Anda di halaman 1dari 22

RESUME ASUHAN KEPERAWATAN

PASIEN DENGAN FRAKTUR FEMUR TERTUTUP

DI RUANGAN LONTARA 4 ORTHOPEDI RSUP.WAHIDIN SUDIROHUSODO

1. Nama inisial : Ny.M

2. Tempat/tanggal lahir (Umur) : Rantepao 12-1-1945

3. Jenis Kelamin : perempuan

4. Diagnosa medis : CLOSED FRAKTUR NECK FEMUR

5. Status perkawinan : Janda

6. Jumlah anak :4

7. Agama/Suku : Kristen

8. Warga Negara : Indonesia

9. Bahasa yang digunakan : Indonesia

10. Pendidikan : SMP

11. Pekerjaan : IRT

12. Alamat : Jln Tanjung Dapura

KELUHAN UTAMA : Nyeri pada pinggul kanan

KELUHAN PENYAKIT SEKARANG : Pasien sedang mengambil barang diatas lemari

tiba-tiba kehilangan keseimbangan dan terjatuh kearah kanan dan bokong membentur lantai,

setelah jatuh pasien tidak dapat berjalan Karena nyeri.


ANALISA DATA
NO DATA MASALAH ETIOLOGI

Data Subjektif:
- Klien mengatakan nyeri paha sebelah
kanan hilang timbul
- Klien mengatakan sulit tidur
- Klien mengatakan tidak bisa
melakukan aktifitas tanpa bantuan
orang lain
- Klien mengatakan nyeri pada saat
bergerak
- Pengkajian nyeri
P : Nyeri pada pinggul
Q : Nyeri seperti tertusuk tusuk
R : Nyeri tekan pada pada paha Kerusakan Jaringan
sebelah kanan
S : Skala nyeri 4 (Sedang) Nyeri Akut Nyeri Akut
T : Hilang timbul, + 15 menit

Data Objektif:
- Klien nampak lemah
- Klien nampak meringis
- Klien Nampak terpasang kateter
- Klien nampak gelisah
- Tanda tanda Vital
TD: 170/80 mmHg
Nadi: 90 x/menit
RR: 20 x/menit
Suhu: 36,5oC
TB: 150 cm
BB: 56 Kg
Data Subjektif :
- Klien mengatakan tidak bisa
melakukan aktifitas tanpa bantuan
orang lain
- Klien mengatakan nyeri paha sebelah
kanan hilang timbul Gangguan
- Klien mengatakan sulit tidur Muskuloskeletal
- Klien mengatakan tidak bisa
melakukan aktifitas tanpa bantuan
orang lain
Data objektif
Gangguan
- Klien Nampak terpasang kateter
Mobilitas
- Klien nampak gelisah
Fisik
- Tanda tanda Vital
TD: 170/80 mmHg
Nadi: 90 x/menit
RR: 20 x/menit
Suhu: 36,5oC
TB: 150 cm
BB: 56 Kg
- Uji Kekuatan Otot : 5 5
1 5

Data Subjektif Gangguan


- Klien mengatakan sulit tidur pola tidur
- Klien mengatakan tidak bisa
melakukan aktifitas tanpa bantuan
orang lain Nyeri
- Klien mengatakan Pola tidur berubah
Data Objektif
- Klien nampak lemah
- Klien nampak meringis
- Klien nampak gelisah
- Tanda tanda Vital
TD: 170/80 mmHg
Nadi: 90 x/menit
RR: 20 x/menit
Suhu: 36,5oC
TB: 150 cm
- BB: 56 Kg

Diagnosis
Intervensi Keperawatan
NO Keperawatan
SLKI SIKI
D.0077 Setelah dilakukan Manajemen nyeri
Nyeri Akut tindakan keperawatan (I.08238)
berhubungan dengan selama 1x 24 jam Observasi
agen cedera fisik (L.08063) 1. Indentifikasi lokasi,
yang ditandai dengan: diharapkan tingkat nyeri karakteristik, durasi,
DS : berkurang dengan kriteria frekuensi, kualitas,
- Klien mengatakan hasil: intesitas nyeri
nyeri paha sebelah a. Keluhan nyeri menurun 2. Identifikasi skala nyeri
kanan hilang timbul b. Meringis menurun 3. Identifikasi respon nyeri
- Klien mengatakan c. Frekuensi nadi non verbal
nyeri pada saat membaik 4. Identifikasi factor yang
bergerak d. Pola napas membaik memperberat dan
- Pengkajian nyeri e. Tekanan darah memperingan nyeri
P : Nyeri pada membaik 5. Identifikasi pengaruh
pinggul f. Pola tidur membaik nyeri pada kualitas hidup
Q : Nyeri seperti g. Nafsu makan membaik 6. Monitor efek samping
tertusuk tusuk dari penggunaan
R : Nyeri tekan analgetik
pada pada paha Terapeutik
sebelah kanan 7. Berikan teknik
S : Skala nyeri 4 nonfarmakolgis untuk
(Sedang) mengurangi rasa nyeri
T : Hilang timbul, + ( mis. TENS, hypnosis,
15 menit akupresur, terapi music,
DO : biofeedband, terapi pijat,
- Klien Nampak aromaterapi, teknik
terpasang kateter imajinasi terbimbing,
- Klien nampak kompres air
gelisah hangat/dingin, terapi
- Tanda tanda bermain)
Vital 8. Kontrol lingkungan yang
TD: 170/80 mmHg memperberat rasa nyeri
Nadi: 90 x/menit (mis. suhu ruangan,
RR: 20 x/menit pencahayaan,
Suhu: 36,5oC kebisingan)
TB: 150 cm 9. Fasilitasi istirahat tidur
BB: 56 Kg 10.Pertimbangkan jenis dan
sumber nyeri dalam
pemeliharaan strategi
meredakan nyeri
Edukasi
11. Jelaskan penyebab,
periode dan pemicu
nyeri

12. Jelaskan strategi


meredakan nyeri

13. Anjurkan monitor nyeri


secara mandiri

14. Anjurkan menggunakan


analgetik secara tepat

15. Ajarkan teknik


nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri

Kolaborasi
16. Kolaborasi pemberian
analgetik, jika perlu

D.0054 Setelah dilakukan Pembidaian (I.05180)


Gangguan mobilitas tindakan keperawatan Observasi
Fisik berhubungan selama 1x 24 jam 1. Identifikasi
dengan gangguan (L.05047) kebutuhan dilakukan
muskuloskeletal Diharapkan mobilisasi pembidaian
Yang di tandai dengan terpenuhi dengan (mis.fraktur,
DS : Kriteria Hasil dislokasi)
- Klien mengatakan a. Kemudahan dalam 2. Monitor bagian
tidak bisa melakukan melakukan distal area cedera
aktifitas tanpa aktifitas sehari- 3. Identifikasi material
bantuan orang lain hari meningkat bidai yang sesuai
- Klien mengatakan b. Kecepatan berjalan Terapeutik
nyeri paha sebelah meningkat 1. Tutup luka terbuka
kanan hilang timbul c. Tekanan darah dengan balutan
- Klien mengatakan menurun 2. Atasi perdarahan
sulit tidur sebelum bidai di
DO : pasang
- Klien Nampak 3. Minimalkan
membatasi pergerakan, terutama
gerakan pada bagian yang
- Uji Kekuatan Otot : 5 5 cedera
1 5 4. Berikan bantalan
- (padding) pada bidai
5. Imobilisasi sendi di
atas dan dibawah
area cedera
6. Topang
kakimenggunakan
penyangga kaki
(footboard),jika
tersedia
7. Tempatkan
ekstremitas yang
cedera dalam posisi
fungsional, jika
memngkinkan
8. Pasang bidai pada
posisi tubuh seperti
saat ditemukan
Edukasi
1. Jelaskan tujuan dan
langkah-langkah
prosedur sebelum
pemasangan bidai
2. Jelaskan tanda dan
gejala sindrom
kompartemen
3. Anjurkan membatasi
gerak pada area
cedera
D.0055 Setelah dilakukan Manajemen nyeri
Gangguan Pola tidur tindakan keperawatan (I.08238)
berhubungan dengan selama 1x 24 jam Observasi
status kenyaman (L.08064) 1. Indentifikasi lokasi,
ditandai dengan Diharapkan Pola tidur karakteristik, durasi,
DS : Membaik dengan Kriteria frekuensi, kualitas,
- Klien mengatakan Hasil intesitas nyeri
sulit tidur 1. Pola tidur 2. Identifikasi skala
- Klien mengatakan meningkat nyeri
tidak bisa melakukan 2. Merintih menurun 3. Identifikasi respon
aktifitas tanpa 3. Keluhan Sulit nyeri non verbal
bantuan orang lain Tidur Menurun 4. Identifikasi factor
- Klien mengatakan 4. Kebebasan yang memperberat
Pola tidur berubah melakukan ibadah dan memperingan
DO rileks meningkat nyeri
- Klien tidak 5. Identifikasi
dapat tidur pengaruh nyeri pada
secara teratur kualitas hidup
- Klien Nampak 6. Monitor efek
gelisah samping dari
- Klien Nampak penggunaan
meringis analgetik
Terapeutik
1. Berikan teknik
nonfarmakolgis
untuk mengurangi
rasa nyeri ( mis.
TENS, hypnosis,
akupresur, terapi
music, terapi teknik
nafas dalam
biofeedband, terapi
pijat, aromaterapi,
teknik imajinasi
terbimbing, kompres
air hangat/dingin,
terapi bermain)
2. Kontrol lingkungan
yang memperberat
rasa nyeri (mis. suhu
ruangan,
pencahayaan,
kebisingan)
3. Fasilitasi istirahat
tidur
4. Pertimbangkan jenis
dan sumber nyeri
dalam pemeliharaan
strategi meredakan
nyeri
Edukasi
1. Jelaskan penyebab,
periode dan pemicu
nyeri

2. Jelaskan strategi
meredakan nyeri

3. Anjurkan monitor
nyeri secara mandiri

4. Anjurkan
menggunakan
analgetik secara tepat

5. Ajarkan teknik
nonfarmakologis
untuk mengurangi
rasa nyeri

Kolaborasi
Kolaborasi pemberian
analgetik, jika perlu
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

HARI/TANGGAL DIAGNOSA IMPLEMENTASI DAN HASIL


KEPERAWATAN
Selasa 7 Desember Nyeri Akut b/d Manajemen nyeri
2021 agen pencendera Observasi
fisik 1. Mengidentifikasi lokasi, karakteristik,
durasi, frekuensi, kualitas, intesitas
nyeri
Hasil:
- Pengkajian nyeri
P : Nyeri Pada pinggul kanan
Q : Nyeri seperti tertusuk tusuk
R : Nyeri tekan pada area paha kanan
S : Skala nyeri 4 (Sedang)
T : Hilang timbul, + 15 menit
2. Mengidentifikasi faktor yang
memperberat dan memperingan nyeri
Hasil: Klien mengatakan nyeri setiap 4-
5 jam sesudah minum obat. Nyeri
berkurang ketika minum obat dan
beristirahat sampai tertidur
Terapeutik
3. Memberikan teknik nonfarmakologis
untuk mengurangi rasa nyeri
Hasil: Klien melakukan teknik relaksasi
napas dalam dan pengalihan perhatian
(distraksi)
Edukasi
4. Menjelaskan penyebab, periode dan
pemicu nyeri
Hasil: Klien mulai memahami yang
dijelaskan tentang penyebab, periode
dan pemicu nyeri
5. Menjelaskan strategi meredakan nyeri
Hasil: Klien mengerti dan melakukan
teknik relaksasi napas dalam
Kolaborasid
6. Penatalaksanaa pemberian obat
analgetik, jika perlu
Hasil: Ranitidin, metamizole dan
cefriaxone
Kamis 9 Desember Gangguan Pembidaian (I.05180)
2021 mobilitas Fisik b/d Observasi
gangguan 1. Mengidentifikasi kebutuhan dilakukan
musculoskeletal pembidaian (mis.fraktur, dislokasi)
2. Monitor bagian distal area cedera
3. Mengidentifikasi material bidai yang
sesuai
Terapeutik
1. Menutup luka terbuka dengan balutan
2. Mengatasi perdarahan sebelum bidai di
pasang
3. Meminimalkan pergerakan, terutama
pada bagian yang cedera
4. Memobilisasi sendi di atas dan dibawah
area cedera
5. Menempatkan ekstremitas yang cedera
dalam posisi fungsional, jika
memngkinkan
6. Memasang bidai pada posisi tubuh
seperti saat ditemukan
Edukasi
1. Menjelaskan tujuan dan langkah-
langkah prosedur sebelum pemasangan
bidai
2. Menganjurkan membatasi gerak pada
area cedera
Hasil : pemberian obat analgetik, jika perlu
Ranitidin, metamizole dan cefriaxone
Jumat 10 Desembar Gangguan Pola Manajemen nyeri
2021 tidur b/d status Observasi
kenyamanan 1. Mengidentifikasi lokasi, karakteristik,
durasi, frekuensi, kualitas, intesitas
nyeri
Hasil:
- Pengkajian nyeri
P : Nyeri Pada pinggul kanan
Q : Nyeri seperti tertusuk tusuk
R : Nyeri tekan pada area paha kanan
S : Skala nyeri 4 (Sedang)
T : Hilang timbul, + 15 menit
7. Mengidentifikasi faktor yang
memperberat dan memperingan nyeri
Hasil: Klien mengatakan nyeri setiap 4-
5 jam sesudah minum obat. Nyeri
berkurang ketika minum obat dan
beristirahat sampai tertidur
Terapeutik
1. Memberikan teknik nonfarmakologis
untuk mengurangi rasa nyeri
Hasil: Klien melakukan teknik relaksasi
napas dalam dan pengalihan perhatian
(distraksi)
2. Fasilitasi istirahat dan tidur
Edukasi
1. Menjelaskan penyebab, periode dan
pemicu nyeri
Hasil: Klien mulai memahami yang
dijelaskan tentang penyebab, periode
dan pemicu nyeri
2. Menjelaskan strategi meredakan nyeri
Hasil: Klien mengerti dan melakukan
teknik relaksasi napas dalam
Kolaborasid
3. Penatalaksanaa pemberian obat
analgetik, jika perlu
Hasil: Ranitidin, metamizole dan cefriaxone

EVALUASI KEPERAWATAN
Diagnosa Tanggal/Jam Catatan perkembangan Paraf
keperawatan
Nyeri akut Selasa, 07 Desember S : Klien mengatakan nyeri sudah
berhubungan dengan 2021 berkurang
agen pencedera fisik. O : Klien tampak tenang
11.00 P: Nyeri saat duduk
Q: Nyeri seperti tertsuskr
R: nyeri pada paha
S: Skala nyeri 4 (ringan)
T: Pada saat bangun dari tempat
tidur
A : Masalah nyeri belum teratasi.
P : Lanjutkan intervensi
Observasi
1. Mengidentifikasi lokasi,
karakteristik, durasi,
frekuensi, kualitas, intensitas
nyeri.
Terapeutik
2. Berikan teknik non-
farmakologi untuk
mengurangi rasa nyeri
13.00 (latihan napas dalam dan
distraksi).
Kolaborasi
3. Kolaborasi pemberian
analgetik
13.10

Nyeri akut Kamis, 09 Desember S: Klien mengatakan masih nyeri


berhubungan dengan 2021 O:
agen pecedera fisik - Klien nampak meringis
- Skala nyeri 3
A: Nyeri akut
P: Lanjutkan Intervensi
Observasi
1. Mengidentifikasi lokasi,
karakteristik, durasi,
frekuensi, kualitas, intesitas
nyeri
2. Mengidentifikasi skala nyeri
Terapeutik
3. Berikan teknik nonfarmakolgis
untuk mengurangi rasa nyeri
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian obat analgetik,
jika perlu
Nyeri akut Jumat 10 Desember S:
berhubungan dengan 2021 Klien mengatakan sudah tidak ada
agen cedera fisiologis nyeri lagi
O:
- Klien nampak senyum
- Skala nyeri 0
A:
Nyeri akut teratasi
P:
Pertahankan intervensi
Gangguan mobilitas Selasa 7 Desember S : Klien mengatakan kaki kanan
Fisik b/d gangguan 2021 susah digerakkan
musculoskeletal O : Klien Nampak Lemah
11.00 A : Gangguan mobilitas fisik Belum
Teratasi
P : Lanjutkan intervensi
Observasi
1. Monitor bagian distal area
cedera
2. Identifikasi material bidai
yang sesuai
Terapeutik
1. Tutup luka terbuka dengan
balutan
2. Atasi perdarahan sebelum
bidai di pasang
3. Minimalkan pergerakan,
terutama pada bagian yang
cedera
Edukasi
13.00 1. Jelaskan tujuan dan langkah-
langkah prosedur sebelum
pemasangan bidai
2. Anjurkan membatasi gerak
pada area cedera
13.10 Hasil : pemberian obat analgetik, jika
perlu
Ranitidin, metamizole dan
cefriaxone

Kamis 9 Desember S : Klien mengatakan kaki kanan


2021 susah digerakkan
O : Klien Nampak Lemah
A : Masalah Belum Teratasi
P : Lanjutkan intervensi
Observasi
3. Monitor bagian distal area
cedera
4. Identifikasi material bidai
yang sesuai
Terapeutik
4. Tutup luka terbuka dengan
balutan
5. Atasi perdarahan sebelum
bidai di pasang
6. Minimalkan pergerakan,
terutama pada bagian yang
cedera
Edukasi
3. Jelaskan tujuan dan langkah-
langkah prosedur sebelum
pemasangan bidai
4. Anjurkan membatasi gerak
pada area cedera
Hasil : pemberian obat analgetik, jika
perlu
Ranitidin, metamizole dan
cefriaxone
Jumat 10 Desember S : Klien mengatakan kaki kanan
2021 Sudah Bisa digerakkan
O : Klien Nampak Sudah belajar
untuk duduk dan berjalan
A : Masalah Teratasi
P : Pertahankan Intervensi
Gangguan Pola Tidur Selasa 7 Desember S : Klien Mengeluh Tidak Bisa tidur
berhubungan dengan 2021 nyenyak
Status kenyamanan O : Mata tampak Sayu
A : Gangguan Pola Tidur Belum
teratasi
P : Lanjutkan Intervensi
Observasi
1. Mengidentifikasi lokasi,
karakteristik, durasi,
frekuensi, kualitas, intesitas
nyeri
2. Mengidentifikasi faktor yang
memperberat dan
memperingan nyeri
Hasil: Klien mengatakan
nyeri setiap 4-5 jam sesudah
minum obat. Nyeri
berkurang ketika minum obat
dan beristirahat sampai
tertidur
Terapeutik
1. Memberikan teknik
nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri
Hasil: Klien melakukan
teknik relaksasi napas dalam
dan pengalihan perhatian
(distraksi)
2. Fasilitasi istirahat dan tidur
Edukasi
1. Menjelaskan penyebab,
periode dan pemicu nyeri
Hasil: Klien mulai
memahami yang dijelaskan
tentang penyebab, periode
dan pemicu nyeri
2. Menjelaskan strategi
meredakan nyeri
Hasil: Klien mengerti dan
melakukan teknik relaksasi
napas dalam
Kolaborasid
3. Penatalaksanaa pemberian
obat analgetik, jika perlu
Hasil: Ranitidin, metamizole dan
cefriaxone

Kamis 9 Desember S : Klien Mengatakan Sudah bias


2021 tertidur walau sering terbangun
O : Mata Nampak sayu
A : Gangguan Pola tidur sebagian
teratasi
P : Lanjutkan Intervensi
2. Mengidentifikasi lokasi,
karakteristik, durasi,
frekuensi, kualitas, intesitas
nyeri
Hasil:
8. Mengidentifikasi faktor yang
memperberat dan
memperingan nyeri
Hasil: Klien mengatakan
nyeri setiap 4-5 jam sesudah
minum obat. Nyeri
berkurang ketika minum obat
dan beristirahat sampai
tertidur
Terapeutik
3. Memberikan teknik
nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri
Hasil: Klien melakukan
teknik relaksasi napas dalam
dan pengalihan perhatian
(distraksi)
4. Fasilitasi istirahat dan tidur
Edukasi
4. Menjelaskan penyebab,
periode dan pemicu nyeri
Hasil: Klien mulai
memahami yang dijelaskan
tentang penyebab, periode
dan pemicu nyeri
5. Menjelaskan strategi
meredakan nyeri
Hasil: Klien mengerti dan
melakukan teknik relaksasi
napas dalam
Kolaborasid
6. Penatalaksanaa pemberian
obat analgetik, jika perlu
Hasil: Ranitidin, metamizole dan
cefriaxone
Jumat 10 Desember S : Klien Mengatakan Sudah Bisa
2021 tertidur
O : Mata Tak Sayu lagi
A : Gangguan pola tidurr teratasi
P : Pertahankan Intervensi

Anda mungkin juga menyukai