DS:
1. Akral hangat
2. Tanda-tanda vital dengan TD: 130/100 mmHg, RR: 24 x/menit, HR: 110 x/menit
teraba lemah dan T: 38,8°C
Dasar pemikiran
Diare adalah penyebab penting kekurangan gizi hal ini disebabkan karena
adanya anoreksia pada penderita diare sehingga penderita makan lebih sedikit
daripada biasanya dan kemampuan menyerap sari makanan berkurang pula. Oleh
karena itu penatalaksanaan bagi penderita diare perlu mendapatkan penanganan yang
lebih serius khususnya untuk mengembalikan cairan yang telah banyak keluar akibat
diare.
Beberapa tindakan perlu segera dilakukan untuk mengatasi kondisi dehidrasi
tersebut antara lain dengan pemberian nutrisi yang adekuat. Suatu patokan yang tetap
harus dipegang pada penatalaksanaan diare adalah tidak memuasakan anak pada saat
kejadian diare. Pemberian nutrisi dapat dilakukan melalui enteral dan parenteran.
Pemberian nutrisi akan memacu regenerasi mukosa, meningkatkan kapasitas digesti
dan absorbsi. Pemberian nutrisi enteral harus lebih diutamakan karena lebih murah,
efek sampingnya sedikit, dan rehabilitasi mukosa lebih cepat dan sempurna.
Diare diartikan sebagai suatu keadaan dimana terjadinya kehilangan cairan dan
elektrolit secara berlebihan yang terjadi karena frekuensi buang air besar satu kali atau
lebih dengan bentuk encer atau cair (Suradi & Rita, 2001). Diare merupakan suatu
keadaan terjadinya inflamasi mukosa lambung atau usus (C.L Betz & L.A Sowden,
1996).
Beth cecyl L, Sowden Linda A ( 2002 ) . Buku Saku Keperawatan Pediatrik, Jakarta :
EGC
Suriadi & Yuliani R ( 2001 ). Asuhan Keperawatan Pada Anak, Edisi 1 , Jakarta, CV,
Sagung Seto
Staf Pengajar IKA (2000), Buku Kuliah Ilmu Kesehatan Anak 1, Bagian Ilmu
Kesehatan Anak, FKUI
Whaley’s and Wong (2001) Clinical manual of pediatric Nursing Edisi 4, USA Mosby
Gallo & Hudak, Keperawatan Kritis, edisi VI, 1997, EGC, Jakarta
Noer Staffoeloh et all, Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid I, 1999, Balai Penerbit
FKUI, Jakarta
Kendal, Februari 2021
Pembimbing , Mahasiswa,
NIM : 320032