Anda di halaman 1dari 37

ANALISA SINTESA TINDAKAN KMB I

MEMBERIKAN TRANSFUSI DARAH

1. MASALAH KEPERAWATAN :
Kekurangan darah / Hb
2. TINDAKAN KEPERAWATAN :
Pemberian transfusi darah
3. RASIONAL TINDAKAN :
Pemberian transfuse darah dilakukan untuk menstabilkan kondisi darah tubuh yang
disebabkan karena hilangx darah atau penurunan komponen darah, diberikan transfusi
darah karena HB harus normal.
4. PRINSIP TINDAKAN :
Tindakan diberikan sesuai dengan prosedur dan teknik yang bersih. Tetap
memperhatikan jalanya darah berapa tetes per menit.
5. BAHAYA TERHADAP TINDAKAN YANG DILAKUKAN :
1. Pasien mengalami demam
2. Pasien dapat mengalami infeksi
3. Pasien dapat mengalami malaria
4. Kelebihan zat besi
5. Pasien dapat mengalami alergi
6. TINDAKAN LAIN YANG DAPAT DILAKUKAN DAN RASIONALISASINYA :
Tindakan lain yang dilakukan yaitu pemberian suplemen penambah darah.
7. EVALUASI DIRI : https://youtu.be/ghamOUdP24A

ANALISA SINTESA TINDAKAN KMB I


MEMBERIKAN PENDIDIKAN KESEHATAN

1. MASALAH KEPERAWATAN :
Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
2. TINDAKAN KEPERAWATAN :
Memberikan pendidikan kesehatan melalui penyuluhan secara langsung
3. RASIONAL TINDAKAN :
Memberikan pendidikan kesehatan melalui penyuluhan secara langsung
karena pengetahuan pasien akan nutrisi kurang dan pasien sudah beberapa kali
masuk rumah sakit dengan keluhan yang sama di harapkan dengan adanya
penkes masyarakat paham dan mengerti tentang kebutuhan nutrisi, dan apa apa
saja dampak yang diakibatkan oleh kurangnya nutrisi dalam tubuh.
4. PRINSIP TINDAKAN :
Pendidikan dan penyuluhan kesehatan tidak dapat secara mudah diberikan
oleh seseorang kepada orang lain, karena pada akhirnya sasaran pendidikan itu
sendiri yang dapat mengubah kebiasaan dan tingkah lakunya sendiri.
Menciptakan sasaran agar individu, keluarga, kelompok dan masyarakat dapat
mengubah sikap dan tingkah lakunya sendiri, dan. Pendidikan dan penyuluhan
kesehatan dikatakan berhasil bila sasaran (individu, keluarga, kelompok dan
masyarakat) sudah mengubah sikap dan tingkah lakunya sesuai dengan tujuan
yang telah ditetapkan.
5. BAHAYA TERHADAP TINDAKAN YANG DILAKUKAN :
Jika materi pendidikan yang disampaikan kurang dimengerti oleh masyarakat
maka tidak akan merubah mindset mereka terkait pendidikan kesehatan dan
tetap dengan kebiasaan yang belum tentu baik untuk mereka.
6. TINDAKAN LAIN YANG DAPAT DILAKUKAN DAN
RASIONALISASINYA :
Tindakan lain yang dilakukan: penyuluhan menggunakan media flip chart,
koran,majalah, televisi, radio, dan media lainnya.
7. EVALUASI DIRI : https://www.youtube.com/watch?v=c8QPlV9Tlgo

ANALISA SINTESA TINDAKAN KMB I


MEMBERIKAN OBAT MELALUI INTRAMUSKULER,SUB
CUTAN,INTRA VENA

1. MASALAH KEPERAWATAN :
Nyeri akut
2. TINDAKAN KEPERAWATAN :
Memberikan obat melalui Intramuskuler, Sub Cutan, IntraVena
3. RASIONAL TINDAKAN :
Memberikan obat melalui Intramuskuler, Sub Cutan, IntraVena agar absorbsi
obat yang lebih cepat sehingga nyeri yang dirasakan pasien dapat berkurang
Prinsip Tindakan:
Dilakukan dengan prinsip steril, menjelaskan tujuan dan melakukan
tindakan sesuai prosedur yang ditetapkan

Bahaya Terhadap Tindakan yang dilakukan


Bahaya dari tindakan ini yaitu pada bekas suntikan dapat terjadi
infeksi kulit seperti abses, nekrose atau hematoma

Tindakan lain yang dapat dilakukan dan rasionalisasinya


Tindakan lain yang dapat dilakukan yaitu: Memberikan manajemen
nyeri
Rasional tindakan: Dengan pemberian latihan nafas dalam dapat
membantu klien dalam mengontrol rasa nyeri dan memberi rasa aman dan
nyaman

Evaluasi diri
Tindakan dilakukan dengan cara observasi multimedia melalui
youtube di link:
Subcutan: https://www.youtube.com/watch?v=qI3_1gZD82c
Intravena: https://www.youtube.com/watch?v=7gVYvYzBUHk
Intramuskuler:https://www.youtube.com/watch?v=qPPXRhBmouI
ANALISA SINTESA TINDAKAN KMB I
Melakukan pemasangan Infus

Masalah Keperawatan : Kekurangan volume cairan

Tindakan Keperawatan: Melakukan pemasangan infus

Rasional Tindakan:
Pemasangan infus yaitu pemberian sejumlah cairan kedalam tubuh
melalui sebuah jarum kedalam pembuluh darah untuk menggantikan cairan atau
zat – zat makanan dari tubuh agar cairan tubuh pada pasien terpenuhi.
Prinsip Tindakan:
Dilakukan dengan prinsip steril, menjelaskan tujuan dan melakukan
tindakan sesuai prosedur yang ditetapkan

Bahaya Terhadap Tindakan yang dilakukan


Bahaya dari tindakan ini yaitu bila dalam pemasangan infus salah bisa
melukai pasien, vena menjadi pecah atau membiru, cairan tidak bisa masuk
melalui vena, dan akan terjadi flebitis/pembengkakan jika terlalu lama
ditancapkan.

Tindakan lain yang dapat dilakukan dan rasionalisasinya


Tindakan lain yang dapat dilakukan yaitu menganjurkan pasien
untuk banyak minum air putih
Rasional tindakan: dengan meminum banyak air putih cairan tubuh
pasien dapat terpenuhi

Evaluasi diri
Tindakan dilakukan dengan cara observasi multimedia melalui
youtube di link: https://www.youtube.com/watch?v=9WpPAOyW530

ANALISA SINTESA TINDAKAN KMB I


Melakukan test kulit / Skin test

Masalah Keperawatan : Resiko infeksi

Tindakan Keperawatan: Melakukan tes kulit/Skin test

Rasional Tindakan:
Melakukan tes kulit/skin test agar kita dapat mengetahui apakah
pasien memiliki alergi terhadap antibiotik yang diberikan untuk mencegah
terjadinya resiko infeksi.

Prinsip Tindakan:
Dilakukan dengan prinsip steril, menjelaskan tujuan dan melakukan
tindakan sesuai prosedur yang ditetapkan
Bahaya Terhadap Tindakan yang dilakukan
Bahaya dari tindakan ini yaitu dapat terjadi infeksi silang jika tidak
mengikuti prinsip steril dan obat yang disuntikkan masuk kejaringan lain jika
pada saat menyuntik tidak memperhatikan derajat kemiringan

Tindakan lain yang dapat dilakukan dan rasionalisasinya


Tindakan lain yang dapat dilakukan yaitu melakukan tes alergi
melalui sampel darah
Rasional tindakan: selain dengan melakukan skintes tes alergi juga
dapat dilakukan dengan cara melalui darah dilakukan dengan memeriksa
imunoglobulin E (IgE) dalam darah. Imunoglobulin E (IgE) adalah antibodi
yang dihasilkan sistem imun untuk melawan zat yang dianggap ancaman bagi
tubuh. Saat tubuh mengalami reaksi alergi, jumlah IgE akan meningkat. IgE
yang diukur bisa jumlah seluruh antibodi IgE dalam tubuh (total IgE test) atau
tingkat respons antibodi IgE terhadap suatu alergen (spesific IgE test).

Evaluasi diri
Tindakan dilakukan dengan cara observasi multimedia melalui
youtube di link: https://www.youtube.com/watch?v=jKtQSY_prTU
ANALISA SINTESA TINDAKAN KMB I
Menghitung Keseimbangan cairan

Masalah Keperawatan : Resiko ketidakseimbangan cairan

Tindakan Keperawatan: Menghitung keseimbangan cairan

Rasional Tindakan:
Menghitung keseimbangan cairan dengan menggunakan rumus
tujuannya untuk mengetahui berapa cairan yang masuk dan keluar pada tubuh
pasien dan menjaga agar keseimbangan cairan pada pasien tetap balance.

Prinsip Tindakan:
Menghitung keseimbangan cairan dengan rumus yang sudah
ditetapkan yaitu Intake - (Output + IWL)

Bahaya Terhadap Tindakan yang dilakukan


Jika pada perhitungan keseimbangan cairan terjadi kesalahan maka
dapat mempengaruhi tindakan dalam pemberian cairan ke dalam tubuh serta
mengganggu keseimbangan cairan yang ada pada tubuh menjadi tidak balance.

Tindakan lain yang dapat dilakukan dan rasionalisasinya


Tindakan lain yang dapat dilakukan yaitu menganjurkan pasien untuk
meminum banyak air putih dan makan makanan dengan kadar air tinggi
Rasional tindakan: dengan meminum banyak air putih dan makan
makanan dengan kadar air tinggi dapat membantu mengembalikan cairan yang
hilang agar keseimbangan cairan pada pasien tetap balance
Evaluasi diri
Tindakan dilakukan dengan cara observasi multimedia melalui
youtube di link: https://www.youtube.com/watch?v=WXzRocAh5ic

ANALISA SINTESA TINDAKAN KMB 1


MEMBERIKAN KOMPRES
Masalah Keperawatan :Hipertermia
Tindakan Keperawatan :Memberikan Kompres
Rasional Tindakan :Memberikan Kompres (air hangat) dilakukan untuk
memperoleh suhu tubuh normal dan menurunkan suhu tubuh tinggi. Adapun tujuan dari
pemberian kompres (air hangat) adalah melebarkan pembuluh darah, sehingga aliran
darah ke sel dan jaringan tubuh menjadi lancar. Serta pori-pori pada tubuh akan
melebarkan sehingga suhu panas di dalam tubuh akan menguap ke udara sehingga
menurunkan demam pada pasien hipertermia
Prinsip Tindakan :
Tindakan diberikan sesuai prosedur dengan teknik bersih
Memperhatikan kebersihan tangan (hand hygiene) sebelum memulai prosedur
Menggunakan handschoon dan masker selama prosedur
Membersihkan area yang akan dilakukan kompres air hangat dan mengecek suhu awal
pasien sebelum dikompres menggunakan termometer
Mengatur posisi pasien senyaman mungkin
Memberikan kompres air hangat menggunakan wash lap yang dilakukan beberapa kali
Mengecek kembali suhu tubuh pasien setelah dilakukan kompres air hangat
Bahaya Terhadap Tindakan yang dilakukan :Kompres air hangat tidak dianjurkan pada
luka yang baru atau kurang dari 48 jam karena akan memperburuk kondisi luka akibat
penumpukan cairan pada lokasi yang cedera dan meningkatkan nyeri
Tindakan lain yang dapat dilakukan dan rasionalisainya :
Menganjurkan untuk memperbanyak konsumsi air putih minimal 8 gelas sehari
Menganjurkan untuk istirahat yang cukup
Melakukan kompres dengan bawang merah, hal ini disebakan karena bawang merah
mengandung senyawa sulfur organik yaitu allycystein sulfoxide (Aliin) yang berfungsi
untuk menghancurkan pembekuan darah didalam tubuh. Cara yang dilakukan dalam
pengolahan kompres bawang merah untuk menurunkan demam yaitu kupas 5 butir
bawang merah, parut kemudian tambahkan dengan minyak kelapa secukupnya, lalu
balurkan ke ubun-ubun.
Pemberian obat penurun demam sesuai dengan resep dokter
Evaluasi Diri :Tindakan dilakukan dengan cara observasi multimedia melalui link
Youtube ; https://youtu.be/NJdLGKSq9fY

ANALISA SINTESA TINDAKAN KMB 1


MELAKUKAN PENGKAJIAN FISIK SISTEM PERNAPASAN
Masalah Keperawatan :Gangguan pertukaran gas
Tindakan Keperawatan :Melakukan pengkajian fisik sistem pernapasan
Rasional Tindakan :Melakukan pengkajian fisik sistem pernapasan bertujuan
untuk melihat beberapa kelainan di organ lain yang berhubungan dengan sistem respirasi
Prinsip Tindakan :
Tindakan diberikan sesuai prosedur dengan teknik bersih
Memperhatikan kebersihan tangan (hand hygiene) sebelum memulai prosedur
Melakukan pengkajian fisik sistem pernapasan dengan baik diantaranya inspeksi, palpasi,
perkusi, dan auskultasi sesuai dengan prosedur
Bahaya Terhadap Tindakan yang dilakukan :Kesalahan dalam melakukan pengkajian
fisik sistem pernapasan dapat mempengaruhi diagnosa dan tindakan keperawatan yang
akan diberikan ke pasien dan dapat memperburuk keadaan pasien
Tindakan lain yang dapat dilakukan dan rasionalisainya : Dapat dibantu dengan
penggunaan alat bantu spirometer dimana mampu menilai fungsi paru-paru, dan
membantu dalam mendiagnosis dan memantau kondisi paru-paru pasien, adapun
prosedur spirometer akan mengukur jumlah udara yang dapat dihirup serta dikeluarkan
dalam satu tarikan napas.
Evaluasi Diri :Tindakan dilakukan dengan cara observasi multimedia melalui link
Youtube ; https://youtu.be/TZnY7P0Tgow

ANALISA SINTESA TINDAKAN KMB 1


MEMBERIKAN LATIHAN NAFAS DALAM DAN BATUK EFEKTIF
Masalah Keperawatan :Bersihan jalan nafas tidak efektif
Tindakan Keperawatan :Memberikan latihan nafas dalam dan batuk efektif
Rasional Tindakan :Memberikan latihan nafas dalam dan batuk efektif
dilakukan untuk mengeluarkan sekret yang terakumulasi dan mengganggu saluran
pernapasan dengan cara dibatukkan.
Prinsip Tindakan :
Tindakan diberikan sesuai prosedur dengan teknik bersih
Memperhatikan kebersihan tangan (hand hygiene) sebelum memulai prosedur
Memberikan latihan nafas dalam dan batuk efektif pada pasien sesuai dengan prosedur
Mengamati pasien pada saat melakukan latihan nafas dalam dan batuk efektif
Jika terdapat sekret pada pot sputum maka segera labeli dan dibawa ke laboratorium
untuk dilakukan pemeriksaan
Bahaya Terhadap Tindakan yang dilakukan : Pada pasien yang memiliki risiko penyakit
darah tinggi dan jantung koroner disarankan untuk tidak memaksakan diri, karena saat
melakukan latihan nafas dalam saat menahan nafas, oksigen dalam peredaran darah
relatif berkurang, kekurangan oksisen pada otak dapat menyebabkan pingsan. Sedangkan
pada saat melakukan batuk efektif biasa menimbulkan ketidaknyamanan namun tidak
berbahaya bagi tubuh
Tindakan lain yang dapat dilakukan dan rasionalisainya :
Menganjurkan pasien untuk meminum air hangat dengan rutin. Suhu hangat pada air
bekerja lebih optimal untuk mengencerkan lendir.
Evaluasi Diri :Tindakan dilakukan dengan cara observasi multimedia melalui link
Youtube ; https://youtu.be/LEx5zI4lDtw

ANALISA SINTESA TINDAKAN KMB 1


MENGAMBIL SPECIMEN UNTUK PEMERIKSAAN BTA
Masalah Keperawatan :Bersihan jalan nafas tidak efektif
Tindakan Keperawatan :Mengambil specimen untuk pemeriksaan BTA (sampel
dahak)
Rasional Tindakan :Mengambil specimen untuk pemeriksaan BTA dilakukan
untuk memeriksa keberadaan bakteri di berbagai organ tubuh, utamanya melalui
pemeriksaan sampel dahak, mengingat tuberculosis (TB) paling sering menyerang paru-
paru.
Prinsip Tindakan :
Tindakan diberikan sesuai prosedur dengan teknik bersih
Memperhatikan kebersihan tangan (hand hygiene) sebelum memulai prosedur
Memberikan latihan nafas dalam dan batuk efektif pada pasien sesuai dengan prosedur
Mengamati pasien pada saat melakukan latihan nafas dalam dan batuk efektif
Jika terdapat sekret pada pot sputum maka segera labeli dan dibawa ke laboratorium
untuk dilakukan pemeriksaan
Bahaya Terhadap Tindakan yang dilakukan :
Pada pasien yang memiliki risiko penyakit darah tinggi dan jantung koroner disarankan
untuk tidak memaksakan diri, karena saat melakukan latihan nafas dalam saat menahan
nafas, oksigen dalam peredaran darah relatif berkurang, kekurangan oksisen pada otak
dapat menyebabkan pingsan. Sedangkan pada saat melakukan batuk efektif biasa
menimbulkan ketidaknyamanan namun tidak berbahaya bagi tubuh
Tindakan lain yang dapat dilakukan dan rasionalisainya :
Apabila pengumpulan spesimen dengan induksi sputum tidak berhasil dilakukan, maka
salah satu modalitas yang dapat dilakukan adalah menggunakan bronskoskopi. Dimana
dilakukan pada pagi hari dengan persiapan pasien puasa sebelumnya, hal ini dilakukan
untuk menghindari refluks cairan lambung.
Prosedur ini dilakukan dengan cara memasukkan selang yang dilengkapi dengan kamera
serta penyedot dahak yang akan dimasukkan ke dalam saluran pernapasan pasien. Pasien
akan diberikan anestesi intranasal terlebih dahulu, kemudian diberikan premedikasi
intravena maupun oral sebelum prosedur dimulai. Kemudian alat bronkosnopi
dimasukkan melalui cavum nasi ke saluran pernapasan hingga ditemukan dahak. Dahak
di aspirasi dan dimasukkan ke dalam pot yang telah disediakan.
Evaluasi Diri : Tindakan dilakukan dengan cara observasi multimedia melalui link
Youtube ; https://youtu.be/5qeiPZsw1bA
ANALISA SINTESA TINDAKAN KMB 1
MELAKUKAN FISIOTERAPI DADA (VIBRASI, PERKUSI)
Masalah Keperawatan :Bersihan jalan nafas tidak efektif
Tindakan Keperawatan :Melakukan fisioterapi dada (vibrasi, perkusi)
Rasional Tindakan :Tujuan dilakukannya fisioterapi dada dalam hal ini,
Perkusi : dilakukan untuk menggetarkan paru sehingga bila ada dahak yang lengket pada
dinding saluran nafas dapat terlepas dan mengalir ke saluran nafas yang lebih besar
Vibrasi ; dilakukan untuk meningkatkan dan mempercepat aliran sekret di dalam paru
Prinsip Tindakan :
Tindakan diberikan sesuai prosedur dengan teknik bersih
Memperhatikan kebersihan tangan (hand hygiene) sebelum memulai prosedur
Menggunakan sarung tangan non-steril sebelum memulai prosedur
Melakukan pemeriksaan respirasi, dengan menghitung frekuensi nafas pasien berapa kali
permenit
Memperhatikan kapan waktu memberikan penepukan/perkusi dan vibrasi.
Bahaya Terhadap Tindakan yang dilakukan :
Pemberian tindakan pada area yang tidak tepat dapat menyebabkan terjadinya trauma
thoraks
Tindakan lain yang dapat dilakukan dan rasionalisainya :
Mengajarkan pasien untuk melakukan batuk efektif agar pasien dapat mengeluarkan
sumbatan atau obstruksi berupa penumpukan sekret di dalam saluran pernapasan.
Evaluasi Diri : Tindakan dilakukan dengan cara observasi multimedia melalui link
Youtube ; https://youtu.be/Ibvx7USmV1k

ANALISA SINTESA TINDAKAN KMB I


( MEMBERI MAKAN PASIEN )

Masalah Keperawatan
Ketidakseimbangan nutrisi
Tindakan Keperawatan
Memberi makan pasien secara oral atau melalui mulut
Rasional Tindakan
Pemberian makan pada pasien diberikan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi pada pasien,
diberikan secara oral atau secara langsung melalui mulut karena pasien dalam keadaan
sadar dan mampu untuk menelan.
Prinsip Tindakan
Tindakan diberikan sesuai dengan prosedur atau SOP dan dilakukan dengan prinsip
bersih bukan steril, tetap memperhatikan terkait makanan yang diberikan, dan tetap
memperhatikan peralatan makan yang akan pasien gunakan.
Bahaya Terhadap Tindakan Yang Dilakukan
Jika pemberian makan pada pasien dilakukan dengan cara yang salah dan terburu-buru
bisa menyebabkan pasien tersedak makanan.
Tindakan lain yang dapat dilakukan dan rasionalisasinya
Pemberian makan melalui selang NGT ketika pasien tidak mampu menelan.
Evaluasi Diri
Tindakan dilakukan dengan cara observasi, multimedia melalui youtube di link :
https://youtu.be/E4KAjczhsuk

ANALISA SINTESA TINDAKAN KMB I


( PERAWATAN PASCA TRANSPLANTASI)

Masalah Keperawatan
Kelebihan volume cairan
Tindakan Keperawatan
Perawatan pasca transplantasi ginjal
Rasional Tindakan
Perawatan pasca transplantasi diberikan untuk memastikan tidak ada efek atau
komplikasi tertentu pasca transplantasi dan untuk mencegah terjadinya infeksi luka pada
area bekas operasi.
Prinsip Tindakan
Tindakan diberikan sesuai dengan prosedur atau SOP dan dilakukan dengan prinsip steril,
tetap memperhatikan terkait obat yang diberikan, dan tetap memperhatikan alat yang
digunakan.
Bahaya Terhadap Tindakan Yang Dilakukan
Perawatan pasca transplantasi memiliki dampak yang signifikan dan sangat
membahayakan apabila tidak dilakukan sesuai prosedur atau SOP yaitu dapat memicu
adanya infeksi luka pada bekas operasi.
Tindakan lain yang dapat dilakukan dan rasionalisasinya
Menganjurkan pasien untuk menjaga area bekas operasi tetap bersih dan kering, bagian
jahitan operasi tidak boleh terkena air selama beberapa waktu sampai kulit disekitar luka
operasi tertutup dan sembuh.
Evaluasi Diri
Tindakan dilakukan dengan cara observasi, multimedia melalui youtube di link :
https://youtu.be/XK-YRqwXNlg

ANALISA SINTESA TINDAKAN KMB I


( PERAWATAN LUKA)

Masalah Keperawatan
Risiko infeksi
Tindakan Keperawatan
Perawatan luka
Rasional Tindakan
Perawatan luka diberikan untuk mencegah terjadinya infeksi, menurunkan pertumbuhan
mikroorganisme, meningkatkan kenyamanan fisik dan psikologis, serta mempercepat
proses penyembuhan luka pada pasien.
Prinsip Tindakan
Tindakan diberikan sesuai dengan prosedur atau SOP dan dilakukan dengan prinsip steril,
tetap memperhatikan terkait obat yang diberikan dan pemilihan balutan luka, dan tetap
memperhatikan alat yang digunakan.
Bahaya Terhadap Tindakan Yang Dilakukan
Perawatan luka memiliki dampak yang signifikan dan sangat membahayakan apabila
tidak dilakukan sesuai tehnik steril dan SOP yaitu dapat memicu adanya infeksi luka.
Tindakan lain yang dapat dilakukan dan rasionalisasinya
Menganjurkan pasien untuk menjaga kondisi luka tetap bersih dan kering dengan
membatasi aktivitas yang berlebihan dan meningkatkan intake nutrisi.
Evaluasi Diri
Tindakan dilakukan dengan cara observasi, multimedia melalui youtube di link :
https://youtu.be/e0LecJqzAzE

ANALISA SINTESA TINDAKAN KMB I


( PENGAMBILAN DARAH ARTERI UNTUK AGD)

Masalah Keperawatan
Gangguan pertukaran gas
Tindakan Keperawatan
Pengambilan darah arteri untuk AGD
Rasional Tindakan
Pengambilan darah arteri dilakukan untuk pemeriksaan analisa gas darah yang digunakan
untuk mendiagnosa dan mengevaluasi penyakit penafasan serta kondisi yang
mempengaruhi seberapa efektif paru-paru mengirimkan oksigen ke darah dan
mengeliminasi karbondioksida dari darah.
Prinsip Tindakan
Tindakan diberikan sesuai dengan prosedur atau SOP dan dilakukan dengan prinsip steril,
dan tetap memperhatikan alat yang digunakan, dan mengidentifikasi arteri untuk
pengambilan sampel. Penusukan di arteri radialis dengan kemiringan 45 derajat, yang
digunakan untuk pengambilan sampel yaitu arteri radialis karena mudah untuk
mengakses, lebih mudah untuk diraba, stabil, dan mudah ditusuk.
Bahaya Terhadap Tindakan Yang Dilakukan
Pengambilan darah arteri jika dilakukan dengan tidak tepat maka dapat menyebabkan
terjadinya perdarahan atau perdarahan yang tertunda atau memar pada area tusukan jarum
atau yang jarang terjadi, kerusakan sirkulasi disekitar area tusukan.
Tindakan lain yang dapat dilakukan dan rasionalisasinya
Untuk mengetahui analisa gas darah pada seorang pasien, dapat diambilkan juga dari
pembuluh darah vena.
Evaluasi Diri
Tindakan dilakukan dengan cara observasi, multimedia melalui youtube di link :
https://youtu.be/FkyI9pSKYa0

ANALISA SINTESA TINDAKAN KMB I


( PENGAMBILAN DARAH INTRAVENA)

Masalah Keperawatan
Risiko infeksi
Tindakan Keperawatan
Pengambilan darah intravena
Rasional Tindakan
Pengambilan darah intravena dilakukan untuk mendapatkan sampel darah vena agar
dapat dilakukan pemeriksaan seperti pemeriksaan darah rutin, laju endap darah, elektrolit,
Hb pasien.
Prinsip Tindakan
Tindakan diberikan sesuai dengan prosedur atau SOP dan dilakukan dengan prinsip steril,
tetap memperhatikan integritas kulit dan jaringan, dan untuk memilih pembuluh darah,
pilih vena yang terlihat jelas, dapat diraba dan terfiksasi pada jaringan sekitarnya
sehingga vena tidak melenceng.
Bahaya Terhadap Tindakan Yang Dilakukan
Hematoma
Hemolysis sampel akibat kontaminasi oleh alcohol
Hematokonsentrasi
Tindakan lain yang dapat dilakukan dan rasionalisasinya
Menganjurkan pasien banyak minum agar vena mudah didapat pada saat penusukan.
Evaluasi Diri
Tindakan dilakukan dengan cara observasi, multimedia melalui youtube di link :
https://youtu.be/cx23R0Byo8Y

PEMASANGAN INFUSE

1. Masalah Keperawatan
Kekurangan volume cairan
2. Tindakan Keperawatan
Memberikan cairan infus dengan cara pemasangan infus
3. Rasional Tindakan
Untuk menggantikan cairan tubuh yang hilang akibat penyakit atau prosedur medis tertentu
4. Prinsip Tindakan
Tindakan yang dilakukan sesuai prosedur, alat-alat yang digunakan dalam kondisi baru, jenis dan
kualitas alat yang digunakan sesuai dengan kebutuhan pasien.
5. Bahaya Terhadap Tindakan yang dilakukan
Pemasangan infus dapat menyebabkan pembentukan gumpalan darah, gumpalan ini bisa terlepas
dan menyumbat pembuluh darah penting dalam tubuh sehingga mengakibatkan kondisi serius
seperti kerusakan jaringan tubuh.
6. Tindakan lain yang dapat dilakukan dan rasionalisasinya
Meminum air putih sebanyak 8 gelas dalam sehari atau mengonsumsi buah dan sayur dengan
kandungan air tinggi.
7. Evaluasi diri
Tindakan dilakukan dengan cara observasi multimedia melalui video youtube di link:
https://www.youtube.com/watch?v=9WpPAOyW530
PENATALAKSANAAN FARMAKOLOGI SESUAI RESEP

1. Masalah Keperawatan
Nyeri akut
2. Tindakan Keperawatan
Pemberian obat sesuai resep
3. Rasional Tindakan
Pemberian obat dilakukan untuk menghilangkan rasa nyeri pada pasien
4. Prinsip Tindakan
Obat yang diberikan sesuai dengan resep dokter dan sudah dilakukan pengecekan tanggal
kadaluarsa
5. Bahaya Terhadap Tindakan yang dilakukan
Penyalahgunaan dosis dapat menimbulkan efek samping, komplikasi, dan bahaya yang
mengancam nyawa.
6. Tindakan lain yang dapat dilakukan dan rasionalisasinya
Kompres hangat untuk menghilangkan nyeri
7. Evaluasi diri
Tindakan dilakukan dengan cara observasi multimedia melalui video youtube di link:
https://www.youtube.com/watch?v=FhTq0WC9srE
MELAKUKAN PENGKAJIAN FISIK SISTEM KARDIOVASKULER

1. Masalah Keperawatan
Penurunan curah jantung
2. Tindakan Keperawatan
Melakukan pengkajian fisik sistem kardiovaskuler (memeriksa tekanan darah dengan
menggunakan tensimeter manual)
3. Rasional Tindakan
Untuk mengetahui diagnosis penyakit dari seorang pasien dan membantu dokter dalam
melakukan tindakan selanjutnya pada pasien.
4. Prinsip Tindakan
Tindakan yang dilakukan sesuai dengan prosedur
5. Bahaya Terhadap Tindakan yang dilakukan
ketika salah pengkajian, salah diagnosa, salah implementasi, maka dapat memperburuk
prognosis pasien kedepannya
6. Tindakan lain yang dapat dilakukan dan rasionalisasinya
Memeriksa tekanan darah dengan menggunakan tensimeter digital
7. Evaluasi diri
Tindakan dilakukan dengan cara observasi multimedia melalui video youtube di link:
https://www.youtube.com/watch?v=GZqHF7ilHbQ
TES PEMBEKUAN DARAH

1. Masalah Keperawatan
Gangguan pembekuan darah
2. Tindakan Keperawatan
Melakukan tes pembekuan darah
3. Rasional Tindakan
Untuk melihat adakah masalah pembekuan darah, tes ini dilakukan dengan melihat atau
mengukur seberapa cepat darah menggumpal
4. Prinsip Tindakan
Tindakan yang diberikan sesuai dengan prosedur
5. Bahaya Terhadap Tindakan yang dilakukan
Ketika melakukan kesalahan membaca hasil lab, maka tindakan yang akan diberikan selanjutnya
kepada pasien akan memperburuk prognosis pasien kedepannya.
6. Tindakan lain yang dapat dilakukan dan rasionalisasinya
Meluruskan kaki, melakukan pergerakan ringan, hingga berjalan-jalan akan sangat membantu
mencegah terjadinya perlambatan aliran darah yang memicu terjadinya pembekuan darah. Selain
itu, yang harus dilakukan juga adalah memeriksa riwayat keluarga apakah ada yang pernah
terkena gangguan pembekuan darah.
7. Evaluasi diri
Tindakan dilakukan dengan cara observasi multimedia melalui video youtube di link:
https://www.youtube.com/watch?v=K5FN1WZbReI
TES PEMERIKSAAN HEMATOKRIT

1. Masalah Keperawatan
Ketidakefektifan perfusi jaringan
2. Tindakan Keperawatan
Melakukan tes pemeriksaan hematokrit
3. Rasional Tindakan
Untuk mendeteksi anemia, leukemia, dehidrasi, atau kekurangan nutrisi
4. Prinsip Tindakan
Tindakan yang dilakukan sesuai dengan prosedur
5. Bahaya Terhadap Tindakan yang dilakukan
Ketika melakukan kesalahan seperti salah membaca hasil lab, salah menentukan diagnosa, maka
tindakan yang akan diberikan selanjutnya kepada pasien akan berdampak buruk terhadap pasien
kedepannya.
6. Tindakan lain yang dapat dilakukan dan rasionalisasinya
Menganjurkan pasien mengonsumsi makanan yang mengandung zat besi, vitamin B12, dan asam
folat
7. Evaluasi diri
Tindakan dilakukan dengan cara observasi multimedia melalui video youtube di link:
https://www.youtube.com/watch?v=Zf1iimL7hxw
Memberikan Oksigen Melalui Nasal Kanul

Masalah Keperawatan:
Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif
Tindakan Keperawatan:
Memberikan Oksigen Melalui Nasal Kanul
Rasional Tindakan:
Pemberian oksigen melalui nasal kanul diberikan untuk memenuhi kebutuhan oksigen pada
pasien, dan diberikan secara nasal kanul karena pasien membutuhkan oksigen masih di
bawah 5 liter per menit.
Prinsip Tindakan:
Tindakan diberikan sesuai prosedur dengan teknik bersih.
Memperhatikan kadar oksigen dalam tubuh pasien dengan menggunakan pulse oximetry.
Memperhatikan humidifier untuk melembabkan oksigen.
Memperhatikan selang O2.
Bahaya Terhadap Tindakan yang Dilakukan:
Ketika O2 terlalu keras bisa menyebabkan risiko infeksi pada saluran pernafasan, risiko
trauma pada saluran pernafasan, dan risiko inflamasi.
Tindakan Lain yang dapat Dilakukan dan Rasionalisasinya:
Pemberian oksigen menggunakan sungkup muka sederhana jika pasien tidak bisa
menggunakan nasal kanul, diberikan untuk memenuhi kebutuhan oksigen pada pasien.
Evaluasi Diri:
Tindakan dilakukan dengan cara observasi multimedia melalui YouTube di link
https://www.youtube.com/watch?v=pC7-mOyCyAI.
Memberikan Oksigen Melalui Masker

Masalah Keperawatan:
Pola Nafas Tidak Efektif
Tindakan Keperawatan:
Memberikan Oksigen Melalui Masker
Rasional Tindakan:
Pemberian oksigen melalui masker diberikan untuk memenuhi kebutuhan oksigen pada
pasien, dan diberikan secara masker karena pasien membutuhkan oksigen di atas 5 liter per
menit.
Prinsip Tindakan:
Tindakan diberikan sesuai prosedur dengan teknik bersih.
Memperhatikan kadar oksigen dalam tubuh pasien dengan menggunakan pulse oximetry.
Memperhatikan humidifier untuk melembabkan oksigen.
Memperhatikan selang O2.
Bahaya Terhadap Tindakan yang Dilakukan:
Aspirasi bila muntah, penumpukan CO2 pada aliran O2 rendah. Empisema subkutan kedalam
jaringan mata pada aliran O2 tinggi dan nekrose, apabila masker dipasang terlalu ketat.
Tindakan Lain yang dapat Dilakukan dan Rasionalisasinya:
Pemberian oksigen menggunakan masker Rebreathing diberikan untuk memenuhi kebutuhan
oksigen pada pasien.
Evaluasi Diri:
Tindakan dilakukan dengan cara observasi multimedia melalui YouTube di link
https://www.youtube.com/watch?v=pC7-mOyCyAI.
Pemberian Tindakan Nebulizer/Terapi Inhalasi

Masalah Keperawatan:
Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif
Tindakan Keperawatan:
Pemberian Tindakan Nebulizer/Terapi Inhalasi dengan Sungkup
Rasional Tindakan:
Pemberian tindakan nebulizer/terapi inhalasi dengan Sungkup diberikan untuk memberikan
obat cair kepada pasien sehingga bisa langsung masuk ke saluran pernafasan klien melalui
inhalasi, mengencerkan sekret pasien, dan mengatasi sesak napas pada pasien.
Prinsip Tindakan:
Tindakan diberikan sesuai prosedur dengan teknik bersih.
Memperhatikan order dan pemberian obat.
Menekankan kepada pasien untuk melakukan ventilasi atau bernafas dan menghirup asap
semaksimal mungkin.
Memperhatikan perkembangan dada pasien untuk memastikan apakah pasien menghirup
asap dengan benar.
Memperhatikan sungkup.
Bahaya Terhadap Tindakan yang Dilakukan:
Pemberian nebulizer yang tidak tepat efeknya dapat menyebabkan keringnya saluran
pernapasan dan dapat menyebabkan timbulnya jamur di mulut (lidah akan terlihat bercak
putih).
Tindakan Lain yang dapat Dilakukan dan Rasionalisasinya:
Pemberian tindakan nebulizer/terapi inhalasi dengan Mouthface diberikan untuk
memberikan obat cair kepada pasien sehingga bisa langsung masuk ke saluran pernafasan
klien melalui inhalasi, mengencerkan sekret pasien, dan mengatasi sesak napas pada pasien.
Evaluasi Diri:
Tindakan dilakukan dengan cara observasi multimedia melalui YouTube di link
https://www.youtube.com/watch?v=ANOK4GCvUYY&t=2s.
Pemberian Tindakan Fisioterapi Dada

Masalah Keperawatan:
Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif
Tindakan Keperawatan:
Pemberian Tindakan Fisioterapi Dada
Rasional Tindakan:
Pemberian tindakan fisioterapi dada diberikan untuk membantu pernapasan dengan
mengatasi adanya sumbatan atau obstruksi berupa penumpukan sekret di dalam saluran
pernapasan.
Prinsip Tindakan:
Tindakan diberikan sesuai prosedur dengan teknik bersih.
Memperhatikan napas pasien saat dilakukan tindakan.
Memperhatikan kapan waktu memberikan penepukan/perkusi dan vibrasi.
Bahaya Terhadap Tindakan yang Dilakukan:
Pemberian tindakan pada area yang tidak tepat dapat menyebabkan terjadinya trauma
thoraks.
Tindakan Lain yang dapat Dilakukan dan Rasionalisasinya:
Mengajarkan pasien untuk melakukan batuk efektif agar pasien dapat mengeluarkan
sumbatan atau obstruksi berupa penumpukan sekret di dalam saluran pernapasan.
Evaluasi Diri:
Tindakan dilakukan dengan cara observasi multimedia melalui YouTube di link
https://www.youtube.com/watch?v=Ibvx7USmV1k.
Pemberian Tindakan Postural Drainase

Masalah Keperawatan:
Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif
Tindakan Keperawatan:
Pemberian Tindakan Postural Drainase
Rasional Tindakan:
Pemberian tindakan postural drainase diberikan untuk mengalirkan sekresi pulmonar pada
area tertentu dari lobus paru dengan pengaruh gravitasi.
Prinsip Tindakan:
Tindakan diberikan sesuai prosedur dengan teknik bersih.
Memperhatikan posisi tubuh pasien.
Bahaya Terhadap Tindakan yang Dilakukan:
Pemberian tindakan pada area yang tidak tepat dapat menyebabkan terjadinya trauma
thoraks.
Tindakan Lain yang dapat Dilakukan dan Rasionalisasinya:
Mengajarkan pasien untuk melakukan batuk efektif agar pasien dapat mengeluarkan
sumbatan atau obstruksi berupa penumpukan sekret.
Evaluasi Diri:
Tindakan dilakukan dengan cara observasi multimedia melalui YouTube di link
https://www.youtube.com/watch?v=h1Ic5KWTLqI.

ANALISA SINTESA TINDAKAN KMB I


PERAWATAN WSD
1. MASALAH KEPERAWATAN : gangguan rasa nyaman b.d nyeri akut
2. TINDAKAN KEPERAWATAN : pemasangan WSD

3. RASIONAL TINDAKAN : WSD merupakan suatu tindakan drainase intrapleural yang digunakan setelah
prosedur intrathorakal. Satu atau lebih kateter dada dipasang dalam rongga pleura dan difiksasi ke
dinding dada yang kemudian disambung ke sistem drainase (suction). Bertujuan untuk mengeluarkan
gas, cairan darah, atau cairan asing yang yang bersifat solid dari

4. PRINSIP TINDAKAN : bersih Steril

5. BAHAYA TERHADAP TINDAKAN YANG DILAKUKAN : Selang WSD terlepas dan terjadi infeksi.

6. TINDAKAN LAIN YANG DAPAT DILAKUKAN DAN RASIONALISASINYA : mengkaji kemungkinan adanya
infeksi dan berikan edukasi untuk mengurangi rasa nyeri.

7. Evaluasi diri : https://youtu.be/D_Va1egrmt0

ANALISA SINTESA TINDAKAN KMB I


TINDAKAN PERAWATAN TRACHEOSTOMY

1. MASALAH KEPERAWATAN
Bersihkan jalan nafas tidak efektif pada benda asing

2. TINDAKAN KEPERAWATAN
Melakukan tindakan tracheostomy

3. RASIONAL TINDAKAN
A. Bina hubungan saling percaya
B. Keluarga dan pasien mengetahui tujuan dan prosedur tindakan
C. Melancarkan pernafasan klien dan mengurangi penumpukan sekret yang berlebih
D. Mencegah terjadinya kontaminasi mikroorganisme baru pencetus infeksi
E. Mencegah terjadinya mikroorganisme
F. Mencegah iritasi pada kulit
G. Mencegah masuknya kuman dari luar
H. Rapikan pakaian klien dan atur posisi klien ketempat semula yang nyaman bagi klien
I. Sesuai prosedur tindakan perawatan tracheostomy

4. PRINSIP TINDAKAN
Tindakan yang dilakukan sesuai prosedur perawatan tracheostomy

5. BAHAYA TERHADAP TINDAKAN YANG DILAKUKAN


Selang WSD terlepas dan terjadi infeksi

6. TINDAKAN LAIN YANG DAPAT DILAKUKAN DAN RASIONALISASINYA


Mengkaji kemungkinan adanya infeksi dan berikan edukasi untuk mengurangi rasa
nyeri

7. EVALUASI DIRI
https://youtu.be/o9kCmCud1OI
ANALISA SINTESA TINDAKAN KMB I
MENCUCI TANGAN STERIL
1. MASALAH KEPERAWATAN
Defisit perawatan diri

2. TINDAKAN KEPERAWATAN
Hand Hygine

3. RASIONAL TINDAKAN
Untuk menjaga kebersihan,memberi kenyamanan pada pasien,mencegah terjadinya
infeksi

4. PRINSIP TINDAKAN
Tindakan yang di lakukan sesuai prosedur mencuci tangan

5. BAHAYA TINDAKAN YANG DILAKUKAN


Memperhatikan daerah yang di bersihkan

6. TINDAKAN LAIN YANG DAPAT DILALUKAN DAN RASIONALISASINYA


Personal hygine

7. EVALUASI DIRI
https://youtu.be/vAwUyRJITDk

ANALISA SINTESA TINDAKAN KMB I

HEALTH EDUCATION SYSTEM PERNAPASAN BERDASARKAN KASUS

1. Masalah keperawatan : Defisien kesehatan komunitas

2. Tindakan keperawatan : Health education system pernapasan mengenai TB Paru secara langsung
3. Rasional tindakan : Dilakukan untuk memperbaiki mengubah gaya hidup/perilaku hidup penderita
agar dapat memperbaiki tingkat kesejahteraannya, serta mengedukasi masyarakat mengenai TB Paru
dan cara pencegahannya.

4. Prinsip tindakan :

1) Tindakan diberikan sesuai prosedur.

2) Memperhatikan materi yang sampaikan agar dapat mudah dipahami oleh sasaran pendidikan.

5. Bahaya terhadap tindakan yang dilakukan : Jika penyampaian materi tidak dipahami oleh sasaran
pendidikan, akan menimbulkan kesalahpahaman sehingga tujuan yang ingin dicapai tidak terpenuhi.

6. Tindakan lain yang dapat dilakukan dan rasionalisasinya : Melakukan pemberian pendidikan
kesehatan (Edukasi Kesehatan Melalui Media Cetak; Poster, Pamflet, dan Leaflet) yang dilakukan untuk
memperbaiki mengubah gaya hidup/perilaku hidup penderita agar dapat memperbaiki tingkat
kesejahteraannya, serta mengedukasi masyarakat mengenai TB Paru dan cara pencegahannya.

7. Evaluasi diri : https://youtu.be/G4142KR9A8I

ANALISA SINTESA TINDAKAN KMB I


MELAKUKAN PENGKAJIAN FISIK SISTEM KARDIOVASKULER
1. Masalah Keperawatan
Penurunan curah jantung
2. Tindakan Keperawatan
Melakukan pengkajian fisik sistem kardiovaskuler (memeriksa tekanan darah dengan
menggunakan tensimeter manual)
3. Rasional Tindakan
Untuk mengetahui diagnosis penyakit dari seorang pasien dan membantu dokter dalam
melakukan tindakan selanjutnya pada pasien.
4. Prinsip Tindakan
Tindakan yang dilakukan sesuai dengan prosedur
5. Bahaya Terhadap Tindakan yang dilakukan
ketika salah pengkajian, salah diagnosa, salah implementasi, maka dapat memperburuk
prognosis pasien kedepannya
6. Tindakan lain yang dapat dilakukan dan rasionalisasinya
Memeriksa tekanan darah dengan menggunakan tensimeter digital
7. Evaluasi diri
Tindakan dilakukan dengan cara observasi multimedia melalui video youtube di link:
https://www.youtube.com/watch?v=GZqHF7ilHbQ

Pemeriksaan EKG

1. Masalah Keperawatan:
Gangguan irama jantung.
2. Tindakan Keperawatan:
Pemasangan EKG.
3. Rasional Tindakan:
Untuk mengukur dan merekam aktivitas listrik jantung, umumnya dilakukan untuk
memeriksa kondisis jantung dan menilai efektivitas pengobatan penyakit jantung..
4. Prinsip Tindakan:
Tindakan dilakukan sesuai prosedur dan prinsip bersih dan steril.
Pastikan elektroda ditempatkan pada bagian yang tepat, dengan kabel yang benar (sesuai
dengan tanda).
Pastikan pengaturan alat perekaman ada pada mode auto yang berjalan dengan kecepatan 25
mm/detik dan 10 mm/Mv. Bila kompleks QRS pada EKG terlihat terlalu tinggi, maa dilakukan
pengaturan voltase ulang.

5. Bahaya Terhadap Tindakan Yang Dilakukan:


Dermatitis kontak alergi atau dermatitis kontak iritan. Gejla yang timbul berupa gatal dan
ruam merah akibat penggunaan elektroda yang melekat di kulit.
6. Tindakan Lain Yang Dapat Dilakukan Dan Rasionalisasinya:
Uji tekanan dijalankan untuk memantau kerja jantung dengan EKG atau ekokardiografi
saat menjalani aktivitas fisik atau diberikan obat-obatan khusus, agar diketahui ada atau
tidaknya gangguan aliran darah dari dan ke jantung.
Holter monitoring adalah tes yang memantau dan merekam aktivitas listrik jantung
selama 24 jam, melalui sebuah perangkat kecil yang disebut monitor Holter.
7. Evaluasi Diri:
https://www.youtube.com/watch?v=fY0LRZRCvF0
Membaca Hasil EKG

1. Masalah Keperawatan:
Gangguan irama jantung.
2. Tindakan Keperawatan:
Membaca Hasil EKG.
3. Rasional Pendidikan:
Untuk mengetahui hasil dari pemeriksaaan EKG, untuk menginterpretasikan EKG mulai
dari menetuan irama, aksis, menghiutng heart rate, QRS kompleks.
4. Prinsip Tindakan:
Dilakukan sesuai dengan prosedur
Pastikan hasil EKG benar dan sesuai.
Periksa dengan teliti hasil EKG
5. Bahaya Terhadap Tindakan Yang Dilakukan:
Apabila kita salah dalam membaca atau menginterpretasikan hasil EKG maka akan
berdampak pada pemberian diagnosis dan tindakan selanjutnya.
6. Tindakan Lain Yang Dapat Dilakukan Dan Rasionalisasinya:

7. Evaluasi Diri:
https://www.youtube.com/watch?v=w56zflrHIME
https://www.youtube.com/watch?v=_PtDDe9fMfk

Mengukur CVP
1. Masalah Keperawatan:
Kegagalan Sirkulasi Angkut.
2. Tindakan Keperawatan:
Pengukuran CVP (Central Venous Pressure).
3. Rasional Tindakan:
Untuk mengkaji status cairan intravaskuler pasien dan sebagai pemandu cairan pada
pasien sakit yang serius.
4. Prinsip Tindakan:
Tindakan diakukan sesuai dengan prosedur dan prinsip berih dan steril.
Pastikan cairan tetesan infus lancar.
Pastikan alirkan cairan infus 20 cmHH2O diatas titik 0.
5. Bahaya Terhadap Tindakan Yang Dilakukan:
Emboli udara.
Hematoma.
Hemotoraks.
Pneumotoraks.
Temponade jantung.
6. Tindakan Lain Yang Dilakukan Dan Rasionalisasinya:
Monitoring Hemodinamik: segala upaya yang dilakukan dalam mengatur dan
mengintervensi parameter kardiovaskular yang menjadi variabel oksigenasi jaringan.
7. Evaluai Diri:
https://www.youtube.com/watch?v=uhHeiEg_2FE
Perawatan Pacemaker.

1. Masalah Keperawatan:
Denyut jantung tidak teratur.
2. Tindakan Keperawatan.
Perawatan Pacemaker.
3. Rasional Keperawatan:
Untuk menegtahui pacemaker dalam keadan yang baik dan tidak membuat komplikasi
lainnya.
4. Prinsip Tindakan:
Tindakan dilakukan sesuai prosedur.
Dilakukan dengan prinsip steril.
Pastika untuk selalu check-up secara rutin.
Pastikan tidak melakukan pekerjaan yang berat.
Pastikan menghindari barang-barang yang memancarkan radiasi tinggi.
5. Bahaya Terhadap Tindakan Yang Dilakukan:
Apabila tidak melakukan perawatan dan lupa melakukan check-up secara teratur dapat
berakibat timbulnya reaksi atau komplikasi lainnya.
6. Tindakan Lain Yang Dilakukan Dan Rasiosasinya:
Meelakukan perawatan mandiri selama berda di rumah sesuai dengan petunjuk dan
prosedur agar tidak menyebabkan reaksi dan komplikasi yang lebih parah.
7. Evaluasi Diri:
https://www.youtube.com/watch?v=a6CHofArIYM
Pasang Monitor

1. Masalah Keperawatan:
Denyut jantung tidak teratur.
2. Tindakan Keperawatan:
Pemasangan Monitor Pacemaker
3. Rasional Tindakan:

Agar denyut jantung kembali normal.


4. Prinsip Tindakan:
Tindakan dilakukan sesuai prosedur.
Dilakukan dengan prinsip steril dan bersih.
Pastikan alat dalam keadaan yang baik.
5. Bahaya Terhadap Tindakan Yang Dilakukan:
Pembengkakan, pedarahan, memar, atau infeksi di daerah tempat alat pacu janntung
dipasang.
Kerusakan pembuluh darah atau saraf.
Paru” kolaps.
Reaksi yang buruk terhadap obat selama waktu tersebut.
6. Tindakan Lain Yang Dilakukan Dan Rasiosasinya:
Melakukan tindakan ablasi yaitu memasang satu atau lebih kateter di pembuluh darah
menuju ke jantung.
Meminum obat-obatan untuk mengatasi aritmia adalah obat antiaritmia. Dokter juga akan
meresepkan warfarin untuk menurunkan risiko terjadinya penggumpalan darah.
Implantable cardioverter-defribilator (ICD) adalah alat kecil yang dipasang di dada. Alat
ini digunakan pada penderita yang berisiko mengalami henti jantung mendadak.
7. Evaluasi Diri:
https://www.youtube.com/watch?v=54taja_HveU

Anda mungkin juga menyukai