Anda di halaman 1dari 19

Disusun untuk Memenuhi Tugas Individu

Keperawatan Anak

Disusun oleh :

Anita Kusuma Wardani

G3A021228

PROGRAM STUDI NERS TAHAP PROFESI FAKULTAS ILMU


KEPERAWATAN DAN KESEHATAN UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH SEMARANG
2022
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN ALL

A. PENGKAJIAN

IDENTITAS

1. Klien/Pasien

Nama : An. S
Tgl lahir/umur : 28 April 2009 / 13 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Suku : Jawa
Diagnosa medis : ALL
Penanggung jawab : Tn. S
2. Orangtua / Penanggung jawab Ibu
Nama : Ny. J

Umur : 32 tahun
Hub. Dengan Pasien: Ibu
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Pegawai Swasta
Suku : Jawa
Agama : Islam
Alamat : Ambarawa, Semarang
3. Orangtua / Penanggung jawab Ayah

Nama : Tn. M
Umur : 21 tahun
Hub. Dengan Pasien : Ayah
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Pegawai Swasta
Suku : Jawa
Agama : Islam
Alamat : Kaliwungu, Kendal

GENOGRAM KELUARGA (3 GENERASI)

Keterangan Genogram :

atau
= Pria,
wanita
sehat atau
= Klien

atau = Meninggal

pasien tinggal dengan adik perempuan dan kedua orang tuanya.

B. KELUHAN UTAMA

Ibu Pasien mengatakan anaknya mual muntah 7 kali dalam 24 jam


serta makan minum sedikit sedikit saat ini anaknya sedang menjalani
kemoterapi.
C. RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG

Kurang lebih 2 hari sebelum masuk rumah sakit pasien untuk


melaksanakan kemoterapi minggu ke-12. Kondisi An. S saat masuk rawat
inap kondisi umum baik kesadaran composmentis. Selanjutnya pasien
dirawat inapkan di ruang anak lantai 1 untuk dilakukan persiapan
kemoterapi. Saat dilakukan pengkajian (10 mei 2022) An. S baru saja
selesai menjalani kemoterapi MTX minggu ke-12 Hari I. An. S mengeluh
mual muntah 7 kali dalam 24 jam.
D. Riwayat Penyakit Dahulu

1. Penyakit yang pernah diderita

Ibu An.S mengatakan sebelumnya pasien pernah di rawat di


rumah sakit dengan penyakit yang sama dan telah menjalani proses
kemoterapi 11 minggu .
2. Pengalaman dirawat di rumah sakit

Ibu An.S mengatakan sebelumnya pasien pernah di rawat di


rumah sakit dengan penyakit yang sama dan telah menjalani proses
kemoterapi 11 minggu .
3. Riwayat operasi/pembedahan
Ibu An.S mengatakan ika anaknya belum pernah menjalani
operasi.
4. Riwayat kehamilan/persalinan ibu yang berhubungan dengan kondisi
saat ini.
Ibu pasien mengatakan, pasien lahir saat usia kehamilan 38
minggu, lahir secara spontan di RS. Anak lahir langsung menangis. BBL
3,2 Kg.
5. Riwayat alergi

An. S tidak memiliki riwayat alergi makanan maupun obat.


6. Riwayat imunisasi (untuk anak di bawah 5 tahun)

An. S sudah mendapatkan imunisasi lengkap yaitu imunisasi


BCG, hepatitis B, Polio, DPT, campak, dan Hib.
E. RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA

Keluarga pasien tidak mempunyai riwayat penyakit keganasan seperti


kanker darah seperti penyakit yang diderita pasien.
F. PENGUKURAN ANTROPOMETRI
1. Berat Badan : 30 kg
2. Tinggi/Panjang Badan: 141 cm
3. Lingkar Kepala : 52 cm
4. Lingkar Lengan Atas : 22 cm

Interprestasi Status Gizi


1. WAZ : kurang dari-3SD
2. HAZ : -1.52 SD
3. WHZ : -3
Kesimpulan Gizi buruk, berat badan sangat kurang

G. VITAL SIGN
Diukur pada tanggal : 17/05/2022
Suhu : 36,2 OC
Frekuensi nadi : 91 kali/menit
Frekuensi nafas : 22 kali/menit
SpO2 99%

H. PENGKAJIAN PERKEMBANGAN
1) Perkembangan Fisik
An. S dari segi fisik tinggi badan dan berat badanya sesuai
untuk anak usia 13 tahun.Sudah nampak adanya perubahan
fisik karena hormonal seperti munculnya payudara,tetapi
sampai saat ini An.S belum mengalami menstruasi.
2) Perkembangan Mental
An. S mengatakan pelajaran yang dia pelajari mudah ia
pelajari.Terkadang suka mengkhayalkan masa – masa
indahnya saat tidak ada keluhan karena proses penyakitnya.
3) Bahasa
An. S bisa berkomunikasi dengan baik dan pertanyaan yg
diajukan bisa menjawab dengan baik serta kerap meniru
bagaimana cara berbicara agar terlihat sudah dewasa.
4) Personal sosial
An. S lebih senang bertemu dengan teman sebaya. An. S
mengatakan suasana hatinya sering berubah-ubah .Tidak
jarang dalam suatu waktu ia merasakan suasana yang
menyenangkan , kemudian tiba-tiba sangat sedih , Kadang
menjadi anak baik, kadang akan menjadi anak yang susah
diatur.

I. IDENTITIKASI KEBUTUHAN DASAR DAN PEMERIKSAAN FISIK

1. Kepala simetris ,konjungtiva tidak anemis,rambut halus wajah


simetris
2. Pemeriksaan fisik leher
Tak tampak tanda tanda infeksi.
3. Pemeriksaan fisik Dada

a. Jantung : I : datar, tidak terjadi pembesaran,


tidak tampak IC Pa : IC teraba pada intercosta
ke 4-5
Pe : Redup
A : tidak ada bunyi jantung tambahan
b. Paru : I : simetris, bentuk normal, kosta
tidak menonjol Pa : tidak ada benjolan,
tidak ada nyeri dada
Pe : sonor
A : tidak ada suara nafas tambahan
Abdomen
1) Inspeksi : tidak ada pembesaran perut (asites), tidak adanya
petechia atau urtikaria.
2) Auskultasi : terdengar bunyi bising usus12x/menit.
3) Palpasi : tidak ada massa feses, tidak ada nyeri tekan,
tidak ada hepatomegaly.
4) Perkusi : timpani.
Ekstremitas
1) Ekstremitas atas : bersih, tidak ada edema, turgor kembali
sama dengan 2 detik.
Kekuatan otot kanan 4 kiri 4.
2) Ekstremitas bawah : bersih, tidak ada edema,turgor kembali
sama dengan 2 detik.
Kekuatan otot kanan kiri 4.
.
4. Nutrisi dan cairan
Ibu pasien mengeluh jika saat sedang menjalani kemoterapi
sering mengalami mual dan muntah,membrane mukosa tidak
lembab.abdomen simetris.
 Kebutuhan cairan
 Intake : susu : 200 cc Infus : 1200 cc
Minum : 500 cc Makan : 100 cc

Total intake : 2000 cc


 Output :
 Urine : 400 cc
 Feses : -

 Muntah = 50 cc Total = 450 cc

 IWL : (30 – usia anak dalam tahun x BB(Kg)/ 24jam


= (30 – 13 th) x 37 kg / 24 jam
= 481 cc/24jam

B (Biochemical)

 Hb: : 13,1 g/dL


 Eritrosit : 3,61 10ˆ6/uL
 Leukosit : 8,2 10ˆ3/uL
 Trombosit : 286ˆ3/uL
C (Clinical sign)

• Tugor kulit kembali cepat


• Membran mukosa pucat
• Konjungtiva tidak anemis
• Capillary
refill : > 2 detik D
(Diet)
Jumlah menu makanan yang dikonsumsi 3x dalam sehari dengan
menu yang diberikan adalah nasi lunak, sayur dan susu. Ibu pasien
mengatakan pada saat sakit pasien susah makan hanya mau 2-3
sendok setiap kali makan. Pasien meminum susu sesuai dengan
program diit dari gizi namun selalu tidak habis, hanya diminum
setengah gelas.

Kesulitan saat makan : An.S memilih milih makanan, terkadang


hanya mau makan laukya saja.
Kebiasaan khusus saat makan : Ibu An. S selalu mengajarkan berdoa
saat akan makan.

5. Kebutuhan Eliminasi

Pola buang air besar ( BAB ) Sehat Sakit

Frekuensi 1- kali 2 hari sekali


sehari
(terakhir BAB 10
mei 2022)

Konsistensi Lunak Lembek

Warna Kekuningan Kekuningan

Bau Khas Khas

Keluhan saat BAB Tidak ada Tidak ada


Istilah yang di gunakan anak untuk “eek” “eek”
BAB

Pola buang air kecil ( BAK ) Sehat Sakit

Frekuensi 4-5 x 3-4x

Warna Jernih Kuning jernih

Volume 500 cc 400 cc

Keluhan saat BAK Tidak ada Tidak ada

Istilah yang digunakan anak untuk pipis pipis


BAK

6. Kebutuhan Aktivitas dan Istirahat

Sebelum sakit aktivitas pasien setiap harinya adalah


sekolah dan bermain dengan teman-temannya. Pasien melakukan
pemenuhan kebutuhan secara mandiri tanpa dibantu orang tua.
Namun setelah sakit semua aktivitas pasien dibantu orang tuanya
karena pasien terkadang rewel. Selama sakit aktivitas pasien
dibatasi karena pasien berada di ruang rawat inap dan terpasang
infus .
7. Kebutuhan Interaksi sosial
Komunikasi anak kepada orang tua maupun orang lain
serta teman sebaya dilakukan secara baik dengan artikulasi yang
jelas.Anak mampu memberikan arti pada kata-kata yang
diucapkan dan mampu membuat kalimat dengan baik.
J. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
Laboratorium 10/5/22:
Hemoglobin 13.1 / Hematokrit 41.6 / Leukosit 8.2 / Trombosit 286
Eritrosit 4.61 / MCH 28.4 / MCV 90.2 / MCHC 31.5
RDW 13.4 / MPV 9.3

Hitung Jenis
Eosinofil 2 / Basofil 0 / Batang 2 / Segmen 56 / Limfosit 32 / Monosit 8

Eritrosit SEBARAN ERITROSIT NORMAL, NORMOSITIK,


NORMOKROMIK, POIKILOSITOSIS RINGAN (OVALOSIT)
Trombosit ESTIMASI JUMLAH TROMBOSIT NORMAL, BENTUK
DAN UKURAN NORMAL
Leukosit ESTIMASI JUMLAH LEUKOSIT NORMAL, MONOSITOSIS
RELATIF

Glukosa Sewaktu 77
SGOT 27 // SGPT 15
Ureum 19 // Kreatinin 0.5
Asam Urat 5.0 // Phosphat Anorganik 5.9
Calcium 2.4 // Natrium 142 // Kalium 4.4 // Chlorida 108

Pemeriksaan jenis pada sedian sumsum tulang


Jumlah Sel Dihitung = 300 Sel Resume Pembacaan Preparat (6

Agustus 2021)

Megakariosit tampak menurun,trombosit menurun dengan ukuran


besar.Eritopoiesis aktifitas menurun,maturasi normal.

Granulopoiesis aktifitas menurunl, maturasi (normal), disperse neurofil.

Kesimpulan
1. Selularitas sumsum tulang hiperseluler.
2. Terdapat peningkatan aktifitas limfosik 89% dengan
limfoblas 74%(ukuran kecil –kecil,monoton dengan anak
inti 1-2).
3. Kesan : sesuai gambaran acute lympoblastic leukemia (ALL –L1).
4. Immunophenotyping: sesuai gambaran leukemia line limfoid
dengan abberant CD33,CD13) .

K. TERAPI

Nama Obat Dosis/frek Rute

D5 ½ NS 20 ml/jam IV

Setirizine 10 mg/24 jam PO

Sulfametoksazol PO
480 mg/48
400 mg +
jam(senin –
trimetoprine 80 mg
rabu- jumat)
Metil prednisolon PO
58 mg/24 jam
Ondonsentron 6 mg/ 8 jam IV

N- Asetil Sistein 200 mg/ 8 PO


jam

D. DIAGNOSA KEPERAWATAN
N DATA ETIOLOGI (E) MASALAH
O (P)
1 DS: Ibu Pasien mengatakan selesai menjalani Faktor Defisit
kemoterapi MTX minggu ke-12 Hari I. An. S mengeluh
nutrisi
psikologis
mual muntah 7 kali dalam 24 jam.Serta berat badan (keengganan
turun 10% dari kondisi saat kemo minggu ke 11. untuk makan)
DO: Pasien makan hanya mau 2-3 sendok setiap
kali makan. Pasien meminum susu sesuai dengan
program diit dari gizi namun selalu tidak habis,
hanya diminum setengah gelas. Pasien muntah 7
x /24 jam di hari 1 kemoterapi.
Berat Badan : 30 kg,
Tinggi Badan : 141 cm
2 DS: Ibu Pasien mengatakan jika An. S sering rewel dan Krisis situasional
Ans
kadang gelisah selama menjalani perawatan di rumah
sakit karena kadang takut akan asuhan yang akan
diberikan dan merasakan mual muntah karena efek
kemoterapi
DO: Pasien terkadang tampak bingung dan gelisah

Nadi : 91x/menit
Suhu : 36,2 oC
RR : 22 x/menit

Diagnosa Keperawatan
a. Defisit nutrisi b.d Faktor psikologis (keengganan untuk makan) D.0019
b. Ansietas b.d Krisis situasional D.0080

E. RENCANA KEPERAWATAN
DIAGNOSA TUJUAN & KRITERIA RENCANA
KEPERAWATAN HASIL
Defisit nutrisi b.d Setelah dilakukan tindakan MANAJEMEN NUTRISI (I. 03119)
Faktor psikologis keperawatan selama 3x 24
(keengganan untuk jam Status nutrisi membaik 1. Observasi
o Identifikasi status nutrisi
makan) D.0019 (L. 03030) dengan kriteria o Identifikasi alergi dan intoleransi makanan
hasil: o Identifikasi makanan yang disukai
o Identifikasi kebutuhan kalori dan jenis
- Porsi makanan yang
nutrient
dihabiskan meningkat o Identifikasi perlunya penggunaan selang
nasogastrik
- Frekuensi makan
o Monitor asupan makanan
membaik o Monitor berat badan
o Monitor hasil pemeriksaan laboratorium
- Nafsu makan
2. Terapeutik
meningkat o Lakukan oral hygiene sebelum makan, jika
- Membrane mukosa perlu
o Fasilitasi menentukan pedoman diet (mis.
membaik Piramida makanan)
o Sajikan makanan secara menarik dan suhu
yang sesuai
o Berikan makan tinggi serat untuk
mencegah konstipasi
o Berikan makanan tinggi kalori dan tinggi
protein
o Berikan suplemen makanan, jika perlu
o Hentikan pemberian makan melalui selang
nasigastrik jika asupan oral dapat
ditoleransi
3. Edukasi
o Anjurkan posisi duduk, jika mampu
o Ajarkan diet yang diprogramkan
4. Kolaborasi
o Kolaborasi pemberian medikasi sebelum
makan (mis. Pereda nyeri, antiemetik), jika
perlu
o Kolaborasi dengan ahli gizi untuk
menentukan jumlah kalori dan jenis
nutrient yang dibutuhkan, jika perlU

PROMOSI BERAT BADAN

1. Observasi
o Identifikasi kemungkinan penyebab BB
kurang
o Monitor adanya mual dan muntah
o Monitor jumlah kalorimyang dikomsumsi
sehari-hari
o Monitor berat badan
o Monitor albumin, limfosit, dan elektrolit
serum
2. Terapeutik
o Berikan perawatan mulut sebelum
pemberian makan, jika perlu
o Sediakan makan yang tepat sesuai kondisi
pasien( mis. Makanan dengan tekstur
halus, makanan yang diblander, makanan
cair yang diberikan melalui NGT atau
Gastrostomi, total perenteral nutritition
sesui indikasi)
o Hidangkan makan secara menarik
o Berikan suplemen, jika perlu
o Berikan pujian pada pasien atau keluarga
untuk peningkatan yang dicapai
3. Edukasi
o Jelaskan jenis makanan yang bergizi tinggi,
namuntetap terjangkau

o Jelaskan peningkatan asupan kalori yang


dibutuhkan
Ansietas b.d Krisis Setelah dilakukan tindakan . REDUKSI ANXIETAS (I.09314)
situasional D.0080
keperawatan selama 3x 24
jam Tingkat Ansietas
1.  Observasi
menurun L.09093 o Identifikasi saat tingkat anxietas berubah
(mis. Kondisi, waktu, stressor)
o Identifikasi kemampuan mengambil
keputusan
o Monitor tanda anxietas (verbal dan non
verbal)
2. Terapeutik
o Ciptakan suasana  terapeutik untuk
menumbuhkan kepercayaan
o Temani pasien untuk mengurangi
kecemasan , jika memungkinkan
o Pahami situasi yang membuat anxietas
o Dengarkan dengan penuh perhatian
o Gunakan pedekatan yang tenang dan
meyakinkan
o Motivasi mengidentifikasi situasi yang
memicu kecemasan
o Diskusikan perencanaan  realistis tentang
peristiwa yang akan datang
3. Edukasi
o Jelaskan prosedur, termasuk sensasi yang
mungkin dialami
o Informasikan secara factual mengenai
diagnosis, pengobatan, dan prognosis
o Anjurkan keluarga untuk tetap bersama
pasien, jika perlu
o Anjurkan melakukan kegiatan yang tidak
kompetitif, sesuai kebutuhan
o Anjurkan mengungkapkan perasaan dan
persepsi
o Latih kegiatan pengalihan, untuk
mengurangi ketegangan
o Latih penggunaan mekanisme pertahanan
diri yang tepat
o Latih teknik relaksasi
4. Kolaborasi
o Kolaborasi pemberian obat anti anxietas,
jika perlu
F. IMPLEMENTASI
Diagnosa Tindakan Keperawatan Respon
Keperawatan

Defisit nutrisi
berhubungan dengan
ketidakmampuan
S:
menelan makanan
(D.0019)  Ibu Pasien mengatakan
selesai menjalani kemoterapi
MTX minggu ke-12 Hari I. An.
10 mei 2022
S mengeluh mual muntah 7
kali dalam 24 jam
14.15 O:
Mengkaji status nutrisi
termasuk ABCD dan tanda-  Nadi :
tanda vital 91x/menit, Suhu : 36,2 oC .
RR : 22
x/menit. SpO2 : 99 %
 Membran mukosa pucat
 Berat Badan : 30 kg

 Tinggi Badan : 141 cm

S:
Identifikasi makanan yang
14.30
disukai  Pasien mengatakan milih
makanan, terkadang
hanya mau makan
laukya saja.
O:

 Menu makanan yang


dikonsumsi 3x dalam sehari
dengan menu yang diberikan
adalah nasi lunak, sayur dan
susu .
17.15
Hidangkan makan secara
DS:
 Pasien mengatakan 2/3 porsi
menarik perut terasa penuh
DO:
-  Pasien tidak muntah

Ansietas b.d Krisis


situasional D.0080

10 mei 2022

14.35 Identifikasi saat tingkat S:


anxietas berubah
 Ibu Pasien mengatakan anak
Gunakan pedekatan yang cenderung rewal dan gelisah
karena takut akan asuhan yang
tenang dan meyakinkan
akan diberikan dan merasakan
mual muntah karena efek
kemoterapi
O:

 Saat dijlakukan pendekatan anak


cenderung cuek dan diam

Diskusikan perencanaan 
realistis tentang peristiwa S:
yang akan datang
15.30  Ibu Pasien mengatakan jika ia
berharap tidak ada kendala dalam
pemberian kemoterapi pada
anaknya.
O:

 Ibu pasien tampak memahami


penjelasan yang diberikan
Anjurkan keluarga untuk
tetap bersama pasien, jika S:
perlu
 Ibu Pasien mengatakan akan selalu
berusaha mendampingi anak
sampai pemberian kemoterapinya
selesai dan tuntas
O:
18.15
 Ibu pasien tampak memahami
penjelasan yang diberikan
G. EVALUASI
No. Waktu Diagnosa SOAP
Keperawatan
1. Selasa, 10/05/2022 Defisit nutrisi S : Ibu mengatakan anaknya masih
19.00 berhubungan dengan merasa mual
ketidakmampuan O : ku baik kesadaran
menelan makanan composmentis, asupan makan
(D.0019) habis 2/3 porsi
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan Intervensi
- Anjurkan peningkatan
asupan makan
- Berikan pujian pada pasien
atau keluarga untuk
peningkatan yang dicapai
- Kolaborasi dengan ahli gizi
untuk menentukan jumlah
kalori dan jenis nutrient
yang dibutuhkan, jika perlu
-
2. 19.00 Ansietas b.d Krisis S : Ibu Pasien mengatakan anak
situasional D.0080 cenderung rewal dan gelisah karena
takut akan asuhan yang akan
diberikan dan merasakan mual
muntah karena efek kemoterapi

O : Kondisi umum baik kesadaran


composmentis,anak terlihat diam
dan tidak rewel
A : Masalah teratasi sebagian
P : Lanjutkan intervensi
- Monitor tanda anxietas
(verbal dan non verbal)
- Latih kegiatan pengalihan,
untuk mengurangi
ketegangan

DAFTAR PUSTAKA

Amin, Hardi. (2015). Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa Medis


Dan Nanda Nic-Noc. Edisi revisi jilid 2. MediAction: Jogjakarta

Asih, niluh gede yasmin & Effendy,cristantie. 2019.Keperawatan medikal


bedahklien dengan gangguan sistem pernafasan.Cetakan pertama. Jakarta:EGC

Dahlan Z. Pneumonia. In Setiati S, Alwi I, Sudoyo AW, Simadibrata M,


Setyohadi B, Syam AF (Eds). Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. 6th ed. Jakarta:
Pusat Penerbitan Ilmu Penyakit Dalam FKUI; 2014. p1608-19.

Wahid, A., & Suprapto, I. (2013). Keperawatan Medikal Bedah, Asuhan


Keperawatan Pada Gangguan Sistem Respirasi. Jakarta:CV. Trans Info Media.

WHO. Pneumonia.Diakses tanggal 13 Desember 2018 dalam


https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/pneumonia. 2016

Ferrazza AM, Baldassarri P. Pneumonia and Bronchiolitis. Thorac. Radiol., 2020.


https://doi.org/10.1007/978-3-030-35765-8_8.

Harelina T, Setyoningrum RA, Sembiring YE. Faktor Risiko Pneumonia pada


Anak dengan Penyakit Jantung Bawaan. Sari Pediatr 2020;21.
https://doi.org/10.14238/sp21.5.2020.276-81.

Iis I, Islaeli I, Wahyuni S, Zoahira WOA, Purnamasari A. Brainstorming dalam


Pencegahan Pneumonia pada Anak Balita. Heal Inf J Penelit 2019;11.
https://doi.org/10.36990/hijp.v11i2.138.

Kusumawardani RD, Suhartono S, Budiyono B. Keberadaan Perokok dalam


Rumah sebagai Faktor Risiko Kejadian Pneumonia pada Anak: Suatu Kajian
Sistematik. J Kesehat Lingkung Indones 2020;19.
https://doi.org/10.14710/jkli.19.2.152-159.

Mani CS. Acute Pneumonia and Its Complications. Princ. Pract. Pediatr. Infect.
Dis., 2017. https://doi.org/10.1016/B978-0-323-40181-4.00034-7.

Nursakina Y, Tartila T, Ifran EB. Perbandingan Ultrasonografi Paru dan Rontgen


Dada sebagai Alat Bantu Diagnostik Pneumonia pada Anak. Sari Pediatr 2021;22.
https://doi.org/10.14238/sp22.5.2021.318-24.

Rich ZC, Melgar TA. Pediatric pneumonia. Chronic Dis. Disabil. Pediatr. Lung,
2018.

Said M. Pneumonia Atipik pada Anak. Sari Pediatr 2016;3.


https://doi.org/10.14238/sp3.3.2001.141-6.

Sanityoso A, Christine G. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid II. 2017.

Scotta MC, Marostica PJC, Stein RT. Pneumonia in Children. Kendig’s Disord.
Respir. Tract Child., 2019. https://doi.org/10.1016/B978-0-323-44887-1.00025-0.

Soetjiningsih. Perkembangan Anak dan Permasalahannya dalam Buku Ajar I


Ilmu. Perkembangan Anak Dan Remaja. Sagungseto 2012;7.

Anda mungkin juga menyukai