Anda di halaman 1dari 187

ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA MASA

KEHAMILAN, PERSALINAN, NIFAS, DAN BAYI BARU


LAHIR NY. L G3P2A0 DI KLINIK PRATAMA AZKA
ZAYYAN NY. L DESA MALEBER KECAMATAN
KARANGTENGAH KABUPATEN
CIANJUR TAHUN 2022

STUDI KASUS

Diajukan sebagai salah satu syarat menyelesaikan Praktek Klinik Kebidanan II

OLEH :
JATI NINGTHIAS
A.15.20.0015

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN CIANJUR


PROGRAM STUDI D-III KEBIDANAN
CIANJUR
2022
LEMBAR PENGESAHAN

ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA MASA


KEHAMILAN, PERSALINAN, NIFAS, DAN BAYI BARU
LAHIR PADA NY. L G3P2A0 DI KLINIK PRATAMA
AZKA ZAYYAN NY. L DESA MALEBER
KECAMATAN KARANGTENGAH
TAHUN 2022

Penyusun : JATI NINGTHIAS


NIM : A.15.20.00015

Penguji, Pembimbing

(............................................) (Bdn.Yuni Cahyani,S.Tr.Keb)

Menyetujui,
Ketua Program Studi D3 Kebidanan

(Soffa Abdillah, SST.,M.Keb)

Mengesahkan,
Ketua SekolahTinggi Ilmu Kesehatan
Cianjur

(Tapianna Sari Harahap, SST.,M.Kes)


LEMBAR PERSETUJUAN

ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA MASA


KEHAMILAN, PERSALINAN, NIFAS, DAN BAYI BARU
LAHIR PADA NY. L G3P2A0 DI KLINIK PRATAMA
AZKA ZAYYAN NY. L DESA MALEBER
KECAMATAN KARANGTENGAH
TAHUN2022

TELAH DISETUJUI OLEH PEMBIMBING


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
CIANJUR

Pembimbing

(Bdn.Yuni Cahyani, S.Tr.Keb)

Menyetujui,
Ketua Program Studi D3 Kebidanan

(Soffa Abdillah,SST.,M.Keb)

Mengesahkan,
Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Cianjur

(Tapianna Sari Harahap, SST.,M.Kes)


ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA MASA
KEHAMILAN, PERSALINAN, NIFAS, DAN BAYI BARU
LAHIR PADA NY. L G3P2A0 DI KLINIK PRATAMA
AZKA ZAYYAN NY. L DESA MALEBER
KECAMATAN KARANGTENGAH
TAHUN 2022

Mengetahui
Bidan pembimbing ANC, INC, PNC dan
Neonatal care

(Liste Zulhijwati Wulan, STr.Keb, SKM,M.Kes)


PERNYATAAN

Saya menyatakan bahwa Studi Kasus Kompehensif yang berjudul

“Asuhan Kebidanan Komprehensif Pada Masa Kehamilan, Persalinan, Nifas

Dan Bayi Baru Lahir Pada Ny. L G3P2A0 Di Klinik Azka Zayyan Ny. L Desa

Maleber Kecamatan Karangtengah Tahun 2022” ini, sepenuhnya karya saya

sendiri. Tidak ada bagian di dalamnya yang merupakan plagiat dari karya orang

lain dan saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara

yang tidak sesuai dengan etika keilmuan yang berlaku dalam masyarakat

keilmuan.

Atas pernyataan ini, saya siap menanggung resiko/sanksi yang

dijatuhkan kepada saya apabila kemudian hari ditemukan adanya pelanggaran

terhadap etika keilmuan dalam karya saya ini, atau klaim dari pihak lain terhadap

keaslian karya saya ini.

Cianjur,Oktober 2022

Yang membuat pernyataan

(Jati Ningthias)
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur Penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

berkenan melimpahkan Rahmat dan Karunia-Nya, Shalawat serta salam

kepada Nabi kita tercinta Nabi Muhammad SAW sehingga Penulis dapat

menyelesaikan studi kasus yang berjudul “ASUHAN KEBIDANAN

KOMPREHENSIF KEHAMILAN, PERSALINAN, NIFAS DAN BAYI

BARU LAHIR PADA NY. L G3P2A0 DI KLINIK PRATAMA AZKA

ZAYYANNY. L DESA MALEBER KECAMATAN KARANGTENGAH

KABUPATEN CIANJUR TAHUN 2022”

Adapun tujuan pembuatan studi kasus ini merupakan salah satu

syarat menyelesaikan tugas PKK II Kebidanan Cianjur. Dalam

penyusunan studi kasus ini Penulis banyak mendapatkan bantuan berupa

bimbingan, pengarahan maupun dorongan moril yang sangat mendukung

penulis untuk menyelesaikan studi kasus ini, untuk itu pada kesempatan

ini, penulis menyampaikan terimakasih kepada yangterhormat:

1. Irwan rayanov,S.Sos selaku Pengurus 1 Priangan Cianjur, yang telah

memberikan kesempatan kepada penulis untuk melaksanankan studi

kasus yang menjadi salah satu syarat menempuh ujian akhir program

studi diploma III Kebidanan.

2. Tapianna Sari Harahap, SST., M. Kes selaku Ketua Kekolah Tinggi

Ilmu Kesehatan Cianjur yang telah memberikan masukan, kritik, dan

saran kepada penulis.

3. Bdn. Yuni Cahyani, S.Tr.Keb selaku pembimbing yang selalu

memberikan bimbingan, masukan, dukungan dengan tulus dan sabar

dalam penyusunan laporan.

i
4. Seluruh dosen dan staf Yayasan Priangan Akademi Kebidanan

Cianjur yang telah memberikan dorongan sehingga laporan tugas

komprehensif dapatselesai.

5. Liste Zulhijwati Wulan STr.Keb, SKM, M.Kes selaku bidan

pembimbing lapangan PKK II yang telah memberikan dukungan dan

bimbingan dengan penuh kesabaran.

6. Ny. L yang telah bekerjasama sehingga penulisan Komprehensif ini

dapat berjalan denganbaik.

7. Kedua orang tua dan kakak tersayang, terimakasih atas doa dan

dukungannya baik moril maupun materi, penulis dapat menyelesaikan

tugas komprehensif ini.

8. Rekan-rekan Mahasiswa D-III Kebidanan Angkatan XV, yang

memberikan semangat dan dukungan kepada penulis dalam

menyelesaikan tugas komprehensif.

Akhir kata semoga ketulusan doa serta bantuan yang telah

diberikan kepada penulis mendapat balasan dari Allah Subhanahu

Wata’ala dan semoga laporan studi ini bermanfaat bagi semua pihak,

khususnya bagi penulis dan umumnya bagi para pembaca.

Cianjur, Oktober 2022

Jati Ningthias

ii
BAB 1

PENDHAHULUAN

A. Latar Belakang

AKI merupakan salah satu indikator untuk melihat keberhasilan upaya

kesehatan ibu. AKI adalah rasio kematian ibu selama masa kehamilan,

persalinan dan nifas yang disebabkan oleh kehamilan, persalinan, dan nifas atau

pengelolaannya tetapi bukan karena sebab-sebab lain seperti kecelakaan atau

terjatuh di setiap 100.000 kelahiran hidup. Sedangkan AKB menunjukkan

banyaknya kematian bayi usia 0 tahun dari setiap 1000 kelahiran hidup pada

tahun tertentu atau dapat dikatakan juga sebagai probabilitas bayi meninggal

sebelum mencapai usia satu tahun yang dinyatakan dengan per 1000 kelahiran

hidup.

Angka Kematian ibu maternal morality rate merupakan jumlah kematian ibu

akibat dari proses kehamilan, persalinan dan pasca persalinan yang dijadikam

indicator derajat Kesehatan perempuan. Angka Kematian Ibu merupakan salah

satu target global (SDGs) Sustainable Devalopment Goals dalam menurunkan

angka kematian ibu 70 per 100.000 kelahiran hidup pada 2030 (WHO 2020).

Definisi angka kematian ibu ( AKI ) adalah jumlah kematian ibu yang

diperhitungkan terhadap 1.000 atau 10.000 kelahiran hidup, kini di beberapa

negara terhadap 100.000 kelahiran hidup. Dan definisi angka kematian bayi

( AKB ) Adalah rangka yang menunjukkan banyanya kematian anak yang tidak

menunjukkan tanda-tanda hidup waktu dilahirkan, ditambah dengan jumlah anak

yang meningeal dalam minggu pertama dalam kehidupannya, untuk 1000

kelahiran (prawihardjo,2016).

1
Menurut World Health Organization (WHO) Angka Kematian Ibu (AKI)

disebabkan oleh komplikasi selama dan setelah kehamilan dan persalinan.

Komplikasi utama yang menyebabkan hampir 75% dari semua kematian ibu yaitu

perdarahan, infeksi, tekanan darah tinggi selama kehamilan (pre- eklamsia dan

eklamsia), komplikasi dari persalinan aborsi yang tidak aman dan sisanya

disebabkan oleh kondisi kronis seperti penyakit jantung dan diabetes (WHO,

2019).Di seluruh dunia, angka kematian ibu ( AKI ) di Indonesia tercatat sebesar

177 kematian per 100.000 kelahiran hidup pada 2017. Rasio itu sudah lebih baik

dari belasan tahun sebelumnya yang lebih dari 200 kematian peer 100.000

kelahiran hidup. Kendati, AKI Indonesia masih ketiga tertinggi di asia tenggara.

( World Bank, (Lidwina, 2021)).

Menurut WHO (2019) Angka Kematian Ibu (AKI) didunia yaitu sebanyak

303.000 jiwa. Angka Kematian Ibu (AKI) di ASEAN yaitu sebesar 235 per

100.000 kelahiran hidup (ASEAN Secretariat, 2020). Menurut Data Survey

Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) Angka Kematian Ibu (AKI) di

Indonesia meningkat dari 228 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2002-

2007 menjadi 359 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2007-2012. Angka

Kematian Ibu (AKI) mengalami penurunan pada tahun 2012-2015 menjadi 305

per 100.000 kelahiran hidup dan jumlah kematian ibu di Indonesia pada tahun

2019 yaitu sebanyak 4.221 kasus (Kemenkes RI, 2019).

Kementrian Kesehatan mencatat, jumlah kematian ibu di Indonesia

sebanyak 4.627 jiwa, jumlah tersebut meningkat 8,29% dari tahun sebelumnya

yang sebanyak 4,197 jiwa. Adapun, sebanyak 1.330 kasus atau 28,39%

kematian ibu di Indonesia disebabkan olehperdarahan. Kematian ibu yang

disebabkan hipertensi dalam kehamilan sebanyak 1.110 kasus atau 23,89%


(Kemenkes, 2020).Jumlah AKI di Provinsi Jawa Barat periode Januari-Juli tahun

2020 sebesar 416 kasus, namun pada tahun 2020 ini masih cenderung ada

kenaikan karena belum semua kab/kota melaporkan kematian ibu. Jumlah AKB

di provinsi Jawa Barat periode Januari - Juli tahun 2020 Kematian bayi sebanyak

1.649 kasus (Profil Kesehatan Provinsi Jawa Barat 2019). Di kabupaten Cianjur

pada tahun 2020, terdapat angka kematian ibu sebanyak 33 per 100.000

kelahiran hidup, sedangkan angka kematian bayi sebanyak 173 per 100.000

kelahiran hidup (Dinkes Cianjur,2020).

Dapat diketahui bahwa pada tahun 2015 kasus kematian ibu sebanyak 21

kasus, dan meningkat pada tahun 2016 menjadi 32 kasus kemudian mengalami

penurunan pada tahun 2017 menjadi 4 kasus dan 2018 sebanyak 11 kasus

Tahun 2020 mengalami kenaikan yang signifikan pada tahun 2020 menjadi 22

kasus kematian ibu atau 56,83 per 100 ribu kelahiran hidup.

Penyebab langsung yang berkaitan dengan kasus kebidanan yaitu

perdarahan dan hipertensi dalam kehamilan. Upaya yang dilakukan adalah

meningkatkan deteksi dini dan penanganan komplikasi kebidanan, termasuk

untuk masalah penanganan kegawatdaruratan kebidanan, tindakan pra rujukan,

rujukan efektif dan penanganan di faskes rujukan termasuk fasilitas perawatan

intensif ( Profil kesehatan kabupaten cianjur, 2021 )

Hasil survey Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2017

menunjukkan bahwa AKB 24 per 1.000 kelahiran hidup, dan AKABA 32 per

1.000 kelahiran hidup. Angka kematian balita telah mencapai Target

Pembangunan Berkelanjutan (TPB/SDGs) 2030 yaitu sebesar 25/1.000 kelahiran

hidup (Kemenkes RI, 2018). Tinggi kematian bayi berusia di bawah lima tahun

(balita) di Indonesia mencapai 28.158 jwa pada 2020. Dari jumlah itu, sebanyak

9
20.266 balita (71,97%) meninggal dalam rentang usia 0-28 hari ( neonatal ).

Sebanyak 5.386 balita (19,13%)meninggal dalam rentang usia 29 hari – 11 bulan

(post neonatal). Sementara, 2.506 balita (8,9%) meninggal dalam rentang usia

12- 59 bulan. Kematian balita post neonatal paling banyak karena pneumonia,

yakni 14,5% (kemenkes RI, 2021). Ada pula kematian balita post neonatal akibat

diare sebesar 9,8%, kelainan kongenitallainnya 73,9%. Sementara 42,83 %

kematian balita dalam rentang usia 12-59 bulan karena infeksi parasite. Ada ula

kematian balita dalam rentang usia tersebut karena pneumonia sebesar 5,05%,

diare 4,5%, tenggelam 0,05%, dan factor lainnya 47,41 % (Kemenkes RI, 2021).

Kematian ibu disebabkan faktor langsung dan tidak langsung. Faktor

penyebab langsung adalah komplikasi yang terjadi disaat hamil, persalinan dan

nifas. Faktor penyebab tidak langsung adalah kematian yang terjadi pada ibu

hamil sebagai dampak adanya penyakit sebelumnya atau berkembang selama

kehamilan. Penyebab kematian tak langsung antara lain terdiri dari faktor status

gizi ibu, penyakit, antenatal care, riwayat obstetri, transportasi, status sosial dan

ekonomi keluarga, pendidikan, serta budaya.faktor-faktor ini akan mempengaruhi

kondisi ibu hamil sehingga menyebabkan komplikasi yang lebih parah,

komplikasi yang tidak terdeteksi dengan baik, dan penanganan yang tidak

adekuat yang disebebkan karena penolong persalinan ataupun karena terlambat

memperoleh pertolongan segera (Sumarni, 2014).

Menurut WHO mayoritas dari semua kematian neonatal (75%) tersebut

terjadi selama minggu pertama kehidupan dan sekitar 1 juta bayi baru lahir

meninggal dalam 24 jam pertama. Termasuk didalamnya kelahiran premature,

komplikasi terkait intrapartum ( lahir dengan keadaan asfiksia dan kegagalan

bernafas), dan infeksi cacat lahir, hal ini yang menyebabkan sebagian besar

10
kematian pada neonatal pada tahun 2017 ( WHO, 2020 ).

Pada tahun 2015, sekitar 20 juta lebih bayi baru lahir, diperkirakan 14,6%

dari semua bayi yang lahir secara global pada tahun tersebut, menderita berat

badan lahir rendah (BBLR) (UNICEF, 2019). Berdasarkan data profil kesehatan

Indonesia (2019) menunjukkan penyebab tertinggi kematian neonatal adalah

bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR), yaitu sebesar 7.150 (35.5%)

kasus yang dikuti oleh bayi baru lahir dengan asfiksia yaitu sebesar 5.464

(27,0%) kasus (Kemenkes RI,2020).

Kegiatan unggulan dalam penurunana AKI dan AKB tahun 2015- 2019

yaitu meningkatkan cakupn dan fasilitas pelayanan antenatal (pemantapan

pelaksanaan pelayanan antenatal sesuai standart termasuk antental terpadu,

peningkatan pemanfaat buku KIA). Peningkatan pelayanan persalinan di fasilitad

Kesehatan pemantapan APN (Asuhan Persalinan Normal), MAK III (Manajemen

Aktif Kala III), pengembangan kemitraan bidan dukun. Peningkatan pelayanan

pencegahan komplikasi kebidanan (penguatan pelaksanan PONED, PONEK,

P4K, penguatan sistem rujukan). Pelayanan KB berkualitas (peningkatan

pelaksanaan KB pasca salin). Program penurunana AKB yaitu persalinan

dilakukan di fasilitas Kesehatan untuk penanganan kegawatdaruratan maternal

neonatal, konseling IMD (Inisiasi Menyusui Dini), jaminan mutu kunjungan

neonatal, konseling ASI EKSLUSIF dan pemeberian MP-ASI (Kemenkes, 2019).

Adapun pembinaan atau pengendalian atas Angka Kematian Ibu (AKI),

dan Angka Kematian Bayi (AKB) dan Balita yaitu, Pemantauan Wilayah

Setempat Kesehatan Ibu dan Anak (PWS-KIA), pemantauan dan pembinaan

keluarga pada ibu dan anak secara terpadu, pemantauan dan pembinaan

kekerasan terhadap perempuan dan anak, pemantauan Inisiasi Menyusu Dini

11
(IMD) pada bayi baru lahir, bayi baru lahir dengan berat badan <2.500 gram,

pemberian Asi Ekslusif 0-6 bulan, penimbangan balita, dan balita gizi buruk yang

mendapat perawatan (Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur, 2016-2021).

Dalam kontribusi penurunan angka kematian ibu dan bayi, bidan memiliki

peran besar mengubah persepsi masyarakat yang melakukan persalinan

dirumah menjadi di fasilitas pelayanan kesehatan. Berdasarkan sistem informasi

milik Kemenkes, 10.279 puskesmas dengan terdata 202.309 bidan. Dari data

2.955 rumah sakit pun ternyata terdapat 61.749 bidan yang bekerja. Hal itu

menunjukan jumlah bidan yang banyak berperan dalam pelayanan kesehatan

masyarakat. (Kementerian Kesehatan RI, 2021). Bidan mempunyai peran

penting dalam menurunkan angka kematian ibu dan bayi. peran tersebut

mencangkup pemeriksaan yang berkesinambungan yaitu asuhan kehamilan,

persalinan, bayi baru lahir, nifas dan kontrasepsi (Manuaba, 2014).

Asuhan kebidanan komprehensif merupakan asuhan yang diberikan

secara menyeluruh dari mulai kehamilan, persalinan,nifas, dan bayi baru lahir

dengan tujuan untuk mendeteksi mencegah dan menangani komplikasi selama

kehamilan, persalinan, nifas, dan bayi baru lahir. Asuhan komprehensif yang

diberikan kepada ny. L dari mulai pemeriksaan kehamilan pertama pada usia 38

minggu, kunjungan kehamilan kedua pada usia 39 minggu, memantau dan

menolong persalinan, kunjungan nifas dan kunjungan bayi scara homevisit.

Berdasarkan uraian tersebut, asuhan kebidadanan yang komprehensif

merupakan hal penting yang dapat menurunkan angka mortalitas dan mordibitas

baik pada ibu dan bayinya. Bidan harus mampu melakukan asuhan sedini

mungkin sebagai wujud deteksi dini terhadap komplikasi-komplikasi yang

mungkin terjadi. Oleh sebab itu, penulis melakukan studi kasus kebidanan

12
dengan judul

“Asuhan Kebidanan Komprehensif Pada Masa Kehamilan,

Persalinan, Nifas Dan Bayi Baru Lahir ny. L G3P2A0 di Klinik Pratama Azka

Zayyan Ny. L Desa Maleber Kecamatan Karangtengah Kabupaten Cianjur

tahun 2022”.

B. Tujuan

1. Tujuan umum

Mahasiswa mampu mengaplikasikan asuhan kebidanan yang diberikan

secara langsung dan komprehensif yang meliputi kehamilan, persalinan, nifas,

dan bayi baru lahir dengan management varney dan pendokumentasian SOAP

pada Ny. L di Klinik Pratama Azka Zayyan Desa Maleber Kecamatan

Karangtengah, Kabupaten Cianjur tahun 2022.

2. Tujuan khusus

a. Mampu melakukan pengkajian asuhan kebidanan pada masa kehamilan,

persalinan, nifas, dan bayi baru lahir kepada Ny. L di Klinik Pratama Azka

Zayyan Ny. L di Kecamatan KarangTengah Kabupaten Cianjur Tahun

2022.

b. Mampu melakukan analisa data asuhan kebidanan pada masa kehamilan,

persalinan, nifas dan bayi baru lahir di Klinik Pratama Azka Zayyan

Kecamatan Karangtengah Kabupaten Cianjur Tahun 2022.

c. Mampu menyusun rencana asuhan penatalaksanaan dan evaluasi

penatalaksanaan asuhan kebidanan pada masa kehamilan, persalinan,

nifasn dan bayi baru lahir kepada Ny. L di Klinik Pratama Azka Zayyan di

klinik Ny. L di Kecamatan Karangtengah Kabupaten Cianjur Tahun 2022.

13
d. Mampu melakukan asuhan kebidanan dengan management varney

pendokumentasian dalam bentuk SOAP pada masa kehamilan,

persalinan, nifas, dan bayi baru lahir pada Ny. L di Klinik Pratama Azka

Zayyan

C. Manfaat

1. Manfaat teoritis.

Hasil Penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan dan

untuk mengaplikasikan pengetahuan, serta dapat menambah wawasan

untuk penulis dalam melakukan asuhan secara komprehensif pada ibu

hamil, ibu bersalin, ibu nifas dan bayi baru lahir

2. Manfaat praktisi.

a. Bagi institusi Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Cianjur

Hasil pengkajian ini diharapkan dapat bermanfaat dan bisa

dijadikan sebagai referensi yang dapat digunakan untuk mahasiswa

selanjutnya untuk melakukan asuhan kebidanan secara komprehensif

b. Bagi lahan tempat praktek klinik.

Hasil pengkajian asuhan komprehensif ini diharapkan dapat

memberikan informasi bagi Klinik Pratama Azka Zayyan Ny. L Desa

Maleber Kecamatan Karangtengah Kabupaten Cianjur terutama dalam

penyusunan rencana asuhan kebidanan komprehensif pada ibu hamil,

bersalin, nifas dan bayi baru lahir.

c. Bagi klien.

Diharapkan ibu mendapatkan kenyamanan dan keamanan dengan

pelayanan yang diberikan terutama agar ibu mau mempercayakan tenaga

profesional untuk membantunya mendapatkan pertolongan medis.

14
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Kehamilan

1. Definisi kehamilan

Kehamilan merupakan penyatuan dari spermatozoa dan ovum

dan dilanjutkan dengan lidasi. Bla dihitung dari saat fertilisasi hingga

lahirnya bayi, kehamilan normal akan berlangsung dalam waktu 40

minggu atau 9 bulan menurut kalender internasional. Maka, dapat

disimpulkan bahwa kehamilan merupakan bertemunya sel telur dan

sperma di dalam atau diluar Rahim dan berakhir dengan keluarnya bayi

dan plasenta melalui jalan lahir (Yulaikhah, 2019).

Ibu hamil adalah seorang wanita yang sedang mengandung yang

dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Kehamilan adalah waktu

transisi, yaitu masa antara kehidupan sebelum memiliki anak yang

sekarang berada dalam kandungan dan kehidupan nanti setelah anak itu

lahir (Ratnawati, 2020).

Kehamilan sendiri di bagi menjadi beberapa tahapan yang di

hitung per triwulan terdiri dari triwulan satu atau trimester satu yang terjadi

pada minggu ke 0-12, triwulan dua atau trimester dua yang terjadi pada

minggu ke 13-28 dan terakhir menjelang persalinan triwulan tiga atau

trimester tiga yang terjadi pada minggu ke 29-49 (Putrono, 2016; Victor

15
Trismajaya, 2019). dominan dari ovarium ke tuba fallopi di mana ia

berpotensi untuk dibuahi yang terjadi pada 12-14

16
9

2. Perubahan Fisiologis Masa Kehamilan.

a. Perubahan pada sistem reproduksi

1) Uterus

Uterus merupakan organ otot berdinding tebal dan berongga

(cavum). Bentuk, besar, letak, dan susunan uterus berbeda-beda

tergantung pada umur. Uterus ini sendiri berfungsi sebagai tempat

implantasi ovum yang telah dibuahi, sebagai tempat perkembangan

dan memberi makan pada janin yang sedang berkembang Selama

kehamilan, serat otot uterus menjadi meregang karena pengaruh dari

kinerja hormon dan tumbuh kembang janin.

Selama kehamilan uterus akan beradaptasi untuk menerima dan

melindungi hasil konsepsi (janin, plasenta, amnion) sampai

persalinan. Pembesaran uterus meliputi peregangan dan penebalan

sel-sel otot, sementara produksi miosit yang baru sangat terbatas.

Bersamaan dengan hal itu terjadi akumulasi jaringan sel ikat dan

elastic, terutama pada lapisan otot luar. Kerja sama tersebut akan

meningkatkan kekuatan dinding uterus. Daerah korpus pada

bulanbulan pertama akan menebal, tetapi seiring dengan

bertambahnya usia kehamilan akan menipis. Pada akhir kehamilan

ketebalannya hanya berkisar 1,5 cm bahkan kurang (Yulizawati,

2017).

Ukuran uterus sebelum hamil yaitu berkisar 7,5 cm x 2,5 cm dan

berkembang pesat menjadi 30 cm x 22,5 cm 20 cm selama kehamilan

seiring pertumbuhan janin. Untuk berat uterus meningkat 20 kali dari


10

semula, dimana dari 60 g menjadi 1000 g.

Pertumbuhan uterus yang terutama terjadi pada trimester kedua

adalah proses hipertropi atau pembesaran ukuran uterus, hal iini

terjadi karena adanya berbagai rangsangan pada uterus untuk

melakuan pembesaran ukuran. Pertumbuhan janin membuat uterus

meregang sehingga mensimulasi sintesis protein pada bagian

indometrium uterus. Pada akhir trimester pertama yaitu saat umur

kehamilan berkisar antara 3-4 bulan, lapisan dinding uterus menebal

dimana dari 10 mm menjadi 25 mm. namun, saat trimester

selanjutnya, lapisan dinding uterus menipis antara 5 sampai 10mm.

2). Indung Telur ( Ovarium )

Proses ovulasi selama kehilan akan terhenti dan pematangan

folikel baru juga tertunda. Folikel ini akan berfungsi maksimal selama

6-7 minggu awal kehamilan dan setelah itu akan berperan sebagai

penghasil progesterone dalam jumlah yang relative minimal

(Yulizawati, 2017).

3). Serviks

Serviks merupakan organ yang kompleks dan heterogen yang

mengalami perubahan yang luar biasa selama kehamilan dan

persalinan. Bersifat seperti katup yang bertanggung jawab menjaga

janin dalam uterus sampai akhir kehamilan dan selama persalinan

(Yulizawati, 2017)

4). Vagina dan Vulva

Oleh karena pengaruh estrogen, terjadi hipervaskularisasi pada

vagina dan vulva, sehingga pada bagian tersebut terlihat lebih merah
11

atau kebiruan kondisi ini disebut tanda chadwick.

Vagina membiru karena pelebaran pembuluh darah, ph 3,5 – 6

merupakan akibat meningkatnya produksi asam laktat karena kerja

laktobaci acidophilus, keputihan selaput lender vagina mengalami

edematous, hypertrophy, lebih sensitive meningkat seksual terutama

trimester III, warna kebiruan ini disebabkan oleh dilatasi vena yang

terjadi akibat kerja hormone progesterone ( Academia ).

b. Perubahan pada sistem payudara

Karena adanya peningkatankatan suplai darah dibawah pengaruh

aktifitas hormon, jaringan glandular dari payudara membesar dan putting

menjadi lebih efektif walaupun perubahan payudara dalam dalam bentuk

yang membesar terjadi pada waktu menjelang persalinan. Hormon

pertumbuhan dan glukortikoid juga mempunyai peranan penting dalam

perkembangan ini, prolaktin merangsang produksi kolostrum dan air susu

ibu ( Academia ).

c. Perubahan pada sistem kardiovaskular

Yang khas denyut nadi istirahat meningkat sekitar 10 sampai 15

denyut per menit pada kehamilan. Karena diafragma semakin naik terus

selama kehamilan, jantung di geser ke kiri dank e atas, sementara pada

waktu yang sama organ iini agak berputar pada sumbu panjangnya.

Akibatnya apeks jantung digerakkan agak ke lateral dari posisinya pada

keadaan tidak hamil normal, dan membesarnya ukuran bayangan jantung

ditemukan pada radiograf. Luasnya perubahan – perubahan ini

dipengaruhi oleh ukuran dari posisi uterus, kekuatan otot-otot abdomen

dan konfigurasi abdomen dan thorak. Besar dari jantung bertambah


12

sekitar 12% dan meningkat kapasitas jantung sebesar 70-80 ml

( Academia ).

d. Perubahan pada sistem respirasi

Ruang abdomen yang membesar oleh Karen meningkatnya ruang Rahim

dan pebentuan hormone progesterone menyebabkan paru – paru

berfungsi sedikit berbeda dari biasanya. Wanita hamil bernafas lebih

cepat dan lebih dalam karena memerlukan lebih banyak oksigen untuk

janin dan untuk dirinya. Lapisan saluran pernafasan menerima lebih

banyak darah dan menjadi agak tersumbat oleh penumpukan darah

(kongesti). Adang hiung dan tenggorokan mengalami oenyumbatan

parsial akibat kongest ini. Tekanan dan kualitas suara wanita hamil agak

berubah (Academia).

e. Perubahan pada sistem pencernaan

Penurunan mortilitas usus memungkinkan penyerapan nutrisi lebih

banyak, tetapi dapat muncul juga keluhan seperti konstipasi. Sedangkan

mual dapat terjadi akibat penurunan asam lambung (Prawirohardjo,

2016).

f. Perubahan pada urinaria

Pada trimester kedua aliran darah ginjal meningkat dan tetap

terjadi terjadi hingga usia kehamilan 30 minggu, setelah itu menurun

secara perlahan. Ekskresi glukosa meningkat sebagai hasil peningkatan

filtrasi glomerulus terhadap glukosa dibandingkan penguranan reabsobsi.

Glikosuria merupakan hal yang umum dalam kehamilan, dan biasanya

berhubungan dengan kadar gula yang tinngi dalam darah. Dalam hal ini
13

keadaan wanita hamil harus dipantau untuk menghindar diabetes

mellitus. Glukosaria dapat menyebabkan infeksi saluran kemih walaupun

ada 100 liter cairan ekstra yang dmelalui tubuler ginjal setiap harinya,

walaupun ada 100 liter cairan ekstra yang dapat melalui tubuler ginjal

setiap harinya, saluran urine mengalami pengurangan karena

peningkatan reabsorbsi ( Academia ).

g. Perubahan pada sistem endokrin

1). Hormon Plasenta

Sekresi hormon plasenta dan HCG dari plasenta janin mengubah

organendokrin secara langsung. Peningkatan kadar estrogen

menyebabkan produksi globulin meningkat dan menekan produksi

tiroksin, kortikosteroid dan steroid,dan akibat plasma yang

mengandung hormon-hormon ini akan meningkat jumlahnya, tetapi

kadarnya hormon bebas tidak mengalami peningkatan yang besar.

2). Kelenjar Hipofisis

Berat kelenjar hipofisis anterior meningkat sampai 30-50% yang

menyebabkan wanita hamil menderita pusing. Sekresi hormone

prolaktin,adrenokortikotropik, tirotropik, dan melanocyt stimulating

hormon meningkat. Produksi hormon perangsang folikel dan LH

dihambat olehestrogen dan progesterone plasenta. Efek

meningkatnya sekresi prolaktinadalah ditekannya produksi estrogen

dan progesterone pada masa kehamilan.

3). Kelenjar Tiroid

Dalam kehamilan, normal ukuran kelenjar tiroid akan mengalami

pembesaran kira-kira 13% karena adanya hiperplasia dari jaringan


14

glandula danpeningkatan vaskularisasi. Secara fisiologi akan terjadi

peningkatan ambilaniodine sebagai kompensasi kebutuhan ginjal

terhadap iodine yangmeningkatkan laju filtrasi glomerulus. Walaupun

kadang-kadang kehamilandapat menunjukan hipertiroid, fungsi tiroid

biasanya normal. Namun,peningkatan konsentrasi T4 (tiroksin) dan

T3 (Triodotironin) juga dapatmerangsang peningkatan laju basal. Hal

ini disebabkan oleh produksi estrogenstimulated hepatic dari tiroksin

yang menekan glubolin.

4).Kelenjar Adrenal

Karena dirangsang oleh hormon estrogen, kelenjar adrenal

memproduksi lebihbanyak kortisol plasma bebas dan juga

kortikosteroid, termasuk ACTH danhal ini terjadi usia kehamilan 12

minggu sampai dengan aterm. Peningkatankonsentrasi kortisol

bebas pada saat masa kehamilan juga menyebabkanhiperglikemia

pada saat setelah makan. Peningkatan plasma kortikol bebas juga

dapat menyebabkan ibuhamil mengalami kegemukan di bagian-

bagian tertentu karena adanya penyimpanan lemak dan juga dapat

merangsangadanya striae gravidarum.

3. Perubahan Psikologis Pada Masa Kehamilan

a. Trimester I

Akibat dari dampak terjadinya peningkatan hormon esterogen dan

progesteron pada tubuh ibu hamil akan mempengaruhi perubahan pada

fisik sehingga banyak ibu hamil yang merasakan kekecewaan, penolakan,

kecemasan dan kesedihan. Trimester pertama juga sering merupakan

masa kekhawatiran dari penantian kehamilan menjadi aman, terutama


15

pada wanita yang pernah mengalami keguguran sebelumnya. Pada

trimester pertama seorang ibu akan selalu mencari tanda-tanda untuk

lebih meyakinkan bahwa dirinya memang hamil. Setiap perubahan pada

dirinya akan selalu diamati dengan seksama. Karena perutnya masih

kecil, kehamilan merupakan rahasia seorang ibu yang dapat

diberitahukannya kepada orang lain atau mungkin dirahasiakannya.

Bertambahnya berat badan adalah bagian yang signifikan pada wanita

hamil selama trimester pertama. Ini menjadi bagian uji nyata yang

dilakukan wanita seperti yang terlihat pada tubuhnya jelas bahwa ia

hamil. Bagi kebanyakan wanita, betambahnya berat badan malah

dijadikan bukti awal berkembangnya bayi meskipun sebenarnya bukanlah

kejadian secara fisik. Wanita yang terlihat bertambah berat badannya

berperan pada perlindungan dan pertumbuhan abdomennya, yang berarti

hamil baginya. Dan sebaliknya, bagi wanita yang hamil dan ingin

menyembunyikannya bias mencegah mereka untuk menunjukkan dan

mencoba untuk mengatasi masalahnya ( Athena ).

b. Trimester II

Trimester kedua sering disebut sebagai periode pancaran

kesehatan, saat ibu merasa sehat. Ini disebabkan selama trimester ini

umumnya wanita sudah merasa baik dan terbebas dari ketidaknyamanan

kehamilan. Tubuh ibu sudah terbiasa dengan kadar hormone yang lebih

tinggi dan rasa tidak nyaman karena hamil sudah berkurang. Perut ibu

belum terlalu besar sehingga belum dirasakan sebagai beban. Ibu sudah

menerima kehamilannya dan mulai dapat menggunakan energy dan

pikirannya secara lebih konstruktif. Pada trimester ini pula ibu dapat
16

merasakan gerakan bayinya, dan ibu mulai merasakan kehadiran bayinya

sebagai seseorang di luar dari dirinya sendiri. Ibu dan anak di uji. Dengan

pengujian ini mendatangkan pengertian dan kriteria penerimaan oleh

ibunya yang ia hargai dan hormati ( Athena ).

c. Trimester III

Trimester ketiga sering di sebut sebagai periode penantian. Pada

periode ini wanita menanti kehadiran bayinya sebagai bagian dari dirinya,

dia menjadi tidak sabar untuk segera melihat bayinya. Ada perasaan tidak

menyenangkan ketika bayinya tidak lahir tepat pada waktunya, fakta yang

menempatkan wanita tersebut gelisah dan hanya bisa melihat dan

menunggu tanda-tanda dan gejalanya ( Athena ).

4. Ketidaknyamanan dalam kehamilan

Dalam proses kehamilan terjadi perubahan sistem pada tubuh ibu

yang membutuhkan adaptasi, baik fisik juga psikologis. Ketidaknyamanan

dalam kehamilan :

a. Sering buang air kecil pada trimester I dan III

b. Striae Gravidarum Tampak jelas pada bulan ke 6-7

c. Hemoroid timbul di trimester II dan III

d. Kelelahan/fatiguepada trimester I

e. Keputihan terjadi di trimester I, II atau III

f. Keringat bertambah secara perlahan dan meningkat sampai akhir

kehamilan

g. Sembelit pada trimester II dan III

h. Kram pada kaki setelah usia kehamilan 24 minggu

i. Mengidam (vical)
17

j. Nafas sesak di trimester II dan III

k. Nyeri ligamentum rotundum pada trimester II dan III

l. Berdebar-debar (palpitasi jantung-jantung) mulai akhir trimester I

m.Panas perut (heart burn) mulai bertambah sejak trimester II dan

bertambah dengan semakin lamanya kehamilan. hilangnya pada waktu

persalinan

n. Perut kembung di trimester II dan III

o. Pusing atau sincope di trimester II dan III

p. Mual muntah pada trimseter I

q. Sakit punggung atas da bawah pada trimester II dan III

r. Varices pada kaki pada trimester II dan III (Sulistyawati, 2013)

5. Diagnosis kehamilan

a. Tanda pasti hamil (Positive Sign)

1) Adanya gerakan janin yang dapat dilihat, dirasakan dan diraba

serta ditemukan bagian-bagian janin.

2) Terdengar denyut jantung janin secara auskultasi Dapat didengar

dengan stetoscop monoculer laenec, doppler, alat kardiotograf

dan dilihat pada USG.

3) Terlihat tulang-tulang janin pada foto rontgen – rongten sudah

tidak disarankan.

b. Tanda mungkin hamil (Probability Sign)

1) Amenorhea

Wanita tidak datang menstruasi 2 bulan berturut-turut.

2) Nausea (mual) dan emesis (muntah)

Umumnya terjadi pada wanita hamil muda umur 6-8 minggu.


18

Mual-mual pada pagi hari disebut morning sickness. Akibat dari

pengaruh hormon progesteron dan estrogen sehingga pengeluaran

asam lambung berlebihan.

3) Mastodynia

Payudara terasa nyeri dan kencang disebabkan payudara

membesar karena pengaruh hormon estrogen pada ductus mammae

dan progesteron pada alveoli.

4) Quickening

Perasaan gerakan janin pada minggu ke 18 atau minggu 20

(primigravida) dan umur 14 atau 16 minggu pada multi gravida.

Gerakan janin pertama kali dapat digunakan untuk menentukan umur

kehamilan.

5) Miksi

Wanita hamil trimester I dan III sering merasakan sering kencing

karena uterus yang gravid mendesak vesica urinaria.

6) Konstipasi

buang air besar karena pengaruh hormon progesteron yang

menghambat peristaltik usus dan karena perubahan pola makan.

7) Weight gain

Pertambahan berat badan ibu tidak selalu berbanding lurus

dengan pertambahan berat janin. Pertambahan berat badan ibu ada

artinya setelah umur 20 minggu.Umumnya pertambahan berat badan

normal selama kehamilan adalah 8-14 kg.


19

8) Fatigue

Perasaan lelah pada ibu hamil sulit diterangkan, namun kerja

jantung dirasakan lebih berat pada umur 32 minggu.

9) Nail sign

Umumnya umur 6 minggu wanita hamil mengeluh ujung kuku

lunak dan lebih tipis.

10) Mengidam

Ingin makanan atau minuman tertentu. Hal ini terjadi pada bulan-

bulan pertama.

11) Sinkope (pingsan)

Adanya gangguan sirkulasi ke daerah kepala (sentral) sehingga

menyebabkan iskemik susunan saraf pusat.

12) Pigmentasi kulit

Pengaruh hormon kortikosteroid plasenta, sering dijumpai pada

muka (chloasma gravidarum), dinding perut (striae gravidarum =

suatu perubahan warna seperti jaringan parut), leher dan sekitar

payudara (hiperpigmentasi areola mamae, puting susu menonjol,

kelenjar montgomery menonjol, pembuluh darah menifes).

13) Epulis

Hipertropi papilla ginggivae (gusi berdarah).

14) Varises

Pemekaran vena-vena, dapat terjadi pada kaki, betis dan vulva.

Biasanya dijumpai pada trimester akhir.

c. Tanda tidak pasti hamil

1) perut membesar
20

2) Uterus membesar, sesuai dengan umur kehamilan.

3) Tanda Chadwicks, mukosa vagina berwarna kebiruan karena

hipervaskularisasi hormon estrogen.

4) Discharge, lebih banyak dirasakan wanita hamil. Ini pengaruh

hormon estrogen dan progesteron.

5) Tanda Goodell, portio teraba melunak.

6) Tanda Hegar, isthmus uteri teraba lebih panjang dan lunak.

7) Tanda Piscaseck, pembesaran dan pelunakan pada tempat

implantasi. Biasannya ditemukan saat umur 10 minggu.

8) Teraba ballotement (tanda ada benda mengapung/ melayang

dalam cairan), pada umur 16-20 minggu.

6. Standar pelayanan pada masa kebidanan

Pelayanan antenatal adalah pelayanan kesehatan oleh tenaga kesehatan

untuk ibu selama masa kehamilannya, dilaksanakan sesuai dengan standar

pelayanan antenatal yang ditetapkan dalam standar pelayanan kebidanan.

(Pusdiastuti dan Dwi R, 2011).

Pemeriksaan Antenatal Care (ANC) adalah pemeriksaan kehamilan untuk

mengoptimalkan kesehatan mental dan fisik ibu hamil, hingga mampu

menghadapi persalinan, kala nifas, persiapan pemberiaan ASI dan kembalinya

kesehatan reproduksi secara wajar (Manuaba, 2010).

a. Ukur Berat badan dan Tinggi Badan ( T1 )

Dalam keadaan normal kenaikan berat badan ibu dari sebelum hamil

dihitung dari TM I sampai TM III yang berkisar anatar 9-13,9 kg dan kenaikan

berat badan setiap minggu yang tergolong normal adalah 0,4 - 0,5 kg tiap

minggu mulai TM II. Berat badan ideal untuk ibu hamil sendiri tergantung dari
21

IMT (Indeks Masa Tubuh) ibu sebelum hamil. Indeks massa tubuh (IMT) adalah

hubungan antara tinggi badan dan berat badan. Ada rumus tersendiri untuk

menghitung IMT anda yakni:

IMT = IMT = BB sebelum hamil


TB (m)²

Tabel 2.1 Klasifikasi Nilai IMT Menurut WHO

Kategori IMT

Berat badan rendah < 19,8

Berat badan normal 18,5 – 22,9

Kelebihan berat badan 18,5 – 22,9

Obesitas I 25 – 29,9

Obesitas II ≥ 30

Sumber : WHO,2019

Prinsip dasar yang perlu diingat: berat badan naik perlahan dan bertahap,

bukan mendadak dan drastis.

Pengukuran tinggi badan ibu hamil dilakukan untuk mendeteksi faktor

resiko terhadap kehamilan yang sering berhubungan dengan keadaan rongga

panggul.

b. Ukur Lingkar Lengan Atas (LILA) (T2)

Pengukuran lingkar lengan atas dilakukan secara rutin setiap ANC,

diharapkan status gizi ibu hamil baik, tidak kekurangan energi kronis (KEK) yang

mana nilai LILA normalnya yaitu dari 23,5 cm.

c. Ukur Tekanan Darah (T3)

Diukur setiap kali ibu datang atau berkunjung. Deteksi tekanan darah

yang cenderung naik waspada adanya gejala hipertensi dan preeklamsi.


22

Tekanan darah yang normal 110/80 - 140/90 mmHg, bila melebihi 140/90 mmHg

perlu diwaspadai adanya Preeklampsi. Apabila turun di bawah normal kita

pikirkan kearah anemia (Walyani, 2015).

d. Ukur Tinggi Fundus Uteri (T4)

Tujuan pemeriksaan TFU menggunakan tehnik Mc. Donald adalah

menentukan umur kehamilan berdasarkan minggu dan hasilnya bisa di

bandingkan dengan hasil anamnesis hari pertama haid terakhir (HPHT) dan

kapan gerakan janin mulai dirasakan. TFU yang normal harus sama dengan

UK dalam minggu yang dicantumkan dalam HPHT.

e. Pemberian Tablet Fe sebanyak 90 tablet selama kehamilan (T5)

Anemia sebagian besar disebabkan oleh defisiensi zat besi, oleh karena

itu perlu ditekankan kepada ibu hamil untuk mengkonsumsi zat besi selama

hamil dan setelah melahirkan. kebutuhan zat besi selama hamil meningkat

sebesar 300% (1.040 mg selama hamil) dan peningkatan ini tidak dapat

tercukupi hanya dari asupan makanan ibu selama hamil melainkan harus

ditunjang dengan suplemen zat besi (Walyani, 2015).

f. Pemberian Imunisasi TT (T6)

Imunisasi Tetanus Toxoid harus segeradi berikan pada saat seorang

wanita hamil melakukan kunjungan yang pertama dan dilakukan pada

minggu ke-4

g. Tes Laboratorium (Rutin Dan Khusus) (T7)

Tes lab pada ibu hamil dilakukan untuk mendeteksi adanya

kemungkinanpenyakit yang timbul selama masa kehamilan, seperti anemia

pada kehamilan, keracunan pada kehamilan dan penyakit yang lainnya.


23

h. Tentukan Presentasi Janin Dan Denyut Jantung Janin (DJJ) (T8)

Pemeriksaan DJJ dilakukan sebagai acuan untuk mengetahui

kesehatan ibu dan perkembangan janin khususnya denyut jantung janin

dalam rahim. Denyut jantung janin normal permenit yaitu 120 – 160x/menit.

Pemeriksaan denyut janin harus dilakukan pada ibu hamil. Denyut jantung

janin baru dapat didengar pada usia kehamilan 16 minggu (4 bulan).

Gambaran DJJ :

a) Takikardi berat : denyut jantung di atas 180x/menit

b) Takikardi ringan : denyut jantung antara 160 – 180x/menit

c) Normal : denyut jantung antara 120 – 160x/menit

d) Bradikardia ringan : denyut jantung antara 100 – 119x/menit

e) Bradikardia sedang : denyut jantung antara 80 – 100x/menit

f) Bradikardia berat : denyut jantung kurang dari 80x/menit

i. Tatalaksana Kasus (T9)

Berdasarkan hasil pemeriksaan antenatal dan hasil pemeriksaan

laboratorium, setiap kelainan yang ditemukan pada ibu hamil harus ditangani

sesuai dengan standar dan kewenangan tenaga kesehatan. Kasus-kasus

yang tidak dapat ditangani di rujuk sesuai dengan sistem rujukan.

j. Temu wicara / Konseling ( T10 )

Konseling adalah suatu bentuk wawancara (tatap muka) untuk

menolong orang lain memperoleh pengertian yang lebih baik mengenai

dirinya dalam usahanya untuk memahami dan mengatasi permasalahan yang

sedang dihadapinya.
24

7. Pemeriksaan Fisik Masa Kehamilan

a. Anamnesis : Berisi identitas ibu hamil, suami, keluhan, riwayat kesehatan,

pola aktivitas, HPHT, dan HPL.

b. Pemeriksaan fisik diagnostik

c. Pemeriksaan fisik seluruh tubuh (head to toe) dengan cara :

1) Inspeksi : tekanan darah, nadi, suhu, respirasi, jantung, dan paru- paru.

2) Perkusi : reflek patella.

3) Palpasi : meraba bagian-bagian janin perut ibu untuk menentukan posisi

dan keadaan janin didalam uterus.

4) Auskultasi : menggunakan stetoskop obstetrik untuk mendengarkan detak

Jantung Janin (DJJ) yang dapat di dengarkan bulan ke 4-5 (Sofian,

2012 ).

8. Tanda Bahaya Pada Kehamilan

a. Tidak Mau Makan dan Muntah Terus-Menerus

Mual-muntah memang banyak dialami oleh ibu hamil, terutama ibu hamil

pada trimester pertama kehamilan. Namun jika mual-muntah tersebut terjadi

terus-menerus dan berlebihan bisa menjadi tanda bahaya pada masa

kehamilan. Hal itu dikarenakan dapat menyebabkan kekurangan gizi,

dehidrasi, dan penurunan kesadaran.

b. Mengalami demam tinggi

Ibu hamil harus mewaspadai hal ini jika terjadi. Hal ini dikarenakan bisa

saja jika demam dipicu karena adanya infeksi. Jika demam terlalu tinggi, ibu

hamil harus segera diperiksakan kerumah sakit untuk mendapatkan

pertolongan pertama.
25

c. Pergerakan Janin di Kandungan Kurang Pergerakan

janin yang kurang aktif atau bahkan berhenti merupakan tanda bahaya

selanjutnya. Hal ini menandakan jika janin mengalami kekurangan oksigen

atau kekurangan gizi. Jika dalam dua jam janin bergerak di bawah sepuluh

kali.

d. Beberapa Bagian Tubuh Membengkak

Selama masa kehamilan ibu hamil sering mengalami perubahan bentuk tubuh

seperti bertambahnya berat badan. Ibu hamil akan mengalami beberapa

pembengkakan seperti pada tangan, kaki dan wajah karena hal tersebut.

Namun, jika pembengkakan pada kaki, tangan dan wajah disertai dengan

pusing kepala, nyeri ulu hati, kejang dan pandangan kabur segera periksakan

ketempat Kesehatan terdekat karena bisa saja ini pertanda terjadinya pre-

eklampsia.

e. Terjadinya perdarahan

Ibu hamil harus waspada jika mengalami pendarahan, hal ini bisa menjadi

tanda bahaya yang dapat mengancam pada baik pada janin maupun pada

ibu. Jika mengalami pendarahan hebat pada saat usia kehamilan muda, bisa

menjadi tanda mengalami keguguran. Namun, jika mengalami pendarahan

pada usia hamil tua, bisa menjadi pertanda plasenta menutupi jalan lahir.

f. Air Ketuban Pecah Sebelum Waktunya

Jika ibu hamil mengalami pecah ketuban sebelum waktunya segera

periksakan diri ke dokter, karena kondisi tersebut dapat membahayakan

kondisi ibu dan bayi. Hal ini dapat mempermudah terjadinya infeksi dalam

kandungan.
26

b. Persalinan

1. Pengertian Persalinan

Persalinan adalah proses pergerakan keluarnya janin, plasenta, dan

membran dari dalam Rahim melalui jalan lahir. Proses ini berawal dari

pembekuan dan dilatasi serviks akibat kontraksi uterus dengan frekuensi,

durasi, dan kekuatan yang teratur ( Rohani, 2011 )

Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi (janin dam

plasenta) yang telah cukup bulan atau hampir cukup bulan dan

dapat hidup diluar kandungan melalui jalan lahir atau melalui jalan

lahir lain dengan bantuan atau tanpa bantuan (kekuatan sendiri) (Manuaba

dalam buku Nurasiah, 2014)

2. Etiologi persalinan

sampai saat ini hal yang menyebabkan mulainya proses persalinan

belum diketahui benar yang ada hanya berupa teori-teori yang kompleks

antara lain karena faktor-faktor hormone, struktur rahim, sirkulasi rahim,

pengaruh tekanan pada saraf, dan nutrisi.

a. Teori penurunan hormon

Menurut Prawiroharjo dalam buku Sondakh(2013), kadar

hormone progesterone akan mulai menurun pada kira-kira 1-2

minggu sebelum persalinan dimulai.Terjadinya kontraksi otot polos

uterus pada persalinan akan menyebabkan rasa nyeri yang hebat belum

diketahui secara pasti penyebabnya, tetapi terdapat kemungkinan, yaitu:

1)Hipoksia pada myometrium yang sedang berkontraksi

2) Adanya penekanan ganglia saraf di serviks dan uterus bagian

bawah otot-otot yang saling bertautan


27

3)Pereganganserviks pada saat dilatasi atau pendataan seviks,

yaitu pemendekan saluran serviks dari panjang sekitar 2 cm menjadi

hanya berupa muara melingkar dengan tepi hampir setipis kertas.

4)Peritoneum yang berada di atas fundus mengalami peregangan.

a) Teori keregangan

Ukuran uterus yang makin membesar dan mengalami

penegangan akan mengakibatkan otot-otot uterus mengalami iskemia

sehingga mungkin dapat menjadi faktor yang dapat menganggu

sirkulasi uteroplasenta yang padaakhirnya membuat plasenta

mengalami degenerasi. Ketika uterus berkontraksi dan menimbulkan

tekanan pada selaput ketuban, tekanan hidrostatik kantong amnion

akan melebarkan saluran serviks (Sondakh, 2013).

b. Teori ksitosin.

Oksitosin dikeluarkan olen kelenjar hipofisisposterior, terjadilah

keseimbangan estrogen dan progesterone yang dapatmengubah

sensitive otot rahim sehingga terjadi his palsu/Braxton hicks,semakin tua

usia kehamilan maka menyebabkan konsentrasi progesterone menurun,

hal ini menyebabkan oksitosin meningkat sehingga terjadilah persalinan.

c. Teori prostaglandin

Saat usia kehamilan masuk 16 minggu desidua yang terdapat

pada plasenta mengeluarkann prostaglandin yang dapat mengakibatkan

kontraksi otot Rahim sehingga hasil dapat dikeluarkan, akibatnya

prostaglandin dianggap pemicu terjadinya persalinan.


28

3. Macam-macam persalinan

a. Persalinan spontan

Yaitu persalinan yang berlangsung dengan kekuatan ibu sendiri,

melalui jalan lahir ibu tersebut.

b. Persalinan buatan

Bila persalinan dibantu dengan tenaga dari luar misalnya ekstraksi

forceps, atau dilakukan operasi Sectio Caesaria.

c. Persalinan anjuran

Persalinan yang tidak dimulai dengan sendirinya tetapi baru

berlangsung setelah pemecahan ketuban, pemberian pitocin atau

prostaglandin. ( kementrian Kesehatan, 2016 )

Adapun beberapa istilah yang berkaitan dengan umur kehamilan dan

berat badan janin yang dilahirkan.

d. Abortus

Pengeluaran buah kehamilan sebelum kehamilan 22 minggu atau

bayi dengan berat badan kurang dari 500 gr.

e. Partus immaturus

Pengeluaran buah kehamilan antara 22 minggu dan 28 minggu atau

bayi dengan berat badan antara 500 gram dan 999 gram.

f. Partus prematurus

Pengeluaran buah kehamilan antara 28 minggu dan 37 minggu atau

bayi dengan berat badan antara 1000 gram dan 2499 gram.

g. Partus maturus atau a’terme

Pengeluaran buah kehamilan antara 37 minggu dan 42 minggu atau

bayi dengan berat badan 2500 gram atau lebih.


29

h. Partus postmaturus atau serotinus

Pengeluaran buah kehamilan setelah kehamilan 42 minggu.

(kementrian Kesehatan, 2016 ).

4. Pembagian proses persalinan

a. Kala 1 (Kala Pembukaan)

Inpartu/Ibu Bersalin ditandai dengan keluarnya lendir bercampur

darah hal inidisebabkan oleh karena servik mulai mendatar dan membuka,ini

berasal dari pecahnya pembuluh darah kapilet sekitar kanalis servikalis

karena pergeseran.

Kala 1 Persalinan dimulai sejak terjadinya kontraksi uterus dan pembukaan

serviks, sehingga mencapai pembukaan lengkap (10cm).

Persalinan kala 1 dibagi menjadi 2 fase :

1) Fase Laten : Pembukaan serviks berlangsung lambat dimulai sejak

awal kontraksi yang menyebabkan penipisan dan pembukaan secara

bertahap sampai pembukaan 3cm berlangsung 7-8 jam.

2) Fase aktif : Pembukaan serviks dari 4-10cm berlangsung selama 6

jam, fase ini ada 3 tahap :

a) Periode akselerasi : Berlangsung selama 2jam pembukaan

menjadi 4cm.

b) Dilatasi maksimal : Berlangsung 2jam pembukaan berlangsung

cepat menjadi 9cm.

c) Deselerasi : berlangsung lambat dalam 2jam pembukaan

menjaddi 10cm atau lengkap.

b. Kala II (Kala Pengeluaran Janin)

Persalinan dimulai ketika pembukaan serviks sudah lengkap berakhir


30

dengan lahirnya bayi, Pada primigravida berlangsung selama 2jam dan multi

para selama 1jam.

1) Tanda gejala kala II :

a) His semakin kuat dengann interval 2-3menit

b) Ibu merasa ingin meneran bersamaan dengan terjadinya kontraksi

c) Ibu merasakan adanya tekanan pda rectum atau vagina.

d) Perineum menonjol

e) Vulva-vagina dan sfingterani membuka.

f) Peningkatan pengeluaran lendir dan darah.

c. Kala III (Pengeluaran plasenta)

Kala III persalinan dimulai setelah lahirnya bayi dan berakhir dengan

lahirnya plasenta dan selaput ketuban seluruh proses biasanya berlangsung

pada 5-30 menit setelah bayi lahir.

d. Kala IV (Kala obsevasi)

Kala IV dimulai setelah lahirnya plasenta dan berakhir 2jam setelah

proses tersebut.

1) Observasi yang harus dilakukan pada kala 4

a) Tingkat kesadaran

b) Pemeriksaan tanda-tanda vital : Tekanan darah,nadi,pernapasan

c) Kontraksi uterus

d) Terjadi perdarahan , perdarahan dianggap normal jika jumlahnya

tidak meliihi 400-500 cc

2) Asuhan dan pemantauan pada kala IV

a) Berikan rangsangan taktil

b) Evaluasi TFU
31

c) Perkirakan kehilangan darah

d) Periksa perineum

e) Evaluasi kondisi ibu

f) Dokumentasi dalam partograf

Hal diatas dilakukan pada 2 jam pertama setelah melahirkan 1 jam

pertama dilakukan pengecekan setiap 15 menit dan 1 jam kedua setiap 30

menit. (Nila Trisna Yulianti 2019).

5. Asuhan Persalinan Normal

Asuhan persalinan normal adalah Tindakan mengeluarkan janin yang

sudah cukup usia kehamilan, dan berlangsung spontan tanpa intervensi alat.

Persalinan dikatakan normal jika janin cukup bulan (37-42 Minggu) , terjadi

spontan, prensentasi belakang kepala janin, dan tidak terdapat komplikasi

pada ibu maupun janin. Asuhan persalinan normal di indikasikan bagii semua

Wanita hamil karena merupakan proses fisiologis setelah tanda persalinan

muncul, proses persalinan dapat berlangsung dengan kala persalinan.

(Alomedika 2021).

a. Tujuan Asuhan Persalinan

Tujuan asuhan persalinan secara umum adalah memberikan asuhan

yang memadai secxara persalinan, dalam upaya mencapai pertolongan

persalinan yang bersih dan aman dengan memperhatikan asuhan saying

ibu. (Nila Trisna Yulianti 2019)

1) Tujuan khusus aturan persalinan adalah :

Melindungi keselamatan ibu dan bbl.

2) Memberikan dukungan persalinan normal, Mendeteksi dan

menatalakasanakan komplikasi tepat waktu.


32

3) Memberikan dukungan secara cepat bereaksi terhdap kebutuhan

ibu,pasangan, dankeluarga selama persalinan dan kelahiran bayi.

(Nila Trisna Tulianti 2019).

b. Faktor – faktor yang mempengaruhi persalinan

Persalinan dapat berjalan normal apabila ketiga faktpr fisik 3 P dapat

bekerja sama dengan baik. Dengan fakotr 3 P kemungkinan dapat

penyimpangan atau kelainan yang dapat mempengaruhi jalannya

persalinan, sehingga memerlukan intervensi persalinan untuk mencapai

kelahiran bayi yang baik dan ibu yang sehat, faktor-faktor tersebut adalah :

1. Power / kekuatan his dan mengejan.

His atau kontraksi adalah keadaan otot polos yang berada di dinding

Rahim mengembang dan menguncup, keadaan ini terjadi diluar kemauan.

His merupakan faktor yang utama dalam kehamilan dan persalinan karena

berguna untuk :

a) Membantu peregangan uterus menyesuaikan diri dengan kebutuhan

tempat isi uterus, yaitu anak, air ketuban, dan plasenta.

b) Mengadakan pembukaan jalan lahir

c) Mendesak dan mendorong anak agar turun ke dasar panggul dan

selanjutnya dikeluarkan dengan jalan kelahiran.

2. Passage ( jalan lahir )

Merupakan jalan lahir yang harus dilewati oleh janin terdiri dari

rongga panggul, dasar panggul, serviks, dan vagina. Syarat agar janin dan

plasenta dapat melalui jalan lahir tanpa ada rintangan, maka jalan lahir

tersebut harus normal.

Passage terdiri dari :


33

a) Bagian keras tulang – tulang panggul ( rangka panggul ) :

1) Os. Coxae

(a) Os. ilium

(b) Os. Ischium

2) Os. Pubis

3) Os. Sacrum = promotoorium

4) Os. Coccygis

b) Bagian lunak : otot-otot, jaringan dan ligamen-ligamen

3. Passanger ( janin & plasenta )

a. Janin

Selama janin dan plasenta berada dalam Rahim belum tentu

pertumbuhannya normal, adanya kelainan genetic kebiasaan ibu

yang buruk dapat menjadikan pertumbuhannya tidak normal antara

lain :

a. Kelainan benntuk dan besar janin

b. Kelainan pada letak kepala

c. Kelainan letak janin

b. Plasenta

Plasenta juga harus melalui jalan lahir, ia juga dianggap

sebagai penumpang atau passenger yang menyertai janin, namun

plasenta jarang menghambat pada persalinan normal.

4. Psikologis

Banyaknya Wanita normal bisa merasakan kegairahan dan

kegembiraan disaat merasa kesakitan awal menjelang kelahiran bayinya.

Perasaan positif ini berupa kelegaan hati, seolah-olah pada saat itulah
34

benar-benar terjadi realitas “ kewanitaan sejati “ yaitu, munculnya rasa

bangga bisa melahirkan atau memproduksi anaknya. Khususnya rasa leg

aitu berlangsung bila kehamilannya mengalami perpanjangan waktu.

Mereka seolah-olah mendapatkan kepastian bahwa kehamilan yang

semula dianggap sebagai suatu keadaan yang belum pasti sekarang

menjadi hal yang nyata.

Psikologis meliputi :

a. Melibatkan psikologis ibu, emosi dan persiapan intelektual

b. Pengalaman bayi sebelumnya

c. Kebiasaan adat

5. Penolong

Peran dari penolong persalinan adalah mengantisipasi dan

menangani komplikasi yang mungkin terjadi pada ibu dan janin. Dalam hal

ini proses tergantung dari kemampuan skill dan kesiapan penolong dalam

menghadapi proses persalinan (academia, 2012).

c. Kebijakan pelayanan asuhan persalinan


1) Semua persalinan harus di pantau dan di hadiri oleh petugas
kesehatan terlatih.
2) Rumah bersalin dan rumah rujukan dengan fasilitas memadai
untuk menangani kegawatdaruratan obstetrik dan neonatal harus
bersedia 24 jam.
3) Obat obatan espesial, bahan, dan perlengkapan harus tersedia
bagi seluruh petugas terlatih.
d. Langkah Asuhan Persalinan Normal

60 langkah asuhan persalinan normal kala I, kala II, kala III, kala IV.

MELIHAT TANDA DAN GEJALA KALA DUA

1) Mengamati tanda dan gejala persalinan kaladua.


35

a) Ibu mempunyai keinginan untuk meneran.

b) Ibu merasa tekanan yang semakin meningkat pada rektum dan

atau vaginanya.

c) Perineum menonjol.
d) Vulva – vagina dan sfingter ana membuka

2) Memastikan kelengkapan alat pertolongan persalinan, termasuk

mematahkan ampul oksitosin dan memasukan alat suntik sekali pakai

2½ml kedalam wadah partus set

3) Memakai celemek

4) Memastikan lengan tidak memakai perhiasan, mencuci tangan degan

sabun dan air mengalir

5) Menggunakan sarung tangan DTT pada tangan kanan yang akan

digunakan untuk pemeriksaan dalam

6) Mengambil alat suntik dengan tangan yang bersarung tangan, isi

dengan oksitosin dan letakan Kembali kedalam wadah partus set

7) Membersihkan vulva dan perineum dengan kapas basah dengan

gerakan vulva ke perineum.

8) Melakukan pemeriksaan dalam (pastikan pembukaan sudah lengkap

dan selaput ketuban sudah pecah)

9) Mencelupkan tangan kanan yang bersarung tangan kedalam larutan

klorin 0,5%, membuka sarung tangan dalam keadaan terbalik dan

merendamnya dalam larutan klorin 0,5%

10) Memeriksa denyut jantung janin setelah kontraksi uterus selesai

(pastikan DJJ dalam batas normal (120 - 160 x/menit)


36

11) Memberitahu ibu pembukaan sudah lengkap dan keadaan janin baik,

meminta ibu untuk meneran saat ada his apabila ibu sudah merasa

ingin meneran

12) Meminta bantuan keluarga untuk menyiapkan posisi ibu untuk meneran

(pada saat ada his bantu ibu dalam posisi setengah duduk dan pastikan

ia merasa nyaman)

13) Melakukan pimpinan meneran saat ibu mempunyai dorongan yang kuat

untuk meneran.

14) Menganjurkan ibu untuk berjalan, berjongkok atau mengambil posisi

nyaman, jika ibu belum merasa ada dorongan untuk meneran dalam 60

menit

15) Meletakan handuk bersih (untuk mengeringkan bayi) di perut ibu, jika

kepala bayi telah membuka vulva dengan diameter 5–6 cm

16) Meletakan kain bersih yang dilipat 1/3 bagian bawah bokong ibu

17) Membuka tutup partus set dan memperhatikan Kembali kelengkapan

alat dan bahan

18) Memakai sarung tangan DTT pada kedua tangan

19) Saat kepala janin terlihat pada vulva dengan diameter 5 - 6 cm,

memasang handuk bersih untuk mengeringkan janin pada perut ibu

20) Memeriksa adanya lilitan tali pusat pada leher janin

21) Menunggu hingga kepala janin selesai melakukan putaran paksi luar

secara spontan

22) Setelah kepala melakukan putaran paksi luar, pegang secara biparental.

Menganjurkan kepada ibu untuk meneran saat kontraksi. Dengan

lembut Gerakan kepala kearah bawah dan distal hingga bahu depan
37

muncul di bawah arkuspubis dan kemudian Gerakan arah atas dan

distal untuk melahirkan bahu belakang

23) Setelah bahu lahir, geser tangan bawah kearah perineum ibu untuk

menyanggah kepala, lengan dan siku sebelah bawah. Gunakan tangan

atas untuk menelusuri dan memegang tangan dan siku sebelah atas

24) Setelah badan dan lengan lahir, tangan kiri menyusuri punggung kearah

bokong dan tungkai bawah janin untuk memegang tungkai bawah

(selipkan jari telunjuk tangan kiri di antara kedua lutut janin)

25) Melakukan penilaian sepintas :

a) Apakah bayi menangis kuat dan atau bernafas tanpa kesulitan?

b) Apakah bayi bergerak aktif ?

26) Mengeringkan tubuh bayi mulai dari muka, kepala dan bagian tubuh

lainnya kecuali bagian tangan tanpa membersihkan verniks. Ganti

handuk basah dengan handuk/kain yang kering. Membiarkan bayi di

atas perut ibu

27) Memeriksa kembali uterus untuk memastikan tidak ada lagi bayi dalam

uterus.

28) Memberitahu ibu bahwa ia akan disuntik oksitosin agar uterus

berkontraksi baik

29) Dalam waktu 1 menit setelah bayi lahir, suntikan oksitosin 10 unit IM

(intramaskuler) di 1/3 paha atas bagian distal lateral (lakukan aspirasi

sebelum menyuntikan oksitosin)

30) Setelah 2 menit pasca persalinan, jepit tali pusat dengan klem kira-kira

3 cm dari pusat bayi. Mendorong isi tali pusat kearah distal (ibu) dan

jepit Kembali tali pusat pada 2 cm distal dari klem pertama.


38

31) Dengan satu tangan, pegang tali pusat yang telah dijepit (lindungi perut

bayi),dan lakukan pengguntingan tali pusat di antara 2 klem tersebut

32) Mengikat tali pusat dengan benang DTT atau steril pada satu sisi

kemudian melingkarkan Kembali benang tersebut dan mengikatnya

dengan simpul kunci pada sisi lainnya

33) Menyelimuti ibu dan bayi dengan kain hangat dan memasang topi di

kepala bayi

34) Memindahkan klem pada tali pusat hingga berjarak 5 -10 cm dari vulva

35) Meletakan satu tangan di atas kain pada perut ibu, di tepi atas simfisis,

untuk mendeteksi. Tangan lain menegangkan tali pusat

36) Setelah uterus berkontraksi, menegangkan tali pusat dengan tangan

kanan, sementara tangan kiri menekan uterus dengan hati-hati kearah

dorso krainal. Jika plasenta tidak lahir setelah 30-40 detik, hentikan

penegangan tali pusat dan menunggu hingga timbul kontraksi

berikutnya dan mengulangi prosedur

37) Melakukan penegangan dan dorongan dorso kranial hingga plasenta

terlepas,minta ibu meneran sambil penolong menarik tali pusat dengan

arah sejajar lantai dan kemudian kearah atas, mengikuti poros jalan

lahir (tetap lakukan tekanan dorso kranial).

38) Setelah plasenta tampak pada vulva, teruskan melahirkan plasenta

dengan hati-hati. Bila perlu (terasa ada tahanan), pegang plasenta

dengan kedua tangan dan lakukan putaran searah untuk membantu

pengeluaran plasenta dan mencegah robeknya selaput ketuban.

39) Segera setelah plasenta lahir, melakukan masase (pemijatan) pada

fundus uteri dengan menggosok fundus uteri secara sirkuler


39

menggunakan bagian palmar 4 jari tangan kiri hingga kontraksi uterus

baik (fundus teraba keras)

40) Periksa bagian maternal dan bagian fetal plasenta dengan tangan

kanan untuk memastikan bahwa seluruh kotiledon dan selaput ketuban

sudah lahir lengkap, dan masukan kedalam kantong plastik yang

tersedia

41) Evaluasi kemungkinan laserasi pada vagina dan perineum, Melakukan

penjahitan bila laserasi menyebabkan perdarahan

42) Memastikan uterus berkontraksi dengan baik dan tidak terjadi

perdarahan pervaginam

43) Mencelupkan tangan yang masih memakai sarung tangan ke dalam

larutan klorin 0,5%, bersihkan noda darah dan cairan tubuh, lepaskan

secara terbalik dan rendam sarung tangan dalam larutan klorin 0,5 %

selama sepuluh menit. Cuci tangan dengan sabun dan air bersih

mengalir, keringkan tangan dengan tissue atau handuk pribadi yang

bersih dan kering. Kemudian pakai sarung tangan untuk melakukan

pemeriksaan fisik bayi

44) Membiarkan bayi tetap melakukan kontak kulit kekulit di dada ibu paling

sedikit 1 jam

45) Setelah satu jam, lakukan penimbangan / pengukuran bayi, beri tetes

mata antibiotic profilaksis, dan vitamin K1 1 mg intramaskuler di paha

kiri anterolateral

46) Setelah satu jam pemberian vitamin K1 berikan suntik animunisasi

Hepatitis B di paha kanan anterolateral


40

47) Celupkan tangan dilarutan klorin 0,5% ,dan lepaskan secara terbalik

dan rendam,kemudian cuci tangan dengan sabun dan air bersih yang

mengalir, keringkan dengan handuk bersih dan pakai sarung tangan

48) Melanjutkan pemantauan kontraksi dan mencegah perdarahan

pervaginam

49) Mengajarkan ibu / keluarga cara melakukan masase uterus dan menilai

kontraksi

50) Evaluasi dan estimasi jumlah kehilangan darah.

51) Memeriksakan nadi ibu dan keadaan kandung kemih setiap 15 menit

selama 1 jam pertama pasca persalinan dan setiap 30 menit selama

jam kedua pasca persalinan

52) Memeriksa Kembali bayi untuk memastikan bahwa bayi bernafas

dengan baik

53) Menempatkan semua peralatan bekas pakai dalam larutan klorin 0,5%

untuk dekontaminasi (10 menit). Cuci dan bilas peralatan setelah di

dekontaminasi

54) Buang bahan-bahan yang terkontaminasi ketempat sampah yang

sesuai

55) Membersihkan ibu dengan menggunakan air DDT. Membersihkan sisa

cairan ketuban, lendir dan darah. Bantu ibu memakai memakai pakaian

bersih dan kering

56) Memastikan ibu merasa nyaman dan beritahu keluarga untuk

membantu apabila ibu ingin minum

57) Dekontaminasi tempat persalinan dengan larutan klorin 0,5%


41

58) Membersihkan sarung tangan di dalam larutan klorin 0,5% melepaskan

sarung tangan dalam keadaan terbalik dan merendamnya dalam larutan

klorin 0,5%

59) Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir

60) Melengkapi partografi


42

d. NIFAS

1. Pengertian

Masa nifas (puerperium) dimulai setelah plasenta lahir dan berakhir

saat -uterus kembali pada keadaan sebelum hamil. Masa nifas berlangsung

selama kira-kira 6 minggu. (Prawirohardjo, 2016).

Masa nifas (puerperium) adalah masa setelah plasenta lahir dan berakhir

ketika alat-alat kandungan Kembali seperti keadaan sebelum hamil. Masa

nifas berlangsung kira-kira 6 minggu (Rukiyah, 2013).

Masa nifas (puerperium) merupakan masa pemulihan balik , mulai dari

persalinan terselesaikan hingga indera-indera kandungan balik seperti

prahamil. (Muchtar,2015)

2. Kebijakan Program Nasional Masa Nifas

Kebijakan program nasional masa nifas paling sedikit 4 kali

kunjungan yang dilakukan. Hal ini untuk menilai status ibu dan bayi barulahir

dan untuk mencegah, mendeteksi dan menangani masalah-masalah yang

terjadi antara lain :

6-8 jam setelah persalinan, bertujuan :

a. Mencegah terjadinya perdarahan masanifas.

b. Mendeteksi dan merawat penyebab lain perdarahan dan memberi

rujukan bila perdarahanberlanjut.

c. Memberikan konseling kepada ibu atau salah satu anggota keluarga

mengenai bagaimana mencegah perdarahan masa nifas karena

atoniauteri.

d. Pemberian ASI pada masa awal menjadiibu

e. Mengajarkan cara mempererat hubungan antara ibu dan bayi baru lahir.
43

f. Menjaga bayi tetap sehat dengan cara mencegahhipotermia.

Jika bidan menolong persalinan, maka bidan harus menjaga ibu

dan bayi untuk 2 jam pertama setelah kelahiran atau sampai keadaan ibu

dan bayi dalam keadaan stabil.

6 hari setelah persalinan, bertujuan :

a. Memastikan involusi uterus berjalan normal, uterus berkontraksi, fundus

dibawah umbilicus tidak ada perdarahan abnormal, dan tidak adabau.

b. Menilai adanya tanda-tanda demam, infeski, atau kelainan

pascamelahirkan.

c. Memastikan ibu mendapat cukup makanan, cairan, dan istirahat

d. Memastikan ibu menyusui dengan baik dan tidak ada tanda-

tandapenyulit

e. Memberikan konseling kepada ibu mengenai asuhan pada bayi, cara

merawat tali pusat, dan bagaimana menajaga bayi agar tetaphangat.

3. Perubahan Fisiologis pada Masa Nifas

a. Perubahan pada sistemreproduksi

1) PerubahanUterus

Pada uterus terjadi kontraksi yang meningkat setelah bayi lahir.

Hal ini menyebabkan iskemia pada lokasi perlekatan plasenta

sehingga jaringan perlekatan antara plasenta dan dinding uterus

mengalami nekrosis dan lepas. Kemudian Pada uterus terjadi

proses involusi. Proses involusi adalah proses kembalinya uterus ke

dalam keadaan sebelum hamil setelah melahirkan.


44

Tabel 2.4 TFU dan Berat Uterus Menurut Masa Involusi

Involusi TFU Berat


Uterus
Bayi lahir Setinggi pusat, 2 jari di bawah pusat 1.000 gram
1 minggu Pertengahan pusat symfisis 750 gram
2 minggu Tidak teraba di atas symfisis 500 gram
6 minggu Normal 50 gram
8 minggu Normal seperti sebelum hamil 30 gram
(Sumber : Saleha 2009 dalam Muchtar dkk, 2015)

2) Lokia

Lokia adalah cairan secret yang berasal dari cavum uteri dan vagina

selama masa nifas. Menurut Muchtar dkk (2015), lokia terbagi menjadi 4 jenis,

yaitu :

a) Lokia rubra (cruenta), berwarna merah karena berisi darah segar

dan sisa-sisa selaput ketuban, set-set desidua,verniks

caseosa, lanugo dan meconium selama 2 hari pascapersalinan.

Inilah lokia yang akan keluar selama dua sampai tiga hari

postpartum.

b) Lokia sanguilenta, berwarna merah kuning berisi darah dan lendir

yang keluar pada hari ke-3 sampai ke-7 pascapersalinan.

c) Lokia serosa, adalah lokia berikutnya. Dimulai dengan versi yang

lebih pucat dari lokia rubra. Lokia ini berbentuk serum dan berwarna

merah jambu kemudian menjadi kuning. Cairan tidak berdarah lagi

pada hari ke-7 sampai hari ke-14 pascapersalinan.

d) Lokia alba, adalah lokia yang terakhir. Dimulai dari hari ke-14

kemudian makin lama makin sedikit hingga sama sekali berhenti

sampai satu atau dua minggu berikutnya.


45

3) Endometrium

Perubahan pada endometrium adalah timbulnya thrombosis,

degenerasi, dan nekrosis ditempat implantasi plasenta. Pada hari pertama

tebal endometrium 2,5 mm, mempunyai permukaan yang kasar akibat

pelepasan desidua, dan selaput janin. Setelah tiga hari mulai rata,

sehingga tidak ada pembentukan jaringan perut pada bekas implantasi

plasenta (Muchtar dkk2015).

4) Serviks

Segera setelah berakhirnya kala IV, serviks menjadi sangat

lembeks, kendur, dan terkulai. Serviks bisa melepuhdanlecet. Terutama

dibagian anterior. Serviks akan terlihat padat yang mencerminkan

vaskularitasnya yang tinggi, lubang serviks lambat laun mengecil,

beberapa hari setelah persalinan diri retak karena robekan dalam

persalinan. Rongga leher serviks bagian luar akan membentuk seperti

keadaan sebelum hamil pada saat empat minggu postpartum (Muchtar

dkk, 2015).

5) Vagina

Vagina dan lubang vagina pada permulaan puerperium

merupakan suatu saluran yang luas berbanding tipis. Secara berangsur-

angsur luasnya berkurang, tetapi jarang sekali kembali seperti ukuran

seorang nulipara. Rugae timbul kembali pada minggu ketiga. Hymen

tampak seperti benjolan jaringan yang kecil, yang dalam proses

pembentukan berubah menjadi karunkulae mitiformis yang khas bagi

wanita multipara (Muchtar dkk,2015)


46

6) Payudara(mamae)

Selama sembilan bulan kehamilan, jaringan payudara

tumbuh dan menyiapkan fungsinya untuk menyiapkan makanan

bagi bayi baru lahir. Setelah melahirkan ketika hormon yang

dihasilkan plasenta tidak ada lagi untuk menghambatnya

kelenjar pituitary akan mengeluarkan prolactin (hormone

laktogenik). Pembuluh darah menjadi bengkak terisi darah,

sehingga timbul rasa hangat, bengkak, dan rasa sakit. Ketika

ASI dialirkan karena isapan bayi atau dipompa sel-sel acini

terangsang untuk menghasilkan ASI lebih banyak (Muchtar dkk,

2015).

b. SistemPencernaan

1) NafsuMakan

Ibu biasanya merasa lapar setelah melahirkan sehingga

ia boleh mengonsumsi makanan ringan dan siap makan pada 1-

2 jam dengan dapat ditoleransi diet ringan. Diperlukan waktu

untuk pemulihan nafsu makan 3-4 hari sebelum faal usus

kembali normal (Dewi dkk,2012).

2) Motilitas

Secara khas penurunan tonus dan motilitas otot traktus

cerna menetap selama waktu yang singkat setelah bayi lahir.

Kelebihan analgesia dan anastesia bisa memperlambat

pengembalian tonus dan motilitas ke keadaan normal (Dewi

dkk, 2012).
47

3) Pengosonganusus

Buang air besar secara spontan bisa tertunda selama 2

sampai 3 hari setelah ibu melahirkan. Kedaan ini bisa

disebabkan karena tonus otot usus menurun selama persalinan

dan pada awal masa postpartum, diare sebelum persalinan,

kurang makan atau dehidrasi (Dewi dkk, 2012).

c. SistemPerkemihan

Sistem perkemihan kembali normal dalam waktu 2 sampai 8

minggu, tergantung pada keadaan sebelum persalinan, lamanya

partus kala 2 dilalui, dan besarnya tekanan kepala yang menekan

pada saat persalinan.

Adapun beberapa perubahan pada sistem perkemihan :

1) Diurisis postpartum

Dalam 12 jam postpartum ibu mulai membuang kelebihan

cairan yang tertimbun di jaringan selama hamil. Diuresis

postpartum yang disebabkan oleh penurunan kadar estrogen,

hilangnya peningkatan tekanan vena pada tingkat bawah, dan

hilangnya peningkatan volume darah akibat kehamilan, merupakan

mekanisme tubuh untuk mengatasi cairan (Dewi dkk, 2012).

2) Uretra dan kandungkemih

Uretra bisa juga mengalami oedema, akibat kombinasi

trauma kelahiran, peningkatan kapasitas kandung kemih setelah

bayi lahir, dan efek konduksi anastesi yang menyebabkan

keinginan untuk berkemih menurun. Kandung kemih yang muncul


48

segera setelah melahirkan dapat menyebabkan pendarahan

berlebih karena keadaan ini bisa menghambat uterus berkontraksi

dengan baik. Dengan mengosongkan kandung kemih secara

adekuat tonus kandung kemih biasanya akan pulih kembali dalam

5 sampai 7 hari setelah bayi lahir (Dewi dkk, 2012).

d. SistemMuskuloskeletal

Ligamen-ligamen, fisia, dan diafragma pelvis yang meregang

sewaktu kehamilan dan persalinan berangsur-angsur kembali seperti

sediakala. Tidak jarang ligament rotundum mengendur, sehingga uterus

jatuh ke belakang. Fasia jaringan penunjang alat genitalia yang mengendur

dapat diatasi dengan latihan-latihan tertentu. Mobilitassendi berkurang dan

posisi lordosis kembali secara perlahan-lahan (Muchtar dkk, 2015).

e. SistemEndokrin

Menurut Sitti Saleha (2009), selama proses kehamilan dan

persalinan terdapat perubahan pada sistem endokrin, terutama pada

hormon-hormon yang berperan dalam proses tersebut.

1) Oksitosin

Disekresikan dari kelenjar otak bagian belakang. Selama tahap

ketiga persalinan, hormon oksitosin berperan dalam pelepasaan

plasenta dan mempertahankan kontraksi, sehingga mencegah

perdarahan. Isapan bayi dapat merangsang produksi ASI dan sekresi

oksitosin. Hal terserbut membantu uterus kembali ke bentuk normal.


49

2) rolaktin

Menurunnya kadar estrogen menimbulkan terangsangnya

kelenjar pituitary bagian belakang untuk mengeluarkan prolaktin,

hormon ini berperan dalam pembesaran payudara untuk merangsang

produksi susu. Pada wanita yang menyusui bayinya.

3) Estrogen danProgesteron

Selama hamil volume darah meningkat walaupun mekanismenya

secara penuh belum dimengerti. Diperkirakan bahwa tingkat estrogen

yang tinggi memperbesar hormon antideuretik yang meningkatkan

volume darah. Disamping itu, progesteron mempengaruhi otot halus

yang mengurangi perangsangan dan peningkatan pembuluh darah. Hal

ini sangatmempengaruhi saluran kemih, ginjal, usus, dinding vena, dasar

panggul, perineum dan vulva, serta vagina.

f. Perubahan tanda-tandavital

Menurut Sitti Saleha (2012), tanda – tanda vital yang harus dikaji

pada masa nifas adalah sebagai berikut :

1) Suhu

Suhu tubuh wanita inpartu tidak lebih dari 37,2oC. Sesudahpartus

dapat naik ± 0,5oC dari keadaan normal, namun tidak akan melebihi 8oC.

sesudah 2 jam pertama melahirkan umumnya suhu badan akan kembali

normal. Bila suhu lebih dari 38oC, mungkin terjadi infeksi pada klien.

2) Nadi danPernafasan

Nadi berkisar antara 60-80 denyutan per menit setelah partus, dan

dapat terjadi brakikardia. Bila terdapat takikardia dan suhu tubuh tidak
50

panas mungkin ada perdarahan lebih atau adavitium kordis pada

penderita. Pada masa nifas umunya denyut nadi labil dibandingkan

dengan suhu tubuh, sedangkan pernapasan akan sedikit meingkat

setelah partus kemudian kembali seperti keadaansemua.

3) TekananDarah

Pada beberapa kasus ditemukan keadaan hipertensi postpartum

akan menghilang dengan sendirinya apabila tidak terdapat penyakit-

penyakit lain yang menyertai dalam ½ bulan tanpa pengobatan.

4. Perubahan Psikologis pada Masa Nifas

Periode masa nifas merupakan waktu dimana ibu mengalami

stress pasca persalinan, terutama pada ibu primipara. Menurut Muchtar

(2015). Hal-hal yang dapat membantu ibu dalam beradaptasi pada masa

nifas adalah sebagai berikut :

a. Fungsi yang mempengaruhi untuk sukses dan lancarnya masa

transisi menjadi orangtua.

b. Respon dan dukungan dari keluarga dan temandekat.

c. Riwayat pengalaman hamil dan melahirkansebelumnya.

d. Harapan, keinginan, dan aspirasi ibu saat hamil jugamelahirkan.

Periode ini dideskripsikan oleh Reva Rubin yang terjadi pada tiga

tahap berikut ini :

a. Taking inperiod

Terjadi pada 1-2 hari setelah persalinan, ibu masih pasif dan

sangat bergantung pada orang lain, fokus perhatian terhadap tubuhnya,

ibu lebih mengingat pengalaman melahirkan dan persalinan yang dialami,

serta kebutuhan, serta kebutuhan tidur dan nafsu makan meningkat.


51

b. Taking holdperiod

Berlangsung 3-4 hari postpartum, ibu lebih berkonsentrasi pada

kemampuannya dalam menerima tanggung jawab sepenuhnya terhadap

perawatan bayi. Pada masa ini ibu menjadi sangat sensitif, sehingga

membutuhkan bimbingan dan dorongan perawat untuk mengatasi kritikan

yang dialamiibu.

c. Letting goperiod

Dialami setelah tiba ibu dan bayi tiba dirumah. Ibu mulai secara

penuh menerima tanggung jawab sebagai “seorang ibu” dan menyadari

atau merasa kebutuhan bayi sangat bergantung pada dirinya.Tanda dan

gejala yang mungkin diperlihatkan pada penderita depresi postpartum

adalah sebagai berikut :

a. Perasaan sedih dan kecewa.

b. Sering menangis

c. Merasa gelisah dan cemas.

d. Kehilangan ketertarikan terhadap hal-hal yang menyenangkan.

e. Nafsu makan menurun.

f. Kehilangan energi dan motivasi untuk melakukan sesuatu.

g. Tidak bisa tidur(insomnia).

h. Perasaan bersalah dan putus harapan(hopeless)

i. Penurunan atau peningkatan berat badan yang tidak dapat dijelaskan.

j. Memperlihatkan penurunan keinginan untuk mengurus bayinya.

Walaupun banyak wanita yang mengalami depresi postpartum

segera setelah melahirkan, namun beberapa wanita tidak merasakan

tanda depresi sampai beberapa minggu atau beberapa bulan berikutnya.


52

Penyebab depresi postpartum sendiri belum diketahui secara pasti.

Namun, beberapa hal yang dicurigai sebagai factor predisposisi

terjadinya depresi postpartum adalah sebagai berikut:

a. Perubahan hormonal yang cepat. Hormon yang terkait dengan

terjadinya depresi postpartum adalah prolaktin, steroid, progesteron,

danestrogen.

b. Masalah medis dalam kehamilan seperti PIH (pregnancy-induced

hypertention), diabetes mellitus, atau disfungsitiroid.

c. Riwayat depresi, penyakit mental, dan alkoholik, baik pada diri ibu

maupun dalamkeluarga.

d. Karakter pirbadi seperti harga diri rendah ataupun ketidak dewasaan.

e. Marital dysfunction ataupun ketidak mampuan membina hubungan

dengan orang lain yang mengakibatkan kurangnya supportsystem.

f. Marah dengan kehamilannya (unwantedpregnancy).

g. Merasaterisolasi.

h. Kelemahan, gangguan tidur, ketakutan terhadap masalah keuangan

keluarga, dan melahirkan anak dengan kecacatan ataupenyakit.

Respons yang terbaik dalam menangani kasus depresi

postpartum (DPP) adalah kombinasi antara psikoterapi, dukungan social,

dan medikasi sepertiantidepresan.

5. Tanda-tanda bahaya masanifas

a. Perdarahan hebat atau peningkatan perdarahan secara tiba-tiba.

b. Pengeluaran cairan vaginal dengan bau busuk.

c. Rasa nyeri di perut bagian bawah atau punggung.

d. Sakit kepala yang terus-menerus, nyeri epigastrum, atau masalah

penglihat.
53

e. Pembengkakan pada wajah dan tangan.

f. Demam, muntah, rasa sakit sewaktu buang air seni, atau merasa

tidak enak badan.

g. Payudara yang memerah, panas, dan/atausakit.

h. Kehilangan selera makan untuk waktu yang berkepanjangan.

i. Rasa sakit, warna merah, pembengkakan pada kaki.

j. Merasa sangat sedih atau tidak mampu mengurus diri sendiri

atau bayi.

k. Merasa sangat letih, atau bernafas terengah-engah (Rukiyah

dkk, 2012).

6. Pemeriksaan Fisik MasaNifas

a) Riwayatkesehatan

Hal yang perlu dikaji dalam riwayat kesehatan adalah sebagai

berikut:

1) Adakah kesulitan dalam pemenuhan kebutuhan sehari-hari misalnya

(pola makan, BAB, BAK, kebutuhan istirahat dan mobilisasi).

2) Riwayat tentang persalinan ini (meliputi adakah komplikasi,

laserasi, atau episiotomi).

3) Obat / suplemen yang dikonsumsi saat ini, misalnya zat besi.

4) Perasaan ibu saat ini yang berkaitan dengan kelahiran bayi dan

penerimaan terhadap peran baru sebagai orangtua.

5) Adakah kesulitan dalam pemberian ASI dan perawatan bayi sehari-

hari.

6) Bagaimanakah dukungan dari suami dan keluarga terhadap ibu.

7) Pengetahuan ibu tentang nifas (Dewi dkk,2012).

b) Pemeriksaan fisik
54

Pemeriksaan fisik dilakukan secara menyeluruh dan terutama

berfokus pada masa nifas, yaitu :

1) Keadaan umum (kesadaran).

2) Tanda-tanda vital (tekanan darah, respirasi, nadi,suhu)

3) Payudara (pembesaran, putting susu, apakah ASI sudah keluar

adakah pembengkakan, radang atau benjolan tidak normal)

4) Abdomen (TFU, kontraksi uterus)

5) Kandung kemih kosong /penuh.

6) Genetalia dan perineum (pengeluaran lokhea, oedema,

peradangan, keadaan laserasi, tanda-tanda infeksi pada luka

jahitan, kebersihan perineum, dan hemoroid padaanus).

7) Ekstremitas bawah (pergerakan, gumpalan darah pada otot kaki

yang menyebabkan nyeri, oedema, danvarices).

8) Pengkajian psikologis dan pengetahuan ibu ( Dewi dkk, 2012 ).

c. Merumuskan diagnosa atau masalah potensial Kemungkinan

masalah yang dialami ibu adalah:

1) Masalah nyeri.

2) Masalah infeksi.

3) Masalah cemas (yang meliputi perawatan perineum, payudara,

ASI eksklusif).

4) Masalah kebutuhan (yang meliputi KB, gizi, tanda bahaya, senam

dan menyusu) (Dewi dkk,2012).

Bidan juga harus dapat mendeteksi masalah yang mungkin

timbul pada ibu dengan merumuskan masalah potensial.

Kemungkinan masalah potensial yang dialami ibu adalah :


55

1) Gangguan perkemihan.

2) Gangguan BAB.

3) Gangguan hubungan seksual (Dewi dkk,2012).

d. Merencanakan asuhan kebidanan

1) Mengevaluasi secara terus-menerus

Memantau kondisi ibu setiap 15 menit pada jam pertama dan

setiap 30 menit pada jam kedua, bidan tidak boleh meninggalkan ibu

pada 2 jam pertama karena pada fase ini berbagai kemungkinan

komplikasi dapat timbul.

Evaluasi secara terus-menerus meliputi :

a) Meninjau ulang catatan persalianan dan perkembangan

sebelumnya (TTV, hasil laboratorium, dan intervensi yang

diterima sebelumnya).

b) Mengkaji (pemenuhan kebutuhan sehari-hari, psikologi ibu

termasuk adakah ketidak nyamanan atau kecemasan yang

dialami, proses laktasi dan masalah yang dialami).

c) Pemeriksaan fisik ibu.

2) Gangguan rasa nyeri

Gangguan rasa nyeri yang dialami ibu adalah :

a) Keram perut (hal ini disebabkan kontraksi dan relaksasi yang

terus-menerus pada uterus, banyak terjadi pada nulipara)

b) Pembengkakan payudara

c) Nyeri perineum.

d) Konstipasi.

e) Haemoroid.
56

f) Diuresis.

3) Mencegahinfeksi

Infeksi nifas merupakan salah satu penyebab kematian ibu, infeksi

yang mungkin terjadi adalah infeksi saluran kemih, infeksi pada

genetalia, infeksi payudara (mastitis dan abses), dan infeksi saluran

pernafasan atas (ISPA) (Dewi dkk, 2012).

D. Bayi BaruLahir

1. Pengertian

Bayi baru lahir normal merupakan bayi yang lahir dalam usia

kehamilaan 37–42 minggu dan berat badannya 2.500 – 4.000 gram.

Bayi baru lahir juga disebut neonatus adalah individu yang sedang

tumbuh dan baru saja mengalami proses kelahiran dan harus bisa

melakukan penyesuaian diri dengan kehidupan ekstrauterine. (Dewi,

2010).

Ciri dan karakteristik Bayi Baru Lahir normal :

a. Lahir aterm antara 37-42minggu.

b. Berat badan 2500-4000gram.

c. Panjang badan 48-52cm.

d. Lingkar dada 30-38cm.

e. Lingkar kepala 33-35 cm.

f. Frekuensi denyut jantung120-160x/menit.

g. Pernapasan±40-60x/menit.

h. Kulit kemerah-merahan dan licin lantaran jaringan subkutan yang

cukup.

i. Rambut lanugo tidak terlihat dan rambut kepala umumnya sudah


57

sempurna.

j. Kuku relatif panjang dan lemas.

k. Reflek rooting dan sucking telah terbentuk dengan baik.

l. Reflek morro telah terbentuk dengan baik.

m. Reflek grasping (menggenggam) sudah baik.

n. Genitalia

Eliminasi baik yang ditandai menggunakan munculnya mekonium.

Bayi baru lahir atau neonatus dibagi menjadi beberapa klasifikasi

menurut Marmi (2015).

a. Kurang bulan(preterminfant) :<259 hari (37minggu)

b. Cukup bulan(terminfant) :259-294 hari (37-42minggu)

c. Lebih bulan (postterminfant) :>294 hari (42 minggu


ataulebih)

Neonatus menurut berat badan lahir

a. Berat lahir rendah :<2500gram

b. Berat lahir cukup :2500-4000gram

c. Berat lahir lebih :>4000gram

Neonatus menurut berat lahir terhadap masa gestasi (masa

gestasi dan ukuran berat lahir yang sesuai untuk masa kehamilan):

a. Neonatus cukup / kurang /lebih bulan (NCB / NKB /NLB).

b. Sesuai / kecil / besar untuk masa kehamilan (SMK / KMK /BMK).

Asuhan bayi baru lahir sebagai berikut:

a. Jaga bayi tetaphangat

b. Isap lendir dari mulut dan hidung (hanya jikaperlu)

c. Keringkan

d. Pemantauan tandabahaya
58

e. Klem, potong tali pusat tanpa membubuhi apapun, kira-kira 2 menit

setelah lahir

f. Lakukan inisiasi menyusu dini

g. Beri suntik vitamin K 1 1 mg intramuscular, dipaha kiri antero lateral

setelah inisiasi menyusu dini

h. Beri salep mata antibiotik pada kedua mata

i. Pemeriksaan fisik

j. Beri imunisasi HB0, 5mL intramuscular, dipaha kanan antrerolateral,

kira-kira 1-2 jam setelah pemberian vitamin K1.

2. Perubahan Fisiologis pada Bayi BaruLahir

Menurut Dewi (2012), perubahan fisiologi pada bayi baru lahir

adalah sebagai berikut:

a. Sistem Kardiovaskuler

Sistem kardiovaskuler mengalami perubahan yang mencolok

setelah bayi lahir, foramen ovale, duktus arteiosus dan duktus venoses

menutup. Sedangkan arteri umbilikalis, vena umbilikalis dan arteri

hepatica menjadi ligament.

Frekuensi denyut jantung bayi rata-rata adalah 140 x/menit saat

lahir dengan variasi berkisar antara 120-160 x/menit.Tekanan darah

sistolik bayi baru lahir ialah 78 mmHg dan diastolic ialah 42 mmHg.

Tekanan darah berbeda dari hari ke hari selama bulan pertama

kehidupannya. Tekanan darah sistolik bayisering menurun (15 mmHg)

selama 1jam pertama setelah lahir, menangis dan bergerak biasanya

menyebabkan peningkatan tekanan darah sistolik.


59

Volume darah bayi baru lahir bervariasi dari 80 sampai 110 ml/kg selama

beberapa hari pertama dan meningkat dua kali lipat pada akhir

tahunpertama.

b. Tali Pusat

Pemotongan tali pusat merupakan pemisahan antara ibu dan bayi.

Dengan diklemnya tali pusat, maka mengubah dinamika sirkulasi darah

bayi baru lahir, tindakan pengkleman yang terlambat akan meningkatkan

volume darah dari tranfusi plasenta, keadaan ini akan menyebabkan

ukuran jantung, tekanan darah sistolik dan kecepatan pernafasan akan

bertambah. Tali pusat biasanya lepas dalam 3 samapi 14 hari setelah

bayi lahir.

c. Sistempernafasan

Tarikan nafas pertama terjadi bahwa ada dua faktor yang

berperan pada rangsangan dan nafas pertama bayi, yaitu: Hipoksia pada

akhir persalinan dan rangsangan fisik lingkungan luar rahim yang

merangsang pusat pernafasan di otak dan tekanan terhadap rongga dada

yang terjadi karena kompresi paru-paru selama persalinan yang

merangsang masuknya udara ke dalam paru-paru secaramekanis.

d. SistemNeurologik

Bayi yang dilahirkan mempunyai sejumlah refleks. Hal ini

merupakan dasar bagi bayi untuk mengadakan reaksi dan tindakan aktif.

Ada dua macam refleks, yaitu:

1) Refleks Permanen

2) Refleks sementara: menghilang setelah berumur 4-6bulan

a) Refleks Moro, yaitu Reflek peluk atau reflek terkejut, anak


60

mengembangkan tangan kesamping lebar-lebar melebarkan jari-

jari lalu mengembalikan dengan tarikan cepat seakan-akan

memelukorang.

b) Refleks Tonick Neck, yaitu refleks otot leher anak akan

mengangkat leher dan menoleh ke kanan/ke kiri jika ditekankan

posisitengkurep.

c) Refleks Rooting adalah timbul karena stimulasi taktil pada pipi

dan daerah mulut anak mereaksi memutar kepala seakan- akan

mencari puttingsusu.

d) Refleks Sucking, yaitu menghisap dan menelan timbul bersama-

sama dengan rangsangan pipi untuk menghisap putting susu dan

menelanASI.

e) Refleks Grasping, yitu menggenggam bila jari diletakkan pada

telapak tangan bayi, maka bayi akan menutup telapak tangan

tadi/menggenggam.

f) Refleks Babinsky, bila ada rangsangan pada telapak kaki, ibu jari

kaki bayi bergerak ke atas jari-jari lain membuka.

g) Refleks Stapping, yaitu melangkah jika bayi dibuat posisi berdiri

maka akan ada gerakan spontan kaki melangkah ke depan

walaupun belum bisa berjalan.


61

3. Penilaian Bayi untuk Tanda-tandaKegawatdaruratan

Semua bayi baru lahir harus dinilai adanya tanda-tanda

kegawatan/kelainan yang menunjukan suatu penyakit. Bayi baru lahir

dinyatakan sakit apabila mempunyai salah satu atau beberapa tanda

antara lain:

a) Sesak nafas,

b) Frekuensi pernafasan 60x/menit,

c) Adanya gerak retraksi didada,

d) Malas minum,

e. Panas atau suhu badan bayi rendah,

f. Kurang aktif,

g. berat lahir rendah (500-2500 gram) dengan kesulitan minum.

Tanda-tanda bayi sakit berat, apabila terdapat salah satu atau

lebih seperti tanda :

a. Sulit minum,

b. Sianosis sentral (lidah biru),

c. Perut kembung,

d. Periode apneu,

e. Kejang/periode kejang-kejang kecil,

f. Merintih, pendarahan,

g. Sangat kuning

h. Berat badan lahir >1500 (Muslihatun,2010).

4. Inisiasi MenyusuDini

Inisiasi Menyusui Dini (IMD) adalah pemberian ASI awal dengan

meletakkan bayi di dada ibu segera setelah lahir (Naomy, 2017).


62

Menurut Rohani, dkk (2011). Keuntungan inisiasi menyusu dini bagi

ibu dan bayi adalah sebagai berikut.

a. Keuntungan kontak kulit dengan kulit untuk bayi.

1) Mengoptimalkan keadaan hormonal ibu dan bayi.

2) Kontak memastikan perilaku optimum menyusui berdasarkan insting

dan diperkirakan dapat:

a) Menstabilkan pernafasan,

b) Mengendalikan temperatur tubuh bayi,

c) Mendorong keterampilan bayi untuk menyusu yang lebih cepat

dan efektif,

d) Meningkatkan kenaikan berat badan (kembali pada berat lahirnya

dengan lebih cepat),

e) Meningkatkan hubungan ibu dan bayi,

f) Memperbaiki pola tidur yang lebih baik,

g) Tidak terlalu banyak menangis selama satu jam pertama,

h) Menjaga kolonisasi kuman yang aman dari ibu di dalam perut

bayi sehingga memberikan perlindungan terhadap infeksi,

i) Bilirubin akan lebih cepat normal dan mengeluarkan mekonium

lebih cepat sehingga menurunkan kejadian ikterus bayi baru

lahir,

j) Kadar gula dan parameter biokimia lain yang lebih baik selama

beberapa jam pertama hidupnya

b. Keuntungan kontak kulit dengan kulit untuk ibu Merangsang produksi

oksitosin dan prolaktin pada ibu


63

1) Oksitosin:

(a) Membantu kontraksi uterus sehingga perdarahan pasca

persalinan lebihrendah.

(b) Merangsang pengeluaran kolostrum.

(c) Penting untuk kelekatan hubungan ibu dan bayi

(d) Ibu lebih tenang dan lebih tidak merasa nyeri pada saat

plasenta lahir dan prosedur pasca persalinan lainnya.

2) Prolaktin:

(a) Meningkatkan produksi ASI.

(b) Membantu ibu mengatasistress.

Jika bayi baru lahir segera dikeringkan dan diletakan di perut

ibu dengan kontak kulit dan kulit dan tidak dipisahkan dari ibunya

setidaknya satu jam, semua bayi akan melalui lima tahapan perilaku

(pre-feeding behavior) sebelum dia berhasil menyusui. Menurut Sitti

Saleha (2012), berikut ini lima tahapan perilaku bayi tersebut.

a. Dalam 30 menit pertama : stadium istirahat/diam dalam keadaan

siaga (reat/quite alert stage). Bayi diam tidak bergerak. Sesekali

matanya terbuka lebar melihat ibunya.

b. Antara 30-40 menit : mengeluarkan suara, gerakan mulut seperti

ingin minum, mencium, dan menjilat tangan. Bau dan rasa ini akan

membimbing bayi untuk menemukan payudara dan putting susu ibu.

c. Mengeluarkan air liur : saat menyadari bahwa ada makanan

disekitarnya, bayi mengeluarkan air liurnya.


64

d. Bayi mulai bergerak kearah payudara. Areola sebagai sasaran

dengan kaki menekan perut ibu. Ia menjilat-jilat kulit ibu,

mengehentak-hentakan kepala ke dada ibu, menoleh ke kanan dan

ke kiri, serta menyentuh dan meremas daerah putting susu dan

sekitarnya dengan tangannya yang mungil.

e. Menemukan, menjilat, mengulum putting, membuka mulut lebar dan

melekat dengan baik.

Menurut Muchtar (2015), berikut ini adalah manfaat yang

didapatkan dengan menyusui bagi bayi, ibu, keluarga dan Negara.

a. Manfaat bagibayi

1) Komposisi sesuaikebutuhan.

2) Kalori dari ASI memenuhi kebutuhan bayi sampai usia 6bulan.

3) ASI mengandung zat pelindung.

4) Perkembangan psikomotorik lebih cepat.

5) Menunjang perkembangan kognitif

6) Menunjang perkembangan pengelihatan.

7) Memperkuat ikatan batin antara ibu dan anak.

8) Dasar untuk perkembangan emosi yang hangat.

9) Dasar untuk perkembangan kepribadian yang percaya diri.

b. Manfaat bagi ibu

1) Mencegah perdarahan pasca persalinan dan mempercepat

kembalinya rahim ke bentuk semula.

2) Mencegah anemia defisiensi zat besi.

3) Mempercepat ibu kembali ke berat badan sebelum hamil.

4) Menunda kesuburan.

5) Menimbulkan perasaan dibutuhkan.

6) Mengurangi kemungkinan kanker payudara dan ovarium.


65

c. Manfaat bagi keluarga

1) Mudah dalam proses pemberiannya.

2) Mengurangi biaya rumah tangga.

3) Bayi yang mendapat ASI jarang sakit, sehingga dapat menghemat

biaya untuk berobat.

d. Manfaat bagi Negara

1) Penghematan untuk subsidi anak sakit dan pemakaian obat-

obatan.

2) Penghematan devisa dalam hal pembelian susu formula dan

perlengkapan menyusui.

3) Mengurang inpolusi.

4) Mendapatkan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas.

5. Tanda-tanda Bahaya Bayi Baru Lahir


Beberapa tanda bahaya pada bayi baru lahir tersebut, antara lain:

a) Pernafasan sulit atau lebih dari 60 kali/menit.

b) Terlalu hangat lebih dari 380C atau terlalu dingin kurang dari360C.

c) Kulit bayi kuning (terutama pada 24 jam pertama), biru, pucat atau memar.

d) Hisapan saat menyusu, rewel, mengantuk berlebihan, dansering muntah.

e) Tali pusat merah, bengkak, keluar cairan, berbau busuk, serta berdarah.

f) Tanda-tanda infeksi seperti suhu tubuh meningkat, merah, bengkak, bau

busuk, keluar cairan dan pernafasan sulit

g) Tidak BAB dalam 3 hari, tidak BAK dalam 24 jam, tinja lembek atau encer,

sering, berwarna hijau tua dan ada lendir atau darah.

h) Menggigil, rewel, lemas, mengantuk, kejang, tidak bisa tenang dan menangis

terus-menerus (Rukiyah dkk,2012).


66

6. Pemeriksaan Fisik Bayi BaruLahir

a. Pemeriksaan umum

1) Pernafasan

Pernafasan bayi baru lahir normal 30-60 kali per menit, tanpa

retraksi dada dan tanpa suara merintih pada fase ekspirasi. Pada bayi

kecil, mungkin terdapat retraksi dada ringan dan jika bayi berhenti

nafas secara periodik selama beberapa detik masih dalam batas

normal.

2) Warna kulit

Bayi baru lahir aterm kelihatan lebih pucat dibanding bayi

preterm karena kulit lebih tebal.

3) Denyut jantung

Denyut jantung bayi baru lahir normal antara 100-160 kali

permenit, tetapi dianggap masih normal jika diatas 160 kali permenit

dalam jangka waktu pendek, beberapa kali dalam satu hari selama

beberapa hari pertama kehidupan, terutama bila bayi mengalami

disstres.

4) Suhu normal bayi 36,50C sampai 37,50C

5) Berat badan normal 2500 sampai 4000 gram.

b. Pemeriksaan fisik

1) Kepala

Ubun-ubun besar, ubun-ubun kecil, sutura, moulase, caput

succedaneum, caputl haematoma, hidrosepalus, rambut meliputi:

jumlah, warna dan adanya lanugo pada bahu dan punggung.


67

2) Muka melihat tanda-tanda paralisis.

3) Mata

Ukuran, bentuk dan kesimetrisan, kekeruhan kornea, katarak

congenital, trauma, keluar nanah, dan bengkak pada kelopak mata.

4) Telinga

Jumlah, bentuk, posisi, kesimetrisan letak dihubungkan

dengan mata dan kepala serta adanya gangguan pendengaran.

5) Hidung

Bentuk dan lebar hidung, pola pernafasan, dan kebersihan.

6) Mulut

Bentuk simetris atau tidak, mukosa mulut kering atau

basah, lidah, palatum, bercak putih pada gusi, reflek

menghisap, adakah labio atau palatoskisis, trush, dan

sianosis.

7) Leher

Bentuk simetris atau tidak, adakah pembengkakan dan

benjolan kelainan tiroid, hemangioma, dan tanda abnormalitas

lainnya. Klavikula dan lengan tangan, adakah fraktur klavikula,

gerakan dan jumlah jari.

8) Dada

Bentuk dan kelainan bentuk dada, puting susu, gangguan

pernafasan, auskultasi bunyi jantung dan pernafasan.

9) Abdomen

Penonjolan sekitar tali pusat pada saat menangis,

perdarahan tali pusat, jumlah pembuluh darah pada tali pusat, dinding
68

perut dan adanya benjolan dan bentuk simetris atau tidak.

10) Tali pusat

Normal berwarna putih kebiruan pada hari pertama, mulai kering

dan mengkerut atau mengecil dan akhirnya lepas setelah 7- 10 hari.

11) Genetalia

Kelamin laki-laki: panjang penis, testis sudah turun berada dalam

skrotum, orifisium uretra di ujung penis, adanya kalainan fimosis, dan

hipospadia.

Kelamin perempuan: labia mayora dan labia minora, klitoris,

orifisium vagina, sekret dan lain-lain.

12) Tungkai dan kaki

Gerakan, bentuk simetris atau tidak, jumlah jari, pergerakan.

13) Anus

Berlubang atau tidak, posisi, adanya atresia ani.

14) Punggung

Adanya pembengkakan, dan spina bifida.

15) Pemeriksaan kulit

Vernik caseosa, lanugo, warna, oedema, bercak, dan tanda lahir.

16) Reflek

Berkedip, babinsky, marangkak, melangkah, morro, tonic neck.

17) Antropometri

Berat badan, panjang badan, lingkar kepala, lingkar dada, lingkar

perut.

18) Eliminasi

Kaji kepatenan fungsi ginjal dan saluran gastrointestinal bagian

bawah. Bayi baru lahir normal biasanya kencing lebih dari enam kali
69

perhari, berak cair enam sampai delapan kali perhari. Dicurigai diare

apabila frekuensi meningkat tinja hijau atau mengandung lendir atau

darah. Perdarahan vagina pada bayi baru lahir dapat terjadi selama

beberapa hari pada minggu pertama kehidupan dan hal ini dianggap

normal (Muslihatun,2012).

7. JadwalImunisasi

Imunisasi merupakan usaha memberikan kekebalan pada bayi dan anak

dengan memasukan vaksin kedalam tubuh agar tubuh membuat zat anti untuk

mencegah penyakit tertentu. Sedangkan yang dimaksud dengan vaksin adalah

bahan yang dipakai untuk merangsang pembentukan zat anti yang dimasukan

kedalam tubuh melalui suntikan (misalnya : vaksin BCG, DPT dan campak) dan

melalui mulut (misalnya polio).

a. Imunisasi Hepatitis B

Imunisasi Hepatitis B diberikan sedini mungkin setelah lahir. Pemberian

imunisasi Hepatitis B pada bayi baru lahir harus berdasarkan apakah ibu

mengandung virus Hepatitis B aktif atau tidak pada saat melahirkan. Ulangan

imunisasi Hepatitis B dapat dipertimbangkan pada umur 10-12 tahun. Apabila

sampai usia 5 tahun anak belum pernah memperoleh imunisasi Hepatitis B

maka diberikan secepatnya.

b. Imunisasi BCG (Basillus calmetteguerin)

Imunisasi BCG berguna untuk mencegah penyakiti tuberkulosis berat.

Misalnya TB paru berat. Imunisasi ini sebaiknya diberikan sebelum bayi berusia

2-3 bulan. Dosis untuk bayi kurang setahun adalah 0,05 ml dan anak 0,10 ml.

Disuntikkan secara intra dermal di bawah lengan kanan atas. Tidak dianjurkan

BCG ulangan. Suntikan BCG akan meninggalkan jaringan parut pada bekas
70

suntikan. Apabila BCG diberikan pada usia lebih dari 3 bulan, sebaiknya

dilakukan uji tuberkulin terlebih dahulu.

c. Imunisasi Polio

Untuk imunisasi dasar (3 kali pemberian) vaksin diberikan 2 tetes per

oral dengan interval tidak kurang dari dua minggu. Pemberian polio 1 saat

bayi masih berada di rumah sakit atau rumah bersalin dianjurkan saat bayi

akan dipulangkan. Maksudnya tak lain agar tidak mencemari bayi lain oleh

karena virus polio hidup dapat dikeuarkan melalui tinja.

d. Imunisasi DPT

Imunisasi DPT (dipteri, pertusis, dan tetanus) ialah imunisasi yang

diberikan untuk mencegah terjangkitnya penyakit dipteri, pertusis, dan

tetanus. Iminusasi DPT diberikan sebanyak 5 kali dan dilakukan secara

bertahap. DPT diberikan pertama kali sejak anak berusia 2 bulan, dengan

interval 4-6 minggu. DPT 1 diberikan saat anak berusia 2-4 bulan, DPT 2

ketika anak usia 3-5 bulan, dan DPT 3 saat usianya memasuki 4-6 bulan,

DPT 4 dapat diberikan 1 tahun setelah DPT 3 yaitu pada umur 18-24 bulan.

Sedangkan DPT 5 diberikan ketika anak memasuki sekolah yaitu 5-7 tahun

berikutnya, tepatnya dalam kegiatan imunisasi di sekolah dasar dan diberikan

pada usia anak 12 tahun.

e. Imunisasi Campak

Campak adalah penyakit yang sangat menular yang dapat

disebabkan oleh sebuah virus yang bernama virus campak. Vaksin campak

diberikan dalam satu dosis 0,5 ml pada usia 9 bulan. Hanyasaja, mengingat

kadar antibodi campak pada anak sekolah mulai berkurang. (Rukiyah, 2012).

Tabel 2.5 JadwalImunisasi


71

Umur Imunisasi
0-24 jam Hepatitis B
1 bulan BCG, Polio (1)
2 bulan DPT-HB-Hib (1), polio (2)
3 bulan DPT-HB-Hib (2), Polio (3)
4 bulan DPT-HB-Hib (3), Polio (4), IPV
9 bulan Campak
(Sumber : Permenkes,2017)

8. Pendokumentasian Asuhan Kebidanan

a) Manajemen Kebidanan

Manajemen merupakan satu proses pemecahan masalah dalam

melaksanakan asuhan, termasuk asuhan kehamilan yang mencerminakan

satu metode pengaturan atau pengorgaisasian antara pikiran dan tindakan

dalam urutan yang logis dan menguntungkan, baik bagi ibu hamil yang diberi

asuhan maupun bidan yang memberi asuhan. Pengaturan atau

pengorganisasian antara pikiran dan Tindakan digambarkan dalam satu

proses kegiatan asuhan berdasarkan kebutuhan ibu hamil yang diberi

asuhan yang beranjak dari diagnosis kehamilannya dan permasalahan yang

menyertai. Proses yang menggambarkan pengaturan antara pikiran dan

tindakan dalam melaksanakan asuhan kehamilan, harus didukung oleh ilmu

pengetahuan terkait dan sikap yang sesuai (Naomy,2017).

Dokumentasi kebidanan merupakan bukti pencatatan dan pelaporan

berdasarkan komunikasi tertulis, akurat dan lengkap yang dimiliki bidan

dalam melakukan asuhan kebidanan dan berguna untukkepentingan klien,

tim kesehatan, dan kalangan bidan sendiri (Wildan, M, dan Hidayat, A, Aziz

Alimul, 2012).

1) Tahap pengumpulan data dasar


72

a) Anamnesa meliputi (biodata, riwayat menstruasi, riwayat

kesehatan, riwayat kehamilan dannifas).

b) Pemeriksaan fisik sesuai dengan kebutuhan dan pemeriksaan

tanda-tandavital.

c) pemeriksaan khusus (inspeksi, palpasi, auskultasi,perkusi).

d) Pemeriksaanpenunjang (darah,catatanterbaru,dansebelumnya).

2) Interpretasi data dasar

Pada langkah ini dilakukan identifikasi terhadap diagnosis atau

masalah berdasarkan interpretasi yang benar atas data-data yang telah

dikumpulkan. Data dasar yang sudah dikumpulkan diinterpretasikan

sehingga dapat merumuskan diagnosis dan masalah yang spesifik.

3) Diagnosa kebidanan

Diagnosa kebidanan adalah diagnosa yang ditegakan bidan dalam

lingkup praktek kebidanan dan memenuhi standar. Diagnosis

kebidananyaitu:

a) Diakui dan telah disyahkan olehprofesi.

b) Berhubungan langsung dengan praktekkebidanan.

c) Memiliki ciri khas kebidanan.

d) Didukung oleh clinical judgment dalam praktekkebidanan.

e) Dapatdiselesaikandenganpendekatanmanajemen kebidanan.

4) Identifikasi diagnosa/masalah potensial

Langkah 4 merupakan langkah ketika bidan melakukan identifikasi

diagnosis atau masalah potensial dan mengantisipasi penanganannya.

5) Menetapkan kebutuhan terhadap Tindakan segera


73

Langkah ini merupakan kesinambungan dari proses manajemen

kebidanan. Jadi, manajemen bukan hanya selama asuhan primer periodik

atau kunjungan prenatal saja, tetapi juga selama wanita tersebut bersama

bidaan terus-menerus. Misalnya, pada waktu wanita tersebut dalam

persalinan.

6) Menyususun rencana asuhan secara menyeluruh

Pada langkah ini direncanakan asuhan yang menyeluruh dan

ditentukan berdasarkan langkah-langkah sebelumnya. Langkah ini

merupakan kelanjutan dari manajemen terhadap masalah atau diagnosis

yang telah diidentifikasi.

7) Pelaksanaan asuhan

Pada langkah ini dilakukan evaluasi keefektifan asuhan yang

sudah diberikan. Hal yang dievaluasi meliputi apakah kebutuhan telah

terpenuhi dan mengatasi diagnosa dan masalah yang telah diidentifikasi.

Dokumentasi asuhan kebidanan menurut Ellen Thomas (1994) adalah

catatan tentang interaksi antara tenaga kesehatan, pasien, keluarga

pasien, dan tim kesehatan yang mencatat tentang hasil pemeriksaan

prosedur,pengobatanpada pasien dan pendidikan kepada pasien, serta

respon pasien terhadap semua kegiatan yang telah dilakukan. (Wildan, M

dan Hidayat, A. Aziz Alimul, 2012).

b) Metode Pendokumentasian Kebidanan


74

Metode pendokumentasian kebidanan disini yaitu menggunakan

pendokumentasian SOAP (Subjektif, Objektif, Analisa, dan Perencanaan).

S (Subjektif) : menggambarkan pendokumentasian hasil pengumpulan data

klien melalui anamnesis.

O (Objektif) : menggambarkan pendokumentasian hasilpemeriksaanfisik klien,

laboratorium dan uji diagnosa lain.

A (Analisa) : menggambarkan pendokumentasian hasil analisis dan interpretasi

data subjektif dan data objektif dalam suatu identifikasi.

P (Perencanaan): menggambarkan pendokumentasian dan implementasi serta

evaluasi perencanaan (E) berdasarkan assesment sebagai langkah 5, 6, 7varney

Z (Wildan, dan Hidayat, A. Aziz Alimul, 2012)


BAB III

TINJAUAN KASUS

A. ASUHAN KEBIDANAN PADA MASA KEHAMILAN

1. Kunjungan Pertama (38Minggu)

Tanggal Pengkajian : 22 september2022

Jam Pengkajian : 10.35WIB

Tempat Pengkaji : Klinik Pratama Azka Zayyan

Nama Pengkaji : Jati Ningthias

a. IdentifikasiData

1) DataSubjektif

a) Identitas/biodata

Nama :Ny.L Nama : Tn. M

Umur : 33 Tahun Umur : 36 Tahun

Suku :Sunda Suku :Sunda

Agama :Islam Agama : Islam

Pendidikan :S1 Pendidikan : S1

Pekerjaan :IRT Pekerjaan : Karyawan

Alamat : Kalibunder Regency.

75
77

b) Status Kesehatan

(1) Datang pada tanggal : 22 September 2022

(2) Alasan kunjungan : Pemeriksaan rutin

(3) Keluhan utama : ibu mengatakan

tidak ada keluhan

dan ingin

mengetahui

keadaan

kehamilannya

c) Riwayat menstruasi

(1) Haid pertama : 13 tahun

(2) Siklus : 30 hari sekali, teratur

(3) Banyaknya : 2-3x ganti pembalut

(4) Dismenorhoe : Jarang

(5) Lamanya : 6-7 hari

(6) Keputihan : Kadang-kadang

d) Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yanglalu

Tabel 3.1 Riwayat kehamilan, persalinan, dan nifas yang lalu

No Tahun Tempat Jenis Usia Penolong penyulit Anak


persalinan pesalinan persalinan kehamilan
JK BB PB
(gr) (cm)
1. 2013 PMB Normal 39 minggu Bidan Tidak L 3200 50
ada
2. 2017 PMB Normal 39 minggu Bidan Tidak P 3100 49
ada
3. Hamil
sekarang
78

e) Riwayat Kehamilan sekarang

(1) Hari Pertama Haid Terakhir (HPHT): 29 – 12 -2021

(2) Taksiran Persalinan(TP) : 06 – 10 –2022

(3) Pergerakan janin : Pergerakan janin

mulai dirasakan

pada usia kehamilan

4 bulan / usia

kehamilan 16

minggu.

(4) Pergerakan dalam 12 jam terakhir : ± 10kali

(5) Keluhan-keluhan pada

TrimesterI :Mual

TrimesterII : Tidakada

TrimesterIII : TidakAda

f) Keluhan yang di rasakan(bila ada jelaskan)

(1) Rasa Letih : TidakAda

(2) Mual muntah yang lama : TidakAda

(3) Nyeri perut : TidakAda

(4) Panas menggigil : TidakAda

(5) Sakit kepala berat/terus menerus : TidakAda

(6) Penglihatan kabur : TidakAda

(7) Rasa nyeri/panas waktu BAK : TidakAda

(8) Pengeluaran cairan pervaginam : TidakAda


79

g) Polasehari-hari

Tabel 3.2 Pola Sehari-hari

No Pola sehari-hari Sebelum hamil Saat hamil


1 Polanutrisi
a. Makan
Frekuensi 2-3x/hari 2-3x/hari
Jenis makanan Nasi, sayuran, daging, dll. Nasi, sayuran, daging, dll.
Makanan Tidak ada Tidak ada
pantangan
b. Minum 6-8 gelas/hari 6-8 gelas/hari

2 Pola eliminasi
(1) BAK
Frekuensi 4-5x/hari 4-5x/hari
Warna Jernih Jernih
(2) BAB
Frekuensi 1-2 hari 1x 1-2hari 1x
Konsistensi Padat Padat
Warna Kuning Kuning
3 Pola istirahat dan 6-7 jam/hari 6-7 jam/hari
tidur
4 Personal hygiene
Mandi 2-3x/hari 2-3x/hari
Gosokgigi Saat mandi Saat mandi
Keramas 2-3hari 1x 2-3hari 1x
Perawatan Rutin Rutin
payudara Setelah BAB dan BAK Setelah BAB dan BAK
Perawatan vulva
5 Pola aktifitas Mengerjakan pekerjaan rumah Mengerjakan pekerjaan
sendiri rumah di bantukeluarga
6 Pola seksual Normal Normal
(h) Imunisasi TT

TT 5 : 20 april 2022 usia kehamilan 16 minggu

(i) Kontrasepsi yang pernah digunakan

Ibu mengatakan pernah memakai KB suntik. Ibu berhenti

ber- KB karena ingin mempunyai keturunan kembali.

(j) Riwayat penyakit sistemik yang pernah diderita

Ibu mengatakan tidak pernah memiliki riwayat penyakit

sistemik, seperti jantung, ginjal, asma, hipertensi, diabetes,

epilepsi, dan lain-lain.


80

(k) Riwayat penyakit keluarga:

(1) Jantung : Tidak Ada

(2) Ginjal : Tidak Ada

(3) Asma/TBC : Tidak Ada

(4) Hipertensi : Tidak Ada

(5) Diabetes : Tidak Ada

(6) Epilepsi : Tidak Ada

(7) Lain-lain : Tidak Ada

(l) Riwayatsosial

(1) Status perkawinan :Sah

(2) Usia ibu saat menikah : 23tahun

(3) Ibu dan keluarga menerima dengan senang

(4) Pengambil keputusan dalam keluarga adalah suami

(5) Ibu tidak mempunyai kebiasaan merokok

(6) Tempat dan petugas kesehatan yang diinginkan dalam

membantu persalinan adalah bidan

b. DataObjektif

a) Pemeriksaan Fisik

Keadaan umum :Baik

Kesadaran : Komposmentis

Tanda-Tanda vital :

Tekanan darah : 110/80 mmHg

Nadi : 80x/menit

Respirasi : 24x/menit

Suhu :36,5oC
81

Tinggi badan : 153cm

Berat badan : 62kg

BB sebelum hamil : 52 kg

Penambahan BB selama hamil : ± 10

kg IMT : 52 = 22kg/m2

1,532

b) Kepala

Rambut : Bersih, tidak ada ketombe.

Muka : Simetris, tidak ada oedema,

tidak ada cloasma

gravidarum.

Mata : Konjungtiva merah muda,

Skleraputih.

Telinga : Simetris,bersih

Hidung : Simetris, bersih, tidak ada

Pengeluaran cairan/lender.

Mulut dan gigi : Bersih, simetris, tidak ada

Sariawan, dan tidak ada

caires.

c) Leher

Vena Jugularis : Tidak ada peningkatan

Kelenjar Getah Bening : Tidak ada pembengkakan

Kelenjar tiroid : Tidak adapembesaran


82

d) Dada dan payudara

(1) Dada

Jantung : Bentuk dan gerak simetris,

Bunyi jantung regular

Paru-paru : Bunyi paru vesikuler

(2) Payudara (kanan dan kiri)

Bentuk :Simetris

Keadaan :Bersih

Putting susu :Menonjol

Pengeluaran : Tidak ada

Rasa nyeri : Tidakada

Striae : Tidak ada

e) Abdomen

(1) Inspeksi

Bentuk : Adanya pembesaran sesuai

usia kehamilan

Striae : Ada, terdapat linea nigra

Bekas luka : Tidak ada

(2) Palpasi

TFU : 36cm

Leopold I : Di fundus teraba satu

bagian janin bulat, lunak dan

tidak melenting yaitu bokong.


83

Leopold II

Kanan :Teraba bagian keras,

memanjang seperti papan

yaitu punggung (Puka).

Kiri :Teraba bagian-bagian

terkecil janin yaitu tangan

dan kaki (ekstremitas)

Leopold III : Teraba bagian bulat, keras

dan melenting yaitu kepala,

dan bagian terbesar kepala

belum masuk panggul,

Leopold IV : Tidakdilakukan

Perlimaan : Tidak dilakukan

Taksiran BBJanin(TBBJ) : (TFU–Belum

Masuk

PAP)x155

: (36 – 13) x 155 =3.565

gram

(3) Auskultasi

DJJ : 142x/menit

Punctum maximum : 2 jari bawah pusat,kuadran

kanan

Punggung & Pinggang : Tidak ada kelainan

Posisi tulang belakang :Simetris

Rasa nyeri : tidakada


84

(f) Ekstremitas Atas dan Bawah

(1) Atas

Bentuk :Simetris

Oedema : Tidak ada

Kekuatan otot :Baik

Pergerakan :Aktif

LILA : 28cm

(2) Bawah

Oedema : Tidak ada

Varices : Tidak ada

Reflek patella : Positif kiri dan kanan

Kekuatan otot :Baik

Pergerakan :Normal

f) Genetalia : Tidak dilakukan

pemeriksaan

g) Anus :Tidak dilakukan

pemeriksaan

h) Pemeriksaan Laboratorium

(1) Hb : 11,9%gr/dl

(2) Proteinurine : Tidak dilakukan

(3) Glukosa urine : Tidak dilakukan

c. Analisa

1) DiagnosisKebidanan

G3P2A0 gravida 38 minggu janin tunggal hidup intrauterine

presentasi kepala
85

1) Dasar

(1) Ibu mengatakan ini merupakan kehamilan yang ketiga,

pernah dua kali melahirkan dan belum pernah

mengalami keguguran

(2)HPHT : 29 – 12 -2021

TP : 06 – 10 -2022

(3) Palpasi Abdomen

TFU : 36cm

Taksiran berat badan janin (TBBJ):(36-13)x155=3.565

gram

(4) Auskultasi

DJJ : 142x/menit,Reguler

Punctum maksimum : 2 jari bawah pusat sebelah

kiri

LeopoldI : Di fundus teraba satu

bagian janin bulat, lunak dan

tidak melenting yaitu bokong.

Leopold II

Kanan :Teraba keras, memanjang

seperti papan yaitu

punggung(Puka).

Kiri :Teraba bagian-bagian terkecil

Janin yaitu tangan dan kaki

(ekstremitas)
86

LeopoldIII : Teraba bagian bulat, keras

dan melenting yaitu kepala,

dan bagian terbesar kepala

belum masuk panggul.

Leopold IV : Tidak dilakukan

Perlimaan : Tidak dilakukan

Taksiran berat badan janin (TBBJ) : (36-13)x155=3.565

gram

2) Masalah

Tidak ada

3) Kebutuhan

a) Konseling pola istirahat

b) Konseling persiapan persalinan

c) Koseling dukungan dan motivasi

4) Identifikasi Diagnosis atau Masalah Potensial

Tidak ada

5) Identifikasi Kebutuhan dan Tindakan Segera

Tidak ada

6) Perencanaan

Tanggal : 22 september 2022 Jam : 10:40 WIB

a) Jelaskan kepada ibu mengenai hasil pemeriksaan yang

telah dilakukan.

b) Jelaskan kepada ibu mengenai pola istirahat yang cukup

dan mengurangi aktivitas berat.


87

c) Jelaskan kepada ibu mengenai tanda bahaya pada

kehamilan

d) Jelaskan kepada ibu mengenai tanda-tanda persalinan

yang akan dihadapi oleh ibu.

e) Anjurkan kepada ibu untuk mempersiapkan segala hal

yang berkaitan dengan proses persalinan sesegera

mungkin.

f) Berikan ibu terapi sederhana tablet Fe1x1

g) Jelaskan kembali kepada ibu cara meminum tablet tambah

darah yang benar, agar penyerapan di dalam tubuh

berlangsung denganbaik.

h) Jelaskan kembali efek samping mengkonsumsi tablet

tambah darah, agar ibu tidak cemas dari efek samping

yang timbul.

i) Anjurkan kepada ibu untuk melakukan kunjungan ulang 1

minggu kemudian yaitu tanggal 29 september 2022 atau

jika terdapat keluhan.

j) Lakukan pendokumentasian asuhan kebidanan dengan

menggunakan tujuh Langkah varney.

7) Pelaksanaan

a) Memberitahu hasil pemeriksaan yang telah dilakukan

kepada ibu dan keluarga, bahwa keadaan ibu dan bayinya

baik. Serta memberitahu kepada ibu dan keluarga

mengenai umur kehamilan ibu saat ini adalah 38 minggu

dan tapsiran persalinan tanggal 06 oktober 2022.


88

b) Menganjurkan ibu untuk istirahat yang cukup, tidur siang

kurang lebih 2 jam, tidur malam kurang lebih 8 jam dan

menganjurkan ibu untuk mengurangi aktivitas berat

c) Menjelaskan kepada ibu mengenai tanda bahaya pada

kehamilan yang mungkin sewaktu-waktu dapat terjadi

seperti perdarahan dari jalan lahir yang tidak tahu

sebabnya, keluar air-air yang banyak tak tertahankan dari

jalan lahir tanpa disertai rasa mules, pusing yang

berlebihan, nyeri perut yang hebat dan tidak terasa lagi

gerakan janin. Lalu menganjurkan kepada ibu untuk

segera datang ke petugas kesehatan apabila ibu

mengalaminya.

d) Memberitahukan kepada ibu tentang tanda-tanda

persalinan yaitu terasa mules yang semakin sering, keluar

lendir campur darah, dan keluar air-air dari jalanlahir.

e) Menganjurkan kepada ibu dan suami untuk

mempersiapkan hal-hal yang berkaitan dengan proses

persalinan seperti uang, kendaraan, dan donor darah

untuk mengantisipasi masalah kegawat daruratan.

f) Memberikan ibu terapi tablet penambah darah1x1.

g) Menjelaskan kembali kepada ibu cara meminum tablet

tambah darah, yang diminum 1x/hari diminum dengan air

putih/air jeruk untuk membantu penyerapan. Menghindari

minum dengan air teh atau kopi karena dapatmenghambat


89

proses penyerapan. Diminum malah hari sebelum tidur

untuk mengurangi rasa mual.

h) Menjelaskan kembali kepada ibu efek samping yang

ditimbulkan setelah mengkonsumsi tablet penambah darah

yaitu feses menjadi hitam namun hal itu adalah hal yang

normal, terasa mual setelah mengkonsumsi tablet

penambah darah maka sebaiknya dikonsumsi sebelum

tidur pada malamhari.

i) Memberitahu ibu untuk melakukan kunjungan ulang

setelah 1 minggu yaitu pada tanggal 29 september 2022

atau segera datang kembali ketenaga kesehatan apabila

ada keluhan dan tanda-tandapersalinan.

j) Melakukan pendokumentasian asuhan kebidanan dengan

menggunakan tujuh langkahvarney.

8) Evaluasi

a) Ibu mengerti dan merasa senang karena keadaan ibu dan

bayinya baik, serta ibu dan keluarga mengetahui usia

kehamilan dan taksiranpersalinannya.

b) Ibu bersedia untuk mengikuti yang dianjurkan olehBidan.

c) Ibu mengerti dan mengetahui mengenai tanda-tanda

bahaya pada kehamilan serta ibu bersedia untuk segera

memeriksakannya apabila terjadi salah satu tanda bahaya

tersebut.

d) Ibu mengerti dan mengetahui tanda-tandapersalinan.


90

e) Ibu dan keluarga sudah mempersiapkan segala kebutuhan

persalinan.

f) Ibu mengerti dan akan meminumnya sesuai yang

dianjurkan olehpetugas.

g) Ibu mengerti dengan yang dijelaskan dan bersedia

melakukan apa yang dianjurkanpetugas.

h) Ibu mengerti dengan yang dijelaskan dan bersedia

melakukan apa yang dianjurkanpetugas.

i) Ibu akan melakukan kunjungan ulang 1 minggu kemudian

yaitu pada tanggal 29 september 2022 dan akan segera

datang apabila adakeluhan.

j) Pendokumentasian telahdilakukan.
91

2. Kunjungan ulang (39Minggu)

Tanggal pengkajian : 29 september 2022

Waktu pengkajian : 13.05 WIB

Tempat pengkaji : Klinik Pratama Azka Zayyan

Pengkaji : Jati Ningthias

a. Data Subjektif

ibu mengatakan tadi malam terasa mules tetapi hanya sebentar

b. Data Objektif

1) Pemeriksaan Fisik

a) Keadaan Umum : Baik

Kesadaran :Komposmentis

TTV :TD : 120/80 mmHg

N : 80x/menit

R : 24x/menit

S :37,50C

TB : 153cm

BB sekarang : 64kg

BB sebelum hamil : 52 kg

Kenaikan BB selama hamil : 12 kg

IMT : 22kg/m2

Kategori :Normal

b) Kepala

Rambut : Bersih, tidak ada ketombe.


92

Muka : Simetris, tidak ada oedema,

tidak ada cloasma

gravidarum.

Mata : Konjungtiva merah muda,

Sklera putih.

Telinga : Simetris,bersih

Hidung : Simetris, bersih, tidak ada

Pengeluaran cairan/lender.

Mulut dan gigi : Bersih, simetris, tidak ada

Sariawan, dan tidak ada

caires.

c) Leher

Vena jugularis : Tidak ada peningkatan

Kelenjar getah bening : Tidak ada pembengkakan

Kelenjar tiroid : Tidak ada pembesaran

d) Dada dan payudara

(1) Dada

Jantung : Bentuk dan gerak simetris,

Bunyi jantung regular

Paru-paru : Bunyi paru vesikuler

(2) Payudara (kanan dan kiri)

Bentuk :Simetris

Keadaan :Bersih

Puttingsusu :Menonjol

Pengeluaran : Tidakada
93

Rasanyeri : Tidak ada

Striae : Tidak ada

e) Abdomen

(1) Inspeksi

Bentuk : Adanya pembesaran sesuai

usia kehamilan

Striae : Ada, terdapat linea nigra

Bekas luka : Tidak ada

(2) Palpasi

TFU : 36cm

LeopoldI : Di fundus teraba satu

bagian janin bulat, lunak dan

tidak melenting yaitu bokong.

Leopold II

Kanan :Teraba bagian keras,

memanjang seperti papan

yaitu punggung (Puka).

Kiri :Teraba bagian-bagian

terkecil janin yaitu tangan

dan kaki (ekstremitas)

LeopoldIII : Teraba bagian bulat, keras

dan melenting yaitu kepala,

dan bagian terbesar kepala

sudah masuk panggul,

Leopold IV :Divergen
94

Perlimaan : 4/5

Taksiran BBJanin(TBBJ) : (TFU – Masuk PAP) x155

: (36 – 12) x 155 =3.720

gram

(3) Auskultasi

DJJ : 142x/menit

Punctum maximum : 2 jari bawah pusat,kuadran

kanan

Punggung & Pinggang : Tidak ada kelainan

Posisi tulang belakang :Simetris

Rasa nyeri : tidakada

(g) Ekstremitas Atas dan Bawah

(3) Atas

Bentuk :Simetris

Oedema : Tidakada

Kekuatan otot :Baik

Pergerakan :Aktif

LILA : 28cm

(4) Bawah

Oedema : Tidak ada

Varices : Tidak ada

Reflek patella : Positif kiri dan kanan

Kekuatan otot :Baik

Pergerakan :Normal

f) Genetalia : Tidak dilakukan


95

pemeriksaan

g) Anus :Tidak dilakukan

pemeriksaan

h) Pemeriksaan Laboratorium

(3) Hb : 11,9 gr/dl

(4) Proteinurine : Tidakdilakukan

(5) Glukosa darah : Tidak dilakukan

c. Analisa

1) Diagnosa

G3P2A0 gravida 39 minggu janin tunggal hidup intrauterine presentasi

kepala.

a) Dasar :

(1) Ibu mengatakan ini kehamilan yang ketiga dan tidak pernah

keguguran.

(2)HPHT : 29 – 12 –2022

(3)TP : 06 – 10 –2022

(4)TFU : 36cm

Perlimaan :4/5

LeopoldI : Di fundus teraba satu

bagian janin bulat, lunak

dan tidak melenting yaitu

bokong.

Leopold II

Kanan :Teraba bagiankeras,

memanjang seperti papan

yaitu punggung(Puka).
96

Kiri : Teraba bagian-bagian

terkecil Janin yaitu tangan

dan kaki(ekstremitas)

LeopoldIII : Teraba bagian bulat, keras

dan melenting yaitu kepala,

dan bagian terbesar kepala

sudah masuk panggul

Leopold IV :Divergen

TBJ : (36-12) x 155= 3.720gram

Auskultasi : Frekuensi DJJ 148 x/menit,

teratur

Punctum Maksimum : 2 jari dibawah pusat

sebelahkiri.

b) Masalah : Tidak ada

c) Kebutuhan : Konseling tentang ketidak

nyamanan yang bisa timbul

pada trimester III

2) Hasil pemeriksaan yang telah dilakukan, keadaan ibu dan janin baik

serta ibu tahu

3) Masalah Potensial : Tidakada

4) Tindakansegera : Tidakada

d. Penatalaksanaan

Tanggal 29 september 2022, Jam 13.10 WIB

1) Menginformasikan pada ibu dan keluarga mengenai hasil pemeriksaan

yang telah dilakukan bahwa pada umumnya kesehatan ibu dalam


97

keadaan baik. Saat ini usia kehamilan ibu menginjak 39 minggu, dan

tapsiran persalinan ibu yaitu pada tanggal 06 oktober 2022

Evaluasi: Ibu dan keluarga mengerti umur kehamilannya sekarang.

2) Memberi tahu ibu ketidak nyamanan yang mungkin ibu alami selama

menjalani kehamilan di trimester III ini, seperti punggung dan kaki ibu

akan sering terasa pegal karena beban bayi di dalam rahim ibu

bertambah besar, selain itu juga akan membuat ibu menjadi lebih sering

kencing karena bayi menekan kandung kemihibu.

Evaluasi: Ibu mengerti dan dapat menyebutkan kembali penjelasan yang

telah diberikan bahwa ketidak nyamanan yang mungkin di alami selama

menjalani kehamilan di trimester III ini.

3) Menjelaskan kepada ibu bahwa mules yang ibu rasakan ada lah hal yang

fisiologis yang biasa timbul pada trimester III yang merupakan mules

permulaan sebelum persalinan, dan menganjurkan ibu untuk tidak

khawatir, karena itu bukan merupakan tanda-tandapersalinan.

Evaluasi: Ibu mengerti dengan apa yang dijelaskan dan merasa lega

mendengar informasi yang telah disampaikan oleh petugas.

4) Menganjurkan ibu untuk istirahat yang cukup, minimal 8 jamsehari.

Evaluasi: Ibu mengerti dan akan istirahat yang cukup minimal 8 jam

sehari.

5) Memberitahu ibu tentang tanda-tanda bahaya kehamilanseperti

a) Penglihatan kabur

b) Pergerakan anak terasa lemah atau tidak bergerak sama sekali

c) Pusing yang hebat

d) Perdarahan pervaginam
98

e) Nyeri perut bagian bawah

f) Oedema pada wajah, tangan dan kaki

g) Demam tinggi>38ºC

h) Menggigil

i) Nyeri saat berkemih

Evaluasi: Ibu mengerti dan dapat menyebutkan kembali tentang tanda-

tanda bahaya kehamilan.

6) Memberitahu ibu tentang tanda-tanda persalinan seperti mules yang

semakin sering dan keluar lendir bercampur darah.

Evaluasi: Ibu mengerti dan dapat menyebutkan kembali penjelasan yang

telah dijelaskan oleh bidan tentang tanda-tanda persalinan seperti mules

yang semakin sering dan keluar lendir bercampur darah.

7) Memberitahukan persiapan persalinan yang harus dipersiapkan oleh ibu,

suami, dan keluarga. Seperti peralatan bayi (pakaian bayi), pakaian ibu,

dankendaraan.

Evaluasi: Ibu mengerti dan sudah mempersiapkan untuk persalinan

8) Memberikan obat Fe sebanyak 10 tablet diminum 1 kali pada malam

hari. Ada pun efek dari obat tersebut yakni akan terasa mual, feses

berwarnahitam.

Evaluasi: Obat sudah diberikan dan ibu mengerti aturan minum obat

tersebut.

9) Memberitahu ibu untuk melakukan kunjungan ulang bila sudah ada

tanda–tanda persalinan seperti mules yang semakin sering dan keluar

lendir bercampur darah.

Evaluasi: Ibu akan segera melakukan kunjungan sesuai dengan


99

yang telah dijelaskan.

10) Mendokumentasikan hasil pemeriksaan berupa SOAP

Evaluasi: Hasil pemeriksaan telah didokumentasikan.


100

B. Asuhan Kebidanan Pada Masa Intranatal

1. Asuhan Kala I FaseAktif

Tanggal Pengkajian : 02 Oktober 2022

Jam Pengkajian : 01.40WIB

Tempat Pengkajian : Klinik Pratama Azka Zayyan

Nama Pengkaji : Jati Ningthias

a. Data Subjektif

1) Identitas/Biodata

Nama :Ny.L Nama :Tn.M

Umur : 33 tahun Umur : 36 tahun

Suku :Sunda Suku :Sunda

Agama :Islam Agama :Islam

Pendidikan : S1 Pendidikan : S1

Pekerjaan :IRT Pekerjaan : Karyawan

Alamat : Kalibunder Regency

2) Status Kesehatan

a) Datang pada tanggal : 02 Oktober 2022 Pukul : 01.40WIB

b) Keluhan Utama

Ibu datang ke Klinik Ny.L tanggal 02 Oktober 2022 pada

jam 01.40 WIB. Ibu mengatakan mules-mules dan sejak pukul

22.00 WIB. Ibu mengatakan bahwa usia kehamilannya sudah

Sembilan bulan dan Gerakan bayi masih dirasakan oleh ibu.

c) RiwayatKehamilan ini : tidak ada masalah

d) Hari Pertama HaidTerakhir(HPHT) : 29 – 12 –2021


101

e) Taksiran Persalinan(TP) : 06 – 10 –2022

f) Pergerakan dalam 12 jam terakhir : ± 10kali

g) Keluhan yang di rasakan (bila ada jelaskan)

(1) Rasa Letih : TidakAda

(2) Mual muntah yang lama : TidakAda

(3) Nyeri perut : TidakAda

(4) Panas menggigil : TidakAda

(5) Sakit kepala berat /terus menerus : TidakAda

(6) Penglihatan kabur : TidakAda

(7) Rasa nyeri / panas waktu BAK : TidakAda

(8) Pengeluaran cairan pervaginam : TidakAda

(9) Nyeri, kemerahan, tegang pada tungkai : Tidak ada

h) Pola sehari-hari

Tabel 3.2 Pola Sehari-hari

No Pola sehari-hari Sebelum hamil Saat hamil

Pola nutrisi
1
a. Makan
Frekuensi 2-3x/hari 2-3x/hari
Jenismakanan Nasi, sayuran, daging, dll. Nasi, sayuran, daging, dll.
Makanan pantangan Tidak ada Tidak ada
b. Minum 6-8 gelas / hari 6-8 gelas / hari

Pola eliminasi
(3) BAK
Frekuensi 4-5x/hari 4-5x/hari
Warna Jernih Jernih
2
(4) BAB
Frekuensi 1-2 hari 1x 1-2 hari 1x
Konsistensi Pada t Pada t
Warna Kuning Kuning

3 Pola istirahat dan 6-7 jam/hari 6-7 jam/hari


tidur
102

No Pola sehari – hari Sebelum hamil Sesudah hamil


4 Personal hygiene
Mandi 2-3x/hari 2-3x/hari
Gosokgigi Saat mandi Saat mandi
Keramas 2-3 hari 1x 2-3 hari 1x
Perawatan payudara Rutin Rutin
Perawatan vulva Setelah BAB dan BAK Setelah BAB dan BAK

Mengerjakan pekerjaan Mengerjakan pekerjaan


5 Pola aktifitas
rumahsendiri rumah di bantukeluarga

6 Pola seksual Normal Normal

(i) Imunisasi TT

TT5 : 20 April 2022 usia kehamilan 16

minggu

(j) Kontrasepsi yang pernah digunakan

Ibu mengatakan pernah memakai KB suntik. Ibu berhenti

ber- KB karena ingin mempunyai keturunan kembali.

(k) Riwayat penyakit sistemik yang pernahdiderita

Ibu mengatakan tidak pernah memiliki riwayat penyakit

sistemik, seperti jantung, ginjal, asma, hipertensi, dan lain-lain.

(l) Riwayat penyakit keluarga:

(1) Jantung : TidakAda

(2) Ginjal : TidakAda

(3) Asma/TBC : TidakAda

(4) Hipertensi : TidakAda

(5) Diabetes : TidakAda

(6) Epilepsi : TidakAda

(7) Lain-lain : TidakAda


103

b. Data Objektif

1) Pemeriksaan Fisik

a) Keadaan umum : Baik

Kesadaran : Compos

mentis Tanda-tanda vital

Tekanan darah : 120/80 mmHg

Nadi :82x/menit

Respirasi :21x/menit

Suhu :36.5oc

Tinggi badan : 153 cm

Berat badan : 64 kg

Sebelum hamil : 52kg

b) Kepala

Rambut : Bersih, berwarna hitam

Muka : Oedema: Tidak Ada, Cloasma: TidakAda

Mata : Konjungtiva : Merah muda, Skrela :Putih

Telinga : Simetris, Tidak ada pengeluaran

Hidung : Simetris, Tidak ada pengeluaran

Mulut : Bersih, warna bibir kemerahan

Gigi : Tidak ada karies

c) Leher

JVP : Tidak ada peningkatan

KGB : Tidak ada pembesaran

Kelenjar tiroid : Tidak ada pembengkakan


104

d) Dada dan payudara

(1) Dada

Jantung : Normal

Paru-paru : Normal

(2) Payudara

Bentuk :Simetris

Putting susu :Menonjol

Pengeluaran : Belum ada

Rasanyeri : TidakAda

Benjolan : TidakAda

e) PemeriksaanAbdomen

(1) Inspeksi

Bentuk :Simetris

Bekas luka : TidakAda

Striae : TidakAda

(2) Palpasi

TFU : 31cm

Leopold 1 : Teraba satu bagian bulat, lunak

tidak melenting(bokong).

Leopold 2

Kanan : Sebelah kiri perut ibu teraba bagian

besar, keras dan memanjang

seperti papan, yaitu punggung

(puka)
105

Kiri : Sebelah kanan teraba bagian keciljanin

yaitu tangan dan kaki (ekstremitas)

Leopold 3 : Teraba bagian bulat, keras danmelenting

yaitu kepala, dan bagian terbesar kepala

sudah masuk PAP.

Leopold 4 :Divergen

Perlimaan :3/5

TBBJ : (31-12) x 155= 2945gram

His :3x30”10’

(3) Auskultasi:

DJJ :145x/menit,

f) Ekstremitas atas danbawah

(1) Atas

Bentuk : Simetris

Oedema : Tidak Ada

Kekuatan otot : Baik

Pergerakan : Aktif

LILA : 28 cm

(2) Bawah

Oedema : Tidak Ada

Varices : Tidak Ada

Refleks patella : Positif

Kekuatan otot : Baik

Pergerakan : Aktif
106

g) Genetalia

Keadaan : Baik

Vulva/vagina : Normal

Oedema : Tidak Ada

Varices : Tidak Ada

Kelenjar Bartholini & scene : Tidak Ada

Perineum : Utuh

Portio : Tebal lunak

Pembukaan : 4 cm

Ketuban : Utuh

Persentasi : Kepala

Posisi : U.U.K

Penurunankepala : Hodge II

Perlimaan : 3/5

Molase : Tidak Ada

Bagian menumbung : Tidak Ada

h) Anus

Haemoroid : Tidak Ada

2) Data Penunjang

Laboratorim :

Hb : 11,9 gr%

Protein urine : Tidak dilakukan

Glukosa : Tidak dilakukan


107

c. Analisa

1) Diagnosa

G3P2A0 parturient aterm kala I fase aktif janin tunggal hidup

intrauterine persentasikepala

(a) Dasar

(1) Ibu mengatakan ini kehamilan ke 3 belum pernahkeguguran

(2)HPHT : 29 – 12 -2021

(3)TP : 06 – 10 -2022

(4) Abdomen

Palpasi

TFU : 31cm

LeopoldI : Teraba satu bagian bulat, lunaktidak

melenting (bokong).

Leopold II

Kanan : Sebelah kiri perut ibu teraba bagian besar,

keras dan memanjang seperti papan,

yaitu punggung(puka)

Kiri : sebelah kanan teraba bagian kecil janin

yaitu tangan dan kaki(ekstremitas)

LeopoldIII : Teraba bagian bulat, keras danmelenting

yaitu kepala,dan bagian terbesar kepala

sudah masuk PAP.

LeopoldIV :Divergen

Perlimaan :3/5

TBBJ : (31-12) x 155= 2.945gram


108

His :3x30”10’

Auskultasi :

DJJ :145x/menit,

(b) Pemeriksaan Dalam

Vulva/vagina :Normal

Portio : Tebal lunak

Pembukaan : 4cm

Ketuban : positif

Penurunan kepala : Hodge II

Molase : Tidak ada

Bagian menumbung : Tidak ada

3) Masalah : Tidakada

4) Kebutuhan :

(a) Konseling tentang Teknik relaksasi ketika ada his/mules

(b) Asuhan sayang ibu

(c) Asupan makanan dancairan

(d) Support dan keluaga

b) Masalah potensial : Tidakada

c) Tindakan segera : Tidakada

d. Penatalaksanaan

Tanggal : 02 oktober 2022, pukul : 01.50 WIB

1. Menjelaskan kepada ibu tentang hasil pemeriksaan bahwa ibu

pembukaan sudah 4 cm, keadaaan ibu dan janinbaik.

Evaluasi: ibu dan keluarga sudah mengetahui hasil pemeriksaan ibu

merasa senang.
109

2. Memberitahu ibu untuk jangan dulu mengedan sebelum pembukaan

lengkap (10cm).

Evaluasi: ibu menegrti dengan apa yang dijelaskan oleh bidan dan ibu

akan mengedan sebelum pembukaan lengkap.

3. Menganjurkan ibu untuk tidur posisi miring kiri atau jalan-jalan untuk

mempercepat penurunan kepala, Tarik nafas Panjang apabila ada mules,

dan isirahat jikaTidak adamules.

Evaluasi: ibu megerti serta apa yang dianjurkan

4. Memberikan asuhan sayang ibu:

a) Membantu ibu melakukan perubahan posisi sesuai dengan keinginan

ibu.

b) Memberikan sentuhan seperti memijat atau menggosok punggungnya

(untuk mengurangi rasanyeri).

c) Menganjurkan dan mengingatkan ibu pada teknik bernafas atau

relaksasi, ibu diminta untuk menarik nafas panjang, menahan nafas

sebentar kemudian dilepaskan dengan cara meniup udara keluar

sewaktu merasakontraksi.

d) Selalu menjaga privasi ibu dalampersalinan

e) Membantu ibu dalam pemenuhan kebutuhan nutrisi dan asupan

cairan.

Evaluasi: Asuhan sayang ibu telah diberikan dan ibu sudah cukup nutrisi.

5. Menganjurkan ibu untuk selalu memberikan dukungan serta motivasi

padaibu.

Evaluasi: keluarga mengerti serta mendampingi ibu.


110

6. Menyiapkan alat partus set, mempersiapkan peralatan dan perlengkapan

untuk menolong persalinan, hecting set, perlengkapan bayi, perlengkapan

ibu.

Evaluasi: Semua perlengkapan persalinan dan perlengkapan pasien

telahdisiapkan.

7. Memantau kemajuan persalinan, mengobservasi kesejahteraan ibu dan

bayi, yaitu tekanan darah, suhu, pembukaan 4 jam sekali , dan respirasi,

DJJ, HIS 30 menit sekali, kemudian dicatat dalampartograf.

Evaluasi: observasi kemajuan persalinan dan kesejahteraan ibu dan

janin sudah dilakukan denganbaik.


111

Tabel 3.3 Lembar Observasi

Tgl Jam K/U TFU His DJJ TD N R S Ket


0
04-10- 01.40 Baik 31 Cm 3x10’30’ 145x/m 120/80 82x/m 24x/m 36,5 C v/v t.a.k, portio
2022 ’ mmH tipis,
pembukaan 4
02.10 Baik 3x10’30” 140x/m 120/80 81x/m 22x/m cm, ketuban
mmHg positif,
persentasi
02.40 Baik 3x10’30” 140x/m 120/80 82x/m 24x/m kepala, Hodge
mmHg II

03.10 Baik 3x10’30” 138x/m 120/80 80x/m 21x/m


mmHg

03.40 Baik 4x10’40” 140x/m 110/70 81x/m 24x/m


mmHg

04.10 Baik 4x10’48” 140x/m 110/70 80x/m 24x/m


mmHg

04.40 Bak 5x10’48” 142x/m 120/80 82x/m 24x/m


mmHg

05.10 Baik 5x10’48’ 143x/m 120/80 83x/m 24x/m


mmHg

05.40 Baik 5x10’48” 143x/m 120/80 83x/m 24x/m v/v t.a.k, portio
mmHg tipis,
pembukaan 8
06.10 Baik 5x10’48” 142x/m 120/80 83x/m 22x/m cm, ketuban
mmHg positif,
persentasi
06.40 Baik 5x10’48” 142x/m 120/80 83x/m 22x/m kepala, Hodge
mmHg II

06. 50 Baik 5x10’48” 144x/m 120/80 83x/m 23x/m v/v t.a.k, portio
mmHg tipis, pembukaan
10cm, ketuban
Pecah spontan
pukul 06.50
WIB,persentasi
kepala, Hodge
IV
Evaluasi: sudah dilakukan
112

2. Asuhan Kala II

Tanggal Pengkajian : 02 oktober 2022

Waktu Pengkajian : 06.50 WIB

Tempat Pengkajian : Klinik Azka Zayyan

Pengkaji : Jati ningthias

a. Data Subyektif

1) Ibu mengatakan mules semakin sering dankuat

2) Ibu mengatakan merasa ingin mengedan dan seperti ingin buang air

besar

b. Data Obyektif

1) Keadaan Umum : Baik

Kesadaran : Composmentis

Tanda-tanda vital

Tekanandarah :120/80 mmHg

Resprasi :24x/menit

Nadi :83x/menit

Suhu :36,5oc

2) Abdomen

His :5x10’48”

Kandung Kemih : Kosong

DJJ :143x/menit

3) Tanda-tanda Persalinan

Dorongan ingin meneran, vulva terlihat membuka, perineum

terlihat menonjol, tekanan pada anus, spingter ani membuka.


113

4) Pemeriksaan Dalam

Vulva/vagina : Tidak ada keluhan

Portio : TidakTeraba

Pembukaan : 10cm

Ketuban : Pecah Spontan, jam 06.50WIB

Persentasi :Kepala

Posisi :U.U.K

Penurunan Kepala : Hodge IV

Molase : TidakAda

Bagian Menumbung : TidakAda

c. Analisa

1. Diagnosa

G3P2A0 inpartu kala II, janin tunggal hidup intrauterine persentasi

kepala.

a) Dasar

(1) Ibu mengatakan ini kehamilan ke 3 belum pernah

keguguran (2)HPHT : 29 – 12 -2022

(3)TP : 06 – 10 –2022

(4) Abdomen

HIS : frekuensi 5X10’48”

Kandungkemih :Kosong

DJJ :143x/menit

(5) Pemeriksaan Dalam

Vulva/vagina : Tidak ada keluhan

Portio : TidakTeraba
114

Pembukaan : 10 Cm

Ketuban : Pecah Spontan Jam 06.50WIB

Persentasi :Kepala

Posisi :U.U.K

Penurunan Kepala : HodgeIV

Molase : Tidakada

Bagian Menumbung : Tidak ada

b) Masalah : Tidakada

c) Kebutuhan :

(1) Informasi dan konseling

(2) Teknik relaksasi ketika ada his dan mengedan yangbaik

(3) Asuhan sayangibu

(4) Support dari suami dan keluarga

2. Masalah Potensial : Tidak ada

3. Tindakan Segera : Tidak ada

d. Penatalaksanaan

Tanggal : 02 oktober 2022, Pukul 06.50 WIB

1) Menjelaskan hasil pemeriksaan bahwa pembukaan sudah lengkap dan

memberikan dukungan pada ibu bahwa ibu pasti biasa melewatinya.

Evaluasi: Ibu dan keluarganya mengetahui bahwa pembukaan sudah

lengkap dan ibu mendapatkan dukungan moril maupun dari suami

maupunkeluarga.

2) Memberikan asuhan sayang ibu meliputi :

a) Mengajarkan dan membimbing ibu cara meneran yang baik, yaitu ibu

harus mengedan pada saat mules yang kuat, dengan caramengedan


115

seperti sedang batuk atau sedang buang air besar yang keras,

mengangkat kepala kearah perut untuk menambah kuat mengedan.

b) Membantu ibu mengambil posisi yang sesuai dengan pilihan ibu yang

bisa mempermudah proses persalinanibu.

c) Menganjurkan ibu untuk beristirahat diantara kontraksi, meminta

keluarga untuk membantu memberi semangat dan memberi minum

ibu disela-selakontraksi.

Evaluasi: ibu merasa nyaman dengan asuhan yang diberikan dan ibu

terlihat sersemangat untuk mengedan dan ibu bersedia mengikuti anjuran

yang diberikan.

3) Memberikan kesempatan kepada ibu untuk ditemani oleh suami selama

persalinan.

Evaluasi: Ibu ditemani oleh suaminya.

4) Menolongpersalinan

a) Memimpin ibu meneran pada saat ada his dengan cara meneran

seperti BAB yang susah, serta meneranya harus diarahkan

kebokong/perut dan bukan keleher. Minta ibu untuk istirahat diantara

kontraksi. Meminta ibu saat meneran untuk tidak mengangkat

bokongnya. Menganjurkan pada ibu untuk minum jika ibu haus dan

kelelahan.

b) Mendekatkan alat-alat untuk prosespersalinan

c) Mempersiapkan diri untuk menolong persalinan dengan perlindungan

diri.

d) Memimpin persalinan setelah terlihat kepala bayi di introitus vagina 5-

6 cm digunakan 1/3 dari alas bokong untuk menahan perineum


116

dengan tangan kanan (lakukan tekanan yang lembut dan tidak

menghambat pada bayi serta membiarkan kepala bayi keluar

perlahan-lahan) dan 3 jari ditengah dan tangan kiri diletakan diatas

oksiput kepala bayi stelah kepala lahir meminta ibu untuk

menghembuskan secara lembut dan Panjang.

e) Ketuban pecah sepontan warna jernih jam 06.50 WIB.

f) Setelah kepala lahir, mengecek pada leher bayi apakah ada lilitan tali

pusat atau tidak, hasil: Tidak ada.

g) Menunggu kepala melakukan putaran paskiluar.

h) Melahirkan kepalas cara bipariental, melahirkan bahu dan badan bayi

dengan cara menyusuri bahu sampai dengan melahirkan secara

keseluruhan sesuai dengan mekanisme persalinan dan jalanlahir.

Evaluasi: bayi lahir spontan jam 07.18 WIB dengan letak belakang

kepala, langsung menangis, warna kulit kemerahan, jenis kelamin :

perempuan pergerakan aktif, BB: 4000 : gram, PB : 50 cm.

5) Mengecek uterus untuk memastikan Tidak ada bayi kedua (hamil

tunggal).

Evaluasi: Tidak ada bayi kedua.


117

3. Asuhan Kala III

Tanggal Pengkajian : 02 Oktober 2022

Waktu Pengkajian : 07.18 WIB

Tempat Pengkajian : Klinik Pratama Azka Zayyan

Pengkaji : Jati Ningthias

a. Data Subyektif

Ibu mengeluh lemas dan perutnya masih terasa mules.

b. Data Obyektif

1) Keadaan Umum : Baik

Kesadaran : Compos

mentis Tanda-tandavital

Tekanandarah : 120/80 mmHg

Nadi :84x/menit

Respirasi :23x/menit

Suhu` :36,5oc

2) Abdomen

TFU : Setinggipusat

Uterus : Berkontraksi dengan baik

KandungKemih :Kosong

3) Genetalia : Terdapat tanda-tanda pelepasan plasentayaitu

semburan darah, tali pusat memanjang, uterus

globuler.
118

c. Analisa

1) Diagnosa : P3A0 kala III dengan keadaan lemas danbahagia

a) Dasar : Bayi lahir spontan pukul 07.18 WIB, denganjenis

kelamin perempuan, langsung menangis, warna

kulit kemerahan, aktivitas dan tonus otot kuat.

Terdapat tanda-tanda pelepasan plasenta

TFU : Setinggi pusat.

Uterus :Globuler

b) Masalah : Tidak ada

c) Kebutuhan : Manajemen aktif kala III, dukungan penuh dari

suami dan keluarga serta asupan cairan.

2) Masalah Potensial : Tidak ada

3) Tindakan Segera : Tidak ada

d. Penatalaksanaan

Tanggal : 02 oktober2022 Pukul : 07.18WIB

1) Memberitahu ibu bahwa akan disuntik oksitosin di paha kanan bagian luar

agar rahimnya berkontraksi denganbaik.

Evaluasi: Ibu sudah disuntik oksitosin 10 IU secara IM.

2) Menjepit tali pusat dengan klem lalu melakukan pemotongan dan

pengikatan tali pusat dengan jarak 2-3 cm dari perut bayi.

Evaluasi: Tali pusat sudah diikat dan dibungkus kassa kering

3) Melakukan inisiasi menyusui dini (IMD) selama 1jam.

Evaluasi: Bayi di letakan di atas perut ibu dan bayi berhasil menemukan

putting susu ibu dan mulai menghisap.


119

4) Melakukan bounding attachmenty aitu dengan membantu ibu untuk

segera memeluk dan menyusui bayinya yang di bantu oleh suaminya.

Evaluasi: Ibu memeluk bayinya dan ibu mampu melakukannya.

5) Menjelaskan kepada ibu bahwa mules yang dirasakan merupakan hal

yang biasa yang berguna untuk pelepasan dan kelahiran plasenta.

Evaluasi: Ibu mengerti dengan penjelasan yang diberikan.

6) Melakukan manjemen aktif kala III meliputi:

a) Melakukan penegangan tali pusat terkendali dan mengeluarkan

plasenta dengan hati-hati secaradorsokranial.

Evaluasi: Terkendalitanda-tanda pelepasan plasenta yaitu, semburan

darah, tali pusat memanjang dan uterus memundar plasenta lahir spontan

±5 menit pada jam 07.23 WIB.

b) Segera melakukan masasse uterus segera setelah plasenta lahir

selama 15detik.

Evaluasi: Masasse fundus uteri dilakukan selama 15 detik, kontraksi

uterus baik, TFU setinggi pusat.

7) Mengecek kelengkapanplasenta

Evaluasi: plasenta dan selaputnya lahir lengkap katelidon utuh Tidak ada

yang tertinggal. Pendarahan normal.

8) Menganjurkan kepada keluarga untuk memberikan ibu cukup makan dan

minum yang ibuinginkan.

Evaluasi: Keluarga mengerti serta ibu minum teh manis.


120

4. Asuhan Kala IV

Tanggal Pengkajian : 02 Oktober 2022

Waktu Pengkajian : 07.38 WIB

Tempat Pengkajian : Klinik Pratama Azka Zayyan

Pengkaji : Jati Ningthias

a. Data Subyektif

Ibu merasa senang atas kelahiran anaknya.

b. Data Obyektif

1) Keadaan Umum : Baik

Kesadaran : Composmentis

Tanda-tanda vital

Tekanan darah : 120/80 mmHg

Nadi :83x/menit

Respirasi :24x/menit

Suhu :36.5oc

2) Abdomen

TFU : 2 jari di bawah pusat

Kontraksi Uterus :Baik

Kandung Kemih :Kosong

3) Genetalia

Vulva/vagina :Normal

Pengeluaran :Rubra

Perineum : Tidak ada robekan


121

c. Analisa

1) Diagnosa : P3A0 kala IV dengan keadaan ibu baik

a) Dasar :

(1) Bayi lahir spontan menangis kuat jam 07.18WIB

(2) Plasenta lahir lengkap spontan jam 07.23WIB

b) Kebutuhan :

(1) Kebutuhan ibu akan asupan nutrisi dan cairan

(2) Kebutuhan ibu akan istirahat yang cukup

(3) Pantauan kala IV

c) Masalah : Tidak ada

2) Masalah Potensial : Tidak Ada

3) Tindakan Segera : Tidak Ada

d. Penatalaksanaan

Tanggal : 02 oktober2022, Pukul : 07.38 WIB

1) Memberitahukan kepada ibu hasil pemeriksaan bahwa tidak terjadi

robekan jalanlahir.

Evaluasi: Ibu mengetahui hasil pemeriksaan.

2) Membersihkan perineum dan tubuh ibu, kemudian membersihkan tempat

tidur, dan mengenakan pakaian ibu yang bersih dan kering serta

memasang pembalut. Membiarkan ibu istirahat dan membantu ibu pada

posisi yangnyaman.

Evaluasi: Ibu sudah dibersihkan, dan merasakan nyaman dan lega.

3) Mengajari ibu dan keluarga cara melakukan massase uterus sampai

teraba keras dengan mengusap-ngusap perut ibu searah dengan jarum

jam, agar berkontraksi dengan baik dan mencegah terjadinyaperdarahan.


122

Evaluasi: Ibu dan keluarga bersedia melakukan masase uterus.

4) Menganjurkan ibu untuk makan dan minum teh manis agar ibu tidak

merasa lelah dan tenaga ibu bisa pulih kembali, ibu dianjurkan

meneruskan memberikan ASI kepadabayinya.

Evaluasi: Ibu makan nasi dan lauk serta minum teh manis, ibu juga

segera menyusui bayinya.

5) Menganjurkan ibu untuk tidak menahan buang air kecil agar tidak terjadi

infeksi saluran kemih dan mengajarkan ibu untuk membersihkan bagian

genitalianya dengan menggunakan sabun dan air bersih agar terjaga

kebersihannya.

Evaluasi: Ibu mengerti dengan apa yang dijelaskan petugas dan bersedia

melakukan anjuran yang telah diberikan.

6) Menganjurkan ibu untuk beristirahat agar tenaga ibu pulihkembali.

Evaluasi: Ibu bersedia beristirahat.

7) Setelah satu jam bayi lahir melakukan penimbang berat badan dan

mengukur panjang badan bayi serta memberikan imunisasi Vit K 0,5 mg

setelah bayi lahir, lalu memberikan salepmata.

Evaluasi: BB 4000 gram, PB 50 cm, Vit K dan salep mata sudah

diberikan.

8) Memfasilitasi rooming in dengan segera memberikan lagi ke ibunya untuk

segeradisusui.

Evaluasi: Ibu terlihat senang bisa bersentuhan langsung dengan bayinya

kemudian bayinya disusui.

9) Melakukan pemantauan kala IV setiap 15 menit pada jam pertama dan

setiap 30 menit pada jamkedua.


123

Evaluasi :Observasi telah dilakukan dan ditulis dalam partograf.

10) Membersihkan alat-alat dan menempatkan pada larutan klorin 0,5%

selama 10 menit untuk didekontaminasi, dan setelah 10 menit dicuci

dengan sabun dan dibilas dengan air mengalir dan bersih kemudian

disterilisasi dan membuang bahan yang sudah tidakdipakai.

Evaluasi :Semua peralatan sudah dibersihkan.

11) Melakukanpendokumentasian.

Evaluasi : Telah didokumentasikan.

Tabel 3.4 Pemantauan Kala IV Persalinan

Tekanan Tinggi Kontraksi Kandung


No Waktu Nadi Suhu Perdarahan
Darah Fundus Uteri Uterus Kemih

100/70 81 2 jari bawah


1 07.38 mmHg x/menit 36,50C Baik Kosong 250 cc
pusat

110/80 83 2 jari bawah


2 07.53 Baik Kosong 250 cc
mmHg x/menit pusat

120/80 86 2 jari bawah


3 08.08 Baik Kosong 100 cc
mmHg x/menit pusat

120/80 87 2 jari bawah


4 08.23 mmHg x/menit Baik Kosong 50 cc
pusat

120/80 89 3 jari bawah


5 08.53 36,50C Baik Kosong 50 cc
mmHg x/menit pusat

120/80 82 3 jari bawah


6 09.23 mmHg x/menit Baik Kosong 50 cc
pusat
Evaluasi: Telah didokumentasikan.
124

C. Asuhan Kebidanan Pada Masa Nifas

1. Asuhan Nifas 6 Jam

Tanggal Pengkajian : 02 Oktober 2022

Waktu Pengkajian : 13.20 WIB Tempat

Pengkajian : Klinik Pratama Azka Zayyan

Pengkaji : Jati Ningthias

a. DataSubyektif

1) Identitas/Biodata

Nama : Ny. L Nama : Tn.M

Umur : 33 Tahun Umur : 36 Tahun

Suku : Sunda Suku : Sunda

Agama : Islam Agama : Islam

Pendidikan : S1 Pendidikan : S1

Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Karyawan

Alamat : Kalibunder Regency.

2) Status Kesehatan

a) Keluhan

Ibu mengatakan kondisinya sudah baik dan tidak ada keluhan

b) Riwayat Ambulasi:

Ibu mengatakan sudah dapat berjalan dan turun dari tempat tidur

menuju kamar mandi walaupun masih agak lelah akibat proses

persalinan.
125

c) Pola Sehari-hari

Tabel 3.5 Pola Sehari-hari

No Pola sehari-hari Sebelum hamil Saat hamil Post Partum

Pola nutrisi
a. Makan
1 Frekuensi
2-3x/hari 2-3x/hari 2-3x/hari
Jenis makanan
Nasi, sayuran, Nasi, sayuran, Nasi, sayuran,
Makanan
daging,dll. daging,dll. daging,dll.
pantangan
Tidak ada Tidak ada Tidak ada

b. Minum
6-8 gelas / hari 6-8 gelas / hari 6-8 gelas/hari

Pola eliminasi
a. BAK
Frekuensi 1-2x/hari
4-5x/hari 4-5x/hari
Warna Jernih
Jernih Jernih
2 b. BAB
Frekuensi Belum BAB
1-2 hari 1x 1-2 hari 1x
Konsistensi
Padat Padat
Warna
Kuning Kuning

Pola istirahat dan


3 6-7 jam/hari 6-7 jam/hari 3 jam/hari
tidur

Personal hygiene
Mandi 2-3x/hari 2-3x/hari 1x/hari
Gosokgigi Saat mandi Saat mandi Saatmandi
4 Keramas 2-3 hari 1x 2-3 hari 1x Belum keramas
Perawatan Rutin Rutin Rutin
payudara
Perawatan vulva Setelah BAB dan Setelah BAB dan Setelah BAB
BAK BAK BAK

Mengerjakan
Mengerjakan Mengerjakan
pekerjaan rumah di
5 Pola aktifitas pekerjaan rumah pekerjaan rumah di
bantu keluarga
sendiri bantu keluarga
Normal
6 Normal Normal
Pola seksual
126

b. Data Objektif

1. Pemeriksaan Fisik

a) Keadaan Umum : Baik

Kesadaran : Compos

mentis Tanda-tandavital

Tekanandarah : 120/80 mmHg

Nadi :82x/menit

Respirasi :24x/menit

Suhu : 36.5oc

b) Kepala

Rambut : Bersih, berwarnahitam

Muka :Tidak ada oedema dan Tidak adacloasma

Mata : Konjungtiva merah muda, skrelaputih

Telinga : Simetris, Tidak adapengeluaran

Hidung : Simetris, Tidak adapengeluaran

Mulut : Bersih, warna bibirkemerahan

Gigi : Tidak adacaries

c) Leher

JVP : Tidak adapeningkatan

KGB : Tidak ada pembesaran

Kelenjar Tiroid : Tidak adapembengkakan

d) Dada dan Payudara

(1) Dada

Jantung :Normal
127

Paru-paru :Normal

(2) Payudara

Bentuk :Simetris

Puttingsusu :Menonjol

Pengeluaran :ASI

Rasanyeri : Tidak ada

Benjolan : Tidakada

e) Pemeriksaan Abdomen

(1) Inspeksi

Bentuk :Simetris

Striae :Ada

Bekasluka : Tidakada

(2) Palpasi

TFU : 3 jari di bawah pusat

Kontraksi Uterus :Baik

Kandung Kemih : Kosong

Diastasis Rekti :Normal

f) Ekstremitas Atas dan Bawah

(1) Atas

Bentuk :Simetris

Oedema : Tidak ada

KekuatanOtot : Baik

Pergerakan :Aktif

(2) Bawah

Oedema : Tidakada
128

Varices : Tidakada

Trombofeblitis : Tidakada

RefleksPatella :Positif

KekuatanOtot :Baik

Pergerakan :Aktif

g) Genetalia

Keadaan :Baik

Vulva/vagina :Normal

Oedema : Tidakada

Varices : Tidakada

Kelenjar Bartholini&scene : Tidak ada

Perineum :Utuh

Pengeluaran : Lochearubra

h) Anus

Haemoroid : Tidakada

2. Data Penunjang

Laboratorium

Hb : 11,9 gr/dl

Glukosa : Tidak dilakukan

Protein urine : Tidak dilakukan

c. Analisa

1) Diagnosa : P3A0 post partum 6 jam dengan

keadaan ibu baik


129

a) Dasar : Ibu mengatakan ini persalinan yang ketiga dan

belum pernah keguguran, ibu melahirkan tanggal

02 oktober 2022 pukul 07.18WIB

TFU : 2 jari di bawah pusat

Pengeluaran : Lochea rubra

b) Kebutuhan :

1) Konseling kebutuhan nutrisi dan istirahat

2) Konseling tanda bahayanifas

3) Teknik menyusui.

c) Masalah : Tidakada

2) Masalah Potensial : Tidakada

3) TindakanSegera : Tidakada

d. Penatalaksanaan

Tanggal : 02 oktober 2022, Pukul: 13.35 WIB

1) Memberitahukan ibu dan keluarga hasil pemeriksaan bahwa keadaan

umum ibu secara keseluruhan baik,TD 120/80 mmHg, N : 82x/menit, S :

36,50C, R : 24x/menit, kontraksi uterus :baik.

Evaluasi: Ibu dan keluarga menerima informasi dan penjelasan dari bidan

mengenai hasil pemeriksaan yang sudah dilakukan yaitu keadaan ibu sehat

dan perasaan ibu sangat senang.

2) Memberitahukan dan menjelaskan tanda-tanda bahaya post partum

seperti demam tinggi, perdarahan yang banyak, sakit kepala yang hebat,

bendungan pada ASI/bengkak pada payudara, bila ibu menemukan salah

satu tanda dan gejala yang sudah disebutkan, ibu atau suami harus segera

memberitahu atau menghubungi petugaskesehatan.


130

Evaluasi: Ibu dan suami mengerti dan memahami serta bersedia

menghubungi petugas jika salah satu hal tersebut terjadi pada ibu.

3) Mengajarkan teknik menyusui yang baik dan benar yaitu: keluarkan ASI

sedikit, oleskan pada puting susu untuk melembabkan puting agar tidak

lecet, kemudian tempelkan puting susu pada pipi bayi, biarkan bayi

mencari puting dan masukkan seluruh puting sampai di daerah

hitam/aerola disekitar puting. Kalau sudah kenyang bayi akan

melepaskannyasendiri.

Evaluasi: Ibu mengerti dan mampu melaksanakan tekhnik telah dijelaskan.

4) Menganjurkan ibu untuk merawat dan menjaga kebersihan perineum dan

vulva yaitu dengan cara membasuh daerah kemaluan dari arah depan

kebelakang dibilas dengan air dingin dan dikeringkan setiap habis

BAB/BAK dan mengganti pembalut setiap BAB danBAK.

Evaluasi: Ibu mengerti dan akan menjaga kebersihan organ

kewanitaannya

5) Memberitahukan ibu tentang makanan yang harus dikonsumsi, hal ini

penting untuk pemulihan ibu seperti sayuran, ikan, buah-buahan danTidak

ada makananpantangan.

Evaluasi: Ibu mengerti dengan penjelasan bidan dan akan melakukannya.

6) Menganjurkan kepada ibu untukmemberikan ASI Eksklusif yaitu ASI yang

diberikan pada bayi berusia 0-6 bulan dan tidak memberikan makanan

tambahanapapun.

Evaluasi: Ibu mengerti dan akan memberikan ASI Eksklusif yaitu ASI yang

diberikan pada bayi berusia 0-6 bulan dan tidak memberikan makanan

tambahan apapun.
131

7) Memberitahu ibu bahwa akan dilakukan kunjungan kerumah untuk

pemeriksaan ibu dan bayi, pada tanggal 08 oktober2022

Evaluasi: Ibu bersedia

8) Melakukanpendokumentasian.

Evaluasi: Telah didokumentasikan


132

2. Asuhan Masa Nifas 6 Hari

Tanggal Pengkajian : 08 Oktober 2022

Waktu Pengkajian : 08.00WIB

Tempat Pengkajian : RumahNy.L

Pengkaji : Jati Ningthias

a. Data Subyektif

Ibu mengatakan bahwa keadaan dirinya dan bayi sehat, tidak ada

keluhan apapun.

b. Data Obyektif

1) Pemeriksaan fisik

a) Keadaan umum : Baik

Kesadaran :Composmetis

Emosi :Stabil

Tanda – tanda vital

Tekanandarah : 120/80 mmHg

Nadi :80x/menit

Respirasi :22x/menit

Suhu :36.5oc

b) Kepala

Rambut : Bersih,berwarna hitam

Muka : Tidak ada oedema dancloasma

Telinga : Simetris, Tidak adapengeluaran

Hidung : Simetris, Tidak adapengeluaran

Mulut : Bersih, bibir tidakpucat

Gigi : Tidak adakaries


133

c) Leher

JVP : Tidak ada peningkatan

KGB : Tidak ada pembesaran

Kelenjartiroid : Tidak ada pembengkakan

d) Dada dan Payudara

(1) Dada

Jantung : Normal

Paru-paru : Normal

(2) Payudara

Bentuk :Simetris

Puttingsusu :Menonjol

Pengeluaran :ASI

Rasanyeri : Tidak ada

Benjolan : Tidakada

e) PemeriksaanAbdomen

(1) Inspeksi

Bentuk :Simetris

Striae :Ada

Bekas Luka : Tidakada

(2) Palpasi

TFU : Tidakteraba

Kandung kemih :Kosong

Diastasis Rekti :Normal


134

f) Ekstremitas atas dan bawah

(1) Atas

Bentuk :Simetris

Oedema : Tidakada

Kekuatan otot :Baik

Pergerakan :Aktif

(2) Bawah

Oedema : Tidakada

Varises : Tidakada

Reflek patella : Positif kanan dan kiri

Kekuatan otot :Baik

Pergerakan :Aktif

Homansign :Negatif

g) Genetalia

Keadaan :Baik

Vulva/Vagina :Normal

Oedema : Tidakada

Varises : Tidakada

Kelenjar Bartholini & Skene : Tidak ada

Perineum :Utuh

Lochea :Sanguilenta

Warna : Merahkecoklatan

Konsistensi :Encer

h) Anus

Haemoroid : Tidakada
135

2) Data Penunjang

Laboratorium

HB : 11,9 gr/dl

Glukosa : Tidak dilakukan

ProteinUrine : Tidak dilakukan

c. Analisa

1) Diagnosa : P3A0Post partum 6 hari dengan keadaan ibu baik

a) Dasar : Ibu melahirkan anak yang ketiga, belum Pernah

keguguran. pukul 07.18WIB

TFU : Tidak teraba

Lochea :Sanguilenta

b) Masalah : Tidakada

c) Kebutuhan : Konseling dan informasi kebutuhan

istirahat, nutrisi, tanda bahaya post partum .

2) Masalah Potensial : Tidakada

3) Tindakan Segera : Tiidakada

d. Penatalaksanaan

Tanggal : 08 Oktober 2022, Jam : 08.15 WIB

1) Memberitahu ibu hasil pemeriksaan bahwa ibu secara keseluruhan

dalam keadaan sehat.

Evaluasi: Ibu mengetahui hasil pemeriksaan dan ibu merasa senang.

2) Menganjurkan kepada ibu untuk istirahat yang cukup baik pada siang

hari ataupun malam hari, serta makan makanan yang bergizi dan

mengkonsumsi sayuran dan buah-buahan.


136

Evaluasi: Ibu mengerti tentang apa yang sudah dijelaskan dan ibu akan

berusaha memenuhinya.

3) Menjelaskan kembali tentang tanda bahaya postpartum dan tanda

bahaya bayi seperti demam yang tinggi, keluar darah dari jalan lahir

yang banyak, pusing yang hebat, dan rahim tidak keras atau lembek,

kemudian untuk bayi apabila bayi tidak mau menetek, muntah, panas

yang tinggi lebih dari 37,5°c, dan bayikuning.

Evaluasi: Ibu dapat sedikit menjelaskan kembali tanda bahaya pada ibu

dan bayi

4) Menganjurkan kembali kepada ibu untuk memberikan ASI Eksklusif

yaitu ASI yang diberikan pada bayi berusia 0-6 bulan dan tidak

memberikan makanan tambahan apapun.

Evaluasi: Ibu mengerti dan akan memberikan ASI pada bayiberusia 0-6

bulan dan tidak memberikan makanan tambahan apapun.

5) Memberitahu ibu akan dilakukan kunjungan ulang pada tanggal 2

Februari 2022 atau ibu boleh datang kapan saja jika ada keluhan.

Evaluasi: Ibu mengerti dan akan segera datang bila ada keluhan serta

ibu bersedia dilakukankunjungan ulang pada tanggal 2 februari2021.

6) Melakukanpendokumentasian.

Evaluasi: Telah didokumentasikan.


137

3. Asuhan Masa Nifas 2 Minggu

Tanggal Pengkajian : 16 Oktober2022

Waktu Pengkajian : 09.30WIB

Tempat Pengkajian : Klinik Pratama Azka Zayyan

Pengkaji : Jati Ningthias

a. Data Subyektif

1) Ibu mengatakan bahwa keadaan dirinya dan bayi sehat.

2) Ibu mengatakan nafsu makan cukup baik dan Tidak ada makanan

yang dipantang

3) Ibu mengatakan bayinya bisa menyusu ASI dengan kuat dan banyak.

4) Ibu mengatakan bahwa pendarahan sudah berwarna bening

5) BAB dan BAK lancer dan Tidak ada keluhan.

b. Data Obyektif

1) Pemeriksaan fisik

(a) Keadaan umum : Baik

Kesadaran : Composmentis

Emosi : Stabil

Tanda – tanda vital

Tekanandarah : 120/80

mmHg Nadi :80x/menit

Respirasi :24x/menit

Suhu :36.5oc

(b) Kepala

Rambut : Bersih, berwarna hitam

Muka : Tidak ada oedema dan cloasma


138

Telinga : Simetris, Tidak ada pengeluaran

Hidung : Simetris, Tidak ada pengeluaran

Mulut : Bersih, bibir tidak pucat

Gigi : Tidak ada karies

(c) Leher

JVP : Tidak ada peningkatan

KGB : Tidak ada pembesaran

Kelenjar tiroid : Tidak ada pembengkakan

(d) Dada dan Payudara

(1) Dada

Jantung : Normal

Paru-paru : Normal

(2) Payudara

Bentuk :Simetris

Puttingsusu :Menonjol

Pengeluaran :ASI

Rasanyeri : Tidak ada

Benjolan : Tidakada

(e) Pemeriksaan Abdomen

(1) Inspeksi

Bentuk :Simetris

Striae :Ada

BekasLuka : Tidak ada

(2) Palpasi

TFU : Tidak teraba


139

Kandung kemih : Kosong

Diastasis Rekti :Normal

(f) Ekstremitas atas dan bawah

(1) Atas

Bentuk :Simetris

Oedema : Tidakada

Kekuatanotot :Baik

Pergerakan :Aktif

(2) Bawah

Oedema : Tidakada

Varises : Tidakada

Reflekpatella : Positif kiri dan kanan

Kekuatanotot :Baik

Pergerakan :Aktif

Homansign :Negatif

(g) Genetalia

Keadaan :Baik

Vulva/Vagina :Normal

Oedema : Tidakada

Varises : Tidak ada

Kelenjar Bartholini : Tidak ada

Perineum :Utuh

Lochea :Serosa

Warna : Darah berwarnakekuningan

Konsistensi :Encer
140

(h) Anus

Haemoroid : Tidakada

c. Analisa

1) Diagnosa : P3A0 Post partum 2minggu

a) Dasar : Ibu melahirkan anak yang ketiga,Belum

Pernah keguguran, ibu Melahirkan tanggal 02

oktober 2022 pukul 07.18 WIB

TFU : Sudah tidak teraba

Lochea :Serosa

b) Masalah : Tidakada

c) Kebutuhan : konseling dan informasi kebutuhanistirahat,

nutrisi, tanda bahaya postpartum beserta Kb.

2) Masalah Potensial : Tidakada

3) TindakanSegera : Tiidakada

d. Penatalaksanaan

Tanggal : 16 Oktober 2022, Pukul : 09.45 WIB

1) Memberitahu ibu hasil pemeriksaan bahwa ibu secara keseluruhan dalam

keadaansehat.

Evaluasi: Ibu mengetahui hasil pemeriksaan dan ibumerasa senang.

2) Menganjurkan kepada ibu untuk istirahat yang cukup baik pada siang

hari ataupun malam hari, serta makan makanan yang bergizi dan

mengkonsumsi sayuran danbuah-buahan.

Evaluasi: Ibu mengerti tentang apa yang sudah dijelaskan dan

ibuakanberusahamemenuhinya.
141

3) Memberikan konseling kepada ibu tentang KB yang tidak menghambat

produksi ASI (Air Susu Ibu) yaitu menggunakan KB suntik 3 bulan atau

IUD. Memberitahu ibu kapan sebaiknya waktu menggunakan KB yaitu

ketika darah nifas bersih, sebelum berhubungan intim dengan suami dan

apabila ibu telah mendapathaid.

Evaluasi: Ibu mengerti dan tahu apa yang dijelaskan oleh bidan

mengenai KB Yang tidak mengambat produksi ASI dan ibu berencana

akan menggunakan KB suntik 3 bulan.

4) Menganjurkan ibu untuk kunjungan ulang pada 30 oktober 2022 atau

datang kapan saja jika ada keluhan atau jika ada sesuatu yang perlu

dikonsultasikan

Evaluasi: Ibu mengerti dan bersedia melakukan kunjungan ulang pada

30 oktober 2022 dan akan segera datang bila ada keluhan atau sesuatu

yang perlu dikonsultasikan serta ibu bersedia melakukan

kunjunganulang.

5) Melakukanpendokumentasian.

Evaluasi: Telah didokumentasikan.


142

D. Asuhan Kebidanan Pada Bayi Baru Lahir (BBL)

1. Asuhan Bayi Baru Lahir (BBL) 6 jam

Tanggal Pengkajian : 02 Oktober2022

Waktu Pengkajian : 13.20WIB

Tempat Pengkajian : Klinik Pratama Azka Zayyan

Pengkaji : Jati Ningthias

a. Data Subjektif

1) Identitas

Nama Bayi : Bayi Ny.L

Tanggal Lahir : 02 Oktober 2022

Jenis Persalinan : Normal

Berat Badan : 4000 gram

Panjang Badan : 50 cm

Jenis Kelamin : Perempuan

Nama Ibu :Ny.L Nama Suami : Tn.M

Umur :33 Tahun Umur : 36 tahun

Suku :Sunda Suku : Sunda

Agama :Islam Agama : Islam

Pendidikan :S1 Pendidikan : S1

Pekerjaan :IRT Pekerjaan : Karyawan

Alamat : Kalibunder Regency

2) StatusKesehatan

a) Riwayat penyakit kehamilan

(1) Pendarahan : Tidak ada


143

(2) Preeklampsia : Tidak ada

(3) Eklampsia : Tidak ada

(4) Penyakit kelamin : Tidak ada

b) Kebiasaan waktu hamil

(1) Makanan : 3-4x sehari, Tidak ada pantangan

(2) Obat-obatan/jamu : Tidak ada

(3) Meroko : Tidak ada

(4) Lain-lain : Tidak ada

c) Riwayat persalinan sekarang

(1) Jenis persalinan :Normal

(2) Ditolong oleh : Mahasiswa kebidanan

(3) Ketuban pecah : jam 06.50 WIB

Warna :Jernih

(4) Komplikasi persalinan

Ibu : Tidakada

Bayi : Tidakada

d) Riwayat Eliminasi : Bayi sudah BAK dan BAB

e) Riwayat Pemberian : Vit K dan Salep mata obat

f) Riwayat Menyusui : Bayi sudah bisa menyusui


144

b. DataObjektif

1) PemeriksaanFisik

a) Keadaan Umum : Baik

Menangis :Kuat

Pergerakan :Aktif

Kulit :Kemerahan

Tanda-tanda vital

Denyut jantung :128x/menit

Respirasi :46x/menit

Suhu : 36,5oc

Ukuran BB : 4000 gram

Ukuran PB :50 cm

b) Kepala

(1) Ubun-ubun :Datar

(2) Sutura,molase :Normal

(3) Pembengkakan : Tidak ada

(4) Ukuran lingkar kepala : 34 cm

(5) Caput sucedanium : Tidak ada

(6) Caput haematum : Tidak ada

c) Mata

(1) Bentuk :Simetris

(2) Tanda-tanda infeksi : Tidak ada

(3) Pendarahan pada korea : Tidak ada

(4) Reflek pupil :Positif

(5) Reflek mengedip :Positif


145

d) Telinga

(1) Bentuk :Simetris

(2) Hubungan letak antara mata dan telinga :Simetris

(3) Keadaan :Baik

(4) Pengeluaran : Tidak ada

e) Hidung

(1) Bentuk :Simetris

(2) Keadaan :Baik

(3) Pengeluaran : Tidakada

f) Mulut

(1) Bibir dan langit-langit :Normal

(2) Periksa adanya sumbing : Tidak ada

(3) Refleks rooting :Positif

(4) Refleks sucking :Positif

(5) Refleks swallowing :Positif

g) Leher

(1) Pembengkakan : Tidak ada

(2) Benjolan : Tidak ada

(3) Reflek tonicneck : Tidak dilakukan

h) Dada

(1) Bentuk :Simetris

(2) Puting :Menonjol

(3) Frekuensi bunyi nafas :46x/menit

(4) Frekuensi bunyi jantung :128x/menit

(5) Pembesaran mammae : Tidakada


146

i) Bahu, lengan dan tangan

(1) Gerakan :Normal

(2) Bentuk :Simetris

(3) Jumlah jari : Lengkap, 10jari

(4) Refleks grasping :Positif

j) Sistem saraf

Refleks moro :Positif

k) Abdomen

(1) Bentuk :Simetris

(2) Benjolan tali pusat : Tidak ada (saat menangis)

(3) Pendarahan tali pusat : Tidak ada

(4) Benjolan : Tidak ada

l) Genitalia

(1) Bentuk : Simetris

(2) Vagina berlubang : Ada

(3) Uretra berlubang : Ada

(4) Labia mayora dan minora : t.a.k

(5) Miksi dalam24jam : Ada

m) Tungkai dan kaki

(1) Gerakan :Aktif

(2) Bentuk :Simetris

(3) Jumlah jari : Lengkap, 10jari

(4) Refleks walking : Tidak dilakukan

(5) Refleks babinsky :Ada


147

n) Punggung

(1) Pembengkakan : Tidakada

(2) Cekungan : Tidakada

o) Anus

(1) Anus berlubang :Ada

(2) Pengeluaran mekonium : Ada dalam 24jam

(3) Warna mekonium :Kehitaman

p) Kulit

(1) Verniks : Tidakada

(2) Warna :Kemerahan

(3) Pembengkakan : Tidakada

(4) Tanda lahir : Tidakada

(5) Bercak hitam : Tidakada

(6) Lanugo :Ada

c. Analisa

1) Diagnosa

Neonatus cukup bulan sesuai masa kehamilan usia 6 jam dengan keadaan

baik

a) Dasar : Usia kehamilan 39 Minggu Bayi lahir pada tanggal 02 oktober

2022 pukul 07.18WIB

b) Masalah : Tidak ada

c) Kebutuhan :

(1) Kebutuhan bayi akan pencegahan infeksi dan rasa hangat

(2) Perawatan tali pusat

(3) ASI Ekslusif


148

2. Masalah Potensial : Tidakada

3. TindakanSegera : Tidakada

d. Penatalaksanaan

Tanggal : 02 oktober 2022, Pukul: 13.25 WIB

1) Memberitahukan ibu dan keluarga mengenai hasil pemeriksaan. Bahwa pada

saat ini bayinya dalam keadaansehat.

Evaluasi: Ibu mengetahui hasil pemeriksaan bahwa bayinya dalam keadaan

sehat, ibu dan keluarga sangat senang.

2) Menjaga kehangatan dan kebersihan bayi dengan menggunakan kain kering

danbersih.

Evaluasi: Bayi dibungkus oleh kain kering dan selimut.

3) Memberitahukan kepada ibu dan keluarga bahwa jika baju bayi basah, baik

terkena BAK/BAB atau pun terkena tumpahan air, maka baju tersebut harus

segera diganti. Jangan pernah membiarkan bayi dalam kondisi pakaian

basah. Jaga ruangan agar tetap hangat. Janga nmembuka jendela lebar-

lebar, jangan sering membukapintu.

Evaluasi: Ibu dan keluarga mengetahui serta mengerti apa yang telah

dijelaskan, dan dapat sedikit mengulang apa yang telah dijelaskan.

4) Memberitahukan cara-cara perawatan talipusat yaitu:

a) Tali pusat dicuci setiap hari dan apabila terlihatkotor

b) Tidak memberi ramuan apapun pada talipusat

c) Tidak mengompres talipusat dengan alkohol danbetadine.

d) Talipusat hanya ditutup dengan kasa yang bersih dankering

Evaluasi: Ibu mengetahui cara perawatan talipusat yang prinsipnya bersih

dan kering.
149

5) Memberitahukan ibu supaya hanya memberikan ASI untuk bayinya sampai

dengan usia bayinya mencapai 6 bulan. Setelah bayinya berusia lebih dari 6

bulan, baru bisa diberikan makanan pendamping ASI dengan terus

memberikan ASI hingga bayi berusia 2tahun.

Evaluasi: Ibu akan berusaha memberikan ASI eksklusif.

6) Memberitahu ibu dan keluarga mengenai tanda bahaya pada bayi, apabila

bayi demam, kejang, tidak mau menetek, dan warna kulit bayi menjadi kuning

maka ibu atau keluarga harus segera membawa bayi ketempat tenaga

kesehatan.

Evaluasi: Ibu mengetahui tanda bahaya pada bayi dan ibu atau keluarga

akan segera kepetugas kesehatan jika salah satu tanda tersebut ada pada

bayinya.

7) Memberikan imunisasi Hepatitis-B dan memberitahu ibu tentang manfaat

pemberian imunisasi Hepapatis-B yaitu untuk mencegah terjadinya penyakit

hepatitis atau kerusakan hati dan memberikan suntikan imunisasi HB0 di

paha sebelahkanan.

Evaluasi: Ibu mengerti dan Hb0 sudah diberikan dipaha kanan.

8) Memberitahu ibu untuk menyusui bayinya minimal 2 jam sekali dan

bangunkan bayi tiap 2 jam.

Evaluasi: Ibu mengetahui bahwa bayi harus sering menyusu, minimal 2 jam

sekali.

9) Menganjurkan ibu untuk menjemur bayinya pada pagi hari kurang lebih 15

menit bagian depan dan 15 menit bagian belakang. Memberitahu manfaatnya

yaitu untuk mencegah bayi kuning.

Evaluasi: Ibu mengerti dan akan melakukan anjuran.


150

10) Memberitahu ibu jadwal kunjungan yaitu pada tanggal 08 oktober2022.

Evaluasi: Ibu mengetahui jadwal kunjungan pada tanggal 08 oktober 2022.

11) Melakukanpendokumentasian

Evaluasi: Telah didokumentasikan.


151

2. Asuhan Bayi Baru Lahir 6 Hari

Tanggal Pengkajian : 08 oktober 2022

Waktu Pengkajian : 09.00 WIB

Tempat Pengkajian : Rumah Ny.L

Pengkaji : Jati Ningthias

a. Data Subjektif

a. Ibu mengatakan bayinya sehat, bayi menyusu dengan kuat.

2) Ibu mengatakan tali pusat bayinya sudah lepas kemarin.

b. Data Objektif

1) Pemeriksaan Umum

Keadaanumum :Baik

Kesadaran :Composmentis

BB :4100gram

PB :50cm

LK :34cm

LD :32cm

Denyut Jantung :138x/menit

Respirasi :40x/menit

Suhu :36.5o c

2) PemeriksaanFisik

a. Mata :Normal, refleks mengedip dan refleks pupil positif

b. Hidung :Normal, Tidak ada kotoran

c. Mulut :Normal, refleks rooting, sucking,swallowing (positif)

d. Leher :Normal, Tidak ada pembengkakan

e. Dada :Normal, Tidak ada bunyi tambahan


152

f. Abdomen : Bentuk datar, tali pusat sudah lepas

g. Genetalia : Normal, Tidak ada kelainan

h. Anus : Normal, Tidak adakeluhan

i. Ekstremitas

Atas : Pergerakan aktif, refleks graps positif

Bawah : Pergerakan aktif, refleks babinsky positif

j. Kulit : Warna kemerahan

c. Analisa

1) Diagnosa

Neonatus cukup bulan sesuai masa kehamilan usia 6 hari dengan

keadaan baik

a. Dasar : Bayi lahir usia kehamilan 39 minggu pada tanggal

02 oktober 2022, pukul 07.18 WIB

b. Masalah : Tidak ada

c. Kebutuhan : Konseling kebutuhan dasar bayi

2) Masalah Potensial : Tidak ada

3) Tindakan Segera : Tidak ada

d. Penatalaksanaan

Tanggal : 08 oktober 2022, Jam : 09.30 WIB

1) Memberitahuhasilpemeriksaanbahwabayiibudalamkeadaansehat.

Evaluasi: Ibu mengetahuihasil pemeriksaan bahwa bayi dalam keadaan

sehat, ibu merasasenang.

2) Mengingatkan kembali ibu untuk memberikan ASIeksklusif.

Evaluasi: Ibu akan memberikan ASI eksklusif.

3) Mengingatkan kembali ibu untuk selalu menjaga kehangatanbayinya.


153

Evaluasi: Ibu akan selalu menjaga kehangatan bayinya.

4) Mengingatkan kembali tentang tanda-tanda bahaya pada bayi yaitu seperti

bayi tidak mau menetek, kuning, demam, kejang dan diare dan

menganjurkan pada ibu untuk segera membawa bayinya ketenaga

kesehatan bila mendapati tanda-tanda bahayatersebut.

Evaluasi: Ibu mengetahui dan akan segera membawa bayinya ke tenaga

kesehatan bila terdapat tanda-tanda bahaya tersebut padabayinya.

5) Memberitahu jadwal kunjungan ulang pada tanggal 16 oktober2022.

Evaluasi: Ibu mengetahui jadwal kunjungan ulang pada tanggal 16 oktober

2022.

6) Melakukanpendokumentasian.

Evaluasi: Telah didokumentasikan.


154

a. Asuhan Bayi Baru Lahir 2 minggu

TanggalPengkajian : 16 oktober 2022

WaktuPengkajian : 09.00WIB

Tempat Pengkajian : Klinik Pratama Azka Zayyan

Pengkaji : Jati Ningthias

a. Data Subjektif

1) Ibu mengatakan bayinya dalam keadaan sehat

2) Ibu mengatakan hanya memberikan ASI saja untuk bayinya dan

bayinya menyusu kurang lebih 2-4 jam sekali

3) Ibu mengatakan bayinya buang air kecil kurang lebih 6 kali setiap

hari dan buang air besar kurang lebih 2-3 kali setiap hari dengan

konsistensi sedikitencer.

b. Data Objektif

1) Pemeriksaan umum

Keadaan umum :Baik

Kesadaran : Composmentis

Suhu : 36.5oc

Berat badan : 4400gram

Panjang badan : 51cm

2) Pemeriksaanfisik

a. Mata : Normal, refleks mengedip dan refleks pupil positif

b. Hidung : Normal, Tidak ada kotoran

c. Mulut : Normal, refleks rooting, sucking swallowing(positif)

d. Leher : Normal, Tidak ada pembengkakan

e. Dada : Normal, Tidak ada bunyi tambahan


155

f. Abdomen : Bentuk datar, tali pusat sudah lepas

g. Genetalia : Normal, Tidak ada kelainan

h. Anus : Normal, Tidak adakeluhan

i. Ekstremitas

a. Atas : Pergerakan aktif, refleks grapspositif

b. Bawah : Pergerakan aktif, refleks babinskypositif

j. Kulit : Warna kemerahan

c. Analisa

1) Diagnosa

Neonatus cukup bulan sesuai masa kehamilan usia 2 minggu.

a. Dasar : Bayi lahir usia kehamilan 39 minggu pada tanggal 02 oktober

2022 pukul 07.18 WIB.

b. Masalah : Tidakada

c. Kebutuhan : Konseling kebutuhan dasar bayi

2) Masalah Potensial : Tidakada

3) TindakanSegera : Tidakada

d. Penatalaksanaan

Tanggal : 16 oktober 2022, Pukul : 09.30 WIB

1) Memberitahuhasilpemeriksaanbahwabayiibudalamkeadaansehat.

Evaluasi: Ibu mengetahui hasil pemeriksaan bahwa bayi dalam keadaan

sehat, ibu merasa senang.

2) Menganjurkan ibu untuk tetap memberikan ASInya sesering mungkin,

kapan saja bayimau.

Evaluasi: Ibu mengerti dan ibu sudah melakukannya


3) Memberikan konseling mengenai imunisasi dan memberitahu kepada ibu

agar membawa bayinya ke posyandu atau kebidan untuk diimuniasi BCG,

dan polio1.

Evaluasi: Ibu akan datang keposyandu untuk Imunisasi bayinya tepat usia

bayinya 40hari.

4) Memberitahu ibu agar mengimunisasi secara lengkap bayinya sampai usia 9

bulan serta menganjurkan kepada ibu untuk selalu membawa bayinya ke

posyandu setiap bulan sampai usia 5 tahun untuk ditimbang, melihat

pertumbuhan dan perkembanganbayinya.

Evaluasi: ibu mengerti dengan penjelasan yang disampaikan dan akan

melakukannya

5) Mengingatkan kembali tentang tanda-tanda bahaya pada bayi yaitu seperti

bayi tidak mau menetek, kuning, demam, kejang dan diare dan menganjurkan

pada ibu untuk segera membawa bayinya ketenaga kesehatan bila mendapati

tanda-tanda bahayatersebut.

Evaluasi: Ibu mengetahui dan akan segera membawa bayinya ketenaga

kesehatan bila terdapat tanda-tanda bahaya tersebut pada bayinya.

6) Memberitahu ibu akan dilakukan kunjungan ulang dirumah ibu pada tanggal

16 Februari 2022 dan menganjurkan kepada ibu untuk segera membawa

bayinya bila ada masalah padabayinya.

Evaluasi: Ibu mengetahui jadwal kunjungan ulang pada tanggal 16 Februari

2022 dan akan membawa bayinya bila ada masalah pada bayinya.

7) Melakukanpendokumentasian.

Evaluasi: Telah didokumentasikan.

156
BAB IV

PEMBAHASAN

A. Identifikasi Masalah

1. Kehamilan

a. Kunjungan Pertama

Dilakukan pemeriksaan kehamilan pada Ny. L pada

tanggal 22 September 2022 dengan usia kehamilan 38 minggu,

Ibu mengatakan tidak memiliki keluhan dan ingin mengetahui

kondisi kehamilannya, setelah dilakukan pemeriksaan tidak

ditemukan masalah pada ibu dan tanda bahaya kehamilan.

b. Kunjungan Kedua

Dilakukan pemeriksaankehamilan pada Ny.L tanggal 29

September 2022 dengan usia kehamilan 39 minggu, ibu

mengatakan tidak ada keluhan dan dilakukan pemeriksaan

kehamilan, setelah dilakukan pemeriksaan tidak ditemukan

masalah dan tanda bahaya.

2. Persalinan

Ibu datang pada tanggal 02 Oktober 2022 jam 01.40 WIB dengan

keluhan mules dan sudah keluar lendir bercampur darah sejak jam

22.00 WIB tetapi belum keluar air-air, ibu mengatakan mulesnya

teratur dansering.

a. Kala I: Ibu mengatakan keluar lendir bercampur darah dari jalan

lahir, dan belum keluar air-air. Mules yang dirasakan semakin kuat

dan sering dilakukan observasi sampai pembukaan lengkap. Kala

I pada Ny.L berlangsung kurang lebih 7jam.

157
158

b. Kala II: Persalinan berjalan dengan normal, diawali dengan tanda

dan gejala kala II, merasa ingin meneran bersamaan dengan

terjadinya kontraksi, ibu merasakan adanya peningkatan tekanan

pada rektum dan vaginanya, perineum menonjol, vulva-vagina dan

sfingter ani membuka, meningkatnya pengeluaran lendir

bercampur darah. Kala II berlangsung selama kurang lebih 1 jam.

c. Kala III: Ibu mengatakan perutnya masih terasa mules dan ibu

merasa lelah. Pada pemeriksaan abdomen TFU setinggi pusat,

uterus membundar, kontraksi baik dan kandung kemih kosong.

Setelah melakukan peregangantali pusat terkendali dan

melakukan dorsocranial, terlihat adanya tanda-tanda pelepasan

plasenta yaitu semburan darah, tali pusat memanjang dan uterus

globuler. Kala III yaitu proses pengeluaran plasenta yang

berlangsung selama kurang lebih 05menit.

d. Kala IV: Ibu mengatakan lemas dan masih terasa mules. Tidak

ditemukan adanya masalah pada 2 jam pertama setelah

melahirkan.

3. Nifas

a. Pada masa nifas 6 jam pertama Ny.L mengatakan kondisinya saat

ini sudah merasa baik dan tidak ada keluhan. Ibu melakukan

mobilisasi setelah 2 jam melahirkan, ibu mampu turun dari tempat

tidur setelah 2 jam nifas, sekarang ibu mampu berjalan, dan ibu

tidak merasakanpusing.

b. Pada masa nifas 6 hari, yaitu pada tanggal 08 Oktober 2022 Ny.L
159

mengatakan bahwa ibu merasa baik dan sehat setelah 6 hari dari

melahirkan dan tidak adakeluhan.

c. Pada masa nifas 2 minggu, yaitu padatanggal 16 Oktober 2022

Ny.L mengatakan bahwa keadaan ibu dan bayinya sehat dan tidak

ada keluhan masalah ASI, nutrisi dan eliminasi serta masalah

lainnya.

4. Bayi Baru Lahir

a. Pada bayi Ny.L usia 6 jam bayi diberikan suntikkan Hb-0 dan tidak

terdapat masalah padabayi

b. Pada bayi Ny.L usia 6 hari ibu mengatakan tali pusat puput pada

hari ke-6 Bayi menyusu secara on demand. Dan tidak terdapat

masalah padabayi.

c. Pada bayi Ny. L usia 2 minggu tidak terdapat masalah pada bayi.

dan ibu mengatakan sudah mengimunisasi bayinya ke Klinik

Pratama Azka Zayyan.

B. Pembahasan Masalah

1. Asuhan Kehamilan

a. Asuhan Kebidanan Pada Masa Kehamilan

1) KunjunganPertama

Hasil anamnesa dan pemeriksaan pada Ny. L pada tanggal 22

September 2022 dengan usia kehamilan 38 minggu, ibu mengatakan

tidak ada keluhan dan tidak ditemukan tanda bahaya.

Asuhan kebidanan yang diberikan yaitu diantaranya

menjelaskan kepada ibu hasil pemeriksaan, usia kehamilan dan

tafsiran persalinan. Menjelaskan tentang pola istirahat dan pola

nutrisi, memberitahu ibu tanda-tanda bahaya pada kehamilan,


160

memberitahu tanda-tandapersalinan, dan menganjurkan kepada ibu

dan suami untuk mempersiapkan hal-hal yang berkaitan dengan

proses persalinan seperti uang, kendaraan, dan donor darah untuk

mengantisipasi masalah kegawatdaruratan, memberikan ibu terapi

tablet penambah darah dan menjelaskan cara meminumnya yang

baik serta menjelaskan efek samping dari minum tablet penambah

darah tersebut, memberikan informasi mengenai penjelasan

terhadap keluhan sakit pinggang yang dialaminya merupakan suatu

kondisi fisiologis atau normal, Serta menjadwalkan kunjungan ulang

setelah 1 minggu yaitu pada tanggal 29 September 2022 atau

segera datang kembali ke tenaga kesehatan apabila ada keluhan

dantanda-tandapersalinan.

2) Kunjungan Kedua

Pada kunjungan kedua yang dilakukan di Klinik Ny.L dengan usia

kehamilan 39 minggu, Ibu mengatakan tidak ada keluhan dan

dilakukan pemeriksaan kehamilan, setelah dilakukan pemeriksaan

tidak ditemukan masalah dan tanda bahaya.

Asuhan kebidanan yang diberikan yaitu memberitahu ibu hasil

pemeriksaan dan usia kehamilan ibu, memberitahu ibu tentang pola

nutrisi, memberitahu ibu mengenai pentingnya kebersihan diri,

terutama perawatan vulva, mengingatkan kembali ibu tentang tanda-

tanda persalinan, dan memberitahu ibu untuk melakukan kunjungan

ulang satu minggu kemudian pada tanggal 05 Oktober 2022 apabila

belum terdapat tanda-tanda persalinan, atau segera datang apabila

terdapat keluhan dan tanda-tanda persalinan.


161

a) Penatalaksanaan MenurutTeori

Pelayanan pemeriksaan kehamilan harus memenuhi standar

pelayanan antenatal yaitu 10T yang terdiri atas timbang berat badan

dan ukur tinggi badan, ukur tekanan darah, ukur LILA, ukur TFU,

menentukan letak janin dan menghitung detak jantung janin,

pemberian imunisasi TT, pemberian tablet Fe minimal 90 tablet, tes

laboratorium, temu wicara, tatalaksana (Prawirohardjo, 2016).

b) Kesenjangan Teori Dengan Asuhan Kebidanan Yang Diberikan

Setelah dilakukan pemeriksaan asuhan kehamilan yang

diberikan pada Ny.L sudah sesuai dengan standar pelayanan

kehamilan yaitu ”10T” tidak terdapat kesenjangan atau ketidak

sesuaian antara asuhan yang diberikan dengan asuhan yang

terdapat dalam teori.

2. Asuhan Persalinan

a. Asuhan Kebidanan Pada Masa Persalinan

Asuhan yang diberikan terhadap Ny.L pada saat persalinan adalah:

1)Kala I

Asuhan yang diberikan terhadap Ny.L selama kala I

berlangsung adalah memberikan asuhan sayang ibu seperti

menganjurkan ibu untuk miring ke kiri atau mengatur posisi yang

Asuhan Persalinan yang nyaman sesuai keinginan ibu untuk

mempercepat penurunan kepala, mengajarkan teknik relaksasi

apabila terasa mulas, menganjurkan ibu untuk tidak menahan

kencing, menganjurkan pada ibu untuk makan dan minum,

membantu mengurangi rasa nyeri pada waktu his dengan cara


162

melakukan massase pada punggung ibu, dan menganjurkan

keluarga untuk mendampingi, memberikan dukungan dan motivasi

pada ibu. Kemudian memantau kemajuan persalinan

kesejahteraan ibu dan janin dan mencatatnya pada lembar

partograf dan kala I berlangsung selama kurang lebih 7 jam.

2) KalaII

Asuhan yang diberikan pada Ny.L selama kala II adalah

memberikan asuhan sayang ibu, yang diantaranya: memantau denyut

jantung janin, memberi kesempatan pada ibu untuk didampingi oleh

anggota keluarganya untuk memberi dukungan dan motivasi serta

memberi minum diantara kontraksi, membantu ibu memilih posisi yang

nyaman dan memudahkan proses persalinan, membimbing ibu cara

meneran yang benar dan efektif saat muncul kontraksi, dan

menganjurkan ibu beristirahat diantara dua kontraksi. Melakukan

pertolongan persalinan yang bersih dan aman sesuai dengan Asuhan

Persalinan Normal (APN). Melakukan penanganan bayi baru lahir

mengeringkan bayi mulai dari muka, kepala, dan bagian tubuh lainnya,

mengganti handuk yang basah dengan kain yang kering. Kala II

berlangsung selama kurang lebih 1 jam dan langsung meletakan bayi

tengkurap di dada ibu dan dilakukan IMD danberhasil.

3) Kala III

Asuhan yang diberikan pada Ny.L selama kala III adalah

menjelaskan bahwa mules yang dirasakan adalah kondisi normal,

melakukan pengecekan adanya bayi kedua atau tidak lalu melakukan

penatalaksanaan manajemen aktif kala III, yaitu:


163

a) Menyuntikkan oksitosin 10 IU di paha kanan secara IM

b) Melakukan penegangan tali pusat terkendali

c) Massase fundus uteri

Setelah dilakukan manajemen aktif kala III berlangsung selama

kurang lebih 10 menit, plasenta lahir spontan dan lengkap.

4) KalaIV

Asuhan yang diberikan pada Ny.L adalah memastikan kontraksi

uterus baik, mengajarkan ibu dan keluarga melakukan massase uterus

dan menilai perdarahan, menganjurkan ibu untuk tidak menahan BAK,

membersihkan tubuh dan tempat tidur serta mengganti pakaian ibu,

menganjurkan ibu untuk memenuhi asupan nutrisi dan cairan, serta

melakukan pemantauan antara lain: tekanan darah, nadi, tinggi fundus

uteri, kontraksi uterus, kandung kemih dan perdarahan selama 2 jam

setelah persalinan.

a. Penatalaksanaan MenurutTeori

Persalinan normal adalah prosespengeluaran janin yang terjadi

pada kehamilan cukup bulan (37-42 minggu), lahir spontan dengan

presentasi belakang kepala yang berlangsung tidak lebih dari 18 jam

tanpa komplikasi baik bagi ibu maupun janin. Dimana bayi, plasenta dan

selaput ketuban keluar dari uterus ibu. Persalinan dimulai (inpartu) sejak

uterus berkontraksi dan menyebabkan perubahan pada serviks

(membuka dan menipis) dan berakhir dengan lahirnya plasenta yang

lengkap (Depkes RI,2012).

Pada saat pembukaan sudah lengkap, mengajari ibu teknik

meneran yang benar dan menganjurkan ibu untuk hanya meneran

apabilaadadorongankuatuntukmeneran(tidakmenganjurkanibu meneran
164

berkepanjangan, tetapi menganjurkan ibu untuk beristirahat diantara

kontraksi), memberikan rasa aman, semangat dan menentramkan hati ibu

selama proses persalinan berlangsung. Dalam waktu 1 menit setelah bayi

lahir, menyuntikan oksitosin 10 IU secara IM di 1/3 paha atas bagian

distal lateral agar uterus berkontraksi baik. Setelah tali pusat dipotong dan

diikat letakan bayi tengkurap didada ibu dengan kulit bayi melekat pada

tubuh ibu. Biarkan kontak kulit dengan kulit ini menetap selama

setidaknya 1 jam bahkan lebih sampai bayi dapat menyusu sendiri dan

IMD Berhasil.

Pada kala III persalinan disebut juga sebagai kala uri atau kala

pengeluaran plasenta (APN Depkes RI, 2019). Dalam teori dijelaskan

biasanya plasenta lepas dalam 5 menit – 15 menit setelah bayi lahir dan

keluar spontan (Rukiyah, 2011).

Persalinan kala IV dimulai setelah kelahiran plasenta dan berakhir 2 jam

kemudian. Periode ini merupakan saat paling kritis untuk mencegah

kematian ibu, terutama kematian disebabkan perdarahan. Selama kala IV,

bidan harus memantau ibu setiap 15 menit pada jam pertama dan 30

menit pada jam kedua setelah persalinan. Jika kondisi ibu tidak stabil,

maka ibu harus dipantau lebih sering (Rukiyah,2011).

b. Kesenjangan teori dengan asuhan kebidanan yangdiberikan

Pada saat persalinan Ny. L berlangsung normal, asuhan yang diberikan

adalah memberikan asuhan sayang ibu seperti memberitahu ibu dan keluarga

tentang hasil pemeriksaan, menganjurkan ibu untuk miring kiri, mengajarkan ibu
165

untuk makan dan minum saat his menurun, menganjurkan dan mengajarkan

teknik nafas panjang jika ada mules menganjurkan ibu untuk tidak menahan

buang air kecil (BAK), meminta ibu untuk ditemani keluarganya, mengajarkan ibu

mengedan yang baik jika ada mules.

Pada saat kala II bayi lahir berjalan dengan baik sesuai dengan teori

kemudian segera setelah bayi lahir dilakukan inisiasi menyusu dini (IMD).

Melakukan manajemen aktif kala III, melakukan masase uteri, melakukan

pemantauan kala IV.

Berdasarkan asuhan yang diberikan di Klinik Ny. L terhadap Ny.L tidak

terdapat kesenjangan atau ketidak sesuaian antara asuhan yang diberikan

dengan asuhan yang terdapat dalam teori.

3. Nifas

a. Asuhan kebidanan pada masa nifas

Asuhan kebidanan masa nifas yang dilakukan pada Ny.L yaitu 3 kali

kunjungan, kunjungan 1 dan 3 dilakukan di Klinik Ny.L, kunjungan ke 2

dilakukan di rumah Ny.L. Secara keseluruhan tidak ditemukan

komplikasi atau masalah yang menyertai. Asuhan yang diberikan

anatara lain.

1) Kunjungan ke-1 (6 jam):

Melihat keadaan umum ibu, melakukan pemeriksaan fisik,

observasi tanda-tanda vital, perdarahan, kontraksi uterus, kendung

kemih, melihat apakah ibu sudah bisa menyusui bayinya atau tidak,

menanyakan apakah ibu sudah BAK atau belum.

Asuhan yang diberikan : keadaan umum ibu baik, TTV normal,

perdarahan normal, kontraksi uterus baik, kandung kemih kosong,


166

ibu sudah bisa menyusui bayinya, dan sudah dapat berjalan ke

kamar mandi untuk BAK dan mengganti pembalut setiap

BAB/BAK. Memberitahu ibu tentang tanda-tanda bahaya

postpartum, memotivasi ibu untuk memberikan ASI Eksklusif,

mengajarkan ibu teknik menyusui yang benar, mengajarkan ibu

cara merawat payudara yang baik dan benar, menganjurkan ibu

untuk makan-makanan yang bergizi, memberi vitamin A, dan

mengingatkan ibu untuk tidak mengkonsumsi Fe.

memberitahu tanda-tanda bahaya postpartum, menganjurkan ibu

untuk istirakat serta memenuhi kebutuhan cairan dan nutrisi,

memberikan vitamin A dan mengajarkan mobilisasi dini yaitu

duduk hingga bisa turun dari tempat tidur dan berjalan sendiri ke

kamar mandi untuk BAK, menganjurkan ibu untuk ganti pembalut

tiap BAK dan BAB, mengajarkan teknik menyusui yang benar,

memotivasi ibu untuk memberikan ASI Eksklusif, dan

menginformasikan cara perawatan payudara yang baik danbenar.

2) Kunjungan ke-2 (6 hari):

Melihat keadaan umum ibu, melakukan pemeriksaan fisik,

observasi tanda-tanda vital, memastikan involusi ueterus berjalan

normal, melihat apakah ada perdarahan abnormal, memastikan ibu

mendapatkan cukup makanan, cairan, dan istirahat yang cukup,

dan memastikan ibu menyusui dengan baik.

Asuhan yang diberikan : keadaan umum ibu baik dan sehat,

TTV normal, TFU 2 jari di bawah sympisis, pengeluaran lochea


167

sanguilenta, ibu sudah bisa menyusui bayinya dengan baik, tidak

terdapat tanda bahaya pada ibu dan mengingatkan kembali ibu

tentang pemberian ASI Eksklusif pada bayi, kebutuhan nutrisi, dan

kebersihan personal hygiene ibu, dan perawatanpayudara.

3) Kunjungan ke-3 (2 minggu):

Melihat keadaan umum ibu, melakukan pemeriksaanfisik,

observasi tanda-tanda vital, memastikan uterus berjalan normal,

melihat apakah ada perdarahan abnormal, memastikan ibu

mendapat nutrisi dan istirahat yang cukup, serta memberi tahu

jenis-jenis alat kontrasepsi, dan menginformasikan tentang

rencana ibu untuk memakai alatkontrasepsi.

Asuhan yang diberikan :Keadaan umum ibu baik dan sehat,

TTV normal, TFU tidak teraba diatas sympisis, pengeluaran lochea

serosa, bayi dapat menyusu dengan kuat, tidak terdapat tanda

bahaya pada ibu,

Mengingatkan kembali ibu tentang pemberian ASI Eksklusif pada

bayiselama 6 bulan kedepan, kebutuhan nutrisi ibu, tanda bahaya

post partum, memberitahu ibu tentang keuntungan dan efek

samping KB yang akan ibu gunakan yaitu KB suntik 3 bulan, dan

ibu sudah berencana akan memakai KB setelah 40 hari postpartum.

b. Penatalaksanaan Menurut Teori

Masa nifas (postpartum/puerperium) berasal dari bahasa

latin yaitu kata “puer” yang artinya bayi dan “parous” yang berarrti

masa nifas dimulai setelah plasenta lahir dan berakhir ketika alat-

alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil. Masa


168

nifas berlangsungkira-kira

6 minggu atau 42 hari, namun secara keseluruhan akan pulih

dalam waktu 3 bulan (Tresnawati,2012).

Pelayanan pascapersalinan harus terselenggara pada

masa itu untuk memenuhi kebutuhan ibu dan bayi, yang meliputi

upaya pencegahan, deteksi dini dan pengobatan komplikasi dan

penyakit yang mungkin terjadi, serta penyediaan pelayanan

pemberian ASI, cara menjarangkan kehamilan, imunisasi, dan

nutrisi bagi ibu. Periode pascapersalinan meliputi masa transisi

kritis bagi ibu, bayi, dan keluarganya secara fisiologis, emosional

dan sosial. Baik di negra maju maupun negara berkembang,

perhatian utama bagi ibu dan bayi terlalu banyak tertuju pada

masa kehamilan dan persalinan, sementara keadaan yang

sebenarnya justru merupakan kebalikannya, oleh karena resiko

kesakitan dan kematian ibu serta bayi lebih sering terjadi pada

masa pascapersalinan.Keadaan ini oleh karena konsekuensi

ekonomi, disamping ketidaktersediaan pelayanan atau rendahnya

peranan fasilitas kesehatan dalam menyediakan pelayanan

kesehatan yang cukup berkualitas. Rendahnya kualitas pelayanan

kesehatan juga menyebabkan rendahnya keberhasilan promosi

kesehatan dan deteksi dini serta penatalaksanaan yang adekuat

terhadap masalah dan penyakit yang timbul pada masa

pascapersalinan (Prawiroharjo 2016).


169

c. Kesenjangan Teori Dengan Asuhan Kebidanan Yang Diberikan

Masa nifas Ny. L berjalan dengan normal mulai dari

kunjungan 6 jam di mulai tanggal 02 Oktober 2022 sampai 2 minggu

tanggal 16 oktober 2022. Tanda-tanda vital, proses involusi, tinggi

fundus uteri, kontraksi uterus, proses laktasi, dan pengeluaran

lochea, pada masa nifas berjalan secarafisiologis.

Asuhan yang diberikan terhadap Ny.L tidak terdapat kesenjangan

atau ketidak sesuaian antara asuhan yang diberikan dengan

asuhan yang terdapat dalam teori.

4. Bayi BaruLahir

a. Asuhan Kebidanan Bayi Baru Lahir

Asuhan yang diberikan pada bayi Ny. L adalah menjaga ke

hangatan tubuh bayi, bersihkan jalan nafas, keringkan dan tetap jaga

kehangatan, potong dan ikat tali pusat tanpa membubuhi apapun kira-kira 2

menit setelah lahir, lakukan inisiasi menyusu dini (IMD) dan kontak kulit bayi

dengan kulit ibu, beri salep mata antibiotika tetrasiklin 1% pada kedua

mata, menyuntikan Vitamin K1 mg 1 jam setelah bayi lahir secara

intramuskular dipaha kiri anterolateral setelah IMD, menyuntikan imunisasi

Hepatitis B 0,5 Ml 6 jam setelah bayi lahir secara intramuskular, di paha

kanananterolateral.

b. Penatalaksanaan MenurutTeori

Asuhan yang diberikan pada bayi Ny.L secara keseluruhan sudah

sesuai dengan standar asuhan BBL dan tidak ditemukan kelainan atau
170

masalah. Aspek penting dari asuhan segera setelah lahir adalah :

1) Menjaga agar bayi tetap hangat dan terjadi kontak antara kulit bayi dengan

kulit ibu

a) Ganti handuk/kain yang basah, dan bungkus bayi tersebut dengan

selimut dan memastikan bahwa kepala bayi telah terlindung dengan baik

untuk mencegah keluarnya panas tubuh.

b) Pastikan bayi tetap hangat dengan memeriksa telapak bayi setiap 15

menit.

c) Apabila telapak bayi terasa dingin, periksa suhu aksila bayi. Apabila suhu

bayi kurang dari 36,5˚C, segera hangatkanbayi.

2) Mengusahakan adanya kontak antara kulit bayi dengan kulit ibunya

sesegeramungkin.

a) Berikan bayi pada ibunya secepat mungkin. Kontak dini antara ibu dan

bayi penting untuk kehangatan mempertahankan panas yang benar pada

bayi baru lahir dan ikatan batin dan pemberianASI.

b) Doronglah ibu untuk menyusui bayinya apabila bayi tetap siap dengan

menunjukkan rooting reflek. Jangan paksakan bayi untukmenyusu.

c) Jangan pisahkan bayi setidaknya satu jam setelahpersalinan.

3) Menjaga pernafasan

a) Memeriksa pernafasan dan warna kulit setiap 5 menit.

b) Jika tidak bernafas, lakukan hal-hal sebagai berikut: keringkan bayi

dengan selimut atau handuk hangat, gosoklah punggung punggung bayi

dengan lembut.

c) Jika belum bernafas setelah 1 menit mulairesusitasi.

d) Bila bayi sianosis/kulit biru, atau sukar bernafas/frekuensi pernafasan

30>60 kali/menit, berikan oksigen dengan kateternasal.


171

4) Merawat mata

Berikan Eritromicin 0,5% atau Tetrasiklin 1%, untuk pencegahan

penyakit mata krl klamidia, atau berikan tetes mata perak nitrat atau

Neosporin segera setelah lahir (Sudarti dan Khoirunnisa 2010).

5) Imunisasi

Imunisasi adalah usaha memberikan kekebalan pada bayi dananak

dengan memasukan vaksin ke dalam tubuh agar tubuh membuat zat anti

untuk mencegah terhadap penyakit tertentu seperti Tuberculosis, Difteri,

Pertusis, Tetanus, Campak, dan Hepatitis B. Jenis imunisasi yang diberikan

untuk bayi 0-9 bulan, yaitu:

a) Hepatitis B yaitu untuk mencegah Hepatitis B (kerusakan hati).

b) BCG yaitu untuk mencegah penyakit TB/Tuberkulosis (sakit paru- paru)

sebaiknya di berikan sebelum usia 2bulan.

c) Polio yaitu untuk mencegah penyakit polio (lumpuh layuh pada tungkai

kaki dan lengantangan).

d) DPT yaitu untuk mencagah penyakit Difteri/Pertusis (penyumbatan jalan

nafas), batuk rejan (batuk 100 hari), dantetanus.

e) Campak yaitu mencegah campak (radang paru, radang otak, dan

kebutaan).

c. Kesenjangan Teori dengan Asuhan Kebidanan yangdiberikan

Asuhan yang diberikan pada bayi Ny.L adalah menjaga kehangatan

tubuh bayi, bersihkan jalan nafas, keringkan dan tetap jaga kehangatan,

potong dan ikat tali pusat tanpa membubuhi apapun kira-kira 2 menit setelah

lahir, lakukan inisiasi menyusu dini (IMD) dan kontak kulit bayi dengan kulit

ibu, beri salep mata antibiotika tetrasiklin 1% padakedua mata, beri


172

suntikan Vitamin K 1 mg intramuskular, dipaha kiri anterolateral setelah IMD

telah sesuai dengan teori.

Setelah bayi lahir tidak diberikan imunisasi Hepatitis B, langsung pada

1 jam setelah pemberian suntikkan vit K, tetapi Hb-o pada bayi Ny.L diberikan

pada 6 jam setelah bayi lahir. Berdasarkan teori dengan asuhan yang

diberikan tidak terdapat kesenjangan antara asuhan yang diberikan dengan

asuhan yang terdapat dalam teori karena untuk pemberian imunisasi Hb 0

tidak harus diberikan pada 1 jam setelah penyuntikkan vit K, karena untuk

interval pemberian Hbo mulai dari 0-3 hari.


BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Setelah penulis melakukan asuhan kebidanan komprehensif pada Ny. L

dimulai dari kehamilan, persalinan, nifas dan bayi baru lahir, pengkaji tidak

menemukan kesulitan atau komplikasi yang berarti karena ibu dan keluarga

mengerti dengan segala asuhan yang diberikan sehingga saran dan anjuran

dapat dilakukan ibu dengan baik. Hal tersebut dapat dijelaskan Kembali seperti:

1. Asuhan Kebidanan selama Masa Kehamilan

Pada masa kehamilan, tidak terdapat masalah yang ditemukan setelah

dilakukan asuhan dan ibu diberikan informasi dan konseling tentang kebutuhan

kehamilan pada trimester III. Tidak ada kesenjangan antara teori dengan asuhan

yang diberikan.

2. Asuhan Kebidanan selama Masa Persalinan

Pada asuhan selama masa persalinan yang ditemukan pada persalinan Ny. L

yaitu kala I berlangsung selama 7 jam, kala II 1 jam, kala III 5 menit, dan kala IV

selama 2 jam. Asuhan yang diberikan sesuai dengan APN, tidak terdapat

kesenjangan antara teori dengan asuhan yang diberikan pada Ny. L.

3. AsuhanKebidananselama Masa Nifas

Setelah dilakukan asuhan masa nifas 6 jam, 6 hari dan 2 minggu tidak

terdapat masalah pada ibu, nifas berjalan normal, ibu tidak mengalami keluhan

dan tidak terdapat kesenjangan antara asuhan yang diberikan dengan asuhan

yang terdapat dalam teori.

173
174

4. Asuhan Kebidanan pada Bayi Baru Lahir

Setelah dilakukan asuhan bayi 6 jam, 6 hari dan 2 minggu bayi tidak

mengalami masalah, dan tidak terdapat kesenjangan antara asuhan yang

diberikan dengan teori.

B. Saran

1. Bagi institusi

Bagi institusi pendidikan diharapkan lebih meningkatkan sarana

kepustakaan agar mahasiswa mudah memperoleh referensi dan bagian

wacana kreatifitas membaca.

2. Bagi lahan praktek

Diharapkan dapat mempertahankan pelayanan asuhan kebidanan

yang selama ini telah diterapkan dengan baik dan meningkatkan kembali

pelayanan kebidanan sesuai dengan protap asuhan kebidanan pada

masa kehamilan, persalinan, nifas dan bayi baru lahir dengan

pendokumentasian SOAP.

3. Bagi klien

Diharapkan ibu dapat meningkatkan wawasannya mengenai

kesehatan terutama mengenai masa kehamilan, persalinan, nifas dan bayi

baru lahir.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.academia.edu/45666658/

BUKU_ASUHAN_KEBIDANAN_PADA_MASA_KEHAMILAN

https://www.jurnal.akperdharmawacana.ac.id/index.php/JWC/article/viewFile/

337/198

http://scholar.unand.ac.id/24446/2/BAB%201.pdf

https://books.google.co.id/books/about/Asuhan_Kebidanan_Kehamilan.html?

id=mZ5BEAAAQBAJ&printsec=frontcover&source=kp_read_button&hl=id&newbk

s=1&newbks_redir=0&gboemv=1&redir_esc=y#v=onepage&q&f=false

http://jki.ui.ac.id/index.php/jki/article/view/15

Damayanti, dkk. (2014). Buku Ajar Asuhan Kebidanan Komprehensif pada Ibu

Bersalin dan Bayi Baru Lahir. Yogyakarta : Deepublish

Dartiwen, dkk. (2019). Asuhan Kebidanan pada Kehamilan. Yogyakarta: Andi

Diana, Sulis. DKK. 2019.Buku Ajar Asuhan Kebidanan Persalinan Dan Bayi Baru

Lahir. JawaTengah : CV OASE GROUP

Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur. Angka Kematian Ibu dan Bayi 2021. Dinkes

RI Provinsi Jawa Barat tahun 2019 Angka Kematian Ibu dan Bayi.

Ekasari, Tutik dan Mega. 2019. Deteksi Dini Preeklamsi dengan Antenatal Care

Takalah : Yayasan Ahmar Cendikia Indonesia.

Ika, dkk. (2012) Buku Ajar Asuhan Kebidanan Komprehensif Pada Ibu Bersalin

Dan Bayi Baru Lahir. Yogyakarta:Deepublish

Lestari, Ranti. Dkk. 2018. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Kehamilan. Laporan

Bulanan dan Tahunan BPM Ny.STahun 2021.

175
176

Manuaba, I. a., Manuaba, I. b., & Manuaba, I. b. (2010). Ilmu Kebidanan

Penyakit Kandungan dan KB. Jakarta: EGC.

Muslihatun, W. N. (2012). Asuhan Neonataus Bayi dan Balita. Yogyakarta:

Fitramaya.

Nurasiah, dkk, 2012. Faktor yang Mempengaruhi Persalinan. Bandung :Reflika

Salemba.

Prawirohardjo, Sarwono. 2016. ILMU KEBIDANAN.Jakarta : PT BINA PUSTAKA

SARWONO PRAWIROHARDJO.

Rohani, dkk. 2012. Asuhan Kebidanan pada Masa Persalinan. Jakarta

:SalemaMedika.
Rukiyah, A. Y., Yulianti, L., & Liana, M. (2013). Asuhan Kebidanan III ( Nifas).

Jakarta: Trans Info Media.

Saleha, Sitti. 2012. AsuhanKebidanan pada Masa Nifas. Jakarta :SalemaMedika.

Sulistyawati, Ari. 2011. AsuhanKebidanan Pada Masa Kehamilan. Jakarta

:SalembaMedika.

2013. Asuhan Kebidanan Pada Masa Kehamilan. Jakarta: SalembaMedika.

Tando, Naomy Marie. 2017. Asuhan Kebidanan Neonatus, Bayi dan Anak

Balita.Jakarta :EGC

Wildan, Moh. 2011. Dokumentasi Kebidanan. Jakarta :SalembaMedika.


177
178

RIWAYAT HIDUP

Nama : Jati Ningthias

NIM : A. 15.20.0015

Tempat Tanggal Lahir: Surabaya, 17 0ktober 2002

Alamat : Dusun 2 Kp. Rancagoong RT 03/RW05 Desa

Rancagoong Kecamatan Cilaku Kabupaten Cianjur

Riwayat Pendidikan : SDI As-syafi’iyyah : Tahun 2008 - 2014

SMP Azzainiyyah : Tahun 2014 - 2017

SMAN 4 Sukabumi : Tahun 2017 - 2020

D-III Kebidanan Cianjur : Tahun 2020 - sekarang

Pekerjaan : Mahasiswi

Status : Belum Menikah

Suku/Bangsa : Jawa, Indonesia


179

Anda mungkin juga menyukai