Anda di halaman 1dari 13

TUGAS KOLABORATIF

PENILAIAN AWAL, PAYIENT SAFETY


DAN PENCEGAHAN INFEKSI DALAM ASUHAN KEBIDANAN
KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL
Disusun guna memenuhi tugas
Mata Kuliah: Asuhan Kebidanan Kegawatdaruratan Maternal Neonatal

Dosen Pengampu :
Januarsih.,S.Si.T., M.Keb

Oleh :
Kelompok 1
Amirah (P07124220004)
Anita Puspita Wulandari (P07124220005)
Desy Komala (P07124220016)
Masriah (P07124220035)
Nor Halisa (P07124220046)
Novia Randa Acin M. (P07124220048)
Suci Rahmadani (P07124220067)

KEMEMTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLTEKKES KEMENKES BANJARMASIN
PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN
JURUSAN KEBIDANAN
2022/2023
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT., atas segala
rahmat dan karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul
“Penilaian Awal, Payient Safety Dan Pencegahan Infeksi Dalam Asuhan
Kebidanan Kegawatdaruratan Maternal Neonatal”, tidak lupa shalawat serta salam
kita hanturkan kepada junjungan Nabi Besar kita Nabi Muhammad SAW., yang
insyaallah akan mencurahkan syafa’at nya kelak di hari akhir.
Kami mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Ibu Tut
Januarsih.,S.Si.T.,M.Keb selaku Dosen Mata Kuliah Asuhan Kebidanan
Kegawatdaruratan Maternal Neonatal. Tugas yang telah diberikan ini diharapkan
dapat menambah pengetahuan dan wawasan terkait bidang yang kami tekuni.
Kami juga mengucapkan terima kasih pada semua pihak yang telah membantu
proses penyusunan makalah ini.
Kami menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena
itu, kritik dan saran yang membangun akan kami terima demi kesempurnaan
makalah ini.

Banjarbaru, 1 Februari 2023

Kelompok 1

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................................ii
DAFTAR ISI...................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................1
A. Latar Belakang.......................................................................................................1
B. Rumusan Masalah..................................................................................................2
C. Tujuan Penulisan....................................................................................................2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA......................................................................................3
A. Definisi Kegawatdaruratan Maternal Neonatal.......................................................3
B. Penilaian Awal Kegawatdaruratan Maternal Neonatal...........................................4
C. Patient Safety Dalam Asuhan Kebidanan Kegawatdaruratan Maternal Neonatal...5
D. Pencegahan Infeksi Dalam Asuhan Kebidanan Kegawatdaruratan Maternal
Neonatal.........................................................................................................................8
BAB III PENUTUP..........................................................................................................9
A. Kesimpulan............................................................................................................9
B. Saran......................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................10

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) merupakan
salah satu indikator yang dapat menggambarkan kesejahteraan masyarakat di
suatu negara. Angka Kematian Ibu (AKI) adalah banyaknya kematian ibu
selama kehamilan, persalinan dan nifas atau pengelolaannya dan bukan karena
sebab-sebab lain seperti kecelakaan atau jatuh, disetiap 100.000 kelahiran
hidup (KH). Angka Kematian Bayi (AKB) adalah banyaknya kematian bayi
usia dibawah satu tahun dari setiap 1.000 kelahiran hidup (KH). AKI di
Indonesia hingga tahun 2019 dilaporkan masih tetap tinggi, yaitu 305 per
100.000 kelahiran hidup, lebih tinggi dari target Sustainable Development
Goals (SDGs) yakni kurang dari 70 per 100.000 kelahiran hidup (Susiana.Sali,
2019). Hasil Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2017
dilaporkan AKB di Indonesia masih tetap tinggi yaitu 24 per 1.000 kelahiran
hidup (KH), namun target yang diharapkan dapat menurunkan AKB menjadi
16 per 1.000 kelahiran hidup di tahun 2024 (Kemenkes RI, 2020).
Penyebab Angka Kematian Ibu dan bayi sangat kompleks namun
penyebab langsung harus segera ditangani oleh tenaga kesehatan. Sebenarnya
sebagian besar kematian ibu dan bayi bisa dicegah jika para ibu ini
memperoleh pertolongan dari tenaga kesehatan yang kompeten yang didukung
fasilitas kesehatan.
Dari berbagai faktor yang berperan pada kematian ibu dan bayi,
kemampuan kinerja petugas kesehatan berdampak langsung pada peningkatan
kualitas pelayanan kesehatan maternal dan neonatal terutama kemampuan
dalam mengatasi masalah yang bersifat kegawat daruratan. Semua penyulit
kehamilan atau komplikasi yang terjadi dapat dihindari apabila kehamilan dan
persalinan direncanakan, diasuh dan dikelola secara benar. Untuk dapat
memberikan asuhan kehamilan dan persalinan yang cepat tepat dan benar

1
diperlukan tenaga kesehatan yang terampil dan profesional dalam menanganan
kondisi kegawatdan ratan..
B. Rumusan Masalah
1. Apa definisi kegawatdaruratan maternal neonatal ?
2. Bagaiamana penilaian awal kegawatdaruratan maternal neonatal ?
3. Bagaimana patient safety dalam asuhan kebidanan kegawatdaruratan
maternal neonatal ?
4. Bagaimana pencegahan infeksi dalam asuhan kebidanan kegawatdaruratan
maternal neonatal ?
C. Tujuan Penulisan
Tujuan dari dibuatnya makalah ini adalah untuk mengetahui definisi
kegawatdaruratan maternal neonatal, penilaian awal kegawatdaruratan
maternal neonatal, patient safety dan pencegahan infeksi dalam asuhan
kebidanan kegawatdaruratan maternal neonatal.

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Definisi Kegawatdaruratan Maternal Neonatal


Kegawatdaruratan atau keadaan darurat didefinisikan sebagai situasi
serius, terkadang berbahaya yang terjadi secara tiba-tiba dan tidak terduga
serta memerlukan tindakan segera untuk menyelamatkan nyawa (Campbell S,
2000).
Kegawatdaruratan obstetri didefinisikan sebagai kondisi yang mengancam
jiwa yang terjadi pada masa kehamilan, persalinan dan setelah persalinan.
Banyak penyakit dan gangguan kehamilan yang mengancam keselamatan ibu
dan bayi. Kegawatdaruratan obstetri adalah kasus obstetri yang jika tidak
segera ditangani dapat mengakibatkan terjadinya kematian ibu dan bayi.
Masalah kedaruratan selama kehamilan dapat disebabkan oleh komplikasi
kehamilan tertentu atau oleh kondisi medis atau pembedahan yang
menyertainya (Saifuddin, 2002).
Kegawatdaruratan maternal adalah kondisi yang mengancam jiwa yang
terjadi pada masa kehamilan, persalinan dan setelah persalinan. Berbagai
penyakit dan gangguan kehamilan dapat mengancam keselamatan ibu dan
bayi. Jika kegawatdaruratan maternal ini tidak segera ditangani maka akan
mengakibatkan kematian pada ibu dan janin. Kasus ini merupakan penyebab
utama kematian ibu, janin dan bayi baru lahir.
Kegawatdaruratan neonatal mencangkup diagnosis dan pengobatan
organisme dalam tahap adaptasi kehidupan intrauterine ke ekstrauterin yang
membutuhkan perawatan tidak direncanakan dan mendadak, untuk
mengurangi morbiditas dan mortalitas. Kegawatdaruratan neonatal
memerlukan suatu evaluasi dan manajemen yang tepat pada neonatus yang
sakit kritis (< usia 28 hari), dan memerlukan pengetahuan yang mendalam
untuk mengenali perubahan psikologis dan status patologis yang mengancam
jiwa dapat muncul sewaktu-waktu (Kurniasih, 2017).

3
Pasien gawat darurat adalah pasien yang membutuhkan pertolongan tepat,
hati-hati dan segera untuk mencegah kematian atau kecacatan. Ukuran
keberhasilan pertolongan ini adalah waktu tanggap (respon time) dari
penolong. Definisi lain dari pasien gawat darurat adalah pasien yang jika tidak
segera ditolong akan meninggal atau mengalami cacat, sehingga diperlukan
tindakan diagnosis dan respon segera. Karena keterbatasan tersebut, maka
tindakan pertolongan pertama harus dilakukan secara sistematis dengan
mengutamakan fungsi vital sesuai urutan ABC, yaitu:
1. A (Air way): yaitu membersihkan jalan nafas dan memastikan bernafas
tanpa hambatan.
2. B (Breathing): yaitu menjamin ventilasi lancar.
3. C (Circulation): yaitu melakukan pemantauan peredaran darah.
Kegawatdaruratan kebidanan adalah keadaan darurat yang terjadi pada
wanita hamil, melahirkan, nifas dan bayi. Kegawatdaruratan kebidanan dapat
terjadi secara tiba-tiba, bisa disertai kejang, atau terjadi sebagai akibat dari
komplikasi yang tidak dikelola atau dipantau dengan baik.
B. Penilaian Awal Kegawatdaruratan Maternal Neonatal
1. Jalan nafas dan pernafasan
Perhatikan adanya sianosis, gawat nafas, lakukan pemeriksaan pada
kulit: adakah pucat, suara paru: adakah weezing, sirkulasi tanda-tanda
syok, kaji kulit (dingin), nadi (cepat >110 kali/menit dan lemah). tekanan
darah (rendah, sistolik < 90 mmHg).
2. Perdarahan pervaginam
Bila ada perdarahan pervaginam, tanyakan: Apakah ibu sedang hamil,
usia kehamilan, riwayat persalinan sebelumnya dan sekarang, bagaimana
proses kelahiran plasenta, kaji kondisi vulva (jumlah darah yang keluar,
plasenta tertahan), uterus (adakah atonia uteri), dan kondisi kandung
kemih (apakah penuh).
3. Klien tidak sadar/kejang

4
Tanyakan pada keluarga, apakah ibu sedang hamil, tanyakan usia
kehamilan. Periksa: tekanan darah (tinggi, diastolic > 90 mmHg),
temperatur (lebih dari 38°C).
4. Demam yang berbahaya
Tanyakan apakah ibu lemah, lethargic, sering nyeri saat berkemih.
Periksa temperatur (lebih dari 39°C), tingkat kesadaran, kaku kuduk. paru-
paru (pernafasan dangkal), abdomen (tegang), vulva (keluar cairan
purulen), payudara bengkak.
5. Nyeri abdomen
Tanyakan apakah ibu sedang hamil dan usia kehamilan. Periksa
tekanan darah (rendah, systolic < 90 mmHg), nadi (cepat, lebih dari 110
kali menit) temperatur (lebih dari 38°C), uterus (status kehamilan).
6. Perhatikan tanda-tanda berikut:
Keluaran darah, adanya kontraksi uterus, pucat, lemah, pusing, sakit
kepala, pandangan kabur, pecah ketuban, demam dan gawat nafas..
C. Patient Safety Dalam Asuhan Kebidanan Kegawatdaruratan Maternal
Neonatal
1. Patient Safety Kegawat daruratan Maternal
Dalam manajemen patient safety neonatal khususnya di Intensive Care
Unit terdapat tiga bidang prioritas yang harus diidentifikasi untuk
meningkatkan keamanan pasien meliputi (Andrade et al., 2022):
a. Safe Care Structure
Pada aspek safe care structure meliputi 3 domain yaitu terkait
infrastruktur, bahan dan peralatan serta sumber daya manusia.
1) Infrastruktur
 Pengaturan ruangan dengan memperhatikan suhu dan
pencahayaan
 Kalibrasi peralatan kesehatan
 ketersediaan ruang prosedur tindakan secara terpisah
 Ketersediaan ruang penyimpanan yang sesuai standar

5
 Pada ruang penyiapan obat harus diberikan label “area harus
bebas dari gangguan penyiapan obat”
 Ketersediaan ruang penyimpanan obat dan pengawasan yang
ketat
2) Bahan dan Peralatan
 Ketersediaan saturasi oksigen dan manset sesuai ukuran bayi
baru lahir
 Terdapat gel alcohol di setiap tempat tidur 3) Terdapat alat
kateter vena sentral dan kateter umbilical
3) Sumber daya manusia.
Setiap tenaga kesehatan yang bertugas di unit intensive maupun
emergency harus memiliki pelatihan khusus sesuai bidang dan
kompetensinya.
2. Penerapan Patien Safety pada Maternal dan Neonatal
Join Commission International (JCI) mengeluarkan 6 goals
keselamatan pasien (Intenational Patient Safety Goals/IPSG) yang menjadi
pegangan (SPO) di hampir seluruh rumah sakit di dunia. Berikut
penerapan 6 Goals keselamatan pasien (International Patient Safety Goals)
khususnya dalam ranah maternal dan neonatal :
1) Identifikasi Pasien Secara Tepat/ Identify Patients Correctly
a. Mengecek identitas pasien, nama lengkap, tanggal lahir, nomor
register dan alamat sebelum masuk ruang bersalin
b. Memvalidasi identitas melalui gelang pasien sebelum melakukan
tindakan apapun
c. Mengecek nomor bed dan kamar pasien d. Saat bayi lahir segera
memasang tanda dan identitas bayi meliputi nama ibu, jenis
kelamin dan waktu lahir
2) Meningkatkan Komunikasi Yang Efektif/Improve Effective
Communication
a. Tidak menerima instruksi melalui lisan atau telepon kecuali untuk
kondisi darurat

6
b. Menulis, membacakan Kembali dan meminta dokter
mengkonfirmasi ulang ketika menerima instruksi melalui lisan atau
telepon
c. Mendokumentasikan semua prosedur tindakan kegawatdaruratan
yang telah dilakukan, menggunakan singkatan yang dibakukan.
d. Menyampaikan semua informasi yang jelas kepada tim jaga saat
pergantian sift
e. Memberikan informasi yang jelas kepada ibu tentang tindakan
yang akan dilakukan
3) Meningkatkan Keamanan Penggunaan Obat yang Membutuhkan
Perhatian/Improve the safety of High-Alert Medictions
a. Mengklasifikasikan obat menurut namanya
b. Penyimpanan obat menurut cold chain
c. Mencatat jam, tanggal buka obat
d. Mengkaji riwayat konsumsi obat ibu hamil
e. Mempelajari riwayat alergi obat pada ibu hamil
f. Mengaplikasikan 8 benar pemberian obat
4) Meningkatkan benar lokasi, benar pasien, benar prosedur
pembedahan/Ensure Correct-Site, Correct-Procedure, Correct-Patient
Surgery
a. Monitor tanda-tanda vital, nyeri dan kesadaran. ibu hamil/post
partum
b. Monitor jumlah perdarahan pada ibu post partum
c. Monitor kualitas dan kuantitas kontraksi uterus pasca melahirkan
d. Melakukan pemantauan perdarahan pada umbilikus bayi
e. Memvalidasi dokumen surgical list/catatan operasi
5) Mengurangi Resiko Infeksi/ Reduce the risk of healthcare-Associated
Infections
a. Mencuci tangan sebelum dan setelah melakukan tindakan kepada
pasien

7
6) Mengurangi risiko pasien cedera karena jatuh (Reduce the risk of
patient harm resulting from falls)
a. Melakukan pengkajian awal dan berkala mengenai risiko pasien
jatuh.
b. Melakukan tindakan untuk mengurangi risiko yang teridentifikasi.
D. Pencegahan Infeksi Dalam Asuhan Kebidanan Kegawatdaruratan
Maternal Neonatal
Pencegahan infeksi merupakan bagian penting dari perawatan ibu dan bayi
baru lahir dan harus dilaksanakan secara rutin ketika menolong persalinan dan
kelahiran bayi, saat memberikan asuhan dasar selama kunjungan antenatal
atau pasca persalinan/bayi baru lahir atau pada saat penatalaksanaan penyulit.
Tindakan ini harus diterapkan dalam seluruh aspek asuhan untuk melindungi
ibu, bayi baru lahir, keluarga, penolong persalinan dan tenaga kesehatan yang
lain, dan sebagai upaya untuk mengurangi risiko terjadinya infeksi dari
mikroorganisme yang menyebabkan penyakit berbahaya.
Tujuan dari pencegahan infeksi di pelayanan kesehatan dan kebidanan
adalah mengurangi infeksi yang disebabkan oleh mikroorganisme dan
mengurangi risiko penularan penyakit seperti hepatitis dan HIV/AIDS.
Berikut cara pencegahan infeksi:
1. Cuci tangan
2. Gunakan APD (pakai sarung tangan, lindungi diri dari darah dan cairan
tubuh, buang sampah tajam dengan benar, buang sampah dan limbah
secara aman, serta kelola pakaian dan kain yang terkontaminasi).
3. Pemrosesan instrumen (dekontaminasi, pencucian dan pembilasan,
sterilisasi atau disinfeksi tingkat tinggi).
.

8
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Kegawatdaruratan maternal adalah kondisi yang mengancam jiwa yang
terjadi pada masa kehamilan, persalinan dan setelah persalinan. Berbagai
penyakit dan gangguan kehamilan dapat mengancam keselamatan ibu dan
bayi. Sedangkan kegawatdaruratan neonatal mencangkup diagnosis dan
pengobatan organisme dalam tahap adaptasi kehidupan intrauterine ke
ekstrauterin yang membutuhkan perawatan tidak direncanakan dan mendadak,
untuk mengurangi morbiditas dan mortalitas.
Dalam melakukan asuhan kegawatdaruratan maternal neonatal, ada
penilaian awal yang harus dilakukan untuk menilai keadaan pasien berada
pada tahap gawat darurat atau tidak, dan dalam asuhan ini juga tetap harus
memperhatikan dan menerapkan patient safety dan pencegahan infeksi dalam
setiap asuhan agar asuhan kebidanan kegawatdaruratan ini dapat terlaksana
dengan baik dan sesuai standar.
B. Saran
Penulis tentunya masih menyadari jika makalah yang kami buat masih
terdapat banyak kesalahan dan jauh dari kesempurnaan. Maka dari itu, penulis
akan memperbaiki makalah tersebut dengan berpedoman pada banyak sumber
serta kritik yang membangun dari para pembaca.

9
DAFTAR PUSTAKA

Anggraini,D.dkk. 2022. Asuhan Kebidanan Kegawatdaruratan Maternal


Neonatal. Sumatera Barat: PT. Global Eksekutif Teknologi.
Issabella Chentia Misse. 2023 . Kegawatdaruratan Maternal dan Neonatal.
Media Sains Indonesia. Hal 94-98.
Setyarini, D. I dan Suprapti. 2016. Asuhan Kebidanan Kegawatdaruratan
Maternal dan Neonatal. Jakarta: Pusdik SDM Kesehatan
Siantar, R. L dan Dewi Rostianingsih. 2022. Buku Ajar Asuhan Kebidanan
Kegawatdaruratan Maternal dan Neonatal. Malang: Rena Cipta Mandiri

10

Anda mungkin juga menyukai