Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Matematika adalah salah satu bidang studi yang diajarkan di segala jenjang

pendidikan, mulai dari sekolah dasar (SD) sampai pada jenjang perguruan tinggi.

Matematika memegang peranan penting dalam menciptakan sumber daya manusia

(SDM) yang berkualitas, sebab dalam matematika terkandung berbagai konsep

logis dan realistis yang mampu membentuk pola pikir manusia dalam

pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Dalam hal ini pendidik dituntut untuk mendorong peserta didik belajar

secara aktif yang merupakan salah satu faktor penting dalam matematika.

Slameto (2003: 94) mengemukakan bahwa dalam interaksi belajar mengajar, guru

harus banyak memberikan kebebasan kepada siswa untuk dapat menyelidiki

sendiri, mengamati sendiri, belajar sendiri, dan mencari pemecahan masalah

sendiri. Hal ini akan menimbulkan rasa tanggung jawab yang besar terhadap apa

yang akan dikerjakannya, dan kepercayaan kepada diri sendiri, sehingga peserta

didik tidak selalu menggantungkan diri pada orang lain.

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan, peneliti melihat bahwa

pembelajaran matematika di SMP Negeri 2 Samarinda masih didominasi oleh

pendidik sehingga peserta didik kurang aktif dalam kelas. Peserta didik

diposisikan sebagai objek pembelajaran yang dianggap tidak tahu apa-apa dan

hanya menjadi pendengar yang baik kemudian mencatat. Selain itu, hasil belajar
sisiwa yang masih tergolong rendah. Hal ini terlihat dari banyaknya kesalahan

yang dilakukan oleh peserta didik dalam mengerjakan soal-soal matematika

sehingga berdampak pada nilai-nilai yang belum mencapai kriteria ketuntasan

minimal (KKM) yakni 80.

Untuk itu diperlukan alternatif untuk penyelesaian masalah tersebut. Salah

satunya adalah dengan menggunakan model problem based learning (PBL).

Model pembelajaran ini merupakan pendekatan dalam pembelajaran yang

membantu peserta didik untuk menemukan masalah dari suatu peristiwa yang

nyata, mengumpulkan informasi melalui strategi yang telah ditentukan sendiri

untuk mengambil suatu keputusan pemecahan masalahnya yang kemudian akan

dipresentasikan dalam bentuk unjuk kerja. Selain itu, problem based learning

(PBL) menekankan keaktifan peserta didik sehingga dalam pembelajaran pesera

didik yang lebih banyak melakukan kegiatan sedangkan pendidik hanya

membimbing dan mengarahkan.

Dari uraian di atas, maka penulis tertarik untuk mengadakan suatu penelitian

tindakan kelas dengan judul ‘’Meningkatkan Hasil Belajar Matematika

Peserta Didik Kelas VII SMP Negeri 2 Samarinda Melalui Model

Pembelajaran Problem-Based Learning (PBL) Pada Materi Himpunan’’.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, dapat dirumuskan tentang masalah

yang akan diteliti dan menjadi pokok permasalahan dalam penelitian ini sebagai

berikut.
1. Apakah penerapan model pembelajaran Problem-Based Learning (PBL)

dapat meningkatkan hasil belajar matematika peserta didik kelas VII L SMP

Negeri 2 Samarinda?.

2. Apakah penerapan model pembelajaran Problem-Based Learning (PBL)

dapat meningkatkan aktivitas belajar peserta didik kelas VIIL SMP Negeri 2

Samarinda?

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagi berikut.

1. Untuk meningkatkan hasil belajar matematika peserta didik kelas VIIL SMP

Negeri 2 Samarinda dengan model Problem-Based Learning (PBL) pada

materi Himpunan.

2. Untuk meningkatkan aktivitas peserta didik kelas VIIL SMP Negeri 2

Samarinda setelah diterapkannya model pembelajaran Problem-Based

Learning (PBL) pada materi Himpunan.

D. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah:

a. Bagi peserta didik: dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik dalam

pembelajaran.

b. Bagi pendidik: dapat menambah wawasan pendidik untuk menerapkan model

pembelajaran Problem-Based Learning (PBL), dan juga pendidik lebih

terampil dalam menggunakan metode belajar.


c. Bagi peneliti: peneliti memperoleh wawasan tentang pelaksanaan model

pembelajaran Problem-Based Learning (PBL) yang berorientasi pada hasil

belajar peserta didik, serta memberi bekal bagi peneliti sebagai calon

pendidik matematika yang siap melaksanakan tugas dilapangan.

d. Bagi sekolah: dapat memberi masukan yang baik pada sekolah dalam rangka

perbaikan atau peningkatan mutu pembelajaran.

Anda mungkin juga menyukai