Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH KIA

ANTE NATAL CARE

(ANC)

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK XIII

ARIYANTO L4 {1412100526}

FAKHRI AZHAR L4 {1412100 }

HASRUL L3 {1412100 }

HARIONO L3 {1412100 }

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT


UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
MAKASSAR
2012
KATA PENGANTAR

Assalamu Alaikum Wr. Wb

Alhamdulillah, puji dan syukur kami haturkan kepada Allah SWT


karena atas berkah, rahmat dan hidayah-Nya sehingga penyusunan
Makalah ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya.Salawat dan Taslim
kami kirimkan kepada junjungan Nabi Besar Muhammad SAW yang
menjadi Huswatun Hasanah dan Rahmatan Lil Alamin dalam menegakkan
Dienul Islam dan Kalimatullah yang dianut oleh umat manusia.

Demikian makalah ini kami susun.Kami sadari sepenuhnya dalam


penyusunan makalah ini masih terdapat kekurangan karena keterbatasan
pengetahuan yang kami miliki. Seperti pepatah mengatakan tak ada
gading yang tak retak, tak ada insan manusia yang luput dari kehilafan.
Oleh karena itu, kami mengharapkan saran dan kritik dari pengajar dan
rekan-rekan semuanya yang bersifat membangun bagi kesempurnaan
makalah ini.

Makassar,15 April 2012

Kelompok XIII
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................


DAFTAR ISI .....................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .......................................................................................
2.1 Tujuan PBL ............................................................................................

BAB II TINJAUAN PUSTAKA............................................................................


BAB III PEMBAHASAN .....................................................................................
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan ..................................................................................................
Saran ..........................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA ..........................................................................................
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Umumnya ukuran yang dipakai untuk menilai kualitas pelayanan

kebidanan di suatu negara ialah angka kematian maternal. Menurut

definisi WHO, kematian maternal ialah kematian seseorang wanita hamil

atau dalam 49 hari sesudah berakhirnya kehamilan.

Indonesia di lingkungan ASEAN, merupakan negara dengan

angka kematian ibu dan perinatal tertinggi, yang berarti kemampuan untuk

memberikan pelayanan kesehatan masih memerlukan perbaikan yang

bersifat menyeluruh dan lebih bermutu.

Dengan perkiraan persalinan di Indonesia setiap tahunnya sekitar

5.000.000 jiwa dapat dijabarkan bahwa : penyebab angka kematian ibu

adalah perdarahan 30,5 %, infeksi 22,5 % dan anastesia 2,0 %. Melalui

angka kematian ini, dapat dikemukakan bahwa pengawasan antenatal

masih belum memadai sehingga penyulit hamil dan kehamilan resiko

tinggi tidak atau terlambat diketahui. Untuk itu, salah satu cara untuk

menurunkan angka kematian melalui kunjungan antenatal care yang

sesuai standar pemerintah.

Pemanfaatan pelayanan antenatal care oleh sejumlah Ibu hamil di

Indonesia belum sepenuhnya sesuai dengan pedoman yang ditetapkan.

Hal ini cenderung menyulitkan tenaga kesehatan dalam melakukan


pembinaan pemeliharaan kesehatan Ibu hamil secara teratur dan

menyeluruh, termasuk deteksi dini terhadap faktor risiko kehamilan yang

penting untuk segera ditangani.

Kurangnya pemanfaatan antenatal care oleh Ibu hamil ini

berhubungan dengan banyak faktor. Yaitu faktor-faktor predisposisi

(predisposing factors) yang terwujud dalam pendidikan, jumlah anak,

pendidikan suami, sikap, umur, pekerjaan, pendapatan, pengetahuan Ibu

hamil dan sebagainya, faktor-faktor pemungkin/pendukung (enabling

factors) yang terwujud dalam jarak fisik lokasi, biaya antenatal care,

fasilitas pelayanan antenatal care, waktu tunggu dan sebagainya.

Selain itu terdapat pula faktor-faktor penguat (reinforcing factors)

yang terwujud dalam perilaku petugas pelayanan antenatal care, sikap

petugas pelayanan antenatal care dan sikap tokoh masyarakat.

Dampak dari kurangnya pembinaan pemeliharaan kesehatan Ibu

hamil akan menimbulkan kerugian tidak saja pada Ibu hamil itu sendiri

tetapi juga berpengaruh buruk bagi anak yang akan dilahirkan kemudian.

B. Tujuan

Tujuan penulisan makalah ini adalah :

- Untuk mengetahui antenatal care (ANC).

- Mengetahui tujuan antenatal care (ANC).

- Mengetahui cara pelayanan antenatal care (ANC).


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Menurut Federasi Obstetri Ginekologi Internasional,Kehamilan

didefinisikan sebagai hasil fertilitasi atau penyatuan dari spermatozoa dan

ovum dan dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. Masa kehamilan di

mulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya kehamilan normal

adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari pertama haid

terakhir.Kehamilan di bagi dalam 3 triwulan yaitu triwulan pertama di mulai

dari konsepsi sampai 3 bulan, triwulan ke dua dari bulan ke empat sampai

bulan ke 7, triwulan ketiga dari bulan ke 7 sampai 9 bulan.

Kehamilan adalah suatu proses ovulasi sampai kelahiran yang

berumur 280 hari atau 40 minggu dan tudak lebih dari 300 hari atau 43

minggu (Prawiroharjo,2006).

Kehamilan adalah proses alamiah (normal) dan bukan proses

patologis tetapi kondisi normal dapat berubah menjadi patologi / abnormal

(kusmiyati.2008).

Kehamilan adalah suatu keadaan untuk mejadi janin yang mampu

hidup diluar lingkungan tubuh ibunya yang aman, nyaman, dan terlindung,
sedangkan anda dan pasangan anda menjadi morang tuanya, yang

berlangsung selama sembilan bulan (simkin.2007).

Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya

janin.lamanya hamil normal 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari)di

hitung dari haid pertama haid terakhir (saefudin.2006).

 Tahap-tahap Proses Kehamilan

Proses dalam kehamilan :

 Fertilisasi  terjadi dalam tuba uterus dalam 24 jam ovulasi, zigot

mengalami pembelahan dan cara mitosis membentuk sel morula.

 Implantasi terjadi antara 7-10 hari setelah fertilisasi.

 Tahapan ovum berakhir dengan pembentukan membran

embriyonik, amnion dan chorion, pembentukan 3 lapisan

endoderm, oktoderm, eksoderm.

 Tahapan embrio berakhir dari minggu ke-3 sampai minggu ke-8,

setelah fertilisasi sistem organ dan gambaran luar berkembang dan

embrio menjadi gambaran yang jelas sebagaimana manusia.

 Tahapan fetus berakhir dari minggu kesembilan sampai lahir terjadi

penghalusan struktur dan fungsi, fetus telah memiliki kemampuan

hidup di luar uterus. (Bobak, Irene M., 2000, hal. 212)


Pada umumnya kehamilan berkembang dengan normal dan

menghasilkan kelahirannya bayi sehat cukup bulan melalui jalan

lahir,Namun ini kadang tidak sesuai dengan yang diharapkan .Sulit sekali

diketahui sebelumnya bahwa kehamilan akan menjadi masalah.Oleh

karena itu pelayanan antenatal atau asuhan antenatal merupakan cara

penting untuk memonitor dan mendukung kesehatan ibu hamil normal dan

mendeteksi ibu dengan kehamilan normal.


BAB III

PEMBAHASAN

 Pengertian antenatal care (ANC) :

ANC adalah pemeriksaan/pengawasan antenatal adalah

pemeriksaan kehamilan untuk mengoptimalisasi kesehatan mental dan

fisik ibu hamil, sehingga mampu menghadapi persalinan, nifas, persiapan

memberikan ASI, dan kembalinya kesehatan reproduksi secara wajar.

Antenatal care adalah cara penting untuk memonitor dan mendukung

kesehatan ibu hamil normal dan mendeteksi ibu dengan kehamilan

normal.

Pelayanan antenatal atau yang sering disebut pemeriksaan kehamilan

adalah pelayanan yang di berikan oleh tenaga profesional yaitu dokter

spesialisasi bidan, dokter umum, bidan, pembantu bidan dan perawat

bidan, untuk itu selama masa kehamilannya ibu hamil sebaiknya

dianjurkan mengunjungi bidan atau dokter sedini mungkin semenjak ia

merasa dirinya hamil untuk mendapatkan pelayanan asuhan antenatal.

Salah satu tenaga medis yang memberikan pelayanan antenatal bidan.

Bidan adalah seorang wanita yang telah mengikuti pendidikan kebidanan

yang diakui oleh pemerintah dan telah menyelesaikan pendidikan tersebut

dan lulus ujian yang di tentukan serta memperoleh ijazah yang terdaftar

sebagai persyaratan utama untuk melaksanakan praktek sesuai dengan

profesinya.
 Tujuan Antenatal care :

1) Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu dan

tumbuh kembang janin.

2) Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental dan sosial

ibu dan janin.

3) Mengenali secara dini adanya ketidaknormalan atau komplikasi yang

mungkin terjadi selama hamil, termasuk riwayat penyakit secara umum,

kebidanan dan pembedahan.

4) Mempersiapkan persalinan cukup bulan, melahirkan dengan selamat,

ibu maupun bayinya dengan trauma seminimal mungkin.

5) Mempersiapkan ibu agar masa nifas berjalan normal dan pemberian

ASI eksklusif

6) Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran bayi

agar dapat tumbuh kembang secara normal.

7) Menurunkan morbiditas dan mortalitas.

 Cara Pelayanan Antenatal Care :

Cara pelayanan antenatal, disesuaikan dengan standar pelayanan

antenatal menurut Depkes RI yang terdiri dari :

1) Kunjungan Pertama

a) Catat identitas ibu hamil


b) Catat kehamilan riwayat sekarang

c) Catat riwayat kehamilan dan persalinan lain

d) Catat penggunaan cara kontrasepsi sebelum kehamilan

e) Pemeriksaan fisik diagnostic dan laboratorium

f) Pemeriksaan obstetric

g) Pemberian imunisasi tetanus toxoid (TT).

h) Pemberian obat rutin seperti tablet Fe, calsium, multivitamin, dan

mineral lainnya serta obat-obatan khusus atas indikasi.

i) Penyuluhan/konseling.

2) Jadwal Kunjungan Ibu Hamil Kunjungan antenatal sebaiknya di lakukan

paling sedikit 4 kali selama kehamilan

a) Satu kali pada trimester pertama (sebelum 14 minggu)

b) Satu kali pada trimester ke dua (antara minggu 14-28)

c) Dua kali pada trimester ke tiga (antara minggu 28-36 minggu dan

sesudah minggu ke 36).

Pemeriksaan pertama dilakukan segera setelah diketahui terlambat haid.

Kunjungan ANC yang saint adalah :

- setiap bulan sampai umur kehamilan 28 minggu


- setiap 2 minggu sampai umur kehamilan 32 minggu

- setiap 1 minggu sejak kehamilan 32 minggu sampai terjadi kelahiran.

3) Pelayanan/asuhan standar minimal termasuk “7 T”

a) (Timbang) berat badan

b) Ukur (Tekanan) darah

c) Ukur (Tinggi) fundus uteri

d) Pemberian imunisasi (Tetanus Toxoid)

e) Pemberian Tablet zat besi, minimum 90 tablet selama kehamilan

f) Tes terhadap penyakit menular sexual

g) Temu wicara dalam rangka persiapan rujukan.

Konsep Pemeriksaan Kehamilan

1. Anamnesa

a. Identitas

Nama, umur, pekerjaan, nama suami, agama dan alamat.

b. Keluhan utama.

c. Tantang haid

Menarche, teratur atau tidak, lamanya, banyaknya, sifat darah dan

lain-lain.
d. Tentang perkawinan

Kawin atau tidak, berapa kali kawin dan berapa lama kawin.

e. Kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu

§ Kehamilan: Adalah gangguan seperti pendarahan, muntah yang

sangat, dan lain-lain.

§ Persalinan: Spontan atau buatan, aterm atau prematur, perdarahan

ditolong oleh siapa (bidan, dokter atau dukun).

§ Nifas: Panas atau perdarahan dan laktasi.

§ Anak: Jenis kelamin, hidup atau tidak, kalau meninggal umur berapa

dan sebabnya meninggal, berat badan waktu lahir.

f. Kehamilan sekarang

Kapan mulai merasakan pergerakan janin dan keluhan selama

kehamilannya.

g. Anamnese keluarga

Adalah penyakit keturunan, penyakit menular, atau riwayat keturunan

kembar dalam keluarga.

2. Pemeriksaan

a. Pemeriksaan Umum

§ Kesan umum : composmentis, tampak sakit.

§ Pemeriksaan BB, tensi, reflek.

§ Pemeriksaan laboratorium :

- Darah.

- Urine.
- Feses.

b. Pemeriksaan Kebidanan

1. Inspeksi

2. Palpasi

3. Auskultasi

4. Pemeriksaan panggul

5. Pemeriksaan tambahan

c. Diagnosa, atau ikhtisar pemeriksaan

1. Hamil atau tidak

2. Primi atau multigravida

3. Umur kehamilan

4. Janin hidup atau mati

5. Anak tunggal atau kembar

6. Letak janin dalam rahim

7. Letak intrauterin atau ekstrauterin

8. Keadaan jalan lahir

4 Prognosa

Pemikiran apakah persalinan akan berjalan dengan biasa, sulit atau

bahaya.

5 Therapy

Ibu hamil membutuhkan zat-zat makanan yang lebih daripada menu

sehari-hari untuk kesehatan ibu dan pertumbuhan janinnya. Zat makanan

yang diperlukan yaitu Ca, P, Fe untuk pertumbuhan Hb janin, vitamin A, B


complex, C, D, E. Untuk itu ibu hamil pelru diberikan therapy obat-obatan

yang mengandung zat makanan tersebut selama kehamilannya.

Pelayanan/asuhan antenatal ini hanya dapat di berikan oleh tenaga

kesehatan profesional dan tidak dapat di berikan oleh dukun bayi. Untuk

itu perlu kebijakan teknis untuk ibu hamil seara keseluruhan yang

bertujuan untuk mengurangi resiko dan komplikasi kehamilan secara dini.

Kebijakan teknis itu dapat meliputi komponen-komponen sebagai berikut :

- Mengupayakan kehamilan yang sehat

- Melakukan deteksi dini komplikasi, melakukan penatalaksanaan awal

serta rujukan bila diperlukan.

- Persiapan persalinan yang bersih dan aman

- Perencanaan antisipstif dan persiapan dini untuk melakukan rujukan jika

terjadi komplikasi.

4) Pemberian Vitamin Zat Besi

Di mulai dengan memberikan satu sehari sesegera mungkin setelah

rasa mual hilang. Tiap tablet mengandung FeSO4 320 M (zat besi 60 Mg)

dan Asam Folat 500 Mg, minimal masing-masing 90 tablet. Tablet besi

sebaiknya tidak di minum bersama teh atau kopi, karena mengganggu

penyerapan. Zat besi paling baik di konsumsi di antara waktu makan

bersama jus jeruk (vitamin C).


5) Jadwal Imunisasi TT Antigen Interval (selang waktu minimal) Lama

perlindungan % perlindungan

 TT1 : Pada kunjungan antenatal pertama - -

 TT2 : 4 minggu setelah TT 1 3 tahun 80

 TT3 : 6 bulan setelah TT2 5 tahun 95

 TT4 : 1 tahun setelah TT 3 10 tahun 99

 TT5 : 1 tahun setelah TT4 25 tahun/seumur hidup 99

6) Jadwal Kunjungan Ulang

a) Kunjungan I (16 minggu) di lakukan untuk :

 Penapisan dan pengobatan anemia.

 Perencanaan persalinan.

 Pengenalan komplikasi akibat kehamilan dan pengobatannya.

b) Kunjungan II (24 – 28 minggu) dan kunjungan III (32 minggu)

dilakukan:

-Pengenalan komplikasi akibat kehamilan dan pengobatannya

-Penapisan pre eklamesia, gamelli, infeksi alat reproduksi dan

saluran perkemihan.

- Mengulang perencanaan persalinan.

c) Kunjungan IV (36 minggu sampai lahir) :


 Sama seperti perkunjungan II dan III.

 Mengenali adanya kelainan letak dan presentasi.

 Mengenali tanda-tanda persalinan.

 Karakteristik Ibu Hamil Yang Melaksanakan Antenatal Care :

a. Pengertian Karakterisrik

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah ciri-ciri

khusus atau mempunyai sifat khas sesuai dengan perwatakan

tertentu. Adapun ciri-ciri yang akan diteliti pada ibu hamil yang

melaksanakan ANC adalah umur, pendidikan, paritas, tingkat

pendapatan dan jarak lokasi rumah ibu hamil.

b. Umur ibu hamil

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Umur

adalah lama waktu hidup atau sejak dilahirkan. Umur sangat

menentukan suatu kesehatan ibu, ibu dikatakan beresiko tinggi

apabila ibu hamil berusia dibawah 20 tahun dan di atas 35 tahun.

Umur berguna untuk mengantisipasi diagnosa masalah kesehatan

dan tindakan yang dilakukan. Macam-macam usia menurut KBBI di

klasifikasikan sebagai berikut:

1) Usia menikah Adalah usia yang dianggap cocok secara fisik dan

mental untuk menikah (kira-kira di atas 20 tahun).

2) Usia produktif Adalah usia ketika seorang atau masih mampu

bekerja menghasilkan sesuatu.


3) Usia reproduksi Adalah masa diantara pubertas dan

menopause yang pembuahannya sering kali jadi positif.

4) Usia sekolah Adalah usia dianggap cocok bagi anak secara fisik

dan mental untuk masuk sekolah.

5) Usia lanjutAdalah tahap masa tua (usia 60 tahun ke atas).

6) Usia senja Adalah usia 50 tahun ke atas.

c. Pendidikan ibu hamil

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Pendidikan

adalah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau

kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui

upaya pengajaran dan pelatihan, proses, pembuatan cara

mendidik. Kemahiran menyerap pengetahuan akan meningkat

sesuai dengan meningkatnya pendidikan seseorang dan

kemampuan ini berhubungan erat dengan sikap seseorang

terhadap pengetahuan yang diserapnya. Menurut UU No 2 tahun

1989, bahwa jenjang pendidikan yang termasuk jalur pendidikan

sekolah terdiri dari:

1) Pendidikan Dasar Meliputi sekolah dasar/Madrasah Ibtidaiyah

dan SMP / MTs.

2) Pendidikan Menengah Meliputi SMU dan kejuruan serta

Madrasah Aliyah.

3) Pendidikan Tinggi Meliputi Akademi, Institut, Sekolah tinggi dan

Universitas.
4) Tidak sekolah/belum sekolah adalah mereka yang tidak mau

atau belum pernah sekolah termasuk mereka yang tamat atau

belum tamat taman kanak-kanak yang tidak melanjutkan ke SD

(BPS Propinsi , 2004).

d. Paritas ibu hamil

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Paritas

adalah keadaan kelahiran (partus) atau jumlah anak yang

dilahirkan baik lahir hidup, lahir mati, maupun abortus sampai saat

hamil terakhir. Bertolak belakang pada kepercayaan masyarakat

bahwa persalinan akan semakin mudah dengan semakin

banyaknya pengalaman melahirkan, persalinan yang berulang-

ulang justru mempunyai banyak resiko, sedangkan komplikasi yang

serius meningkat pada persalinan ketiga dan seterusnya (Depkes

RI, 1997).

Paritas (hamil dan lahir hidup) dengan interval kurang dari 2 tahun,

jumlah kehamilan di atas 4 kali, umur saat hamil terlalu muda

(kurang dari 20 tahun) atau sudah tua (di atas 35 tahun) adalah

resiko tinggi bagi ibu. Usia 20-30 tahun adalah periode untuk

melahirkan, pencegahan resiko pada kehamilan dapat dihindarkan

dengan 4 T (terlalu banyak anak, terlalu dini, terlalu lambat dan

terlalu rapat).
BAB IV

KESIMPULAN & SARAN

A. Kesimpulan

Antenatal care berperanan sangat penting bagi keselamatan ibu

dan janin,karena asuhan ini dapat meminimalis resiko-resiko kehamilan.

Dan menekan angka kematian pasca persalinan.

B. Saran

Untuk itu hendaknya pelayanan keperawatan antenatal harus lah

berjalan sesuai dengan standard minimal agar BUMIL memperoleh proses

persalinanyang aman dan memuaskan.


DAFTAR PUSTAKA

Prawirohardjo, Sarwono. 2008.Ilmu Kebidanan. Jakarta : PT.Bina Pustaka


Sarwono Prawirohardjo.

Sumairah,2009.Kebidanan Komunitas.Yogyakarta:Citramaya.

Mariani.2011.Asuhan Kebidanan I (Kehamilan).Makassar.

Sutresman, Eveline I.2010.Pelatihan Berdasarkan Kompetensi ANC dan


Perencanaan Persalinan.Makassar.

Manuaba, Ida Bagus Gde. 1998. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan


dan Keluarga Berencana untuk Pendidikan Bidan. Jakarta : EGC.

http://d3kebidanan.blogspot.com/2009/12/kti-kebidanan-karakteristik-ibu-
hamil.html

http://file-pdf.com/Antenatal-care.html

http://sichesse.blogspot.com/2012/03/askeb-anc-fisiologis-tm-3.html

http://jurnalkesehatanmu.blogspot.com/2009/07/anc.html

http://www.kapukonline.com/2010/01/ancatenatalcare.html#ixzz1rjqitzTb
Edy soesaanto,Eny Winaryati (2009),Ante Natal Care (ANC) Dalam
Resprektif Ibu Hamil : Gambaran Kerentanan Kesehatan Reproduksi Pada
Masyarakat Nelayan Di Kabupaten Rembang,Semarang.
Wahyu Zulfansyah,Mubasysyir Hasanbasri, Cahaya Purnama (2008)
Kebijakan Pelayanan Antenatal,Jakarta.

Desy Elizanty (2005),Hubungan Keteraturan Pelaksanaan Antenatal Care


Pada Ibu Hamil Dengan Angka Kematian Perinatal, Malang.

Anonim, 2002. Buku Acuan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal dan


Neonatal. Jakarta : YBP-SP.
Manuaba, Ida Bagus Gde. 1998. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan
dan Keluarga Berencana untuk Pendidikan Bidan. Jakarta : EGC.

Anda mungkin juga menyukai