T DIRUANG
AMARYLIS 6 SMC RS TELOGOREJO
DISUSUN OLEH :
1. DEVI LAILA ALFI (120026)
2. DYAH NURITA HANY ( 120039)
3. RIKA ZULIANTI (120085)
I. IDENTIFIKASI
A. PASIEN
Nama : Tn. T
Umur : 49 th
Jenis kelamin : Laki – laki
Status Perkawinan : Menikah
Agama/Suku : Khatolik/Jawa
Warga Negara : Indonesia
Bahasa yang Digunakan : Indonesia
Pendidikan Terakhir : SMA
Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat Rumah : Semarang
Diagnosa Medis : Nefrolithiasis Dexta
B. PENANGGUNG JAWAB
Nama : Ny. I
Alamat : Semarang
Hubungan dg pasien : Istri
C. RIWAYAT KESEHATAN
1. Keluhan Utama
Pasien mengatakan nyeri di area pinggang kanan
2. Riwayat Kesehatan Sekarang :
Keluarga pasien mengatakan, jika pasien sudah merasakan nyeri hebat sejak 3
hari lalu. Hingga puncaknya tanggal 09 januari 2023 pukul 20:00, pasien tidak
bisa bangun karna merasa sangat nyeri hingga lemas. Sehingga keluarga
membawa ke RS SMC Telogorejo Semarang.Di IGD pasien mendapatkan
hasil pemeriksaan laboratorium dan USG, lalu pasien di pasang infus RL 20
tetes permenit dan obat untuk meredakan nyeri,lalu pasien di antarkan untuk
rawat inap dan di pindahkan ke Amarylis 6 pukul 21:00 WIB dan di lakukan
pengkajian.
3. Riwayat Dahulu :
Pasien mengatakan baru mengetahui bahwa ia menderita batu saluran kemih.
4. Riwayat Penyakit Keluarga
Keluarga pasien mengatakan, jika di keluarganya tidak ada yang menderita
penyakit seperti pasien, ataupun penyakit menurun seperti Diabetes Melitus
dan penyakit menular seperti Hepatitis.
GENOGRAM
Keterangan Genogram : (bentuk narasi)
: laki-laki
: perempuan
: Sudah meninggal
: Klien
: Tali pernikahan
Keterangan:
Pasien merupakan anak kedua dari tiga bersudara, pasien menikah dengan istrinya dan
memiliki dua orang satu anak perempuan dan satu anak laki-laki. Kedua orang tua
pasien sudah meninggal dunia.
3
418 =139,3 mmHg
3
3) Suhu : 36,80C
4) Pernapasan : 20x/menit9 ( Reguler dan pernapasan dada)
5) Nadi : 60 x/menit
6) Pengkajian Nyeri :
P : Nyeri akibat adanya batu saluran kemih
Q : Nyeri seperti rasa terbakar
R : Nyeri di perut bawah
S : Nyerinya di skala 8
T : Nyeri secara terus – menerus
B. ANTROPOMETRI
1) LingkarLengan Atas : 35 cm
2) Tinggi Badan : 172 cm
3) Berat Badan : 80 kg
4) I.M.T (Indeks Massa Tubuh) : BB: 80 Kg
TB: 172 cm =80/2,9584 =27,0
5) Kesimpulan : Kelebihan berat badan
1. Kepala
- Bentuk : Mesosepal
- Kulit Kepala : Bersih, tidak ada lesi, dan tidak ada nyeri tekan
- Rambut : Rontok
2. Mata
- Konjungtiva : Tidak anemis
- Sklera : Tidak Ikterik
- Kornea : Mata jernih, sokor dan peka terhadap rangsang
3. Hidung
- Kebersihan : Bersih
- Cuping Hidung : Simetris
4. Telingga : Bentuk simetris, bersih, tidak memakai alat bantu
dengar, tidak ada lesi dan peka terhadap rangsang suara
5. Mulut
- Rongga Mulut : Bersih, tidak ada lesi maupun stomatitis
- Gusi : Tidak ada bengkak
- Gigi : Berlubang
- Mukosa bibir : Kering
- Bicara pelo
6. Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, tidak ada nyeri
tekan, dan tidak ada lesi
7. Thorax (Paru-paru)
- Inspeksi : Bentuk dada simetris
- Palpasi : Diafragma mengembang simetris kanan dan kiri
- Perkusi : Terdapat suara redup antara IC 6-8 pada dada sebelah
kanan
- Auskultasi : Terdengar suara vesikuler pada thorax sinistra dan
terdengar suara ronkhi pada thorax dextra antara IC6-8
depan.
8. Jantung
- Inspeksi : Ictus cordis tidak tampak
- Palpasi : tidak ada pembesaran
- Perkusi : Suara pekak, tidak ada pembesaran hati
- Auskultasi : terdengar suara jantung lup dup, tanpa suara tambahan
9. Abdomen
- Inspeksi : Bentuk simetris
- Auskultasi : Bising usus 8x/menit
- Palpasi : Terdapat nyeri tekan di kuadran 3 dan 4
- Perkusi : Suara timpani
10. Ekstermitas
- Atas : Tangan sebelah kiri pasien terpasng infus Ringer Lactat
20 tpm
- Bawah : Tidak ada kelemahan otot pada ekstermitas bawah
- Kekuatan otot :3333 3333
3333 3333
11. Punggung : Terdapat benjolan sebesar telur ayam di punggung kiri
12. Genetalia
Genetalia pasien bersih
C. POLA ELIMINASI
Dirumah: Pasien mengatakan BAK sehari sebanyak 5 – 9 kali lalu terasa nyeri setiap
BAK dan BAB 1X sehari.
Di rumah sakit: Pasien mengatakan BAK dan BAB masih tetap sama.
Kebersihan diri
Mengontrol BAB
Mengontrol BAK
Keterangan :
1 : Mandiri
2 : Membutuhkan penggunaan alat bantu
3 : Membutuhkan supervisi/ pengawasan dari orang lain
4 : Membutuhkan bantuan dari orang lain
5 : Ketergantungan/ tidak berpartisipasi
Kesimpulan : semua aktivitas dilakukan secara pengawasan dari keluarga atau
perawat
I. POLA REPRODUKSI-SEKSUAL
Dirumah: Pasien mengatakan selama dirumah pasien tidak mengalami gangguan
reproduksi seksual
Dirumah sakit: Pasien mengatakan mempunyai dua anak yaitu anak perempuan dan
laki-laki
C. TERAPI
NO NAMA OBAT DOSIS CARA INDIKASI
PEMBERIAN
1. Paracetamol 3x1 Oral Meredakan demam
dan nyeri
2. Urdafalk 2x1 Oral Untuk
menghancurkan
batu empedu
3. Ketorolac 3 x 1 amp Inj.intravena Untuk meredakan
nyeri
4. Ceftriaxone 2x1 Inj. intravena Antibiotik untuk
bakteri
5. Metronidazol 3x1 Inj. intravena Antibiotik untuk
mengatasi infeksi
bakteri
6. Omeprazole 2x1 Inj. intravena Mencegah
perdarahan pada
saluran cerna atas
7. Infus RL 20 Parenteral Untuk memenuhi
tetes/menit kebutuhan cairan
dan elektrolit
V. ANALISA DATA
Edukasi :
- Jelaskan
penyebab,periode,
dan pemicu nyeri
- Jelaskan strategi
meredakan
nyeri
- Anjurkan
memonitor
nyeri secara
mandiri
- Ajarkan tehnik
nonfaramakologi
s untuk
mengurangi nyeri
Kolaborasi
- Kolaborasi
pemberian analgetik,
jika perlu
2. (D.0040) Gangguan (L. 04034) (I.04152)
eliminasi urin Setelah dilakukan Manajemen Eliminasi Urin
berhubungan dengan tindakan keperawatan
3x24jam diharapkan Tindakan
infeksi saluran kemih di
eliminasi urin Observasi
tandai dengan desakan membaik dengan :
berkemih(urgensi),sering kriteria hasil: - Identifikasi tanda
buang air kecil, - Desakan dan gejala retensi
nocturia,distensi berkemih atau
kandung kemih, ( urgensi ) inkontinensia
berkemih tidak tuntas cukup urine
meningkat 2 - Identifikasi faktor
menjadi cukup yang
menurun 4 menyebabkan
- Distensi retensi atau
kandung kemih inkontinensia
dari cukup urine
meningkat 2 - Monitor eliminasi
menjadi cukup urine (Frekuensi,
menurun 4 konsistensi,
- Frekuensi BAK aroma, volume
dari cukup dan warna
memburuk 2
menjadi cukup Terapeutik :
membaik 4 - Catat waktu
berkemih
- Batasi
asupan
cairan, jika
perlu
- Ambil
sampel urin
Edukasi :
- Ajarkan tanda
dan gejala
infeksi saluran
kemih
- Ajarkan mengambil
spesimen
urine
midstream
- Anjurkan
minum yang
cukup, jika
tidak ada
kontraindikasi
- Anjurkan
mengurangi
minum
menjelang
tidur
Kolaborasi :
- Kolaborasi
pemberian
obat,
suposituria
uretra
Edukasi :
- Informasikan secara
faktual mengenai
diagnosis,
pengobatan dan
prognosis
- Anjurkan keluarga
untuk bersama
pasien, jika perlu
- Anjurkan melakukan
kegiatan yang tidak
kompetitif
- Latih teknik
relaksasi
Kolaborasi :
- Kolaborasi
pemberian obat
antiansietas.
09 – 10 – 23 II S: k
14.30 Pasien mengatakan merasa lebih
tenang tetapi belum sepenuhnya
rasa cemasnya hilang
O:
Pasien tampak rileks dan tidak
gelisah lagi
A:
Masalah belum teratasi
P:
Lanjutkan intervensi
09 – 10 – 23 III S: k
14.30 Pasien mengatakan desakan
berkemih masih ada dan berkemih
masih terasa belum tuntas
O:
Tampak distensi kandung kemih
S : 36oC ; TD : 124/67 mmHg ;
RR : 22x/mnt ; N : 93x/mnt
A:
10 – 01 – 23 II S: di
21.30
• Pasien mengatakan : merasa lebih
tenang dan tidak merasa cemas lagi
• Pasien mengatakan ia mampu
mengindentifikasi situasi yang
mencetus ansietas
• Pasien mengatakan sudah bisa
melakukan teknik tarik napas
dalam
O:
• Pasien tampak rileks dan tidak
gelisah lagi
• Klen mampu menjelaskan
kembali penjelasan yang sudah
diberikan
• Pasien mampu melakukan teknik
napas dalam
A:
Masalah belum teratasi
P:
Lanjutkan intervensi teknik
relaksasi nafas dalam
10 – 01 – 23 III S: di
21.30 Pasien mengatakan desakan
berkemih masih ada dan berkemih
masih terasa belum tuntas
O:
Tampak distensi kandung kemih
S : 36oC ; TD : 124/67 mmHg ; RR
: 22x/mnt ; N : 93x/mnt
A:
Masalah belum teratasi
P:
Lanjutkan intervensi