Anda di halaman 1dari 27

ASUHAN KEPERAWATAN

NEFROLITIASIS PADA PASIEN “TN.B” DIRUANG


LONTARA 4 RSUP DR.WAHIDIN SUDIROHUSODO
MAKASSAR

OLEH
RINA SRIANA. K
2104026

CI Lahan CI Institusi

( ) ( )

YAYASAN PERAWAT SELAWESI SELATAN


STIKES PANAKUKANG MAKASSAR
PROGRAM STUDI PROFESI NERS
2021/2022
Mahasiswa yang mengkaji : Rina sriana. K NIM : 21.04.024
Ruangan : Lontara 4 Tanggal Pengkajian : 08/12/2021
Kamar : 12 Waktu Pengkajian : 07.00
Tanggal masuk RS : 05/12/2021 Auto Anamnese 
Allow Anamnese 

I. IDENTITAS
A. KLIEN
Nama inisial : Tn. B
Tempat/tanggal lahir (Umur) : Bulukumba, 31 Desember 1975 (45 tahun)
Jenis Kelamin : Laki-laki
Status perkawinan : Kawin
Jumlah anak : tiga
Agama/Suku : Islam/ Makassar
Warga Negara : Indonesia
Bahasa yang digunakan : Indonesia dan bahasa daerah bulukumba
Pendidikan :-
Pekerjaan : petani
Alamat :Borong Tellu
B. Penanggung jawab pasien
Nama : Mutmainnah
Alamat : Borong Tellu
Hubungan dengan pasien : Ana
II. DATA MEDIK
A. Dikirim oleh :  UGD Dokter
Praktek
B. Diagnosa medik
saat masuk : Nefrolitiasis
saat pengkajian : Hidronefrosis Bilateral
III. KEADAAN UMUM
A. KEADAAN SAKIT : Klien tampak sakit sedang
Penggunaan alat medik : terpasang infus RL, Terdapat trakeostomi, DJ
stent.
B. KELUHAN UTAMA : Nyeri
C. TANDA-TANDA VITAL
1. Kesadaran :
Kualitatif :  Compos mentis Somnolen
Koma
Apatis Soprocoma
Kuantitatif:
SKALA COMA GLASGOW :Respon Motorik :6
Respon Bicara :5
Repon Membuka Mata: 4
Kesimpulan
Tremor : Positif  Negatif
2. Tekanan darah : 130/90 mmHg
Kesimpulan: meningkat dari tekanan darah biasanya
3. Suhu : 36,7 0C
4. Nadi : 110 ×/menit
5. Pernafasan : 20 ×/menit
Irama :  Teratur Kusmaul Cheyne – Stokes
Jenis : Perut Dada
D. PENGUKURAN
Tinggi badan : 164 Cm
Berat badan : 59 Kg
Indeks Massa Tubuh (IMT) : 22,01 Kg/m²
E. GENOGRAM
G1

? ? ? ? ? ? ? ?

? ? ? ? ? ? ?

46

Keterangan:
: Laki-laki : Pasien
: Perempuan : Hidup serumah
: Meninggal : Garis keturunan
? : Umur tidak diketahui
G1 :Generasi pertama merupakan kakek dan nenek pasien dan telah
lama meninggal dunia karena faktor umur.
G2 : Ayah dan ibu pasien, ayah pasien anak pertama dari empat
bersaudara dan telah meninggal karena faktor umur. ibu pasien
anak ketiga dari lima bersaudara. Pasien mengatakan ayah dan
ibunya tidak memiliki riwayat penyakit yang sama dengan yang
diderita pasien maupun penyakit jantung, degenatif dan penyakit
lainnya.
G3 : Pasien berada digenerasi ke 3. Pasien merupakan anak keenam
dari delapan bersaudara. Pasien tinggal bersama ibunya.
IV. PENGKAJIAN POLA KESEHATAN
A. KAJIAN PERSEPSI KESEHATAN – PEMELIHARAAN KESEHATAN
Riwayat penyakit yang pernah dialami : ada riwayat pembedahan
nefrolitiasis saat umur 15 tahun
Riwayat kesehatan sekarang : pasien mengatakan nyeri pada saat
berkemih. Nyeri dirasakan seperti terbakar dan hanya muncul saat
berkemih. Skala nyeri 6 (sedang), ekspresi wajah meringis kesakitan,
TTV: tekanan darah 130/90, nadi 110 x/menit, pernapasan 20 x/menit,
suhu 36,70C. terpasang kateter urin
1. Data Subjektif
a. Keadaan sebelum sakit : pasien mengatakan tidak merasakan
nyeri saat berkemih ataupun tanda-tanda yang merujuk pada
penyakit batu ginjal yang dideritanya.
b. Keadaan sejak sakit/sakit saat ini : pasien mengeluh nyeri saat
berkemih setelah pot op pemasangan DJ stent bilateral
2. Data Objektif
Observasi
 Kebersihan Rambut : rambut tidak ada (botak)
 Kulit : elastis, terhidrasi
 Kebersihan kulit : bersih

- Hygiene Rongga Mulut : terdapat tumor maxibula


 Kebersihan Genetalia :bersih
 Kebersihan Anus : bersih
- Tanda / Scar vaksinasi : BCG - Cacar -
Kesimpulan : personal hygiene terpenuhi atau baik
B. KAJIAN NUTRISI METABOLIK
1. Data Subjektif
a. Keadaan sebelum sakit : makan 3x dalam sehari
b. Keadaan sejak sakit : tidak ada penurunan nafsu makan, makan
3 x dalam sehari
2. Data Objektif
Observasi : kkonjungtiva merah muda, sclera tidak icterus, tidak ada
gigi palsu, tidak ada tanda-tanda dehidrasi, tidak ada pembengkakan
kelenjar tiroid
ABDOMEN
Inspeksi : Bentuk datar - Bayangan vena - Benjolan massa
Auskultasi : Peristaltik : 28 ×/menit
Palpasi :

 Tanda Nyeri Umum :

- Massa

 Hidrasi Kulit
Nyeri Tekan : - R. Epigastrium - Titik Mc Burney

- R. Supra Pubik - R. iliaaca


HEPAR : tidak terdapat pembesaran, tidak ada nyeri tekan
Perkusi
Acites :  Negatif
Positif
Kelenjar lymphe inguinale : tidak ada pembengkakan
Kulit :

Spider Nevi : Negatif Positif
Uremic Fros :  Negatif Positif
Edema :  Negatif Positif
Ichterik :  Negatif Positif
Tanda Radang : tidak ada
Lesi : tidak ada
Kesimpulan : tidak ada gangguan pada sistem metabolik
C. KAJIAN POLA ELIMINASI
1. Data Subjektif
a. Keadaan sebelum sakit : 4-5 kali sehari
b. Keadaan sejak sakit : terpasang kateter urin
2. Data Objektif
a. Observasi : terpasang kateter urin
b. Pemeriksaan Fisik : tidak ada nyeri tekan pada daerah simpisis
pubis
c. Peristaltik usus : 25 x/menit
Palpasi Supra Pubik: Kandung kemih - Penuh  Kosong

Nyeri Ketuk Ginjal:Kiri - Positif  Negatif


Kanan - Positif  Negatif
-
Anus :Peradangan :  Negatif Positif
Fisura :  Negatif - Positif
Hemoroid :  Negatif - Positif
Prolapsus Recti :  Negatif - Positif
Fistula Ani :  Negatif - Positif
Massa Tumor :  Negatif - Positif
D. KAJIAN POLA AKTIVITAS DAN LATIHAN
1. Data Subjektif
a. Keadaan sebelum sakit : bekerja dikebun
b. Keadaan sejak sakit : hanya berbaring ditempat tidur
2. Data Objektif
a. Observasi
Aktivitas Harian
Makan : 2 Ket :
Mandi :2 0 : Mandiri
Berpakaian : 0 1 : Bantu dengan alat
Kerapian : 2 2 : Bantu Orang
Buang Air Besar : 0 3:Bantu alat dn orang
Buang Air Kecil : 1 4 : Bantuan penuh
Mobilisasi ditempat tidur : mika miki
Ambulasi : Mandiri
Postur Tubuh : Tegak
Anggota gerak yang cacat : tidak ada
Gaya Jalan : tegak
Fixasi :tidak ada
Traceostomi : tidak ada
THORAKS DAN PERNAFASAN
Inspeksi : Bentuk Thoraks simetris kiri dan kanan
Stridor  Negatif Positif
Dyspnea d’effort  Negatif Positif
Sianosis  Negatif Positif
Palpasi : tidak ada nyeri tekan
Perkusi :  Sonor Redup Pekak
Auskultasi :
 Suara Nafas : vesikuler

- Suara Tambahan : tidak ada


LENGAN TUNGKAI
Atrofi Otot  Negatif Positif
Rentang gerak - Mati sendi

- Kaku Sendi
Uji Kekuatan Otot : 5 5
5 5

Refleks fisiologi
Refleks patologi : Babinski
Kiri Negatif  Positif
Kanan Negatif  Positif
Clubbing jari – jari :  Negatif Positif
Varises Tungkai :  Negatif Positif
E. KAJIAN POLA AKTIVITAS
1. Data Subjektif
a. Keadaan sebelum sakit : pasien beraktifitas di kebun
b. Keadaan sejak sakit : pasien hanya berbaring ditempat tidur
2. Data Objektif
a. Observasi
Ekspresi wajah mengantuk  Negatif Positif
Banyak menguap  Negatif Positif
Palpebrae inferior bermata gelap  Negatif Positif
F. KAJIAN POLA PERSEPSI DAN KONSEP DIRI
1. Data Subjektif
a. Keadaan sebelum sakit : pasien menerima dirinya dengan baik
b. Keadaan sejak sakit : pasien menerima penyakitnya dan tidak
malu akan hal tersebut.
2. Data Objektif
a. Observasi: mempertahankan Kontak mata, Rentang perhatian baik,
Suara dan tata bicara: sopan dan lembut
b. Pemeriksaan fisik
- Kelainan bawaan nyata
Kelainan Protese :
Hidun - Payudara - Lengan - Tungkai
-
G. KAJIAN POLA PERAN DAN HUBUNGAN SESAMA
1. Data Subjektif
a. Keadaan sebelum sakit : pasien mengatakan sering berkumpul
dengan teangganya
b. Keadaan sejak sakit : pasien hanya bisa bertemu dengan
keluarganya
2. Data Objektif
a. Observasi: pasien dijaga oleh istri dan anaknya
H. KAJIAN POLA REPRODUKSI DAN SEKSUALITAS
1. Data Subjektif
a. Keadaan sebelum sakit : pasien mengatakan sudah tidak
melakukan hubungan suami istri
b. Keadaan sejak sakit : pasien tidak melakukan hubungan suami
istri
2. Data Objektif
a. Observasi : system reproduksi tampak bersih
I. KAJIAN MEKANISME KOPING DAN STRESS
1. Data Subjektif
a. Keadaan sebelum sakit : pasien dapat mengatasi masalah yang
dihadapinya
b. Keadaan sejak sakit : pasien menerima penyakitnya dan tidak
mempermasalhkannya
2. Data Objektif
a. Observasi : pasien tanpak rileks
b. Pemeriksaan fisik
Kulit :  Keringat - Dingin - Basah
J. KAJIAN POLA SISTEM NILAI KEPERCAYAAN
1. Data Subjektif
a. Keadaan sebelum sakit : pasien rutin menjalankan sholat lima
waktu
b. Keadaan sejak sakit : pasien tetap sholat lima waktu dalam
posisi baring dan melakukan thayammum
2. Data Objektif
a. Observasi: pasien tampak berdzikir dan berserah diri kepada Tuhan
V. PEMERIKSAAN PENUNJANG
a. Pemeriksaan Laboratorium tanggal 02-12-2021
PARAMETE HASIL URINE KIMIA NILAI
R RUJUKAN
URO Normal UROBILIRUBUN NEGATIF
BLD 3+ BLOOD NEGATIF
BIL Neg BILIRUBIN NEGATIF
KET Neg KETON NEGATIF
GLU Neg GLUKOSA NEGATIF
PRO 2+ PROTEIN NEGATIF
PH 6.5 PH I.5 – 7.5
NIT Neg NITRIT NEGATIF
LEU 3+ LEUKOSIT NEGATIF
CRE 50 CRE 10 – 50 mg/dl
ALB mg/dl ALB 10 – 50 mg/gCr
P/C Over RETIO PC 0 – 0,15 g/gCr
A/C mg/dl RETIO AC 0 – 30 mg/gCr
S.G 2+ BERAT JENIS 1.015 – 1.020
COLOR 2+ WARNA KUNING
1.013 JERNIH
STRAW URINE SEDIMEN
RBC 02 ERITROSIT
WBC LEUKOSIT 0.00 – 1.8
C EPITEL /HPF
Squa.EC 283.0 EPITEL SKUAMOSA 0.00 - 1.10
Non. SEC /HPF EPITEL NON /HPF
Tran. EC 47.1 SKUAMOSA 0.00 – 1.42
RTEC /HPF TRANSISIONAL /HPF
CAST 76.2 / EPITEL RENAL 0.00 – 1.00
Hy. CAST LPF TUBULAR /HPF
Path. CASH 10.7 /LPF SILINDER 0.00 – 1 /
BACT 65.5 /LPF SILINDER HIALIN HPF
X’TAL 1.4 /LPF SILINDER 0.00 – 0.1
YLC 64.0 /LPF PATOLOGIS /HPF
SPERM 1.97 /LPF BAKTERI 0.00 – 0.50
MUCUS 1.16 /LPF KRISTAL /HPF
0,78 /LPF JAMUR 0.00 – 1.20
44.3 SPERMA /LPF
/HPF MUKUS 0.00 – 1.20
0.0 /LPF /LPF
0.0 0.00 – 0.40
/HPF /LPF
0.0 /LPF 0.10 – 19.42
0.78 /LPF /HPF
0.00
/HPF
0.00 – 0.10
/HPF
0.00
/HPF
0.00 – 2.80
/LPF
b. Foto x-ray : BNO
Kesan: terpasang DJ stent pada traktus urinarius bilateral
Foto thoraks PA/AP
Kesan: tidak tampak kelainan radiologik pada foto thoraks ini
VI. Terapi obat
No Nama Obat Dosis Rute Waktu
.
1. Vicillin 1,5 gr IV 8 jam
2. Ketorolac 30 mg IV 8 jam
3. Omeprazole 40 mg IV 12 jam
KLASIFIKASI DATA
Data Subjektif Data objektif
- Pasien mengeluh - pasien tampak meringis
nyeri saat - Pengkajian nyeri
berkemih P: Nyeri saat berkemih
Q: Nyeri seperti terbakar
R: nyeri pada uretra
S: Skala nyeri 6 (sedang)
T: Pada saat berkemih
- pasien gelisah
- diaphoresis
- TTV : TD : 130/90 mmHg, N : 110 x/menit
- Terpasang kateter urin
- Foto Rontgen: pemeriksaan BNO: terpasang
DJ stent pada traktus urinarius bilateral
- Lantai licin
- Pasien menggunakan kamar mandi diluar
ruangan
- Pasien berpegangan pada keluarga saat
ketoilet
ANALISA DATA
No Data Etiologi Problem
1. Data subjektif: Nefrolitiasis
- Pasien mengeluh nyeri saat berkemih
- Pengkajian nyeri Tindakan pembedahan
P: Nyeri saat berkemih
Q: Nyeri seperti terbakar DJ Stent Nyeri akut
R: nyeri pada uretra
S: Skala nyeri 6 (sedang) Nyeri akut
T: Pada saat berkemih
Data objektif:
- pasien tampak meringis
- pasien gelisah
- diaphoresis
2. Faktor resiko: Nefrolitiasis
- Terpasang kateter urin
- Foto Rontgen: pemeriksaan BNO: Tindakan pembedahan
terpasang DJ stent pada traktus urinarius Resiko Infeksi
bilateral DJ Stent
Terpasang kateter urin

Resiko Infeksi
3. Faktor resiko:
- Lantai licin Faktor lingkungan
- Pasien menggunakan kamar mandi diluar Resiko Jatuh
ruangan Lantai licin
- Pasien berpegangan pada alat bantu jalan
yang terpasang di dinding saat ke kamar Resiko jatuh
mandi

DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisik
2. Resiko infeksi
3. Resiko jatuh

PERENCANAAN KEPERAWATAN
N Diagnosis Keperawatan Intervensi Keperawatan
Tujuan/Kriteria Hasil
O Intervensi (SIKI)
(SLKI)
D.0077 (L.08066) Tingkat nyeri (I.08238) Manajemen nyeri
1. Nyeri Akut b/d agen pencendera fisik Setelah dilakukan tindakan Observasi
ditandai dengan: keperawatan selama 2x24 1. Indentifikasi lokasi, karakteristik,
Data Subjektif: jam diharapkan tingkat durasi, frekuensi, kualitas, intesitas
- Pasien mengeluh nyeri saat berkemih nyeri berkurang dengan nyeri
- Pengkajian nyeri kriteria hasil: 2. Identifikasi faktor yang memperberat
P: Nyeri saat berkemih a. Keluhan nyeri menurun dan memperingan nyeri
Q: Nyeri seperti terbakar b. Skala nyeri menurun Terapeutik
R: nyeri pada uretra c. Gelisah menurun 3. Berikan teknik nonfarmakolgis untuk
S: Skala nyeri 6 (sedang) mengurangi rasa nyeri
T: Pada saat berkemih Edukasi
Data Objektif: 4. Jelaskan strategi meredakan nyeri
- pasien tampak meringis
Kolaborasi
- pasien gelisah
5. Kolaborasi pemberian analgetik
- diaphoresis
2. D.0142 (L.14137) Tingkat infeksi (I.14539) Pencegahan infeksi
Resiko infeksi, ditandai dengan: Setelah dilakukan tindakan Observasi
Faktor resiko: keperawatan selama 2x24 1. Monitor tanda dan gejala infeksi
- Terpasang kateter urin jam diharapkan Infeksi tidak lokal dan istemik
- Foto Rontgen: pemeriksaan BNO: terjadi dengan kriteria hasil: Terapeautik
terpasang DJ stent pada traktus a. tidak ada tanda-tanda 1. Cuci tangan sebelum dan sesudah
urinarius bilateral infeksi kontak dengan pasien dan
b. kebersihan tangan lingkungan pasien
membaik 2. Pertahankan tehnik aseptik
Edukasi
1. Jelaskan tanda dan gejala infeksi
2. Ajarkan cara mencuci tangan dengan
benar
3. Anjurkan meningkatkan asupan
cairan
3. D.0143 (L.14138) Tingkat Jatuh (1.14540) Pencegahan jatuh
Resiko jatuh, ditandai dengan: Setelah dilakukan tindakan Observasi
Faktor resiko: keperawatan selama 2x24 1. Identifikasi faktor resiko jatuh
- Lantai licin jam diharapkan jatuh tidak 2. Identifikasi faktor lingkungan yang
- Pasien menggunakan kamar mandi terjadi dengan kriteria hasil: meningkatkan resiko jatuh
diluar ruangan a. Jatuh saat berjalan Terapeautik
- Pasien berpegangan pada keluarga tidak terjadi 1. Pasang handrall tempat tidur
saat ke kamar mandi. b. Jatuh saat dikamar Edukasi
mandi tidak terjadi 1. Anjurkan berkonsentrasi untuk
menjaga keseimbangan tubuh
2. Anjurkan melebarkan jarak kedua
kaki untuk meningkatkan
keseimbangan saat berdiri

IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
NO HARI/TANGGAL DIAGNOSA IMPLEMENTASI DAN HASIL
KEPERAWATAN
1. Rabu, Nyeri Akut b/d Manajemen nyeri
08 Desember 2021 agen pencendera Observasi
08.00 fisik 1. Mengidentifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas,
intesitas nyeri
Hasil:
P: Nyeri saat berkemih
Q: Nyeri seperti terbakar
R: nyeri pada uretra
S: Skala nyeri 6 (sedang)
T: Pada saat berkemih
08.05 2. Mengidentifikasi faktor yang memperberat dan memperingan nyeri
Hasil: factor yang memperberat yaitu pada saat berkemih. Nyeri
berkurang setelah obat masuk.
Terapeutik
08.07 3. Memberikan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa nyeri
Hasil: Klien melakukan teknik relaksasi napas dalam dan distraksi,
pasien mengatakan nyerinya berkurang setelah melakukan tehnik
tersebut
Edukasi
08.10 4. Menjelaskan strategi meredakan nyeri
Hasil: Klien mengerti dan melakukan teknik relaksasi napas dalam dan
distraksi
Kolaborasi
08.13 5. Penatalaksanaan pemberian obat analgetik
Hasil: Ketorolac 30 mg/IV
2. Rabu, Resiko infeksi Pencegahan infeksi
08 Desember 2021 Observasi
09.15 1. Memonitor tanda dan gejala infeksi lokal dan istemik
Hasil: tidak terdapat tanda dan gejala infeksi
Terapeautik
09.17 2. Mencuci tangan sebelum dan sesudah kontak dengan pasien dan
lingkungan pasien
Hasil: perawat rutin melakukan cuci tangan untuk mencegah terjadinya
penyebaran infeksi
09.20 3. Mempertahankan tehnik aseptic
Hasil: semua tindakan aseptic termasuk perawatan kateter dilakukan
dengan baik dan benar
Edukasi
09.30 4. Menjelaskan tanda dan gejala infeksi
Hasil: pasien mengerti dan mengetahui apa saja tanda dan gejala
infeksi
09.33 5. Mengajarkan cara mencuci tangan dengan benar
Hasil: pasien mempraktekkan cara cuci tangan yang benar
09.40 6. Menganjurkan meningkatkan asupan cairan
Hasil: pasien setuju dan sering minum air putih
3. Rabu, Resiko jatuh Pencegahan jatuh
08 Desember 2021 Observasi
09.43 1. Mengidentifikasi faktor resiko jatuh
Hasil: Umur Pasien 45 tahun, tidak ada gangguan penglihatan dan
keseimbangan
09.45 2. Mengidentifikasi faktor lingkungan yang meningkatkan resiko jatuh
Hasil: Lantai basah dan licin
Terapeautik
09.47 3. Memasang handrall tempat tidur
Hasil: terpasang pengaman di samping kanan dan kiri tempat tidur
pasien
Edukasi
09.50 4. Menganjurkan berkonsentrasi untuk menjaga keseimbangan tubuh
Hasil: pasien mengerti dan fokus saat berjalan
09.52 5. Menganjurkan melebarkan jarak kedua kaki untuk meningkatkan
keseimbangan saat berdiri
Hasil: pasien mengerti dan mengaplikasikan
1. Kamis, 09 Desember Nyeri akut Manajemen nyeri
2021 Observasi
07.30 1. Mengidentifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas,
intesitas nyeri
Hasil:
P: Nyeri saat berkemih
Q: Nyeri seperti terbakar
R: nyeri pada uretra
S: Skala nyeri 2 (ringan)
T: Pada saat berkemih
Terapeutik
07.37 2. Memberikan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa nyeri
Hasil: Klien melakukan teknik relaksasi napas dalam dan distraksi,
Kolaborasi
07.40 3. Penatalaksanaan pemberian obat analgetik
Hasil: Ketorolac 30 mg/IV
2. Kamis, 09 Desember Pencegahan infeksi
2021 Observasi
07.43 1. Memonitor tanda dan gejala infeksi lokal dan istemik
Hasil: tidak terdapat tanda dan gejala infeksi
Terapeautik
07.45 2. Mencuci tangan sebelum dan sesudah kontak dengan pasien dan
lingkungan pasien
Hasil: perawat rutin melakukan cuci tangan untuk mencegah terjadinya
penyebaran infeksi
07.47 3. Mempertahankan tehnik aseptic
Hasil: semua tindakan aseptic termasuk perawatan kateter dilakukan
dengan baik dan benar
Edukasi
07.55 4. Menganjurkan meningkatkan asupan cairan
Hasil: pasien setuju dan sering minum air putih
3. Kamis, 09 Desember Resiko jatuh Pencegahan jatuh
2021 Observasi
07.57 1. Mengidentifikasi faktor lingkungan yang meningkatkan resiko jatuh
Hasil: Lantai basah dan licin
Terapeautik
07.59 2. Memasang handrall tempat tidur
Hasil: terpasang pengaman di samping kanan dan kiri tempat tidur
pasien
Edukasi
08.00 3. Menganjurkan berkonsentrasi untuk menjaga keseimbangan tubuh
Hasil: pasien mengerti dan fokus saat berjalan
08.02 4. Menganjurkan melebarkan jarak kedua kaki untuk meningkatkan
keseimbangan saat berdiri
Hasil: pasien mengerti dan mengaplikasikan

EVALUASI KEPERAWATAN
Diagnosa keperawatan Tanggal/Jam Catatan perkembangan Paraf
Nyeri akut berhubungan Rabu, 08 Desember 2021 S : Klien mengatakan nyeri sudah berkurang
dengan agen pencedera fisik. O : Klien tampak tenang
11.00 P: Nyeri saat berkemih
Q: Nyeri seperti terbakar
R: nyeri pada uretra
S: Skala nyeri 3 (ringan)
T: Pada saat berkemih
A : Masalah nyeri belum teratasi.
P : Lanjutkan intervensi
Observasi
1. Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi,
frekuensi, kualitas, intensitas nyeri.
Terapeutik
2. Berikan teknik non-farmakologi untuk
mengurangi rasa nyeri (latihan napas
dalam dan distraksi).
Kolaborasi
3. Kolaborasi pemberian analgetik
Resiko infeksi 13.00 S:-

O : - Terpasang kateter urin


- Foto Rontgen: pemeriksaan BNO:
terpasang DJ stent pada traktus urinarius
bilateral

A : Resiko infeksi belum teratasi.

P : Lanjutkan intervensi
Observasi
1. Monitor tanda dan gejala infeksi lokal dan
istemik
Terapeautik
2. Cuci tangan sebelum dan sesudah kontak
dengan pasien dan lingkungan pasien
3. Pertahankan tehnik aseptik
Edukasi
4. Anjurkan meningkatkan asupan cairan
S:-
Resiko jatuh 13.10
O:- Lantai masih basah dan licin
- Pasien menggunakan kamar mandi diluar
ruangan
A : Resiko jatuh belum teratasi.

P : Lanjutkan intervensi
Observasi
1. Identifikasi faktor lingkungan yang
meningkatkan resiko jatuh
Terapeautik
2. Pasang handrall tempat tidur
Edukasi
3. Anjurkan berkonsentrasi untuk menjaga
keseimbangan tubuh
4. Anjurkan melebarkan jarak kedua kaki
untuk meningkatkan keseimbangan saat
berdiri

Nyeri akut Kamis, 09 desember 2021 S : Klien mengatakan sudah tidak nyeri
11.30 O : Klien tampak rileks dan tenang
A : Masalah nyeri teratasi.
P : pertahankan intervensi

Resiko infeksi 12.00 S:-

O : - tidak terpasang kateter urin


A : Resiko infeksi teratasi.

P : pertahankan intervensi

Resiko jatuh 12.15 S:-

O:- Lingkungan aman (lantai kering)


A : Resiko jatuh teratasi.

P : Lanjutkan intervensi

Anda mungkin juga menyukai