Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH TENTANG MELAKUKAN TEPID SPONGE

DISUSUN OLEH KELOMPOK 9:


1. Aisyia Muktisari (201711004)
2. Hesti Listiyaningrum (201711028)
3. Kasihan Mawati Halawa (201711032)
4. Maria Marlina Tei (201711022)
5. Yashinta Prastica S (201711063)

S1 TINGKAT 2 ILMU KEPERAWATAN


STIKES SANTA ELISABETH
SEMARANG
2020
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Demam merupakan suatu keadaan suhu tubuh diatas normal
sebagai akibat peningkatan pusat pengatur suhu dihipotalamus.
Sebagian besar demam pada anak merupakan akibat dari perubahan pada
pusat panas (termoregulasi) di hipotalamus.1
Badan Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan jumlah kasus
demam di seluruh Dunia mencapai 16 – 33 juta dengan 500 – 600 ribu
kematian tiap tahunnya. Di Indonesia penderita demam sebanyak 465
(91.0%) dari 511 ibu yang memakai perabaan untuk menilai demam
pada anak mereka sedangkan sisanya 23,1 saja menggunakan
thermometer.Prevalensi kasus demam di RSUD Tugurejo Semarang pada
tahun 2012 mencapai 971 pasien anak.1
Penanganan terhadap demam dapat dilakukan dengan tindakan
farmakologis, tindakan non farmakologis maupun kombinasi keduanya.
Tindakan farmakologis yaitu memberikan obat antipiretik. Sedangkan
tindakan non farmakologis yaitu tindakan tambahan dalam menurunkan
panas setelah pemberian obat antipiretik. Tindakan non farmakologis
terhadap penurunan panas seperti memberikan minuman yang banyak,
ditempatkan dalam ruangan bersuhu normal, menggunakan pakaian yang
tidak tebal, dan memberikan water tapid sponge.1
Tepid sponge merupakan suatu prosedur untuk meningkatkan
kontrol kehilangan panas tubuh melalui evaporasi dan konduksi, yang
biasanya dilakukan pada pasien yang mengalami demam tinggi. Tujuan
dilakukan tindakan tepid sponge yaitu untuk menurunkan suhu tubuh pada
pasien yang mengalami Hipertermia. Pemberian water tepid sponge bisa
menurunkan demam karena menurut Guyton (2014) metode ini
memungkinkan aliran udara lembab akan membantu pelepasan panas
tubuh dengan cara konveksi. Suhu tubuh lebih hangat daripada suhu udara
atau suhu air sehingga memungkinkan panas akan pindah ke molekul
molekul udara melalui kontak langsung dengan permukaan kulit.1
Dalam kehidupan sehari-hari sudah banyak yang mengerti tentang
tindakan kompres hangat, sedangkan water tepid sponge masih kurang
populer di kalangan masyarakat dikarenakan masih sedikit yang
mengetahui apa itu water tepid sponge. Upaya yang dilakukan sebagai
seorang perawat agar water tepid sponge di kenal dalam kehidupan
masyarakat atau kehidupan sehari-hari untuk membuktikan efektifitas dari
tindakan ini dalam menurunkan demam khususnya pada pasien anak
dengan demam.

B. Tujuan
1. Tujuan umum
Untuk mengetahui penerapan metode kompres water tepid sponge
terhadap penurunan demam pada anak.
2. Tujuan khusus
a. Mahasiswa mampu mendefinisikan pengertian tapid sponge
b. Mahasiswa mampu menjelaskan tujuan tapid sponge
c. Mahasiswa mampu menjelaskan mekanisme kerja tapid sponge
d. Mahasiswa mampu menjelaskan indikasi dan kontraindikasi tapid
sponge
e. Mahasiswa mampu mempraktekkan prosedur kerja tapid sponge
C. Manfaat
1. Bagi Tenaga Kesehatan
Untuk menjadi masukan bagi tenaga kesehatan tentang penerapan metode
water tepid sponge dan kompres terhadap penurunan demam pada balita.
2. Bagi Penulis
Untuk menambah pengetahuan, wawasan dan pengalaman yang nyata
mengenai penerapan metode water tepid sponge dan kompres untuk
menurunkan demam pada balita.
3. Bagi Institusi
Untuk menjadikan laporan ini sebagai tambahan refrensi institusi.
4. Bagi pembaca
Untuk menambah pengetahuan dan wawasan

BAB II
KONSEP TEORI

A. Demam
1. Definisi demam
Demam adalah suatu keadaan suhu tubuh diatas normal akibat peningkatan
pusat pengatur suhu di hipotalamus. Bila diukur pada rektal >38°C
(100,4°F), diukur pada oral >37,8°C, dan bila diukur melalui aksila
>37,2°C (99°F).2
B. TAPID SPONGE
1. Definisi
Tepid sponge adalah sebuah teknik kompres hangat yang menggabungkan
teknik kompres blok pada pembuluh darah supervisial dengan teknik seka.
Kompres tepid sponge ini hampir sama dengan kompres air hangat biasa,
yakni mengompres pada lima titik (leher, 2 ketiak, 2 pangkal paha)
ditambah menyeka bagian perut dan dada atau diseluruh badan dengan
kain. Basahi lagi kain bila kering. Berdasarkan penelitian dari Isnaeni
(2014) kompres tepid sponge hangat lebih efektif dari kompres hangat.3
2. Tujuan
a. Memperlancar sirkulasi darah
b. Menurunkan suhu tubuh
c. Mengurangi rasa sakit
d. Memberi rasa hangat, nyaman, dan tenang pada klien
e. Memperlancar pengeluaran eksudat
3. Mekanisme kerja
Pada dasarnya, mekanisme kerja dari tepid sponging sama dengan
kompres hangat pada umumnya, namun dengan teknik yang sedikit
dimodifikasi. Ketika pasien diberikan kompres hangat, maka akan ada
penyaluran sinyal ke hypothalamus yang memulai keringat dan
vasodilatasi perifer. Karena itulah blocking dilakukan pada titik-titik yang
secara anatomis dekat dengan pembuluh besar. Vasodilatasi inilah yang
menyebabkan peningkatan pembuangan panas dari kulit.
4. Indikasi
Hipertermia
5. Kontraindikasi4
a. Arteriosclerosis
b. Penyakit imunosupres
1. Prosedur Kerja5

NO ASPEK YANG DINILAI


A PRA INTERAKSI
1 Persiapan Alat:
a.Baskom/ember berisi air hangat
b.termometer air dan tubuh
c.selimut mandi
d.alas linen tahan air
e.handuk
f.washlap
i.sarung tangan
j.keranjang pakaian kotor
2 Verifikasi data:

B FASE ORIENTASI
1 Mengucapkan salam
2 Memperkenalkan diri
3 Menjelaskan tujuan
4 Menjelaskan langkah prosedur
5 Menanyakan kesiapan pasien

C FASE KERJA
1 Mencuci tangan dan gunakan sarung tangan jika diperlukan
2 Jaga privacy klien
3 Atur posisi nyaman untuk pasien
4 Kaji kondisi dan TTV pasien
5 Letakan alas atau linen tahan air dibawah klien
6 Lepaskan baju klien dan selimuti dengan selimut mandi
7 Cek temperature air
8 Celupkan washlap dalam air hangat,peras sebelum digunakan untuk
menyeka
9 Letakan washlap lembab menutupi pembuluh darah supervisial
utama(axila,selangkangan dan area popliteal)ganti jika washlap
telah hangat(jika terdapat bath tube dapat direndam selama 20-30
menit)
10 Seka atau usap ekstremitas dengan lembut selama 5
menit(perhatikan respond klien)saat bersamaan ekstremitas yang
lain ditutup dengan washlap lembab
11 Keringkan ekstremitas dan kaji kembali kondisi serta respond klien
terhadap terapi
12 Lanjutkan menyeka pada ektremitas yang lain kemudian seka dada
dan abdomen selama 5 menit
13 Balikan klien dan seka punggung sampai pantat selama 5-10
menit,jaga selalu klien dalam keadaan terselimuti kecuali bagian
tubuh yang diseka
14 Cek tanda vital setiap 15 menit(hentikan sponge bath ketika klien
mencapai temperature 10 C diatas temperature suhu yang
diinginkan)lanjutkan monitor sampai keadaan stabil
15 Observasi keadaan dingin,menggigil,pucat,sianosis pada bibir atau
kuku serta perubahan tanda vital terutama penurunan dan
peningkatan nadi
16 Jika tidak ada efek samping sponge bath dilakukan sedikitnya
selama 30 menit
17 Setelah sponge bath dilakukan yakinkan klien dalam keadaan
kondisi kering dan nyaman

D FASE TERMINASI
1 Merapikan pasien
2 Melakukan evaluasi
3 Menyampaikan rencana tindak lanjut
4 Berpamitan
5 Membereskan peralatan yang digunakan
6 Mencuci tangan

J. Hal-Hal Yang Perlu Diperhatikan


1. Jika diinstruksikan/diresepkan, berikan antiseptic 15 sampai 20 menit
sebelum mandi sponge untuk mencapai penurunan demam lebih cepat .
Pertimbangkan meliputi tubuh pasien dengan handuk basah selama 15
menit untuk mempercepat pendinginan,. Basahi kembali handuk yang
diperlukan.
2. Mengambil suhu rektal, kecuali kontraindikasi, untuk akurasi, suhu aksila
tidak dapat diandalkan karena kompres dingin diterapkan ke daerah-daerah
ini sehingga mengganggu hasil pembacaan. Jika memungkinkan,
pengukuran suhu tubuh akan lebih cepat dilakukan dengan cara mengukur
suhu timpani

DAFTAR PUSTAKA

1. Wardiyah.A, Setiawati, Romayati.U. Perbandingan Efektifitas Pemberian


Kompres Hangat Dan Tepid Sponge Terhadap Penurunan Suhu Tubuh
Anak Yang Mengalami Demam Di Ruang Alamanda Rsud Dr. H. Abdul
Moeloek Provinsi Lampung Tahun 2015. Jurnal Kesehatan Holistik. Vol
10, No 1, Januari 2016 : 36-44
2. Setiawati.T, Rustina.Y, Kuntarti. Pengaruh Tepid Sponge Terhadap
Penurunan Suhu Tubuh Dan Kenyamanan Pada Anak Yang Mengalami
Demam. Jurnal Keperawatan ‘Aisyiyah (Jka.) Volume 2 | Nomor 2 |
Desember 2015.
3. Suntari.Y, Astini.P.S.N, Sugiani.N.M.D. Pengaturan Suhu Tubuh dengan
Metode Tepid Water Sponge dan Kompres Hangat pada Balita Demam.
Jurnal Kesehatan Volume 10, Nomor 1, April 2019
4. Rosdahl, C. B., & Kowalski, M. T. (2014).Buku Ajar Keperawatan
Dasar.Edisi 10. Jakarta: EGC.
5. Hurun. 2019. Buku Saku Operasional Prosedur Tindakan Keperawatan
Anak. Surabaya: Penerbit Media Sahabat Cendekia

Anda mungkin juga menyukai