N”
DIAGNOSA HIPERTROPIA PROSTAT
Oleh :
NAMA: MINALDI
NIM : A1C122033
---------------------------------------- ----------------------------------------
MAKASSAR
2022
PENGKAJIAN KMB
I. IDENTIFIKIKASI
A. PASIEN
Nama : Nudo
Umur : 55 tahun
Jenis Kelamin : Laki – Laki
Status Perkawinan : Menikah
Agama/Suku : Islam/Bugis
Warga Negara : Indonesia
Bahasa yang digunakan : Indonesia dan Bugis
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Petani
Alamat Rumah : Desa Polewali Sinjai
Dx. Medik : Hipertropia Prostat
B. PENANGGUNG JAWAB
Nama : Nurbaya
Alamat : Desa Polewali Sinjai
Hubungan dgn pasien : Anak
C. RIWAYAT KESEHATAN
1. Keluhan Utama : nyeri
2. Riwayat Kesehatan Sekarang : Sejak satu minggu pasien Mengatakan
sulit buang air kecil di sertai nyeri, dan
sering bangun tengah malam untuk
buang
air kecil dan di sertai demam yang tinggi
3. Riwayat Kesehatan Lalu : Tidak ada
4. Riwayat Kesehatan Keluarga : Tidak ada
GENOGRAM
X X X X
Keterangan :
: Laki – Laki
: Perempuan
X : Meninggal
↗ : Sakit
Kuantitatif :
4. Pernapasan :
Irama : Reguler Irreguler
5. Nadi : 65 x/i
B. ANTROPOMETRI
1. Lingkar Lengan Atas : 30 cm
2. Tinggi Badan : 167 cm Berat Badan : 50 kg
3. I. M. T (Indeks Massa Tubuh) : 17,9
Kesimpulan : tidak normal
Kesan :
Hypertrophy prostate
Cystitis
Kista ginjal kanan
V. ANALISA DATA
Do :
- Pasien tampak meringis
- pasien tampak sulit tidur
- pasiem tampak napfu
makan berubah
NO DK DIAGNOSA KEPERAWATAN
1 Hipertermia berhubungan dengan Peningkatan laju metabolisme
2 Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisiologis
3 Risiko infeksi berhubungan dengan penyakit kronis
4 Risiko jatuh berhubungan dengan kekuatan otot menurun
VII. INTERVENSI KEPERAWATAN
Diagnosis
No Luaran Intervensi
Keperawatan
1 Hipertermia Termoreguler : Manajemen Hipertermia : L.15506
berhubungan dengan L.14134 Observasi
Peningkatan laju Setelah dilakukan tindakan - Identifikasi penyebab hipotermia ( mis. Dehidrasi, terpapar
metabolisme keperawatan 2x24 jam lingkungan panas)
diharapkan ekspektasi - Minitor suhu tubuh
Termoreguler membaik dengan - Monitor kadar elektrolit
kriteria hasil: - Monitor haluaran urine
- Membaik menggigil - Monitor komplikasi akibat hipertermia
- Membaik pucat Terapeutik
- Membaik suhu tubuh - Sediakan lingkungan yang dingin
- Membaik suhu kulit - Longarkan atau lepaskan pakaian
- Membaik tekanan darah - Berikan cairan oral
Edukasi
- Anjurkan tirah baring
2 Nyeri akut Tingkat Nyeri : Manajemen Nyeri : L.08238
berhubungan dengan L.08066 Observasi
agen pencedera Setelah dilakukan tindakan - Identifikasi, lokasi, karakteristik, durasi,frekuansi, intensitas
fisiologis keperawatan 3x24 jam nyeri.
diharapkan ekspektasi tingkat - Identifikasi skala nyeri.
nyeri menurun dengan kriteria - Identifikasi faktor yang memperberat dan memperingan nyeri
hasil: Terapeutik
- Menurunnya keluhan - Berikan tenik nonfarmokologi untuk mengurangi rasa nyeri. (mis.
nyeri TENS, hypnosis, akupresur, terapi music, biofeedback, terapi
- Menurun meringis pijat, aromaterapi, teknik imajinasi terbimbing, kompres
- Menurun Gelisa. hangat/dingin, terapi bermain).
Edukasi
- Jelaskan penyebab, periode, dan pemicu nyeri
- Jelaskan strategi meredahkan nyeri
- Anjurkan memonitor nyeri secara mandiri
- Ajarkan teknik nonfarmokologis untuk mengurangi rasa nyeri
3 Risiko infeksi Tingkat Infeksi : Pencegahan Infeksi : L.14539
berhubungan dengan L.14137 Observasi
penyakit kronis Setelah dilakukan tindakan - Monitor tanda dan gejala infeksi lokal dan sistematik
keperawatan 3x24 jam Terapeutik
diharapkan ekspektasi menurun - Cuci tangan sebelum dan sesudah kontak dengan pasien dan
tingkat infeksi dengan kriteria lingkungan pasien
hasil: - Pertahankan teknik aseptik pada pasien beresiko tinggi
- Kebersihan tangan Edukasi
menurun - Jelaskan tanda dan gejala infeksi
- Kebersihan badan - Ajarkan cara mencuci tangan dengan benar
menurun
Perawatan kateter urin : L.04164
Observasi
- Monitor kepatenan kateter urine
- Monitor tanda dan gejala infeksi saluran kemih
- Monitor tanda dan gejala obstruksi aliran urin
- Monitor kebocoran kateter, selang dan kantong urine
- Monitor input dan output cairan (jumlah dan karakteristik)
Terapeutik
- Gunakan teknik aseptik selama perawatan kateter urine
- Pastikan selang kateter dan kantung urine terbebas dari lipatan
- Pastikan kantung urine diletakkan di bawah ketinggian kandung
kemih dan tidak dilantai
- Lakukan perawatan perineal (perineal hygiene) minimal 1 kali
sehari
- Lakukan irigasi rutin dengan cara isotonis untuk mencegah
kolonisasi bakteri
- Kosongkan kantung urine jika kantung urine telah terisi
setengahnya
- Ganti kateter dan kantung urine secara rutin sesuai protokol atau
sesuai
Edukasi
- Lepaskan kateter urine sesuai kebutuhan
- Jaga privasi selama melakukan tindakan
4 Risiko jatuh Keseimbangan Dukungan Mobilisasi : L.05173
berhubungan dengan L.05039 Observasi
kekuatan otot Setelah dilakukan tindakan - Identifikasi adanya nyeri atau keluhan fisik lainnya
menurun keperawatan 3x24 jam - Identifikasi toleransi fisik melakukan pergerakan
diharapkan ekspektasi - Monitor frekuensi jantung dan tekanan darah sebelum memulai
meningkat tingkat mobilisasi
keseimbangan dengan kriteria Terapeutik
hasil: - Fasilitasi aktivitas mobilisasi dengan alat bantu (misal. pagar
- Kemampuan duduk tempat tidur)
tampa sandaran - Libatkan keluarga untuk membantu pasien dalam meningkatkan
meningkat pergerakan
- Keseimbangan saat Edukasi
berjalan meningkat - Ajarkan mobilisasi sederhana yang harus dilakukan (misal. duduk
- Keseimbangan saat di tempat tidur, duduk di sisi tempat tidur, pindah dari tempat
berdiri menungkat tidur ke kursi)
VIII. IMPLEMENTASI
Kamar/bet : 12/1
Kosongkan kantung urine jika kantung urine telah Setiap terisi 500cc kosongkan
12.00
terisi setengahnya kantong urin
3 Oktober Hipertermia mengidentifikasi penyebab hipotermia ( mis. Ketidak sesuian lingkungan
2022 berhubungan 09.30 Dehidrasi, terpapar lingkungan panas) peningkatan laju metabolism dan
dengan respon trauma pada saluran kemih
Peningkatan 09.45 Meminitor suhu tubuh Suhu 37.8
laju 10.00 Memonitor kadar elektrolit - Natrium 135 136 – 145
metabolisme mmol/l
- Kalium 4,7 3,5 – 5,1
mmol/l
- Klorida 109 97 – 111
mmol/l
10.15 Memonitor haluaran urine 500 cc/7 jam
Memonitor komplikasi akibat hipertermia - Memberikan konpres air
10.30
hangat
Memberikan cairan oral Pasien di anjurkan minum air yang
10.45
cukup
Menganjurkan tirah baring Pasien harus tidur yang cukup
11.00
3 Oktober Risiko jatuh mengidentifikasi adanya nyeri atau keluhan fisik Pasien mengatakan nyeri pada
09.15
2022 berhubungan lainnya bagian perut bawah
dengan Monitor frekuensi jantung dan tekanan darah TD : 145/81 mmHg
09.30
kekuatan otot sebelum memulai mobilisasi
menurun Fasilitasi aktivitas mobilisasi dengan alat bantu pasien dilengkapi bed tidur dengan
09.45 (misal. pagar tempat tidur) pagar
Kamar/bet : 12/1
TANGGAL/ Diagnosis
CATATAN PERKEMBANGAN (EVALUASI)
JAM Keperawatan
4 okt 2022 Nyeri akut S : pasien mengatakan nyeri perut bawah tembus
berhubungan dengan belakang
14:00 wita agen pencedera O : Keadaan Umum lemas
T : 145/81
fisiologis
N : 112
S : 37,8 OC
P : 20
A : Nyeri skala 4
P : intervensi lanjutan
- Pantau ttv lengkap
- pemantu tingkat nyeri
- memberikan posisi nyaman
- ajarkan teknik relaksasi napas dalam bila
nyeri muncul
- ajarkan relaksasi napas dalam
- kalborasi pemberian analgetik
4 okt 2022 Hipertermia S : pasien mengatakan pola tidur tidak beratur
berhubungan dengan O : keadaam umum lemas
14:00 wita Peningkatan laju - s : 37,8 c
metabolisme - n : 112 /i
A : Hipertermia
P : intervensi lanjutan
- melakukan kompres air hangat
- pemantauan keseimbangan cairan elektrolit
- kalborasi pemberian analgetik
4 okt 2022 Risiko jatuh S : pasien mengatakan aktifitas dibantu oleh
berhubungan dengan keluarga
14:00 wita kekuatan otot menurun O : keadaan umum pasien lemas
A : resiko jatuh
P : intervensi lanjutan
- Kemampuan duduk tampa sandaran
- Keseimbangan saat berjalan
- Keseimbangan saat berdiri
TANGGAL/ Diagnosis
CATATAN PERKEMBANGAN (EVALUASI)
JAM Keperawatan
5 okt 2022 Nyeri akut S : pasien mengatakan nyeri perut bawah tembus
berhubungan dengan belakang
14:00 wita agen pencedera O : Keadaan Umum lemas
T : 145/81
fisiologis
N : 112
S : 37,8 OC
P : 20
A : Nyeri skala 4
P : intervensi lanjutan
- pantauttv lengkap
- ajarkan relaksasi napas dalam
- kalborasi pemberian analgetik
5 okt 2022 Hipertermia S : pasien mengatakan pola tidur tidak beratur
berhubungan dengan
14:00 wita Peningkatan laju O : keadaam umum lemas
metabolisme - s : 37,8 c
- n : 112 /i
A : Hipertermia
P : intervensi lanjutan
6 okt 2022 Nyeri akut S : pasien mengatakan nyeri perut bawah tembus
berhubungan dengan belakang
14:00 wita agen pencedera O : Keadaan Umum lemas
T : 145/81
fisiologis
N : 112
S : 37,8 OC
P : 20
A : Nyeri skala 4
P : intervensi lanjutan
- pantau ttv lengkap
- ajarkan relaksasi napas dalam
6 okt 2022 Hipertermia S : pasien mengatakan pola tidur tidak beratur
berhubungan dengan
14:00 wita Peningkatan laju O : keadaam umum lemas
metabolisme - s : 37,8 c
- n : 112 /i
A : Hipertermia
P : intervensi lanjutan