Di Susun Oleh:
Mahasiswa
Tingkat II B/Semester IV
Armeliati
2018.c.10a.0959
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala
rahmat-Nya makalah ini dapat diselesaikan tepat waktu walaupun ada beberapa
halangan yang mengganggu proses pembuatan laporan pendahuluan asuhan
keperawatan ini, namun penulis dapat mengatasinya tentu atas campur tangan
Tuhan Yang Maha Esa.
Penulis berharap LP Askep ini akan berguna bagi pembaca dan
mahasiswa terutama yang berada di STIKES Eka Harap tentang “Laporan
Pendahuluan Asuhan Keperawatan Gangguan Kardiovaskuler Pada
Kehamilan” sehingga diharapkan dengan mempelajari laporan pendahuluan
mahasiswa maupun lainnya mendapatkan tambahan pengetahuan.
Kami menyadari bahwa laporan pendahuluan asuhan keperawatan ini
mungkin terdapat kesalahan dan jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kami
mengharapkan saran dan masukan yang membangun dari pembaca dan dapat
bermanfaat bagi kita semua.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI.........................................................................................................iii
BAB 1 PENDAHULUAN......................................................................................1
1.1 Latar Belakang..........................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................2
1.3 Tujuan Penulisan.......................................................................................2
1.4 Manfaat Penulisan.....................................................................................3
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA.............................................................................5
2.1 Konsep Penyakit........................................................................................5
2.1.1 Definisi Gangguan Kardiovaskuler……………...…………………5
2.1.2 Anatomi Fisiologi……………………...……………………………5
2.1.3 Etiologi………………………………………….…………………..8
2.1.4 Klasifikasi…………………………………………………………..8
2.1.5 Patofisiologi ………….…………………………………………….9
2.1.6 Manifestasi Klinis (Tanda & Gejala)……………………………….9
2.1.7 Komplikasi…………………………………………….…………..10
2.1.8 Pemeriksaan Penunjang………………………………..………….11
2.1.9 Penatalaksanaan Medis…………………………………..………..11
2.3 Manajemen Asuhan Keperawatan...........................................................13
2.3.1 Pengkajan Keperawatan……………………………………..……13
2.3.2 Diagnosa Keperawatan……………………………………………14
2.3.3 Rencana Keperawatan…………………………………………….14
2.3.4 Evaluasi Keperawatan………………………………………….....20
BAB 3 ASUHAN KEPERAWATAN..................................................................22
BAB 4 PEMBAHASAN…………………………….……………….………….47
BAB 5 PENUTUP.................................................................................................49
4.1 Kesimpulan..............................................................................................49
4.2 Saran........................................................................................................49
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................50
1
BAB 1
PENDAHULUAN
1
2
4) Bagi Penulis
Sebagai salah satu pengalaman berharga dan nyata yang didapat dari
lapangan praktik yang dilakukan sesuai dengan ilmu yang didapat serta
sebagai acuan dalam menghadapi kasus yang sama sehingga dapat
memberikan asuhan keperawatan yang lebih baik.
5
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
5
6
di arahkan pada organ-organ vital seperti jantung dan otak yang berfungsi
memelihara dan mempertahankan sistem sirkulasi itu sendiri.
Jantung mempunyai empat ruang yaitu atrium kanan, atrium kiri, ventrikel
kanan, dan ventrikel kiri. Atrium adalah ruangan sebelah atas jantung dan
berdinding tipis, sedangkan ventrikel adalah ruangan sebelah bawah jantung dan
mempunyai dinding lebih tebal karena harus memompa darah ke seluruh tubuh.
Atrium kanan berfungsi sebagai penampung darah rendah yang kaya
oksigen dari paru-paru dan mengalirkan darah tersebut ke paru-paru. Ventrikel
kanan berfungsii menerima darah dari atrium kanan dan memompakannya ke
paru-paru. Ventrikel kiri berfungsi untuk memompakan darah yang kaya oksigen
ke seluruh tubuh.
Jantung juga terdiri dari tiga lapisan yaitu lapisan terluar yang merupakan
selaput pembungkus disebut epikardium. Lapisan tengah merupakan lapisan inti
dari jantung terdiri dari otot-otot jantung yang disebut miokardium dan lapisan
terluar yang terdiri jaringan endotel disebut endokardium.
1. Siklus Jantung
Siklus jantung merupakan kejadian yang terjadi dalam jantung selama
peredaran darah. Gerakan jantung terdiri dari 2 jenis yaitu kontraksi
7
ventrikel kanan dan ventrikel kiri sama sehingga tidak terjadi penimbunan.
Apabila pengembalian dari vena tidak seimbang dan ventrikel gagal
mengimbanginya dengan daya pompa jantung maka vena dekat jantung
jadi membengkak berisi darah sehingga tekanan dalam vena baik dalam
jangka waktu lama, bisa menjadi edema.
2.1.3 Etiologi
Etiologi kelainan jantung dapat berupa kelainan primer maupun sekunder.
1. Kelainan Primer, kelainan primer dapat berupa kelainan kongenital,
bentuk kelainan katub, iskemik dan cardiomiopat
2. Kelainan Sekunder, kelainan sekunder berupa penyakit lain, seperti
hipertensi, anemia berat, hipervolumia, perbesaran rahim, dll.
2.1.4 Klasifikasi
Berikut adalah penjelesan dari klasifikasi penyakit jantung.
1. Diagnosis Normal Jantung normal merupakan kondisi dimana jantung
bekerja secara normal untuk memompa darah dan menyuplai oksigen
keseluruh tubuh.
2. Diagnosis Hypertensive Heart Disease (HHD) Hypertensive heart disease
(HHD) adalah istilah yang diterapkan untuk menyebutkan penyakit
jantung secara keseluruhan, mulai dari left ventricle hyperthrophy (LVH),
aritmia jantung, penyakit jantung koroner, dan penyakit jantung kronis,
yang disebabkan kerana peningkatan tekanan darah, baik secara langsung
maupun tidak langsung (theHeart.org, 2014).
3. Diagnosis Congestive Heart Failure (CHF) Congestive Heart Failure
(CHF) adalah suatu kondisi dimana jantung 7 mengalami kegagalan dalam
memompa darah guna mencukupi kebutuhan sel-sel tubuh akan nutrien
dan oksigen. Hal ini mengakibatkan peregangan ruang jantung (dilatasi)
guna menampung darah lebih banyak untuk dipompakan ke seluruh tubuh
atau mengakibatkan otot jantung kaku dan menebal. Jantung hanya
mampu memompa darah untuk waktu yang singkat dan dinding otot
jantung yang melemah tidak mampu memompa dengan kuat (Udjianti,
2010).
9
INTERVENSI RASIONAL
TRANSIEN/MEMANJANG)
INTERVENSI RASIONAL
Pantau tanda vital, contoh frekuensi Takikardi dapat terjadi karena nyeri,
jantung, tekanan darah. cemas, hipoksemia, dan menurunnya
curah jantung. Perubahan juga terjadi
pada TD (hipertensi atau hipotensi)
karena respon jantung
Evaluasi status mental, catat terjadinya Menurunkan perfusi otak dapat
bingung, disorientasi. menghasilkan perubahan sensorium.
Catat warna kulit dan adanya kualitas Sirkulasi perifer menurun bila curah
nadi jantung turun, membuat kulit pucat
dan warna abu-abu (tergantung
tingkat hipoksia) dan menurunya
kekuatan nadi perifer
Mempertahankan tirah baring pada Menurunkan konsumsi oksigen atau
posisi nyaman selama episode akut kebutuhan menurunkan kerja miokard
dan risiko dekompensasi
Berikan periode istirahat adekuat. Penghematan energy, menurunkan
Bantu dalam atau melakukan aktivitas kerja jantung.
perawatan diri, sesuai indikasi
Pantau dan catat efek atau kerugian Efek yang diinginkan untuk
respon obat, catat TD, frekuaensi menurunkan kebutuhan oksigen
jantung dan irama (khususnya bila miokard dengan menurunkan stress
memberikan kombinasi antagonis ventricular. Obat dengan kandungan
kalsium, betabloker, dan nitras) inotropik negative dapat menurunkan
perfusi terhadap iskemik miokardium.
Kombinasi nitras dan penyekat beta
17
INTERVENSI RASIONAL
Kriteria hasil : Pasien menyatakan kesadaran perasaan ansietas dan cara sehat
sesuai, pasien menunjukkan strategi koping efektif/keterampilan pemecahan
masalah, pasien melaporkan ansietas menurun sampai tingkat yang dapat
diatasi.
INTERVENSI RASIONAL
INTERVENSI RASIONAL
BAB 3
ASUHAN KEPERAWATAN
3.1 PENGKAJIAN
3.1.1 IDENTITAS KLIEN
Nama : Ny. N
Umur : 45 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Suku/Bangsa : Dayak/Indonesia
Agama : Kristen Protestan
Pekerjaan : PNS
Pendidikan : Strata 1
Status Perkawinan : Menikah
Alamat : Jln. Mahir Mahar XI No.10
TGL MRS : 31 Maret 2020
Diagnosa Medis : Angina Pectoris
22
22
mendapat penangan dari dokter ,klien dianjurkan oleh dokter untuk rawat
inap dan untuk mendapatkan perawatan intensif agar cepat pulih.
3. Riwayat Penyakit Sebelumnya (riwayat penyakit dan riwayat operasi)
Pasien mengatakan tidak ada riwayat penyakit dan tidak pernah operasi
sebelumnya.
4. Riwayat Penyakit Keluarga
Pasien mengatakan tidak ada riwayat penyakit keturunan dalam keluarga.
GENOGRAM KELUARGA:
KETERANGAN:
= Laki-laki
= Perempuan
= Meninggal
= Hubungan keluarga
= Menikah
= Tinggal serumah
= Pasien
23
1. PEMERIKSAAN FISIK
1) Keadaan Umum
Pasien sakit sedang, tampak lemah dan berbaring ditempat tidur dengan
posisi fowler, terpasang infus NaCl 0,9% 7 tpm pada tangan kanan,
terpasang oksigen nasal canul 2 lpm.
2) Status Mental
a. Tingkat Kesadaran : Compos Mentis
b. Ekspresi Wajah : Meringis
c. Bentuk Badan : Endomorph
d. Cara Berbaring/Bergerak : Terbatas/ Semi fowler
e. Berbicara : Lancar
f. Suasana Hati : Gelisah
g. Penampilan : Kurang rapi
h. Fungsi Kognitif:
Orientasi Waktu : Pasien dapat membedakan waktu pagi,
siang, sore dan malam
Orientasi Orang : Pasien dapat mengenali keluarganya dan
petugas kesehatan
Orientasi Tempat : Pasien dapat mengetahui dirinya berada di
RS
i. Halusinasi : Tidak Ada
j. Proses Berpikir : Tidak Ada
k. Insight : Baik
l. Mekanisme Pertahanan Diri : Adaptif
Keluhan Lainnya : Tidak Ada
3) Tanda-tanda Vital
a. Suhu/T : 36,7oC Axilla
b. Nadi/HR : 89x/menit
c. Pernapasan/RR : 22x/menit
d. Tekanan Darah/BP : 110/70 mmHg
24
4) Pernapasan (Breathing)
Bentuk Dada : Simetris
Kebiasaan Merokok : Tidak Ada
Batuk : Ada ,sejak tanggal 31 April 2019
Batuk darah : Tidak Ada
Sputum : Tidak Ada
Sianosis : Tidak Ada
Nyeri Dada : Tidak Ada
Dyspnea nyeri dada Orthopnea Lainnya: Tidak Ada
Sesak Nafas Saat inspirasi Saat aktivitas Saat istirahat
Type Pernapasan : Dada Perut Dada dan Perut
Kusmaul Cheyne-stokes Biot
Lainnya: Tidak Ada
Irama Pernapasan : Teratur Tidak Teratur
Suara Napas : Vesikuler Bronchovesikuler
Bronchial Trakeal
Suara Napas Tambahan : Wheezing Rochi kering
Ronchi basah Lainnya: Tidak Ada
Keluhan Lainnya : Bernafas tersenggal-senggal
Masalah Keperawatan : Pola nafas tidak efektif
5) Cardiovasculer (Bleeding)
Nyeri dada Kram kaki Pucat
Pusing/sinkop Clubing finger Sianosis
Sakit kepala Palpitasi Pingsan
Capillary refill time > 2 detik < 2 detik
Oedema: Wajah Ekstrimitas atas
Anasarka Ekstrimitas bawah
Asites
Ictus Cordis Terlihat Tidak Terlihat
Vena Jugularis Tidak Meningkat Meningkat
Suara Jantung Normal, S2 > S1: Lub-Dub
25
Ada Kelainan
Keluhan Lainnya: Nyeri dada saat batuk
Masalah Keperawatan: Nyeri akut
6) Persyarafan (Brain)
Nilai GCS : E : 4 membuka mata spontan
V : 5 komunikasi verbal baik
M : 6 mengikuti perintah
Total Nilai GCS : 15
Kesadaran: Compos Menthis Somnolent Delirium
Apatis Soporus Coma
Pupil : Isokor Anisokor
Midriasis Meiosis
Reflek Cahaya: Kanan Positif Negatif
Kiri Positif Negatif
Nyeri, lokasi .....................
Vertigo Gelisah Aphasia Kesemutan
Bingung Disarthria Kejang Tremor
Pelo
Uji Syaraf Kranial:
Nervus Kranial I : Pasien dapat membedakan bau-bauan
Nervus Kranial II : Pasien dapat melihat dengan baik
Nervus Kranial III : Pasien dapat membuka kelopak mata
Nervus Kranial IV : Pasien dapat menggerakkan kedua matanya
Nervus Kranial V : Pasien dapat merasakan sentuhan
Nervus Kranial VI : Pasien dapat menggerakkan kedua matanya ke kiri
dan ke kanan
Nervus Kranial VII : Pasien dapat merasakan asam,manis,asin,pahit
Nervus Kranial VIII : Pasien dapat mendengarkan kata yang dibicarakan
Nervus Kranial IX : Pasien dapat menelan
Nervus Kranial X : Pasien dapat mengunyah dengan baik
Nervus Kranial XI : Pasien dapat menggerakkan leher
Nervus Kranial XII : Pasien dapat menjulurkan lidah
26
Uji Koordinasi:
Ekstrimitas Atas : Jari ke jari Positif Negatif
Jari ke hidung Positif Negatif
Ekstrimitas Bawah : Tumit ke jempol kaki Positif Negatif
Uji Kestabilan Tubuh : Positif Negatif
Refleks:
Bisep : Kanan Skala: +1 Kiri Skala: 4
Trisep : Kanan Skala: +1 Kiri Skala: 4
Brakioradialis :
Patella : Kanan Skala: +1 Kiri Skala: +2
Akhiles : Kanan Skala: +1 Kiri Skala: +2
Babinski : Kanan Skala: +1 Kiri Skala: +2
Refleks Lainnya: Tidak Ada
Keluhan Lainya : Tidak Ada
Masalah Keperawatan : Hambatan Mobilitas Fisik
7) Eliminasi Uri (Bladder)
Produksi Urine : 600 ml 2-3 x/hari
Warna : Kuning
Bau : Khas amoniak
Tidak ada masalah/lancar Menetes Inkotinen
Oliguri Nyeri Retensi
Poliuri Panas Hematuri
Dysuri Nocturi
Kateter Cystostomi
Keluhan Lainnya : Tidak Ada
Masalah Keperawatan: Tidak Ada
8) Eliminasi Alvi (Bowel)
Mulut dan Faring
Bibir : Kering
Gigi : Bersih dan Lengkap
Gusi : Tidak Ada caries
Lidah : Tidak ada jamur di lidah
27
Ekstrimitas bawah 5 5
Deformitas tulang, lokasi : Tidak Ada
Peradangan, lokasi : Tidak Ada
Perlukaan, lokasi : Tidak Ada
Patah tulang, lokasi : Tidak Ada
28
Maetus Uretra
Discharge, warna
Scrotum
Hernia
Kelainan
b. Reproduksi Wanita
Kemerahan, lokasi : Tidak Ada
Gatal-gatal, lokasi : Tidak Ada
Perdarahan : Tidak Ada
Flour Albus : Tidak Ada
Clitoris : Tidak Ada
Labis : Tidak Ada
Uretra : Tidak Ada
Kebersihan : Baik Cukup Kurang
Kehamilan :-
Tafsiran Partus :-
Keluhan Lain: Tidak Ada
Payudara :
Simetris Asimetris
Sear Lesi
Pembengkakan Nyeri tekan
Puting :
Menonjol Datar Lecet Mastitis
Warna Aerola
ASI Lancar Sedikit Tidak keluar
Keluhan Lain : Tidak Ada
Masalah Keperawatan : Tidak Ada Masalah Keperawatan
31
Diet:
Biasa Cair Saring Lunak
Diet Khusus:
Rendah garam Rendah kalori TKTP
Rendah lemak Rendah purin Lainnya: Tidak Ada
Mual
Muntah............kali/hari
Kesukaran menelan Ya Tidak
Rasa haus
Keluhan Lainnya: Tidak Ada
Pola Makan Sehari-hari Sesudah Sakit Sebelum Sakit
Frekuensi/hari 3x1 sehari 3x1 sehari
Porsi 1 porsi 1 porsi
Nafsu makan Baik Baik
Nasi lunak,sayur, lauk,
Jenis makanan Nasi, sayur, lauk, buah
buah
Jenis minuman Air putih Air putih dan teh
Jumlah minuman/cc/24 jam 600 cc/jam 1500 cc/jam
Kebiasaan makan Pagi, siang, malam Siang, sore,malam
Keluhan/masalah Tidak Ada Tidak Ada
2. SOSIAL-SPIRITUAL
33
1) Kemampuan berkomunikasi
Secara verbal, pasien dapat berkomunikasi dengan baik dengan bahasa yang
dapat dimengerti.
2) Bahasa sehari-hari
Bahasa indonesia.
3) Hubungan dengan keluarga
Baik dan harmonis.
4) Hubungan dengan teman/petugas kesehatan/orang lain
Baik.pasien dapat menegenal baik teman,petugas kesehatan, dan orang lain.
5) Orang berarti/terdekat
Anak ,suami dan keluarga.
6) Kebiasaan menggunakan waktu luang
Berkumpul dengan keluarga
7) Kegiatan beribadah
8) Pasien selalu berdoa saat sakit
4. PENATALAKSANAAN MEDIS
Nama Obat Dosis Obat Indikasi
Mengatur jumlah air dalam
Infus NaCl 0,9% 7 tpm / menit
tubuh
Untuk membuang cairan atau
garam berlebih di dalam
tubuh melalui urine dan
Injeksi furosemid 1-0-0 gram/ Intravena
meredakan pembengkakan
yang disebabkan oleh gagal
jantung
Menurunkan sekresi asam
Injeksi ranitidin 2x50 gram / Intravena lambung berlebih
Untuk mengontrol gula darah
PO. Metformin 3x500 gram tinggi
Untuk mencegah peristiwa
PO. Brilinta 2x1 gram trombotik
Armeliati
NIM: 2018.C.10a.0959
35
PRIORITAS MASALAH
RENCANA KEPERAWATAN
Nama Pasien : Ny.N
Ruang Rawat : Matahari
Diagnosa Keperawatan Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi Rasional
1. Pola nafas tidak efektif Setelah dilakukan intervensi 1. Observasi pola nafas ,irama 1. Memberikan posisi nyaman
selama 2x8 jam diharapkan dan frekuensi ,dan keluhan pada pasien.
pasien menunjukan pola nafas pasien. 2. Mencegah jalan nafas yang
yang efektif dengan kriteria hasil 2. Observasi TTV tersumbat
1. Pasien tidak menunjukan 3. Berikan posisi semi fowler 3. Menyediakan jalan nafas
adanya kesulitan dalam 4. Berikan O2 yang adekuat
bernafas 5. Ajarkan tekhnik nafas dalam 4. Menentukan pemberian terapi
2. Irama dan frekuensi teratur 6. Kolaborasi dengan tim medis yang tepat pada klien.
3. Tidak sesak nafas lagi lainnya dalam pemberian
4. RR dalam batas normal (RR terapi
18 x/mnt)
5. Tidak ada suara nafas
tambahan
2. Nyeri Akut Setelah dilakukan tindakan 1) Observasi TTV 1. Memberikan posisi nyaman
keperawatan sselama 2 x 8 jam 2) Berikan posisi semi fowler pada pasien.
diharapkan nyeri dada yang 3) Kaji tingkat skala nyeri 2. Skala nyeri yang dirasakan
dirasakan berkurang dengan 4) Kolaborasi dengan tim medis berkurang
kriteria hasil : lainnya dalam pemberian 3. Menentukan pemberian terapi
39
09.40 WIB 2. Memberikan posisi semi-fowler - Pasien tampak meringis nyeri dada saat
untuk pasien batuk dengan skala nyeri 3
10:25 WIB 3. Mengobservasi tingkat skala - Posisi pasien dalam posisi semi fowler Armeliati
13.35 WIB nyeri - TTV : TD :140 / 80 mmHg
4. Berkolaborasi dengan tim medis RR : 20 x /mnt
lainnya dalam pemberian terapi S : 36,2 °C
- Infus NaCl 0,9% 7 tpm / menit N : 83 x/m
- Injeksi furosemid 1-0-0 gram/ A : Masalah belum teratasi
Intravena P : Lanjutkan intervensi 1,3,4
42
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1 Pengkajian
Pada riwayat kesehatan dahulu ditemukan data bahwa Ny.N tidak memiliki
riwayat penyakit jantung,. Pada pengkajian riwayat kesehatan keluarga tidak
ditemukan riwayat penyakit
Pada riwayat kesehatan sekarang ditemukan data nyeri pada bagian dada
sebelah kanan dan menjalar hingga ke punggung. Hal ini sejalan dengan teori
Wantiyah, (2010) yang mengatakan bahwa pada riwayat kesehatan sekarang
ditemukan data nyeri pada bagian dada yang menjalar ke punggung dan lengan
tangan kiri dan nyeri seperti rasa terhimpit. Dalam kasus Ny.N ditemukan bahwa
penyebab nyeri adalah aktivitas banyak dan dapat berkurang dengan istirahat
sesuai dengan manifestasi menurut teori Wantiyah, (2010) yang mengatakan
biasanya angina timbul saat melakukan kegiatan fisik dan serangan ini akan hilang
bila penderita mengehntikan kegiatan fisik tersebut dan beristirahat.
Pada pemeriksaan fisik Ny.N ditemukan data pemeriksaan fisik keadaan
umum sedang, kesadaran composmentis, tekanan darah (110/70mmHg). Suhu
(36,7 derajat celcius), nadi 89x/i (normal), pernapasan 22x/i. Hal ini sejalan
dengan teori Wantiyah, (2010) yang mengatakan bahwa, keadaan umum pasien
sedang, kesadaran composmentis, respirasi meningkat, suhu tubuh dapat
normal/meningkat, tekanan darah dapat normal/meningkat ataupun menurun.
Pada pemeriksaan Nampak Ny.N kurang rapi serta di dapatkan data Ny.N
sering merasa pusing, berdenyut pada saat waktu tidur dan terbangun, ekspresi
wajah meringis, hal ini sejalan dengan teori Wantiyah, (2010) yang mengatakan
bahwa pada pemeriksaan fisik kepala didapatkan data kepala pusing, berdenyut
selama waktu tidur dan waktu terbangun. Kedua mata lengkap, simetris, palpebra
normal, sklera ikterik, konjungtiva anemis, dan pupil isokor.
47
47
Pada pemeriksaan fisik leher didapatkan data Tn. S Tidak ada pembesaran
kelenjar tiroid, tidak ada distensi vena jugularis, hal ini tidak sejalan dengan teori
Wantiyah, (2010) yang mengatakan terdapat distensi vena jugularis.
Pemeriksaan dada (paru-paru) pada Ny.S didapatkan data klien
menggunakan otot pernapasan dada dan perut, suara nafas vesikular, hal ini
sejalan dengan teori Wantiyah, (2010). Pemeriksaan jantung ditemukan data bunyi
jantung S1 dan S2 normal (Lub-Dub), tidak ada suara jantung tambahan.
Pemeriksaan fisik pada abdomen ditemukan data bahwa abdomen tidak
membesar, tidak terdapat massa, sedangkan di teori terdapat data nyeri/rasa
terbakar pada daerah ulu hati.
Pemeriksaan fisik ektremitas Ny.N terdapat data ektremitas dingin, terdapat
edema perifer, kelemahan atau kelelahan, dan pucat, hal ini sesuai dengan teori
Wantiyah, (2010).
Pada Pemeriksaan respon psikologis, Ny.N tampak gelisah,cemas saja
sesuai dengan teori Wantiyah (2010) tetapi tidak sampai dengan depresi, menarik
diri, kontak mata kurang, menyangkal dengan sakitnya.
4.2 Diagnosa Keperawatan
Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan hambatan upaya nafas
Nyeri akut berhubungan dengan suplai O2 ke jantung berkurang
4.3 Perencanaan
Acuan Penulis dalam tahap perencanaan adalah berdasarkan teori Nanda
NIC-NOC tahun 2008
4.4 Implementasi
Setelah perencanaan penulis mengacu pada tahap implementasi. Pada tahap
ini penulis melaksanakan asuhan keperawatan sesuai dengan perencanan yang
telah disusun sebelumnyaBanyak faktor yang mendukung terlaksananya
implementasi keperawatan diantaranya: peran keluarga yang mendukung,
tersedianya alat-alat serta adanya bimbingan dari perawat ruangan, CI ruangan,
Pembimbing akademik, serta adanya peran dokter yang menentukan diagnosa
menurut medis
4.5 Evaluasi
48
BAB 5
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Kehamilan dengan penyakit jantung selalu saling mempengaruhi karena
kehamilan dapat memberatkan penyakit jantung yang dideritanya. Penyakit
jantung dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim.
Jantung yang normal dapat menyesuaikan diri terhadap segala perubahan sistem
jantung dan pembuluh darah yang disebabkan oleh kehamilan, yaitu dorongan
diafragma oleh besarnya janin yang dikandungnya sehingga dapat mengubah
posisi jantung dan pembuluh darah sehingga terjadi perubahan dari kerja jantung.
5.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
49
Doenges, Marilynn E. 1999. Rencana asuhan keperawatan : pedoman untuk
perencanaan dan pendokumentasian perawatan pasien.,edisi 3. Jakarta: EGC.
Herdman, T. Heather. 2012. Diagnosa keperawatan NANDA: definisi dan
klasifikasi 2012-2014. Jakarta: EGC.
Leveno, Kenneth J. (2009). Obstetri williams edisi 21. Jakarta : EGC.
Manuaba, Ida Bagus Gde. (1998). Ilmu kebidanan, penyakit kandungan dan
keluarga berencana . Jakarta : EGC.
Raybura, William F. (2001). Obstetri dan ginekologi. Jakarta : Widya
Medika.
Drs. Syaufuddin, A.Mk . 2014 . Anatomi Fisiologi untuk Mahasiswa
Keperawatan Edisi 3 .Jakarta : EGC
Sudoyo, Aru W. 2017. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta : Interna
Publishing.
Udjianti, Juni Wajan . 2015 . Keperawatan Kardiovaskular . Jakarta :
Salemba Medika.
Wajan. 2015. Keperawatan Kardiovaskuler. Jakarta: Medika Salemba
50
51