Disusun oleh:
RITA
NIM : 2104027
CL LAHAN CL INSTITUSI
(………………... ) (………………….)
2021
Nama mahasiswa yang mengkaji: Rita
Ruangan : Orthopedi lontara 4 Tanggal masuk : 02-12-2021
Kamar : 6/bad 2 Tanggal pengkajian : 06-12-2021
I. IDENTIFIKIKASI
A. PASIEN
Nama : Tn. M
Umur : 74 Tahun
Jenis Kelamin :L
Status Perkawinan : Kawin
Agama/Suku : Kristen
Warga Negara : Indonesia
Bahasa yang digunakan : Bahasa Indonesia
Pendidikan : SMA Derajad/ pensiun
Pekerjaan : Pensiunan PNS
Alamat Rumah : Jl. Wijaya Kusuma 2 No 4
Dx. Medik : 956668
B. PENANGGUNG JAWAB
Nama : Ny. S
Alamat : Jl. Wijaya Kusuma 2 No 4
Hubungan dgn pasien : Anak
B. Pngunaan alat medic : terpasang Ringer Laktat 20 tetes/menit dan epidural fentani
Genogram (3 generasi )
Keterangan :
: laki-laki
: Perempuan
: Meninggal
: Pasien
B. PENGUKURAN
1. Tinggi Badan : 165 cm
2. Berat Badan : 65 kg
3. I. M. T (Indeks Massa Tubuh) : 22,5 kg/m²
Pengetahuan pasien tentang penyakit yang di derita pasien baik dan keluarga pasien
mengetahui penyebabnya, pola hidup pasien selama sehat baik dan sering berjalan
sore sebelum sakit dan setelah sakit hanya bisa berbaring di tempat tidur, Tetapi
pasien mengikuti segala Tindakan yang ada di rumah sakit. Tidak terdapat Alergi
makanan dan obat.
1. Kepala:
- Bentuk : wajah Simetris kanan dan kiri terdapat luka di kepala
bagian kiri
- Kulit kepala : Tidak ada ketombe dan tampak luka post operasi
- Rambut : Berwarna hitam, pendek tebal
2. Mata:
- Konjungtiva : merah mudah
- Sklera : berwarna putih porselin dan tidak ikterik
- Kornea : isokor berukuran sama mata kanan dan kiri
3. Hidung:
- Kebersihan :Terlihat bersih dan pasien tidak terpasang NGT. .
- Cuping hidung : tidak ada cuping hidung dan tidak ada nyeri tekan
4. Telinga : ukuran sama kedua telinga dan terdapat serumen
5. Mulut :
- Rongga Mulut : kurang bersih dan Tidak berbau
- Gusi : tampak merah mudah
- Gigi : gigi bawah tidak ada sebagian, dan tidak berwarna kuning
tidak ada karang gigi
- Mukosa Bibir : lembap
6. Leher : tidak terdapat pembesaran kelenjer getah bening dan pembesaran
kelenjer parotis
7. Thorax (Paru-Paru)
- Inspeksi : Tidak ada massa dan lesi pada hidung,
bentuk dada dan bentuk tulang belakang tampak simetris
tidak menggunakan alat bantu pernapasan, clabing finger
baik, kuku pasien tampak kotor
P : 20x/menit
SpO2 : 98
9. Ektremitas
- Edema : tidak terdapat edema
- Capilary Refill Time : ≤ 2 detik
- Turgor Kulit : turgor kulit 3 detik
- Luka : tidak terdapat luka pada tubuh pasien
- Kekuatan Otot : 5 5
1 4
1. Pemeriksaan fisik
Penglihatan
a. Cornea : Refleks kornea baik.
b. Visus : 3/6
c. Pupil : isokor, reflex terhadap cahaya baik.
d. Lensa mata : Jernih dan tidak keruh
Pendengaran
a. Pina : Simetris
b. Canalis :Ada serumen
c. N. I : Mampu membedakan bau, minyak angin dan pewangi
(parfum)
d. N. II : Pandangan jelas
e. N. IV sensorik : Mampu melirik ke kiri dan ke kanan
f. N. VII sensorik : Mampu mengespresikan wajah tersenyum dan sedih, t
mampu mengangkat kelopak mata sebelah kiri
g. N. VIII pendengaran : Mampu mengdengarkan dengan baik,
Tanggal: 03—12-2021
Uraian kesan pemeriksaan:- Tampak fraktur kominutif pada interrochanteric os femur
dextra dengan fragmen distal displaced kea rah creaniolateral.
2) Nama tindakan: Foto Thoraks PA/AP
Tanggal: 03-12-2021
Uraian kesan pemeriksaan: cor: kesan membesar , pingang jantung cekung, apex
tertanam (LVE) aorta dilatasi dan elogasi
3) Nama tindakan : foto pelvis/ panggul AP
Tanggal: 3-12-2021
Uaraian kesan pemeriksaan: Jaringan lunak sekitar fraktur swelling
a. Pemeriksaan Lab
Tanggal: 06- 12 -2021
PEMERIKSAAN HASIL NILAI RUJUKAN SATUAN
Kimia darah
Elektrolit
Natrium 139 136-145 Mmol/I
Kalium 5.1 3.5-5.1 Mmol/I
Klorida 107 97-111 Mmol/I
b. PEMERIKSAAN LABORATORIUM
Pemeriksaan Laboratorium tanggal 27 November 2021
Pe pemeriksaan H Hasil Sa Satuan Ni Nilai Normal
Ki kimia darah
F fugsi ginjal
Ur ureum 35 35 M mg/dl 10 10-50
Kr kriaatinin 0.37 M mg/dl L L (<1.3) P (<1.1)
Fr fraksi lipid
K kolesteror total 18 186 M mg/dl 20 200
K kolesteror HDL 30 30 M mg/dl L (>55) P (>65)
K kolesteror LDL 12 129 M mg/dl <1 <130
Tri Trigliserida 10 105 M mg/dl 20 200
c. TERAPI
N NoO Obat D Sosis C Cara pemberianIn Indikasi
1.11. O Omeprazole 40 40 gram In inravena Pe mberian obat omeprazole
untuk mengatasi ganggaun
lambung dan asam lambung
2. 2. K ketorolac 30 30 gramIn inravena Pe mberian obat ketorolac untuk
meredakan nyeri dan
peradangan.
KLASIFIKASI DATA
ANALISA DATA
No DATA MASALAH
.
1. DS : Nyeri Akut
Mengeluh nyeri
P : prae operasi
Q : tertusuk
R : bagian kaki kanan
S : skala 7
T : terus menerus
DO :
- Tampak meringis
- Gelisah
- Berfokus pada diri sendiri
2. DS : Ganggaun mobilitas
- Nyeri saat bergerak fisik
- Enggan melakukan pergerakan
- Merasa cemas Ketika bergerak
DO :
- Gerakan terbatas
- Fisik lemah
- Gerakan tidak terkordinasi
3. DS Gangguan Rasa
1. Klien mengatakan nyeri kaki Nyaman
kakan
2. Pengkajian nyeri
P: Jika bergerak
Q: Tertusuk-tusuk
R: kaki kanan
S: Skala nyeri 3
T: Hilang timbul
3. Klien mengatakan tidak bisa
bergerak
4. Klien mengatakan tidak bisa
beraktivitas
5. Klien merasa cemas akibat
akibat kakinya tidak bisa
bergerak
6. Klien merasa khawatir dengan
kondisinya saat ini
DO
1. Kaki pasien nampak terpasang
epidural fentanil
2. Terpasang kateter
3. Wajah pasien tampak tegang
1. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Nama/umur : Tn. M/ 74 tahun
No Diagnosa Keperawatan Nama Jelas
1 Nyeri Akut b.d agen pencedera fisik (Trauma) Tn.M
2 Ganggaun mobilitas fisik b.d gangguan Tn.M
muskoloskeletal
I. INTERVENSI KEPERAWATAN
II. IMPLEMENTASI
Nama/Umur : Tn.M/74 th
Ruang/Unit : Lonatara 4 ORTHOPEDI kamar 6 bed 2
CATATAN PERKEMBANGAN
TANGGAL/JAM Diagnosa
(EVALUASI)
Senin, 6 1. Nyeri akut Hari pertama Senin, 6 Desember 2021
Desember 2021 b.d agen cedera S : keluarga pasien mengatakan pasien masih
Jam 10:00 fisik (Trauma) gelisah
O : pasien tampak masih sulit bergerak
keadaan umum paisen lemah
TD : 166/96 MmHg
S : 36,6 °C
P : 20x/m
N : 87x/m
A : Resiko perfusi serebral tidak efektif
P : Lanjutkan intervensi
-mengidentivikasi PQRST
-Monitor tanda gejala pengingkatan nyeri
-Monitor status pernapasan
-Observasi tekanan darah
-Meminimalkan stimulus dengan
menyediakan lingkungan yang tenang
-ajarkan tehnik nonmarfologi
-pemberian obat analgetik
-Pertahankan suhu tubuh normal
Jam 12:00 Hari kedua : (Selasa ,7 Desember 2021)
S : keluarga pasien mengatakan pasien masih
sulit untuk bergerak
O : keadaan umum gelisah, baring terlentang
TD : 159/91 MmHg
S : 36,6 °C
P : 20x/m
N : 91x/m
A : gangguan mobilitas fisik
P : Lanjutkan intervensi