Anda di halaman 1dari 13

ANTENATAL CARE TRIMESTER III

DISUSUN OLEH:

SRI WAHYUNI S ( 40019040 )

KA. RUANGAN :

Hj. Naylah, AM.Keb

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN


INSTITUT ILMU KESEHATAN DAN TEKNOLOGI MUHAMMADIYAH
PALEMBANG
2021

1
2
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya ungkapkan kepada Allah SWT atas segala rahmat dan
hidayah yang telah dilimpahkan-Nya kepada saya, sehingga makalah ini dapat saya
selesaikan dengan baik guna memenuhi tugas individu PKK 1 yang berjudul
“Antenatal Care Trimester III”. Selanjutnya, salawat dan salam saya sanjungkan
kepada Rassulullah SAW dan para sahabat beliau yang telah membawa umat manusia
dari alam kebodohan ke alam penuh ilmu pengetahuan.
Saya menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tidak terlepas dari
bantuan banyak pihak yang dengan tulus memberikan do’a, saran dan kritik sehingga
makalah ini dapat terselesaikan tepat waktu.
Saya menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna
dikarenakan keterbatasan pengalaman dan pengetahuan kami. Saya sangat berharap
makalah ini dapat sedikit berguna dalam rangka menambah wawasan serta
pengetahuan kita. Semoga makalah sederhana ini dapat berguna bagi siapapun yang
membacanya. Saya mohon  maaf  apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang
berkenan.

Palembang, 09 Juni 2021

Penyusun

3
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................................ii

DAFTAR ISI...........................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................4

1.1 Latar Belakang..................................................................................................................4

1.2 Rumusan Masalah............................................................................................................5

1.3 Tujuan Masalah................................................................................................................5

BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................................6

2.1 Pengertian Antenatal Care...............................................................................................6

2.2 Tujuan Antenatal Care (ANC).........................................................................................7

2.3 Pelaksana Kunjungan Antenatal......................................................................................7

2.4 Lokasi Pelayanan Antenatal Care....................................................................................7

2.5 Pelayanan atau Standar 10 T...........................................................................................8

2.6 Frekuensi Kunjungan ANC.............................................................................................8

2.7 Epidemiologi...................................................................................................................8

2.8 Antenatal Care Trimester III...........................................................................................9

BAB III PENUTUP................................................................................................................11

3.1 Kesimpulan....................................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................12

4
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Antenatal Care (ANC) adalah pelayanan kesehatan yang diberikan kepada ibu
hamil secara berkala untuk menjaga keselamatan ibu dan janin (Saifuddin, 2006).
Pemeriksaan ANC adalah suatu program terencana berupa observasi, edukasi dan
penanganan medik pada ibu hamil, guna memperoleh suatu proses kehamilan dan
persalinan yang aman dan memuaskan (Wibowo, 2013).
Setiap kehamilan dapat berkembang menjadi masalah atau komplikasi setiap
saat. Itu sebabnya mengapa ibu hamil memerlukan pemantauan selama
kehamilannya. Kebijakan teknis pelayanan pemeriksaan kehamilan menurut
Saifuddin, 2006, secara keseluruhan meliputi komponen- komponen yaitu
mengupayakan kehamilan yang sehat, melakukan deteksi dini komplikasi,
melakukan penatalaksanaan awal serta rujukan bila diperlukan, persiapan
persalinan yang bersih dan aman, dan perencanaan antisipatif dan persiapan dini
untuk melakukan rujukan jika terjadi komplikasi.
Menurut Kemenkea RI (2010) tempat pemberian pelayanan Antenatal Care
dapat status aktif meliputi puskesmas, pondok bersalin desa, posyandu, rumah
penduduk (pada kunjungan kegiatan puskesmas) rumah sakit pemerintah atau
swasta, Rumah sakit bersalin dan tempat praktek swasta (bidan, dokter).
Pemeriksaan kehamilan yang ideal untuk pertama kalinya adalah sedini mungkin
ketika haidnya terlambat satu bulan. Hasil penelitian telah menunjukkan berulang
kali bahwa wanita yang datang lebih dini dan teratur untuk pemeriksaan pra lahir
mempunyai komplikasi yang lebih sedikit dan bayi yang lebih sehat dari pada
wanita yang mendapat perawatan pra lahir tidak teratur atau terlambat periksa
kehamilan. Kelainan-kelainan yang mungkin ada atau akan timbul pada kehamilan
tersebut lekas diketahui dan segera dapat diatasi, sebelum berpengaruh tidak baik
terhadap kehamilan (Wiknjosastro, 2013).
Kebijakan program kemenkes (2014) peraturan menteri kesehatan republik
Indonesia Nomor 97 tahun 2014 tentang pelayanan kesehatan masa sebelum hamil,
masa hamil, persalinan, dan masa sesudah melahirkan, penyelenggaraan pelayanan
kontrasepsi, serta pelayanan kesehatan seksual, menganjurkan ibu hamil
melaksanakan kunjungan ANC minimal sebanyak 4 kali, yaitu sebagai kunjungan 1

5
(Trimester 1 sebelum 14 minggu), kunjungan 2 (Trimester II antara minggu 14-28)
dan kunjungan 3 dan 4 (Trimester III antara minggu 28-36 minggu dan sesudah
minggu ke-36).

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa itu Antenatal Care ?
2. Apa tujuan dari Antenatal Care ?
3. Kapan jadwal antenatal care ?
4. Apa saja standart pelaksana antenatal care ?
5. Kapan kunjungan antenatal care trimester III dilakukan ?

1.3 Tujuan
Tujuan Penulisan makalah ini untuk mengetahui apa itu pemeriksaan antenatal care
pada trimester III.

6
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Antenatal Care (ANC)


Antenatal Care (ANC) adalah pelayanan kesehatan yang diberikan kepada ibu
hamil secara berkala untuk menjaga keselamatan ibu dan janin (Saifuddin, 2006).
Pemeriksaan ANC adalah suatu program terencana berupa observasi, edukasi dan
penanganan medik pada ibu hamil, guna memperoleh suatu proses kehamilan dan
persalinan yang aman dan memuaskan (Wibowo, 2013). Menurut Wignjosastro
(2012) Antenatal care (ANC) merupakan pengawasan wanita hamil secara teratur dan
tertentu dengan tujuan menyiapkan fisik dan mental serta menyelamatkan ibu dan
anak dalam kehamilan, persalinan dan nifas. Dari definisi-definisi diatas dapat
disimpulkan bahwa Antenatal care atau pemeriksaan kehamilan adalah pelayanan
yang diberikan kepada wanita hamil dengan melakukan pemeriksaan dan pengawasan
kehamilan untuk mengoptimalisasi kesehatan mental dan fisik ibu hamil sehingga
mampu menghadapi persalinan, nifas, persiapan memberikan air susu ibu (ASI) dan
kembalinya kesehatan reproduksi secara wajar (Wibowo, 2013).

2.2 Tujuan Antenatal Care (ANC)


Pelayanan Antenatal care dikemukakan beberapa tujuan antara lain :
1. Memantau kondisi kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu dan tumbuh
kembang bayi.
2. Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental, sosial, ibu dan bayi.
3. Menganalisa secara dini adanya ketidaknormalan atau komplikasi yang mungkin
terjadi selama kehamilan termasuk riwayat penyakit secara umum yaitu pembedahan
dan kebidanan.
4. Mempersiapkan persalinan cukup bulan, melahirkan dengan selamat baik ibu
maupun bayinya dengan trauma seminimal mungkin.
5. Mempersiapkan ibu agar masa nifas berjalan normal dan pemberian ASI eksklusif.
6. Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran bayi agar
tumbuh dan berkembang secara normal.
7. Memberikan nasehat dan petunjuk yang berkaitan dengan kehamilan, persalinan,
nifas dan aspek keluarga berencana.

7
8. Menurunkan angka kesakitan dan kematian maternal perinatal (Sarwono, 2012).

Setiap kehamilan dapat berkembang menjadi masalah atau komplikasi setiap saat.
Itu sebabnya mengapa ibu hamil memerlukan pemantauan selama kehamilannya.
Kebijakan teknis pelayanan pemeriksaan kehamilan menurut Saifuddin, 2006, secara
keseluruhan meliputi komponen- komponen sebagai berikut
1. Mengupayakan kehamilan yang sehat.
2. Melakukan deteksi dini komplikasi, melakukan penatalaksanaan awal serta rujukan
bila diperlukan.
3. Persiapan persalinan yang bersih dan aman.
4. Perencanaan antisipatif dan persiapan dini untuk melakukan rujukan jika terjadi
komplikasi.

2.3 Pelaksana kunjungan Antenatal Care (ANC)


Menurut Kemenkes RI (2010) pelaksana pelayanan Antenatal Care (ANC) terdiri dari
:
1. Tenaga medis meliputi dokter umum dan dokter spesialis obstetrik dan ginekologi.
2. Tenaga perawatan meliputi : bidan, pembantu bidan, perawat bidan, dan perawat
wanita yang sudah dilatih dalam pemeriksaan kehamilan.

2.4 Lokasi pelayanan Antenatal Care (ANC) atau pemeriksaan kehamilan


Menurut Kemenkea RI (2010) tempat pemberian pelayanan Antenatal Care dapat
status aktif meliputi :
1. Puskesmas
2. Puskesmas pembantu
3. Pondok bersalin desa
4. Posyandu
5. Rumah penduduk (pada kunjungan kegiatan puskesmas) Rumah sakit pemerintah
atau swasta
6. Rumah sakit bersalin
7. Tempat praktek swasta (bidan, dokter).

2.5 Pelayanan atau Asuhan standar 10 T


Pelayanan atau asuhan standar 10 T adalah sebagai berikut ( Depkes RI,2009 ) :

8
1. Timbang berat badan dan ukur tinggi badan
2. Pemeriksaan tekanan darah
3. Nilai status gizi ( Mengukur LILA )
4. Pemeriksaan tinggi fundus uteri (TFU)
5. Tentukan presentasi janin dan denyut jantung janin
6. Skrining status imunisasi tetanus dan berikan imunisasi tetanus toksoid bila
diperlukan
7. Pemberian tablet zat besi minimal 90 tablet selama kehamilan
8. Test Lab
9. Tatalaksana kasus
10. Temu wicara ( konseling ), termasuk perencanaan persalinan dan pencegahan
komplikasi serta KB pasca persalinan

2.6 Frekuensi kunjungan ANC


Pemeriksaan kehamilan yang ideal untuk pertama kalinya adalah sedini mungkin
ketika haidnya terlambat satu bulan. Hasil penelitian telah menunjukkan berulang kali
bahwa wanita yang datang lebih dini dan teratur untuk pemeriksaan pra lahir
mempunyai komplikasi yang lebih sedikit dan bayi yang lebih sehat dari pada wanita
yang mendapat perawatan pra lahir tidak teratur atau terlambat periksa kehamilan.
Kelainan-kelainan yang mungkin ada atau akan timbul pada kehamilan tersebut lekas
diketahui dan segera dapat diatasi, sebelum berpengaruh tidak baik terhadap
kehamilan (Wiknjosastro, 2013). Sesuai dengan kebijakan program saat ini kunjungan
antenatal sebaiknya dilakukan paling sedikit 4 kali selama kehamilan yaitu satu kali
pada trimester pertama, satu kali pada trimester kedua dan dua kali trimester tiga
(Sarwono, 2012).

2.7 Epidemiologi
Kebijakan program kemenkes (2014) peraturan menteri kesehatan republik
Indonesia Nomor 97 tahun 2014 tentang pelayanan kesehatan masa sebelum hamil,
masa hamil, persalinan, dan masa sesudah melahirkan, penyelenggaraan pelayanan
kontrasepsi, serta pelayanan kesehatan seksual, menganjurkan ibu hamil
melaksanakan kunjungan ANC minimal sebanyak 4 kali, yaitu sebagai berikut :
1. Satu kali kunjungan selama trimester pertama ( sebelum 14 minggu)
2. Satu kali kunjungan selama trimester kedua ( antara minggu 14-28)

9
3. Dua kali kunjungan selama trimester ketiga (antara minggu 28-36 minggu dan
sesudah minggu ke-36).

2.8 Antenatal Care Trimester III


Pada periode ini pemeriksaan dilakukan setiap 2 minggu jika klien tidak
mengalami keluhan yang membahayakan dirinya dan atau kandungannya sehingga
membutuhkan tindakan segera. Rancangan pemeriksaan meliputi anamnesa terhadap
keadaan normal dan keluhan ibu hamil trimester III, pemeriksaan fisik (umum,
khusus, dan tambahan pada bulan ke-9 dilakukan pemeriksaan setiap minggu).
Kelahiran dapat terjadi setiap waktu oleh karena itu perlu diberikan petunjuk kapan
harus datang ke rumah sakit. Menurut Wignjosastro (2013), jadwal kunjungan ulang
selama hamil trimester III adalah setiap dua minggu dan sesudah 36 minggu setiap
satu minggu. Menurut Saifuddin (2012) menuturkan tujuan kunjungan pemeriksaan
kehamilan trimester III yaitu :
1) Sama seperti kunjungan 2.
2) Mengenali adanya kelainan letak.
3) Memantapkan rencana persalinan.
4) Mengenali tanda-tanda persalinan.
Pertolongan pertama atau penanganan kegawat daruratan obstetri neonatal
merupakan komponen penting dan bagian tak terpisahkan dari pelayanan maternitas
di setiap tingkat pelayanan. Bila hal tersebut dapat diwujudkan maka angka kematian
ibu dapat diturunkan. Persalinan sesungguhnya merupakan hal fisiologis yang terjadi
pada wanita. Namun, proses normal dalam daur hidup wanita ini (persalinan) dapat
berubah menjadi komplikasi dan mengalami ketidak lancaran persalinan apabila
ditemui komplikasi penyakit atau kelainan mekanis baik dari bayi maupun ibu dan
perubahan psikologis ibu karena kurang siap dalam menghadapi persalinan. Begitu
pula pendapat Arikunto (2012) bahwa sebenarnya, kelancaran persalinan sangat
tergantung faktor mental dan fisik siibu. Faktor fisik berkaitan dengan bentuk panggul
yang normal dan seimbang dengan besar bayi. Sedangkan faktor mental berhubungan
dengan psikologis ibu, terutama kesiapannya dalam melahirkan. Bila ia takut dan
cemas bisa saja persalinannya jadi tidak lancar hingga harus dioperasi. Ibu dengan
mental yang siap bisa mengurangi rasa sakit yang terjadi selama persalinan.
Oleh karena itulah pembangunan pola pikir pada ibu hamil terutama ibu
primigravida untuk menyambut kehamilannya dan menjalani kehamilannya dengan

10
bahagia untuk menekan kecemasan dan tingkat stress yang dapat mempengaruhi
kelancaran persalinan sejak awal kehamilan sangat diperlukan. Dengan pendidikan
kesehatan, pemeriksaan dan informasi yang diberikan selama kehamilan diharapkan
ibu dapat melewati persalinannya dengan psikologis yang stabil sehingga mampu
memperlancar persalinannya. Hal ini menunjukan pentingnya ANC.
Ketepatan kunjungan pertama menentukan kepatuhan ibu untuk kunjungan
selanjutnya. Saifuddin (2012) mengemukakan bahwa penilaian klinik merupakan
proses berkelanjutan yang dimulai pada kontak pertama antara petugas kesehatan
dengan ibu hamil dan secara optimal berakhir pada pemeriksaan 6 minggu setelah
persalinan. Pada setiap kunjungan antenatal, petugas mengumpulkan dan
menganalisis data mengenai kondisi ibu melalui anamnesis, pemeriksaan fisik untuk
mendapatkan diagnosis kehamilan intrauterin, dan ada tidaknya masalah atau
komplikasi, serta kunjungan berikutnya agar proses persalinan dapat dilalui tanpa
komplikasi. Untuk itulah ketepatan kunjungan ANC memegang peranan penting
dalam persiapan persalinan untuk mencapai kelancaran persalinan.
Pendekatan risiko yang mempunyai rasionalisasi bahwa asuhan antenatal adalah
melakukan screening untuk memprediksi faktor-faktor resiko untuk memprediksi
suatu penyakit, tetapi berdasarkan hasil study di Zaire membuktikan bahwa 71%
persalinan macet tidak bisa diprediksi, 90% ibu yang diidentifikasi beresiko tidak
pernah mengalami komplikasidan 88% dari wanita yang mengalami perdarahan pasca
persalinan tidak memiliki riwayat yang prediktif. Pendekatan risiko mempunyai
nilai prediksi lebih buruk, oleh karena itu tidak dapat membedakan mereka yang akan
mengalami dan yang mengalami komplikasi, juga keamanan palsu oleh karena
banyak ibu yang dimasukan dalam risiko rendah mengalami komplikasi, namun
mereka tidak pernah mendapat informasi mengenai komplikasi kehamilan dan cara
penanganannya. Bila terpaku pada ibu risiko tinggi maka pelayanan kehamilan (pada
wanita hamil) yang sebetulnya bisa berisiko akan terabaikan.
Dapat dikatakan bahwa wanita hamil mempunyai risiko untuk mengalami
komplikasi dan harus mempunyai akses terhadap asuhan ibu bersalin yang
berkualitas. Bahkan wanita yang digolongkan dalam risiko rendah bisa saja
mengalami komplikasi.

11
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Antenatal Care (ANC) adalah pelayanan kesehatan yang diberikan kepada ibu
hamil secara berkala untuk menjaga keselamatan ibu dan janin (Saifuddin, 2006).
Antenatal care trimester III pada periode ini pemeriksaan dilakukan setiap 2 minggu
jika klien tidak mengalami keluhan yang membahayakan dirinya dan atau
kandungannya sehingga membutuhkan tindakan segera. Rancangan pemeriksaan
meliputi anamnesa terhadap keadaan normal dan keluhan ibu hamil trimester III,
pemeriksaan fisik (umum, khusus, dan tambahan pada bulan ke-9 dilakukan
pemeriksaan setiap minggu). Kelahiran dapat terjadi setiap waktu oleh karena itu
perlu diberikan petunjuk kapan harus datang ke rumah sakit. Menurut Wignjosastro
(2013), jadwal kunjungan ulang selama hamil trimester III adalah setiap dua minggu
dan sesudah 36 minggu setiap satu minggu.

12
DAFTAR PUSTAKA

http://scholar.unand.ac.id
http://eprints.ums.ac.id
Kementerian kesehatan direktoran promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat,
(2018)

13

Anda mungkin juga menyukai