DISUSUN
4. TINDAKAN SUCTION
1. Masalah keperawatan : ketidakefektifan jalan napas
2. Tindakan keperawatan : suction
3. Rasional tindakan : penghisapan lendir jalan napas untuk mempertahankan
potensi jalan dan mengambil sekret untuk pemeriksaan laboraterium untuk
mencegah infeksi
4. Prinsip tindakan :
Prinsip yang harus di perhatikan dalam melakukan suction yaitu segalanya upaya
yang dilakukan untuk mencegah masuknya mikroorganisme ke dalam tubuh yang
kemungkinan besar akan mengakibatkan infeksi, tindakan dilakukan 10-15 menit
supaya tidak terjadi sianosis
5. Bahanya : dapat terjadi hispoksemia, dispnea, hipotensi, pendarahan pulminal,
penurunan kadar saturasi oksigen >5 %, trauma jalan napas
6. Evaluasi diri : tindakan ini hanya dilakukan dengan cara mengobservasi melalui
simulasi tindakan di youtube dan penjelasan di google
Sumber : https://youtu.be/EdH1lo9U3vI
5. TINDAKAN GCS
1. Masalah keperawatan : perfusi serebral tidak efektif
2. Tindakan keperawatan : menilai GCS
3. Rasional tindakan : glasgow come scale atau GCS yaitu skala yang
dipakai untuk mengetahui tingkat kesadaran seseorang. Dulunya digunakan
dalam kegawatdaruratan kecelakan namun sekarang juga digunakan dalam
penilaian kesadaran penyakit lainnya.
4. Prinsip GCS : pada pemerisaan GCS hal yang harus
diperhatikan yaitu skor GCS pada pasien yang dapat menjadi tolak ukur GCS
pada tindakan selanjutnya
5. Bahanya : -
7. Evaluasi diri : tindakan ini hanya dilakukan dengan cara
mengobservasi melalui simulasi tindakan di youtube dan penjelasan di google
Sumber : https://youtu.be/7_eLwdLDOgo
6. MELAKUKAN T-PIACE
1. Masalah keperawatan : Ketidakefektifan pola nafas
2. Tindakan keperawatan : Dilakukan pada pasien yang menggunakan ventiator
dan merupakan proses akhir "penyapihan" pasien dari ventilator dengan ETT
masih terpasang 2,
3. Rasional tindakan :
a. Melatih pasien agar dapat bernafas dengan mandiri
b. Mencegah kerusakan dinding trakea akbat penekaran cuff dari ETT secara
terus menerus
c. Terapi oksigen dan pelembaban udara inspirasi yang lebih efektif agar
oksigenisasi tetap adekuat dan sputuk menjadi encer
4. Prinsip tindakan : Alat harus steril dan posisi pasien di atur semi
fowler
5. Bahaya tindakan :
a. Perhatikan jangan sampai ada air menumpuk pada selang inspirasi
b. selang inspirasi pada konektor T sebelah bawah
c. pasang plastik penampung sekresi yang terpasang pada ujung selang
ekspirasi harus berlubang sebelah atas tujuan agar udara ekspirasi bebas
keluar
d. T-Piece intemitten dengan ventilator dan tingkatkan lamanya pemasangan
T.Piece secara bertahap sesuai kondisi pasien Bebaskan ekstremitas yang
terpasang sensing probe dari tekanan, contoh tekanan oleh manset
sphygmomanometer
6. Tindakan lain dan rasionalnya “
7. Evaluasi : tindakan ini hanya dilakukan dengan cara mengobservasi
melalui simulasi tindakan di youtube dan penjelasan di google
Sumber : https://id.scribd.com/doc/290498984/Memasang-T-Piece
7. TINDAKAN EXTUBASI
1. Masalah keperawatan : Gangguan pola nafas
2. Tindakan keperawatan : Mengeluarkan pipa endotrakheal setelah di lakukan
intubasi
3. Rasional tindakan : untuk menjaga agar pipa endoktrakhea tidak menimbulkan
trauma dan mengurangi reaksi jaringan laryngeal dan menurunkan risiko setelah
ekstubasi
4. Prinsip tindakan : alat alat harus steril dan pasien dipuasakan kurang lebih 4 jam
5. Bahaya tindakan
6. Tindakn lainnya dan rasionalnya
7. Evaluasi : Tindakan ini hanya dilakukan dengan cara
mengobservasi melalui simulasi tindakan di youtube dan penjelasan di google
Sumber : https://id.scribd.com/doc/25690676/SOP-EKSTUBASI-doc
8. MONITOR CVP
1. Masalah keperawatan apa yang di berikan tindakan pada saat observasi : Resiko
tinggi emboli
2. Tindakan : Menilai status cairan tubuh, menilai status fungsi jantung
3. Rasio tindakan
a. Teknik non invasif : pengukuran vena jungularis venous pressure (JPV)
b. Teknik invasif : central venous catheter
Ada beberapa teknik CPV :
a. Di ukur dengan cara menggunakan manometer yang di mana pengukuran
harus dilaksanakan secara intermiten
b. Ada juga CPV dengan menggunakan tranduser, pengukurannya dilakukan
dengan cara terus-menerus,
Lokasi penusukan CVP
a. Vena subclavia
b. Vena jugularis
c. Vena ante cubital
d. Vena femoralis
4. Prinsip tindakan : Pengukuran central venous pressure (CVP) prinsipnya harus
bersih
5. Bahaya terhadap tindakan yang di lakukan
a. Nyeri dan inflamasi pada lokasi penususkan
b. Bekuan darah karena tertekuknya kateter
c. Perdarahan: ekimosis atau perdarahan besar bila jarum terlepas
d. Tromboplebitis (emboli thrombus, emboli udara, sepsis)
e. Microshock
f. Distrimia jantung
6. Tindakan lain yang dapat dilakukan dan rasionalisasinya
a. Periksa tanda vital sebelum dan segera setelah aktivitas. Rasionalisasi:
hipotesi ortostatik dapat terjadi dengan aktivitas
b. Catat respons kardiopulmonal terhadap aktivitas, catat takikardi, distrimia,
dipnea, berkeringat, pucat. Rsionalisasi: penurunan/ketidakmampuan
miokardium untuk meningkatkan volume sekuncup selama aktivitas,
dapat menyebabkan peningkatan segera pada frekuensi jantung dan
kebutuhan oksigen, juga peningkatan kelelahan dan kelemahan
c. Kaji presipitator/penyebab kelemahan contoh nyeri. Rasionalisasi: nyeri
dan programpenuh stress juga memerlukan energi dan menyebabkan
kelemahan
d. Anjurkan latihan ROM aktif atau bila pasien tidak dapat memenuhinya
lakukan ROM pasif setiap 6 jam. Rasionalisasi: ROM dapat meningkatkan
kekuatan otot, memperbaiki sirkulasi dan mengurangirasa tidak nyaman
e. Jelaskan bahwa gangguan aktivitas adalah kondisi sementara yang
diharuskan hanya selama waktu pemantauan sementara. Rasionalisasi:
penjelasan dapat mengurangi ansietas karena rasa takut terhadap
pemasangan CVP
f. Berikan bantuan dalam aktivitas perawatan diri sesuai indikasi.
Rasionalisasi: pemenuhan kebutuhan perawatan diri pasien tanpa
mempengaruhi pemasangan CVP
7. Evaluasi diri : Tindakan ini hanya dilakukan dengan cara mengobservasi melalui
simulasi tindakan di youtube
Sumber : https://youtu.be/BK2m0iG4Y4
9. PEMASANGAN OKSIMETER
1. Masalah keperawatan apa yang di berikan tindakan pada saat observasi :
Kekurangan oksigen dalam darah
2. Tindakan keperawatan : Pemasangan ventilator mekanik
3. Rasio tindakan : Untuk mendeteksi tingkat saturasi oksigen atau jumlah
kadar oksigen di dalam darah
4. Prinsip tindakan
a. Hindari cat kuku atau pewarna dapat mempengaruhi efektifitas kerja dari
oximeter
b. Hindari cahaya berlebih dapat mengganggu pengerjaan oximeter sehingga
hasilnya akan menjadi akurat
c. Pergerakan setelah oximeter dipasangkan di jari atau telinga, akan lebih
baik jika tidak ada banyak pergerakan
d. Perfusi adalah sirkulasi atau aliran darah yang membawa oksigen dari
alveoli ke jantung
e. Keracunan karbon monoksida yang disebabkan oleh kebakaran atau
banyak menghirup asap
5. Bahaya terhadap tindakan yang di lakukan : -
6. Tindakan lain yang dapat dilakukan dan rasionalisasinya :-
7. Evaluasi diri
Tindakan ini hanya dilakukan dengan cara mengobservasi melalui simulasi
tindakan di youtube
Sumber : https://id.scribd.com/presentation/374859166/Pulse-Oximeter
https://youtu.be/8rOpf4-PzU4
e. Bahaya Tindakan : Jika pemasangan EKG tidak tepat atau benar, akan
mendapatkan hasil interprestasi rekam jantung yang salah dalam menegakkan
diagnosa
f. Tindakan Lain Rasionalisasinya : Tirah baring/bedrest dalam posisi
supinasi/semifowler, observasi tanda-tanda vital, kolaborasi pemberian terapi
oksigen dan kolaborasi pemberian obat sesuai indikasi
g. Evaluasi Diri : Tindakan ini hanya dilakukan dengan cara mengobservasi
melalui simulasi tindakan di youtube dan penjelasan di google
Sumber: https://www.academia.edu/37871022/Log_Book_Perekaman_EKG_Fix_
https://youtu.be/-uzBYC0D8wA