Disusun Oleh :
202210461011035
1
LEMBAR PENGESAHAN
DEPARTEMEN
KEPERAWATAN MATERNITAS
Disusun Oleh:
Telah Disetujui
Pada Tanggal: Januari 2023
Mahasiswa,
2
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN...................................................................................2
DAFTAR ISI...........................................................................................................3
BAB I 4
LAPORAN PENDAHULUAN..............................................................................4
2.1 Konsep Dasar Antenatal Care (ANC)...................................................4
2.1.2 Tujuan Antenatal Care...........................................................................4
2.1.3 Jadwal Kunjungan Antenatal Care.......................................................4
2.1.4 Standar Asuhan Pelayanan Antenatal Care (ANC).............................5
2.2 Konsep Dasar Kehamilan Trimester III (30-32 Minggu)....................7
2.2.2 Perubahan Fisiologis Trimester III.......................................................8
2.2.3 Perubahan Psikologis Trimester III......................................................8
2.2.4 Ketidaknyamanan Trimester III...........................................................9
2.2.5 Tanda Bahaya Kehamilan Trimester III............................................11
2.3 Konsep Dasar Partus Prematur Imminiens (PPI).............................12
2.3.2 Etiologi dan Faktor Risiko Partus Prematur Imminiens (PPI)........13
2.3.3 Tanda dan Gejala Partus Prematur Imminiens (PPI).......................13
2.4.4. Patofisiologi Partus Prematur Imminiens (PPI).....................................14
2.4.5 Pemeriksaan Penunjang Partus Prematur Imminiens (PPI)............15
2.4.8 Komplikasi Partus Prematur Imminiens (PPI)..................................18
BAB II 19
ASUHAN KEPERAWATAN..............................................................................19
LEMBAR PENGKAJIAN ANC.........................................................................20
ANALISA DATA PASIEN Ny.M.......................................................................27
Diagnosa Keperawatan berdasarkan Prioritas.................................................29
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN Ny.M.......................................31
3
BAB I
LAPORAN PENDAHULUAN
4
menginformasikan kunjungan ulang, menentukan usia kehamilan dan
perkiraan persalinan menurunkan morbiditas dan mortalitas ibu dan
perinatal (Wahab, 2019).
7
darah (Anemia).
- Tes pemeriksaan urine (air kencing).
- Tes pemeriksaan darah lainnya, seperti HIV dan sifilis,
sementara pemeriksaan malaria dilakukan di daerah
endemis.
j. Tatalaksana atau mendapatkan pengobatan
Jika ibu mempunyai masalah kesehatan pada saat hamil.
13
yang belum aterm (20 minggu-37 minggu) dan berat badan lahir bayi
kurang dari 2500 gram(Wiknjosastro, 2017).
15
15
2.4.5 Pemeriksaan Penunjang Partus Prematur Imminiens (PPI)
Menurut (Taufan, 2018) pemeriksaan penunjang yang perlu dilakukan
adalah sebagai berikut :
1. Laboratorium
- Pemeriksaan kultur urine
- Pemeriksaan gas dan pH darah janin
- Pemeriksaan darah tepi ibu : jumlah leukosit
- C-reactive protein. CRP ada pada serum penderita infeksi akut dan
dideteksi berdasarkan kemampuannya untuk mempresipitasi fraksi
polisakarida somatik non spesifik kuman pneumococcus yang
disebut fraksi C. CRP, dibentuk di hepatosit sebagai reaksi
terhadap IL-1, IL-6, TNF.
2. Amniosintesis : hitung leukosit, pewarnaan Gram bakteri (+) pasti
amnionitis, kultur, kadar IL-1, IL-6, kadar glukosa cairan amnion
3. Pemeriksaan ultrasonografi
- Oligohidramnion : berhubungan dengan korioamnionitis dan
koloni bakteri pada amnion.
- Penipisan serviks : bila ketebalan serviks < 3 cm (USG), dapat
dipastikan akan terjadi persalinan preterm..
- Kardiotokografi : kesejahteraan janin, frekuensi dan kekuatan
kontraksi
- Sonografi seviks transperineal dapat menghindari manipulasi
intravagina terutama pada kasus KPD dan plasenta previa
2. Tatalaksana Khusu
16
Jika ditemui salah satu dari keadaan berikut ini, tokolitik tidak perlu
diberikan dan bayi dilahirkan secara pervaginam atau perabdominam
sesuai kondisi kehamilan :
- Usia kehamilan dibawah 24 dan diatas 34 minggu
- Pembukaan > 3 cm
- Ada tanda infeksi intrauterin, preeklamsia, atau perdarahan aktif
- Ada gawat janin
- Janin meninggal atau adannya kelainan kongenital yang
kemungkinan hidupnya kecil
- Bila kondisi seperti diatas di rujuk RS
Lakukan terapi konservatif (ekspektan) dengan tokolitik,
kortikosteron, dan antibiotika jika syarat ini terpenuhi :
- Umur kehamilan antara 24-34 minggu
- Dilatasi servick kurang dari 3 cm
- Tidak ada infeksi intrauterin, preeklamsia, atau perdarahan aktif
- Tidak ada gawat janin
Tokolitik hanya diberikan pada 48 jam pertama untuk memberikan
kesempatan pemberian kortikosteroid.
17
- Ampisilin : 2 g IV setiap 6 jam
- Penisilin G 2 juta unit IV setiap 6 jam
- Klindamisin : 3 x 300 mg PO (jika terjadi terhadap penisilin)
Antibiotika yang diberikan jika persalinan preterm disertai dengan
ketuban pecah dini adalah eritromisin 4x 400 mg per oral.
- Bila dalam observasi pemberian tokolitik masih ada kontraksi atau
ada tanda persalinan segera rujuk RS
18
dibanding bayi aterm
4. Cerebral palsy
5. Terdapat insidensi kerusakan organik otak yang lebih tinggi pada bayi
prematur (meskipun banyak orang–orang jenius yang dilahirkan
sebelum aterm).
19
BAB II
ASUHAN KEPERAWATAN
20
21
LEMBAR PENGKAJIAN ANC
I. IDENTITAS PASIEN
a. Nama : Ny.M
b. No. Rekam Medis : 547254
c. Tanggal Lahir : 11/03/1980
d. Usia : 42 tahun
e. Pendidikan Terakhir : Sekolah Dasar
f. Pekerjaan : IRT
g. Agama : Islam
h. Suku/bangsa : Jawa/indonesia
i. Alamat : Gondanglegi
j. No. Telp : 0858567xxxxx
22
V. RIWAYAT KONTRASEPSI (KB) :
a. Riwayat kontrasepsi terdahulu : pasien belum pernah KB
Metode yang pernah dipakai : kb alami (jamu, kalender, koitus,
interuptus dll)
1. Suntik 3 bulan lama: 6 tahun (Bulan/Tahun)
b. Riwayat kontrasepsi terakhir sebelum kehamilan ini : … lama : …
(Bln/Thn)
c. Keluhan KB : ( ) Ada, sebutkan … ( ) tidak ada
23
e. Riwayat Operasi ( ), Sebutkan : -
f. Lain –lain, sebutkan : pasien memiliki sakit lambung
b. Wajah :
1. Edema wajah :( ) Ya (√ ) tidak ada
2. Hiperpigmentasi : ( ) Ya ( √ ) tidak
ada
3. Cloasma gravidarum :( ) Ya (√ ) tidak ada
4. Keluhan :( ) Ya (√ ) tidak ada
Sebutkan :
c. Mata :
1. Sklera ikterik : ( ) Ya (√ ) tidak
2. Konjuntiva anemis : ( √ ) Ya ( ) tidak
24
3. Keluhan :( ) Ya (√ ) tidak
ada
Sebutkan :
d. Hidung :
1. Sekret :( ) Ya (√ ) tidak
2. Polip :( ) Ya (√ ) tidak
3. Keluhan :( ) Ya (√ ) tidak
ada
Sebutkan :
f. Telinga :
1. Serumen :( ) Ya (√ ) tidak
ada
2. Sekresi :( ) Ya (√ ) tidak
ada
3. Keluhan :( ) Ya (√ ) tidak
ada
Sebutkan : pendengaran pasien normal
g. Leher :
1. Hiperpigmentasi :( ) Ya (√ ) tidak
ada
2. Kelejar tiroid :( ) membesar (√ ) tidak
3. Keluhan : ( ) Ya (√ ) tidak
ada
Sebutkan :
h. Ketiak : :
1. Kelenjar limfe :( ) membesar (√ ) tidak
2. Keluhan : ( ) Ya (√ ) tidak
ada
Sebutkan :
25
4. Suara jantung S1-S2 : ( √ ) normal ( )murmur
( ) galop
5. Capilary refil : ( √ )< 3 detik ( ) > 3 detik
6. Tekanan darah : 110/60 mmHg
7. frekuensi nadi : 88 x/menit
8. Irama nadi : ( √ ) reguler ( )irreguler
9. Keluhan : ( ) Ya ( √ )tidak ada
Sebutkan :
j. Payudara :
1. Puting : ( √ ) eksverted ( ) datar
( ) inverted ( ) lecet
2. Areola hiperpigmentasi : ( ) Ya ( √ ) tidak ada
3. Pengeluaran ASI : ( ) Ya ( √ ) tidak ada
4. Bentuk : ( √ ) simetris ( ) tidak simetris
5. Teraba : ( ) ada massa ( ) hangat
( √ ) tidak ada massa
6. Keluhan : ( ) Ya ( ) tidak ada
Sebutkan : payudara, puting dan areola
nampak
bersih
k. Abdomen :
1. Hiperpigmentasi : ( √ ) Ya ( ) tidak ada
2. Linea : ( √ ) Alba ( ) Nigra
( ) Striae ( ) Livide
( ) Albican
Bekas operasi ( ) Ada ( √ ) Tidak
ada
3. Uterus :
Tinggi fundus uteri : 23 cm
Kontraksi : ( ) Ya ( √ ) Tidak
a. Leopold I : bagian fundus (bagian atas) teraba bulat
melenting pada dan bagian simfisis pubis
(bagian bawah) teraba lunak (bokong)
b. Leopold II : perut kiri ibu terasa keras, panjang
(punggung), perut kanan ibu teraba kecil-
kecil
(ekstremitas atas)
c. Leopold III : teraba bulat melenting, keras (kepala)
d. Leopold IV : kepala janin belum masuk PAP
(konvergen)
4. Denyut Jantung Janin : 148 x/menit
5. Keluhan : ( √ ) Ya ( ) tidak ada
Sebutkan : pasien mengatakan sering
merasakan janinnya
bergerak dan merasa nyeri sejak 3 hari yang
lalu pada perut bagian bawah, skala nyeri
26
4, merasa nyeri meskipun tidak beraktivitas
dan nyeri hilang timbul
l. Genetalia :
1. Kebersihan : ( √ ) Ya ( ) tidak
2. Varises : ( ) Ya ( √ ) tidak
3. Pengeluaran : tidak ada bercak darah sedikit
4. Hemoroid : ( ) Ya ( √ ) tidak ada
5. Keluhan : ( ) Ya ( √ ) tidak ada
Sebutkan : VT taa PO genetalia menutup
m. Extremitas :
1. Ektremitas Atas :
a) Edema : ( ) Ya ( √ ) tidak
b) Varises : ( ) Ya ( √ ) tidak
2. Ektremitas Bawah :
a) Edema : ( ) Ya ( √ ) tidak
b) Varises : ( ) Ya ( √ ) tidak
c) Reflek patela : ( √ ) Positif ( ) Negatif
3. Keluhan : ( ) Ya ( ) tidak ada
Sebutkan : pasien mengatakan merasa lemas
n. Masalah Khusus :
1. Eliminasi :
Dirumah : Pasien mengatakan jarang BAK karena minum hanya
sedikit,
frekuensi BAK 2x/hari dan warna kekuningan, BAB
sering saat merasa nyeri diperut bagian bawah, frekuensi
+- 7x/hari konsistensi kadang lembek/keras dan warna
kecoklatan
Di RS : BAK 4x/hari dengan pispot 2x/hari
BAB sering saat merasa nyeri diperut bagian bawah,
frekuensi +-9 x/hari konsistensi kadang lembek/keras dan
warna kecoklatan.
2. Istirahat dan kenyamanan :
Dirumah : Pasien mengatakan tidak bisa tidur sejak 3 hari yang lalu,
sering terbangun saat merasa nyeri pada perut bagian
bawah, setiap jam selalu terbangun, frekuensi tidur >6 jam
setiap malam
Di RS : sering terbangun karena ramai, 4-5 jam setiap malam
3. Mobilisasi dan latihan :
Dirumah : Pasien mengatakan sehari-hari bersih-bersih rumah,
pasien
tidak mengikuti senam hamil
Di RS : pasien tidak beraktivitas, hanya di tempat tidur
4. Nutrisi dan cairan :
Dirumah : makan 2x/hari, nafsu makan menurun sejak 3 hari yang
lalu,
hanya makan agar-agar minum hanya 1 gelas (200ml)
27
Di RS : makan 3x/hari (makanan diet dari RS dan makanan luar),
minum 500 ml/hari. Infus RL 20 tpm
5. Keadaan Psikologis :
- Pasien kooperatif dalam berkomunikasi dan pasien menjawab
pertanyaan dengan baik dan sesuai.
- Pasien merasa bingung, khawatir dengan kondisi yang dihadapi,
sulit berkonsentrasi
- Muka pasien tampak gelisah, sulit tidur, tremor, muka tampak
pucat dan kontak mata buruk
6. Persiapan persalinan :
( ) Senam hamil
( √ ) Rencana tempat melahirkan
( √ ) Perlengkapan kebutuhan bayi dan ibu
( √ ) Kesiapan mental ibu dan keluarga
( √ ) Pengetahuan tentang tanda-tanda melahirkan dan proses
persalinan
( ) Cara menangani nyeri persalinan
( ) Perawatan payudara
28
menyebabkan kematian sel pada
reaksi bakteri penyebab
toksisitas penyakit.
seperti
kebingungan
dan psikosis
akut.
2 Lidiastop 3x2 tab Pengobatan - Obat ini tidak Obat ini dapat
simtomatik boleh digunakan untuk
pada diare diberikan pada pengobatan
non-spesifik, pasien dimana simtomatik pada
yaitu diare konstipasi diare non-
yang tidak harus spesifik, yaitu
diketahui dihindari. diare yang tidak
penyebabnya Hipersensitif diketahui
dengan jelas terhadap penyebabnya
activated dengan jelas. New
attapulgit Diatabs bekerja
dengan cara
mengadsorbsi
beberapa racun
dan bakteri
penyebab diare,
mengurangi
frekuensi buang
air besar, serta
memperbaiki
konsistensi feses
yang encer.
b. Lain-lain:
USG
29
Senin, 10 Januari 2023
DATA MASALAH
DIAGNOSA
(Tanda mayor & PENYEBAB KEPERAWATA
KEPERAWATAN
minor) N
30
protektif, gelisah, sulit
- Tampak meringis tidur, nafsu makan
- Bersikap protektif menurun
- Gelisah
- Sulit tidur Kategori : fisiologis
- Nafsu makan
menurun Subkategori : nyeri dan
kenyamanan
DS: Gangguan pola tidur b.d
Dirumah: Pasien nyeri d.d Dirumah: Pasien
mengatakan tidak bisa mengatakan tidak bisa
tidur sejak 3 hari yang tidur sejak 3 hari yang
lalu, sering terbangun Gangguan pola lalu, sering terbangun saat
saat merasa nyeri pada Nyeri tidur merasa nyeri pada perut
perut bagian bawah, D.0055 bagian bawah, setiap jam
setiap jam selalu selalu terbangun, frekuensi
terbangun, frekuensi tidur >6 jam setiap malam,
tidur >6 jam setiap Di RS : sering terbangun
malam karena ramai, 4-5 jam
Di RS : sering terbangun setiap malam
karena ramai, 4-5 jam Kategori : fisiologis
setiap malam Sub kategori :
DO: aktifitas/istirahat
DS: Ansietas b.d rencana
Pasien merasa bingung, operasi d.d pasien merasa
khawatir dengan kondisi bingung, khawatir dengan
yang dihadapi, sulit kondisi yang dihadapi,
berkonsentrasi sulit berkonsentrasi, muka
pasien tampak gelisah,
DO: sulit tidur, tremor, muka
- Muka pasien tampak Rencana Ansietas tampak pucat, kontak mata
gelisah operasi D.0080 buruk Kategori: psikologis
- Sulit tidur Sub kategori: integritas
- Tremor ego
- Muka tampak pucat
- Kontak mata buruk
DS : DX : resiko cedera pada
Pasien mengatakan janin d.d Nyeri abdomen
usianya 42 tahun dan dan paritas banyak (7 kali)
hamil 7 kali, pasien
mengatakan merasa nyeri Kategori : lingkungan
pada perut bagian bawah Nyeri abdomen Resiko cedera pada Sub kategori : keamanan
dan paritas janin dan proteksi
DO : banyak (7 kali) D.0138
- Hasil USG
menunjukkan kaki
berada pada simphisis
pubis (pada jalan
31
lahir)
- DJJ : 148
1. Nyeri akut b.d agen pencedera fisiologis d.d P: merasa nyeri sejak 3 hari
yang lalu, Q: ditusuk-tusuk, R: pada perut bagian bawah, S: skala nyeri 4, T:
merasa nyeri meskipun tidak beraktivitas dan nyeri hilang timbul, tampak
meringis, bersikap protektif, gelisah, sulit tidur, nafsu makan menurun
2. Gangguan pola tidur b.d nyeri d.d Dirumah: Pasien mengatakan tidak bisa
tidur sejak 3 hari yang lalu, sering terbangun saat merasa nyeri pada perut
bagian bawah, setiap jam selalu terbangun, frekuensi tidur >6 jam setiap
malam, Di RS: sering terbangun karena ramai, 4-5 jam setiap malam
3. Ansietas b.d rencana operasi d.d pasien merasa bingung, khawatir dengan
kondisi yang dihadapi, sulit berkonsentrasi, muka pasien tampak gelisah,
sulit tidur, tremor, muka tampak pucat, kontak mata buruk
4. Resiko cedera pada janin d.d Nyeri abdomen dan paritas banyak (7 kali)
32
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN Ny.M
Diagnosa Tt
No LUARAN INTERVENSI Hari/ Tgl Implementasi Hari/ Tgl Evaluasi
Keperawatan d
1 Nyeri akut b.d Setelah dilakukan Manajemen nyeri Selasa, Manajemen nyeri Selasa, S: pasien mengatakan
agen pencedera intervensi selama Observasi 10 1. Mengidentifikasi 10 sudah bisa menerapkan
fisiologis d.d P: 1X3 jam diharapkan 1. Identifikasi lokasi, Januari lokasi, karakteristik, Januari teknik relaksasi nafas
merasa nyeri karakteristik, durasi, 2023 durasi, frekuensi, 2023 dalam saat merasa nyeri
tingkat nyeri
sejak 3 hari frekuensi, kualitas, 11.00 kualitas, intensitas 14.00 tetapi masih merasa nyeri
yang lalu, Q: (L.08066) berkurang intensitas nyeri nyeri pada perut bagian bawah
ditusuk-tusuk, dengan kriteria hasil: 2. Identifikasi skala 2. Mengidentifikasi
R: pada perut 1. Keluhan nyeri nyeri skala nyeri O:
bagian bawah, menurun (5) 3. Identifikasi respon 3. Mengidentifikasi 1. Keluhan nyeri
S: skala nyeri 4, 2. Meringis nyeri non verbal respon nyeri non cukup meningkat
T: merasa nyeri menurun (5) 4. Identifikasi faktor verbal (4)
meskipun tidak yang memperberat 4. Memberikan teknik 2. Meringis cukup
beraktivitas dan dan memperingan nonfarmakologis
meningkat (4)
nyeri hilang nyeri untuk mengurangi
timbul, tampak 5. Identifikasi rasa nyeri dengan
meringis, pengetahuan dan relaksasi nafas dalam A : masalah belum
bersikap keyakinan tentang 5. Mengajarkan teknik teratasi
protektif, nyeri nonfarmakologis
gelisah, sulit 6. Identifikasi pengaruh untuk mengurangi P : melanjutkan
tidur, nafsu budaya terhadap rasa nyeri implementasi 1-5
makan respon nyeri
menurun 7. Identifikasi pengaruh
nyeri pada kualitas
hidup
8. Monitor keberhasilan
terapi komplementer
33
yang sudah diberikan
9. Monitor efek samping
penggunaan analgetik
Terapeutik
1. Berikan teknik
nonfarmakologis
untuk mengurangi
rasa nyeri (mis.
TENS, hipnosis,
akupresure, terapi
musik, biofeedback,
terapi pijat,
aromaterapi, teknik
imajinasi terbimbing,
kompres hangat atau
dingin, terapi
bermain)
2. Kontrol lingkungan
yang memperberat
rasa nyeri (mis. suhu
ruangan,
pencahayaan,
kebisingan)
3. Fasilitasi istirahat dan
tidur
4. Pertimbangkan jenis
dan sumber nyeri
dalam pemilihan
strategi meredakan
nyeri
34
Edukasi
1. Jelaskan penyebab
periode dan pemicu
nyeri
2. Jelaskan strategi
meredakan nyeri
3. Anjurkan memonitor
nyeri secara mandiri
4. Anjurkan
menggunakan
analgetik secara tepat
5. Ajarkan teknik
nonfarmakologis
untuk mengurangi
rasa nyeri
Kolaborasi
1. Kolaborasi pemberian
analgetik, jika perlu
2 Gangguan pola Setelah dilakukan Dukungan tidur Selasa, Dukungan tidur Selasa, S : pasien dan keluarga
tidur b.d nyeri intervensi selama Observasi 10 10 pasien mengatakan
d.d Dirumah: 1X3 jam diharapkan 1. Identifikasi pola Januari 1. Mengidentifikasi Januari memahami anjuran
Pasien pola tidur (L.05045) aktivitas dan tidur 2023 pola aktivitas dan 2023
mengatakan meningkat dengan 2. Identifikasi faktor 11.00 tidur 14.00 O:
tidak bisa tidur kriteria hasil: pengganggu tidur 2. Mengidentifikasi 1. Kekuhan sulit tidur
sejak 3 hari 1. Kekuhan sulit (fisik atau psikologis) faktor pengganggu cukup meningkat
yang lalu, tidur menurun (1) 3. Identifikasi makanan tidur (fisik atau (4)
sering 2. Keluhan istirahat dan minuman yang psikologis): pada 2. Keluhan istirahat
terbangun saat tidak cukup mengganggu tidur pasien ini yaitu nyeri tidak cukup cukup
merasa nyeri menurun (1) (mis. kopi, teh, pada perut bagian meningkat (4)
pada perut alkohol, makan bawah
35
bagian bawah, mendekati waktu 3. Mengajarkan A : masalah teratasi
setiap jam tidur, minum banyak relaksasi otot sebagian
selalu air sebelum tidur) autogenik atau cara
terbangun, 4. Identifikasi obat tidur nonfarmakologi P : melanjutkan
frekuensi tidur yang dikonsumsi lainnya implementasi no 1-3
>6 jam setiap Terapeutik
malam, Di RS: 1. Modifikasi
sering lingkungan (mis.
terbangun pencahayaan,
karena ramai, kebisingan, suhu,
4-5 jam setiap matras, dan tempat
malam tidur)
2. Batas waktu tidur
siang, jika perlu
3. Fasilitasi
menghilangkan stress
sebelum tidur
4. Tetapkan jadwal tidur
rutin
5. Lakukan prosedur
untuk meningkatkan
kenyamanan (mis.
pijat, pengaturan
posisi, terapi
akupresur)
6. Sesuaikan jadwal
pemberian obat atau
tindakan untuk
menunjang siklus
tidur terjaga
36
Edukasi
1. Jelaskan pentingnya
tidur cukup selama
sakit
2. Anjurkan menepati
kebiasaan waktu tidur
3. Anjurkan
menghindari makanan
atau minuman yang
mengganggu tidur
4. Anjurkan penggunaan
obat tidur yang tidak
mengandung supresor
terhadap tidur REM
5. Ajarkan faktor-faktor
berkontribusi terhadap
gangguan pola tidur
(mis. psikologis, gaya
hidup, sering berubah
shift bekerja)
6. Ajarkan relaksasi otot
autogenik atau cara
nonfarmakologi
lainnya
3 Ansietas b.d Setelah dilakukan Terapi Relaksasi Selasa, Terapi Relaksasi Selasa, S : pasien mengatakan
rencana operasi intervensi selama Observasi 10 1. Mengidentifikasi 10 sudah mengerti dengan
d.d pasien 1X3 jam diharapkan 1. Identifikasi Januari Teknik relaksasi yang Januari apa yang diajarkan dan
merasa tingkat ansietas identifikasi Teknik 2023 pernah efektif 2023 akan menerapkan saat
bingung, (L.09093) menurun relaksasi yang pernah 11.00 digunakan 14.00 merasa takut menghadapi
khawatir dengan kriteria hasil: efektif digunakan 2. Memeriksa frekuensi SC
37
dengan kondisi 1. Khawatir dengan 2. Periksa ketegangan nadi (88x/menit),
yang dihadapi, kondisi yang otot, frekuensi nadi, tekanan darah (100/60 O:
sulit dihadapi tekanan darah, dan mmHg) 1. Khawatir dengan
berkonsentrasi, menurun (5) suhu sebelum dan 5. Menjelaskan tujuan kondisi yang
muka pasien 2. Gelisah menurun sesudah latihan dan manfaat relaksasi dihadapi cukup
tampak gelisah, (5) 3. Monitor respons napas dalam meningkat (2)
sulit tidur, terhadap terapi 6. Menganjurkan 2. Gelisah cukup
tremor, muka relaksasi. Dalam hal mengambil posisi meningkat (2)
tampak pucat, ini diberikan teknik nyaman
kontak mata relaksasi napas dalam 7. Menganjurkan sering A : masalah belum
buruk Terapeutik mengulang atau teratasi
1. Ciptakan lingkungan melatih teknik
tenang dan tanpa relaksasi napas dalam P : melanjutkan
gangguan dengan 8. Mendemonstrasikan implementasi
pencahayaan dan suhu dan latih teknik
ruang nyamn, jika relaksasi. Dalam hal
memungkinkan ini yaitu teknik
2. Berikan informasi relaksasi napas dalam
tentang prosedur
teknik relaksasi
Edukasi
1. Jelaskan tujuan dan
manfaat relaksasi
napas dalam
2. Anjurkan mengambil
posisi nyaman
3. Anjurkan sering
mengulang atau
melatih teknik
relaksasi napas dalam
38
4. Demonstrasikan dan
latih teknik relaksasi.
Dalam hal ini yaitu
teknik relaksasi napas
dalam
4 Resiko cedera Setelah dilakukan Pemantauan denyut Selasa, Pemantauan denyut Selasa, S : pasien mengatakan
pada janin d.d intervensi jantung janin : 10 jantung janin : 10 sudah mengerti dengan
Nyeri abdomen keperawatan selama Observasi Januari 1. Lakukan manuver Januari apa yang dianjurkan
dan paritas 1x3 jam diharapkan 1. Identifikasi status 2023 leopoid untuk 2023
banyak (7 kali) tingkat cidera obstetrik 11.00 menentukan posisi 14.00 O:
menurun dengan 2. Identifikasi riwayat janin 1. Kejadian cedera
kriteria hasil : obstetrik a. Leopold I : meningkat (1)
1. Kejadian cedera 3. Identifikasi bagian fundus
menurun (5) pemeriksaan A : masalah belum
(bagian atas)
kehamilan teratasi
teraba bulat
sebelumnya melenting pada
4. Periksa denyut P : lanjutkan
dan bagian
jantung janin selama 1 implementasi 1-3
simfisis pubis
menit (bagian bawah)
5. Monitor denyut teraba lunak
jantung janin (bokong)
6. Monitor tanda vital b. Leopold II: perut
ibu kiri ibu terasa
Terapeutik keras, panjang
1. Atur posisi pasien (punggung),
2. Lakukan manuver perut kanan ibu
leopoid untuk teraba kecil-
menentukan posisi kecil
janin (ekstremitas
Edukasi atas)
39
1. Jelaskan tujuan c. Leopold III:
prosedur pemantauan teraba bulat
2. Informasikan hasil melenting, keras
pemantauan (kepala)
d. Leopold IV:
kepala janin
belum masuk
PAP
(konvergen)
2. Melakukan
pemeriksaan DJJ
setiap 2 jam sekali
3. Menganjurkan
kepada pasien untuk
banyak istirahat yang
cukup dan
meminimalkan
aktivitas
40