan trimester III pada Ny. “S” di UPT BLUD
Puskesmas Kediri.
g. Mahasiswa telah mampu melaksanakan evaluasi atas tindakan yang akan
dilakukan pada Ny. “S” dengan kehamilan trimester III di UPT BLUD
Puskesmas Kediri.
44
5.2 Saran
a. Bagi UPT BLUD Puskesmas Kediri
Untuk selalu memberikan pelayanan yang berkualitas dan sesuai standar
serta dalam memberikan pelayanan kebidanan agar tercapainya
pembangunan dan peningkatan derajat kesehatan di masyarakat.
b. Bagi Klien
Diharapkan kepada klien untuk memanfaatkan Buku KIA untuk memantau
perkembangan dan jadwal kunjungan imunisasi, serta sebagai sumber
informasi untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan.
c. Bagi Institusi
Diharapkan kepada pimpinan STIKES YARSI mataram khususnya
jurusan Kebidanan untuk menyediakan referensi buku yang lebih banyak
lagi di perpustakaan untuk menunjang penyusunan laporan PK 1 sehingga
penyusunan laporan PK 1 di tahun berikutnya berjalan lebih baik.
45
DAFTAR PUSTAKA
46