1. Identitas Klien
Nama : Tn. A
Umur : 67 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Alamat : Jl. A ottong lamogo
Pekerjaan : Tidak Bekerja
No RM : 961039
Tanggal Masuk : 05/01/2022
Jam Masuk Rs : 06:36:19 Wita
Tanggal Pengkajian : 05/01/2022
Diagnosa Medis : EFUSI Pleura
tindakan Pra Hospital
Pasien dipasangkan Drain
2. Triage
a. Keluhan Utama: pasien mengatakan nyeri dada kiri
b. Riwayat keluhan Utama: pasien mengatakan pasien lemah, terlihat pasien
mengeluh nyeri dada sebelah kiri pasien mengatakan nyeri dirasakan sejak 2
minggu yang lalu tembus belakang, pasien mengatakan sesak napas disertai
nyeri dada sebelah kiri seperti tertusuk tusuk skala nyeri 3 pasien terpasang
drain berisi cairan yang ada di paru dan saat ini sedang di rawat di IGD Non
Bedah RSWS
c. TTV
TD: 110/70 mmHg N: 87x/menit P: 20x menit S: 36 ˚C
d. Berat Badan: 50 kg
3. Pengkajian Primer
a) Airway: Jalan nafas paten, tidak ada obstruksi jalan nafas, tidak ada suara
nafas tambahan.
b) Breathing: Gerakan dada simetris, irama nafas normal, pola nafas teratur,
tidak ada retraksi otot dada, sesak nafas, frekuensi nafas 20x/menit.
c) Circulation: Nadi teraba, tidak ada isanosis, CRT <2 detik, tidak ada
perdarahan.
d) Disability / Neurology
Respon waspada, GCS: E: 4 V:5 M: 6, kesadaran compos mentis, pupil
isokor, refleks cahaya ada.
e) Exposure
Deformitas: Tidak ada
Contusio: Tidak ada
Abrasi: Tidak ada
Penetrasi: Tidak ada
Laserasi: Tidak ada
Edema: Tidak ada
4. Pengkajian Sekunder
a) Kepala: Bentuk kepala bulat, tidak ada nyeri tekan, tidak ada luka.
b) Mata: Simetris, konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik
c) Hidung: Simetris, bersih
d) Telinga: Simetris, bersih tidak ada serumen
e) Mulut: Bersih, bibir simetris, tidak ada sianosis, mukosa bibir kering
f) Leher: Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid
g) Thorak:
- Inspeksi : Pengembangan dada kanan dan kiri simetris
- Palpasi : terdapat nyeri tekan dada kiri
- Perkusi : Sonor / redup
- Auskultasi : Vesikuler
j) Abdomen:
- Inspeksi :Simetris ,tidak ada luka
- Auskultasi : Terdengar peristaltic (+) 20x / menit
- Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
- Perkusi : Tympani
f) Jantung :
- Inspeksi : Ictus cordis tidak tampak
- Palpasi : Ictus cordis tidak teraba
- Perkusi : Pekak
- Auskultasi : BJ I dan II terdengar
g) Ekstremitas
a) Atas: Tidak ada odema dan lesi
b) Bawah: Tidak ada edema, lesi dan lecet, terpasang infus RL 20 tpm
di tangan sebelah kanan
c) Kekuatan otot
4 5
5 5
5. Pemeriksaan Penunjang
6. Terapi Medikasi
- NaCl 20 tetes/menit
- Ranitidine 50 mg/12 jam/Intravena
- paracetamol
7. Analisa Data
a) Klasifikasi Data
Data Subyektif Data Obyektif
- Pasien mengatakan nyeri dada DO :
daerah kiri - Ku : lemah
- Pasien mengatakan sebelumnya di - Pasien terlihat meringis
rawat di rs soppeng - Pasien terlihat gelisah
- Pasien mengatakan tidurnya PQRST :
terganggu selama sakit di - P : Nyeri terjadi karena
karenakan nyeri adanya efusi pleura
- Q : tertusuk – tusuk
- R : nyeri di rasakan pada
dada
- S : skala nyeri 4 (nyeri
sedang)
- T : nyeri di rasakan hilang
timbul
b) Analisa Data
No Data Penunjang Masalah
Keperawatan
1. DS : Nyeri akut
- Pasien mengatakan nyeri dada daerah
kiri
- Pasien mengatakan sebelumnya di
rawat di rs soppeng
- Pasien mengatakan tidurnya
terganggu selama sakit di karenakan
nyeri yang dirasakan
DO :
- Ku : lemah
- Pasien terlihat meringis
- Pasien terlihat gelisah
PQRST :
- P : Nyeri terjadi karena adanya efusi
pleura
- Q : tertusuk – tusuk
- R : nyeri di rasakan pada dada
- S : skala nyeri 4 (nyeri sedang)
- T : nyeri di rasakan hilang timbul
2. DS : Gangguan
- pasien mengatakan tidak mampu untuk mobilitas fisik
duduk (D.0054)
- pasien mengatakan tidak mampu untuk
berjalan
DO :
- Pasien di bantu oleh anak ketika
mengganti pakaian
- Pasien terlihat tidak mampu duduk
- Pasien terlihat lemah
- Pasien terlihat membutuhkan bantuan
orang jika ingin melakukan sesuatu
4 5
5 5
8. Diagnosis Keperawatan
No Diagnosa Keperawatan Prioritas
1. Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisiologis (D.0077)
2. Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan ketidakbugaran fisik
(D.0054)
A. Intervensi Keperawatan
Terapeutik :
1. Berikan teknik non
farmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri (terapi
music,aromaterapi,kompres
hangat /dingin, relaksasi nafas
dalam)
2. Control lingkungan yang
memperberat rasa nyeri (suhu
ruangan,pencahayaan,kebisinga
n)
3. Fasilitasi istirahat dan tidur
4. Pertimbangkan jenis dan
sumber nyeri dalam pemilihan
startegis meredakan nyeri
Edukasi :
1. Jelaskan penyebab,periode dan
pemicu nyeri
2. Jelaskan statergi meredekan
nyeri
3. Anjurkan monitor meredakan
nyeri secara mandiri
4. Anjurkan menggunakan
analgetik secara tepat
Kolaborasi :
Kolaborasi pemberian analgetik,jika
perlu
2. Gangguan Tujuan : Intervensi utama
mobilitas fisik Setelah dilakukan
Dukungan mobilisasi
b.d tindakan keperawatan
ketidakbugaran 1x8 jam, diharapkan Observasi :
fisik mobilitas fisik
a. identifikasi adanya nyeri atau
meningkat
keluahan fisik lainnya
Kriteria hasil :
b. identifikasi toleransi fisik
1. pergerakan
melakukan pergerakan
ekstermitas
cukup meningkat teraupetik
(4)
a. fasilitasi melakukan mobilisasi
2. kelemahan fisik
dengan alat bantu (mis pagar
cukup menurun
tempat tidur )
(4)
b. libatkan keluarga untuk
membantu pasien dalam
meningkatkan pergerakan
edukasi
PPNI (2018). Standar Luaran Keperawatan Indonesia: Definisi dan Kriteria Hasil
Keperawatan, Edisi 1. Jakarta: DPP PPNI.