Anda di halaman 1dari 25

FORMAT ASUHAN KEPERAWATAN

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. M

DENGAN KASUS CA MAMMAE DEXTRA

DI RUANG BEDAH ONKOLOGI LONTARA 3

RSUP Dr. WAHIDIN SUDIROHUSODO MAKASSAR

Unit : Lontara 3 Tanggal Pengkajian : 29/11/2021

Ruang/Kamar : Onkologi/ K7/B4 Waktu Pengkajian : 14.20

Tgl Masuk : 23/11/2021 Jam: 14:37 Auto Anamnese :

Allo Anamnese :

I. IDENTIFIKIKASI
A. PASIEN
Nama : Ny. M
Umur : 57 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Status Perkawinan : Menikah
Agama/Suku : Islam
Warga Negara : Indonesia
Bahasa yang digunakan : Indonesia
Pendidikan : SD Sederajat
Pekerjaan : IRT (ibu rumah tangga)
Alamat Rumah : Dusun pattirolokka wajo
Dx. Medik : Ca Mammae dextra

B. PENANGGUNG JAWAB
Nama : Nurheda
Alamat : wajo
Hubungan dgn pasien : Anak
C. RIWAYAT KESEHATAN
1. Keluhan Utama : Nyeri pada payudara sebelah kanan
PQRST :
P: mobilisasi ditempat tidur
Q: nyeri yang di rasakan tertusuk tusuk
R: dextra
S: skala nyeri 4 (nyeri sedang )
T: hilang timbul lama nyeri 1 menit
2. Riwayat Kesehatan Sekarang : pada saat pengkajian pasien mengatakan
nyeri mulai di rasakan sejak 1 tahun yang lalu di karenakan nyeri pada ca
mammae dextra, pasien tampak meringis, dan pasien tampak gelisah,
pasien juga mengeluh mudah lelah, pasien tampak lemas dan juga
lemah,pasien mengatakan selalu ingin muntah, pasien juga mengatakan
pola tidur berubah selama dirumah sakit dikarenakan nyeri yang dirasakan
pada payudara kanan, anak pasien mengatakan pasien terkadang
berhalusinasi pada pendengaran nya, keluarga pasien juga mengatakan
pasien tidak merasakan BAB pada saat feses keluar begitupun juga pada
saat pampersnya digantikan pasien mengatakan sudah tidak merasakan
ketika fesesnya keluar, feses yang keluar hanya sedikit-sedikit tapi keluar
teruse menerus, pada saat di lakukan pemeriksaan kekuatan otot pasien
mengeluh sulit mengerakkan kaki sebalah kanannya, pasien sudah
menjalani kemoterapi sebanyak 11 kali dimana 10x melalui intravena dan
1x melalui oral.
3. Riwayat Kesehatan Lalu : awal mula kejadian sekitar 2 tahun yang lalu
dimana muncul benjolan seperti kelereng pada payudara pasien, dan
pasien melakukan pemeriksaan di klinik di palopo, riwayat operasi biopsy
di RS jeneponto tanggal 14/7/2020 dengan hasil ca mammae, dan sekitar 1
tahun yang lalu pasien di rujuk dari RS Sawerigading palopo ke RSWS
Makassar dengan kondisi payudara pasien sudah terdapat luka.
4. Riwayat Kesehatan Keluarga : anak pasien mengatakan tidak ada riwayat
penyakit keluarga seperti yang dialami pasien.
Genogram

Generasi I

Generasi II

\
? ? ? ?

Generasi III

? ? ?
? ?
?

? 57

Generasi IV

? ? ? ?
Keterangan :

: Laki-laki

: Perempuan

: Sudah meninggal

: Garis keturunan

: Pasien

Generasi I : kakek dan nenek psudah meninggal

Generasi II : kedua orangtua pasien sudah meninggal

Generasi III : pasien saat ini berumur 57 tahun dan sedang dirawat di Rsup Wahidin

Makassar ruangan lontara 3 onkologi dengan diagnose ca mammae dextra

dan pada saat ini pasien sedang menjalani kemoterapi di rsup Makassar
II. PEMERIKSAAN FISIK
A. TANDA-TANDA VITAL
1. Kesadaran
Kualitatif : Compos Mentis

Kuantitatif :

Skala Coma Glasgow :- Respon Motorik :6


- Respon Bicara :5
- Respon Membuka Mata : 4

Kesimpulan : composmentis

Tekanan Darah : 116/80mmHg

MAP : 92 mmHg

2. Suhu : 36,1 °C Axillar

3. Pernapasan : Frekuensi 20x/menit


Irama : Reguler
Jenis : Dada

4. Nadi : 82 kali per menit

B. ANTROPOMETRI
1. Lingkar Lengan Atas :- cm
2. Tinggi Badan : 141 cm
3. Berat Badan : 31 kg
4. I. M. T (Indeks Massa Tubuh : 15,65 kg/m²

Kesimpulan : hasil 15,65 indeks masa tubuh kurang


C. PEMERIKSAAN FISIK (head to toe)
1. Kepala:
- Bentuk : bentuk kepala bulat, wajah simetris antara kanan dan kiri
- Kulit kepala : kulit kepala tampak bersih dan tidak ada luka
- Rambut : rambut pendek seperti lakilaki
2. Mata:
- Konjungtiva : conjungtiva tidak anemis
- Sklera : tidak terdapat lesi
- Kornea : pergerakan bola mata normal kiri dan kanan
3. Hidung:
- Kebersihan : bersih dan tidak terdapat kotoran pada hidung
- Cuping hidung : tidak ada cuping hidung dan nyeri tekan
4. Telinga : ukuran daun telingan sama dan tidak terdapat serumen
5. Mulut :
- Rongga Mulut : tampak bersih
- Gusi : tampak bersih
- Gigi : tampak kotor
- Mukosa Bibir : tampak kering
6. Leher : tidak ada pembengkakan kelenjar getah bening

7. A. Thorax (Paru-Paru) :
- Inspeksi : tidak ada pergerakan cuping hidung, tidak ada massa lesi
pada hidung, bentuk dada tidak simetris dan tidak menggunakan alat
bantu pernapasan
- Palpasi : terdapat nyeri tekan pada daerah payudara sebelah kanan
- Perkusi: bunyi sonor, batas lambung thympani, batas hepar pekak
- Auskultasi : vesikuler, tidak ada suara tambahan seperti weezing dan
ronkhi
B. Payudara
- Luka : terdapat luka pada payudara sebelah kanan, pada saat
tindakan ganti perban payudara sebelah kanan, luka terlihat basah
mengeluarkan darah dan juga terdapat benjolan-benjolan pada luka
payudara sebelah kanan,
8. Jantung :
- Inspeksi : tidak terdapat sianosis pada bagian ujung ekstremitas dan
bibir, clabing finger normal, tidak terdapat edema, vena jogularis tidak
nampak
- Palpasi : nadi teraba dan kuat, CRT > 2 detik
- Perkusi : bunyi pekak dan tidak ada pembesaran jantung
- Auskultasi : bunyi jantung lup dup, tidak terdapat gangguan pada
katup aorta, pulmonaris dan trikuduspid
9. Abdomen
- Inspeksi : tampak simetris dan sedikit berlemak, tidak terdapat
edema
- Auskultasi : paristaltik usus 25x/menit
- Palpasi : tidak ada nyeri tekan, tidak ada pembesaran hati, dan
tidak ada pembesaran pada perut
- Perkusi : tidak terdapat edema
10. Ektremitas
- Edema : tidak terdapat edema
- Capilary Refill Time : > 2 detik
- Turgor Kulit : tidak terdapat turgor kulit
- Luka : tida terdapat luka di ekstremitas
- Kekuatan Otot :

2222 4444
1111 3333
III. PENGKAJIAN POLA KESEHATAN
A. POLA PERSEPSI KESEHATAN PEMELIHARAHAAN KESEHATAN
Pasien dan keluarganya mengetahui penyakit ketika membawa pasien ke klinik untuk
memeriksa keadaan pasien, dan pasien di rujuk ke RSWS Makassar untuk melakukan
perawatan kemoterapi, perawatan kemotepai dilakukan untuk mengecilkan tumor pada
payudara pasien maka dari itu pasien belum- belum juga dilakukan tindakan operasi, dan
juga keluarga pasien setuju melakukan kemoterapi pada pasien untuk mengecilkan tumor
pada payudara pasien
B. POLA NUTRISI METABOLIK
Di rumah : keluarga pasien mengatakan pola makan dan nafsu makan pasien
baik makanan selalu di habiskan dan makan 3x sehari.
Di Rumah Sakit : keluarga pasien mengatakan pada saat dirumah sakit nafsu makan
pasien menurun meskipun pasien makan 3x sehari tetapi makanan
nya tidak pernah dihabiskan.
C. POLA ELIMINASI
Di rumah : selama dirumah pasien tetap memakai pampers dan di bantu oleh
keluarganya, pola elimansi BAB dan BAK pasien baik BAB 1x1
hari
Di rumah sakit : selama berada di rumah sakit BAK pasien baik, tetapi pada BAB
pasien tidak merasakan jika mengeluarkan feses, fese yang
dikeluarkan sedikit tapi terus menerus dan pasien juga memakai
pampers.

D. POLA AKTIVITAS DAN LATIHAN

Di rumah : pada saat dirumah anak pasien mengatakan pasien tetap


membutuhkan bantuann tetapi masih mampu untuk duduk dan
berjalan, toileting pada saat dirumah anak pasien mengatakan
pasien tetap memakai pampers

Di rumah sakit : pada saat dirumah sakit pasien hanya berbaring ditempat tidur,
aktivitas juga terbatas dikarenakan nyeri dan luka pada payudara
sebelah kanan, kebutuhan toileting pasien memakai pampers
digantikan oleh keluarga dan kebutuhan mandi di mandikan oleh
keluarga atau badan nya di lap lap oleh keluarga terkadang juga
oleh perawat, mobilisasi di tempat tidur membutuhkan
bantuan.dari keluarganya, tangan kanan pasien terasa sakit dan
pasien merasa susah untuk mengankat tangannya, tangan kiri
pasien mampu melawan gravitasi dan sedikit tahanan, dan pada
kaki kiri pasien mampu melawan gravitasi tetapi tidak dengan
tahanan, pada kaki kanan pasien hanya ada sedikit kontraksi

 Level 3 : membuthkan batuan dari orang lain

E. POLA ISTIRAHAT TIDUR


DI Rumah : anak pasien mengatakan pola tidur selama dirumah baik dan juga
tidur 8 jam sehari, pasien juga selalu tidur siang pada saat dirumah
Di Rumah Sakit : pola tidur pasien berubah pada saat dirumah sakit dikarenakan
nyeri yang dirasakanpada payudara kanan dan juga di karenakan
pasien terkadang mendegar suara tetapi tenyata itu hanya
halusinasi pasien saja.

F. POLA PERSEPSI KOGNITIF


Di Rumah : penglihatan pasien jelas, perasa baik,penciuman baik.
Di Rumah Sakit : daya ingat pasien menurun bisa jadi dikarenakan faktor usia,
pasien juga terkadang mendengar sesuatu tapi ternyata itu tidak
ada, tetapi paien masih mampu merasakan nyeri pada payudara
kanan

G. POLA PERSEPSI DAN KONSEP DIRI


Di Rumah : pasien selalu tersenyum dan berkumpul bersama keluarganya,
dan juga bercerita dengan tetangga sekitar
Di rumah sakit : pada saat dirumah sakit pasien terkadang tampak meringis dan
juga hanya berbaring ditempat tidur pasien tampak cemas kontak
mata pasien baik, pasien terkadang berhalusinasi dengan
pendengarannnya.

H. POLA PERAN DAN HUBUNGAN


Di rumah : anak pasien mengatakan pasien berkumpul dengan keluarganya
jika dirumah dan tetap menjaga silaturahmi dengan suadara-
suadara dan keluarga lainnya
Di Rumah Sakit : pada saat dirumah sakit pasien di jaga oleh anaknya dan juga
menantunya suaminya juga terkadang ikut menjaga pasien,
meskipun sakit pasien tetap menjaga silaturahmi

I. POLA REPRODUKSI-SEKSUAL
Di rumah : pasien sudah manepouse
Di Rumah Sakit : pasien sudah manepouse
J. POLA MEKANISME KOPING DAN TOLERANSI TERHADAP STRES
Di rumah : anak pasien mengatakan pada saat dirumah pasien selalu
menonton tv dan juga anak anaknya berkumpul agar pasien merasa
senang dan tidak kesepian
Di Rumah Sakit : pada saat dirumah sakit pasien merasa bosan tetapi anaknya
selalu ada untuk ibunya. Jadi ibunya tidak merasa kesepian.

K. POLA SISTEM NILAI KEPERCAYAAN


Di rumah : pada saat dirumah pasien menjalani ibadah sholat
Di rumah sakit : tetapi pada saat dirumah sakit pasien mengatakn tidak menjalani
ibadah dikarenakan terkadang merasakan nyerinya sehingga iya
tidak mampu untuk melaksanakan ibadah

Keterangan : dari hasil dilakukan pengkajian pola kesehatan yang mengalami perubahan
pada saat dirumah dan dirumah sakit adalah :

a. Pola nutrisi metabolik


b. Pola eliminasi
c. Pola akitivitas dan latiahn
d. Pola istirahat tidur
e. Pola persepsi kognitif
f. Pola persepsi dan konsep diri
g. Pola system nilai kepercayaan
IV. DATA PENUNJANG
A. PEMERIKSAAN LABORATORIUM
Pemeriksaan Laboratorium tanggal 18 November 2021

Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Normal


WBC 25,0 10̂3/ul 4.00 -10.00
RBC 3.28 10̂6/ul 4.00 - 6.00
HGB 10.7 Gr/dl 12.0 -16.0
HCT 32 % 37.0 - 48.0
MCV 97 fL 80.0 – 97.0
MCH 33 Pg 26.5 – 33.5
MCHC 34 Gr/dl 31.5 – 35.0
PLT 144 10̂3/ul 150 – 400
RDW-CV 10.0 Fl 10.0-15.0
PDW 10.6 Fl 10.0 – 18.0
MPV 9.8 % 6.50 – 11.0
P.LCR % 13.0 – 43.0
PCT 0.00 % 0.15 – 0.50
NEUT 80.7 % 52.0 – 75.0
LYMPH 10.8 % 20.0 – 40.0
MONO 5.9 10̂3/ul 2.00 – 8.00
EO 2.4 10̂3/ul 1.00 – 3.00
BASO 0.04 10̂3/ul 00.0 – 0.10

B. PEMERIKSAAN FOTO RONTGEN


Tanggal pemeriksaan 25 oktober 2021 jam 11:14:57
Hasil kesan :
- lesi intraaxial lobus frontalis dextra sesuai gambaran tumor metastasis
- deviasi septum nasi
C. PEMERIKSAAN PATOLOGI ANATOMI
No Tanggal Kesimpulan
1. 03 november 2020 Invasive carcinoma
mammae, no special type,
who grade II icd-o: C50.9-
8500/3
2. 30 agustus 2021 Ekspresi protein :
ER : negative
PR : negative
HER-2/NEU : positif
KI-67: high
D. TERAPI
No Obat Dosis Cara pe mberian
.
1. Cairan Nacl 0,9% 500ml/20tpm Intravena
2. Ceftriaxone 1 amp Intravena
3. Omeprazole 4mg/1 amp Intravena
4. Ketorolac 30mg/8 jam Intravena
5. Allopurinol 600mg/12 jam Oral
6. Tykerb 250mg/12 jam Oral
7. Capecitabine 500mg/12 jam Oral
8. MST 10 mg/tablet Oral

V. ANALISA DATA

No HARI, DATA ETIOLOGI MASALAH TTD


. TGL MAHASI
SWA
1. Senin, DS : Benjolan Nyeri kronis
29/11/ 2021 - pasien mengatakan payudara
nyeri pada payudara
kanan sejak 1 tahun
yang lalu
- pasien mengatakan pola
tidur pasien berubah Sel kanker
dikarenakan nyeri yang menekan
dirasakan jaringan
- PQRST :

P: mobilisasi ditempat
tidur
Q: tertusuk tusuk Penekanan
R: dextra serabut saraf
S: skala nyeri 4 (nyeri
sedang )
T: hilang timbul lama
nyeri 1 menit
DO : Stimulasi saraf
- Pasien tampak meringis nyeri
- Pasien tampak gelisah

Sensasi nyeri
dijalankan
melalui serabut
saraf sensorik

Saraf motoric

Nyeri
dipersepsikan

Nyeri
2. Senin, DS : Kekuatan otot Gangguan
29/11/2021 - pasien mengeluh sulit menurun mobilitas
mengerakkan kaki fisik
kanannya.
- Pasien mengatakan
nyeri saat mengangkat
atau menggerakkan Fisik lemah
tangan kanannya
DO :
- Pasien tampak lemah
- Pasien di bantu oleh
keluarga nya ketika Gerakan
ingin melakukan terbatas dan
mobilisasi di tempat nyeri saat
tidur bergerak

2222 4444
1111 3333
Ganggaun
mobilitas fisik
3 Senin, DS : Penurunan Inkontinesia
29/11/2021 - pasien mengatakan tonus otot fekal
tidak merasakan jika
feses nya keluar
DO :
- Pada saat pasien di
gantikan pampersnya Tidak mampu
pasien nampak mengontrol
mengeluarkan feses pengeluaran
sedikit-sedikit tapi terus feses
menerus
- Feses bau
Feses bewarna kuning
Feses padat
Inkontinensia
fekal

4 Senin DS: Kelemahan Defisit


29/11/2021 - Pasien tidak mampu perawatan
untuk ke kamar mandi diri
DO :
- Pasien di mandikan di Tidak mampu
atas tempat tidur ke toilet,
- Pasien di bantu oleh mandi dan
keluarganya jika ingin berhias secara
memakaikan baju mandiri
- Pasien juga memakai
pampers dan
keluarganya yang
membantu Defisit
membersihakannya perawatan diri
- Gigi tampak kotor

VI. DIAGNOSA KEPERAWATAN (Sesuai Prioritas Masalah)

NO DIAGNOSA KEPERAWATAN
DK
1. Nyeri kronis berhubungan dengan tumor (D.0078)

2. Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan penurunan kekuatan


otot (D.0054)
3. Inkontinensia fekal berhubungan dengan penurunan tonus otot
(D.0041)
VII. INTERVENSI KEPERAWATAN

Tujuan (SMART) :

Diagnosa Kriteria hasil Intervensi


Nyeri kronis Tujuan : setelah dilakukan Intervensi utama :
b.d tumor tindakan keperawatan Manajemen nyeri
selama 3x 24 jam diharapkan Observasi :
tingkat nyeri menurun a. Identifikasi
Kriteria hasil : lokasi,karakteristik,durasi,frekuensi,kua
1. Keluhan nyeri litas nyeri
menurun b. Identifikasi skala nyeri
2. Meringis menurun c. Identifikasi faktor yang memperberat
3. Kesulitan tidur dan memperingan nyeri
menurun d. Monitor efek samping penggunaan
4. Gelisah menurun analgetik
Teraupetik :
a. Berikan terapi non farmakologi untuk
mengurangi rasa nyeri ( pengaturan
posisi, terapi bermain, terapi music,
tehnik relaksasi napas dalam)
b. Fasilitasi istirahat dan tidur
c. Pertimbangkan jenis dan sumber nyeri
dalam pemilihan strategi meredakan
nyeri
Edukasi :
a. Jelaskan penyebab, periode, dan pemicu
nyeri
b. Jelaskan strategi meredakan nyeri
c. Anjurkan menggunakan anlagetik
secara tepat
d. Ajarkan teknik nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri
Kolaborasi :
a. Kolaborasi pemberian anlagetik , jika
perlu

Gangguan Tujuan :
mobilitas fisik Setelah dilakukan tindakan Intervensi utama
b.d keperawatan 3x24 jam, Dukungan mobilisasi
penurunan diharapkan mobilitas fisik Observasi :
kekuatan otot meningkat a. identifikasi adanya nyeri atau keluahan
Kriteria hasil : fisik lainnya
1. pergerakan b. identifikasi toleransi fisik melakukan
ekstermitas pergerakan
meningkat teraupetik
2. kekuatan otot a. fasilitasi melakukan mobilisasi dengan
meningkat alat bantu (mis pagar tempat tidur )
b. libatkan keluarga untuk membantu
pasien dalam meningkatkan pergerakan
edukasi
a. jelaskan tujuan dan prosedur mobilisasi
b. anjurkan melakukan mobilisasi dini
c. ajarkan sederhana yang harus dilakukan
( duduk di tempat tidur )
Inkontinensia Tujuan : Intervensi utama :
fekal b.d Setelah dilakukan tindakan Latihan eliminasi fekal
penurunan keperawatan 3x24 jam, Observasi
tonus otot diharapkan kontinensia fekal a. Monitor paristaltik usus secara teratur
membaik Teraupetik
Kriteria hasil : b. Anjurkan waktu yang konsisten untuk
1. Pengontrolan buang air besar
pengeluaran feses
c. Ubah program latihan eliminasi fekal
membaik
jika perlu
Edukasi
a. Anjurkan asupan cairan yang adekuat
untuk sesuai kebutuhan
b. Anjurkan olahraga sesuai teleransi
Kolaborasi
a. Kolaborasi penggunaan suposutoria jika
perlu

VIII. IMPLEMENTASI
Nama/Umur : Ny.M/ 57 Thn

Ruang/Unit : Lontara 3 Onkologi

TGL DK JAM IMPLEMENTASI RESPON PASIEN TTD,


NAMA
29/11/ Nyeri 16.00 mengidentifikasi skala - Pasien mampu
2021 kronis b.d nyeri merespon dengan
tumor baik

17.00 menganjurkan tehnik - Pasien memahami


relaksasi napas dalam dan arahan yang
pengaturan posisi diberikan

18.00 memberikan obat - Pasien memahami

analgetik penggunaan
obat/pasein merasa
lebih baik jika
diberikan obat

Gangguan 18.00 Melibatkan keluarga - keluarga pasien


mobilitas untuk membantu pasien mampu memahami
fisik b.d dalam meingkatkan dan membantu
penurunan pergerakan pasien dalam
kekuatan meningktakn
otot pergerakan di tempat
tidur
- Pasien mampu
memahami yang
sudah di jelaksan
pasien terkadang
19.00 Mengfasilitasi melakukan terlihat memegang
mobilisasi dengan alat pagar tempat tidur
bantu pagar tempat tidur tapi belum mampu
memobilisasi
gerakan badannya
Selasa Inkontinen 17.00 Menganjurkan waktu - Pasien dan
30/11/ sia fekal yang konsisten untuk keluarganya
21 b.d buang air besar memahami waktu
penurunan yang bagus untuk
tonus otot buang air besar dan
pasien masih tidak
merasakan jika ingin
BAB

IX. EVALUASI KEPERAWATAN

Nama/Umur : Ny.M/ 57 THN


Ruang/Unit : lontara 3 bedah onkologi

TANGGAL/JA CATATAN PERKEMBANGAN TTD,


DK
M (EVALUASI) NAMA
29 November Nyeri kronis 1. Pada hari pertama
2021 b.d tumor S : pasien mengatakan masih
Jam 17.00 merasakan nyeri pada payudara
kanan
O : skala nyeri 3 dengan
menggunakan metode NRS
Pasien masih tampak meringis
A : masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
- Kaji skala nyeri
- Identifikasi faktor
pencetus nyeri

2. S : pasien mengatakan masih


Gangguan belum mampu untuk melakukan
mobilitas fisik mobilisasi sendiri
b.d penurunan O : keluarga pasien sangat
kekuatan otot membantu dalam mobilisasi
pasien
A: dukungan mobilisasi teratasi
sebagian
P : lanjutkan intervensi
- Anjurkan mobilisasi
sederhana dengan duduk
30 Inkontinesia 1. S : pasien mengatakan masih
november2021 fekal b.d belum merasakan jika BAB nya
17.00 penurunan keluar
tonus otot O : BAB pasien keluar terus
menerus ketika popok di ganti
dan pasien sama seklai tidak
merasakannya
A : Masalah belum teratasi
P : lanjutkan intervemsi
\ - Menganjurkan waktu
yang konsisten untuk
buang air besar

Nyeri kronis 2. S : pasien mengatakan merasa


18.20 b.d tumor lebih baik jika sudah diberikan
obat anti nyeri (ketorolac/MST)
O: Skala nyeri 2 dengan
menggunakan metode NRS
A: Masalah belum teratasi
P : lanjutkan intevensi
- Kaji skala nyeri
- Identifikasi faktor
pencetus nyeri
- Berikan terapi
nonfarmakologi

Gangguan 3. S: Pasien mengatakan masih


mobilitas fisik belum mampu melakukan
19.00 b.d penurunan mobilisasi bila tanpa bantuan
kekuatan otot orang
O : pasien hanya berbaring saja
di tempat tidur
A: gangguan mobilitas belum
teratasi
P: lanjutkan intervensi
- Berikan latihan
sederhana kepada pasien
dengan cara melatih
duduk
01 Desember
2021 Inkontinesia S: keluarga pasien mengatakan
10.20 fekal b.d pasien tidak merasakan
penurunan pengeluaran fesesnya, begitu
tonus otot juga dengan pasien mengatakan
tidak merasakan apapun jika
fesesnya keluar
O: pada saat popok di ganti feses
terlihat keluar secara terus
menerus dan pasien tidak
merasakan apapun
A: Masalah belum teratasi
P : lanjutkan intervensi
- Anjurkan waktu yang
konsisten unutk buang air
besar

Gangguan S : Pasien mengatakan bisa


mobilitas fisik menggerakkan kakinya sedikit
11.00 b.d penurunan saja btetapi belum mampu
kekuatan otot mengangkat tangan kanannya
O: pada saat memfelsikan
kakinya pasien tetap di bantu
oleh keluarga atau perawat
A: masalah belum teratasi
P : lanjutkan intervensi
- Berikan latihan
sederhana kepada pasien
dengan cara duduk/
mobilisasi di tempat tidur
02 desember 2021 Nyeri kronis S : Pasien mengatakan tidak merasakan
10.00 b.d tumor nyeri jika sudah diberikan obat anti
nyeri
O:
- skala nyeri 2 (nyeri
ringan )
- Pasien di berikan obat
pereda nyeri untuk
pulang
A: masalah belum teratasi
P: intervensi di hentikan pasien karena
pasien di ijinkan pulang dan lanjut tahap
kemoterapi oral di rumah

S: keluarga pasien mengatakan pasien


Inkontinesia masih belum merasakan jika iya BAB
10.10 fekal b.d O: BAB pasien masih keluar terus
penurunan menerus pada saat di tanyakan kepada
tonus otot pasien iya memang masih belum
merasakannya jika feses keluar
A: masalah belum teratasi
P : intervensi di hentikan, pasien di
ijinkan pulang dan lanjut tahap
kemoterapi oral dirumah
S : pasien mengatakan masih susah
untuk melakukan mobilisasi di tempat
11.00 Gangguan tidur
mobilitas fisik O: Pasien terlihat di bantu oleh
b.d penurunan keluarganya jika ingin melakukan
otot sesuatu begitupula pada saat pasien
ingin di pindahkan dari tempat tidur ke
mobil pasien di angkat oleh keluargnya
A: masalah belum teratasi
P: intervensi di hentikan, pasien di
ijinkan pulang dan lanjut tahap
kemoterapimoral dirumah

ASUHAN KEPERAWATAN
PADA NY.M DENGAN KASUS CA MAMMAE DEXTRA
DIRUANGAN LONTARA 3 ONKOLOGI
RSUP Dr.WAHIDIN SUDIROHUSODO MAKASSAR
Disusun dalam rangka memenuhi tugas

state KMB (Keperawatan Medical Bedah)

RENA JULIANA

NIM : A1C121024

CI LAHAN CI INSTITUSI

(..................................) (................................)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS

FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN

UNIVERSITAS MEGAREZKY

2021

Anda mungkin juga menyukai