Anda di halaman 1dari 10

Pengkajian apendisitis

Disusun oleh :
M Novan AHADINATA
P2002037
Definisi
• Appendisitis adalah peradangan akibat infeksi pada usus
buntu atau umbai cacing ( apendiks ). Usus buntu
sebenarnya adalah sekum (caecum). Infeksi ini bisa
mengakibatkan peradangan akut sehingga memerlukan
tindakan bedah segera untuk mencegah komplikasi yang
umumnya berbahaya. ( Wim de Jong et al, 2010).
Apendisitis merupakan inflamasi akut pada apendisitis
verniformis dan merupakan penyebab paling umum untuk
bedah abdomen darurat. (Brunner&Suddarth, 2014 dalam
Srirahayu, 2018).
Pola tidur dan istirahat
Keluhan utama saat masuk rumah sakit :
Sebelum sakit : klien mengatakan biasa tidur malam dari jam 22.00
nyeri pada perut kanan bawah sejak ± WIB – 06.00 WIB tidak ada gangguan tidur. Klien jarang tidur siang.
satu minggu yang lalu disertai demam Saat pengkajian : klien mengatakan mengalami gangguan tidur, yang
tinggi, pusing dan lemas terkadang merasa nyeri saat tidur malam. Tampak lingkaran hitam
pada bawah mata, kujung tiva terlihat pucat

Riwayat penyakit sekarang : An.n klien mengeluh nyeri Pola aktifitas dan latihan
pada perut kanan bawah sejak ± satu minggu,pusing, Sebelum sakit : klien mengatakan dapat beraktifitas dengan baik
lemas dan disertai demam sejak 2 hari klien datang ke poli Saat pengkajian : klien mengatakan gerak aktifitasnya terbatas akibat
bedah RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo pada tanggal 19 nyeri yang dideritanya dan tangan yang terpasang infus. Bertambah
Januari 2021, An.n pada saat dikaji masih mengalami
sakit jika bergerak dan hanya berbaring di tempat tidur.
nyeri,demam,pusing dan lemas pasien juga mengalami
susah tidur sehinga kujung tiva terlihat pucat tidak anemis,
klien mengatakan gerak aktifitasnya terbatas akibat nyeri Abdomen : Pemeriksaan fisik abdomen dilakukan dengan. Inspeksi
yang dideritanya dan tangan yang terpasang infus. didapat abdomen klien bersih, pasien merasa lelah dan berkeringat.
Bertambah sakit jika bergerak dan hanya berbaring di Auskultasi abdomen klien didapat bising usus klien aktif di empat
tempat tidur. Klien juga mengatakan takut/merasa khawatir kuadran dengan frekuensi 12 kali/ menit. Palpasi yang dilakukan yaitu
tentang kondisi yang dialaminya sekarang dengan rencana pemeriksaan pada area kanan bawah terdapat nyeri tekan dan nyeri
tindakan operasi yang dijadwalkan
saat membungkuk/setiap gerak. Perkusi yang dilakukan terdapat
P : di perut bagian kanan bawah terasa nyeri semakin bunyi timpani
bertambah sakit ketika bergerak dan nyeri timbul sewaktu-
Pemeriksaan laboratorium :
waktu Pemeriksaan fisik Leukosit : 12.910 u/L
Q : nyeri seperti diremas-remas, nyeri pada saat ditekan  TD: 120/70mmHg, RDW : 22,6 𝄎
R : nyeri pada sebelah kanan bawah abdomen  Nadi: 96 x/menit, Segmen : 86,6 𝄎
S:6  Suhu: 38 C Limfosit : 5,1 𝄎
T : nyeri timbul sewaktu-waktu  RR: 20x/menit
Analisa data
Data penunjang
Data penunjang Kemungkinan penyebab Masalah
Ds :
1. Klien mengatakan sudah mengalami
nyeri sekitar 1minggu yang lalu
P : di perut bagian kanan bawah terasa
nyeri semakin bertambah sakit ketika
bergerak dan nyeri timbul sewaktu-waktu
Q : nyeri seperti diremas-remas, nyeri Infeksi pada usus halus
pada saat ditekan
R : nyeri pada sebelah kanan bawah
abdomen Apendisitis
S:6
T : nyeri timbul sewaktu-waktu Nyeri Akut
Do : Inflamasi
Inspeksi : skala nyeri 6, klien meringis,
klien memegang bagian abdomen bawah
sebelah kanan, berat badan 45 kg, tinggi Nyeri akut
145 cm, TD: 100/70 mmHg, nadi 96
x/menit, pernapasan 20 x/menit, suhu
badan 38,20
Palpasi : adanya massa
Perkusi : -
Auskultasi : -
Data penunjang Kemungkinan penyebab Masalah

Ds :
Apendisitis
1. Pasien mengatakan demam dan
meriang sejak 2 hari yang lalu
Proses penyakit (infeksi) Hipertermia
Do :
2. Kulit teraba panas. TTV: TD:
Suhu meningkat diatas normal
100/70mmHg, nadi: 96 x/menit, Suhu:
38,20C, RR: 20x/menit.

Ds :
1. Pasien mengatakan susah tidur Nyeri
dikarenakan nyeri pada bagian
abdomen bawah sblah kanan Mengeluh sulit tidur
Do : Gangguan pola tidur
1. Kunjung tiva tidak anemis, tampak Kunjungtiva anemis (pucat)
pucat
2. TTV: TD: 100/70mmHg, nadi: 96 Gangguan pola tidur
x/menit, Suhu: 38,20C, RR: 20x/menit.
Rencana keperawatan
NO SDKI SLKI SIKI
1. Nyeri Akut b.d nyeri pada bagian Tingkat Nyeri Manajemen Nyeri
obdomen, cedera biologis Kriteria hasil : Terapeutik : Berikan teknik
nonfarmakologis untuk mengurangi rasa
nyeri (mis. Tensi, hipnosis, akupresur,
terapi musik, biofedback, terapi pijat,
aromaterapi, teknik imajinasi terbimbing,
kompres hangat/dingin, terapi bermain)

2. Hipertermia b.d infeksi/proses penyakit Termoregulasi Manajemen Hipertermia


pada apendiks Terapeutik : Lakukan pendinginan
eksternal (mis.selimut hipotermia atau
kompres dingin pada dahi, leher, dada,
abdomen, aksila)

3. Gangguan Pola Tidur b.d nyeri yang Pola Tidur Dukungan Tidur
dirasakan sewaktu-waktu sehingga sulit Terapeutik : Lakukan prosedur untuk
untuk tidur meningkatkan kenyamanan (mis. Pijat,
pengaturan posisi, terapi akupresur)
AROMATERAPI
NO ITEM REVIEW

1. Pengertian Terapi yang memberikan rasa nyaman kepada pasien yang mengalami nyeri dengan membimbing
pasien untuk melakukan teknik relaksasi distraksi

2. Tujuan 1. Mengurangi atau menghilangkan nyeri


2. Menurunkan ketegangan otot
3. Menimbulkan perasaan aman dan damai
3. Kerja a. Mengatur posisi yang nyaman menurut klien
b. Mengatur lingkungan yang tenang dan nyaman
c. Meminta pasien untuk memejamkan mata
d. Teteskan minyak lavender 3 tetes pada tisu
e. Meminta pasien untuk memfokuskan pikiran pasien pada kedua kakinya untuk rileks, kendorkan
seluruh otot – otot kakinya perintahkan klien untuk merasakan relaksasi kedua kaki klien dan
menghirup aromaterapi lavender
f. Meminta pasien untuk memindahkan pikirannya pada kedua tangan , kendorkan otot-otot kedua
tangannya, meminta pasien merasakan relaksasi kedua tangan pasien dan menghirup aromaterapi
lavender
g. Memindahkan fokus pikiran pasien pada bagian tubuhnya, memerintahkan pasien untuk
merilekskan otot-otot tubuh pasien mulai dari otot pinggang sampai otot bahu, meminta pasien untuk
merasakan relaksasi otot-otot tubuh pasien dan menghirup aromaterapi lavender
h. Meminta pasien untuk memfokuskan pikirannya pada masuknya udara lewat jalan nafas k. Bawa
pikiran pasien menuju tempat yang menyenangkan
i. Meminta pasien untuk senyum agar otot-otot muka menjadi rileks
4. Terminasi a. Melakukan evaluasi tindakan
b. Membaca tahmid dan berpamitan dengan klien
c. Membereskan alat-alat
d. Hand hygiene
e. Mencatat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan

5. Refrensi Jaelani. (2010). Aromaterapi. Jakarta: Pustaka Populer Obor. Repository_unimus.ac.id


diakses pada tanggal 16 Juni 2017.

6. Analisa keterampilan Nyeri tidak tertangani


Cara pencegahan : Pastikan perawat benar dalam membimbing imajinasi klien agar klien dapat focus
dalam terapi sehingga nyeri dapat berkurang.

7. Identikasi tindakan 1. Lakukan observasi setelah melakukan terapi


keperawatan lainnya 2. Ganti konsep imajinasi jika yang pertama tidak berhasil
untuk mengatasi 3. Observasi tanda-tanda nyeri bertambah atau tidak berkurang
masalah tersebut

8. Identifikasi masalah Ansietas


keperawatan lain yang R : Karena pasien akan merasa cemas dengan tindakan operasi yang akan dilakukan oleh dr
mungkin muncul
(rasional)
10. Evaluasi diri Tindakan berjalan dengan lancer, tindakan dilakukan dengan keyakinan dan waktu lebih
efisien

11. Rencana tindak lanjut Dalam tindakan selanjutnya, saya akan :


Memantau muncul nya nyeri kembali
Melakukan perawatan manejemen nyeri

Anda mungkin juga menyukai