Anda di halaman 1dari 24

ASUHAN KEPERAWATAN BATU SALURAN KEMIH PADA Tn.

T DIRUANG
AMARYLIS 6 SMC RS TELOGOREJO

DISUSUN OLEH :
1. DEVI LAILA ALFI (120026)
2. DYAH NURITA HANY ( 120039)
3. RIKA ZULIANTI (120085)

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN STIKES TELOGOREJO SEMARANG


2022/2023
F008/SOP/018-023/AKD-SIK

ASUHAN KEPERAWATAN BATU SALURAN KEMIH

Unit : Rawat Inap Tanggal Pasien Masuk RS :9-01-2023


Ruang/Kamar : A6 Waktu Pasien Masuk RS :20.45
Tanggal Pengkajian : 09 Januari 2023 Auto Anamnese : 
Waktu Pengkajian : 21:00 WIB
AlloAnamnese :

I. IDENTIFIKASI
A. PASIEN
Nama : Tn. T
Umur : 49 th
Jenis kelamin : Laki – laki
Status Perkawinan : Menikah
Agama/Suku : Khatolik/Jawa
Warga Negara : Indonesia
Bahasa yang Digunakan : Indonesia
Pendidikan Terakhir : SMA
Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat Rumah : Semarang
Diagnosa Medis : Nefrolithiasis Dexta

B. PENANGGUNG JAWAB
Nama : Ny. I
Alamat : Semarang
Hubungan dg pasien : Istri

C. RIWAYAT KESEHATAN
1. Keluhan Utama
Pasien mengatakan nyeri di area pinggang kanan
2. Riwayat Kesehatan Sekarang :
Keluarga pasien mengatakan, jika pasien sudah merasakan nyeri hebat sejak 3
hari lalu. Hingga puncaknya tanggal 09 januari 2023 pukul 20:00, pasien tidak
bisa bangun karna merasa sangat nyeri hingga lemas. Sehingga keluarga
membawa ke RS SMC Telogorejo Semarang.Di IGD pasien mendapatkan
hasil pemeriksaan laboratorium dan USG, lalu pasien di pasang infus RL 20
tetes permenit dan obat untuk meredakan nyeri,lalu pasien di antarkan untuk
rawat inap dan di pindahkan ke Amarylis 6 pukul 21:00 WIB dan di lakukan
pengkajian.
3. Riwayat Dahulu :
Pasien mengatakan baru mengetahui bahwa ia menderita batu saluran kemih.
4. Riwayat Penyakit Keluarga
Keluarga pasien mengatakan, jika di keluarganya tidak ada yang menderita
penyakit seperti pasien, ataupun penyakit menurun seperti Diabetes Melitus
dan penyakit menular seperti Hepatitis.

GENOGRAM
Keterangan Genogram : (bentuk narasi)

: laki-laki

: perempuan

: Sudah meninggal

: Klien

: Tali pernikahan
Keterangan:
Pasien merupakan anak kedua dari tiga bersudara, pasien menikah dengan istrinya dan
memiliki dua orang satu anak perempuan dan satu anak laki-laki. Kedua orang tua
pasien sudah meninggal dunia.

II. PEMERIKSAAN FISIK


A. TANDA-TANDA VITAL
1) Kesadaran
Kualitataif : Composmentis
Kuantitatif :
Skala Koma Glasgow : Respon Motorik :6
Respon Bicara :5
Respon Membuka Mata : 4
Kesimpulan : E4 M6 V 5 : sadar penuh
2) Tekanan Darah : 121/88 mmHg
MAP : 2 (88) + 121

3
418 =139,3 mmHg
3
3) Suhu : 36,80C
4) Pernapasan : 20x/menit9 ( Reguler dan pernapasan dada)
5) Nadi : 60 x/menit
6) Pengkajian Nyeri :
P : Nyeri akibat adanya batu saluran kemih
Q : Nyeri seperti rasa terbakar
R : Nyeri di perut bawah
S : Nyerinya di skala 8
T : Nyeri secara terus – menerus

B. ANTROPOMETRI
1) LingkarLengan Atas : 35 cm
2) Tinggi Badan : 172 cm
3) Berat Badan : 80 kg
4) I.M.T (Indeks Massa Tubuh) : BB: 80 Kg
TB: 172 cm =80/2,9584 =27,0
5) Kesimpulan : Kelebihan berat badan

C. PEMERIKSAAN FISIK (head to toe)

1. Kepala
- Bentuk : Mesosepal
- Kulit Kepala : Bersih, tidak ada lesi, dan tidak ada nyeri tekan
- Rambut : Rontok
2. Mata
- Konjungtiva : Tidak anemis
- Sklera : Tidak Ikterik
- Kornea : Mata jernih, sokor dan peka terhadap rangsang
3. Hidung
- Kebersihan : Bersih
- Cuping Hidung : Simetris
4. Telingga : Bentuk simetris, bersih, tidak memakai alat bantu
dengar, tidak ada lesi dan peka terhadap rangsang suara
5. Mulut
- Rongga Mulut : Bersih, tidak ada lesi maupun stomatitis
- Gusi : Tidak ada bengkak
- Gigi : Berlubang
- Mukosa bibir : Kering
- Bicara pelo
6. Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, tidak ada nyeri
tekan, dan tidak ada lesi
7. Thorax (Paru-paru)
- Inspeksi : Bentuk dada simetris
- Palpasi : Diafragma mengembang simetris kanan dan kiri
- Perkusi : Terdapat suara redup antara IC 6-8 pada dada sebelah
kanan
- Auskultasi : Terdengar suara vesikuler pada thorax sinistra dan
terdengar suara ronkhi pada thorax dextra antara IC6-8
depan.
8. Jantung
- Inspeksi : Ictus cordis tidak tampak
- Palpasi : tidak ada pembesaran
- Perkusi : Suara pekak, tidak ada pembesaran hati
- Auskultasi : terdengar suara jantung lup dup, tanpa suara tambahan
9. Abdomen
- Inspeksi : Bentuk simetris
- Auskultasi : Bising usus 8x/menit
- Palpasi : Terdapat nyeri tekan di kuadran 3 dan 4
- Perkusi : Suara timpani
10. Ekstermitas
- Atas : Tangan sebelah kiri pasien terpasng infus Ringer Lactat
20 tpm
- Bawah : Tidak ada kelemahan otot pada ekstermitas bawah
- Kekuatan otot :3333 3333

3333 3333
11. Punggung : Terdapat benjolan sebesar telur ayam di punggung kiri
12. Genetalia
Genetalia pasien bersih

III. PENGKAJIAN POLA KESEHATAN


A. POLA PRESEPSI KESEHATAN-PEMELIHARAAN KESEHATAN
Dirumah : Keluarga pasien mengatakan pasien tidak tau tentang penyakit yang
dideritanya sekarang dan kurang memperhatikan kondisi kesehatannya.
Di rumah sakit : pasien mengatakan mengetahui penyakitnya saat berada di rumah
sakit dan dijelaskan oleh dokter dan perawat, serta lebih mengetahui tentang
kesehatannya.
B. POLA NUTRISI METABOLIK
Dirumah: Pasien mengatakan makan secara teratur yaitu 3x sehari dan selalu habis,
pasien mengatakan sehari minum 5 gelas perhari
Dirumah sakit: Pasien mengatakan saat di RS nafsu makan agak berkurang dan
namun dipaksa habis
A (Antropometri) :
1) LingkarLengan Atas : 35 cm
2) Tinggi Badan : 172 cm
3) Berat Badan : 80 kg
4) I.M.T (Indeks Massa Tubuh) : 27,0 kg/m
5) Kesimpulan : Kelebihan
B (Biochemical) :
1) Hb : 13,1 g/dL
2) Leukosit : 11.8 10^3/UL
3) GDS : 178 mg/dL
4) EKG : sinus rhytm
5) Ureum : 123 mg/dL
6) Kreatinin : 2,42 mg/dL
7) USG :
C Clinical Appearance (penampilan klinik):
Pasien terlihat ideal, turgor kulit baik dan sedikit mengendur, rambut
beruban.
D Diet (gangguan/ kebiasaan pola makan)
Pasien tidak mual dan muntah
Pasien mengatakan sebelumnya makan nasi

C. POLA ELIMINASI
Dirumah: Pasien mengatakan BAK sehari sebanyak 5 – 9 kali lalu terasa nyeri setiap
BAK dan BAB 1X sehari.
Di rumah sakit: Pasien mengatakan BAK dan BAB masih tetap sama.

D. POLA AKTIVIKTAS DAN LATIHAN


Dirumah: Pasien mengatakan sebelum sakit dapat melakukan semua aktiviktas sehari
hari. Pasien dapat beraktivitas dirumah tanpa keluhan apapun. Semua anggota gerak
pasien dapat digerakan.
Di rumah sakit: Saat di RS pasien merasa lemas dan pasien mengatakan tidak dapat
beraktiviktas secara mandiri sehingga dibantu keluarganya.
Kegiatan Level
1 2 3 4 5
Aktivitas 
Makan dan minum 
Mobilisasi 
Berpakaian 
Toileting/ Eliminasi 
Aktivitas toilet 
Berpindah dari tempat tidur 

Kebersihan diri 

Berjalan dipermukaan datar 

Naik turun tangga 

Mengontrol BAB 

Mengontrol BAK 

Keterangan :
1 : Mandiri
2 : Membutuhkan penggunaan alat bantu
3 : Membutuhkan supervisi/ pengawasan dari orang lain
4 : Membutuhkan bantuan dari orang lain
5 : Ketergantungan/ tidak berpartisipasi
Kesimpulan : semua aktivitas dilakukan secara pengawasan dari keluarga atau
perawat

E. POLA ISTIRAHAT TIDUR


Dirumah: Pasien mengatakan jika dirumah dapat tidur dan istirahat yang cukup yaitu
antara 6-8jam/hari
Di rumah sakit: Pasien mengatakan saat sakit, tidurnya sedikit terganggu karena nyeri
namun sehingga ia hanya dapat tidur salama 5 jam dan sering terbangun.

F. POLA PRESEPSI KONGNITIF


1. Fungsi penglihatan : pasien mengatakan pandangannya rabun
2. Fungsi pendengaran : pasien mengatakan pendengarannya tidak terganggu
3. Fungsi pembau : pasien mengatakan tidak mengalami gangguan pada
penciuman
4. Fungsi perasa : pasien mengatakan masih bisa membedakan rasa asin,manis,
pahit, asam dengan baik
5. Presepsi nyeri : pasien mengatakan nyeri dibagaian abdomen

G. POLA PRESEPSI DAN KONSEP DIRI


Dirumah : Pasien mengatakan tidak melakukan pola hidup sehat seperti jarang
berolahraga. Pasien mengatakan tidak merasa rendah diri, mengetahui identitasnya,
dan menjalankan peran sebagaimana mestinya baik di keluarga ataupun dimasyarakat.
Dirumah sakit : Pasien mengatakan ingin segera sembuh dan pulang kerumah. Pasien
mengatakan tidak merasa rendah diri, mengetahui identitasnya, dan menjalankan
peran sebagaimana mestinya baik di keluarga ataupun dimasyarakat.

H. POLA PERAN DAN HUBUNGAN


Dirumah: Pasien mengatakan ia merupakan seorang ayah dan suami. Pasien
mengatakan saat dirumah pasien sering berkomunikasi dengan baik antar anggota
keluarga. Pasien mengatakan aktif bersosialisasi dengan masyarakat dan tetangga.
Dirumah sakit: Pasien mengatakan saat sakit pasien tetap berkomunikasi dengan istri
dan anak-anaknya tentang apa yang dirasakan dan apa yang dibutuhkan pasien.

I. POLA REPRODUKSI-SEKSUAL
Dirumah: Pasien mengatakan selama dirumah pasien tidak mengalami gangguan
reproduksi seksual
Dirumah sakit: Pasien mengatakan mempunyai dua anak yaitu anak perempuan dan
laki-laki

J. POLA MEKANISME KOPING DAN TOLERANSI TERHADAP STRES


Dirumah: Keluarga pasien mengatakan jika ada permasalahan dirumah selalu
diselesaikan secara musyawarah dan kekeluargaan.
Dirumah sakit: Keluarga pasien mengatakan menerima keadaan pasien untuk dirawat
inap di RS dan apabila ada permasalahan atau pengambilan keputusan dilakukan
secara kekeluargaan.

K. POLA SISTEM NILAI KEPERCAYAAN


Dirumah: Pasien mengatakan memeluk agama khatolik, dan sebelum sakit pasien
menjalankan ibadahnya
Dirumah sakit: Pasien mengatakan selama di RS pasien mengatakan tidak dapat
melaksanakan ibadah karena pasien susah untuk beraktiviktas
IV. DATA PENUNJANG
A. PEMERIKSAAN LABORATORIUM
Pemeriksaan laboratorium pada tanggal : 09 Januari 2023
PEMERIKSAAN HASIL SATUAN NILAI RUJUKAN
Hematologi
Full Blood Count
Hemoglobin 13.9 g/dL 13.5 – 17.5
Lekosit 4.9 10^9/L 4.1 – 10.9
Eritrosit L 4.4 10^12/L 4.5 – 5.9
MCV 94.0 fL 70.0 – 107.0
MCH 32.0 pg 26.0 – 34.0
MCHC 34.0 g/dL 31.0 – 36.0
RDW 12.8 11.5 – 14.5
Trombosit 232.0 10^9/L 150.0 – 400.0
MPV 9.0 10^9/L 0.00 – 99.9
PCT 0.2 % 0.00 – 9.99
PDW 8.8 0.0 – 99.0
Hematokrit 41 % 41.0 – 53.0
Diff Count
Basofil 0 % 0.0 – 1.0
Eosinofil H5 % 1.0 – 3.0
Band from L0 % 2.0 – 5. 0
Neutrofil segmen 50 % 50.0 – 70.0
Limfosit 36 % 20.0 – 40.0
Monosit H9 % 2.0 – 6.0
NLR 1.4
B. PEMERIKSAAN EKG
EKG : Synus Rhitm

C. TERAPI
NO NAMA OBAT DOSIS CARA INDIKASI
PEMBERIAN
1. Paracetamol 3x1 Oral Meredakan demam
dan nyeri
2. Urdafalk 2x1 Oral Untuk
menghancurkan
batu empedu
3. Ketorolac 3 x 1 amp Inj.intravena Untuk meredakan
nyeri
4. Ceftriaxone 2x1 Inj. intravena Antibiotik untuk
bakteri
5. Metronidazol 3x1 Inj. intravena Antibiotik untuk
mengatasi infeksi
bakteri
6. Omeprazole 2x1 Inj. intravena Mencegah
perdarahan pada
saluran cerna atas
7. Infus RL 20 Parenteral Untuk memenuhi
tetes/menit kebutuhan cairan
dan elektrolit

V. ANALISA DATA

NO HARI/TGL DATA FOKUS ETIOLOGI MASALAH

1. Senin, 9 DS: Agen pencedera Nyeri akut


januari 2023 Pasien mengatakan fisiologis
nyeri pada
pinggang kanan
P : Pasien
mengatakan nyeri
akibat adanya batu
saluran kemih
Q : Pasien
mengatakan nyeri
seperti rasa
terbakar
R : Pasien
mengatakan nyeri
di perut bawah
S : Pasien ngatakan
skala nyerinya di
skala 8
T : Pasien
mengatakan nyeri
secara terus -
menerus
DO :
Pasien tampak
meringis,
Terdapat batu
sebesar kuning
telur ayam
TTV,
S : 36°C
TD : 116/88
mmHg
N : 98 x/mnit
RR : 22 x/mnit

2. Senin, 9 DS: Infeksi saluran Gangguan


januari 2023 - Pasien kemih Eliminasi Urin
mengatakan
sering ingin
berkemih
- Pasien
mengatakan
sering pipis
di malam
hari tetapi
ada rasa
tidak tuntas
DO:
- Tampak
distensi
kandung
kemih
- Tampak
pasien tidak
nyaman
karena
berkemih
yang tidak
tuntas
- BAK pasien
300 ml/12
jam
3. Senin, 9 DS: Kecemasan untuk Ansietas
januari 2023 - Pasien beraktivitas/bergerak
mengatakan
cemas saat
bergerak
- Pasien
mengatakan
tidak ingin
banyak
bergerak
DO:
Gerakan pasien
terbatas, Akral
teraba dingin
Hasil TTV :
S:36
TD :116/88 mmHg
N :110
RR :24x/menit
Akral teraba dingin

VI. DIAGNOSA KEPERAWATAN


1. (D.0077) Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisiologis ditandai
dengan mengeluh nyeri dan tampak meringis
2. (D.0040) Gangguan eliminasi urin berhubungan dengan infeksi saluran kemih
di tandai dengan desakan berkemih(urgensi),sering buang air kecil,
nocturia,distensi kandung kemih,berkemih tidak tuntas
3. (D.0080) Ansietas berhubungan dengan kecemasan bergerak atau
beraktivitas,kebutuhan tidak terpenuhi

VII. INTERVENSI KEPERAWATAN

NO DIAGNOSA TUJUAN DAN INTERVENSI


KEPRAWATAN KRITERIA HASIL KEPERAWATAN

1. (D.0077) Nyeri akut (L.08066) ( I. 08238)


berhubungan dengan Manajemen Nyeri
agen pencedera Setelah dilakukan
fisiologis ditandai tindakan keperawatan Tindakan
dengan mengeluh nyeri selama 3X24 jam Observasi
dan tampak meringis diharapkan tingkat nyeri - Identifikasi
dapat menghilang dengan lokasi,karakteristik,
kriteria hasil : durasi,frekuensi,ku
- Keluhan nyeri dari a litas,intensitas
cukup meningkat nyeri
2 menjadi cukup - Identifikasi skala
menurun 4 nyeri (pqrst)
- Monitor efek
- Meringis dari samping pemberian
cukup meningkat analgetik
4 menjadi cukup
menurun 4 Terapeutik :
- Berikan tehnik
- Kesulitan tidur
nonfarmakologis
dari cukup
untuk mengurangi
meningkat 2
rasa nyeri
menjadi cukup
(Tehnik
menurun 4
relaksasi,kompres
air hangat dan
dingin)
- Fasilitas
istirahat dan
tidur
- Kontrol
lingkungan yanag
memperberat rasa
nyeri ( Suhu
ruangan,
pencahayaan,
kebisingan)

Edukasi :
- Jelaskan
penyebab,periode,
dan pemicu nyeri
- Jelaskan strategi
meredakan
nyeri
- Anjurkan
memonitor
nyeri secara
mandiri
- Ajarkan tehnik
nonfaramakologi
s untuk
mengurangi nyeri

Kolaborasi
- Kolaborasi
pemberian analgetik,
jika perlu
2. (D.0040) Gangguan (L. 04034) (I.04152)
eliminasi urin Setelah dilakukan Manajemen Eliminasi Urin
berhubungan dengan tindakan keperawatan
3x24jam diharapkan Tindakan
infeksi saluran kemih di
eliminasi urin Observasi
tandai dengan desakan membaik dengan :
berkemih(urgensi),sering kriteria hasil: - Identifikasi tanda
buang air kecil, - Desakan dan gejala retensi
nocturia,distensi berkemih atau
kandung kemih, ( urgensi ) inkontinensia
berkemih tidak tuntas cukup urine
meningkat 2 - Identifikasi faktor
menjadi cukup yang
menurun 4 menyebabkan
- Distensi retensi atau
kandung kemih inkontinensia
dari cukup urine
meningkat 2 - Monitor eliminasi
menjadi cukup urine (Frekuensi,
menurun 4 konsistensi,
- Frekuensi BAK aroma, volume
dari cukup dan warna
memburuk 2
menjadi cukup Terapeutik :
membaik 4 - Catat waktu
berkemih
- Batasi
asupan
cairan, jika
perlu
- Ambil
sampel urin

Edukasi :
- Ajarkan tanda
dan gejala
infeksi saluran
kemih
- Ajarkan mengambil
spesimen
urine
midstream
- Anjurkan
minum yang
cukup, jika
tidak ada
kontraindikasi
- Anjurkan
mengurangi
minum
menjelang
tidur

Kolaborasi :
- Kolaborasi
pemberian
obat,
suposituria
uretra

3. (D.0080) Ansietas (L.09093) (I.09314)


berhubungan dengan Setelah dilakukan Reduksi Ansietas
kecemasan bergerak atau tindakan keperawatan
selama 3x24 jam Tindakan
beraktivitas,kebutuhan
diharapkan tingkat Observasi :
tidak terpenuhi
ansietas menurun dengan - Identifikasi saat
kriteria hasil : tingkat ansietas
- Verbalisasi berubah (mis.
lingkungan cukup Kondisi, waktu,
meningkat 2 stresor)
menjadi cukup - Identifikasi
menurun 4 kemampuan
- Perilaku gelisah mengambil
dari cukup keputusan
meningkat 2 - Monitor tanda-
menjadi cukup tanda ansietas
menurun 4 ( verbal dan
- Pola tidur dari nonverbal)
cukup memburuk
2 menjadi cukup Terapeutik :
membaik 4 - Ciptakan suasana
terapeutik untuk
menumbuhkan
kepercayaan
- Temani pasien untuk
mengurangi
kecemasan, jika
perlu
- Pahami situasi yang
membuat ansietas
- Tempatkan barang
pribadi yang
memberikan
kenyamanan

Edukasi :
- Informasikan secara
faktual mengenai
diagnosis,
pengobatan dan
prognosis
- Anjurkan keluarga
untuk bersama
pasien, jika perlu
- Anjurkan melakukan
kegiatan yang tidak
kompetitif
- Latih teknik
relaksasi

Kolaborasi :
- Kolaborasi
pemberian obat
antiansietas.

VIII. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN


N TGL/JAM NO. IMPLEMENTASI RESPON TTD
O DX
1. 09 – 01 – I Mengidentifikasi factor DS : Pasien mengatakan rika
23 pencetus nyeri nyeri karena memiliki
21:00 batu empedu
DO : Terlihat pasien
meringis
2. 10 – 01 – I Memonitor kualitas nyeri dan DS : Pasien mengatakan Hany
23 memonitor lokasi serta nyeri terasa panas
07:30 penyebaran nyeri DO : Tampak pasien
kesakitan dan
menyentuh area nyeri
yaitu perut

3. 10 – 01 – I Memonitor intensitas nyeri DS : Pasien mengatakan Laila,


23 dengan menggunakan skala skala nyeri berada
10.30 diangka 8
DO : Pasien tampak
meringis
4. 10 – 01 – III Mengidentifikasi tanda dan DS : Pasien mengatakan Hany
23 gejala retensi urin terasa berkemih yang
12.30 belum tuntas
DO : Tampak distensi
kantung kemih

5. 10 – 01 – II Mengubah posisi klien tiap 2 DS : pasien mengatakan Rika


23 jam bersedia untuk di ubah
14.30 posisi setiap 2 jam
DO : pasien nampak
telah berubah posisi
setiap 2 jam
6. 10 – 06 – II Mengajarkan teknik relaksasi DS : pasien mengatakan Laila
22 nafas dalam merasa cemas dengan
15.00 penyakit yang saat ini
sedang dialami
DO : pasien nampak
gelisah
7. 10 – 06 – I Memonitor intensitas nyeri DS : Pasien mengatakan Hany
22 dengan menggunakan skala skala nyeri berada
15.10 diangka 7
DO : Pasien tampak
meringis
8. 10 – 01 – l Tidak Membatasi asupan DS : Pasien mengatakan Rika
23 cairan bersedia untuk tidak
16.30 dibatasi asupan
cairannya
DO : Tampak pasien
menganguk tanda setuju
I. EVALUASI
Tanggal No.Dx SOAP Paraf
09 – 10 – 23 I S: k
14.30 Pasien mengatakan masih nyeri dan
masih berskala 8 serta nyeri
dirasakan terus - menerus
O:
Pasien tampak meringis menahan
nyeri
S : 36oC ; TD : 124/67 mmHg ;
RR : 22x/mnt ; N : 93x/mnt
A:
Masalah belum teratasi
P:
Lanjutkan intervensi

09 – 10 – 23 II S: k
14.30 Pasien mengatakan merasa lebih
tenang tetapi belum sepenuhnya
rasa cemasnya hilang
O:
Pasien tampak rileks dan tidak
gelisah lagi
A:
Masalah belum teratasi
P:
Lanjutkan intervensi
09 – 10 – 23 III S: k
14.30 Pasien mengatakan desakan
berkemih masih ada dan berkemih
masih terasa belum tuntas
O:
Tampak distensi kandung kemih
S : 36oC ; TD : 124/67 mmHg ;
RR : 22x/mnt ; N : 93x/mnt
A:

Masalah belum teratasi


P:
Lanjutkan intervensi

Tanggal No.Dx SOAP Paraf


10 – 01 – 23 I S: di
21.30 Pasien mengatakan masih nyeri dan
masih berskala 7 serta nyeri
dirasakan terus - menerus
O:
Pasien tampak meringis menahan
nyeri
S : 36oC ; TD : 124/67 mmHg ; RR
: 22x/mnt ; N : 93x/mnt
A:
Masalah belum teratasi
P:
Lanjutkan intervensi

10 – 01 – 23 II S: di
21.30
• Pasien mengatakan : merasa lebih
tenang dan tidak merasa cemas lagi
• Pasien mengatakan ia mampu
mengindentifikasi situasi yang
mencetus ansietas
• Pasien mengatakan sudah bisa
melakukan teknik tarik napas
dalam
O:
• Pasien tampak rileks dan tidak
gelisah lagi
• Klen mampu menjelaskan
kembali penjelasan yang sudah
diberikan
• Pasien mampu melakukan teknik
napas dalam
A:
Masalah belum teratasi
P:
Lanjutkan intervensi teknik
relaksasi nafas dalam
10 – 01 – 23 III S: di
21.30 Pasien mengatakan desakan
berkemih masih ada dan berkemih
masih terasa belum tuntas
O:
Tampak distensi kandung kemih
S : 36oC ; TD : 124/67 mmHg ; RR
: 22x/mnt ; N : 93x/mnt
A:
Masalah belum teratasi
P:
Lanjutkan intervensi

Tanggal No.Dx SOAP Paraf


11 – 01 – 23 I S: de
21. 30 Pasien mengatakan masih nyeri dan
masih berskala 6 serta nyeri
dirasakan terus - menerus
O:
Pasien tampak meringis menahan
nyeri
S : 36oC ; TD : 124/67 mmHg ; RR
: 22x/mnt ; N : 93x/mnt
A:
Masalah belum teratasi
P:
Lanjutkan intervensi
11 – 01 – 23 II S: de
21. 30 pasien sudah mampu
mengidentifikasi masalah, pasien
mampu melakukan teknik Tarik
nafas dalam secara mandiri
O:
pasien terlihat antusias,
mengidentifikasi masalahnya
sendiri
A:
masalah teratasi sebagian
P:
lanjutkan intervensi
Latihan relaksasi nafas dalam
11 – 01 – 23 III S: de
21. 30 Pasien mengatakan desakan
berkemih masih ada dan berkemih
masih terasa belum tuntas
O:
Tampak distensi kandung kemih
S : 36oC ; TD : 124/67 mmHg ; RR
: 22x/mnt ; N : 93x/mnt
A:
Masalah belum teratasi
P:
Lanjutkan intervensi

Anda mungkin juga menyukai