No
1
Tujuan dan
Diagnosa
Keperawatan
Kriteria Hasil
Pola nafas tidak efektif Setelah dilakukan
berhubungan
penurunan
paru
dengan tindakan
ekspansi perawatan selama
Intervensi
1. Kaji
frekuensi
Rasional
kedalaman
Catat
bervariasi tergantung d
upaya
pernafasan
gagal
pasien
kembali
terbatas
efektif
dengan
kriteria hasil:
adanya
mengatakan
Sus,
saya
sudah
tidak
sesak
napas
lagi.
b. Frekuensi
napas
16-20
nafas.
yang
Expansi
berhubu
a. Pasien
perna
bunyi
nafas
seperti
krekels, wheezing.
3. Tinggikan kepala dan bantu
mengubah posisi.
4. Observasi
pola
batuk
dan
karakter sekret.
5. Dorong/bantu
nyeri dada.
2. ronki
dan
menyertai obstruksi j
nafas
dalam
kegag
pernafasan.
3. duduk tinggi memungk
pasien
whee
alv
mengakibatkan batuk s
iritasi.
5. dapat meningkatkan/banya
6. Kolaborasi
berikan
oksigen
sputum
dimana
gang
kerja
memberikan kelembaban
membran
2
mukosa
membantu pengenceran se
Gangguan rasa nyaman Setelah diberikan 1. Kaji tipe, lokasi dan berat dan 1. Berguna dalam pengawasan
(nyeri)
berhubungan tindakan
karakter nyeri
kemajuan
penyemb
Perubahan
pasca operasi.
menunjukkan terjadiya a
peritonitik.
2. Istirahat yang cukup men
terjadinya kelelahan.
terencana
3. meminimalkan
stres
3. Pertahankan posisi nyaman (semi
abdomen
ketika
terle
fowler)
dengan
gravitasi
nyerinya
berkurang
2. Pasien tampak
rileks
karakter
organ
termasuk
ge
peristaltic usus.
5. Mengalihkan perhatian p
5. Berikan aktivitas hiburan
Berikan
analgesik
memerlukan
intervensi
berbeda pula;
7. Menghilangkan nyeri de
diagnosis dibuat;
8. Kaji
keefektifan
3
penghilang nyeri.
Perubahan suhu tubuh : Setelah diberikan 1. Monitor TD, Nadi, dan RR.
1. Peningkatan suhu tu
akan
2. Monitor
penurunan
tingkat
kesadaran.
menyebab
perubahan
tanda-ta
vital.
2. Suhu yang terlalu ti
suhu
tubuh
menunjukkan
kembali
normal
pada
dengan
sehingga mempenga
hasil:
1. Pasien
panas lagi
2. Suhu
tubuh
leher merupakan ba
36-37 6. Kolaborasikan
derajat celcius.
se
mengatakan
pasien
hipotala
kesadaran.
3. Monitoring suhu
sudah
gangg
dengan
tenaga
dengan pembuluh d
besar
ang
tinggi.
5. Pasien
sehingga
pa
dihasilkan
demam
mengeluarkan
ban
cairan
seh
membutuhkan
ca
yang adekuat;
6.
Antipiretik memb
mengurangi
4
dem
secara medis.
Defisit volume cairan Setelah dilakukan 1. Pantau tanda vital dan CVP setiap 1. Volume intravaskular
berhubungan
peningkatan
dengan tindakan
aliran keperawatan
muntah,
dan
atau diharapkan
perforasi
volume
cairan
gastrointestinal
tubuh
pasien
sudah
membaik
dengan
jenis.
menunjukkan
1. Turgor
kulit
membaik
2. Pasien
criteria
hasil:
ko
cairan
vitamin.
mengatakan
menurunkan
vo
hipovolemi.
jernih bila pemasukan per oral 6. Menurunkan iritasi gaste
dimulai dan lanjutkan dengan diet
sesuai toleransi.
7. Bantu dalam aspirasi/
Gangguan
lavase
berhubungan keperawatan
kehila
cairan.
peritoneal.
5
meminimalkan
besar
obstruksi usus.
2. Meskipun bising usus s
pemenuhan
adekuat
ad
mencerna diharapkan
nutrisi
menunjukkan
dan diare.
3.
Lingkar
dengan
kriteria hasil:
1. Pasien
membesar
4. Timbang
berat
badan
abdomen
menunju
dengan
distensi gaster.
teratur.
4. Deficit nutrisi menyeba
dapat 5. Awasi BUN, protein, albumin,
penurunan berat badan.
glukosa, keseimbangan nitrogen 5. Menunjukkan fungsi orga
sesuai
mengatakan
sudah
makan
sesuai indikasi.
porsi biasanya;
2. Berat
badan 6. Tambahkan diet sesuai toleransi,
contoh
cairan
jernih
sampai
pasien kembali
ideal.
lembut.
7. Berikan
saat
hiperalimentasi
sesuai
memasukkan
indikasi.
nutrient
penggu
dan
keseimba
Infeksi
catat
keseluruh
menyebabkan
tekanan
diharapkan
demam
peritonium
permukaan keperawatan
infeksi
klien
teratasi,
dengan
tidak
nadi,
baiknya
atau
takikardia
dan
dan
terjadinya
invasi
bakteri
3. Catat
warna
kulit,
sirk
vasodi
rendahnya
jantung.
2. Hipoksemia
asidosis
criteria hasil:
Tidak
endotoksin
status
hipotensi
dapat
menyeba
kelembapan
adalah
keseluruh
tanda
septikimia,
permukaan
manifestasi
peritonium
tanda
selanj
termasuk
meluas
bersihkan
dengan
tepat
6. Observasi drainase
7
status infeksi.
pada luka/
drein.
Ansietas berhubungan Setelah diberikan 1. Evaluasi tingkat ansietas , catat 1. Ketakutan terjadi karena
dengan
perubahan tindakan
status kesehatan
keperawatan
akan emosi.
diharapkan cemas
pada
klien
berkurang dengan
1. Menyatakan
kesadaran
kelem
terhadap
cara
apa
ansietas
3. Jadwalkan istirahat adekuat dan 3. Membatasi
kriteria hasil:
perasaan
pembedahan.
2. Mengetahui
sehat
menghadapi
masalah
2. Melaporkan
ansietas
menurun
berbagai
pertanyaan
koping.
4. Perkirakan
kema
informasi
kecemasan pasien.
5. Informasi berbentuk doro
dan maslah.
6. Berikan privasi pasien dan orang 6. Memungkinkan
terdekat.
mengekspresikan
sampai tingkat
menghilangkan
dapat
perilaku adaptasi.
ditangani
tampak rileks
waktu
pera
cemas