Anda di halaman 1dari 56

LAPORAN INDIVIDU

ASUHAN KEBIDANAN PADA NY “W” DENGAN KEHAMILAN


NORMAL TRIMESTER II DI PUSKESMAS KARANG TALIWANG

DISUSUN OLEH :

NAMA: ESSY KIARA DEWI


NIM: 008SYEBID 20

YAYASAN RUMAH SAKIT ISLAM NUSA TENGGARA BARAT


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN YARSI MATARAM
PROGRAM STUDI KEBIDANAN JENJANG DIII
TAHUN AJARAN 2020/2021
LEMBAR PENGESAHAN

“Asuhan Kebidanan Pada Ny “W” Dengan Kehamilan Normal Trimester II di


Puskesmas karang taliwang”
Telah mendapatkan pengesahan pada :

Hari :
Tanggal :

Mengetahui

Pembimbing pendidikan Pembimbing Lahan

[Roseana Saragih S,keb bd) ( Ni putu aryani S,ST MK )

iii
KATA PENGANTAR

Puji syukur senantiasa penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena


dengan rahmatnya penulis dapat menyelesaikan penyusunan laporan yang
berjudul "ASUHAN KEBIDANAN PADA NY “W” DENGAN KEHAMILAN
NORMAL DI PUSKESMAS KARANG TALIWANG”
Laporan ini disusun sebagai salah satu persyaratan akademik dalam rangka
menyelesaikan program Praktik Laboratorium Klinik STIKES Yarsi Mataram.
Terselesainya penyusunan laporan ini tidak lepas dari bantuan dan dorongan
semua pihak, untuk itu penulis mengucapkan terima kasih yang sebesarbesarnya
kepada
1. H. Zulkahfi S.Kep.,Ners.,M.Kes selaku Ketua STIKES YARSI Mataram
yang telah memberikan kebijakan kebijakan serta mengarahkan segala
kemampuan untuk membangun kampus STIKES YARSI MATARAM
menjadi perguruan tinggi yang terdepan dan berkualitas.
2. Baiq Ricca Afrida, M.keb selaku Kaprodi DIII Kebidanan STIKES
YARSI Mataram, yang telah memberikan kami kesempatan untuk praktik
Asuhan Kebidanan 1 di Puskesmas Karang taliwang
3. dr.Dewi Nurlita selaku kepala puskesmas karang taliwang yang telah
memberikan kesempatan untuk Praktik Laboratorium Klinik di Puskesmas
karang taliwwang
4. Andi Supriyadi S,KM selaku KTU puskesmas karang taliwang
5. Ni wayan yuniartini S,ST selaku bidan kordinator puskesmas karang
taliwang
6. Ni putu Aryani S,ST,M.Kes selaku dosen pembimbing akademik kami
yang telah meluangkan waktunya untuk selalu mendidik dan membimbing
kami selama praktik.
7. Roseana saragih S.Keb.,Bd.selaku pembimbing lahan kami selama di
Puskesmas Karang taliwang dan semua bidan di puskesmas yang telah
sabar dan membimbing kami dengan baik sehingga kami dapat
menerapkan ilmu yang kami dapat di kampus.

iv
8. Seluruh staf UPT BLUD Puskesmas Karang taliwang yang telah
memberikan bimbingan selama kami praktik
Dengan terselesainya laporan ini penulis menyadari bahwa banyak
kekurangan, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang
membangun demi kesempurnaan laporan ini. Akhirnya penyusun berharap
semoga laporan asuhan kebidanan ini dapat bermanfaat bagi penyusun maupun
pembaca.

Mataram, Januari 2022

v
DAFTAR ISI

COVER...........................................................................................................i
LEMBAR PENGESAHAN...........................................................................ii
KATA PENGANTAR...................................................................................ii
DAFTAR ISI..................................................................................................v
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................1
1.1 Latar Belakang...................................................................................1
1.2 Tujuan................................................................................................2
1.3 Manfaat..............................................................................................3
BAB II TINJAUAN TEORI.........................................................................4
2.1 Pengertian Kehamilan........................................................................4
2.2 PendokumentasianLangkahVarney..................................................26
BAB III ASUHAN KEBIDANAN PADA NY “W” DENGAN KEHAMILAN
NORMAL TRIMESTER II.........................................................................29
Asuhan kebidanan pada Ibu Hamil Trimester II......................................29
BAB IV PEMBAHASAN.............................................................................44
4.1 Langkah I : Pengkajian Data Dasar..................................................44
4.2 Langkah II : Identifikasi Data Dasar................................................44
4.3 Langkah III : Identifikasi Diagnosa/Masalah Potensial...................44
4.4 Langkah IV : tindakan Segera/Kolaborasi........................................44
4.5 Langkah V : Rencana Asuhan..........................................................45
4.6 Langkah VI : Pelaksanaan Asuhan...................................................45
4.7 Langkah VII : Evaluasi.....................................................................48
BAB V PENUTUP........................................................................................49
5.1 Kesimpulan.......................................................................................49
5.2 Saran.................................................................................................49
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................50
Lampiran 148

vi
1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Menurut World Health Organization (WHO) tahun 2017, Angka
Kematian Ibu (AKI) dalam masa kehamilan, persalinan dan nifas sebesar 210
per 100.000 kelahiran hidup dan Angka Kematian Bayi (AKB) sebesar 34 per
1.000 kelahiran hidup. Kemudian, menurut data Survey Demografi Kesehatan
Indonesia (SDKI) pada tahun 2017 menyebutkan bahwa AKI di Indonesia
masih tinggi yaitu 290 per 100.000 kelahiran hidup dan AKB 23 per 1.000
kelahiran hidup. Tetapi di Indonesia sendiri sebenarnya mempunyai target
102 kematian per 100.000 kelahiran hidup. AKI dan AKB merupakan ukuran
penting dalam menilai keberhasilan pelayanan kesehatan dan keluarga
berencana di suatu Negara ( Manuaba, 2019).
World Health Organization (WHO) memperkirakan di Indonesia
terdapat 126 kematian ibu per 100.000 kelahiran hidup dengan jumlah
kematian ibu 6.400 pada tahun 2015. Menurut Survei Demografi dan
Kesehatan Indonesia (SDKI) AKI menurun dari 359 per 100.000 kelahiran
hidup tahun 2012 menjadi 305 per 100.000 kelahiran hidup tahun 2015 dan
kembali menetap menjadi 305 per 100.000 kelahiran hidup tahun 2018 .
Sedangkan AKB menurun dari 34 per 1000 kelahiran hidup tahun 2007
menjadi 32 per 1000 kelahiran hidup tahun 2012 dan kembali turun menjadi
24 per 1000 kelahiran hidup tahun 2017 (Profil Kesehatan, 2018).
Angka kematian ibu (AKI) puskesmas karang taliwang bulan
desember tahun 2021 sebanyak 2 kasus tang di sebabkan oleh
pendarahan .Berdasarkan data pemantauan wilayah setempat
(PWS).Desember 2021 pada puskesmas karang taliwang belum ada .data
pelayanan yang dapat di tolong oleh tenaga kesehatan untuk kunjungan
antenatal 1 (K1) sebanyak 503(68,33%)k,unjungan antenatal IV (K4)
sebanyak 451(54,73%),kunjungan neonatal 1 (KN1)3.489
(63,37%),kunjungan neonatal 3 (KN3) sebanyak 471 (62,97%)

1
2

Angka kematian ibu di Balikpapan dilaporkan 9 kasus atau 72 per


100.000 KH pada 2015. Tahun 2016 dilaporkan 9 kasus atau 72 per 100.000
KH, lalu meningkat menjadi 10 kasus atau 78 per 100.000 KH atau 78 per
100.000 KH tahun 2017. Sementara itu AKB di Balikpapan mengalami
penurunan. Tahun 2015 AKB 78 kasus atau 6 per 1.000 KH dan stabil pada
tahun 2016 yaitu 78 kasus atau 6 per 1.000 KH menjadi 76kasus, kemudian
tahun 2017 menurun atau 6 per 1.000 KH (Dinas Kesehatan Kota Balikpapan,
2018).
Beberapa keadaan yang menyebabkan Angka Kematian Ibu (AKI)
antara lain adalah penanganan komplikasi, anemia, ibu hamil yang menderita
diabetes, hipertensi, malaria, dan empat terlalu (terlalu muda <20 tahun,
terlalu tua usia 37 tahun, terlalu dekat jaraknya 2 tahun dan terlalu banyak
anaknya ≥ 4 orang anak.
Asuhan kebidanan komprehensif merupakan asuhan kebidanan yang
diberikan secara menyeluruh dari mulai hamil, bersalin, bayi baru lahir, nifas,
neonatal sampai pada keluarga berencana. Asuhan kebidanan ini diberikan
sebagai bentuk penerapan fungsi, kegiatan, dan tangggung jawab bidan dalam
memberikan pelayanan kepada klien dan merupakan salah satu upaya untuk
menurunkan AKI dan AKB (Saifuddin, 2017).
Upaya untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan ibu dan anak
salah satunya adalah melaksanakan asuhan secara berkelanjutan atau
continuity of care (Kemenkes, 2017).
Continuity Of Care (COC) adalah pelayanan yang dicapai ketika
terjalin hubungan yang terus-menerus antara seorang wanita dan bidan.
Asuhan yang berkelanjutan berkaitan dengan kualitas pelayanan dari waktu
kewaktu yang membutuhkan hubungan terus menerus antara pasien dengan
tenaga profesional kesehatan. Layanan kebidanan harus disediakan mulai
prakonsepsi, awal kehamilan, selama semua trimester, kelahiran dan
melahirkan sampai enam mingggu pertama postpartum (Pratami, 2015).
Alasan penulis mengambil kasus mengenai asuhan kebidanan ibu
hamil trimester II dengan kehamilan normal karena kami ingin
memperlihatkan bagaimana kondisi normal ibu hamil.
3

1.2 Tujuan Penulisan


1.2.1 Tujuan Umum
Mahasiswa mampu memberikan asuhan kebidanan dengan cara
penerapan manajemen kebidanan pada Ny W dengan kehamilan
normal trimester II dengan menggunakan manajemen 7 langkah
varney di Puskesmas karang taliwabg
1.2.2 Tujuan Khusus
1. Mahasiswa mampu melakukan pengkajian data dasar pada Ny.
“W” dengan kehamilan Trimester II.
2. Mahasiswa mampu melakukan interpretasi data dasar pada Ny.
“W” dengan kehamilan Trimester II.
3. Mahasiswa dapat menentukan diagnose dan masalah potensial
pada Ny. “W” dengan kehamilan Trimester II.
4. Mahasiswa mampu menentukan kebutuhan segera pada Ny.
“W” dengan kehamilan Trimester II.
5. Mahasiswa mampu menentukan rencana asuhan menyeluruh
pada Ny. “W” dengan kehamilan Trimester II.
6. Mahasiswa mampu melaksanakan asuhan sesuai dengan rencana
yang telah dibuat pada Ny. “W” dengan kehamilan Trimester II.
7. Mahasiswa mampu mengevaluasi tindakan yang telah dilakukan
pada Ny. “W” dengan kehamilan Trimester II.
1.3 Manfaat Penulisan
1.3.1 Bagi Pendidikan
Hasil laporan ini dapat untuk dokumentasi dan saran tertulis yang
dapat meningkatkan kredibilitas instansi dan mewujudkan civitas yang
professional.
1.3.2 Bagi Mahasiswa
Hasil laporan ini dapat digunakan sebagai bahan evaluasi ujian praktik
yang telah dilakukan Mahasiswa dapat dengan mudah menilai
kekuragannya dan dijadikan sarana untuk menambah keterampilan
praktik.
4

1.3.3 Bagi Lahan Praktik


Dapat memberikan dan meningkatkan pelayanan yang komprehensip
bagi pasien.
1.3.4 Bagi Ibu Hamil
Meningkatkan pengetahuan ibu hamil guna meningkatkan
kesehatannya dan kesehatan janinnya.
5

BAB II
TINJAUAN TEORI

2.1 Pengertian Kehamilan


2.1.1 Kehamilan
1. Pengertian Kehamilan menurut para ahli
Prawiharjo (2016), Kehamilan adalah fertilisasi atau
penyatuan spermatozoa dan ovum dilanjutkan dengan nidasi atau
implantasi. Dihitung dari fertilisasi hingga lahirnya bayi,
kehamilan normal akan berlangsung dalam waktu 40 minggu (9
atau 10 bulan). (Prawiharjo, 2016)
Wiknjosastro (2018), mendefinisikan kehamilan sebagai
suatu proses yang terjadi antara perpaduan sel sperma dan ovum
sehingga terjadi konsepsi sampai lahirnya janin, lamanya hamil
normal adalah 280 hari atau 40 minggu dihitung dari haid
pertama haid terakhir (HPHT). (Wiknjosastro, 2018)
Manuaba, dkk (2017) memberikan definisi kehamilan
secara berbeda. Kehamilan adalah suatu mata rantai yang
berkesinambungan yang terdiri dari ovulasi (pematangan sel) lalu
pertemuan ovum (sel telur) dan spermatozoa (sperma) terjadilah
pembuahan dan pertumbuhan zigot kemudian bernidasi
(penanaman) pada uterus dan pembentukan plasenta dan tahap
akhir adalah tumbuh kembang hasil konsepsi sampai aterm)
(Manuaba, dkk., 2017).
Menurut Federasi Obstetri Ginekoloigi Internasional,
kehamilan didefinisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan dari
spermatozoa dan ovum dan dilanjutkan dengan nidasi atau
implantasi (Yulistiana, 2015 ).
Menurut Departemen Kesehatan RI, 2017, kehamilan
adalah masa dimulai saat konsepsi sampai lahirnya janin,
lamanya hamil normal 280 hari (40 minggu / 9 bulan 7 hari) di
hitung dari triwulan/ trimester pertama dimulai dari konsepsi

5
6

sampai 3 bulan, trimester/ trimester ke-2 dari bulan ke- 4 sampai


6 bulan, triwulan/ trimester ke-3 dari bulan ke-7 sampai ke-9
(Agustin, 2018 ).
2.1.2 Proses Terjadinya Kehamilan ( Hutahaean, 2017).
Proses kehamilan diawali dengan proses konsepsi
(pembuahan). Konsepsi ini sering juga disebut dengan fertilisasi.
Fertilisasi adalah penyatuan sperma laki-laki dengan ovum perempuan
dituba falopi.
Proses kehamilan dimulai saat terjadinya konsepsi
(pembuahan), sebelum konsepsi terjadi ada hal-hal yang terjadi pada
tubuh wanita, yaitu:
a. Ovulasi
Ovulasi terjadi ketika sel telur (ovum) keluar dari sarangnya
(ovarium=indung telur), di mana di dalam ovarium terdapat
kantung-kantung (folikel) yang berisi cairan dan sel
telur.Ketika folikel menjadi matang kemudian pecah maka
keluarlah sel telur yang ada di dalamnya tadi. Ovulasi ini
normalnya terjadi setiap bulan sesuai siklus menstruasi dan rata-
rata terjadi sekitar dua minggu sebelum periode (siklus)
menstruasi berikutnya.
b. Kenaikan hormone
Setelah telur meninggalkan folikel, folikel berkembang menjadi
sesuatu yang disebut korpus luteum. Korpus
luteum melepaskan hormon yang membantu menebalkan
lapisan rahim, untuk mempersiapkan ketika terjadi proses
kehamilan nantinya.
c. Telur berjalan ke Tuba Falopi
Setelah telur dilepaskan, ia bergerak ke tuba falopi. Sel telur
tinggal di sana selama sekitar 24 jam, menunggu sel sperma untuk
membuahi. Semua ini terjadi, rata-rata sekitar dua minggu setelah
hari pertama menstruasi terakhir atau masa ini disebut juga dengan
masa subur. Telur memiliki hanya 12 sampai 24 jam sedangkan
7

sperma bisa bertahan selama sekitar 72 jam


pada saluran reproduksi wanita. Oleh karena itu, disimpulkan
bahwa masa subur wanita itu lamanya 4 hari, yakni hari ke 12 - 16
dihitung dari hari pertama menstruasi.

Gambar 2.1 Implantasi embrio ( hutahaean, 2017)


d. Jika sel tidak dibuahi
Jika tidak ada sperma yang masuk untuk membuahi sel telur, maka
tidak terjadi proses kehamilan dan sel telur akan bergerak
menuju rahim (uterus) kemudian hancur. Kadar hormon yang
dihasilkan korpus luteum tadi kembali normal sehingga lapisan
rahim yang menebal tadi menjadi luruh, inilah yang disebut
dengan menstruasi atau haid.
e. Fertilisasi (Pembuahan)
Jika salah satu sel sperma masuk ke tuba fallopi dan bertemu sel
telur yang telah menanti, maka terjadilah fertilisasi (pembuahan),
proses kehamilan dimulai dari sini. Sel telur akan mengubah
dirinya sehingga tidak ada sperma lain bisa masuk (membuahi).
Pada saat pembuahan, gen bayi dan jenis kelaminnya ditetapkan
pada saat itu juga. Jika yang membuahi sperma yang
berkromosom Y, maka jadi anak laki-laki. Jika yang membuahi
berkromosom X, maka jadi anak perempuan. Proses kehamilan:
ovulasi, pembuahan, implantasi
8

f. Implantasi
Telur yang telah dibuahi (zigot) tetap dalam Tuba Fallopi
selama sekitar tiga sampai empat hari, tetapi dalam waktu 24 jam
setelah dibuahi, zigot mulai membelah diri (zigot yang sudah
membelah disebut embrio) sangat cepat menjadi banyak sel.
Embrio terus membelah ketika bergerak perlahan-lahan
melalui tuba falopi menuju rahim. Ketika sampai rahim embrio
akan menempel dan tertanam dalam dinding rahim yang sudah
menebal (lahan subur), inilah yang disebut implantasi
(penanaman).
Beberapa wanita mengalami spotting atau sedikit bercak
pendarahan selama satu atau dua hari sekitar waktu implantasi.
Lapisan rahim semakin tebal dan leher rahim disegel oleh
plug lendir sampai bayi lahir. Dalam minggu pertama, hormon
yang disebut human chorionic gonadotropin (hCG) dapat
ditemukan dalam darah. Hormon ini dibuat oleh sel-sel yang
akhirnya menjadi plasenta. Hormon beta-hCG inilah yang
dideteksi pada test pack atau tes kehamilan.
2.1.3 Tanda dan gejala kehamilan (Wiknjosastro, 2018)
1. Tanda pasti kehamilan
a. Teraba bagian-bagian janin dan dapat di kenal bagian-bagian
janin
b. Terdengar dan dapat dicatat bunyi jantung janin
c. Dapat dirasakan gerakan janin
d. Pada pemeriksaan dengan sinar rontgen tampak kerangka
janin. Tidak dilakukan lagi sekarang karena dampak radiasi
terhadap janin.
e. Dengan alat USG dapat diketahui kantung janin, panjang
janin, dan dapat diperkirakan tuanya kehamilan serta dapat
menilai pertumbuhan janin
9

2. Tanda kemungkinan kehamilan (Suryati Romauli, 2017).


a. Pigmentasi kulit, kira-kira 12 minggu atau lebih
b. Leukore, sekret serviks meningkat karena pengaruh
peningkatan hormon progesteron
c. Perubahan payudara, payudara menjadi tegang dan membesar
karena pengaruh hormon estrogen dan progesteron yang
merangsang daktuli dan alveoli payudara. Daerah areola
menjadi lebih hitam kaerna deposit pigmen berlebihan.
Terdapat colostrum bila kehamilan lebih dari 12 minggu.
d. Pembesaran abdoment, jelas terlihat setelah kehamilan 14
minggu.
e. Suhu basal meningkat terus antara 37,2 – 37,8 0C
f. Perubahan organ-organ dalam pelvix:
1) Tanda chadwick: livid, terjadi kira-kira minggu ke-6
2) Tanda hegar: segmen bawah rahim lembek pada perabaan
3) Tanda piscasexk: uterus membesar kesalah satu jurusan
4) Tanda Braxton-Hiks: uterus berkontraksi bila dirangsang.
5) Tanda ini khas untuk uterus pada masa kehamilan.
Tes kehamilan. Yang banyak dipakai pemeriksaan
hormon korionik gonadotropin (hCG) dalam urine.
Dasarnya reaksi antigen, antibody dengan hCG sebagai
antigen.
3. Tanda tidak pasti kehamilan (Suryati Romauli, 2017)
a. Amenore (tidak mendapat haid)
b. Nausea (enek) dengan atau tanpa vomitus (muntah). Sering
terjadi pagi hari pada bulan-bulan pertama kehamilan disebut
morning sickness
c. Mengidam (menginginkan makanan atau minuman tertentu)
d. Konstipasi / obstipasi, disebabkan penurunan peristaltik usus
oleh hormon steroid
e. Sering kencing
10

f. Pusing, pingsan dan mudah muntah Pingsan sering ditemukan


bila berada ditempat ramai pada bulan-bulan pertama
kehamilan, lalu hilang setelah kehamilan 18 minggu
g. Anoreksia (tidak ada nafsu makan) .
2.1.4 Perubahan Fisiologis Trimester II ( Depkes RI, 2017)
a. Sistem Reproduksi
1) Vagina dan vulva
Terjadi peningkatan homon esterogen dan progesterone
dan terjadi hipervaskularisasi mengakibatkan pembuluh darah
alat genetalia membesar.
2) Uterus
Selama kehamilan, uterus akan berubah menjadi suatu
organ yang mampu menampung janin, plasenta, dan cairan
amnion rata-rata pada akhir kehamilan volume totalnya
mencapai 5l bahkan dapat mencapai 20l atau lebih dengan
berat rata-rata 1100 g
3) Serviks Uteri
Konsitensi serviks menjadi lunak dan kelenjar-kelenjar
di serviks akan berfungsi lebih dan akan mengeluarkan sekresi
lebih banyak.
4) Ovarium
Pada usia kehamilan 16 minggu, plasenta mulai
terbentuk dan menggantikan fungsi korpus luteum
graviditatum.
b. Sistem Payudara
Pada kehamilan setelah 12 minggu, dari putting susu dapat
mengeluarkan cairan bewarna putih agak jernih disebut
colostrums.
c. Sistem Endokrin
Adanya peningkatan hormon esterogen dan progesterone
serta terhambatnya pembentukan FSH dan LH.
11

d. Sistem Perkemihan
Kandung kemih tertarik keatas dan keluar dari panggul sejati
kearah abdomen. Pembesaraan uterus menekan kandung kemih,
sehingga menimbulkan rasa ingin berkemih walaupun kandung
kemih hanya berisi sedikit urin.
e. Sistem Metabolik
Pada trimester ke-2 dan ke-3 pada perempuan dengan gizi
baik dianjurkan menambah berat badan per minggu sebesar 0,4 kg,
sementara pada perempuan dengan gizi kurang atau berlebih
dianjurkan menambah berat badan per minggu masing-masing
sebesar 0,5 kg dan 0,3 kg.Hasil konsepsi, uterus, dan darah ibu
secara relatif mempunyai kadar protein yang lebih tinggi
dibandingkan lemak dan karbohidrat. WHO menganjurkan asupan
protein per hari pada ibu hamil 51g.
f. Sistem Pencernaan
Terjadi konstipasi karena pengaruh hormon yang meningkat.
Perut kembung juga terjadi karena adanya tekanan uterus yang
membesar dalam rongga perut yang mendesak organ-organ dalam
perut.
g. Sistem Muskuloskeletal
Lordosis yang progresif akan menjadi bentuk yang umum
pada kehamilan. Akibat kompensasi dari pembesaran uterus ke
posisi anterior, lordosis menggeser pusat daya berat ke belakang
kearah dua tungkai. Sendi sakroiliaka, sakrokpksigis dan pubis
akan meningkat mobilitasnya, yang diperkirakan karena pengaruh
hormonal. Mobilitas tersebut dapat mengakibatkan perubahan
sikap ibu dan pada akhirnya menyebabkan perasaan tidak enak
pada bagian bawah punggung terutama pada akhir
h. Sistem Kardiovaskuler
Saat usia kehamilan ke 16 minggu, mulai jelas kelihatan
terjadi proses hemodilusi. Setelah 24 minggu tekanan darah
12

sedikit demi sedikit naik kembali pada tekanan darah sebelum


aterm.
i. Sistem Integumen
Akibat penigkatan kadar hormone esterogen dan progesteron,
kadar MSH pun meningkat. Pada terjadi perubahan deposit
pigmen dan hiperpingmentasi karena pengaruh MSH dan
pengaruh kelenjar suprarenalis.
j. Sistem Darah
Volume darah secara keseluruhan kira-kira 5 liter. Sekitar
55% nya adalah cairan sedangkan 45% sisanya terdiri atas sel
darah. Susunan darah terdiri dari air 91,0%, protein 8,0 % dan
mineral 0,9%.
k. Sistem Pernapasan
Karena adanya penurunan tekanan CO2 seorang wanita hamil
sering mengeluhakan sesak nafas sehingga meningkatkan usaha
bernafas
2.1.5 Perubahan Psikologis Trimester II
Menurut (Sulistyawati, 2017), perubahan psikologis pada
trimester II adalah :
a) Ibu merasa sehat, tubuh ibu sudah terbiasa dengan kadar hormone
yang tinggi
b) Ibu sudah bisa menerima kehamilannya
c) Merasakan gerakan anak
d) Merasa terlepas dari ketidaknyamanan dan kekhawatiran
e) Libido meningkat
f) Menuntut perhatian dan cinta
g) Merasa bahwa bayi sebagai individu yang merupakan bagian dari
dirinya
h) Hubungan sosial meningkat dengan wanita hamil lainnya atau
pada orang lain yang baru menjadi ibu
13

i) Ketertarikan dan aktivitasnya terfokus pada kehamilan, kelahiran,


dan persiapan untuk peran baruKetidaknyamanan pada kehamilan
trimester II
2.1.4 Ketidaknyamanannya dalam kehamilan trimester II. ( Sulistyawati,
2017).
1. Sakit Perut Bagian Bawah
Pada kehamilan trimester 2, ibu mungkin akan mengalami
kram atau nyeri di perut bagian bawah. Hal itu terjadi karena rahim
ibu yang membesar selama kehamilan memberi tekanan pada otot
dan ligamen di sekitarnya. Selain itu, otot ligamen bundar ibu juga
akan sering mengalami kram saat meregang.
2. Sakit punggung
Berat badan yang semakin bertambah memasuki trimester 2
kehamilan ini akan mulai memberi tekanan pada punggung ibu,
sehingga membuatnya terasa pegal dan sakit.
3. Gusi berdarah
Perubahan hormon mengirimkan lebih banyak darah ke
gusi ibu, sehingga membuatnya menjadi lebih sensitif dan mudah
berdarah.
4. Kontraksi Braxton-Hicks
Pada kehamilan trimester 2, ibu mungkin juga akan
mengalami otot-otot di rahim menegang selama satu atau dua
menit. Hal itu bukanlah kontraksi atau tanda persalinan yang
sebenarnya, tapi gejala kehamilan yang normal yang disebut
kontraksi Braxton-Hicks.
5. Hidung tersumbat dan mimisan
Perubahan hormon yang terjadi selama kehamilan dapat
menyebabkan selaput lendir yang melapisi hidung ibu
membengkak, sehingga bisa menyebabkan hidung tersumbat dan
membuat ibu mendengkur di malam hari. Hal itu juga bisa
membuat ibu mudah mengalami mimisan.
14

6. Keputihan
Keluarnya keputihan yang berwarna putih susu yang tipis
adalah normal di trimester 2 kehamilan. Ibu hamil bisa
menggunakan panty liner agar lebih nyaman. Namun, bila
keputihan berbau tidak sedap, berwarna hijau atau kuning, dan
berdarah, segera bicarakan pada dokter.
7. Pusing
Saat rahim ibu semakin berkembang selama trimester
kedua, hal itu bisa menekan pembuluh darah dan terkadang
menyebabkan ibu merasa pusing. Penyebab lainnya adalah gula
darah rendah atau perubahan hormon selama kehamilan.
8. perubahan pada kulit
Perubahan hormonal selama kehamilan merangsang
peningkatan melanin di kulit. Akibatnya, ibu hamil mungkin akan
memiliki bercak cokelat di wajah atau melasma. Ibu mungkin juga
akan melihat garis gelap di perut atau linea nigra.
2.1.5 Perubahan dan Perkembangan Janin (wahyuntri, 2018)
1. Perkembangan Janin Minggu ke 0-4
Pada minggu-minggu awal ini, janin memiliki panjang
tubuh kurang lebih 2 mm. Perkembangannya juga ditandai dengan
munculnya cikal bakal otak, sum sumtulanh belakang yang masih
sederhana, dan tanda- tanda wajah yang akan terbentuk.

Gambar 2.2 perkembangan janin minggu ke 0-4 ( wahyuntri, 2018).


15

2. Perkembangan Janin Minggu ke 4-8


Ketika usia kehamilan mulai mencapai usia 4 minggu,
jantung janin mulai berdetak, dan semua organ tubuh lainnya
mulai terbentuk. Muncul tulang-tulang belakang wajah, mata, kaki
dan tangan.

Gambar 2.3 perkembangan janin minggu ke 4-8


( Wahyuntri, 2018).
3. Perkembangan Janin Minggu ke 8-12
Saat memasuki minggu-minggu ini, organ-organ tubuh utama
janin telah terbentuk. Kepalanya berukuran lebih besar daripada
badannya, sehingga dapat menampung otak yang terus berkembang
dengan pesat. Dan memilliki dagu, hidung, dan kelopak mata yang
jelas. Di dalam rahim, janin mulai diliputi cairan ketuban dan dapt
melakukan aktifitas seperti menendang dengan lembut. Organ-organ
utama janin kini telah terbentuk

Gambar 2.4 perkembangan janin minggu ke 8-12 ( wahyuntri,


2018).
16

4. Perkembangan Janin Minggu ke 12-16


Paru-paru janin mulai berkembang dan detak jantungnya apat
didengarkan melalui ultrasonografi (USG). Wajahnya mulai dapat
menunjukan ekspresi tertentu dan mulai tumbuh alis dan bulu mata.
Kemudia janin sudah mulai dapat memutar kepalanya dan membuka
mulut. Rambutnaymuali tumbuh kasar dan berwarna.

Gambar 2.5 Perkembangan janin minggu ke 12-16 ( wahyuntri,


2018)
5. Perkembangan Janin Minggu ke 16-20
Janin mulai bereaksi terhadap suara ibunya. Akar-akar gigi
tetap telah muncul dibelakang gigi susu. Tubuhnya ditumbuhi
rambut halus yang disebut lanugo. Janin bisa menghisap jempol dan
bereaksi terhadap suara ibunya. Ujung-ujung indra pengecap mulai
berkembang dan bisa membedakan rasa manis dan pahit dan sidik
jari mulai tampak.

Gambar 2.6 Perkembangan janin minggu ke 16-20


(wahyuntri, 2018)
17

6. Perkembangan Janin Minggu ke 20-24


Pada sat ini ternyata besar tubuh janin mulai sebanding
dengan badanya. Alat kelaminnya mulai terbentuk, cuping
hidungnya muli terbuka, dan mulai melakukan gerakan pernafassan.
Pusat-pusat tulangntya pun mulai mengeras. Selain itu, Kini ia
mulai memiliki waktu-waktu tertentu untuk tidur.

Gambar 2.7 perkembangan janin minggu ke 20-24


( wahyuntri, 2018)
7. Perkembangan Janin Minggu ke 24-28
Di bawah kulit, lemak sudah mulai menumpuk, sedangkan
dikulit kepalanya rambut mulai bertumbuhan, kelompok matanya
membuka, dan otaknya mulai aktif. Janin dapat mendengar, baik
suara dari dalam maupun dari luar (lingkungan). Janin dapat
menegnali suara ibunya dan detak jantungnya bertambah cepat jika
ibunya berbicara. Atau boleh dikatakan pada masa ini merupakan
masa-mas bagi sang janin mempersiapkan dirinya menghadapi hari
kelahirannya.
18

Gambar 2.8 perkembangan janin minggu ke 24-28 (wahyuntri,


2018)
8. Perkembangan Janin Minggu ke 28-36
Walaupun gerakannya sudah mulai terbatas karna beratnya
yang semakin bertambah, namun matanya sudah mulai bisa
berkedip bila melihat cahaya melalui dinding perut ibunya,
kepalanya sudah mulai mengarah ke bawah. Paru-parunya belum
sempurna.

Gambar 2.9 Perkembangan janin minggu ke 28-36 minggu


(wahyuntri, 2018)
9. Perkembangan Janin pada Minggu ke 38
Kepalanya sudah berada pada rongga panggul, seolah-olah
mempersiapkan diri bagi kelahirannya kedunia. Ia kerap berlatih
bernapas, menghisap dan menelan. Rambut-rambut halus di sekujur
tubuhnya mulai menghilang. Ususnya terisi mekonium (tinja pada
bayi baru lahir) yang biasanya akan dikeluarkan dua hari setelah
lahir. Sat ini persalinan sudah amat dekat dan bisa terjaid kapan
saja.
19

2.1.6 Gambar 2.10 perkembangan janin pada minggu ke 38 ( wahyuntri,


2018) 2.1.8 Macam-macam kehamilan (Ai yeyeh, 2017)
1. Intra uteri adalah kehamilan secara umum yaitu kehamilan yang
pertembuhan embrio / janin berada di dalam uteri(rahim).
2. Extra uteri adalah kehamilah yang perkembangan janinnya berada
diluar uteri atau rahim, disaluran tuba fallopi. Kehamilan ini biasa
kita kenal dengan “hamil diluar kandungan”. Kehamilan ini tidak
mungkin berkembang dan berlanjut. Karena akan membahayakan
ibu serta janinnnya. Dan janin tidak mungkin hidup lebih lama lagi
sebab ruang hidupnya seharusnya berada dirahim, bukan disaluran
tuba fallopi, sehingga kehamilan ini menyebabkan kematian
janin. (Ai yeyeh, 2017)
2.1.7 Penatalaksanaan Pelayanan Antenatal
1. Pengertian
Pengawasan antenatal adalah pengawasan sebelum
persalinan terutama untuk ditujukan pada pertumbuhan dan
perkembangan janin dalam rahim (WHO 2017).
Pelayanan atau asuhan antanatal merupakan cara untuk
memonitor dan mendukung kesehatan ibu hamil dan mendeteksi
ibu dengan kehamilan normal (Sarwono, 2017).
2. Tujuan ANC
Tujuan antenatal yaitu untuk menjaga agar ibu sehat selama
masa kehamilan, persalinan dan nifas serta mengusahakan bayi
yang dilahirkan sehat, memantau kemungkinan adanya risiko-
risiko kehamilan, dan merencanakan penatalaksanaan yang
optimal terhadap kehamilan risiko tinggi serta menurunkan
morbiditas dan mortalitas ibu dan perinatal.(Saifudin, dkk., 2016).
3. Kunjungan antenatal
Kunjungan ibu hamil dengan tenaga kesehatan untuk
mendapatkan pelayanan ANC sesuai standar yang ditetapkan.
Istilah kunjungan disini tidak hanya mengandung arti bahwa ibu
hamil yang berkunjung ke fasilitas pelayanan, tetapi adalah setiap
20

kontak tenaga kesehatan baik diposyandu, pondok bersalin desa,


kunjungan rumah dengan ibu hamil tidak memberikan pelayanan
ANC sesuai dengan standar dapat dianggap sebagai kunjungan ibu
hamil (Depkes RI, 2017).
Bidan sedikitnya memberikan 4 kali pelayanan Antenatal
selama masa hamil. Pelayanan meliputi anamnese dan pemantauan
ibu dan janin untuk menilai apakah perkembangan berlangsung
normal. Bidan juga harus mengenal kehamilan berisiko tinggi atau
adanya kelainan, khususnya anemia, kurang gizi, hipertensi,
penyakit menular seksual (PMS) dan infeksi HIV/AIDS,
memberikan pelayanan imunisasi konseling dan penyuluhan
kesehatan. Bidan juga harus mencatat data yang tepat pada setiap
kunjungan. Bila ditemukan kelainan, bidan harus mampu
mengambil tindakan yang diperlukan dan melakukan rujukan
(Mufdlilah, 2017).
4. Pelayanan asuhan standar minimal ”10T”
1. Timbang BB dan ukur TB
2. Ukur Tekanan darah
3. Nilai status gizi buruk
4. Ukur TFU
5. Tentukan presentasi janin dan DJJ
6. Skrining status imunisasi TT
7. Fe minimal 90 tablet selama hamil
8. Tes labortorium
9. Tatalaksana kasus
10. Temu wicara
Menurut Departemen Kesehatan RI (2017), standar
pelayanan antenatal ada 6:
a. Identifikasi ibu hamil
Bidan melakukan kunjungan rumah dan berinteraksi
dengan masyarakat secara berkala untuk memberikan
penyuluhan dan memotivasi ibu dan anggota keluarganya agar
21

mendorong ibu untuk memeriksakan kehamilannya sejak dini


dan secara teratur.
b. Pemantauan dan pelayanan antenatal
Bidan memberikan pelayanan sedikitnya 4x pelayanan
antenatal. Pemeriksaan meliputi anamnesis dan pemantauan
ibu dan janin dengan seksama untuk menilai apakah
perkembangan berlangsung normal. Bidan juga harus
mengenal kehamilan risti/kelainan, khususnya anemia, kurang
gizi, hipertensi, PMS / infeksi HIV; memberikan pelayanan
imunisasi, nasehat dan penyuluhan kesehatan serta tugas
terkait lainnya yang diberikan oleh puskesmas. Mereka harus
mencatat data yang tepat pada setiap kunjungan. Bila
ditemukan kelainan, mereka harus mampu mengambil
tindakan yang diperlukan dan merujuknya untuk tindakan
selanjutnya.
c. Palpasi abdominal
Bidan melakukan pemeriksaan abdominal secara
seksama dan melakukan palpasi untuk memperkirakan usia
kehamilan, serta bila umur kehamilan bertambah, memeriksa
posisi, bagian terendah janin dan masuknya kepala janin
kedalam rongga panggul, untuk mencari kelainan serta
melakukan rujukan tepat waktu.
d. Pengelolaan anemia pada kehamilan
Bidan melakukan tindakan pencegahan, penemuan,
penanganan atau rujukan semua kasus anemia pada kehamilan
sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
e. Pengelolaan dini hipertensi pada kehamilan
Bidan menemukan secara dini setiap kenaikan tekanan
darah pada kehamilan dan mengenali tanda gejala preeklamsia
lainnya, serta mengambil tindakan yang tepat dan
merujuknya.
22

f. Persiapan persalinan
Bidan memberikan saran yang tepat kepada ibu hamil,
suami serta keluarganya pada trimester ketiga, untuk
memastikan bahwa persiapan persalinan yang bersih dan
aman serta suasana yang menyenangkan akan direncanakan
dengan baik-baik, disamping persiapan transportasi dan biaya
untuk merujuk, bila tiba-tiba terjadi keadaan gawat darurat.
Bidan hendaknya melakukan kunjungan rumah untuk hal ini.
5. Imunisasi TT (Saifudin, 2016)
Tabel 1 jadwal pemberian imunisasi TT ( saifudin, 2016)
Interval Lama perlindungan %
(selang waktu minimal) perlindungan
TT1 Pada kunjungan antenatal - -
pertama
TT2 4 minggu setelah TT1 3 tahun* 80
TT3 6 bulan setelah TT2 5 tahun 95
TT4 1 tahun setelah TT3 10 tahun 99
TT5 1 tahun setelah TT4 25 99
tahun/seumur hidup
Keterangan : *artinya apabila dalam waktu 3 tahun WUS tersebut
melahirkan, maka bayi yang dilahirkan akan terilndung
dari TN (Tetanus Neonatorum).
6. Pemberian tablet zat besi
Dimulai dengan memberikan satu tablet sehari sesegera
mungkin setelah rasa mual hilang. Tiap tablet mengandung FeSO4
320 mg (zat besi 60 mg) dan Asam Folat 500 µg, minimal masing-
masing 90 tablet. Tablet zat besi sebaiknya tidak diminum bersama
teh atau kopi, karena akan mengganggu penyerapan. (Saifuddin,
2016)
23

7. Pemeriksaan obstetrik
a. Leopold I
Untuk menentukan tinggi fundus uteri, menentukan usia
kehamilan, menentukan bagian janin yang ada pada fundus
uteri.

Gambar 2.11 Leopold I ( wahyuntri, 2018)


Cara pemeriksaan :
- Atur posisi pemeriksa sehingga menghadap ke bagian
kepala ibu. letakkan sisi lateral telunjuk kiri pada puncak
fundus uteri untuk menentukan tinggi fundus. Perhatikan
agar jari tersebut tidak mendorong uterus ke bawah (jika
diperlukan, fiksasi terus bawah dengan meletakkan ibu jari
dan telunjuk tangan kanan dibagian lateral depan kanan
dan kiri setinggi atas simfisis)
- Angkat jari telunjuk kiri (dan jari-jari yang memfiksasi
uterus bawah).
- Letakkan ujung telapak tangan kiri dan kanan pada fundus
uteri dan rasakan bagian bayi yang ada pada bagian fundus
dengan jalan menekan secara lembut dan menggeser
telapak tangan kiri dan kanan secara bergantian.
- Konsistensi uterus.
24

b. Leopold II
Untuk menentukan bagian janin yang berada pada kedua sisi
uterus, pada letak lintang tentukan di mana kepala janin.

Gambar 2.12 Leopold II (wahyuntri, 2018)


Cara pemeriksaan :
- Menghadap ke kepala pasien, letakkan tepakan tangan
kiri pada dinding perut lateral kanan dan telapak tangan
kanan pada dinding perut lateral kiri ibu secara sejajar
dan pada ketinggian yang sama.
- Mulai dari bagian atas tekan secra bergantian atau
bersamaan (simultan) telapak tangan tangan kiri dan
kanan kemudian geser ke arah bawah dan rasakan adanya
bagian
- yang rata dan memanjang (punggung) atau bagian-bagian
kecil (ekstremitas).
c. Leopold III
Untuk menentukan bagian janin apa yang berada pada bagian
bawah dan sejauh mana kepala masuk PAP.
25

Gambar 2.13 Leopold III (wahyuntri, 2018)


Cara pemeriksaan :
- Atur posisi pemeriksa pada sisi kanan dan menghadap ke
bagian kaki ibu.
- Atur posisi lutut ibu dalam posisi fleksi,
- Letakkan ujung telapak tangan kiri pada dinding lateral
kiri bawah, telapak tangan kanan bawah perut ibu.
- Tekan secara lembut dan bersamaan/bergantian untuk
mentukan bagian terbawah bayi (bagian keras,bulat dan
hampir homogen adalah kepala sedangkan tonjolan yang
lunak dan kurang simetris adalah bokong)
- Gunakan tangan kanan dengan ibu jari dan keempat jari
lainnya kemudian goyang bagian terbawah janin.
d. Leopold IV
Untuk menentukan presentasi, apakah bagian terendah janin
sudah masuk PAP atau belum.
26

Gambar 2.14 Leopold IV ( wahyuntri, 2018)


Cara pemeriksaan :
- Letakkan ujung telapak tangan kiri dan kanan pada lateral
kiri dan kanan uterus bawah, ujung-ujung jari tangan kiri
dan kanan berada pada tepi atas simfisis.
- Temukan kedua ibu jari kiri dan kanan kemudian rapatkan
semua jari-jari tangan yang meraba dinding bawah uterus.
- Perhatikan sudut yang terbentuk oleh jari-jari konvergen
atau divergen.
- Setelah itu pindahkan ibu jari dan telunjuk tangan kiri pada
bagian terbawah bayi (bila presentasi kepala upayakan
memegang bagian kepala di dekat leher dan bila
presentasi bokong upayakan untuk memegang pinggang
bayi).
- Fiksasikan bagian tersebut ke arah pintu atas panggul
kemudian letakkan jari-jari tangan kanan diantara tangan
kiri dan simfisis untuk menilai seberapa jauh bagian
terbawah telah memasuki pintu atas panggul.
8. Cara menentukan umur kehamilan
Tinggi fundus dalam cm (dengan cara Mc. Donald) atau
menggunakan jari – jari tangan sesuai dengan usia kehamilan
(menurut Leopold) :
27

Gambar 2.15 Pemeriksaan Fundus Uteri Untuk Menentukan Usia


Kehamilan (wahyuntri, 2018)
Tabel 2 Menentukan umur kehamilan dengan Leopold
(wahyuntri, 2018)
Umur kehamilan TFU Keterangan

8 mgg Blm teraba Sebesar telur bebek


12 mgg 3 jari atas simfisis Sebesar telur angsa
16 mgg ½ pusat – simfisis Sebesar kepala bayi
20 mgg 3 jari bawah pusat -
24 mgg Sepusat -

28 mgg 3 jr ats pusat -

32 mgg ½ pusat – Px -
36 mgg 1 jr di bwh Px Kepala masih berada
di atas pintu panggul.
40 mgg 3 jr bwh Px Fundus uteri turun
kembali, karena
kepala janin masuk
ke rongga panggul.
28

Tabel 3 menentukan umur kehamilan dengan Mc. Donald ( Hanifa


Wiknjosastro, 2016)
Usia kehamilan TFU(cm)
12 minggu -
16 minggu -
20 minggu 20 cm (±2cm)
22-27 minggu UK dalam minggu=cm (±2cm)
28 minggu 28 cm (±2cm)
29-35 minggu UK dalam minggu=cm (±2cm)
36 minggu 36 cm (±2cm)
Di bawah ini ukuran tinggi fundus uteri dalam cm dikaitkan
dengan umur kehamilan dan berat badan bayi sewaktu dilahirkan :
Bila pertumbuhan janin normal maka tinggi undus uteri pada
kehamilan pada 28 minggu 25 cm, pada 32 minggu 27 cm dan 36
minggu 30 cm. pada kehamilan 40 minggu fundus uteri turun
kembali dan terletak kira-kira 3 jari bawah Px, hal ini disebabkan
oleh kepala janin yang pada primigravida turun dan masuk ke
dalam rongga panggul. (Hanifa Wiknjosastro, 2016)
9. Pertambahan berat badan selama hamil :
a. Pertambahan berat total selama kehamilan pada primigravida
sehat yang makan tanpa batasan adalah sekitar 12,5 kg. Dengan
distribusi pertambahan berat badan sebagai berikut :
- Payudara : 0,5 kg
- Fat/lemak : 3,5 kg
- Plasenta : 0,6 kg
- Fetus : 3,4 kg
- Cairan ketuban (amniotic fluid) : 0,6 kg
- Pembesaran uterus : 0,9 kg
- Penambahan darah : 1,5 kg
- Cairan ekstraseluler : 1,5 kg
Total : 12,5 kg (obstetri
williams, 2017)
29

b. Kenaikan berat badan wanita hamil rata – rata antara 6,5 kg


sampai 16 kg. Bila berat badan naik lebih dari semestinya
anjurkan untuk mengurangi makanan yang mengandung
karbohidrat. Lemak jangan dikurangi, terlebih – lebih sayur
mayur dan buah-buahan. (Hanifa Wiknjosastro, 2016)
10. Standar asuhan kehamilan
Kunjungan antenatal sebaiknya dilakukan paling sedikit 4
kali selama masa kehamilan :

1. Satu kali kunjungan selama trimester pertama (1-12 minggu)


2. Satu kali kunjungan selama trimester kedua (13-28 minggu)
3. Dua kali kunjungan selama trimester ketiga ( 29-40 minggu).
Menurut Ai yeyeh (2017) Pelayanan standar minimal 10 T,
yaitu :
1. Timbang berat badan dan ukur tinggi badan
2. Ukur tekanan darah
3. Nilai status gizi ( ukur lingkar lengan atas )
4. Ukur tinggi fundus uteri
5. Tentukan presentasi janin dan denyut jantung janin ( DJJ )
6. Pemberian imunisasi Tetanus Toxoid (TT) lengkap
7. Pemberian tablet besi (Fe) minimal 90 tablet selama masa
kehamilan
8. Tes terhadap penyakit menular seksual
9. Tatalaksana kasus
10. Temu wicara. (Ai Yeyeh, 2017)
2.2 Pendokumentasian 7 Langkah Varney
2.2.1 Proses manajemen kebidanan menurut Helen Varney
Varney (1997) menjelaskan bahwa proses manajemen
merupakan proses pemecahan masalah yang ditemukan oleh perawat
dan bidan pada awal tahun 1970, proses ini memperkenalkan sebuah
metode dengan pengorganisasian, perkiraan, tindakan-tindakan
dengan urutan yang logis dan menguntungkan baik bagi klien
maupun bagi tenaga kesehatan. Dalam text book kebidanan yang
30

ditulisnya pada tahun 1981, proses manajemen kebidanan


diselesaikan dalam lima langkah. Namun setelah menggunakan
Varney tahun 1997 melihat ada beberapa hal penting yang harus
disempurnakan sehingga ditambah dua langkah lagi untuk
menyempurnakan teori lima langkah tersebut. Proses manajemen
kebidanan terdiri dari tujuh langkah yang berurutan dan setiap
langkah disempurnakan secara periodik, proses dimulai dari
pengumpulan data dan berakhir dengan evaluasi. Ketujuh kerangka
tersebut membentuk kerangka yang lengkap yang dapat
diaplikasikan dalam situasi apapun. Adapun langkah tersebut adalah
sebagai berikut :
2.2.2 Langkah 1. Pengumpulan data dasar
Pada langkah ini dilakukan pengkajian dengan
mengumpulkan semua data yang diperlukan untuk mengevaluasi
keadaan klien secara lengkap yaitu :
1. Riwayat kesehatan
2. Pemeriksaan fisik sesuai dengan kebutuhannya
3. Meninjau catatan terbaru atau catatan sebelumnya
4. Meninjau data laboratorium dan membandingkannya dengan
hasil studi
Pada langkah ini dikumpulkan semua informasi yang akurat
dari semua sumber yang berkaitan dengan kondisi klien.
2.2.3 Langkah 2. Interpretasi data dasar
Pada langkah ini dilakukan identifikasi yang benar terhadap
diagnosis atau masalah dan kebutuhan klien berdasarkan interpretasi
yang benar atas data dasar yang telah dikumpulkan. Data dasar yang
telah dikumpulkan diinterprestasikan sehingga ditemukan masalah
atau diagnosis yang spesifik, diagnosis kebidanan yang ditegakkan
oleh bidan dalam lingkup praktek kebidanan yang memenuhi standar
nomenklatur (tata nama) diagnosis kebidanan. Standar nomenklatur
tersebut adalah :
1. Diakui dan telah disahkan oleh profesi
31

2. Berhubungan langsung dengan praktis kebidanan


3. Memiliki ciri khas kebidanan
4. Didukung oleh clinical judgement dalam praktik kebidanan
5. Dapat diselesaikan dengan pendekatan manajemen kebidanan
2.2.4 Langkah 3. Mengidentifikasi diagnosis atau masalah potensial
Pada langkah ini bidan mengidentifikasi masalah atau
diagnosis potensial lain berdasarkan rangkaian masalah dan
diagnosis yang telah diidentifikasi, langkah ini membutuhkan
antisipasi, bila memungkinkan dilakukan pencegahan, sambil
mengamati klien, bidan diharapkan bersiap – siap bila diagnosis /
masalah potensial ini benar-benar terjadi.
2.2.5 Langkah 4. Mengidentifikasi dan menetapkan kebutuhan yang
memerlukan penanganan segera
Mengidentifikasi perlunya tindakan segera oleh bidan atau
dokter untuk dikonsultasikan atau ditangani bersama dengan anggota
tim kesehatan yang lain atau ditangani bersama dengan anggota tim
kesehatan yang lain sesuai dengan kondisi klien.
2.2.6 Langkah 5. Merencanakan asuhan yang menyeluruh
Pada langkah ini dilakukan perencanaan yang menyeluruh
yang telah ditentukan oleh langkah – langkah sebelumnya. Langkah
ini merupakan kelanjutan manajemen terhadap diagnosis atau
masalah yang telah diidentifikasi atau diantisipasi. Rencana asuhan
yang menyeluruh tidak hanya meliputi apa saja yang sudah
teridentifikasidari kondisi klien, tetapi juga dari kerangka pedoman
antisipasi terhadap klien tersebut seperti apa yang diperkirakan akan
terjadi berikutnya, apakah dibutuhkan konseling, merujuk klien bila
ada masalah sosial ekonomi kultural atau masalah psikologi, setiap
rencana asuhan harus disetujui olehkedua belah pihak (bidan dan
klien) agar dapat dilaksanakan dengan efektif.
2.2.7 Langkah 6. Melaksanakan perencanaan
Pada langkah ini, rencana asuhan yang menyeluruh dari
langkah kelima harus dilaksanakan secara efesien dan aman,
32

pelaksanaan ini bisa dilakukan seluruhnya oleh bidan atau


sebahagian dilakukan oleh bidan dan sebahagian lagi dilakukan oleh
pasien.
2.2.8 Langkah 7. Evaluasi
Pada langkah ini dilakukan evaluasi keefektifan dari asuhan
yang sudah diberikan sebagaimana telah diidentifikasi dalam
masalah dan diagnosis, rencana tersebut dapat dianggap efektif bila
benar – benar efektif dalam pelaksanaannya (Hidayat: Dokumentasi
kebidanan,2008
1. Konsep Manajemen Kebidanan
a. Pengertian
Varney (1997) menjelaskan bahwa proses manajemen
merupakan proses pemecahan masalah yang ditemukan oleh
perawat dan bidan pada awal tahun 1970, proses ini
memperkenalkan sebuah metode dengan pengorganisasian,
perkiraan, tindakan-tindakan dengan urutan yang logis dan
menguntungkan baik bagi klien maupun bagi tenaga
kesehatan. Dalam text book kebidanan yang ditulisnya pada
tahun 1981, proses manajemen kebidanan diselesaikan dalam
lima langkah. Namun setelah menggunakan Varney tahun
1997 melihat ada beberapa hal penting yang harus
disempurnakan sehingga ditambah dua langkah lagi untuk
menyempurnakan teori lima langkah tersebut. Proses
manajemen kebidanan terdiri dari tujuh langkah yang
berurutan dan setiap langkah disempurnakan secara periodik,
proses dimulai dari pengumpulan data dan berakhir dengan
evaluasi. Ketujuh kerangka tersebut membentuk kerangka
yang lengkap yang dapat diaplikasikan dalam situasi apapun
b. Prinsip
Prinsip proses manajemen kebidanan menurut
/American College of Nurse Midwife (ANCM) tahun 1999:
33

1) Secara sistematis mengumpulkan dan memperbaharui


data yang lengkap dan relevan dengan melakukan
pengkajian yang komprehensif terhadap kesehatan setiap
klien, termasuk mengumpulkan riwayat kesehatan dan
pemeriksaan fisik
2) Mengidentifikasi masalah dan membuat diagnosa
berdasarkan interpretasi data dasar
3) Mengidentifikasi kebutuhan terhadap asuhan kesehatan
dalam menyelesaikan masalah dan merumuskan tujuan
asuhan kesehatan bersama klien
4) Memberikan informasi dan support sehingga klien dapat
membuat keputusan dan tanggung jawab terhadap
kesehatannya
5) Membuat rencana asuhan yang komprehensif bersama
klien
6) Secara pribadi bertanggungjawab terhadap implementasi
rencana individual
7) Melakukan konsultasi, perencanaan dan melaksanankan
manajemen dengan berkolaborasi dan merujuk klien
untuk mendapatkan asuhan selanjutnya
8) Merencanakan manajemen terhadap komplikasi tertentu,
dalam situasi darurat dan bila ada penyimpangan dari
keadaan normal
9) Melakukan evaluasi bersama klien terhadap pencapaian
asuhan kesehatan dan merevisi rencana asuhan sesuai
dengan kebutuhan
c. Sasaran manajemen kebidanan
Bidan sesuai dengan perannya sebagai tenaga
kesehatan memiliki kewajiban memberikan asuhan untuk
menyelamatkan ibu dan anak dari gangguan kesehatan.
Untuk melaksanakan asuhan tersebut digunakan metode
pendekatan yang disebut manajemen kebidanan. Metode dan
34

pendekatan digunakan untuk mendalami permasalahan yang


dialami oleh pasien atau klien dan kemudian merumuskan
permasalahan tersebut, serta akhirnya mengambil langkah
pemecahannya. Manajemen kebidanan membantu proses
berfikir bidan didalam melaksanakan asuhan dan pelayanan
kesehatan. Manajemen kebidanan tidak hanya
diimplementasikan pada asuhan kebidanan pada individu,
akan tetapi dapat juga diterapkan didalam pelaksanakan
pelayanan kebidanan yang ditunjukkan kepada keluarga dan
masyarakat. Manajemen kebidanan mendorong bidan
menggunakan cara yang teratur dan rasional, sehingga
mempermudah pelaksanaan yang tepat dalam memecahkan
masalah pasien dan kliennya. Dan kemudian akhirnya tujuan
mewujudkan kondisi ibu atau anak yang sehat, dapat dicapai.
Sebagaimana dikemukakan diatas bahwa permasalahan
kesehatan ibu dan anak yang ditangani oleh bidan mutlak
menggunakan metode dan pendekatan manajemen
kebidanan. Sesuai dengan lingkup dan tanggung jawab bidan,
maka sasaran manajemen kebidanan ditujukan baik kepada
individu ibu dan anak, keluarga maupun kelompok
masyarakat. Manajemen kebidanan dapat digunakan oleh
bidan didalam melaksanakan kegiatan pemeliharaan dan
peningkatan kesehatan, pencegahan penyakit, penyembuhan,
pemulihan kesehatan ibu dan anak dalam lingkup dan
tanggung jawabnya.
35

BAB III

ASUHAN KEBIDANAN PADA NY “W” DENGAN KEHAMILAN


NORMAL TRIMESTER II

Tanggal Pengkajian : -23 desember 2021

Pukul : 10:30

Tempat : Puskesmas karang taliwang

I. PENGKAJIAN
A. DATA SUBYEKTIF
1. Identitas
Nama pasien : Ny. W Nama suami : Tn. i
Umur : 31 tahun Umur : 40 tahun
Agama : Hindu Agama : Hindu
Suku/bangsa : Sasak/Indonesia Suku/bangsa :Sasak/Indon
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : wiraswasta
Alamat : selagaler Alamat : Selagaler
2. Keluhan utama/alasan kunjungan
Ibu ke dua usia kehamilan 6 bulan datang kepuskesmas karang
taliwang ingin memerika kehamilannya karena sudah merasakan sakit
pinggang bagian bawah
3. Riwayat keluhan utama
Ibu mengatakan sakit pinggang bagian bawah dari hari kemari 2n
4. Riwayat menstruasi
Menarche : 13 tahun
Disminorhe : Nyeri saat menstruasi
Siklus : 28 hari
Flour albus : Ada, putih kental, sedikit, tidak berbau
Lama : 8 hari
HPHT : 03-06-2021

35
36

5. Status perkawinan
Berapa kali menikah : 1 kali
Umur pertama kali menikah
Istri : 19 tahun suami : 25 tahun
Lama : 4 tahun
6. Riwayat kehamilan, persalinan, nifas, anak yang lalu
Perka Keha Jenis Penyulit
J Usia
winan milan UK persali Tempat Penolong BBL
H B N K anak Ket
no no nan
1 1 Ate Spont Pkm Bidan _ _ _ 3500 L 3 Hidup
rm an tahun
Ini

7. Riwayat kehamilan sekarang


a. Usia kehamilan : 5 bulan
b. Gerakan janin : Aktif ( 10 kali dalam 12 jam)
c. ANC : 4 kali
d. Tanda bahaya/penyulit : Tidak ada
e. Keluhan umum : Tidak ada
f. Obat/jamu yang dikonsumsi : Vitamin C dan tablet Fe
g. Status imunisasi TT : ada, TT3
h. Perawatan payudara : Tidak dilakukan
i. Senam hamil : Tidak pernah
j. Kekhawatiran khusus : Tidak ada
k. Kepercayaan selama hamil : Tidak ada
l. Rencana KB : implant
8. Riwayat kesehatan keluarga
Riwayat keturunan kembar : Tidak ada
Penyakit menular/keturunan : Tidak ada
37

9. Riwayat kesehatan yang lalu dan kesehatan sekarang


Jenis penyakit Riwayat kesehatan yang Riwayat kesehatan yang
lalu sekarang
Hepatitis Tidak ada Tidak ada
TBC Tidak ada Tidak ada
HIV/AIDS Tidak ada Tidak ada
Hipertensi Tidak ada Tidak ada
Diabetes militus Tidak ada Tidak aad
Jantung dan ginjal Tidak ada Tidak ada

10. Riwayat biologis


a. Pola nutrisi (sebelum dan selama hamil)
Makanan Sebelum hamil Selama hamil
Komposisi Nasi, sayur, ikan Nasi, sayur, ikan, buah
Freksuensi 3 kali sehari 3-4 kali sehari
Makanan pantangan Tidak ada Tidak ada
Masalah Tidak ada Tidak ada
Minum
Jenis Air putih Air putih, susu
Frekuensi 3-4 kali sehari 5-6 kali sehari
Masalah Tidak ada Tidak ada

b. Pola eliminasi (sebelum dan selama hamil)


BAK Sebelum hamil Selama hamil
Warna Kuning jernih Kuning jernih
Frekuensi 2-4 kali sehari 5-6 kali sehari
Masalah Tidak ada Tidak ada
BAB
Konsistensi/warna Kuning lembek Hitam lembek
Frekuensi 1 kali sehari 1 kali sehari
Masalah Tidak ada Tidak ada
c. Pola istirahat (sebel
38

d. um dan selama hamil)


Istirahat Sebelum hamil Selama hamil
Siang 2-3 jam 2-3 jam
Malam 8-9 jam 7-8 jam
Masalah Tidak ada Tidak ada

e. Personal hygiene
Personal hygiene Sebelum hamil Selama hamil
Mandi 2 kali sehari 2 kali sehari
Gosok gigi 2 kali sehari 2 kali sehari
Ganti pakaian 2 kali sehari 2 kali sehari
Ganti pakaian dalam 1 kali sehari 2-3 kali sehari

f. Pola kegiatan sehari-hari : Memasak, mencuci, dan menyapu.


g. Komunikasi
Nonverbal : Lancar
Verbal : Bahasa indonesia dan daerah
h. Keadaan emosional : Kooperatif
i. Hubungan dengan keluarga : Ibu mengatakan hubungannya
dengan keluarga sangat baik
j. Hubungan dengan orang lain : Akrab
k. Proses berfikir : Terarah
l. Ibadah/spiritual : Patuh
m. Respon ibu dan keluarga terhadap kehamilan: Suami dan keluarga
mendukung penuh kehamilan ibu.
n. Dukungan keluarga : Keluarga ibu sangat
mendukung kehamilan ibu.
o. Pengambil keputusan dalam keluarga : Ibu dan keluarga ibu
p. Beban kerja dan kegiatan sehari-har : Ibu mengatakan
sehari-hari sering menyapu, mencuci, memasak.
q. Tempat dan petugas yang diinginkan untuk bersalin : Ibu
mengatakan
39

ingin melahirkan di Puskesmas di bantu oleh Bidan

A. DATA OBJEKTIF
1. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan umum : Baik
b. Kesadaran : Composmentis
c. Tanda-tanda vital :
Suhu : 36,5°C
Nadi : 80 kali/menit
Pernapasan : 20 kali/menit
Tekanan darah : 113/70mmHg
BB saat ini : 62 kg
BB sebelum hamil : 59 kg
Tinggi badan : 165 cm
LILA : 25 cm
HPL : 21-11-2021
d. Kepala
Inspeksi : Warna rambut hitam, kulit kepala bersih, tidak ada
Bekas luka dan lesi, tidak ada ketombe, tidak ada
benjolan.
Palpasi : Tidak adanya nyeri tekan dan oedema.
e. Wajah
Inspeksi : Bentuk simetris, tidak ada kemerahan, tidak ada
benjolan
Palpasi : Tidak ada oedema, tidak ada nyeri tekan
f. Mata
Inspeksi : Mata simetris, konjungtiva tidak pucat, sklera
tidak ikterus.

g. Telinga
Inspeksi : Tidak ada serumen, lubang telinga bersih, letak
40

telinga simetris
h. Hidung
Inspeksi : Tidak ada sekret, tidak ada polip, lubang hidung
simetris
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan.
i. Mulut dan gigi
Inspeksi : bibir tidak pecah-pecah, tidak ada caries pada gigi,
tidak ada luka
j. Leher
Palpasi : Tidak terdapat pembesaran kelenjar limfe, tidak
terdapat pembengkakan kelenjar tiroid, tidak
adanya bendungan vena jugularis.
k. Payudara
Inspeksi : Bentuk simetris, puting menojol.
Palpasi : Tidak ada rasa nyeri tekan, tidak terdapat
benjolan/massa.
l. Abdomen
Inspeksi : Terdpat bekas luka operasi, terdapat linea nigra.
Palpasi : TFU 23 cm
1) Leopold I : Teraba bulat tidak melenting (bokong) di
fundus
2) Leopold II : Teraba keras, memanjang di
sebelah kanan
3) . Leopold III : Teraba kepala, belum masuk PAP
4) Leopold IV : tidak dilakukan
5) Auskultasi : DJJ (+) 132 x/menit
m. Ekstremitas atas dan bawah :
1) Ekstremitas atas
Warna telapak tangan : Tidak pucat
Pucat pada kuku : Tidak ada
Oedema :Tidak odem
2) Ekstremitas bawah
41

Pucat pada kuku kaki : Tidak pucat


Oedema : Tidak ada oedema
Varises : Tidak terdapat varises pada kaki
n. Pemeriksaan penunjang pada tanggal ( Buku Kia hal 20-21)
Laboratorium : HB, HIV (-), HbsAg (-), syphilis (-), prot
(-), glu (-)
Hemoglobin : 12,2 gr/dl
Golongan darah :
2 INTERPRETASI DATA DASAR DAN IDENTIFIKASI
DIAGNOSA/MASALAH
Diagnosa/masalah :
Ibu Ny. W, hamil : G3P2A0H2 usia kehamilan 29-30 minggu dengan
K/U ibu baik
Janin : T/H/IU, K/U baik
DS :
1. Ibu mengatakan hamil yang ketiga
2. Ibu mengatakan tidak pernah keguguran
3. Ibu mengatakan merasakan janinnya bergerak aktif
4. Ibu mengatakan hamil 5 bulan
5. HPHT = 03-06-2021
DO :
1. Keadaan umum ibu baik, kesadaran composmentis
2. TD : 113/70mmHg, N : 80 kali/menit, RR : 20 kali/menit, S : 36,5oC.
3. TB : 165 cm, BB : 62 kg, LILA : 25 cm.
4. Palpasi : TFU : 23 cm, teraba bokong pada fundus, punggu kanan
5. Auskultasi : DJJ (+) 132
3 IDENTIFIKASI DIAGNOSA DAN MASALAH POTENSIAL
Diagnosa/masalah potensial : Tidak ada
4 IDENTIFIKASI KEBUTUHAN SEGERA
Mandiri : Tidak ada
Kolaborasi : Tidak ada
Rujukan : Tidak ada
42

5 RENCANA ASUHAN MENYELURUH


Tanggal :
Waktu : WITA
1. Beritahu hasil pemeriksaan.
2. Berikan KIE tentang perubahan fisiologis pada kehamilan trimester II
3. KIE tentan makanan-makanan yang bergizi untuk memenuhi
kebutuhan selama kehamilan
4. Anjurkan ibu untuk tetap minum tablet tambah darah
5. Berikan KIE tentang tanda bahaya kehamilan
6 PELAKSANAAN ASUHAN MENYELURUH
Tanggal :
Waktu : WITA
1. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan bahwa keadaan ibu dan janin
baik, TD : 113/70 mmHg, N : 80 kali/menit, RR : 20 kali/menit, S :
36,5oC, BB : 62 kg, LILA : 25 cm
2. Memberikan KIE pada ibu tentang perubahan fisiologis pada
kehamilan trimester II yaitu ibu hamil akan mengalami berbagai
kondisi yang mengganggu Kenyamanan dalam beraktivitas. Beberapa
kondisi tersebut seperti sering kencing karena pembesaran uterus akan
lebih banyak menyita tempat dalam panggul sehingga kandung kemih
akan tertekan dan menyebabkan meningkatnya frekuensi berkemih,
ibu hamil akan mengalami sesak karena tekanan di area diafragma
3. Menganjurkan ibu untuk mengkomsumsi makan-makanan yang
bergizi untuk memenuhi kebutuhan selama kehamilan seperti
karbohidrat berfungsi sebagai sumber energi bagi tubuh untuk
melakukan aktifitas sehari-hari contohnya : nasi, roti, gandum dll.
Protein berfungsi sebagai zat pembangun dalam tubuh untuk
mengganti sel-sel yang rusak dalam tubuh contohnya : ikan, telur,
daging dan susu. Vitamin berfungsi sebagai pengatur proses kegiatan
dalam tubuh merupakan suatu zat senyawa kompleks contohnya :
buah dan sayur, dan mengajurkan ibu untuk memakan PMT (biskuit)
yang telah diberikan oleh tenaga kesehatanDan bias Menganjurkan
43

ibu untuk mengolah makanan dan memasak sayuran yang baik dan
benar dengan cara mencuci sayuranterlebih dahulu, setelah itu
dipotong-potong dan dimasak jangan sampai layu.
4. Menganjurkan ibu untuk tetap minum tablet tambah darah, kalsium,
dan vitamin C dengan dosis masing-masing 1x1
Cara mengkonsumsi tablet tambah darah :
 Mengkonsumsi tablet tambah darah sebelum makan agar
penyerapan zat besi dalam tubuh baik, tetapi dapat juga
dikonsumsi bersamaan dengan makanan untuk menghindari
gejala mual.
 Mengkonsumsi tamblet tambah darah sebaiknya dilakukan pada
malam hari untuk mengurangi mual.
5. TANDA BAHAYA PADA KEHAMILAN (buku KIA hal : 8)
 Muntah terus dan tak mau makan
 Demam tinggi
 Bengkak kaki, tangan dan wajah, atau sakit kepala disertai kejang
 Janin dirasakan kurang bergerak dibandingkan sebelumnya
 Pendarahan pada hamil muda dan hamil tua
 Air ketuban keluar sebelum waktunya.
 Ibu dapat segera dipasang IUD dalam waktu 10 menit setelah
plasenta lahir bila ibu dan suami sepakat untuk mengikuti KB
dengan metode AKDR (Alat Kontrasepsi Dalam Rahim)
7 EVALUASI
Tanggal :
Waktu :
1. Ibu mengatakan sudah mengetahui tentang kondisi kehamilannya
sekarang.
a. Ibu mengetahui bahwa kondisi kehamilannya baik atau sehat.
b. Ibu mengetahui bahwa kondisi janinnya sehat
2. Ibu mengerti tentang perubahan fisiologis yang terjadi pada kehamilan
trimester II
Yaitu ;
44

a. Frekuensi buang air kecil meningkat karena pembesaran uterus


yang menimbulkan kandung kemih tertekan
b. Ibu juga mengalami sesak karena diafragma ibu tertekan
c. Aktivitas ibu terganggu karena perut yang besar.
d. Ibu sering merasakan sakit pada punggung dan pinggang.
e. Ibu sering mengalami kesulitan untuk tidur karena merasakan
sesak
3. Ibu memahami untuk makan-makanan yang bergizi untuk memenuhi
kebutuhan selama kehamilan
4. Ibu akan minum tablet tambah darah dan vitamin C dengan dosis 1x1
5. Ibu dan keluarga sudah paham apa saja tanda bahaya kehamilan dan
akan segera pergi ke dokter atau bidan jika menemukan salah satu dari
tanda bahaya tersebut
45

BAB IV
PEMBAHASAN

4.1 Langkah I : Pengkajian Data Dasar


Setelah dilakukan pengumpulan data dan pemeriksaan pada kasus Ny
“W” didapatkan hasil status gizi baik dilihat dari lingkar lengan yaitu 26
cm.Ny ”W” telah melakukan pemeriksaan hemoglobin dan hasilnya 10,9gr%.
Dari pemeriksaan tersebut hemoglobin Ny “W” dalam batas normal karena
dalam teori Prawirohardjo tahun 2016 kadar Hn normal >11 gr%, jika kadar
Hb <11 gr% maka dapat dikatakan anemia. (Prawirohardjo, 2016)
Ny “H” pada pemeriksaan tanda-tanda vital seperti TD : 113/70
mmHg, N : 80 kali/menit, RR : 20 kali.menit, S : 36,5 oC semua dalam batas
normal dan
tidak terjadi kesenjangan antara teori dengan hasil pemeriksaan.
4.2 Langkah II : Identifikasi Data Dasar
Identifikasi data dasar merupakan proses manajemen asuhan kebidanan
yang ditujukan untuk pengumpulan informasi baik fisik, psikososial dan
spiritual (Nurhayati, 2013). Informasi yang diperoleh mengenai data-data
tersebut kami dapatkan dengan mengadakan wawancara langsung dari klien
dan keluarganya serta Sebagian bersumber dari pemeriksaan fisik, dan
pemeriksaan penunjang/laboratorium.
Berdasarkan hasil pengkajian data subjektif dan objektif yang
diperoleh menunjukkan diagnosis pada Ny.H. G3PIA0AH2 usia kehamilan
29-30 minggu janin hidup tunggal letak kepala intra uterina keadaan jalan
lahir normal keadaan ibu dan janin sehat.
4.3 Langkah III : Identifikasi Diagnosa/Masalah Potensial
Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil pengkajian pada Ny “W”
tidak ada kesenjangan masalah potensial antara teori dengan masalah yang
ditemukan pada Ny “W”.
4.4 Langkah IV : tindakan Segera/Kolaborasi
Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil pengkajian pada Ny “W”
tidak ada tindakan segera/kolaborasi yang perlu dilakukan.

44
46

4.5 Langkah V : Rencana Asuhan


 Beritahu hasil pemeriksaan.
 Berikan KIE tentang perubahan fisiologis pada kehamilan trimester II
 KIE tentang makan-makanan yang bergizi untuk memenuhi kebutuhan
selama kehamilan
 Anjurkan ibu untuk tetap minum tablet tambah darah
 KIE tanda bahaya pada kehamilan
Langkah ini merupakan kelanjutan manajemen kebidanan terhadap
diagnosis atau masalah yang telah diidentifikasi atau diantisipasi. Suatu
rencana tindakan harus disetujui pasien dan bidan agar menjadi efektif. Semua
keputusan yang dibuat dalam merencanakan suatu asuhann yang komperhensif
harus merefleksikan alas an yang benar berlandaskan pengetahuan, teori yang
berkaitan dan terbaru, serta telah divalidasi dengan keinginan atau kebutuhan
pasien. Membuat rencana tindakan asuhan kebidanan hendaknya menentukan
tujuan tindakan yang dilakukan yang berisi sasaran target dan hasil yang akan
dicapai dalam penerapan asuhan kebidanan paa Ny “W”.
4.6 Langkah VI : Pelaksanaan Asuhan
1. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan bahwa keadaan ibu dan janin baik, TD
: 113/70 mmHg, N : 80 kali/menit, RR : 20 kali/menit, S : 36,5 oC, BB : 62
kg, LILA : 26 cm
2. Memberikan KIE pada ibu tentang perubahan fisiologis pada kehamilan
trimester II yaitu ibu hamil akan mengalami berbagai kondisi yang
mengganggu Kenyamanan dalam beraktivitas. Beberapa kondisi tersebut
seperti sering kencing karena pembesaran uterus akan lebih banyak
menyita tempat dalam panggul sehingga kandung kemih akan tertekan dan
menyebabkan meningkatnya frekuensi berkemih, ibu hamil akan
mengalami sesak karena tekanan di area diafragma
3. Menganjurkan ibu untuk mengkomsumsi makan-makanan yang bergizi
untuk memenuhi kebutuhan selama kehamilan seperti karbohidrat
berfungsi sebagai sumber energi bagi tubuh untuk melakukan aktifitas
sehari-hari contohnya : nasi, roti, gandum dll. Protein berfungsi sebagai
zat pembangun dalam tubuh untuk mengganti sel-sel yang rusak dalam
47

tubuh contohnya : ikan, telur, daging dan susu. Vitamin berfungsi sebagai
pengatur proses kegiatan dalam tubuh merupakan suatu zat senyawa
kompleks contohnya : buah dan sayur, dan mengajurkan ibu untuk
memakan PMT (biskuit) yang telah diberikan oleh tenaga kesehatanDan
bias Menganjurkan ibu untuk mengolah makanan dan memasak sayuran
yang baik dan benar dengan cara mencuci sayuranterlebih dahulu, setelah
itu dipotong-potong dan dimasak jangan sampai layu.
4. Menganjurkan ibu untuk tetap minum tablet tambah darah, kalsium, dan
vitamin C dengan dosis masing-masing 1x1
Cara mengkonsumsi tablet tambah darah :
a. Mengkonsumsi tablet tambah darah sebelum makan agar penyerapan
zat besi dalam tubuh baik, tetapi dapat juga dikonsumsi bersamaan
dengan makanan untuk menghindari gejala mual.
b. Mengkonsumsi tamblet tambah darah sebaiknya dilakukan pada
malam hari untuk mengurangi mual.
 malam hari untuk mengurangi mual.
5. Tanda bahaya kehamilan (buku KIA hal : 8)
 Muntah terus dan tak mau makan
 Demam tinggi
 Bengkak kaki, tangan dan wajah, atau sakit kepala disertai kejang
 Janin dirasakan kurang bergerak dibandingkan sebelumnya
 Pendarahan pada hamil muda dan hamil tua
 Air ketuban keluar sebelum waktunya.
 Ibu dapat segera dipasang IUD dalam waktu 10 menit setelah
plasenta lahir bila ibu dan suami sepakat untuk mengikuti KB
dengan metode AKDR (Alat Kontrasepsi Dalam Rahim)
Berdasarkan tinjauan manajemen asuhan kebidanan bahwa
melaksanakan rencana tindakan harus efisien dan menjamin rasa aman
pada klien.
Pelaksanaan asuhan dapat dilakukan oleh bidan ataupun Sebagian
dilaksanakan pasien serta Kerjasama dengan tim Kesehatan lainnya sesuai
dengan tindakan yang telah direncanakan (Jannah, 2012)
48

4.7 Langkah VII : Evaluasi


Dari semua yang sudah dijelaskan, bidan menanyakan Kembali kepada
ibu tentang seberapa jauh Ibu sudah mengerti tentang penjelasan yang sudah
dijelaskan oleh bidan kepada ibu, dan ibu tidak mendapat hambatan dalam
penerimaan asuhan yang diberikan oleh tenaga Kesehatan.
1. Ibu mengatakan sudah mengetahui tentang kondisi kehamilannya
sekarang.
a. Ibu mengetahui bahwa kondisi kehamilannya baik atau sehat.
b. Ibu mengetahui bahwa kondisi janinnya sehat
2. Ibu mengerti tentang perubahan fisiologis yang terjadi pada kehamilan
trimester II
Yaitu :
a. Frekuensi buang air kecil meningkat karena pembesaran uterus yang
menimbulkan kandung kemih tertekan
b. Ibu juga mengalami sesak karena diafragma ibu tertekan
c. Aktivitas ibu terganggu karena perut yang besar.
d. Ibu sering merasakan sakit pada punggung dan pinggang.
3. Ibu memahami untuk makan-makanan yang bergizi untuk memenuhi
kebutuhan selama kehamilan
4. Ibu akan minum tablet tambah darah dan vitamin C dengan dosis 1x1
Cara mengkonsumsi tablet tambah darah :
a. Mengkonsumsi tablet tambah darah sebelum makan agar penyerapan
zat besi dalam tubuh baik, tetapi dapat juga dikonsumsi bersamaan
dengan makanan untuk menghindari gejala mual.
b. Mengkonsumsi tamblet tambah darah sebaiknya dilakukan pada
malam hari untuk mengurangi mual.
5. Ibu dan keluarga sudah paham apa saja tanda bahaya kehamilan dan akan
segera pergi ke dokter atau bidan jika menemukan salah satu dari tanda
bahaya tersebut
49

BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Setelah dilakukan asuhan kebidanan pada Ny. W mahasiswa mampu
melakukan pengkajian data dasar, interpensi data dasar, menentukan diagnosa
dan masalah potensial, menentukan kebutuhan segera, menentukan rencana
asuhan menyeluruh, melaksanakan asuhan sesuai dengan rencana yang telah
dibuat, dan mengevaluasi tindakan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan
Ny W dan janin dalam keadaan baik.
5.2 Saran
 Bagi Pendidikan
Sebagai dokumen dan saran tertulis yang meningkan kredibilitas
instansi dan mewujudkan civitas yang profesional.
 Bagi mahasiswa
Sebagai bahan evaluasi ujian praktik yang telah dilakukan
mahasiswa dapat dengan mudah menilai kekurangannya dan dijadikan
sarana untuk menambah keterampilan praktik.
 Bagi lahan praktik
Diharapkan dapat meningkatkan pelayanan yang komprehensif bagi
pasien
 Bagi ibu hamil
Diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan ibu hamil guna
meningkatkan kesehatannya dan kesehatan janinnya

49
50

DAFTAR PUSTAKA

Ai Yeyeh, Rukiyah dkk. Asuhan Kebidanan I ( Kehamilan ). Cetakan Pertama.


Jakarta: Trans Info Media; 2017.

Buku kia. Tahun 2018

Depkes RI. 2017. Pedoman Asuhan Antenatal Care.

Dewi, Vivian Nanny Lia. (2018) Asuhan Kebidanan Neonatus, Bayi, dan Anak
Balita. Jakarta: Salemba Medika.

Hutahaean, Serry. 2017. “Perawatan Antenatal”. Jakarta: Salemba Medika

Jannah, Nurul. 2017. Buku Ajar Asuhan Kebidanan- Kehamilan. Yogyakarta:


Andi Offset.

Manuaba, Ida Bagus. 2017. Ilmu Kebidanan. Jakarta: EGC.

Mufdillah, hidayat. 2017. Antenatal Care (ANC) Focus. Yoyakarta: Nuha Medika.

Prawirohardjo, Sarwono. 2017. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka.

Romauli, Suryati. 2017. Buku Ajar Asuhan Kebidanan 1 Konsep Dasar Asuhan
Kehamilan. Yogyakarta : Nuha Medika

Saifuddin. 2016. Asuhan Kehamilan Normal. Nuha Medika: Yogyakarta.

Sulistyawati, Ari. 2017. Pelayanan Keluarga Berencana. Jakarta : Salemba


Medika.

Wiknjosastro, Hanafi. 2018. Ilmu kebidanan. Yogyakarta: Yayasan Bina Pustaka.

Anda mungkin juga menyukai