Di Susun Oleh:
Nama : Rivaldo setyo prakoso
Nim : 2018.C.10A.0982
i
PROPOSAL KEGIATAN
PROPOSAL
Di Susun Oleh:
Nama : Rivaldo setyo prakoso
Nim : 2018.C.10A.0982
i
ii
DAFTAR ISI
SAMPUL DEPAN..................................................................................................
SAMPUL DALAM...............................................................................................i
DAFTAR ISI........................................................................................................ii
BAB 1 PENDAHULUAN....................................................................................3
1.1 Latar Belakang........................................................................................3
1.2 Rumusan Masalah...................................................................................5
1.3 Tujuan Penulisan.....................................................................................5
1.4 Manfaat Penulisan...................................................................................6
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA..........................................................................7
2.1 Pengertian Pemeriksaan Kehamilan........................................................7
2.2 Tujuan Pemeriksaan Kehamilan.............................................................7
2.3 Manfaat Pemeriksaan Kehamilan...........................................................8
2.4 Standar Minimal Pelayanan Pemeriksaan Kehamilan............................9
2.5. Kunjungan Ibu Hamil........................................……………………….…......12
BAB 3 RENCANA KEGIATAN......................................................................14
3.1 Satuan Acara Penyuluhan.....................................................................14
DAFTAKAPUSTAKA…………………………………………………………20
LAMPIRAN
Leaflet
ii 3
BAB 1
PENDAHULUAN
4
5
peran serta yang proaktif dari petugas supervise sebagai penyelia untuk bidan di
desa diharapkan percepatan penurunan angka kematian ibu dan bayi di Indonesia
serta meningkatkan cakupan : kunjungan pertama ibu hamil (K1), kunjungan ke
empat ibu hamil (K4), dan semua persalinan harus ditolong oleh tenaga kerja
terlatih, semua komplikasi obstetric mendapat pelayanan rujukan yang adekuat,
semua perempuan dalam usia reproduksi mendapat akses pencegahan dan
penatalaksanaan kehamilan yang tidak diinginkan dan aborsi yang tidak aman
(Linda, 2007).
Pelayanan antenatal berkualitas mempunyai kedudukan penting dalam upaya
menurunkan angka kematian ibu dan perinatal, karena melalui pelayanan
antenatal yang profesional dan berkualitas, ibu hamil memperoleh pendidikan
tentang cara menjaga diri agar tetap sehat, mempersiapkan kelahiran bayi yang
sehat, serta meningkatkan kesadaran dan pengetahuan tentang kemungkinan
adanya risiko atau terjadinya komplikasi dalam kehamilan, sehingga dapat dicapai
kesehatan yang optimal dalam menghadapi persalinan dan nifasnya (Wijayanti
YT, 2001). Penerapan standar pelayanan akan sekaligus melindungi masyarakat,
karena penilaian terhadap proses dari hasil pelayanan dapat dilakukan dengan
dasar yang jelas, sehingga masyarakat akan mempunyai kepercayaan yang lebih
mantap terhadap pelaksanaan pelayanan. Standar pelayanan perlu dimiliki oleh
setiap pelaksana pelayanan karena fungsinya yang penting dalam pelaksanaan,
pemeliharaan dan penilaian kualitas pelayanan.
5
6
6
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
7
8
8
9
9
10
4. Pemberian imunisasi TT
Pemberian TT baru akan menimbulkan efek perlindungan apabila diberikan
sekurang-kurangnya dua kali dengan interval minimal 4 minggu. Kecuali jika
sebelumnya ibu pernah mendapat TT dua kali pada kehamilan yang lalu atau pada
masa calon pengantin maka TT cukup diberikan satu kali saja. Dosis pemberian
imunisasi TT yaitu 0,5 cc IM pada lengan atas. Adapun syarat pemberian
imunisasi TT adalah sebagai berikut :
1) Bila ibu belum pernah mendapat imunisasi TT atau meragukan diberikan II
sedini mungkin sebanyak dua kali dengan jarak minimal dua minggu.
2) Bila ibu pernah mendapat imunisasi TT dua kali, diberikan suntikan
ulang/boster satu kai pada kunjungan antenatal yang pertama (Depkes RI,
1997).
5. Pemberian tablet zat besi
Pada dasarnya pemberian tablet zat besi dimulai dengan pemberian satu tablet
sehari sesegera mungkin setelah rasa mual hilang. Tiap tablet mengandung FeSO4
320 mg (zat besi 60 mg) dan asam folat 500 ug, minimal 90 tablet. Tablet besi
sebaiknya tidak diminum bersama kopi atau teh karena akan mengganggu
penyerapan (Saifuddin, 2002). Sebaiknya tablet besi diminum bersama air putih
ataupun air jeruk. Selain itu perlu diberitahukan juga bahwa ada kemungkinan
tinja menjadi berwarna hitam setelah ibu minum obat ini, hal tersebut adalah
normal (Depkes, 1997).
10
11
Persiapan rujukan perlu disiapkan karena kematian ibu dan bayi disebabkan
keterlambatan dalam mencapai fasilitas pelayanan kesehatan (Saifuddin, 2002).
Perlu diingat juga bahwa pelayanan antenatal hanya dapat diberikan oleh tenaga
kesehatan profesional dan tidak dapat dilakukan oleh dukun bayi.
11
12
12
13
kontak dengan tenaga kesehatan dan diberikan pelayanan antenatal sesuai standar
baik di Posyandu, Polindes, atau kunjungan rumah oleh tenaga kesehatan.
Kunjungan ibu hamil yang memeriksakan kehamilannya adalah sebanyak empat
kali yang dikenal dengan istilah K1, K2, K3, dan K4. Satu kali pada triwulan
pertama (sebelum 14 minggu), satu kali pada triwulan kedua (antara 14 – 28
minggu), dan dua kali pada triwulan ketiga (antara minggu 28 – 36 dan sesudah
minggu ke 36) (Depkes RI, 2004 : 47).
Adapun uraianya sebagai berikut :
1) K1 adalah kunjungan ibu hamil yang memeriksakan kehamilannya pada
trimester I (sebelum usia kehamilan 12 minggu) dengan jumlah kunjungan
minimal satu kali dan mendapatkan pelayanan 7T yaitu timbang berat badan,
ukur tekanan darah, imunisasi Tetanus Toxoid, periksa fundu uteri, pemberian
tablet tambah darah, tes PMS, dan temu wicara. K1 ini mempunyai peranan
penting dalam program kesehatan ibu dan anak yaitu sebagai indikator
pemantauan yang dipergunakan untuk mengetahui jangkauan pelayanan
antenatal serta kemampuan program dalam menggerakkan masyarakat (Depkes
RI, 2001).
2) K2 adalah kunjungan ibu hamil yang memeriksakan kehamilannya pada
trimester II (usia kehamilan 12 – 28 minggu) dan mendapatkan pelayanan 7T
setelah melewati K1.
3) K3 adalah kunjungan ibu hamil yang memeriksakan kehamilannya pada
trimester III (usia kehamilan 28 – 36 minggu) dan mendapatkan pelayanan 7T
setelah melewati K1 dan K2.
4) K4 adalah kunjungan ibu hamil yang memeriksakan kehamilannya pada
trimester III (usia kehamilan >36 minggu) dan mendapatkan pelayanan 7T
setelah melewati K1, K2, dan K3.
13
BAB 3
RENCANA KEGIATAN
14
15
3.1.5 Metode
Adapun metode yang digunakan dalam kegiatan pendidikan kesehatan
tentang pemeriksaan kehamilan ( Artenal Care) meliputi :
1. Ceramah
Ceramah adalah pesan yang bertujuan memberikan nasehat dan petunjuk-
petunjuk sementara ada audiens yang bertindak sebagai pendengar.
2. Tanya jawab
Metode tanya jawab adalah penyampaian pesan pengajaran dengan cara
mengajukan pertanyaan-pertanyaan lalu memberikan jawaban ataupun
sebaliknya.
3.1.6 Media
Adapun media yang digunakan dalam kegiatan pendidikan kesehatan
tentang Pemeriksaan kehamilan pada ibu hamil meliputi :
1. Leaflet
Leaflet merupakan bentuk publikasi singkat dalam bentuk selebaran yang
berisi informasi mengenai suatu hal atau peristiwa.
15
16
2. Pelaksanaan :
Menjelaskan tentang :
Mengetahui apa pengertian
pemeriksaan kehamilan
1. Mengetahui tujuan
pemeriksaan kehamilan
2. Mengetahui manfaat 10 menit Mendengar,
pemeriksaan kehamilan memperhatikan,
3. Mengetahui standar minimal
pemeriksaan kehamilan
4. Kunjungan ibu hamil
3. Evaluasi :
Menanyakan pada peserta 6 menit
tentang materi yang telah
diberikan, dan meminta kembali Tanya Jawab
peserta untuk mengulang materi
yang telah disampaikan.
4. Terminasi : 1. Mendengarkan
1. Mengucapkan terimakasih 2. Menjawab salam 17
2 menit
atas perhatian peserta
2. Mengucapkan salam penutup
16
2. Memperkenalkan dosen pembimbing dan anggota kelompok
3. Menjelaskan tujuan dan topik yang akan disampaikan
4. Menjelaskan kontrak dan waktu presentasi
5. Mengatur jalannya diskusi
2) Penyaji : Rivaldo setyo prakoso
Penyaji adalah menyajikan materi diskusi kepada peserta dan
memberitahukan kepada moderator agar moderator dapat memberi arahan
selanjutnya kepada peserta-peserta diskusinya.
Tugas :
1. Menyampaikan materi penyuluhan
2. Mengevaluasi materi yang telah disampaikan
3. Mengucapkan salam penutup
3) Fasilitator : Rivaldo setyo prakoso
Fasilitator adalah seseorang yang membantu sekelompok orang, memahami
tujuan bersama mereka dan membantu mereka membuat rencana guna
mencapai tujuan tersebut tanpa mengambil posisi tertentu dalam diskusi.
Tugas :
1. Memotivasi peserta untuk berperan aktif selama jalannya kegaiatan
2. Memfasilitasi pelaksananan kegiatan dari awal sampai dengan akhir
3. Membuat dan megedarkan absen peserta penyuluhan
4. Membagikan konsumsi
18
Tugas :
1. Memperagakan macam-macam gerakan dari ayo minum air
5) Dokumentator : Rivaldo setyo prakoso
17
Dokumentator adalah orang yang mendokumentasikan suatu kegiatan yang
berkaitan dengan foto, pengumpulan data, dan menyimpan kumpulan
dokumen pada saat kegiatan berlangsung agar dapat disimpan sebagai arsip.
Tugas :
1. Melakukan dokumentasi kegiatan penyuluhan dalam kegiatan pendidikan
kesehatan.
6) Notulen : Rivaldo setyo prakoso
Notulen adalah sebutan tentang perjalanan suatu kegiatan penyuluhan,
seminar, diskusi, atau sidang yang dimulai dari awal sampai akhir acara.
Ditulis oleh seorang Notulis yang mencatat seperti mencatat hal-hal penting.
Dan mencatat segala pertanyaan dari peserta kegiatan.
Tugas :
1. Mencatat poin-poin penting pada saat penyuluhan berlangsung.
2. Mencatat pertanyaan-pertanyaan dari audience dalam kegiatan
penyuluhan.
19
3.1.9 Denah Pelaksanaan
Setting Tempat :
18
Keterangan:
: Penyaji : Dokumentator
: Moderator : Simulator
: Fasilitator
: Notulen
: Peserta
19
DAFTAR PUSTAKA
Varney, Helen. 2007. Buju Ajar Asuhan Kebidanan Edisi 4.Jakarta: EGC
Abdul BS, Gulardi HW, Biran A, Djoko W, editor. Buku panduan praktis pelayanan
kesehatan maternal dan neonatal. Ed. 1. Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
Jakarta: 2002.
Ariani DW, Astari MA, Anita H, Anastasia M, Bilal L, Eva S, et al. Pengetahuan, sikap, dan
perilaku pada ibu hamil nonprimigravida. Majalah Kedokteran Indonesia 2005; 10(55): 632-
38.
Douglas RG, stomme WB. Operative Obstetric. 3rd Ed. Appleton-Century Crofts. Newyork:
1976.
20