Disusun Oleh :
G3A021225
2022
A. Tinjauan Teori
a. Antenatal Care (ANC)
a. Pengertuan Antenatal Care
Antenatal Care / ANC sering disebut dengan perawatan kehamilan.
Kehamilan adalah proses pemeliharaan janin dalam kandungan yang
disebabkan pembuahan sel telur oleh sel sperma. Dalam proses kehamilan
terdapat mata rantai yang saling berkesinambungan, terdiri dari mulai ovulasi
pelepasan ovum, terjadi migrasi spermatozoa dan ovum, terjadi konsepsi dan
pertumbuhan zigot, terjadi nidasi (implantasi) pada rahim, pembentukan
plasenta, tumbuh kembang hasil sampai kehamilan matur atau aterm
(Susilowati dan Kuspriyanto, 2016).
Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya
hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari
hari pertama haid terakhir (Saifuddin, 2009). Trimester Kehamilan dibagi
menjadi 3 yaitu ( Prawirohardjo,2014) :
1) Trimester I adalah usia kehamilan 0 sampai 12 minggu
2) Trimester II adalah usia kehamilan 13 sampai 27 minggu
3) Trimester III adalah usia kehamilan diatas 28 sampai 40 minggu
Antenatal Care adalah perawatan kesehatan yang diajukan kepada ibu
hamil sebelum dan selama hamil dengan tujuan mendeteksi secara dini
masalah kesehatan ibu dan janin, memberikan penyuluhan atau pendidikan
kesehatan dan perencanaan persalinan (Madriwati, 2013). Antenatal care
adalah pelayanan kesehatan oleh tenaga profesional untuk ibu hamil selama
masa kehamilan yang dilaksanakan sesuai dengan standar pelayanan antenatal
yang ditetapkan (Kemenkes RI, 2016). Antenatal care merupakan pelayanan
yang diberikan pada ibu hamil untuk memonitor, mendukung kesehatan ibu
dan mendeteksi ibu apakah ibu hamil normal atau bermasalah (Ai Yeyeh,
2009).
d. Kunjungan Antenatal
Kunjungan antenatal adalah kontak antara Ibu hamil dan petugas
kesehatan yang memberi pelayanan antenatal untuk mendapatkan pemeriksaan
kehamilan (Kemenkes R1, 2015).
Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 43
Tahun 2016 tentang Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Kesehatan
termasuk pelayanan kesehatan ibu hamil yaitu pelayanan antenatal sesuai
standar adalah pelayanan yang diberikan kepada ibu hamil minimal 4 kali
selama kehamilan. Minimal 1 kali pada trimester I, minimal 1 kali pada
trimester II dan minimal 2 kali pada trimester III ( Kemenkes,2011 ).
Pemeriksaan Antenatal Care terbaru sesuai dengan standar pelayanan
yaitu minimal 6 kali pemeriksaan selama kehamilan,dan minimal 2 kali
pemeriksaan oleh dokter pada trimester I dan III. 2 kali pada trimester pertama
( kehamilan hingga 12 minggu ) , 1 kali pada trimester kedua ( kehamilan
diatas 12 minggu sampai 26 minggu ) , 3 kali pada trimester ketiga kehamilan
diatas 24 minggu sampai 40 minggu ) (Buku KIA Terbaru Revisi tahun 2020).
Ibu hamil wajib melakukan Screening COVID 19 dengan Rapid test yaitu 7
hari sebelum persalinan /hari perkiraan persalinan, jika rapid test menunjukan
hasil reaktif maka ibu hamil dianjurkan untuk SWAB test dan persalinan
dilakukan di Rumah sakit rujukan ( Kemenkes, 2020 ). Untuk lebih rincinya
kunjungan antenatal terbagi menjadi 2 yaitu kunjungan awal (K1) dan
kunjungan ulang (K4).
1) Kunjungan Awal (K1)
Kunjungan baru ibu hamil (K1) adalah kontak ibu hamil yang pertama
kali dengan petugas kesehatan untuk mendapatkan pemeriksaan
kehamilan (Saifuddin AB, 2012). Tujuan dari kunjungan awal yaitu:
a) Membina hubungan saling percaya antara bidan dan ibu.
b) Mendeteksi masalah yang dapat diobati.
c) Mencegah masalah dari praktek tradisional yang merugikan.
d) Memulai persiapan persalinan dan kesiapan untuk menghadapi
komplikasi.
e) Mendorong perilaku sehat.(Ika Pantikawati & Saryono, 2010).
2) Kunjungan Ulang (K4)
Kunjungan ibu hamil yang keempat (K4) adalah kontak ibu yang keempat
atau lebih dengan petugas kesehatan untuk mendapatkan pelayanan
antenatal care (ANC) sesuai standar yang ditetapkan dengan syarat :
a) Minimal 1 kali dalam trimester pertama ( usia kehamilan 0 –12
minggu)
b) Minimal 1 kali dalam trimester kedua ( usia kehamilan 13 minggu -27
minggu)
c) Minimal 2 Kali dalam trimester ketiga ( usia kehamilan 28 minggu –
40 minggu )
d) Pemeriksaan khusus bila terdapat keluhan-keluhan tertentu.
(Saifuddin AB, 2012).
Tujuan dari kunjungan ulang ini yaitu:
a) Pendeteksian komplikasi-komplikasi.
b) Mempersiapkan kelahiran dan kegawatdaruratan.
c) Pemeriksaan fisik terfokus (Ika Pantikawati & Saryono, 2010)
e. Manfaat Antenatal
Asuhan antenatal memberikan manfaat yaitu dengan menemukan berbagai
kelainan yang menyertai ibu hamil secara dini, sehingga dapat diperhitungkan
dan dipersiapkan langkah –langkah dalam penolong persalinannya. Diketahui
bahwa janin dalam rahim dan ibunya merupakan satu kesatuan yang saling
mempengaruhi, sehingga kesehatan ibu dan perkembangan janin berkaitan
( Manuaba,2008 ).
STUDI KASUS
3. Nutrisi
a. Adakah keluhan mual, muntah? Bila iya kapan, frekuensi, dan bagaimana cara
mengatasinya?
Sejak kehamilan trimester pertama tidak ada keluhan mual muntah
b. Apakah kehamilan menimbulkan perubahan pada cara makan ibu? Bila iya
jelaskan
Saat ini frekuensi dan porsi makan ibu meningkat, sehari bisa 5x makan
c. Makanan apa yang disukai ibu?
Pasien mengatakan menyukai makanan apa saja
d. Apakah ada makanan pantangan untuk ibu?
Tidak ada
e. Makanan yang bagaimanakah yang penting untuk ibu?
Menurut Ny. D apa saja yang terpenting makanan bergizi
f. Bagaimana cara ibu mendapatkannya?
Ny. D mengatakan biasanya dirinya makan makanan yang dimasak oleh
ibunya dan biasa masak sendiri
g. Apakah ibu melakukan diit khusus?
Ny. D mengatakan dirinya tidak mengikuti program diit apapun
h. Apakah ada masalah dengan diit tersebut?
Tidak ada
i. Apakah ibu mengkonsumsi makanan tambahan (food supllement)?
Tidak mengkonsumsi makanan tambahan
j. Siapa pengambil keputusan dalam pemenuhan kebutuhan makanan sehari-
hari?
Ny. D mengatakan keputusan untuk makanan biasanya oleh ibu kandungnya.
4. Gaya Hidup
a. Apakah ibu mempunyai kebiasaan merokok? Tidak ada
b. Apakah ibu mempunyai kebiasaan makan makanan cepat saji (junk food)?
Tidak ada
c. Apakah ibu mempunyai kebiasaan melakukan exercise (olah raga)? Tidak
pernah
5. Eliminasi
a. BAB
1.) Apakah ada keluhan dalam BAB? Tidak ada
2.) Kebiasaan BAB sebelum dan saat hamil? Biasanya 1/2 hari sekali
3.) Apakah kebiasaan menggunakan pencahar? Tidak
b. BAK
1.) Adakah keluhan dalam BAK? Saat ini lebih sering kencing dibanding
sebelum hamil
6. Oksigenasi
Adakah keluhansesak nafas? Ya, datangnya hilang timbul saat posisi tubuh tidak
nyaman, dan ketika berjalan jauh
7. Seksualitas
Pasien mngatakan tidak ada gangguan terhadap hubungan seksualitas dengan
suami
G. Riwayat Obstetri
Kehamil Gg. Cara Masalah Penolon Masala Masala Keadaa
an ke Kehamil Persalin Persalin g h Nifas h Bayi n Anak
an an an Persalin
an
Kehamil - - - - - - -
an ke- 1
H. Riwayat Menstruasi
1. Menarche usia?
Usia 13 tahun
2. Siklus menstruasi berapa hari? Lama menstruasi?
Siklus haid 28 hari dengan lama menstruasi 6-7 hari
3. Adakah keluhan nyeri haid, jika iya bagaimana cara mengatasiya?
Tidak ada
I. Keluarga Berencana
1. Berapa jumlah anak yang direncanakan?
Pasien mengatakan belum tau keinginan semua akan memiliki anak berapa
2. Jenis kontrasepsi apa yang pernah digunakan?
Pasien mengatakan sampai saat ini belum menggunakan alat kontrasepsi apapun
3. Adakah gangguan/ masalah dengan kontrasepsi tersebut? Bila ada bagaimana cara
mengatasinya?
Belum ada masalah terhadap penggunaan alat kontrasepsi
4. Jenis kontrasepsi yang direncanakan setelah persalinan sekarang
Pasien mengatakan belum konsultasi dan bingung terhadap kontrasepsi setelah
persalinan
J. Pemeriksaan Fisik (head to toe)
1. Antropometri
a. TB : 155 cm
b. BB sebelum hamil : 50 kg
c. BB saat ini : 54 kg
d. Lingkar lengan : 26 cm
2. Tanda Vital
a. Tekanan Darah : 118/97 mmHg
b. Nadi : 89 x/menit
c. Respirasi : 20 x/menit
d. Suhu badan : 36,80C
3. Keadaan Umum : Baik, tidak ada keluhan
4. Kulit, Kuku : Bersih, simestris, nyeri tekan (-), sianosis (-)
5. Kepala : Bentuk kepala simestris, nyeri tekan (-),
6. Leher : Tidak ada lesi, nyeri tekan (-)
7. Thorax : Bentuk simetris, nyeri tekan (-)
8. Jantung : Suara normal; lup dup
9. Paru : Tidak ada suara nafas tambahan; vasikuler
10. Mammae : Tidak terkaji
11. Abdomen : TFU : 9 cm
12. Perianal : Tidak terkaji
13. Ekstremitas : Bentuk simetris, Gangguan bergerak (-)
K. Pemeriksaan Penunjang:
1. Hasil Laboratorium
a. Hematologi
Hemoglobin : 11,4
Haematokrit : 36,0
Lekosit : 9.100
Trombosit : 281,000
Eritrosit : 3,89
Limfosit : 16,8
Monosit : 5,2
Granulosit : 78,0
MCV : 93
MCH : 29,9
MCHC : 32,2
b. Urinalisa
Protein : Negatif
Reduksi : Negatif
c. Serologi
HbsAg : Non reaktif
HIV : Non reaktif
VDRL : Negatif
Golongan darah : O/+
L. Pengkajian Psikososial
1. Bagaimana penerimaan ibu terhadap kehamilan?
Pasien sangat senang saat tahu dirinya sedang hamil
2. Bagaimana dukungan keluarga terhadap kehamilan?
Keluarga sangat mendukung Ny.D
M. Analisa Data
Data Fokus Etiologi Problem
DS: Pasien mengatakan datang Kurang terpapar Defisit Pengetahuan
ingin memeriksakan kehamilan informasi (D.0111)
untuk pertama kali, pasien
mengatakan bagaimana proses
pemeriksaan kehamilan. Pasien
mengatakan masih bingung
dengan apa yang harus
dilakukan untuk kehamilannya
karena baru pertama kali
memeriksakan kehamilannya.
DO:
Keadaan umum baik,
kesadaran composmentis,
pasien tampak bingung dan
sering bertanya tentang proses
pemeriksaan kehamilan dan
apa yang harus dilakukan
untuk kehamilannya.
Tanda Vital
a. Tekanan Darah : 118/97
mmHg
b. Nadi : 89 x/menit
c. Respirasi : 20 x/menit
d. Suhu badan : 36,80C
N. Diagnosa Keperawatan
1. Defisit Nutrisi berhubungan dengan kurangnya asupan makanan (D.0019)
O. Intervensi
No. Dx Tujuan dan Kriteria Hasil Rencana Tindakan
(D.0111) Setelah dilakukan tindakan Edukasi Persalinan (I.12437)
keperawatan selama maka 1. Mengidentifikasi tingkat
diharapkan tingkat pengetahuan pengetahuan
meningkat dengan kriteria hasil : 2. Identifikasi pemahaman ibu
1. Perilaku sesuai anjuran tentang persalinan
meningkat 3. Berikan kesempatan untuk
2. Perilaku sesuai dengan bertanya
pengetahuan meningkat 4. Menjelaskan metode
3. Persepsi yang keliru terhadap persalinan yang ibu inginkan
masalah yang dihadapi 5. Jelaskan persiapan dan
menurun tempat persalinan
6. Menganjurkan ibu untuk
mengikuti kelas ibu hamil
pada usia kehamilan lebih
dari 36 minggu
7. Anjurkan ibu cukup nutrisi
8. Ajarkan ibu cara mengenali
tanda-tanda persalinan
P. Implementasi
No.
Hari/Tgl Implementasi Respon Paraf
Dx
Kamis, 1 Membina hubungan DS: Pasien mengatakan
19 April saling percaya bersedia untuk di lakukan
2022 wawancara
Melakukan pengkajian DO: Pasien kooperatif dan
menjawab setiap pertanyaan
yang diberikan
Mengidentifikasi DS : Pasien mengatakan
tingkat pemahaman setahu dirinya persalinan
ibu tentang persalinan adalah melahirkan yang
terdapat dua jenis yaitu
normal dan sesar.
DO : Keadaan umum baik,
sedikit lemas, kesadaran
composmentis
Menjelaskan secara DS : Pasien mengatakan
singkat tentang sudah sedikit paham dengan
kehamilan dan yang dijelaskan
persalinan DO : keadaan umum
baik,kesadaran
composmentis, pasien
tampak mulai memahami
apa yang dijelaskan
Q. Evaluasi
No.
Hari/Tgl Catatan Perkembangan Paraf
Dx
Selasa, 1 S: Pasien mengatakan sudah sedikit mengerti dengan
17 April penjelasan yang diberikan
2022 O: Keadaan umum baik kesadaran composmentis
Antropometri
- TB : 155 cm
- BB sebelum hamil : 50 kg
- BB saat ini : 54 kg
- Lingkar lengan : 26 cm
Tanda Vital
- Tekanan Darah : 118/97 mmHg
- Nadi : 89 x/menit
- Respirasi : 20 x/menit
- Suhu badan : 36,80C
A. Defisit Pengetahuan
P : Edukasi Persalinan
- Menganjurkan ibu untuk mengikuti kelas ibu
hamil pada usia kehamilan lebih dari 36 minggu
- Menganjurkan ibu untuk sering membaca tanda
bahaya yang ada pada buku KIA
- Mengedukasikan ibu untuk mempersiapkan
persalinan
- Mengedukasikan ibu untuk mempersiapkan kb
yang akan digunakan setelah melahirkan