R DENGAN
GANGGUAN PEMENUHAN KEBUTUHAN AMAN
NYAMAN DI RUANG NAKULA 4 RSD K.R.M.T
WONGSONEGORO KOTA SEMARANG
DISUSUN OLEH :
20101440122081
2023/2024
FORM PENGKAJIAN
I. IDENTIFIKASI
A. PASIEN
Nama : Ny.S
Umur : 59 th
Jenis Kelamin : Perempuan
Status Perkawinan : Menikah
Agama/Suku : Islam/Jawa
Warga Negara : Indonesia
Bahasa yang digunakan : Indonesia/Jawa
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Alamat Rumah : Semarang
Dx. Medik : Hiperglikemia
B. PENANGGUNG JAWAB
Nama : Nn. R
Alamat : Semarang
Hubungan dgn pasien : Cucu
C. RIWAYAT KESEHATAN
1. Keluhan Utama : Keluarga pasien mengatakan pasien
dibawa ke RS dengan keluhan pusing
2. Riwayat Kesehatan Sekarang : Keluarga pasien
mengatakan bahwa pasien mengalami pusing sejak beberapa
hari yang lalu, disertai sesak nafas. Pada saat muncul gejala
pusing dan sesak nafas pasien tidak mau langsung dibawa
ke RS dan pada saat hari sabtu siang saat sakitnya terasa
parah pasien baru mau dibawa ke RS dan masuk ke IGD
pada pukul 11.00 siang dan selang 1 hari pasien masuk ke
ruang nakula 4 pukul 17.00. Setelah dilakukan pemeriksaan
TTV didapatkan hasil
- TD : 161/91 mmHg
- N : 20 x/m
- S : 36 C
- RR : 20 x/m
- SPO2 : 90 % nk
Pasien mengatakan badannya terasa lemas.
3. Riwayat Kesehatan Lalu : Keluarga pasien mengatakan
pasien memiliki riwayat DM.
4. Riwayat Kesehatan Keluarga : Keluarga pasien
mengatakan riwayat DM menurun dari keluarga
Kuantitatif :
Skala Coma Glasgow : . Respon Motorik 6
. Respon Bicara 5
. Respon Membuka Mata 4
Kesimpulan : Kesadaran Penuh
4. Nadi : 84 x/menit
B. ANTROPOMETRI
1. Lingkar Lengan Atas: 27 cm
2. Tinggi Badan : 155 cm Berat Badan: 53 kg
3. I.M.T (Indeks Massa Tubuh) : 53 kg/(155)2 m = 17
Kg/m2 Kesimpulan : Normal
1. Kepala:
- Bentuk : mesosepal, tidak terdapat
benjolan
- Kulit kepala : kulit kepala sehat, bersih
- Rambut :warna rambut hitam dan tidak
bercabang
2. Mata:
- Konjungtiva : Tidak anemis
- Sklera : tidak ikterik
- Kornea : isokor
- Pandangan : Kabur
3. Hidung:
- Kebersihan : Bersih tidak ada sekret
- Cuping : Tidak ada pernapasan cuping
hidung
5555 5555
Keterangan :
Level 0 : mandiri
Level 1 : membutuhkan penggunaan alat bantu
Level 2 : membutuhkan pengawasan orang lain
Level 3 : membutuhkan bantuan orang lain
Level 4 : ketergantungan/tidak berpartisipasi
Kegiatan Level
0 1 2 3 4
Makan dan minum V
Mobilitas V
Aktivitas V
Keterangan :
Level 0 : mandiri
Level 1 : membutuhkan penggunaan alat bantu
Level 2 : membutuhkan pengawasan orang lain
Level 3 : membutuhkan bantuan orang lain
Level 4 : ketergantungan/tidak berpartisipasi
I. POLA REPRODUKSI-SEKSUAL
Di Rumah : Pasien mengatakan sudah mengalami masa
monopause sekitar 4 tahun yang lalu, pasien mempunyai 4
orang anak.
Di RS : Pasien mengatakan sudah mengalami masa
monopause.
D. Terapi
V. ANALISA DATA
No Diagnosa Keperawatan
DK
1
Pola nafas tidak efektif b.d Penurunan energi d.d dispnea, penggunaan otot bantu
napas, pola napas berubah
2
Nyeri akut b.d agen pencedera fisiologis d.d mengeluh nyeri, sulit tidur, tekanan
darah meningkat, pola napas berubah, nafsu makan berubah
R : Kepala
bagian kanan
S:5
T : Hilang
timbul
DO :
TD : 151/100
mmHg
N : 108 x/menit
RR : 22 x/menit
S : 36,2 C
SPO2 : 98 % NRM
DO :
- Monitor kadar
13.00 3 - GDS : 364
glukosa darah
mg/dL
DO :
- Memberi injeksi - Pasien sudah
13.30 3
insulin diberikan
injeksi insulin
DS :
- Pasien
mengatakan
- Mengidentifikasi
pusing sudah
lokasi,
berkurang
karakteristik,
12 P : proses
durasi, frekuensi,
Desember 15.00 2 penyakit Reza
kualitas, intensitas
2023 Q : cekot-cekot
nyeri
R : Kepala
- Mengidentifikasi
bagian kanan
skala nyeri
S:3
T : Hilang
timbul
DS :
- Pasien
mengatakan
- Memonitor pola masih sesak
15.00 1
napas (frekuensi) napas hilang
timbul
DO :
RR : 20 x/menit
DS : -
- Monitor kadar
16.00 3 DO :
glukosa darah
GDS : 364 mg/dL
DO :
TD : 148/84
- Memonitor TTV mmHg
17.00 2,1 - Memasang oksigen N : 101 x/menit
nasal kanul 3 lpm RR : 20 x/menit
S : 36,3 C
SPO2 : 98 % nk
DS :
-
- Memberi injeksi
18.00 3 DO :
insulin
Pasien telah diberi
injeksi insulin
DS :
- Mengidentifikasi - Pasien
lokasi, mengatakan
karakteristik, pusing sudah
13
durasi, frekuensi, berkurang
Desember 15.00 2 Reza
kualitas, intensitas P : proses
2023
nyeri penyakit
- Mengidentifikasi Q : cekot-cekot
skala nyeri R : Kepala
bagian kanan
S:2
T : Hilang
timbul
DO :
TD : 130/80
- Memonitor TTV mmHg
16.00 1,2 - Memonitor pola N : 90 x/menit
napas (frekuensi) RR : 20 x/menit
S : 36,4 C
SPO2 : 99 % nk
- Monitor kadar DO :
17.00 3
glukosa darah GDS : 165 mg/dL
IX. Evaluasi
TANGGAL
NO.DX CATATAN PERKEMBANGAN TTD
/JAM
SOAP DATANG
S:
- Pasien mengatakan kepalanya pusing
P : proses penyakit
Q : cekot-cekot
R : Kepala bagian kanan
11 Desember S:5
2023/ 07.00 1,2,3 T : Hilang timbul Reza
O:
- Pasien tampak lemas
- GDS : 174 mg/dL
- Terpasang Masker oksigen 10 lpm
- TD : 161/91 mmHg
N : 84 x/menit
RR : 24 x/menit
S : 36 C
SPO2 : 97 NRM
A:
- Masalah pola nafas tidak efektif, nyeri akut
dan ketidakstabilan gula darah belum
teratasi
P : Lanjutkan intervensi
- Monitor pola napas (frekuensi, kedalaman,
usaha napas)
- Monitor bunyi napas tambahan (gurgling,
mengi, wheezing, ronkhi kering)
- Posisikan semi fowler atau fowler
- Anjurkan asupan cairan 2L/hari
- Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi,
frekuensi, kualitas, intensitas nyeri
- Identifikasi skala nyeri
- Berikan teknik nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri
- Memonitor TTV
- Jelaskan strategi meredakan nyeri
- Kolaborasi pemberian analgetik, jika perlu
- Monitor kadar glukosa darah, jika perlu
SOAP PULANG
S:
11 Desember
- Pasien mengatakan pusingnya sudah
2023/ 14.00 1,2,3 Reza
sedikit berkurang
WIB
P : proses penyakit
Q : cekot-cekot
R : Kepala bagian kanan
S:4
T : Hilang timbul
- Pasien mengatakan masih sesak
- Pasien mengatakan badannya masih terasa
lemas
- Pasien mengatakan pandangan kedua
matanya kabur
O:
- Pasien tampak lemas
- GDS : 364 mg/dL
- Pasien sudah mendapatkan injeksi insulin
- Terpasang Masker oksigen 10 lpm
- TD : 155/100 mmHg
N : 101 x/menit
RR : 22 x/menit
S : 36,2 C
SPO2 : 98 NRM
A:
- Masalah pola nafas tidak efektif, nyeri akut
dan ketidakstabilan gula darah belum
teratasi
P:
- Monitor pola napas (frekuensi, kedalaman,
usaha napas)
- Posisikan semi fowler atau fowler
- Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi,
frekuensi, kualitas, intensitas nyeri
- Identifikasi skala nyeri
- Berikan teknik nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri
- Memonitor TTV
- Jelaskan strategi meredakan nyeri
- Kolaborasi pemberian analgetik, jika perlu
- Monitor kadar glukosa darah, jika perlu
SOAP DATANG
- Pasien mengatakan masih pusing
P : proses penyakit
Q : cekot-cekot
R : Kepala bagian kanan
S:4
T : Hilang timbul
- Pasien mengatakan masih sesak
- Pasien mengatakan badannya masih terasa
lemas
- Pasien mengatakan pandangan kedua
matanya masih kabur
O:
- Pasien tampak lemas
12 Desember
- Terpasang Masker oksigen 10 lpm
2023/ 14.00 1,2,3 Reza
- TD : 140/169 mmHg
WIB
N : 88 x/menit
RR : 20 x/menit
S : 36 C
SPO2 : 97 nk
A:
- Masalah pola nafas tidak efektif, nyeri akut
dan ketidakstabilan gula darah belum
teratasi
P:
- Monitor pola napas (frekuensi, kedalaman,
usaha napas)
- Posisikan semi fowler atau fowler
- Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi,
frekuensi, kualitas, intensitas nyeri
- Identifikasi skala nyeri
- Berikan teknik nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri
- Memonitor TTV
- Jelaskan strategi meredakan nyeri
- Kolaborasi pemberian analgetik, jika perlu
- Monitor kadar glukosa darah, jika perlu
SOAP PULANG
- Pasien mengatakan pusing sudah
berkurang
P : proses penyakit
Q : cekot-cekot
R : Kepala bagian kanan
S:3
- T : Hilang timbul
- Pasien mengatakan masih sesak
- Pasien mengatakan badannya masih terasa
lemas
12 Desember
- Pasien mengatakan pandangan kedua
2023/ 21.00 1,2,3 Reza
matanya masih kabur
WIB
O:
- Pasien tampak lemas
- Terpasang oksigen nasal kanul 3 lpm
- GDS : 264 mg/dL
- Pasien sudah mendapatkan injeksi insulin
- TD : 148/84 mmHg
N : 101 x/menit
RR : 20 x/menit
S : 36,3 C
SPO2 : 98 % nk
A:
- Masalah pola nafas tidak efektif, nyeri akut
dan ketidakstabilan gula darah belum
teratasi
P:
- Monitor pola napas (frekuensi, kedalaman,
usaha napas)
- Posisikan semi fowler atau fowler
- Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi,
frekuensi, kualitas, intensitas nyeri
- Identifikasi skala nyeri
- Berikan teknik nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri
- Memonitor TTV
- Jelaskan strategi meredakan nyeri
- Kolaborasi pemberian analgetik, jika perlu
- Monitor kadar glukosa darah, jika perlu
SOAP DATANG
- Pasien mengatakan pusing sudah
berkurang
P : proses penyakit
Q : cekot-cekot
R : Kepala bagian kanan
S:3
13 Desember
- T : Hilang timbul
2023/ 14.00 1,2,3 Reza
- Pasien mengatakan masih sesak
WIB
- Pasien mengatakan badannya masih terasa
lemas
- Pasien mengatakan pandangan kedua
matanya masih kabur
O:
- Pasien tampak lemas
- Terpasang oksigen nasal kanul 3 lpm
- TD : mmHg
N : x/menit
RR : 20 x/menit
S : 36C
SPO2 : 99 % nk
A:
- Masalah pola nafas tidak efektif, nyeri akut
dan ketidakstabilan gula darah belum
teratasi
P:
- Monitor pola napas (frekuensi, kedalaman,
usaha napas)
- Posisikan semi fowler atau fowler
- Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi,
frekuensi, kualitas, intensitas nyeri
- Identifikasi skala nyeri
- Berikan teknik nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri
- Memonitor TTV
- Jelaskan strategi meredakan nyeri
- Kolaborasi pemberian analgetik, jika perlu
- Monitor kadar glukosa darah, jika perlu
SOAP PULANG
- Pasien mengatakan pusing sudah
berkurang
P : proses penyakit
13 Desember
Q : cekot-cekot
2023/ 21.00 1,2,3 Reza
R : Kepala bagian kanan
WIB
S:2
T : Hilang timbul
- Pasien mengatakan sesak napas sudah
berkurang
- Pasien mengatakan pandangan kedua
matanya masih kabur
O:
- TD : mmHg
N : x/menit
RR : 20 x/menit
S : 36,3 C
SPO2 : 99 %
A:
- Masalah pola nafas tidak efektif dan nyeri
akut sudah teratasi, ketidakstabilan gula
darah belum teratasi (pasien pulang)
P : Hentikan intervensi