Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PENDAHULUAN

MENGHITUNG TETESAN INFUS

NAMA:ERLINDA ROSLIANI JELITA

KELAS:2019 B KEBIDANAN

UNIVERSITAS KATOLIK INDONESIA SANTU PAULUS RUTENG

FAKULTAS ILMU KESEHATAN DAN PERTANIAN

PRODI D III KEBIDANAN

TAHUN AJARAN 2020/2021


HALAMAN PENGESAHAN

Clinical Instructure Clinical Teacher

(............................................) (................................................)

Praktikan

( ............................................)
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kehilangan cairan terjadi setiap saat dan mutlak diganti agar metabolisme tubuh
dapat berlangsung normal. Harus ada keseimbangan antara jumlah air yang
berasal dari masukan serta dari hasil oksidasi karbohidrat, lemak dan protein
dan pada satu pihak. Lain dengan keluarnya air melalui ginjal, paru, kulit dan
saluran cerna. Keseimbangan air ini dikelolah dengan pengaturan masukan dan
pengeluaran.

Air tubuh terdapat didalam sel( intrasel) dan diluar sel ( ekstrasel ) cairan
ekstraseluler meliputi cairan interstisial dan gas-nya yang mempunyai
komposisi yang sama. Natrium merupakan kation terpenting sedangkan anion
terpenting adalah klorida dan biokarbonat. Kation terpenting pada intrasel
adalah kalium dan mesium sedangkan anion terpenting adalah fosfat organik,
protein dan sulfat. Kehilangan cairan berlangsung akibat pemakaian energi yang
dapat dibagi menjadi tiga kategori yaitu: kehilangan cairan insensibel, produk
urin serta kehilangan cairan melalui tinja. Selain itu dapat terjadi dapat
kehilangan cairan abnormal yang disebabkan oleh berbagai penyakit yang
berupa pengurangan cairan atau peningkatan pengeluaran cairan.

Cara pemberian cairan akibat oleh karena penyakit bisa diberikan secara oral
atau parenteral. Perlu diperhatikan bahwa sebaiknya pemberian cairan
diusahkan secara oral tapi pada keadaan yang tidak memungkinkan, dapat pula
diberikan secara intravena. Dalam pelaksanaanya pemberian secara intravena
pada bayi dan anak yang sakit perlu diperhatikan hal-hal seperti pemilihan jenis
cairan jumlah dan lama pemberian yang disesuaikan dengan keadaan penyakit
dan gejala klinik dan lainnya terdapat perbedaan komposisi, metabolisme dan
derajat kematangan dan sistem pengaturan air dan elektrolit. Untuk itu
keputusan yang tepat dan teeliti dalam menentukan hal yang diatas mutlak
diperlukan.

B. Tujuan

a. Tujuan umum

Agar mahasiswa dapat mengetahui dan memahami cara menghitung tetesan


infus yang baik benar.

b. Tujuan khusus

1. Agar mahasiswa dapat mengetahui pengertian dari perhitungan tetesan


infus

2. Agar mahasiswa dapat mengetahui tujuan dari menghitung tetesan infus

3. Agar mahasiswa dapat mengetahui cara menghitung tetesan infus

C. Manfaat

1. Manfaat teoritis

Dapat menambah wawasan tentang cara menghitung tetesan infus

2. Manfaat praktis

Semoga dapat menambah wawasan bacaan untuk mahasiswa selanjutnya untuk


mengetahui lebih dahulu tentang cara menghitung tetesan infus
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian menghitung cairan infus

Menghitusan tetesan adalah pemberian cairan intravena yang memasukan cairan


atau obat langsung kepembuluh darah, vena dalam jumlah dan waktu tentu
dengan menggunakan infus set. Tindakan ini dilakukan pada klien dengan
dehidrasi, sebelum transfusi darah, pra dan pasca bedah sesuai pengobatan, serta
klien yang tidak bisa makan dan minum melalui mulut.

Menghitung kecepatan infus untuk mencegah ketidaktepatan pemberian cairan


infus.

Tujuan pemasangan infus

1. Mempertahankan atau mengganti cairan tubuh mengandung air,


elektrolit, vitamin, protein, lemak dan kalori yang tidak adekuat melalui oral

2. Memperbaiki keseimbangan asam basa

3. Memperbaiki volume komponen-komponen darah

4. Memberikan jalan masuk untuk pemberian obat-obat kedalam tubuh

5. Memonitor tekanan Vena Central(CVP)

6. Memberikan nutrisi pada saat sistem pencernaan diistrhatkan.

B. Tujuan dan manfaat menghitung cairan infus


1. Mencegah terjadinya kolaps kardiovaskular dan sirkulasi pada klien
dehidrasi dan syok

2. Mencegah kelebihan cairan pda klien

Indikasi : untuk pasien yang terpasang infus.

3. Cara menghitung tetesan cairan infus

1. Rumus untuk mengetahui beberapa tetes permenit

N= jumlah cairan yang diperlukan x faktor tetes

Jam x menit

N= jumlah tetesan dalam menit

2. Rumus untuk mengetahui beberapa ml per jam

ml/ 24 jam =( tetes x 60 )

faktor tetes

3. Rumus untuk mencari beberapa ml / 24 jam

ml / 24 jam= ( tetes x 24 x 60)

faktor tetes

4. Faktor tetesan

1. Blood set 1 cc : 15 tts/mnt

2. Makro/dewasa

Faktor tetes otsuka-1 cc = 15 tetes

Faktor tetes terumo-1 cc= 20 tetes


3. Mikro/ pediatric set 1 cc : 60 tts/mnt.

BAB III

TINJAUAN KHASUS

MENGHITUNG TETESAN INFUS

Nama : A.J

Umur : 25 Tahun

Alamat : Lawir

Diagnosa : Partus Normal

Terapi : Melakukan Injeksi inta vena pada selang infus

Jam : 18.00-18.03

PERSIAPAN

1. Persiapan alat

Alat alat yang disiapkan ialah kertas, balpoin, arloji

2. Persiapan praktikan

Mempersiapkan dengan sabar, tenang, teliti dan mencuci tangan menggunakan


tekik 6 langkah

3. Persiapan pasien

Mempersiapkan pasien dengan mengatur posisi senyaman mungkin

PELAKSANAAN
Melakukan teknik menghitung cairan infus dengan cara :

1. Memberi salam atau menyapa klien

2. Menjelaskan tujuan tindakan

3. Menjelaskan langkah prosedur

4. Mencuci tangan

5. Mencari kalibrasi dalam tetes permenit

a) Tetesan mikro drip : 1 cc=60 tetes

b) Tetesan makro drip :1 cc = 20 tetes

6. Tetapkan tetesan berdasarkan kebutuhan cairan sesuai dengan instruksi

7. Tetapkan kecepatan cairan dengan menghitung tetesan dalam balik drip


selama 1 menit

8. Kebutuhan cairan klien selama 24 jam adalah 1000 cc jadi jumlah tetesan
infus pasien dalam 1 menit yaitu 41 tetes/ menit

9. Rapihkan dan atur posisi klien senyaman mungkin

10. Merapikan alat

11. Mencuci tangan

12. Dokumentasi

EVALUASI

Setelah dilakukan perhitungan tetesan infus, pasien terlihat tenang.


BAB IV

KESENJANGAN

Tidak terdapat kesenjangan antara teori yang didapat dengan pelaksanaan


selama praktik.
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Menghitung tetesan infuse adalah pemberian cairan intravena yaitu memasukan


cairan atau obat langsung kedalam pembuluh darah vena dalam jumlah dan
waktu tertentu dengan menggunakan infus set. Tindakan ini dilakukan pada
klien dengan dehidrasi, sebelum transfusi darah, pra dan pasaca bedah sesuai
pengobatan, serta klien yang tidajk bisa makan dan minum melalui mulut.

Tujuannya adalah mencegah terjadinya kolaps kardiovaskular dan sirkulasi pada


klien dehidrasi dan syok menjaga kelebihan cairan pada klien.

B. Saran

Dalam pemberian terapi intravena khususnya infus, tetesan infus sangat penting
untuk menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit, sehingga dalam
perhitungannya dibutuhkan ketelitian khususnya untuk faktor tetes yang
digunakannya, karena untuk faktor tetes dewasa dan anak-anak adalah berbeda,
ketelitian perawat sangat penting dalam menyusaikan jumlah tetesan dengan
waktu yang telah ditentukan.
DAFTAR PUSTAKA

Heriana, palpina. 2014. Kebutuhan dasar manusia. Kalimantan barat :


binarupaaksara publisher.

Nurachmah, elly. 2000. Prosedur keperawatan medical-bedah. Jakarta: EGC.

Anda mungkin juga menyukai