Kelompok II
CI INSTITUSI CI LAHAN
(…………………………..) (…………………………..)
UNIVERSITAS MEGAREZKY
2022/2023
LAPORAN KASUS KELOMPOK II
I. IDENTIFIKIKASI
A. PASIEN
Nama : Nn. F
Umur : 20 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Status Perkawinan : Belum Menikah
Agama/Suku : Islam/Bugis-Soppeng
Warga Negara : Indonesia
Bahasa yang digunakan : Bahasa Indonesia
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Mahasiswa
Alamat Rumah : Jl. Camba, Maros
Dx. Medik : ALL
B. PENANGGUNG JAWAB
Nama : Ny. K
Alamat : Jl. Camba, Maros
Hubungan dgn pasien : Orang Tua
C. RIWAYAT KESEHATAN
1. Keluhan Utama : Nyeri tulang punggung
2. Riwayat Kesehatan Sekarang : Pasien rujukan dari RSUD dr Lapalaloi pada tanggal
27 Februari 2023 ke RSUP DR Wahidin Sudirohusodo dengan keluhan nyeri
dirasakan pada seluruh tubuh, pasien mengatakan selalu merasa lemas sejak 2 bulan
yang lalu, klien mengtakan selalu demam, dan nyeri pada anus memberat sejak 1
hari sebelum masuk rumah sakit. Pada saat dikaji klien mengeluh lemas, nyeri pada
saat bergerak, nyeri bagian anusnya seperti tertusuk-tusuk, nyeri terjadi selama 1-2
kali/menit, skala nyeri 5, klien mengatakan jarang minum karena sakit pada
tenggorokan, klien mengatakan penciumannya tajam sejak sakit, nampak meringis,
klien hanya terbaring di tempat tidur dan ADL dibantu keluarga.
a. P : Nyeri dirasakan ketika bergerak
b. Q : nyeri dirasakan seperti ditekan atau tertusuk-tusuk
c. R : Nyeri dirasakan pada anus
d. S : Skala nyeri 5 (NRS)
e. T : Nyeri dirasakan hilang timbul
3. Riwayat Kesehatan Lalu : Pasien mengatakan sempat dirawat di RSUD dr Lapalaoi
pada tanggal 26 Februari 2023 dengan diagnosa Leukimia dan amandel
4. Riwayat Kesehatan Keluarga : Keluarga pasien tidak memiliki riwayat penyakit
yang sama dengan pasien
GENOGRAM
X X X
? ? ? X X
? ? ? X ? ?
20 X
KET :
: Laki-laki : Klien ……: Serumah
Generasi I : Kakek meninggal tapi nenek dari ibu hidup. Kakek dan nenek dari ayah
meninggal. Keluarga mengatakan tidak ada riwayat penyakit dari
kakek nenek yang sama dengan klien
Generasi II : Ibu anak ke 2 dari 6 bersudara 1 meninggal. Ayah anak ke 3 dari 5
bersaudara 2 meninggal. Keluarga mengatakan baik ayah maupun
ibu tidak ada yang memiliki penyakit yang sama dengan klien.
Generasi III : Klien adala anak pertama dari 4 bersaudara 1 meninggal
II. PEMERIKSAAN FISIK
A. TANDA-TANDA VITAL
1. Kesadaran
Kualitatif : Compos mentis
Kuantitatif
Skala Coma Glasgow : - Respon Motorik : 6 (perintah)
- Respon Bicara : 5 (orientasi baik)
- Respon Membuka Mata : 4 (spontan)
Kesimpulan: Skor 15
2. Tekanan Darah : 100/56 mmHg
MAP : 70 mmHg
Kesimpulan : Berdasarkan hasil MAP, Tekanan Darah pasien termasuk
dalam kategori Normal dengan nilai MAP : 70-100 mmHg
(Rumus MAP : (S + 2D) : 3)
(Nilai Normal MAP = 70-100 mmHg)
3333 3333
III. PENGKAJIAN POLA KESEHATAN
No POLA KESEHATAN KEADAAN SEBELUM KEADAAN SAAT SAKIT
SAKIT
A. POLA PERSEPSI KESEHATAN- Klien mengatakan kesehatan adalah hal yang penting, Klien mengatakan keluhan nyeri dirasakan pada
PEMELIHARAAN KESEHATAN klien juga mengatakan sering menjaga pola makannya seluruh tubuh, pasien mengatakan selalu merasa
dan bila dirinya Sakit atau ada keluarga yang sakit lemas sejak 2 bulan yang lalu, klien mengatakan
akan segera dibawa ke RS.
selalu demam, dan nyeri pada anus memberat
Klien mengatakan sering merasa lemas sejak 2
sejak 1 hari sebelum masuk rumah sakit. Pada
bulan yang lalu, sebelumnya pernah di rawat
saat dikaji klien mengeluh lemas, nyeri pada saat
dengan penyakit amandel di puskesmas camba 1
bergerak, nyeri bagian anusnya seperti tertusuk-
bulan yang lalu, kemudian dirujuk ke wahidin
tusuk, nyeri terjadi selama 1-2 kali/menit, skala
untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut.
nyeri 5, klien mengatakan jarang minum karena
sakit pada tenggorokan, klien mengatakan
penciumannya tajam sejak sakit, nampak
meringis, klien hanya terbaring di tempat tidur
dan ADL dibantu keluarga.
B. POLA NUTRISI METABOLIK Klien mengatakan sebelum sakit biasanya klien Klien mengatakan tidak bisa makan makanan
makan 3x sehari dan makanan yang dimakan dari Rumah Sakit karena ketika mencium
dihabiskan semua, tidak ada gangguan pada nafsu aromanya pasien langsung mual, selama sakit
makan klien hanya makan makanan yang dibeli dari luar
C. POLA ELIMINASI BAK: klien mengatakan BAK Lancer 4-5x sehari, Klien mengatakan tidak ada masalah dalam
warna Kuning. BAB: klien mengatakan BAB 1x BAK, klien mengatakan sudah 2 hari tidak BAB
dalam sehari dengan warna kuning tidak karena nyeri pada daerah anus.
bercampur darah.
D. POLA AKTIVITAS DAN Klien mengatakan sebelum sakit, ia sering pergi Klien mengatakan hanya terbaring diatas tempat
LATIHAN bekerja di salah satu minimarket dengan tidur rumah sakit, karena aktivitasnya terhambat
menggunakan motor, pasien dapat melakukan oleh oleh rasa nyeri yang dirasakan pada bagian
ADL secara mandiri anus dan tulang punggung. Biasanya seluruh
aktivitas klien dibantu oleh keluarga.
Aktivitas Harian :
- Makan : 1 (Bantuan orang)
- Mandi : 1 (Bantuan orang)
- Berpakaian : 1 (Bantuan orang)
- Kerapian : 1 (Bantuan orang)
- BAB : 1 (Bantuan orang)
- BAK : 1 (Bantuan orang)
- Mobilisasi : 1 (Bantuan orang)
E. POLA ISTIRAHAT DAN TIDUR Klien mengatakan tidurnya nyenyak dimalam hari Klien mengatakan semenjak sakit cepat Tidur
serta tidak sulit memulai tidur, biasanya klien dengan durasi tidur 6-7 jam. Pasien juga
tidur selama 7-9 jam, serta klien mudah untuk mengatakan sering terbangun di malam hari dan
tertidur tanpa bantuan tidur tidak nyenyak.
F. POLA PERSEPSI KOGNITIF Klien mengatakan tidak pernah menggunakan alat Persepsi penglihatan, pendengaran, daya ingat pasien
bantu pendengaran, klien mengatakan baik dan pasien mampu berorientasi terhadap waktu
penglihatannya baik. dan tempat, klien juga mampu mengenali tempat,
orang, dan memberikan respon verbal dan non
verbal
G. POLA PERSEPSI DAN KONSEP Klien mengatakan dirinya sangat rajin dalam Klien mengatakan ingin sembuh dan
DIRI bekerja, klien berprofesi sebagai seorang melanjutkan pendidikan ke tingkat perguruan
karyawan swasta tinggi, kontak mata pasien 5 detik dengan lawan
bicara, suara pasien terdengar sedikit pelan.
H. POLA PERAN DAN HUBUNGAN Klien mengatakan klien adalah orang yang periang, Selama sakit pasien ditemani oleh keluarganya dan
senang bersosialisasi dengan orang lain dan humoris. hubungan dengan sesama baik, selama pengkajian
pasien mampu berkomunikasi baik dengan perawat.
I. POLA REPRODUKSI-SEKSUAL Klien mengatakan enggan menjawab/ menolak. Klien mengatakan enggan menjawab /Menolak.
J. POLA MEKANISME, KOPING Klien mengatakan klien lebih banyak berusaha untuk Klien mengatakan selama sakit hanya bisa terbaring
DAN TOLERANSI TERHADAP berfikir positif dan mencari kesibukan lewat bekerja dan berdoa di tempat tidur dan berharap cepat
STRES untuk menghindari stress. sembuh agar bisa melakukan aktivitas seperti biasa
K. POLA SISTEM NILAI Pasien mengatakan sebelum sakit selalu mengikuti Pasien mengatakan semenjak sakit hanya
KEPERCAYAAN kegiatan keagamaan dilingkungannya apabila tidak ada melaksanakan sholat 5 waktu di tempat Tidur, selama
halangan. Klien juga selalu menyempatkan diri untuk di rumah sakit pasien hanya berdoa didalam hati
melakukan sholat 5 waktu dan membaca ayat suci al- memohon untuk diberikan kesembuhan.
qur’an
IV. DATA PENUNJANG
A. PEMERIKSAAN LABORATORIUM
1. Darah Rutin (19/03/2023)
a. WBC : 2.100
b. Hb : 10.5
c. PLT : 19.000
d. MCV : 84
e. MCH : 28
f. PDW : 12.6
g. Neut : 20
h. Lymp : 24.8
i. Mono : 54.7
j. Eo :0
k. Baso : 0.5
l. ANC : 420
m. LED : 112
B. PEMERIKSAAN RADIOLOGI
1. Fistulografi
Kesan: Fistel perianorectal
2. MSCT Whole Abdomen (Tanpa Kontras)
Kesan :
- Suspek abses vulva kiri disertai perianal
- Splenomegaly
3. BMP
Kesan : Acute Lymphoblastic Leukimia
C. TERAPI
D. Klasifikasi Data
Data Subjektif Data Objektif
1. Pasien mengeluh nyeri pada area anus dan 1. Pasien tampak meringis
tulang punggung 2. Bersikap protektif (menghindari posisi
2. Pengkajian Nyeri nyeri)
- P : Nyeri dirasakan ketika bergerak 3. Pasien tampak gelisah
- Q : Dirasakan seperti tertusuk-tusuk 4. TD : 100/56 mmHg, N : 110, S : 38,7, P :
- R : Nyeri dirasakan pada anus 24 x/m
- S : Skala nyeri 5 (NRS) 5. Pasien tidak mampu beraktivitas
- T : Nyeri dirasakan hilang timbul 6. Aktivitas klien dibantu keluarga
3. Pasien mengeluh lemas pada seluruh tubuh 7. Pasien hanya terbaring lemas
4. Pasien merasa tidak nyaman apabila 8. Faktor Resiko :
bergerak - Penyakit kronis
- Penurunan hemoglobin
- Leukopenia
V. ANALISA DATA
No DATA WOC MASALAH
(Web Of Causation)
1. DS : Penyakit kronis Nyeri Akut
1. Pasien mengeluh nyeri pada area anus (D.0077)
dan tulang punggung
2. Pengkajian Nyeri infeksi anorektal
- P : Nyeri dirasakan ketika bergerak
- Q : Dirasakan seperti tertusuk-
tusuk Fistula ani
- R : Nyeri dirasakan pada anus
- S : Skala nyeri 5 (NRS)
- T : Nyeri dirasakan hilang timbul Kerusakan jaringan
DO:
1. Pasien tampak gelisah
2. Pasien tampak meringis Nyeri Akut
3. Bersikap protektif (menghindari posisi
nyeri)
eritropenia
Haemoglobin menurun
Intoleransi aktifitas
Peratahanan imunitas
Resiko infeksi
Imunosupresi sumsum
tulang dan otot
Hematopoesis eritrosit,
neutrophil dan trombosit
Trombositopenia
Risiko Perdarahan
DIAGNOSA KEPERAWATAN
NO DIAGNOSA KEPERAWATAN
(D.0077 Nyeri Akut b/d agen pencedera fisiologis
)
(D.0056 Intoleransi Aktivitas b/d kelemahan
)
(D.0142 Risiko infeksi d/d faktor resiko (penyakit kronis, penurunan hemoglobin, leukopenia)
)
(D.0012 Risiko perdarahan d/d gangguan koagulasi (mis : trombositopenia)
)
INTERVENSI KEPERAWATAN
Terapeutik
1. Berikan teknik nonfarmakologi untuk mengurangi
rasa nyeri (mis : TENS, hypnosis, akupresur, terapi
music, biofeedback, terapi pijat, aroma terapi,
teknik imajinasi terbimbing, kompres
hangat/dingin, terapi bermain)
2. Fasilitasi istirahat dan tidur
Edukasi
1. Ajarkan teknik nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri
Kolaborasi
1. Kolaborasi pemberian analgetic metamizol
2 Intoleransi Aktivitas b/d Toleransi aktivitas (L.05047) Manajemen energi (I.050178)
kelemahan dibuktikan Setelah dilakukan tindakan keperawatan 3x24 Observasi
dengan: jam diharapkan toleransi aktifitas meningkat 1. Identifikasi gangguan fungsi tubuh yang
1. TD : 100/56 mmHg, N : mengakibatkan kelelahan
110, S : 38,7, P : 24 x/m Kriteria hasil : Terapeutik
2. Pasien tidak mampu - kemampuan melakukan aktifitas sehari- 1. lakukan latihan rentang gerak pasif dan atau aktif.
beraktivitas sendiri hari meningkat Edukasi
3. Aktivitas klien dibantu - Pasien Mampu berpindah dengan atau 1. Anjurkan tirah baring
keluarga tanpa bantuan 2. Anjurkan melakukan aktivitas secara bertahap
4. Pasien hanya terbaring - Pasien mangatakan dipsnea saat 3. Melibatkan keluarga dalam membantu aktivitas
lemas di tempat tidur dan/atau setelah aktifitas menurun sehari – hari klien.
3 Resiko Infeksi d/d Faktor Tingkat Infeksi (L.14137) Pencegahan Infeksi (I.14539)
Resiko : Setelah dilakukan tindakan keperawatan 3x24 Observasi
- Penyakit kronis jam diharapkan tingkat infeksi menurun 1. Monitor tanda dan gejala infeksi lokal dan
- Penurunan hemoglobin sistematik
- Leukopenia Kriteria hasil : Teraupetik
- Demam menurun 1. Cuci tangan sebelum dan sesudah kontak dengan
- Nyeri menurun pasien dan lingkungan pasien
- Kadar sel darah putih membaik 2. Pertahankan teknik aseptik pada pasien beresiko
tinggi
Edukasi
1. Jelaskan tanda dan gejala infeksi
2. Anjurkan meningkatkan asupan nutrisi
Kolaborasi
1. Kolaborasi pemberian leukogen
4. Risiko perdarahan d/d Setelah dilakukan tindakan keperawatan 3x24 Pencegahan perdarahan (1.02067)
gangguan koagulasi (mis. jam diharapkan tingkat infeksi menurun Observasi
Trombositopenia) 1. Monitor tanda dan gejala perdarahan
Kriteria hasil : 2. Monitor koagulasi (mis, Prothrombin time (PT),
1. Membran mukosa lembab partial thromboplastin time (PPT), fibrinogen,
2. Perdarahan anus menurun degradsi fibrin dan atau platelet)
3. Hb membaik (<12mg/dl) Terapeutik
1. Pertahankan bed rest selama perdarahan
2. Gunakan Kasur pencegahan decubitus
Edukasi
1. Jelaskan tanda dan gejala perdarahan
2. Anjurkan meningkatkan asupan cairan untuk
menghindari konstipasi
3. Anjurkan segera melapor jika terjadi perdarahan
Kolaborasi
1. Kolaborasi pemberian obat pengontrol perdarahan
2. Kolaborasi pemberian produk darah
VI. IMPLEMENTASI
Tanggal DX Jam Implementasi TTD, Nama
21/03/2023 1 14.15 1. mengidentifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, dan
intensitas nyeri
Hasil :
klien mengatakan nyeri dirasakan pada bagian tulang punggung dan bagian
anus. Klien mengatakan nyeri pada bagian punggung dirasakan seperti
tertusuk – tusuk serta berlangsung terus menerus. Sedangkan untuk nyeri
pada bagian anus dirasakan hilang timbul dengan karakteristik nyeri adalah
tertusuk – tusuk dan terasa berdenyut – denyut.
14.20 2. mengidentifikasi skala nyeri
Hasil :
Klien mengatakan nyeri pada tulang punggung dirasakan ada pada skala 3
dan nyeri pada bagian anus yang terdapat fistula adalah 7 bahkan bisa
menguat hingga skala 10.
14.25 3. mengidentifikasi respon nyeri non verbal
Hasil :
Klien tampak lebih sering tidur dalam posisi miring untuk menghindari
daerah tulang punggung dan bokong tertindih dalam waktu yang lama. Klien
juga terlihat meringis, menangis, berteriak jika nyeri pada bagian anus mulai
ia rasakan.
A : Nyeri Akut
P : tingkat nyeri menurun
Dengan Kriteria Hasil :
- Keluhan nyeri menurun
- Meringis menurun
- Gelisah menurun
Dengan intervensi :
1. identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, dan intensitas nyeri
2. identifikasi skala nyeri
3. identifikasi respon nyeri non verbal
4. identifikasi faktor yang memperberat dan memperingan nyeri
5. berikan teknik nonfarmakologi untuk mengurangi rasa nyeri (mis : TENS, hypnosis,
akupresur, terapi music, biofeedback, terapi pijat, aroma terapi, teknik imajinasi terbimbing,
kompres hangat/dingin, terapi bermain)
6. kolaborasi pemberian analgetik, jika perlu.
A : Nyeri Akut
P : tingkat nyeri menurun
Dengan Kriteria Hasil :
- Keluhan nyeri menurun
- Meringis menurun
- Gelisah menurun
Dengan intervensi :
1. identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, dan intensitas nyeri
2. identifikasi skala nyeri
3. identifikasi respon nyeri non verbal
4. identifikasi faktor yang memperberat dan memperingan nyeri
5. berikan teknik nonfarmakologi untuk mengurangi rasa nyeri (mis : TENS, hypnosis,
akupresur, terapi music, biofeedback, terapi pijat, aroma terapi, teknik imajinasi terbimbing,
kompres hangat/dingin, terapi bermain)
6. kolaborasi pemberian analgetik, jika perlu.
Dengan intervensi :
1. identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, dan intensitas nyeri
2. identifikasi skala nyeri
3. identifikasi respon nyeri non verbal
4. identifikasi faktor yang memperberat dan memperingan nyeri
5. berikan teknik nonfarmakologi untuk mengurangi rasa nyeri (mis : TENS, hypnosis,
akupresur, terapi music, biofeedback, terapi pijat, aroma terapi, teknik imajinasi terbimbing,
kompres hangat/dingin, terapi bermain)
6. kolaborasi pemberian analgetik, jika perlu.
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
A : Intoleransi aktivitas
P : toleransi aktivitas meningkat
Dengan Kriteria Hasil :
1. kemampuan melakukan aktifitas sehari-hari meningkat
2. Pasien Mampu berpindah dengan atau tanpa bantuan
3. Pasien mangatakan dipsnea saat dan/atau setelah aktifitas menurun
Dengan intervensi
1.identifikasi gangguan fungsi tubuh yang mengakibatkan kelelahan
2 lakukan latihan rentang gerak pasif dan atau aktiv.
3.anjurkan tirah baring
4.anjurkan melakukan aktivitas secara bertahap
5.melibatkan keluarga dalam membantu aktivitas sehari – hari klien
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
A : Intoleransi aktivitas
P : toleransi aktivitas meningkat
Dengan Kriteria Hasil :
4. kemampuan melakukan aktifitas sehari-hari meningkat
5. Pasien Mampu berpindah dengan atau tanpa bantuan
6. Pasien mangatakan dipsnea saat dan/atau setelah aktifitas menurun
Dengan intervensi
1.identifikasi gangguan fungsi tubuh yang mengakibatkan kelelahan
2 lakukan latihan rentang gerak pasif dan atau aktiv.
3.anjurkan tirah baring
4.anjurkan melakukan aktivitas secara bertahap
5.melibatkan keluarga dalam membantu aktivitas sehari – hari klien
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
A : Intoleransi aktivitas
P : toleransi aktivitas meningkat
Dengan Kriteria Hasil :
7. kemampuan melakukan aktifitas sehari-hari meningkat
8. Pasien Mampu berpindah dengan atau tanpa bantuan
9. Pasien mangatakan dipsnea saat dan/atau setelah aktifitas menurun
Dengan intervensi
1.identifikasi gangguan fungsi tubuh yang mengakibatkan kelelahan
2 lakukan latihan rentang gerak pasif dan atau aktiv.
3.anjurkan tirah baring
4.anjurkan melakukan aktivitas secara bertahap
5.melibatkan keluarga dalam membantu aktivitas sehari – hari klien
O:
- Klien tampak terbaring dengan posisi miring
- Klien tidak demam
- S : 36,2oC
21/03/2023
3 - P : 24x/menit
21.00
A : Resiko Infeksi
O:
- Klien tampak terbaring dengan posisi miring
- Klien tidak demam
- S : 36,4oC
22/03/2023
3 - P : 22x/menit
14.00
A : Resiko Infeksi
O:
- Klien tampak terbaring dengan posisi miring
- Klien tidak demam
- S : 36,5oC
- P : 22x/menit
14.00
A : Resiko Infeksi
A : Risiko Perdarahan
A : Risiko Perdarahan
A : Risiko Perdarahan