KELAS:2019 B KEBIDANAN
(............................................) (................................................)
Praktikan
( ............................................)
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kehilangan cairan terjadi setiap saat dan mutlak diganti agar metabolisme tubuh
dapat berlangsung normal. Harus ada keseimbangan antara jumlah air yang
berasal dari masukan serta dari hasil oksidasi karbohidrat, lemak dan protein
dan pada satu pihak. Lain dengan keluarnya air melalui ginjal, paru, kulit dan
saluran cerna. Keseimbangan air ini dikelolah dengan pengaturan masukan dan
pengeluaran.
Air tubuh terdapat didalam sel( intrasel) dan diluar sel ( ekstrasel ) cairan
ekstraseluler meliputi cairan interstisial dan gas-nya yang mempunyai
komposisi yang sama. Natrium merupakan kation terpenting sedangkan anion
terpenting adalah klorida dan biokarbonat. Kation terpenting pada intrasel
adalah kalium dan mesium sedangkan anion terpenting adalah fosfat organik,
protein dan sulfat. Kehilangan cairan berlangsung akibat pemakaian energi yang
dapat dibagi menjadi tiga kategori yaitu: kehilangan cairan insensibel, produk
urin serta kehilangan cairan melalui tinja. Selain itu dapat terjadi dapat
kehilangan cairan abnormal yang disebabkan oleh berbagai penyakit yang
berupa pengurangan cairan atau peningkatan pengeluaran cairan.
Cara pemberian cairan akibat oleh karena penyakit bisa diberikan secara oral
atau parenteral. Perlu diperhatikan bahwa sebaiknya pemberian cairan
diusahkan secara oral tapi pada keadaan yang tidak memungkinkan, dapat pula
diberikan secara intravena. Dalam pelaksanaanya pemberian secara intravena
pada bayi dan anak yang sakit perlu diperhatikan hal-hal seperti pemilihan jenis
cairan jumlah dan lama pemberian yang disesuaikan dengan keadaan penyakit
dan gejala klinik dan lainnya terdapat perbedaan komposisi, metabolisme dan
derajat kematangan dan sistem pengaturan air dan elektrolit. Untuk itu
keputusan yang tepat dan teeliti dalam menentukan hal yang diatas mutlak
diperlukan.
B. Tujuan
a. Tujuan umum
b. Tujuan khusus
C. Manfaat
1. Manfaat teoritis
2. Manfaat praktis
TINJAUAN PUSTAKA
Jam x menit
faktor tetes
faktor tetes
4. Faktor tetesan
2. Makro/dewasa
BAB III
TINJAUAN KHASUS
Nama : A.J
Umur : 25 Tahun
Alamat : Lawir
Jam : 18.00-18.03
PERSIAPAN
1. Persiapan alat
2. Persiapan praktikan
3. Persiapan pasien
PELAKSANAAN
Melakukan teknik menghitung cairan infus dengan cara :
4. Mencuci tangan
8. Kebutuhan cairan klien selama 24 jam adalah 1000 cc jadi jumlah tetesan
infus pasien dalam 1 menit yaitu 41 tetes/ menit
12. Dokumentasi
EVALUASI
BAB IV
KESENJANGAN
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Dalam pemberian terapi intravena khususnya infus, tetesan infus sangat penting
untuk menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit, sehingga dalam
perhitungannya dibutuhkan ketelitian khususnya untuk faktor tetes yang
digunakannya, karena untuk faktor tetes dewasa dan anak-anak adalah berbeda,
ketelitian perawat sangat penting dalam menyusaikan jumlah tetesan dengan
waktu yang telah ditentukan.
DAFTAR PUSTAKA