Anda di halaman 1dari 20

ASUHAN KEPERAWATAN MATERNITAS PADA NY.

SF DENGAN
POST SECTIO CAESARIA DENGAN INDIKASI EKLAMPSIA DI
RUANG MAWAR RSUD SOEWONDO KENDAL

Pembimbing :
Ns. Puji Hartati, S.ST.Keb

Disusun oleh :
1. Nabila Sintya Putri 119068
2. Nanda Nadzim Ahmad 119069
3. Natalia Nadia Azalia Dyah Wibowo 119070

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN TELOGOREJO SEMARANG
2022
ASUHAN KEPERAWATAN MATERNITAS PADA NY. SF DENGAN
POST SECTIO CAESARIA DENGAN INDIKASI EKLAMPSIA
Unit : Maternitas Tanggal Pengkajian : 3 Januari 2022
Ruang/Kamar/No : Mawar/III/8 Waktu Pengkajian : 09.10 WIB
Tgl. Masuk : 2 Januari 2022 Auto Anamnese :v
Jam : 05.14 WIB Allo Anamnese :v

Biodata :
I. Identitas Pasien
Nama : Ny. SF
Umur : 19 Tahun
No RM : 625361
Status Perkawinan : Kawin
Agama : Islam
Suku : Jawa
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Alamat Rumah : Kendal
Dx. Medik : Post Sectio Caesaria Eklampsia
II. Identitas Suami
Nama : Tn. B
Umur : 27 Tahun
Agama : Islam
Suku : Jawa
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Swasta
III. Riwayat Keperawatan
1. Keluhan Utama : Nyeri pada perut bagian bawah
2. Riwayat Kesehatan Sekarang
Pasien rujukan dari RS Darul Istiqomah dengan diagnose G 1P1A0H 26 Minggu
dengan Eklampsia. Keluarga pasien mengatakan pasien mengalami kejang satu
kali dirumah sekitar pukul 01.30 WIB ± 3 menit pada tanggal 2 Januari 2022.
Kemudian pada saat dibawa ke RS Darul Istiqomah pasien mengalami kejang
lagi satu kali. Kemudian pasien dirujuk dari RS Darul Istiqomah ke RSUD H
Soewondo Kendal pada hari yang sama pukul 04.30 WIB. TD 170/100 mmHg,
Nadi 88 kali per menit, Suhu 36 ◦ C, RR 28 kali per menit dan saturasi oksigen
96 %. Pasien mendapatkan terapi MgSO4 40%, Dopamet 500 mg, Nifedipin
100 mg, O2 nasal kanul 2 liter. Kemudian tiba di RSUD H Soewondo Kendal
pada hari yang sama pukul 05.14 WIB dengan pemeriksaan TFU 23 cm, DJJ
126 kali per menit, VT tidak dilakukan, uterus teraba keras, HPL 24 April 2022.
Kemudian dilakukan operasi sectio caesaria pada pukul 07.40 WIB, lahir bayi
perempuan, BB 1910 gram, Panjang badan 44 cm, APGAR skor 6-7-8, lingkar
dada 27 cm, lingkar kepala 30 cm. Perdarahan pada kala III ± 100 cc dan
perdarahan pada kala IV yaitu ± 80 cc. Bentuk plasenta seperti cakram, dengan
Panjang tali pusat ± 50 cm, dan kulit ketuban utuh. Pasien mengalami
perburukan kemudian dikirim ke ICU pukul 08.50 WIB. Kemudian pasien
kembali ke ruang rawat inap tanggal 3 Januari 2022 pukul 09.00 WIb dengan
tanda-tanda vital TD 170/100 mmHg, Nadi 121 kali per menit, Suhu 36,5 ◦ C,
dan RR 30 kali per menit BB 70 kg, TB 155 cm, IMT 29,1 kg/m 2, LLA 35 cm.
Pasien mendapatkan terapi obat paracetamol 1000 mg/8 jam, Dopamet 500
mg/8 jam, dan Nifedipine 10 gram/8 jam, Ceftriaxone 2 gram/hari, RL 500 cc,
MgSO4 1gram sebelum 24 jam. Pasien mengatakan cemas, merasa was-was.
Pasien merasa nyeri pada bagian perut bawah, nyeri seperti tersengat listrik,
skala nyeri 5, nyeri terus menerus, dan nyeri bertambah saat bergerak.
3. Riwayat Keluarga Berencana
Pasien belum mempunyai rencana untuk melakukan program keliarga
berencana.
4. Riwayat Kesehatan Lalu
Pasien mengatakan tidak memiliki penyakit seperti diabetes dan hipertensi.
Pasien mengatakan ini merupakan kehamilan pertamanya dan baru pertama kali
dilakukan tindakan SC. Pasien sebelumnya di rawat di RS Darul Istiqomah pada
tanggal 2 Januari 2022 pukul 01.30 WIB dengan diagnosa G 1P1A0H 26 Minggu
dengan Eklampsia.
5. Riwayat Kesehatan Keluarga
Keluarga pasien mengatakan bahwa ibu pasien mengalami sakit Diabetes
Mellitus.
6. Genogram

= Laki-laki = Bercerai

= Perempuan = Tinggal Serumah


7. Riwayat Kebiasaan Sehari-hari
A. Pola Nutrisi
Dirumah : Selama dirumah pasien makan 3-4 kali hari sekali. Pasien suka
ngemil makanan sepert snack, sosis. Setiap malam pasien makan nasi
goreng dan mi goreng. Pasien mengatakan kurang menyukai sayuran.
Pasien alergi terhadap udang, dan pasien tidak menyukai jenis makanan
seperti jengkol dan pete. Selma hamil, pasien mengkonsumsi susu hamil.
Di Rumah Sakit : Pasien makan dengan frekuensi ± satu kali sehari, nafsu
makan menurun, pasien merasa lemas, mual dan muntah. Berat badan 70
kg, berat badan sebelum hamil 50 kg, tinggi badan 155 cm, IMT 29,1
kg/m2, LLA 35 cm. Biokimia pasien Hb 9,7 g/dL, leukosit 1701103,
trombosit 217.103/uL, hematokrit 32,9%. Pasien mendapatkan diet terapi
cair II 1700 kkal dengan bentuk makanan lunak saring 3x + 5 x 150 cc
enteral, intake cairan ± 1000 cc.
B. Pola Eliminasi
Dirumah : Pasien biasanya BAK 2-3 kali sehari dengan warna kuning jernih,
tidak nyeri saat BAK, dan pancaran urine kuat. Pasien mengatakan tidak ada
keluhan saat BAB, frekuensi BAB 1 kali sehari dengan konsistensi lembek,
warna kuning kecoklatan, dan bau khas feses, tidak terdapat perdarahan atau
bercak darah pada feses.
Di Rumah Sakit : Pasien terpasang kateter sejak tanggal 2 Januari 2022,
warna urine kuning jernih dengan jumlah ± 1500cc/hari. Pasien mengatakan
sering pegal pada daerah panggul bawah. Pasien BAB dengan frekuensi satu
kali sehari, konsistensi lembek, warna kuning kecoklatan, dan bau khas
feses, tidak terdapat perdarahan atau bercak darah pada feses.
C. Pola Personal Hygiene
Dirumah : Pasien biasanya mandi secara rutin dua kali sehari menggunakan
sabun, pasien rutin menggosok gigi tiga kali sehari. Pasien menyukai
keramas, frekuensi keramas hampir setiap hari dilakukan.
Di Rumah Sakit : Selama di rumah sakit pasien jarang untuk mandi,
frekuensi 1-2 kali sehari. Kadang tubuh dibersihkan menggunakan kain
basah atau tisu basah. Menggosok gigi dua kali sehari. Pasien belum
keramas selama dirumah sakit karena pergerakan yang terbatas.
D. Pola Istirahat Tidur
Dirumah : Pasien dirumah tidur dengan lama ± 7 jam per harinya. Selama
hamil, pasien merasa kesulitan tidur, sering terbangun dengan perasaan was-
was atau kaget.
Di Rumah Sakit : Selama di rumah sakit pasien lebih banyak tidur, frekuensi
tidur lebih dari 6 jam. Pasien sering tidur siang, pasien mengeluh nyeri dan
kurang nyaman pada area perut bawah area post operasi SC, nyeri seperti
tersengat listrik, skala nyeri 5, nyeri terus menerus, dan nyeri bertambah saat
bergerak.
E. Pola Aktivitas dan Latihan
Dirumah : Pasien adalah seorang ibu rumah tangga. Pasien mengatakan
melakukan kegiatan sebagai ibu rumah tangga dirumah, pasien jarang
berolah raga. Aktivitas banyak dilakukan secara mandiri dan hati-hati karena
sedang hamil.
Di Rumah Sakit : Pasien mengatakan selama dirumah sakit pergerakan
menjadi sangat terbatas, pasien lebih banyak menghabiskan waktu di tempat
tidur, dan sebagian besar aktivitas dibantu oleh keluarga seperti berpakaian,
ke kamar mandi dan berpindah tempat.
8. Riwayat Psikososial
Pasien mengatakan senang dengan kelahiran anak pertamanya. Keluarga pasien
juga mengatakn senang dengan kelahiran cucu pertama. Pasien mengatakan
bahwa akan merawat bayi secara mandiri dan dibantu oleh orang tua. Pasien
mengatakan siap untuk menjadi seorang ibu. Pasien mengatakan bahwa ASI
sudah keluar namun pasien belum bisa untuk menyusui bayinya. Bayi berada
pada ruang perawatan intensif karena lahir secara premature. Pasien belum
mengetahui bagaimana cara menyusui yang benar dan pemenuhan nutrisi untuk
ibu hamil..
9. Pemeriksaan Fisik
A. Tanda - tanda vital
1. Kesadaran
Kualitatif : ⱽ Compos Mentis Somnolen
Soporocomatous Koma
Kuantitatif :
Skala Coma Glasgow :
- Respon Motorik : 5
- Respon Bicara :6
- Respon Membuka Mata : 4
Kesimpulan : Total E4M6V5
2. Tekanan Darah : 170/100 mmHg
MAP = 170 + (2 x 100) / 3
= 370/3
= 123.3 mmHg (Hipertensi)
3. Suhu : 36,5o C Oral v Axillar Rectal

4. Pernapasan : Frekuensi: 30 x/menit


Irama : v Reguler Irreguler
Jenis : v Dada Perut
5. Nadi : 121 kali/menit
6. SpO2 : 100%
B. Antopometri
1. Lingkar Lengan Atas : 35 cm
2. Tinggi Badan : 155 cm Berat Badan : 70 kg
3. I.M.T (Indeks Massa Tubuh) : 29,1 kg/m2
Kesimpulan : Berdasarkan skor Indeks Massa Tubuh pasien 29,1 kg/m2 termasuk dalam
kategori berat badan lebih
C. Pemeriksaan Head to toe
1. Kepala : Bentuk kepala mesoshepal, wajah tampak pucat, kulit kepala lembab,
tidak terdapat terdapat ketombe, rambut berwarna hitam, tidak ada nyeri tekan,
tidak ada lesi pada kepala, tidak ada edema pada wajah, tidak terdapat peradangan
pada kepala.
2. Mata : Konjungtiva berwarna merah muda, sklera anikterik, didapatkan
palpebra normal, kornea jernih, iris/pupil bulat dan regular, reflek pupil positif
isokor, lensa jernih, tensi okuli normal ( per palpasi).
3. Hidung : Simetris, bersih, tidak ada cuping hidung, tidak ada polip dan tidak ada
sinusitis.
4. Telinga : Simetris, tidak ada kotoran telinga
5. Mulut : Mukosa bibir kering, tidak terdapat caries gigi, lidah bersih, tidak
menggunakan gigi palsu, bibir membengkak dan memrah, tidak ada stomatitis, gigi
masih lengkap, tidak terdapat epulitis pada gusi, pasien tidak mengalami kesulitan
menelan.
6. Leher : Tidak terdapat pembesaran kelenjar tiroid dan pembesaran vena jugularis
7. Dada dan Axilla
Payudara membesar, tidak terdapat hiperpigmentasi pada aerola, warna coklat tua,
kolostrum sudah keluar, puting menonjol, tidak ada bengkak, kemerahan dan
peradangan pada payudara,
8. Abdomen
Tinggi fundus uteri 23 cm, konsistensi uterus teraba keras, terdapat luka bekas
operas SC, tidak dapat kemerahan dan peradangan pada area bekas operasi, tidak
muncul tanda infeksi, pasien terpasang kateter dengan konsistensi kandung kemih
teraba keras. Luka post operasi tampak lembab, sedikit kemerahan, terdapat sedikit
darah pada perban luka, pasien mengatakan nyeri dan pegal pada bagian perut
bawah.
1. Ekstremitas
- Atas : Warna kulit pucat, teraba dingin pada bagian akral, tidak terdapat edema
kedua tangan, CRT < 2 detik, tidak ada nyeri tekan pada kedua tangan, kedua
tangan berespon terhadap stimulus rangsangan, reflek biseps +/+, reflek triseps
+/+.
- Bawah : Terdapat edema pada kedua kaki, tumit kaki tidak pecah-pecah, tidak
terdapat kalus pada telapak kaki, tidak terdapat deformitas pada jari-jari kaki.
- Kulit dan kuku : turgor kulit elastis, kulit lembab, warna kulit pucat, kulite
berwarna sawo matang, tidak terdapat luka pada ekstremitas, CRT < 2 detik,
tidak terdapat onychomycosis pada kuku.
- Kekuatan Otot : 4444 4444
4444 4444
IV. Pemeriksaan Penunjang
Hasil pemeriksaan pada tanggal 2 Januari 2022 pukul 11.06 WIB
Pemeriksaan Hasil Normal
Hemoglobin 19,7 gr/dL (L) 11,7-15,5 gr/dl
Leukosit 17.01.103 /uL (H) 11 - 36 103 uL
Trombosit 217. 103 uL 154 – 386 103 uL
Hematokrit 32.9 % (L) 35 – 47 %
Protein +3 70-150 mg/dl

V. Terapi
Cara
No Nama Obat Dosis Indikasi
Pemberian
1 Ringer Laktat 500cc/24 IV Jenis cairan infus golongan kristaloid
jam yang dapat digunakan oleh pasien
20 tpm dewasa dan anak-anak sebagai sumber
elektrolit dan air. Umumnya, ringer
laktat (RL) diberikan kepada pasien yang
mengalami dehidrasi atau kehilangan
cairan tubuh saat mengalami cedera.
Obat infus ini hanya diberikan melalui
infus (IV) atau intravena dan bisa didapat
melalui resep dokter.
2 Paracetamol 500 oral Paracetamol adalah obat yang dapat
mg/8jam digunakan untuk menurunkan demam
dan mengobati rasa sakit dengan
intensitas ringan hingga sedang.
Beberapa masalah yang dapat diatasi
dengan konsumsi parasetamol termasuk
sakit kepala, sakit gigi, keseleo, demam,
dan gejala flu lainnya.
3 Cefadroxil 500 mg/16 oral CEFADROXIL merupakan antibiotika
jam golongan Cefalosporin. Antibiotika ini
bekerja dengan cara mengikat 1 atau lebih
protein pengikat penisilin (PBPs) yang
pada gilirannya menghalangi langkah
transpeptidasi akhir sintesis peptidoglikan
di dinding sel bakteri, sehingga
menghambat biosintesis dinding sel dan
menahan perakitan dinding sel yang
mengakibatkan lisis bakteri. Antibiotik ini
digunakan untuk mengatasi infeksi
saluran pernafasan, saluran kemih dan
kelamin serta infeksi kulit dan jaringan
lunak. Dalam penggunaan obat ini harus
SESUAI DENGAN PETUNJUK
DOKTER.
4 Nifedipine 10 oral NIFEDIPINE 10 MG merupakan obat
mg/8jam yang di gunakan untuk mengobati
hipertensi dan angina. Mekanisme aksi
Nifedipine adalah dengan cara
merelaksasi otot-otot jantung dan
pembuluh darah. Obat ini mencegah ion
Calcium memasuki slow channels of
cardiac dan otot jantung selama
depolarisasi. Penghambatan ini
menyebabkan vasodilatasi perifer dan
koroner. Hal ini akan mengurangi
terjadinya afterload, penurunan resistensi
perifer dan penurunan tekanan darah.
Dalam penggunaan obat ini harus
SESUAI DENGAN PETUNJUK
DOKTER.
5 Dopamet 500 mg/ 8 oral Dopamet 250 MG 100 tablet adalah obat
jam hipertensi dari kelas alpha-2 (a2)-
adrenoceptor agonist dengan kandungan
metildopa. Selain perawatan tekanan
darah tinggi, Dopamet adalah obat yang
juga berguna untuk mencegah stroke,
serangan jantung, dan gangguan ginjal.
6 MgSO4 20% IV
Magnesium sulfat (MgSO4) adalah
suplemen mineral yang digunakan untuk
mengatasi kondisi rendahnya kadar
magnesium dalam darah
(hipomagnesemia). Obat ini juga
digunakan untuk mengobati dan
mencegah kejang akibat eklamsia.

Magnesium merupakan mineral alami


yang berperan penting dalam menjaga
kesehatan sel saraf, sistem imun, denyut
jantung, tulang, dan fungsi kerja otot.
Kadar magnesium bisa mengalami
penurunan pada beberapa kondisi, seperti
pola makan yang tidak seimbang,
kecanduan alkohol, diare kronis, hingga
gangguan pada proses pencernaan.

VI. Analisa Data


HARI,
NO DATA ETIOLOGI MASALAH
TGL
3 DS : Pasien mengatakan Agen Pencedera Nyeri Akut
Januari nyeri pada bagian perut Fisik (luka operasi)
1 2022
bawah
DO : Pasien tampak cemas,
Pasien merasa nyeri pada
bagian perut bawah, nyeri
seperti tersengat listrik,
skala nyeri 5, nyeri terus
menerus, dan nyeri
bertambah saat bergerak.
TD 170/100 mmHg, Nadi
121 kali per menit, Suhu
36,5◦ C, dan RR 30 kali per
menit
DS : Pasien mengatakan
bahwa belum mengetahui
bagaimana cara menyusui
yang benar, pasien belum
menyusui bayinya
3 DO : Pasien tampak Hambatan pada
Menyusui Tidak
2. Januari neonates
kelelahan, sebagian banyak Efektif
2022 (prematuritas)
aktivitas di tempat tidur,
pasien merasa cemas, bayi
berada dalam ruang yang
berbeda dengan ibunya
karena prematur
DS : Pasien mengatakan
nyeri dan pegal pada perut
bagian bawah
3
DO : Luka post operasi Efek Prosedur
3. Januari Resiko Infeksi
Invasif
2022 tampak lembab, sedikit
kemerahan, terdapat sedikit
darah pada perban luka

VII. Diagnosa Keperawatan


1. Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisiologis ditandai dengan
mengeluh nyeri, gelisah, frekuensi nadi meningkat, dan tekanan darah
meningkat
2. Menyusui tidak efektif berhubungan dengan hambatan pada neonates ditandari
dengan kelelahan maternal, kecemasan maternal, dan bayi tidak mampu melekat
pad payudara ibu
3. Resiko infeksi berhubungan dengan efek prosedur invasif
VIII. Intervensi Keperawatan
Diagnosa
Luaran Keperawatan Intervensi Keperawatan
Keperawatan
Nyeri Akut Setelah dilakukan intervensi Intervensi utama :
berhubungan dengan keperawatan selama 3 x 24 Manajemen Nyeri
Agen Pencedera jam, maka tingkat nyeri O :
Fisiologis menurun dengan kriteria - Identifikasi lokasi, karakteristik,
hasil : durasi, frekuensi, kualitas, dan
- Keluhan nyeri intensitas nyeri
diturunkan dari sedang - Identifikasi skala nyeri
(3) ke meningkat (5) - Identifikasi factor yang
- Gelisah diturunkan dari memperberat dan memperingan
sedang (3) ke menurun nyeri
(5) - Monitor efek samping
- Frekuensi nadi penggunaan analgetic
diturunkan dari sedang T :
(3) ke membaik (5) - Berikan teknik non-farmakologi
- Tekanan darah untuk mengurangi rasa nyeri
diturunkan dari sedang - Fasilitasi istirahat dan tidur
(3) ke membaik (5) - Pertimbangkan jenis dan sumber
nyeri dalam strategi meredakan
nyeri
E:
- Jelaskan penyebab, periode dan
pemicu nyeri
- Jelaskan strategi meredakan nyeri
- Ajarkan teknik nonfarmakologis
untuk mengurangi rasa nyeri
K:
- Kolaborasi pemberian analgetik

Intervensi pendukung :
Terapi Relaksasi
Menyusui Tidak Setelah dilakukan intervensi Intervensi utama :
Efektif berhubungan keperawatan selama 2 x 24 Edukasi Menyusui
dengan Hambatan jam, maka tingkat nyeri O :
pada Neonatus menurun dengan kriteria - Identifikasi kesiapan dan
(Prematuritas) hasil : kemampuan ibu dalam
- Perlekatan bayi pada menerima informasi
payudara ibu - Identifikasi tujuan atau
ditingkatkan dari keinginan menyusui
menurun (1) ke sedang T :
(3) - Sediakan materi dan media
- Berat badan bayi pendidikan kesehatan
ditingkatkan dari - Jadwalkan pendidikan kesehatan
menurun (1) ke sedang sesuai kesepakatan
(3) - Berikan kesempatan ibu untuk
- Suplai ASI adekuat bertanya
ditingkatkan dari sedang - Dukung ibu meningkatkan
(3)_ ke meningkat (5) kepercayaan diri dalam
- Kelelahan dan menyusui
kecemasan maternal - Libatkan sistem pendukung :
diturunkan dari sedang suami, keluarga, tenaga
(3) ke menurun (5) kesehatan dan masyarakat
E:
- Berikan konseling menyusui
- Jelaskan manfaat menyusui bagi
ibu dan bayi
- Ajarkan perawatan payudara
post partum
Intervensi Pendukung :
Manajemen Nutrisi
Setelah dilakukan intervensi Intervensi utama :
keperawatan selama 2 x 24 Pencegahan Infeksi
jam, maka tingkat nyeri O :
menurun dengan kriteria - Monitor tanda dan gejala infeksi
hasil : local dan sistemik
- Kemerahan diturunkan T :
dari sedang (3) ke - Batasi jumlah pengunjung
menurun (5) - Berikan perawatan kulit pada area
- Nyeri diturunkan edema
diturunkan dari sedang - Cuci tangan sebelum dan sesudah
(3) ke menurun (5) kontak dengan pasien dan
- Kultur area luka lingkungan pasien
Resiko Infeksi
ditingkatkan dari sedang - Pertahankan yeknik aseptic pada
berhubungan dengan
(3) membaim (5) pasien beresiko tinggi
efek prosedur invasif
E:
- Jelaskan tanda gejala infeksi
- Ajarkan cara mencuci tangan
dengan benar
- Ajarkan cara memeriksa kondisi
luka atau luka operasi
- Ajarkan meningkatkan asupan
nutrisi dan cairan
K:
- Kolaborasi pemberian imunisasi
Intervensi Pendukung :
Perawatan pasca section caesaria
IX. Implementasi Keperawatan
Nomor
No Tanggal/Jam Implementasi Respon TTD
Diagnosa
1 1 2 Januari 2022 1. Memasang Oksigen Nasal Kanul DS : Pasien mengeluh nyeri pada
08.00 WIB 2. Memonitor TTV pasien bagian perut bawah
DO : Pasien tampak cemas, Pasien
merasa nyeri pada bagian perut
bawah, nyeri seperti tersengat
listrik, skala nyeri 5, nyeri terus
menerus, dan nyeri bertambah saat
bergerak. TD 170/100 mmHg, Nadi
121 kali per menit, Suhu 36,5◦ C,
dan RR 30 kali per menit
2 1 2 Januari 2022 1. Memberikan obat injeksi ceftriaxone 20cc DS : Pasien mengatakan masih nyeri
12.00 WIB 2. Memberikan obat Nifedipine 10 mg per oral pada bagian perut bawah
3. Memberikan obat Paracetamol 500 mg per oral DO : Pasien tampak meringis
kesakitan, obat diminum oleh pasien
sesuai dosis, nyeri masih terasa,
skala nyeri 5, nyeri bertambah saat
bergerak
3 2 3 Januari 2022 1. Memberikan pendidikan kesehatan tentang DS : pasien mengatakan sudah
pemenuhan nutrisi pada ibu menyusui
09.15 WIB mengerti tentang gizi ibu hamil
DO : Pasien tampak kooperatif,
pasien dsapat menyebutkan apa saja
gizi yang dipenuhi untuk ibu
menyusui, pasien memberikan
umpan balik dengan bertanya
kepada perawat
4 3 3 Januari 2022 1. Mengganti balutan perban post SC DS : Pasien mengatakan nyeri pada
12.30 WIB perut bawah post SC
DO : Balutan dapat terganti, tidak
terdapat tanda-tanda iritasi pada
luka, luka tampak bersih dan lembab
5 1 4 Januari 2022 1. Mengajarkan teknik relaksasi napas dalam DS : Pasien mengatakan rasa nyeri
10.00 WIB 2. Memberikan obat sesuai advis dokter sedikit berkurang
- Memberikan obat cefadroxil 500 mg DO : Pasien mampu untuk
- Memberikan obat paracetamol 500 mg mendemonstrasikan kembali teknik
- Memberikan obat Dopamet 500 mg relaksasi, pasien tampak kooperatif,
- Memberikan obat Nifedipine 10 mg obat diminum sampai habis, skala
nyeri 3
6 2 4 Januari 2022 1. Mengajarkan teknik pemijatan oksitosin DS : Pasien mengatakan terasa lebih
13.00 WIB nyaman setelah dipijat
DO : Pasien tampak rileks dan
nyaman setelah dipijat, keluarga
pasien tampak memperhatikan
edukasi yang diberikan
7 3 5 Januari 2022 1. Memberikan edukasi mencuci tangan pada DS : Pasien dan keluarga
09.00 WIB pasien dan keluarga mengatakan sudah mengerti
bagaimana cara mencuci tangan
dengan benar
DO : Pasien dan keluarga tampak
kooperatif, edukasi cuci tangan
enam langkah mampu untuk
didemonstrasikan oleh pasien dan
keluarga
X. Evaluasi Keperawatan
No Tanggal/Jam Evaluasi TTD
1 2 Januari 2022 SOAP PULANG
Jam 14.00 S : Pasien mengatakan nyeri pada bagian perut
WIB bawah, nyeri seperti tersengat listrik, nyeri secara
terus menerus
O : Pasien meminum obat sesuai advis dokter, nyeri
masih ada, skala nyeri 5,TD 170/100 mmHg, Nadi
121 kali per menit, Suhu 36,5◦ C, dan RR 30 kali
per menit
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
- Mengajarkan teknik relaksasi dan distraksi
- Memberikan obat analgetic
2 3 Januari 2022 SOAP DATANG
X.0 WIB S : Pasien mengatakan mengatakan mengerti
tentang prinsip pemenuhan gizi ibu menyusui
O : Pasien dan keluarga tampak kooperatif, pasien
dsapat menyebutkan apa saja gizi yang dipenuhi
untuk ibu menyusui
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
- Memberikan edukasi pijat oksitosin
13.45 WIB
S : Pasien mengatakan nyeri pada perut bagian
bawah
O : Balutan dapat terganti, tidak terdapat tanda-
tanda iritasi pada luka, luka tampak bersih dan
lembab, tidak terdapat kemerahan pada luka
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
- Memberikan edukasi cara mencuci tangan
enam langkah
3 4 Januari 2022 S : Pasien mengatakan rasa nyeri sedikit berkurang
10.15 WIB O : Pasien mampu untuk mendemonstrasikan
kembali teknik relaksasi, pasien tampak kooperatif,
skala nyeri 3, obat diminum sampai habis
A : Masalah teratasi
P : Lanjutkan intervensi
- Memberikan obat analgetic sesuai advis
dokter

13.15 WIB
S : Pasien mengatakan terasa lebih nyaman setelah
dipijat
O : Pasien tampak rileks dan nyaman setelah
dipijat, keluarga pasien tampak memperhatikan
edukasi yang diberikan, pasien merasa pijatan
berpengaruh pada kondisi tubuhnya
A : Masalah teratasi
P : Hentikan intervensi

4 5 Januari 2022 S : Pasien dan keluarga mengatakan sudah mengerti


09.15 WIB bagaimana cara mencuci tangan dengan benar
O : Pasien dan keluarga tampak kooperatif, edukasi
cuci tangan enam langkah mampu untuk
didemonstrasikan oleh pasien dan keluarga
A : Masalah teratasi
P : Hentikan intervensi

Anda mungkin juga menyukai