Anda di halaman 1dari 35

LAPORAN PENDAHULUAN

ANC (ANTENATAL CARE)


DI RUANG KIA (KESEHATAN IBU DAN ANAK)
PUSKESMAS SIANTAN HILIR
Oleh:
KARTIKA SARI
NIM. I4051161029

STASE MATERNITAS
PROFESI NERS
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
PONTIANAK
2016

LAPORAN PENDAHULUAN
ANTE NATAL CARE (ANC)

A. KONSEP DASAR PENYAKIT


I. Kehamilan
1. Pengertian
Kehamilan adalah masa yang di mulai dari konsepsi sampai lahirnya
janin.Lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 10 hari) di
hitung dari hari pertama haid terakhir. (Depkes RI, 2005)
Kehamilan adalah seorang yang mengandung sel telur yang telah dibuahi
oleh

seperma.Proses

kehamilan

merupakan

satu

mata

rantai

yang

berkesinambungan yang dimulai dari ovulasi (pelepasan ovum),terjadi migrasi


spermatozoa dan ovum lalu terjadi konsepsi dan pertumbuhan zigot, setelah itu
terjadi

nidasi

pada

uterus,

pembentukan

plasenta,

pertumbuhan

dan

perkembangan hasil konsepsi sampai aterm. (Prawiroharjo, Sarwono, 2005)


2. Fase Kehamilan
a. Menurut Varney, 2007
a. Trimester pertama berlangsung pada minggu pertama sampai minggu ke-

12 (12 minggu)
b. Trimester kedua berlangsung pada minggu ke-13 sampai minggu ke-27

(15 minggu)
c. Trimester ketiga berlangsung pada minggu ke-28 sampai minggu ke-40

(13 minggu)
b. Menurut Sarwono, 2009
a.

Trimester pertama (antara 0-12 minggu)

b.

Trimester kedua dari bulan keempat sampai 6 bulan

c.

Trimester ketiga dari bulan ketujuh sampai 9 bulan


c. Menurut Hanifa, 2002
a. Triwulan pertama (antara 0-12 minggu)
b. Triwulan kedua (antara 12-28 minggu)
c. Triwulan ketiga (antara 28-40 minggu)

3. Tanda-tanda Kehamilan

1) Presumtif/ Tanda-tanda dugaan hamil


Amenore ( terlambat datang bulan)

a.

Konsepsi dan nidasi menyebabkan tidak terjadi pembentukan folikel


degraaf dan ovulasi.

Mengetahiu tanggal haid terakhir dengan perhitungan rumus naegle


dapat ditentukan perkiraan persalinan

b. Mual (nausea) dan muntah

Pengaruh estrogen dan progesteron terjadi pengeluaran asam lambung


yang berlebihan.

Menimbulkan mual muntah terutama pagi hari yang disebutkan


morning sickness.

Dalam batas yang fisiologis keadaan ini dapat diatasi.

Akibat mual dan muntah nafsu makan berkurang

c. Ngidam

Wanita hamil sering menginginkan makanan tertentu, keinginan yang


demikian disebut ngidam.

d. Sinkope atau pingsan

Terjadinyagangguan sirkulasi ke daerah kepala (sentral) menyebabkan


iskemia susunan syaraf pusat dan menimbulkan sinkope atau pingsan.

Keadaan ini menghilang setelah umur kehamilan 16 minggu.

e. Payudara tegang

Pengaruh estrogen-progesteron dan somatomamotropin menimbulkan


deposit lemak air, dan garam pada payudara.

Payudara membesar dan tegang

Ujung syaraf tertekan menyebabkan rasa sakit terutama pada hamil


pertama.

f.

Sering miksi

Desakan rahim ke depan menyebabkan kandung kemih cepat terasa


penuh dan sering miksi.

Pada triwulan kedua sudah menghilang

g. Konstipasi atau obstipasi

Pengaruhprogesteron

dapat

menghambat

peristaltik

usus

menyebabkan kesulitan untuk buang air besar.


h. Pingmentasi kulit

Sekitar pipi : cloasma gravidarum

Keluarnya melanophore stimulating hormone hipofisis anterior


menyebabkan pigmentasi kulit pada muka.

i.

j.

Dinding perut

Strie lividae

Strie nigra

Linea alba makin hitam

Perubahan sekitar payudara

Hiperpigmentasi areola mamae

Puting susu makin menonjol

Kelenjar montgomery menonjol

Pembuluh darah menifes sekitar payudara

Epulis

Hipertropi gusi disebut epulis bisa terjadi bila hamil

k. Varices atau penampakanpembuluh darah vena

Karena pengaruh dari estrogen dan progesteron terjadi penampakan


pembuluh darah vena.

Penampakan pembuluh darah itu terjadi di sekitar genetalia eksterna,


kaki dan betis, dan payudara.

Penampakan pembuluh darah ini dapat menghilang setelah persalinan.

2) Probabilitas / Tanda tidak pasti kehamilan

a. Rahim membesar, sesuai dengan tuanya hamil.


b. Pada pemeriksaan dapat dijumpai :

Tanda Hegars
Konsistensi rahim yang menjadi lunak, terutama daerah isthmus uteri
sedemikian lunaknya, hingga kalau kita letakkan 2 jari dalam forniks
posterior & tangan satunya pada dnding perut atas symphyse, maka
isthmus ini tidak teraba seolah-olah corpus uteri sama sekali terpisah
dari cerviks.

Tanda chadwicks (kebiruan pada vulva dan vagina)


Warna selaput lendir vulva & vagina menjadi ungu.

Tanda piscaseck
Uterus membesar ke salah satu jurusan hingga menonjol jelas ke
jurusan pembesaran tersebut.

Ballotement
Adanya lentingan janin dalam uterus saat palpasi

Braxton hicks
Pada saat palpasi atau waktu toucher, rahim yang lunak sekonyongkonyong menjdi keras karena berkontraksi.
c. Pemeriksaan tes biologis kehamilan positif

Sebagian kemungkinan positif palsu

3) Absolut / Tanda pasti kehamilan


a. Terdengar denyut jantung janin (DJJ)
b. Teraba bagian anak oleh pemeriksa
c. Terlihat hasil konsepsi dengan USG
d. Teraba gerakan janin oleh pemeriksa
4. Diagnosa Banding Kehamilan

Pembesaran perut wanita tidak selamanya menjadi tanda suatu kehamilan,


sehingga perlu dilakukan diagnosis banding diantaranya:
1) Hamil palsu (pseudocyesis) atau kehamilan spuria

Dijumpai tanda dugaan hamil, tetapi dengan pemeriksaan alat canggih dan
tes biologis menunjukkan kehamilan.
2) Tumor kandungan atau mioma uteri

Terdapat pembesaran rahim, tetapi tidak disertai tanda hamil

Bentuk pembesaran tidak merata

Perdarahan banyak saat menstruasi


3) Kista ovarium

Pembesaran perut, tetapi tidak disertai tanda hamil

Datang bulan terus berlangsung

Lamanya pembesaran perut dpat melampaui umur kehamilan

Pemeriksaan tes biologis kehamilan dengan hasil negatif

4) Hematometa

Terlambat datang bulan yang dapat melampaui umur hamil


Perut terasa sakit setiap bulan

Terjadi penumpukkan darah dalam rahim

Tanda dan pemeriksaan hamil tidak menunjukkan hasil yang positif

Sebab himen in perforata


5) Kandung kemih yang penuh

Dengan melakukan kateterisasi, maka pembesaran perut akan


menghilang.

5. Perubahan Pada Kehamilan

1) Perubahan dan Adaptasi Fisiologis


a.

Perubahan Pada Kulit


Pada kulit terjadi perubahan deposit pigmen dan hiperpigmentasi
karena pengaruh melanophore stimulating hormone lobus hipofisis
anterior dan pengaruh kelenjar suprarenalis. (Manuaba, 1998)
Melasma di wajah yang biasa di sebut cloasma atau topeng
kehamilan, adalah bercak pada kulit di derah tonjolan maksila dan dahi
khususnya pada wanita hamil berkulit hitam. (Bobak, dkk. 2005)
Linea nigra adalah garis pigmentasi dari daerah symfisis pubis
sampai bagian atas fundus di garis tengah tubuh dan stria gravidarum
atau tanda regangan akan terlihat di bagian bawah abdomen. (Bobak,
dkk. 2005)

b.

Perubahan kelenjar
Perubahan kelenjar gondok membesar sehingga leher ibu berbentuk
seperti leher pria.Perubahan ini tidak selalu terjadi pada wanita hamil.

c.

Perubahan payudara
Mamae

akan

membesar

dan

tegang

akibat

hormone

Somatomatropin, esterogen, dan progesterone, akan tetapi belum


mengeluarkan air susu.(Wiknjosastro, Hanifa. 2007)
Rasa penuh, peningkatan sensitivitas, rasa geli dan rasa berat di
payudara mulai timbul sejak minggu keenam gestasi. Putting susu dan
areola menjadi lebih berpigmen dan lebih erektil. Hipertrofi kelenjar
sebasea / lemak yang muncul di areola primer dan tdisebut Tuberkel
Montgomery.(Bobak, dkk. 2005)
d.

Perubahan Uterus
Uterus akan membesar pada bulan bulan pertama di bawah
pengaruh esterogen dan progesterone yang kadarnya meningkat.
Pembesaran ini pada
dasarnya disebabkan oleh hipertropi otot polos uterus.

Berat uterus normal < 30 gram, pada akhir kehamilan (40 minggu)
berat uterus menjadi 1000 gram dengan panjang < 20 cm dan dinding
2,5 cm.(Wiknjosastro, Hanifa. 2007)
Selama minggu awal kehamilan, peningkatan aliran darah uterus dan
limfe mengakibatkan edema dan kongesti panggul.Akibatnya uterus,
servik dan istmus melunak secara progresif dan servik menjadi agak
kebiruan, yang disebut Tanda Chadwick. (Bobak, dkk. 2005)
Pada sekitar minggu ke 7 dan ke 8, terlihat pola pelunakan uterus
sebagai berikut : istmus melunak dan dapat ditekan (Tanda Hegar), servik
melunak (Tanda Goodell), dan fundus pada serviks mulai fleksi (Tanda
McDonald). (Bobak, dkk. 2005)
Vagina dan vulva

e.

Vagina dan vulva akibat hormone esterogen mengalami perubahan


pula.Adanya hipervaskularisasi mengakibatkan vagina dan vulva tampak
lebih

merah,

agak

kebiruan

(livide).Tanda

ini

disebut

tanda

Chadwick.Warna porsio pun tampak livide. (Wiknjosastro, Hanifa. 2007)


Selama hamil, pH sekresi vagina menjadi lebih asam.Peningkatan
pH ini membuat wanita hamil lebih rentan terhadap infeksi vagina.Dan
peningkatan vaskularisasi vagina dan visera panggul menyebabkan
peningkatan sensitivitas yang menyolok, yang menyebabkan peningkatan
keinginan dan bangkitan seksual, terutama selama trimester kedua.
(Bobak, dkk. 2005)
Perubahan pada tungkai

f.

Timbul varises pada sebelah atau kedua belah tungkai.Pada hamil


tua, sering terjadi edema pada salah satu tungkai.Edema terjadi karena
tekanan uterus yang membesar pada vena femoralis sebelah kanan atau
kiri.
Perubahan pada sikap tubuh

g.

Sikap tubuh ibu menjadi lordosis karena perut yang membesar


Sistem sirkulasi darah

h.

Perubahan sistem sirkulasi darah menurut Mochtar, Rustam(1998)


adalah:

Volume darah

Volume darah total dan volume plasma darah meningkat pesat sejak
akhir trimester pertama. Volume darah akan bertambah banyak, kira
kira 20 %, dengan puncaknya pada kehamilan 32 minggu, diikuti
curah jantung yang meningkat sebanyak 30 %.

Protein darah
Jumlah protein, albumin dan gamaglobulin menurun dalam triwulan
pertama dan meningkat secara bertahap pada akhir kehamilan.Beta
globulin dan fibrinogen terus meningkat.

Hitung jenis dan haemoglobin (Hb)


Hematokrit cenderung menurun karena kenaikan relatif volume
plasma darah.Konsentrasi Hb menurun, ini disebabkan volume plasma
yang meningkat.

Nadi dan Tekanan Darah


Tekanan darah arteri cenderung menurun terutama selama trimester
kedua, dan akan naik lagi seperti pra hamil. Nadi biasanya naik, rata
rata 84x / menit.

Jantung
Pompa jantung mulai naik kira kira 30% setelah kehamilan 3 bulan
dan menurun lagi pada minggu terakhir kehamilan.

i.

Sistem pernapasan
Pada kehamilan terjadi juga perubahan sistem respirasi untuk dapat
memenuhi kebutuhan O2. Di samping itu terjadi desakan diafragma
karena dorongan rahim yang membesar pada umur kehamilan 32
minggu. Sebagai kompensasi terjadinya desakan rahim dan kebutuhan
O2 yang meningkat, ibu hamil akan bernapas lebih dalam sekitar 20
25% dari biasanya.(Manuaba,1998)

j.

Sistem pencernaan
Saliva meningkat, dan pada trimester pertama mengeluh mual dan
muntah.Tonus otot saluran pencernaan melemah, sehingga motilitas dan
makanan lebih lama berada dalam saluran makanan. Gejala muntah /
emesis gravidarum sering terjadi biasanya pada pagi hari, disebut sakit
pagi / morning sickness.(Mochtar, Rustam. 1998)

k.

Traktus Urinarius

Karena pengaruh desakan hamil muda dan turunnya kepala bayi


pada hamil tua terjadi gangguan miksi dalam bentuk sering
kencing.Desakan tersebut menyebabkan kandung kemih cepat terasa
penuh.Filtrasi pada glomerulus bertambah sekitar 69 70%. (Manuaba,
1998)
l.

Metabolisme
Menurut Manuaba(1998), perubahan metabolisme pada ibu hamil
yaitu sebagai berikut :

Metabolisme basal naik sebesar 15 20% dari semula

Keseimbangan asam basa mengalami penurunan 155 mEq/liter


menjadi 145 mEq/liter

Kebutuhan protein wanita hamil makin tinggi. Dalam makanan


diperlukan protein tinggi sekitar gr/kg BB atau sebutir telur ayam
tiap hari

2)

Kebutuhan kalori didapat dari karbohidrat, lemak dan protein

BB ibu hamil bertambah

Perubahan dan Adaptasi Psikologis


a.

Perubahan psikologis ibu


Trimester pertama Trimester pertama sering dianggap sebagai
periode penyesuaian. Penyesuaian yang dilakukan wanita adalah
terhadap kenyataan bahwa ia sedang mengandung. Penerimaan tehadap
kenyataan ini dan arti bagi semua ini bagi dirinya merupakan tugas
psikologis yang paling penting bagi dirinya. Salam trimester ini wanita
menjadi ambivalen. Kurang lebih 80% wanita mengalami kekecewaan,
penolakan, kecemasan, depresi, dan kesedihan. Akan tetapi bagi wanita
terutama mereka yang telah merencanakan kehamilan atau telah berusaha
keras untuk hamil, merasa suka cita sekaligus tidak percaya bahwa
dirinya telah hamil dan mencari bukti kehamilan pada setiap jengkal
tubuhnya.

Hasrat seksual pada trimester pertama sangat bervariasi antara


wanita satu dengan wanita yang lain. Meski beberapa wanita mengalami
peningkatan hasrat seksual akan tetapi secara umum trimester pertama
merupakan waktu terjadinya penurunana libido dan hal ini memerlukan
komunikasi yang jujur dan terbuka terhadap pasangannya masingmasing. Banyak wanita merasakan kebutuhan kasih saying yang besar
dan cinta kasih tanpa seks.
b.

Trimester II
Trimester kedua sering di kenal sebagai periode kesehatan yang baik,
yakni periode ketika wanita merasa nyaman dan bebas dari segala rasa
ketidaknyamanan yang normal yang dialami oleh ibu hamil.Trimester
kedua dibagi menjadi dua fase yakni fase pra-queckning dan pasca
quickening. Quickening menunjukkan kenyataan adanya kehidupan yang
terpisah , yang menjadi dorongan bagi wanita dalam melaksanakan tugas
psikologis utamanya pada trimester ini yakni mengembangkan identitas
sebagai ibu bagi dirinya sendiri, yang berbeda dari ibunya.
Sebagian besar wanita merasa lebih erotis selama trimester
kedua,kurang lebih 80% wanita mengalami kemajuan yang nyata dalam
hubungan seksual mereka dibandingkan dengan trimester I dan sebelum
hamil. Trimester kedua hamper terbebas dari segala ketidaknyamanan
fisik, dan ukuran perut wanita belum menjadi masalah besar, lubrikasi
vagina menjadi semakin banyak pada masa ini, kekemasan, kekhawatiran
dan masalah masalah yang sebelumnya menimbulkan ambivalensi pada
wanita tersebut mereda, dan ia telah mengalami perubahan dari seorang
menuntut kasih sayang dari ibunya menjadi seorang pencari kasih sayang
dari pasangannya, dan semua factor ini turut mempengaruhi peningkatan
libido dan kepuasan seksual.

c.

Trimester III
Trimester ketiga ini sering disebut periode penantian dengan penuh
kewaspadaan.Ia mulai menyadari kehadiran bayi sebagi makhluk yang
terpisah sehingga ia tidak sabar menantikan kelahiran sang bayi. Dalam
trimester ini merupakan waktu persiapan yang aktif menantikan kelahiran
bayinya. Hal ini membuat ia berjaga-jaga dan menunggu tanda dan gejala
persalinan.

Sejumlah ketakutan muncul dalam trimester ini yaitu merasa cemas


dengan kehidupan bayinya dan dirinya sendiri, seperti : apakah bayinya
nanti akan lahir abnormal, terkait dengan persalinan dan pelahiran (nyeri,
kehilangan kendali dan hal hal lain yang tidak diketahui), apakah ia
akan menyadari bahwa ia akan bersalin, atau bayinya tidak mampu
keluar karena perutnya sudah luar biasa besar, atau apakah organ vitalnya
akan mengalami cedera akibat tendangan bayi.
Wanita akan kembali merasakan ketidaknyamanan fisik yang
semakin kuat menjelang akhir kehamilan. Ia akan merasa canggung,
jelek,berantakan dan memerlukan dukungan yang sangat besar dan
konsisten dari pasangannya. Hasrat untuk melakukan hubungan seksual
akan menghilang seiring dengan membesarnya abdomen yang menjadi
penghalang. Alternative possisi dalam berhubungan seksual dan metode
alternative untuk mencapai kepuasan dapat membantu atau dapat
menimbulkan perasaan bersalah jika ia merasa tidak nyaman dengan
cara- cara tersebut. Berbagi perasaan secara jujur dengan pasangan dan
konsultasi mereka dengan tenaga kesehatan menjadi sangat penting.
II. Ante Natal Care (ANC)
1. Pengertian
Ante natal care (ANC) adalah usaha yang dilakukan pada waktu hamil
dengan tujuan mempersiapkan ibu dalam masa hamil agar waktu melahirkan
dan sesudahnya dalam keadaan baik, baik ibu dan bayinya.(Sarwono, 2002)
Antenatal care adalah pengawasan sebelum persalinan terutama ditujukan
pada pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim.(Manuaba, 1998)
2. Tujuan Ante Natal Care
Menurut Manuaba (1998), secara khusus pengawasan antenatal bertujuan
sebagai berikut :
a. Mengenal dan menangani sedini mungkin penyulit yang terdapat dalam
kehamilan, saat persalinan dan kala nipas.

b. Mengenal dan menangani penyakit yang menyertai hamil, persalinan dan


nifas
c. Memberikan nasehat dan petunjuk yang berkaitan dengan kehamilan,
persalinan, nifas, laktasi dan aspek keluarga berencana.
Menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu dan perinatal

d.

3. Frekuensi Kunjungan ANC


Menurut Saifuddin, AB (2002), sedikitnya empat kali kunjungan selama
periode antenatal, yaitu :
1) 1 kali kunjungan selama trimester pertama (sebelum 14 minggu)
2) 1 kali kunjungan selama trimester kedua (antara minggu 14 - 28)
3) 2 kali kunjungan selama trimester ketiga (antara minggu 28 36 dan

sesudah minggu ke 36)


4. Informasi Saat Kunjungan ANC
Trimester I (Sebelum minggu ke 14)

1)

Membangun hubungan saling percaya antara petugas kesehatan dan ibu


hamil

Mendeteksi masalah dan menanganinya

Melakukan tindakan pencegahan, seperti tetanus neonatorum, anemia


kekurangan zat besi, penggunaan praktek tradisional yang merugikan

Memulai persiapan kelahiran bayi dan persiapan menghadapi komplikasi


Mendorong perilaku yang sehat (gizi, latihan, kebersihan dan istirahat)

2) Trimester II (Sebelum minggu ke 28)

Sama seperti di atas, ditambah kewaspadaan khusus mengenai pre eklamsia


(tanya ibu tentang gejala pre eklamsia, pantau tekanan darah, evaluasi
edema, periksa untuk mengetahui proteinuria)
3) Trimester III (Sesudah minggu ke 36)

Sama seperti di atas, ditambah deteksi letak bayi yang tidak normal, atau
kondisi lain yang memerlukan kelahiran di RS.
(Saifuddin, AB. 2002)

5. Nasehat Untuk Ibu Hamil

1)

Diet
Pada dasarnya dianjurkan makanan empat sehat lima sempurna. Karena

kebutuhan akan protein dan bahan makanan tinggi, dianjurkan sebuah telur
sehari. Nilai gizi dapat ditentukan dengan bertambahnya BB sekitar 6,5 15
Kg selama hamil. BB yang bertambah terlalu besar atau kurang perlu
mendapat

perhatian

khusus

karena

kemungkinan

terjadi

penyulit

kehamilan.Kenaikan BB tidak boleh > kg / minggu. (Manuaba, 1998)


2)Pekerjaan rumah
Pekerjaan rutin dapat dilaksanakan. Bekerjalah sesuai dengan
kemampuan, dan makin dikurangi dengan semakin tua kehamilan.
(Manuaba, 1998)
3)

Wanita bekerja di luar rumah


Kehamilan bukan merupakan halangan untuk berkarya asalkan

dikerjakan dengan pengertian sedang hamil.Wanita karier yang sedang


hamil mendapatkan hak cuti hamil selama tiga bulan, yang dapat diambil
sebelum

menjelang

kelahiran

dan

dua

bulan

setelah

persalinan.

(Manuaba,1998)
4)

Pakaian hamil
Pakaian yang dianjurkan adalah pakaian yang longgar dan terbuat dari

katun, sehingga mempunyai kemampuan menyerap, terutama pakaian


dalam.Pakaian dalam atas (BH) dianjurkan yang longgar dan mempunyai
kemampuan untuk menyangga payudara yang makin berkembang.Pakaian
dalam sering diganti untuk menjaga kebersihan dan menghalangi suasana
lembab di sekitar pelipatan.(Manuaba, 1998)
5)

Hubungan seksual
Menurut Manuaba(1998), hamil bukan merupakan halangan untuk

melakukan hubungan seksual. Hubungan seksual disarankan untuk


dihentikan bila :

Terdapat tanda infeksi dengan pengeluaran cairan disertai rasa nyeri atau
panas

Terjadi perdarahan saat hubungan seksual

Terdapat pengeluaran cairan (air) yang mendadak

Hentikan hubungan seksual pada mereka yang sering mengalami gugur


kandung, persalinan sebelum waktunya, mengalammi kematian dalam
kandungan, sekitar dua minggu sebelum persalinan
Perawatan payudara

6)

Menurut Manuaba(1998), perawatan payudara sebelum lahir bertujuan


untuk memelihara hygiene payudara, melenturkan / menguatkan putinng
susu, dan mengelurakan putting susu yang datar. Tehnik perawatannya
adalah :
a. Kompres putting susu dan area sekitarnya dengan menempelkan kapas /

lap yang dibasahi minyak.


b. Bersihkan putting susu dan area sekitarnya dengan handuk kering yang

bersih.
c. Pegang kedua putting susu lalu tarik keluar bersama dan diputar ke dalam
20 kali, keluar 20 kali.
d. Pangkal payudara dipegang kedua tangan lalu payudara diurut dari

panngkal menuju putting susu sebanyak 30 kali.


e. Kemudian pijat daerah areola sehinga keluar cairan 1 2 tetes untuk

memastikan saluran susu tidak tersumbat.


f. Pakailah BH yang menyokong payudara.
7) Pemberian obat obatan dan imunisasi

Menurut Manuaba (1998), pengobatan penyakit saat hamil harus


selalu memperhatikan apakah obat tersebut berpengaruh terhadap tumbuh
kembang janin.Vaksinasi dengan toksoid tetanus dianjurkan untuk dapat
menurunkan angka kematian bayi karenainfeksi tetanus. Vaksinasi toksoid
tetanus dilakukan 2 kali selama hamil.
Tabel 1. Interpal dan Efektifitas Pemberian Imunisasi TT
Antigen
TT1
TT2
TT3
TT4
TT5

Interval
Kunjungan pertama
4 minggu setelah TT1
6 bulan setelah TT2
1 tahun setelah TT3
1 tahun setelah TT4

Lama Perlindungan
3 tahun
5 tahun
10 tahun
25 tahun atau seumur hidup

8) Persiapan persalinan dan laktasi

Salah satu tujuan persiapan persalinan adalah untuk meningkatkan


kesehatan optimal menjelang persalinan dan segera dapat memberikan
laktasi.Untuk dapat mencapai kesehatan optimal menjelang persalinan perlu
dilakukan dua langkah penting yaitu melakukan senam hamil dan
mempersiapkan keadaan puyudara untuk laktasi.(Manuaba, 1998)
9) Senam hamil
Senam hamil bertujuan untuk mempersiapkan dan melatih otot otot
sehingga dapat dimanfaatkan untuk berfungsi secara optimal dalam
persalinan normal.Senam hamil ditujukan bagi ibu hamil tanpa kelainan
atau tidak terdapat penyakit yang menyertai kehamilan, yaitu penyakit
jantung, penyakit ginjal, penyulit kehamilan (hamil dengan perdarahan,
hamil dengan gestosis, hamil dengan kelainan letak), dan kehamilan disertai
anemia.Senam hamil dimulai pada umur kehamilan sekitar 24 28 minggu.
6. Tanda Bahaya Kehamilan

Berkaitan dengan ibu


Menurut Saifuddin (2002), tanda bahaya ibu hamil adalah :
a. Perdarahan peervaginam
b. Sakit kepala lebih dari biasa
c. Gangguan penglihatan
d. Pembengkakan pada wajah dan tangan
e. Nyeri abdomen / epigastrik

Berkaitan dengan janin


Menurut Manuaba(1998), tanda bahaya pada janin adalah :
a. Badan panas disertai tanda infeksi lainnya
b. Gerak janin terasa berkurang atau menghilang
c. Perut terasa semakin kecil

IV. Pathway
a.

Kehamilan
(Konsepsi dan nidasi)

b.
c.

Perubahan hormonal
(peningkatan
hormon estrogen
d.
progesteron)

e.
f.

Metabolis
me
Meningkat

Aktifitas
kelenjar
meningkat

Cardiak out
put
meningkat

Produksi Hcl
lambung dan
saliva
meningkat

Frekuensi
nadi
meningkat

Rangsangan
terhadap
medula
vomiting center
meningkat

Intake
nutrisi
berkurang
Kelemahan
fisik

Mual dan
muntah
Aktifitas
intoleras

Kekurangan
volume cairan

Pembesaran
uterus

Diafragma
tertekan

Pengembangan
diafragma tidak
optimal

Ekspansi paru
menurun

Pola napas
tidak efektif

Penekakan
pada vesika
urinaria

Frekuensi
miksi
meningkat

Tonus otot saluran


pencernaan
menurun

Motilitas usus
menurun

Inhibisi refluks
spingter menurun

Sisa pencernaan
tertahan lama
pada usus

Konstipasi

Perubahan
psikologis

Peran baru
dalam
keluarga
Keterbatasan
kognitif

Cemas

Gangguan
pola tidur
dan istirahat

B. DAMPAK PENYAKIT TERHADAP KEBUTUHAN DASAR MANUSIA


1. Kebutuhan Oksigenasi
g.
Untuk memenuhi kebutuhan oksigen dan akibat desakan
pembesaran rahim pada diafragma, mengakibatkan pergerakan diafragma pada saat
respirasi tidak optimal sehingga terjadi peningkatan respirasi yang fisiologis sekitar
20-25%.
2. Kebutuhan Cairan dan Elektrolit
h.
Akibat pengaruh peningkatan hormon estrogen dan progesteron
terjadi peningkatan secresi Hcl lambung, mengakibatkan terjadinya mual dan
muntah dalam batas yang fisiologis. Akibat maul dan muntah intake cairan akan
berkurang.
3. Kebutuhan Sirkulasi
i. Tekanan darah agak lebih rendah dari pada normal (8 12 minggu),

kembali pada tingkat pra kehamilan selama setengah kehamilan teakhir.Denyut nadi
meningkat 10-15 %.Murmur sistolik pendek dapat terjadi sehubungan dengan
peningkatan volume, varises, sedikit edema ekstremitas bawah/tangan mungkin ada
(terutama pada trimester terakhir).
4. Kebutuhan Nutrisi
j. Terjadi peningkatan metabolisme basal 15-20%. Akibat pengaruh
peningkatan hormon estrogen dan progesteron terjadi peningkatan secresi Hcl
lambung, mengakibatkan terjadinya mual dan muntah dalam batas yang fisiologis.
Akibat maul dan muntah intake nutrisi akan berkurang.
5. Kebutuhan Eliminasi
k.
Akibat desakan pembesaran rahim terhadap kandung kemih
mengakibatkan kandung kemih cepat terasa penuh, sehinggan menyebabkan
frekuensi miksi meningkat. Akibat peningkatan hormon progesteron peristaltik usus
menurun, sehingga menyebabkan gangguan konstipasi.
6. Kebutuhan Aktifitas
l.

Adanya berbagai respon adaptasi fisiologis pada kehamilan

mengakibatkan bumil cepat mengalami kelelahan pada saat beraktifitas.


7. Kebutuhan Rasa Aman
m.
Respon adaptasi psikologis terhadap penerimaan peran baru dalam
keluarga dan keterbatasan kognitif mengakibatkan timbulnya kecemasan.
n.
o.
p.
C. ASUHAN KEPERAWATAN
1)
1)

Pengkajian
Identitas

Nama suami dan istri


q.

Agar dalam melakukan komunikasi dengan pasien keluarga dapat

terjalin komunikasi dengan baik.

Usia
r. Penyulit dalam kehamilan remaja lebih tinggi dibanding umur 20 sampai 30
tahun.

Alamat
Ditanyakan untuk maksud mempermudah hubungan / informasi bila

s.

diperlukan. Bila keadaan mendesak, dengan diketahuinya alamat tersebut


bidan dapat mengetahui tempat tinggal pasien/klien dan lingkungannya.

Pekerjaan
t. Ditanyakan untuk mengetahui kemungkinan pengaruh pekerjaan terhadap

permasalahan kesehatan pasien.

Agama
u.

Ditanyakan untuk mengetahui kemungkinan pengaruhnya terhadap

kebiasaan kesehatan pasien/klien.

Pendidikan
v.Ditanyakan untuk mengetahui tingkat intelektualnya tingkat pendidikan

mempengaruhi sikap perilaku kesehatan seseorang.

Status perkawinan
w.

Ditanyakan kepada ibu atau calon ibu, untuk mengetahui

kemungkinan pengaruh status perkawinan terhadap masalah kesehatan, bila


diperlukan ditanyakan tentang keberapa kalinya.

Lama Perkawinan
x.

Kalau orang hamil suda lama kawin, nilai anak tentu besar sekali

dan ini harus diperhitungkan dalam pimpinan (anak mahal)


2)

Riwayat Kesehatan
Keluhan utama

1.

Ditanyakan untuk mengetahui perihal yang mendorong pasien/klien datang


mencari pertolongan.

y.
Riwayat keluhan utama

P :Provokasi/palatif (penyebab)

Q :Quality/ bagaimana gejala dirasakan


R : Region / dimana gejala dirasakan
S : Skala keadaan / seberapa parah yang dialami pasien
T : Time / sejak kapan keluhan terjadi dan sampai kapan
2.

Riwayat kesehatan sekarang


z. Yang perlu dikaji : sejak kapan ibu merasakan pergerakan anak,

umur kehamilan, ANC berapa kali, dimana imunisasi TT didapatkan, teraphie


yang didapatkan, penyuluhan yang didapatkan,bila mulai didapatkan gerakan
anak,kalau

kehamilan

masih

muda

adalah

mual,muntah,sakit

kepala,perdarahan.kalau kehamilan tua adalah bengkak di kaki/muka,sakit


kepala,perdarahan,sakit pinggang dan lain-lain.
3.

Riwayat kesehatan dahulu


a) Riwayat kesehatan klien
aa.

Menarche pada usia berapa, haid teratur atau tidak, siklus

haid berapa hari, lama haid, warna darah haid, HPHT kapan, terdapat sakit
waktu haid atau tidak.
b) Riwayat kehamilan, persalinan dan nipas yang lalu
ab.

Hamil dan persalinan berapa kali, anak hidup atau mati, usia,

sehat atau tidak, penolong siapa, nifas normal atau tidak.


c) Riwayat pemakaian alat kontrasepsi
Perlu dicatat bagi ibu yang mengikuti atau pernah mengikuti

ac.

KB.Hal ini penting diketahui apakah kehamilan sekarang direncanakan


atau tidak.
4.

Riwayat kesehatan keluarga


ad. Penyakit keturunan dalam keluarga,anak kembar atau penyakit
menular yang dapat mempengaruhi persalinan.

c.

Pemeriksaan fisik dan pengkajian fungsional


a) Inspeksi
1) Muka : adakah cloasma gravidarum,keadaan selaput mata pucat atau
merah adakah oedema pada muka,bagaimana keadaan lidah,gigi.
2) Leher : apakah vena terbendung dileher, apakah ada pembesaran kelenjar
gondok dan limpe.

3) Dada : bentuk buah dada,pigmentasi puting susu dan gelanggang


susu,keadaan puting susu,adakah kolostrum
4) Abdomen GIT : bentuk abdomen,warna, adakah luka bekas operasi
apendeksitis,terbagi 9 regio hipokondria kanan (pembesaran hepar),
epigastrik (gastritis), hipokondria kiri (pembesaran lien), lumbal kanan
dan kiri (ginjal), umbilikus, iliaka kanan (apendiksitis),hipokondria,
iliaka kiri (scibala).
5) Abdomen obstetrik : perut membesar ke depan atau ke samping, keadaan
pucat,pigmentasi linia alba, nampakkah gerakan anak atau kontraksi
uterus, adakah strie gravidarum atau bekas luka.
6) Vulva :keadaan perineum, carilah varises, tanda chadwick, condyloma
akuminata, flour albus..
7) Anggota bawah : cari varises,oedema, luka, cicatrix pada lipat paha,
CRT kembali 1 detik untuk mengetahui kemungkinan dehidrasi.
b) Palpasi
1) Tujuan :

Menentukan besarnya rahim dan dengan ini menentukan usia


kehamilan.

Menentukan letaknya anak dalam rahim

2) Menentukan usia kehamilan menurut Mc.Donald

Umur kehamilan dalam bulan di ukur dari panjang antara simfisis


pubis dan puncak fundus uteri dalam sentimeter dibagi 3 cm.

3) Menentukan

usia

kehamilan

menurut

perhitungan

TFU

internasional
1) Kurang dari 12 minggu belum dapat diraba di atas simpisis.
2) 12 minggu 1-2 jari di atas sisfisis.
3) 16 minggu pertengahan antara sisfisis dan pusat
4) 24 minggu setinggi pusat
5) 28 minggu 3 jari diatas pusat
6) 32 minggu pertengahan antara pusat dan px
7) 36 minggu 3 jari dibawah px

8) 40 minggu pertengahan px dan pusat (3 jari diatas pusat)


ae.

secara

4) Menurut leopold
1)

Leopold I

Kaki penderita di bengkokan pada lutut dan lipatan paha

Pemeriksa berdiri sebelah kakan penderita dan melihat ke arah


muka penderita.

Rahim dibawa ke tengah

Tingginya fundus uteri ditentukan dan bagian apa dari anak yang
terdapat dalam fundus

Tujuan : untuk mengetahui usia kehamilan dan TFU dan bagian apa
yang di fundus.

2)

Leopold II

Keadaan tangan pindah ke samping

Tentukan dimama punggung anak , punggung anak terdapat di


pihak yang memberikan rintangan yang terbesar, carilah bagianbagian kecil, yang biasanya terletak bertentangan dengan pihak
yang memberi rintangan terbesar.

Kadang-kadang di samping terdapat kepala/bokong ialah letak


lintang.

Tujuan : untuk menentukan dimana letaknya punggung anak dan


dimana letaknya bagian-bagian kecil.

3)

Leopold III

Dipergunakan satu tangan saja.

Bagian bawah di tentukan antara ibu jari dan jari lainya

Cobalah apakah bagian bawah masih dapat digoyangkan.

Tujuanya : menentukan apa yang terdapat di bagian bawah dan


apakah bagian bawah anak ini sudah/belum terpegang oleh pintu
atas panggul.

4) Leopold IV

Pemeriksa berubah sikapnya ialah melihat ke arah kaki si penderita

Dengan kedua tangan di tentukan apa yang menjadi bagian bawah

Ditentukan apakah bagian bawah sudah masuk ke dalam pintu atas


panggul dan berapa masuknya bagian bawah.

af.

Jika kita rapatkan ke dua tangan pada permukaan dari bagian


terbawah dari kepala yang masih teraba diluar :
Convergent bagian kecil dari kepala turun ke rongga panggul
Sejajar separuh dari kepala masuk ke dalam rongga panggul
Divergent sebagian besar dari kepala masuk kedalam rongga
panggul

Tujuan : menentukan apa yang menjadi bagian bawah dan berapa


masuknya bagian bawah kedalam rongga panggul.

c.

Auskultasi

Djj terdengar dimana,frekwensi, irama, dengan cara 5 detik berselang, 30


menit dikalikan 2/dihitung selama 1 menit penuh.

Kalau bunyi jantung janin kurang dari 120/menit atau lebih dari 160/menit
atau tidak teratur,maka anak dalam keadaan asphyxial (kekurangan O2)

d.

Pemeriksaan panggul

Pengukuran Ukuran-ukuran panggul luar, meliputi :

Distantia spinarum (N = 23-26 cm)

Distantia cristarum (N = 26-29 cm)

Conjungtiva externa/boudelogue ( N = 18-20 cm)

Lingkar panggul ( N = 80-90 cm)

Distantia spina illiaca posterior superior ( N = 8-10 cm)

Distantia tuberum (N = 10,5-11 cm)

Pengukuran panggul dalam, meliputi :

Promotorium (N = tidak teraba)

Linea inominata ( N = teraba 2/3 bagian)

Sacrum ( N = cekung)

Spina ischiadica (N = menonjol)

Arcus pubis ( N = > 900)


e.

Pemeriksaan laboratorium

Urine Albumin
ag.

Untuk mengetahui kemungkinan adanya kelainan pada air kemih,

missal : gejala pre-eklampsia, penyakit ginjal, radang kandung kencing.


ah.

Urine Reduksi
ai.

Untuk mengetahui kadar glukosa dalam urine, sehingga dapat

mendeteksi penyakit DM pada ibu hamil yang merupakan faktor risiko


dalam kehamilan maupun persalinan.
Haemoglobin
aj.

Untuk mendeteksi adanya anemia,bila Hb kurang dari 10gr

%. (normalnya : 11gr%)
f.

USG
ak.

Untuk mengetahui keadaan janin, letak janin, usia kehamilan dan

perkiraan persalinan.
g. Pola kebiasaan sehari-hari

Nutrisi
al. Perlu disampaikan bagaimana pemenuhan nutrisi selama hamil,
apakah sudah selesai kebutuhan ibu hamil.

Eliminasi
am. Bagaimana pola BABnya, konstipasi merupakan hal yang umum

selama kehamilan karena aksi hormonal yang mengurangi gerakan


peristaltik usus dan pembesaran uterus yang menahannya.Sering kencing
merupakan hal umum yang terjadi selama bulan pertama dan terakhir
masa kehamilan karena rongga perut dipenuhi oleh pembesaran uterus.

Istirahat
an. Waktu istirahat lebih lama 10-11 jam untuk wanita hamil.Istirahat

hendaknya diadakan pula waktu siang hari

Aktivitas
ao. Bagi ibu hamil pekerjaan rumah tangga dapat dilaksanakan, bekerja
sesuai kemampuan dan makin dikurangi semakin tuanya kehamilan.

Personal hygiene
ap. Kebersihan tubuh merupakan salah satu pokok-pokok yang perlu
diperhatikan dalam hygiene kehamilan meliputi : kebersihan mulut,
pemeliharan gigi, kebersihan tubuh, kulit, muka dan kebersihan pakaian
luar dan dalam.

SexualPerlu ditanyakan untuk mengetahui masalah yang terjadi selama


kehamilan, berapa kali dalam seminggu melakukannya.

aq.
2. Diagnosa Keperawatan
1) Ansietas berhubungan dengan adanya factor-faktor resiko khusus, krisis situasi,
ancaman pada konsep diri, konflik disadari dan tidak disadari tentang nilai-nilai
esensial dan tujuan hidup, kurang informasi.
2) Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan perubahan napsu
makan, mual/muntah, tidak mengenal peningkatan kebutuhan metabolik.
3) Kekurangan volume cairan berhubungan dengan output berlebihan (muntah),
peningkatan kebutuhan cairan.
4) Resiko tinggi pola napas tidak efektif berhubungan dengan penekanan atau

pergeseran diafragma.
5) Perubahan eliminasi urin berhubungan dengan penekanan pada vesika urinaria.
6) Gangguan pola tidur berhubungan dengan stress psikologik, perubahan pola

tingkat aktivitas, sesak.


7) Nyeri berhubungan dengan perubahan fisik, pengaruh hormonal
8) Kelebihan

volume cairan berhubungan dengan perubahan, mekanisme

regulator, retensi natrium/air.


9) Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan.
ar.

1) Intervensi
1) Ansietas berhubungan dengan adanya factor-faktor resiko khusus, krisis situasi,

ancaman pada konsep diri, konflik disadari dan tidak disadari tentang nilainilai esensial dan tujuan hidup, kurang informasi.
as.

Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1x24 jam


cemas berkurang/hilang

at. Kriteria hasil :


- Menerima tanggung jawab untuk menghilangkan kecemasan
- Melaporkan hasil penatalaksanaan kecemasan
au.

Intervensi :

a. Kaji, sifat, sumber dan manifestasi kecemasan


av.

RASIONAL : mengidentifikasi perhatian pada bagian khusus dan

menentukan arah dan kemungkinan pilihan / intervensi.


aw.

b. Berikan informasi tentang penyimpangan genetic khusus, resiko yang dalam


reproduksi dan ketersediaan tindakan/pilihan diagnosa.
ax.

RASIONAL : dapat menghilangkan ansietas berkenaan dengan

ketidaktahuan dan membantu keluarga mengenai stress, membuat


keputusan, dan beradaptasi secara positif terhadap pilihan
c. Kembangkan sikap berbagi rasa secara terus menerus.
RASIONAL : kesempatan bagi klien/pasangan untuk memuji pemecahan
situasi.
d. Berikan bimbingan antisipasi dalam hal perubahan fisik/psikologis.
ay.

RASIONAL : dapat menghilangkan kecemasan/ depresi pada

pasangan.
2) Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan perubahan napsu
makan, mual/muntah, tidak mengenal peningkatan kebutuhan metabolic.
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan perawatan selama 1x24 jam

az.

kebutuhan nutrisi terpenuhi.


ba.

Kriteria hasil :

BB Menjelaskan komponen diet seimbang prenatal

Mengikuti diet yang dianjurkan

Mengkonsumsi suplemen zat besi atau vitamin sesuai resep

Menunjukkan penambahan yang sesuai


bb.

Intervensi :

a. Tentukan keadekuatan kebiasaan asupan nutrisi dulu/sekarang dengan


menggunakan batasan 24 jam, perhatikan kondisi rambut, kuku dan kulit
bc.

RASIONAL : :kesejahteraan janin/ibu tergantung pada nutrisi ibu

selama kehamilan sebagaimana selama 2 tahun sebelum kehamila


b. Berikan informasi tertulis/verbal yang tepat tentang diet prenatal dan
suplemen vitaminzat besi setiap hari.
bd.

RASIONAL : :Meningkatkan kemungkinan klien memilih diet

seimbang
c. Perhatikan adanya mengidam.Kaji pilihan bahan bukan makanan dan
tingkat motivasi untuk makanannya.

be.

RASIONAL : memakan bahan bukan makanan pada kehamilan

mungkin dibiasakan pada kebutuhan psikologis, fenomena budaya, respon


terhadap lapar, dan atau respon tubuh terhadap kebutuhan nutrisi.
bf.

d. Timbang BB klien.berikan informasi tentang penambahan prenatal yang


optimum.
bg.

RASIONAL : ketidakadekuatan penambahan berat badan prenatal

dan atau dibawah berat badan normal masa kehamilan, meningkatkan resiko
retardasi pertumbuhan intrauterine (IUGR) pada janin dengan BBLR.
e. Tinjau ulang frekuensi dan beratnya mual/muntah.
bh.

RASIONAL : mual/muntah trimester pertama dapat berdampak

negative pada status nutrisi prenatal, khususnya pada periode kritis


perkembangan janin.
3) Kekurangan volume cairan berhubungan dengan output berlebihan (muntah),

peningkatan kebutuhan cairan.


bi.

Tujuan : Setelah dilakukan tindakan perawatan selama 1x24 jam


kebutuhan volume cairan tubuh terpenuhi.
bj. Kriteria hasil :

Menurunkan keparahan mual dan muntah.

Mengkosumsi caiarn dalam jumlah cukup per hari

Mengobservasi tanda-tanda dehidrasi yang memerlukan tindakan


bk.Intervensi :

a.

Tentukan frekuensi/beratnya mual/muntah.


bl.

RASIONAL : :peningkatan kadar hormone gonadotropin khorionik

(HCG) perubahan metabolisme KH dan penurunan motilistas gastric


memperberat mual dan muntah pada trimester pertama.
b.

Tinjau ulang riwayat kemungkinan masalah medis


lain (ex ; ulkus peptikum, gastritis, kolesistitis)
bm.

RASIONAL : membantu dalam mengenyampingkan penyebab lain.

Untuk mengatasi masalah khusus dalam mengidentifikasi intervensi.


c. Kaji suhu dan turgor kulit, membrane mukosa, TD, suhu, masukan/haluran.
bn.

RASIONAL : indikasi dalam membantu untuk mengevaluasi

tingkat/kebutuhan hidrasi.
d. Anjurkan klien mempertahankan masukan/haluaran, tes urin dan penurunan
BB setiap hari.
bo.
bp.

RASIONAL : membantu dalam menentukan adanya muntah yang

tidak dapat dikontrol.


e.

Anjurkan

peningkatan

masukan

minuman

berkarbonat, makan enam kali sehari dengan jumlah yang sedikit dan
makanan tinggi karbohidrat (popcorn, roti kering sebelum bangun tidur.
bq.

RASIONAL : membantu dalam meminimalkan mual/muntah

dengan menurunkan keasaman lambung.


4) Resiko

tinggi

pola

napas

tidak

efektif

berhubungan

dengan

penekanan/pergeseran diafragma.
br.

Tujuan :Setelah dilakukan tindakan perawatan selama 1x24 jam pola


napas efektif.
bs. Kriteria hasil :

Melaporkan penurunan frekuensi/beratnya keluhan.

Mendemonstrasikan perilaku yang mengobtimalkan fungsi pernafaskan.


bt. Intervensi :

a.

Kaji status pernapasan (mis :


sesak napas pada pergerakan tenaga kesehatan)
bu.

RASIONAL : menentukan luas/beratnya masalah yang terjadi pada

kira-kira 60% klien normal meskipun kapasitas vital meningkat, fungsi


pernapasan diubah saat kemampuan difragma untuk turun pada inspirasi
berkurang oleh pembesaran uterus.
b.

Dapatkan riwayat dan pantau


masalah medis yang terjadi/ ada sebelumnya (mis : alergi, rhinitis, asthma,
masalah sinus, dan tuberculosis).
bv.

RASIONAL : masalah lain dapat terus mengubah pola pernapasan

dan menurunkan oksigenasi jaringan ibu/janin.


c. Berikan informasi tentang rasional : untuk kesulitan pernapasan dan
program aktivitas latihan yang realistis. Anjurkan sering istirahat, tambah
waktu untuk melakukan aktivitas tertentu, dan latihan ringan seperti
berjalan.
bw.

RASIONAL : menurunkan kemungkinan gejala-gejala pernapasan

yang disebabkan oleh kelebihan.


d. Tinjau ulang tindakan yang dapat dilakukan pasien untuk mengurangi
masalah : mis ; postur yang baik, menghindari merokok, makan sedikit tapi
lebih sering, dengan menggunakan posisi semi fowler, untuk duduk atau
tidur bila gejala berat
bx.

RASIONAL : postur yang baik dan makan sedikit membantu

memaksimalkan penurunan diafragmatik meningkatkan ketersediaan ruang


untuk ekspansi paru. Merokok menurunkan persediaan oksigen untuk
pertukaran ibu-janin, pengubahan posisi tegak dapat meningkatkan ekspansi
paru sesuai penurunan uterus gravid
5) Perubahan eliminasi urin berhubungan dengan penekanan pada vesika urinaria.

by.

Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1x24 jam


klien dapat memahami perubahan yang terjadi.

bz. Kriteria hasil :

Mengidentifikasi perilaku yang dapat menurunkan statis urin.

Menyebutkan tanda dan gejala yang memerlukan evaluasi intervensi.

Bebas dari tanda dan gejala infeksi.


ca. Intervensi :
a. Berikan informasi tentang perubahan perkemihan sehubungan dengan
trimester ketiga.
cb.

RASIONAL : membantu klien memahami alas an fisiologi dan

frekuensi berkemih dan/nokturia pembesaran uterus trimester ketiga


menurunkan kapasitas kandung kemih mengakibatkan sering berkemih.
b. Berikan informasi mengenaia perlunya masukan cairan 6 8 gelas sehari.
cc.

RASIONAL : mempertahankan tingkat cairan dan perfusi ginjal

adekuat yang mengurangi natrium diet untuk mempertahankan status


isotonic
c.

Berikan informasi mengenai bahaya menggunakan


diuretic dan penghilangan natrium dan diet.
cd.

RASIONAL : kehilangan/pembatasan natrium dapat menekan

regulator rennin-angiotensin- aldosteron dan kadar cairan, mengakibatkan


dehidrasi/hipovolemia berat.
d.

Anjurkan klien untuk melakukan posisi miring kiri


saat tidur, perhatikan keluhan-keluhan nokturia.
ce.

RASIONAL : meningkatkan perfusi ginjal memobilisasi bagian

yang mengalami edema dependent, edema berkurang pada pagi hari pada
kasus edema fisiologi.
d. Anjurkan klien untuk menghindari posisi tegak atau supine dalam waktu
yang lama.
cf.

RASIONAL : posisi ini memungkinkan terjadinya sindrom vena

cava dan menurunkan aliran vena.


6) Gangguan pola tidur berhubungan dengan stress psikologik, perubahan pola
tingkat aktivitas, sesak.
cg.

Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1x24 jam


gangguan pola tidur dapat teratasi.

ch.

Kriteria hasil :

Pola tidur teratur

ci.

Intervensi :

a. Tinjau ulang kebutuhan perubahan tidur normal berkenaan dengan


kehamilan, teruskan pola tidur saat ini.
cj. RASIONAL : membantu mengidentifikasi kebutuhan menetapkan
pola tidur yang berbeda waktu tidur malam dan tidur siang lebih dini.
b. Kaji tingkat insomnia dan respons klien terhadap penurunan tidur,
anjurkan alat Bantu untuk tidur seperti teknik relaksasi, membaca, mandi
air hangat, dan penurunan aktivitas tepat sebelum beristirahat.
ck. RASIONAL

ansietas

yang

berlebihan,

kegembiraan,

ketidaknyamanan fisik, nokturia, dan aktivitas janin dapat mempersulit


tidur.
c. Perhatikan keluhan kesulitan bernapas karena posisi.Anjurkan tidur pada
posisi semi fowler.
cl. RASIONAL : pada posisi rekumben, pembesaran uterus serta organ
abdomen menekan diafragma hingga membatasi ekspansi paru,
penggunaan posisi semi fowler memungkinkan diafragma menueun,
membantu mengembangkan ekspansi paru dengan optimal. 2 jam dan
dapatkan 8 jam tidur per malam.
d. Evaluasi tingkat kelelahan, anjurkan klien untuk istirahat
cm. RASIONAL : peningkatan retensi cairan, penambahan berat badan
dan pertumbuhan janin semua memperberat perasaan lelah, khususnya
pada multipara dengan anak lain dan atau kebutuhan lain.
cn.
co.

7) Nyeri berhubungan dengan perubahan fisik, pengaruh hormonal


cp.
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1x24 jam
nyeri hilang/berkurang.
cq.
Kriteria hasil :
Tanda-tanda vital dalam batas normal
Ungkapan verbal/non verbal dari kenyamanan
cr. Intervensi :

a.

Kaji

secara

terus

menerus

ketidaknyamanan klien
cs.

RASIONAL : data dasar terbaru untuk merencanakan perawatan

b.

Kaji status pernapasan klien.


ct.

RASIONAL : penurunan kapasitas pernapasan saat uterus menekan

diafragma, mengakibatkan dispnea khususnya pada multigravida.


c. Perhatikan adanya keluhan ketegangan pada punggung dan perubahan cara
jalan.
cu.

RASIONAL : lordosis dan regangan otot disebabkan pengaruh

hormone (relaxing-progesteron) pada sambungan pelvis dan perpindahan


pusat gravitasi sesuai dengan pembesaran uterus.
d. Perhatikan adanya kram pada kaki. Anjurkan klien untuk meluruskan kaki
dan mengangkat telapak kaki bagian dalam ke posisi dorsofleksi,
menurunkan masukan susu, sering mengganti posisi dan menghindari
berdiri/duduk lama.
cv.

RASIONAL : menurunkan ketidaknyamanan berkenaan dengan

perubahan kadar kalsium/ ketidakseimbangan kalsium-fosfor atau karena


tekanan dari pembesaran uterus, pada saraf yang menyuplai ekstremitas
bawah.
e. Kaji

adanya/frekuensi

konsistensi

Braxton

hicks.Berikan

informasi

mengenai fisiologi aktivitas uterus.


cw.

RASIONAL : kontraksi ini dapat menciptakan ketidaknyamanan

pada multigravida pada trimester II maupun ke-III. Primigravida biasanya


tidak mengalami ketidaknyamanan ini sampai trimester akhir. Saat efek
perubahan progesterone pada aktivitas uterus menurun dan kadar oksitosin
meningkat.
cx.
8) Kelebihan

volume cairan berhubungan dengan perubahan, mekanisme

regulator, retensi natrium/air.


cy.

Tujuan : Setelah dilakukan tindakan perawatan selama 1x24 jam


kelebihan volume cairan tubuh teratasi.

cz.

Kriteria hasil :

Klien akan mendemonstrasikan volume cairan stabil dengan keseimbangan

masukan dan pengeluaran,


bunyi nafas bersih/jelas,
tanda vital dalam rentang yang dapat diterima
berat badan stabil dan tidak ada edema.
Menyatakan pemahaman tentang pembatasan cairan individual.

da. Intervensi :
a. Pantau berat badan secara teratur.
db.

RASIONAL : mendeteksi perubahan berat badan kelebihan dan

retensi cairan yang tidak kelihatan yang potensial patologis.


b. Kaji adanya tanda-tanda HAK, perhatikan tekanan darah, pantau
lokasi/luasnya edema, masukan atau haluaran cairan.
dc.

RASIONAL : indicator edema patologis, meskipun HKK karena

retensi cairan berlebihan biasanya tidak terlihat sampai akhir minggu ke-10
kehamilan, dapat terjadi diawal khususnya pada klien dengan frekuensi
predisposisi seperti DM, penyakit ginjal.
c.

Berikan informasi tentang diet (mis ; peningkatan protein, tidak


menambahkan garam meja, menghindari makanan dan minuman tinggi
natrium).
dd.

RASIONAL : nutrisi adekuat, khususnya peningkatan protein

menurunkan kemungkinan HAK natrium berlebihan dapat memperberat


retensi air (terlalu sedikit natrium dapat mengakibatkan dehidrasi).
d.

Anjurkan meninggikan ekstremitas secara periodic


selama sehari.
de.

RASIONAL : edema fisiologis dari ektremitas bawah terjadi di

penghujung hari adalah normal, tetapi harus dapat diatasi dengan tindakan
sederhana.
df.

9) Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan.


dg.

Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1x24 jam


klien dapat toleransi terhadap aktifitas.

dh.Kriteria hasil :
di. Klien akan berpartisipasi pada ktivitas yang diinginkan, memenuhi
perawatan diri sendiri, Mencapai peningkatan toleransi aktivitas yang dapat
diukur, dibuktikan oelh menurunnya kelemahan dan kelelahan.
dj. Intervensi :
a. Tentukan siklus tidur bangun yang normal dan komitmen terhadap
pekerjaan, keluarga, komunitas dan diri sendiri.
dk.

RASIONAL : membantu menyusun prioritas yang realistic dan

waktu untuk menguji komitmen.


b. Anjurkan tidur siang 1 sampai 2 jam setiap hari.
dl.

RASIONAL : istirahat untuk memenuhi kebutuhan metabolic

berkenaan dengan pertumbuhan jaringan ibu/janin.


c. Pantau kadar Hb. Jelaskan peran zar besi dalam tubuh ; anjurkan
mengkonsumsi suplemen zat besi setiap hari, sesuai indikasi.
dm.

RASIONAL : kadar Hb rendah mengakibatkan kelelahan lebih

besar.
dn.

do.
dp.
dq.
dr.
ds.
dt.
du.
dv.
dw.

dx.
dy. DAFTAR PUSTAKA
dz.
ea. Bobak.Buku Ajar Keperawatn Maternitas.Jakarta :EGC
eb. Doengoes, M. Rencana Perawatan Maternitas / Bayi, EGC : jakarta. 2001.
ec. Gary, Dkk. Obstetri Williams,Ed.21. Jakarta: EGC. 2005
ed. Mansjoer, A. Dasar-dasar Keperwatan Maternitas, EGC : jakarta. 1995.
ee.

Mochtar, R. Sinopsis obstetri : obstetri operatif, obstetri sosial. EGC : Jakarta.


2002.

ef.

Sarwono.Ilmu Kebidanan. Jakarta : PT. Bina Pustaka.2009

eg.

Syaifudin, Abdul Bari, Pelayanan kesehatan maternal dan neonatal. Bina Pustaka
Sarwono Prawirohardjo: Jakarta. 2002.

eh.

Winkjosastro, H. Dkk. Ilmu kebidanan, Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo:


Jakarta. 2002.

ei.

Winkjosastro, H. Dkk. Ilmu bedah kebidanan, Bina Pustaka Sarwono


Prawirohardjo: Jakarta. 2000.

ej.
ek.

el.
em.

Anda mungkin juga menyukai