Anda di halaman 1dari 24

LAPORAN PENDAHULUAN

ANTENATAL CARE ( ANC )

DISUSUN
OLEH :

AYU DAHLIA LAWADO


AYU MELINDA SARI
CINDY ALVIONITA LAUO
MOH RAFLI
MOH SOFYAN
NORMA ONGGANG
NUR AFIFA
NUR AFNI
NURHAIDA
NURUL HUDA

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN WIDYA NUSANTARA PALU
2018/2019
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum wr.wb
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmatnyalah sehingga
kami dapat menyusun makalah kami dengan judul “caring dalam keperawatan medikal bedah”
ini dengan tepat waktu. Dalam makalah ini terdapat pembahasan materi mengenai caring dalam
keperawatan medikal bedah. Namun dalam penyusunannya masih terdapat banyak kekurangan.
Oleh karena itu,kritik dan saran yang membangun kami harapkan dari semua pihak,agar
kedepannya lebih baik lagi dalam menyusun makalah.
Akhhir kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi teman teman mahasiswa dan para
pembaca

Palu, 08 Februari 2019


DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI

BAB I
PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG……………………………………………………………………..
2. RUMUSAN MASALAH…………………………………………………………………..
3. TUJUAN…………………………………………………………………..........................

BAB II
ISI
a. Pengertian antenatal care………………………………………………………………...
b. Etiologi……………………………………………………………………………………..
c. Patofisologi…………………………………………………………………………………
d. Manifestasi klinis………………………………………………………………………….
e. Penatalaksanaan…………………………………………………………………………..
f. Komplikasi…………………………………………………………………………………
g. Prognosis(patway)…………………………………………………………………………

BAB III
PENUTUP
1. KESIMPULAN……………………………………………………………………………
2. SARAN……………………………………………………………………………………..
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Antenatal Care (ANC) merupakan pelayanan pemeriksaan kesehatan rutin ibu
hamil untuk mendiagnosis komplikasi obstetri serta untuk memberikan informasi tentang
gaya hidup, kehamilan dan persalinan (Backe et al, 2015). Setiap ibu hamil sangat
dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan ANC komprehensif yang berkualitas minimal
4 kali yaitu minimal 1 kali pada trimester pertama (sebelum usia kehamilan 14 minggu),
minimal 1 kali pada trimester kedua (usia kehamilan 14-28 minggu) dan minimal 2 kali
pada trimester ketiga (28-36 minggu dan setelah 36 minggu usia kehamilan) termasuk
minimal 1 kali kunjungan diantar suami atau anggota keluarga. Kunjungan pertama ANC
sangat dianjurkan pada usia kehamilan 8-12 minggu (Backe et al, 2015; Kemenkes RI,
2015; PMK 97, 2014).
Pada tahun 2015, hampir seluruh ibu hamil (95,75%) di Indonesia sudah
melakukan pemeriksaan kehamilan pertama (K1) dan 87,48% ibu hamil sudah
melakukan pemeriksaan kehamilan lengkap dengan frekuensi minimal 4 kali sesuai
ketentuan tersebut (K4) (Kemenkes RI, 2016). Tujuan dari pemeriksaan ANC salah
satunya adalah mempersiapkan wanita dalam menghadapi persalinan (NICE, 2012).
Kesiapan persalinan adalah perencanaan awal dan persiapan melahirkan yang bertujuan
untuk membantu perempuan, suami dan keluarga agar siap untuk melahirkan dengan
membuat rencana menghadapi komplikasi dan hal tak terduga (FCI, 2016; WHO, 2006).
Kesiapan persalinan dapat dinilai di enam level yaitu level individu perempuan,
suami atau keluarga, lingkungan, tenaga kesehatan, fasilitas kesehatan dan 2 PRODI S1
KEBIDANAN FK UNAND kebijakan. Pada level individu, perempuan hamil dan
suaminya dapat mempersiapkan persalinan dan menghadapi komplikasi dengan mengenal
tandatanda bahaya yang mengindikasikan komplikasi yang mengancam jiwa ibu dan
bayi, mengidentifikasi penolong persalinan terlatih dan tempat persalinan, menyediakan
tabungan dan mengatur transportasi, sedangkan pada level keluarga dan lingkungan dapat
mengidentifikasi pendonor darah (JHPIEGO, 2004; WHO, 2006).
B. Rumusan masalah

1. Apa Definisi Antenatal care ?


2. Apa etiologi Antenatal care?
3. Apa patofisiologi Antenatal care?
4. Apa manifestasi Klinik Antenatal care?
5. Apa penatalaksanaan Antenatal care
6. Apa komplikasi Antenatal care?
7. Apa Prognosis Antenatal care?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui Definisi ANC
2. Untuk mengetahui Etiologi ANC
3. Untuk mengetahui Patofisiologi ANC
4. Untuk mengetahui Manifestasi Klinik ANC
5. Untuk mengetahui penatalaksanaan ANC
6. Untuk mengetahui Komplikasi ANC
7. Untuk mengetahui Prognosis ANC
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. KONSEP TEORI
1. Definisi
Antenatal Care adalah perawatan yang ditujukan kepada ibu hamil, yang bukan
saja bila ibu sakit dan memerlukan perawatan, tetapi juga pengawasan wanita hamil
agar tidak terjadi kelainan sehingga ibu dan anak sehat. Pelayanan antenatal adalah
untuk mencegah adanya komplikasi obstretri dan memastikan bahwa komplikasi
dideteksi sedini mungkin (Saifuddin, dkk., 2002)
Pelayanan antenatal adalah pelayanan terhadap individu yang bersifat preventif
care untuk mencegah masalah yang kurang baik bagi ibu maupun janin agar melalui
persalinan dengan sejat dan aman, diperlukan kesiapan fisik dan mental ibu sehingga
ibu dalam keadaan status kesehatan oftimal, karena kesehatan ibu berpengaruh terhadap
pertumbuhan dan perkembangan janinnya (Departemen Kesehatan, 2007).
Asuhan antenatal adalah suatu program yang terencana berupa observasi, edukasi
dan penanganan medik pada ibu hamil, untuk memperoleh suatu proses kehamilan dan
persalianan yang aman dan memuaskan (Handaya, 2008).

2. Etiologi
Setiap bulan wanita melepaskan 1 atau 2 sel telur (ovum) dari indung telur
(ovulasi), yang ditangkap oleh umbai-umbai (fimbrae) dan masuk ke dalam saluran telur.
Waktu persetubuhan, cairan semen tumpah ke dalam vagian dan berjuta-juta sel mani
(sperma) bergerak memasuki rongga rahim lalu masuk ke saluran telur. Pembuahan sel
telur oleh sperma biasanya terjadi di bagian yang menggembung dari tuba falopii
(Wiknjosastro, 2005: 125).
Disekitar sel telur, banyak berkumpul sperma yang mengeluarkan ragi untuk
mencairkan zat-zat yang melindungi ovum. Kemudian pada tempat yang paling mudah
untuk dimasuki, masuklah 1 sel mani dan kemudian bersatu dengan sel telur. Peristiwa
ini disebut pembuahan (konsepsi = fertilisasi) (Wiknjosastro, 2005: 125).
Ovum yang telah dibuahi ini segera membelah diri sampai bergerak (oleh rambut
getar tuba) menuju ruang rahim, kemudian melekat pada mukosa Rahim untuk
selanjutnya bersarang di ruang rahim, peristiwa ini disebut nidasi (implantasi). Dari
pembuahan sampai dengan nidasi diperlukan waktu ± 6-7 hari. Untuk menyuplai darah
dan zat makanan bagi mudgah dan janin, dipersiapkan plasenta. J adi dapat dikatakan
bahwa untuk setiap kehamilan harus ada ovum (sel telur), spermatozoa (sel mani),
pembuahan (konsepsi = fertilisasi), nidasi dan plasentasi (Wiknjosastro, 2005: 125).

3. Patofisiologi
Setiap bulan wanita melepaskan 1 atau 2 sel telur (ovum) dari indung telur
(ovulasi), yang di tangkap oleh umbai-umbai (fimbriae) dan masuk ke dalam sel telur,
waktu persetubuhan, cairan semen tumpah ke dalam vagina dan berjuta-juta sel mani
(sperma) bergerak memasuki rongga rahim lalu masuk ke saluran telur. Pembuahan sel
telur oleh sperma biasanya terjadi di bagian yang mengembang oleh tuba falopi.
Disekitar sel telur banyak berkumpul sperma yang mengeluarkan ragi untuk
mencairkan zat-zat yang melindungi ovum. Kemudian pada tempat yang paling mudah
dimasuki, masuklah salah satu sel mani dan kemudian bersatu dengan sel telur. Peristiwa
ini disebut pembuahan (konsepsi = fertilitas).
Ovum yang telah dibuahi ini segera membelah diri sambil bergerak (oleh rambut
getar tuba), menuju ruang rahim, peristiwa ini disebut nidasi (implantasi). Dari
pembuahan sampai nidasi diperlukan waktu 6 – 7 hari. Untuk menyuplai darah ke sel-sel
makanan bai mudligah dan janin, dipersiapkan uri (plasenta) jadi dapat dikatakan bahwa
untuk setiap kehamilan harus ada ovum (sel telur), spermatozoa (sel mani), pembuahan
(konsepsi (konsepsi=fertilitas),nidasi dan plasenta.
a. Sel telur (ovum)
Pertumbuhan embrional oogonium yang kelak menjadi ovum terjadi di genetabridge.
b. Sel mani (spermatozoa)
Sperma bentuknya seperti kecebong, terdiri atas kepala, berbentuk lonjong agak
gepeng berisi inti (nucleus), leher yang menghubungkan kepala dengan bagian
tengah, dan ekor yang dapat bergetar sehingga sperma dapat bergerak dengan cepat.
c. Pembuahan (konsepsi = fertilitas)
Pembuahan adalah suatu peristiwa penyatu antara sel mani dengan sel telur di tuba
pallofi.
d. Nidasi (implantasi )
Nidasi adalah masuknya atau tertanamnya hasil konsepsi ke dalam endometrium.

4. Manifestasi klinik
a. Tanda Presumtif
1) Supresi menstruasi
2) Nausea, vomiting, morning sickness.
3) Sering miksi
4) Mammae bengkak terasa penuh
5) Quickening (gerakan pertama kali yang dirasakan oleh ibu)
6) Chadwicks ( + )
7) Pigmen pada kulit
b. Tanda Mungkin
1) Pembesaran abdomen
2) Tanda hegar
3) Ballotemen ( + )
4) Perubahan pada serviks
5) Braxton Hicks
6) Tes kehamilan
c. Tanda Pasti
1) Bunyi DJJ, Nadi 120 – 180
2) Pergerakan fetal
3) USG – hasil
4) Ro – ada skeletal
5. Penatalaksanaan
Pelayanan Ante Natal Care (ANC) adalah pelayanan kesehatan yang diberikan
kepada ibu selama kehamilannya sesuai dengan standar pelayanan Ante Natal Care
(ANC), selengkapnya mencakup banyak hal yang meliputi anamnesis, pemeriksaan fisik
baik umum dan kebidanan, pemeriksaan laboratorium atas indikasi serta intervensi dasar
dan khusus sesuai dengan resiko yang ada. Namun dalam penerapan operasionalnya
dikenal standar minimal ”7T” untuk pelayanan Ante Natal Care (ANC) yang terdiri atas:

(Timbang) berat badan


Ukuran berat badan dalam kg tanpa sepatu dan memakai pakaian yang seringan-
ringannya. Berat badan kurang dari 45 kg pada trimester III dinyatakan ibu kurus
kemungkinan melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah.

(Ukur (tekanan) darah


Untuk mengetahui setiap kenaikan tekanan darah pada kehamilan dan mengenali tanda
tanda serta gejala preeklamsia lainnya, serta mengambil tindakan yang tepat dan
merujuknya.

Ukur (tinggi) fundus uteri


Pemeriksaan abdominal secara seksama dan melakukan palpasi untuk memperkirakan
usia kehamilan; serta bila umur kehamilan bertambah, memeriksa posisi, bagian terendah
janin dan masuknya kepala janin ke dalam rongga panggul, untuk mencari kelainan serta
melakukan rujukan tepat waktu.Pemberian imunisasai (Tetanus Toksoid) TT lengkap.
Untuk mencegah tetanus neonatorum.
6. Pemeriksaan
Asuhan antenatal harus dimulai sedini mungkin. Pada awal pemeriksaan yaitu
untuk menentukan apakah seorang ibu sedang mengalami kehamilan. Diagnosa
kehamilan ditentukan dengan pemeriksaan laboratorium. Umumnya pemeriksaan yang
dipakai yaitu tes untuk mendeteksi keberadaan hCG. Human Chorionic Gonadotropin
(HCG) dapat diukur dengan radioimunoesai dan deteksi dalam darah enam hari setelah
konsepsi atau sekitar 20 hari sejak periode menstruasi terakhir. Keberadaan hormone ini
dalam urin pada kehamilan merupakan dasar dari berbagai tes kehamilan di berbagai
laboratorium dan kadang-kadang dapat dideteksu dalam urine 14 hari setelah konsepsi
(Ganong 1989 dalam Bobak, 2005).
Menurut Abdul Bahri Saifuddin dalam Salmah dkk (2006) kunjungan antenatal
untuk pemantauan pengawasan kesejahteraan ibu dan anak minimal empat kali
pemeriksaan selama kehamilan dalam waktu sebagai berikut:
a.Trimester pertama (< 4 minggu) satu kali kunjungan
b. Trimester kedua (14-28 minggu ) satu kali kunjungan
c.Trimester ketiga (28-36 minggu) dan sesudah minggu ke 36 dua kali kunjungan
kecuali jika ditemukan kelainan/faktor risiko yang memerlukan
penatalaksanaan medis lain, harus lebih sering dan intensif.
Menurut Manuaba (2000), berdasarkan standar pemeriksaan kehamilan
ditentukan berulang dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Pemeriksaan pertama dilakukan segera setelah diketahui terlambat haid
1) Satu kali dalam sebulan sampai umur kehamilan 7 bulan
2) Dua kali sebulan sampai umur kehamilan 8 bulan
3) Setiap minggu sejak umur krhamilan 8 bulan sampai dengan bersalin.
b. Kunjungan/pemeriksaan kehamilan bertujuan:
1) Kunjungan pertama, mementukan diagnosis ada tidaknya kehamilan.
2) Kunjungan kedua, menentukan usia kehamilan dan perkiraan
persalianan.
Menentukan usia kehamilan dilakukan manuver Leopold:
Leopold I:
Untuk menemukan presentasi dengan cara mengidentifikasi bagian tubuh fetus
apa yang berada di fundus dan daerah pelvik.
Caranya: Menghadap ke kepala pasien, gunakan jari-jari kedua tangan
mempalpasi fundus uteri. Jika kepala yang berada di fundus maka
akan terassa keras, bulat dan melenting. Jika bokong teraba di fundus,
maka akan terasa lembut, tidak bulat dan gerakan kurang

Leopold II
Untuk menemukan posisi janin (punggung janin).
Caranya: Menghadap pada kepala pasien, letakkan kedua tangan pada kedua sisi
abdomen. Letakkan tangan pada satu sisi dan tangan lain mempalpasi
sisi yang berbeda untuk menemukan bagian punggung janin. Jika
punggung akan teraba cembung dan resisten.
Leopold III:
Untuk mengidentifikasi bagian apa dari janin yang dekat dengan daerah pelvik.
Caranya: Letakkan 3 jari pertama tangan yang dominan pada sisi abdomen di atas
simpisis pubis dan minta pasien menarik napas panjang dan
menghembuskannya. Pada saat mengeluarkan napas, gerakkan tangan
turun perlahan dan menekan sekitar daerah tersebut. Jika kepala akan
teraba keras, bulat, dan bergerak jika disentuh. Jika bokong akan teraba
lembut dan tidak beraturan.
Leopold IV
Untuk mengidentifikasi bagian yang menonjol dari bagian terendah janin masuk
ke pintu atas panggul.
Caranya: Menghadap ke kaki pasien dengan lembut gerakan tangan turun ke sisi
abdomen mendekati pelvis sampai salah satu tangan merasakan bagian
tulang yang timbul. Ada 3 keadaan yaitu: Konvergen yaitu jika bagian
yang masuk baru sebagian kecil, sejajar yaitu jika bagian yang masuk
baru setengah, divergen yaitu jika hampir sebagian besar dari tubuh
janin masuk ke dalam rongga panggul.
Perkiraan persalinan menggunakan rumus Naegele:
1) Hari +7, Bulan -3,Tahun +1 àjika bulan HPHT bulan April s/d Desember
2) Hari +7, Bulan +9,Tahun Tetap àjika bulan HPHT bulan Januari s/d Maret
3) Kunjungan ketiga, menentukan status kesehatan ibu dan janin.
4) Kunjungan keempat, menentukan kehamilan normal atau abnormal, serta
ada/tidaknya faktor risiko kehamilan.
5) Kunjungan kelima, menentukan rencana pemeriksaan/penatalaksanaan
selanjutnya.
c. Pemeriksaan panggul luar
Tujuan :
1) Mengetahui panggul seseorang normal atau tidak
2) Memudahkan dalam mengambil tindakan selanjutnya
3) Mengetahui bentuk atau keadaan panggul seseorang
Pemeriksaan panggul dilakukan:
1) Pada pemeriksaan pertama kali bagi ibu hamil.
2) Pada ibu yang pernah melahirkan bila ada kelainan pada persalinan yang lalu.
3) Ibu yang akan bersalin bila sebelumnya belum pernah memeriksakan diri
terutama pada primipara.
Ukuran-ukuran luar yang terpenting:
1) Distansia spinarum : jarak antara spina illiaka anterior superior kanan dan kiri (
normal: 23-26 cm).
2) Distansia cristarum : jarak yang terpanjang antara crista illiaca kanan dan kiri (normal:
26- 29).
3) Conjugata eksterna : (Boudelocque) : jarak antara pinggir atas simpisis dan ujung
prosessus spinosus (ruas tulang lumbal ke lima) (normal: 10-20 cm).
4) Lingkar panggul : jarak dari pinggir atas simpisis melalui spina illiaca anterior superior
kanan ke pertengahan trochanter mayor kanan ke pertengahan trochanter mayor kiri ke
pertengahan spina illiaca anterior superior kiri kemudian kembali ke atas simpisis
(normal : 80-90 cm).
6. Komplikasi
a. Hiperemisis gravidarum
b. Hipertensi dalam kehamilan
c. Perdarahan trimester I (abortus)
d. Perdarahan antepartum
e. Kehamilan ektopik
f. Kehamilan kembar
g. Molahydatidosa
h. Inkompatibilitas darah
i. Kelainan dalam lamanya kehamilan
j. Penyakit serta kelainan plasenta dan selaput janin.
PATHWAY

Trimester II

Perubahan Fisiologis Perubahan Psikologis

Kehamilan

Ansietas Defisiensi Pengetahuan


BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Kunjungan Antenatal Care (ANC) adalah kunjungan ibu hamil ke bidan atau dokter
sedini mungkin semenjak ia merasa dirinya hamil untuk mendapatkan pelayanan/asuhan
antenatal. Pada setiap kunjungan antenatal (ANC), petugas mengumpulkan dan
menganalisis data mengenai kondisi ibu melaui anamnesis dan pemeriksaan fisik untuk
mendapatkan diagnosis kehamilan intrauterine, serta ada tidaknya masalah atau
komplikasi. Setelah melaksanakan asuhan kebidanan pada Ny “N” hamil 37 minggu
Normal di RSK.Dr.RIVAI ABDULLAH Palembang Ruangan KIA maka dari hasil
praktik pemeriksaan kehamilan dapat disimpulkan Ny.”N” dalam keadaan baik dan tidak
didapati masalah atau komplikasi yang menyetai kehamilannya

B. Saran
Diharapkan mahasiswa mampu dalam membuat laporan antenatal care (ANC)
melakukan asuhan keperawatan pada ibu yang hamil normal. Kami mengharapan
kritikdan saran dari pembaca. Kami menyadari ketidak sempurnaan laporan kami
DAFTAR PUSTAKA

Aprianawati dan Sulistyorini. 2003. Hubungan antara Dukungan Keluarga dengan


Kecemasan Ibu Hamil Menghadapi Kelahiran Anak.
http://skripsistikes.files.wordpress.com/2009/08/56.pdf. Diakses tanggal 25 April 2010.
Bobak. (2005). Buku Ajar Keperawatan Maternitas. EGC: Jakarta.
Doenges. E. Marillin. (2001). Rencana Keperawatan Maternal/bayi. Edisi 2. EGC:
Jakarta
Farrer, H. 2001. Perawatan Maternitas. Edisi 2. EGC: Jakarta.
Manuaba. (1998). Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana
untuk Pendidikan Bidan. EGC : Jakarta.
Raden. 2010. Proses persalinan. http://radenbeletz.com/proses-kehamilan.html. Diakses
tanggal 25 April 2010.
Salmah at all (2006). Asuhan kebidanan antenatal care. EGC: Jakarta
PENGKAJIAN PADA IBU HAMIL

ANTENATAL CARE ( ANC )

No. register :

Tanggal pemeriksaan :

Nama mahasiswa :

I. BIODATA
1. Klien
Nama : Ny.N
Umur : 22 Tahun
Agama : Islam
Pekerjaan : URT
Pendidikan : SMA
Alamat : BTN Palupi Permai Blok L
2. Identitas penggung jawab
Nama : Tn.M
Umur : 24 Tahun
Agama : Islam
Pekerjaan : Wiraswasta
Pendidikan : SMA
Alamat : BTN Palupi Permai Blok L

II. RIWAYAT KESEHATAN


1. Latar belakang kunjungan : Pemeriksaan kehamilan
2. Riwayat kesehatan keluarha : Tidak ada penyakit turunan
3. Penyakit terdahulu yang mempengaruhi kehamilan : Tidak ada
4. Penyakit yang sedang di alami klien : Tidak ada

5. Riwayat haid
a. Haid terakhir : 01-07-2018 TP : 08-04-2019
b. Siklus haid : 28 Hari
c. Lamanya : 4-6 Hari
d. Banyaknya : 2 kali ganti pembalut
e. Masalah :-
6. Riwayat kontrasepsi
a. Type :-
b. Kapan menggunakan :-
c. Tujuan :-
d. Masalah :-
e. Kapan berhenti :-
f. Alas an berhenti :-
g. Rencana KB yang akan di gunakan : -
7. Riwayat kehamilan terdahulu
a. Gravid : 1 partus : 0 abortus : 0
b. Jumlah anak yang hidup : laki-laki : 0 orang ; perempuan : 0 orang
c. Interval kelahiran :-
d. Yang menolong kelahiran yang lalu :-
e. Di mana melahirkan :-
f. Komplikasi yang terjadi pada waktu kehamilan yang lalu : -
 Hipertensi
 Pendarahan antepartum
 Oedema
 Persalinan premature
 Pre-eklamsi
 Infeksi saluran kemih
 Hyperemesis gravidarum
 Eklamsi dan lain lain
g. Komplikasi waktu persalinan dan kelahiran lalu : -
h. Masalah pada masa nifas :-
i. Masalah pada bayi yang di lahirkan :-
8. Riwayat pengobatan/merokok/alcohol :klien mengatakan tidak
dalam masa pengobatan dan tidak memiliki kebiasaan merokok dan minum
alcohol.
9. Masalah yang dirasakan klien/keluhan : Tidak ada
10. Pola kegiatan sehari-hari :
a. Nutrisi
Pasien mengatakan tidak ada rasa mual dan muntah, nafsu makan baik, makan
3 kali sehari dengan porsi sedang dengan nasi,lauk,sayur dan buah. Munum 7-
8 gelas perhari.
b. Eliminasi
Pasien mengatakan selama hamil BAB 1 kali dan BAK 5-6 kali sehari.
c. Istirahat
Pasien mengatakan tidur siang 1-2 jam per hari dan tidur malam 7-8 jam.
d. Personal hygiene
Pasien mengatakan mandi 2 kali sehari ganti pakaian 2 kali sehari dan karmas
1 kali sekali.
e. Aktivitas sehari-hari
Pasien mengatakan selama hamil tetap mengerjakan pekerjaan rumah seperti
mencuci,memasak,dan membersikan rumah tetapi membatasi untuk pekerjaan
yang berat.

11. Data psikologi


a. Harapan terhadap kehamilan
Pasien mengatakan keluarga sangat menantikan kehamilan ini, serta berharap
bayinya sehat, dan selamat saat melahirkan nanti. Pasien mengatakan saat di
rumah sangat berhati-hati ketika melakukan aktivitas dan tidak melakukan
pekerjaan yang berat. Suami sangat membatasi aktivitas klien, karena takut
terjadi sesuatu dengan bayi dan ibunya. Pasien mengatakan khawatir akan
kondisi bayinya sehingga selalu rutin periksa ke puskesmas.
b. Perencanaan kehamilan
Klien mengatakan kehamilan ini sudah di rencanakan. Suami ingin segera
mempunyai anak dan keluarga telah menantikan kehadiran seorang cucu.
c. Rencana melahirkan
Pasien mengatakan berencana untuk melahirkan di bidan atau puskesmas.
d. Kebutuhan pendidikan dan sumber sumbernya
Pasien mengatakan dirinya lulusan SMA dan suaminya juga lulusan SMA.
Informasi tentang umur kehamilan dan perkiraan kelahiran diperoleh dari
bidan ketika periksa/control rutin. Klien hanya mendapatkan informasi dari
puskesmas ketika memeriksa kan kehamilannya setiap bulan. Pasien
mengatakan tidak pernah membaca buku tentang ibu hamil. Pasien
mengatakan belum mempersiapkan persalinan dan tidak mengetahui tanda-
tanda persalinan, sehingga sedikit cemas membayangkan proses persalinan.

III. PEMERIKSAAN FISIK


Pemeriksaan umum
BB sebelum hamil : 53 Kg
BB sekarang : 58 Kg
TB : 160 Cm
LILA : 23 Cm
TD : 130/80 MmHg
Nadi : 82 kali/menit

Pemeriksaan kepala
a. Muka : wajah simetris, tidak terdapat oedema dan tidak pucat

b. Mata : mata simetris,konjungtiva normal,skelera tidak ikterik,dan


terdapat sekret.
c. Gigi dan mulut : mukosa bibir lembab, mulut bersih,dan tidak sianosis
warna gigi putih tidak ada karies gigi dan tidak ada sariawan.
1. Pemeriksaan payudara
a. Buah dada : simetris,tidak terdapat benjolan,tidak ada nyeri tekan.
b. Putting susu dan pengeluaran : areola mengalami hyperpgmentasi putting susu
di kedua mamae menonjol, asi belum keluar, kolostrum keluar.
2. Pemeriksaan abdomen
a. Inspeksi : tinggi fundus
b. Palpasi
LI : TFU 32 Cm
LII : Teraba punggu sebelah kiri,ekstremitas kanan
LIII : Presentasi kepala
LIV : Masuk PAP
c. Braxton hiks :-
d. Pemeriksaan panggul : -
3. Kesejahtraan janin
a. Auskultasi (DJJ) : 150 kali/menit
b. Pergerakan janin : aktif
4. Ekstremitas
a. Oedema : tidak ada
b. Varises : tidak ada
c. Reflex patella : baik
5. Pemeriksaan urogenital
a. Kebersihan : bersih
b. Pengeluaran : tidak ada
c. Tidak terdapat hemoroid

IV. PEMERIKSAAN KHUSUS

ANALISA DATA

Nama : Ny. N

Usia : 22 Tahun

Obstetri : G1P0A0

Klien mengatakan belum mengetahui tanda-tanda persalinan,sehingga sedikit cemas


membayangkan proses persalinan.

Klien mengatakan keluarga sangat menantikan kehamilan ini serta berharap bayinya sehat dan
selamat saat melahirkan nanti.

Klien mengatakan saat di rumah sangat berhati hati ketika melakukan aktivitas dan tidak
melakukan pekerjaan berat suami sangat membatasi aktivitas klien karna takut terjadi sesuatu
dengan bayi dan ibunya.

Klien mengatakan khawatir akan kondisi bayinya sehingga rutin periksa kepuskesmas.

Kesadaran : komposmentris

TTV : TD : 130/80 mmHg, N : 82 kali/menit, R : 20 kali/menit.

HPHT : 01/07/2018 TP : 08/04/2019 G1 P0 A0

Klien hanya memperoleh informasih tentang umur kehamilan dan perkiraan kelahiran hanya dari
bidan ketika memeriksa kehamilan atau control rutin.
Klien mendapatkan informasi hanya dari puskesmas ketikan memeriksa kehamilannya setiap
bulan.

Klien mengatakan belum mempersiapkan persalinan dan tidak mengetahiu tanda-tanda


persalinan.

Penmdidikan terakhir klien SI dan suami S2.

KLASIFIKASI DATA

1. Masalah : klien mengatakan kawatir akan kondisi bayinya sehingga rutin periksa ke puskesmas
dan suami sangat membatasi aktifitas klien karena takut terjadi sesuatu dengan bayi dan ibunya.
Diagnose :Ansietas (00146) berhubungan dengan kirisis situasional kurangnya informasi tentang
kondisi kehamilan dan persiapan persalinan.

Intervensi

a. Kaji tingkat kecemasan ibu


b. Jelaskan kondisi kehamilan ibu
c. Jelaskan mekanisme proses persalinan
d. Ajarkan teknik relaksasi non farmakologi (nafas dalam)
e. Tingkatkan mekanisme koping ibu yang efektif
f. Beri support system pada ibu

Tujuan dan Kriteria Hasil :

Setelah dilakukan tindakan perawatan kecemasan ibu berkurang atau hilang dengan kriteria
hasil :

a. Klien tidak tegang dan rileks


b. Klien mengungkapkan tidak cemas terhadap proses persalinan
c. Klien mendapatkan informasi tentang kondisi kehamilan, tanda-tanda dan persiapan
persalinan
d. Klien dapat menyebutkan tanda-tanda persalinan dan persiapan persalinan

Impelemtasi

a. Melakukan pemeriksaan TTV


b. Mengkaji tingkat kecemasan ibu
c. Melakukan pemeriksaan fisik kehamilan
d. Menjelaskan kondisi kehamilan ibu
e. Menjelaskan teknik reklasi non farmakologi (nafas dalam)
f. Member support system pada ibu

Respon klien :

S : klien mengatakan tidak ada keluhan

O : TTV TD : 130/80 mmHg

N : 82 kali/menit

R : 22 kali/menit

S : klien mengatakan kawatir dengan proses persalinan nanti dan dirinya sehat-sehat saja

O : klien tampak tegang

S : klien mengatakan tidak ada keluhan

O: Leopold 1 : TFU 32 cm

Leopold 2 : teraba punggung kiri dan ekstremitas kanan

Leopold 3 : presentase kepala

Leopold 4 : masuk PAP

S : klien mengatakan akan bahagia karena bayinya sehat

O : klien koperatif

S : klien mengatakan akan mengpraktekan nafas dalam ketika cemas dan nyeri

O : klien tampak mendemontrasikan

S : klien meminta di do’akan selama persalinan

O: klien tampak tenang.

EFALUASI

S : klien mengatakan lebih sedikit tenang karena sudah mengetahui kondisi kehamilannya baik
Klien mengatakan lebih tenang menunggu persalinan setalah mengetahui tanda-tanda persalinan.

O : klien tampak lebih tenang namun masih tampak tegang

TTV : TD : 130/80 mmHg N : 82 kali/menit R : 22 kali/menit

A : masalah teratasih sebagian

P : lanjutkan intervensi

Dishcarge plenning

Anjurkan teknik relaksasi nopn farmakologi (nafas dalam) tingkatkan mekasisme koping ibu
yang efektif

2. Masalah : klien mengatakan belum mempersiapkan persalinan dan tidak mengetahui tanda
persalinan
Diagnosa : defisiensi pengetahuan (000126) berhubungan dengan tidak familiar dengan sumber
informasi

INTERVENSI : Health Education


1. Lakukan BHSP dengan klien
2. Kaji tingkat pengetahuan klien mengenai kehamilannya
3. Pilih materi yang akan diberikan sesuai kebutuhan
4. Berikan Pendkes tentang persiapan persalinan dan tanda kehamilan

Tujuan dan criteria hasil : setelah dilakukan perawatan selama 1 kali 15 menit pengetahuan klien
bertambah dengan criteria hasil :

a. Klien menyebutkan 95% benar tanda persalinan


b. Klien dapat menentukan langka dan persiapan yang tepat yang harus diambil segera
ketika persalinan

IMPLEMENTASI

1. Melakukan BHSP dengan klien


2. Mengkaji tingkat pengetahuan klien mengenai kehamilannya
3. Memberikan Pendkes tentang persiapan persalinan dan tanda-tanda kehamilan
4. Mengevaluasi respon klien setelah diberikan pendkes
5. Memberikan beberapa alternative tindakan pada klien untuk merujuk kehamilannya

Respon klien :

S : klien memperkenalkan namanya dan bertanya kembali

O : klien tampak koperatif

S : klien mengatakan tidak mengetahui tanda-tanda persalinan dan persiapan persalinan

O : klien terlihat tidak bisa menjawab

S : klien mengatakan tidak mengetahui tanda-tanda persalinan dan tidak mengetahui persiapan
persalinan

O : klien mendengarkan

S : klien mengatakan tanda-tanda persalinan perut kencang, keluar darah, lender dari fagina,
dank lien akan kepuskesmas jika segera melahirkan

O:-

S : klien akan mengatakan tidak kepuskesmas jika tanda-tanda persalinan dan lebih paham
mengambil keputusan

O : klien tidak bingung

EVALUASI

S : klien mengatakan terimakasi karena sudah diberi informasi.

Klien mengatakan sekarang telah mengetahui tanda-tanda persalinan dan akan mempersiapkan
apasaja yang diperlukan ketika persalinan

Klien mengatakan sekarang lebih paham untuk cepat mengambil keputusan ketikan persalinan.

Klien mengatakan akan membaca buku-buku kehamilan

O : klien tampak antusias mendengarkan penjelasan dan klien tidak terlihat bingung

A : masalah teratasi

P : hentikan intervensi

Anda mungkin juga menyukai